pembangunan industri berbasis sagu terpadu dan
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pembangunan Industri Berbasis
Sagu Terpadu dan Berkelanjutan
16 Juni 2020
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 2
Outline:
1. Ketahanan dan Kemandirian Pangan: Arah dan Dilema
2. Program Pemerintah untuk mengantisipasi kekurangan dan gejolak
pasar bahan pangan pokok
3. Kebijakan menjadikan sagu sebagai bahan pangan pokok
4. Pembiayaan pembangunan infrastruktur dasar dan logistik sagu dan
industri tepung sagu
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 3
1. Ketahanan dan Kemandirian Pangan: Arah dan Dilema
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 4
KETAHANAN PANGAN ADALAH KONDISI DINAMIS TERPENUHINYA PANGAN BAGI INDIVIDU YANG TERCERMIN DARI TERSEDIANYA PANGAN YANG CUKUP, BAIK JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN,
MERATA DAN TERJANGKAU.
PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN MENURUT
UU PANGAN (2012) DAN FAO (1996)
Faktor Perbedaan Undang-Undang Pangan (2012) FAO (1996)
1. Sasaran Ketahanan Pangan Pada tingkat (setiap) perseorangan Pada tingkat (setiap) individu
2. Syarat Pangan • Cukup (jumlah dan mutu)• Aman• Beragam• Bergizi • Merata• Terjangkau
• Cukup• Aman• Bermutu• Bergizi • Sesuai preferensi konsumen
3. Indikator Ketahanan Pangan Kecukupan tingkat perseorangan • Kecukupan di tingkat individu• Tingkat kualitas kehidupan individu (sehat)• Tingkat produktivitas individu (sehat)
KETAHANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN)
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 5
KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19
• Pandemi covid-19 berdampak ke hampir seluruh
sektor termasuk sektor pertanian.
• Perbaikan daya beli masyarakat diperkirakan
tidak akan berubah secara drastis dalam situasi
pandemi. Ketidakseimbangan supply-demand
menyebabkan harga bergejolak.
• Pemerintah terus berupaya agar terjadi
keseimbangan antara menjaga harga pangan
yang terjangkau sekaligus memberikan
insentif bagi petani untuk terus berproduksi.
• FAO dalam laporannya Coronavirus Food
Supply Chain Under Strain, What to Do?
menyampaikan bahwa negara dengan nilai
tukar mata uang rendah dan berstatus
importir akan sulit mengkases pangan.
• Krisis pangan akan berdampak kepada
negara dengan ketahanan pangan domestik
paling lemah.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 6
COVID-19 SEBAGAI ROOT CAUSE
Apabila pandemi covid-19 makan waktu lama untuk menghentikannya,
maka risiko terhadap ketahanan pangan semakin tinggi:
1. Petani maupun pedagang hasil-hasil pertanian menghadapi risiko
terpapar covid-19 bila dibiarkan bekerja seperti biasa (tanpa protokol
yang efektif)
2. Ketersediaan dan distribusi input-input pertanian mungkin terganggu,
sehingga petani sulit bercocok tanam sebagaimana biasanya.
3. Negara-negara ekportir pangan cenderung menahan stok pangannya
(precautionary motive) untuk memastikan stok pangan cukup bagi
penduduknya beberapa waktu ke depan.
4. Akibatnya, sulit bagi kita untuk menjaga ketahanan pangan nasional
melalui impor.
5. Kalaupun ketahanan pangan di tingkat nasional bisa dijaga,
tantangannya adalah sebagian daerah rentan terhadap ketahanan
pangan; dan tantangan terbesar adalah ketahanan pangan di
tingkat rumah tangga—sangat rentan bagi golongan terdampak
corona.
FAO’s forecast for world cereal stocks by the close of the
2020 seasons has been lowered by almost 5 million
tonnes, now totalling 8 million tonnes below their opening
levels. As a result of this projected drop in cereal stocks,
on top of the rise in forecast cereal utilization, the global
cereals stocks-to-use ratio is down to 30.7 percent…
(FAO, 2 April 2020)
Jika produksi padi tahun 2019 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk,
produksi beras pada 2019 sebesar 31,31 juta ton atau mengalami penurunan sebanyak
2,63 juta ton atau 7,75% dibandingkan tahun 2018.
Sumber: BRS, BPS(2/4/2020).
Luas Panen dan Produksi GKG Indonesia,
2018-2019
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 7
2. Program Pemerintah untuk mengantisipasi
kekurangan dan gejolak pasar bahan pangan pokok
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 8
Komponen Inflasi Volatile Food Mengalami Perlambatan Selama 3 Bulan,
Terutama Didorong Penurunan Pada Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 9
PROGRAM PEMERINTAH MENGANTISIPASI KEKURANGAN PANGAN DAN GEJOLAK HARGA PANGAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 10
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 11
3. Kebijakan menjadikan sagu sebagai
bahan pangan pokok
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 12
SAGU SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN
• Tanaman Penghasil Pati yang tinggi
• Tanaman dengan sistem kluster yang tidak memerlukan Penanaman Kembali
• Produktivitas dapat mencapailebih dari 15 ton pati / ha jikabudidaya dan pengolahan yang dilakukan dengan baik.
• Kemampuuan untuk memproduksi Pati dengan Input budidaya/pengelolaan yang minim
Potensi Sagu
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 13
Persebaran Sentra Produksi Pangan
Usulan Keputusan Rakortas
Sumber: RPJMN 2020-2024 (Lampiran I)
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 14
Luas Lahan SAGU
Usulan Keputusan Rakortas
DUNIA
6.505.538 Ha
INDONESIA
5.429.538 Ha
(83,46%dari Luas Sagu Dunia)
PAPUA DAN
PAPUABARAT
5.259.538 Ha
Sumber: Flach (1997) dan Bintoro (2018)
Luas Sagu di Papua dan Papua Barat mencakup 80,85% dari Luas Sagu Dunia
atau 96, 87% dari total luas sagu di Indonesia
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 15
Potensi Pangan Lokal Indonesia Timur
Usulan Keputusan Rakortas
1954 – Beras 54% : Pangan lokal 46%
1987 – Beras 81% : Pangan lokal 19%
1999 – Beras 88% : Pangan lokal 12%
2010 – Beras dan Terigu~100%
Sumber: Badan Ketahanan Pangan 2014
Isu:
• Konsumsi air
• Perubahan iklim
• Subsidi
• Impor
• Penyakit Degeneratif (PTM)
Kebijakan:
• Berasisasi (1967-1998)
• One Day No Rice (~2013)
• Kawasan Pangan Rumah Lestari (~2014)
• Konsumsi Pangan Seimbang (~2015)
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 16
Keunggulan SAGU
Usulan Keputusan Rakortas
Sagu merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi besar untuk didorong dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ekonomi daerah, dan kinerja ekspor
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 17
Keunggulan lain SAGU PAPUA
Usulan Keputusan Rakortas
PRODUKSI PATI SAGU DI INDONESIA DAN MALAYSIA
Keterangan:
Palm No.1-4 (■); Batu Pahat, Johor
(Malaysia),
No.5-17 (■); Mukah and Dalat,
Sarawak (Malaysia), No.18-24 (■); Pontianak,
Kalimantan Barat (Indonesia),No. 25-40 (■); Tebing Tinggi,Riau
(Indonesia),No.41-61 (■); Kendari, Sulawesi
Tenggara (Indonesia),No. 62-85 (■); Ambon, Maluku
(Indonesia),No. 86-143 (■); Jayapura, Papua
(Indonesia)
Sumber: Bintoro (2018)
Jenis Sagu yang tumbuh di Papua menghasilkan pati yang lebih tinggi dibandingkan sagu yang tumbuh di daerah lain di Indonesia dan di Malaysia
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 18
SAGU: Pangan Lokal Indonesia Timur
Usulan Keputusan RakortasIG: 79 (Tinggi)
Kadar Karbohidrat:
38 g/ 100 g
IG: 68 (Sedang)
Kadar Karbohidrat:
79 g/ 100 g
Sagu memiliki kadar karbohidrat paling tinggi namun ber-IG rendah
sehingga baik untuk kesehatan
IG: 62 (Sedang)
Kadar Karbohidrat:
20 g/ 100 g
IG: 65 (Sedang)
Kadar Karbohidrat:
27 g/ 100 g
IG: 53 (Rendah)
Kadar Karbohidrat:
23 g/ 100 g
IG: 48 (Rendah)
Kadar Karbohidrat:
18 g/ 100 g
IG: 32 (Rendah)
Kadar Karbohidrat:
72 g/ 100 g
IG: 26 (Rendah)
Kadar Karbohidrat:
83 g/ 100 g
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 19
Pohon Industri SAGU
Usulan Keputusan Rakortas
SAGU
Sumber: PT ANJ Agri Papua (2016)
Sagu dapat menjadi alternatif sumber karbohirat pangan dan sumber renewable energy
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 20
4. Pembiayaan pembangunan infrastruktur dasar
dan logistik sagu dan industri tepung sagu
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 21
Arah Kebijakan dan Strategi (1)
Usulan Keputusan Rakortas
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 22
Arah Kebijakan dan Strategi (2)
Usulan Keputusan Rakortas
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024
Pengembangan hilirisasi industri pertanian dan kehutanandifokuskan pada pengolahan turunan komoditas utamaseperti peternakan, kelapa sawit, kelapa, karet, kayu, rotan,sagu, kakao, kopi, tanaman obat, buah-buahan, florikulturadan rempah-rempah, pengembangan indikasi geografstanaman jamu/obat, serta standardisasi prosesdan produk jamu nasional.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 23
Proyek Prioritas: Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan
Usulan Keputusan Rakortas
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024
Peningkatan nilai
tambah, lapangan
kerja, dan investasi
di sektor riil, dan
industrialisasi
Peningkatan Industri
Pengolahan Berbasis
Pertanian, Kemaritiman,
dan Non Agro
Terintegrasi Hulu-Hilir
Pengembangan
Industri
Berbasis
Perkebunan
P
P
K
P
P
r
o
P
Kopi Kakao Karet
Kelapa Sagu
Matriks Pembangunan RPJMN 2020-2024
PP/KP/ProP/
Proyek
Program
Kementerian/
Lembaga
Indikator
Indikasi Target Indikasi
Pendanaan
(Rp Miliar)
Lokasi
Proyek Prioritas
Strategis
(Major Project)
Instansi
Pelaksana2020 2021 2022 2023 2024
ProP:
Pengembangan
Industri
Berbasis
Perkebunan
Peningkatan
Produksi
Komoditas
Perkebunan
Berkelanjutan:
Pengembangan
Tanaman Tahunan
dan Penyegar
Area
Tanaman
Sagu (Ha)
400 400 400 400 400 87,7 2 Provinsi
(Papua dan
Papua Barat)
- Kementan
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 24
Strategi Pengembangan Wilayah Adat
Usulan Keputusan Rakortas
Lingkup Wilayah Adat dan Strategi Pengembangannya
Wil. Adat Kabupaten/Kota Strategi Pengembangan
Laa Pago Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah,
Lanny Jaya, Nduga, Jayawijaya, Yalimo, Yahukimo, dan
Pegunungan Bintang
Strategi pengembangan ekonomi menjadi bagian dari Major
Project Wilayah Adat Laa Pago
Saireri Kabupaten Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, dan
Waropen
Hilirisasi industri perikanan, industri pengalengan ikan dan industri
pariwisata budaya dan bahari Kepulauan Padaido dan Kepulauan Ambai
Mamta Kota Jayapura, Kabupaten Mamberamo Raya, Sarmi,
Jayapura, dan Keerom
Hilirisasi industri sagu, kelapa, kakao dan pengembangan
pariwisata Danau Sentani dan wisata bahari
Mee Pago Kabupaten Nabire, Intan Jaya, Paniai,
Dogiyai, Deiyai, dan Mimika
Hilirisasi industri sagu, kelapa, kakao dan pengembangan
pariwisata Danau Sentani dan wisata bahari
Anim Ha Kabupaten Asmat, Merauke, Mappi, dan Boven Digoel Hilirisasi industri sagu, tebu, perikanan, industri pangan dan
industri peternakan
Bomberay Kabupaten Fak-Fak dan Kaimana Hilirisasi industri pala, peternakan dan pariwisata budaya dan bahari
Teluk Triton
Domberay Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Tambrauw,
Maybrat, Sorong Selatan, Pegunungan Arfak, Manokwari,
Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama
Strategi pengembangan ekonomi menjadi bagian dari Major
Project Wilayah Adat Domberay.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 25
Peta Sebaran SAGU di PAPUA dan PAPUA BARAT
Usulan Keputusan Rakortas
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 26
Tantangan Pengembangan SAGU
Usulan Keputusan Rakortas
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 27
Pengembangan Klaster SAGU
Usulan Keputusan Rakortas
Pemetaan wilayah sesuai
densitastan. sagu
Identifikasi stakeholder
beserta perannya
Kemudahan akses
pembiayaan/ investasi
Penataan Hutan Sagu menjadi Kebun Sagu &
penerapan GAP
Pembentukkan koperasi &
kemitraan dgn offtaker
Penerapan Integrated Smart Farming (sagu,
palawija, ikan)& pendampingan
Pembangunan industrialisasi,
logistik, & akses pasar
PENGEMBANGANKLASTER SAGU
PENGEMBANGAN KLASTER SAGU
Penyedia Teknologi
PenyediaPembiayaan
Penyedia Saprodi
PenjaminKeberlangsungan
Ekosistem
Fasilitator Keberlangsungan
Ekosistem
Penyedia Pasar/Offtaker
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI 28
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI
CUACA EKSTRIM
9
Oceanic Nino Index (ONI) Indonesia, 2011-2018
Sumber : Climate Prediction Centre, NOAA,2020
Intensitas Curah Hujan di 15 Provinsi Wilayah Terdampak El Nino 2014-2015 & La Nina, 2015-2016 (milimeter)
Provinsi El Nino La Nina
2014 2015 2015 2016
Sumatera Utara 3095.21 3035.93 3035.93 4140.96
Sumatera Selatan 2127.28 1926.11 1926.11 2718.38
Jawa Tengah 2440.95 1672.01 1672.01 2725.09
Bali 1334.32 1361.96 1361.96 2040.31
Nusa Tenggara Barat 1064.81 1081.95 1081.95 1932.84
Nusa Tenggara
Timur
1504.96 1227.26 1227.26 1739.75
Kalimantan Timur 2404.33 2303.38 2303.38 2867.82
Sulawesi Utara 1679.90 1072.51 1072.51 1758.05
Sulawesi Tengah 2002.55 1519.43 1519.43 2215.09
Sulawesi Selatan 2253.33 1664.35 1664.35 2320.02
Sulawesi Barat 1905.25 1654.20 1654.20 2538.90
Maluku 2217.98 1290.40 1290.40 2284.37
Maluku Utara 1885.60 1121.64 1121.64 1979.92
Papua Barat 2310.61 1756.84 1756.84 3432.85
Papua 1834.94 1557.16 1557.16 2289.58
Sumber: Fitriana dan Siregar(2020)
- ONI > 0.5 El Nino; ONI < -0.5 La Nina. CH akhir2 ini cenderung meningkat (La Nina).
- BMKG: cuaca ekstrim terjadi tahun 1918 (CH 125.2 mm/hari). Di awal tahun 2020, CH max. mencapai 377 mm/hari. Kecenderungan 2020, rataan CH menurun.
- Cermati, 1918 ada Spanish Flu, 2020 di RI ada Covid-19.
LAMPIRAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI
STOK PANGAN GLOBAL & DOMESTIK
10
Sumber: USDA (Apr.2020)
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI12
Menko Perekonomian: stok beras hingga akhir 2020 diperkirakan 4.7 juta ton. Bulog akan menyerap 900 ribu - 1,4 juta ton gabah petani. Bulog punya program bantuan sosial 450 ribu ton.
Dirut Bulog: ketersediaan beras di Bulog per 17 April 2020 sebesar 1.41 juta ton, terdiri dari stok CBP 1.035 juta ton, beras komersial 56 ribu tonmencukupi penyaluran kebutuhan pangan nasional (Kompas, 20/4/2020).
Kementan: produksi beras Juni 2020 surplus 6.4 juta ton. Stok akhir Maret 2020 sktr 3.45 juta ton, dg
rincian 1.4 juta ton dari Bulog, 1.2 juta ton daripeng-gilingan, 754 ton dari pedagang, 2.9 ribu ton dari
Lumbung Pangan Masyarakat, serta stok di rumah tangga dan horeka (Detik Finance, 4 Mei 2020).
Sumber: FAO (2 Apr.2020)
Tantangan: efektifitas sistem logistik terutama distribusi pangan antar pulau.