pembahasan persalinan
TRANSCRIPT
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 1/10
1
PEMBAHASAN
2.1 Pemilihan penolong persalinan
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi apa yang akan terjadi selama
proses melahirkan adalah memilih penolong dalam membantu proses melahirkan.
Pemilihan penolong persalinan adalah suatu penetapan pilihan penolong persalinan
terhadap persalinan ibu yang melahirkan.
Persalinan yang aman memastikan bahwa semua penolong persalinan
mempunyai ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan
bersih. Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dikenal beberapa jenis tenaga yang
memberi pertolongan kepada masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Tenaga non kesehatan seperti dukun.
2) Tenaga kesehatan meliputi dokter spesialis dan bidan.
2.2 Jenis-jenis penolong persalinan
1. Dukun
Pengertian dukun biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40 tahun ke atas,
pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga atau karena ia merasa mendapat
panggilan tugas ini. Pendidikan dukun umumnya adalah Kejar Paket A atau tamat SD,
bisa baca tulis dengan kapasitas yang rendah, mereka tidak mendapat ilmu tentang
cara pertolongan persalinan secara teori di bangku kuliah, tetapi mereka hanya
berdasarkan pengalaman saja. Peralatan yang digunakannya hanya seadanya seperti
memotong tali pusat menggunakan bambu, untuk mengikat tali pusat menggunakan
tali naken, dan untuk alasnya menggunakan daun pisang. Jenis dukun terbagi menjadi
dua, yaitu :
a) Dukun terlatih yaitu dukun yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga
kesehatan dan telah dinyatakan lulus.
b) Dukun tidak terlatih yaitu dukun yang belum pernah dilatih oleh tenaga
kesehatan atau dukun yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
Penolong persalinan oleh dukun mengenai pengetahuan tentang fisiologis dan
patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas apabila timbul
komplikasi ia tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya,
dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang profesional.
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 2/10
2
Berbagai kasus sering menimpa seorang ibu atau bayi sampai pada kematian ibu dan
anak.
Seperti diketahui, dukun bayi adalah merupakan sosok yang sangat dipercayai
di kalangan masyarakat. Mereka memberikan pelayanan khususnya bagi ibu hamil
sampai dengan nifas secara sabar. Apabila pelayanan selesai mereka lakukan, sangat
diakui oleh masyarakat bahwa mereka memiliki tarif pelayanan yang jauh lebih
murah dibandingkan dengan bidan. Umumnya masyarakat merasa nyaman dan tenang
bila persalinannya ditolong oleh dukun atau lebih dikenal dengan bidan kampung,
akan tetapi ilmu kebidanan yang dimiliki dukun tersebut sangat terbatas karena
didapatkan secara turun temurun (tidak berkembang).
Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak maka
tenaga kesehatan seperti bidan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan, selain itu dapat
juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan, selain itu dapat
juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan dan segera minta
pertolongan pada bidan. Dukun yang ada harus ditingkatkan kemampuannya, tetapi
kita tidak dapat bekerjasama dengan dukun dalam mengurangi angka kematian dan
angka kesakitan.
Kegiatan Pelatihan Dukun Bersalin, antara lain:
1. pengetahuan tindakan asepsis dan antisepsis
2. mengetahui batasan pertolongan persalinan yang dapat ditolong oleh dukun
(resiko rendah)
3. mengetahui jalur rujukan
4. memberikan penyuluhan
2. Bidan
Definisi bidan menurut Keputusan Menteri Kesehatan 2007 adalah seseorang
yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus
dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) atau
memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang mempunyai tugas penting dalam
bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas dan menolong
persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan asuhan kepada bayi
baru lahir. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan deteksi kondisi abnormal ibu
dan anak, usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 3/10
3
dimana tidak ada tenaga bantuan medik. Dia mempunyai tugas penting dalam
pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga untuk keluarga dan
masyarakat.
Pada saat ini, ada dua jenis bidan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan
khusus selama tiga tahun dan perawat yang kemudian dididik selama satu tahun
mengenai kebidanan dan disebut sebagai perawat bidan. Salah satu tempat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah BPS (Bidan Praktek Swasta).
Layanan kebidanan dimaksudkan untuk sebisa mungkin mengurangi intervensi
medis. Bidan memberikan pelayanan yang dibutuhkan wanita hamil yang sehat
sebelum melahirkan. Cara kerja mereka yang ideal adalah bekerjasama dengan setiap
wanita dan keluarganya untuk mengidentifikasi kebutuhan fisik, social dan emosional
yang unik dari wanita yang melahirkan. Layanan kebidanan terkait dengan usaha
untuk meminimalisir episiotomy, penggunaan forcep, epidural dan operasi sesar.
3. Dokter Spesialis Kandungan
Dokter spesialis kandungan adalah dokter yang mengambil spesialis
kandungan. Pendidikan yang mereka jalani difokuskan untuk mendeteksi dan
menangani penyakit yang terkait dengan kehamilan, terkadang yang terkait dengan
proses melahirkan. Seperti halnya dokter ahli bedah.
Dokter spesialis kandungan dilatih untuk mendeteksi patologi. Ketika mereka
mendeteksinya, seperti mereka yang sudah pelajari, mereka akan memfokuskan
tugasnya untuk melakukan intervensi medis. Dokter spesialis kandungan menangani
wanita hamil yang sehat, demikian juga wanita hamil yang sakit dan beresiko tinggi.
Ketika mereka menangani wanita hamil yang sehat, mereka sering melakukan
intervensi medis yang seharusnya hanya dilakukan pada wanita hamil yang sakit atau
dalam keadaan kritis.
Baik dokter spesialis kandungan maupun bidan bekerja lebih higienis dengan
ruang lingkup hampir mencakup seluruh golongan masyarakat. Umumnya, mereka
hanya dapat mengulangi kasus-kasus fisiologis saja, walaupun dokter spesialis secara
teoritis telah dipersiapkan untuk menghadapi kasus patologis. Jika mereka sanggup,
harus segera merujuk selama pasien masih dalam keadaan cukup baik.
Walaupun mereka dapat menanggulangi semua kasus, tetapi hanya sebagian
kecil saja masyarakat yang dapat menikmatinya. Hal ini disebabkan karena biaya
yang terlalu mahal, jumlah yang terlalu sedikit dan penyebaran yang tidak merata.
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 4/10
4
Dilihat dari segi pelayanan, tenaga ahli ini sangat terbatas kegunaannya. Namun,
sebetulnya mereka dapat memperluas fungsinya dengan bertindak sebagai konseptor
program obstetri yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh dokter spesialis atau
bidan.
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong persalinan
Pemilihan penolong selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas bukanlah
suatu proses yang sederhana. Ada banyak faktor yang berkontribusi dalam proses
pengambilan keputusan tersebut, hal ini terjadi pada perempuan yang baru pertama
kali hamil ataupun ibu primipara yang baru saja melahirkan. Faktor - faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Keyakinan dan Kepatuhan Mengikuti Adat
Keyakinan dan kepatuhan mengikuti adat istiadat selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas mempengaruhi perempuan dalam memilih penolong.
Dimasyarakat, selain dipercaya memiliki kemampuan untuk memeriksa dipercaya
memiliki pengetahuan sering diminta untuk memimpin upacara-upacara selamatan
seperti empat bulanan dan tujuh bulanan.
Hal ini berbeda dengan bidan. Asumsi di masyarakat, bidan adalah hanya
memiliki keahlian dalam memeriksakan kehamilan, persalinan dan nifas, tetapi
mereka tidak memiliki pengetahuan tentang keharudan dan larangan atau adat istiadat
selama kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh karena itu perempuan yang masih taat
dan patuh mengikuti adat istiadat akan lebih memilih dukun dari pada bidan atau
kalau pun mereka memilih memeriksakan kehamilannya ke bidan mereka juga akan
meminta dukun untuk memimpin upacara tujuh bulanan dan sebagainya atau meminta
saran dan dukun berkaitan dengan keharusan dan pantangan selama masa kehamilan,
persalinan, dan nifas.
b) Akses Terhadap Informasi Kesehatan Informasi
Tentang kehamilan, persalinan, dan nifas memiliki pengaruh penting terhadap
perempuan dalam memilih penolong. Dari informasi yang diterima, mereka dapat
memahami komplikasi yang dapat muncul selama periode tersebut. Sehingga mereka
akan lebih berhati-hati untuk memilih penolong. Perempuan yang tidak memiliki
informasi kesehatan lebih cenderung untuk memilih dukun dibandingkan dengan
perempuan yang memiliki akses terhadap informasi kesehatan. Akses tersebut dapat
diperoleh melalui pendidikan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, buku- buku atau
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 5/10
5
majalah kesehatan, dan lain-lain.
c) Persepsi Tentang Jarak (fisik dan sosial)
Dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seorang perempuan dalam memilih
penolong selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Perempuan yang memilih
dukun beralasan pertama karena dukun tinggal dekat dengan rumah mereka. Jadi
walaupun di kampung yang sama ada bidan, mereka tetap memilih dukun sebagai
penolong. Sebaliknya, perempuan yang memilih bidan juga beralasan karena mereka
sudah familiar dengan bidan tersebut karena sejak hamil mereka sudah memeriksakan
kehamilannya ke bidan.
d) Dukungan suami dan keluarga Suami dan Keluarga
Memiliki peranan penting dalam memilih penolong selama kehamilan,
persalinan dan nifas. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang relatife muda
usianya sehingga kemampuan mengambil keputusan secara mandiri masih rendah.
Mereka berpendapat bahwa pilihan orang yang lebih tua adalah yang terbaik karena
orang tua lebih berpengalaman daripada mereka. Selain itu, kalau mereka mengikuti
saran orang tua, jika terjadi sesuatu yang buruk, maka seluruh keluarga dan terutama
orang tua akan ikut bertanggung jawab. Oleh karena itu ketika orang tua menyarankan
memilih dukun, mereka akan memilih dukun ataupun sebaliknya.
Hal ini agak berbeda dengan perempuan yang lebih dewasa usianya. Mereka
lebih mampu mengambil keputusan sendiri dalam memilih penolong. Sebagai contoh,
dalam penelitian yang penulis laakukan, ada perempuan yang meskipun mendapat
saran dari ibunya untuk memilih dukun tetapi memutuskan untuk memilih bidan
karena dia fikir jika terjadi satu masalah muncul, dia dan bayinya yang akan menjadi
“korban”.
e) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon
terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan
memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan alasan
berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan
tersebut. Perempuan yang tidak lagi meyakini atau sudah mulai longgar keyakinanya
dengan adat istiadat. Biasanya kalangan ini memiliki tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Mereka lebih mudah mengadop informasi tentang kesehatan baik dari bidan
atau tenaga kesehatan ataupun media cetak maupun elektronik. Mereka berpendapat
bahwa pendidikan kesehatan dan bidan lebih bermanfaat untuk kesehatan mereka dan
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 6/10
6
bayinya dan mereka meyakini kalau memeriksakan kehamilan kepada tenaga
kesehaan, pertolongan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, tanpa
memperdulikan adat istiadatpun bayinya akan selamat. Oleh karena itu mereka
berpendapat tidak ada gunanya mengikuti pantangan kalau tidak rasional alasanya.
Perempuan dan kalangan ini biasanya hanya akan memilih tenaga kesehatan sebagai
penolong selama kehamilan, persalinan maupun nifasnya.
f) Pekerjaan
Adalah kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh seorang ibu dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan. Setiap pekerjaan apapun jenisnya, apakah
pekerjaan tersebut memerlukan kekutan otot atau pemikiran, adalah beban bagi yang
melakukan. Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban social
sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. Kemampuan kerja pada umumnya diukur
dari ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan. Semakin tinngi ketrampilan yang
dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan (anggota badan), tenaga dan
pemikiran (mentahnya) dalam melaksanakan pekerjaan. Penggunaan tenaga dan
mental atau jiwa yang efisien, berarti beban kerjanya relative mudah.
Suatu pekerjaan merupakan hal yang kuat dalam pemanfaatan fasilitas
kesehatan modern. Perempuan yang menjadi ibu rumah tangga tanpa bekerja di luar
rumah, secara finansial mereka tergantung pada suaminya. Sehingga, ketika suaminya
berpenghasilan sedikit, juga akan berdampak terhadap tabungan mereka untuk
melahirkan. Selain itu, ketidaksiapan secara finansial, selain berkaitan dengan jumlah
penghasilan, juga dengan kemauan untuk menabung untuk persiapan persalinan. Hal
ini menjadi alasan perempuan untuk lebih memilih dukun sebagai penolong.
Sebaliknya, perempuan yang secara finansial lebih baik, apakah karenan penghasilan
suaminya lebih memadai atau karena mereka juga berpenghasilan, lebih memiliki
kesiapan secara finansial.
Selain itu, perempuan yang sudah mempersiapkan biaya persalianannya,
dengan cara menabung sebagian penghasilannya atau penghasilan suaminya, akan
memilih untuk melahirkan di bidan.
g) Keadaan Sosial Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder
keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga
dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
akan informasi pendidikan. Hal ini menjadi alasan perempuan untuk lebih memilih
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 7/10
7
dukun sebagai penolong. Karena mereka beralasan bahwa dukun lebih murah
dibanding tenaga kesehatan lainnya. Mereka menganggap dukun murah karena
mereka dapat membayarnya dengan beras, kelapa atau ayam yang tersedia di rumah
mereka. Mereka tidak ingin memilih bidan karena mereka harus membayar bidan
dengan uang yang kadang-kadang tidak tersedia di rumah mereka.
Sebaliknya, perempuan yang menganggap bahwa biaya ke dukun sama
dengan ke bidan, hanya cara pembayarannya yang berbeda cenderung akan memilih
bidan. Mereka berpendapat bahwa, jika memilih bidan mereka harus membayar
dengan uang yang relatif banyak dalam sekali waktu, tetapi jika mereka memilih
dukun, mereka harus membayar secara berkesinambungan sampai periode nifas.
2.4 Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
o Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.
o Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
Puskesmas atau rumah sakit.
o Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya
kesehatan lainnya.
2.5 Masalah yang ditimbulkan apabila persalinan ditolong oleh tenaga nonmedis
Menurut sinyalemen Dinkes AKI cenderung tinggi akibat pertolongan
persalinan tanpa fasilitas memadai, antara lain tidak adanya tenaga bidan apalagi
dokter spesialis. Karena persalinan masih ditangani oleh dukun beranak atau peraji,
kasus kematian ibu saat melahirkan masih tetap tinggi. Pertolongan gawat darurat bila
terjadi kasus perdarahan atau infeksi yang diderita ibu yang melahirkan, tidak dapat
dilakukan.
Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih memilih untuk
menggunakan dukun beranak. Sementara itu, definisi mereka tentang mutu pelayanan
berbeda dengan definisi standar medis. Kelemahan utama dari mutu pelayanan adalah
tidak terpenuhinya standar minimal medis oleh para dukun beranak, seperti dengan
praktek yang tidak steril (memotong tali pusat dengan sebilah bambu dan meniup
lubang hidung bayi yang baru lahir dengan mulut). Riwayat kasus kematian ibu dan
janin dalam penelitian ini menggambarkan apa yang terjadi jika dukun beranak gagal
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 8/10
8
mengetahui tanda bahaya dalam masa kehamilan dan persalinan serta rujukan yang
terlambat dan kecacatan janin pun bisa terjadi dari kekurangtahuan dukun beranak
akan tanda-tanda bahaya kehamilan yang tidak dikenal.
Selain itu, pertolongan persalinan oleh dukun sering menimbulkan kasus
persalinan, diantaranya kepala bayi sudah lahir tetapi badannya masih belum bisa
keluar atau partus macet, itu disebabkan karena cara memijat dukun bayi tersebut
kurang profesional dan hanya berdasarkan kepada pengalaman.
Tak berbeda dengan seorang bidan, dukun beranak melakukan pemeriksaan
kehamilan melalui indri raba (palpasi). Biasanya perempuan yang mengandung, sejak
mengidam sampai melahirkan selalu berkonsultasi kepada dukun, bedanya dibidan
perempuan yang mengandunglah yang datang ketempat praktek bidan untuk
berkonsultasi. Sedangkan dukun ia sendiri yang berkeliling dari pintu ke pintu
memeriksa ibu yang hamil. Sejak usia kandungan 7 bulan kontrol dilakukan lebih
sering. Dukun menjaga jika ada gangguan, baik fisik maupun non fisik terhadap ibu
dan janinnya. Agar janin lahir normal, dukun biasa melakukan perubahan posisi janin
dalam kandungan dengan cara pemutaran perut (diurut-urut) disertai doa Ketika usia
kandungan 4 bulan, dukun melakukan upacara tasyakuran katanya janin mulai
memiliki roh.hal itu terasa pada perut ibu bagian kanan ada gerakan halus.
Pada usia kandungan 7 bulan, dukun melakukan upacara tingkeban. Katanya
janin mulai bergerak meninggalkan alam rahim menuju alam dunia, melalui
kelahiran. Calon ibu mendapat perawatan khusus, selain perutnya dielus-elus,
badannya juga dipijat-pijat, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Malah disisir dan
dibedaki agar ibu hamil tetap cantik meskipun perutnya makan lama makin besar.
2.6 Pelayanan yang dapat diberikan oleh tenaga nonmedis
Layanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan non-medis misalnya:
Dukun mau mendatangi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan.
Dukun mematok harga murah, kadang bisa disertai atau diganti dengan
sesuatu barang misalnya beras, kelapa, dan bahan dapur lainnya.
Dukun beranak dapat melanjutkan layanan untuk 1-44 hari pasca melahirkan
dengan sabar memanjakan ibu dan bayinya misalkan dia mencuci dan
membersihkan ibu setelah melahirkan.
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 9/10
9
Dukun menemani anggota keluarga agar bisa beristirahat dan memulihkan
diri, sebaliknya bidan seringkali tidak bersedia saat dibutuhkan atau bahkan
tidak mau datang saat dipanggil.
2.7 Jaminan persalinan
adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca
persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
Tujuan umumnya adalah jaminan persalinan mempunyai tujuan untuk menjamin
akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka
menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi).
Tujuan khususnya adalah:
1. Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertologan persalinan, dan
pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan,
2. Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan,
3. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan,
4. Meningkatkan cakupan penangan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan
bayi baru lahir,
5. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan
akuntabel.
Sasaran:
Yang dijamin oleh jaminan persalinan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
(pasca melahirkan sampai 42 hari), dan bayi baru lahir (usia 0-28 hari).
Yang dapat memperoleh pelayanan jaminan persalinan adalah seluruh ibu
hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan.
Manfaat jaminan persalinan:
Pemeriksaan kehamilan antenatal care (ANC), pertolongan persalinan,
pemeriksaan postnatal care oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
pemerintah (puskesmas dan jaringannya) dan fasilitas kesehatan swasta yang
tersedia fasilitas persalinan (klinik/rumah bersalin, dokter praktik, bidan
praktik) dan yang telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan tim
pengelola jamkesmas kabupaten/ kota.
7/15/2019 Pembahasan persalinan
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 10/10
10
Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan persalinan dengan penyulit
dan komplikasi dilakukan secara berjenjang di puskesmas dan rumah sakit
berdasarkan rujukan.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Ashari. Asuhan kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Rihama ; 2010.
2. Asofuddin. Pedoman program perencanaan dan pencegahan komplikasi. Jakarta :
Pustaka Dinas Kesehatan RI 2009 ; 2010.
3. Sukrisno adi. Asuhan kebidanan. Jakarta : Pustaka Trans Info Media ; 2010.
4. http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/phbs-di-rumah-tangga/84-persalinan-
ditolong-oleh-tenaga-kesehatan : jaminan perssalinan Depkes Malang
5. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina
Pustaka.
6. Boyle, Maureen. 2008. Kedaruratan dalam persalinan, Jakarta, EGC.