pemberontakan rakyat sasak terhadap kerajaan...

129
PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN BALI DI LOMBOK TAHUN 1891-1894 Oleh: Mohammad Tanwir NIM : 100022018535 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 HI 2001 M

Upload: lamnga

Post on 07-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN BALI DI LOMBOK TAHUN 1891-1894

Oleh:

Mohammad Tanwir NIM : 100022018535

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 HI 2001 M

Page 2: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN

BALI DI LOMBOK TAHUN 1891-1894

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Sh·ata Satu (Sl)

Oleh:

Mohammad Tanwir NIM: 100022018535

Jurusan Sejarah dan Peradaban IsXan1

Fakultas Adah dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1426 H/2006 M

Page 3: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul Pcmbcrontakan Rakyat Sasak Terhadap Kcra,jaan

Bali di Lombok Tahun 1891-1894, telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin 12

Maret 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar smjana program strata (SI) pada Jurusai1 Sejarah dm1 Peradaban Islam.

Ketua

Dr. H. Abdul Chair NIP.150 216 746

Penguji

Dr. H. Abdul Chair NIP. 150 216 746

Jakarta, 13 Maret 2007

Sidang Munaqasyah

Sekretaris

Uscp Abdul Matin, S.Ag., MA., MA NIP.150 288 304

Page 4: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

KATA PENGANTAR

Segenap potensi rasa, fikir dan gerakku bersimpuh di haribaan Allah

SWT, seraya berucap syukur kepada-Nya. Dia telah mewahyukan teks

knrmiyah dan tanziliynh untuk seluruh alam, sehingga pena sejarah telah

mengabadikan hibriditas interpretasi untuk menggali al-hikmah, makna yang

tersimpan di dalamnya.

Rangkaian shalawat dan salam terhatur ke panutan Nabi Muhammad

saw. Serpihan teks semiolisnya terus mengalir, menembus kontekstualitas

zaman. Sehingga, seluruh lokus geo-intelektual mengakuinya sebagai the

grent individual di pagelaran sejarah.

Penulis persembahkan, seutuhnya jiwa raga ini, kepada kedua orang

tua penulis (ayahanda Amaq Harni dan bundaku, Mar'ah), di Lombok yang

tak pernah lelah, tanpa bat~s, senantiasa mengemanasikan cinta dan kasih

sayangnya di tengah keresahan ekspresi hidup yang digandrungi putera

mereka ini. Kebanggaan pun penulis haturkan kepada saudara/i tercinta:

Kak Harni, Kak Mahidin, Kak Tiwi, Kak Manshur, Kak Danian, dan Ahmad

Yani (jadilah insan lebih bijaksana dari kakak). Juga semua ini penulis

persembahkan kepada Khairuddin dan Ahmad Zakky Riyan (bentuk masa

Page 5: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

depan kalian sendiri). Kehadiran semua jiwa ini, senantiasa menjadi energi

pembakar semangat bagi penulis, dan makna keberadaannya adalah jawaban

atas masa depan yang semakin multi-konteks.

Ucapan terima kasih pun penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Abdul Chair, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam (Drs. H.M.

Ma'ruf Misbah, MA dan Usep Abdul Matin, S.Ag, MA) yang selalu

memberikan ruang bagi penulis meskipun selalu merasa "terganggu"

karena keteledoran penulis dalam menyelesaikan akhir kuliah ini.

3. Dr. Uka Tjandrasasmita, yang tidak hanya menjadi dosen pembimbing

dalam skripsi ini, tetapi perkenalan dan perbincangan singkat dengan

beliau telah membuai penulis ke horizon intelektual unlimited.

4. Drs. H. M. Ma'ruf Misbah, MA, sebagai dosen Pembimbing Akademik

(PA) yang telah memotivasi penulis untuk secepatnya meninggalkan

kampus.

5. Ketua Perpustakaan Daerah dan Museum Daerah NTB, yang telah

mernberikan ruang seluas-luasnya kepada penulis untuk rnelakukan

penelitian kepustakaan skripsi ini.

Page 6: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

6. Salam ta'dzim kepada dosen-dosenku, di kampus multi pemikiran-UIN

Syahid Jakarta, beliau semua telah memberikan pembelajaran cara

berfikir yang bijaksana pada penulis.

7. Salam ta'dzim untuk guru-guruku, di Ponpes Uswatun Hasanah Cempaka

Putih, Batukliang, Lombok Tengah. Beliau semua adalah yang menjadi

panutan dalam setiap cielik langkah penulis, meskipun kadang harus

berbeda arah.

8. Kawan-kawan Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK) Jakarta, SPI 'millenium'

2000, serta kawan-kawan seperjuangan (basis Ciputat) yang tidak

mungkin ditulis namanya satu persatu. Bergumul dengan kalian menjadi

catatan sejarah tersendiri untuk penulis, ideologi dan keyakinan kita yang

berbeda tidak menjadikan tembok besar untuk menyuarakan rintihan

orang-orang yang tertindas di burni Indonesia ini. Masih tertanarn kuat

dalam ingatanku, apa yang dikhutbahkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib:

"Diam terhadap penindasan adalah lebih tidak berrnoral dari penindasan

ilu sendiri. Janganlah engkau menjadi budak untuk siapapun, karena

Tuhan telah rnenciptakan engkau sebagai manusia rnerdeka!".

Ciputat, November 2006

Penulis

Page 7: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFI'AR ISI ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ................................................................ 9

C. Metode Penelitian ............................... : ..................................... 10

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 12

E. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

BAB II KEKUASAAN KERAJAAN BALI DI LOl\1BOK (1838-1894)

............................................................................................................ 16

A. Masuk dan Berkembangnya Kekuasaan Kerajaan Bali ...... 16

B. Rakyat Sasak Dibawah Kekuasaan Raja-raja Bali: ............... 28

1. Kondisi Ekonomi ................................................................ 28

2. Kond isi Poli tik .................................................................... 32

3. Kondisi Sosial ..................................................................... 40

Page 8: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BAB III PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP

KEKUASAAN KERAJAAN BALI TAHUN 1891-1894 ........... 44

A. Latar Belakang Meletusnya Pemberontakan ........................ 44

B. Tokoh Utama Penggerak Pemberontakan ............................ 79

BAB IV KONDISI RAKYAT SASAK PASCA-PEl\1BERONTAKAN

............................................................................................................ 84

A. Dalam Bidang Ekonomi ................ : ......................................... 84

B. Dalam Bidang Politik ............................................................... 87

C. Dalam Bidang Sosial ................................................................ 92

BABV PENUTUP ........................................................................................ 96

A. Penutup ...................................................................................... 96

B. Saran-saran ................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 100

LAMPI RAN

Page 9: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lombok, secara geografis merupakan salah satu pulau yang berada

dalam wilayah Pemerintahan Daerah Propinsi Niwa Tenggara Barat (NTB).

Propinsi ini terletak di sebelah timur pulau Bali, dan bagian timur berbatasan

dengan Plores (NTT), di selatan Samudra Hindia dan di utara laut Plores. Di

wilayah propinsi ini, pulau Lombok merupakan pulau terbesar setelah pulau

Sumbawa, dengan jumlah penduduk sekitar 2.609.826 jiwa. Sekitar Iebih dari

dua pertiga dari jumlah jiwa pulau Sumbawa (3.821.794 jiwa), berdasarkan

sensus tahun 20001.

Sasak adalah penduduk asli yang merupakan kelompok etnik

mayoritas, suku ini meliputi Iebih dari 90% dari keseluruhan penduduk

Lombok. Kelompok-kelompok etnik Iain seperti Bali, Sumbawa, Jawa, Arab,

dan Cina adalah para pendatang. Masing-masing suku bertempat tinggal,

berbahasa, dan beragama berdasarkan kelompok masing-masing.

Suku Sasak, sebagai etnik mayoritas berada di seluruh belahan

wilayah Lombok dan beragama Islam. Orang Bali Iebih banyak menempati

1 Pemerintah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat," Profil Daemil Propi11si Nusa Te11ggara Bara/", Depdikbud, Mata;·am, 2000.

Page 10: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

2

wilayah Lombok Barat dan sebagiannya Lombok Tengah, mayoritas dari

mereka memeluk agama Hindu. Bali merupakan kelompok etnik terbesar

setelah penduduk asli (orang Sasak), yang meliputi 3 % dari keseluruhan

penduduk Lombok. Mereka pada umumnya telah memiliki tanah sendiri,

kepemilikan ini bermula ketika orang Bali menganeksasi Lombok pada abad

17.2 Orang-orang Bali yang datang ke Lombok ini adalah keturunan dari

Kerajaan Karangasem, yang kemudian sebagai penguasa di Lombok

Orang-orang Jawa, banyak memilih tempat tinggal di Lombok

Tengah, bahkan sampai ada yang dikenal dengan Kampong ]awa (pemukiman

orang Jawa3) di Praya (Praye) Lombok Tengah. Sedangkan orang-orang Arab4

lebih banyak menempati wilayah Ampenan Lombok Barat dan dikenal

dengan Kampong Arab Ampenan. Mayoritas dari mereka menganut Islam

sebagai agamanya. Begitupun dengan orang-orang Sumbawa, adalah

penganut Islam dan banyak berdomisili di Lombok Timur. Orang Cina,

mayoritas adalah pedagang yang tinggal di pusat-pusat pasar

2 Capt. R. P. Suyono,"Peperangan Kcrnjaan Di Nusantara: Penelusuran Kepustakaan Sejarah", PT. Grasindo, Jakarta, 2003.

3 Belum bisa dipastikan secara final, kapan orang Jawa mulai menetap di Lombok. Dilihat dari sumber yang ada sekitar 1334 M, kerajaan-kerjaan kecil (Pematan, Lombok, Perigi, Selampang, dan Pejanggik) ditaklukkan oleh kerajaan Majapahit. Dan sekitar permulaan abad XVI putra Sunan Prapen yang membawa sejumlah pengiring dan ulama­ulan1a dari Jawa, datang ke Lon1bok untuk n1isi penyebaran Islam. Dari dua peristiwa penting ini, bisa dijadikan indikasi penting kedatangan orang-orang Jawa ke Lombok. Lihat. Syamsu As,"Ulmna Pe111bawa Isla111 di Indonesia dan Sekitamya", Penerbit Lentera, Jakarta, 1999. ha!. 114. Cet. II.

' Syamsu As, U/ama Pcmbawa Isla111, h. 115.

Page 11: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

3

(perekonomian) seperti Ampenan dan Cakra (Cakre), mereka pada umumnya

beragama Kristen.

Datangnya pengaruh dari luar, mempunyai andil besar dalam

membentuk sikap orang Sasak dalam menyerap dan mengimbangi

pengaruh-pengaruh dari luar tersebut. Sebelum datangnya pengaruh asing,

Sasak memiliki kepercayaannya sendiri, yaitu Boda (baca: Bode). Ketika itu,

orang-orang Sasak yang menganut kepercayaan ini biasa disebut Sasak-Bode.

Kendati dernikian tidaklah sama dengan Budhisme, sebab rnereka tidak

rneyakini Sidharta Gautama atau sang Budha sebagai figur utama pernujaan

maupun terhadap ajaran pencerahannya.s Islam masuk di Lombok

diperkirakan sekitar abad ke XVI6, yang oleh H. J. de Graaf diperkirakan

antara tahun 1506-1545 M, melalui Jawa. Pada tahap kedua penyebaran Islam

ke Lombok dilakukan oleh orang-orang Makasar, juga pada abad yang sama.

Masyarakat yang semula merniliki kepercayaan asli, dalam menyikapi agarna

Islam terpecah kepada dua kelompok yang dikenal sebagai Islam Wetu Telu

dan Islam Waktu Linza.

h. 8.

5 Erni Budiwanti,"/sln1J1 Sasnk Wet11 Teh1 Versus Wnkt11 Lima", LKiS, Yogyakarta, 2000,

6 Syamsu As, Uln/Jln Pe111bnwn Is/n111, h. 114

Page 12: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

4

Kedatangan kerajaan Hindu-Majapahit dari Jawa Timur sekitar tahun

1334 M7, dan memperkenalkan Hindhu-Budhisme ke kalangan orang Sasak

juga meninggalkan pengaruh pada fase selanjutnya dalam pemahaman dan

perilaku keagamaan orang Sasak. Setelah jatuhnya kekuasaan Majapahit,

agama Islam dibawa untuk pertama kalinya, juga oleh raja Jawa Muslim,

Islam segera menyatu dengan ajaran sufisme Jawa yang penuh mistikisme.

Dalam babad Lombok disebutkan, bahwa Sunan Ratu Giri

memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan

Islam ke Indonesia bagian utara. Lemboe Mangkurat dengan pasukannya

dikirim ke Banjar, Datu Bandan dikirim ke Makasar, Tidore, Seram, Selayar,

sedangkan anak laki-laki raja Pangeran Prapen dikirim ke Bali, Lombok, dan

Sumbawa. Pangeran Prapen melakukan pelayarannya dan mendarat di

Labuan Lombok yang pada waktu itu telah menjadi pelabuhan dagang.

Setelah melakukan pendaratan maka Datu (raja) Lombok Deneq Mas Putra

Pengendeng Segara Katon Rembitans, dengan sukarela memeluk Islam.

'Syamsu As, U/mua Pembawa Jsla111, h. 114 8 Islam yang masuk ke Lombok ini adalah Islam dari "jenis" thariqat (sufisme), yang

cenderung n1eninggalkan ke1newahan keduniawian, n1enyebabkan beliau n1engasingkan diri (keluar dari dunia politik dan kerajaan) dan selanjutnya digantikan oleh putra mahkota Deneq Mas Kamala Jagat. Oleh masyarakatnya, hingga sekarang, Deneq Mas Putra Pengendeng Segara Katon Rembitan dikenal dengan sebutan Wali Nyatoq. (lihat: Djelenga, Keris di Lo11!l1ok, Yayasan Pusaka Selaparang1 Mataran1, h. 20.

Page 13: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

5

Tetapi sebagian rakyatnya menolak sehingga menyebabkan terjadinya

peperangan dengan kemenangan dipihak orang-orang Islam.9

Dalam versi lain dari babad Lombok disebutkan Datu Lombok

menolak dengan menyiapkan per!awanan terhadap Pangeran Prapen,

namun setelah mendapatkan penjelasan dari Pangeran Prapen untuk

menyampaikan misi suci dengan damai beliaupun diterima dengan baik.

Atas hasutan dari rakyatnya Datu Lombok ingkar janji dan menyebabkan

meletusnya peperangan, dalam peperangan tersebut Datu Lombok terdesak

dan melarikan diri dan dikejar oleh Jayalengkara dan dibawa untuk

menghadap kepada Pangeran Prapen. Beliau diampuni dan mengucapkan

dua kalimat syahadatlO Penduduk yang melarikan diri ke gunung dan ke

hutan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan Sasak-Boda, yang takluk

dan memeluk Islam dikenal sebagai penganut Islam Waktu Lima, sedangkan

yang takluk saja dikenal sebagai Islam Wetu TeJun

Pada tahun 1740, hegemoni raja-raja Islam mulai terusik dengan

datangnya kekuasaan kerajaan Bali dibawah koordinasi kerajaan

Karangasem dengan mulai menduduki daerah Lombok Barat sekitar abad-

9 Faille, 1918: 135-140; dalam: Tawalinuddin Haris, MS.," Masuk dnn Berke111b1mgnya Isln111 di Lo111bok: Kajinn Dain Arkeologi dan Sejnrah", Jurnal KANJIAN, No: 01/Th. 1/Februari­Maret/2002, h. 16.

17.

IDLalu Wacana, 1979: 17-18; dalam: Tawalinuddin, Masnk dan Berke111bang /sln111, h. 16. 11 Van der Kraan, 1975: 93; dalam: Tawalinuddin, Mnsuk dnn Berke111bn11gnya /sln111, h.

Page 14: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

6

17. Kekalahan kerajaan Gowa di Makasar oleh Belanda, telah menyebabkan

kekuatan pertahanan kedatuan Selaparang (yang dianggap sebagai induk

kedatuan-kedatuan kecil Lombok) semakin melemah, karena dari kerajaan

Gowa-lah Selaparang dan Sumbawa mendapat perlindungan12.

Disamping itu, strategi politik yang hebat dari pihak kerajaan Bali,

juga menjadi kemungkinan kuat mengapa Selaparang takluk. Sedangkan

kedatuan (kerajaan) Sasak yang masih tersisa adalah kedatuan-kedatuan

kecil, yaitu kedatuan Sakra (baca: Sakre) dibawah pimpinan Mamiq Nursasih

dan kedatuan Banjar Getas dengan wilayah Batu Kliang, Puyung, dan

Praya13.

Pada masa awal kekuasaannya, kerajaan Bali mendirikan dua kerajaan

besar yaitu Singasari (1740-1838), yang bertindak sebagai ketua dalam sebuah

pemerintahan federasi, dan kekuasaan ini lebih terlihat bersikap toleran

terhadap heterogenitas masyarakat Lombok. Misalnya saja, terhadap agama

yang telah dianut oleh masyarakat, mereka membiarkannya untuk mengikuti

Islam. Yang kedua, adalah Mataram (1740-1894). Berbeda dengan Singasari,

Mataram menerapkan pendekatan yang senh·alistik dalam kekuasaannya.

Kerajaan Mataram yang pagan, telah menyebabkan kalangan bangsawan

12 Lalu Djelenga," Me11tertazvai Diri Sendiri: Orang Sasak Dalanz Perjalanan Sejarah Lo111bok", Jurnal KANJIAN, No: 01/Th. 1/Februari-Maret/2002, h. 6.

13 Capt. R. P. Suyono, Peperangmz Kerajamz di Nusantara, h. 6-7.

Page 15: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

7

(perwangse-menak) Sasak yang telah memeluk Islam dan para pemimpin

agama lainnya seperti Tuan Guru, merasa tertekan dan bergabung bersama

untuk memimpin perlawanan-perlawanan kecil, dan tidak pernah

membuahkan hasil. Karena pada dasarnya, orang-orang Sasak pada waktu

itu tidak pernah bersatu secara penuh, justru ironisnya banyak dari mereka

dijadikan sebagai tameng atau barisan terdepan di medan perang oleh raja

turunan Bali ini. Perlawanan-perlawanan tersebut langsung dipimpin oleh

para bangsawan (perwangse) dan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai Tuan

Guru.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 189114, orang-orang

Sasak kembali melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan kerajaan Bali.

Pemberontakan ini memang bukan yang pertama, tetapi yang paling

dahsyat. Pemberontakan kali ini tidak dapat dipadamkan, dan menyebabkan

berakhirnya satu setengah abad kekuasaan Bali di Pulau Lombok, tepatnya

pada tahun 1894. Pada periode pemberontakan ini pula, Belanda dengan

nyata memperlihatkan ketertarikannya menguasai Lombok dengan

melakukan campur tangan dalam konflik antara orang Sasak dan Bali.

Artinya, pemberontakan yang berlansung kurang lebih empat tahun ini

mampu menghentikan hegemoni kerajaan Bali yang sudah mengakar,

J.J Martin van Bruinessen, "Tarekat Naqsyaba11diyah di Indonesia: Suroei Historis, Gcogmfis, daa Sasiologis", (edisi revisi), Mizan, Bandung, 1996, h. 215. Cet. IV.

Page 16: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

8

terhitung mulai dari 1740 M, raja Bali mampu mengkonsolidasikan

kekuasaannya terhadap hampir seluruh Lombok,15 dan berakhir pada tahun

1894.

Kekuasaan kerajaan Bali di Lombok secara kronologis, adalah

kekuasaan yang tidak dalam jangka waktu sebentar. Kemampuan berkuasa

dalam waktu yang sangat lama, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak

sedikit, begitupun dengan pengorbanan pihak yang dikuasai. Dalam sejarah

perkembangan masyarakat, tidak ada yang sudi kebebasan bangsanya di

ambil oleh bangsa lain. Tetapi juga tidak cukup dengan bermodal semangat

itu, ketika ingin membebaskan bangsanya dari bangsa lain. Lalu, modal atau

faktor apa yang dipunyai oleh rakyat Sasak, yang mendorong gerakan

perlawannya sehingga mampu mendobrak kekuatan yang sudah mengakar

baik secara ekonomi, politik maupun sosial tersebut.

Disamping karena sedikit alasan yang telah penulis deskripsikan di

atas, peristiwa sejarah ini adalah peristiwa sejarah yang mungkin tergolong

masih langka ditemukan dalam literatur-literatur kesejarahan di Indonesia.

Memang, bahwa peristiwa ini adalah peristiwa yang terjadi pada lokasi yang

kecil, tapi kenapa ini menjadi menarik untuk dibahas sebab dalam peristiwa

is Ida Anak Agung Gde Agung,"Bali Pnda Abad XIX", Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1989, h. 103; dalam: Jamaludin,"lslam Sasak: Sejaralt Sosial Keaga111aa11 di Lombok", (Tesis Master Humaniora), U!N Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2004, h. 7, t.d.

Page 17: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

9

ini menyimpan soal-soal kemanusiaan secara khusus, terdapat pola-pola

kelakuan tertentu misalnya kalau dipandang dari sudut sosiologisnya.

Oleh karenanya, penulis memutuskan untuk memilih peristiwa

sejarah ini sebagai objek kajian dengan judul, "Pemberontakan Rakyat Sasak

Terhadap Kerajaan Bali di Lombok Tahun 1891-1894".

B. Pembatasan Masalah

Pada dasarnya, dengan menentukan judul "Pemberontakan Rakyat Sasak

Terhadap Kerajaan Bali di Lombok Ta/um 1891-1894", pembatasan kajian sejarah

sudah ditentukan. Dalam kajian sejarah, pembatasan masalah minimal terdiri

dari pembatasan waktu, rua11g, pelaku, dan objek penelitian. "Pemberontakan"

adalah objek penelitian, "Rakyat Sasak" ad al ah pelaku, "Lombok" sebagai

pembatasan ruang, dan "Ta/nm 1891-1894" merupakan pembatasan waktu.

Latar belakang historis dan atau faktor-faktor apa yang paling

berpengaruh sebagai penyebab terjadinya pemberontakan Rakyat Sasak atas

kekuasaan kerajaan Bali, sebagai masalah utama yang ingin dianalisis penulis

dalam penelitian ini.

Page 18: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

10

C. Metode Penelitian

Oleh karena tulisan ini mencoba untuk menganalisis peristiwa masa

lampau, maka metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode

penelitian sejarah. Metode sejarah ini malalui empat tahapan, sebagai

berikut:

1. Heuristik: proses pencarian dan pengumpulan sumber, yaitu sumber

tulisan dan sumber lisan. Sumber-sumber sejarah terdiri atas sumber

primer dan sumber sekunder. Sumber primer dalam penelitian sejarahini

adalah sumber yang disampaikan o!eh saksi mata. Hal ini dalam bentuk

babad. Babad yang didapat penulis merupakan ko!eksi pribadi, yakni

babad Praya. Babad ini secara klmsus menggambarkan tentang

pemberontakan rakyat Sasak yang terjadi antara tahun 1891 sampai 1894

tersebut, sebagai peristiwa sejarah yang diteliti oleh penulis, dan telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Sasak. Selain babad Praya ini, penulis

juga mendapat arsip atau dokumen surat perjanjian (yang dijadikan

sebagai sumber primer) antara raja turunan Karangasem-Bali di Lombok

dengan pihak Belanda yang ditulis pada tahun 1843. Selain itu juga,

penulis memperoleh surat Iaporan pemimpin-pemimpin rakyat Sasak

kepada pemerintah Hindia Belanda yang ditulis pada tahun 1892. Surat

ini berisi tentang laporan sekitar kondisi rakyat Sasak saat itu di bawah

Page 19: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

11

kekuasaan Anak Agung Gde Ngurah Karangasem (menjadi raja dari

tahun 1872-1894), yang dihasilkan dari konsensus pemimpin-pemimpin

Sasak pada masa itu. Juga telah disesuaikan dengan ejaan yang baru,

seperti juga surat perjanjian tanggal 7 Juni tahun 1843 tersebut.

Adapun sebagai sumber sekunder adalah tulisan-tulisan

interpretator (sejarahwan) yang melakukan rekonstruksi atau analisis

terhadap peristiwa pemberontakan tersebut baik dalam bentuk buku,

jurnal, laporan-laporan hasil penelitian, dan sebagainya. Sedangkan

dalam sumber lisan tidak ada yang dapat disebut sebagai sumber primer,

karena mereka yang diwawancarai tidak pernah menyaksikan kejadian

yang terjadi pada abad XIX, apalagi sebelumnya, sudah tidak ada lagi

yang masih hidup. Teknik pengumpulan sumber-sumber, baik primer

maupun sekunder, dikumpulkan dengan cara menyalin atau

menggandakannya dari perpustakaan, arsip nasional, koleksi-koleksi

pribadi, atau organisasi, dan lain-lain.

2. Kritik sumber: dilakukan setelah sumber sejarah terkumpul. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam ha! ini yang

diuji adalah keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) yang

dilakukan melalui kritii< ekstern. Melalui kritik intern akan diuji

keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas), apakah isinya sebuah

Page 20: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

12

pernyataan; fakta-fakta; dan apakah ceritanya dapat dipercaya. Untuk itu,

perlu diidentifikasi penulisnya, beserta sifat dan wataknya, daya

ingatannya, jaraknya dari peristiwa dalam waktu, dan sebagainya. Pada

tahap ini dilakukan penilaian terhadap sumber-sumber yang

dikumpulkan, baik lisan maupun tulisan.

3. Interpretasi atau penafsiran sejarah atau disebut juga analisis sejarah.

Analisis sejarah ini bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang

diperoleh dari sumber-sumber sejarah. Adapun pendekatan yang

digunakan dalam menganalisis sejarah ini, adalah pendekatan ilmu sosial.

Hal ini dilakukan karena studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian

informatif tentang apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana tetapi juga

ingin mencan pelbagai struktur masyarakat, pola kelakuan,

kecenderungan proses dalam pelbagai bidang, dan sebagainya16• Hal ini

membutuhkan alat atau teori-teori ilmu sosial, yaitu menganalisis

berbagai data sejarah dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu politik

untuk menyoroti struktur kekuasaan; jenis kepemimpinan, hierarki sosial;

pertentangan kekuasaan, dan sebagainya. Sosiologi, membantu

mengungkap golongan sosial mana yang berperan, serta nilai-nilainya,

hubungan dengan golongan lain, konflik berdasarkan kepentingan,

16 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993, h. 120. cet. II.

Page 21: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

13

ideologi, dan lain-lain. Sedang antropologi, diharapkan membantu dalam

menganalisa nilai-nilai yang mendasari perilaku tokoh sejarah, status dan

gaya hidup, sistem kepercayaan yang mendasari pola hidup, dan lain

sebagainya.17 Dan berbagai disiplin ilmu sosial ]ainnya sesuai dengan

masalah yang diana!isis.

4. Historiografi: merupakan fase terakhir dalam metode sejarah, yang

meliputi cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitin sejarah

yang telah dilakukan.

D. Tujuan Penelitian

Ada beberapa ha! yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

I. Sebagai tujuan utama, adalah menganalisis latar belakang apa yang

paling berpengaruh sebagi penyebab terjadinya pemberontakan rakyat

Sasak terhadap kerajaan Bali pada tahun 1891-1894, itu.

2. Menambah khazanah intelektual penulis tentang sejarah perjuangan

rakyat Sasak, sehingga sarnpai saat ini rnarnpu bertahan dengan h·adisi

lokalnya rneskipun telah banyak dirnasuki oleh tradisi-tradisi dari budaya

luar.

17 Sartono, Pendekatan Ihuu Sosial, h. 4.

Page 22: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

14

3. Hasil penelitian ini, selain memberikan sumbangan bagi khazanah

intelektual secara umum, juga diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pengembangan sejarah lokal. Sebab harus diakui bahwa rekonstruksi

(penelusuran kembali) tentang sejarah Lombok sendiri masih sangat

kurang.

E. Sistematika Penulisan

Untuk menjaga terfokusnya penelitian ini, diperlukan satu sistematika

agar tidak terjadi kerancuan atau over /aping dalam penguraian. Karenanya

peneliti membaginya menjadi lima bab. Bab pertama, didahului dengan akar

persoalan yang melatar belakangi peneliti mengangkat tema ini,

permasalahan yang ingin dijawab dan dijelaskan tertuang dalam pembatasan

masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang

mencakup orientasi dan arah penelitian ini. Berikutnya sebagai pedoman dan

arahan yang akan menjadi parameter dan sekaligus acuan dalam penelitian

ini diperlukan satu tinjauan metodologis dan pendekatan yang digunakan.

Pada bab kedua, diuraikan sekitar proses dan latar belakang masuknya

kekuasaan raja-raja Bali di Lombok serta kondisi masyarakat pada masa itu

atau ketika sebelum terjadi pemberontakan (kebijakan raja Bali), sejak

kekuasaan Singasari hingga kekuasaan kerajaan Mataram. Analisa ini

Page 23: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

15

diharapkan akan membantu memberikan gambaran secara tepat keadaan

perekonomian, perkembangan politik, dan kondisi sosial yang ada. Dengan

demikian akan sangat membantu pula dalam mangana!isis serta mengukur

faktor yang paling bisa dikatakan sebagai pengaruh pemberontakan, yang

akan dibahas pada bab III.

Untuk bab ketiga, diuraikan secara khusus (inti pembahasan) periode

ketika terjadinya pemberontakan, setelah pada bab sebelumnya dilakukan

analisis berbagai aspek kehidupan rakyat Sasak. Apa saja yang melatar

belakangi pemberontakan serta tokoh utama sebagai penggerak

pemberontakan, adalah sebagai bahasan inti yang akan dianalisis pada bab

ini.

Dalam bab empat, mencoba menguraikan kondisi rakyat Sasak setelah

periode pemberontakan baik kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Untuk

membantu penulis dalam menganalisis sejauh mana dampak pemberontakan

tersebut terhadap kondisi kehidupan masyarakat pasca-pemberontakan.

Sebagai penutup dalam penulisan ini, yang merupakan jawaban

eksplisit atas apa yang dipersoalkan dalam pembatasan (perumusan)

masalah, dan sekaligus menyampaikan beberapa harapan pene!iti dengan

tulisan (Iaporan dalam wujud skripsi ini), tertuang dalam bab V; yaitu

kesimpulan dan saran-saran.

Page 24: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BAB II

KEKUASAAN KERAJAAN BALI DI LOMBOK (1838-1894)

A. Masuk dau Berkembauguya Kekuasaan Kerajaau Bali

Runtuhnya kerajaan Majapahit pada 1478 dengan berdirinya kerajaan

Dernak, rnenyebabkan kerajaan Geigel di· Keluugkung, Bali, mengklaim

wilayah yang terletak di sebelah tirnurnya sebagai daerah kekuasaan

kerajaan ini.17 Pengakuan sepihak ini dilakukan sebagai upaya untuk

rnelegitimasi politik ekspansif (perluasan wilayah kekuasaau) yang

dilakukannya terhadap kerajaan-kerajaan Lornbok, sehingga dengan

dernikian tidak ada pihak lain yang dapat rnengganggu upaya tersebut.

Bali, merupakan basis terkuat dari sisa-sisa Majapahit setelah

datangnya kekuasaan Islam di Jawa. Pada level ini, Islam kernudian tidak

tersentralisasi pada satu wilayah (Jawa) tetapi juga perkernbangannya

merambah sampai ke wilayah-wilayah tirnur Jawa, terrnasuk dalam ha! ini

Pulau Lombok. Indikasi ini pula yang menyebabkan keinginan pihak Bali

untuk menguasai Lombok, selain juga karena faktor kepentingan politik dan

ekonorni.

Untuk dapat rneraih keinginannya, Geigel terus rnelakukan

17 Gelp;el tidak hanya mengklaim Lombok sebagai wilayah kekuasaan mereka, tetapi juga wilayah-\.vilayah lain yaitu dari Puger Lu1najang-Pasuruan, Bali, Lon1bok, Sumbawa, bahkan sampai Manggarai (Plores). Djelenga, Keris di Lombok, h. 17.

Page 25: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

17

penyerangan lewat laut sejak tahun 152018• Tindak tanduk Geigel ini

membuat kerajaan Kayangan Lornbok merasa terganggu dan tidak nyaman,

karena itu Deneq Mas Kerta Jagat (adik Deneq Mas Kamala Jagat)

memindahkan pusat pemerintahannya ke wilayah yang lebih dalam,

mengambil tempat dilereng Rinjani (pertengahan awal abad XVI).

Selanjutnya, kerajaannya lebih dikenal sebagai Selaparang, yang diteruskan

oleh putranya Deneq Mas Kerta Bumi (diperkirakan menjelang abad XVII).19

Akan tetapi beberapa penyerangan awal ini tidak pernah

mendapatkan hasil yang diinginkan, karena selalu bisa dipatahkan oleh

Selaparang yang merupakan kerajaan induk dari kerajaan-kerajaan di

Lombok. Se!ain karena Selaparang, faktor pertahanan rakyat Sasak adalah

karena adanya bantuan dari pihak kerajaan Gowa di Makasar.20 Hal ini

mernbuat Geigel melakukan strategi penyerangan lain, yailu dengan

rnengirirnkan rakyatnya rnenuju Lombok sebelah barat dan yang ini

18 Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri: Orang Sasak Dalam Perjalanan Sejarah Lombok, Lombok, Jurnal Kanjian No: 01/Th. 1/Februari-Maret/2002, h. 6.

19 Djr'lenga, Keris di Lombok, h. 22. 20 Kelerkaitan antara kerajaan Gowa di Makasar dan Selaparang di Lombok

mungkin saja dikarenakan oleh faktor kesamaan keyakinan, sebab kalau dilihat penyebaran Islam di Lombok juga tidak terlepas dari perm1 penyebar Islam dari Makasar yang datang melalui jalur timur, meski dibalik missi ini juga ada maksud-maksud politis yakni menjalin hubungan bilateral unluk memperkuat posisi politiknya di wilayah timur serta memperluas jaringan ekonomi. Terlepas maksud politis ilu, Makasar memang dianggap lebil1 berhasil dalam mendakwahkan Islam Sunni. Mereka berhasil mengkonversikan hampir seluruh orang Sasnk ke dalau1 lsla111, n1eskipun kebanyakan dari orang-orang Sasak iili n1asil1 mencampurkan Islam dengan kepercayaan lokal. (Li11at. Erni Budiwanti, Islam Sasak Wetu Telu Versus Waktu Lima, LkiS, Yogyakarta, 2000, h. 9).

Page 26: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

18

kemudian menjadi cikal bakal dari kerajaan Kediri, Kuripan, dan Sekongo.

Kemenangan Belanda dan sekutu-sekutu Bugisnya atas Gowa21

berpengaruh besar terhadap pertahanan Selaparang, sejak itu Geigel yang

sudah sejak lama berambisi untuk menguasai Lombok semakin mendapat

kesempatan mudah untuk melakukan ekspansinya. Dengan sesegera

mungkin memanfaatkan momentum ini, Geigel mengirim pasukannya yang

jauh lebih kuat dari sebelumnya. Pada era ini pula kerajaan Karangasem di

Bali dinyatakan berdiri secara resmi, tepah1ya pada tahun 1660. Mereka

membuat pangkalan di Pagutan dan Pagesangan, pada tahun 169022, yaitu di

bawah koordinasi kerajaan Karangasem. Ekspedisi itu kemudian dilanjutkan

dengan utusan berupa pasukan pendahulu yang beragama Islam, yaitu patih

Arya Sudarsana yang menyusup langsung ke pusat kerajaan Selaparang di

21 Abad ini, Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin itu, merupakan kerajaan yang dijadikan musuh utama VOe (Belanda). Atas kekalahan Gowa oleh Belanda dan sekutu-sekutu Bugisnya, maka Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani Per;anjian Bungaya (18 November 1667), sebagai pengakuan terhadap kekuasaan Hindia Belanda. Dan pada tahun 1669, Gowa dinyatakan tunduk (kalah) terhadap voe atas bantuan seorang keturunan Bugis berpengaruh, yakni Arung Palakka (1634-96) dengan nama asli: La Tenritatta te Unru', dialah kemudian (pada: 1672) yang dinyatakan sebagai penguasa terkuat Sulawesi Selatan. (Lihat; Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi, Jakarta, 2005, h. 144-146).

12 Djelcnga, Mentertawai Diri Sendiri: Orang Sasak Dalam Pe11alanan Sejarah Lombok, Lombok, Jurnal Kanjian No: 01/Th. 1/Fcbruari-Maret/2002. Tetapi, versi lain mengatakan bahwa periode ini adalah masa dimana bubarnya Bali di bawah kesatuan kerajaan Geigel. Bahkan, menurut sebuah sumber bahwa terbelalu1ya Bali di bawah kesatuan kerajaan Geigel terhitung sejak tahun 1590. Artinya, pada tahun 1690 ini Geigel sudah tidak lagi memegang kendali kekuasaan. Pada periode ini, ketrunan dari raja Karangasemlah sebagai pemegang kendali kekuasaan atas Bali. (Lihat; I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1819, Djambatan, Jakarta, 2002, h, 140; dan M. C. Rickleffs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi llnrn Semesta, Jakarta, 2005) ·

Page 27: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

19

timur.

Selaparang ternyata tidak mudah percaya untuk mengambil langkah

kooperatif terhadap pasukan yang diutus oleh Karangasem. Alih-alih dengan

mengutus orang yang secara agama sekeyakinan (sama-sama Islam), akan

dengan mud ah rnendapat sirnpati, tetapi justeru konflik antara pasukan Arya

Sudarsana dengan pihak Selaparang tak dapat dihindarkan. Konflik itu

rnengarah rnenjadi peperangan, yang akhirnya atas bantuan dari Surnbawa

di bawah pirnpinan Arnasa Sarnawa (1723-1725), pasukan Arya Sudarsana

terdesak keluar dari wilayah Selaparang. Tidak cukup dengan itu, pasukan

Sumbawa rnengejar sarnpai Suradadi (wilayah bagian tirnur Lombok barat

sekarang) yaitu di Reban Talat, akan tetapi Arya Suclarsana ticlak berhasil

ditangkap.23

Bekas prajurit dari Surnbawa ini sebagiannya rnernilih rnenetap di

Lombok dan rnerupakan nenek rnoyang clari penduduk clesa Rempung,

Jantuk, Seren Rumbuk, Kernbang Kerang Daye, Kuang Berore, Moyot, clan

yang lainnya rnerupakan pencluduk yang berbahasa Taliwang dan hingga

sekarang rnasuk ke dalarn wilayah pemerintahan daerah Lombok Timur.

Dikejar clari Selaparang, Arya Suclarsana menyingkir clan bergabung

23 Djelenp,a, Mentertawai Diri Sendiri, h. 6

Page 28: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

20

dengan Pejanggik. Hal ini menyebabkan hubungan yang sebelumnya

harmonis antara Pejanggik dan Selaparang (kerajaan induk), menjadi

terputus. Hubungan yang tidak harmonis antara Pejanggik dan Selaparang,

tentu memberikan keuntungan pihak Karangasem (Bali) secara politik.

Pejanggik, dalam ha! ini sebagai kerajaan utama di Lombok Tengah,

dianggap sebagai pihak yang membela/melindungi pasukan Karangasem

yang jelas-jelas merupakan co111111011 enemy (musuh bersama) yang ingin

menguasai dan menjajah rakyat Sasak.

Untuk mengantisipasi keadaan politik yang tidak harmonis antar dua

kerajaan besar Lombok itu, pada tahun 1692 Karangasem kembali mengirim

pasukannya ke Lombok di bawah pimpinan I Gusti Anglurah Ktut

Karangasem24. Sebab, pasukan sebelumnya yang dikirim bersama patih Arya

Sudarsana tidak lagi memiliki kekuatan penuh akibat pecahnya konflik

antara mereka dengan pihak Selaparang.

Sejak awal abad-19, merupakan saat-saat dimana kekuasaan politik

dan ekonomi Eropa mulai merambah wilayah-wilayah potensial Nusantara.

Imperialisme, tidak lagi berkembang secara tersembunyi melainkan telah

menjadi manifest dalam bentuk penjelajahan serta penjajahan fisik oleh

24 A.A. Ktut Agun1;, Kupu-kupu Kuning di Selat Lombok, h. 81-82. Fakta ini, bisa sebagai bukti tambahan bahwa pada periode (1.600-an) adaiah masa-masa sulit bagi kekuasaan kerajaan Geigel, seiaku simboi kesatuan raja-raja Bali, hingga tercatat pada 1650 Geigel bubar.

Page 29: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

21

pemegang modal seperli Belanda, Inggris, Porlugis, dan sebagainya.

Perlombaan penguasaan wilayah demi kepentingan ekonomi antara Belanda

dan Inggris, juga sebelum dan sesudahnya terjadi antara Portugis dan

Belanda.2s

Lombok, merupakan surplus atau pengekspor beras terbesar, pada

masa ini, sampai ke daratan China. Bahkan sejak abad 18, beras dari Lombok

sudah mulai diekspor ke Mauritius, Australia, Bourbon, Manila dan Cina.26

Artinya, wilayah ini juga merupakan bagian dari target ekspansi ekonomi

kaum pemodal Eropa dan secara politik akan sangat mempengaruhi

konstelasi politik lokal. Berangkat dari asumsi ini, bahwa raja Pejanggik

sampai mengambil pilihan untuk melindungi patih Arya Sudarsana (utusan

Karangasem), mungkin tidak lain demi untuk mendapat perlindungan dari

kekuatan kerajaan yang lebih besar.

Dalam versi lain, dianggap sebagai versi terkuat tentang Arya

Sudarsana dan keterkaitannya dengan proses penguasaan Bali terhadap

Lombok, menyebutkan bahwa karena dia dan para pengikutnya pindah ke

agama Islam, melalui kontaknya dengan pelaut Madura dan lain-lain yang

25 I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1819, Djambatan, Jakarta, 2002, h, 159.

26 Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat, Penerbit: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktoral Jendernl Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.l, 1977, h. 28. Jilid. 1.

Page 30: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

22

muslim di Bali Utara. Atas dasar perpindahan keyakinan tersebut, maka

Arya Sudarsana dan para pengikutnya diusir dari Bali dan lari ke Lombok

melalui utara. Ternyata raja Selaparang lidak mampu menundukkan Arya

Sudarsana meskipun telah dibantu oleh keluarga Selaparang dari Bayan,

Sokong, Buluran, Kedinding hingga datangnya bantuan dari Sumbawa.

Setelah itu, barulah Arya Sudarsana terdesak dan meminta perlindungan

pad a raja Pejanggik. 27

Arya Sudarsana kemudian diangkat menjadi kepala pemerintahan

dengan gelar Arya Banjar Getas, sekaligus sebagai penanggung jawab

masalah pertahanan dan keamanan dengan diberi gelar Dipali Palinglaga.

Akan tetapi hubungan baik antara raja Pejanggik, Pemban Mas Meraja

Kusuma28 dengan palihnya Arya Banjar Getas hanya berlangsung sekitar 15

" Djelenga, Keris di Lombok, h. 24. 28 Ketika Deneq Mas Putra Pengendeng Segara Katon, raja Kayangan, mengasingkan

diri ke Rembitan dia diiring oleh putranya, Deneq Mas Kamala Dewa Sempopo. Kamala Dewa Sempopo di Rembitan memiliki dua orang pulra, yang sulung Dewa Mas Kamala Jagat dan adiknya Deneq Mas Kamala Sari. Komala Sari, kemudian yang dinyatakan sebagai cikal bakal Pejanggik yang lebih besar, sebagai vazal Selaparang. Ia mempunyai liga orang putra yaitu Deneq Mas Suna (kembali menyambung keluarga ke Bayan), Deneq Mas Gunadam Putih (melengkapi cikal bakal keluarga yang tetap bermukim di Lombak Selatan/pesisir) dan yang sulung Deneq Mas Unda Putih sebagai penerus dinasti Pejanggik melalui putranya Deneq Mas Bekem Bula Inten Kamala Sari. Dari keturunannya pula lahir raja Pejanggik yang dianggap paling dihormali karena berhasil membawa Pejanggik ke pucak keemasan, yailu Pemban Mas Meraja Sakti didampingi adilrnya Pemban Aji Kamala Jagat. Pemban Mas Meraja Sakti menurunkan tiga orang putra yakni Pemban Mas Meraja Pait, Pemban Mas Laki Gunung, dan putera sulungnya Pemban Mas Kamala Kusuma bertindak sebagai penerus tahta Pejanggik. Tetapi belum sampai meninggal, Pemban Mas Kamala Kusuma, menyerahkan tampok kepemimpinan kerajaan Pejanggik kepada putera tunggalnya Pemban Mas Meraja Kusuma, sebelumnya sebagai raja muda di Purwadadi. Pada masa perang dengan Banjar Getas-Karangasem, beliau diperintahkan oleh ayahnya

Page 31: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

23

tahun dan diakhiri dengan turut campurnya bala tentara Karangasem

dibawah pimpinan I Gusti Ktut Karangasem.29

Arya Banjar Getas, di bawah bantuan kerajaan Karangasem di Bali,

berbalik melakukan pengambilan kekuasaan dari Pejanggik dan Selaparang.

Selama 15 tahun Banjar Getas menjadi pelaku politik dalam wilayah

kekuasaan Pejanggik, paling tidak dia faham betul kondisi internal maupun

eksternal kerajaan. Maka menjadi wajar kalau proses pengalihan paksa

kekuasaan tidak terlalu mendapat kesulitan yang berarti, ditambah dengan

pasukan bantuan dari Karangasem. Dengan demikian, berpindahlah tampuk

kepemimpinan dua kerajaan besar Lombok tersebut ke tangan raja-raja Bali.

Selain karena faktor di atas, jatuhnya Pejanggik karena rapuhnya

legitimasi serta kharisma kerajaan dimata rakyat. Pengangkatan Arya

Sudarsana sebagai patih menimbulkan kekecewaan pada beberapa orang

patih, terutama saat itu patih Ranggatapon30 yang mernegang wilayah

Medayin. Banjar Getas adalah orang yang tidak punya keringat dalarn

membangun Pejanggik, berbeda dengan para patih notabene merupakan

untuk menyingkir ke Sumbawa. lnilah yang menjadi cikal baka! adanya imigrasi ke Sumbawa, dan membentuk pemukiman Desa Jelenga, wilayah selatan Jereweh. Sebagian dari sisa-sisa prajurit Pejanggik, n1enga1nankan diri clan 1ne111buka pen1ukin1an baru di Pengkaliq Tanaq, wilayah ini kemudian <likenal seba1iai Sakra Lama. Putranya yang bernama Deneq Laki Mas Orpa nanli kembali ke Lombok dan dikena! dengan nama Pemban Ilang Pijol. (Ii hat: Djelengan, Keris di Lombok, h. 32-36).

29 Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri, h. 6. 3o Djelenga, Keris di Lombok, h. 27.

Page 32: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

24

orang-orang yang memi!iki kontribusi besar terhadap besarnya pengaruh

serta kekuatan Pejanggik.

Untuk terkoordinirnya daerah kekuasaan, Arya Banjar Getas

kernudian rnembentuk pusat pemerintahan dengan rnenguasai wilayah

Praya, Batukliang, dan Puyung (sekarang rnasuk ke dalarn wi!ayah Lombok

tengah). Sedangkan Karangasern, di Lornbok bagian barat rnernbentuk

kerajaan sebagai pusat pemerintahan yaitu kerajaan Singasari (1740-1838)

yang diperintah berturut-turut oleh tiga raja dengan gelar yang sama yaitu I

Gusti Made Karang Asem (I, II, dan III). Singasari, bertindak sebagai ketua di

dalam sebuah pemerintahan "federasi" tersebut. Dan Matararn (1740-1894),

adalah penguasa tunggal setelah terjadinya perang saudara (1838) antara

kedua kerajaan ini (Singasari-Matararn)31.

Sedang kerajaan Sasak yang tersisa hanya Sakra, dan kerajaan­

kerajaan lainnya telah terpecah rnenjadi desa-desa kecil yang berdiri sendiri

dan berada langsung di bawah kendali kerajaan-kerajaan Bali. Sakra, dengan

kekuatan yang tidak sebegitu besar dari sisa-sisa kekuatan rakyat Sasak,

kemudian mengadakan perlawanan dan perlawanan ini merupakan

perlawanan pertarna rakyat Sasak terhadap raja-raja Bali, setelah tersusunnya

31 Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri, h. 7.

Page 33: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

25

kekuasaan Bali secara sistematis.32

Menghadapi perlawanan (Congah) Sakra, pada tahun 1824-1828,

kerajaan Singasari melakukan pengepungan dari segala penjuru untuk

mematahkan pertahanan Sakra. Hal lain yang cukup rnengejutkan pihak

Sakra adalah bahwa prajurit (barisan) terdepan Singasari adalah orang-orang

Sasak sendiri, sedangkan prajurit Bali berada dilapisan ke dua setelah mereka

(orang-orang Sasak). Strategi, yang menjadikan orang Sasak sendiri sebagai

tmueng, memberikan hasil tidak mengecewakan bagi pihak Singasari, terbukti

bahwa akhirnya Sakra tunduk menyerah kalah, tepatnya pada tahun 182833.

Maka, setelah ini representasi kekuasaan kerajaan Lombok bisa

terlihat di Praya. Setelah beralihnya tampuk kepemimpinan kerajaan semula

Pemban Mas Meraja Kusuma dengan pusat pemerintahan di Pejanggik,

namun setelah Banjar Getas pusat pemerintahan dipindah ke Praya. Dan

sejak pemerintahan Belanda hingga sekarang, sebagai ibu kota Lombok

Tengah.

Setahun kemudian, yakni pada tahun 1838 atau setelah peperangan

antara Sakra dan Singasari, kali ini yang terjadi justeru perang saudara antara

32 Perlawanan ini yang kemudian dikenal atau akrab dalam sebutan masyarakat sebagai Congah Sakra, istilah ini sama halnya seperti yang diberikan terhadap Praya yang mclakukan pemberontakan pada tahun berikutnya dengan sebutan Pagalt Praya yang berarti: keras kepala (jiwa pemberontak).

33 Djelenga, Mentertazuai Diri Sendiri, h. 7.

Page 34: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

26

Singasari dan Mataram. Perebutan pengaruh antar kedua kerajaan ini

menyebabkan rapuhnya persatuan antar raja-raja dari keturunan Bali yang

lain. Diantaranya raja Pagesangan, yang biasanya berposisi sebagai salah

seorang Patih, berpihak terhadap Singasari. Sedang Mataram berada dalam

keadaan kritis dengan meninggalnya raja sepuh I Gusti Ketut Karangasem III

di Rumak.34

Melihat kondisi politik yang sedang terjadi saat itu, Sakra kembali

am bi! bagian dengan bergabung bersama Kuripan (sebagai wilayah yang

terpencilkan di bawah kekuasaan Singasari) untuk membantu Mataram

menggempur Singasari. Dengan prosentase kekuatan yang tidak seimbang,

dua berbanding satu, ini maka seluruh penghuni puri Singasari melakukan

puputan di Sweta, Singasari akhirnya menyerah kalah. Dari sudut ini,

mungkin akan lebih bijaksana kalau dilihat bahwa sebetulnya orang-orang

Sasak !ah yang memaksa Singasari menyerah di bawah Mataram. Bagaimana

tidak, rakyat Sasak memeberikan bantuan dari dua blok berbeda, yakni Sakra

mewakili blok timur dan Kuripan dari blok barat-selatan. Karena itu,

sebelulnya orang Sasak sendiri pantas menikmati lebih banyak ketimbang

yang didapati pihak Mataram, tetapi kenyataan poliliknya memang tidak

bisa dipungkiri.

3-1 Djl'lenga, Mentcrtawai Diri Sendiri, h. 8.

Page 35: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

27

Sejak itu, kerajaan Mataram merupakan penguasa tunggal di Lombok,

masing-masing dengan pergantian kepemimpinan: pertama, Anak Agung

Ktut Karangasem IV (1838-1850), yang mengkonsolidasikan Mataram sebagai

kerajaan tunggal yang sentralistik dan represif. Kedua, Anak Agung Made

Karangasem (1850-1872), pada masa pemerintahannya dilakukan renovasi

atas Taman Kelepung menjadi Tanrnn Mayura, Pura Meru, Taman Suranadi,

Lingsar, dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada. Selain itu juga

dibangun istana Ukir Kawi yang selesai pada 1866, sedang Cakranegara

(yang berarti Negara sudah bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan.

Raja yang terakhir adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem (1872-

1894).35

Demikian tampak bahwa dasar-dasar kekuasaan terletak pada

kekuatan senjata (represij), bersarna-sarna dengan dukungan ekonomi yang

besar. Penaklukan raja-raja Lombok oleh raja Karangasem dengan suatu

serangan bersenjata (sekitar akhir-akhir abad ke-17 ini) di bawah pimpinan

Dane Poleng, menunjukkan kekuatannya kembali. Dengan kata lain, bahwa

tahun ini kekuasaan Karangasem atas Lombok telah dinyatakan aman,

setelah sejak 1680-an memerangi tentara Sumbawa dan Sulawesi demi

35 Djelenga, Me11tertawai Diri Sendiri, h. 7-8.

Page 36: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

28

menguasai Lombok.36

B. Kondisi Rakyat Sasak di Bawah Kekuasaan Kerajaan Bali

1. Kondisi Ekonomi

Secara umum, lingkungan kepulauan yang berada di Nusa Tenggara

dikenal sebagai wilayah kering. Namun jika diperhatikan dari aspek

ekonomi (khususnya perdagangan), nampak tidak sepi dari bahan-bahan

yang diperoleh dari Nusa Tenggara. Pulau Timor terutama menghasilkan

kayu Cendana yang banyak dicari oleh pedagang Cina, pulau Sumbawa

menghasilkan kayu sapan (yang diperlukan dipasar Eropa), dan banyak

ternak kuda, sedangkan Lombok daerah penghasil beras yang banyak

diekspor sampai ke Cina. Munculnya bahan perdagangan baru (beras) di

Lombok tahun 1830-an membawa Nusa Tenggara semakin dikenal dalam

perdagangan d unia.37

Lombok, sebagai bagian dari wilayah Nusa Tenggara, merupakan

daerah bagian barat kepulauan dengan keadaan tanah yang lebih subur,

cukup air, terlihat menyebabkan sistem bertani dengan cara mengolah sawah

36 Lil1at: M. C. Rickleffs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2005 dan Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri: Orang Sasak Dalam Perjalanan Sejarah Lombok, Lombok, Jurnal Kanjian No: 01/Th. 1/Februari-Marel/2002.

37 l Gde Parirnartha, Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1819, Djambatan, Jakarta, 2002, h. 4.

Page 37: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

29

(pertanian basah) lebih menonjol. Penduduk di daerah ini sedikit lebih

mengerti mengerjakan tanah dengan menggunakan bajak atau garu (gawu)

untuk menggemburkan dan meratakan pertanian. Maka menjadi wajar

ketika daerah ini dinyatakan sebagai pengekspor beras yang cukup besar. J.

W. Boers,± 1820 mentaksir ekspor beras dari Lombok sekitar 12.000 ton per­

tahun, lebih besar dari jumlah ekspor awal abad ini sekitar 2.000 ton atau I

(satu) koyong. ( C. Lekkerkerker, 1926: 126)

Dalam pandangan J. van Eerde (1904), datangnya orang-orang Bali di

abad ke-18 membawa pengaruh pada sistem pengolahan tanah sawah bagi

penduduk di Lombok, pengaturan tanah-tanah untuk irigasi dilakukan di

bawah kekuasaan Bali, sementara kepala-kepala Sasak tetap menguasai

bagian tanahnya sendiri.3s

Dengan semakin dikuasainya wilayah-wilayah Lombok, secara

langsung penguasaan ekonomi oleh Karangasem juga menjadi kuat. Para

pembantu raja di tingkat pusat dari raja akan menerima imbalan berupa

tanah yang disebut pecatu, padi, serta tunjangan-tunjangan tidak tetap yang

biasanya terjadi pada saat penjualan-penjualan hasil-hasil milik raja. Pejabat

tingkat desa akan mendapat pecatu rata-rata 1 (satu) tenah per-orang, dan

38 I Gde Parimarlha, Perdagangan dan Politik, h. 49.

Page 38: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

30

seorang pembekel pekasih (yang mengurus masalah irigasi) mendapatkan

pecatu lebih dari satu tenah.

Ditaksir tanah-tanah sawah yang menjadi milik raja (druwe dnlem)

pada masa kerajaan itu berjumlah sekitar: 50.000 bau tanah sawah irigasi, dan

25.000 bau tanah sawah hujan (1 bau = 7. 096, 50 meter persegi). Dari

pengukuran yang dilakukan tahun 1899 tanah di Lombok Barat saja, yang

merupakan pusat politik kerajaan Bali, tanah-tanah sawah berjumlah 23. 406

tenah (1 tenah = 7. 200 meter persegi). Dan jumlah itu terbagi ke dalam: 8. 072

tenah (± 34, 5 % ) menjadi milik individu orang Bali, 828, 5 tenah (± 4 % ) milik

raja, dan 14, 505 tenah (± 61,5 % ) adalah milik bukan orang Bali. Tetapi Van

der Kraan (1980) memberikan keterangan agak berbeda dengan menulis,

pada waktu itu tanah sawah di Lombok Barat berjumlah 16. 852 hektar (1

tenah = ± % hektar). Dari jumlah itu sebanyak 5. 812 hektar (34,5 % ) adalah

milik dari bangsawan (aristocrats) Bali, sedangkan selebihnya tanah milik

Druwe Dale111. Meskipun demikian, dapat dimengerti bahwa dengan

perbandingan penduduk Sasak dan Bali yang jauh berbeda (orang Bali hanya

8 % tahun 1880-an), maka kekayaan raja dan para pembantunya adalah

cukup besar.39

Dalam mengontrol proses perdagangan, kerajaan dibantu oleh

39 I Gde Parimarlha, Perdagangan dan Politik, h. 83-84.

Page 39: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

31

seorang yang disebut Subandar dan berasal dari pedagang luar menjadi

kepala di pelabuhan, membuat hubungan ke luar, membawa dinamika baik

dalam perdagangan maupun politik. Secara umum, para pedagang luar

disebut sebagai Wong Dagang S1mnntnra. 40 Mereka juga memiliki hak

istimewa untuk membeli beras, atau barang lain dari penduduk. Setiap

penjualan beras dipelabuhan harus dengan seizin raja, adanya pungutan­

pungutan cukai perdagangan yang harus diserahkan kepada raja. Maka,

subandar inilah sebagai tangan kanan raja untuk mengurus ha! itu.

Kerajaan mengambil pedagang luar sebagai bandar (subandar),

rnungkin saja karena beranggapan lebih rnengetahui seluk beluk

perdagangan, dan mereka juga lebih mengerti bahasa dengan pedagang luar

yang dapat memperlancar urusan perdagangan melalui pelabuhan. Raja,

rnempunyai konh·ol yang ketat terhadap jalannya proses perdagangan.

Artinya, relasi ini jelas menunjukkan keterkaitan antara kekuasaan dan

pengusaha sangat rnempengaruhi sehingga kebijakan-kebijakannya pun akan

sangat dipengaruhi oleh-oleh faktor tersebut. Ekonomi dan politik adalah

dua faktor penentu baik buruknya kebijakan dalam sebuah pemerintahan.

4o I Gde Parimartha, Perdagangan dan Po/itik, h. 170

Page 40: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

32

2. Kondisi Politik

Pada konteks sistem politik, penguasa tertinggi bergelar raja atau

sultan a tau bahkan ada sebutan-sebutan/ gelar lain sesuai dengan wilayah

politik masing-masing. Di samping itu terdapat pula pejabat-pejabat tinggi

kerajaan yang berfungsi sebagai pembantu atau perpanjangan tangan dari

kekuasaan pusat, selain juga semacam dewan kerajaan untuk

mempertimbangkan berbagai kepentingan politik kerajaan.

Di Lombok, sebelum masuknya pengaruh Bali, nampak telah ada

bentuk kekuasaan yang disebut Kedatuan. Rajanya bergelar Datu. Tetapi

dengan munculnya kekuasaan kerajaan Karangasem, terjadi percampuran

pada sistem politik atau kekuasaannya. Dengan penguasa keturunan Bali,

maka rajanya mulai menggunakan gelar/titel Gusti. Di bawah raja terdapat

Kepala-kepala Desa yang setelah masuknya kekuasaan Bali bergelar Pembekel.

Desa di sini merupakan organisasi yang teritorial, dan juga bersifat hukum.

Oleh karenanya, desa juga memiliki kekayaan yang mencakup wilayah dan

tanah pertanian. Wilayah kepemimpinan politik yang berada di bawahnya

(cabang desa) di sebut Dasnn yang dipimpin oleh seorang Kliang dan di

samping itu terdapat juga seorang Penghulu, Kiyai yang mengurus bidang

Page 41: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

33

keagamaan.41

Syarat sebagai seorang kepala desa adalah pilihan dari anggota desa

bersangkutan, meskipun terkadang sering berdasarkan keturunan namun

pilihan rakyat adalah penting, selain juga berdasarkan pada ukuran umur

(ke-tua-an). Han ya kemudian dengan turut campurnya kekuasaan yang lebih

tinggi (raja/sultan), maka kepemimpinan desa ini juga harus mendapat

persetujuan a tau legilimasi raja. Dalam kaitan ini, maka tingkat organisasi di

desa telah berhubungan dengan kekuasaan pada tingkat yang lebih tinggi,

atau supra desa, lebih-lebih setelah masuknya kekuasaan raja-raja Bali di

Lombok. Karena relasi politik seperti ini akan berdampak pada baik

buruknya hubungan serta kontrol pemerintah pusat atas wilayah-wilayah

kekuasaannya di tingkat yang lebih rendah.

Setelah berkuasanya raja-raja Bali, penduduk dipimpin oleh kepalanya

masing-masing di bawah pengawasan punggawa-punggawa orang Bali.

Karena semakin berkembangnya kekuasaan Bali di Lombok, membuat

semakin luas pula slruktur politiknya. Pada sekitar pertengahan abad-19,

muncul struktur kekuasaan yang semakin banyak menempatkan bangsawan

Bali di dalamnya. Kini muncul pembantu-pembanlu raja yang disebut

Puuggmun yang ditugaskan untuk mengurus daerah tertentu di bawah pusat,

41 Erni Budiwanti, Islam Sasak Wet11 Telu Versus Waktu Lima, LkiS, Yogyakarta, 2000, h.110.

Page 42: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

34

dan pembekel menjadi bawahan dari punggawa. Sementara itu di pusat

kekuasaan (istana) terdapat fungsionaris (semacam menteri) yang dikenal

dengan Bahudanda (oleh orang Lombok disebut: Pedande), yang memiliki

fungsi sebagai pemberi nasihat kepada raja dalam menjalankan

kekuasaanya.42 Dalam hubungan perdagangan raja didampingi oleh petugas

(umumnya pedagang luar) disebut subandar, seperti telah diungkapkan

sebelumnya.

Dapat disebut, raja-raja dan para pembantu turunan Bali di Lombok

tidak hanya menguasai faktor-faktor ekonomi yang penting seperti tanah

yang luas, melakukan kontrol atas perdagangan di pelabuhan, pemungutan

pajak, tetapi juga melakukan kontrol dan memiliki hak-hak istimewa atas

penggunaan tenaga penduduk. Tidak pelak lagi, bahwa pejabat-pejabat

turunan Bali memiliki tanah yang luas dan kontrol politik yang luas pula.

Dalam artian, apapun bisa dilakukan atas nama otoritas pemerintah pusat.

Pada masa ini dikenal apa yang disebut seba.gai tanah druwe dale111,

dan tanah Druwe faba, artinya tanah-tanah milik raja, dan milik luar kerajaan.

Terhadap tanah-tanah milik pihak luar, raja mernungut pajak (pajeg) baik dari

tanah sawah, rnaupun tanah kering. Dalarn hubungan ini, raja dan para

pembesar sampai dengan petugas di tingkat desa mendapatkan keuntungan-

42 I Gdt> Parinrnrtha, Perda11ga11 dan Politik, h. 63. (Lihat juga, I Gde Parimartha, Politik, Perdagangan dan Konflik di Lombok, 1831-1891, Thesis Pascasarjana UI, Jakarta, h.67-68).

Page 43: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

35

keuntungan karena kedudukan mereka dalam str11ktur kekuasaan. Mereka

akan mendapatkan imbalan dari raja sesuai dengan tingkat kedudukan

mereka pada struktur kekuasaan, mulai dari tanah, atau sejumlah padi, dan

sebagainya seperti telah disinggung sebelumnya.

Selain itu, untuk mempertahankan kekuasaan dan membuat kekuatan

di tingkat desa, maka pembinaan pasukan bersenjata terus dilakukan, ada

seksi sebagai pemegang senapan (juru bedil), pemegang tombak (juru tombak),

juga para kepala desa mendapat imbalan (semacam tanah jabatan) yang

disebut Pecntu.43

Ternyata dengan cara ini, kekuasaan raja telah mampu menembus

sampai ketingkat desa, dan meningkatkan hubungan dengan kekuatan­

kekuatan di desa yang me1tunjang kekuasaan r(lja sampai bertahan lama.

Meskipun demikian, masih ada kekuatan-kekuatan yang nampak merdeka

seperli Praya, Batukliang, dan sebagainya sebagai wilayah kekuasaan A1ya

Banjar Getas. Namun untuk sementara mereka tidak dapat berbuat banyak

menghadapi kekuatan Karangasern, baik yang berada di Lombok atau

apalagi di Bali sendiri.

Setelah Mataram terlegitimasi sebagai pemegang kekuasaan utama di

Lombok, semakin banyak ha! juga berubah mengikuti. pola kebijakan politik

43 I Gde Parimartha, Perdngangan dnn Politik, h. 64.

Page 44: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

36

yang berlaku pada masa itu. Wilayah-wilayah yang sebelumnya berada di

bawah kendali Singasari, diambil alih oleh Mataram. Berbeda dengan

Singasari, pada masa-masa awal kekuasaan Mataram menerapkan

pendekatan politik sentralistik.

Pada tahun 1839, Pagutan yang sebelumnya merupakan wilayah

Singasari dan peleburan dari wilayah Kediri, Sekonga, termasuk Pagutan

sendiri, ditaklukkan oleh Mataram yang saat itu di bawah pimpinan I Gusti

Ktut Karangasem N dengan gelar Anak Agung Ketut Karangasem sebagai

raja pertama setelah runtuhnya Singasari. Selanjutnya Kuripan, yang

sebelumnya merupakan wilayah semi otonom, ditaklukkan kembali pada

tahun 1840. Dan pada tahun 1841, giliran Praya sebagai sasaran. Dalam

penyerangan terhadap Praya ini, lagi-lagi orang·-orang Sasak dijadikan

sebagai tameng (barisan terdepan), dan terlebih menghentak orang Sasak

adalah bahwa Raden Gde Wirachandra (pemimpin pasukan Praya) dibunuh

oleh sikep dari Sakra, Kopang, dan Rarang.44

Maka, sejak takluknya Praya itu seluruh wilayah Lombok berada di

bawah kendali kekuasaan Mataram . Sebab, setelah itu tidak ada yang dapat

dikatakan sebagai wilayah pemerintahan administratif-sistematis. Seperti

yang terlihat sebelumnya ketika Praya masih eksis secara politk. Tetapi

'' Djelengan, Mentertawai Diri Sendiri, h. 9.

Page 45: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

37

memang, tidak dapat dibandingkan dengan pengertian wilayah kekuasaan

atau sistem politik yang berkembang sekarang dengan didasarkan pada

teori-teori politik modern.

Kekuasaan Mataram ini sernakin diperkuat posisinya dengan adanya

perjanjian antara Mataram dan Belanda yang terjadi pada tanggal 7 Juni 1843,

antara lain:45

1. Mataram mengakui kedaulatan Belanda atas Lombok. Menurut sumber

lain, bahwa raja Mataram Lombok mengakui kedaulatan Belanda atas

Hindia Belanda; karena itu, raja tidak akan menyerahkan atau mengakui

kedaulatan bangsa kulit putih lain, selain Belanda.46

2. Mataram tidak lagi melakukan hak adat Tawan Karang47 bila ada perahu

a tau kapal dapat kecelakaan diperairan dilaut.

3. Mataram akan melindungi kepentingan perdagangan Belanda

4. Mataram akan membuat laporan secara berkala

5. Tidak akan melakukan kontak atau melakukan perjanjian dengan bangsa

kulit putih lainnya, dan

45 Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri, h. 11. 4' Anak Agung Ktut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h, 196. 47 Kata tawan, sinonim dengan kata taban (Bali), yang berarti tahan, atau ditahan

karena telah melakukan salah satu pelanggaran. Kata karang berarti daerah, wilayah atau territorial. Maka Ta1va11 Karang berarti tertawan, atau ditahan karena 111elakukan suatu pelanggaran alas suatu wiJayah territorial baik di laut atau di darat. Dala1n hubungan ini, hokum tawan karang menunjuk pada wujudnya sebagai hukum adat yang berlaku alas dasar petjanjian (pasobaya) antara raja-raja di Bali dan Lombok. (Li11at. I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 234).

Page 46: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

38

6. Sebagai imbalan, Mataram diberi hak otonomi penuh oleh Belanda dalam

melaksanakan pemerintahan di Lombok atau tidak akan turut campur

urusan pemerintahan.

Surat perjanjian atau kesepakatan ini merupakan ha! yang sangat

penting dan menentukan bagi Mataram, karenanya orang-orang yang

langsung turun tangan adalah orang-orang penting kerajaan. Dari pihak

Mataram, perjanjian ini ditandatangani oleh Ratu I Gusti Anglurah Ktut

Karangasem (raja), Ratu I Gusti Anom, Gusti Gde Rai, Gusti Nengah

Peguyangan dan Gusti Nyoman Tangkeban. Sedang pihak Belanda

ditandatangani oleh H.I. Huskus Koopman, Komisaris Hindia Belanda.48

Belanda, memang sejak sekitar tahun 1619, V.O.C (Vereenigde Oost

Indische Compagnie) menciptakan pasar baru yang besar untuk perbudakan.

Perdagangan manusia, yang berasal dari tahanan politk, mempermudah

disintegrasi politik Bali dengan menyediakan sumber daya ekonomi untuk

perang dan mengkonsumsi tawanan perangnya.49 Pada masa-masa inilah

kontak dagang antara Bali dan Belanda semakin terjalin kuat. Namun, tetap

sebagai pondasi ekonomi semua kerajaan Bali masih bertumpu terutama

pada sistem cocok tanam di sawah, bertani.

48 Anak Av,ung Ktut Av,ung, Kupu-Kupu Kuning, h. 196. 4' M. C. Rickleffs, Sejarah Indonesia Modmz 1200-2004, PT. Serambi llmu Semesta,

Jakarta, 2005, h. 150.

Page 47: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

39

Hubungan ekonomi ini kemudian berlanjut hingga sekitar tahun 1620,

dan untuk pertama kalinya Belanda membuka kantor dagang di Bali. Akan

tetapi hanya berumur satu tahun. Kemudahan mendirikan kantor ini

mungkin saja didukung oleh persentuhan awal antara Belanda dan Bali sejak

1597, di bawah pimpinan Cornelis Houtman, yang cukup memberikan kesan

baik untuk Bali atas Belanda.5o

Pada tahun 1826, kembali utusan Belanda dikirim ke Bali untuk

rnendekati raja-raja dengan rnaksud rnelakukan kontrak perdagangan,

khususnya untuk mendapatkan tenaga budak.51 Di Lornbok, pada masa

kekuasaan Bali terdapat juga apa yang disebut budak (atau oleh orang

Lornbok disebut panjak), kelornpok yang dapat diperjual belikan, dan ini

yang lebih rnerupakan budak, sebab ia tidak mempunyai kebebasan di depan

tuannya. Dan mereka-mereka itulah yang dijadikan sebagai komoditi

dagang.

Pada periode sekitar 1840-an, ada dua faktor meyakinkan pihak

Belanda bahwa Bali harus diternpatkan di bawah pengaruhnya, dan dengan

demikian wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali raja-raja Bali pun

secara otomatis menjadi kekuasaannya: Perta111a, perampokan dan

perampasan yang dilakukan oleh orang-orang Bali terhadap kapal-!<apal

50 Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri, h. 11. 51 I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 161.

Page 48: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

menguasai Lombok.36

B. Kondisi Rakyat Sasak di Bawah Kekuasaau Kerajaan Bali

1. Kondisi Ekonomi

28

Secara umum, Iingkungan kepulauan yang berada di Nusa Tenggara

dikenal sebagai wilayah kering. Namun jika diperhatikan dari aspek

ekonomi (khususnya perdagangan), nampak tidak sepi dari bahan-bahan

yang diperoleh dari Nusa Tenggara. Pulau Timor terutama menghasilkan

kayu cendana yang banyak dicari oleh pedagang Cina, pulau Sumbawa

menghasilkan kayu sapan (yang diperlukan dipasar Eropa), dan banyak

ternak kuda, sedangkan Lombok daerah penghasil beras yang banyak

diekspor sampai ke Cina. Munculnya bahan perdagangan baru (beras) di

Lombok tahun 1830-an membawa Nusa Tenggara semakin dikenal dalam

perdagangan dunia.37

Lombok, sebagai bagian dari wilayah Nusa Tenggara, merupakan

daerah bagian barat kepulauan dengan keadaan tanah yang lebih

Page 49: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

29

(pertanian basah) !ebih menonjol. Penduduk di daerah ini sedikit lebih

mengerti mengerjakan tanah dengan menggunakan bajak atau garu (gawu)

untuk menggemburkan dan meratakan pertanian. Maka menjadi wajar

ketika daerah ini dinyatakan sebagai pengekspor beras yang cukup besar. J.

W. Boers, ± 1820 mentaksir ekspor beras dari Lombok sekitar 12.000 ton per­

tahun, lebih besar dari jumlah ekspor awal abad ini sekitar 2.000 ton atau 1

(satu) koyong. ( C. Lekkerkerker, 1926: 126)

Dalam pandangan J. van Eerde (1904), datangnya orang-orang Bali di

abad ke-18 membawa pengaruh pada sistem pengolahan tanah sawah bagi

penduduk di Lombok, pengaturan tanah-tanah untuk irigasi di!akukan di

bawah kekuasaan Bali, sementara kepala-kepala Sasak tetap menguasai

bagian tanahnya sendiri.38

Dengan semakin dikuasainya wilayah-wilayah Lombok, secara

langsung penguasaan ekonomi oleh Karangasem juga menjadi kuat. Para

pembantu raja di tingkat pusat dari raja akan menerima imba!an berupa

tanah yang disebut pecatu, padi, serta tunjangan-tunjangan tidak tetap yang

biasanya terjadi pada saat penjualan-penjualan hasil-hasil milik raja. Pejabat

tingkat desa akan mendapat pecatu rata-rata 1 (satu) tenah per-orang, dan

" I Gde Parimarlha, Perdagangan dan Politik, h. 49.

Page 50: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

30

seorang pembekel pekasih (yang mengurus masalah irigasi) mendapatkan

pecatu lebih dari salu tenah.

Ditaksir tanah-tanah sawah yang menjadi milik raja (druwe dalem)

pada masa kerajaan itu berjumlah sekitar: 50.000 bau tanah sawah irigasi, dan

25.000 bau tanah sawah hujan (1 bau = 7. 096, 50 meter persegi). Dari

pengukuran yang dilakukan tahun 1899 tanah di Lombok Barat saja, yang

merupakan pusat politik kerajaan Bali, tanah-tanah sawah berjumlah 23. 406

tenah (1 tenah = 7. 200 meter persegi). Dan jumlah itu terbagi ke dalam: 8. 072

tenah (± 34, 5 % ) menjadi milik individ u orang Bali, 828, 5 tenah (± 4 % ) milik

raja, dan 14, 505 tenah (± 61,5 %) adalah milik bukan orang Bali. Tetapi Van

der Kraan (1980) memberikan keterangan agak berbeda dengan menulis,

pada waktu itu tanah sawah di Lombok Barat berjumlah 16. 852 hektar (1

tenah = ± % hektar). Dari jumlah itu sebanyak 5. 812 hektar (34,5 % ) adalah

milik dari bangsawan (aristocrats) Bali, sedangkan selebihnya tanah milik

Druwe On/em. Meskipun demikian, dapat dimengerti bahwa dengan

perbandingan penduduk Sasak dan Bali yang jauh berbeda (orang Bali hanya

8 % tahun 1880-an), maka kekayaan raja dan para pembantunya adalah

cukup besar.39

Dalam mengontrol proses perdagangan, kerajaan dibantu oleh

39 I Gde Parimarlha, Pcrdagangan dan Politik, h. 83-84.

Page 51: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

31

seorang yang disebut Subandar dan berasal dari pedagang Iuar menjadi

kepala di pelabuhan, membuat hubungan ke Iuar, membawa dinamika baik

dalam perdagangan maupun politik. Secara umum, para pedagang luar

disebut sebagai Wong Dagaug Sunantara.40 Mereka juga memiliki hak

istimewa untuk membeli beras, atau barang lain dari penduduk. Setiap

penjualan beras dipelabuhan harus dengan seizin raja, adanya pungutan­

pungutan cukai perdagangan yang harus diserahkan kepada raja. Maka,

subandar inilah sebagai tangan kanan raja untuk mengurus hal itu.

Kerajaan mengambil pedagang luar sebagai bandar (subandar),

mungkin saja karena beranggapan lebih mengetahui seluk beluk

perdagangan, dan mereka juga lebih mengerti bahasa dengan pedagang Iuar

yang dapat memperlancar urusan perdagangan melalui pelabuhan. Raja,

mempunyai kontrol yang ketat terhadap jalannya proses perdagangan.

Artinya, relasi ini jelas menunjukkan keterkaitan antara kekuasaan dan

pengusaha sangat mempengaruhi sehingga kebijakan-kebijakannya pun akan

sangat dipengaruhi oleh-oleh faktor tersebut. Ekonomi dan politik adalah

dua faktor penentu baik buruknya kebijakan dalam sebuah pemerintahan.

"'I Gd" Parimarlha, Pcrdaga11ga11 da11 Po/itik, h. 170

Page 52: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

32

2. Kondisi Polilik

Pada konteks sistem politik, penguasa tertinggi bergelar raja atau

sultan a tau bahkan ada sebutan-sebutan/ gelar lain sesuai dengan wilayah

politik masing-masing. Di samping itu terdapat pula pejabat-pejabat tinggi

kerajaan yang berfungsi sebagai pembantu atau perpanjangan tangan dari

kekuasaan pusat, selain juga semacam dewan kerajaan untuk

mempertimbangkan berbagai kepentingan politik kerajaan.

Di Lombok, sebelum masuknya pengaruh Bali, nampak telah ada

bentuk kekuasaan yang disebut Kedatunn. Rajanya bergelar Datu. Tetapi

dengan munculnya kekuasaan kerajaan Karangasem, terjadi percampuran

pada sistem politik atau kekuasaannya. Dengan penguasa keturunan Bali,

maka rajanya mulai menggunakan gelar/titel Gusti. Di bawah raja terdapat

Kepala-kepala Desa yang setelah masuknya kekuasaan Bali bergelar Pembekel.

Desa di sini merupakan organisasi yang teritorial, dan juga bersifat hukum.

Oleh karenanya, desa juga memiliki kekayaan yang mencakup wilayah dan

tanah pertanian. Wilayah kepemimpinan politik yang berada di bawahnya

(cabang desa) di sebut Dnsan yang dipimpin oleh seorang Kliang dan di

samping itu terdapat juga seorang Peng/lulu, Kiyni yang mengurus bidang

Page 53: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

33

keagamaan.41

Syarat sebagai seorang kepala desa adalah pilihan dari anggota desa

bersangkutan, meskipun terkadang sering berdasarkan keturunan namun

pilihan rakyat adalah penting, selain juga berdasarkan pada ukuran umur

(ke-tua-an). Hanya kemudian dengan turut campurnya kekuasaan yang lebih

tinggi (raja/sultan), maka kepemimpinan desa ini juga harus mendapat

persetujuan atau legilimasi raja. Dalam kaitan ini, maka tingkat organisasi di

desa telah berhubungan dengan kekuasaan pada tingkat yang lebih tinggi,

atau supra desa, lebih-lebih setelah masuknya kekuasaan raja-raja Bali di

Lombok. Karena relasi politik seperti ini akan berdampak pada baik

buruknya hubungan serta kontrol pemerintah pusat atas wilayah-wilayah

kekuasaannya di tingkat yang lebih rendah.

Setelah berkuasanya raja-raja Bali, penduduk dipimpin oleh kepalanya

masing-masing di bawah pengawasan punggawa-punggawa orang Bali.

Karena semakin berkembangnya kekuasaan Bali di Lombok, membuat

semakin luas pula sh·uktur politiknya. Pada sekitar pertengahan abad-19,

muncul struktur kekuasaan yang semakin banyak menempatkan bangsawan

Bali di dalamnya. Kini muncul pembantu-pembantu raja yang disebut

P1111ggawa yang ditugaskan untuk mengurus daerah tertenlu di bawah pusat,

41 Erni Budiwanli, Islam Sc.:;ak Wetu Telu Versus Waktu Lima, LkiS, Yogyakarta, 2000, h. 110.

Page 54: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

34

dan pembekel menjadi bawahan dari punggawa. Sementara itu di pusat

kekuasaan (istana) terdapat fungsionaris (semacam menteri) yang dikenal

dengan Bahudanda (oleh orang Lombok disebut: Pedande), yang memiliki

fungsi sebagai pemberi nasihat kepada raja dalam menjalankan

kekuasaanya.42 Dalam hubungan perdagangan raja didampingi oleh petugas

(umumnya pedagang luar) disebut subandar, seperli telah diungkapkan

sebelumnya.

Dapat disebut, raja-raja dan para pembantu lurunan Bali di Lombok

tidak hanya menguasai faktor-faktor ekonomi yang penting seperti tanah

yang luas, melakukan kontrol atas perdagangan di pelabuhan, pemungutan

pajak, tetapi juga melakukan kontrol dan memiliki hak-hak istimewa atas

penggunaan tenaga penduduk. Tidak pelak lagi, bahwa pejabat-pejabat

turunan Bali memiliki tanah yang luas dan kontrol politik yang luas pula.

Dalam artian, apapun bisa dilakukan atas nama otoritas pemerintah pusat.

Pada masa ini dikenal apa yang disebut sebagai tanah druwe dalem,

dan tanah Druwe faba, artinya tanah-tanah milik raja, dan milik luar kerajaan.

Terhadap tanah-tanah milik pihak luar, raja memungut pajak (pajeg) baik dari

tanah sawah, maupun tanah kering. Dalam hubungan ini, raja dan para

pembesar sampai dengan petugas di tingkat desa mendapatkan keuntungan-

42 I Gde Parimarlha, Perdangan dan Politik, h. 63. (Lihat juga, I Gde Parimartha, Politik, Pcrdagangan dan Konjlik di Lombok, 1831-1891, Thesis Pascasarjana Ul, Jakarta, h.67-68).

Page 55: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

35

keuntungan karena kedudukan mereka dalam struktur kekuasaan. Mereka

akan mendapatkan imbalan dari raja sesuai dengan tingkat kedudukan

mereka pada struktur kekuasaan, mulai dari tanah, atau sejumlah padi, dan

sebagainya seperti telah disinggung sebelumnya.

Selain itu, untuk mempertahankan kekuasaan dan membuat kekuatan

di tingkat desa, maka pembinaan pasukan bersenjata terus dilakukan, ada

seksi sebagai pemegang senapan (juru bedil), pemegang tombak (juru tombak),

juga para kepala desa mendapat imbalan (semacam tanah jabatan) yang

disebut Pecntu.43

Ternyata dengan cara ini, kekuasaan raja telah mampu menembus

sampai ketingkat desa, dan meningkatkan hubungan dengan kekuatan­

kekuatan di desa yang menunjang kekuasaan raja sampai bertahan Jama.

Meskipun demikian, masih ada kekuatan-kekuatan yang nampak merdeka

seperti Praya, Batukliang, dan sebagainya sebagai wilayah kekuasaan Arya

Banjar Getas. Namun untuk sementara mereka tidak dapat berbuat banyak

menghadapi kekuatan I<arangasem, bail< yang berada di Lombok atau

a palagi di Bali sendiri.

Setelah Mataram terlegitimasi sebagai pemegang kekuasaan utama di

Lombok, semakin banyak hal juga berubah mengikuti pola kebijakan politik

43 I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 64.

Page 56: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

36

yang berlaku pada masa itu. Wilayah-wilayah yang sebelumnya berada di

bawah kendali Singasari, diambil alih oleh Mataram. Berbeda dengan

Singasari, pada rnasa-rnasa awal kekuasaan Matararn rnenerapkan

pendekatan politik sentralistik.

Pada tahun 1839, Pagutan yang sebelumnya merupakan wilayah

Singasari dan peleburan dari wilayah Kediri, Sekonga, termasuk Pagutan

sendiri, ditaklukkan oleh Mataram yang saat itu di bawah pimpinan I Gusti

Ktut Karangasem N dengan gelar Anak Agung Ketut Karangasem sebagai

raja pertama setelah runtuhnya Singasari. Selanjutnya Kuripan, yang

sebelurnnya merupakan wilayah semi otonorn, ditaklukkan kernbali pada

tahun 1840. Dan pada tahun 1841, giliran Praya sebagai sasaran. Dalarn

penyerangan terhadap Praya ini, lagi-lagi orang-orang Sasak dijadikan

sebagai tameng (barisan terdepan), dan terlebih menghentak orang Sasak

adalah bahwa Raden Gde Wirachandra (pemimpin pasukan Praya) dibunuh

oleh sikep dari Sakra, Kopang, dan Rarang.44

Maka, sejak takluknya Praya itu seluruh wilayah Lombok berada di

bawah kendali kekuasaan Mataram . Sebab, setelah itu tidak ada yang dapat

dikatakan sebagai wilayah pemerintahan administratif-sistematis. Seperti

yang terlihat sebelumnya ketika Praya masih eksis secara politk. Tetapi

44 Djelengan, Mentertawai Diri Sendiri, h. 9.

Page 57: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

37

memang, tidak dapat dibandingkan dengan pengertian wilayah kekuasaan

atau sistem politik yang berkembang sekarang dengan didasarkan pada

teori-teori politik modern.

Kekuasaan Mataram ini semakin diperkuat posisinya dengan adanya

perjanjian antara Mataram dan Belanda yang te1jadi pada tanggal 7 Juni 1843,

antara Iain:45

1. Mataram mengakui kedaulatan Belanda atas Lombok. Menurut sumber

lain, bahwa raja Mataram Lombok mengakui kedaulatan Belanda atas

Hindia Belanda; karena itu, raja tidak akan menyerahkan atau mengakui

kedaulatan bangsa kulit putih lain, selain Belanda.46

2. Mataram tidak lagi melakukan hak adat Tawan Karang47 bila ada perahu

atau kapal dapat kecelakaan diperairan dilaut.

3. Mataram akan melindungi kepentingan perdagangan Belanda

4. Mataram akan membuat laporan secara berkala

5. Tidak akan melakukan k,mtak atau melakukan perjanjian dengan bangsa

kulit putih Iainnya, dan

•s Djelenga, Mentertawni Diri Sendiri, h. 11. 46 Anak Agung Ktut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h, 196. 47 Kata tawan, sinonim dengan kata taban (Bali), yang berarli tahan, atau ditahan

karena telah melakukan salah satu pelanggaran. Kata karang berarti daerah, wilayah atau territorial. Maka Tawan Karang berarti tertawan, atau ditahan karena melakukan suatu pelanggaran atas sualu wilayah territorial baik di laut atati di darat. Dalan1 hubungan ini, hokum tawan karm1g menunjuk pada wujudnya sebagai hukum adat yang berlaku alas dasar perjanjian (pasobaya) anlara raja-raja di Bali dan Lombok. (Lihal. I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 234).

Page 58: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

38

6. Sebagai imbalan, Matararn diberi hak otonomi penuh oleh Belanda dalam

melaksanakan pemerintahan di Lombok atau lidak akan turut campur

urusan pemerintahan.

Surat perjanjian atau kesepakatan ini merupakan ha! yang sangat

penting dan menentukan bagi Mataram, karenanya orang-orang yang

langsung turun tangan adalah orang-orang penting kerajaan. Dari pihak

Mataram, perjanjian ini ditandatangani oleh Ratu I Gusti Anglurah Ktut

I<arangasem (raja), Ratu I Gusti Anom, Gusti Gde Rai, Gusti Nengah

Peguyangan dan Gusti Nyoman Tangkeban. Sedang pihak Belanda

ditandatangani oleh H.I. Huskus Koopman, I<omisaris Hindia Belanda.48

Belanda, memang sejak sekitar tahun 1619, V.O.C (Vereenigde Oost

Indische Compagnie) menciptakan pasar baru yang besar untuk perbudakan.

Perdagangan manusia, yang berasal dari tahanan politk, mempermudah

disintegrasi politik Bali dengan menyediakan sumber daya ekonomi untuk

perang dan mengkonsumsi tawanan perangnya.49 Pada masa-masa inilah

kontak dagang antara Bali dan Belanda semakin teijalin kuat. Namun, tetap

sebagai pondasi ekonomi semua kerajaan Bali masih bertumpu terutama

pada sistem cocok tanam di sawah, bertani.

"Anak Agung Ktut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 196. 49 M. C. Rickleffs, Sejara/1 Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi llmu Semesta,

Jakarta, 2005, h. 150.

Page 59: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

39

Hubungan ekonomi ini kemudian berlanjut hingga sekitar tahun 1620,

dan untuk pertama kalinya Belanda membuka kantor dagang di Bali. Akan

tetapi hanya berumur satu tahun. Kemudahan mendirikan kantor ini

mungkin saja didukung oleh persentuhan awal antara Belanda dan Bali sejak

1597, di bawah pimpinan Cornelis Houhnan, yang cukup memberikan kesan

baik untuk Bali atas Belanda.so

Pada tahun 1826, kembali utusan Belanda dikirim ke Bali untuk

mendekati raja-raja dengan maksud melakukan kontrak perdagangan,

khususnya untuk mendapatkan tenaga budak.51 Di Lombok, pada masa

kekuasaan Bali terdapat juga apa yang disebut budak (atau oleh orang

Lombok disebut prllljak), kelompok yang dapat diperjual belikan, dan ini

yang lebih merupakan budak, sebab ia tidak mempunyai kebebasan di depan

tuannya. Dan mereka-mereka itulah yang dijadikan sebagai komoditi

dagang.

Pada periode sekitar 1840-an, ada dua faktor meyakinkan pihak

Belanda bahwa Bali harus ditempatkan di bawah pengaruhnya, dan dengan

demikian wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali raja-raja Bali pun

secara otomatis menjadi kekuasaannya: Pe:rtama, perampokan dan

perampasan yang dilakukan oleh orang-orang Bali terhadap kapal-kapal

so Djek~nga, Me11tertazvai Diri Sendiri, h. 11. " I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 161.

Page 60: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

40

yang terdampar, dan kedua adalah adanya kemungkinan kekuatan Eropa

lainnya akan ikut campur tangan terhadap Bali.

Ambisi Belanda untuk mengkondisikan kekuasaannya di Bali tidak

hanya sebatas kata. Untuk mempercepat hasrat itu, seorang duta Belanda

mernbujuk raja-raja Badung, Klungkung, Buleleng, dan tak ketinggalan

Karangasern (yang rnerupakan penguasa tunggal di Lornbok) untuk

menandatangani perjanjian-perjanjian yang rnengakui kedaulatan

pemerintahan kolonial Belanda, yakni pada tahun 1841.52

3. Kondisi Sosial

Orang Sasak, dikenal sebagai penduduk asli Lombok dan rnenganut

agarna Islam. Narnun rnasih ada kelornpok kecil penduduk Sasak yang

disebut sebagai orang Bodha, rnereka ini tinggal lebih terisolasi di desa-desa

bagian utara dan sebagian di selatan. Penduduk Lornbok bercarnpur dengan

orang-orang yang datang dari luar pulau, atau terutarna berhubungan

dengan orang Bali sekurang-kurangnya sejak abad ke-17.

Dari Iaporan tahun 1838, disebutkan bahwa di Lornbok terdapat

sekitar 400.000 orang Sasak, dan 20.000 orang Bali. Sementara itu laporan

tahun 1846 rnenyebutkan, penduduk Lornbok berjurnlah sekitar: 380.000

s2 Ricklefs, Sejar11/i Jndo111:sin, h. 289.

Page 61: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

41

orang Sasak, 20.000 orang Bali, 5.000 orang Bugis, 10-12 orang Cina, dan 4

orm1g Eropas3.

Berdasarkan pada laporan di atas, rnaka pada tahun 1840-an ini

penduduk Lornbok rnengalarni pengurangan. Tercatat antara tahun 1838-

1839 terjadi banyak peperangan antar kerajaan di Lornbok, kernungkinan

besar peristiwa inilah yang rnenyebabkan berkurangnya populasi penduduk

Lombok. Populasi itu rnengalami peningkatan kernbali setelah situasi yang

labil itu dapat terdamaikan dan dapat dipertahankan hingga tahun 1880-an,

karena sesudah tahun ini peperangan demi peperangan kembali berkecamuk

antara orang Sasak dan Bali sampai tahun 1891-1894.

Laporan dari tahun 1884 menyebutkan, penduduk Lornbok bertambah

menjadi 600.000 orang Sasak, 50.000 orang Bali, dan 6.000 lain-lain. Yang

termasuk lain-lain adalah: Bugis, Melayu, Arab, Mandar, Cina tinggal

terutama di sekitar pantai. Terdapat juga orang Jawa, Sumatera, Timar di

pusat kota yang umurnnya berfungsi sebagai pegawai pemerintah.54

Dari segi kebudayaan, terdapat juga tanda-tanda pengaruh dari

Majapahit abad ke-14, seperti juga Bali. Adanya hubungan dengan Makasar

sekitar abad ke-17, narnpak rnernbawa pengaruh agarna Islam yang kuat di

dalarnnya, setelah sebelurnnya dibawa oleh penyebar Islam dari Jawa.

53 I Gde Parin1artha, Perdnganga11 da11 Politik, h. 37. 51 I Gde Parimartha, Perdagangan dan Po/itik, h. 37.

Page 62: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

42

Kontak dengan Makasar juga membawa serta hubungan Lombok dan

Sumbawa menjadi dekat melalui ikatan-ikatan politik dan perkawinan.

Dengan pengaruh tradisi yang kuat serta pola penyikapan terhadap

masuknya pengaruh-pengaruh dari luar, penduduk Sasak memahami agama

Islam terpecah ke dalam dua kelompok yang dikenal sebagai Islam Wetu

Telu dan Islan1 Waktu Lima.55 Mereka, kelompok Wetu Telu, seperti juga

Waktu Lima percaya terhadap kenabian Nabi Muhammad saw sebagai nabi

ummat Islam, tetapi mereka tetap melakukan pemujaan terhadap dewa-dewa

dan patung-patung suci sejak nenek moyangnya serta terhadap roh-roh

nenek moyang yang telah meninggal di tempat pemujaan mereka yang

disebut Langgar. Namun, tidak bisa dipastikan secara kuantitatif perbedaan

jumlah masing kelompok Islam tersebut, hanya secara prosentase Waktu

Lima adalah mayoritas.

Mengenai struktur sosial masyarakat di daerah ini, R. Krulfeld (1972)

antara lain menyebutkan, penduduk orang Sasak dalam ha! kekerabatannya

meskipun dapat dilihat sebagai menganut sistem bilateral, tetapi cenderung

lebih menekankan pada sifatnya yang patrilinial. Persoalan hak dan

kewajiban terutama dibatasi oleh konsep-konsep kekerabatan yang dikenal

sebagai 1uim11g lmdnng, yang terdiri dari unsur-unsur: ayah, kakek, saudara

55 Erni Budiwanti, /slnn1 Snsnk Wet11 Tc/11 Versus Wnktu Lima, LkiS, Yogyakarta, 2000; dan I Gde Paritnartha, Perdagangan d1111 Politik, h. 38.

Page 63: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

43

laki-laki ayah, anak laki-laki saudara ayah, dan anak-anak mereka. Warga

yang termasuk ke dalam wirang kadang dilihat sebagai orang-orang yang

bertangggung jawab atas berbagai ha! yang bersifat memberi dukungan,

bantuan kepada keluarga, juga soal-soal penting seperti tenaga yang

diperlukan untuk upacara pengantin.

Begitu pula dengan masalah harta warisan, akan lebih ditekankan

pada anggota dari wirang kadang. Harta warisan yang utama di sini adalah

pustakn (hnrte pusake), yaitu pewarisan yang dipanclang memiliki nilai luhur

seperti tanah, rumah, dan benda-benda yang dianggap keramat (seperti:

pakaian, keris, permata, dan sebagainya).

Dari sistem politik di atas, struktur sosial masyarakat nampaknya

berkembang dengan membentuk lapisan-lapisan yang kemudian disebut

sebagai golongan atas (bangsawan), penduduk biasa, atau budak (pnnjak).

Untuk mereka yang merupakan keturunan raja (bangsawan) disebut

perwrmgse, dan kawule untuk mereka yang berasal dari turunan penduduk

biasa. Di tempat-tempat tertentu, hingga sekarang budaya tersebut masih

berlaku.

Page 64: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BAB III

PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP

KERAJAAN BALI TAHUN 1891-1894

A. Latar Belakang Melelusnya Pemberontakan

Setelah jatuhnya kerajaan Selaparang dan Pejanggik sejak tahun 169256

hingga 1740, maka daerah-daerah di Lombok itu terkecuali wilayah yang

dikuasai Arya Banjar Getas di bagian timur praktis menjadi vassal dari

kerajaan Karangasem di Bali. Saat itu, belum lagi tersusun suatu

pemerintahan tertentu melainkan segala sesuatunya mengikuti tata-krama

dan perintah-perintah dari Karangasem-Bali, hingga kira-kira menjelang

pecahnya perang saudara (Singasari-Mataram) tahun 1838.

Kekalahan Singasari. dalam perang saudara dengan Mataram pada

tahun 1838, membawa pengaruh langsung terhadap retaknya hubungan

antara Mataram dan kerajaan-kerajaan di Bali. Raja Buleleng yang waktu itu I

Gusti Made Karang Asem (Dewata di Bale Punduk), maupun raja

Karangasem I Gusti Gde Karangasem (Dewata di Sesana), masing-masing

menginginkan agar kerajaan Singasari di Lombok dapat dibangkitkan

kembali dengan mengangkat raja baru dari Sub Dinasti Anglurah Made

56 Anak Agung Ketut Agung, Kupu Kupu Kuning Yang Terbang di Selat Lombok: Lintasan Sejarah Kerajaan Karangasem (1661-1950), Upada Sastra, Denpasar, 1992, h. 92.

Page 65: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

I / WN '\ ,. !.,._____ I

--.....~.._...__ I

·--------~----..... _,J

45

Karangasem. Dalam ha! ini Klungkung, yang dianggap oleh kedua kerajaan

tersebut sebagai pelindung, juga menghawatirkan kalau kerajaan Mataram

menjadi besar sendiri di Lombok, sebab dirasakan justeru Mataram lebih

sebagai tandingan.s7

Peta politik ditubuh Bali akhirnya menjadi berubah, ada semacam

perpecahan menjadi front Klungkung-Karangasem-Buleleng di satu pihak,

menghadapi Mataram Lombok di lain pihak. Dalam hubungan ini, disebut

bahwa Klungkung hendak mengadakan perjanjian dengan Belanda pada

tahun 1841, pernah mengusulkan kepada Huskus Koopman agar Belanda

membantu Klungkung menyerang Mataram di Lombok. Secara tersembunyi

wakil Belanda ini memang telah dapat membaca perimbangan kekuatan

antara Klungkung-Karangasem-Buleleng disatu sisi dan Mataram yang

sedang bangkit. Tetapi demi melancarkan misi mengikat janji dengan

Klungkung maupun Karangasem dan Buleleng tahun 1841 itu, ia (Belanda)

hanya dapat memahami keinginan Klungkung untuk mencantumkan raja

Klungkung sebagai Sri Paduka Ratu Dewa Agung Putera sesuhunan di atas

pulau Bali dan Lombok, meski diapun mengetahui bahwa kekuasaan

57 A. A. Ketut Ap;un1;, Kupu-Kupu Kuning, h. 171.

Page 66: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

46

tertinggi Dewa Agung Klungkung atas Lombok sudah lama hanya fisik

saja.58

Akan tetapi, bagaimanapun juga Belanda tetap khawatir atas

perkembangan kerajaan Mataram di Lombok, sebab dengan meyakinkan

kerajaan ini muncul penuh kharisma sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Sebelum Belanda, sejak perang saudara 1838 itu, sudah terdapat pula

orang-orang asing Iain berperan pada bidang ekonomi seperti Mads Lange

seorang Denmark, dan George P. King yang merupakan penghubung antara

Mataram dengan kekuasaan Inggris di Singapura. Melalui George P. King

ini, Mataram kemudian dapat membeli 2 (dua) kapal yang diberi nama Sri

Metrmun dan Sri Cakra dari Inggris, dengan instrukturnya seorang Inggris

pula.59 Dengan demikian, semakin nampak bukti bahwa Mataram mendapat

cukup dukungan dari Iuar raja-raja Bali dan Belanda, Mataram pun

memanfaatkan situasi tersebut untuk semakin meluaskan wilayah

kekuasaannya di Lombok.

Adanya indikasi hubungan ekonorni antara Kerajaan Mataram dan

kekuasaan Inggris di Singapura (pembelian kapal Sri Cakra, Sri Mataram dan

senjata), juga merupakan alasan tepat Belanda untuk berperang dengan

58 A.A Ketut Agung, Kupu-Kupu K11ning, h. 171. 59 A. A. Ketut Agung, Kup11-K11p11 Kuning, h. 172; dan Monoivafi Daerah NTB, h. 26.

Page 67: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

47

Kerajaan Mataram-Lombok, nantinya. Selain semakin memberikan peluang

besar terhadap pemerintah Belanda untuk menguasai Lombok.

Pada pihak Iain, karena raja sudah sepuh maka kontrol pemerintahan

lebih banyak diserahkan kepada putranya, Anak Agung Made Karangasern.

Beliau dikatakan lebih dapat rnewarisi sifat ayahnya (AA Gde Ngurah

Karangasern) baik kecerdasan, keberanian, rnaupun kekerasan sifat ayahnya

akan tetapi tidak rnewarisi sifat ayahnya yang bijaksana. A.A. Made

dinyatakan lebih keras dan kejam, ambisius bahkan dinilai cenderung tamak

serta sewenang-wenang. Dalarn rnenjalankan kebijakan-kebijakan

pemerintahan, secara sosial-politis, sangat Bali sentris. Hal ini sernakin

rnernperburuk keadaan, karena merajalelanya kesewenang-wenangan oleh

para punggawa di lapangan. Ketidakpuasan rakyat atas sikap Mataram ini

rneletus menjadi sebuah pemeberontakan. Pun dengan Belanda, rnelihat

tekanan-tekanan yang dilakukan oleh A.A Made Karangasem ini sudah

berlebihan.60

Mataram dan Pagutau: Peraug Saudara Demi Kekuasaau (1840-1842)

Tahun 1840, terjadi persengketaan antara Pagutan dan Matararn yang

disebabkan masalah harga diri dan kharisrna politik I Gusti Anglurah Ketut

60 Djelanga, Keris di Lombok, h. 113.

Page 68: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

48

Karangasem (Mataram). Ia meminang puteri Pagutan yang bernama I Gusti

Ayu Bulan, sebagai utusan dikirimlah Gusti Gde Wanasari ke Pagutan

bersama dengan Dewa Bona dan Nyoman Padang. Pinangan ini sudah

disetujui oleh Pagutan, tetapi kemudian persetujuan itu dibatalkan.

Pasalnya, Dene Laki Batu61 dari Kuripan menghasut pihak Pagutan

unluk tidak menerima pinangan karena lidak pantas bagi Pagutan keturunan

Dewa Agung Klungkung diambil oleh Mataram dan dengan menjanjikan

akan membantu Pagutan untuk menghadapi Mataram. Merasa harga dirinya

dilecehkan, raja Mataram melakukan penyerangan terhadap Pagutan.

Peperangan ini terjadi di Taker sebelah timur Pagutan, dan bantuan yang

dijanjikan dari Kuripan untuk Pagutan tidak kunjung tiba. Dalam

pertempuran ini raja Pagutan I Gusti Ketut Karang dan I Gusti Nengah

Intaran beserta palihnya, Ktut Patra tewas. Dengan ini, I Gusti Ayu Bulan

(adiknya raja Pagutan) di boyong ke Mataram.62

61 Sejak perjanjian Bongaya (Bl~landa dan Kerajaan Gowa), V.O.C semakin berkuasa kecuali Bali sulit untuk dimasuki. Untuk mengacau Bali, V.O.C mengirim Karaeng Walan1pone ke Klungkung dan ke111udian n1f~nikah denga11 Ran1but Dewi, salal1 seorang puteri istana. Melihat pengaruh Karaeng Watampone yang semaki.n kuat, membuat raja-raja Bali iri dan menimbulkan huru hara. Karaeng Watampone dan keluarganya serta Dewa Agung Klungkung melarikan diri ke Lombok dan berlindung kepada Pejanggik, oleh raja Pejanggik D. A. Klungkung ditunjuk untuk mendirikan desa yang kemudian diberi nama Kuripan (Kahuripan). D. A. Klungkung mempunyai dua orang anak laki, yakni Dene' Laki Batu dan Dene' Laki Galiran, keduanya memeluk agama Islam tetapi D. A. Klungkung sendiri sampai akhir hidupnya letap bm«1gama Hindu. (Lihat, Monografi Daerah NTB, h. 23).

62 Monografi Daerah NTB, h. 24 dan A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 173

Page 69: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

49

Politik adu domba terus berlanjut untuk memecah persatuan antar

raja-raja turunan Bali, dan ha! ini cukup mengganggu stabilitas politik di

Lombok. Atas dasar itu, Mataram menganggap para pemimpin Sasak telah

mengingkari kebijakan politik Mataram yang berpangkal pada perjanjian

dahulu antara Karangasem dan Arya Banjar Getas yang kini tersebar di desa­

desa Praya, Pujut, Kopang, Mantang, Kuripan, Sakra, Rarang dan

sebagainya.

Dengan sikapnya yang demikian, Dene' Laki Batu dan saudaranya

Dene' Laid Galiran telah dianggap sebagai pihak pemberontak. Maka raja

kemudian memanggil Dene' Laki Batu dan Dene' Laki Galiran, dengan

pengakuan mereka atas tuduhan itu, kedua kakak beradik ini dieksekusi

dengan serta merta. Sejak itu pula Kuripan dan Pagutan langsung berada di

bawah kekuasaan pusat Mataram.

Perang Praya I: Pencaplokan Seluruh Wilayah Lombok Oleh Raja Mataram

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan pemimpin dan rakyat

Praya semakin gusar dengan Mataram, diantaranya karena wilayah-wilayah

yang berada di bawah pengaruh Banjar Getas digerogoti pula oleh Mataram

dengan mendirikan desa-desa otonom seperti Batukliang, Kopang, Rarang,

Suradadi, Sakra, Selaparang (Pringgabaya), Korleko, Mamben, Kalijaga dan

Page 70: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

50

ada juga yang didudukinya secara langsung63• Artinya, wilayah-wilayah

otonom ini didirikan dimaksudkan sebagai bertih-benih kekuasaan yang

lebih besar, karena dengan adanya wilayah-wilayah otonom seperti ini secara

langsung maupun tidak persatuan antara penduduk dan pemimpin sebuah

Negara atau wilayah akan bisa terpecah. Dan dengan demikian, akan

semakin mudah untuk mengambil alih wilayah tersebut dari yang

menaunginya.

Maka tidak lama setelah masalah Kuripan dan Pagutan; dalam babad

Sakra dinyatakan, bahwa terjadi kembali persengketaan persahabatan antara

sesama Sasak yaitu Batukliang dan Kopang terhadap Praya. Raden

Wiracandra yang ketika itu sebagai pemimpin Praya direbut oleh Batukliang

dan Kopang, sebab Praya melakukan penyerangan tiba-tiba terhadap kedua

wilayah tersebut, karena mereka dianggap sebagai biang keladi dengan

diam-diam melakukan kerjasama bersama Mataram. Batukliang dan Kopang

ternyata mendapat bantuan dari Batujai, Suradadi, Penujak, Puyung, Rarang,

Jonggat dan Salera. Konflik ini berkelanjutan hingga sekitar satu tahun dan

mengakibatkan rakyat Praya banyak mati kelaparan. Akhirnya Raden

63 Monografi Daerah NTB, h. 24.

Page 71: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

51

Wiracandra berhadapan dengan pasukan Rarang dan Sakra, dan tewas

ditangan Raden Winawang bersama dengan Raden Surangsa dari Sakra.64

Nampak pada peristiwa ini, mungkin sebagai indikasi atas tuduhan

Praya terhadap Batukliang dan Kopang, telah melakukan kesepakatan-

kesepakatan politik dengan pihak Mataram untuk mengambil alih kekuasaan

Praya. Dengan dalih agar rakyat yang tidak bersalah rnenjadi korban, rnaka

Mataram mengirim pasukannya dibawah pirnpinan Ratu Gde Wanasara

didarnpingi oleh Ida Made Rai dan Gusti Made Kaler dan raja Matararn

(Anak Agung Gde Ngurah Karangasern) memerintahkan agar pasukan Praya

ditahan di antara perbatasan Praya-Batukliang, untuk rnelindungi rnereka.

Dan terbukti setelah pertempuran usai dengan kernenangan dipihak pasukan

koalisi, Jro Wirasari (Kopang) dan Raden Sumintang (Batukliang) rnendapat

hadiah dari raja karena dianggap telah turut menyelamatkan kerajaan dari

serangan Praya.65

Kekalahan Praya mengakibatkan wilayah ini dengan seluruh

kekuasaannya ditempatkan langsung di bawah pemerintahan kerajaan

Mataram dan menempatkan Marni' Sapian (Lalu Sapian), masih ketu1unan

dari Banjar Getas, sebagai pernirnpin Praya.

64 A. A. Kelut A!',Ul1!',, Kupu-Kupu Kuning, h. 174-175. " Monografi Daerah NTB, h. 24-5.

Page 72: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

52

Perang Praya II: Puncak Kekuasaan Matarani-Bali Atas Lombok dan

Kepentiugan Belanda Untuk Meududuki Lombok

Pada peristiwa ini, belajar dari pengalaman sebelumnya, orang-orang

Sasak bisa bersatu. Sebab, melalui sumber-sumber lisan diketahui bahwa,

dalam sejarahnya orang-orang Sasak tidak pernah bisa bersatu, tidak ada

yang mau untuk tidak menjadi nomor satu, melakukan intrik politik

terhadap sesama tokoh Sasak untuk mendapat kekuasaan dan simpati massa

rakyat. Hingga sekarang, do.lam kancah politik (!tau bahkan dalam hal-hal

lain misalnya, kebiasaan tersebut tak pernah hilang. Ada juga indikasi dari

sebagian sumber, bahwa perseteruan antar mereka terjadi tidak lain karena

politik ad11-do111ba yang dilakukan raja Mataram.

Kekalahan Praya, pada peperangan sebelumnya, semakin menambah

martabat Kopang dan Batukliang, yang dibantu pihak Mataram, dihadapan

rakyatnya. Hal ini tentu saja tidak menyenangkan perasaan pemerintah

Mataram. Sebab, cita-citanya bagaimana agar seluruh Lombok dapat

diletakkan dibawah kekuasaannya lambat laun akan semakin memudar.

Karena itu, tidak lain yang harus dilakukan adalah memecah persatuan

diantara tokoh-tokoh atau penguasa yang ada.

Akan tetapi, pada peristiwa 1891 itu, terukir sejarah bahwa orang

Sasak bersatu melakukan pengambilan kembali hak rnereka yang telah

Page 73: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

53

diambil oleh raja-raja turunan Bali di Lombok. Tidak lagi ada pembedaan

orang Sakra, Batukliang, Kopang, Puyung, Praya, dan sebagainya semuanya

bersatu dalam prinsip ingin lepas dari ketertindasan oleh rezim penguasa

dan mengambil kembali hak-hak mereka yang telah dirampas.

Melihat semakin kuatnya pengaruh serta persatuan orang-orang

Sasak, satu persatu kemudian diruntuhkan. Jro Wirasari, pemimpin Kopang

yang sebelumnya dianggap paling berjasa dalam menghancurkan Praya,

dituduh melakukan gerakan makkar ingin memberontak terhadap Mataram.

Begitu juga Reden Sumintang, pemimpin Batukliang dituduhkan dengan

tuduhan sama, ingin berontak. Setelah kedua pemimpin ilu tiada,

wilayahnya pun langsung berada dibawah pemerintahan pusat Mataram.

Setahun setelahnya, giliran Raden Amir (Mamben), Raden Kordiyu

(Korleko), serta Raden Meraja (Kalijaga) dijatuhkan dengan tuduhan yang

tidak berbeda.66

Kehendak Mataram untuk mencaplok desa demi desa semakin

menjadi-jadi, sehingga karer:a obsesi itu tidak dihiraukan lagi mana kawan

dan lawan. Pemimpin-pemimpin yang menjadi tertuduh memberontak

sebelumnya adalah sekutu, tetapi benarlah bahwa dalam politik tidak ada

kawan atau lawan sejati yang ada hanyalah kepentingan abadi.

66 Monografi Daerah NTB, h. 26.

Page 74: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

54

Melihat semakin menjadinya kekerasan oleh raja, maka Guru Bangkol

(Lalu Isma'il) dengan didampingi oleh Mami' Sapian, H. Yasin dan Mami'

Serinata merencanakan pemberontakan. Utusan untuk menyebarkan

keinginan tersebut, dikirim ke Darmaji, Puyung, Penujak, Batujai dan

Jonggat. Dengan waktu penyerangan ditetapkan pada tahun 1891, dalam

Babad Praya dikatakan bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1810 H:67

"Tuting peng11g11m d11S11u, bu/an Muh11rm111 t11nggal sai' (s11'), jelo fum'at

manis kocap, wuku w11rig11 Ian malik, rah telu teg11k sai', hisak11 sia bangsit sepulu,

telu 11111/ik tauggurw, sedek sino Guru Sema'il, besuru' mete kadang beroyti'

"Sampai kepada pemuka dusun, bulan Muharram tanggal satu, pada

hari juma't manis, juga wuku wariganya, rah tiga tegak satu, hisaka seribu

delapan ratus sepuluh, tiga lagi tambahannya, waktu itu Guru Sema'il,

memerintahkan untuk mencari kadang warga"

Semua perangkat dipersiapkan, Datu Pengeran di Cakranegara dan

Tuan Serip (Syarif) dan Sayyid Abdullah di Ampenan telah sepakat

melakukan peyerangan serentak. Tuan Serip dan Sayyid Abdullah akan

menyerbu Mataram, Datu Pangeran dari dalam kota Cakranegara, dan Praya

akan menyerang Cakranegara dari Selatan. Tetapi pada hari yang telah

67 Babad Praya, Tembang Sinom (24), h. 7; dan Monografi Daerah NTB, h. 27.

Page 75: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

55

ditetapkan, Puyung berkhianat dengan mengirirn utusan ke Cakranegara

untuk memberitahukan kepada raja Mataram perihal pemberontakan yang

akan dilakukan rakyat Sasak. Mendengar berita tersebut, Matararn segera

memberangkatkan pasukan ke Praya dibawah pimpinan Anak Agung Made

Jelantik dan mendirikan markas pasukan di wilayah Puyung.68

Dalam kondisi perang seperti itu, perekonomian rakyat mengalami

krisis. Sebagian penduduk memilih untuk bersembunyi sejauh-sejauhnya,

sebagian lagi ikut membantu pasukan perang. Tidak ada Iagi pelaku

ekonomi, sebagai yang bisa menunjang jalannya roda perekonomian.

Sebagian rakyat yang memiliki militansi serta pada nasib negerinya sendiri,

tetap memilih perang terhadap raja Mataram. Tetapi mereka yang tidak

tahan dengan kesulitan kondisi saat itu, atau rnungkin karena sifat pengecut,

memilih untuk berperang melawan saudara sebangsanya. Kenyataan ini pun

membuat orang Sasak merasa kesulitan. Satu sisi, rakyat memang harus

merebut kembali hak mereka yang telah diambil. Akan tetapi pada pihak

lain, rnereka berhadapan langsung dan saling membunuh dengan sesarna

orang Sasak yang dijadikan barisan terdepan pasukan raja Mataram.

Dilematis memang.

68 Monografi Daerah NTB, h. 27.

Page 76: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

56

Untuk dapat mengenali orang Sasak atau Bali, pemimpin Sasak

menggunakan simbol-simbol agama (Islam), dengan dikotomi Islam adalah

berarti orang Sasak dan jika tidak, berarti kafir atau pasukan Mataram.69

Terlepas, seberapa kuat Islam tertanam dijiwa manusianya. Maka karena ini,

tidak sedikit juga yang menganalisis pemberontakan ini dari sudut pandang

agama, mereka menyimpulkan bahwa ummat Islam semakin terasa

terganggu dalam menjalankan agamanya oleh raja Mataram (Hindu-Bali)

yang berkuasa di Lombok. Aneksasi yang dilakukan oleh Bali terhadap

Lombok tidak murni politik atau ekonomi, tetapi lebih dari itu karena

keresahan mereka terhadap perkembangan Islam yang semakin cepat di

Lombok.

Martin Van Bruinessen, misalnya, secara lebih spesifik mengatakan

bahwa pemebrontakan ini digerakkan serta sangat dipengaruhi ajaran-ajaran

yang didoktrinkan oleh para pemimpin Tariqat kepada pengikut­

pengikutnya. Menurutnya, pemimpin utama pemberontakan itu adalah

seorang tokoh masyarakat Sasak yang saleh dan terkenal dengan sebutan

Guru Bangkol (Marni' Isma'il) dari Praya Lombok Tengah, sumber-sumber

lain menyebutnya sebagai murid H. Mohammad Ali (oleh orang-orang

Lombok dikenal dengan, H. Ali Batu) seorang guru tariqat Naqsyabandiyah

69 Bahad Praya, Dunna (155), h. 27.

Page 77: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

57

terkemuka dari Sakra Lombok Timur. Bahkan, menurut Syekh Abdat

(seorang pedagang Arab) sebagai mata-mata Belanda, menuduh bahwa Haji

Ali yang sebenarnya mencetuskan pemberontakan tetapi Haji Ali tewas

dalam sebuah pemberontakan melawan Bali pada awal pemberontakan itu

dan kabarnya semua pemimpin pemberontakan l:ersebut adalah anggota

Naqsyabandiyah.70

Adapun Mami' Isma'il atau lebih dikenal dengan Guru Bangkol, tetap

bertahan di Praya hingga setelah kedatangan pasukan Belanda secara besar-

besaran pada tahun 1894, dan dialah yang dipercaya sebagai pengganti Haji

Ali oleh para pengikutnya. Konb·o!ir Belanda Engelenberg, sebelumnya

pernah bertugas di Banten ketika terjadi pemeberontakan besar pada tahun

1888 dan karena pengalamannya inilah ia dianggap sangat peka terhadap

potensi politik dari thariqat. Dalam laporan panjangnya, mengenai situasi

ketika itu, berpendapat bahwa Guru Bangkol berusaha mendirikan sebuah

Negara Islam di Lombok dan bermaksud tetap merdeka baik dari

cengkeraman kekuasaan kolonial Belanda maupun dari orang Bali.71 Meski

70 Marlin van Bruinessen, Tnriqat Naqsyabandiyah di Indonesia, h. 215; dan Ricklefs, Sejamh Indonesia Modern, h. 291.

71 Laporan-laporan mingguan dari bulan-bulan terakhir 1894 oleh kontrolir Rijksarchief Engelenberg terlampir dalam KV 28-11-1896, V19, h. 26-8; dalam Martin van Bruinessen, Tariqat Naqsyabandiyah di Indonesia, h. 215-216.

Page 78: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

58

sampai pada akhirnya, gerakan-gerakan perlawanan rakyat tidak nampak

terarah kepada indikasi pendirian Negara Islam tersebut.

Keadaan politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya yang tidak stabil

tersebut membuat orang-orang sasak tersadarkan bahwa mereka tidak cukup

lcuat untuk menghadapi raja Mataram, sendirian. Karena sudah merasa

terdesak, maka orang Sasak kemudian meminta bantuan dari Belanda.

Belanda, memang sejak lama sudah berhubungan dengan orang-orang Bali

yang lemah lembut daripada orang-orang Sasak, yang menurutnya, lebih

berperangai kasar dan fanatik, sebab mereka pun telah berpengalaman

dengan keberanian orang-orang Bali dalam berperang. Dan tentu saja, orang

Bali juga kaya.

Keadaan tersebut cukup membuat Belanda lebih berpikir, antara

memberikan bantuan kepada orang-orang Sasak atau raja Mataram-Bali.

Sebab, Raja Lombok juga memiliki banyak kelebihan. Rakyatnya banyak, bila

perlu dalam beberapa hari saja Lombok dapat mengerahkan 60.000 tenaga

kerja tanpa dibayar. Pemimpin Lombok juga kaya, ditaksir penghasilannya

mencapai 65.000 ringgit dalam satu tahun. Pemasukan ini didapat dari pajak

padi, sebagian lagi dari biaya impor dan ekspor barang-barang dari antara

Lom bok, Australia dan Singapura. Lombok juga, saat itu, dijadikan sebagai

Page 79: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

59

tempat persinggahan kapal-kapal pedangang yang berlayar diantara kedua

negara tersebut.72

Sesungguhnya raja-raja Lombok juga merupakan rekan setia Belanda,

asumsi ini didasari oleh konb·ak yang dibuat tahun 1843 dan 1849, ketika raja

terdahulu mengakui kekuasaan Belanda di Lombok. Akan tetapi pada tahun

1886, seorang pejabat pemerintah dalam negeri, kontrolir Liefrinck

melaporkan bahwa akan lebih menguntungkan bila Lombok dapat diduduki.

Karena, disamping produk-produk agraris seperti kopi, Lombok juga

menyimpan potensi pertambangan timah dan besi.73 Untuk itu, Belanda

harus mencari alasan agar dapat berperang dengan raja Lombok yang

berkuasa ketika itu, yaitu kerajaan Mataram-Bali. Tentu saja kemudian

menguasainya secara penuh.

Faktor lain yang mungkin menjadi alasan, kenapa Belanda nantinya

membantu orang-orang Sasak menghadapi Bali. Karena, sesuai dengan

perjanjian antara Mataram dan Belanda yang dibuat pada tanggal 7 Juni 1843

itu, salah satu isinya menandaskan bahwa Mataram akan membuat laporan

secara berkala dan tidak akan melakukan kontak dengan bangsa kulit putih

n Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 255. 73 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajan Di Nusantara, h. 257.

Page 80: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

60

yang lain.74 Tetapi Mataram kurang mengindahkan komitmen tersebut.

Kapa! Sri Cakra dan Mataram, adalah kapal yang mereka beli dari Singapura

atas bantuan orang Inggris, ha! ini tentu saja mebuat Belanda merasa

dihianati.

Versi lain menjelaskan, bahwa ketika pemberontak dapat menguasai

beberapa wilayah kekuasaan Mataram di Timur, diantara para penvangsa

Sasak itu terjadi perebutan tanah rampasan. Perseteruan ini menyebabkan

persatuan rakyat tidak terkoordinir dan tidak terarah. Diantara mereka yang

turut dalam perebutan ini adalah Mami' Bangkol da11 Marni' Sapian di Praya,

Marni' Mustiaji di Kopang, Mami' Nursasih di Sakra, Marni' Gunawang di

Batukliang, Raden Wiranom di Pringgabaya, Raden Melayu Kusuma di

Masbagik, serta Raden Ratmawa dan Raden Sri Banon di Rarang. Para

pemimpin ini tidak dapat menahan diri, bahkan tidak dapat menguasai

rakyatnya masing-masing membawa sentimen wilayah mereka. Maka

mereka bersepakat untuk menyerahkan Selaparang (kerajaan induk dari

kerajaan-kerajaan kecil orang Sasak) itu kepada Belanda. Dalam surat mereka

tertanggal 30 Oktober 1892, yang ditandatangani oleh Jro Gde, Raden

Ratmawa dan Marni' Bangkol. Mereka akan senang hati tunduk pada

Beland a, bila orang Bali sudah tidak ada disini. "Dan, ternyata kita tidak ada

74 Lihat. Djelenga, Mentertawai Diri Sendiri, h. 11 dan Anak Agung Ktut Agung, Kupu­Kupu Kuning, h. 196.

Page 81: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

61

yang mau kerjasama; setiap arang berkeinginan menjadi raja", demikian tulis

pemimpin Sasak itu. 75

Terkait dengan persoalan di atas, beberapa bulan sebelumnya para

pemimpin Sasak juga telah berkirim surat (tertanggal 19 Februari 1892).

kepada pemerintah Belanda sebagai laporan dan sekaligus permintaan

bantuan, atas perilaku Kerajaan Mataram terhadap rakyat Sasak. Demikian

surat itu:

" ... Bermula2 ini hambanya mengasih tahu tuan besar yang ini tanah Selaparang semuanya memang hambanya ini orang Islam yang punya negeri dari dahulu hamba punya datuk turun menurun yang ini orang Bali orang menumpang, tetapi dengan kekuatannya dia menjadi raja didalam ini gumi dan memegang perentah segala negeri menjadi hambanya itu saya ini ta terima kerajaan dia dan menjadi hambanya dan menurut sekelian perentahnya dia dengan sesungguhnya ta terima dengan segala hormatan dari dulu sampe sekarang apa yang dia perentah dengan hambanya ini menurut tetapi ini raja dia punya siksa sampe dia makan hamba punya tulang dan ham ban ya sekelian Islam kasihkan bean ya tanah dengan kebon2 bagimana dia punya perentah, hambanya mengasih padi dan kepeng dan beras dengan cukup tiada boleh kurang atawa tempo sekali2 hambanya ini menerima juga segala perentah clan mikut sebab menjadi rakyat dan menjadi hamba dia menjadi raja kuasa diatas ini gumi, dan hambanya ini mengasih sama dia percuma jikalau dia ada punya kerjaan membikin rumah atawa kantoran atawa kebon atawc:. jalan atawa apa2 dia punya kerjaan hamba ini mengiring saja, dan didalem ilu pekerjaan saya membawa saya punya makan dari rumah musti jauh saya punya rumah saya tinggal lapar sampe dateng saya punya makan dari rumah, ini saya mengasih sama raja, lain yang hamba mengayah sama punggawa2 begitu juga siksa bagaimana yang tersebut ... "76

75 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 210. " Koleksi Arsip Nasional, dan Lelah disadur dengan ejaan baru.

Page 82: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

62

Seperti pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan yang itupun datang,

ketika orang-orang Sasak meminta bantuan dari mereka karena sudah

merasa terdesak oleh Bali. Dengan alasan, tidak ingin menimbulkan

persoalan internasional Belanda melarang Ratu Agung Agung Gde Ngurah

menyewa kapal berebendera Inggris, yang rencananya akan digunakan

untuk mengangkut pasukan dari Bali ke daerah-daerah orang Sasak yang

sedang memberontak. Bibit onar lain yang dilakukan Belanda adalah dengan

menahan kapal asing dari Singapura yang sedang mengangkut senjata ke

Lombok dengan perahu-perahu layar. Kedua halangan ini telah cukup

membuat raja Mataram murka dan mendatangkan pasukan-pasukan Bali

sebanyak 2.100 orang.77

Pada waktu bersamaan, Belanda kemudian mulai mendirikan KPM

(Koninklijke Paketvaart Maatschappij), sebagai sarana penghubung berbagai

tempat di Nusantara. Untuk kepentingan rnonopoli dibidang pelayaran ini,

Belanda menunjuk keagenannya yang pertarna di Lombok kepada Sayyid

Abdullah, seorang warga keturunan Arab yang sebelurnnya telah menjadi

syahbandar di Arnpenan.78 Ternyata, turunan Arab ini juga berusaha rnencari

77 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantam, h. 257. " Sayyid Abdullah, adalah juga salah seorang yang dianggap sebagai salah seorang

Lokoh yang tnenggerakkan pen1beronlakan orang Sasak Lerhadap Bali. Dala1n babad praya, diapun disitir sebagai orang yang hanya n1enga1nbiJ keuntungan dari kondisi perang tersebut. (Babad Praya, tembang: Sinom (21), h. 6).

Page 83: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

63

kekuatan dan keuntungan dari Belanda dan orang-orang Sasak yang sedang

memberontak. Akhirnya, dia dibunuh oleh orang-orang BaJi.79

Pada bulan Februari 1892, terjadi perundingan antara residen

Dannenbargh dengan putera pangeran Anak Agung Made. Perundingan

antara mereka ini guna membicarakan agar Belanda dapat menghentikan

blokade pantai Lombok oleh kapal-kapal perangnya. Tetapi karena Belanda

mernang bersikeras atas ambisinya, untuk itu mereka tidak dapat memenuhi

permintaan Anak Agung Made dari pihak Mataram. Beberapa bulan

berikutnya, Mei 1892, Belanda kembali menyita kapal Sri Mataram yang telah

mernbawa 600 pasukan Bali yang akan dikirim ke Lombok. Pasukan ini lalu

ditahan oleh kapal perang Belanda. Lagi-lagi, alasan Belanda adalah untuk

menghindari konflik internasional diperairan Nusantara. Dua bulan setelah

itu, berikutnya kapal Sri Cakra yang ditahan kedua kapal itupun dibawa ke

Surabaya.so

Sementara itu, karena berita ini sudah tidak lagi menjadi rahasia

publik, baik Hindia Belanda hingga ke Belanda sudah terdengar santer

desakan untuk menyerang dan menduduki kerajaan Lombok. Alasannya,

adalah orang-orang Sasak harus ditolong, karena mereka tengah

79 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 256-257. 8° Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 258.

Page 84: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

64

diperlakukan secara tidak adil oleh orang-orang Bali yang berkuasa. Tetapi

tidak pernah dipresentasikan, oleh residen, secara jelas dan terbuka

keuntungan dari penjualan candu serta terancamnya pelayaran KPM.

Mungkin untuk menutupi obsesi politiknya dengan dalih kemanusiaan.

Pada 15 Juni 1893, residen Dannenbargh dan kontrolir J. H. Liefrinck

mencoba rnenempuh jalan diplomasi dengan menuntut agar para pangeran

Bali rnenyerahkan kekuasaannya kepada Belanda, tetapi mereka selalu

ditolak. Gubernur Jenderal Van der Wijck justeru lebih menonjolkan ambisi

tersebut, menurutnya bahkan seluruh dinasti Ralu Agung Agung Gde

Ngurah harus lenyap dari permukaan Nusantara. Sebab, selama mereka ada

KPM akan selalu terancam. Barulah, pada tanggal 13 Juni 1894, dengan

berbagai kelengkapannya Belanda melakukan ekspedisinya hingga 26

Agustus 1894. Total jumlah pasukan adalah 4.400 orang dibawah pimpinan

Mayor Jenderal J.A. Vetter, selaku pemimpin umum dan Mayor Jenderal

P.P.H. van Ham bertindak sebagai wakilnya. Diikutsertakan juga Residen

Dannenbargh, Kontrolir J. H. Liefrinck dan kakaknya Inspektur F. A.

Liefrinck, sebagai para ahli masalah Bali.81

Beberapa bulan sebelumnya, antara 3-19 Juni 1894, residen

Dannenbergh bersama kontrolir F. A. Liefrinck telah terlebih dahulu

81 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 259-260.

Page 85: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

65

mengadakan pertemuan bersama pemimpin Sasak di Lombok Timur.

Pertemuan ini dilakukan untuk memastikan bahwa orang Sasak akan

melakukan koalisi dengan Belanda, sesuai dengan perintah Gubernur Van

Der Wijck, di Batavia. Dibantu oleh Raden Wiranorn, pemimpin Sasak di

Pringgabaya, Liefrinck kemudian rnenentukan tempat pertemuan di Desa

Dasan Lekong pada tanggal 24 Juni itu. Hadir dalarn pertemuan tersebut

Raden Melayu Kusuma dari Masbagik, Raden Ratmawa dan Raden Sri

Banom dari Rarang, Marni' Mustiaji dari Kopang, Marni' Ginawang dari

Batukliang, Raden Wiranom dari Pringgabaya, Marni' Nursasih dari Sakra,

Guru Bangkol dan Marni' Sapian dari Praya.82

Pertemuan ini sepertinya ditanggapi dengan sangat serius oleh orang­

orang Sasak, ha! ini tentu bisa dibuktikan dengan hadirnya seluruh

pemimpin Sasak dalam pertemuan ilu. Dalam perternuan tersebut, Liefrinck

menjelaskan kembali bahwa Belanda akan membantu rakyat Sasak dari

penderitaannya serta rnenegaskan kepada para pemimpin Sasak tersebut

untuk menjaga wilayah agar lidak dirnasuki oleh orang-orang Bali.

Dalam kebiasaanya, Belanda akan rnerninta ganti rugi dan ongkos

perang kepada raja dimana terjadi peperangan. Alasannya untuk rnengganli

kerugian yang ditimbulkan oleh perang tersebut, jumlah yang harus

82 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 233-234.

Page 86: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

66

dibayarkan akan ditentukan sesuai dengan taksiran Belanda. Biasanya para

raja di Nusantara akan membayar dalam bentuk sejumlah uang atau emas,

atau juga luas daerah kekuasaannya. Demikianlah yang dilakukan Belanda

selama masa-masa penjajahannya.83 Setelah mendarat di Lombok dan

melakukan negosiasi dengan pihak Mataram, permintaan pembayaran ganti

rugi dan ongkos perang yang selama ini terjadi, dilakukan oleh Belanda

terhadap Mataram.

Pimpinan pasukan Belanda, Vetter tetap tinggal di Anipenan. Van

Ham, wakilnya berdiam di Cakranegara dengan 250 orang pasukan ditenda-

tenda yang didirikan berseberangan dengan puri Cakranegara. Di Mataram,

450 pasukan Belanda juga mendirikan perkemahan. Keberadaan mereka

hanya untuk menghitung ongkos perang dan kerugian yang timbul akibat

perang. Ternyata, setelah ditentukan jumlahnya oleh mereka, raja harus

membayar sebesar satu juta gulden. Dapat dibayar dalam bentuk uang,

perhiasan atau emas. Setelah beberapa hari, raja pun membayar.84

Pada tanggal 25 Agustus 1894, orang Bali yang sudah menyadari

bahwa mereka telah dipecundangi oleh Belanda, mulai mengadakan

serangan terhadap Belanda. Ketika pasukan mereka sedang tidak dalam

kondisi siaga dan terlalu berfikir bagaimana mendapatkan harta rampasan

"Lihal: Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi, Jakarta, 2005. 84 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 263.

Page 87: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

67

perang yang berlimpah, pasukan Bali melakukan penyerangan dengan

sekaligus merampas meriam-meriam milik pasukan Belanda. Pada 26

Agustus, pasukan Belanda melarikan diri dari Cakranegara dan kembali ke

Mataram. Tetapi Mataram tidak lebih aman dari Cakranegara, dengan sudah

tidak terkoordinirnya pasukan mereka maka untuk sementara Belanda telah

kalah. Menurut ca ta tan resmi Belanda, akibat peperangan tersebut meninggal

97 orang, diantaranya 9 orang perwira. Anggota yang terluka 272 orang,

sebagian besar kemudian meninggal dunia. Terdapat 26 orang yang hilang

dan tidak diketahui keberadaannya.85

Pada tanggal 25 Agustus 1894 ini juga raja memerintahkan putera

mahkota, Anak Agung Ketut Karangasem, untuk memberi bantuan prajurit

Mataram yang ada di Praya di bawah pimpinan Anak Agung Made. Pasukan

tambahan tersebut sebanyak 8.000 orang, sehingga dari pihak pemberontak

(orang Sasak) banyak yang terbunuh.86 Dari sisi ini, seperti telah diatur

bahwa orang-orang Sasak melakukan penyerangan dari timur-selatan dan

Belanda menusuk kekuatan kerajaan dari barat, Ampenan.

Setelah beberapa bulan kemudian, Belanda melakukan ekspedisi

untuk yang ke dua kalinya yakni antara 2 September hingga 24 Desember

1894, itu juga. Sebagai pengganti van Ham, yang telah terbunuh pada

ss Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 265. ''A. A. Kelut Agung, Kupi1-Kupt1 Kilning, h. 207.

Page 88: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

68

pertempuran sebelumnya, selaku wakil pimpinan ditunjuklah Mayor

Jenderal M. Segov. Pasukan infanteri ditambah dengan 600 orang,

melengkapi 500 orang pasukan Belanda yang masih ada di Lombok dan

membawa meriam sebanyak 20 pucuk bersama 194 pekerja paksa sebagai

penariknya.87

Sejauh analisa penulis, bahwa kemungkinan perkerja paksa yang

dimaksud berasal dari pulau Jawa. Karena pada abad ini Belanda sedang

memberlakukan kebijakan tanam paksa terhadap rakyat Jawa, untuk

memproduksi komoditas ekonomi Eropa seperti teh, kopi, gula dan indigo.

Dan nantinya akan diekspor ke Eropa, sehingga ha! ini telah mengakibatkan

merosotnya peroduksi beras dari Pulau Jawa yang sebelumnya sebagai

pengekspor beras terbesar ke luar wilayah ini, seperti Cina yang sedang

banyak melakukan impor beras.ss

Mataram yang akan diserang, secara fisik bukanlah seperti

sebagaimana pedesaan Bali pada umumnya. Disini banyak terdapat pura,

sebagai tempat ibadah, di sini mereka melakukan pemujaan terhadap dewa­

dewa dan arwah para leluhurnya. Dan puri, didirikan sebagai tempat tinggal

raja dan para bangsawan kerajaan, serta banyak pula gedung-gedung megah.

87 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 266.

88 Lihat; I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 257-258.

Page 89: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

69

Berbeda dengan tern pat tinggal orang Bali yang biasanya terdiri dari berbagai

gang dan jalanan, serta bilik-bilik kecil sebagai ternpat untuk rnenaruh

sesajen untuk dipersernbahkan kepada dewa dan arwah para leluhurnya.

Karena rnerasa telah diperrnalukan, bangunan ini nantinya dirobohkan o!eh

Belanda tanpa peduli betapa harganya bangunan tersebut beserta isinya.

Vetter rnendatangkan 2.000 orang kuli Madura, tenaga sebanyak ini

rnungkin dirnaksudkan untuk kepentingan rneratakan bangunan dengan luas

total rnencapai em pat juta meter persegi itu. Manalah para buruh dan prajurit

rnengetahui, akan nilai seni dan sejarahnya. Sernasa berlangsungnya

pertempuran itu, para buruh pekerja dan para prajurit Belanda rnalah

rnencuri segala yang berbentuk emas. Karena itu berpindah tanganlah semua

jenis keris, perhiasan, dan berbagai benda bersejarah lainnya. Tidak sedikit

pula diantaranya dilebur. Barulah setelah sebagian besarnya luluh lantah,

Belanda mengirim ahli sejarah dan ilmuan dalam ekspedisi kedua ini. Tetapi

harta-harta bersejarah dan juga tulisan kuno di daun lontar, umumnya telah

musnah sudah. Seorang budayawan Belanda, J. Brandes, yang juga diikutkan

dalam rombongan akhirnya dapat menyelamatkan tulisan daun lontar

berupa naskah Negara Kertagama.89

s9 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 266-267.

Page 90: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

70

Peperangan yang terjadi ini memang bukan perang kecil, dengan

melibatkan ribuan orang Bali berhadapan dengan ribuan orang Sasak dan

Belanda, tentu adalah peperangan besar. Dan bagaimanapun juga, pasti akan

tercium oleh pihak-pihak lain diluar yang sedang bertikai. Pemberontakan

yang dilakukan petani Banten pada tahun 1888, misalnya, adalah

pemberontakan yang terjadi pada sebuah desa pedalaman dan kecil akan

tetapi peristiwa ini telah melibatkan berbagai pihak, dengan berbagai

variannya, diluar mereka yang sedang berada dalam konflik tersebut.

Praya, sebagai tempat awal te1jadinya pemberontakan, setelah

kepemimpinan Banjar Getas adalah sebuah wilayah yang tidak lebih seperti

negara boneka bagi Mataram. Pemimpin dan segala perangkatnya serta arah

kebijakan dikontrol secara ketat oleh pemerintahan pusat Mataram, seperti

juga halnya daerah-daerah Lombok bagian lain yang ditaklukkan Mataram.

Tetapi secara serentak, wilayah lain hingga seluruh Lombok Timur bergerak

membantu Praya melakukan perlawanan terhadap Mataram.

Perang Lombok ini juga ternyata telah mengundang perhatian raja­

raia lain di Nusantara. Mereka terhasut dan tergerak untuk membantu

Belanda. Uluran bantuan datang dari raja Gowa, Sidenreng, Waju dan

Tanette di Sulawesi Selatan. Mereka menyatakan sanggup dan bersedia

menghimpun 5.000 orang pasukan di Makasar, para pasukan tersebut terdiri

Page 91: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

71

dari 3.000 orang Bugis dan 2.000 orang Gowa. Narnun, entah karena apa,

ternyata Belanda rnernutuskan dan hanya rnenggunakan orang-orang

Madura yang terdiri dari 14 orang perwira dan 437 bawahan. Barisan orang

Madura ini tiba di Arnpenan pada tanggal 15 Septernber.9o

Unluk rnelengkapi serbuan dengan rneriarn, yang dilakukan terhadap

Matararn, Belanda kemudia menyerang Pagesangan dengan 2.000 pasukan

infanteri. Setelah mendapat perlawanan yang hebat, tercatat sekitar 19 opsir

Belanda rnati dalam pertempuran itu. Jenderal Vetter yang taktiknya

senantiasa menghendaki dirobohkan dahulu setiap ada ternbok yang berdiri

maupun pepohonan, setelah itu menyusullah tembakan meriarn makin

diintensipkan. Dernikianlah mereka tertahan di Pagesangan sejak tanggal 13

sampai 16 Sepetember. Disarnping ilu, mereka juga menyuruh orang-orang

Sasak menghancurkan tembok-tembok yang masih berdiri, dirnana tiap

jengkal orang Sasak berdiri mendapat perlawanan dari pihak Bali.91

Demikianlah seterusnya, sehingga Belanda dapat merampungkan

penyerangannya terhadap Mataram pada 30 September. Sekalipun telah

rnelawan dengan gigih, apa boleh buat Mataram harus mengaku jatuh

ditangan pasukan sekutu (Sasak dan Belanda), maka puri Mataram dapat

diduduki secara langusng oleh Belanda. Tetapi dengan jatuhnya Mataram

90 Capt. R. P. Suyono, Peperangan Kerajaan Di Nusantara, h. 268. ' 1 A. A. Ketut Agung, Kup11-K11p11 Kuning, h. 253-254.

Page 92: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

72

belum berarti Belanda sudah menjadi penguasa hmggal di Lombok, karena

masih ada puri Cakranegara (sebelumnya puri ini merupakan pusat

kekuasaan kerajaan Singasari) yang juga merupakan pusat kekuasaan raja

turunan Bali setelah Mataram. Pada 11 September, giliran puri Cakranegara

menjadi sasaran penyerangan pasukan sekutu Belanda-Sasak dan lebih hebat

dari yang dilakukannya terhadap Mataram.

Merenungi peristiwa penyerangan di Mataram, Vetter dalam

laporannya menyatakan pessimis dapat menduduki Cakra dengan mudah

melalui jalur militer. Menurutnya, untuk menduduki puri Calera bukanlah

suatu usaha ringan, disini rakyat dilengkapi dengan persenjataan yang baik

dan tidak jumpai ditempat lain menurut standar Eropa. Apabila pola

penyerangannya sama dengan yang dilakukan terhadap Mataram, yaitu

melalui penghancuran kotanya dahulu, akan membutuhkan waktu

berminggu-minggu bahkan mungkin berbulan-bulan.

Atas dasar itu, Vetter mungusulkan untuk melakukan perang tidak

dengan jalur militer tetapi dengan jalan diplomasi. Ia menyatakan:

"Menghadapi kenyataan ini, Residen dan Kami sendiri berpendapat, bahwa adalah lebih baik sekarang kita sodori raja Lombok dan para Punggawanya suatu syarat yang kita sendiri tetapkan. Residen dan Kami sendiri yakin, bila raja maupun kerabatnya yang dekat serta para Punggawanya harus disuruh menyerah, mereka pasti akan bertahan sampai titik darah penghabisannya. Tuntutan ini pasti tidak akan diterima mereka. Akan tetapi bila raja dan para Punggawanya dijanjikan pemerintahan

Page 93: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

73

bersama atas rakyat di Lombok Barat, mereka akan bisa merubah pendiriannya" .92

Oleh Gubernur Jenderal Van der Wijck, usulan itu tidak langsung

disampaikan kepada Dewan Hindia Belanda. Karena, dia memang ingin

segera mendapat kemenangan melalui jalur militer tidak negosiasi. Dia

kemudian memerintahkan menambah kelangkapan ekspedisi militer ke

Lombok secara bersamaan diberangkatkan dari Tanjung Periok dan

Semarang, pada tanggal 13 November 1894. Sehingga penyempurnaan

pasukan Belanda berjumlah kurang lebih 8.200 orang. Baru setelah itu, yaitu

tanggal 14 November, usulan Vetter dikemukakan kepada Dewan Hindia.

Sidang darurat Dewan Hindia menerima usulan Vetter tersebut, meskipun

Wijck sendiri tetap menolak keputusan itu dan mengajukan penolakannya

kepada Menteri Urusan Koloni di Negeri Belanda. Adapun beberapa butir

rekomendasi penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut,

diantaranya:93

1. Agar raja Lombok minta maaf pada Vetter atas tindakannya

2. agar raja berjanji menerima perubahan dalam dinasti kerajaan

92 A. A. Ketul Ap,ung, K11p11-Kup11 Kuning, h. 256. 93 A. A. Ketut Agunp,, Kupu-Kupu Kuning, h. 255-256.

Page 94: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

74

3. dijaminnya hak pemerintah Hindia Belanda untuk tetap tinggal di

Karangasem (Bali), di Lombok Timur bagian orang Sasak, dan tempat­

tempat orang Bugis disepanjang pantai

4. Ampenan dan sekitarnya menjadi wilayah Belanda

5. Raja harus berjanji agar dia dan penggantinya mentaati dan tunduk atas

aturan-aturan yang ditentukan Gupermen.

Dengan tetap berpegang teguh pada pe1janjian 1843, raja Bali-Lombok

menolak permintaan tersebut. Sebab menurut mereka, kita memang akan

tetap ingin menenmpuh jalan damai tetapi dengan tetap menjiwai perjanjian

1843. seperti telah disinggung sebelumnya, pada perjanjian 1843 itu memang

Belanda sendiri telah bersepakat untuk tidak mencampuri urusan C:alam

negeri raja-raja Lombok turunan Bali, dan raja tetap mengakui kedaulatan

pemerintahan Hindia Belanda. Sebab itulah raja Lombok tetap menolak

usulan tersebut, yang sepertinya lebih merugikan pemerintahan raja-raja

turunan Bali di Lombok.

Sementara itu, melihat sikap raja seperti demikian, maka Jenderal

Vetter telah memberikan tanda pada pasukannya untuk bersiap memulai

penyerangan terhadap Cakranegara. Hari itu adalah tanggal 18 November

1894, 3.600 prajurit dengan dibantu 1.500 narapidana dan beberapa ribu

bantuan dari orang-orang Sasak, telah dibagi menjadi empat pusat

Page 95: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

75

penyerangan. Puri Cakra yang berukuran 500 x 250 m, terdiri dari enam belas

pelebahan yang masing-masing dikitari tembok tebal setinggi hampir 4 meter

dan dipertahankan secara mantap oleh pasukan-pasukan kerajaan, terutama

pelebahan yang bernama Ukir Kawi karena disana raja Anak Agung Ngurah

menanti, diiring oleh 11 pembesar kerajaan, para pendeta dan punggawa

serta 250 orang perajurit pilihan "ke111it tuwuh". Mereka dipersiapkan untuk

menghadapi pasukan Belanda. Juga tidak ketinggalan, putera sang raja Anak

Agung Made Jelantik Barayangwangsa dan Anak Agung Ktut Oka.94

Pada malam tanggal 18 November itu, Belanda melakukan

penyerangan pertamanya ke Cakranegara, dengan terlebih dahulu

menghancurkan tembok-tembok yang mengelilingi puri melalui dua

penjuru, dari arah Selatan dan Barat. Pasukan Belanda berhadapan dengan

pasukan yang telah dipersiapkan raja dan dengan mengetahui keadaan itu

raja beserta keluarga, punggawa dan pembesar kerajaan meninggalkan puri

menuju Saksari. Sebuah desa yang terletak disebelah Timur laut dari

Cakranegara, dan berkumpul disana disertai juga para Brahmana purohita

laki dan perempuan. Setelah keesokan harinya, tanggal 19 November,

Jenderal mengetahui puri telah kosong dan ia mengira raja telah siap

menyerah. Gedung-gedung yang terkunci dibuka paksa, dan tidak

94 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 258

Page 96: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

76

sepotongpun barang-barang raja luput dari perampasan oleh serdadu

Belanda dan orang-orang Sasak. Tercatat, Belanda pada tanggal 19 November

itu mengirim uang dan perhiasan sekitar 230 Kg emas dan 3.810 Kg perak,

dengan kapal menuju ke Jakarta (Batavia).95

Dengan menganggap raja akan siap menyerah kepada Belanda,

karena itu Residen Dannenbargh berkirim surat agar raja menyerahkan diri

ke Ampenan. Namun, seperti sebelumnya, raja tetap tidak berkenan

menyerah begitu saja dan masih tetap berpegang teguh pada semangat

perdamaian pada perjanjian 1843. Dan justeru, raja mengajukan

keberatannya atas sikap Jenderal Vetter itu kepada Sri Ratu di Negeri

Belanda. Lantas, Sri Ratu pun merasa tidak menerima perlakuan Jenderal

Belanda ini yang dianggap telah mencampakkan maksud baik yang

terkandung dalam perjanjian tahun 1843. Bahkan, kalau kembali ke awal

bahwa secara resmi ada peraturan dari Batavia sendiri yang menghindari

atau melarang perluasan kekuasaan. Tetapi apa hendak dikata, nasi sudah

menjadi bubur, akibat sikap Gubernur Jenderal Van der Wijck dan Jenderal

Vetter, semua peraturan itu secara tidak disadari telah terabaikan.96

Mendengar jawaban ini, Jenderal Vetter langsung memerintahkan

pasukannya menyerang Saksari dengan kekuatan penuh di bawah pimpinan

9s A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 258-259. 96 M.C. Ricklefs, Sejarah Inuonesia Modern, h. 284.

Page 97: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

77

Kolonel Swart.97 Ternyata, oleh raja dan seluruh· pasukannya, serangan ini

dihadapi dengan semangat puputan.98 Dengan bersenjatakan keris dan

semacamnya, mereka menghadapi pasukan Belanda yang menggunakan

senjata-senjata perang modern. Terjadilah perang tanding antara bayonet dan

keris, tombak, dan kelewang itu.

Ditengah-tengah pertempuran dahsyat ini seorang utusan 3 orang

Sasak berhasil mendekati raja, membawa surat dari Residen Dannenbargh

yang menjanjikan raja untuk dapat bertemu dengan Gubernur Jenderal di

Jakarta, untuk mengadukan segala apa yang dirasa perlu. Untuk itu raja

diundang datang ke Ampenan, merundingkan dengan Residen dan Kontrolir

Liefrinck hal-hal yang perlu diadukan nanti. Dengan surat ini, maka raja

bersedia datang ke Ampenan dengan diiring oleh dua orang putera beliau

Anak Agung Made Jelantik dan Anak Agung Ktut Oka bersama

punggawanya, Ida Ktut Geigel. Demikianlah, pada tanggal 22 November

1894 itu, kira pukul 17.00 beliau sudah berada di Ampenan.99

97 Capl. R.P. Suyono, Peperangan Kerajaan di Nusantara, h. 271. 98 Puputan merupakan salah satu upacara adat raja-raja Bali untuk melakukan

kemalian (bunuh diri) massal dalam sebuah pertempuran, ha! ini dimaksudkan sebagai penebus segala dosa yang telah diperbuat. Pada upacara ini, mereka yang hendak melakukan puputan mengenakan pakaian serba putih dilengkapi dengan segala macam perhiasan dan keharuman wewangian. Puputan ini juga dikatakan sebagai bentuk perlawanan lerakhir yang lebih terhormat, dengan hanya bersenjalakan tombak, keris, k<~levvang, dan se111aca1nnya.

99 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 260.

Page 98: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

78

Dengan diterimanya, tawaran dari Dannenbargh tersebut, maka

secara tidak langsung raja telah mengaku kalah terhadap Belanda.

Bagaimanapun juga, keputusan pahit itu setuju atau tidak memang harus

diambil. Sebab, secara pertahanan politik, ekonomi, dan militer sudah tidak

sebanding lagi antara raja Lombok turunan Bali ini dengan Belanda yang

pada abad ilu telah hampir menguasai seluruh wilayah Nusantara. Belanda,

disamping mendapat sokongan dari orang-orang Sasak juga masih memiliki

memiliki banyak dukungan baik secara politik maupun yang lainnya dari

Hindia Belanda. Bagai sebuah perjudian dalam peperangan, Belanda tidak

akan takut untuk mengorbankan apa saja untuk mendapat keuntungan lebih

yaitu menjadi penguasa tunggal atas seluruh Lombok.

Pada 23 November, raja disusul oleh para punggawanya yang masih

tersisa dan menyerah ke Ampenan. Diantaranya I Gusti Wayan Jelantik

Gewar, Dewa Nyoman Rentang, Gusti Bagus Kaler, Ida Wayan Pidada

Togog, I Gusti Gde Jelantik, I Gusti Nengah Jelantik, Ida Ktut Wanasari, Ida

Wayan Jelantik dan I Gusti Nyoman Pengsong (kepala pasukan "kemit

tuwuh"). Sementara itu, raja (Anak Agung Gde Ngurah Karangasem), diikuti

putranya Anak Agung Made Jelanlik dan Anak Agung Ktut Oka diundang

ke kapal H. M. S. S. Prins Hendrik untuk mengadakan pembicaraan dengan

Page 99: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

79

residen. Sampai di kapal menjelang pagi tanggal 23 November 1894 itu, kapal

Ialu berlayar secara perlahan menuju Jakarta.100

Di pihak Bali, terdapat empat puteri raja dan dua orang cucunya

tewas dalam pertempuran itu. Bersama mereka, juga tewas 50 wanita dan 12

pria kaum bangsawan terkemuka.101 Dalam Iaporan Belanda, disebut bahwa

pihak menderita 115 orang serdadu tewas, diantaranya seorang komandan

yang memimpin penyerbuan itu.102 Demikianlah, setelah Anak Agung Gde

Ngurah Karangasem diasingkan ke Jakarta, maka kekuasaan berada

langsung di bawah pemerintahan Belanda dan berakhir pulalah kekuasaan

satu dinasti kerajaan turunan Bali di Lombok. Kini, rakyat Sasak berada di

bawah kekuasaan Belanda, sesuai dengan apa yang telah mereka janjikan

kepada Belanda. Tetapi, selayaknyalah Belanda lidak berbangga hati dengan

kemenangan demikian.

B. Tokoh Utama Penggerak Pemberontakan

Menurut Van der Kraan (1980), yang menganalisis peristiwa ini dari

perspektif politik, bahwa perlawanan tokoh-tokoh Sasak menentang

kekuasaan Mataram terjadi karena merosotnya kekuasaan mereka,

100 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 261. 101 Capt. R.P. Suyono, Peperangan Kerajaan di Nusantara, h. 272. 102 A. A. Ketut Agung, Kupu-Kupu Kuning, h. 259.

Page 100: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

80

kekuasaan Bali yang menindas (oppressive), dan berhasilnya tokoh-tokoh

tersebut menggerakkan penduduk menentang kekuasaan raja.

Unluk sebagian ha! ini dapat dimengerti, sebab sebelum masuknya

kekuasaan Bali (pertengahan abad ke-18) para bangsawan Sasak memegang

kedudukan tertinggi, tetapi kemudia kedudukan mereka menurun di bawah

pengaruh orang-orang Bali. Namun perlawanan hebat muncul jauh setelah

raja Mataram semakin membatasi hak-hak ekonomi mereka (1890-an), dan

perkembangan Islam yang makin kuat ikut mewarnai perlawanan orang­

orang Sasak.103

Dengan ini nampak bahwa tesa Van der Kraan, adalah munculnya

perlawanan karena tekanan politik. Disamping, karena dia juga menilai

bahwa kekuasaan kerajaan Mataram memiliki status sebagai kekuasaan Bali

yang sedang dalarn proses rnenuju ketundukan kepada pemerintahan

Belanda.

Pada dasarnya setiap kekuasaan rnerniliki pola berbeda, dalam

rnernpertahankan kekuasaannya, sejalan dengan posisi dan sistem yang

diberlakukan serta adanya bahan-bahan yang dianggap penting dari satu

lingkungan. Di Lombok, rnisalnya, raja-raja dan para pernbantu turunan Bali

tidak hanya rnenguasai surnber-surnber ekonorni yang penting seperti

103 I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 11.

Page 101: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

81

memiliki tanah yang luas, melakukan kontrol atas perdagangan di

pelabuhan, pemungutan pajak juga memiliki kontrol dan mempunyai hak­

hak istimewa atas penggunaan tenaga penduduk.

Raja-raja turunan Bali, melakukan monopoli atas sumber

perekonomian saat itu. Hal ini merupakan kebijakan yang dianggap telah

keluar dari komitmen awal antara Banjar Getas (Lombok) dan Karang Asem

(Bali) untuk tidak saling mengganggu kepemilikan hak atas penguasaan

ekonomi dan politik (semisal, batas-batas wilayah pemerintahan). Tetapi

justeru yang terjadi, Bali tidak hanya mengambil alih kontrol perekonomian

melainkan juga melampaui wilayah-wilayah di luar kekuasaannya sehingga

orang-orang Sasak tetap berusaha keras mempertahankan hak-hak mereka.

Sebagai bentuk protes, mereka menolak secara tegas pemungutan pajak yang

dilakukan oleh pembantu-pembantu (punggawa) kerajaan. Sebab, mereka

tidak lagi mendapatkan perlakuan adil melainkan pemerasan atas hasil

prod uksi petani.

Dalam babad Pray« disebutkan, bahwa mereka-mereka yang

bertindak sebagai barisan terdepan atau pelopor pemeberontakan terhadap

Mataram adalah kebanyakan dari kalangan bangsawan (perwangse) Sasak.

Page 102: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

82

" ... Jari si' kesuka' Allah, le' Praye tao' na lahir, isi' Kudrat-Iradat,

Napsu arnarah wah lahir, Kocap aran Guru Bangkol, Perrnenak tur na jari

guru, Guru Serna' ii aran na, Bangkol jejale' na rnalik, Serta karep ia le' hukurn

sareat ... " (ternbang Sinorn: 19, h. 6)

" ... Maka karena takdir Allah, lahirlah di Praya, dengan kudrat iradat

Allah, napsu arnarah sudah lahir, seorang bernarna Guru Bangkol, seorang

bangsawan yang rnenjadi guru, bernarna asli Guru Serna'il (Isrna'il), Bangkol

narna panggilannya, dia juga terkernuka dalarn hukurn Syari'at ... "

Selain Guru Serna'il atau yang lebih dikenal dengan Guru Bangkol,

didalarn babad Praya juga disebutkan seperti Marni' Serinata, Marni' Sapian

(Jero Sapian, ia rnerupakan kesayangan dari pernuka Bali, juga rnerupakan

keturunan dari Banjar Getas), juga seorang yang rnengaku bangsa Syarif dari

keturunan rnaghribi bernarna Said Abdullah bin Abdoerahirn Alkadri

Djaelani (selanjulnya ditulis Sayyid Abdullah), sebagai pirnpinan di

Arnpenan. 104

104 Kehadiran oranp,-orang Arab ke Lombok telah dimulai sejak terjadinya penyebaran Islam, dan kedatangan mereka pun adalah sebagai da'i-da'i penyebar Islam di Lombok. Ada dua orang ulama Arab yang dikenal sebagai penyebar Islam di Lombok, yaitu Habib Husin bin Umar al-Masyhur Marzaq. Ia seorang ulama Arab yang berasal. dari Tarim, Hadramaut. Kedatangannya diperkirakan pada abad ke-17, melalui India lelu ke Aceh dan akhirnya tiba di Ampenan. Hingga sekarang, makamnya di Bintaro (Lombok Baral) ramai diziarahi oleh ununat Islam Lombok. Kedua, yaitu Habib Abdullah Syahab adalah juga herasal dari Tarim Hadramaul. Ia, oleh raja Mataram (A.A. Made Jelantik) diai1gkat sebagai

Page 103: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

83

Adapun dari antara mereka yang berasal dari daerah-daerah lain, dan

sekarang banyak merupakan wilayah administratif Lombok Timur yaitu:

Raden Melayu Kusuma dari Masbagik, Raden Ratmawa dan Raden Sri

Banom dari Rarang, Marni' Mustiaji dari Kopang (Lombok Tengah), Marni'

Ginawang dari Balukliang (Lombok Tengah), Raden Wiranom dari

Pringgabaya, Marni' Nursasih dan Tuan Guru Haji Ali105 dari Sakra. Mereka-

mereka ini sekaligus merupakan sebagai pemimpin rakyat yang ada di

daerah masing-masing, karena itu apapun yang diperintahkan rakyat akan

taat terhadap titahnya. Seperti juga telah diakui oleh Belanda, bagaiman

kesetiaan rakyatSasak terhactap fatwa pemimpin mereka.

penasihat raja dan diperkirakan pada tahun 1845 M. Demikian juga dengan Sayyid Abdullah, yang diperkirakan dalung sejak tahun 1860-an, adalah seorang turunan bangsa Arab yang datang sebagai pedagang. Pada sekitar tahun 1870, karena kecerdasan dalam bidanp, bahasa dan komunikasi politik serta karena dia cukup dekat dengan orang-orang Sasak, dia diangkal sebagai Sahbanda (subandar) oleh raja Mataram Anak Agung Gde Ngurah Karangasem. Menurut ]. Van Coor (1982), dia bukan termasuk keturunan Arab Hadramaut yang merupakan kelompok Arab terbesar di kepulauan Indonesia. Ayahnya berasal dari Mosul (kekaisaran Ottoman, Turki). (Lihat: Syamsu As, Ulama Pembawa Islam, h. 115; dan I Gde Parimartha, Perdagangan dan Politik, h. 236-238).

105 Babad Praya, tembang: Pangkur (453), h. 67.

Page 104: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BAB IV

KONDISI RAKYAT SASAK PASCA-PEMBERONTAKAN

Kernenangan orang-orang Sasak atas Bah di Lombok tidak berarti

kebebasan mereka dari cengkeraman penjajah, tetapi justeru membuat

rakyat Sasak jatuh pada kondisi penjajahan baru yaitu kolonial Belanda.

Bahkan mungkin, pada keadaan yang lebih kejam. Tetapi memang hams

diakui, bahwa Belanda juga sisi-sisi tertentu membawa perubahan

signifikan bagi Lombok clan rakyah1ya. Ibarat kata "keluar dari m11l11t

/1unya, 111as11k ke zmtlut singa", memang tidak ada penderitaan yang lebih

pedih selain menjadi orang-orang yang te1jajah dan menjadi kuli di

N egeri sendiri.

A. Dalam Bidang Ekonomi

Lombok, sejak tahun 1830-an memberikan arti penting bagi

berkembangnya perdagangan di Nusa Tenggara atau mungkin sampai ke

luar wilayah ini mela!ui proses ekspor impor dan perh1karan barang,

khususnya komoditi beras. Keadaan ini sangat didukung oleh semakin

berkurangnya ekspor beras dari daerah-daerah lain di Asia Tenggara,

yang sebelumnya mengisi kebutuhan beras dalam dunia perdagangan.

Pulau Jawa, antara tahun 1820 dan 1854, memiliki hasil panen

sangat rendah akibat cliserang hama clan berpengaruh pada rendahnya

Page 105: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

85

ekspor beras ke luar Pulau Jawa. Sementara itu dengan diterapkannya

Si.stem Tanam Paksa di Jaw a, oleh Belanda, untuk menanam bahan-bahan

perdagangan ekspor ke Eropa (teh, kopi, gula, dan indigo), juga

menyebabkan merosol11ya produk beras pendw;luk Jawa. Dengan kondisi

i.ni. Lombok sangat diuntungkan, sementara kebutuhan beras di Cina terns

berlansung, hasil-hasil beras di Lombok berkembang sehi.ngga dapat

mengi.si kekurangan beras yang sebelumnya diimpor dari Jawa.106

Menurut Kontroluer Heyligers yang pernah berkunjung ke

Lombok, bahwa hingga tahm 1880-an, perkembangan perdagangan beras

di Lombok masih nampak.1°7 Namun, kemajuan ini mungkin bisa

dipastikan masih terjadi ketika sebelum timbulnya masa-masa

pemberontakan atau peperangan di si.ni.. Perke1i1bangan ini. mungki.n juga

terjadi karena raja sedang meningkatkan penghasilaru1ya untuk

menghadapi. tantangan yang semaki.n meningkat. Akan tetapi pada tahun

1890-an, keadaannya kembali merosot karena si.tuasi. politik yang sangat

genting. Tahun 1891, orang-orang Sasak melancarkan pemberontakannya

terhadap raja dan pada tahun 1894 peperangan menghadapi. pasukan

sekutu, Belanda-Sasak.

Setelah Lombok berada langsung di bawah pemerintahan Belanda,

pembangunan irigasi. diperbaiki untuk memulihkan kembali keaclaan

IOh I Gde Parin1artha, Perd11g11J1ga11 da11 Po/ilik, h. 257-258. io7 I Gde Pari111artha, Perd11g1111ga11 d1111 Polilik, h. 265.

Page 106: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

86

ekonomi. 0. Horst (1939), menyebutkan bahwa pada tahun 1895 ekspor

beras bahkan tidak terjadi sama sekali dan barn sesudah beberapa tahun

muncul lagi berita mengenai perdagangan beras di Lombok, empat tahun

kemudian, yakni sekitar tahun 1899. Adanya kemunculan kembali ekspor

ini disebabkan karena pemerintah Belanda, setelah berkuasa di Lombok,

berusaha mengembangkan tanah-tanah sawah irigasi. Hingga tahun 1900-

an, jumlah saw ah menjadi 72.000 hektar (terdiri dari: 22. 920 sawah irigasi

dan 46.080 hektar sawah tadah hujan.108

Keterangan di atas seprti memberikan pembenaran terhadap

pandangan Van der Kraan (1976), bahwa setelah Belancla mengkondisikan

masalah-masalah yang berkaitan dengan politik maka sedikit demi seclikit

Belanda mengambil alih tanah-tanah penduduk, yang sebelumnya

dikuasai oleh pemerintahan kerajaan Bali, serta dengan member!akukan

pajak tanah yang linggi terhadap penduduk. Atau dengan kata lain,

melakukan modernisasi hanya unh1k kepentingan dan keunhmgan

pemerintah,. tetapi bukan semata-mata untuk keunlungan rakyat. Justeru,

rakyat semakin merasa tersisihkan dan hanya segelintir tokoh Sasak yang

menikmati keuntungannya.

Pelabuhan-pelabuhan Lombok, seperti Ampenan (Lombok Baral)

dan Labuhan Haji, Piju dan Lombok (Lombok Timur), menjadi pusat­

pusat ekonomi di bawah pengawasan ketat Belanda. Untuk kepentingan

100 I Gde Pari1nartha, Perrfnga11ga11 dn11 Politik, h. 266.

Page 107: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

87

itu, pemerintah Belanda melarang kapal-kapal asing masuk. Di pelabuhan

pemerintah membangun kantor-kantor pajak, dan menempatkan petugas

pemungut pajak di pelabuhan-pelabuhan penting itu.109

Berdasar pada penjelasan-penjelasan di atas, dapat kiranya di

polakan, bahwa pemerintahan yang dijalankan oleh Belanda atas rakyat

Sasak sesungguhnya dibangun di atas semangat 111onopolisti/c. Kebijakan­

kebijakan ekonomi pemerintahan Belanda tidak lebih baik dari apa yang

terjadi sebelunmya, atau bahkan rakyat lebih ter-marginal-kan, yakni

adanya usaha-usaha penguasa untuk mengendalikan sumber-sumber

ekonomi (perdagangan, hasil bumi) guna memperkuat struktur politik

dan militer. Atau dapat disebut "modernisasi" sebagai strategi.

B. Da!am Bidang Politik

Dengan berpindahnya tampok kekuasaan ke tangan Belanda, ada

perubahan penting yang terjadi pada sistem politik di Lombok. Masa­

masa awal, pemerintah Belanda sendiri memang masih terlihat ragu-ragu

dengan sistem pemerintahan yang mereka inginkan. Jika akan

dikembalikan seperti semula, sebagai sebuah kerajaan, dan diberikan

mandat kepada Bali tentu sernua ini akan kembali dan selalu

menimbulkan pertentangan antara orang Bali dan orang-orang Sasak.

Dari hasii perdebatan panjang, Par!emen · (tweede lcnmer) Belanda

io9 l Gde Pari1narta, P('rdag1111g1111 dau Politik, h. 346.

Page 108: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

88

memutuskan Lombok sebagai wilayah yang berada di bawah

pemerintahan langsung (Onder Rechstreeks Bestuur), dipersatukan dalam

Keresidenan Bali dan Lombok.

Seperti inilah langkah-langkah awal yang dilakukan Belanda dalam

menjalankan rencananya untuk sampai tujuannya menduduki langsung

seluruh Lombok, kontrol sepenuhnya oleh Belanda. Serupa dengan yang

terjadi dalam kancah politik negara-negara Eropa, bahwa terjadinya

perlornbaan unh1k mernrerluas wilayah koloni masing-masing antara

Inggris, Jerman, Prancis dan Belanda. Tak pelak lagi, Belanda juga

sernakin rnerasa risih (khawatir) akan tersaingi oleh pengaruh Inggris

yang semakin hari sernakin berjaya. Inggris, mernang terlihat Iebih ber­

etika dibanding Belanda dalarn menerapkan kebijakannya di negara

koloninya. lnggris, sernisal dalam ha! hak pendidikan, mereka cukup

kornpromi pada masalah 1111 dengan memberikan hak untuk

mendapatkan pendidikan terhaclap rakayat jajahannya. Wilayah bekasa

jajahan (persemakmuran) Inggris, dari segi kemajuan ilmu pengetahuan,

jauh lebih baik clibancling dengan wilayah bekas jajahan Belancla.

Iclealnya, sejauh pemaharnan penulis, koloni atau pencludukan terhadap

suatu wilayah adalah membantu kebangkitan (ekonorni, politik, clan lain­

]ain), pada wilayah tersebut ke taraf yang lebih baik clan bukan semata­

mata untuk melakukan penindasan, atau Iebih dilujukan pada upaya

kemanusiaan. 1-Ial-hal inilah yang mungkin membuat Inggris lebih

Page 109: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

89

mendapat simpati, dibanding Belanda yang Iebih mempertontonkan sikap

ambisisu dan oportunis mereka.

Untuk lujuan perubahan sistem politik itu, Belanda kemudian

membagi Lombok menjadi liga wilayah pemerintahan:IJO

1. Onderafdeling West Lombok (Lombok Barat), dengan Ibu Kota

Matara111

2. Onderafdeling Midden Lombok (Lombok Tengah), dengan Ibu Kota

Praya, dan

3. Onderafdeling Oost Lombok (Lombok Timur), dengan Ibu Kota

Selong.

Dimasing-masing Onderafdeling tersebut, ditempatkan seorang

Kontrolir yang berlindak sebagai kepala pemerintahan. Pada lingkat

birokrasi ke bawah lagi, masing-masing Onderafdeling dibagi menjadi

Kedistrikan:

Lombok Barat, membawahi Kedistrikan:

1. Kedistrikan Ampenan

2. Kedistrikan Gerung

3. Kedistrikan Tanjung

4. Kedistrikan Bayan

Lombok Tengah, membawahi Kedistrikan:

1. Kedist1·ikan Praya

110 Monografi Daerah NTB, h. 36; dan Sabad Praya, h. 82.

Page 110: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

90

2. KedislTikan Kopang

3. Kedish'ikan Batukliang

4. Kedistri!,an Jonggat

Lombok Timur, membawahi Kedistrikan:

1. Kedistrikan Masbagik

2. Kedish·ikan Sakra

3. Kedish·ikan Rarang, da!1

4. Kedish·ikan Pringgabaya.

Tidak berbeda dengan slTuktur yang terdapat disetiap

Onderafdeling. Disetiap Kedistrikan juga dipimpin oleh seorang Kepala

Distrik, dan dari antara mereka juga ada yang merangkap sebagai Kepala

Adat, sebab mereka yang ditunjuk sebagai Kepala Dish·ik juga dari

pemimpin-pemimpi:n Sasak yang ikut berjuang mengha:ncurkan kerajaan

Mataram. Kepala Dish·ik ini juga diberikan surat pengangkatan resmi

(/Jeslit), oleh Gubernur Jenderal dan masing-masing memperoleh bintang

Wilhelrnus van Oranje.

Demikian perubahan yang terjadi dalam bidang politik di Lombok,

setelah sebelumnya lebih dari satu abad menggunakan sistem kerajaan.

Dari sisi ini, Belanda telah membawa perubahan besar bagi sistem

perpolitikan di Lombok menuju ke arah pemikiran clan sistem politik

modern, seperti sekarang.

Lebih dari ih1, pemberontakan tersebut berimplikasi terhadap

Page 111: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

91

retaknya hubungan antara sesama orang Sasak. Antara Perwangse

(menak/bangsawan) Sasak dan Tuan Guru. Munculnya kelompok elit

agama (Tuan Guru), membuat kedudukan Perwangse lambat laun

semakin memburuk di hadapan rakyat. Tuan Guru, bersama semakin

simpatiknya orang-orang Sasak terhadap Islam, menggunakan

pendekatan-pendekatan agama cukup berhasil memobilisir massa rakyat

dalam melalrnkan pemberontakan.

Berbeda dengan Tuan Guru, para Perwangse Sasak dalam

menggerakkan pemberontakan rakyat dari awal memang dengan

pendekatan-pendekatan polilik-kultural. Dalam arti, menggunakan

warisan atau otoritas tradisional mereka sebagai keturunan raja-raja

Lombok sebelunmya, yang memimpin rakyat selama beratus-ratus tahun

lamanya secara turun temurun. Pada fase awal hingga berakhirnya

kekuasaan raja-raja turunan I<arangasem-Bali, mereka (Perwangse) !ah

yang pantas dikatakan sebagai pelopor-pelopor sekaligus pemimpin

pemberontakan rakyat dan menuai banyak keberhasilan dalam ha! ini.

Setelah pada fase berikutnya, sesudah masuknya kekuasaan Belanda,

kelompok elite agama muncul sebagai orang-orang yang memimpin

pemberontakan-pemberontakan rakyat.

Pacla pihak lain, dengan berhasilnya rakyat Sasak, merebut wilayah

Lo111bok ya11g 111erupaka11 kek11asaa11 raja-raja Bali, di bawal1 _pi1npii1a11

Perwangse; rakyat terpecah ke dalam kelompok-kelompok yang satu

Page 112: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

92

sama lain membentuk serta mendukung wilayah kepemimpinan mereka

masing-rnasing. Seperti sudah disinggung sebelurnnya (BAB III), setelah

i:nereka dapat rnerebut wilayah kekuasaan Anak Agung Karangasem

jush·u terjadi perebutan wilayah antara para Perwangse (Mami' Bangkol

dan Marni' Sapian di Praya, Mami' Mustiaji di Kopang, Mami' Nursasih di

Sakra, Marni' Gunawang cti Bah1kliang, Raden Wiranom di Pringgabaya,

Raden Melayu Kusuma di Masbagik, serta Raden Rahnawa dan Raden Sri

Banon di Rarang), yang kernudian memaksa mereka harus meminta

banhian Belanda sebagai penengah dan sekaligus untuk membantu

melawan Karangasem, dengan kornpensasi menyediakan wilayah

kekuasaan bagi Belanda. Mungkin juga alasan ini menjadi penyebab lain

sehingga Tuan Guru, pada masa-masa akhir pemberontakan tersebut,

rnendapat lebih banyak sirnpati rakyat. 111

C. Dalam Bidang Sosial

Jika pada masa sebelurnnya, ketika Lombok berada di bawah

hegemoni Karangasem-Bali masyarakat terbagi ke dalam slTatifikasi sosial

yang disebut Perwnngse (bangsawan keturunan raja) dan golongan Knwule

(turunan penduduk biasa). Maka setelah itu, pengklasifikasian

masyarakat lebih dipertajam oleh tingkat otoritas keberagamaan, tidak

111 Lihat Erni Budiwanti, lsfa111 S11s11k, h. 10

Page 113: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

93

lagi didasarkan atas otoritas mereka pada warisan lokal (atau berdasar

garis keturunan, genenologi). Tetapi lidak serta merta warisan lokal

tersebut terkikis habis, bahkan hingga sekarang disebagian daerah di

Lombok oleh masyarakah1ya masih dipertahankan. Hanya saja lidak

sefanalik masa-masa sebeiurrmya.

Dibawah kekuasaan Beianda, rakyat Sasak menjalani kontrol dan

penindasan lebih keji dari penguasa sebelunmya. Para pemimpin Sasak,

terutama dari kaiangan agamawan atau golongan Tuan Gurul12 yang

sebelunmya telah mendakwahkan Islam dikaiangan masyarakat, akhirnya

menjadikan Islam sebagai dasar perjuangan ideoiogis mereka untuk

melawan penjajah Beianda yang dianggap kafir (kufr)1!3. Sepanjang

112 Dalan1 bahasa Sasak-Lon1bok, secara harfiah, 1'uan berarti Haji. Sedang Guru berarti orang yang 1nengajarkan/n1endakwahkan agan1a. Jadi, Tuan Guru adalah seorang yang n1engkaji dan n1engajarkan ihnu agan1a kepada 1nasyarakat serta telah 1nenunaikan ibadah haji. Sedang inereka yang belu1n n1enunaikan ibadah haji, tetapi rnengkaji dan 1nengajarkan iln1u-iln1u keaga1naan, disebut Ustadz. Nan1un pada kenyataannya, kadang jauh dari pengertian ideal ini. Pen1berian gelar Tuan Guru, dalan1 h·adisi keislan1an n1asyarakat Lon1bok, 1ne111ang tidak 1nen1iliki aturan atau kriteria baku yang bisa n1elegitimasi bahwa seseorang layak atau tidak disebut sebagai Tuan Guru. Gelar Tuan GUru, diberikan kepada seseorang oleh 1nasyaraka_t berdasar pada konvensi tidak langsung atau penilaian dari n1asing-1nasing orang l)1enjadi un1un1.-seseorang yang 1nenguasai ihnu agan1a, n1isah1ya, tetapi oleh n1asyarakat dianggap kurang berakhlak belun1 tentu akan n1endapat gelar Tuan Guru. Tetapi ada orang, rneskipun iln1u keagan1aannya pas-pasan, nan1un n1enutut 1nasyarakat 1nen1iliki akhlak n1ulia justeru lebfh berkese1npatan untuk digelari Tuan Guru. A tau ada juga sebagian penilaian, pantas .tidaknya seseorang disebut Tuan Guru, atas dasar usia seseorang. Nah, untuk yang terakhir ini tidak sedikit n1asil1 berlaku san1pai sekarang.

11 :\ Kata Kafir (atau dalan1 bahasa al-Qur1annya, K11fr), secara etin1ologi berarti Menutupi. Dala1n al-Qur'an, tenninologi ini (kufr) diulang sebanyak 525 kali, sen1uanya dirujukkan kepada arti 11 Manut1:pi". Yaitu tnenutup-nutupi nikn1at dan kebenaran, baik kebenaran dalan1 arti Tuhan (sebagai sun1ber Kebenaran) n1aupun kebenaran dala1n arti ajaran-ajaran Tuhan yang disan1paikan inelalui rasul-rasul-Nya. (lihat: I--Iarifuddin Ca\vidu, Ko11scp K11fr Daln111 Al-Qur 1a11, Bulan Bintang, Jakarta, 1991, h. 31). Mereka juga sering diidentikkan dengan sebutan Ahli Kitab. Ahli Kitab, dapat diartikan kelon1pok

Page 114: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

94

pernerintahan Belanda, Tuan Guru rnengalihkan gerakan dakwahnya

rnenjadi pernberontakan-pernberontakan lokal ·dengan nuansa ideologis

Islam. Gerakan pernberontakan yang dipirnpin Tuan Guru ini rnernperoleh

pengikut kian hari sernakin meningkat, dan larnbat laun rnengurangi

pengaruh bangsawan-bangsawan Sasak yang sebagian besar

mendasarkan otoritas mereka pada warisan-warisan lokal-tradisionaJ.114

Dengan ini, setidaknya masyarakat bisa diklasifikasikan kepada

golongan Tuan Gum (kalangan agamawan), Perwangse (bangsawan

tunman raja) dan golongan rnasyarakat yang rnenjadi pengikut-pengikut

rnereka. Pengaruh Tuan Gum rnulai tertanarn sejak awal-awal abad-19,

ketika Belanda memperkenalkan pelayaran kapal uap mereka. Faktor ini

memungkinkan kalangan Muslim Nusantara, termasuk Lombok, untuk

non-n1uslin1 yang percaya kepada nabi dan kitab suci yang diwahyukan Tuhan rnelalui nabi-Nya kepada n1ereka.

Secara un1un1, Islan1 n1engenal ada dua kelornpok non-n1uslin1 yaitu yang disebut ahl al-dziinn1i dan ahl al-harbi. Dzinurd, adalah golongan non-n1usli1n (kafir) yang harus dilindungi atau dibela dan I-Iarbi n1erupakan kelon1bok kafir yang bisa diperangai. Rasul s.a.w sendiri, dalan1 sebuah haditsnya 1ne1nperlihatkan sikap toleran beliau kepada kelo1npok perta1na, dengan n1enyatakan: 11 Bara11g sinpa 111e11ynldti seor1111g dzi111111i, 11111k11 saya (1111bi) rut11/11li 1u11suh11ya. 01111 b11ra11g siapa ya11g 111e11jndi 111usuhku (1111bi), 111ak11 riku 11ka11 111e11111su!1inya di /lari ki1111u1l". Un1n1at Isla1n, 111elalui ulan1a-ulan1a figih terbagi ke dctla111 dua pendapat terkait dengan sikap ntereka terhadap ahl al-dzin1n1i: 11crt1111111, 1nenon1or duakan atau diskritninatif terhadap 1nereka, kelon1pok ini diwakili oleh inazhab Sayafi'iyah. Ulan1a-ulan1a konte1nporer seperti Abu al-A'la al-Maudndi, MCtjid l<hadravvi dan J-Iisya111 Syarabi n1isalnya, tnerujuk kepada para ulanu1 fiqih Syafi'iyah. Pandangan inereka sering didasarkan (qiyns) pada pe111bayaran jizyalt oleh kelon1pok non-n1uslin1 yang berada di wilayah teritori kekuasaan lslan1. Ked1111, kelon1pok yang kooperatif dan tebih terbuka dengan dzinnnL Kelon1pok ini divvakili oleh 111azhab l-lanafi. Menurutnya, non-n1uslin1 diperbolehkan n1elaksanakan ritual-ritual dan huku111 yang sesuai dengan ajaran n1ereka. (lihat: Nurcholis Madjid, dkk., Fiqih Li11t11s !\g1111111: Me111b1i11gu11 Masyaraknl Ink/11sif-Pl11ralis, Para1nadina, Jakarta, 2004, h. 149, cet. l(e lll).

114 Erni Budiwanti, /sln111 Sasnk, h. 10.

Page 115: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

95

menunaikan ibadah haji ke Makkah. Sekembalinya dari sana, mereka

secara tidak Iangsung menarik simpali masyarakat dengan segenap

kharisma dan ilmu agama yang mereka miliki. Sebab, mereka ke Makkah

tidak hanya sebatas tujmm menunaikan haji tetapi juga ada menetap

hingga beberapa tahun larnanya unluk menuntut ilmu-ilmu agarna.

Sehingga sepulang dari Makkah, mereka-mereka yang disebut Tuan Guru

ini, mendapat pengaruh cukup besar ditengah-tengah situasi rnasyarakat

yang rnasih haus dengan ilnm agama dan seiring juga dengan semakin

merosoh1ya pengaruh atau stah1s Perwangse (bangsawan).

Page 116: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Penutup

Tersiratlah bahwa munculnya pemberontakan atas raja turunan Bali

(raja Mataram-Lombok, Anak Agung Gde Ngurah Karangasem), di Lombok

didasari oleh kekecewaanckekecewaan politik yang berimplikasi pada

wilayah ekonomi massa rakyat yang kian tergeser oleh kekuasaan asing. Dari

sudut pandang politik, sebelum datangnya raja-raja Karangasem-Bali, rakyat

diatur oleh pemimpin-pemimpin yang mereka sepakati tanpa penekanan­

penekanan secara politis untuk memberikan dukungan atas kepemimpinan

yang berlaku. Berbeda dengan kondisi setelahnya, setuju atau tidak bahwa

secara pasti rakyat harus mendukung dan berpartisipasi dalam menjalankan

kebijakan kerajaan yang totaliter. Meskipun '.idak bisa juga dipastikan,

bahwa dalam pemerintahan sebelumnya tanpa ada penekanan yang

dilakukan oleh raja. Namun, psikologi politiknyalah yang juga sangat

membedakan.

Pada periode awal, tahun 1740, telah ada kesepekatan bersama antara

Arya Banjar Getas (raja Lombok) dan I Gusti Made Karangasem dan Anak

Agung Gde N gurah Karangasem (pihak Bali), untuk tidak saling

mencampuri pernerintahan rnasing-masing serta tidak rnelakukan

Page 117: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

97

pencaplokan wilayah satu sama lain. Tetapi setelah Anak Agung Gde

Ngurah Karangasem, sebagai penguasa tunggal Karangasem di Lombok

perluasan wilayah te1jadi hingga yang sebelumnya menjadi hak orang-orang

Sasak pun diambil alih oleh pemerintahan pusat (kerajaan Matararn). Sampai

terjadinya konf!ik antara Karangasem dan kerajaan Geigel di Bali, rakyat

Sasak dikirim ke Bali untuk dijadikan pasukan perang. Penolakan-penolakan

untuk tidak mengikuti kehendak raja oleh pemimpin-pemimpin Sasak,

rnembuat raja semakin oppressive terhadap rakyat Sasak. Atas dasar sikap

raja ini, pemimpin-pernimpin Sasak semakin antipati terhadap raja-raja

turunan Bali, yang cenderung hanya mengambil keuntungan kelompoknya

sendiri dari rakyat.

Kekecewaan-kekecewaan rakyat Sasak atas penindasan dan

ketidakadilan serta diskriminasi yang dilakukan oleh raja-raja turunan Bali

inilah yang ter-manifest dalam sebuah pemberontakan rakyat. Adapaun

faktor-faktor lain seperti agama, sejauh itu tidak terlalu nampak, dalam

artian secara langsung, seperti halnya faktor ekonomi dan politik. Karena

terdapat pula indikasi, bahwa lebih banyak orang Bali yang masuk Islam

daripada orang Sasak yang rnasuk ke agama Hindu, kecuali akibat

perkawinan.

Page 118: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

98

Akhirnya, penentuan kesimpulan ini tidak dilandasi oleh maksud

pembenaran terhadap salah satu mainstream atau teori tertentu tetapi

merupakan bagian dari tahapan-tahapan analisis yang lebih maju nanti ke

depannya. Sebagai penegasa.n, bahwa faktor-faktor pemberontakan tersebut

tidak bisa dijelaskan secara tum pang tindih ( dalam artian, satu faktor

menegasikan faktor lain), tetapi satu sama lain saling mempengaruhi; antara

faktor primer dan sekundernya. Faktor primer dalam ha! ini adalah ekonorni­

politik, sedangkan yang penulis sebut sebagai faktor sekunder ialah sosial­

agarna. Economic society dan politic society berhadapan dengan masyarakat

yang terrnarginalkan, yakni orang-orang Sasak.

B. Saran-saran

1. Reinterpretasi sejarah, juga harus dilihat sebagai salah satu faktor penting

dalarn upaya menghadirkan pola kehidupan masyarakat yang lebih baik

dari sebelumnya.

2. Studi wacana kesejarahan hams selalu didasarkan pada kesadaran ilmiah

yang secara otomatis terhindar dari sentirnen-sentimen ideologis dan atau

politis. Sehingga "kesucian" atau objektivitas sejarah tidak ternodai oleh

kepentingan-kepentingan individu, kelornpok, atau kelas sosial tertentu.

Page 119: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

99

3. Pembacaan terhadap realitas masyarakat dewasa mr, dengan

menggunakan pendekatan historis, juga sebuah keniscayaan. Karena

struktur sosial masyarakat kini adalah hasil bangunan dari struktur

sejarah masyarakat sebelumnya.

4. Pengkajian fakta-fakta sejarah tidak lagi terhenti pada metode-metode

konvensional yang lebih bersifat naratif-deskriptif, tetapi seiring dengan

semakin berkernbangnya ilmu pengetahuan pengkajian sejarah juga

dituntut untuk membuka diri terhadap metocle yang lebih analitis.

Dengan menggunakan penclekatan ilmu-ilmu sosial (sosiological nppronch)

lain seperti ilmu politik, ekonomi, sosiologi, antropologi, clan sebagainya

adalah keharusan.

Page 120: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

DAFT AR PUST AI(/\

Agung, Anak Agung Ktut, Kupu-Kupu Kuning yang Terbang di Se/at Lombok:

Lintasa11 Sejarali Kerajaan Kara11gasem (J660-I950), Upada Sastra,

Denpasar, 1992, Cet. 1

Babad Praya. (t.t)

Budiawanti, Erni, Islam Sasak: Wetu Tetu Versus Waktu Lima, LkiS:

Y ogyakarta, 2000

Bruincssen, Ma.rtin van, Tarekat Naqsyabandiyalr di Indonesia: Survei Historis,

Geograjis, dan Sosiologis, Penerbit Mizan: Bandung, 1996, Cet. IV

Cawidu, Harifuddin, I(o11sep K1tfr Dalam Al-Qur'an, Bulan Bintang, Jakarta,

1991

Djelenga, Lain, Me11ertawai Diri Sendiri: Orang Sasak Dafam Perjala11an Sejara!i

Lombok, Jurnal KANJIAN (Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi

Daerah NTB), Yayasan Lentera Utama (Nomoi·. Ol/Th.I/Feb­

Maret/2002)

--------------------, Keris di Lombok, Yayasan Pusaka Selaparang, Mataram, 2000

Gdc Agung, Anak Agung, Ida, Bali Pada Abad XIX, Gajah Mada University

Press: Yogyakarta, 1989

Haris, Tawalinuddin, MS., Masuk dan Berkembangnya Islam di Lombok: Kajian

Data Arkeo/ogi dau Sejarali, Jurnal KANJIAN (Jurnal Pemikiran

Page 121: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

I 0 I

Sosial Ekonomi Daerah NTB), Yayasan Lentera Utama: Nomor.

01/Th.I/Feb-Maret/2002

Jamaludin, Islam Sasak: Sejaralz Sosial Keaga111aa11 di Lombok, (Tesis Master

Humaniora), UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2004, t.d.

Kartadarmadja, Soenyata, M dan Kutoyo, Sntrisno (cd)., Sejaralt Keba11gkita11

Nasio11al Daeralt Nusa Teuggara Barat, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya (Proyek

Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1978/1979

Kartodirdjo, Sartono, Pe11dekata11 J/11111 Sosial dalam Metodologi Sejaralt, PT.

Gramedia Pustkana Utama: Jakarta, f993, Cet. II

Madjid, Nnrcholis, dkk., Fiqilt Lintas Agama: Me111ba11g1111 Masyarakat I11k/11sif­

P/11ralis, Paramadina, Jakarta, 2004, Cet. 3

Parimartha, I Gde, Perdaga11gan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1915,

Djambatan, Jakarta, 2002

Ricklefs, C, M., Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi, Jakarta,

2005

Suyono, Capt. R. P., Pepera11ga11 Kerajaan di Nusantara: Pe11elusura11

Kepustakaan Sejaralt, PT. Grasindo: Jakarta, 2003

Suwondo, Bambang, dkk., Sejaralt Daeralt Nusa Te11ggara Baral, Dcpartemeu

Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan

Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1977/1978

Page 122: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

102

Syamsu, M., As, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitamya, Lentera:

Jakarta, 1999

Santoso, Thomas, Kekerasan Agama Tanpa Agama, PT. Pustaka Utan Kayu:

Jakarta, 2002, Cet. I

Tim Penyusun Monografi Daerah NTB, Monograji Daeralz Nusa Tenggara

Baral, Diterbitkan oleh: Proyek Pengmbangan Media Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan DEPDIKBUD R.I, Jakarta 1977,

Jilid I

Turner, Bryan S., Religion and Social Theory, SAGE Publication Ltd., London,

1991; diterjemhkan oleh: Inyiak Ridwan Muzir, Agama dan Teori

Sosial, IRCiSoD: Y ogyakarta, 2003, Cet. I

Zalrnria, Fath, Geger Gerakan 30 September 1965 Rakyat NTB Melawan Bahaya

Meralz, Sumurmas: Mataram, 2001

Page 123: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

PERJANJIAN ANTARA KERAJAAN MATARAM LOMAOK ) OENGAN GUBERNEMEN PAOA­

TANGGAL 7 JUNI 1843,

Potikan dmri SEJARAll HlJKUM I NTEf!NASIONAL Ol - BALI OAN LOMROK. Tulisah dari or. E. UTRECHT SH, Guru oesar Unlversitas Tauang Alun Jember, terbitan Sumur Bsndung, 1962. Sesuml dengan petikan dari ~RSIP NASIONAL· ( Telah disesuaikan dengen Ejaon Beru ),

Bahua inilah Surat Perjanjian antara Tuan Hendrik Jacub Huskus Koopman yang PUnY• kuiiu. manjadi Komi5aris Gubernement Nederland baserta Sri Paduka Gusti Ngurah Ketut Karang Asem, raja daripada nogeri Mata.nm yang .stikarang lni sondirian sahaja berkuasa diseantero puhu Se_hpanng serta. ketaklukannya.

PERKARA YANG PERTAMA.

Bahua kit a, Gusti Ngurah Katut Karang Asem, raja daripada ·nogeri Mataram yang s.ekarang sendirian sahaja momBgang kuasa antoro pulau Sehparang, serta ket3klukannya baik pada diri sondiri soperti juga pada kita puny• turun menurun, ada mangaku ini pulau ada Guparnemen Hindi• Nodarland -juga yang punya adanya,

PERKARA YANG KEDUA.

Sebab itu, kit• raja ada berj~nji maka pulau itu at~u sobahagian d•ri .itu kita senantiasa tlada nanti diserahkan kop1da bangsa - bangs• kulit

putih yan9 lain meski siapa juga namanya dsn ligl tiada akin berjanji dongan mereka itu adanya. ·

PEil KAR A KETI GA,

Pada sosuJtu tiga tahun maka kita raja n•ntl berkirim utusan di-Betaul ·kohadapan Majalis Sri Paduka Gubornur Jondral ypng beruakil baginda -raja Wolanda supaya mongunjuk hormat padanyu adanya. · Adapun utusan yang demikian pada partama kali akan diklrim' pada tahun 1843 artiny; .tahun orang Islam 1259 yang ak•ra datang; · Maka utusan itu ~kan dipelihara diat•s belanja Gupernsment solama w•ktu mereka itu Jda diatas pulau Java d•n logi Gupernoment akan malindungkan mereka itu dongan sesungguh h•ti Jdanya. ·

PERK AR A KEEMPAT.

Jikalau Gupernoment barangkali scb1b apa juga ingot b•ik, akan kirim satu chadom di - Solaparang maka chadam itu disitu ok•n monerima koba jlkan saupam> soporti yang torsebut didalam-perkara y•ng tadi adonya.

Page 124: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

PERKARA YANG KELIMA.

Komisaris oerta raja yang tersebut lagi sudah pikir bahua uajiblah akan borhemtikan adat yang tiada patut kapada mJnusia bernama tauan karang yang biasa dipulau Selaparang olah karena mana kapal-kapal serta pBr•hu dengan i5inya kandaa ditepi-tepi pulau itu tlada lag! empunya kepada -oranQ-orangnya, orang - orang m.rna lain duripada itu lagi mendapat ke -ru5akan dan kususahan yang besar maka sudahlag ditetapkan pada hal itu b-rang apa yang tartulis dibauah ini adanya.

ALIF" : B~hua raja· Gusti Ngur.ah Ketut Karang Ase11 yang tersilbut sebab ke sukaan Gupernement yang fersebut juga maka dengan surat ini pada selamalamanya dan dengan tiada boleh berubah lagi ada melepaskan 3dat tauan karang seperti itu dimongerti diatas syarat itu adanya

BA Sebab !tu kita raja berjanji yang sekarang ini pada masa - masa yang akan dahng jikalati ada kapal - knpal atnu pernhu - perahu yong mandapat celaka menjodi kindas diatas tep! - tcpi negeri • negeri yang dibavah perinhh kitamaka ·kih. seboleh. - boleh akan monolong padanya sorta kopada orang - orang isinya sepertl itu dibuat didalam seknlian tanah - tanah yang ada dibauah perentah Gupernoment Hindh Nederl'and adanya.

TA Akan mangupnhkan ONng - orang yang manyampnngkan bnrang-barang maka nanti dibari podanya sekurang - kurang llm~ belae don ter -lobihlabih lima puluh dari sosuntu ratus harganya birang-barang itu adanya, · Harga llma ·bolae dan seratus sahaja diterima jikahu h•l oemping barang sudah jadi dengan sadikit susDh adany1, Akan tetapi jikalau dlsela~ dari tanah didilam •ir dan itu jadi dangan banyak bersahaja atau dengan banyak belanja - bulanjanya mesti diupahkan lima puluh didalam.neratu~ adanya. P»da apa lain uang upah itu pada sesuatu koli nanti ditetapkan oleh seperhimpunan penimb~ngan dengan pikir apa yang dlsabut -diatas inl serta dengnn timbang terleblh otau sekurang-kurang susnh d;n berbohaya don bolanja - bel;nja dengan apa orang sudah sampano barang - barnng adanya, . Perhimpunan ponimbangan itu nanti ada yakni seorang dari pada -pihak Guparnemen Hindia Nederland oan seorang dari p1da pihak -raje Mataram dlatas pulau Lombok dan seorang dari pada plhak -kapal yang kandas adanya. . Maka dengan surat in! mud1h - mudohan dipilih akan· menjadi ang -gota dari pado pihak Gupernemeht Hindia Hedarland Tuan Jaros -Pikok King saudagar yang pada m~sa ini ada diam di - Ampenan -adanya,

'ERKARA YANG KE - ENAM •

. agi raja berjanji dangan aman akan melindungi hal ihval perniagaan -lengan sesungguh h1ti adanya.

Page 125: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

'i I

PERKARA YANG KETU~UH,

Bahua Gupernomont HindiJ Nedorl•nd ada monyatakan make selama juga -raja - raja diatns pulau Sclaparang •d• borikot pcrj~njien torsobut diatas syarat lni makar.upernement itu tiada sekali akan coba menga -dakan dirinya' dillt'3s pul~u itu ;k3npeduli dengan perkara h~l ini -memerintahkan ta'nah itu mehlnkan itumelepaskan sokallan ktipada raja

· raj a itu. adanya,

Demikianlah d0

ibuat didalam ist3na negeri Mat.ram pads ini hari -sembilan hari bulan Jumadil Aual t~rich 12§9. '

GUSTI NGURAH KETUT KARANG ASEM. GUSTI GEDE UANASARI DEUA ANOM GUSTI GEDE RA! GUSTI NENGAH ·PAGUYANGAN GUSTI NYOMAN TANGKEBAN

H. J, HUSKUS KOOPMAN

Ik ondergeterokende verkla~r bij sluiting van dit contract tegenuoordig geuaest te zijn do m!j daarbij opgedregen betrekking van lid der -commissie van arbitrage eorbiedig ta 3anvaarden. Dag en plaats. als bovan, ·

G. P. King,

·" Bahua surat perjanjian ini sudah dimerkkin pada dua hari bulan Syakban tarich 1259 tetopi sahaja jikalau dia punya perkara yahg keenam dlma -ngerti bagaimana ada tersebut dibauah sarat ini yakni janji jikalau -barangkali ada orang Uol'3nda hondak duduk dipulou' Selaparang akan ber­ni aga maka r3ja akan mongijinkan padanya serta meredakan yang moreka -i tu mene.t apk an di rl nya di situ dong an bendera Yolanda serb mombuat ru­mahnya domlkian rupa yJng meroka ltu pikir dirinya dnngan sentosa di -situ adanya,

Gubornur Jondral diotns tanah Hindia Nederland

P, MARKUS Atas titoh perintah Paduka yang torsobut. 5ocrotaris. c. Vischer.

Page 126: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

TRANS KR IP,

Koleksi Arsip Nasional, 19 februari 1892. ( Telah disosuaikan dongan ojaan baru ).-

TRANSCRI PTIE VAN EEN BRIEF VAN EENIGE VAN OOSTKUST VAN LOMBOK -GEVEST[OE HOOtOEN GlHi~Hf AR~ ~LN rit~!ULNI VNN oALI LN LUnou~.-

Bahua inilah surat daripada hamba yang miskin dan bodo iya itu saya bornama Jore Mami Mustfiaji yang torhenti dan momorontah nogeri -Kopang dan saya bernama Radon Ratmaua yong terhenti dan memorontah -nogeri'Rarang dan aaya bernama Marni Bangkul yang terhenti dan memo -rentah negeri

1Poraya, dan saya bornama Raden W!ranom yang terhonti -

dan memorentah negeri Pringgabaya, dan saya bernama Mami Nu~sasi yang terhemti. dan memerentah bageri Sakra, dan saya bernama Ra.den l'lelaya yang terhanti dan memerentah negeri Mas Sage, dan saya barnama Jere -Ginauang yang terhenti dan m~merentah nageri Batu Klian, ini dengan -mufakat orang semuanya sekelian yang tersabut namanya inJ. negeri yang besar murakat dengan negeri yang kecil sekelian perkataan ini msnjadi

· perkataan ·sekelian semuanya, dateng menyembahkan tabe dan hormat ka -hadepan .yang muiiya Sri Paduka Kangjang Tuan besar Resident yang ter­henti dengan krajaan dari istirachat dan momegang perentah didalom -negori Buleleng, Iya itu tiada lain ini saya parluken ini surat kepada tuan be11ar yang sudah saya kirim surat kepada tuan saya harep sudah. -sampa dan terima itu surat, dan bersama - sama ini caya mengchabarken tuan besar daripada chal hambnnya ini orang Islam sama orang Bali.

Bermula2 ini hambanya mengasih tahu tuan besar yang ini tana~·· -Selaparang semuanya memang hambanya ini orang Islam yang punya nogeri dari dahulu hamba puny a datuk tu run menurun ya no i ni orang Bali orang menumpang, tatapi dengan kokuatannya dia menjadi raja didalem ini gumi dan mamegang porentah segaln negeri menjadi hambanya itu saya ilii ta -torima kerajaan dia dan menjadf hambanya dan · menurut sekelian perentah nya dia de,ngan sesungouhnya taterima deJ>gan segala hormatan darl tlullJ:· sampo sekarano apa yang dia porontah dengan hambanya ini menurut totapi ini raja dia punya siksa sampa dia makan hamba punya tulang dan hamba­nya sokelian Islam kasihkon beanya tanah dengan kebon2 bagimana dia -punya perentah, hambanya monoasih padl dan kapono dan beras denoan cu­kup tiada boleh kurano atawa tonipo sokali2 hambanya tni menerima juoa segala porentah dan mikut sobbb monjadl rakyat dan menjadi hamba dia -monjadi raja kuasa diatas ini gumi, dan hambanya ini mengasih sama din percuma jikalau dia ada punya kerjaan mombikin rumah ataua kantoran -.ataua kebon ataua jalan ataua apa2 dia punya kerjaan hamba ini mengi -ring saja, dan didalem itu pekerjaan saya mombaua saya punya makan dari rumah musti jauh saya punya rumah saya tinggal lap~r sampe datong saya punya makan dari r.umah, ini saya mengasin sama raj a, lain ·YaHg 11amua -ma11gnyah ••ma·pungyawa2 beyiLu juga liksa baoimana yang tersebut.

;. Dan legi perkara mombunuh orang gampang sqkali tiada ada sampe -perikaa: yang betul dan membuang dilaut, begitu juga asal dia benci -dengan orang dibikin salah aupaya dapet jalan hambanya tiada berani -melauan, dan lagi hambanya ini jikalau ada punya savah atawa kobon -ataua kerbau ataua sampi punya pusaka sendiri dia ambil parcuma tiada diganti tiada dibayar kepeng, padahal aaya mengeluarkan baa bagimana •aya sebutken diataa dan lagi dlambil hamba punya anak2 laki2 jadi -Dudak, dan,lagi perompuan yang ada namanya apalagi yang sobarang di -ambil paksa, aeparo dipako pereuma, separo dibikin budak sampe tiada <oruar.2 hamba punya annk, sampe jadi pendayang, separo diambil sudah ~esar.soparo diambil masih kecil umur 7 tahun sampe orang tuanya gila .etap1 apa boleh buat tidak berani ~uka mulut,

. ,. · ... ·'

/.

Page 127: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

rsrn r -Dan laol sabon tahun dlnaok porknra boanya h?sil.ini nogori -

liuat dart mustl, dan hambnnya ini piara pokok kopi, jikalau sudah -jadl .buahnya itu kopl sudah.boleh ham~a kuwpul ua•eng uid ~~nya •u~u 11an monjaga, uia amb~l •omuanyn sampe nambanya tidak dapot voor makan mi-num itu kopi dan jikalau dapet dua tiga kati didalem rumah, dirampas dan didenda, monjadi kopinya hamba yano dateng darl Buleleno dan Sumbaua dan apa2 yang dllihat samn hambanya ini, itu raja ataua punggauanya asal boleh pake apa2, manunia ataua kuda ataua pakoan -diambil percuma dan momarentah didalem ini negori gooekan mengadu ayam must! boleh bilang saben bulan dimana2 negui dimana2 desa nama bebotoh jadi siapa yang punya harta habie, mana yang tiada punya makanan -uangnya orang ataua moncuri, dan i tu gocokan di bi kin dan disuruh supaya dapet ciudukan, sebab, itu dudukan pulang sama dia, menjadi sakit orang kecil ltu dengan musti jikalau tiada berdirl gocekan dapet bi'nasa yang menjadi kepala didalem itu negeri.

Dan lagi perentahnya dipante kopada orang dagang sampe sakit orang mencari didalom ini negori dari' beanya barang yang keluur dan barang -yang masuk, dan dipak barang yang masuk, dan dipak barang yang tiadn -boleh dipak, dan dinaek baa dan dinaek dudukan liuat anggaran aaal ada orang dapet. · Raja tiada din pikir negeri boleh ramo, tlada dia pikir· orang kecil, di sebelah timur apalagi ·di sobolah bar at, Labuan Amponan dan satu perkara hamba tanya yang mendengar molainkan di-Ampenan yang ada, ada orang yang jadi raja dipak kepeng dikeluar -baa, jikalau ada orang mombayar utang ataua orang menerima utang keluar boa didalam soratus satu poku, ataua orang gunung dateng sama orang -dagang mau bell barang misti bayar sama raja dldalam soratus aatu peku dan itu perkara kepeno dipak dengan orang Molayu namanya Encik Umar, barangkali tuan bosar sudah dapot chabar juga borsama2 ini yang sobut ini somuanya hambanya ini orang antero sogqla gumi ini dan· sekelian -hambanya mengikut dan mengiring dan tiada hamba perduli apa2 'sebab dia monjadi raja nogori hambanya haru" ikut porentahnya ala dongan sosung -guhnya tetapi diatas ini sampo ialim terlalu sekali boleh tuan bosar timbang saya punya sakitan ini,

Dan lagi saya monghabarkan tuan bosar uaktu ada perano di-Bali Karang Asam melauan Kolur.gkung menjadi ini raja panggil hamba ini yang tersebut dan katanya ini raja sekarang ada perang di - Karang Asam melauan Kelungkung saya musti tulung Karang Asam suruhnya hamba sedia mlkanan dan ssnjata2 hamba manerima perkataannya raja, jadi bormula dikeluarnya po1·ontahdeng11n dua tioa negeri suruh pigi mana yang di -

.suruh pigiZ juga momaua ongkos makanan dari rumahnya sendiri, mana yang punya mana yang tidak punya sampe di - Karang Asem tidak karuan dilihat hambanya jadi mana yang ada inasih punya bolanja pulang lari, mana yang tidak punya masih juga disitu tiada hamba ini mondapat chabar, ataua dia mati ataua hiuup, sobagitu masih namba mong1r1ng,

uan lag1 hamba menoasih tdtlU jLk~luu au~ bdtu orang ~aL~ Udri -homba 1ni orang Islam jikalau ada punya uang ~an tidak punya anak2 -laki2 punya anak2 porompuan diambil sama raja dia punya rumah dengan ieinya diluar didnlam, dongon di~ puny~ aaua~-dan din punya kebon dan dia punya kuda, karbau, sampi somuanya diambil, dan dia punya anak -perempuan diambil dibikin tiada karuan2 sampai menjadi pendayang, jika lau ada punya saudara itu orang yang rnati, tiada dikaoih apa2 sokali2 dan jikalau ada orang buangan dari Karang Asom datong komari dikasih seuah, yan9 dapot dari ini orang monjadi mau orang Oali lni supayn orang Islam monjadi mati payah, totapi barangkali tuan beear sudah dapet -kabar perkaranya orang Cina bandar Kecu yang mati di - Ampenan itulah menjadi contonya yang tidak punya anak laki2, cuma ada 3Udara dan istri,

Page 128: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

Dan lagl jikalau ad• tanah yano b2ik, yang rate y<ng bany•k dla -punya air bagus boleh dibikin savah bangkot dan kubon boloh h1mbanya dapat 3adl atau apa2 yang.daput hldupan or1n9 kecil itu raj• tiada kasih mum -dkln bagalmana yang torsubut, disuruh bikin larangan ditaruh segala bina ;ang·menjadi malnannya dia 3eperti babi dan menjangan dan binatang yang lain2 dan ini tanah ying tursubut.bol•h bilang dimana2 nugeri ada juga 1ukan utu ahua dua, sebabnya ini pnrkatun raja tidak boleh kasih sayang .ni orang Islam barangkali melavan raja bol•h tuan beuar timbano aoka&nya ·aja dengan hambany~ lni orang kucil adanya.

Dan lagi didalam itu ada perkutaan raja yang dia dapat khabar yang ni ada orang Islam dari Tangkah mau bobalik mau bapwrang sama dia tetapi atanya raja ini maaih repot dari' perang di - Karang· Au11 jikalau audah wlesai P•rang Karang Aaum 1 misti saya matikan ini orang ya~g mau congah an mana yang ada namanya dan uegala hajl dan basaling agamanya dan di -eluarkan inl cerit1ra punggauanya raja Bali bernama Ida 82gus Gania Oka di mpmnan dibangsal Haji Abdurrah~an didengar orang banyak dan ltu uaktu ada rang Bulmleng dan betul nyata cvritura raja inldan hamba punya anak2 ba -yak tinggal sama raja m1r1ka ini dengar juga ini ceritora manyampaikan ungan hambanya ini beraama2 itu h~mbanya ini tiada burasa dan tiada a1al ya ini caritera s1kali2 munjadl didala~ ini aabun hari ini raja mau di -Jnuh orang Islam apalagi orang.Paraya itu uaktu ~da orang dari Peraya 1raka sama raja dengar itu crritora lantas p1r9l di - Peraya kasih tau 1rsama itu juga, baru itu Duva Bali yang mamerentah di - Peraya dia bunuh 1tu orang katakan dia curl pad! padahal tidak dia curl i tu ditulung Guru 1ngkul pergi aama Idanya dia yang ·pnoang Ptraya tiga kali tiada didangar 1n tiada dithbang ukali2 jadi puhng di - ·Paraya kw11pul dia punya kavan .kasih tau hal.ini yang turaebut diataa ini dan ini raja sekarang janji 1u dibunuh hambanya jadl bartemu porkataan orang Poraya yang dia barang -,t burpurang terus itu harl Jum'at tangg•l dua bulan Muhara•.

Bersama ini hambanya ini mcngasih tau tuan besar yang itu l1ari waktu bunyi kulkul di - Puraya yang hambanya sek•lian kali k•b•tulan dating usannya raj a meno.aaih tau jadi hambanya orang I al;i1:1 inJ. btrangk•t m•ngi -ng raja melauan Peraya kuliling n•o•ri Poraya aampai dibakar itu n•o•ri raya dan duaun2 dan ada orang dari Peraya lari buang dirinya sam• raja ~g dia bilang tldak mengikut raja dan dla tau torus dlbunuh aama raja, 1 orang tua orang parempuan anak kocil dan hambanya ini ••muanya mulauan :aya sampai ada yangmatl dan adu yang cacat dari hambanya ini orang -Lam dun didalam itu purang Poraya Hkulian h•mba inl membaua makanan dari 1ah aendiri tidak dupat m•kan dari raja meaki jauh hamba punya rumah, 1ggal lapar juga 1 aubegitu juga hamba ini m•nglrino dan menurut s19ala ·antah dengan uaUngguhnya bugitu juga ini ruja maslh tidak parcaya -19an orang Islam sebab katanya raja ini P•raya tidak dia luka1 kalah, 'ak dla orang aungguh b•p•rang sak dira orang stkongkoljadi ada lain hati

raja d•ngan atkelian hambanya ini orang Isla~ jadi itu barmula dla ini a dia bava turun Jero.Batukeliang anaknya dan kauannya semuanya 13 dari anbauak di - Jak•ra terus dibunuh dun dari Par1ya katu nama Marni Ardinah us dibunuh ju9a ini yang di11but Joro Batukuliang yang dibunh ruja ada knya ini yang dlzebut didalo11 ini yang memerfotah sekarang din•gerinya,

8ursama2 ini itu hari juga didongar dan lihat maksudnya y:rng ini -1 sudah membunuh ini Jero dari Batuk•li•ng itu tempo raja ada di -1n9 dihadepan p•rang P•raya d•ngan radsn2 dan j1ro2 sumuanya yang di -1r juring menjadi hari itu juga panggil sama Jero dari Sakra yang -1nya Mami Nureaalh ctrrnruh Hma raja angb.t muriam dib•ua ke-M•ntaram l~~pkauanny~1 Mami NuIJasih audah bpr1plan kau«n.itu dia ini mau di -1 serta d dangar tu ~orus dla laf1 pulang d1nug1r1nya,

" .· .. ·

Page 129: PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP KERAJAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7425/1/MOHAMMAD... · PEMBERONTAKAN RAKYAT SASAK TERHADAP ... mengabadikan hibriditas

Jadi yang ditangk1p itu orang dari Sakra 150 dari Jarowaru 150 dari lain2 150 jadi semuanya 450 terus diikaL ., Jadi sorta didengar dan diliHat hambanya irii orang, slam semuanya apa2 -yang tarsebut diatas yang dia orang mesti mati teru• b1rangk1t uama aakali berperang jadi satu orang Islam timur juring m•lawan beparang sama raja sebab diingat perkataan raja yang dijanji mau dibunuh apalagi lihat mata sendiri itulah yang hambanya ini tiada tahan samasekali dimatikan bagaimana ayam, dan lagi yang katakan raja mau bunuh haji2 subab dia o~ang yang di -ajar orang Islam suruh b1peran9 bebalik sama r~ja tidak ada aualnya sama sekali tidak ada ajar hambanya ini apa2 yang tersebut didalam ini semuanya dari mula sampai habis, dan hambanya ini orang miskin dan kurangan tatapi apa boloh buat ~ampai l!;ambanya 'ini tahan dan saya ini segala hambanya tulia ini surat dan subut didalam ini apa2 tioda ltbih satu bagia·n darl -sepuluh, totapi saya harap beribu harop hambanya bertamu dtngan tuan besar disitu bol•h hamba haturkan saya punya kesakitan samuanya.apa yang tidak disebut didalam ini aebab saya ini orang gunung dan bode dan tiada bisa tulis dan tiada tau aturan inilah yang hamba sobut didalam ini boleh tuan besar· terima dan pereksa butul2 dan l,r.1mbanya ini h~rep beribu harup tuan beaar menimbang yang betul .. . .· . · . I nil ah hambanya minta ampun biiribu ampun jikalau ada safah hamba puny a -perkataan ataua ada kurang, saya harup tuan bcaar terima dongan botul dan aogala balk dan dari yang dlsobut hambanya disurat yang dahulu itu dibalau dan.saya harep d•ngan boribu har•p jika tuan besar kasihnn sJma hambunya dangan bales ini surat sobab tiada lain m•lilinkan tuan buar hambanya ini ~abol•h2 pBrmintaan hamba yang dahulu. · Inilah dari hambanya yang tors.but namanya didalam ini aurat mufakat dengan anturo sakulian negeri2 yang tidak disebut sekelian orang Islam mufakat satu sama lain s•k•lian Isla~ dinegeri Solapar~ng dan ini·s1kulirn oran~ I ahm mufakat menjadi tuany• Joro Marni Mustia~i Kopan9 yang monorima surat, yang m1ngasih tau inilah h1mbanya yang tursebut m•nyumbahkan tab• pertuan besar dan ha"banya minta ampun btribu ampun d•n harep bales ini suratadanys

Term•~~ub dintguri Kopang tanggal 7 bulan Jumadilawal 1309.

[ni tanda t;~gan hamba :

JERO MUSTIA:! - Kopang.

:ni tanda t•~gan hamba

IAMI BANGKUL - Puraya,

ni tanda tangan hamba

AMI NURSAS! H • Sak r;i,

nl tanda tangan hamb•

ADEN GINAWANG - Batu Kelipn9 1

Ini tanda ~angan hamba

·RADEN RATMAWA - Rarang

Ini tanda,tangan hamba

RADEN WIRANOM - Poringgabaya,

Ini tanda tangan hamba :

RADEN MELAYA KUSUMA - M<sbage