pembangkit tenaga listrik

15
Kelompok 1.Hanan Atqiya 21060113083004 2.Farda Najih A. 21060113083006 3.Faisal Ayyub A. 210601130830 PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Upload: hanan

Post on 13-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Cara paralel generator

TRANSCRIPT

Kelompok

KelompokHanan Atqiya 21060113083004Farda Najih A. 21060113083006Faisal Ayyub A. 210601130830PEMBANGKIT TENAGA LISTRIKPertanyaanJika di suatu pusat pembangkit listrik terdapat satu unit PLTD kapasitas 10 MW dan satu unit PLTG kapasitas 15 MW bolehkah dua unit pembangkit ini diparalel, jika boleh sebutkan persyaratan kedua mesin tersebut dan jelaskan prinsip kerjanya??2BISANamun....Simak penjelasan berikutPendahuluan dan Latar Belakang1. Tegangan Harus SamaAntara tegangan generator (yang akan dipararel) dengan tegangan sistem jaringan harus sama besarnya (nilainya). Untuk menyamakan, maka tegangan generator harus diatur, yaitu dengan mengatur arus eksitasinya.

Apabila tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem, maka mesin (generator) akan mengalami sentakan beban M Var lagging (induktif); artinya generator mengirim daya reaktif ke sistem. Sebaliknya bila tegangan generator lebih rendah dari pada tegangan sistem, mesin akan mengalami sentakan beban M Var Leading (kapasitif), artinya generator menyerap daya reaktif dari sistem.Dengan adanya tegangan kerja yang sama diharapkan pada saat diparaleldengan beban kosong power faktornya 1. Dengan power factor 1 berarti tegangan antara 2 generator persisi sama .jika 2 sumber tegangan itu berasal dari dua sumber yang sifatnya statis misal dari battery atau transformator maka tidak akan ada arus antara kedunya. Namun karena dua sumber merupakan sumber tegangan yang dinamis (generator) Maka power factornya akan terjadi deviasi naik dan turun secara periodic bergantian dan berlawanan.2. Frekuensi yang SamaFrekuensi generator dan frekuensi sistem harus sama (match). Untuk menyamakan, maka putaran generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur katup governor (aliran uap masuk turbin). Jika frekuensi generator lebih tinggi dari pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari mesin, artinya mesin membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih rendah dari pada sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem , artinya mesin menjadi motor (motorig).Frekuensi generator dan frekuensi sistem harus sama (match). Untuk menyamakan, maka putaran generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur katup governor (aliran uap masuk turbin). Jika frekuensi generator lebih tinggi dari pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari mesin, artinya mesin membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih rendah dari pada sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem , artinya mesin menjadi motor (motorik).Didalam dunia industri dikenal 2 buah system frekuensi yaitu 50 hz dan 60 hz. Dalam operasionalnya sebuah generator bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif (berubah ubah) karena factor factor tertentu. Pada jaringan distribusi dipasang alat pembatas frekuensi yang membatasi frekuensi pada minimal 48,5 hz dan maksimal 51,5 Hz. Namun pada Generator pabrik over frekuensi dibatasi sampai 55 Hz sebagai overspeed.Pada saat hendak paralel, dua buah generator tentu tidak mempunyai frekuensi yang sama persis. Nah, salah satu peserta harus dikurang sedikit atau dilebihi sedikit untuk mendapatkan sudut phase yang tepat. Setelah dapat disinkron dan berhasil sinkron baru kedua generator mempunyai frekuensi yang sama-sama persis

Factor rendah akan mempunyai nilai arus yang sedikit lebih tinggi. Yang penting diperhatikan adalah tidak melebihi arus nominal dan daya nominal dari generator. Pada generator yang akan diparalel biasanya didalam alternatornya ditambahkan peralatan yang dinamakan Droop kit . Droop kit ini berupa current transformer yang dipasang. disebagian lilitan dan outputnya disambungkan ke AVR. Droop kit ini berfungsi untuk mengatur power factor berdasarkan besarnya arus beban, Sehingga pembagian beban KVAR diharapkan sama pada KW yang sama.Proses SinkronisasiProsedur untuk melakukan proses Sinkronisasi dapat diuraikan sebagaiberikut:1. Hidupkan Sychronizing Switch untuk memulai proses parallel;a. Untuk proses paralel secara manual, Synchronizing Switch dipoisikan pada posisi manual.b. Untuk proses Paralel secara otomatis, Synchronizing Switch diposisikan pada posisi auto.2. mengatur Voltage Adjuster untuk menyamakan tegangan Line dengan generator sambil mengatur Diff. Voltage meter.3. mengatur Speed Adjuster untuk menyamakan frekuensi Line dengan generator sambil mengamati jarum Synchronizing meter sampai bergerak searah jarum jam dengan putaran lambat 0,2 Hz (1 putaran dlam 5 detik).a. Jika dilakukan dengan manual, maka pada saat jarum Syncron berada pada posisi 5 s/d 10 sebelum mencapai titik puncak (posisi jam 12) dengan menggerakkan tuas CB pada posisi ON untuk melakukan Paralel.b. Jika dilakukan secara Automatic, maka proses sinkronisasi (paralel) akan bekerja sendiri.

Syarat yang Harus Disinkronkana. Tegangan kedua generator harus sama besar.b. Frekuensi generator harus sama.c. Phase kedua generator harus samad. Urutan phase kedua generator harus sama. Persyaratan pertama akan terpenuhi bila gelombang tegangan yang dihasilkan kedua generator mempunyai amplitudo yang sama. frekuensi dikatakan sama bila gelombang tegangan dari kedua generator mempunyai waktu yang sama untuk menempuh satu periode. sedangkan persyaratan ketiga akan terpenuhi, yaitu pada saat kedua gelombang tegangan saling berimpit. selanjutnya persyaratan phase kedua akan generator dilakukan pada hantaran phase yang senama.

Manfaat ParalelSaling suplay dayaJika salah satu trafo mengalami gangguan, masih ada trafo lain yang membackupDaya output menjadi lebih besar dan efektifKESIMPULANBila dua sistem tegangan bolak-balik (AC) akan di paralel, maka kesamaan dari lima kondisi atau parameter berikut ini harus dipenuhi. Kondisi tersebut adalah :TeganganFrekuensiPerbedaan fasa (sudut fasa)Urutan fasaBentuk gelombangDua kondisi yang terakhir merupakan konstanta yang berkaitan dengan rancang bangun dan operasinya tidak dapat dikontrol. Sedang tiga kondisi lainnya harus dikontrol agar tegangan frekuensi dan sudut fasanya sama sebelum dihubungkan. Proses ini disebut sebagai Mensinkronkan.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa pertanyaan nomor 6 jawabannya adalah YA, bisa diparalel. Karena pada soal hanya kapasitas trafo nya yang berbeda. Dan tegangan, frekuensi, dan lain lain masih bisa diatur agar memenuhi syarat dapat disinkronkan.Datang yaa...