pembiayaan yang harus dihindari da kegiatan analisis pembiayaan

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Aalisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan untk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan. Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis pembiaaan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan sebagai acuan bagi bank syariah untuk meyakini kelayakan atas permohonan pembiayaan nasabah. Pada pasal 29 ayat (3) Undang-undang perbankan menentukan bahwa dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara- cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank. Agar tidak sampai merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank itu, Undang- undang perbankan memberikan pedoman yang harus dipatuhi oleh bank dalam rangka pemberian kredit atau pembiayaan. Pedoman tersebut dicantumkan dalam pasal 8 ayat (1). 1

Upload: mayora-ulfa

Post on 11-Jul-2016

129 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

TRANSCRIPT

Page 1: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah

secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Aalisis pembiayaan

merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam

mengambil keputusan untk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan.

Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis

pembiaaan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan sebagai acuan

bagi bank syariah untuk meyakini kelayakan atas permohonan pembiayaan

nasabah.

Pada pasal 29 ayat (3) Undang-undang perbankan menentukan bahwa

dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan

melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang

tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan

dananya kepada bank. Agar tidak sampai merugikan bank dan kepentingan

nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank itu, Undang-undang

perbankan memberikan pedoman yang harus dipatuhi oleh bank dalam rangka

pemberian kredit atau pembiayaan. Pedoman tersebut dicantumkan dalam

pasal 8 ayat (1).

Sesuai dengan ketentuan pasal 8 ayat (1) Undang-undang perbankan, bank

syariah dalam memberikan pembiayaan wajib mempunyai keyakinan

berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta

kesanggupan nasabah untuk mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai

dengan perjanjian antara bank sebagai shahib Al-mal dan nasabah

sebagai mudharib. Dalam hubunagan itu, bank syariah wajib memiliki dan

menerapkan pedoman pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dengan

ketentuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, demikian menurut pasal 8

ayat (2).

1

Page 2: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pembiayaan?

2. Apa tujuan pembiayaan?

3. Apa fungsi pembiayaan?

4. Bagaimana pembiayaan yang harus dihindari?

5. Bagaimana kegiatan analisis pembiayaan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pembiayaan.

2. Untuk mengetahui tujuan pembiayaan.

3. Untuk mengetahui fungsi pembiayaan.

4. Untuk mengetahui pembiayaan yang harus dihindari.

5. Untuk mengetahui kegiatan analisis pembiayaan .

2

Page 3: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan

Analisis permohonan pembiayaan Merupakan suatu proses analisis yang

dilakukan oleh bank syariah unuk menilai suatu permohonan pembiayaan

yang tela diajukan oleh calon nasabah. Dengan melakukan analisis

permohonan pembiayaan, bank syariah akan memperoleh keyakinan bahwa

proyek yang akan dibiayai layak (feasible).

Pada dasarnya fungsi utama Bank Syariah tidak jauh beda dengan bank

konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat kemudian

menyalurkannya kembali atau lebih dikenal sebagai fungsi intermediasi.

Dalam prakteknya bank syariah menyalurkan dana yang diperolehnya dalam

bentuk pemberian pembiayaan, baik itu pembiayaan modal usaha maupun

untuk komsumsi1.

Adapun pengertian pembiayaan menurut berbagai litertur yang ada sebagai

berikut, Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut M. Syafii Antonio. (2001;160), Bank Syariah dari Teori ke

Praktek. Pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit

Menurut Muhammad (2002;260), Manajemen Bank Syariah. Pembiayaan

dalam secara luas diartikan sebagai pendanaan yang di keluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan baik  dilakukan sendiri maupun

dijalankan  oleh orang lain. 

1 Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani Press. Hal 87

3

Page 4: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan berdasarkan kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.

B. Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syari’ah. Tujuan

pembiayaan yang dilaksanakan perbankan syari’ah terkait dengan stake

holder, yakni2:

1. Pemilik: dari sumber pendapatan diatas, para pemilik mengharapkan akan

memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.

2. Pegawai: para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan

dari bak yang dikelolanya.

3. Masyarakat: Pemilik dana, sebagai pemilik mereka mengharapkan dari

dana yang diinvestasi akan diperoleh bagi hasil. Debitur yang

bersangkutan, dengan menyediakan dana baginya mereka membantu guna

menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan

barang yang diinginkannya (pembiayaan konsumtif). Masyarakat

umumnya-konsumen, mereka memperoleh barang-barang yang

dibutuhkan.

4. Pemerintah: akibat penyediaan pembiayaan pemerintah terbantu dalam

pembiayaan pembangunan negara, disamping akan diperoleh pajak

(berupa pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga

perusahaan-perusahaan.

5. Bank: bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan,

diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar

tetap survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin banyak

masyarakat yang dapat dilayaninya

2 Antonius, 1993, Pedoman Pengelolaan Bank Syariah, Jakarta : LPPBS. Ha; 89

4

Page 5: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

C. Fungsi Pembiayaan

Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syari’ah

kepada masyarakat penerimaan, diantaranya:

1. Meningkatkan daya guna uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,

tabungan dan deposito.Uang tersebut dalam prosentase tertentu

ditingkatkan kegunaannya oleh bank guna suatu usaha peningkatan

produktivitas.Para pengusaha menikmati pembiayaan dari bank untuk

memperluas/ memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi,

perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun memulai

usaha baru. Dengan demikian dana yang mengendap di bank tidak menjadi

idle (diam) dan disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat, baik

kemanfaatan bagi pengusaha maupun bagi masyarakat.

2. Meningkatkan daya guna barang

Dengan bantuan pembiayaan dari bank dapat meningkatkan daya

guna barang contohnya dapat memprodusir bahan mentah menjadi bahan

jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat.

3. Meningkatkan peredaran uang

Pembiayaan yag disalurkan via rekening-rekening koran pengusaha

menciptakan paertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti

cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya. Melalui pembiayaan

peredaran uang kartal maupun uang giral akan lebih berkembang oleh

karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga

penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif apalagi secara kuantitatif.

4. Menimbulkan kegairahan berusaha

Setiap manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan

ekonomi yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu

pulalah maka pengusaha akan selalu berhubungan bank untuk memperoleh

bantuan permodalan guna peningkatan usahanya.

5. Stabiltas ekonomi

5

Page 6: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi

pada dasarnya diarahkan pada usaha antara lain3:

a. Pengendalian inflasi

b. Peningkatan ekspor

c. Rehabiltasi prasarana

d. Pemenuh kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat

Untuk menekan arus inflasi  dan berlebih-lebih lagi untuk usaha

pembangunan ekonomi maka pembiayaan bank memegang peranan

penting.

6. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

Para usahawan yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha

untuk meningkatkan usahanya.Peningkatan usaha berarti peningkatan

profit. Bila keuntungan ini secara kumulatifd dikembangkan lagi dalam

arti kata dikembalikan lagi kedalam struktur pemodalan, maka

peningkatan akan berlangsung terus menerus.

Dengan earnings (pendapatan) yang terus meningkat berarti pajak

perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak pembiayaan yang

disalurkan untuk merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan

menghasilkan pertambahan devisa negara. Disamping itu dengan semakin

efektifnya kegiatan swasembada kebutuhan-kebutuhan pokok, berarti akan

dihemat devisa keuangan negara.

7. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Bank sebagai lembaga kredit/ pembiayaan tidak hanya bergerak di

dalam negeri tetapi juga di luar negeri.Negara-negara yang kaya atau kuat

ekonominya, demi persahabatan antar negara banyak memberikan bantuan

kepada negara-negara yang sedang berkembang atau membangun.Bantuan

tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit dengan syarat-syarat yang

ringan yaitu margin (bunga) yang relatif rendah dan jangka waktu

penggunaan yang panjang.

3 BPRS PNM Al-Ma’soem, 2004, _Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Bandung : BPRS PNM Al-Ma’some. Hal 43

6

Page 7: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

D. Pembiayaan Yang Harus Dihindari

Dalam upaya melindungi kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta

memelihara tingkat kesehatan usahanya menetapkan negatif list yang akan

ditinjau secara periodik pembiayaan-pembiayaan yang dihindari yaitu4:

1. Pembiayaan yang tidak sesuai syariah

2. Yaitu pembiayaan yang gunanya untuk usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan

yang lainnya yang bertentangan dengan syariah islami.

3. Pembiayaan untuk spekulasi.

4. Pembiayaan yang bersifat spekulasi harus dihindari karena tidak

mencerminkan kesungguhan dalam berusaha dan mengandung unsur

gharar(tidak jelas) dan masyir (judi).

5. Pembiayaan tanpa informasi keuangan.

6. Pembiayaan tanpa informasi keuangan yang memadai (transparan dan

obyektif) akan membahayakan mitra dan koperasi.

7. Pembiayaan dalam bidang yang tidak dikuasai.

8. Pengajuan pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak tercantum dan atau

tidak dikuasai oleh pejabat KJKS dan UJKS narus ditolak secara dini.

9. Pembiayaan pada mitra yang bermasalah.

10. Pejabat KJKS dan UJKS yang berkopetensi dengan pembiayaan

hendaknya selalu melakukan checking kepada mitra yang akan dibiayai.

11. Pembiayaan kepada mitra (pedagang) yang akan menjual kembali barang

yang dibiayai oleh koperasi kepada konsumennya secara kredit (angsur)

E. Kegiatan Analisis Pembiayaan

Analisa pembiayaan adalah menilai seberapa besar kemampuan dan

kesediaan debitur mengembalikan pembiayaan yang mereka pinjam dan

membayar margin keuntungan dan bagi hasil sesuai dengan isi perjanjian

pembiayaan. Berdasarkan penilaian ini, bank dapat memberikan tinggi

4Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Hal 87

7

Page 8: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

rendahnya resiko yang akan ditanggung. Dengan demikian, pihak bank dapat

memutuskan apakah permintaan pembiayaan yang diajukan ditolak, diteliti

lebih lanjut atau diluluskan (kalau perlu dengan memasukkan syarat-syarat

khusus ke dalam perjanjian pembiayaan).

Dalam melakukan evaluasi permintaan pembiayaan, seorang analis

pembiayaan akan meneliti berbagai factor yang diperkirakan dapat

mempengaruhi kemampuan dan kesediaan calon nasabah untuk memenuhi

kewajibannya kepada bank.

1. Tujuan Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi

pembiayaan di bank syari’ah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh

pelaksana (pejabat) pembiayaan di bank syari’ah dimaksudkan untuk :

a. Menilai kelayakan usaha calon peminjam;

b. Menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan;dan

c. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati oleh

pelaksana pembiayaan, maka untuk selanjutnya dapat ditemukan

pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk analisis pembiayaan.

Ada beberapa pendekatan analisis pembiayaan yang dapat diterapkan

oleh para pengelola bank syari’ah yaitu:

a. Pendekatan jaminan

Artinya bank dalam memberikan pembiayaan selalu

memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki oleh

peminjam.

b. Pendekatan Karakter

Artinya bank mencermati secara sungguh-sungguh terkait dengan

karakter nasabah.

c. Pendekatan Kemampuan Pelunasan

Artinya bank menganalisis kemampuan nasabah untuk melunasi

jumlah pembiayaan yang telah diambil.

d. Pendekatan dengan Studi Kelayakan

8

Page 9: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

Artinya bank memperhatikan kelayakan usaha yang dijalankan

oleh nasabah peminjam.

e. Pendekatan Fungsi-fungsi Bank

Artinya bank memperhatikan fungsinya sebagai lembaga

intermediary keuangan, yaitu mengatur mekanisme dana yang

dikumpulkan denagn dana yang disalurkan.

2. Prinsip Analisis Pembiayaan

Prinsip adalah sesuatu yang dijadikan pedoman dalam

melaksanakan suatu tindakan. Prinsip analisis pembiayaan adalah

pedoman-pedoman yang harus diperhatikan oleh pejabat pembiayaan bank

syari’ah pada saat melakukan analisis pembiayaan.Secara umum, prinsip

analisis pembiayaan didasarkan pada rumus 5C, yaitu:

a. Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman.

b. Capacity, artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan

mengembalikan pinjaman yang diambil.

c. Capital, artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam.

d. Collateral, artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan

peminjam kepada bank.

e. Condition, artinya keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak.

Prinsip 5C tersebut terkadang ditambahkan dengan 1C, yaitu

Constraint artinya hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu proses

usaha.Untuk bank syari’ah, dasar analisis 5C belumlah cukup. Sehingga

perlu memperhatikan kondisi sifat Amanah, Kejujuran, Kepercayaan, dari

masing-masing nasabah.

3. Prosedur Analisis Pembiayaan

Dengan memperhatikan ketentuan umum manajemen pembiayaan

di bank syari’ah, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam

prosedur analisis pembiayaan. Aspek-aspek penti ng dalam analisis

pembiayaan yang perlu dipahami oleh pengelola bank Syari’ah.

a. Prosedur Analisis

1) Berkas dan Pencatatan

9

Page 10: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

2) Data Pokok dan analisis pendahuluan

a) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

b) Rencana pembelian, produksi dan penjualan

c) Jaminan

d) Laporan keuangan

e) Data kualitatif dari calon debitur

f) Penelitian data

g) Penelitian atas realisasi usaha

h) Penelitian atas rencana usaha

i) Penelitian dan penilaian barang jaminan

j) Laporan keuangan dan penelitiannya.

b. Keputusan permohonan Pembiayaan

1) Bahan pertimbangan pengambilan keputusan

2) Wewenang pengambilan keputusan

4. Aspek-Aspek Analisis Pembiayaan

Berdasarkan prinsip-prinsip analisis pembiayaan tersebut di atas,

maka aspek-aspek yang diperhatikan untuk memutuskan calon nasabah

memiliki tingkat kelayakan pembiayaan atau tidak, perlu dilakukan

analisis terhadap aspek-aspek berikut5:

a. Evaluasi Pasar dan Pemasaran Hasil produksi

Kemampuan perusahaan menciptakan dana untuk mengembalikan

pembiayaan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pemasaran hasil

produksi mereka. Semakin maju dan berhasil pemasaran hasil

produksi, akan semakin besar kemampuan perusahaan meningkatkan

jumlah penjualan dan keuntungan mereka. Seorang analis pembiayaan

harus melihat aspek:

1) Internal, Strategi pemasaran perusahaan dari 4P (Marketing Mix)

yaitu:

a) Products (Produk yang dihasilkan perusahaan)

5Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank Syariah, , Cirebon :  STAIN Press. Hal 90

10

Page 11: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

b) Place (Strategi distribusi Produk)

c) Price (Strategi Harga penjualan Produk)

d) Promotion (Strategi Promosi Produk)

2) Eksternal, berupa:

a) Perkembangan kehidupan ekonomi umum

b) Perkembangan keadaan politik Negara

c) Perkembangan suasana persaingan pasar

d) Peraturan atau keputusan pemerintah

3) Evaluasi Manajemen Perusahaan

Manajemen merupakan factor produksi yang paling

menentukan dalam memelihara kelangsungan dan perkembangan

hidup perusahaan. Berikut ini ada beberapa macam kriteria pokok

yang dapat digunakan oleh bank maupun para analis pembiayaan

untuk menilai kemampuan calon debitur dalam mengelola

perusahaan mereka, antara lain:

a) Usia perusahaan

b) Kualifikasi dan kekompakan kerja pimpinan teras

c) Kedudukan perusahaan di pasar

d) Kemampuan mengelola harta perusahaan

e) Kemampuan mengelola sumber daya manusia

f) Kemampuan memperoleh keuntungan.

g) Analisis Kondisi Keuanagn

Seorang analis pembiayaan mengevaluasi kondisi keuangan

calon debitur dengan tujuan:

a) Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

b) Struktur pendanaan operasi perusahaan

c) Kemampuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh

tempo

d) Efisiensi pengelolaan harta perusahaan untuk masa lampau

Dan hal tersebut dapat dilihat dari:

a) Laporan keuangan berupa neraca dan Rugi Laba perusahaan

11

Page 12: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

b) Analisa Laporan Keuangan

c) Proyeksi Arus Kas calon debitur

Untuk analisis laporan keuangan didasarkan pada rasio-rasio

keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang biasa dipakai antara

lain:

a) Profitability Ratios, memperbadingkan jumlah keuntungan

yang diperoleh perusahaan setiap masa tertentu, dengan hasil

penjualan atau jumlah investasi dana dalam perusahaan, terdiri

dari:

b) Financial leverage ratios, memberikan indikasi tentang dua

hal, yaitu:

Bagaimana perbandingan risiko yang ditanggung kreditur

(pemberi pembiayaan) dan pemegang saham dalam

mendanai operasi perusahaan.

Bagaimana kemampuan jangka panjang debitur (pemberi

pembiayaan) dalam pembayaran angsuran dan marjin

keuntungan atau bagi hasil kepada pihak bank.

b. Tujuan Pembiayaan

Tujuan dari usulan pembiayaan harus dijabarkan dengan jelas sejak

awal agar pendekatan logis terhadap data yang akan dikaji dapat

tercapai. Tujuan Pembiayaan menguraikan tentang:

1) Besarnya kebutuhan fasilitas pembiayaan yang diajukan

2) Kegunaan fasilitas pembiayaan yang diajukan, untuk kebutuhan

barang investasi atau keperluan modal kerja.

3) Jangka waktu dari fasilitas pembiayaan yang diajukan

4) Penjelasan atas ulasan perubahan-perubahan yang ada bila

perubahan terhadap fasilitas pembiayaan terdahulu.

c. Latar Belakang

Latar belakang berisikan informasi kualitatif mengenai nasabah

dan manajemen nasabah yang penting untuk keperluan analisis.

d. Kondisi Usaha

12

Page 13: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

Kondisi usaha merupakan gambaran tentang kesehatan usaha yang

dijalankan nasabah. Informasi yang terkait dengan kondisi usaha

adalah:

1) Posisi nasabah dalam persaingan pasar

2) Identifikasi pemasok utama kebutuhan persediaan barang

3) Pelanggan-pelanggan utama nasabah

4) Prospek masa depan usaha yang dijalankan

5) Kondisi persaingan

6) Jenis resiko primer yang ada dalam usaha yang dijalankan nasabah.

e. Analisis Keuangan

Analisis keuangan ditujukan untuk mencermati laporan keuangan

perusahaan nasabah, mulai dari neraca, laba rugi sampai pada arus kas.

Analisis keuangan ini menunjukkan apa dan mengapa yang terjadi.

Hal-hal pendukung dalam analisis keuangan adalah :

1) Sejarah keuangan perusahaan, hal ini sangat dipengaruhi oleh

posisi auditor, neraca, laba rugi, dan arus kas.

2) Proyeksi keuangan perusahaan, dapat dilihat dari analisis proyaksi

cash flow.

f. Analisis Agunan

Pada analisis agunan atau barang jaminan yang dijaminkan

nasabah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Marketability dan nilai agunan

2) Ciri khusus dari barang agunan

3) Cover asuransi yang memadai dari barang agunan baik dari segi

risiko, nilai penutupan maupun bonafiditas perusahaan asuransi.

g. Analisis Risiko Pembiayaan

Pada analisis risiko pembiayaan, diperlukan penjabaran mengenai

kemungkinan jenis dan tingkat risiko yang dapat terjadi pada usaha

nasabah dan sejauh mana risiko tersebut dapat membahayakan prospek

pelunasan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank.

h. Kesimpulan dan Rekomendasi

13

Page 14: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

Kesimpulan dari seluruh analisis harus bersifat ringkas dan jelas,

serta memuat rekomendasi atas kebijaksanaan yang diusulkan untuk

ditempuh oleh bank. Sebagai acuan, pada kesimpulan harus memuat

hal-hal berikut:

1) Kesimpulan yang dapat ditarik dari 6C (Character, Capacity,

condition, capital dan collateral serta constraint)

2) Pendapat dan pertimbangan dari hasil seluruh analisis yang telah

dilakukan

3) Rekomendasi atas fasilitas yang diusulkan, rekomendasi ini

memuat:

a) Struktur pembiayaan (term dan condition)

b) Convenant atau persyaratan umum dan khusus.

5. Perangkat Analisis Pembiayaan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pejabat analis

pembiayaan dapat diringkas sebagai berikut:

a. Aspek yang dianalisis

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh pejabat bank

dalam melakukan analisis pembiayaan, di antaranya adalah:

1) Aspek yuridis

2) Calon debitur cakap hokum

3) Usahanya tidak liar

4) Aspek pemasaran

5) Siklus hidup produk

6) Produk substitusi

7) Perusahaan pesaing

8) Tingkat kemampuan daya beli masyarakat

9) Program promosi

10) Daerah pemasarannya

11) Factor musim

12) Manajemen pemasaran

13) Kontrak penjualan

14

Page 15: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

14) Aspek teknis

15) Lokasi usaha

16) Fasilitas gedung bangunan usaha

17) Mesin-mesin yang dipakai

18) Proses produksi

19) Aspek keuangan

20) Kemampuan memperoleh untung

21) Sisa-sisa pinjaman dengan pihak lain

22) Beban rutin di luar kegiatan usaha

23) Arus kas (Cash Flow)

24) Aspek jaminan

25) Syarat-syarat jaminan

26) Syarat ekonomis

27) Syarat yuridis

b. Alat analisis, Alat analisis pembiayaan dapat berupa angket.

c. Rumusan Hasil Analisis

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan hasil

analisis pembiayaan:

1) Identitas pemohon

2) Umur calon antara 22-50 tahun

3) Alamat rumah jelas, jika kontrak: masih berapa tahun calon

kontrak

4) Di usaha rumah calon dekat berada di wilayah kerja bank syari’ah

yang bersangkutan

5) Identitas usaha

6) Pengalaman usaha minimal 2 tahun

7) Lokasi usaha strategis

8) Status usaha bukan sambilan

9) Status tempat usaha diprioritaskan milik sendiri

10) Aspek pasar

15

Page 16: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

11) Barang yang dijual/ diproduksi tidak terlalu banyak pesaing dan

memang dibutuhkan banyak orang. Upaya kreatif dan inovatif

perlu dimiliki agar dapat melihat peluang-peluang pasar yang dapat

dimasuki sekaligus dapat memperoleh untung.

12) Sumber bahan baku

13) Sumber bahan baku yang dipakai mudah diperoleh, cukup murah,

dan jika memungkinkan dapat didaur ulang.

14) Aspek pengelola

15) Mempunyai perencanaan usaha ke depan yang detail

16) Mempunyai pengalaman dan tenaga terampil

17) Mempunyai catatan usaha, seperti: buku jurnal, laporan transaksi,

catatan laba/ rugi, dll

18) Aspek ekonomi

19) Produk yang diproduksi dan dijual tidak merusak lingkungan, baik

barang jadi maupun limbahnya.

20) Produk yang dibuat tidak dilarang oleh agama maupun Negara

21) Permodalan

22) Peminjam haus mempunyai modal minimal 30% dari pembiayaan

yang diajukan ke Bank Syari’ah.

23) Data keuangan

24) Korelasi persentase kemampuan membayar anggota pembiayaan

harus 30%dari kemampuan menabungnya.

d. Rekomendasi Analisa

Gambaran kesimpulan analisis pembiayaan di bank syari’ah dapat

disimpulkan sebagai berikut6:

6Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal 81

16

Page 17: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya fungsi utama Bank Syariah tidak jauh beda dengan bank

konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat kemudian

menyalurkannya kembali atau lebih dikenal sebagai fungsi intermediasi.

Dalam prakteknya bank syariah menyalurkan dana yang diperolehnya dalam

bentuk pemberian pembiayaan, baik itu pembiayaan modal usaha maupun

untuk komsumsi.

Adapun pengertian pembiayaan menurut berbagai litertur yang ada sebagai

berikut, Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Dalam upaya melindungi kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta

memelihara tingkat kesehatan usahanya menetapkan negatif list yang akan

ditinjau secara periodik pembiayaan-pembiayaan yang dihindari

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para

pakar utama penulismengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang

sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan

makalah selanjutnya.

17

Page 18: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas

karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam

mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak

hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan

waktunya untuk membaca makalah ini.

Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari

salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi.

Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada Allah, penulis mohon

ampun.

Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bengkulu, Januari 2016

Penulis

18i

Page 19: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................2

C. Tujuan ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan.........................................................................3

B. Tujuan Pembiayaan..............................................................................4

C. Fungsi Pembiayaan...............................................................................4

D. Pembiayaan Yang Harus Dihindari......................................................6

E. Kegiatan Analisis Pembiayaan ............................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................17

B. Kritik dan Saran ...................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................iii

19ii

Page 20: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta :

Gema Insani Press.

Antonius, 1993, Pedoman Pengelolaan Bank Syariah, Jakarta : LPPBS.

BPRS PNM Al-Ma’soem, 2004, _Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank

Syariah. Bandung : BPRS PNM Al-Ma’soem

Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank

Syariah, , Cirebon :  STAIN Press.

Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada

20

Page 21: Pembiayaan Yang Harus Dihindari Da Kegiatan Analisis Pembiayaan

MAKALAHMAKALAHMANAJEMEN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH

Pembiayaan yang Harus Dihindari dan Kegiatan Analisis Pembiayaan

Disusun Oleh : Yoga Pranata

Harisa MandasariSartika

Dosen Pembimbing :Yusmaneri Arifin

PRODI PERBANKAN SYARIAHFAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) BENGKULU

2016

21