pemasangan patok

Upload: ramli-rachman

Post on 16-Oct-2015

400 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

acara 2 pemasangan patok

TRANSCRIPT

ACARA IIPEMASANGAN PATOK BATAS, PEMETAAN DAN PEMASANGAN AJIR TANAMAN

A. Tujuan1. Melatih untuk bisa memasang patok batas lokasi tanaman, kemudian memetakanya dalam kertas.2. Melatih kerjasama dengan teman sekerja dalam merencanakan dan melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan di lapangan.B. Lokasi Desa Kepuharjo, Cangkringan, SlemanC. Alat dan Bahan1. Ajir5. Roll meter2. Galah6. Pita meter3. Tali raffia7. Cangkul4. Alat tulis8. Sabit D. Cara Kerja1. Membagi kelompok yang terdiri dari 4 - 6 orang sesuai dengan pembagian kelompoknya.2. Menetapkan batas tepi dari lokasi tanaman, pasanglah patok batas sesuai dengan rencana tanamannya, kemudian petakan secara skematis, dengan mengukur panjang, mengukur sudut azimuth dan kemiringan lahan / topografi lapangan.3. Menetapkan arah larikan dan pasang ajir yang telah tersedia sesuai dengan jarak tanamanya.4. Menetapkan letak ajir secara menyeluruh (untuk masing-masing kelompok) sehingga bersambungan dan teratur letaknya.

E. Dasar TeoriJarak tanam di lapangan pada awal penanaman diwujudkan dalam bentuk peletakan atau pemasangan ajir. Ajir yang dipasang adalah merupakan tempat bahan tempat tanaman yang akan ditanam. Jarak tanam untuk suatu jenis tanaman dalam kegiatan pertanaman hutan tidak bisa disamaratakan. Penentuan jarak tanam berpegang pada prinsip :1. Tanah harus cepat tertutup2. Tujuan penanaman3. Sifat-sifat jenis pohon yang ditanam4. Kesuburan tanah5. Kualitas batang pohon yang diinginkanSetelah menentukan lokasi tanam di lapangan, pada awal penanaman diwujudkan dalam bentuk peletakan atau pemasangan ajir. Ajir terbuat dari bambu, kayu dan atau bahan yang mudah diperoleh di lapangan, namun bahan tersebut mampu digunakan dalam kurun waktu agak lama, sebab bahan atau materi untuk ajir sering menimbulkan masalah dikemudian hari, terutama dalam kaitannya dengan pemeriksaan kegiatan dilapangan oleh tim evaluasi, baik dari tim intern maupun ekstern. Ajir yang dipasang adalah tempat bahan tempat tanaman yang akan ditanam. Jarak tanam untuk suatu jenis tanaman dalam kegiatan pertanaman hutan tidak bisa disamaratakan. Penentuan jarak tanam berpegang pada prinsip : (Sukirno DP, 1998)Berdasarkan penelitian dan data-data dari (Puslitbang Hutan Tanaman. 2006) dilihat bahwa jarak tanam tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tinggi namun lebih banyak berpengaruh pada pertumbuhan diameter batang. Dengan kata lain bila diinginkan diameter batang yang besar jarak tanam harus longgar. Itu yang menyebabkan penjarangan pada hutan tanaman harus dilakukan.Pada saat penetapan jarak tanam awal, harus dipertimbangkan bahwa lebar jarak tanam, maka disamping pertumbuhan yang cepat pada diameter juga merangsang pertumbuhan cabang yang sangat cepat. Disamping itu jarak tanam awal yang longgar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan semak belukar. Untuk itu pengaturan jarak tanam harus benar sesuai dan tepat untuk suatu jenis tanaman.Pemasangan ajir yang direncanakan dengan baik dan mempertimbangkan permukaan dan kelerengan, dimana arah jalur tanam disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga memudahkan penyiangan (apabila akan dilakukan penyiangan dengan mekanis) jadi harus disisakan bagian areal yang cukup untuk memutarnya traktor bagian pinggir real, selanjutnya pemasangan ajir dibuat sepanjang mungkin untuk menghemat agar traktor tidak terlalu banyak memutar.

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMASANGAN PATOK

Teknis Pelaksanaan

(Arsyad, S. 2006)

1.SKW membuat daftar nominasi kebun per periode (periode I VI) berdasarkan Taksasi Maret (untuk menentukan jumlah patok yang akan dipasang per SKW) disemua kebun (TS, TRK, TRM, dan TRLD2.Patok dibuat dari bambu dijadikan tanda urutan tebang dengan mencantumkan afdeling dan nomor urut tebang3.Pemasangan patok didasarkan pada umur tebu, varietas tebu, hasil analisa pendahuluan dan kelayakan jalan tebang Pada katagori TRK perlu disosialisasikan melalui FMPW4.Secara periodik dilakukan pengamatan pada kebun yang telah dipasang patok sebelum kebun tersebut ditebang. Pengamatan meliputi :- Kondisi tebu misal : pupuk lengkap, drainase kebun, gulud dan klentek-Brix dengan hand brix refractometer-Hasil pengamatan dicatat pada buku khusus5.Patok sewaktu-waktu bisa dipindahkan ke kebun lain yang lebih layak, sesuai hasil pengamatan dengan persetujuan Kepala Tanaman Rayon dan Kepala Tanaman. Misal : kebun yang telah dipasang Patok dianjurkan untuk memperdalam Got, tetapi pada pengamatan berikutnya anjuran tsb tidak dilaksanakan maka Patok bisa dipindahkan6.Pemetaan gambar kebun yang sudah dipasang Patok dengan GPS7.Apabila Patok hilang, segera dilakukan penggantian.8.Untuk memperoleh Standar yang sama dalam melaksanakan pengamatan di kebun harus diadakan Cross Check Pengamatan antar SKW9.Kebun yang dinyatakan Layak Tebang apabila sudah memenuhi syarat sbb : - Brix kebun minimal 17 % - Tebu sudah diklentek minimal 2 kali / 15 ruas sudah bebas daduk10.Hasil Pengamatan di kebun dijadikan dasar untuk membuat Surat Ajuan Tebang (SAT)11.Surat Ajuan Tebang (SAT) diajukan ke Koordinator Tebang paling lambat 7 hari sebelum kebun ditebang12.Surat Ajuan Tebang (SAT) dikompilasi oleh Koordinator Tebang untuk menyusun Prioritas Tebang13.Koordinator Tebang menerbitkan Surat Perintah Tebang (SPT) dengan diikuti pelayanan Surat Perintah Angkut Tebu Sementara (SPAT) sesuai nominasi Kebun Layak Tebang.TEKNIS PELAKSANAAN PENDUKUNG1. Melaksanakan pengamatan ulang % Brix saat kebun ditebang dan di Cane Yard sebagai syarat menentukan tebu tsb dapat DITERIMA atau DITOLAK2. Melaksanakan pengamatan % Brix pada NPP setiap 5 menit selama 24 jam dengan menggunakan Hand Brix Refractometer Digital dilaksanakan oleh petugas Litbang dan petugas TMA

3. Apabila terdapat perbedaan hasil pengamatan % Brix pada NPP dengan % Brix yang tercantum pada Surat Ajuan Tebang (SAT) segera dilaksanakan Peninjauan Kebun oleh oleh Koordinator Tebang dan Litbang untuk mencari penyebab terjadinya perbedaan % Brix- Apabila karena berikutnya sogolan dan pucukan segera dilakukan perbaikan tehnis tebangan dengan memberi contoh cara menebang yang benar- Apabila karena kebun yang ditebang tidak sesuai dengan Surat Ajuan Tebang (SAT) segera menghentikan pelaksanaan tebangan kebun tsb dan mengalihkan ke kebun lain yang sudah Layak Tebang- Apabila kebun tsb terpaksa ditebang untuk jalan tebang harus segera dibuat Berita Acara(http://3.bp.blogspot.com )

Daftar PustakaArsyad, S. 2006. Konservasi tanah dan air. Bogor, IPB Press. Hal 154 155.Puslitbang Hutan Tanaman. 2006. Teknik silvikultur hutan tanaman industri. Puslitbang Hutan Tanaman, Badan Litbang Kehutanan, Bogor.Sukirno, 1998. Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jakarta. Daftar lamanhttp://3.bp.blogspot.com