pemeriksaan fisik ibu hamil

9
PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL 1. Head to toe/system (di lihat dari kepala-kaki termasuk system kardiovaskuler, system reproduksi dll.) a. Lihat penampian umum klien ‘’Apakah Klien bahagia? ‘’Cukup bisa menerima kehamilan? Jika kehamilan menjadi suatu masalah untuk si klien dapat di lihat dari raut mukanya. b. Penampilan umum klien c. Tinggi dan Berat Badan apabila tinggi Px. Kurang dari 150 cm maka beresiko melakukan persalinan sekso sesaria juga untuk berat badan Px. Obesitas d. TTV - untuk tekanan darah seharusnya tidak mengalami perubahan , tetapi karena mendapat cardiac output 40% maka beresiko hipertensi/preeklamasi pada usia kehamilan. - Respirasi pada usia 32 minggu Px mengalami kenaikan disebabkan pembesaran uterus menyebabkan diafragma kurang berkembang - Suhu dan nadi tidak berubah signifikan.

Upload: mohammad-afnan-hafiy

Post on 15-Jul-2016

117 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

sssssssss

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL

1. Head to toe/system

(di lihat dari kepala-kaki termasuk system kardiovaskuler, system reproduksi dll.)

a. Lihat penampian umum klien

‘’Apakah Klien bahagia?

‘’Cukup bisa menerima kehamilan?

Jika kehamilan menjadi suatu masalah untuk si klien dapat di lihat dari raut mukanya.

b. Penampilan umum klien

c. Tinggi dan Berat Badan

apabila tinggi Px. Kurang dari 150 cm maka beresiko melakukan persalinan sekso sesaria juga untuk berat badan Px. Obesitas

d. TTV

- untuk tekanan darah seharusnya tidak mengalami perubahan , tetapi karena mendapat cardiac output 40% maka beresiko hipertensi/preeklamasi pada usia kehamilan.

- Respirasi pada usia 32 minggu Px mengalami kenaikan disebabkan pembesaran uterus menyebabkan diafragma kurang berkembang

- Suhu dan nadi tidak berubah signifikan.

2. Kepala dan Leher

- Kepala : kebersihan dan warna rambut (hitam/merah) mengindikasikan kekurangan gizi.

- Muka : otloasma gravidarum /tidak?

Page 2: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Otloasma gravidum : adalah flek kehitaman karena terjadinya kenaikan hormaon melanosit bisa menyebabkan penurunan citra diri

- Mata : Konjungtiva anemis atau tidak, Sklera ikterik atau tidak ,pandangan kabur ( bila pandangan kabur terjadi pre eklamasi tanda’’nya TD dan Oedema)

- Hidung, mulut ( kotor/tidak ) dan telinga (Fungsi pendengaran ibu, normal/tidak, cukup melihat dengan obrolan.

- Leher : pembesaran tyroid , kenaikan

- Dada : Paru( Respirasi rate dan irama), Jantung(Bunyi jantung dan Bunyi Tambahan)

3. Pemeriksaan Pada Payudara

- Kebersihan : bersih/tidak (untuk persiapan laktasi si ibu)

- Putting : bentuk,keluar/menonjol/datar/infeltir(menjorok ke dalam)

‘’bila datar dengan mencoba mengeluarkan putting ibu dengan kedua jari kita/spet yang dipotong sebelumnya lalu ditarik”

- Massa : palpasi (bila teraba : mobile/tidak?, nyeri/tidak? Berbatas tegak/tidak? (untuk mengetahui bahwa masa ini jinak/ganas)

- Colustrum (mulai diproduksi pada minggu ke 12 kahamilan) tidak mengikuti produksi ASI karena untuk kondisi prolaktin ibu sangat rendah sehingga belum diproduksi ASI.

4. Abdomen

- Inspeksi : Striae, Linea nigra (suatu garis hitam yang terbentang antara fundus sampai simfisis pubis) dan luka bekas operasi ( suatu peregangan kulit abdomen pada ibu akibat dari perenggangan kulit ibu yang diakibatkan pembesaran ikterus. Tidak semua ibu hamil punya, tergantung elastisitas perut ibu hamil. Pada kondisi kehamilan yang cukup besar ex : bayi kembar, bayi besar , ibu hamil dengan polidramion. Luka bekas operasi adalah ada atau tidak.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Untuk menentukan apakah ibu bisa bersalin/melahirkan dengan melalui vagina atau harus dengan seksiosesaria.

Ibu yang memiliki riwayat seksiosesaria kurang dari 1 tahun maka pada kehamilan saat ini kita harus menganjurkan untuk di lakukan seksiosesaria. Selain itu luka bekas SC akan membantu kita menentukan apakah ibu tersebut bisa di lakukan induksi persalinan atau tidak. Pada ibu dengan riwayat seksiosesaria tidak di anjurkan untuk di lakukan induksi persalinan apa bila ibu mengalami masalah dengan kontraksi.

5. Pemeriksaan leopold

Posisi klien tidur terlentang

Kaki di tekukkan sedikit

Bagian perut klien di buka seperlunya

Palpasi kandung kemih : sebelum melakukan leopold. Apabila kandung kemih mengalami distensi atau penuh maka hal tersebut bisa menganggu atau mengakibatkan ukuran fundus menjadi tidak akurat. Jika ibu tidak mengalami distensi kandung kemih maka kita bisa melakukan pemeriksaan leopold.

Pemeriksaan menghadap ke muka klien saat melakukan pemeriksaan leopold 1-3, sedangkan saat melakukan leopold 4 pemeriksa menghadap ke kaki atau muka klien.

Leopold I

Tujuan :

Untuk mengukur tinggi fundus uteri

Menentukan apa yang ada di fundus

Cara :

Kumpulkan dulu kehamilan ibu kea rah tengah kemudian fiksasi di fundus lalu ambil medline atau meteran kemudian bentangkan meteran tersebut dari simpisi sampai arah fundus. Untuk meteran ini di anjurkan satuan inci menghadap kearah pemeriksa : agar ukuran yang di lakukan akurat. Karena biasanya bagi pemula kita yang masih awam mengepas ngepaskan ukuran tinggi fundus dengan meteran ini.

Mengukur TFU ( Tinggi Fundus )

Usia kehamilan

Page 4: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Minggu : TFU X 8/7

Bulan : TFU / 3,5

TBBJ : (TFU-12) X 155 =. . .gr

Menentukan apa yang ada di fundus

Caranya :

Ketika tangan kita ada di atas kita meraba, apa yang kita raba itu bentuknya bulat, melenting, keras, maka kemungkinan yang berada di fundus adalah kepala.

Ex :

Minggu : TFU X 8/7

35 CM X 8/7 = 40 minggu

Bulan : TFU/3,5 = 35 CM/3,5 = 40 minggu

TBBJ = (TFU-12) X 155=. . . gr

(35-12) x 155=

Leopold II

Tujuan :

Menentukan letak punggung, apakah dia ada di kiri atau di kanan

Menentukan bagian kecil janin

Cara :

Salah satu tangan kita menahan salah satu sisi perut klien, sementara tangan yang lain meraba sisi abdomen ibu yang lain. Apakah yang teraba bagian-bagian yang kecil atau teraba bagian yang keras, panjang, seperti papan ( lurus ) maka bisa di pastikan itu adalah punggung janin.

Dan untuk meyakinkannya kita bisa proscek. Jadi tangan yang satunya kita balik, tangan yang satu kita tahan dan tangan lainnya kita raba.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Catatan : leopold II sangat berguna dalam menentukan punggung janin di mana punggung janin menjadi patokan kita dalam mendengarkan denyut jantung janin.

Leopold III

Tujuan : menentukan apa yang menjadi presentasi janin dan apakah presentasi tersebut sudah masuk PAP atau belum

Cara :

Lakukan palpasi di arah simfisis, raba , rasakan apakah yang di bawah ini bulat , melenting , atau keras . jika benar kemungkinan yang di bawah ini adalah kepala. Tapi apabila sebalik nya , teraba lebih besar lingkaran nya kemudian juga tidak bulat , juga tidak keras , kemungkinan adalah bokong

Apakh presentasi sudah masuk PAP apa belum ?

Cara :

Cara nya kita goyang kan , apabila tangan kita bisa menggoyangkan presentasi janin berarti itu artinya presentasi tersebut belum masuk PAP. Dan ketika hal itu terjadi, kita tidak perlu melakukan ke leopold IV. Tetapi jika pada hasil pemeriksaan saat kita goyangkan tangan kita dan kepala janin sudah tidak bisa di goyangkan berarti itu artinya kepala janin sudah masuk ke pintu atas panggul (PAP) maka kita sudah bisa melanjutkan ke leopold IV.

Apabila sebaliknya teraba lebih besar lingkarannya kemudian tidak bulat tidak keras berarti itu bokong.

Menentukan masuk PAP atau belum ??

Caranya kita goyangkan : apabila tangan kita bisa menggoyangkan presentasi janin : artinya presentasi belum masuk PAP. Maka tidak perlu dilanjut ke Leopold 4. Tapi apabila saat digoyangkan kepala janin tidak bisa digerakkan, artinya kepala sudah masuk PAP ,maka dilanjutkan ke Leopold 4

Page 6: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

LEOPOLD IV

Untuk menentukan seberapa jauh presentasi masuk PAP

a. Konvergen : terjadi apabila baru sebagian kecil dari presentasi janin masuk PAP

b. Sejajar : jari kita sejajar artinya baru setengahnya dari presentasi janin yg masuk PAP

c. Divergen : presentasi janin sudah sebagian besar masuk ke PAP

Bila sudah Leopold 1-4 maka kita melanjutkan auskultasi untuk mengukur denyut jantung janin dan bising ususBila denyut jantung janin normal 120-160 x/menitCara : fundus bokong, Leopold 2 janin kiri ( punggung) stetoskop dibawah pusar ibu kemudian sebelah kiri dan tangan pemeriksa memegang tangan ibu supaya tau yg di auskultasi nadi ibu atau bayiSelama 1 menit penuh lalu melanjutkan memeriksa bising ususBisisng usus ibuPada trimester 3 biasanya mengalami penurunan

GENETALIAA. Chadwik sign : ada kebiruan pada vagina

B. Oedem

C. Varises

D. Flour albus / tidak

E. Hemoroid

- Lubang vagina : kita membuka labia mayor dan labia minor

- Dilihat di ibu hamil trimester 2 dan 3 ada atau tidak ??

- Apakah ada varises dijalan lahir ibu ?? bila ada maka ibu tidak dianjurkan

melakukan persalinan normal

- Ibu mengalami keputihan atau tidak ? jika ada kita Tanya keputihan gatal atau

tidak ?? dilihat warnanya bening atau kekuningan atau kehijauan ?? periksa

bau ??

Page 7: Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

- Anus dilihat mengalami hemoroid atau tidak ? jika ada kita lihat ukurannya

bagaimana ? apakah mengganggu persalinan atau tidak

Memeriksa oedem, kita bisa menekan ibu jari pada tibia, bila tidak kembali 2 atau 3 detik berarti itu oedem

Periksa tanda human sign : hanya pada ibu trimester 3 saja karena beresiko mengalami tromboplebitis karena sirkulasi kearah inferior tidak lancer

Pemeriksaan reflek patella : untuk menentukan apakah ibu mengalami gangguan persarafan atau tidak .