pembelajaran ips sd

30
PEMBELAJARAN IPS SD IMPLIKASI Tugas ini Unt

Upload: zulfiatus-laila-sholichah

Post on 17-Jan-2016

270 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajaran Ips Sd

PEMBELAJARAN IPS SD

IMPLIKASI

Tugas ini Unt

Page 2: Pembelajaran Ips Sd

KATA PENGANTAR

Page 3: Pembelajaran Ips Sd

DAFTAR ISI

Page 4: Pembelajaran Ips Sd

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Sagala, 2010: 3).

Pendidikan IPS di Sekolah Dasar mempelajari kehidupan sosial

berdasarkan pada kajian geografi, ekonomi, antropologi, tatanegara dan

sejarah. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,

dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) disusun secara sistematis, komprehensif dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat.

Pengembangan pembelajaran IPS di SD berarti penyempurnaan tujuan, isi

pelajaran, metode, media, dan strategi dalam kegiatan belajar mengajar

IPS pada jenjang sekolah dasar. Berbagai tradisi dalam ilmu sosial,

termasuk konsep, teori, fakta, struktur,- metode dan penanaman nilai-nilai

dalam ilmu sosial perlu dikemas secara integrative dan komunikatif serta

relevan dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat.

Pengembangan materi pembelajaran yang baik selalu menggunakan

ketentuan untuk melibatkan anak dalam perencanaan kegiatan

pembelajaran. Keterlibatan dan partisipasi berguna untuk mengklarifikasi

tujuan pembelajaran bagi anak-anak dan memungkinkan mereka untuk

mengidentifikasi secara psikologis kegiatan yang harus dilakukan dalam

materi. Guru harus merencanakan bersama dengan anak-anak berbagai

tugas belajar spesifik yang dilakukan dalam materi tertentu, seperti daftar

pertanyaan tentang informasi yang diinginkan, membuat grafik mengenai

apa yang harus dilakukan, mencari, dan mendaftar sumber informasi,

Page 5: Pembelajaran Ips Sd

membuat laporan kemajuan, menyatukan saran, dan merencanakan

kegiatan lanjutan.

Selama ini pembelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang sulit, kurang

penting, dan membosankan. Hal ini disebabkan karena mata pelajaran IPS

sebagian besar materi hanya menekankan pada aspek kognitif dan

kurangnya penekanan pada aspek afektif dan psikomotor. Untuk

menyeimbangkan aspek-aspek tersebut guru menerapkan beberapa cara

yang sekiranya mampu untuk mengatasi kesulitan penyampaian

pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Salah satu cara yaitu penerapan

pembelajaran berbasis kearifan lokal.

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta

berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan

kebutuhan mereka. Istilah ini dalam bahasa Inggris dikonsepsikan

sebagailocal wisdom/local knowledge /local genious yang artinya

kebijakan setempat/pengetahuan setempat/kecerdasan setempat. Sistem

pemenuhan kebutuhan mereka meliputi seluruh unsur kehidupan agama,

ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan

komunikasi, serta kesenian.

Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam

kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman

prasejarah hingga saat ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif

manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang

dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang

atau budaya setempat Wietoler dalam Akbar (2006) yang terbangun secara

alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan

lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang menjadi suatu

kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang secara turun-

temurun. Secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai

sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya

adalah budaya suku-suku bangsa yang tinggal di daerah itu. Dalam

Page 6: Pembelajaran Ips Sd

pelaksanaan pembangunanan berkelanjutan oleh adanya kemajuan

teknologi membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan

masyarakat dalam mengelola lingkungan, seringkali budaya lokal

dianggap sesuatu yang sudah ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga

perencanaan pembangunan seringkali tidak melibatkan masyarakat.

Pembelajaran berbasis kearifan lokal akan lebih

bermakna adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat

pembelajaran student centered daripada teacher centered.  Hal ini sejalan

dengan pernyataan Suparno (dalam Darlia 2010: 2) bahwa belajar bukan

sekedar kegiatan pasif menerima materi dari guru, melainkan proses aktif

menggali pengalaman lama, mencari dan menemukan pengalaman baru

serta mengasimilasi dan menghubungkan antara keduanya sehingga

membentuk makna. Makna tercipta dari apa yang siswa lihat, dengar,

rasakan, dan alami. Untuk guru, mengajar adalah kegiatan memfasilitasi

siswa dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat keterlibatannya

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, sebagian besar waktu

proses pembelajaran berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa.

Guru selalu berusaha agar kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan

efisien. Guru juga berperan penting dalam perancang strategi

pembelajaran. Guru yang professional hendaknya merancang

pembelajaran yang aktif, kreatif, afektif, dan menarik. Indikator guru yang

professional sebagai perancang pembelajaran, yaitu: (1) menguasai

kurikulum dan perangkat pembelajaran, maksudnya guru harus tanggap

dalam penguasaan kurikulum dan perangat pembelajarannya, (2)

menguasai materi, (3) menguasai berbagai macam metode, dan (4) mampu

mengelola pembelajaran.

Kemampuan tersebut kurang dipahami oleh guru, sehingga mata pelajaran

IPS yang kelihatannya mudah tetapi nilai hasil belajarnya kurang

memuaskan. Hal ini menuntut guru untuk kreatif dalam menentukan

Page 7: Pembelajaran Ips Sd

strategi pengelolaan pembelajaran dengan menetapkan model

pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

B. Tujuan

1. Untuk mengembangkan materi IPS SD berdasarkan kekhususan atau

kearifan lokal .

2. Mengenal kearifan lokal khususnya batik yang ada di daerah Sidoarjo

C. Manfaat

1.Menciptakan generasi atau peserta didik yang memahami serta mencintai

budaya lokal .

2.

Page 8: Pembelajaran Ips Sd

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Observasi batik dilakukan di daerah Jetis , Sidoarjo , dimana kami

melakukan observasi tentang batik khas di Daerah Sidoarjo. Kami

melakukan observasi dirumah salah satu pengrajin batik di kampung jetis ,

pusat batik Sidoarjo. Narasumber yang juga pengrajin batik ini memiliki

Nama H. Muhammad Miftach atau yang lebih akrab di panggil dengan

sebutan Abah Miftach. Abah Miftach lahir pada tahun 1949 di Sidoarjo.

Pada tahun 1964 beliau memilih melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di Malang , karena pada saat itu belum ada SMA

negeri di Daerah Sidoarjo. Sejak SMA , Abah Miftach memiliki hobi

membuat puisi , lukisan dan arsitektur bangunan rumah (dilampiran

gambar). Pada awalnya hobi menggambar it hanya sebatas iseng , namun

hobi terus dikemabnagkan leh beliau. Pada saat kelas 3 SMA beliau

melukis tentang gadis pondok yang cantik dan rajin mengaji , dima waktu

itu beliau berharap dapat meminang dan memperistri yang cantik jelita

seperti pada gambar, hingga akhirnya beliau menikah dengan seorang

wanita yang pernah menjadi Juara I Guk Yuk Sidoarjo. Dari pernikahan

itu beliau dikaruniai tiga orang anak, dua putra dan satu putri , Aanak

pertama dan keduanya kini telah sukses menempuh karir sebagai arsitek .

Bakat arsitek ini diturunkan dari Ayah mereka yang juga jago sekali dalam

menggambar.

Awalnya Abah Miftach membuka usaha berupa Toserba , namun pada

tahun 1970 akhirnya beliau membanting setir menjadi seorang pengusaha

batik Sidoarjo dan memberi nama usahanya “Batik Tulis Dahlia”. Dalam

menjalankan usahanya beliau dibantu oleh saudara perempuanya dalam

menentukan motif serta corak yang ada dalam batik . Motif yang khas dari

batik tulis Sidoarjo yang dibuat oleh Abah Miftach ini yaitu motif udang

bandeng yang juga merupakan icon dari kota Sidoarjo. Warna yang

dominan pada motif batik tulis Jetis Sidoarjo ini yakni merah tua , biru

serta coklat.

Page 9: Pembelajaran Ips Sd

Pada tahun 1975 beliau memiliki sekitar 50 karyawan . Tahun 1975

merupakan masa keemasan batik tulis Sidoarjo. Sebanyak 10 pelajar asing

dari Amerika Serikat , Belgia , Australia , Kanada serta Jerman belajar

membatik di tempat milik Abah Miftach pada saat itu, dari situlah

akhirnya Abah Miftach mendapat penghargaan dari PBB .

Pada tahun 1975 batik tulis Sidoarjo banyak dikirim keluar kota

khususnya ke Madura. Pada saat itu Madura belum bisa membuat batik

sendiri sehingga harus mengambil batik dari daerah Sidoarjo. Namun pada

tahun 1990 mulai muncul batik sablon yang dikenal dengan tekstil

bermotif batik. Batik tersebut membuat permintaan dan produksi batik

Jetis turun drastis. Penurunan tersebut berimbas banyaknya pengerajin dan

usaha batik yang gulung tikar saja. Lalu pada saat itu juga , Madura sudah

bisa membuat batik sendiri , mereka tidak lagi menyetok batik dari

Sidoarjo , akibatnya produksi batik sedikit tersendat saat itu.

Proses pembuatan batik tulis Sidoarjo ini membutuhkan waktu yang tidak

sedikit , untuk satu lembar kain saja paling cepat diselesaikan dalam waktu

setengah bulan. Proses pertama dari pembuatan batik tulis yaitu

menggambar motif atau corak yang diinginkan pada selembar kain putih

atau yang biasa disebut molani , Setelah proses molani , batik selanjutnya

dilukis meggunakan lilin menggunakan canting dengan mengikuti pola

yang ada. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian

yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian

halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya

saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi

lapisan lilin tidak terkena. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama

pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain

tersebut pada warna tertentu .

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan. Setelah kering,

kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam

menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap

dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Kemudian, dilanjutkan

dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya,

Page 10: Pembelajaran Ips Sd

menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain

tersebut dengan air panas diatas tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan

kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin

(menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali

sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna

direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin,

sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak

perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda

gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti

lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik

tersebut telah siap untuk digunakan. Proses terakhir adalah mencuci kain

batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya

sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Hingga saat ini , Abah Miftach memiliki sekitar .... pekerja. Dalam satu

ulan rata-rata setiap pekerja mampu menghasilkan 4 lembar kain batik

berukuran 2,25 x 1,5 meter.

Untuk proses pemasaran sendiri , selain dipasarkan sendiri oleh pengrajin

di toko miliknya , Abah Miftach juga memasarkan produk batik buatnya

ke berbagai kota di Jawa Timur yakni di Jember , Malang , Trenggalek

dan Jombang. Produk yang dipasarkan keluar kota berupa barang jadi

seperti baju , long dress dll.

Selain dipasarkan ke berbagai kota-kota besar di Jawa Timur , Abah

Miftach juga menjual sendiri hasil batiknya di toko batik tulis yang beliau

beri nama “ Batik Tulis Dahlia “ ini . Di toko “Dahlia” ini Abah Miftach

menjual berbagai produk batik hasil karyanya. Berbeda dengan pemasaran

ke luar kota yang berupa barang jadi , di Toko “Dahlia” ini beliau juga

memasarkan batik dalam bentuk tak jadi atau maih berupa lembaran kain.

Abah Miftach mengatakan untuk membuat satu baju batik ukuran pria

dewasa dibutuhkan kain sekitar 2,0 meter. Untuk membuat satu longdress

ukuran wanita dewasa dibutuhkan kain batik sekitar 2,7 meter.

Page 11: Pembelajaran Ips Sd

Harga yang ditawarkan untuk satu produk batik cukup beragam,

tergantung motif , corak serta bentuk hasil dari batik tersebut. Semakin

ramai dan semakin banyak warna yang digunakan , maka semakin mahal

pula harga batik tulis. Begitu juga dengan bentuk dari produk , semakin

bagus dan unik bentuk dari produk maka juga akan semakin mahal pula

harganya. Untuk harga selembar kain batik saja atau batik tak jadi

harganya berkisar Rp 250.000,- hingga Rp 400.000,- perlembar, jika batik

sudah di bentuk menjadi baju ataupun longdress harganya bisa mencapai

Rp 450.000,- hingga Rp 600.000,- per produk.

Saat ini Abah Miftach banyak memproduksi batik dalam bentuk baju. Hal

ini disebabkan karena sudah jarang sekali masyarakat yang menggunakan

selendang atau jarik untuk dipakai sehari-hari. Selain itu Abah Miftach

banyak memproduksi baju karena pada umumnya para penjahit

kebingungan saat menjahit kain batik . Kebanyakan para penjahit bingung

motif mana yang harus digunakan pada saku , kera baju , punggung dll.

Abah Miftach juga sering mengikuti pameran-pameran diberbagai event

yang diadakan

B. Implikasi Terhadap Pembelajaran IPS SD

Menurut pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua

kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia

John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat,

sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum

maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-

gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai

baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Menurut Keraf (2002), kearifan lokal/tradisional adalah semua bentuk

pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan

atau etika yanag menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam

komunitas ekologis.

Kearifan lokal menurut Naritoom (Wagiran, 2010) paling tidak

menyiratkan beberapa konsep, yaitu:(1) kearifan lokal adalah sebuah

Page 12: Pembelajaran Ips Sd

pengalaman panjang, yang diendapkan sebagai petunjuk perilaku

seseorang; (2) kearifan lokal tidak lepas dari lingkungan pemiliknya; dan

(3) kearifan lokal itu bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan senantiasa

menyesuaikan dengan zamannya. Konsep demikian juga sekaligus

memberikan gambaran bahwa kearifan lokal selalu terkait dengan

kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul sebagai

penjaga atau filter iklim global yang melanda kehidupan manusia.

Pemaknaan terhadap kearifan lokal dalam dunia pendidikan masih sangat

kurang. Ada istilah muatan lokal dalam struktur kurikulum pendidikan,

tetapi pemaknaannya sangat formal karena muatan lokal kurang

mengeksporasi kearifan lokal. Muatan lokal hanya sebatas bahasa daerah

dan tari daerah yang diajarkan kepada siswa. Tantangan dunia pendidikan

sangatlah kompleks. Apalagi jika dikaitkan dengan kemajuan global di

bidang sains dan teknologi, nilai-nilai lokal mulai memudar dan

ditinggalkan. Karena itu eksplorasi terhadap kekayaan luhur budaya

bangsa sangat perlu untuk dilakukan.

Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan

kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita

secara luas adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional

kita sebagai sebuah bangsa. Budaya nusantara yang plural dan dinamis

merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati, karena semuanya

merupakan kenyataan  hidup (living reality) yang tidak dapat dihindari.

Tantangan-tantangan terhadap kearifan lokal yang muncul adalah sebagai

berikut:

1.    Kurang adanya partisipasi dari masyarakat, terutama kalangan muda

dan dunia pendidikan mengenai upaya untuk mengaplikasikan,

mempertahankan, dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

2.    Adanya perkembangan nilai-nilai budaya modern menyebabkan

banyak masyarakat yang meninggalkan budayanya bersamaan dengan nilai

kearifan lokal yang terkandung di dalamnya sehingga hanya sedikit sekali

Page 13: Pembelajaran Ips Sd

masyarakat yang masih menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal

tersebut.

3.    Kurangnya perhatian baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah terhadap pelestarian budaya dan kearifan lokal yang tumbuh dan

berkembang dimasyarakat.

4.    Kesadaran yang kurang dari warga masyarakat di Indonesia untuk

melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada.

5.    Jumlah Penduduk menuntut pemenuhan kebutuhan yang tinggi pula

terutama masalah pangan, maka revolusi hijau di bidang pertanian untuk

memenuhi kebutuhan pangan yang ada ditempuh. Pada akhirnya petani

meninggalkan kearifan lokal dalam hal pengolahan lahan pertanian yang

sudah terlebih dahulu digunakan dalam budidaya pertanian yang selaras

selaras dengan alam. Bibit lokal yang sebenarnya mempunyai ketahanan

terhadap hama dan penyakit, pupuk kandang dan pupuk organik yang

digantikan dengan pupuk kimia, penggunaan hewan untuk membajak yang

digantikan traktor, penggunaan obat-obatan dari tanaman untuk pertanian

diganti dengan obat-obatan kimia yang pada faktanya sangat merusak

lingkungan terutama tanah dan air.

6.    Perkembangan teknologi dan  arus globalisasi ikut berperan dalam

merubah pola pikir masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi

modern dianggap lebih bagus dan cepat untuk mencapai tujuan

dibandingkan dengan yang tradisional (lokal) dengan mengesampingkan

berbagai dampak negatifnya. Pada akhirnya kerusakan lingkunganlah yang

timbul. Hutan banyak diekspliotasi dijadikan perkebunan, sungai jadi

tempat pembuangan limbah dan sebagainya.

Kearifan  lokal  merupakan  modal pembentukan  karakter  luhur suatu

bangsa yang kemudian akan menjadi jati diri bangsa itu sendiri.  Karakter

luhur  adalah  watak  bangsa  yang  senantiasa  bertindak  dengan  penuh k

esadaran dan  pengendalian  diri.  Kearifan  lokal juga  bersumber pada

berbagai budaya yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat yang

Page 14: Pembelajaran Ips Sd

memiliki nilai-nilai luhur. Tiap suku dan daerah di Indonesia memiliki

budaya dan adat istiadat sendiri-sendiri dengan nilai kearifan lokal tertentu

yang terkandung di dalamnya. Maka kekayaan tersebut tentu saja menjadi

modal tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan dunia

pendidikan dengan berbasis pada kearifan lokal dan budaya dimasing-

masing daerah.

Berbagai bentuk  kearifan  lokal  yang  merupakan

daya  dukung  bagi  penyelenggaraan  dan

pengembangan pendidikan  dalam  masyarakat antara lain sebagai berikut:

1.    Kearifan lokal masyarakat dalam bentuk peraturan tertulis tentang

kewajiban

belajar,  seperti  kewajiban mengikuti  kegiatan  pembelajaran  bagi  warga 

 masyarakat yang masih buta aksara.

2.    Kearifan  lokal  dalam  menjaga  keharmonisan  hubungan  antarsesam

a  manusia,  melalui  aktivitas  gotong royong

yang  dilakukan  masyarakat  dalam  berbagai aktivitas.

3.    Kearifan  lokal  yang  berkaitan  dengan

seni.  Keseniaan  tertentu  memiliki  nilai

untuk  membangkitkan  rasa kebersamaan  dan  keteladan  serta  rasa  peng

hormatan  terhadap  pemimpin  dan  orang yang dituakan.

4.    Kearifan  lokal  dalam  sistem  anjuran (tidak tertulis), namun

disepakati dalam rapat  yang  dihadiri  unsur-unsur dalam

masyarakat  untuk  mewujudkan  kecerdasan  warga,  seperti  kewajiban  

warga masyarakat untuk tahu baca tulis ketika

mengurus  Kartu  Tanda  Penduduk  dan Kartu Keluarga

Prospek pengembangan kearifan lokal dalam dunia pendidikan di masa

depan sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan pemerintah yang

berkaitan langsung dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Maka

dari itu penting untuk melibatkan dunia pendidikan dalam rangka untuk

tetap menjaga kearifan lokal yang ada di Indonesia dengan

Page 15: Pembelajaran Ips Sd

mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut

ke dalam konten dan proses pembelajaran.

Pembelajaran berbasis kearifan lokal dipadu dengan pembelajaran IPS

sangatlah cocok. Hal ini sesuai dengan tujuan IPS yaitu agar siswa mampu

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan untuk

menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dikehidupan siswa, sesuai

dengan kemampuan belajarnya.

Mengintegrasikan ke mata pelajaran IPS bertujuan untuk memperkenalkan

nilai-nilai pendidikan karakter di mata pelajaran sehingga menyadari akan

pentingnya nilai-nilai tersebut dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam

tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik

yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan

pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai

kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan

peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-

nilai dan menjadikannya perilaku.

Upaya pengembangan pendidikan dengan pembelajaran IPS yang berbasis

kearifan lokal tidak akan terlaksana dengan baik tanpa peran serta

masyarakat secara optimal. Keikutsertaan berbagai unsur dalam

masyarakat dalam mengambil prakarsa dan menjadi penyelenggara

program pendidikan merupakan kontribusi yang sangat berharga, yang

perlu mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintah sebagai pengambil

kebijakan.

Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan

kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan secara

luas adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita

sebagai identitas sebuah bangsa. Pendidikan bukan sekedar mengajarkan

sesuatu yang benar dan yang salah tetapi pendidikan juga menanamkan

kebiasaan tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham

(kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif)

nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotorik).

Page 16: Pembelajaran Ips Sd

Pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan pembelajaran yang

menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran student

centered daripada teacher centered.  Hal ini sejalan dengan konsep ideal

bahwa belajar bukan sekedar kegiatan pasif menerima materi dari guru,

melainkan proses aktif menggali pengalaman lama, mencari dan

menemukan pengalaman baru serta mengasimilasi dan menghubungkan

antara keduanya sehingga membentuk makna. Makna tercipta dari apa

yang siswa lihat, dengar, rasakan, dan alami. Untuk guru, mengajar adalah

kegiatan memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya lewat keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dipadukan dengan

pembelajaran IPS di sekolah sangatlah tepat. Hal ini sesuai dengan tujuan

IPS yaitu agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah sosial yang terjadi

dikehidupan siswa, sesuai dengan kemampuan belajarnya. Pembelajaran

yang dilakukan dengan cara mengintegrasi nilai-nilai kearifan lokal ke

dalam mata pelajaran IPS itu sendiri.

Pembelajaran IPS yang berbasis kearifan lokal ini dilakukan dengan

mengintegrasikan berbagai bentuk kearifan lokal tersebut ke dalam mata

pelajaran IPS dengan untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal di

daerah setempat pada mata pelajaran IPS, sehingga diharapkan siswa

menyadari akan pentingnya nilai-nilai tersebut dan menginternalisaikan

nilai-nilai itu ke dalam tingkah lakunya sehari-hari melalui proses

pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas.

Pada setiap mata pelajaran di SD sebenarnya telah memuat materi-materi

yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Pengembangan nilai-nilai

pendidikan karakter di setiap mata pelajaran dapat dilakukan dengan

mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kompetensi

dasar (KD) yang sesuai yang terdapat dalam Standar Isi (Permendiknas

No. 22 tahun 2006). Jumlah KD di setiap mata pelajaran yang dapat

Page 17: Pembelajaran Ips Sd

diintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter tentu berbeda, ada yang

banyak dan ada yang sedikit. Selanjutnya kompetensi dasar yang dapat

diintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dikembangkan pada

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Sebagai contoh berdasarkan materi kelas IV standar kompetensi

(Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi

di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi) dan kompetensi dasar

(Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

dan potensi lain di daerahnya). Nilai karakter yang dapat dimunculkan

yaitu jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin

tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Pembelajaran  kearifan  lokal yang kontekstual akan menumbuhkan sikap

kreatif dan budi luhur. Jika hal ini tetap terjaga maka nilai-nilai kearifan

kearifan lokal yang salama ini ada dalam masyarakat dapat terus terjaga,

dihormati dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh masyarakat.

Untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks pendidikan dasar

terutama dalam hal pembelajaran IPS maka diperlukan berbagai upaya

yang dapat kita lakukan yaitu salah satunya dengan mengintegrasikan

nilai-nilai dan wujud kearifan lokal yang ada ke dalam proses

pembelajaran IPS di sekolah.

Upaya pelestarian kearifan lokal yang bersumber dari masyarakat sebagai

hasil interaksinya dengan lingkungan dillakukan dengan menjadikan

kearifan lokal sebagai sumber materi dan nilai-nili yang ditanamkan dalam

pembelajaran IPS. Dengan demikian diharapkan tujuan dari pembelajaran

IPS itu sendiri akan dapat tercapai dengan maksimal dengan adanya

pendekatan budaya, adat dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang

di masyarakat. Melalui upaya tersebut diharapkan berbagai kearifan lokal

yang ada di masyarakat selama ini dapat tetap terjaga keberadaanya, selain

itu dengan penanaman nilai-nilai dan hakikat kearifan lokal yang ada sejak

Page 18: Pembelajaran Ips Sd

dini pada siswa, diharapkan siswa dapat menyerap, memahami kemudian

mengaplikasikan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupannya kelak.

Selain upaya di atas ada juga upaya lain yang lebih mudah dilakukan dan

langsung dapat diimplementasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari

yaitu:

1.    Mengadakan gerakan memasang symbol atau kata-kata dari kearifan

lokal di pintu masuk sekolah.

2.    Mencetak  dalam  kaos-kaos  olah  raga,  kaos  tari,  kaos  peringatan/

panitia, atau yang lain dalam upaya mengenalkan kearifan lokal yang ada

dimasyarakat.

3.    Memasang  kearifan  lokal  berupa  pepatah  dan  kata-kata  di  ruang-

ruang sekolah, kelas, dan kantor.

4.    Penerbitan  kearifan  lokal  dalam  bentuk  buku

khusus,  diwujudkan  dalam  buku kenangan, dilengkapi gambar menarik

tentang kearifan lokal.

5.    Menampilkan  kearifan  lokal  dalam  acara  televisi,  seperti  yang  di

gagas Jogja  TV  (Sabdatama,  Pocung),  dan sebagainya. 

6.    Mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam mata pelajaran muatan

lokal (batik, kerajinan, ukiran )

7.    Mengintegrasikan kearifan lokal melalui Kegiatan Pengembangan Diri

seperti kepramukaan, paskibraka, olahraga, kesenian, dan kegiatan ilmiah

yang berbasis kearifan lokal.

8.    Dalam konteks masyarakat dilakukan dengan melaksanakan berbagai

ritual adat yang dapat menjaga kelestarian kearifan lokal yang ada

misalnya dengan kegiatan Bersih Dusun (rasulan), sedekah laut, dan ritual

tradisi yang lain.

Akhirnya dapat disimpulkan  bahwa  pembelajaran IPS

berbasis  kearifan  lokal  secara

Page 19: Pembelajaran Ips Sd

integratif,  kontekstual, bernilai  budi  luhur,  sangat layak diterapkan di

sekolah.  Hal  ini penting,  mengingat  kearifan  lokal

cepat  atau  lambat akan  membangun  jiwa

siswa,  agar  lebih  mampu  menatap  kecerahan  di  masa  depan.  Yang  le

bih  urgen lagi,  adalah pembelajaran  kearifan  lokal  yang  benar-

benar  sesuai  dengan  dunia para siswa sehingga siswa dapat menerimanya

dengan baik dan yang paling penting dapat mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Poster

Page 20: Pembelajaran Ips Sd

D.