pelatihan metalurgi terapan untuk peningkatan kualitas
TRANSCRIPT
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2015
PELATIHAN METALURGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN
KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI PENGRAJIN BESI DI
TULUNGAGUNG
Tim Pengabdi:
Sutarsis, ST. M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Ir. Rochman Rochiem, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Wikan Jatimurti ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Dian Mughni F, ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Vania Mitha Pratiwi, ST, MT (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Amalia Rasyida, ST MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
RINGKASAN
Telah dilakukan program pelatihan ini ditujukan untuk para pengrajin pandai besi
yang memproduksi pisau dan peralatan yang terbuat dari besi dan baja di sentra industri
pandai besi di Desa Gondang Kec. Gondang, Tulungagung. Pelaksanaan program pelatihan
didahului dengan survey lapangan dan diskusi tentang kebutuhan serta permasalhan yang
yang dialami oleh kelompok pengrajin pande besi. Program pengabdian pada masyarakat
ini bagi menjadi tiga kegiatan, yaitu (1).Pelatihan Metalurgi Terapan, (2).Pengujian dan
analisa bahan baku, dan (3).Pendampingan untuk mencari bahan baku.
Pelatihan Metalurgi Terapan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2015 bertempat
di balai desa Kiping, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Diikuti oleh dua puluh orang
perajin Pande Besi, pelatihan diisi dengan materi dasar-dasar metalurgi, Perlakuan Panas
(Pengerasan & Pelunakan logam), dan studi teknologi pande besi negera tetangga.
Untuk mengetahui kualitas dan mencari bahan baku yang sesuai dengan
karakteristik pisau (sabit Pertanian) yang diinginkan, maka dilakukan uji komposisi kimia,
uji kekuatan tarik, dan uji kekerasan. Uji kekuatan tarik dan uji kekerasan telah dilakukan
dengan hasil kekuatan tarik pada titik yield 1072 Mpa, dan kekuatan tarik pada titik
maksimum 1294MPa, dengan kekerasan rata-rata 368 HV.
Luaran kegiatan berupa publikasi di media massa RADAR TULUNGAGUNG
telah diterbitkan pada tanggal 28 Agustus 2015, pada halaman 40.
Selanjutnya, akan dilanjutkan analisa kualitas mutu bahan baku setelah selesai uji
komposisi kimia. Dan dilakukan pendampingan untuk mendapatkan produksen bahan baku
yang dapat menjamin stabilitas harga dan material.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logam sampai saat ini merupakan material yang banyak digunakan dalam pembuatan
peralatan baik peralatan rumah tangga sampai industri yang memerlukan sifat yang khusus. Sifat
dari material logam sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu struktur mikro dan kandungan unsur
pembentuk logam tersebut. Rekayasa sifat mekanik dari material diantaranya kekerasan,
keuletan, ketangguhan dll dapat menggunakan salah satu atau perpaduan dari dua metode
tersebut.
Perlakuan panas (heat treatment) merupakan salah satu metode rekayasa material yang
sangat penting untuk meningkatkan sifat mekanik dari material tanpa merubah atau
menambahkan unsur ke dalam material tersebut. Jenis perlakuan ini dilakukan dengan
memanaskan sampai temperatur tertentu dan menahannya pada temperatur tersebut kemudian
diikuti dengan pendinginan. Tingginya temperatur pemanasan, lama penahanan di temperatur
tersebut, laju pendinginan merupakan beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam proses
perlakuan panas. Selain itu media pendinginan juga merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi laju pendinginan.
Metode kedua yaitu penambahan unsur tertentu disesuaikan dengan kebutuhan dalam
aplikasinya, misalnya untuk aplikasi ketahanan korosi, ketahanan aus, kekerasan tinggi dll.
Penambahan unsur paduan misalnya karbon dilakukan untuk meningkatkan kekerasan dari
materia logam. Sedangkan chromium dan nickel biasa ditambahkan untuk meningkatkan sifat
ketahanan korosi dari material tersebut.
Pandai besi merupakan salah satu industri yang sangat erat hubungannnya dengan
teknologi metalurgi khususnya perlakuan panas dan penambahan unsur ke dalam material.
Namun kebanyakan industri pandai besi yang dalam skala industri kecil masih menggunakan
teknologi secara turun temurun sehingga hasil yang didapatkan kurang optimum. Untuk itu
perlu pembekalan dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
metalurgi terapan sehingga diharapkan kualitas produk dari hasil proses pandai besi dapat
ditingkatkan.
Kelompok usaha pandai besi di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung merupakan
salah satu kelompok yang kegiatan sehari – hari nya melakukan proses pembuatan peralatan dari
besi misalnya pisau, cangkul, dll. Walaupun produk mereka sudah terkenal di Tulungagung dan
sekitarnya, namun teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi yang didapat dari
5
senior mereka sehingga masih ada peluang untuk ditingkatkan dengan menambah pemahaman
mereka tentang dasar – dasar ilmu metalurgi. Oleh sebab itu, mengingat pentingnya ilmu
metalurgi terapan ini didalam proses produksi mereka, tim pengabdian masyarakat dari Teknik
Material dan Metalurgi FTI-ITS khususnya Laboratorium Metalurgi sebagai institusi perguruan
tinggi yang memiliki kompetensi di bidang tersebut tergerak untuk melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat dengan melaksanakan pelatihan teknologi metalurgi terapan dengan
perlakuan panas untuk kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Perumusan konsep dari program ini adalah bagaimana penerapan teori dasar metalurgi dan
penerapan praktis dari teori tersebut sehingga masyarakat khususnya kelompok pengrajin pisau
dapat ditingkatkan pengetahuaan dan pemamahaman dalam ilmu metalurgi. Adapun strategi
kegiatan dari program ini antara lain peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
metalurgi dengan pemaparan tentang ilmu metalurgi dan sekaligus ketrampilan praktis yang bisa
diterapkan langsung. Dan untuk menjaga keberlangsungan program ini diikuti dengan
pendampingan dan jasa konsultasi untuk kelompok pengrajin pisau peserta pelatihan tersebut.
1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan
Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Memberikan ilmu pengetahuan dasar tentang metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa
Kiping
2. Memberikan workshop praktis tentang aplikasi metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa
Kiping
3. Memberikan pendampingan dan jasa konsultasi kepada pengrajin pisau di Desa Kiping
Program ini memiliki manfaat terhadap:
1. Peningkatan pengetahuan dasar tentang ilmu metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa
Kiping
2. Peningkatan keahlian penerapan ilmu metalurgi kepada pengrajin pisau di Desa Kiping
dalam rangka peningkatan kualitas produk
3. Penyelesaian permasalahan dilapangan dengan jasa konsultasi dan pendampingan kepada
pengrajin pisau di Desa Kiping
6
Program ini memiliki dampak kegiatan terhadap:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi metalurgi yang dikuasai peserta dapat sebarluaskan di
masyarakat sekitar
2. Teknologi metalurgi terapan ini berdampak pada peningkatan kualitas produk kelompok
pengrajin pisau di Desa Kiping
1.4 Target Luaran
Target luaran dari program ini adalah penguasaan dan penerapan teknologi metalurgi
yang akan meningkatkan kualitas dari produk pengrajin. Hasil program ini akan dipublikasikan
dalam bentuk seminar atau diterbitkan pada media lokal seperti koran dan atau majalah.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Baja karbon dan diagram fase
Baja karbon merupakan salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan dalam
aplikasi untuk berbagai peralatan baik di rumah tangga atau industri. Kekuatan baja salah
satunya tergantung dari kadar karbon yang ada di dalamnya dan juga proses pengerjaan dan
perlakuan yang dialami oleh material tersebut. Diagram fase menunjukkan perubahan fase dari
komposisi tertentu didalam logam terhadap perubahan temperatur. Dalam bidang metalurgi,
diagram fase memiliki peranan yang sangat besar dan mendasar untuk penerapan dalam
beberapa aplikasi. Beberapa hal yang bisa dipelajari dari diagram fase diantaranya perubahan
fase selama proses pemanasan atau pendingin equilibrium, batas kelarutan sebuah unsur dalam
besi dll. Hubungan antara unsur besi (Fe) dan besi karbida (Fe3C) berkaitan dengan fungsi
persentase karbonnya terhadap temperatur ditunjukkan dalam diagram fase Fe – Fe3C. Gambar
2.1 menunjukkan gambar diagram fase Fe – Fe3C.
Gambar 2.1: Diagram fase Fe - Fe3C
8
Perbedaan kadar karbon mempengaruhi titik lebur dari baja dan juga fase – fase yang
terbentuk dari proses perlakuaan panas yang diberikan. Batas kelarutan dari baja dapat dilihat
juga dari diagram fase tersebut. Kekerasan baja setelah dikeraskan terutama tergantung pada
banyaknya martensit yang terjadi dan kekerasan martensitnya sendiri. Kekerasan martensit
tergantung pada kadar karbon dalam martensit, dan kadar karbon dalam martensit ini tergantung
pada kadar karbon yang larut dalam austenit.
Karbon yang ada dalam baja belum tentu seluruhnya berpengaruh terhadap kekerasan
martensit, karbon yang tetap berupa senyawa/karbida pada saat temperatur austenitisasi tidak
akan ikut dalam reaksi pembentukan martensit, jadi tidak akan menambah kekerasan.
Temperatur austenite merupakan temperatur optimum yang tepat untuk memanaskan material
dalam suatu perlakuan panas. Gambar 2.2 menunjukkan diagram TTT
Gambar 2.2: Diagram TTT diagram fase yang terbentuk selama proses pendingin dengan
kecepatan pendinginan berbeda
Hardenabiliti adalah kemampuan baja untuk dapat dikeraskan dengan membentuk martensit.
Hardenabiliti menggambarkan dalamnya pengerasan yang diperoleh dengan pengerasan,
biasanya dinyatakan dengan jarak suatu titik di bawah permukaan dimana strukturnya terdiri dari
50% martensit. Suatu baja dikatakan mempunyai hardenabiliti tinggi bila baja itu
memperlihatkan tebal pengerasan (depth of hardening) yang besar atau dapat mengeras pada
9
seluruh penampang dari suatu benda yang cukup besar. Beberapa jenis perlakuaan panas yang
umum dilakukan untuk mendapatkan sifat tertentu dari material diantaranya stress relieving,
normalizing, hardening, dll. Berapa jenis perlakuaan panas akan dibahas dalam sub-bab berikut.
2.2.Perlakuan panas
Untuk mendapatkan sifat material yang diinginkan maka salah satu caranya adalah
dengan perlakuan panas. Ada beberapa jenis perlakuan panas yang akan dibahas disini
diantaranya stress relieve anealling, pengerasan (hardening) dan tempering. Stress relieve
annealing adalah jenis perlakuaan panas digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
tegangan sisa akibat proses pemanasan atau pendinginan sebelumnya. Dan juga disebabkan dari
proses manufaktur sebelumnya. Prinsip dari proses ini adalah memanaskan baja sampai
tempertur dibawah A1 sehingga belum sampai terjadi perubahan fase pada material tersebut.
Kemudian ditahan pada temperatur tersebut selama beberapa jam dan akhirnya dilakukan
pendinginan lambat. Jika proses pendinginan terlalu cepat maka akan terjadi tegangan baru.
Kekerasan merupakan salah satu sifat utama dari material baja yang banyak digunakan
dalam berbagai aplikasi dilapangan. Baja dengan kandungan unsur yang sama bisa berbeda
tingkat kekerasannya tergantung dari perlakuan panas yang diberikan pada baja tersebut. Prisip
dasar dari perlakuan ini adalah memaskan sampai titik austenit (lihat Gambar 2.1) kemudian
ditahan dan didinginkan dengan cepat (quenching) (lihat Gambar 2.2). Dengan pendinginan
cepat diatas tersebut akan terbentuk struktur martensit yang sangat keras. Besarnya temperatur
austenite tergantung pada kandungan unsur yang ada didalam baja tersebut. Proses pendinginan
cepat dalam proses ini tergantung dari media pendingin yang digunakan. Perbedaan media
menghasilkan perbedaan laju pendinginan dari proses perlakuan panas ini. Beberapa media yang
biasa digunakan antara lain: air, oli, larutan garam, udara dan didinginkan lambat di dalam dapur
(furnace).
Proses pengerasan biasanya mempunyai dampak pada sifat keuletan dari material,
karena pendinginan cepat akan mengakibatkan terjadinya internal stress yang tinggi didalam
material. Jika terlalu tinggi maka akan menjadikan material walaupun keras namun mudah
patah/getas. Karenannya ada tahapan lagi setelah pengerasan dengan memanaskan lagi dengan
tujuan memberikan kesempatan unsur untuk menata kembali sehingga keuletan dapat didapatkan
kembali dengan sedikit mengorbankan sifat kekerasan dari baja. Prinsip kerja dari proses
tempering ini adalah dengan memanaskan kembali baja dibawah temperatur A1 (lihat Gambar
2.1) kemudian ditahan pada temperatur tersebut beberapa saat dan diturunkan temperaturya
perlahan di udara terbuka dan pada temperatur 300 - 400oC dapat di didinginkan cepat.
10
2.3.Karburising
Selain dengan perlakuan panas, cara kedua untuk merekayasa sifat dari material adalah
dengan penambahan unsur kedalam material yang mempunyai sifat tertentu. Salah satu metode
yang cukup sederhana dan biasa digunakan di dalam proses pandai besi yaitu dengan meletakkan
baja kedalam arang atau kokas yang dipanaskan. Untuk mendapatkan hasil yang baik bisa
ditambahkan barium karbonat atau sodium karbonat sebagai katalisator lalu ditutup rapat agar
karbon tidak keluar. Cara ini disebut dengan pack karburising yaitu penambahan karbon pada
baja dengan media padat.
11
BAB III
STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN KEBERLANJUTAN
Program Pengabdian Masyarakat ini memberikan pemahaman terkait ilmu metalurgi dan
teknologi praktis mengenai proses pembuatan peralatan dari besi misalnya pisau, cangkul dll
kepada kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
2.1 Strategi
Program Pengabdian Masyarakat ini memiliki beberapa strategi agar program ini dapat
memberikan manfaat yang tinggi, antara lain:
1. Tim melakukan koordinasi dengan kelompok pengrajin pisau dan studi lapangan ke Desa
Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
2. Tim mengumpulkan informasi mengenai kondisi kelompok pengrajin pisau di Desa
Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
3. Tim membuat modul pelatihan untuk mempermudah penyampaian materi pelatihan
4. Tim memberikan pembekalan tentang ilmu metalurgi terapan kepada kelompok pengrajin
pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
5. Tim memfasilitasi program pembimbingan dan jasa konsultasi pelatihan metalurgi
terapan yang diadakan di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS.
6. Tim melakukan monitoring dan evaluasi program pelatihan.
7. Tim membuat perencanaan program berkelanjutan.
2.2 Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Program ini dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan
mempersiapkan kegiatan melalui komunikasi awal di internal tim ITS. Kegiatan ini dilakukan
untuk pemetaan kompetensi masing – masing anggota tim dan menyiapkan kondisi internal tim
terhadap penyelenggaraan kegiatan program pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini juga
melakukan penyiapan terhadap keperluan peralatan, bahan, personil dan jadwal kegiatan.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan komunikasi awal dengan pihak pengrajin Desa Kiping,
Kec. Gondang, Tulungagung. Kajian tentang kondisi di lapangan dan permasalahnnya dilakukan
oleh Tim ITS dengan koordinasi dengan pihak pengrajin. Sebelum memutuskan pelaksanaan
pelatihan, kesepakatan tentang tema pelatihan dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan
dilakukan antara perwakilan tim ITS dengan kelompok pengrajin Desa Kiping, Kec. Gondang,
Tulungagung. Setelah diperoleh kesepakatan selanjutnya tim ITS melakukan koordinasi untuk
12
mematangkan konsep materi pelatihan dengan kajian internal dan berdiskusi dengan pakar
dibidang metalurgi. Tim ITS juga mempersiapkan peralatan – peralatan pendukung yang akan
didemonstrasikan pada saat pelatihan diantaranya pengukur temperatur, alat uji kekerasan dll.
Materi pelatihan dan presentasinya juga disiapkan oleh tim ITS untuk memudahkan penjelasan
pada saat pelatihan. Sistem monitoring dan evaluasi juga disiapkan untuk mendukung
keberlanjutan program ini. Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan terhadap
kelompok pengrajin pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung dan monitoring terhadap
keberlanjutan program.
2.3 Keberlanjutan Program
Keberhasilan dari sebuah program dapat dilihat dari manfaat dan keberlanjutan dari
program tersebut. Dalam program pengabdian masyarakat ini keberlanjutan program dilakukan
dengan sistem monitoring terhadap penguasaan materi dan aplikasi teknologi metalurgi terapan
di dalam aktifitas produksi peserta pelatihan. Untuk mendukung keberlanjutan program ini tim
ITS menyediakan sarana konsultasi dan pembinaan yang berkelanjutan terhadap peserta setelah
pelatihan selama diperlukan. Program ini diharapkan akan dapat menampung permasalahan di
lapangan yang selanjutnya akan dicari penyelesaian secara teori dan teknologi yang akhirnya
dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari keseluruhan program
tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk dari pengrajin
pisau di Desa Kiping, Kec. Gondang, Tulungagung.
13
BAB IV
HASIL KEMAJUAN
1. Hasil Program Pelatihan
a. Pelatihan Metalurgi Terapan
Bertempat di Ruang Pertemuan, Balai Desa Gondang, Kec. Gondang, pada tanggal 23
Agustus dilakukan program Pelatihan Metalurgi Terapan. Pelatihan membahas dua material,
yaitu (1).Pengantar Ilmu Metalurgi, (2).Aplikasi Metalurgi (Pengerasan-Pelunakan) Logam.
Jumlah peserta terdiri dari dua puluh pengrajin pande besi dengan spesialisasi pembuatan pisau
dan alat pertanian. Secara umum para pande besi sudah sangat menguasai bagaimana proses
membuat produk-produk pande besi, namun dengan adanya pelatihan ini mereka menjadi lebih
mengerti apa yang terjadi pada logam yang mereka pande. Perubahan apa yang terjadi pada
logam saat dipanaskan, ditempa, dan didinginkan secara cepat. Sehingga kedepan diharapkan
pengrajin pande lebih bisa meningkatkan kualitas produknya.
Berikut adalah dokumentasi kegiatan pelatihan, dan beberapa dokumen lainnya tersaji
dalam lampiran.
Gambar 4.1. Kantor desa Gondang, tempat pelatihan
14
Gambar 4.2 Proses registrasi Peserta pelatihan
Gambar 4.3 Para peserta pelatihan: sebelum pelatihan dimulai
Gambar 4.4 Sambutan ketua PPM dihadapan kepala desa, dan para peserta pelatihan
15
Gambar 4.5 Materi pertama Pengantar Metalurgi Terapan disampaikan
oleh Dr. Agung Purniawan
Gambar 4.6 Materi kedua tentang aplikasi Metalurgi untuk pande besi
disampaikan oleh Sutarsis, M.Sc
16
Gambar 4.7 Situasi makan siang disela acara pelatihan
Gambar 4.8 Kunjungan ke bengkel pande: observasi produk dan bahan baku
17
Gambar 4.9 Kunjungan ke bengkel pande: Observasi bahan baku
b. Publikasi Media Lokal
Publikasi kegiatan Pelatihan Metalurgi Terapan telah dipublikasikan pada Media Lokal
RADAR TULUNGAGUNG (Jawa Pos Group) pada tanggal 28 Agustus 2015. Berita
tersebut tersaji pada halaman 40.
Gambar 4.10 Berita Pelatihan Metalurgi Terapan oleh Tim PPM Lab.Metalurgi ITS dimuat
dalam RADAR TULUNGAGUNG
18
2. Hasil Pengujian bahan baku
Untuk penelitian bahan baku yang berkualitas dilakukan beberapa uji laboratorium.
Bahan baku yang telah digunakan yaitu baja plate pengikat kontainer yang belum diketahui
kualitasnya digunakan sebagai bahann uji. Tujuan kedepan akan digunakan sebagai bahan
acuan untuk mencari bahan alternatif yang lebih terjamin harga dan ketersediaan bahan
bakunya.
Tabel 4.1 Hasil uji tarik dan kekerasan bahan baku plate pengikat kontainer
Lebar
sampel
(mm)
Tebal
sampel
(mm)
Luas
(mm2)
Kekuatan
Tarik Yield
(Mpa)
Kekuatan
Tarik Maks
(Mpa)
Elongasi
(%)
Kekerasan
(HV)
12,3 1,2 14,76 1072,4 1294,3 6,77 368
3. Kegiatan berikutnya
Tahap berikutnya dari rangkaian kegiatan PPM ini adalah penyelesaian uji
laboratorium dan analisa jenis bahan, dan pendampingan untuk menemukan produsen.
19
DAFTAR PUSTAKA
___. 1998. ASM Handbook Volume 15: Castings. ASM International Handbook Committee.
Banga, TR., Dkk. 1981. Foundry Engineering. New Delhi: Khanna Publisher.
Brady, G.S., dkk. 2002. Material Handbook 15th Edition. McGraw-Hill Handbook.
Hayward, Charles R.. 1957. An Outline of Metallurgical Practice. New York: D. Van Nostrand
Company, Ltd.
Heine, Richard W., dkk. 1983. Principle of Metal Casting. New Delhi: McGraw-Hill Inc
20
LAMPIRAN 1. Dokumen kegiatan
21
LAMPIRAN 2. BIODATA TIM PENGABDI
1. Ketua
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sutarsis, ST, MSc
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural IIIc
4 NIP 197708172005011001
5 NIDN 0017087706
6 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 17 Agustus 1977
7 Alamat Rumah Mutiara Citra Asri O-2 No 31,
Sidoarjo
8 Nomor Telepon/Faks/HP 085706838393
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi FTI-ITS Kampus ITS
Sukolilo 60111
10 Nomor Telepon/Faks 031-5997026/031-5997026
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 5 orang; S-2= orang; S-3= orang
13 Mata Kuliah yg diampu 1. Analisa Numerik
2. Matematika Rekayasa
3. Transformasi Diagram Phase
4.Perlakuan Panas
5.Pengetahuan logam
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2 S-3
Nama PT ITS National Central
University, Taiwan
-
Bidang Ilmu Teknik Fisika Teknik Material
Tahun Masuk-Lulus 1998-2003 2008-2010
Judul Skripsi/ Tesis/
Disertasi
Nama Pembim-
bing/ Promotor
3. PENGALAMAN PENELITIAN
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Pengaruh Kadar Karbon-
Ekuivalen terhadap struktur
mikro dan sifat mekanik silinder
liner pada pengecoran centrifugal
sebagai komponen pendukung
otomotif
Dana Lokal
ITS
40
22
4. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Inspeksi NDT pada PTPN X ITS 30
5. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 The hydrogen absorption-desorption
characteristics of Mg-23.5Ni alloy
by addition of x-catalyst (x= C-Pd,
NB2O5, Y2O3)
10(2)/
71-130/2011
Industri
6. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 2
nd The International
Seminar on Applied
Technology, Science,
and Art (APTECS),
ITS, Indonesia
Effects of Mechanical
milling on hydriding-
dehydriding properties of
Mg-23.5Ni eutectic alloy
2010
23
2. Anggota I
a. Nama Lengkap : Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 19760528 2002121003
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata Tk. I/III.b
e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium Metalurgi
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Sukolilo Park Regency, Blok C-6, Keputih Sukolilo,
Surabaya, No Telp. 082310235203
j. Riwayat penelitian/pengabdian :
1. Anggota, Non Destructive Test untuk pabrik gula Kebon Agung Malang, 2015
2. Thin Film Nanomanufacturing Project (TFN)-STW, Belanda (Program S3)
k. Publikasi ilmiah:
1. Purniawan, P. French, G. Pandraud, and P. M. Sarro, " Sensitivity Measurement
of TiO2 - ALD as Evanescent Waveguide Sensor, SAFE 2011 Conference,
Veldhoven, 18 – 19 Nopember 2011
2. A. Purniawan, G. Pandraud, P. French, and P. M. Sarro, " Surface
functionalisation of TiO2 evanescent waveguide sensor for Ecoli monitoring,
SPIE Photonics Europe 2012 Conference, Brussels, Belgium, 16 – 20 April 2012
3. G. Pandraud, A. Purniawan, E.M. Balbas, and P. M. Sarro, " A comparison
between PECVD and ALD for the fabrication of slot waveguide based sensors,
SPIE Photonics Europe 2012 Conference, Brussels, Belgium, 16 – 20 April 2012
4. A. Purniawan, G. Pandraud, T.Y.S. Moh, A. Marthen and K.A. Vakalopoulos P.
J. French, P.M. Sarro, “Fabrication and Optical Measurement of TiO2 – ALD
Evanescent Waveguide Sensor”, Sensors and Actuators A: Physical, 2012
5. A.T. Tran, G. Pandraud, T. S.Y. Moh, H. Schellevis, P.M. Sarro, A. Akhnoukh,
A. Purniawan, “Encapsulated Aluminum Nitride SAW devices for liquid sensing
applications”, IEEE Sensors 2012, Taipei, Taiwan, 28 – 31 October 2012
6. A. Purniawan, G. Pandraud, P. French, and P. M. Sarro, " Selectivity and
Reusability Study of Functionalized ALD TiO2 Evanescent Wave Sensors, IEEE
Sensor 2013 Conference, Maryland, USA, 3 – 6 November 2013.
24
7. Anggota I
3. Anggota II
a. Nama Lengkap : Ir. Rochman Rochiem, MSc.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 195809101986031002
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor Kepala/Pembina/IV.a
e. Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Semolowaru Indah Q - 26 Surabaya 60119 dan Telp
031-5997026 / 0817392842
j. Riwayat penelitian/ pengabdian :
1. Anggota, Sintesis Barium Hexaferrite dengan Variasi Mol
2. Rasio dan Temperatur Sintering pada proses Co-precipitation, Unggulan ITS 2011
l. Publikasi ilmiah:
Phase transformation of CuZn alloy produced by mechanical alloying with milling
time & Zn volume fraction variation, 2nd
aptecs LPPM ITS, 2010
4. Anggota III
a. Nama : Tubagus Noor Rohmannudin S.T, M.Sc.
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. NIP : 198205262012121002
d. Pangkat / Golongan: III/b
e. Jabatan struktural : Asisten Ahli
f. Bidang keahlian : Korosi, Metalurgi
g. Fakultas/ Jurusan : FTI/ Teknik Material dan Metalurgi
25
h. Perguruang Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember surabaya
i. Alamat rumah/ Telp: Jagir Wonokromo 40 Surabaya/ 081356713925
j. Riwayat penelitian / pengabdian :
1. Ketua, Penelitian Dosen Muda, 2013, Pengaruh Ukuran Goresan Pada Lapis
Lindung Polietilena Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi pada Sistem ICCP untuk
Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut.
2. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Korosi, 2012, Ketahanan Korosi Karoseri
Automobil di Pasaran Edar Indonesia.
3. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Metalurgi, 2011, Perlakuan Panas Sebagai Solusi
Kegagalan Pada Chain Drag-Conveyer 03-M-304 Di PT. Petrokimia Gresik
4. Anggota, Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Lab. Korosi, 2011,
Pembuatan Alat Penjernih Air.
k. Publikasi :
1. International seminar on Applied Technology, Science, and Art (4th APTECS
2013), Scratch Area Effect in Coating to Protection Current Needing in ICCP
System for AISI 1045 Steel in Sea Water Environment.
2. Seminar Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM), 2013, Pengaruh Variasi
Bentuk dan Ukuran Goresan Pada Coating Polietilena Terhadap Sistem Proteksi
Katodik Anoda Korban Paduan Aluminium Untuk Baja AISI 1045 Dilingkungan
Air Laut.
3. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Analisa Laju Korosi
Pada Plat Body Automobiles Terhadap Larutan HNO3 0,01 M Dengan Metode Wet -
Dry Cyclic SAE J2334.
4. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Proses Hardening-
Tempering AISI 1050 Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan Dan Kekuatan Sebagai
Upaya Peningkatan Kualitas Chains Bucket Elevator 02-M-308 PT.Petrokimia
Gresik
5. 4th International Conference on Recent Advances in Materials, Minerals &
Environment, 2009, Effect of Sintering on Alloying Behavior and Microstructural
Change of Ti-10at.%Mo-10at.%Cr Alloy.
5. Anggota IV
a. Nama Lengkap : Wikan Jatimurti ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 198303252014041001
d. Pangkat / Golongan : III/b
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
26
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Rungkut Harapan D-3 Surabaya dan Telp 031-
5997026 / 082140928112
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
6. Anggota V
a. Nama Lengkap : Dian Mughni F, ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 198405152014042003
d. Pangkat / Golongan : III/b
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
7. Anggota VI
a. Nama Lengkap : Amaliya Vania Mitha P, ST, MT.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : -
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
27
8. Anggota VII
a. Nama Lengkap : Amaliya Rasyida, ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : -
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -