pedoman praktikum i mahasiswa sarjana terapan
TRANSCRIPT
SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS)
BANDUNG - 2017
STKS
BANDUNG
PROGRAM SARJANA
TERAPAN PEKERJAAN
SOSIAL
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 2
DAFTAR ISI
Cover Buku ................................................................................................................. 1
Daftar Isi Pedoman .................................................................................................... 2
Kata Pengantar ........................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Tujuan Pedoman ......................................................................................... 4
C. Manfaat Pedoman ....................................................................................... 5
II. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ............................................................. 5
A. Ketentuan Umum Praktikum ...................................................................... 5
1. Tujuan dan Manfaat Praktikum ............................................................ 5
2. Sasaran Praktikum ................................................................................ 6
3. Persyaratan Mengikuti Praktikum ........................................................ 6
4. Waktu dan Lokasi Praktikum ............................................................... 6
5. Kompetensi .......................................................................................... 7
B. Bentuk Pelaksanaan Praktikum .................................................................. 7
1. Sistem Praktikum ................................................................................. 7
2. Proses praktikum ................................................................................. 7
C. Supervisi dan Monitoring ........................................................................... 9
D. Evaluasi dan Pelaporan .............................................................................. 11
1. Penilaian ............................................................................................... 11
2. Tata Tertib ............................................................................................ 12
3. Laporan Praktikum ............................................................................... 14
III. PROSEDUR PRAKTIKUM ............................................................................ 15
A. Registrasi Mahasiswa Peserta Praktikum ................................................. 15
B. Pengajuan Mitra Kerja (Instansi/Perusahaan, Setting Lokasi Praktikum) . 15
C. Pembekalan Praktikum ............................................................................. 15
D. Pengantaran Mahasiswa ke Lokasi Praktikum .......................................... 15
E. Kegiatan Lapangan Mahasiswa ................................................................. 15
F. Penyusunan Laporan ................................................................................ 18
G. Ujian Praktikum ........................................................................................ 18
H. Evaluasi Praktikum .................................................................................... 19
IV. LAMPIRAN ................................................................................................. 20
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 3
KATA PENGANTAR
ekerjaan sosial merupakan aktivitas profesional yang didasarkan pada
keterpaduan antara kerangka pengetahuan, kerangka keterampilan dan kerangka
nilai yang bertujuan membantu dan memberdayakan individu, kelompok,
masyarakat dan institusi/ organisasi sosial mengembangkan segala sumber dan potensi
yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial.
Mengacu pada kurikulum 2009, Praktikum I difokuskan pada penerapan praktik
pekerjaan sosial makro dan mikro pengenalan masalah, potensi, sumber, kebijakan dan
program kesejahteraan sosial.
Pedoman Praktikum I ini disusun sebagai acuan dan arah dalam pelaksanaan proses
penyelenggaran praktikum. Pedoman ini menjadi panduan bagi praktikan, supervisor,
liaison dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan praktikum I.
Bandung, Januari 2017
Laboratorium Pekerjaan Sosial STKS
P
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 4
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran pendidikan profesi pekerjaan sosial tidak hanya dilakukan di
dalam kelas (classroom teaching), tetapi juga di lapangan (field teaching) melalui
kegiatan praktikum. Praktikum menjadi wahana bagi mahasiswa pekerjaan sosial
untuk mampu memahami fenomena sosial yang ada di lingkungannya. Praktikum
juga melatih mahasiswa memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan yang terjadi
di masyarakat dan kesempatan mengasah keterampilan pekerjaan sosial secara lebih
memadai.
Mahasiswa diharapkan mampu menemukan realitas yang lebih luas dari apa yang
telah mereka pelajari di kelas. Kenyataan tersebut akan memotivasi mahasiswa
untuk mampu memadukan antara konsep atau teori yang dipelajari dengan
kenyataan yang dihadapi. Selain itu, diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan
(responsive) terhadap kebutuhan masyarakat serta mampu mengadaptasikan teori
kedalam Praktik.
Praktikum I adalah Praktik Pekerjaan Sosial Mikro dan Makro dengan fokus
Pengenalan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Kesejahteraan Sosial
(PSKS) serta Kebijakan dan Program Keseajahteraan Sosial. Mahasiswa ditugaskan
untuk mengenali masalah, kebutuhan, potensi dan sumber aktual di masyarakat.
Mahasiswa juga harus mengenal dan memahami kebijakan dan program yang
relevan dengan masalah yang ada di lokasi praktikum. Selain itu, mahasiswa juga
diharapkan memahami konsep-konsep yang berlaku dan digunakan di dalam praktik
lapangan tersebut. Pada praktikum selanjutnya, mahasiswa ditugaskan untuk
melakukan penanganan masalah dengan menggunakan konsep pekerjaan sosial
yang telah dipelajari.
Praktikum ini didukung dengan kegiatan supervisi yang merupakan suatu metode
pengalihan pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial di dalam praktik.
Supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing yang terdiri dari supervisor dan liaison,
serta praktisi berpengalaman yang juga turut menjadi pendamping mahasiswa di
lapangan.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PEDOMAN
Tujuan Pedoman :
Tujuan dari pedoman praktikum I ini adalah untuk :
a. Memberikan pedoman bagi pelaksanaan praktikum I
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 5
b. Menjelaskan prosedur pelayanan pelaksanaan praktikum I
c. Memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan
praktikum I
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan dan proses praktikum I
Mempersiapkan panduan bagi staf administrasi untuk mendukung pelaksanaan
praktikum I
C. Manfaat Pedoman :
a. Memudahkan mahasiswa dalam mempersiapkan pendaftaran praktikum I
b. Memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum I
c. Memudahkan mahasiswa dalam membuat dan menyusun laporan.
II. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN
A. KETENTUAN UMUM PRAKTIKUM
1. Tujuan dan Manfaat Praktikum
a. Tujuan
Tujuan Praktikum ini agar mahasiswa mampu:
1) Memahami jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.
2) Mengenal dan memahami Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
yang ada di lokasi praktikum.
3) Mengenal dan memahami Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
yang ada di lokasi praktikum.
4) Mengenal dan memahami kebijakan dan program yang relevan dengan
masalah yang dipilih di lokasi praktikum.
5) Melakukan analisis masalah dan kebutuhan terhadap PMKS, PSKS serta
Kebijakan dan program yang ada.
6) Mengaplikasikan pengetahuan, nilai dan etika, seta keterampilan
pekerjaan sosial di lokasi praktikum.
b. Manfaat :
Manfaat dari pelaksanaan praktikum I adalah:
1) Meningkatnya kepekaan mahasiswa terhadap PMKS, PSKS serta
kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.
2) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan
menganalisis masalah/ kebutuhan PMKS, PSKS serta kebijakan dan
program yang ada di lokasi praktikum.
3) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep
dan praktik pekerjaan sosial khususnya yang berkaitan dengan PMKS,
PSKS serta kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 6
4) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, nilai dan etika serta keterampilan Praktik Pekerjaan Sosial.
5) Dihasilkannya berbagai masukan yang bermanfaat bagi pemerintah
kota/kelurahan berkaitan dengan masalah kesejahteraan sosial (PMKS),
potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) serta kebijakan dan
program di lokasi praktikum.
2. Sasaran
a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di lokasi
Praktikum.
b. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di lokasi praktikum.
c. Kebijakan dan program serta kegiatan penanganan masalah kesejahteraan
sosial di lokasi praktikum.
d. Pemerintahan Desa/Kelurahan.
e. Pihak-pihak dan instansi yang relevan dengan permasalahan PMKS, PSKS
serta kebijakan dan program.
3. Persyaratan Mengikuti Praktikum
Peserta praktikum I adalah:
a. Mahasiswa minimal Semester VI dan mengontrak mata kuliah praktikum I.
b. Telah Lulus matakuliah:
1) Pekerjaan Sosial dengan Individu dan Keluarga,
2) Pekerjaan Sosial dengan Kelompok,
3) Pekerjaan Sosial dengan organisasi dan komunitas.
4. Waktu dan Lokasi Praktikum
Praktikum I dilaksanakan selama satu semester (empat bulan), dengan
mengambil lokasi di Desa/Kelurahan yang potensial dan merupakan kantong-
kantong permasalahan kesejahteraan sosial. Pada semester Genap Tahun
Akademik 2016/2017 ini, jadwal Praktikum 1 dilaksanakan dengan jadwal sebagai
berikut:
a. Pra lapangan : 25 Januari – 14 Pebruari 2017
b. Lapangan : 15 Pebruari – 19 Mei 2017
c. Ujian Lisan : 12 – 13 Juni 2017
Lokasi praktikum berada di kelurahan-kelurahan Kota Bandung yaitu sebanyak 53
kelurahan
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 7
5. Kompetensi
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang:
1) Jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.
2) Potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
3) Kebijakan dan program penanganan PMKS.
4) Peraturan perundang-undangan yang mendasari penanganan masalah
kesejahteraan sosial.
b. Mahasiswa mampu menerapkan keterampilan:
1) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran
(population target group) dan lingkungan sosialnya.
2) Mengumpulkan data dan informasi tentang populasi kelompok sasaran
(population target group) dan aset komunitas serta kebijakan dan program
3) Menganalisis masalah/kebutuhan, potensi/ sumber serta kebijakan dan
program.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan dalam pekerjaan sosial
5) Melakukan evaluasi dan terminasi
6) Membuat laporan akhir praktikum
c. Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai dan etika pekerjaan sosial.
B. BENTUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Sistem Praktikum
Praktikum I pada Program Studi Diploma IV Pekerjaan Sosial dilaksanakan pada
semester VI, menggunakan sistem concurrent (mahasiswa hanya menetap di
lokasi pada hari yang telah ditentukan). Praktikum ini dilakukan dengan cara
menempatkan mahasiswa di masyarakat desa/kelurahan selama 36 jam per
minggu selama satu semester (14 minggu/ 3,5 bulan). Proses pengenalan
masalah, kebutuhan, potensi dan sumber kesejahteraan sosial diberikan dengan
bobot 12 SKS.
2. Proses Praktikum
a. Tahap Persiapan
1) Pembekalan praktikum.
2) Koordinasi supervisor dan liaison.
3) Bimbingan pra lapangan, dilakukan oleh supervisor kepada praktikan, 12
hari sebelum pelaksanaan praktikum.
4) Studi literatur memahami jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.
5) Latihan menganalisis masalah/kebutuhan kesejahteraan sosial.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 8
6) Mempelajari dan mendalami keterampilan praktik pekerjaan sosial
generalis.
7) Membuat matriks rencana kerja
b. Tahap Pelaksanaan
1) Membangun dukungan aparat terhadap rencana kerja praktikan.
2) Mengenal populasi kelompok sasaran (population target group) dan
lingkungan sosialnya.
3) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran
(population target group) dan lingkungan sosialnya.
4) Memahami aset komunitas (human capital, physical capital, social capital,
financial capital, technological capital, religious capital, cultural capital).
5) Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS kepada masyarakat.
6) Mengidentifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
ada di lokasi praktikum
7) Melakukan asesmen terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), meliputi:
a) Pengertian masalah
b) Karakteristik masalah
c) Indikator masalah
d) Besaran dan kedalaman masalah
e) Latar belakang masalah
f) Faktor penyebab masalah
g) Dampak masalah
8) Mengidentifikasi potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang ada di
lokasi praktikum.
9) Melakukan asesmen terhadap potensi dan sumber kesejahteraan sosial
(PSKS), meliputi:
a) Sejarah organisasi
b) Kepengurusan dan keanggotaan
c) Kepemimpinan
d) Administrasi dan keuangan
e) Kemampuan sumber daya manusia
f) Program/ kegiatan
g) Hasil kegiatan
h) Keberlangsungan organisasi
10) Mengidentifikasi kebijakan dan program/kegiatan penanganan masalah
kesejahteraan sosial di lokasi praktikum.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 9
11) Melakukan asesmen terhadap kebijakan dan program/ kegiatan penanganan
masalah kesejahteraan sosial di lokasi praktikum, meliputi:
a) Kebijakan dan program/kegiatan
b) Implementasi kebijakan dan program/kegiatan
c) Masalah kebijakan dan program/kegiatan
12) Mendokumentasikan kegiatan praktikum dalam bentuk pencatatan dan
pelaporan.
13) Mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan praktikum kepada masyarakat.
14) Melakukan rujukan tentang PMKS, PSKS serta kebijakan dan program
kepada sumber-sumber pelayanan (baik di lingkungan kota/kelurahan
maupun di luar wilayah kota/keluarhan).
C. SUPERVISI DAN MONITORING
Supervisi terhadap mahasiswa meliputi supervisi pendidikan, administratif dan
supportif.
1. Pelaksana Supervisi : a. Supervisor : adalah dosen tetap Program Pendidikan Sarjana Terapan
Pekerjaan Sosial STKS Bandung yang bertugas sebagai supervisor b. Liaison : adalah dosen tetap Program Studi Diploma-IV Pekerjaan Sosial
STKS Bandung yang bertugas sebagai liaison c. Pembimbing lapangan : adalah aparat pemerintahan tingkat
desa/kelurahan yang telah ditunjuk sebagai pembimbing lapangan bagi mahasiswa yang melakukan praktik
2. Tugas-Tugas Supervisi
a. Tugas Supervisor :
1) Membimbing mahasiswa selama pelaksanaan praktikum mulai dari
tahap persiapan sampai dengan kegiatan penyusunan laporan akhir
2) Mengatasi masalah-masalah mahasiswa selama pelaksanaan
praktikum, baik secara akademik maupun non akademik
3) Memeriksa hasil pekerjaan mahasiswa seperti buku agenda, buku
catatan proses, buku data dan bukti-bukti kegiatan serta laporan hasil
kegiatan
4) Membimbing mahasiswa mulai dari perumusan masalah, rencana
intervensi dan intervensi sampai dengan terminasi
5) Mengamati dan memantau sikap, perilaku maupun kemampuan
mahasiswa selama proses praktikum melalui pengamatan langsung di
lapangan maupun melalui catatan proses praktikum.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 10
6) Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan lokakarya desa/
kelurahan
7) Membimbing mahasiswa membuat laporan akhir kegiatan praktikum
8) Melakukan evaluasi dan memberikan nilai sesuai dengan sikap,
perilaku dan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa dalam
melaksanakan seluruh tugas pokoknya dalam proses praktikum
b. Tugas Liaison :
1) Meningkatkan semangat, motivasi, kesadaran diri (self awareness)
praktikan.
2) Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan proses praktikum
kepada lembaga STKS atau kepada supervisor (pendukung dan kendala
dalam proses praktikum).
3) Berkoordinasi dengan supervisor dan pendamping lapangan untuk
memecahkan masalah-masalah teknis administratif dan atau masalah-
masalah kelompok praktikan yang mengganggu kegiatan praktikum.
4) Memastikan lokakarya di kelurahan/ desa dapat dilangsungkan dengan
baik.
5) Memastikan ketertiban administrasi kelompok praktikan
6) Memastikan bahwa kelompok praktikan telah menyerahkan laporan
praktikum kepada pimpinan wilayah tempat praktikum.
7) Melakukan evaluasi dan memberikan nilai sesuai dengan sikap,
perilaku dan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa dalam proses
praktikum
c. Tugas Pembimbing Lapangan :
1) Memonitor kehadiran praktikan dilapangan
2) Memonitor partisipasi, kreatifitas, perilaku, interaksi dan relasi dengan
masyarakat
3) Memberikan penjelasan tentang berbagai hal yang terkait dengan
keadaan wilayah tempat praktik
4) Menjembatani kepentingan mahasiswa dengan masyarakat.
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Setiap pembimbing (supervisor dan liaison) wajib mengarahkan,
menjelaskan dan mengingatkan mahasiswa tentang pedoman praktikum,
sehingga benar-benar dapat dijalankan secara bertanggungjawab.
b. Apabila ditemukan permasalahan khusus pada mahasiswa dalam
pelaksanaan praktikum, maka pembimbing diharapkan dapat
menyelesaikannya bersama-sama dengan mahasiswa dan pihak-pihak
terkait.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 11
c. Pembimbing diharapkan melaporkan hasil pembimbingan praktikum di
lapangan, baik secara tertulis maupun lisan kepada bagian praktikum.
d. Frekuensi pelaksanaan ditentukan oleh Laboratorium Pekerjaan Sosial
dengan memper-timbangkan kemampuan dan kebutuhan supervisi.
e. Waktu pelaksaan supervisi direncanakan sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati.
D. EVALUASI DAN PELAPORAN
1. Penilaian
Nilai praktikum terdiri atas nilai lapangan dan nilai ujian lisan praktikum.
Persentase nilai praktikum, 60 persen nilai lapangan dan 40 persen nilai ujian lisan
praktikum, dengan batas kelulusan nilai akhir praktikum adalah 3.00 (B).
Nilai lapangan diberikan oleh dosen pembimbing, dengan memperhatikan
masukan-masukan dari liaison dan pendamping lapangan (aparat desa/kelurahan
dari tokoh-tokoh masyarakat yang ditunjuk). Unsur yang membentuk nilai
lapangan:
a. Aspek akademik
1) pengetahuan dan pemahaman
2) kemampuan menganalisis masalah
b. Aspek sikap
1) Relasi kerja dengan
a) supervisor/liaison
b) PMKS
c) Sesama praktikan
2) Disiplin
1) kehadiran mahasiswa
2) ketepatan waktu
c. Aspek keterampilan
1) Kemampuan wawancara
2) Kemampuan observasi
3) Kemampuan asesmen
4) Kemampuan dalam pencatatan dan pelaporan
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 12
Nilai ujian lisan diberikan oleh penguji ujian lisan praktikum. Ujian lisan praktikum
dilaksanakan secara serentak dan terjadwal, paling lambat 10 hari kerja setelah
praktikum lapangan selesai.
2. Tata Tertib
Selama pelaksanaan praktikum, mahasiswa diwajibkan :
a. Menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan keuangan.
b. Mengikuti kegiatan pembekalan yang diselenggarakan oleh Labpeksos dan
Program Pendidikan Diploma IV STKS Bandung.
c. Mengikuti kegiatan bimbingan persiapan praktik yang diselenggarakan oleh
Supervisor dan Liaison.
d. Berpakaian rapi dan sopan serta mengenakan jas almamater.
e. Mengikuti aturan, adat istiadat dan tata tertib yang berlaku di lokasi
praktikum.
f. Tidak berambut gondrong bagi mahasiswa laki-laki.
g. Tidak diperbolehkan membawa pacar atau keluarga (suami, istri dan anak) untuk
menginap di lokasi praktikum.
h. Wajib menjaga nama baik almamater, termasuk menjaga nama baik sesama
praktikan.
i. Wajib memelihara kekompakan kelompok.
j. Setiap hari minimal mahasiswa melaksanakan tugas selama 8 jam lapangan
dan sisa waktu digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat
administratif.
k. Wajib melakukan finalisasi penulisan laporan praktikum dengan bimbingan
dan arahan dosen pembimbing sesuai jadwal yang telah ditentukan.
l. Wajib mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
m. Tidak meninggalkan lokasi praktikum tanpa seijin supervisor, liaison dan
pembimbing lembaga. Apabila diijinkan praktikan tetap akan mendapat
konsekuensi sebagai berikut:
1) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan sakit :
No Lamanya Konsekuensi
1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi
2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan, dikurangi 3 hari
3 7 – 12 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan, dikurangi 3 hari
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 13
4 12 hari ke
atas
Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan, dikurangi 3 hari, nilai maksimal
A-
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada
jadwal ujian tahun berikutnya
2) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan berduka cita
karena keluarga inti dan atau nenek/kakek meninggal dunia :
No Lamanya Konsekuensi
1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi
2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan
3 7 – 10 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan
Nilai maksimal A –
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal
ujian tahun berikutnya
3) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan menengok
keluarga inti dan atau nenek/ kakek sakit keras/ kritis :
No Lamanya Konsekuensi
1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi
2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari
jumlah hari yang ditinggalkan
3 7 – keatas Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari
jumlah hari yang ditinggalkan.
Nilai maksimal A-
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal
ujian tahun berikutnya
4) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan ditugaskan
lembaga :
No Lamanya Konsekuensi
1 1 – 5 hari Tidak mendapat sanksi
2 6 – keatas Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang
ditinggalkan
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 14
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal
ujian tahun berikutnya
5) Praktikan meninggalkan lokasi praktik tanpa ijin :
No Lamanya Konsekuensi
1 1 – 3 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah
hari yang ditinggalkan
Nilai maksimal B+
2 4 – 9 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah
hari yang ditinggalkan
Nilai maksimal B
Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal
ujian tahun berikutnya
3 9 hari –
keatas
Mengulang praktikum.
Nilai praktikum E.
n. Bagi praktikan yang sudah mengikuti ujian lisan praktikum wajib memperbaiki
dan menyerahkan laporan praktikum ke Labpeksos, paling lambat dua minggu
setelah ujian lisan praktikum. Apabila tidak menyerahkan perbaikan laporan
praktikum sampai berakhirnya masa pengumuman nilai matakuliah, maka
nilai yang diperoleh akan berubah menjadi B.
o. Bagi mahasiswa terkena point 14, masih mempunyai kewajiban untuk
memperbaiki laporan praktikum, sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian
Akhir Program Studi (UAPS).
3. Laporan Praktikum
Laporan praktikum dibuat dan diperiksa pada setiap tahap perkembangan
praktikum yang mengacu pada kolom hasil-hasil yang diharapkan pada bagian
tugas praktikan. Beberapa data yang perlu dilengkapi dalam laporan akhir antara
lain :
a. data mentah lapangan berupa naskah-naskah dokumen,
b. sumber pustaka,
c. peta,
d. foto,
e. video dan lain-lain.
Pada akhir kegiatan mahasiswa wajib membuat laporan akhir yang
mencantumkan keseluruhan hasil kegiatan praktikum. Laporan akhir kegiatan
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 15
praktikum disusun berdasarkan sistematika penyusunan laporan yang sudah
disediakan (lihat lampiran).
Serah terima laporan praktikum antara lain :
1. diserah terimakan melalui lembar berita acara
2. laporan dicetak dalam hardcopy dan softcopy
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Registrasi Mahasiswa Peserta Praktikum
Praktikum I akan diikuti oleh mahasiswa semester VI yang mengontrak mata kuliah
praktikum I. Registrasi untuk mengikuti praktikum dilakukan di Laboratorium
Pekerjaan Sosial dengan membawa persyaratan KHS semester V dan KRS semester
VI.
B. Pengelompokkan Peserta Praktikan
Penentuan kelompok akan ditentukan oleh lembaga dalam hal ini adalah
Laboratorium Pekerjaan Sosial. Penentuan kelompok dengan memperhatikan
keragaman peserta praktikum pada setiap kelompok dilihat dari asal kelas, asal
daerah, dan keseimbangan jumlah anggota kelompok laki-laki dan perempuan.
Jumlah anggota kelompok berkisar antara 7 – 8 orang.
C. Pembekalan Praktikum
Pembekalan praktikum adalah kegiatan untuk memberikan pemahaman mahasiswa
praktikum terhadap pedoman praktikum dan proses praktikum. Pembekalan secara
kelembagaan oleh Prodi D.IV dan Laboratorium Pekerjaan Sosial. Pembekalan juga
melibatkan pihak luar berasal dari instansi Dinas Sosial, Pemerintah Daerah maupun
dari perwakilan kepala wilayah lokasi praktikum.
D. Pengantaran Mahasiswa ke Lokasi Praktikum
Pengantaran mahasiswa peserta praktikum I dilakukan sampai diterima secara
resmi di Kecamatan dan kemudian akan menuju kelurahan masing-masing.
E. Kegiatan Lapangan Mahasiswa
Kegiatan lapangan pada mahasiswa praktikum I dilakukan selama 14 minggu secara
concurrent (mahasiswa hanya menetap di lokasi praktikum pada hari yang telah
ditentukan yaitu Hari Rabu sd Sabtu dan dimungkinkan diadakan pada hari minggu
jika diperlukan. (Lihat proses praktikum).
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 16
Tugas Praktikan :
NO. TUGAS PRAKTIKAN HASIL YANG DIHARAPKAN Prakiraan
Waktu
Tahap Persiapan
1. Mengikuti pembekalan Kejelasan mengenai pedoman praktikum 12 hari
2. Bimbingan pra lapangan dengan
dosen pembimbing:
a. Bimbingan teori/ konsep dan
keterampilan yang akan
diterapkan
b. Bimbingan studi literatur
c. Membuat rencana kerja yang
sesuai dengan gambaran
kondisi lokasi
a. Mahasiswa memahami tugas-tugas
praktik yang akan dilakukan
b. Mahasiswa mampu mempraktikkan
keterampilan mikro dan makro
c. Sebuah laporan hasil studi yang berisi
tentang :
1) Karakteristik desa/ kelurahan
2) Asset komunitas/ masyarakat
3) Masalah sosial
4) Penyandang masalah kesejahteraan
sosial
5) Potensi dan sumber kesejahteraan
sosial
6) Kebijakan dan program pemerintah
tentang penanganan masalah
kesejahteraan sosial
7) Kerangka Pengetahuan, nilai dan
keterampilan-keterampilan pada
Praktik mikro dan makro
d. Sebuah matriks rencana kerja yang
memuat :
1) No,
2) Tujuan,
3) Kegiatan,
4) Batas waktu penyelesaian,
5) Keterangan.
e. Instrumen pendataan PMKS dan PSKS
serta instrumen untuk memahami
kebijakan dan program
Tahap Pelaksanaan
3. Pertemuan dengan aparat desa/
kelurahan
a. Kejelasan dan dukungan aparat
terhadap rencana kerja praktikan.
b. Surat Pengantar Kepala Desa/ Kel untuk
RT/RW
4. Membangun relasi profesional
dengan populasi kelompok sasaran
dan
lingkungan sosialnya
Adanya kepercayaan, penerimaan dan
kerjasama dari populasi kelompok sasaran
dan lingkungan sosialnya
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 17
5. Mengumpulkan data ke setiap
RT/RW melalui studi dokumentasi,
community involvement,
community meeting, dll.
a. Tersosialisasikannya konsep PMKS dan
PSKS di setiap RT/RW (termasuk tokoh
masyarakat yang diundang hadir).
b. Gambaran umum (profil desa/kelurahan)
c. Gambaran aset komunitas
d. Data PMKS dan PSKS di setiap RT/RW
serta kebijakan dan program sesuai
instrumen yang sudah disusun.
e. Hasil asesmen awal
6. Melakukan asesmen melalui
wawancara, observasi, community
involvement, community meeting,
dll, kepada PMKS
a. Catatan proses dan catatan ringkas
hasil wawancara, observasi, dll
b. Laporan profil PMKS
c. Hasil asesmen terhadap PMKS
28 hari
7. Melakukan wawancara, observasi
community involvement,
community meeting, dll, kepada
PSKS
a. Catatan proses dan catatan ringkas
hasil wawancara, observasi, dll
b. Laporan profil PSKS
c. Hasil asesmen terhadap PSKS
8. Melakukan wawancara, observasi
community involvement,
community meeting, dll, kepada
user (beneficiaries), stakeholder,
policy maker dan policy
implementer)
a. Catatan proses dan catatan ringkas
hasil wawancara, observasi, dll
b. Laporan profil kebijakan dan program.
c. Hasil asesmen terhadap kebijakan dan
program
Tahap Pengakhiran
9. Menyiapkan presentasi desa/
kelurahan
a. Tersusunnya laporan bahan presentasi
b. Daftar undangan
c. Surat undangan yang ditandatangani
kepala desa/ kelurahan
d. Susunan acara
e. Pembagian kerja untuk presentasi
4 hari
10. Melaksanakan presentasi hasil
praktikum di desa/ kelurahan
a. Persentase peserta presentasi yang
hadir dibanding yang diundang lebih
dari 50 %.
b. Respon positif peserta presentasi
c. Tersusunnya hasil presentasi
1 hari
11. Menindaklanjuti hasil presentasi a. Perbaikan laporan hasil presentasi
b. Adanya upaya rujukan PMKS dari
praktikan bersama tokoh masyarakat
kepada sumber pelayanan sosial
4 hari
12. Menyusun laporan akhir untuk
tingkat kelurahan dan kota serta
persiapan acara perpisahan
a. Laporan kelompok yang akan
diserahkan ke kelurahan dan kota
b. Rencana acara perpisahan di tingkat
kelurahan maupun di tingkat kota
3 hari
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 18
F. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan praktikum dilakukan setelah praktikan menyelesaikan proses
praktikum. Laporan yang disusun meliputi laporan individu dan laporan kelompok,
yang akan dibimbing oleh supervisor. (Sistematika laporan individu maupun
kelompok lihat lampiran)
G. Ujian Praktikum
Ujian praktikum dilakukan paling lama 10 hari setelah praktikum selesai.
Mahasiswa/praktikan akan mendapatkan bimbingan dari supervisor untuk
mempersiapkan laporan individu yaang akan diujikan.
13. Perpisahan dengan aparat dan
tokoh masyarakat di desa/
kelurahan.
a. Kesan positif aparat dan tokoh
masyarakat terhadap kehadiran
praktikan STKS.
b. Diserahkannya laporan kelompok
kepada Kepala Desa/ Kelurahan
1 hari
Tahap Pasca Lapangan
14. Bimbingan finalisasi penyusunan laporan praktikum
a. Melakukan bimbingan penulisan dengan supervisor yang telah ditunjuk hingga mendapat persetujuan untuk dapat mengikuti ujian lisan praktikum
b. Mendaftar ujian lisan praktikum di Labpeksos
12 hari
15. Ujian Lisan Praktikum Mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal ujian lisan yang telah ditentukan Labpeksos
2 hari
16. Penyempurnaan, pengesahan dan penyerahan laporan praktikum
a. Melakukan bimbingan dengan pembimbing penulisan hingga mendapat pesetujuan bahwa laporan praktikum telah diperbaiiki dan disempurnakan sesuai dengan catatan perbaikan.
b. Mendapatkan persetujuan atau tanda tangan dari penguji lisan praktikum
c. Menjilid, menggandakan dan menandatangankan kepada pembimbing penulisan dan Kepala Prodi Sarjana Terapan
d. Menyerah laporan yang telah ditandatangani pembimbing dan kepala prodik, kepada Labpeksos dan perpustakaan yang dilengkapi dengan soft file berupa CD.
12 hari
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 19
H. Evaluasi Praktikum
Evaluasi kegiatan praktikum mencakup evaluasi keseluruhan proses praktikum,
yang meliputi:
1. Ketercapaian tujuan praktikum (evaluasi hasil) dan kesesuaian pelaksanaan
praktikum dengan kompetensi (evaluasi proses).
2. Evaluasi terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa mencakup: penilaian
praktek di lapangan, pemeriksaan catatan dan laporan, penilaian proses dan
hasil kerja praktikan, penilaian laporan melalui ujian lisan yang dilaksanakan
paling lambat 10 hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan praktikum lapangan.
3. Evaluasi terhadap proses supervisi oleh dosen pembimbing (supervisor) dan
Liaison.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1:
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
I. TUGAS PRAKTIKAN: PERTEMUAN DENGAN APARAT DESA/ KELURAHAN
II. TUGAS PRAKTIKAN: MENGUMPULKAN DATA TENTANG PMKS DAN PSKS DI SETIAP
RT/RW
III. TUGAS PRAKTIKAN: MELAKUKAN WAWANCARA DAN OBSERVASI KEPADA PMKS
DAN PSKS
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Kejelasan dan
dukungan aparat
terhadap rencana
kerja praktikan.
Mengadakan pertemuan dengan aparat Desa/ Kelurahan:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Menjelaskan matriks rencana kegiatan praktikum kepada aparat
Desa/ Kelurahan
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Diperolahnya data
PMKS dan PSKS di
setiap RT/RW
by name by address
(bnba)
1. Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS di setiap RW
2. Melakukan pengumpulan data tentang PMKS dan PSKS di setiap
RT/RW berdasarkan instrumen yang telah disusun, contoh: lihat
lampiran
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Catatan proses dan
catatan ringkas hasil
wawancara dan
observasi tentang
PMKS.
1. Melakukan wawancara dan observasi
2. Menyusun laporan hasil wawancara dan observasi:
a. Catatan proses hasil wawancara dan observasi, contoh: lihat
lampiran
b. Catatan ringkas hasil wawancara dan observasi, contoh: lihat
lampiran
c. Pedoman wawancara untuk PMKS, contoh: lihat lampiran
d. Pedoman observasi untuk PMKS, contoh: lihat lampiran
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 21
IV. TUGAS PRAKTIKAN: MENYIAPKAN PRESENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM
V. TUGAS PRAKTIKAN : MELAKSANAKAN PRESENTASI HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Menyiapkan
presentasi hasil
kegiatan praktikum
1. Menyusun presentasi kegiatan praktikum (disusun berdasarkan
sistematika laporan) contoh:
Bab I : Pendahuluan
A. Tujuan dan Manfaat Praktikum
B. Ruang Lingkup Praktikum
C. Sasaran Praktikum
Bab II : Penyajian Data PMKS dan
PSKS
Bab III : Analisis Data PMKS dan
PSKS
Bab IV : Kesimpulan dan Rekomendasi
2. Mengidentifikasi peserta presentasi yang akan diundang
3. Membuat undangan untuk peserta presentasi ditandatangani
Kepala Desa/ Kelurahan
4. Mengirimkan undangan
5. Membuat susunan acara Presentasi hasil kegiatan praktikum
Catatan tentang
profil Potensi dan
Sumber
Kesejahteraan Sosial
(PSKS)
1. Mengumpulkan data tentang profil Potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) dilakukan melalui wawancara dan observasi.
2. Menyusun laporan hasil wawancara dan observasi ;
a. Catatan proses hasil wawancara dan observasi, contoh : lihat
lampiran
b. Catatan ringkas hasil wawancara dan observasi contoh : lihat
lampiran
c. Pedoman wawancara untuk PMKS, contoh : lihat lampiran
d. Pedoman observasi untuk PSKS, contoh : lihat lampiran
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Persentase peserta
presentasi yang hadir
dibanding yang
diundang lebih dari 50
%.
1. Membuat daftar hadir peserta presentasi/community meeting
hasil kegiatan praktikum
2. Membuat berita acara presentasi, contoh: lihat lampiran
3. Menyusun hasil presentasi,:
Laporan Hasil Presentasi:
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 22
VI. TUGAS PRAKTIKAN: MENINDAKLANJUTI HASIL PRESENTASI
VII. TUGAS PRAKTIKAN : MENYUSUN LAPORAN AKHIR DAN PERSIAPAN ACARA
PERPISAHAN
1. Proses pelaksanaan presentasi (menggambarkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di dalam presentasi dari awal sampai
akhir, hambatan dan kemudahan yang dialami di dalam
kegiatan presentasi).
2. Pertanyaan-pertanyaan dari peserta presentasi.
3. Saran-saran dari peserta presentasi.
4. Menentukan permasalahan yang signifikan.
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Adanya upaya
rujukan PMKS dari
praktikan bersama
tokoh masyarakat
kepada sumber
pelayanan sosial.
1. Identifikasi PMKS yang mungkin untuk dirujuk
a. Adanya kesediaan/ kesiapan untuk dirujuk.
b. Kesiapan / ijin keluarga PMKS yang akan dirujuk.
c. Berapa jumlah PMKS yang akan dirujuk.
d. Prioritas PMKS yang akan dirujuk
2. Mencari informasi tentang lembaga pelayanan sosial yang akan
dijadikan rujukan PMKS. Lembaga pelayanan sosial yang sesuai
dengan permasalahan PMKS misalnya: nama lembaga, alamat,
persyaratan rekruitmen, dll.
3. Mempersiapkan surat (administrasi) rujukan
a. Surat pernyataan PMKS/ Keluarga PMKS
b. Surat rekomendasi dari RT/RW (disetujui oleh Kepala
Desa/Lurah )
4. Menghubungi lembaga yang akan dirujuk
Hasil yang
diharapkan
Kegiatan
Laporan
kelompok dan
Rencana Acara
Perpisahan.
1. Menyusun laporan kelompok,
Contoh: Lihat lampiran
2. Menyusun acara perpisahan.
Contoh:
RENCANA ACARA PERPISAHAN
Rencana acara perpisahan yang memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Membentuk panitia penyelenggara perpisahan diantara praktikan
(ketua, sekretaris dan seksi-seksi yang diperlukan)
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 23
VIII. TUGAS PRAKTIKAN: MENYUSUN LAPORAN AKHIR INDIVIDU
b. Menentukan waktu dan lokasi kegiatan perpisahan bersama pihak
berwenang
c. Menentukan dan mengundang pihak/orang yang akan hadir dalam
acara perpisahan
d. Menentukan dan mempersiapkan orang yang akan memberikan
sambutan pada acara perpisahan (perwakilan praktikan, pihak yang
berwenang, dan masyarakat)
e. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan dalam acara perpisahan
(soundsystem, konsumsi, kursi, dsb)
f. Mempersiapkan bahan laporan praktikan yang akan disampaikan
kepada pihak berwenang
g. Menyusun acara perpisahan (pembukaan, sambutan-sambutan
dan doa)
HASIL YANG
DIHARAPKAN
KEGIATAN
Laporan akhir
individu selama
mengikuti
kegiatan
praktikum
Menyusun laporan individu
Contoh: lihat lampiran
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 24
Lampiran 2:
KONSEPSI
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) DAN
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
A. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Banyak nomenklatur untuk menyebut orang, keluarga, kelompok masyarakat yang
menjadi sasaran pekerjaan sosial, seperti klien, kelayan, penerima manfaat (PM),
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS), dan target grup. Dalam pedoman nomenklatur yang
digunakan I adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Hal ini
sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendataan Dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dan
Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PMKS adalah
perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena suatu
hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,
sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun
sosial secara memadai dan wajar (Pasal 1 ayat 3,Permensos Nomor 8 Tahun 2012)
Jenis PMKS terdiri atas:
1. Anak balita telantar adalah seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah yang
ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu
oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan,
pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin
tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.
2. Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18
(delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan
ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang
tua/keluarga.
3. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah orang yang telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun,
meliputi anak yang disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan
tindak pidana dan anak yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat
dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 25
4. Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di
jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan
sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.
5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk
melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang
terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan
anak dengan disabilitas fisik dan mental.
6. Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah adalah
anak yang terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan,
diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau
lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya
dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah anak yang berusia 6 (enam)
tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari
kelompok minoritas dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual, diperdagangkan, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), korban penculikan, penjualan,
perdagangan, korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, yang menyandang
disabilitas, dan korban perlakuan salah dan penelantaran.
8. Lanjut usia telantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau
lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya.
9. Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental,
intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan
dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan
efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.
10. Tuna Susila adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan
sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar
perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau
jasa.
11. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai
dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di
tempat umum.
12. Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta
ditempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas
kasihan orang lain.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 26
13. Pemulung adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara
memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai
tempat pemukiman pendudukan, pertokoan dan/atau pasar-pasar yang
bermaksud untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai
ekonomis.
14. Kelompok Minoritas adalah kelompok yang mengalami gangguan
keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang diterimanya
sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya rentan mengalami
masalah sosial, seperti gay, waria, dan lesbian.
15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) adalah seseorang yang
telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan
dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau
melaksanakan kehidupannya secara normal.
16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang telah dinyatakan
terinfeksi HIV/AIDS dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan kesehatan,
dukungan dan pengobatan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.
17. Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang menggunakan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa
sepengetahuan dokter yang berwenang.
18. Korban trafficking adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis,
mental, fisik, seksual, ekonomi dan/atau sosial yang diakibatkan tindak pidana
perdagangan orang.
19. Korban tindak kekerasan adalah orang baik individu, keluarga, kelompok
maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik
sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk
kekerasan lainnya ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi
berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.
20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) adalah pekerja migran internal dan
lintas negara yang mengalami masalah sosial, baik dalam bentuk tindak
kekerasan, penelantaran, mengalami musibah (faktor alam dan sosial) maupun
mengalami disharmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di
negara tempat bekerja sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
21. Korban bencana alam adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor terganggu fungsi sosialnya.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 27
22. Korban bencana sosial adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
23. Perempuan rawan sosial ekonomi adalah seorang perempuan dewasa menikah,
belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk
dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
24. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.
25. Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang hubungan antar
anggota keluarganya terutama antara suami-istri, orang tua dengan anak
kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan
dengan wajar.
26. Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal
dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan
baik sosial ekonomi, maupun politik.
B. POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PSKS adalah
perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat berperan serta
untuk menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat penyelenggaraan
kesejahteraan sosial. (Pasal 1 ayat 4, Permensos Nomor 8 Tahun 2012)
Jenis PSKS terdiri atas:
1. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga
pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan
sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman Praktik pekerjaan sosial untuk
melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.
2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa
kesadaran dan tanggung jawab sosial serta didorong oleh rasa kebersamaan,
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang
kesejahteraan sosial.
3. Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah seorang relawan yang berasal dari
masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan
bencana.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 28
4. Lembaga Kesejahteraan Sosial selanjutnya disebut LKS adalah organisasi sosial
atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum.
5. Karang Taruna adalah Organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan
sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan
untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
6. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3) adalah
Suatu Lembaga/Organisasi yang memberikan pelayanan konseling, konsultasi,
pemberian/penyebarluasan informasi, penjangkauan, advokasi dan
pemberdayaan bagi keluarga secara profesional, termasuk merujuk sasaran ke
lembaga pelayanan lain yang benar-benar mampu memecahkan masalahnya
secara lebih intensif.
7. Keluarga pioner adalah keluarga yang mampu mengatasi masalahnya dengan
cara-cara efektif dan bisa dijadikan panutan bagi keluarga lainnya.
8. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut (WKSBM) adalah Sistim kerjasama antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya.
9. Wanita pemimpin kesejahteraan sosial adalah wanita yang mampu menggerakkan dan memotivasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkungannya.
10. Penyuluh Sosial : a. Penyuluh Sosial Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
mempunyai jabatan ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Penyuluh Sosial Masyarakat adalah tokoh masyarakat (baik dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda) yang diberi tugas, tanggung jawab wewewang dan hak oleh pejabat yang berwenang bidang kesejahteraan sosial (pusat dan daerah) untuk melakukan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
11. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disebut TKSM adalah Tenaga inti pengendali kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di kecamatan.
12. Dunia usaha adalah organisasi yang bergerak di bidang usaha, industri atau produk barang atau jasa serta Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, serta/atau wirausahawan beserta jaringannya yang peduli dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 29
Lampiran 3 PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI
(contoh)
DESA/ KELURAHAN :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
A. Kondisi Geografi : deskripsikan tentang letak, ketinggian, batas wilayah, pembagian
wilayah, kondisi wilayah/ tanah dlsbnya
B. Kondisi Demografi : deskripsikan jumlah pendiduk berdasarkan jenis kelamin, KK,
usia, pendidikan, mata pencaharian, pertumbuhan penduduk dlsnya
C. Tingkat Pendapatan Penduduk : deskripsikan bagaimana pendapatan rata-rata
penduduk, pemerataan pendapatan, kondisi perekonomian penduduk, dsb.
D. Kondisi Perumahan : deskripsikan kondisi perumahan secara umum misalnya
permanen, tidak permanen, jarak antar rumah, kondisi air bersih, kesehatan
perumahan, saluran limbah rumah tangga,dsb.
E. Sosiografi : meliputi gambaran tentang:
1. Sistem Nilai Budaya seperti tradisi, kebiasaan, budaya, norma-norma
masyarakat, sistem kontrol sosial atas penyimpangan nilai, kehidupan
beragama, dsb.,
2. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat seperti kehidupan kerja sama,
komunikasi antar anggota, keeratan hubungan antar anggota masyarakat,
dinamika kehidupan sosial masyarakat yang nampak melalui berbagai aktivitas
keseharian, (termasuk konflik sosial dan penyelesainya).
3. Sistem Pengelompokan Masyarakat : deskripsikan berbagai macam
pengelompokan masyarakat tersebut, seperti pengelompokan berdasarkan
pekerjaan, misalnya kelompok tani, pedagang, pengrajin, dsb. Pengelompokan
berdasarkan tingkat ekonomi, keagamaan, pengelompokan-pengelompokan
tradisional, kelompok yang memberikan sistem dukungan alamiah, maupun
pengelompokan-pengelompokan lain seperti arisan, PKK, pengelompokan
berdasarkan tempat tinggal, Keolahragaan, Kepemudaan,dsb.
F. Sarana dan prasarana umum: deskripsikan sarana dan prasarana umum yang ada di
desa/ kelurahan tersebut.
G. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan sosial atau
pelayanan sosial: deskripsikan program atau kegiatan pembangunan kesejahteraan
sosial baik yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan pemerintah desa.
H. Jumlah PMKS
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 30
Tabel ….
Data PMKS di Desa….
Tahun .......
Sumber: Hasil Observasi
Catatan : Untuk pengisian jumlah PMKS, pilihlah sesuai dengan kategori numerasinya
(jiwa, KK atau RT)
NO JENIS PMKS Jumlah
L P Jiwa KK RT
1 Anak Balita Terlantar
2 Anak Terlantar
3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum
4 Anak Jalanan
5 Anak dengan Kedisabilitasann(ADK)
6 Anak yang menjadi korban tindak
kekerasan atau diperlakukan salah
7 Anak yang memerlukan perlindungan
khusus
8 Lanjut Usia Terlantar
9 Penyandang Disabilitas
10 Tuna Susila
11 Gelandangan
12 Pengemis
13 Pemulung
14 Kelompok Minoritas
15 Bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan
16 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
17 Korban Penyalahgunaan Napza
18 Korban Trafficking
19 Korban Tindak Kekerasan
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial
(PMBS)
21 Korban Bencana Alam
22 Korban Bencana Sosial
23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi
24 Fakir Miskin
25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
26 Komunitas Adat Terpencil
Jumlah
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 31
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
Data dan informasi tentang PSKS meliputi:
1. Pekerja Sosial Profesional
2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
3. Taruna Siaga Bencana (Tagana)
4. Penyuluh Sosial Fungsional dan Penyuluh Sosial Masyarakat
5. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
6. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)
8. Karang Taruna
9. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3)
10. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat (WKSBM)
11. Dunia usaha
12. Keluarga pioner
Keterangan
1 – 6 Deskripsikan jumlah, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sudah
berapa lama, kegiatan/ program yang telah dilakukan dan hasilnya
7 – 11 Deskripsikan sejarah, kepengurusan dan keanggotaan, kepemimpinan,
adaministrasi dan keuangan, kemampuan SDM, program kegiatan yang
dilakukan dan hasilnya serta keberlangsungan hidup organisasi.
12 Deskripsikan jumlah, kondisi sosial ekonominya, program/kegiatan
yang dilakukan dan hasilnya.
Catatan : Materi Pedoman Studi Dokumentasi bisa dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 32
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PMKS
(Contoh)
1. Initial Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Status perkawinan :
6. Agama :
7. Alamat Tempat Tinggal :
8. Masalah yang dialami:
9. Pelayanan yang sudah diperoleh dan apa hasilnya
10. Jika belum mendapatkan pelayanan bagaimana mengatasi masalah tersebut:
11. Reaksi keluarga terhadap masalah yang dialami PMKS:
12. Dukungan Sosial (keluarga, lingkungan, tokoh masyarakat, aparat desa) yang
diperoleh PMKS:
13. Hambatan yang dialami PMKS dalam mengatasi permasalahan
14. Potensi yang dimiliki PMKS (fisik, psikologis, intelektual, dan sosial):
15. Pemahaman PMKS tentang pelayanan sosial yang belum diakses:
16. Harapan PMKS terhadap permasalahannya:
17. Upaya yang dilakukan PMKS untuk mencapai harapan:
Catatan :
1. Materi Pedoman wawancara bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
proses wawancara
2. Wawancara dengan salah satu PMKS terpili, sekurang-kurang 2 responden
dengan karakteristik yang berbeda.
Misal: PMKS disabilitas, responden 2 (L/P; netra/tubuh; mental/tuna rungu
dlsbnya) PMKS Anak terlantar, responden 2 (L/P; masih punya ortu/ tidak dls)
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 33
LAMPIRAN 5
PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PMKS
(Contoh)
1. Lingkungan Rumah Tempat Tinggal
2. Fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan fisik (kamar tidur, MCK, dll)
3. Jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan umum
4. Interaksi PMKS dengan anggota keluarga
5. Relasi sosial PMKS dengan lingkungan sekitar
6. Ekspresi PMKS terhadap praktikan
7. Akivitas PMKS dalam kehidupan sehari-hari (penggunaan waktu luang, makan dan
tidur)
8. Aktivitas keluarga PMKS dalam kehidupan sehari-hari
9. Permasalahan yang ada di wilayah praktikum (rincian data PMKS/PSKS yang ada di
Kelurahan/Desa)
Catatan : Materi pedoman observasi bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
proses observasi
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 34
LAMPIRAN 6
CATATAN PROSES HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
(Contoh)
Topik Wawancara :
Nama PMKS :
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara :
Yang diwawancarai,
(Nama Jelas)
Bandung, …………………..
Pewawancara,
(Nama Jelas)
NO ISI WAWANCARA
HAMBATAN DAN
PERASAAN
PEWANCARA
KOMENTAR SUPERVISOR
1.
2.
P : ………………..
YD : ……………...
P : ………………
YD : ……………...
Dst …
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 35
LAMPIRAN 7
CATATAN RINGKAS HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
(Contoh)
Bandung, ...................
Pewancara,
(Nama Jelas)
TOPIK WAWANCARA : NAMA PMKS : HARI/TANGGAL : TEMPAT WAWANCARA : TUJUAN WAWANCARA : ISI WAWANCARA :
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 36
LAMPIRAN 8
BERITA ACARA PRESENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
Pada hari ini …………., tanggal/bulan/tahun, jam …….. telah dilaksanakan presentasi
praktikum Pengenalan Masalah, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial di
Masyarakat Program Studi Diploma-IV Pekerjaan Sosial STKS Bandung bertempat di
……… dengan susunan acara terlampir.
Jumlah peserta yang hadir : ……… orang
(daftar hadir terlampir)
Jumlah yang tidak hadir : ……… orang
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui :
Kepala Desa/ Kelurahan
( )
Ketua Kelompok Praktikan
( )
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 37
LAMPIRAN 9
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KELOMPOK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi :
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan manfaat praktikum
C. Sasaran kegiatan praktikum
D. Waktu dan lokasi praktikum
E. Proses praktikum
F. Sistematika laporan
BAB II : KAJIAN LITERATUR, yang berisi :
A. Konsep/teori yang relevan dengan masalah kesejahteraan sosial yang
dipilih dan dilengkapi dengan indikatornya.
B. Kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial yang relevan dengan
masalah kesejahteraan sosial yang dipilih.
C. Sistem sumber kesejahteraan sosial yang relevan dengan masalah kesejahteraan
sosial yang dipilih.
BAB III. DESKRIPSI HASIL STUDI LAPANGAN
A. Gambaran umum lokasi praktikum dan rencana kerja, yang berisi :
1. Kondisi Geografi
2. Kondisi Demografi
3. Tingkat Pendapatan Penduduk
4. Kondisi Perumahan
5. Kondisi Sosiografi : meliputi
a. Gambaran Sistem Nilai Budaya
b. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat
c. Sistem Pengelompokan Masyarakat
6. Sarana dan prasarana umum
7. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan
sosial atau pelayanan sosial.
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 38
B. Deskripsi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
Potensi/Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di lokasi praktikum yang berisi
:
1. Deskripsi empiris berbagai jenis Penyandang Masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
2. Deskripsi empiris potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
C. Deskripsi kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan
sosial di lokasi praktikum yang berisi :
1. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah
kesejahteraan sosial oleh pemerintah.
2. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan kesejahteraan
sosial oleh masyarakat/orsos.
BAB IV. PEMBAHASAN, yang berisi:
A. Analisis masalah kesejahteraan sosial yang dipilih
B. Analisis kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial
C. Analisis potensi dan sumber kesejahteraan sosial
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, yang berisi:
A. Kesimpulan
Gambaran ringkas keterkaitan masalah kesejahteraan sosial, kebijakan
dan potensi/ sumber kesejahteraan sosial
B. Rekomendasi
Saran bagi pemerintah dan masyarakat setempat terhadap penanganan
masalah kesejahteraan sosial
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 39
LAMPIRAN 10
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR INDIVIDU
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi :
D. Latar Belakang
E. Tujuan dan manfaat praktikum
F. Sasaran kegiatan praktikum
G. Waktu dan lokasi praktikum
H. Proses praktikum (secara garis besar)
I. Sistematika Laporan
BAB II : KAJIAN LITERATUR, yang berisi :
A. Konsep/teori yang relevan dengan masalah kesejahteraan sosial yang
dipilih dan dilengkapi dengan indikatornya.
B. Kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial yang relevan dengan
masalah kesejahteraan sosial yang dipilih.
C. Sistem sumber kesejahteraan sosial yang relevan dengan masalah
kesejahteraan sosial yang dipilih.
BAB III DESKRIPSI HASIL STUDI LAPANGAN
A. Gambaran umum lokasi praktikum dan rencana kerja, yang berisi :
1. Kondisi Geografi
2. Kondisi Demografi
3. Tingkat Pendapatan Penduduk
4. Kondisi Perumahan
5. Kondisi Sosiografi : meliputi
a. Gambaran Sistem Nilai Budaya
b. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat
c. Sistem Pengelompokan Masyarakat
6. Sarana dan prasarana umum
7. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan sosial
atau pelayanan sosial.
B. Deskripsi PMKS dan PSKS di lokasi praktikum, yang berisi:
1. Deskripsi empiris PMKS terpilih
2. Deskripsi empiris PSKS
C. Deskripsi kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial
yang sesuai dengan PMKS terpilih yang berisi :
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 40
1. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah
kesejahteraan sosial oleh pemerintah
2. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah
kesejahteraan sosial oleh masyarakat/orsos
BAB IV. PEMBAHASAN, yang berisi:
A. Analisis masalah kesejahteraan sosial yang dipilih
B. Analisis kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial
C. Analisis potensi dan sumber kesejahteraan sosial
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, yang berisi:
A. Kesimpulan
Gambaran ringkas keterkaitan masalah kesejahteraan sosial, kebijakan dan
potensi/ sumber kesejahteraan sosial
B. Rekomendasi
Saran bagi pemerintah dan masyarakat setempat terhadap penanganan
masalah kesejahteraan sosial
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Catatan proses hasil wawancara dan observasi
Catatan ringkas hasil wancara dan observasi
Foto
Dokumen pendukung lainnya yang relevan
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 41
Lampiran 11
DAFTAR HADIR PROSES BIMBINGAN
Hari/Tanggal :…………………………………
Bimbingan ke :…………………………………
Desa/Kelurahan :…………………………………
Tempat Bimbingan :…………………………………
No NRP Nama Hadir Tidak
Hadir Catatan Supervisor
Bandung, ……………2017
(Nama Supervisor)
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 42
Lampiran 12 DAFTAR PENILAIAN PENDAMPING LOKAL PRAKTIKUM I
Lampiran 13
DAFTAR PENILAIAN LIAISON PRAKTIKUM I
Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 43
Lampiran 14
DAFTAR PENILIAN SUPERVISOR PRAKTIKUM I
Lampiran 15
DAFTAR PENILAIAN UJIAN LISAN PRAKTIKUM I