pembahasan makalah ikd alam semesta
DESCRIPTION
ilmu kealaman dasarTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan
dikelilingi sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet
tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus,dan
pluto. Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada
didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal
ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat
raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit
yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian alam semesta
2. Apa saja yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta
3. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya tata surya
4. Apa saja yang termasuk anggota tata surya
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian alam semesta
2. Mengetahui teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam
semesta
3. Mengetahui teori yang melatarbelakangi terjadinya tata
surya
4. Mengetahui termasuk anggota tata surya
2
BAB II
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
2.1 Pengertian Alam Semesta
Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil,
misalnya atom, electron, sel, ambuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya
bintang, planet ataupun galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian
tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta
selalu tergoda oleh rasa ingin tahuny, untuk mencari penjelasan tentang makna
dari hal-hal yang diamati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka
ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbullah beberapa
teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori tersebut
dikelompokkan menjadi :
Teori Keadaan Tetap (Steady-state Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, Thomas
Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu
sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat
tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam
semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa
galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi
lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh,
menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam
3
semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal
dan tanpa akhir ).
Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang
sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar.
Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti
(George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang
dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta
tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi
yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori
ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu
memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini
didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang
menemukan radiasi gelombang mikro.
2.2 Teori Terbentuknya Galaksi Dan Tata Surya
1. Galaksi
Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji
kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957),
menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan
seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar
yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan rotasi
sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada
sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal.
Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang
besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian
luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah
4
planet. Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat
matahari kita berinduk diberi nama MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-macam Galaksi
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga
macam galaksi, yaitu :
1. Galaksi berbentuk Spiral
Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di
tengah (nukleus)dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan
ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana terdapat
pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini
tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya,
serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang
yang disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih
80% dari galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah
galaksi Canes Venatici.
2. Galaksi Berbentuk Elips
Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk
dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe
spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan bintang
baru sudah berhenti. Hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk
elips.
3. Galaksi Berbentuk Tidak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang
muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang
sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan
debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan
ialah 3%.
5
2. Bima Sakti
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky
Way. Bima Saki berbentuk spiral. Selain itu, galaksi ini berbentuk bulat
pipih seperti kue cucur.
Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang
juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya.
Galaksi kita mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan
dengan jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta
bintang.
3. Tata Surya
Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit,
komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang
terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada satu
pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya :
A. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini
terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut
gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan
cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang
atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari
tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet
seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
6
B. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini
bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang
menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang
sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi
bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di
dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas
dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita
dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat.
Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-
satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi
planet itu.
C. Teori Tidal Atau Teori Pasang Surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya
planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang
besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak
mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam
teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk
planet yang baru.
D. Teori Bintang Kembar
Teori ini berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang
bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat
gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari,
pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
7
E. Teori Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa
saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan
selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang
dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi
kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih
besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin
bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam
kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini
berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang
akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
F. Teori G.P. Kuiper
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang
mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di
ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya
kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang
semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul
tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil
melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan
gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas
yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak
telanjang. Tinggal terasnya. Tapi bakal planet yang jauh dari mataari
kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar
dengan diliputi kabut.
8
3.1 Susunan Tata Surya
Tata Surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur dengan
matahari sebagai induk. Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani
mengenal lima planet yang dilakukan dengan pengamatan secara kasar,
planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas
Copernicus ( ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah
yang dianut selama berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet
sama halnya seperti planet lain, bumi beredar mengelilingi matahari
sebagai pusatnya ( heliosentris ), pandangan tersebut didasari perhitungan
yang sistematis yakni berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan
dengan berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang
sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya termasuk planet Pluto
sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan
planet luar. Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni :
merkurius, venus, bumi dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter,
Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil
dari planet luar, namun mempunyai massa jenis yang lebih besar.
Peredaran planet mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping
itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang
menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan
gerak rotasi searah jarum jam yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu
putaran revolusi disebut kala revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu
putaran rotasi disebut kala rotasi yakni 24 jam.
3.2 Bagian-bagian Tata Surya
9
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda
lain seperti planet , satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet
beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi
pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang dingin, sinarnya yang
tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah cahaya matahari yang
dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan purnama. Sebelum kita
mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih mendalam,
sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat tata
surya.
1. Matahari
Matahari ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari 49% atom
hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta sisanya campuran unsur-
unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat
benar. Ia mempunyai semacam ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya.
Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah
antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari juga merupakan tata surya yang paling besar karena 98% massa
tata surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer,
kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan para pakar, temperatur di permukaan matahari
sekitar 6.0000 C. jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi
akan lebur pada tempera tur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di
bagian tengahnya, yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola matahari bagian dalam disebut fotosfer (bahasa Yunani,
photos: cahaya, sphera: bola), yang artinyabola bercahaya
memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata.
Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang gelombang tampak
10
mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap panjang gelombang tampak
mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna, sphera: bola). merupakan
lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang
berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur.
Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer
ialah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-
kadang meleihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas
(berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada waktu terjadi gerhana
matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh bulan.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1. Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung
dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dati matahari;
2. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredarana
planet lainnya.
2. Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan
matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan dan juga hawa
atau udara. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara
cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07.
Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserapknya.
Garis tengahnya 4.500 km lebih besar daripada garis tengah bulan yang
hanya 3.160 km. karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari maka
bagian yang menghadap matahari sangat panas, sebaliknya yang tidak
menghadap matahari dingin sekali. Hal ini disebabkan karena Merkurius
tidak memiliki atmosfer dan bulan (satelit). Diperkirakan tidak ada
kehidupan sama sekali di Merkurius.
11
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang
siang harinya lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam harinya.
Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Planet ini dinamakan Venus karena bila dilihat dari bumi
merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari
akibat sifat dari permukaanya. Orang Yunani menganggap keadaan planet
itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka (Venus).
Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20%
cahaya matahari yang datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan
tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak
mengandung uap air dan oksigen. Planet ini juga tidak mempunyai satelit.
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini
terkenal sebagai bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau
pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km,
sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km. rorasi Venus kurang lebih 247
hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1
tahun venus adalah 225 hari.
Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus,
dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen. Atas dasar analogi bahwa
keberadaan gas oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh
tumbuhan yang mengadakan fotosintesis maka dapat diperkirakan bahwa
di Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus berlawanan dengan rotasi
bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan venus rotasinya
timur-barat.
12
4. Planet Bumi dan Bulannya
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Besarnya
hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646
km.jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km. jarak ini
dijadikan satuan jarakastronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km.
Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi lamanya
ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus ialah 247 kali dari bumi, yakni
247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Satu kali
putaran mengelilingi matahari disebut juga satu tahun . sekarang mari kita
bandingkan dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun
mars = 1,9 tahun bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52.
5. Bulan
Bulan merupakan satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki
atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan
bargaris tengah 2.160 mil atau 3,456 km. jarak terjauh bulan dari pusat
bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya 356.400 km.
Pada permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran
rendah seperti bumi. Namun lubang-lubang kepundannya tampak besar-
besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km.
Oleh karena bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan bulan
tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan
dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar bintang yang datangnya dari
belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar matahari
sehinga dengan pantulan itu permukaan bulan dapat berubah-ubah.
Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan terjadi karena bulan
mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan fase bulan, yakni :
a. Fase bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan
matahari bulan-bumi (konjungsi)
13
b. Fase bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah konjungsi
dan akan memasuki kedudukan kuartir
c. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-
bumi tegak lurus pada matahari –bumi (kuartir)
d. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir
dan akan memasuki kedudukan oposisi
e. Fase bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan
matahari bumi-bulan (oposisi)
f. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan
akan memasuki kedudukan kuartir
g. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan
bumi tegak lurus pada matahari-bumi
h. Fase bulan sabit, terjadi pada keadaan setelah kuartir dan
akan memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam kalender yang mendasarkan pada peredaran bulan sebagai
acuannya, tanggal diambil pada saat bulan baru atau disebut bulan
mati. Pada saat tersebut bulan berada diantara bumi dan matahari
sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa dipantulkan bulan ke bumi.
Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, makin lama semakin
banyak permukaan bulan yang tampak disinari matahari., bulan mulai
kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung sampai sekitar tanggal 7,
yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara tanggal 7 dan
tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari semakin banyak.
Keadaan ini disebut bulan bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu sekitar
tanggal 14, bumi berada diantara bulan dan matahari. Pada kedudukan ini
bulan bersinar penuh, karena bulan berada persis di belakang bumi,
apabila dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama berlangsung, bulan
memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi setengah penuh pad
atangga 21, dan menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru berikutnya.
Perhitungan tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan
14
qamariah (bahasa Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya
adalah peredaran bulan mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan
baru dan kapan pula akhirnya bulan ramadhan bagi umat islam menjadi
sangat penting. Meningat pada bulan ramadhan umat Islam berpuasa,
kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir, umat islam dilarang berpuasa.
Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus mengetahui secara tepat kapan
mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan tersebut.
Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari disebut
perhitungan Syamsiah (bahan arab, Syam = matahari). Contohnya
penanggalan Masehi.
a. Gerhana Bulan
Apabila permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka
akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi yang terkena bayangan bulan
maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan
akan terjadi gerhana bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal,
jam bahkan perhitungan detiknya.
6. Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama Dewa Pernah orang
Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan seperti darah yang
diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada permukana
planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang
selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan ini bertolak pada kenyataan-kenyataan berikut
ini : Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukana
Mars terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang
dan lurus sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup
salju dengan bagian yang panas. Bila kanal ini buatan alam, apakah
mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan
15
ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu
selalu tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar maupun wa
rnanya. Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada
permukaanya dan adanya awan yang menyelubungi seperti layaknya di
bumi.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa pada planet Mars terdapat
uap air meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar lebih
cenderung mengatakan bahwa perubahan warna permukana planet
disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh organisme.
Hal lain yang menarik di planet ini adalah adanya dua buah bulan
dan biasa disebut dengan nama satelit.
Satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat
dengan planet Mars dan hanya berjarak 3.700 mil (dibandingkan
dengan jarak bumi-bulan, 240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia
mengadakan revolusi mengelilingi Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan
anehnya ia terbit dari barat, terbenam di Timur. Phobos dalam satu hari
Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali.
Satelit yang besar dinamakan deimos. Satelit ini terbit ari timur
dan terbenam di sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan
karena revolusi satelit Deimos hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada
rotasi Mars.
Fakta lain yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a. Jarak mars ke matahari adalah 1,52 AU;
b. Bergaris tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
c. Bere volusi 1,9 tahun;
d. Berotasi 24 hari 37 menit;
e. Perlu pula diketahui, bahwa menurut data yang dikirim oleh
Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hampir tak ada air
sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak
air, ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini
16
pula kiranya yang menjadi sebab, mengapa pada waktu
tertentu kutub yang berwarna putih itu lenyap dari pandangan
mata.
7. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris
tengah 86.600 mil atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu
10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus).
Jupiter tampak sebagaibintang yang terang yang muncul di tengah malam.
Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit
mengembang dan mebentuk sabuk yang jelas.
Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas
metana dan amo niak dalam jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen.
Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian
Selatan (telah diketahui dari tahun 1831) diperkirakan adalah suatu kawah
yang masih hidup (karena warnanya berubah-ubah). Planet ini mempunyai
14 satelit atau bulan.
Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan
gravitasinya, yaitu 2,6 kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di
bumi beratnya 100 kg maka berat benda tersebut di JUPiter menjadi 260
kg. akibat selanjutnya, ia memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga
mampu menarik 12 satelit atau bulan yang berukuran sangat besar. Dua
diantaranya lebih besar daripada planet Merkurius. Tiga darinya beredar
berlawanan arah dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan tersebut memiliki
lapisan atmosfer yang cukup tebal.
8. Planet Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus, karena planet
ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118. 400 km dengan kecepatan rotasi
yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang
17
terdiri dari gas etan, amoniak dan hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030 C,
tetapi suhu pada permukaanya sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun
demikian, massa jenisnya sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni
0,75 g/cm3.
Yang paling menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk
putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari permukaan sejauh 7.000
mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setebal 10
mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar mengelilingi planet
dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat
daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I diduga berasal dari satelit
yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu Saturnus yang besar,
akibat letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus sehingga calon satelit
itu menjadi tidak stabil.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan yang terbesar
ialah titan (besarnya 2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak
berlawanan arah dengan sembilan satelit lainnya, menunjukkan
bahwa phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehanphoebe dan
sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal. Keanehan lainnya ialah sabuk
Saturnus itu itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15
tahun sekali.
9. Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel dan
keluarga pada tahun 1781, ketika mereka sedang mengamati Saturnus.
Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus dengan garis tengah 50.
560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini merupakan planet
pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang cukup
jauh dari matahari.
Uranus memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain, rotasi
Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta
18
km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan
rotasi 10 jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada
bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14 satelit. Sama seperti Venus,
rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.
10. Planet Neptunus
Neptunus ditemukan pada saat para astronom mengamati planet
baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang dari perhitungan.
Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua benda)
diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus.
Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang merupakan
planet terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan
teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya,
planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari
gas metana.
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya
disebut Triton.satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi
Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU atau 4,470 juta km, bergaris
tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam waktu 165 tahun
sekali putar.
11. Planet Pluto
Sudah 4 tahun lalu Pluto terhapus dari daptar planet di tata-surya
kita. Alasannya adalah redefinisi kriteria planet oleh International
Astronomical Union (IAU) pada tahun 2006, setelah pertemuan sekitar
2000 astronom dunia di Prag. IAU memandang perlu untuk membuat
definisi dari “planet” yang sebelumnya masih belum jelas (baca vague).
Konsekuensinya Pluto turun peringkat menjadi planet-kerdil (dwarf
planet).
19
Ada tiga kriteria utama dari sebuah planet; planet harus memiliki
orbit mengitari matahari, harus memiliki massa yang cukup besar sehingga
memiliki bentuk (kurang lebih) bulat seperti bola, dan harus mampu
menyapu objek-objek yang berada di lintasan orbitnya. Kriteria yang di
klaim menjatuhkan Pluto dari definisi planet adalah yang terakhir, setelah
beberapa objek ditemukan di sekitar lintasannya. Lintasan Pluto
sesungguhnya berada pada sebuah sabuk atau ring matahari yang diberi
nama Sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk ini dihuni oleh banyak sekali
objek-objek langit, dan Pluto mewakili objek terbesar penghuni sabuk ini.
Sebenarnya dua kriteria yang lain pun memberatkan sebagai kandidat
planet. Dari segi lintasannya, Pluto memiliki orbit yang sangat eksentrik.
Jarak terdekat dan terjauh ke matahari adalah 4.4 Milyar km, 7.4 Milyar
km. Pada satu saat Pluto memiliki jarak lebih dekat ke matahari dibanding
Neptunus. Lintasan elips ini membentuk bidang dengan kemiringan 17°
dari bidang ekliptik, yaitu bidang yang dibentuk oleh lintasan bumi
terhadap matahari. Kemiringan ini sangat ekstrim jika dibanding dengan
planet lain. Kemiringan bidang lintasan planet terhadap ekliptik yang
terbesar dimiliki oleh Merkurius, yaitu 7°.
Walaupun dari segi bentuk tidak ada masalah, dari segi ukuran Pluto
bisa dikatakan terlalu kecil. Massa Pluto adalah sepertujuh dari massa
bulan kita, dengan diameter 2300 km, dua per tiga dari diameter bulan
(3476 km). Dibanding dengan objek lain yang dianggap satelitnya,
yakni Charon, diameternya hanya kurang lebih dua kali lebih besar.
Charon juga sebenarnya terlalu besar untuk dijadikan “bulan” untuk Pluto.
Perbandingan ukuran yang tidak jauh ini mengakibatkan Charon tidak
mengitari Pluto pada porosnya. Kedua objek ini sama-sama bergerak
mengitari, sehingga Pluto dengan Charon bagaikan putaran dumble yang
20
berat ujung-ujungnya sedikit berbeda. Beberapa astronom kemudian
mengkatagorikan sebagai planet-kerdil ganda (dwarf double planet).
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis
Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan
Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan
dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat
untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo.
Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan
benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat
planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di
bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
ari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam semesta
mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri dari galaxy, bintang-
bintang, matahari, planet-planet, nabula dan satelit-satelit. Yang dimana
asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan kebenarannya melalui
penelitian para ahli
4.2 SARAN
Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmatidan menjaga
sebaik-baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).
22
Dan kita sebagai insan akademis arus terus mengikuti perkembangan
ilmu-ilmu kususnya ilmu kealamaan karena setiap ilmu terkadang berubah seiring
dengan perkembangan zaman.
23