pembelajaran sejarah materi folklor tentang cerita … · teman-teman kos nur hikmah dan sake kos....
TRANSCRIPT
PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI FOLKLOR TENTANG CERITA
RAKYAT RATU KALINYAMAT DI SMA NEGERI I DONOROJO
KABUPATEN JEPARA
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah
Oleh :
Annahar Jamilus Said
3101411092
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Mei 2015
Annahar Jamilus Said
NIM: 3101411092
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua
(Aristoteles).
Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga (H.R Muslim dalam Shahih-nya).
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu
dengan kesiapan.
Persembahan
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala
karunia-Nya. Karya kecilku ini
kupersembahkan untuk :
Ibu dan Bapakku tercinta Hj. Zumrotun dan
H. Supriyanto yang selalu memberikan
dukungan, semangat, dan doa untuk
keberhasilanku.
Noor Malikhah Muazizah yang selalu
memberikan semangat untuk
keberhasilanku.
Teman-teman seperjuangan Pendidikan
Sejarah angkatan 2011 ( SAMBELBARA).
Teman-teman WTS (Waroeng Teater Sosial).
Teman-teman Kos Nur Hikmah dan SAKE
Kos.
Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul. Pembelajaran Sejarah Materi Folklor tentang
Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo Kabupaten Jepara.
Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana
pendidikan pada Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
Penyususnan skripsi ini didalamnya, penulis memperoleh bimbingan,
bantuan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin kuliah dan segala fasilitas kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang yang telah memberi ijin penelitian.
3. Arif Purnomo, S.Pd, S.S, M.Pd, Ketua Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis selama menempuh studi.
4. Drs. Ba‟in, M.Hum, Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis
dengan penuh kesabaran, dan memberikan waktu serta ilmu pengetahuan
dengan penuh bijaksana sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs Hariyanto M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Donorojo yang
telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
6. Nurul Fitriana Fia S.Pd, selaku Guru Sejarah SMA Negeri 1 Donorojo yang
telah memberikan informasi terkait dengan permasalahan dalam penelitian
ini.
vii
7. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo yang telah memberikan
informasi yang terkait dengan permasalahan skripsi ini.
8. Mukhlisin selaku Juru Kunci Punden Nyai Ratu Kalinyamat.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkenan membacanya.
Semarang, Mei 2015
Penulis
viii
SARI
Annahar Jamilus Said, 2015. Pembelajaran Sejarah Materi Folklore Tentang
Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo Kabupaten Jepara
Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang,
Pembimbing Drs. Bain, M.Hum.
Kata Kunci: Cerita Rakyat, Ratu Kalinyamat Jepara, Persepsi, Karakter.
Folklor tentang cerita rakyat dapat dikatakan bersifat mendidik, karena melalui
titik-titik yang ada dalam cerita rakyat dapat membentuk moral baik bagi
masyarakat pendukungnya Masyarakat Donorojo memiliki folklor tersendiri
tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat. di kecamatan Donorojo terdapat sebuah
sekolah menengah atas yang bernama SMA Negeri 1 Donorojo, sekolah tersebut
memiliki banyak siswa yang berasal dari Donorojo itu sendiri, oleh karena itu
penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tentang Pembelajaran Sejarah Materi
Folklore Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Di SMA Negeri I Donorojo
Kabupaten Jepara. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui
Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat pada kelas X
SMA Negeri 1 Donorojo. (2) Untuk Mengetahui persepsi dari siswa-siswi kelas X
SMA Negeri 1 Donorojo tentang Ratu Kalinyamat. (3) Untuk mengetahui
pengaruh Kisah Ratu Kalinyamat dalam membentuk karakter siswa-siswi kelas X
SMA Negeri 1 Donorojo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode kualitatif, dan penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 Donorojo.
Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi partisipatif, dan
dokumentasi. Informasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA
Negeri 1 Donorojo dan guru sejarah. Teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber dan teknik dan analisis data dengan analisis interaksi yang langkah-
lagkahnya mulai dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data, verifikasi.
Materi folklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat pada materi pokok
sejarah sebagai ilmu. guru tidak menerangkan cerita rakyat Ratu Kalinyamat
Jepara sebagai pengayaan materi, akan tetapi guru lebih memilih memberikan
tugas ke siswa untuk mencari cerita, fiksi, mitos sejarah daerah masing-masing
siswa-siswi tinggal. Namun Bagi siswa-siswi yang berasal dari daerah Donorojo
mereka sering mendengar cerita rakyat Ratu Kalinyamat dari keluarga mereka
maupun masyarakat sekitar. Persepsi siswa tentang Ratu Kalinyamat didasarkan
pada pengetahuan mereka tentang Ratu Kalinyamat, menurut mereka secara
kepribadian Ratu Kalinyamat merupakan sosok yang pemberani, dari segi
keindahan Ratu Kalinyamat merupakan wanita yang cantik. Kemudian dari segi
kepahlawanan Ratu Kalinyamat adalah seorang pahlawan karena bagi ara siswa
pahlawan adalah sosok yang pemberani dan berjuang demi kepentingan orang
ix
banyak, dan dari segi kebanggaan siswa-siswi kelas X sangat bangga dengan Ratu
Kalinyamat karena perjuangan ratu. Berdasarkan persepsi mereka terhadap Ratu
Kalinyamat, bahwa ada beberapa sikap teladan yang dapat diambil dari Ratu
Kalinyamat. ketegasan. Keberanian, kegigihan. Dan sebagian para siswa juga
sudah dapat meniru keteladanan tersebut. Adanya pengaruh cerita rakyat Ratu
Kalinyamat terhadap siswa, dapat terjadi melalui beberapa proses, diawali dari
cerita rakyat Ratu Kalinyamat yang didapatkan oleh para siswa-siswi asli daerah
Donorojo dari orang tua maupun warga sekitar, karena cerita tersebut mereka
dapatkan berulang-ulang maka kemudian hal tersebut memberikan pengetahuan
pada siswa, selanjutnya dari pengetahuan tersebut siswa mempersepsi dan
mengambil nilai keteladanan dari cerita rakyat Ratu Kalinyamat dan akhirnya
siswa meniru nilai-nilai keteladanan dari cerita tersebut. Untuk itu peneliti
menyarankan, Guru hendaknya lebih meningkatkan lagi materi folklor, dan
menerangkan folklor-folklor Ratu Kalinyamat Jepara sebagai pengayaan dalam
pembelajaran sejarah, agar siswa-siswi lebih mengenal, mengetahui dan
memahami sejarah di daerahnya sendiri khususnya bagi siswa yang dari luar
daerah Donorojo, kemudian guru hendaknya lebih memanfaatkan lagi foklor
tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat yang ada di Donorojo untuk dikisahkan dan
dikemas sekreatif mungkin agar menarik sehingga melalui kisah tersebut
diharapkan siswa dapat terinspirasi dan mengambil nilai-nilai moral yang positif
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
E. Batasan Istilah .................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Folklor dan Cerita Rakyat ............................................................... 10
B. Ratu Kalinyamat Jepara .................................................................. 14
C. Pembelajaran Sejarah ...................................................................... 23
D. Persepsi ............................................................................................ 25
E. Pengertian Nilai ............................................................................... 30
F. Teori Pembentukan Karakter ........................................................... 32
G. Kerangka Berpikir ........................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 38
B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 39
C. Fokus Penelitian .............................................................................. 39
xi
D. Sumber Data Penelitian ................................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 42
F. Keabsahan Data ............................................................................... 46
G.Metode Analisis Data ...................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian ................................................................................ 54
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 54
2. Pembelajaran Materi Folklor tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat Jepara di SMA Negeri 1 Donorojo ............... 57
3. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat Jepara ............................................................ 60
a. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat................................................................ 60
b. Pengetahuan Siswa Tentang Kepercayaan Rakyat
dan Peninggalan Ratu Kalinyamat di Donorojo................... 61
4. Persepsi Siswa Tentang Ratu Kalinyamat Jepara ..................... 67
a. Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Ratu Kalinyamat ....... 67
b. Persepsi Siswa Tentang Keindahan Ratu Kalinyamat ......... 69
c. Persepsi Siswa Tentang Kepahlawanan Ratu Kalinyamat ... 70
d. Kebanggaan Siswa Terhadap Ratu Kalinyamat .................. 71
5. Nilai Keteladanan Dari Ratu Kalinyamat.................................. 73
6. Pengaruh Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat
dalam Membentuk Karakter Siswa ........................................... 74
B. Pembahasan ..................................................................................... 77
1. Pembelajaran Materi Folklor tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat Jepara di SMA Negeri 1 Donorojo ............... 77
2. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat Jepara ............................................................ 79
a. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat
Ratu Kalinyamat................................................................. 80
b. Pengetahuan Siswa tentang Kepercayaan Rakyat
xii
dan Peninggalan Ratu Kalinyamat di Donorojo................... 82
3. Persepsi Siswa Tentang Ratu Kalinyamat Jepara ..................... 86
a. Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Ratu Kalinyamat ....... 86
b. Persepsi Siswa Tentang Keindahan Ratu Kalinyamat ......... 88
c. Persepsi Siswa Tentang Kepahlawanan Ratu Kalinyamat ... 90
d. Kebanggaan Siswa Terhadap Ratu Kalinyamat ................... 91
4. Nilai Keteladanan Dari Ratu Kalinyamat.................................. 93
5. Pengaruh Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat
dalam Membentuk Karakter Siswa ........................................... 94
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 101
B. Saran ................................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 105
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema proses persepsi...................................................................... 29
2. Skema proses lanjutan persepsi ........................................................ 30
3. Kerangka berpikir............................................................................. 37
4. Komponen-komponen analisis model interaksi ............................... 50
5. Ratu Kalinyamat Jepara ................................................................... 89
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Observasi ............................................................................... 106
2. Pedoman Wawancara Guru .............................................................. 109
3. Pedoman Wawancara Juru Kunci .................................................... 111
4. Pedoman Wawancara Siswa ............................................................. 113
5. Daftar Informan ................................................................................ 118
6. Transkip Wawancara Guru .............................................................. 121
7. Transkip Wawancara Juru Kunci ..................................................... 125
8. Transkip Wawancara Siswa ............................................................. 131
9. RPP ................................................................................................. 173
10. Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 182
11. Dokumentasi Penelitian .................................................................. 183
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang Masalah
Sejarah yang kita miliki sekarang bermula dari tradisi sejarah lokal.
Hal ini bisa kita hubungkan dengan berbagai sejarah daerah dengan nama-
nama tradisional seperti babad, tambo, riwayat, hikayat dan sebagainya, yang
dengan cara-cara yang khas (magis-mistis) menguraikan asal-usul daerah
tertentu. Secara khusus studi sejarah lokal kelihatannya sangat terkait dengan
dua aspek tradisi kesejarahan yang tumbuh dan melekat dalam kehidupan
suatu komunitas, yaitu tradisi kesejarahan yang bersifat lisan dan tertulis.
Sejarah lokal adalah studi tentang kehidupan masyarakat atau umumnya
komunitas dari suatu lingkungan sekitar tertentu dalam dinamika
perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Widja, 1989:3-
13).
Tradisi penyusunan sejarah tidak bisa dilepaskan dari budaya suatu
masyarakat, pernyataan ini bisa dihubungkan dengan penegasan Sartono
Kartodirjo dalam Widja (1989:53-55), mengatakan penulisan sejarah sebagai
salah satu bentuk perwujudan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan kultur dan karena itu senantiasa hidup dan bergerak. Tradisi ini
sebenarnya tumbuh sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia serta
kebudayaannya. Kalau dalam cara berpikir rasional, mite, legenda maupun
dongeng itu umumnya dianggap sebagai uraian non faktual atau bahkan
2
uraian khayalan belaka, maka bagi masyarakat pendukung unsur-unsur
budaya tersebut, hal-hal diatas adalah merupakan sejarah sendiri. Tentu saja
hal ini semua mereka lakukan tanpa kesadaran. Praktek yang mereka lakukan
lebih didorong oleh kesenangan untuk menceritakan kembali peristiwa-
peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan kelompok, misalnya
kemenangan dalam perang, kehebatan kepemimpinan kepala suku, tentang
bencana alam yang pernah menimpa kelompok dan peristiwa-peristiwa
penting lainnya. Kejadian-kejadian seperti inlah yang selalu diulang-ulang
menceritakannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan, sikap,
dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat
Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga masa kini. Pengajaran sejarah
di sekolah bertujuan agar siswa dapat memperoleh kemampuan berpikir
historis dan pemahaman sejarah (Agung dan Wahyuni 2013: 55). Tujuan
instruksional pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas menurut S.K
Kochhar (2008: 27) adalah mengembangkan (1) pengetahuan, (2)
pemahaman, (3) pemikiran kritis, (4) ketrampilan praktis, (5) minat, dan (6)
perilaku.
Sasaran umum pembelajaran sejarah menurut Kochhar (2008: 27-37)
adalah mengembangkan tentang diri sendiri, memberikan gambaran yang
tepat tentang konsep waktu, ruang dan masyarakat, membuat masyarakat
mampu mengevaluasi nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya,
3
mengajarkan toleransi, menanamkan sikap intelektual, memperluas cakrawala
intelektualitas, mengajarkan prinsip-prinsip intelektualitas, mengajarkan
prinsip-prinsip moral, menanamkan orientasi ke masa depan, memberikan
pelatihan mental, melatih siswa menangani isu-isu kontroversial, membantu
mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perorangan,
memperkokoh rasa nasionalisme, mengembangkan pemahaman internasional,
dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berguna.
Ratu Kalinyamat merupakan tokoh lokal yang pernah memimpin
Jepara, dipanggung sejarah dinasti Demak tokoh Ratu Kalinyamat
mempunyai nama yang begitu menonjol ketika kerajaan itu mengalami masa-
masa suram. Popularitasnya jauh lebih menonjol dibandingkan Pangeran
Hadiri, suaminya, bahkan Sunan Prawata, Raja Demak keempat sekalipun.
Adanya gelar ratu menunjukkan bahwa di lingkungan istana kedudukanya
cukup tinggi dan menentukan. Lazimnya gelar itu hanya dipakai oleh orang-
orang tertentu misalnya seorang raja wanita, permaisuri atau putri sulung raja
(Hayati, 2000:55). Babad Demak didalamnya dikisahkan bahwa Ratu
Kalinyamat bertapa di Gunung Donorojo dan dia tidak akan mengakhiri
pertapaannya sebelum Arya Penangsang mati (Purwadi dan Maharsi, 2005:
108).
Berdasarkan pengamatan peneliti saat obsevasi pada tanggal 2 febuari
2015, di Kecamatan Donorojo terdapat tempat yang yang bernama Punden
Nyai Ratu Kalinyamat yang sering disebut juga tempat Petilasan Ratu
4
Kalinyamat, disebut petilasan karena bagi masyarakat Donorojo tempat
tersebut merupakan tempat bekas pertapaan Ratu Kalinyamat, adanya tempat
pertapaan Ratu Kalinyamat yang sampai sekarang masih ada, tentunya
mayarakat sekitar pertapaan yaitu masyarakat Donorojo memiliki folklor
tersendiri mengenai cerita rakyat Ratu Kalinyamat. folklor sendiri adalah
sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-
temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi
yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan
gerak isyarat atau alat pembantu pengingat sedangkan Cerita rakyat dapat
dikatakan bersifat mendidik, karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai
alat pendidikan dan penyebaran budaya. Fungsinya sebagai alat pendidik
adalah melalui titik-titik yang ada dalam cerita rakyat dapat membentuk moral
baik bagi masyarakat pendukungnya. Adapun fungsi sebagai penyebaran
budaya bahwa dari cerita rakyat dapat diperoleh tradisi-tradisi dari para
pendukung (Danandjaja, 2002 : 1-22).
SMA Negeri 1 Donorojo merupakan SMA yang berada di Desa
Tulkan, Donorojo, Jepara. Lokasi SMA ini juga berdekatan dengan Punden
Nyai Ratu Kalinyamat. Pembelajaran sejarah materi folklor pada sejarah
peminatan kelas X di SMA Negeri 1 Donorojo tentunya lebih berpeluang
besar dalam membahas materi folklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat
Jepara, mengingat lokasi sekolah yang berdekatan dengan Punden Nyai Ratu
Kalinyamat Jepara, apa lagi masyarakat Donorojo memiliki folklor tersendiri
5
tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat. Pada saat observasi pertama peneliti
juga menemukan data bahwa siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo
lebih didominasi oleh siswa-siswi lokal, artinya kebanyakan siswa-siswi kelas
X berasal dari daerah Kecamatan Donorojo. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan tersebut, mendasari peneliti untuk mengangkat permasalahan
tersebut kedalam skripsi dengan topik “Pembelajaran Sejarah Materi Folklor
Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo
Kabupaten Jepara”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang
diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu
Kalinyamat pada kelas X SMA Negeri 1 Donorojo ?
2. Bagaimanakah persepsi dari siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo
tentang Ratu Kalinyamat ?
3. Adakah pengaruh cerita rakyat Ratu Kalinyamat dalam membentuk karakter
siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu
Kalinyamat pada kelas X SMA Negeri 1 Donorojo.
6
2. Untuk mengetahui persepsi dari Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1
Donorojo tentang Ratu Kalinyamat.
3. Untuk mengetahui pengaruh cerita rakyat Ratu Kalinyamat dalam
membentuk karakter Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Memberikan sebuah kajian ilmiah mengenai cerita perjalanan hidup
Ratu Kalinyamat Jepara beserta dampak yang dihasilkan dari cerita
tersebut terhadap siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo dan
masyarakat di Kecamatan Keling. sehingga penelitian ini berguna bagi
siswa, masyarakat, dan peneliti pada khususnya, serta menambah
khasanah pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan pemahaman siswa dalam memahami cerita rakyat
Ratu Kalinyamat sebagai pembentukan sikap dan karakter mereka.
b. Bagi Guru Sejarah
Memberikan sumbangan informasi kepada guru sejarah dalam
membentuk sikap dan karakter siswa-siswi nya kearah yang lebih baik
lagi.
c. Bagi peneliti
7
Memberikan bekal pengetahuan dan masukan sebagai titik pijakan
untuk bekal menjadi pengajar sesungguhnya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan baik.
E. Batasan Istilah
Penelitian ini perlu diberikan batasan istilah mengenai hal-hal yang
akan diteliti untuk mempermudah dalam mengartikan atau menafsirkan serta
untuk membatasi permasalahan yang ada.
1. Cerita Rakyat.
Cerita rakyat dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kisah yang tidak terikat antara ruang dan waktu, yang beredar ditengah
masyarakat, termasuk didalam cerita binatang, dongeng, legenda, mitos,
dan sage. Cerita rakyat merupakan cerita anonim yang beredar didalam
masyarakat dari mulut ke mulut, termasuk cerita binatang, dongeng, mite,
legenda dan lara-lara.
Cerita rakyat dapat dikatakan bersifat mendidik karena sesuai dengan
fungsinya yaitu sebagai alat pendidikan dan penyebaran budaya. Alat
fungsinya sebagai alat pendidik adalah melalui titik-titik yang ada dalam
cerita rakyat dapat membentuk moral baik bagi masyarakat
pendukungnya. Adapun fungsi sebagai penyebaran budaya bahwa dari
8
cerita rakyat dapat diperoleh tradisi-tradisi dari para pendukung.
(Dananjaja, 2002: 21-22)
2. Ratu Kalinyamat.
Berbagai sumber tradisional didalamnya dikatakan bahwa Sultan
Trenggana, Raja Demak III, mempunyai seorang puteri yang disebut Ratu
Kalinyamat. Nama tersebut diduga memiliki kaitan dengan nama tempat
tinggalnya, yaitu Kalinyamat suatu daerah didekat Jepara, yang sampai
sekarang masih ada (Hayati, 2000:37). Ratu Kalinyamat dapat
digambarkan sebagai tokoh wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana dan
pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaanya tercermin dalam
peranannya bagi keluarga Kerajaan Demak. Ratu Kalinyamat sendiri tidak
berputera namun ia dipercaya oleh saudara-saudaranya untuk mengasuh
kemenakannya. Sepeninggal Sultan Trenggana, Ratu Kalinyamat
dihormati sebagai kepala keluarga Kerajaan Demak. (Hayati dkk., 2000:
45-48).
3. Persepsi Siwa
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan
yaitu merupakan proses yang berwujud diterimannya stimulus oleh
individu melalui alat reseptornya, namun proses itu tidak berhenti sampai
disitu saja melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf
9
yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu
menyadari apa yang ia dengar dan sebagainya (Walgito, 2010: 99).
4. Karakter Siswa.
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyaarkat, bangsa dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama hukum tata krama, budaya adat istiadat dan estetika.
Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut diatas,
serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter
dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang,
terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan,
yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap
dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari (Samani, 2011: 43).