pelatihan metalurgi terapan untuk peningkatan kualitas

27
LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2015 PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI PENGRAJIN BESI DI TULUNGAGUNG Tim Pengabdi: Sutarsis, ST. M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Ir. Rochman Rochiem, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Wikan Jatimurti ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Dian Mughni F, ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Vania Mitha Pratiwi, ST, MT (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) Amalia Rasyida, ST MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

LAPORAN KEMAJUAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2015

PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN

KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI PENGRAJIN BESI DI

TULUNGAGUNG

Tim Pengabdi:

Sutarsis, ST. M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Ir. Rochman Rochiem, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Wikan Jatimurti ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Dian Mughni F, ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Vania Mitha Pratiwi, ST, MT (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

Amalia Rasyida, ST MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

Page 2: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS
Page 3: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

RINGKASAN

Telah dilakukan program pelatihan ini ditujukan untuk para pengrajin pandai besi

yang memproduksi pisau dan peralatan yang terbuat dari besi dan baja di sentra industri

pandai besi di Desa Gondang Kec. Gondang, Tulungagung. Pelaksanaan program pelatihan

didahului dengan survey lapangan dan diskusi tentang kebutuhan serta permasalhan yang

yang dialami oleh kelompok pengrajin pande besi. Program pengabdian pada masyarakat

ini bagi menjadi tiga kegiatan, yaitu (1).Pelatihan Metalurgi Terapan, (2).Pengujian dan

analisa bahan baku, dan (3).Pendampingan untuk mencari bahan baku.

Pelatihan Metalurgi Terapan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2015 bertempat

di balai desa Kiping, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Diikuti oleh dua puluh orang

perajin Pande Besi, pelatihan diisi dengan materi dasar-dasar metalurgi, Perlakuan Panas

(Pengerasan & Pelunakan logam), dan studi teknologi pande besi negera tetangga.

Untuk mengetahui kualitas dan mencari bahan baku yang sesuai dengan

karakteristik pisau (sabit Pertanian) yang diinginkan, maka dilakukan uji komposisi kimia,

uji kekuatan tarik, dan uji kekerasan. Uji kekuatan tarik dan uji kekerasan telah dilakukan

dengan hasil kekuatan tarik pada titik yield 1072 Mpa, dan kekuatan tarik pada titik

maksimum 1294MPa, dengan kekerasan rata-rata 368 HV.

Luaran kegiatan berupa publikasi di media massa RADAR TULUNGAGUNG

telah diterbitkan pada tanggal 28 Agustus 2015, pada halaman 40.

Selanjutnya, akan dilanjutkan analisa kualitas mutu bahan baku setelah selesai uji

komposisi kimia. Dan dilakukan pendampingan untuk mendapatkan produksen bahan baku

yang dapat menjamin stabilitas harga dan material.

Page 4: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam sampai saat ini merupakan material yang banyak digunakan dalam pembuatan

peralatan baik peralatan rumah tangga sampai industri yang memerlukan sifat yang khusus. Sifat

dari material logam sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu struktur mikro dan kandungan unsur

pembentuk logam tersebut. Rekayasa sifat mekanik dari material diantaranya kekerasan,

keuletan, ketangguhan dll dapat menggunakan salah satu atau perpaduan dari dua metode

tersebut.

Perlakuan panas (heat treatment) merupakan salah satu metode rekayasa material yang

sangat penting untuk meningkatkan sifat mekanik dari material tanpa merubah atau

menambahkan unsur ke dalam material tersebut. Jenis perlakuan ini dilakukan dengan

memanaskan sampai temperatur tertentu dan menahannya pada temperatur tersebut kemudian

diikuti dengan pendinginan. Tingginya temperatur pemanasan, lama penahanan di temperatur

tersebut, laju pendinginan merupakan beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam proses

perlakuan panas. Selain itu media pendinginan juga merupakan faktor penting dalam

mempengaruhi laju pendinginan.

Metode kedua yaitu penambahan unsur tertentu disesuaikan dengan kebutuhan dalam

aplikasinya, misalnya untuk aplikasi ketahanan korosi, ketahanan aus, kekerasan tinggi dll.

Penambahan unsur paduan misalnya karbon dilakukan untuk meningkatkan kekerasan dari

materia logam. Sedangkan chromium dan nickel biasa ditambahkan untuk meningkatkan sifat

ketahanan korosi dari material tersebut.

Pandai besi merupakan salah satu industri yang sangat erat hubungannnya dengan

teknologi metalurgi khususnya perlakuan panas dan penambahan unsur ke dalam material.

Namun kebanyakan industri pandai besi yang dalam skala industri kecil masih menggunakan

teknologi secara turun temurun sehingga hasil yang didapatkan kurang optimum. Untuk itu

perlu pembekalan dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang

metalurgi terapan sehingga diharapkan kualitas produk dari hasil proses pandai besi dapat

ditingkatkan.

Kelompok usaha pandai besi di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung merupakan

salah satu kelompok yang kegiatan sehari – hari nya melakukan proses pembuatan peralatan dari

besi misalnya pisau, cangkul, dll. Walaupun produk mereka sudah terkenal di Tulungagung dan

sekitarnya, namun teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi yang didapat dari

Page 5: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

5

senior mereka sehingga masih ada peluang untuk ditingkatkan dengan menambah pemahaman

mereka tentang dasar – dasar ilmu metalurgi. Oleh sebab itu, mengingat pentingnya ilmu

metalurgi terapan ini didalam proses produksi mereka, tim pengabdian masyarakat dari Teknik

Material dan Metalurgi FTI-ITS khususnya Laboratorium Metalurgi sebagai institusi perguruan

tinggi yang memiliki kompetensi di bidang tersebut tergerak untuk melakukan kegiatan

pengabdian masyarakat dengan melaksanakan pelatihan teknologi metalurgi terapan dengan

perlakuan panas untuk kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

Perumusan konsep dari program ini adalah bagaimana penerapan teori dasar metalurgi dan

penerapan praktis dari teori tersebut sehingga masyarakat khususnya kelompok pengrajin pisau

dapat ditingkatkan pengetahuaan dan pemamahaman dalam ilmu metalurgi. Adapun strategi

kegiatan dari program ini antara lain peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang

metalurgi dengan pemaparan tentang ilmu metalurgi dan sekaligus ketrampilan praktis yang bisa

diterapkan langsung. Dan untuk menjaga keberlangsungan program ini diikuti dengan

pendampingan dan jasa konsultasi untuk kelompok pengrajin pisau peserta pelatihan tersebut.

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan

Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Memberikan ilmu pengetahuan dasar tentang metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa

Kiping

2. Memberikan workshop praktis tentang aplikasi metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa

Kiping

3. Memberikan pendampingan dan jasa konsultasi kepada pengrajin pisau di Desa Kiping

Program ini memiliki manfaat terhadap:

1. Peningkatan pengetahuan dasar tentang ilmu metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa

Kiping

2. Peningkatan keahlian penerapan ilmu metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa Kiping

dalam rangka peningkatan kualitas produk

3. Penyelesaian permasalahan dilapangan dengan jasa konsultasi dan pendampingan kepada

pengrajin pisau di Desa Kiping

Page 6: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

6

Program ini memiliki dampak kegiatan terhadap:

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi metalurgi yang dikuasai peserta dapat sebarluaskan di

masyarakat sekitar

2. Teknologi metalurgi terapan ini berdampak pada peningkatan kualitas produk kelompok

pengrajin pisau di Desa Kiping

1.4 Target Luaran

Target luaran dari program ini adalah penguasaan dan penerapan teknologi metalurgi

yang akan meningkatkan kualitas dari produk pengrajin. Hasil program ini akan dipublikasikan

dalam bentuk seminar atau diterbitkan pada media lokal seperti koran dan atau majalah.

Page 7: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Baja karbon dan diagram fase

Baja karbon merupakan salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan dalam

aplikasi untuk berbagai peralatan baik di rumah tangga atau industri. Kekuatan baja salah

satunya tergantung dari kadar karbon yang ada di dalamnya dan juga proses pengerjaan dan

perlakuan yang dialami oleh material tersebut. Diagram fase menunjukkan perubahan fase dari

komposisi tertentu didalam logam terhadap perubahan temperatur. Dalam bidang metalurgi,

diagram fase memiliki peranan yang sangat besar dan mendasar untuk penerapan dalam

beberapa aplikasi. Beberapa hal yang bisa dipelajari dari diagram fase diantaranya perubahan

fase selama proses pemanasan atau pendingin equilibrium, batas kelarutan sebuah unsur dalam

besi dll. Hubungan antara unsur besi (Fe) dan besi karbida (Fe3C) berkaitan dengan fungsi

persentase karbonnya terhadap temperatur ditunjukkan dalam diagram fase Fe – Fe3C. Gambar

2.1 menunjukkan gambar diagram fase Fe – Fe3C.

Gambar 2.1: Diagram fase Fe - Fe3C

Page 8: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

8

Perbedaan kadar karbon mempengaruhi titik lebur dari baja dan juga fase – fase yang

terbentuk dari proses perlakuaan panas yang diberikan. Batas kelarutan dari baja dapat dilihat

juga dari diagram fase tersebut. Kekerasan baja setelah dikeraskan terutama tergantung pada

banyaknya martensit yang terjadi dan kekerasan martensitnya sendiri. Kekerasan martensit

tergantung pada kadar karbon dalam martensit, dan kadar karbon dalam martensit ini tergantung

pada kadar karbon yang larut dalam austenit.

Karbon yang ada dalam baja belum tentu seluruhnya berpengaruh terhadap kekerasan

martensit, karbon yang tetap berupa senyawa/karbida pada saat temperatur austenitisasi tidak

akan ikut dalam reaksi pembentukan martensit, jadi tidak akan menambah kekerasan.

Temperatur austenite merupakan temperatur optimum yang tepat untuk memanaskan material

dalam suatu perlakuan panas. Gambar 2.2 menunjukkan diagram TTT

Gambar 2.2: Diagram TTT diagram fase yang terbentuk selama proses pendingin dengan

kecepatan pendinginan berbeda

Hardenabiliti adalah kemampuan baja untuk dapat dikeraskan dengan membentuk martensit.

Hardenabiliti menggambarkan dalamnya pengerasan yang diperoleh dengan pengerasan,

biasanya dinyatakan dengan jarak suatu titik di bawah permukaan dimana strukturnya terdiri dari

50% martensit. Suatu baja dikatakan mempunyai hardenabiliti tinggi bila baja itu

memperlihatkan tebal pengerasan (depth of hardening) yang besar atau dapat mengeras pada

Page 9: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

9

seluruh penampang dari suatu benda yang cukup besar. Beberapa jenis perlakuaan panas yang

umum dilakukan untuk mendapatkan sifat tertentu dari material diantaranya stress relieving,

normalizing, hardening, dll. Berapa jenis perlakuaan panas akan dibahas dalam sub-bab berikut.

2.2.Perlakuan panas

Untuk mendapatkan sifat material yang diinginkan maka salah satu caranya adalah

dengan perlakuan panas. Ada beberapa jenis perlakuan panas yang akan dibahas disini

diantaranya stress relieve anealling, pengerasan (hardening) dan tempering. Stress relieve

annealing adalah jenis perlakuaan panas digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan

tegangan sisa akibat proses pemanasan atau pendinginan sebelumnya. Dan juga disebabkan dari

proses manufaktur sebelumnya. Prinsip dari proses ini adalah memanaskan baja sampai

tempertur dibawah A1 sehingga belum sampai terjadi perubahan fase pada material tersebut.

Kemudian ditahan pada temperatur tersebut selama beberapa jam dan akhirnya dilakukan

pendinginan lambat. Jika proses pendinginan terlalu cepat maka akan terjadi tegangan baru.

Kekerasan merupakan salah satu sifat utama dari material baja yang banyak digunakan

dalam berbagai aplikasi dilapangan. Baja dengan kandungan unsur yang sama bisa berbeda

tingkat kekerasannya tergantung dari perlakuan panas yang diberikan pada baja tersebut. Prisip

dasar dari perlakuan ini adalah memaskan sampai titik austenit (lihat Gambar 2.1) kemudian

ditahan dan didinginkan dengan cepat (quenching) (lihat Gambar 2.2). Dengan pendinginan

cepat diatas tersebut akan terbentuk struktur martensit yang sangat keras. Besarnya temperatur

austenite tergantung pada kandungan unsur yang ada didalam baja tersebut. Proses pendinginan

cepat dalam proses ini tergantung dari media pendingin yang digunakan. Perbedaan media

menghasilkan perbedaan laju pendinginan dari proses perlakuan panas ini. Beberapa media yang

biasa digunakan antara lain: air, oli, larutan garam, udara dan didinginkan lambat di dalam dapur

(furnace).

Proses pengerasan biasanya mempunyai dampak pada sifat keuletan dari material,

karena pendinginan cepat akan mengakibatkan terjadinya internal stress yang tinggi didalam

material. Jika terlalu tinggi maka akan menjadikan material walaupun keras namun mudah

patah/getas. Karenannya ada tahapan lagi setelah pengerasan dengan memanaskan lagi dengan

tujuan memberikan kesempatan unsur untuk menata kembali sehingga keuletan dapat didapatkan

kembali dengan sedikit mengorbankan sifat kekerasan dari baja. Prinsip kerja dari proses

tempering ini adalah dengan memanaskan kembali baja dibawah temperatur A1 (lihat Gambar

2.1) kemudian ditahan pada temperatur tersebut beberapa saat dan diturunkan temperaturya

perlahan di udara terbuka dan pada temperatur 300 - 400oC dapat di didinginkan cepat.

Page 10: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

10

2.3.Karburising

Selain dengan perlakuan panas, cara kedua untuk merekayasa sifat dari material adalah

dengan penambahan unsur kedalam material yang mempunyai sifat tertentu. Salah satu metode

yang cukup sederhana dan biasa digunakan di dalam proses pandai besi yaitu dengan meletakkan

baja kedalam arang atau kokas yang dipanaskan. Untuk mendapatkan hasil yang baik bisa

ditambahkan barium karbonat atau sodium karbonat sebagai katalisator lalu ditutup rapat agar

karbon tidak keluar. Cara ini disebut dengan pack karburising yaitu penambahan karbon pada

baja dengan media padat.

Page 11: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

11

BAB III

STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN KEBERLANJUTAN

Program Pengabdian Masyarakat ini memberikan pemahaman terkait ilmu metalurgi dan

teknologi praktis mengenai proses pembuatan peralatan dari besi misalnya pisau, cangkul dll

kepada kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

2.1 Strategi

Program Pengabdian Masyarakat ini memiliki beberapa strategi agar program ini dapat

memberikan manfaat yang tinggi, antara lain:

1. Tim melakukan koordinasi dengan kelompok pengrajin pisau dan studi lapangan ke Desa

Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

2. Tim mengumpulkan informasi mengenai kondisi kelompok pengrajin pisau di Desa

Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

3. Tim membuat modul pelatihan untuk mempermudah penyampaian materi pelatihan

4. Tim memberikan pembekalan tentang ilmu metalurgi terapan kepada kelompok pengrajin

pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

5. Tim memfasilitasi program pembimbingan dan jasa konsultasi pelatihan metalurgi

terapan yang diadakan di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS.

6. Tim melakukan monitoring dan evaluasi program pelatihan.

7. Tim membuat perencanaan program berkelanjutan.

2.2 Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Program ini dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan

mempersiapkan kegiatan melalui komunikasi awal di internal tim ITS. Kegiatan ini dilakukan

untuk pemetaan kompetensi masing – masing anggota tim dan menyiapkan kondisi internal tim

terhadap penyelenggaraan kegiatan program pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini juga

melakukan penyiapan terhadap keperluan peralatan, bahan, personil dan jadwal kegiatan.

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan komunikasi awal dengan pihak pengrajin Desa Kiping,

Kec. Gondang, Tulungagung. Kajian tentang kondisi di lapangan dan permasalahnnya dilakukan

oleh Tim ITS dengan koordinasi dengan pihak pengrajin. Sebelum memutuskan pelaksanaan

pelatihan, kesepakatan tentang tema pelatihan dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan

dilakukan antara perwakilan tim ITS dengan kelompok pengrajin Desa Kiping, Kec. Gondang,

Tulungagung. Setelah diperoleh kesepakatan selanjutnya tim ITS melakukan koordinasi untuk

Page 12: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

12

mematangkan konsep materi pelatihan dengan kajian internal dan berdiskusi dengan pakar

dibidang metalurgi. Tim ITS juga mempersiapkan peralatan – peralatan pendukung yang akan

didemonstrasikan pada saat pelatihan diantaranya pengukur temperatur, alat uji kekerasan dll.

Materi pelatihan dan presentasinya juga disiapkan oleh tim ITS untuk memudahkan penjelasan

pada saat pelatihan. Sistem monitoring dan evaluasi juga disiapkan untuk mendukung

keberlanjutan program ini. Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan terhadap

kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung dan monitoring terhadap

keberlanjutan program.

2.3 Keberlanjutan Program

Keberhasilan dari sebuah program dapat dilihat dari manfaat dan keberlanjutan dari

program tersebut. Dalam program pengabdian masyarakat ini keberlanjutan program dilakukan

dengan sistem monitoring terhadap penguasaan materi dan aplikasi teknologi metalurgi terapan

di dalam aktifitas produksi peserta pelatihan. Untuk mendukung keberlanjutan program ini tim

ITS menyediakan sarana konsultasi dan pembinaan yang berkelanjutan terhadap peserta setelah

pelatihan selama diperlukan. Program ini diharapkan akan dapat menampung permasalahan di

lapangan yang selanjutnya akan dicari penyelesaian secara teori dan teknologi yang akhirnya

dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari keseluruhan program

tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk dari pengrajin

pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.

Page 13: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

13

BAB IV

HASIL KEMAJUAN

1. Hasil Program Pelatihan

a. Pelatihan Metalurgi Terapan

Bertempat di Ruang Pertemuan, Balai Desa Gondang, Kec. Gondang, pada tanggal 23

Agustus dilakukan program Pelatihan Metalurgi Terapan. Pelatihan membahas dua material,

yaitu (1).Pengantar Ilmu Metalurgi, (2).Aplikasi Metalurgi (Pengerasan-Pelunakan) Logam.

Jumlah peserta terdiri dari dua puluh pengrajin pande besi dengan spesialisasi pembuatan pisau

dan alat pertanian. Secara umum para pande besi sudah sangat menguasai bagaimana proses

membuat produk-produk pande besi, namun dengan adanya pelatihan ini mereka menjadi lebih

mengerti apa yang terjadi pada logam yang mereka pande. Perubahan apa yang terjadi pada

logam saat dipanaskan, ditempa, dan didinginkan secara cepat. Sehingga kedepan diharapkan

pengrajin pande lebih bisa meningkatkan kualitas produknya.

Berikut adalah dokumentasi kegiatan pelatihan, dan beberapa dokumen lainnya tersaji

dalam lampiran.

Gambar 4.1. Kantor desa Gondang, tempat pelatihan

Page 14: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

14

Gambar 4.2 Proses registrasi Peserta pelatihan

Gambar 4.3 Para peserta pelatihan: sebelum pelatihan dimulai

Gambar 4.4 Sambutan ketua PPM dihadapan kepala desa, dan para peserta pelatihan

Page 15: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

15

Gambar 4.5 Materi pertama Pengantar Metalurgi Terapan disampaikan

oleh Dr. Agung Purniawan

Gambar 4.6 Materi kedua tentang aplikasi Metalurgi untuk pande besi

disampaikan oleh Sutarsis, M.Sc

Page 16: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

16

Gambar 4.7 Situasi makan siang disela acara pelatihan

Gambar 4.8 Kunjungan ke bengkel pande: observasi produk dan bahan baku

Page 17: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

17

Gambar 4.9 Kunjungan ke bengkel pande: Observasi bahan baku

b. Publikasi Media Lokal

Publikasi kegiatan Pelatihan Metalurgi Terapan telah dipublikasikan pada Media Lokal

RADAR TULUNGAGUNG (Jawa Pos Group) pada tanggal 28 Agustus 2015. Berita

tersebut tersaji pada halaman 40.

Gambar 4.10 Berita Pelatihan Metalurgi Terapan oleh Tim PPM Lab.Metalurgi ITS dimuat

dalam RADAR TULUNGAGUNG

Page 18: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

18

2. Hasil Pengujian bahan baku

Untuk penelitian bahan baku yang berkualitas dilakukan beberapa uji laboratorium.

Bahan baku yang telah digunakan yaitu baja plate pengikat kontainer yang belum diketahui

kualitasnya digunakan sebagai bahann uji. Tujuan kedepan akan digunakan sebagai bahan

acuan untuk mencari bahan alternatif yang lebih terjamin harga dan ketersediaan bahan

bakunya.

Tabel 4.1 Hasil uji tarik dan kekerasan bahan baku plate pengikat kontainer

Lebar

sampel

(mm)

Tebal

sampel

(mm)

Luas

(mm2)

Kekuatan

Tarik Yield

(Mpa)

Kekuatan

Tarik Maks

(Mpa)

Elongasi

(%)

Kekerasan

(HV)

12,3 1,2 14,76 1072,4 1294,3 6,77 368

3. Kegiatan berikutnya

Tahap berikutnya dari rangkaian kegiatan PPM ini adalah penyelesaian uji

laboratorium dan analisa jenis bahan, dan pendampingan untuk menemukan produsen.

Page 19: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

19

DAFTAR PUSTAKA

___. 1998. ASM Handbook Volume 15: Castings. ASM International Handbook Committee.

Banga, TR., Dkk. 1981. Foundry Engineering. New Delhi: Khanna Publisher.

Brady, G.S., dkk. 2002. Material Handbook 15th Edition. McGraw-Hill Handbook.

Hayward, Charles R.. 1957. An Outline of Metallurgical Practice. New York: D. Van Nostrand

Company, Ltd.

Heine, Richard W., dkk. 1983. Principle of Metal Casting. New Delhi: McGraw-Hill Inc

Page 20: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

20

LAMPIRAN 1. Dokumen kegiatan

Page 21: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

21

LAMPIRAN 2. BIODATA TIM PENGABDI

1. Ketua

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sutarsis, ST, MSc

2 Jabatan Fungsional Lektor

3 Jabatan Struktural IIIc

4 NIP 197708172005011001

5 NIDN 0017087706

6 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 17 Agustus 1977

7 Alamat Rumah Mutiara Citra Asri O-2 No 31,

Sidoarjo

8 Nomor Telepon/Faks/HP 085706838393

9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi FTI-ITS Kampus ITS

Sukolilo 60111

10 Nomor Telepon/Faks 031-5997026/031-5997026

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 5 orang; S-2= orang; S-3= orang

13 Mata Kuliah yg diampu 1. Analisa Numerik

2. Matematika Rekayasa

3. Transformasi Diagram Phase

4.Perlakuan Panas

5.Pengetahuan logam

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

S-1 S-2 S-3

Nama PT ITS National Central

University, Taiwan

-

Bidang Ilmu Teknik Fisika Teknik Material

Tahun Masuk-Lulus 1998-2003 2008-2010

Judul Skripsi/ Tesis/

Disertasi

Nama Pembim-

bing/ Promotor

3. PENGALAMAN PENELITIAN

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2011 Pengaruh Kadar Karbon-

Ekuivalen terhadap struktur

mikro dan sifat mekanik silinder

liner pada pengecoran centrifugal

sebagai komponen pendukung

otomotif

Dana Lokal

ITS

40

Page 22: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

22

4. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2011 Inspeksi NDT pada PTPN X ITS 30

5. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 The hydrogen absorption-desorption

characteristics of Mg-23.5Ni alloy

by addition of x-catalyst (x= C-Pd,

NB2O5, Y2O3)

10(2)/

71-130/2011

Industri

6. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH

No. Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 2

nd The International

Seminar on Applied

Technology, Science,

and Art (APTECS),

ITS, Indonesia

Effects of Mechanical

milling on hydriding-

dehydriding properties of

Mg-23.5Ni eutectic alloy

2010

Page 23: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

23

2. Anggota I

a. Nama Lengkap : Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 19760528 2002121003

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata Tk. I/III.b

e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium Metalurgi

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Sukolilo Park Regency, Blok C-6, Keputih Sukolilo,

Surabaya, No Telp. 082310235203

j. Riwayat penelitian/pengabdian :

1. Anggota, Non Destructive Test untuk pabrik gula Kebon Agung Malang, 2015

2. Thin Film Nanomanufacturing Project (TFN)-STW, Belanda (Program S3)

k. Publikasi ilmiah:

1. Purniawan, P. French, G. Pandraud, and P. M. Sarro, " Sensitivity Measurement

of TiO2 - ALD as Evanescent Waveguide Sensor, SAFE 2011 Conference,

Veldhoven, 18 – 19 Nopember 2011

2. A. Purniawan, G. Pandraud, P. French, and P. M. Sarro, " Surface

functionalisation of TiO2 evanescent waveguide sensor for Ecoli monitoring,

SPIE Photonics Europe 2012 Conference, Brussels, Belgium, 16 – 20 April 2012

3. G. Pandraud, A. Purniawan, E.M. Balbas, and P. M. Sarro, " A comparison

between PECVD and ALD for the fabrication of slot waveguide based sensors,

SPIE Photonics Europe 2012 Conference, Brussels, Belgium, 16 – 20 April 2012

4. A. Purniawan, G. Pandraud, T.Y.S. Moh, A. Marthen and K.A. Vakalopoulos P.

J. French, P.M. Sarro, “Fabrication and Optical Measurement of TiO2 – ALD

Evanescent Waveguide Sensor”, Sensors and Actuators A: Physical, 2012

5. A.T. Tran, G. Pandraud, T. S.Y. Moh, H. Schellevis, P.M. Sarro, A. Akhnoukh,

A. Purniawan, “Encapsulated Aluminum Nitride SAW devices for liquid sensing

applications”, IEEE Sensors 2012, Taipei, Taiwan, 28 – 31 October 2012

6. A. Purniawan, G. Pandraud, P. French, and P. M. Sarro, " Selectivity and

Reusability Study of Functionalized ALD TiO2 Evanescent Wave Sensors, IEEE

Sensor 2013 Conference, Maryland, USA, 3 – 6 November 2013.

Page 24: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

24

7. Anggota I

3. Anggota II

a. Nama Lengkap : Ir. Rochman Rochiem, MSc.

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 195809101986031002

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor Kepala/Pembina/IV.a

e. Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Semolowaru Indah Q - 26 Surabaya 60119 dan Telp

031-5997026 / 0817392842

j. Riwayat penelitian/ pengabdian :

1. Anggota, Sintesis Barium Hexaferrite dengan Variasi Mol

2. Rasio dan Temperatur Sintering pada proses Co-precipitation, Unggulan ITS 2011

l. Publikasi ilmiah:

Phase transformation of CuZn alloy produced by mechanical alloying with milling

time & Zn volume fraction variation, 2nd

aptecs LPPM ITS, 2010

4. Anggota III

a. Nama : Tubagus Noor Rohmannudin S.T, M.Sc.

b. Jenis kelamin : Laki-laki

c. NIP : 198205262012121002

d. Pangkat / Golongan: III/b

e. Jabatan struktural : Asisten Ahli

f. Bidang keahlian : Korosi, Metalurgi

g. Fakultas/ Jurusan : FTI/ Teknik Material dan Metalurgi

Page 25: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

25

h. Perguruang Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember surabaya

i. Alamat rumah/ Telp: Jagir Wonokromo 40 Surabaya/ 081356713925

j. Riwayat penelitian / pengabdian :

1. Ketua, Penelitian Dosen Muda, 2013, Pengaruh Ukuran Goresan Pada Lapis

Lindung Polietilena Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi pada Sistem ICCP untuk

Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut.

2. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Korosi, 2012, Ketahanan Korosi Karoseri

Automobil di Pasaran Edar Indonesia.

3. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Metalurgi, 2011, Perlakuan Panas Sebagai Solusi

Kegagalan Pada Chain Drag-Conveyer 03-M-304 Di PT. Petrokimia Gresik

4. Anggota, Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Lab. Korosi, 2011,

Pembuatan Alat Penjernih Air.

k. Publikasi :

1. International seminar on Applied Technology, Science, and Art (4th APTECS

2013), Scratch Area Effect in Coating to Protection Current Needing in ICCP

System for AISI 1045 Steel in Sea Water Environment.

2. Seminar Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM), 2013, Pengaruh Variasi

Bentuk dan Ukuran Goresan Pada Coating Polietilena Terhadap Sistem Proteksi

Katodik Anoda Korban Paduan Aluminium Untuk Baja AISI 1045 Dilingkungan

Air Laut.

3. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Analisa Laju Korosi

Pada Plat Body Automobiles Terhadap Larutan HNO3 0,01 M Dengan Metode Wet -

Dry Cyclic SAE J2334.

4. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Proses Hardening-

Tempering AISI 1050 Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan Dan Kekuatan Sebagai

Upaya Peningkatan Kualitas Chains Bucket Elevator 02-M-308 PT.Petrokimia

Gresik

5. 4th International Conference on Recent Advances in Materials, Minerals &

Environment, 2009, Effect of Sintering on Alloying Behavior and Microstructural

Change of Ti-10at.%Mo-10at.%Cr Alloy.

5. Anggota IV

a. Nama Lengkap : Wikan Jatimurti ST, MSc.

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 198303252014041001

d. Pangkat / Golongan : III/b

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Page 26: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

26

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Rungkut Harapan D-3 Surabaya dan Telp 031-

5997026 / 082140928112

j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -

6. Anggota V

a. Nama Lengkap : Dian Mughni F, ST, MSc.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 198405152014042003

d. Pangkat / Golongan : III/b

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp :

j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -

7. Anggota VI

a. Nama Lengkap : Amaliya Vania Mitha P, ST, MT.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : -

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp :

j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -

Page 27: PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

27

8. Anggota VII

a. Nama Lengkap : Amaliya Rasyida, ST, MSc.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : -

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp :

j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -