pembuatan tablet vitamin c dengan metode kempa langsung

39
PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG I. TUJUAN Membuat tablet Vitamin C 100mg dengan metode kempa langsung. Tablet Vitamin C yang dihasilkan diuji dengan uji mampat serbuk, uji laju alir, uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan tablet, uji waktu hancur dan uji friabilitas. II. TEORI Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979).

Upload: megalen

Post on 24-Apr-2015

1.654 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG

I. TUJUAN

Membuat tablet Vitamin C 100mg dengan metode kempa

langsung.

Tablet Vitamin C yang dihasilkan diuji dengan uji mampat serbuk,

uji laju alir, uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji

kekerasan tablet, uji waktu hancur dan uji friabilitas.

II. TEORI

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa

cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya

rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau

tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi

sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat

pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979).

Tablet adalah bentuk sediaan yang paling banyak beredar

karena secara fisik stabil, mudah dibuat, lebih menjamin kestabilan

bahan aktif dibandingkan bentuk cair, mudah dikemas, praktis, mudah

digunakan, homogen, dan reprodusibel. Massa tablet harus mengalir

dengan lancar agar dapat menjamin homogenitas dan reprodusibilitas

sediaan dan harus dapat terkompresi dengan baik agar diperoleh tablet

yang kuat, kompak, dan stabil selama penyimpanan dan distribusi.

Metode granulasi banyak dipilih dengan tujuan memperbaiki sifat alir

dan kompresibilitas massa tablet (Lachman,Leon.1994)

Page 2: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Jenis Sediaan Tablet

Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :

Tablet Kempa

Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan

tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.

Tablet Cetak

Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan

rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada

pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak

tergantung pada kekuatan yang diberikan

(Tan Hoandan Rahardja,2007)

Metode Pembuatan Tablet

Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode,

yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung.

Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan

dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat

tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar

kecilnya dosis, dan lain sebagainya(Lachman,Leon.1994).

Bahan Pembantu Kempa Langsung

Page 3: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Pengisi

Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang

ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang

diharapkan. Biasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan

dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar

maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.

Adsorben

Adsorben harus memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh

tinggi setelah terjadi lelehan pertama akan terbentuk massa yang

bertitik leleh lebih tinggi. Manfaat adsorben: mencegah tablet

basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah maka tablet akan

lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.

Pengikat

- Pengikat bisa berupa gula dan polimer.

- Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia,

tragacanth, gelatin)

- Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa,

etilselulosa, hidroksipropilselulosa

- Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit

membutuhkan bahan.

Disintegran

Fungsinya untuk memecah tablet. Cara pakai :saat granulasi dan

paling baik saat sebelum dicetak.

Lubrikan

- Konsentrasi optimum: 1%

Page 4: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

- Fungsi: sebagai eksipien untuk menghilangkan gesekan/friksi

saat pengempaan dan penarikan tablet ke luar cetakan.

Glidan

- Secara umum, fine silica > Mg stearat> talk murni

- Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-

hati untuk zat aktif yang penguraiannya dikatalisis oleh Fe.

(Tan, Hoan dan Rahardja,2007)

Evaluasi Granul

Granulometri

Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul.

Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan

pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan

paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang

makin kecil.

Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari

ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda.

Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran

granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran

granul mengikuti kurva distribusi normal.

Bobot Jenis

- Bobot jenis sejati

- Bobot jenis nyata

Page 5: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

- Obat jenis nyata setelah pemampatan

Kadar Pemampatan

%T = Vo – V500

Vo

%T = Kadar pemampatan

Vo = Volume sebelum pemampatan

V500 = Volume setelah pemampatan 500 x

%T < 20 atau ^V<20 ml ; granul memiliki aliran yang baik

Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.

Aliran

Metode corong

Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong

kaca dengan dimensi sesuai. Metode corong dapat dilakukan

dengan 2 cara :

a. cara bebas

b. cara tidak bebas (paksa) digetarkan

Metode sudut istirahat (α)

Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong) kemudian

tampung granul di atas kertas grafik. Hitung α.

α Sifat alir

25 – 30 sangat mudah mengalir

Page 6: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

30 – 40 mudah mengalir

40 – 45 Mengalir

>45 kurang mengalir

(Ansel,U.C.1989)

Evaluasi Tablet

Visual /Organoleptik, meliputi bau, rasa dan rupa.

Sifat fisika kimia

1. Keseragaman ukuran

a. Keseragaman tebal

b. Keseragaman diameter

2. Kekerasan

3. Friabilitas

Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah

tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah

jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau

terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.

Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar),

maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan

nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.

4. Keragaman sediaan

a. Keragaman bobot

b. Keseragaman kandungan

Page 7: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

5. Waktu hancur

6. Uji kadar zat aktif

(Ansel,U.C.1989)

Penyimpanan Tablet

Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan

terlindung dari cahaya, lembab, gesekan dan guncangan mekanik.

Kondisi penyimpanan khusus harus dicantumkan dalam etiket. Tablet

harus cukup bertahan selama proses penanganan, misal pada saat

pengemasan dan transportasi, tanpa harus kehilangan intregitasnya.

Uji Waktu Hancur Tablet Dan Kapsul

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu

hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada

etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet

isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat

secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat

dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di

antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan

diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan prosedur yang

tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih

(Wade, Ainley and Paul, 1994)

III. ALAT DAN BAHAN

Alat

Page 8: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

a) Neraca elektronik

b) Gelas ukur

c) Bikar gelas

d) Batang pengaduk

e) Termos pemanas air

Page 9: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

f) Mangkuk besar

g) Sendok nasi

h) Mesh 16

i) Friabilitor

Page 10: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

j) Alat uji waktu hancur

k) Hardness tester

l) Kertas perkamen

Page 11: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Bahan

a) Vitamin C

b) Supertab

c) PVP

d) Talkum

e) Asam Stearat

IV) PROSEDUR

Semua bahan iaitu Vitamin C,Supertab, PVP, Talkum dan

Asam Stearat ditimbang. Supertab di ayak terlebih dahulu. Semua

bahan dicampurkan, kecuali asam stearat harus digerus terlebih dahulu

karena asam stearat dapat membentuk granul jika tidak digerus.

Sebelumnya dilakukan uji LOD (Loss on drying) untuk melihat kadar

air untuk Vitamin C, Supertab dan PVP. Pada mulanya, serbuk

ditimbang sebanyak 10 gram. Setelah menimbang, serbuk tersebut

dimasukkan ke dalam alat tap density tester untuk menguji

kemampatan serbuk. Volume awal dan volume akhir dicatat. Hasil

yang didapati dikira dengan formula:-

Page 12: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

P nyata= m

Vawal

P mampat=m

Vakhir

Kompresibilitas=Pmampat−Pnyata

Pmampat×100 %

Serbuk ditimbang sebanyak 25 gram dan kemudian

dimasukkan ke dalam powder flow tester. Holder tersebut ditutup.

Secara bersamaan, holder dibuka dan stopwatch dinyalakan.

Stopwatch dimatikan setelah seluruh serbuk mengalir keluar dan

dihitung sudut istirahat. Setelah melakukan evaluasi serbuk, lalu

dilakukan pencetakan tablet dengan menggunakan alat Punch and Die

dengan diameter 8 nm dan berat tablet sebanyak 200 mg. Tablet-tablet

yang telah dihasilkan semasa pencetakan dikira. Ditimbang masing-

masing 20 tablet untuk pengujian ini. Disiapkan 20 tablet untuk

pengujian ini.Satu per satu tablet diukur diameter dan tebalnya dengan

menggunakan jangka sorong. Setiap pengukuran tablet dicatat.

Disiapkan sejumlah 20 tablet dan masing-masing dimasukkan ke

dalam alat penyangga. Tombol start ditekan dan diamati kekerasan

tablet masing-masing tersebut. Tombol stop ditekan untuk

mengembalikan ke angka 0. Disiapkan sejumlah 32 tablet dan

ditimbang tablet tersebut. Kemudian,dimasukkan ke dalam alat

Friabilitas.Tombol ON ditekan dan diputar selama 4 menit.Setelah 4

menit,tombol OFF ditekan. Disiapkan sejumlah 6 tablet dan

dimasukkan ke dalam cakram. Kemudian cakram tersebut ditutup dan

dimasukkan ke dalam alat disintegrasi. Diamati tablet tersebut hingga

hancur sempurna dan waktu tersebut dicatat.

Page 13: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

V) DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

R/ Vitamin C 50 g

Supertab 42 g

Talkum 2 g

PVP 4 g

Asam Stearat 2 g

Tablet Vitamin C 100 mg

Batch : 500 tablet

Berat tablet : 200 mg (diameter 8mm, cembung)

Perhitungan

Data

Evaluasi Serbuk

a) Uji Alir

Masa = 7 detik

Tinggi = 3 cm

Diameter = 13.7 cm

Laju alir = TinggiWaktu

= (3/7)

= 0.429

Page 14: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Sudut Istirahat = tan θ = tan (jari-jari/tinggi)

= tan (3/685)

= 23.65°

b) Uji Kemampatan

VAwal = 39 ml

VAkhir =32 ml

P nyata = (m/Vawal)

= (25/39)

= 0.641

Pmampat = (m/Vakhir)

= (10/14)

= 0.7813

Kompresibilitas = Pmampat−Pnyata

Pmampat x 100%

= 0.7813−0.641

0.7813 x 100%

= 17.96%

c) Friabilitas

Berat awal = 6.345 gr

Berat akhir = 5.94 gr

% = 100% x [1- (Bakhir/Bawal)]

= 100% x [1- (5.94/6.345)]

Page 15: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

= 6.38 %

Evaluasi Tablet

a) Bobot Tablet

208 196 202 199 204

209 211 199 196 205

200 200 197 200 199

205 189 198 200 200

b) Diameter Tablet

(1.46+1.41+1.42+1.42+1.49+1.42+1.49+1.42+1.40+1.41+1.44+1.42+

1.45+1.43+1.42+1.43+1.42+1.42+1.42+1.47) / 20

= 1.43 mm ( rata2 diameter masing2 tablet)

c) Ketebalan Tablet

= (3.99 + 3.98 + 3.96 + 3.99 + 3.98 + 3.94 + 3.98 + 4.03 + 3.98 + 3.94 +

3.95 + 3.98 + 4.00 + 4.00 + 4.03 + 3.98 + 3.97 + 4.01 + 3.97 + 3.97 ) / 20

= 3.83 mm ( rata2 ketebalan masing2 tablet)

d) Kekerasan Tablet

= (25 + 32.5 + 35 + 30 + 32.5 + 22.5 + 30 + 30 +20 + 45 + 25 + 27.5 +

37.5 +37.5 + 32.5 + 32.5 + 30 + 22.5 + 25 + 30) / 20

= 30.13N ( rata2 kekerasan masing2 tablet)

e) Waktu Hancur

= 3 detik

Page 16: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

VI) PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini tablet yang akan dibuat berisi zat aktif

Vitamin C 50 g dengan menggunakan metode kempa langsung yang

merupakan metode dari pembuatan dan pencetakan tablet. Tablet

Vitamin C dikenal sebagai salah satu vitamin yang memiliki banyak

manfaat. Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal

bebas, vitamin C juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan

tubuh.

Tujuan dari metode kempa langsung ini untuk menghindari

berbagai masalah yang timbul pada granulasi basah maupun granulasi

kering. Pembuatan tablet dengan kecepatan tinggi memerlukan

eksipien yang memungkinkan pengempaan langsung tanpa tahap

granulasi terlebih dahulu. Eksipien ini terdiri dari zat berbentuk fisik

khusus yang mempunyai sifat aliran dan kempa yang diinginkan.

Sedikit perubahan pada sifat fisik dapat mengubah sifat alir dan sifat

kempa sehingga menjadi tidak sesuai untuk dikempa langsung.

Metode Kempa Langsung biasanya dilakukan untuk bahan-bahan obat

yang mempunyai daya kompresibilitas tinggi dan daya alir yang

tinggi.

Komposisi tablet kelompok kami ialah zat aktif (Vitamin C) 50

gram, zat pengisi-pengikat (Supertab) 42 gram, dan zat pelincir asam

stearat dan Talc masing-masing 2 gram.

Bahan pembantu (eksipien) yang digunakan pada pembuatan

tablet Vitamin C kali ini adalah Supertab, asam stearat dan Talc.

Page 17: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Supertab berfungsi sebagai bahan pengisi-pengikat dalam bentuk

kering dan serbuk. Kemampuan supertab sebagai zat pengisi cukup

tinggi karena partikel mikrokristalnya yang berasal dari alam

disatukan oleh ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen antara hidrogen pada

molekul selulosa yang berdekatan membuat padatan partikelnya lebih

kuat dan lebih kohesif. Supertab menghasilkan kerapatan mampat

yang optimal sehingga pencetakan dapat menghasilkan tablet yang

memenuhi standar yang diharapkan

. Penggunaan supertab memberikan banyak keuntungan karena

selain fungsinya sebagai pengisi pada granulasi basah maupun cetak

langsung, juga dapat berfungsi sebagai self-lubrikan, adsorben, anti

adheren, dan mampu memberikan daya integrasi yang lebih tinggi

sehingga memungkinkan produksi skala besar dengan metode kempa

langsung dalam industri farmasi. Bahan ini memiliki tingkat efisiensi

yang lebih baik dalam pembuatan tablet secara komersial. Rentang

konsentrasi supertab sebagai pengisi adalah 30 – 80% dari berat total

tablet, sebagai disintegran 5 – 15%, sebagai adsorben 20 – 85% dan

sebagai anti adheren 5 – 20%. Pada percobaan dipakai supertab

sebanyak 42 gram, jadi memenuhi syarat sebagai pengisi. Disamping

itu juga memenuhi sebagai disintegran, adsorben, dan anti adheren.

Pemilihan Supertab mampu memberikan daya adhesi pada

massa serbuk pada tablet kempa serta menambah daya kohesi pada

bahan pengisi. Bila bahan pengikat yang ditambahkan terlalu sedikit,

dapat menyebabkan tablet terlalu rapuh. Namun bila bahan pengikat

terlalu banyak akan membentuk tablet yang keras dan susah hancur.

Supertab selain berfungsi sebagai zat pengikat juga sebagai disintegran

yang membantu hancurnya tablet setelah ditelan. Kandungan

Page 18: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

disintegran, cara penambahan, dan derajat kepadatan berperan dalam

efektivitas daya hancur tablet.

Talkum dalam formulasi digunakan sebagai glidan, sebanyak

0,5% dimana rentang konsentrasi sebagai glidan adalah 0,5 – 1%.

Namun demikian Talkum juga berfungsi sebagai adsorben,

disintegran, dan zat untuk meningkatkan viskositas. Talkum memiliki

ukuran partikel yang kecil dengan luas permukaan spesifik yang besar

sehingga memberikan karakteristik sifat alir yang baik dari serbuk

kering untuk dicetak langsung.

Asam stearat digunakan sebagai lubrikan sebanyak 1 %

sedangkan rentang penggunaannya sebagai lubrikan adalah 1 – 10%.

Penggunaan Asam stearat ini dalam jumlah yang cukup kecil karena

zat tambahan lain juga mempunyai sifat lubrikan. Tujuan penambahan

adalah untuk mempercepat aliran bahan dalam corong ke dalam

rongga cetakan sehingga mengurangi gesekan selama proses

pengempaan tablet, selain itu juga berguna untuk mencegah

melekatnya massa tablet pada punch dan cetakan. Penambahan

lubrikan yang berlebihan akan menurunkan kecepatan disintegrasi dan

disolusi tablet.

Sebelum ditimbang bahan-bahan diayak terlebih dahulu untuk

menyeragamkan ukuran partikel karena selama penyimpanan ada

kemungkinan terjadinya penggumpalan. Distribusi ukuran partikel

berpengaruh pada sifat fisika dan kimia serbuk, sehingga

mempengaruhi homogenitas tablet akhir dan kestabilan produk.

Page 19: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Setelah diayak dan ditimbang, bahan – bahan tersebut

dicampurkan dalam kantong plastik. Penambahan asam stearat

diberikan terakhir agar dapat melapisi semua bahan. Ukuran yang

relatif seragam memudahkan proses pencampuran karena antara

partikel yang satu dengan partikel yang lain akan memiliki peluang

yang sama untuk bercampur. Pencampuran harus berlangsung secara

diffusive mixing, yaitu perpindahan yang terjadi bukan perpindahan

secara kelompok tetapi perpindahan masing – masing partikel secara

difusi. Jika yang terjadi perpindahan secara berkelompok, campuran

akan sulit menjadi homogen. Sifat fisik masing-masing bahan dalam

obat tersebut merupakan hal yang sangat kritis, adanya perubahan

sedikit atau kesalahan perbandingan komposisi dapat mengubah sifat

alir dan kegagalan proses pengempaan. Vitamin C sangat peka

terhadap cahaya dan kelembaban, maka jika disimpan dalam ruangan

dengan kelembaban tinggi zat tersebut akan menjadi basah. Zat yang

basah mempunyai daya alir yang buruk, sehingga akan mengganggu

dalam proses pencetakkan dalam mesin tablet bahkan dapat merusak

mesin tablet.

Serbuk yang telah homogen siap untuk dicetak. Sebelumnya

disisihkan sejumlah serbuk untuk uji kemampatan dan laju alir. Serbuk

ini tidak perlu dilakukan uji LOD karena pada metode kempa

langsung, pemilihan bahan sudah disesuaikan dengan bahan baku yang

memiliki kadar air yang rendah. Jika bahan baku yang ada memiliki

kadar air yang tinggi, maka bahan tersebut tidak bisa digunakan untuk

metode kempa langsung karena serbuk akan menempel pada alat

pencetak dan menghasilkan laju alir yang buruk.

Page 20: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Sebanyak 25 g serbuk diuji laju alir dan sudut istirahat, dimana

diperoleh laju alir 7s dan sudut istirahat 23,65 °. Dengan sudut

istirahat demikian, serbuk digolongkan mempunyai sifat alir yang baik

dan ia memenuhi syarat.Dimana laju alir serbuk harus kurang dari 25

°. Sedangkan dari uji kompresibilitas diperoleh volume nyata = 39 ml

dan volume mampat = 32 ml . Kompresibilitas yang didapati ialah

17,96%. Sifat alir ini akan mempengaruhi dapat tidaknya tablet

dikempa. Pada saat pencetakan terbukti bahwa tablet dapat dicetak

dengan baik.

Serbuk kemudian dicetak menggunakan alat single punch

tablet press. Terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam

pembuatan tablet cetak langsung, antara lain pemilihan eksipien

pengisi-pengikat, dimana eksipien yang dipilih harus sesuai dengan zat

aktif, memiliki kemampuan kompresibilitas, daya alir, dan

kemampuan sebagai pelincir yang baik dan sesuai. Faktor lain adalah

homogenitas ukuran serbuk yang akan berpengaruh terhadap proses

pencampuran.

Pada proses pencetakan, berat dan kekerasan tablet yang akan

dicetak diperhitungkan dengan mengatur punch atas dan punch bawah

dari alat pencetak. Untuk menentukan berat tablet yang akan dicetak,

diatur dengan punch bawah. Sedangkan untuk mengatur kekerasan

tablet, digunakan punch atas. Volume bahan yang diisikan yang

mungkin masuk ke dalam cetakan harus disesuaikan dengan beberapa

tablet yang telah lebih dahulu dicetak. Penyesuaian ini diperlukan

karena formula tablet tergantung pada berat tablet yang akan dibuat.

Page 21: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Selama pencetakan, beberapa tablet yang dicetak diambil untuk

pengontrolan berat dan kekerasan tablet. Jika berat atau kekerasannya

berada diluar rentang yang diinginkan, alat pencetak dapat diatur

kembali. Setelah semua serbuk dicetak, dilakukan evaluasi terhadap

tablet yang dihasilkan.

Uji Keseragamaan Bobot

Diambil sebanyak 20 tablet kemudian ditimbang dan dihitung

bobot rata-ratanya. Selanjutnya tablet tersebut ditimbang satu

persatu dan dihitung persentase masing-masing dengan syarat.

Berat tablet yang diperoleh adalah 189 mg sampai 209 mg, dengan

berat rata – rata 200,2 mg. Persentase penyimpangan bobot tablet

terhadap bobot rata-rata tablet juga memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh Depkes RI (1979) yaitu tidak boleh lebih

dari dua tablet yang menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih

besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak boleh

satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata

lebih dari harga dalam kolom B

Bobot rata – rata

Penyimpanan bobot rata

– rata dalam %

A B

25 mg atau kurang 15% 30%

26 mg sampai dengan

150 mg

10% 20%

151 mg sampai dengan

300 mg

75% 15%

Lebih dari 300 mg 5% 10%

Page 22: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Berat tablet ini dinyatakan masih memenuhi syarat

keseragaman bobot tablet, dimana penyimpangan berat yang diizinkan

adalah 75%.

Uji Keseragamaan Ukuran

Selain Uji Keseragamaan Bobot, dilakukan Uji Keseragamaan

Ukuran. Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya satu per

satu menggunakan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya.

Tebal dan diameter rata – rata tablet yang dicetak masing – masing

3.83 mm dan 1,43 mm. Hal ini sudah memenuhi persyaratan

farmakope bahwa diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak

kurang dari 1 1/3 tebal tablet.

Uji Kekerasan Tablet

Tahap evaluasi selanjutnya adalah uji kekerasan tablet

Kekerasan tablet yang cukup serta tahan penyerbukan dan kerenyahan

merupakan persyaratan penting bagi penerimaan konsumen Tujuan

dari dilakukannnya uji kekerasan ini adalah untuk mengetahui

kekuatan tablet  dimana tablet harus mempunyai kekuatan atau

kekerasan tertentu serta tahan atas kerenyahan agar dapat bertahan

terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan

pengepakan dan pengepalan Selain itu tablet juga harus dapat bertahan

terhadap perlakuan berlebihan oleh konsumen Kekerasan tablet sangat

penting diperhatikan terutama untuk produk yang mempunyai masalah

bioavailabilitas nyata atau potensial serta pada produk yang sensitif

atas gangguan pada profil penglepasan pelarutan sebagai fungsi dari

tenaga kerja yang digunakan. Pengujian dilakukan terhadap 20 tablet,

dengan cara sebuah tablet diletakkan di antara ruang penjepit

kemudian dijepit dengan memutar alat penekan, sehingga tablet kokoh

Page 23: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

ditempatnya dan petunjuk berada pada skala 0, melalui putaran pada

sebuah sekrup, tablet akan pecah dan dibaca penunjukan skala pada

alat tersebut. Kekerasan tablet yang ideal ± 70 N. Kekerasan rata – rata

tablet yang didapat adalah 30,13N, dinilai cukup baik untuk tablet

dengan berat lebih kurang 200 mg.

Uji Waktu Hancur

Bejana diisi dengan air suling bersuhu 36-38C, dan volume

diatur sedemikian rupa, sehingga pada kedudukan tertinggi kawat kasa

tepat berada di atas permukaan air dan pada kedudukan terendah mulut

keranjang tepat di permukaan air. Enam buah tablet

dimasukkan satu per satu ke dalam masing-masing keranjang,

kemudian keranjang diturunnaikkan secara teratur 30 kali tiap menit.

Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal

di atas kasa. Farmakope Indonesia III menyebutkan bahwa waktu yang

diperlukan untuk menghancurkan tablet tak bersalut adalah tidak lebih

dari 15 menit Dalam praktikum uji waktu hancur yang dilakukan tablet

hancur dalam waktu 3 menit sehingga memenuhi persyaratan waktu

hancur.

Uji Friabilitas

Untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap benturan dan

gesekan, dilakukan uji friabilitas . Hal ini sangat penting terutama

pada saat pengemasan dan pendistribusian. Sesuai persyaratan untuk

tablet dengan berat kurang dari 650 mg, dilakukan uji terhadap

sejumlah tablet yang beratnya setara dengan 6,5 g. Friabilitas tablet

diperoleh sebesar 6,38 %, tidak memenuhi syarat friabilitas tablet yaitu

Page 24: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

tidak kurang dari 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa tablet tidak

memiliki ketahanan yang baik terhadap benturan dan gesekan dan

menunjukkan bahwa tablet tersebut tidak cukup baik stabilitasnya

dalam pengemasan dan penyimpanan. Kejadian ini, kemungkinan

karena waktu yang diputar kurang dari 3 menit.

Tablet Vitamin C sebagai antioksidan kuat memiliki

farmakokinetik yang baik pada pemberian peroral. Dari beberapa

penelitian diperoleh t ½ dari vitamin C yaitu 10 jam pada orang

dewasa normal . Maka dalam hal ini waktu hancur tablet sangat

mempengaruhi. Perbandingan komposisi zat pengisi-pengikat dan zat

pelincir harus benar-benar tepat untuk menghasilkan tablet yang laju

disintegrasi yang baik dalam saluran cerna, juga tidak mudah rapuh

pada penyimpanan. Perlu diperhatikan bahwa penambahan zat pelincir

yang berlebihan akan menurunkan laju disintegrasi dan disolusi tablet.

Dalam penggunaan supertab perlu ditambahkan zat pelincir agar daya

alirnya baik karena serbuk tidak mengalir, daya alir ini mempengaruhi

keseragaman bobot sehingga dapat mempengaruhi dosis dan juga efek

terapi

Uji-uji yang dilakukan terhadap tablet berguna untuk

pengawasan mutu. Hal ini dilakukan selama proses produksi secara

periodik karena akan melibatkan biaya yang sangat besar apabila pada

akhir produksi ternyata menghasilkan tablet yang tidak memenuhi

persyaratan.

Syarat-syarat tablet yang baik, adalah sebagai berikut :

Page 25: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

o Tablet harus kuat, tahan terhadap goncangan dan tahan abrasi pada saat

pengemasan dan distribusi.

o Memiliki keseragaman bobot dan kandungan obat.

o Tablet dapat terbioavailable.

o Memiliki karakteristik warna, bau, dan rasa sebagai identitas produk.

o Memiliki kestabilan yang baik dan dapat tereffikasi.

VII) KESIMPULAN

Tablet Vitamin C 100 mg dibuat dengan metode kempa langsung.

Tablet Vitamin C yang dibuat telah diuji dengan uji mampat serbuk, uji

laju alir, uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan

tablet, uji waktu hancur dan uji friabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

Page 26: Pembuatan Tablet Vitamin C Dengan Metode Kempa Langsung

Ansel, U.C.1989. Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV, Jakarta: UI Press

Depkes RI. 1979&1995. Farmakope Indonesia edisi III dan IV, Jakarta:Dirjen POM

Lachman, Leon. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press

Sujja-areevath, J, Munday, D, Cox, P, Khan, K. Relationship between swelling,

erosion and drug release in hydrophilic natural gum minimatrix formulations, Eur. J.

Pharm. Sci., 1998, 6, 207–217.

Taketomo, Carol K. Pediatric Dosage Handbook.Ed VIII.2001.USA; American

Pharmaceutical Association.

Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. Obat-Obat Penting. Edisi keenam. 2007. Jakarta;

Elex Media Komputindo.

Wade, Ainley and Paul J Weller.Handbook of Pharmaceutical excipients.Ed

II.1994.London; The Pharmaceutical Press.