pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim

66
Oleh : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Disampaikan dalam Acara : FORUM KOMUNIKASI PERENCANAAN INDUSTRI Surabaya, 8 Juli 2011

Upload: adi-t-wibowo

Post on 23-Jul-2015

342 views

Category:

Government & Nonprofit


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Oleh :

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Timur

Disampaikan dalam Acara :

FORUM KOMUNIKASI PERENCANAAN INDUSTRI

Surabaya, 8 Juli 2011

Page 2: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

1

Page 3: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

PEMBANGUNAN INDUSTRI DI JAWATIMUR

V I S I :

Jawa Timur sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka,

berdaya saing global dan berperan sebagai motor penggerak

utama perekonomian dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat”

Page 4: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Misi :

•Meningkatkan pelayanan publik.

•Meningkatkan pembinaan dan pengembangan industri.

•Meningkatkan pembinaan dan pengembangan

pasar dan perdagangan dalam negeri.

•Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ekspor dan pengendalian impor.

•Meningkatkan pembinaan. pengendalian dan pengembangan metrologi legal.

Page 5: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

•Meningkatkan pengujian. kalibrasi. dan sertifikasi mutu barang .

AGENDA PEMBANGUNAN

Page 6: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Agenda Pembangunan

Bidang Ekonomi

“ Meningkatkan percepatan

pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas dan berkelanjutan.

terutama melalui

pengembangan agroindustri

/agribisnis serta pembangunan

dan penyediaan infrastruktur

pertanian dan pedesaan ”

RPJMD Prov Jatim

2009 - 2014

• Sub Agenda Peningkatan

Ekspor Non Migas

• Sub Agenda

Peningkatan

Daya Saing

Industri

Manufaktur

Page 7: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN INDUSTRI (1)

1. Fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri. meningkatkan. dan memperluas pemanfaatan teknologi. serta meningkatkan nilai pengganda (multiplier).

2. Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa subsektor prioritas yang mampu menyerap banyak tenaga kerja; memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan-minuman dan obat-obatan); mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk

perikanan) dan sumber-sumber daya alam lokal; dan memiliki potensi pengembangan ekspor.

3. Mengembangkan subsektor industri yang terkait (related industries) dan sub-sektor industri penunjang (supporting industries) bagi industri manufaktur prioritas.

Page 8: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI (2)

4. Fasilitasi penelitian dan pengembangan industri manufaktur untuk teknologi produksi. termasuk pengembangan manajemen produksi. yang

memperhatikan kesinambungan lingkungan. dan teknik produksi yang ramah lingkungan.

5. Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Pertumbuhan Ekonomi

Page 9: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2001- Tahun 2010 (co-c) dalam %

Jawa Timur Nasional

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010

3 76 , 3 , 8

, 5 83 5 , 84 5 , 8 6 , 11 94 , 5

5 01 ,

67 , 6

, 64 3

4 , 50 4 , 78

5 05 ,

5 , 60 48 , 5

6 28 , , 6 08

4 55 ,

6 , 10

Page 10: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Akhir tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan, yakni mencapai 6,67%. Besarnya pertumbuhan ini melebihi nasional yang hanya 6,10% pada 2010.

Page 11: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Sumber : BPS, 2011

Page 12: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

No Provinsi 2010 Data Tw I 2011

1. DKI Jakarta 17,81 % 17,92 %

2. Jawa Timur 15,41 % 15,55 %

3. Jawa Barat 14,49 % 14, 49 %

4. Jawa Tengah 8,5 % 8,57 %

Sumber : BPS, 2011

Page 13: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN SEKTOR

INDUSTRI PENGOLAHAN

DI JAWA TIMUR

Komposisi & Struktur Ekonomi Jatim Berdasarkan PDRB

Struktur Ekonomi Jawa Timur Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Yang Berlaku (%) Tahun 2009-2010

Page 14: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (%)

16 % 2 %

% 27

% 2

% 4

% 29

6 % 5 %

9 %

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan

Listrik, gas dan Air bersih

Konstruksi

Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh

Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010

Page 15: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Pada Struktur PDRB Jawa Timur sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan

17 %

0 %

29 %

% 2 % 3

% 30

% 6

% 5 % 8

16 %

% 2

27 %

2 % % 4

29 %

6 %

5 %

9 %

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, gas dan Air bersih

Konstruksi

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh

Jasa – Jasa

16 %

34 %

50 %

Tahun 2010

Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier

Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010

Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010

Page 16: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

ekonomi Jatim yaitu Sektor Perdagangan, Hotel, Restaurant, Sektor Industri Pengolahan, dan

Sektor Pertanian

Page 17: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Leading Sector : Perdag Hotel & Restoran (29,47%) , Industri Pengolahan (27,49 %) dan Pertanian (15,75 %)

Keterangan : 1. Pertanian 2. Pertambangan

3. Industri

4. Listrik 5. Konstruksi 6. PHR 7. Pengangkutan

8. Keuangan 9. Jasa - jasa

Page 18: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

37 , 15

, 03 1

00 , 1

3 53 ,

, 2 23

0 , 94

2 , 19

76 , 0

1 , 22

15 , 26

96 , 0

95 , 0

, 57 3

2 , 24

92 , 0

2 19 ,

, 0 76

1 , 19

, 15 34

92 , 0

0 , 97

66 3 ,

2 55 ,

, 1 01

49 , 1

, 15 1

0 70 ,

0 , 00 , 00 2 00 , 4 6 00 , 00 , 8 00 , 10 00 , 12 00 , 14 , 16 00 00 18 ,

Subsektor Mamin & tembakau

Subsektor Tekstil, barang dari kulit & alas kaki

Subsektor Barang dari kayu & hasil hutan lainnya

Subsektor Kertas & barang cetakan

Subsektor Pupuk, kimia & barang dari karet

Subsektor Semen, barang galian bukan logam

Subsektor Logam dasar, besi & baja

Subsektor Alat angkutan, mesin & peralatannya

Subsektor Barang lainnya

2010 2009 2008

Page 19: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Makanan Minuman dan Tembakau Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki

3 05 ,

64 4 ,

4 , 23

2 , 62

4 , 35

0 , 00

1 , 00

2 , 00

00 3 ,

4 , 00

00 , 5

2006 2007 2008 2009 2010

INDUSTRI PENGOLAHAN

Page 20: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Barang dari Kayu & Hasil Hutan lain Kertas dan Barang Cetakan

10 , 00

16 2 ,

3 , 28 60 3 ,

, 2 81

, 44 4

0 , 00

1 00 ,

2 , 00

3 , 00

4 , 00

, 5 00

2006 2007 2008 2009 2010 00 -6 ,

, -4 00

-2 , 00

, 0 00

00 , 2

, 4 00

, 00 6

, 26 2 2 , 66

- 0 , 06

- 3 , 95

4 , 70

2006 2007 2008 2009 2010

3 , 07

8 , 62 7 , 33

5 , 50

3 , 14

2006 2007 2008 2009 2010

6 , 31

1 , 44

4 , 36

0 , 29 0 , 75

2006 2007 2008 2009 2010

6 , 21 5 , 60

5 , 18

3 , 30 2 , 88

00 , 0

1 , 00

2 , 00

3 , 00

4 , 00

5 , 00

6 , 00

7 , 00

2006 2007 2008 2009 2010 , 0 00

1 , 00

2 , 00

3 , 00

00 , 4

5 , 00

00 6 ,

, 00 7

Page 21: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Pupuk, Kimia & Barang dari Karet Semen & Barang Galian Bukan Logam

0 , 44 0 , 38

- , 80 0

- 3 , 85

- 2 , 31

00 , -5

-4 00 ,

00 -3 ,

-2 00 ,

-1 , 00

0 , 00

1 , 00

2006 2007 2008 2009 2010

0 , 00

2 , 00

4 , 00

, 00 6

00 , 8

Page 22: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya

10 , 00

8 , 00

4 , 91 5 78 ,

3 , 40

82 0 ,

7 , 35

0 , 00

, 1 00 00 , 2

, 3 00 00 4 ,

5 , 00 6 , 00 7 , 00 8 , 00

2006 2007 2008 2009 2010

Logam Dasar, Besi & Baja

00 0 ,

5 , 00

, 10 00

15 , 00

00 20 ,

25 , 00

4 , 88

22 , 01

12 , 19

89 2 , , 86 3

2006 2007 2008 2009 2010

Page 23: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

6 , 00

4,00

2 , 00

0,00

GAMBARAN SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TIMUR

4 , 26 11 4 , 3 , 70

0 , 00

8 , 97

2006 2007 2008 2009 2010

Barang lainnya

Page 24: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Sektor Fokus Yang Menjadi Pertumbuhan Ekonomi Di

Page 25: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Dalam Koridor Ekonomi Jawa Timur

Page 26: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Page 27: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

POTENSI INDUSTRI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN PER GOLONGAN INDUSTRI DI

JAWA TIMUR TAHUN 2009 – 2010

NO

URAIAN SATUAN

2009**) 2010***)

IAK ILMTA IATT TOTAL IAK ILMTA IATT TOTAL

1 INDUSTRI KECIL

A - Jumlah Unit Usaha

(UU) Unit 596.198 92.766

11.624 700.588 618.389 95.473 12.495 726.357

B - Tenaga Kerja (TK) Orang 1.340.181 213.353 23.581 1.577.115 1.400.639 248.524 25.349 1.674.512

C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 55.848 5.064 95 61.007 58.810 6.008 102 64.920

D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 21.488 2.363 199 24.050 22.575 2.807 213 25.595

2 INDUSTRI SEDANG

A - Jumlah Unit Usaha

(UU) Unit 12.967 1.954

188 15.109 13.392 1.972 192 15.556

B - Tenaga Kerja (TK) Orang 747.274 81.966 18.254 847.494 776.407 88.508 18.710 883.625

C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 44.042 3.152 556 47.750 46.071 3.720 569 50.360

Page 28: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 13.898 1.785 154 15.837 14.491 1.962 157 16.610

3 INDUSTRI BESAR

A - Jumlah Unit Usaha

(UU) Unit 460 131

153 744 473 131 154 758

B - Tenaga Kerja (TK) Orang 162.099 54.245 2.918 219.262 168.748 55.250 2.947 226.945

C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 65.193 4.919 1.057 71.169 68.573 5.187 1.067 74.827

D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 14.823 1.791 425 17.039 15.371 1.796 429 17.596

4 TOTAL INDUSTRI

A - Jumlah Unit Usaha

(UU) Unit 609.625 94.851

11.965 716.441 632.254 97.576 12.841 742.671

B - Tenaga Kerja (TK) Orang 2.249.554 349.564 44.753 2.643.871 2.345.794 392.282 47.006 2.785.082

C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 165.083 13.135 1.708 179.926 173.454 14.915 1.738 190.107

D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 50.209 5.939 778 56.926 52.437 6.565 799 59.801

Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja (org)

97 ,80%

2 ,09% 0 ,10%

Industri Kecil

Industri Menengah

Industri Besar 60 ,12%

31 ,73%

8 ,15%

Industri Kecil

Industri Menengah

Industri Besar

Page 29: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Nilai Produksi Nilai Investasi

PENGEMBANGAN

INDUSTRI PRIORITAS Melalui :

Pengembangan 5 Klaster Industri

34 ,15%

26 ,49%

39 ,36% Industri Kecil

Industri Menengah

Industri Besar

42 ,80%

27 ,78%

29 ,42% Industri Kecil

Industri Menengah

Industri Besar

Page 30: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

1. KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI

1. Industri strategis penghasil Devisa yang besar dan banyak menyerap Tenaga Kerja

2. Peningkatan kebutuhan Pasar DN dan LN 3. Jumlah total Industri Alas Kaki sebesar 3.489 UU, terdiri dari :

- Industri Penyamakan Kulit : 129 UU

- Industri Besar & Menengah : 140 UU

- Industri Kecil : 1.380 UU

Page 31: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

- Sentra IKM : 1.840 UU

RENCANA AKSI PENINGKATAN

DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI

TAHUN 2011 - 2014

1. Restrukturisasi Permesinan Industri Alas Kaki

2. Peningkatan Kompetensi SDM

3. Peningkatan Fasilitas Pusat Desain dan Fasion

4. Pengembangan Kawasan Industri di Jombang

5. Promosi Produk Alas Kaki mlli Pameran DN & LN

6. Pengadaan Bahan Baku Kulit DN

Page 32: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

7. Penerapan dan Pengawasan Standard

8. Pengembangan Desain Produk Alas Kaki

RENCANA AKSI PENINGKATAN

DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI

TAHUN 2011 - 2012

Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditi alas kaki melalui penyediaan tenaga kerja trampil jahit sepatu bagi 570

Page 33: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

IKM Alas Kaki

KONDISI INDUSTRI ALAS KAKI SAAT INI

-Diproyeksikan pertumbuhan industri alas kaki pada Tahun

2011 sebesar 15 % dan diharapkan 80 % ( lebih kurang 600 Juta pasang) kebutuhan alas kaki Nasional dapat dicukupi dari Provinsi Jawa Timur

-40 Investor Industri Alas Kaki, industri komponen dan industri pendukung alas kaki telah siap menanamkan investasinya di Jawa Timur - Pada Tahun 2010 :

Industri alas kaki Jawa Timur menyerap Tenaga Kerja

sebanyak 4.000 orang - Pada Tahun 2011 :

Page 34: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Hasil rapat dengan APRISINDO, dibutuhkan Tenaga Kerja Jahit Sepatu sebanyak 70.000 orang

ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KLASTER

INDUSTRI ALAS KAKI

1.Perlindungan Pasar Dalam Negeri

2.Perluasan Pasar Ekspor

Page 35: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

3.Peningkatan Daya Saing

2. KLASTER INDUSTRI PERHIASAN

1. Potensi IK Perhiasan Jawa Timur :

- Jumlah Sentra : 43 Sentra IK

di 16 Kab/Kota

- Jumlah Unit Usaha : 1.854 UU

- Tenaga Kerja : +17.600 orang

- Industri Menengah Besar : 24 UU

Page 36: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

2. Konstribusi produksi sebesar 25 terhadap

kapasitas produksi Nasional

%

1. Perusahaan Menengah Besar Perhiasan Emas dan Perak telah ekspor ke Amerika

Serikat, Hongkong, Uni Emirat Arab, India, Singapura, Jepang, Italia, Jerman,

EKSPOR INDUSTRI PERHIASAN

Page 37: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Norwegia, Australia, Canada, Inggris, dll

2. Ekspor perhiasan Jawa Timur mempunyai konstribusi + 25 % dari Nilai Ekspor Nasional

KONDISI

INDUSTRI PERHIASAN SAAT INI

- Lokasi Gemopolis di Kabupaten

Sidoarjo (dekat Bandara Juanda),

Page 38: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

tanah disiapkan oleh PT. Mandiri Land seluas 100 Ha.

- Diminati oleh Investor dari Singapura

PERMASALAHAN

INDUSTRI PERHIASAN

- Kurangnya Tenaga trampil cutting batu mulia dan merangkai perhiasan

- Akses pasar belum optimal

Page 39: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

- Desain perhiasan belum berkembang

- Keterbatasan mesin / peralatan cutting dan merangkai perhiasan

RENCANA AKSI

INDUSTRI PERHIASAN

- Fasilitasi investasi terhadap 5 investor Gemopolis

- Peningkatan ketrampilan Tenaga cutting batu mulia dan merangkai perhiasan

Page 40: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

- Perluasan jaringan pasar

- Pengembangan Desain perhiasan

- Revitalisasi mesin / peralatan cutting

1.industri pipa baja

2.Industri gas

3. KLASTER INDUSTRI PERKAPALAN

•INDUSTRI INTI :

Galangan kapal di Jawa Timur.

• BACKWARD LINKAGE (INDUSTRI PEMASOK)

Industri baja, Industri material & peralatan pengelasan, Industri mesin diesel, Industri cat kapal, Industri peralatan navigasi, pengerajin kayu, dll.

• FORWARD LINKAGE (INDUSTRI PENGGUNA)

Perusahaan pelayaran, Perusahaan pemilik kapal,

TNI & Polri, DKP – Kapal Ikan, Dephub – Kapal Perintis dll.

3.industri rubber

4.Industri jasa konstruksi

5.Industri pengecoran logam

6.Industri galvanize

7.Industri design interior kapal 8.Industri chemical

maintainance

9.Industri plat baja hot roll

Page 41: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

10.Industri aluminium

11.Industri welding

12.Industri rekayasa mesin

13.Industri coating

14.Industri cat

15.industri pembuatan tangki

16.industri stainless steel

17.industri ethanol

18.industri jasa konstruksi baja 19.industri

loadhandling

20.industri oli pelumas

21.industri panel listrik

RENCANA LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN JAWA TIMUR (DALAM BENTUK KEK DI KAB. LAMONGAN)

• Tersedia Luas lahan minimal 500 Ha.

• Dekat laut lepas dengan garis pantai panjang dan kedalaman laut 9 – 12 m.

• Tingkat laju sedimentasi yang rendah

• Kedekatan dengan industri pendukung lainnya

• Ketersediaan fasilitas infrastruktur dan utilitas serta SDM perkapalan cukup memadai

Page 42: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

POTENSI INDUSTRI PERKAPALAN DI JAWA TIMUR

Potensi Industri Perkapalan di Jawa Timur Th. 2010 :

- Jumlah Industri Menengah-Besar : 27 UU

Page 43: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

- Kapasitas Terpasang : 170.000 GT atau setara 255. 000 DWT (+ 30 % dari kapasitas terpasang nasional). - Industri perbaikan kapal :

2 unit floating dock

15 unit dry dock

3 unit slipway

- Beberapa industri pemasok, industri pendukung dan industri terkait yang cukup potensial.

- Jumlah IKM kapal Rakyat : 52 perusahaan, tersebar di 11 kabupaten, meningkat 33,33 % dari tahun 2009 yang berjumlah 39 perusahaan.

PRODUK UNGGULAN

INDUSTRI PERKAPALAN JATIM

Page 44: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

1.Kapal Baru : 27 UU 2.Reparasi Kapal : 27 UU Dengan kapasitas terpasang:

255.000 DWT

(DWT : Death Weigth Tonage)

Catt :

Kapal baru : kapal cargo, tongkang, tug boat, kapal penumpang

dan kapal curah kering

RENCANA AKSI

INDUSTRI PERKAPALAN JATIM

Page 45: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

1.Mengembangkan industri komponen dan pendukung (supporting industries)

2.Peningkatan Utilisasi

3.Penguatan struktur industri perkapalan

(rantai nilai/value chain)

4.Pengembangan Teknologi

5.Pengembangan lokasi

RENCANA AKSI

INDUSTRI PERKAPALAN JATIM

Page 46: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Terwujudnya peningkatan daya saing 120 IKM pendukung klaster industri perkapalan melalui peningkatan SDM

bidang teknik produksi, temu bisnis, dan fasilitasi working group dengan stakeholder

perkapalan (KIKAS, PT,

NASDEC)

4. KLASTER INDUSTRI TEBU / GULA

Klaster Industri Tebu/Gula adalah klaster industri yang selalu memperhatikan basis

Page 47: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

sumberdaya, cakupan industri yang memiliki jaringan luas, multi produk, multi

kepentingan, memiliki daya saing serta

merupakan unggulan daerah (geographical

competitiveness) (utamanya Jawa Timur) yang diharapkan sustain dan kontinyu

KONDISI

INDUSTRI TEBU DI JAWA TIMUR

•Produksi tebu : 15.506.586 Ton

• Produktivitas tebu : 6,32 ton/ha

• Rendemen rata-rata : 6,76 %

Page 48: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

• Produksi gula : 1.048.735 ton memberikan

kontribusi 47 % terhadap produksi gula nasional

• Jumlah Perusahaan gula : 31 UU

• Jumlah Tenaga Kerja : 98.412 orang

• Tersebar di 16 Kab/Kota

• Kebutuhan kosumsi gula masyarakat Jawa Timur

sebesar 537.810 ton atau Jawa Timur surplus

sebesar 510.925 ton

RENCANA AKSI TAHUN 2011-2012

Page 49: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Peningkatan fasilitasi bagi 250 IKM mamin terhadap ketersediaan bahan baku melalui Working Group dan forum Interaktif pengembangan klaster industri

berbasis tebu (MASKIBBU) PELUANG BERKEMBANGNYA

INDUSTRI TEBU/GULA

- Teknologi pengolahan gula telah dikuasai

Page 50: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

- Potensi Pabrik Gula di Jawa Timur

-Tersedianya Tenaga kerja untuk perusahaan dan Petani Penanam Tebu

-Meningkatnya permintaan gula rafinasi dalam negeri

-Diversifikasi pengolahan tebu menjadi bio ethanol dan produk lain.

6. KLASTER INDUSTRI MAKANAN MINUMAN

Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan

Page 51: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

INDUSTRI SEKTOR MAKANAN MINUMAN DAN TEMBAKAU

INDUSTRI MAMIN BERBASIS T EMBAKAU INDUSTRI MAMIN BERBASIS TEBU

Page 52: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan

INDUSTRI MAMIN BERBASIS HASIL LAUT INDUSTRI MAMIN BERBASIS JAGUNG

Page 53: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Page 54: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

POTENSI SDA JAWA TIMUR

- Potensi SDA khususnya minyak dan gas bumi memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

- Sampai saat ini potensi cadangan untuk minyak bumi dan

kondensat teridentifikasi sebesar 422.091,4

MSTB (Million setara barel)

- Yang tersedia sebesar 161.384,1 MSTB).

- Potensi cadangan gas bumi teridentifikasi sebesar

4.759,6 BSCF ( Billion setara cubic Feet)

Page 55: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

RENCANA AKSI

INDUSTRI PETROKIMIA

Dibangunnya kilang minyak di AROMATIC

CENTER PT TPPI Tuban (Trans Pasific Petrochemical Indonesia), yaitu kilang minyak yang memaksimalkan Naphtha, dengan tujuan utama untuk pemenuhan bahan baku industri petrokimia domestic.

Page 56: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

PENGEMBANGAN

INDUSTRI UNGGULAN Melalui Pengembangan :

1. Kompetensi Inti Daerah

2. O V O P

3. Industri Kreatif

4. Industri Agro

Page 57: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

POTENSI PRODUK UNGGULAN

KABUPATEN / KOTA SE JAWA TIMUR

NO KAB/KOTA KOMPETENSI INTI

DAERAH OVOP INDUSTRI KREATIF AGRO

1 Kab. Bangkalan Batik Tali Agel Krupuk hasil laut Salak

2 Kab. Banyuwangi Batik Gajah Oling

Industri rekaman seni

tari gandrung

banyuwangi

Kerajinan pelepah

pisang dan enceng

gondok

Olahan buah

3 Kab. Blitar Emping melinjo Gula kelapa Gendang Sukarno Sapi perah

4 Kab. Bojonegoro Produk kayu Ledre Meubel akar tunggak Salak

5 Kab. Bondowoso Meubel Anyaman Bambu Kerajinan kuningan Tape

6 Kab. Gresik Meubel rotan Pudak Meubel pelepah

pisang Makanan ringan

7 Kab. Jember Sangkar burung Suwar suwir Kerajinan manikmanik

Pengolahan ikan

8 Kab. Jombang

Pengolahan aneka

makanan dan

minuman

Manik-manik kaca

Pengolahan aneka

makanan dan

minuman

Olahan Buah

Page 58: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

9 Kab. Kediri Snack jagung Keripik pisang Bordir Tahu

10 Kab. Lamongan Tenun Ikat Songkok Tas enceng gondok,

Tas tempurung

Wingko, Bandeng

Presto

11 Kab. Lumajang Perhiasan perak Keripik Pisang Perhiasan perak Olahan Buah

12 Kab. Madiun Chip porang dan Gula

tebu Brem

Keramik (cangkir, tea

set, dsb.) Keripik buah

13 Kab. Magetan Kerajinan kulit Anyaman Bambu Batik Jeruk Pamelo

14 Kab. Malang Rokok Tampar Mendong Kerajinan Kayu Olahan Buah

15 Kab. Mojokerto Alas Kaki Alas Kaki Cor Kuningan Makanan Ringan

16 Kab. Nganjuk Meubel kayu Shuttle chock Pigura Bawang merah

17 Kab. Ngawi Moulding Meubel Kerajinan kayu unik

primitif

Aneka produk

makanan

Page 59: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

18 Kab. Pacitan Batu Permata Batu Permata Batik Gula Kelapa

19 Kab. Pamekasan

Garam Beryodium

Keripik singkong

(teteh) dan kerupuk

raksasa

Batik tulis Keripik buah

20 Kab. Pasuruan Aneka Produk Kayu Bordir Perak Keripik kentang

21 Kab. Ponorogo Meubel Kerajinan Reog ……… Sate Ayam

22 Kab.

Probolinggo Bordir dan Konveksi

Pengolahan buah

mangga

Kerajinan bambu

dan kayu

Pengolahan hasil

laut

23 Kab. Sampang Genteng Garam Anyaman daun

pandan Jambu air

24 Kab. Sidoarjo Kerupuk Batik tulis Sepatu dan alas kaki Pengolahan ikan

25 Kab. Situbondo Meubel Kerajinan kerang Meubel / Kerajinan

Kayu

Sirup asem dan

sirup mangga

26 Kab. Sumenep Batik tulis Meubel ukir Kerajinan keris Keripik singkong

dan gayam

Page 60: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

27 Kab. Trenggalek Meubel kayu Genteng Batik tulis Keripik tempe

28 Kab. Tuban Tepung Ikan Batik Gerabah Seni Belimbing

29 Kab. Tulungagung

Konveksi Kerajinan Onyx dan

Marmer Aneka logam Pisang

30 Kota Batu Sari apel Olahan apel Kerajinan kayu Keripik kentang

dan apel

31 Kota Blitar Kendang Bung Karno Makanan olahan Seni kerajinan batik

kayu Olahan belimbing

32 Kota Kediri Kerupuk Upil Tahu Takwa Tenun ikat Makanan Ringan

33 Kota Madiun Bioethanol Sambel pecel Kerajinan kayu Minyak Atsiri

34 Kota Malang Garmen / Bordir Keramik Handicraft Gondosuli Penggorengan Buah Segar (camilan)

35 Kota Mojokerto Alas kaki

Batik tulis dan

Cetakan kue dr

aluminium

Miniatur perahu layar

Onde-onde, Kerupuk singkong

Page 61: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

36 Kota Pasuruan Furniture kayu Gerabah seni Asesoris sepeda

motor Keripik kentang

37 Kota

Probolinggo Produk olahan ikan Produk olahan ikan Kerajinan Kayu

Anggur dan

Mangga

38 Kota Surabaya

Desain kemasan

untuk makanan dan

pakaian jadi

Perakitan komputer

Desain kemasan

untuk makanan dan

pakaian jadi

Pengolahan ikan

PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN

Sasaran PROGRAM

A. Meningkatnya pertumbuhan industri

manufaktur •Pengembangan IKM

B. Meningkatnya volume ekspor produk •Penataan struktur manufaktur

industri

C. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dapat •Peningkatan industri diserap

oleh industri manufaktur berbasis sumber daya

D. Terciptanya iklim usaha yang kondusif

Page 62: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

E. Meningkatnya penerapan standardisasi alam produkindustri manufaktur

•Peningkatan Kualitas

F. Meningkatnya pangsa sektor industri Sumberdaya Manusia

manufaktur •Peningkatan standardisasi

G. Meningkatnya pertumbuhan industri industri

berorientasi ekspor

H. Meningkatnya pertumbuhan industri berbasis •Peningkatan kapasitas ekpor teknologi inustri

I. Meningkatnya perkembangan sentra industri

STRATEGI KEBERHASILAN PERTUMBUHAN INDUSTRI

DI JAWA TIMUR

• Optimalisasi Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T)

• Pendampingan pada sentra IKM

Page 63: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

• Optimalisasi Klinik HKI

• Optimalisasi Klinik Desain

• Bimbingan Manajemen Mutu (ISO,GKM)

• Pelayanan dan pengembangan teknologi (5 UPTI)

• Fasilitasi Permodalan (Skim Kredit Lunak) REKOMENDASI UNTUK PENGEMBANGAN

INDUSTRI NASIONAL

1. KEPASTIAN HUKUM

MANAJEMEN KAWASAN BELUM MENJAMIN KEPASTIAN USAHA BAGI INDUSTRI

DALAM KAWASAN, CONTOH : HO, IPAL KOMUNAL, IMB

2. PERPAJAKAN

KONSISTENSI DALAM PENETAPAN KRITERIA NJOP DALAM KAWASAN

4. FASILITAS PELAYANAN

Page 64: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

PELAYANAN PENYEDIAAN FASILITAS DAN LEGALITAS USAHA DALAM SATU SISTEM PELAYANAN YANG TERINTEGRASI

5. INFRASTRUKTUR

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN, PELABUHAN DAN AIR

6. PENATAAN KAWASAN INDUSTRI

7. PENINGKATAN DAYA SAING

- S D M : PENINGKATAN KETRAMPILAN

- PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI

- PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK DAN DESAIN KEMASAN

- PROMOSI DAN AKSES JARINGAN PASAR

Page 65: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

KUNCI SUKSES

PENGEMBANGAN IKM

A

chievemen ( prestasi )

M

eknologi

novatif

ejaring kerja

J

oney ( Anggaran )

T

I

57

Page 66: Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim

TERIMA KASIH