peledakan elektronik

23
BAB XII PELEDAKAN ELEKTRONIK 12.1 Latar Belakang Tidak semua bahan galian dalam pertambangan memiliki kekerasan yang sama, sehingga memiliki perlakuan yang berbeda dalam proses pembongkarannya. Ada yang hanya memerlukan alat mekanis biasa dan ada juga yang harus memerlukan tahap peledakan. Peledakan pada material akan dilakukan apabila material terlalu sulit digali secara mekanis. Sehingga perlu diberaikan terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan penggalian dan pemuatan. Sedangkan pada material lunak tidak efektif dilakukan dengan peledakan. Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada penambangan bijih untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya atau membongkar overburden. Peledakan merupakan aktivitas penambangan yang bertujuan untuk memberaikan batuan atau material, dimana bahannya terdiri dari bahan kimia yang mampu menciptaka ledakan. Dalam proses peledakan dibutuhkan bahan peledak dan pemicu awal atau yang biasa disebut dengan detonator. Pada bahan peledak terdiri dari campuran Arief Budiman/112130150 1

Upload: hasrul-asrori

Post on 16-Feb-2016

76 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

peledakan elektronik

TRANSCRIPT

Page 1: peledakan elektronik

BAB XII

PELEDAKAN ELEKTRONIK

12.1 Latar Belakang

Tidak semua bahan galian dalam pertambangan memiliki kekerasan yang

sama, sehingga memiliki perlakuan yang berbeda dalam proses

pembongkarannya. Ada yang hanya memerlukan alat mekanis biasa dan ada juga

yang harus memerlukan tahap peledakan. Peledakan pada material akan dilakukan

apabila material terlalu sulit digali secara mekanis. Sehingga perlu diberaikan

terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan penggalian dan pemuatan.

Sedangkan pada material lunak tidak efektif dilakukan dengan peledakan.

Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada penambangan

bijih untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya atau membongkar

overburden. Peledakan merupakan aktivitas penambangan yang bertujuan untuk

memberaikan batuan atau material, dimana bahannya terdiri dari bahan kimia

yang mampu menciptaka ledakan.

Dalam proses peledakan dibutuhkan bahan peledak dan pemicu awal atau

yang biasa disebut dengan detonator. Pada bahan peledak terdiri dari campuran

ammonium nitrat dan fuel oil, sedangkan pemicu awal ledakan berupa detonator

dan power gel.

Detonator merupakan sebuah alat pemicu awal yang menimbulkan

inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang

memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.

Detonator disebut dengan blasting capsule atau blasting cap.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pabrikan pembuat detonator

berlomba-lomba membuat detonator yang mudah di gunakan dan memiliki sedikit

kekurangan. Dari teknologi saat ini menghasilkan detonator eloktronik. Detonator

ini menutupi semua kekurangan dari detonator sebelumnya.

12.2 Tujuan Praktikum

1. Memahami penggunaan detonator elektronik dalam rangkaian peledakan.

Arief Budiman/112130150 1

Page 2: peledakan elektronik

2. Memahami prinsip rangkaian peledakan dengan elektronik.

3. Memahami peralatan dan perlengkapan peledakan dengan elektronik.

12.3 Dasar Teori

Perlengkapan dalam melakukan kegatan peledakan adalah detonator dan

sumbu peledak. Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi

dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek

kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau premier.

Terdapat dua jenis muatan bahan peledak dalam detonator yang masing-

masing fungsinya berbeda yaitu:

• isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka

(sensitive) fungsi untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan

meledak sehingga menimbulkan gelombang kejut

• isian dasar (base charge) disebut juga isisan sekunder dalam bahan peledak

kuat dengan vod tinggi, fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan

meledak dengan kekuatan besarnya bergantung pada berat isian dasar

tersebut

Kekuatan ledak (strenght) detonantor ditentukan oleh jumlah isian

dasarya,jenis-jenis detonator:

• detonator biasa (plain detonator)

• detonator listrik (electrik detonator)

• detonator nonel (nonel detonator)

• detonator elektronik (electronic detonator)

Yang dimaksud dengan sumbu peledakan disini adalah sumbu api dan sumbu

ledak. sumbu api adalah sumbu yang dipasang ke detonator biasa pada peledakan

dengan menggunakan detonator biasa. dapat diakatakan bahwa sumbu api

merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat

digunakan tanpa sumbu. fungsi sumbu adalah untuk merambatkan api dengan

kecepatan tetap pada detonator biasa, sedangkan sumbu ledak adalah sumbu pada

bagian intinya yg terdapat pada peledak PETN, fungsi sumbu ledak untuk

merangkaikan suatu sistem peledak tanpa meggunakan detonator didalam lubang

ledak. sumbu ledak memiliki sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan,aliran

arus dan listrik statis.

Arief Budiman/112130150 2

Page 3: peledakan elektronik

Peralatan yang berhubungan langsung dengan peledakan :

Alat pemicu ledak:

• blasting machine pada peledakan listrik

• shot gun/short fire pada peledakan nonel

Alat bantu ledak listrik:

• blasting ohmmeter (BOM)

• pengukur kebocoran listrik

• multimeter peledakan

• pengukur kekuatan blasting machine

• pelacak kilat (lighting detector)

Alat bantu peledakan lain:

• kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead in line)

• cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan detonator biasa)

• meteran dan tongkat yang diberi skala

12.3.1 Pengertian DetonatorDetonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam

bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut

terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Detonator disebut dengan

blasting capsule atau blasting cap. Dalam bidang teknik peleakan ada beberapa

jenis detonator sesuai dengan cara penyalaan dan kegunaannya.

12.3.2 Detonator Biasa (Plain Detonator)Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan api/panas yang

dihantarkan melalui sumbu bakar jadi boleh dikatakan detonator biasa selalu

digunakan bersama-sama dengan sumbu bakar.

Ramuan pembakar berfungsi untuk meneruskan nyala api dari sumbu

bakar.

Isian utama bagitu tertentu oleh nyala atau panas akan menghasilkan

gelombang sentakan.

Isian dasar karena pengaruh dari gelombang sentakan dari isian utama

sehingga isian dasar meledak, dan kemudian menghentak dinamik atau

primer.

Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka dan kuat

seperti:

Arief Budiman/112130150 3

Page 4: peledakan elektronik

1. PETN ( Pente Erythonatel Tetra Nitrat)

2. TNT (Try Nitrat Tuwena)

Demikian pekanya isian dari detonator ini sehingga jangan sekali-kali

memadatkan isiannya atau memperlakukan secara kasar bagi mereka yang bekerja

di tbt agar selalu menghindar dari detonator terkena jatuhan benda keras seperti

batu dll. Paduan detonator biasanya dengan sumbu bakar biasanya dipakai apabila

daerah-daerah dimana detonator listrik dipertimbangkan tidak dapat digunakan.

System paduan sumbu bakar dan detonator biasa ini sangat cocok dan

umum dipakai di stope tambang bawah tanah karena pada peledakan seperti ini

jumlah lubang relative sedikit (1-10 lubang) serta pola sambungan sumbu dapat

dibuat melingkal atau radikal.

Detonator biasa yang diproduksi yang ada dipasaran terdiri dari dari 2

jenis kekuatan (straigt) no.6 dan no.8 kekuatannya dua kali no.6.

12.3.3 Detonator listrik

Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus listrik yang

dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada kedua ujung kabel kedalam

tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat halus yang telanjang yang

apabila dilewati arus listrik akan berpijar. Pada prinsipnya susunan dan jenis

kandungan ini, detonator ini sama dengan detonator biasa, pijar dari kawat halus

akan membakar ramuan pembakar dan kemudian menyentuh isian utama sehingga

menghasilkan gelombang sentak yang akan meledakkan isian dasar, jadi terlihat

disini bahwa prinsipnya detonator listrik sama dengan detonator biasa bedanya

hanya pada penyalaannya.

Keuntungan dan kerugian detonator listrik dibanding dengan detonator

biasa :

1. Keuntungan

2. Jumlah lubang ledak yang dapat diledakkan sekaligus relative lebih banyak.

3. Pola peledakan lebih leluasa

4. Hasil peledakan lebih leluasa

5. Penanganan lebih mudah dan praktis

6. Kerugian

7. Untuk daerah peledakan yang banyak kilat pemakaian detonator listrik kurang

aman

Arief Budiman/112130150 4

Page 5: peledakan elektronik

8. Pengaruh gelombang radio. Tv dan jumber arus listrik dan sebagainnya.

9. Membutuhkan perlengkapan tambahan seperti sumber arus listrik dan alat

penegtes dll.

Setiap detonator listrik dilengkapi kabel listrik ang berhubungan langsung

dengan tabung detonator, panjang kabel ini bermacam-macam sehingga dapat

disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak. Hindari sambungan-sambugan kabel

sepanjang kolam ledak untuk itu pilih detonator yang panjang kabel listriknya (ley

wire) sesuai dengan kedalaman lubang ledak, leg wire yang baik harus lebih lentur

dan tahan gesekan. Tahanan listrik dari suatu detonator listrik bervariasi sesuai

dengan panjang leg wirwnya tetapi biasanya berkisar 1-5 ohm untuk leg wire 1,8

m-2.0 ohm untuk leg wire 3,6 m. kekuatan arus listrik minimum yang diizinkan

untuk dapat meledakkan detonator listrik adalah 1-1,5 ampere sehingga apabila

ada arus listrik liar yang tidak diinginkan masuk kedalam detonator melalui kabel

lebih kecil dari 1-1,5 A maka diharapkan detonator belum meledak. Seperti

detonator biasa maka detonator listrikpun diproduksi dalam 2 jenis kegiatan yaitu

strain no.6 dan no.8 dan biasanya bahan dasar tabung dibedakan antara baja dan

aluminium.

Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis didasarkan pada tenggang

waktu penyalaan antara saat penyalaan dan timbulnya ledakan dan juga kegunaan

khusus dari pemakaian detonator tersebut.

1. Intatuneus detonator, pada intatineus detonator begit arus listrik dilepas

dan mengalir dari sumber arus listrik blasting machine maka serentak

pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya kejadian

tersebut dapat diteangkan sbb, begitu arus listrik dilepaskan dari

blasting machine dengan kecepatan rambat arus yang tinggi maka

hamper seketika juga itu kawat halus dalam detonator berpijar dan

membakar ramuan pembakar yang telah membakar seketika itu

langsung membakar isian utama dan menghasilkan sentakan yang

berfungsi untuk menghentak isian dasar dan rangkaian kegiatan ini

berlangsung cepat.

Intatuneus detonator umumnya dipakai untuk pola peledakan yang

hanya satu baris (single room) dan jumlah primer didalam kolom

ledaknya hanya ada satu single primer.

Arief Budiman/112130150 5

Page 6: peledakan elektronik

2. Delay detonator. Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan

mengalir dari sumber arus, maka kawat halus dari detonator berfijar dan

membakar delay elemen dan api atau panas tersebut menjalar sepanjang

delay elemen kalau dibandingkan dengan Intatuneus detonator.

12.3.4 Detonator Nonel

Alat pemicu nonel (starter non-electric) dinamakan shot gun atau shot firer

atau shot shell primer. Seperti diketahui bahwa sumbu nonel mengandung bahan

reaktif (HMX) yang akan aktif atau terinisiasi oleh gelombang kejut akibat

impact. Alat pemicu nonel dilengkapi dengan peluru yang disebut shot shell

primer dengan ukuran tertentu (untuk buatan ICI Explosives berukuran No. 209).

Shot shell primerdiaktifkan oleh pemicu, yaitu pegas bertekanan tinggi yang yang

terdapat di dalam alat pemicu nonel.

Nonel adalah sejenis detonator non listrik yang penylaanya menggunakan

sistem ledakan awal atau shock ( kejutan ), baik dengan detonator listrik/biasa,

shotgun, atau blasting mechine. Detonator nonel (non-electric) dirancang untuk

mengatasi kelemahan yang ada pada detonator listrik, yaitu dipengaruhi oleh arus

listrik liar, statis, dan kilat serta air.

Gambar 12.1Detonator nonel

Detonator ini menggunakan proses transmisi signal energi rendah

gelombang kejut menuju detonator tanpa mempengaruhi bahan peledak yang

digunakan. Transmisi signal terjadi di dalam suatu sumbu (tube) berdiameter 2 – 3

mm terbuat dari semacam lapisan plastik yang pada bagian dalamnya dilapisi

dengan material reaktif yang sangat tipis.Struktur nonel terdiri dari :

Arief Budiman/112130150 6

Page 7: peledakan elektronik

1. Tube/Tabung plastik, yang isian di dalamnya adalah berupa bahan

kimia reaktif terdiri dari jinis HMX.

2. Detonator non lislrik ( High Strenght Delay Detonator )

3. Connector

4. Label delay ( delay tag )

Komponen utama satu set detonator nonel

• Sumbu Nonel

1. Sumbu nonel, berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator

tunda

2. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah,

dan lapisan dalam yang masing-masing berfungsi sebagai berikut :

• Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap

ultra violet

• Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia

• Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau

octahydrotetranitrotetrazine dan aluminium, pada tempatnya. HMX ber-

suhu stabil dan memiliki densitas serta kecepatan detonasi yang tinggi.

Gambar 12.2Lapisan Detonator Nonel

Gambar 12.3Bagian-bagian detonator Nonel

Arief Budiman/112130150 7

Page 8: peledakan elektronik

Prosedur penggunaan alat pemicu ledak nonel untuk seluruh tipe adalah

sebagai berikut:

• Informasi dahulu tentang pelaksanaan peledakan ke sekitar lokasi

peledakan melalui corong mikropon atau handy- talky (HT) dan yakinkan

bahwa situasi benar-benar aman.

• Sisipkan lead-in line atau extendaline atau “sumbu nonel utama” ke dalam

lubang yang tersedia pada alat pemicu ledak nonel.

Masukkan shot shell primer ke dalam lubang yang tersedia, kemudian

tutup oleh striker dan siap diledakkan.

12.3.5 Detonator Elektronik

Komponen elektronik diperkenalkan di dunia inisiasi listrik di akhir 1960-

an . Meningkatkan ukuran masing-masing ditembak berubah menjadi strategis

untuk pasar penggagas , untuk detonator listrik untuk dapat bersaing dengan yang

baru diperkenalkan detonator non – listrik.

Perkembangan elektronik membuat penciptaan mesin peledakan berurutan

mungkin. Mesin peledakan sekuensial memberikan semburan waktunya

elektronik adjustable energi untuk sejumlah kawat timah , secara dramatis

meningkatkan jumlah maksimum detonator listrik Decepticons dapat terhubung

dan karenanya meningkatkan jumlah kombinasi potensial.

Pada tahun 1990 , miniaturisasi peningkatan komponen elektronik

melahirkan ide baru : menggunakan jam elektronik memulai untuk menggantikan

pyrotechnical ( powder ) delay elemen yang menciptakan ketidaktelitian untuk

detonator listrik.

Dari tahun 1990 hingga tahun 2000, gerakan penelitian dan pengembangan

besar-besaran dilakukan oleh sejumlah besar pelaku untuk mengembangkan

detonator elektronik pra – diprogram atau diprogram . Detonator elektronik

Programmable merupakan langkah maju dalam logika , menawarkan fleksibilitas

yang luar biasa dalam pilihan waktu inisiasi . Fleksibilitas ini bersama-sama

dengan akurasi dikontrol secara elektronik membuka pintu untuk penundaan

singkat urutan inisiasi kompleks yang telah sejak menunjukkan manfaat yang

signifikan ( pengurangan gangguan , meningkatkan produktivitas ) kepada para

pemangku kepentingan pertambangan Perangkat lunak simulasi numerik telah

Arief Budiman/112130150 8

Page 9: peledakan elektronik

dikembangkan untuk membantu insinyur pertambangan untuk berurusan dengan

sejumlah besar kemungkinan dalam desain tembakan mereka.

Meskipun harga pasar yang lebih tinggi , detonator elektronik terus

menyebar di pasar selama 2000-an . Sebuah merger dan akuisisi tahap yang kuat

telah menghasilkan hilangnya sebagian besar produsen . Saat ini, hanya 5 atau 6

produsen tetap aktif di pasar ini.

Setiap merek dapat diprogram hanya dengan dirancang khusus mesin

peledakan sendiri . Terutama karena protokol komunikasi yang berbeda , tak satu

pun dari mesin ini dapat digunakan untuk memulai beberapa merek detonator .

Akibatnya , tak satu pun dari merek ini dapat dicampur dalam satu tembakan.

Pertama mesin peledakan nirkabel muncul di pasar pada tahun 2000 , yang

memungkinkan inisiasi tembakan lebih besar dari jarak aman . Inisiasi Wireless

telah menjadi standar sejak di pasar.

Detonator elektronik masih didasarkan pada kabel listrik untuk melakukan

sumber energi sinyal inisiasi . ORICA Mining Services , penemu detonator

elektronik nirkabel diresmikan pada awal tahun 2011 , berpura-pura sekarang

untuk mengakhiri dengan kelemahan operasional ini ( potensi kebocoran , celana

pendek , cut- off , sensitivitas elektromagnetik ) dan akibatnya meningkatkan

keselamatan dan profitabilitas tambang. Perusahaan ORICA membuat detonator

dengan merk I-kon TM Digital Energy system.

12.4 Pelaksanaan Praktikum

12.4.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 November 2015 pukul

07.30 WIB di Laboratorium Pengeboran dan Peledakan di Kampus II UPN

"Veteran" Yogyakarta.

12.4.2 Peralatan dan Perlengkapan

1. Dummy detonator elektronik.

2. Dummy dodol dinamit.

3. Dummy peralatan dan perlengkapan peledakan dengan elektronik.

12.4.3 Prosedur Praktikum

1. Sketsa dan deskripsi detonator elektronik.

2. Buat primer dengan detonator elektronik.

Arief Budiman/112130150 9

Page 10: peledakan elektronik

3. Simulasi rangkaian peledakan dengan detonator elektronik.

4. Deskripsi peralatan dan perlengkapan peledakan dengan detonator

elektronik.

12.4.4 Gambar Peralatan

Gambar 12.4 Gambar 12.5

Bell Wire Bench Box

Gambar 12.6 Gambar 12.7

Booster Laptop

I-kon TM Digital Energy system atau yang lebih dikenal dengan sebuan

elektronik detonator merupakan detonator generasi terbaru yang dibuat dan

dirancang sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator generasi

sebelumya untuk lebih memaksimalkan proses kinerja peledakan. Elektronik

detonator ini memiliki kelebihan diantaranya :

• Waktu delay detonator : 0-15000 ms dengan beda 1 ms

• Akurasi : +/- 0.1% dari waktu delay terprogram

• Memiliki detonator ID khusus

• Dapat membuat komunikasi dua arah

• Dapat mencegah terjadinya overlap waktu delay

• Aman terhadap over voltage, arus liar dan arus statis

• Memiliki konektor

Arief Budiman/112130150 10

Page 11: peledakan elektronik

• Kemampuan peledakan dari jarak jauh: CEBS (Central Blasting System)

untuk aplikasi Underground dan SURBS (Surface Remote Blasting

System) untuk aplikasi Open Cut

• Software SHOTPlus-I & SHOTPlus-I UG terpadu untuk desain peledakan

dan memprogram detonator secara otomatis

• Kemampuan pemrograman yang penuh, yang memudahkan pengurangan

inventarisasi dan pemenuhan terhadap peraturan yang disederhanakan.

• Pilihan premium wire untuk aplikasi yang tinggi permintaannya (i-kon™

RX)

Dengan menggunakan EDB factor keamanan lebih besar, karena EDB

memungkinkan penembakan detonator dengan peningkatan fragmentasi batuan

dari 10 % sampai 15 %, dan juga memastikan bahwa lubang ledakan diledakkan

dalam akurasi 0,5 milidetik. Dengan penyesuaian terus menerus dari model

prediksi dari waktu ke waktu, kualitas prediksi, misalnya, fragmentasi, heave dan

bentuk dinding, menjadi lebih realistis. Hasil dari model prediksi kemudian dapat

digunakan untuk meningkatkan desain ledakan dari sistem peledakan elektronik .

Beberapa perusahaan pertambangan menyewa komputer dan perangkat lunak

sistem khusus yang digunakan untuk perencanaan dan menganalisis ledakan

sampai waktu sedemikian rupa sehingga pengembangan program selesai.

Sistem i-kon™ adalah Sistem Peledakan Elektronik yang paling maju di

pasaran yang di desain untuk digunakan pada peledakan yang bernilai tinggi dan

yang kompleks untuk operasi tambang terbuka dan bawah tanah yang luas. i-

kon™ Digital Energy System atau yang lebih dikenal dengan sebutan elektronik

detonator merupakan detonator generasi terbaru yang dibuat dan dirancang

sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator generasi sebelumnya

untuk lebih memaksimalkan peroses kinerja peledakan.

Gambar 12.8 Electronic Detonator

Arief Budiman/112130150 11

Page 12: peledakan elektronik

Karena detonator ini bersifat khusus tentunya ada beberapa alat yang

digunakan untuk menunjang kinerja dan pemakaian detonator ini, diantaranya ada

perangkat lunak dan perangkat kerasnya, seperti:

• Logger

• Blaster

• Shotplus-i

Logger merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan delay

antar detonator pada detonator elektronik, membaca dan menyimpan detonator ID

di dalam memori, mengecek, dan memberikan informasi kemungkinan adanya

error detonator maupun adanya kebocoran arus, dan juga berfungsi sebagai sistem

pengamanan.

Gambar 12.9Logger

Blaster merupakan alat yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dua

arah pada detonator, pemrograman firing detonator, serta mengecek laporan

apakah detonator sudah siap untuk firing ataukah ada yang error. Blaster inipun

mempunyai kunci pengamanan khusus yang dapat mencegah adanya prematur

firing.

Gambar 12.10 Blaster

Arief Budiman/112130150 12

Page 13: peledakan elektronik

Perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain pola peledakan pada

detonator ini adalah shotplus-i yang dimana software ini. Desai peledakan untuk

logging / pemrograman waktu delay. Melakukan simulasi peledakan dan analisa

waktu peledakan downloaddata rencana logging dan upload aktual logging dari

logger ke komputer.

Gambar 12.11Perangkat Lunak

12.5 Pembahasan

PeledakanElektronikmerupakanmetodepeledakangenerasi terbaru yang

dibuat dan dirancang sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator

generasi sebelumnya untuk lebih memaksimalkan proses kinerja peledakan.

Di bidang pertambangan, detonator elektronik (Daveytronic, uni tronic 600,

i-kon, Digishot Plus, Smartshot) memiliki ketelitian yang lebih baik untuk delay.

Detonator elektronik didesain untuk memberikan kontrol yang tepat untuk

menghasilkan hasil peledakan yang akurat dan konsisten dalam berbagai aplikasi

peledakan di pertambangan, industri kuari, dan konstruksi. Detonator elektronik

dapat diprogram secara bertahap (milidetik) dari 1 milidetik hingga 10.000

milidetik menggunakan perangkat pemrograman khusus yang disebut logger.

Keuntungan :

Elektronik detonator ini memiliki kelebihan diantaranya (Dyno Nobel

Presentation, Juju Juanda, 2014) :

Waktu delay detonator : 0 – 20000 ms dengan beda 1 ms.

Akurasi +/- 0,1% dari waktu delay terprogram.

Memiliki Detonator ID khusus.

Dapat membuat komunikasi 2 arah.

Arief Budiman/112130150 13

Page 14: peledakan elektronik

Mencegah terjadi Overlap waktu delay.

Detonator berkekuatan tinggi.

Aman terhadap Over Voltage, arus liar dan arus statis.

Memiliki konektor.

Peledakan jarak jauh/remote firing.

Gambar 12.12Komponen Elektronik Detonator

12.6 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat adalah detonator merupakan alat pemicu awal

dalam proses peledakan. Pemicu awal ini berupa letupan kecil yang akan

memberikan rangsangan kepada bahan peledak untuk terjadi peledakan.

Detonator pertama yang di buat adalah detonator biasa, tetapi pada detonator biasa

masih banyak kekuarangan sehingga diciptakanlah detonator listrik. Pada

detonator listrik terdapat kelemahan sering terjadi miss fire bila terkena air dan

akan meledak bila terkena arus liar sehingga diciptakanlah detonator nonel yang

dapat menutupi kekurangan pada detonator lisrik.

Seiring dengan berkembangnya teknilogi pada saat ini. Para produsen

detonator membuat detonator yang paling canggih. Untuk menutupi kekurangan

pada detonator nonel.

Pada tahun 2011 pabrik ORICA Mining Services telah meluncurkan

detonator elecronikatau I-kon TM Digital Energy system. Penggunaan detonator

ini digunakan untuk meledakan dengan peledakan skala besar. Karena dengan

menggunakan detonator elektronik system delay dapat di atur sedemikian rupa

dengan alat logger dan blaster. Dan setelah semua delay terpasang dapat

menentukan pola peledakan dengan menggunakan softwer shotplus – I . sehingga

Arief Budiman/112130150 14

Page 15: peledakan elektronik

tidak membutuhkan waktu lama untuk memulai proses peledakan. Dan pada

detonator elektronik ini dapat meminimalisir terjadinya miss fire kareana dalam

software yang digunakan detonator yang rusak akan terdeteksi.

Arief Budiman/112130150 15

Page 16: peledakan elektronik

DAFTAR PUSTAKA

Barlian, Dwinagara. 2012. Buku Panduan Praktikum Teknik Peledakan, Laboratorium Pengeboran & Peledakan Program Studi Teknik Pertambangan, UPN “Veteran” Yogyakarta

S, Koesnaryo. 2011. Bahan Peledak dan Metode Peledakan. Program Studi Teknik Pertambangan, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta

http://mining.about.com/od/SurfaceMining101/a/Different-Types-Of-Detonators.htm

https://en.wikipedia.org/wiki/Detonator#Electronic_detonators

Arief Budiman/112130150 16