pedoman perilaku jurnalis indonesia

Upload: andang-prasetya-adiwibawa-bernardus

Post on 18-Oct-2015

190 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

formulated by AJI (Alliance of Independent Journalist) Semarang

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    1/21

    Pedoman Perilaku JurnalisIndonesia

    Tujuan dan Ruang Lingkup

    Tujuan dari adanya Pedoman Perilaku ini adalah untuk memastikan jurnalis meliputberita seimparsial dan seobyektif mungkin, sesuai dengan prinsip-prinsip dan semangatjurnalisme dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang ditetapkan Dean Pers! Pedomanperilaku ini juga untuk menjaga imparsialitas dan netralitas perusahaan media,termasuk integritas pemberitaannya!

    Jurnalis harus berusaha keras untuk menjaga standar etika jurnalistik tertinggi! Padasaat yang sama, perusaaan juga harus men"iptakan kondisi kerja yang bisa mendorongjurnalisnya untuk mematuhi kode etik, pedoman perilaku, dan standar profesionalpekerjaan jurnalistik!

    Pedoman perilaku ini berlaku untuk semua jurnalis, baik yang berstatus karyaan tetapatau tidak tetap! #"uan ini juga berlaku bagi jurnalis yang sedang mengambil "uti!Jurnalis yang dimaksud dalam pedoman ini meliputi reporter, fotografer, dan editor!Pelanggaran yang disengaja dapat diberikan sanksi, sesuai peraturan organisasiprofesi, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang disepakatiperusahaan dengan serikat pekerja!

    Dalam banyak hal, berpatokan pada common sense (nalar umum) saja bisa membantujurnalis menjaga etika jurnalistiknya! $ebelum bertindak, misalya, jurnalis bisa bertanya

    pada diri sendiri, apakah tindakan itu akan merusak reputasinya atau media tempatnyabekerja! Tapi, dalam hal tertentu, nalar umum saja tak "ukup dijadikan modal membuatkeputusan apakah tindakan tertentu itu akan melanggar etika atau tidak! %ntuk itu,diperlukan pedoman periaku yang medetail!

    $etiap jurnalis diharapkan memba"a pedoman perilaku ini dengan seksama danberpikir bagaimana menjalankannya! Kekurangtahuan tak bisa dijadikan alasan atassebuah pelanggaran! Tapi perlu juga dipahami baha penjelasan yang tertulis dalampedoman perilaku ini hanya dapat memberikan gambaran se"ara umum tentang prinsipdan beberapa "ontoh kasusnya!

    Tentu saja tak ada dokumen yang dapat mengantisipasi semua kemungkinan!Dokumen ini pun bukanlah sebuah buku pedoman yang dapat menjelaskan semuasituasi! &ungkin ada situasi tertentu yang tak disebutkan di pedoman perilaku ini,namun tidak berarti panduan ini mengesempingkan situasi tersebut! Keenangan untukmenafsirkan dan menerapkan panduan ini berada di tangan majelis etik di tngkatperusahaan, organisasi profesi, atau Dean Pers!

    Prinsip Independensi

    $ikap independen jurnalis dapat ditunjukkan antara lain dengan sikap-sikap di baah

    ini'! eporter atau editor menghindari pengaruh pihak luar redaksi dalam menentukan

    topik, angle, narasumber, dan isi berita!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    2/21

    *! Jurnalis menghindari "ampur tangan pemilik terhadap isi fakta yang akan dimuatnyadalam berita

    +! Jurnalis menghindari pengaruh marketingiklan dalam menentukan topik, angle,narasumber dan isi berita

    ! Jurnalis sebaiknya tidak men"ari iklan.! Jurnalis menghindari hubungan sosial yang terlalu intim dengan nara sumber atau

    pihak-pihak yang berpotensi menjadi narasumber, ke"uali untuk hubungan sosialyang la/im (seperti menghadiri undangan resepsi, melayat, dan sema"amnya)

    0! Jurnalis tidak terlibat dalam kegiatan bisnis, politik, sosial dan budaya yang ia liput!1! Jurnalis tidak menjadi pengurus partai politik2! Jurnalis tidak menjadi anggota organisasi yang ia liput (ke"uali serikat pekerja dan

    organisasi profesi, atau organisasi lain yang tidak bertentangan dengan semangatjurnalisme)

    Prinsip Imparsialitas

    $ikap imparsialitas dapat ditunjukkan dengan "ara sebagai berikut'! Dalam membuat berita, jurnalis tidak memihak pada salah satu subyek (baik itu

    dalam konflik politik, hukum, ekonomi dan sosial)*! 3aporan berita yang bersifat faktual tidak dibubuhi opini pribadi artaan+! Jurnalis tidak menggunakan bahasa yang bernuansa opini (misalnya sesuatu

    4baik55buruk5, 4jahat5, 4gagal5, 4"antik5, 4bodoh5, 4sukses5, dll)! 6artaan menghindari jargon atau gaya bahasa (eufimisme, sarkasme, dll) dan

    labelingstigma yang digunakan subyek berita! &isalnya' istilah 4kafir5 untuk non-muslim, istilah 4fundamentalis5, 47PK5, 4pela"ur5, 4penyesuaian harga 88&5

    .! Jurnalis menghindari fa9oristisme pada salah satu tokoh, organisasi, artis, kelompokbola, dan sebagainya

    0! Jurnalis tidak boleh menggunakan predikat yang bernuansa kultus indi9idu seperti4habib5, 4ustad5, 4tokoh idola5, 4artis kesayangan5, 4pejuang5, dan sebutan-sebutanlainnya!

    1! %ntuk menghindari bias, jurnalis bisa menggunakan istilah-istilah yang obyektif(terukurdapat di9erifikasi)' berapa kira-kira tingginya seseorang, bukanmenyebutnya dengan 4jangkung5 atau 4"ebol5!

    2! Jurnalis menghindari pemilihan angle dan penggunaan istilah yang menimbulkanprasangka, baik itu suku agama, ras dan sebagainya! &isalnya' pria sipit, priakriting, negro, dan sebagainya

    Prinsip Fairness

    Jurnalis harus menunjukkan sikap fair dalam bertugas, yang itu antara lain bisaditunjukkan dengan "ara di baah ini'

    ! Jurnalis harus meaan"ari kedua pihak yang berkonflikbersaing jika meliput suatumasalah yang terkait konflikpersaingan di segala bidang (politik, hukum, bisnis,sosial)

    *! $ubyek berita yang dituduh harus diberi kesempatan memberi bantahan ataupandangan berbeda mengenai tuduhan tersebut

    +! :arus ada minimal tiga upaya sungguh-sungguh5 untuk meaan"arai pihak yangdituduh atau dirugikan dalam suatu berita! %paya itu meliputi, menghubunginyamelalui telpon, pesan pendek, mention di titter, mengkonfirmasinya se"ara

    langsung di rumahnya!! $ubyek yang dituduh harus diberi kesempatan memberi tanggapan atau klarifikasi

    jika ada berita yang memojokkannya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    3/21

    .! 8alan"e dalam sebuah pemberitaan tidak harus dikutip sama panjangnya, namunyang utama adalah fakta-fakta dan opini yang substansial sudah dimasukkan!Dalam hal tidak ada konflikpersaingan, asas keseimbangan tetap diperlukandengan "ara memberikan ruang untuk pandangan alternatif yang bisa berasal daripengamat

    0! 3iputan harus proporsional, tidak melebih-lebihkan hal-hal yang tidak rele9an atau di

    luar isu pokok, dan tidak menge"ilkan hal-hal yang penting untuk kepentingan publik1! $etiap fakta harus ditempatkan dalam konteks yang benar2! Jurnalis dilarang melakukan plagiarisme, termasuk praktik yang selama ini dikenal

    sebagai kloning! Jika mengutip atau mengambil bahan dari sumber lain, ia harusmenyebut sumbernya se"ara jelas!

    ;! Jurnalis segera men"abut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidakakurat, bila perlu disertai dengan permintaan maaf kepada pemba"a, pendengar,dan atau pemirsa! :ak jaab dan hak koreksi diberikan se"ara proporsional!

    Prinsip Akurasi

    #kurasi merupakan salah satu rukun dasar kerja jurnalistik! %ntuk menjaga akurasi,

    jurnalis harus mem9erifikasi semua informasi aal, menguji silang informasi dengansumber lain, dan melakukan riset latar belakangkonteks informasi tersebut! $ebisamungkin, jurnalis seharusnya mendapatkan informasi dari tangan pertama denganberada langsung di lokasi kejadian, atau bila itu tak mungkin, dengan meaan"araiorang yang berada di lokasi kejadian (pelaku, korban, atau saksi mata)!

    1. Mengejar akurasi. #kurasi tak selalu mudah di"apai! &edia tidak bisamengandalkan informasi dari satu sumber! &ediajurnalis harus membedakan sumberinformasi tangan pertama dan tangan kedua! Kesalahan pada satu laporan sering kalididaur ulang pada laporan berikutnya! 8erita yang sudah terlanjur tayang bisa segerabasi atau bahkan keliru, karena itu harus selalu diperbarui! %rusan ke"il seperti tanggal,

    nama, atau jabatan juga harus selalu di"ek ulang!

    #kurasi kerap kali lebih dari sekadar pertanyaan bagaimana memperoleh fakta degan

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    4/21

    benar! #kurasi juga menuntut peyajian fakta dan informasi sesuai dengan konteksnya!Jika menyangkut isu kontro9ersial, perlu dipastikan baha fakta dan opini yang rele9antelah dipertimbangkan! Jika yang dilaporkan raan gugatan, reporter dan dean editorharus membayangkan bagaimana bisa mempertanggungjaabkan laporan mereka dipengadilan!

    Ketika menyiarkan ulang berita dari kantor berita luar negeri, tak "ukup mengandalkansatu kantor berita! $oalnya, tingkat akurasi laporan kantor berita juga bergantung padakapasitas dan kredibilitas kantor berita, biro, dan para reporter=korespondennya!

    2. Mengoreksi kesalahan. Jurnalis harus berhati-hati agar tidak menerbitkan informasi>termasuk foto dan gambar-- yang keliru, menyesatkan, atau terdistorsi! Ketikakekeliruan fakta yang serius terjadi, mediajurnalis penting untuk se"epat mungkinmengakuinya dan mengoreksinya! &engatakan apa yang keliru dan memuat 9ersikoreksinya sekaligus merupakan "ara paling efektif dalam meralat kekeliruan! 8ilakasusnya raan digugat atau dipidanakan, ralat yang segera dan proporsional bisamenjadi bahan pembelaan di pengadilan!

    . Bahasa !ang akurat. Dalam membuat laporan, jurnalis tak "ukup hanya menyajikansubstansi yang benar! Jurnalis juga harus menggunakan bahasa se"ara jujur, misalnyadengan menghindari penggunaan kataistilah yang melebih-lebihkan! $alah satu"aranya adalah dengan menghindari kata sifat seperti jahat, kejam, atau sadis!

    ". Melaporkan data statistik. Data dan laporan statistik harus digunakan se"ara hati-hati dan sesuai konteks! &emang, perlu aktu untuk memahami konteks itu! Tidakmudah pula menyampaikan konteks dari angka statistik dengan kata-kata singkat!Perlu kerja keras reporter dan editor! $umber dan tahun data statistik juga harusdi"antumkan dengan jelas, agar khalayak bisa memberi penilaian dan menge"ek kesumber aslinya!

    #. Reka ulang kejadian. 3aporanberita yang dibuat berdasarkan reka ulang kejadianharus diberi keterangan yang jelas! ?ni penting agar khalayak tak menganggap apayang mereka lihat atau dengar sebagai urutan fakta yang benar-benar terjadi!ekonstruksi juga tak boleh ditayangkan dengan "ara mendramatisasi peristia ataudengan "ara sensasional!

    $. Menggunakan ilustrasi%in&ogra&is. 7ambar ilustrasi dan infografis sangatmembantu pemba"apemirsa memahami peristia atau kasus yang rumit! Tapi,

    penyederhanaan dalam bentuk ilustrasiinfografis jangan sampai menyesatkankhalayak seolah-olah mereka melihat adeganperistia yang riil!

    '. (omentar pengamat. Komentar atau pendapat ahlipengamat kerap diperlukanuntuk memberi konteks, memperjelas, atau memprediksi konsekuensi dari sebuahperistiakasus! Tapi, komentar apapun harus menghormati kebenaran faktual!Komentar atau pendapat ahli tak boleh dipakai untuk memanipulasi opini atau kesankhalayak! %ntuk itu, jurnalis harus memilih ahlipengamat yang memiliki pengetahuanyang memadai atas sebuah peristia serta memiliki data pendukung atas komentarnya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    5/21

    )a&tar Periksa Akurasi

    Da9id @arnold, redaktur eksekutif San Jose Mercury News, membuat daftarpemeriksaan akurasi! $aat memeriksa tulisan, katanya, redaktur harus menjaabpertanyaan berikut'

    A #pakah alinea pertama (lead)--pernyataan utama dalam sebuah tulisan--sudahdidukung oleh alinea-alinea berikutnyaB

    A #pakah seseorang telah memeriksa ulang, menelepon atau menghubungi sumber,

    alamat rumah, kantor, alamat situs eb yang ter"antum dalam tulisanB 8agaimana

    dengan nama dan gelarB

    A #pakah materi latar belakang (ba"kground) diperlukan untuk memahami tulisan

    selengkapnyaB

    A #pakah semua pihak yang terlibat dalam tulisan sudah diidentifikasiB #pakah akil

    pihak-pihak sudah dihubungi dan diberi kesempatan bi"araB

    A #pakah tulisan memihak dan menghakimi se"ara tak kentaraB

    A #pa ada sesuatu yang kurangB

    A #pakah semua kutipan akurat dan sandangannya (atribusi) jelasB #pakah kutipan

    tersebut menangkap apa yang sesungguhnya dimaksudkan orang tersebutB

    Di samping beberapa prinsip umumdi atas, berikut ini pedoman yang berkaitan dengansejumlah isu penting dalam proses kerja jurnalistik!

    *u+ungan dengan ,ara -um+er

    Konflik kepentingan, yang tersirat atau tersurat, sangat mungkin mun"ul di banyak area!Konflik kepentingan bisa saja menyangkut hubungan antara jurnalis dengan publik,narasumber, kelompok ad9okasi, pemasang iklan, atau pesaing! Ketika pasangan(suami atau istri) jurnalis juga sama-sama meniti karir, keluarga juga bisa menjadipenyebab timbulnya konflik kepentingan!

    ! Jurnalis menghormati pri9asi narasumber dengan tidak menanyakan hal-hal yangberkaitan dengan masalah pribadinya dan tak ada hubungannya dg kepentinganumum, ke"uali narasumbernya tak kebberatan dan bersedia memberikan jaaban!

    *! $ebagai bagian dari penghormatan terhadap pri9asi, jurnalis tak diperkenankanmemasuki ruangan, rumah atau properti nara sumber ke"uali mendapatkanpersetujuan dari narasumber!

    +! Jurnalis menghargai hak narasumber untuk menolak, tak bersedia diaan"arai,atau tidak berpartisipasi dalam a"ara yang diselenggarakan perusahaan media!

    ! Jurnalis tidak diperbolehkan mengan"am (dengan berbagai "ara) nara sumber yangdianggap tidak kooperatif, dan juga tak boleh menjanjikan liputan yang baik sebagaiimbalan kepada narasumber karena sikapnya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    6/21

    .! Jurnalis tidak diperbolehkan membayar untuk mendapatkan aan"ara ataudokumen yang tidak dipublikasikan oleh pemiliknya!

    0! Jurnalis mengungkapkan identitasnya kepada pihak-pihak yang diaan"arai, baikmelalui tatap muka atau tidak! Camun ia tak harus mengungkapkan identitas ketika

    men"ari informasi yang sudah tersedia untuk umum!

    1! Jurnalis yang menulis ulasan teater, musik, seni, atau ang mengulas barang ataujasa yang ditaarkan kepada masyarakat, dapat menyembunyikan indentitasnya,tapi tidak boleh memberikan identitas palsu!

    2! Jurnalis perlu mempertimbangkan kebutuhan untuk membuka atau tidak membukaidentitasnya saat menulis ulasan atas restoran atau isata untuk menghindarikemungkinan menerima perlakuan khusus!

    ;! Jika jurnalis berusaha masuk ke negara yang 4tak ramah5 (misalnya, menolak

    masuknya jurnalis asing), bisa berlindung dengan identitas 4ganda5 danmengindentifikasi diri sebagai pekerja yang sedang melakukan perjalanan dinasatau turis!

    *! Jurnalis perlu menyadari baha narasumber berusaha untuk mengambil hatiartaan untuk kepentingan mereka! %ntuk itu, penting bagi jurnalismempertahankan sikap profesional dan bebas dari bias!

    +! Jurnalis menghormati kesepakatan yang dibuat dengan narasumber, berupapemberian informasi yang bersifat on the record, off the record, informasilatarbelakang, atau menjadi narasumber anonim! Jika dinyatakan on the record,pernyataannya bisa dimuat oleh media off the record, maka pernyataan itu tak bisadimuat dalam pemberitaan informasi latarbelakang, informasinya bisa digunakan

    oleh jurnalis tanpa menyebutkan sumbernya! Jika narasumber ingin bersifat anonim,maka informasinya bisa dipakai tapi identitas narasumbernya disamarkan!

    ! :ubungan asmara dengan narasumber akan mengesankan keberpihakan! Karenaitu, jurnalis yang memiliki hubungan dekat dengan orang-orang yang mungkindijadikan narasumber dalam pemberitaan yang dia liput, yang dia edit, atau diatangani atau aasi, harus se"ara terus terang memberitahukan hubungannyakepada atasannya!

    .! Dalam beberapa kasus, tidak ada sanksi apapaun terhadap jurnalis yang memilikihubungan khusus itu! Camun dalam kasus tertentu, ia mungkin harus

    mengundurkan diri dari peliputan yang melibatkan 4pasangannya5 tersebut atau"ukup dipindah ke pos atau desk peliputan lain, untuk menghindari mun"ulnyakonflik kepentingan!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    7/21

    (egiatan -ampingan

    &emiiki pekerjaan sampingan juga bisa menempatkan jurnalis dalam konflik

    kepentngan! Tentu saja tidak semua kegiatan sampingan punya dampak seperti itu!&elakukan pekerjaan kehumasan, misalnya, baik itu dibayar atau tidak, jelasmerupakan konflik kepentingan!

    ! Jurnalis tidak diperbolehkan memberikan saran kepada "alon pejabat publik,menulis atau mengedit laporan tahunan lembaga publik, dan sema"amnya! Camunia diperbolehkan membantu lembaga lain, seperti sekolah anak-anak mereka atauorganisasi nir-laba lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan semangat danprinsip-prinsip profesinya dan kode etik!

    *! Jurnalis tidak diperbolehkan mengambil pekerjaan sampingan sebagai penulis

    bayangan (ghost writers) atau penulis pendamping bagi indi9idu yang mungkinmenjadi narasumber yang mereka liput, atau beritanya akan mereka edit!

    +! Jurnalis juga tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan sebagai penulis, pengeditlaporan untuk organisasi yang bermasalah atau dapat memun"ulkan masalah!

    ! Jurnalis tidak boleh terlibat dalam konseling keuangan di luar artikel yang mungkinmereka tulis! &ereka tidak diperbolehkan mengelola keuangan orang lain,memberikan nasihat in9estasi, beroperasi atau membantu mengoperasikanperusahaan in9estasi apapun, dengan atau tanpa dibayar! Camun ia diperbolehkanmembantu anggota keluarga dengan peren"anaan keuangan dan berfungsi sebagai

    pelaksana atau administrator untuk kerabat, teman, atau organisasi nir-laba!

    .! Jurnalis tidak perlu datang ke suatu a"ara kelompok tertentu yang akhirnya dapatmemun"ulkan konflik kepentigan atau kemungkinan konflik kepentingan yang dapatmerusak keper"ayaan publik terhadap imparsialitasnya atau media tempatnyabekerja!

    0! %ntuk menghindari adanya bias atau fa9oritisme, jurnalis yang terlibat dalamkepanitaan sebuah unjuk rasa, siaran, forum publik, atau diskusi panel, tidakdiperbolehkan menulis atau mengedit artikel tentang kegiatan itu!

    1! Jurnalis harus sangat peka terhadap kemungkinan adanya keberpihakan ketikamereka berbi"ara atas nama kelompok yang mungkin mun"ul dalam artikel yangmereka liput, edit, tangani, atau aasi! $ebelum menerima undangan sema"am itu,staf harus berkonsultasi dengan editornya atau atasannya!

    2! Jurnalis yang baru saja kembali dari sebuah penugasan di daerah konflik biasanyadiminta untuk berbi"ara di sebuah a"ara di organisasi nir-laba, itu tak jadi masalah!Camun ia tidak diperbolehkan datang dalam sebuah a"ara yang diadakan olehkelompok yang pekerjaannya termasuk melakukan lobi-lobi!

    ;! Jurnalis tidak diperbolehkan menerima undangan untuk berbi"ara di depan suatu

    perusahaan komersial ke"uali kemun"ulannya di a"ara tersebut tidak akanmempengaruhi imparsialitas medianya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    8/21

    +! Jurnalis dilarang memberikan kesan baha mereka didukung oleh perusahaannya

    ketika berbi"ara di depan umum atau kegiatan luar lainnya (ke"uali mereka memangbenar-benar memperoleh dukungan resmi)!

    ang/ Fasilitas/ dan *adiah

    Jurnalis tidak diperbolehkan menerima pemberian dalam bentuk uang, barang, ataufasilitas apapun, ketika pemberian itu terjadi karena poisisi dia sebagai jurnalis (bukanmasyarakat biasa)! Jika jurnalis tidak bisa menolak di tempat, pengembalian bisadilakukan se"ara langsung atau melalui sekretaris redaksi kepada nara sumber yangbersangkutan!

    ! Jurnalis tidak boleh menerima uang dalam bentuk apapun (tunai, "ek, giro, transfermelalui bank, atau berbentuk asuransi) dari sumber berita!

    *! Jurnalis tidak menerima pemberian dari sumber berita berupa barang atau sesuatuyang senilai barang, di atas p

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    9/21

    .! Jurnalis yang mengulas pertunjukan seni atau atletik atau akti9itas lainnya di manabiaya masuknya tidak gratis, boleh menerima kartu bebas masuk (untuk pers) atautiket, yang la/imnya disediakan! Tapi ia tidak boleh membaa orang lain untuk bisamenerima tiket gratis serupa!

    0! Jurnalis dilarang menerima hadiah, tiket, diskon, penggantian biaya atau insentif lain

    dari seseorang atau perusahaan atau organisasi yang diberitakan atau mungkindiberitakan! Penge"ualian dapat diberikan untuk sou9enir>yang tidak bisa dijuallagi--dengan nilai nominal di baah p

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    10/21

    ! Jurnalis diperbolehkan menerima gelar kehormatan, medali dan penghargaanlainnya dari perguruan tinggi dan lembaga pendidikan! Camun mereka yang meliputtentang pendidikan tinggi atau yang mengaasi peliputan tersebut harus pekaterhadap setiap kemungkinan mun"ulnya kesan fa9oritisme!

    Menggunakan *ak Berpolitik

    ! Jurnalis tidak diperbolehkan aktif di ranah politik! Jurnalis berhak untukmenggunakan hak politiknya untuk memilihmemberikan suara, tetapi ia tidakdiperbolehkan melakukan apapun yang mungkin menimbulkan pertanyaan tentangnetralitas dan profesionalitasnya! &isalnya, mereka dilarang berkampanye,menunjukkan keberpihakkannya, atau mendukung "alon, men"arikan tambahansuara dan sema"amnya!

    *! Jurnalis sebaiknya tidak memakai logopin atau atribut lain yang membuatnyaterlihat seperti partisan dalam politik! ?a harus mengingat baha stiker yang

    tertempel pada mobil keluarga atau tanda kampanye di halaman rumah merekamungkin diterjemahkan se"ara salah oleh pihak luar, tak peduli siapapun yangmenempelkan stiker tersebut!

    +! Jurnalis dilarang memberikan atau mengumpulkan dana untuk kandidat politik ataukegiatan pemilu! &engingat kemudahan akses internet di era ini yangmemungkinkan publik men"atat apapun yang dilakukan dan diu"apkan jurnalis dimedia sosial, ada risiko yang besar untuk mensiratkan kesan baha ia memihakpihak tertentu!

    ! Jurnalis dilarang menduduki jabatan publik! &en"ari atau menduduki posisi tertentu

    di kantor publik jelas melanggar sikap profesional yang diharapkan ada dalamseorang jurnalis! $ituasi ini memungkinkan terjadinya pemaksaan pendapat dalampemberitaan media dan menimbulkan ke"urigaan baha media itu memilikinarasumberdepartemen fa9orit dalam liputan politiknya!

    .! Jurnalis harus peka baha akti9itas politik pasangan, keluarga atau sahabat merekadapat menimbulkan konflik kepentingan atau kemungkinan mun"ulnya konflik!Ketika kemungkinan seperti itu mun"ul, jurnalis perlu memberitahu atasannya!

    0! Jurnalis yang memiliki keraguan tentang kegiatan politik yang mereka hadapi, iaharus berkonsultasi dengan atasan atau organisasi profesi! $ejumlah pembatasansema"am ini semata-mata untuk melindungi misinya sebagai artaan!

    Periklanan/ Pemasaran dan Promosi

    ! Jurnalis harus menjaga imparsialitas dan obyekti9itasnya dengan menghindaridiskusi tentang target atau kebutuhan periklanan! Dalam kasus tertentu, departemenpemberitaan dan periklanan masih mungkin behubungan untuk mendiskusikanmasalah teknis tata letak, konfigurasinya, dan spa"e di media!

    *! Jurnalis dibolehkan mengambil bagian dalam sebuah komite untuk menyelesaikanpermasalahan yang mempengaruhi kerja departemen-departemen di perusahaan,termasuk departemen pemberitaan! Jurnalis harus sedapat mungkin memberikanpersoalan periklanan pada yang menangani urusan bisnis!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    11/21

    +! Jurnalis dapat terlibat dalam a"ara yang diselenggarakan oleh perusahaan untukpemasaran atau promosi! Tapi ia tetap harus berbi"ara tentang hal-hal yang sesuaidengan keahliannya dan menahan diri untuk mengatakan sesuatu yang terdengarseperti promosi!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    12/21

    Pedoman Liputan Tematik

    3iputan Pemilu3iputan Ekonomi3iputan Kriminaltas3iputan #gama3iptan Konflik :orisontal3iputan Terorisme3iputan 8en"ana dan Peristia Traumatik

    FFFLiputan Pemilihan mum

    &empertahankan objekti9itas, imparsialitas, dan keberimbangan merupakan tantangansehari-hari bagi jurnalis professional! Tantangan itu makin besar selama perhelatanpemilihan umum, ketika kepentingan untuk memanipulasi media bisa datang dari dalam(manajemenpemilik media) maupun dari luar media (peserta pemilu)!

    Pada saat pemilu, media dan jurnalis juga punya tanggung jaab untuk menyajikanfakta, pendapat, dan ide yang penting dan rele9an bagi argapemilih agar tidak kelirudalam menentukan pilihan! Gakta yang disajikan harus komprehensif, deganmemastikan baha ideologi, 9isi, dan misi partaikandidat utama (yang berpeluangmemperoleh suara signifikan) bisa diketahui publikpemilih! Pada saat yang sama,

    peran jurnalismedia penting untuk menjembatani pemilih dengan "alon pemimpinpolitik agar kepentingan orang biasa bisa didengar para pemimpin politik"alonpemimpin politik!

    ! $ebagai arga negara, jurnalis punya hak untuk berpendapat dan memberikansuara dalam pemilu! Tapi, sepanjang menjalankan pekerjaan jurnalistiknya, jurnalistidak boleh partisan (memihak pada salah satu partai atau kandidat tertentu)! %ntukitu, jurnalis tidak boleh meliputmenulismengedit beritaopini tentang partaikandidatyang kemungkinan besar akan dia pilih!

    *! &ediajurnalis memisahkan dengan jelas dan tegas beritaprogramkarya jurnalistik

    dari opini politik dan iklan politik!

    +! &ediajurnalis menyediakan ruang liputan yang fair bagi semua partai dan kandidatutama (yang berpeluang untuk meraih suara signifikan)! Partai gurem yang memilikiprogram yang jelas untuk kepentingan publik juga berhak mendapat ruang liputan!

    ! &ediajurnalis harus berhati-hati agar tidak menjadi "orong salah partai ataukandidat tertentu! %ntuk itu, jurnalis harus selalu menguji setiap klaim atau janjikampanye kandidatpartai tertentu dan menyampaikan kepada khalayak se"aragambling dan sesuai konteksnya! !

    .! &ediajurnalis berupaya mengungkap rekam jejak para kandidat (utama) danmengkritisi programklaim partaitim sukses sepanjang masa kampanye!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    13/21

    0! Jurnalis tidak boleh menjadi bagian (sebagai pemain) dalam semua tahapan pemilu,dari menjadi kandidat, tim sukses, menjadi pembi"ara dalam kampanye,menggalang dana, memakai atribut terkait partaikandidat tertentu!

    1! %ntuk menghindari konflik kepentingan, jurnalis tidak meliput, menulis, mengeditberitaopini tentang kandidat yang memiliki hubungan persahabatan atau

    keluargaan dengan si jurnalis!

    2! Jurnalis yang menjadi kandidat atau tim sukses salah satu kandidat harus non aktifsebagai jurnalis sejak pendaftaran dirinya sebagai "alontim sukses!

    ;! Jurnalis tidak boleh men"arimemfasilitasi iklan politik dari partaikandidat yangbersaing atau dari indi9idukelompok pendukung satu kandidat!

    tidak mustahil ada lembaga polling yang sengaja menyajikan informasi yangmenyesatkan utuk keuntungan pihak tertentu! %ntuk itu, ada beberapa pedoman untukmemberitakan hasil polling!

    ! Pilihlah lembaga pollingsur9ey yang kredibel dan punya rekam jejak yang bagus!*! Kenali mana lembaga polling yang bekerja se"ara indepeden dan mana lembaga

    yang bekerja untuk pemenangan kandidatpartai tertentu!+! %sahakan tidak membuat berita anya berdasarkan hasil satu lembaga polling,! ari

    pembanding!! 3aporkan hasil polling dalam kontkes yang lebih besar atau dalam tren yang lebih

    panjang! Tren bisa dilihat dari hasil jajak pendapat sejumlah lembaga utama untuk

    periode tertentu! :asil polling yang menyimpang dari tren tanpa penjelasan yangmeyakinkan harus diaspadai dan diperlakukan dengan skeptis!

    .! Jangan mengandalkan pada interpretasi lembaga polling, periksa daftar pertanyaan,bandingkan dengan hasilnya,dan tren hasil polling lain!

    0! 3aporkan aktu pelaksanaan jajak pendapat dan perhatikan peristia penting yangkemungkinan besar mempengaruhi hasil jajak pendapat itu!

    1! 3aporkan metode jajak pendapat, "ara pengambilan sampel, keterbatasan, sertamargin of error!

    2! Jelaskan profil lembaga pelaksana jajak pendapat, lebih baik bila bisa mengungkapsiapa penyandang dananya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    14/21

    Liputan 3konomi

    Kegiatan jurnalistik meliput bidang ekonomi dan bisnis raan terhadap pengaruh uangdan kekuasaan yang dapat mempengaruhi integritas dan kredibilitas jurnalis danlembaga media ditempat dia bekerja! Kegiatan jurnalistik ini syarat dengan potensikonflik kepentingan bisnis, bagi sumber berita yang diliput, bagi kepentingan bisnis(termasuk periklanan) media tempat jurnalis bekerja, dan juga bagi kepentinganekonomi pribadi (termasuk kesejahteraan) jurnalis!

    %ntuk mengantisipasi dan mengatasi konflik kepentingan, ada beberapa perilaku yangharus diterapkan oleh jurnalis ekonomibisniskeuangan!

    ! 4aji+ lapor kepemilikan saham%surat +erharga.A %ntuk mengurangi dan menghindari potensi konflik kepentingan, jurnalis

    ekonomibisnis diajibkan melaporkan se"ara tertulis kepada atasanlembagamedianya seluruh kepemilikan saham dan surat berharga lainnya sebelum memulaipenugasannya! 3aporan diperbarui setiap ada perubahan kepemilikan sahamsuratberharga yang perlu dilaporkan! Jurnalis juga diharapkan melaporkan kepadaatasan kalau ada penugasan yang mempunyai potensi konflik kepentingan dengankegiatan in9estasi yang dilakukan oleh sanak keluargakerabatnya!

    A Tujuan daripada ajib lapor ini untuk menjaga integritas dan kredibilitas jurnalis danlembaga media dia bekerja serta hasil peliputan jurnalistiknya! Kalau ada kesan,seke"il apapun, suatu peliputan dipengaruhi oleh kepentingan bisniskeuanganberdampak terhadap "itra jurnalis dan medianya!

    A 6ajib lapor untuk kepentingan jurnalis dan lembaga medianya! Jurnalis dan mediaharus berada digaris depan dalam membangun transparensi, dimulai dengan dirinyasendiri!

    A &ereka yang dikenakan ajib lapor adalah reporter lapangan serta seluruh jajaranredaktur bisnisekonomikeuangan, dan juga jurnalis lepaskontributor, penulis tajukdan kolumnis, serta redaktur lain yang menangani beritapeliputanekonomikeuangan (misalnya redaktur halaman depan dan redaktur halaman opini)!

    A 8erdasarkan laporan tersebut, redaksi tidak memberikan penugasan kepada jurnalisyang dapat menimbulkan konflik kepentingan! Penugasan diberikan kepada jurnalislain, atau jurnalis yang bersangkutan dipindahkan ke bidang lain!

    A 8atasan yang menyangkut kepemilikan saham sanak keluargakerabat bukanditujukan untuk mengurangi hak mereka berin9estasi atau melakukan kegiatanbisnis, namun lebih untuk menjaga kredibilitas jurnalis agar dapat melakukantugasnya dengan sebaik-baiknya! Jurnalis harus tahu kalau ada penugasan

    peliputan menyangkut saham perusahaan yang dimiliki oleh sanak keluargakerabatdan melaporkannya kepada atasan, dan bila perlu mengundurkan diri daripenugasan tersebut, atau melepaskan kepemilikan saham tersebut!

    *! Larangan jual5+eli saham +agi jurnalis meliput +ursa sahamA Khusus bagi jurnalis yang sehari-harinya meliput kegiatan bursa efek, dilarang

    melakukan perdagangan saham yang sama dalam kurun aktu tiga bulan! :al iniuntuk menghindari kesan adanya permainan spekulasi atau adanya penggunaaninformasi oleh jurnalis yang tidak dimiliki oleh publik!

    A Peraturan ini berlaku bagi reporter lapangan dan jajaran redaksi bisniskeuangan,penulis tajukkolumnis dan mereka yang terlibat dalam pembuatanpenyajian berita!

    3embaga media mempersiapkan peralihan kepemilikan saham mereka yang terkenaperaturan ini, agar mereka tidak dirugikan ketika melepas atau mengalihkankepemilikan sahamnya!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    15/21

    +! Penggunaan in&ormasi pasar%+ursaA Jurnalis tidak boleh mendapatkan keuntungan dari transaksi saham menggunakan

    informasi yang didapatnya tapi yang tidak dimiliki publik! Jurnalis tidak boleh berbagiinformasi itu dengan pihak lain yang akan memberikan keuntungan finansil kepadamereka! Perdagangan berdasarkan insider-trading adalah tindakan kriminal! 3embaga

    media yang mempekerjakan jurnalis harus melaporkan kepada yang berajib apabilaada indikasi insider trading!

    ! Promosi produk dan jasaA Jurnalis tidak memberikan promosi atau mengesankan memberikan promosi atas

    produk atau jasa dalam peliputannya! Jurnalis dan redakturnya harus dapatmenyaring berita yang bersifat iklan!

    .! Pem+erianA Jurnalis tidak dibenarkan menerima hadiah dalam bentuk apapun, barang dan jasa,

    sebagai imbalan atas peliputannya! $etiap pemberian bisa merusak integritas dan

    imparsialitas jurnalis dan lembaga medianya!A Jurnalis tidak boleh menerima hadiah, bagi dirinya atau bagi anggota

    keluargakerabatnya, yang berasal dari lembaga atau indi9idu dimana merekapernahakan berinteraksi dalam kapasitasnya sebagai jurnalis! :adiah yang dimaksudtermasuk barang, diskon, jasa, uang tunai, pinjaman, dan hiburan yang berada diluarbatas keajaran dalam melakukan kegiatan bisnis!

    6666Liputan (riminalitas

    Kriminalitas adalah problem sehari-hari sehingga menjadi bahan berita reguler bagihampir semua media massa! Camun harus juga disadari baha media massadikonsumsi oleh publik yang beragam, termasuk anak-anak! Karena itu, publikasi atasisu ini harus dipertimbangkan se"ara bijak! 8erita kriminal di satu sisi bisa memberikanefek berhati-hati bagi publik, namun di sisi lain juga bisa menjadi inspirasi bagikejahatan serupa di masa mendatang!

    D? baah ini adalah sejumlah hal yang bisa menjadi pegangan bagi jurnalis yangmeliput dan membuat berita isu kriminalitas!

    ! Mem+eritakan se7ara proporsional. Pemberitaan kasus kriminal sebaiknyamempertimbangkan aspek manfaatnya! #pakah pemberitaan kasus ini akan lebihmemberikan dampak positif bagi publik atau justru sebaliknya!

    *! Men!adari adan!a per+edaan antara nilai +erita dengan prioritas kor+an.8eberapa nilai-nilai yang dipegang artaan dapat menimbulkan masalah bagi parakorban, keluarga mereka dan teman-teman, dan pendukung korban dan penyedialayanan yang bekerja dengan mereka! Pengungkapan detail dari kasus kejahatan,terutama yang menimpa korban, bisa jadi akan menambah penderitaan tambahanbagi keluarga, korban atau orang-orang terdekatnya!

    +! Tidak mengum+ar sadisme. Kasus kriminal merupakan soal sehari-hari yanghampir selalu ada di media! Camun jurnalis harus mempertimbangkan

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    16/21

    pengungkapan detail kasusnya, terutama peristia rin"i dari kasus pembunuhan,pemerkosaan, atau kejahatan lainnya! Penggambaran detail dari pembunuhansebaiknya menghindari kesan untuk mengumbar sadisme! Penggunaan kata-katadalam liputan kriminal, selain tetap obyektif atau sesuai dengan fakta di lapangan,juga perlu menghindari penggunaan kata-kata yang menonjolkan aspek sadismedari kasus kejahatan!

    ! Mempertim+angkan pengungkapan detail dalam kasus kriminal.$ebuah detaildari peristia kriminalitas perlu mempertimbangkan aspek manfaatnya! Detail suatuperistia, terutama kasus pembunuhan, kekerasan seksual, bisa memi"u traumabaru bagi korban, keluarga, atau orang terdekat! $elain itu, detail-detail tersebutjuga bisa memberi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa!Detail dari peristia bisa dipertimbangkan jika itu rele9an dengan upayapengungkapan fakta!

    .! Peman&aatan &oto se7ara +ijak.Goto atau ilustrasi dalam sebuah berita menjadisalah satu daya tarik dari berita tersebut! Camun, seperti halnya teks, foto dan

    gambar juga memberi kesan yang bisa salah! &isalnya, menimbulkan kesan sadis!Jika foto itu terkait korban kejahatan yang sangat sadis, penggunaan ilustrasi perlumempertimbangkan asas kepantasannya untuk dilihat publik!

    0! Fokus pada pelaku kejahatan.Hrang-orang telah lama terpesona oleh kejahatandan kekerasan dan orang-orang yang melakukan tindakan keji! &engapa merekamelakukannyaB Hrang ma"am apa merekaB Kasus yang melibatkan orang terkenalbisa menaikkan oplah! Camun, jurnalis juga perlu mempertimbangkan korban,keluarga! Penekanan terhadap pelaku bisa menimbulkan rasa jijik! Tantangan bagijurnalis adalah menemukan "ara untuk membuat "erita tentang korban sama-samamenarik tanpa menimbulkan kerugian tambahan!

    1! (ejahatan !ang meli+atkan anak5anak. Jurnalis tidak boleh menyebutkan identitasanak-anak yang menjadi pelaku kejahatan karena pertimbangan melindungi masadepannya! ?dentitas sesorang meliputi nama, alamat rumah, nama orang tua,keluarga, sekolah, dan informasi lainnya yang memudahkan publik mengenali anakyang bersangkutan!

    Jurnalis tidak boleh mejadikan popularitas atau keburukan reputasi orang tuaalisebagai alasan pembenar untuk membuka identitas anak-anak yang menjadi pelakukejahatan!

    2! (or+an kasus asusila. Jurnalis tidak boleh menyebutkan identitas korbankejahatan susila! ?dentitas itu meliputi nama jelas, alamat rumah, nama orangtuakeluarga, tempat bekerja, dan informasi lainnya yang memudahkan publikmengenali anak yang bersangkutan!

    Jika kejahatan seksual itu korbannya anak-anak, identitas pelakunya bisadisebutkan, tapi anak yang jadi korban identitasya harus disembunyikan!

    Jurnalis tidak boleh menggunakan istilah 4in"est5 dalam kejahatan susila yang

    korbannya memiliki hubugan darah dengan pelaku kejahatan, karena itu akanmenjadi petunjuk untuk mengidentifikasi korban!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    17/21

    FFFFF

    Liputan Agama

    &asyarakat ?ndonesia menempatkan agama sebagai bagian sentral dalam kehidupannya

    sehari-hari! :ali ini terlihat dari pelaksanaan ritual agama oleh masyarakat dari agamamanapun!Komunitas masyarakat dengan agama yang berbeda telah ratusan tahun hidupberdampingan di ?ndonesia, memeluk keper"ayaannya dan menjalankan ibadahnya masing-masing, serta membangun tempat beribadahnya! Konstitusi negara memang menjaminkebebasan beragama, dan hak masyarakat untuk mempraktekan agama sesuai dengankeper"ayaannya, termasuk dalam membangun tempat ibadah!

    Dalam sejarahnya, kehidupan beragama di ?ndonesia berjalan lan"ar, dan komunitas agamapada umumnya dapat hidup berdampingan se"ara damai, namun ?ndonesia tidak lepas daritantangan ketegangan, konflik maupun perang antar-kelompok beragama!

    Jurnalis yang ditugaskan meliput isu agama, kehidupan beragama, dan hubungan antarkelompok beragama ,harus menangani berita ini dengan bijak agar tidak memperkeruh,menambah ketidaksalingpengertian,ataupun memanas-manasi hubungan antar komunitasberagama!

    ! Jurnalis harus menghormati kebebasan beragama sebagai hak a/asi setiap indi9idu!

    Termasuk di sini hak setiap indi9idu untuk per"aya terhadap agamanya sesuai

    dengan tafsirnya, untuk menjalakan ibadah sesuai dengan keper"ayaannya, dan

    juga hak sebuah komunitas agama untuk membangun tempati badah! &engingat

    perkembangan masyarakat ?ndonesia yang modern,dan mengakui adanya sebagian

    masyarakat yang memilih untuk tidak mengikuti agama (ateisme), jurnalis harus

    menghormati pilihanhak indi9idu tersebut!

    *! Jurnalis ajib menjelaskan dan men"ari tahu informasi mengenai semua agama dan

    ajarannya yang sedang diliput! Jurnalis tidak boleh sekedar mengandalkan informasi

    sumber ketiga dari luar kelompok agama tersebut! #gama dan keper"ayaan ini

    harus dijelaskan se"ara akurat, tidak boleh disalahartikan atau di"ela!

    +! Jurnalis harus bisa melepaskan diri dari pandangan agamakeper"ayaannya sendiri

    ketika melakukan peliputan mengenai agama, terutama yang menyangkut agama

    lain! Karena agama menyangkut masalah keykinana akan kebenaran, jurnalis harus

    menahan diri untuk tidak mem9onis benar atau salahnya suatu

    agamasekteajaran!Penggunaan istilah 4aliranajaran sesat5 harus dihindari!

    ! Jurnalis tidak menyebarluaskan atau menambah pandangan masyarakat yang salah

    (stereotyping) terhadap kelompok agama tertentu yang dapat menambah keben"ian

    (prejudi"e) masyarakat terhadap kelompok agama tersebut!

    .! Jurnalis tidak terlibat dalam penodaan agama (blasphemy), mele"ehkan atau

    menghina agamakeper"ayaan, yang mayoritas maupun minoritas seke"il apapun

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    18/21

    pemeluknya di ?ndonesia!Kritik terhadap agama, ajaran, dan pemeluknya

    dibolehkan, namun dalam konteks yang tepat dan ditangani se"ara bijak!

    0! Jurnalis tidak terlibat dalam kegiatan penyebaran keben"ian terhadap kelompok

    agama apapun!

    1! Jurnalis tidak terlibat dalam kegiatan penyebaran ajaran agama, dan harus menjaga

    agar peliputannya tidak digunakan untuk penyebaran agama apapun!

    2! Jurnalis dalam peliputannya harus menjaga sensiti9itas agamakelompok agama

    dalam penggunaan istilah dan simbol agama yang dapat menimbulkan protes atau

    pertikaian!

    ;! Jurnalis harus dapat men"ari keseimbangan antara kebebasan berekspresi (dan

    kebebasan pers) dan tugasnya meliput masalah agamakehidupan beragama, dan

    sensiti9itas agama!

    FFFFF

    Liputan (on&lik *orisontal

    Keanekaragaman etnis dan agama telah membuat ?ndonesia menjadi negeri raan

    konflik komunal! Data dari Iiolent onfli"t in ?ndonesian $tudies (Ii?$) menunjukanbaha sejak ;;2 hingga *dalam masyarakat bersangkutan!

    *! Dalam peliputan, penulisan serta penyiaran, jurnalis menghindari "ara peliputan,penulisan serta penyiaran yang bisa diartikan memihak salahsatu kelompok yangbertikai!

    +! Dalam penulisan atau penyiaran, jurnalis menghindari gaya bahasa ataupenggunaan kata yang justru bisa makin mengobarkan konflik!

    ! Jurnalis harus berhati-hati untuk tak gampang menyebut pendapat salahsatu ataulebih figur tertentu sebagai meakili pandangan masyarakatnya yang sedang

    bertikai! Jangan sampai artaan diperalat oleh orang-orang tertentu, yangmenjadikan konflik hori/ontal sebagai ajang men"ari popularitas ataumemperjuangkan kepentingannya sendiri!

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    19/21

    .! $edapat mungkin, jurnalis yang menulis berita itu tidak berasal atau berafiliasi padasalahsatu kelompok masyarakat yang bertikai! 8erita konflik antara orang &aduradan Dayak di Kalimantan, misalnya sedapat mungkin ditulis oleh jurnalis yang bukandari kedua kelompok etnis tersebut!

    0! Demi integrasi bangsa, jurnalis tidak menyebut atribut agama, suku, ras dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik hori/ontal!

    1! Penulisan maupun penyiaran jumlah korban kerusuhan, baik baik berupa hartabenda atau jia, harus menggunakan angka yang pasti dari sumber-sumber yangjelas! Penulisan korban tidak boleh menyebut kelompok, suku, golongan dansebagainya!

    Liputan Terorisme

    $elain konflik komunal, tantangan lain yang dihadapi jurnalis adalah meliput isuterorisme yang tak bisa dielakkan menjadi an"aman nyata bagi negara ini! $ejak *

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    20/21

    2! Jurnalis harus menempatkan kepentingan publik diatas kepentingan jurnalistik!Jurnalis yang mengetahui sebuah ren"ana tindak pidana terorisme harusmelaporkannya kepada aparat keamanan! Tidak dibenarkan jurnalismenyembunyikan informasi itu dalam rangka mendapatkan liputan ekslusif! :arusselalu diingat baha jurnalisme bekerja untuk kepentingan publik sehingga

    keselamatan nyaa arga tak berdosa harus ditempatkan diatas kepentinganberita!

    ;! &edia penyiaran tidak boleh menayangkan siaran langsung peristia terorismekhususnya peristia terorisme pengepungan para tersangka terorisme! $iaran li9ebisa memberikan informasi kepada para terduga teroris mengenai posisi dan lokasiaparat keamanan se"ara real time dan hal ini bisa membahayakan keselamatanpetugas keamanan!

    FFFF

    Liputan Ben7ana dan Peristi8a Traumatik

    &eliput ben"ana dan peristia traumatik berbeda dengan meliput peristia dalamsituasi normal! 3iputan ben"ana dan peristia traumatik menuntut kepekaan dankepedulian jurnalismedia pada korban! Tapi, liputan yang sama tetap menuntut jurnalisuntuk bersikap objektif, berjarak, tidak terjebak pada sikap sentimentil atau belas

    kasihan semata!

    Dalam meliput ben"ana atau peristia traumatik, jurnalis harus betul-betul menerapkanprinsip minimizing harm (meminimalkan mudarat), terutama bagi para korban! ?ntinya,jurnalis tak boleh menambah penderitaan orang yang sudah menderita!

    #gar liputan ben"ana tidak menjadi ben"ana bagi jurnalis, media perlu membekalijurnalis dengan pengetahuan, keterampilan, dan perlengkapan untuk keselamatan diridan bertahan di medan yang berat!

    ! Me8a8an7arai kor+an. Jurnalis tidak boleh memaksa meminta aan"ara korban

    tanpa kesediaan mereka! ?tu hanya akan menambah penderitaan korban yangsedang dalam tekanankesulitan! Pendekatan leat keluarga, kerabat, teman, danpenasihat pribadi korban akan lebih efektif!

    Pertanyaan dan "ara bertanya yang salah juga bisa menambah beban korban!Karena itu, jurnalis perlu bersikap sopan dan berempati atas kesulitan korban!&isalnya, aali pertanyaan dengan kalimat, 4Kami turut prihatin atas musibah yangmenimpa keluarga 8apak?bu! #gar peristia ini menjadi pelajaran bagi orang lain(pemba"a kami), apakah 8apak?bu berkenan untuk berbagai ber"eritaB5

    ! (or+an meninggal atau hilang. 8ila memungkinkan, jurnalis perlu memberi tahudulu keluarga korban meninggal atau hilang, sebelum menayangkan berita tentangben"ana dan ke"elakaan! $epanjang memungkinkan, keluarga terdekat korbansebaiknya tidak mengetahui kejadian yang menimpa anggota keluarganya untuk

  • 5/27/2018 Pedoman Perilaku Jurnalis Indonesia

    21/21

    pertama kali dari tayangan berita! Penge"ualian bisa diterapkan bila korbannyapublik figur atau karena pertimbangan tertentu!

    Jurnalismedia juga menghindari penayangan gambarfoto korban yangmenggambarkan kengerian atau kesadisan! $tandar kepantasan menurut khalayakserta perasaan dan trauma keluarga korban juga perlu dipertimbangkan!

    *! Pemakaman. Cormalnya, liputan pemakaman korban harus sei/in keluarga yangberduka! Perlu ada alasan kuat (menyangkut kepentingan publik) bila media tetapmenayangkan pemakaman tanpa sei/in keluarga! ?tu pun, jurnalis harusmenghindari prilaku yang mengganggu, misalnya menyorot se"ara "lose-up ajahanggota keluarga yang sedang menangis, meratap, atau berduka!

    +! Mena!angkan &oto atau gam+ar se7ara +erulang. :indari menayangkan ulangfotogambar peristia traumatik, terutama bila di dalamnya ada fotogambar orangyang bisa dikenali! Gotogambar ben"ana dan peristia traumatik yang spesifik tidakboleh dipakai untuk ilustrasi ben"ana pada umumnya! ?tu hanya akan mengingatkan

    kembali korban pada peristia traumatik yang mereka alami! 8ila hal itu terpaksadilakukan, sebaiknya harus atas persetujuan korban yang masih hidup ataukeluarganya!

    Perlu juga dipertimbangkan baha pemirsa bisa jengkel atau marah ketika mediaterus menerus menayangkan penderitaan korban ben"ana, meski korbannya tidakkeberatan ditayangkan dengan "ara seperti itu! $edikit penjelasan dalam pengantartayangan berulang bisa men"egah kesalahpahaman!