pemeriksaan jenazah
TRANSCRIPT
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 1/7
PROSEDUR PEMERIKSAAN JENAZAH
Pemeriksaan jenazah harus dilakukan pada suatu tempat yang penerangannya baik. Sebelum
dokter melakukan pemeriksaan, ia sebaiknya melakukan allo-anamnesis terhadap keluarga
korban, khususnya untuk mencari data mengenai riwayat kematian, adanya gejala yang
dikeluhkan atau diketahui diderita almarhum menjelang kematiannya, adanya penyakit yang
diderita baik yang baru maupun yang lama serta adanya riwayat pengobatan atau minum obat
sebelumnya. Dengan pengetahuan dan pengalaman klinisnya, berdasarkan keterangan
tersebut diatas, dokter dapat meyakini kemungkinan adanya penyakit tertentu sebagai
penyebab kematian orang tersebut. Kesimpulan dokter ini merupakan titik awal untuk
pencarian penyebab kematian yang lebih pasti berdasarkan hasil-hasil temuan pada
pemeriksaan jenazah.
Pada setiap kasus kematian, dokter harus melakukan pemeriksaan luar jenazah secara
seksama, lengkap dan teliti. Jika pada pemeriksaan tersebut dokter tidak menemukan adanya
luka atau tanda kekerasan lainnya, tidak menemukan tanda-tanda keracunan dan
anamnesisnya mengarah pada kematian akibat penyakit, maka dokter dapat langsung
memberikan surat kematian (Formulir A) dan jenazahnya kepada keluarga korban. Dalam
Formulir A, dokter Puskesmas harus mencantumkan nomor penyakit yang diduganya
merupakan penyebab kematian, sesuai dengan klasifikasi penyakit dalam International
Classification of Diseases (ICD) sebagaimana tercantum pada bagian belakang Formulir A
tersebut. Formulir A diperlukan oleh keluarga korban untuk berbagai keperluan administrasi
kependudukan, seperti untuk administrasi dalam rangka penyimpanan jenazah, pengangkutan
jenazah keluar kota/negeri serta pembuatan Akte Kematian (yang diperlukan untuk
pengurusan pembagian warisan, asuransi, izin kawin lagi dsb).
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 2/7
Jika oleh suatu alasan tertentu, keluarga ingin menyimpan jenazah lebih dari 24 jam sebelum
dikubur atau dikremasi, maka demi keamanan lingkungan terhadap jenazah selayaknya
dilakukan pengawetan. Pada kasus kematian wajar akibat penyakit, pengawetan jenazah
dapat langsung dilakukan setelah pemeriksaan luar jenazah selesai dilakukan. Pengawetan
jenazah pada kasus ini terutama dilakukan untuk mencegah atau menghambat proses
pembusukan, membunuh kuman serta mempertahankan bentuk mayat seperti pada keadaan
awalnya.
Untuk melakukan pemeriksaan luar jenazah, fasilitas yang perlu disiapkan adalah sebagai
berikut:
1. Meja pemeriksaan: untuk ini dapat digunakan meja atau ranjang apapun, asalkan
dokter dapat melakukan pemeriksaan secara aman dan nyaman dan penerangan nya
cukup.
2. Alat tulis dan alat ukur: yang perlu disiapkan adalah papan alas tulis, pen, penggaris
30 cm serta meteran baju (untuk mengukur tinggi badan)
3. Formulir pemeriksaan luar (laporan obduksi)
4. Wadah untuk pemeriksaan penunjang: berupa kantung plastik, tabung reaksi, gelas
obyek dan spruit.
5. Strip test narkoba: sebaiknya disiapkan strip test yang dapat mendeteksi amfetamin,
met-amfetamin, opiat, kanabis dan kokain.
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 3/7
Pemeriksaan luar jenazah dilakukan secara teliti dan seksama dengan mengikuti format
laporan obduksi. Adapun data-data yang perlu dicari dan dicatat dalam laporan obduksi
adalah data-data berikut ini:
1. Dokter pemeriksa, nama serta alamat instansinya
2. Tanggal dan jam pemeriksaan
3. Penulis laporan obduksi
4. Identitas jenazah: data ditulis sesuai dengan data pada kartu identitas atau SPV
5. Label: disini dicatat ada tidaknya label, bahan label, ada tidaknya lak dan isi informasi
pada label.
6. Tutup/bungkus mayat: disini dicatat kain atau selimut yang digunakan untuk
membungkus atau menutupi mayat, yaitu data mengenai jenis bahan, warna, motif
bahan serta keterangan lainnya (lusuh, berlumur lumpur/darah dsb)
7. Perhiasan: disini dicatat mengenai jenis perhiasan, bahan, warna serta keterangan lain
mengenai perhiasan yang dikenakan
8. Pakaian: disini dicatat pakaian yang dikenakan, dideskripsikan mulai dari atas ke
bawah, dari luar ke dalam, yaitu data mengenai jenis pakaian (baju kemeja lengan
panjang, kaos oblong dsb), bahan (kaos, katun,dsb), warna, merek serta nomor dan
keterangan lainnya
9. Benda disamping mayat: disini dicatat benda-benda yang ditemukan di samping
mayat.
10.Tanatologi: disini dicatat mengenai perubahan-perubahan setelah kematian yang
meliputi data (1) lebam mayat (lokasinya, warnanya dan apakah hilang atau tidak
dengan penekanan), (2) kaku mayat (lokasinya, mudah atau tidak dilawan) serta (3)
perubahan kematian lanjut (jika ada), yaitu tanda tanda pembusukan, adiposera atau
mumifikasi (lokasi dan deskripsinya).
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 4/7
11. Identitas: disini dicatat mengenai jenis kelamin, ras (apakah orang Indonesia, negro,
kulit putih dsb), warna kulit, status gizi, tinggi badan, berat badan serta kondisi zakar
(untuk pria) apakah disunat atau tidak.
12. Identitas khusus: disini dicatat identifikasi khusus, yaitu adanya jaringan parut (bekas
luka atau operasi), tattoo, tahi lalat, tompel, tanda lahir, pincang, serta ciri khusus lain.
Deskripsi dilakukan sedetil mungkin, meliputi lokasi, gambaran tanda identifikasi
tersebut serta ukurannya.
13. Bulu-bulu: disini dicatat mengenai rambut, alis mata, bulu mata, kumis, serta jenggot,
yang meliputi deskripsi warna, tumbuhnya (lebat/jarang, lurus/ikal/ keriting) serta
panjangnya.
14. Mata: disini dicatat kondisi kedua mata meliputi data tentang selaput bening (kornea)
apakah masih jernih atau sudah keruh, teleng mata (pupil) bagaimana bentuknya serta
berapa diameternya, warna tirai mata (iris), selaput bola mata (sclera atau konjunctiva
bulbi) apakah warnanya pucat, kuning atau kemerahan serta ada tidaknya bintik atau
bercak perdarahan, selaput kelopak mata (conjuctiva palpebra) apakah warnanya
pucat, kuning atau kemerahan dan apakah menunjukkan adanya bintik atau bercak
perdarahan.
15. Hidung (dicatat bentuknya, apakah biasa, pesek atau mancung), telinga (dicatat
bentuknya apakah biasa, atau ada ciri khusus tertentu) dan lidah (dicatat apakah lidah
terjulur atau tergigit).
16. Gigi geligi: disini dicatat gigi geligi pada rahang atas kiri, atas kanan, bawah kiri dan
bawah kanan, yaitu data mengenai jumlah gigi, keutuhannya, ada tidaknya
bolong/caries, adanya kelainan bentuk, kawat, tambalan dsb.
17. Lubang-lubang: disini dicatat mengenai apa yang keluar dari lubang-lubang tubuh
(mulut, hidung, telinga, kemaluan dan anus), yaitu bentuknya (cairan, muntahan ,
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 5/7
darah dsb), warna serta baunya. Khusus untuk mulut dan hidung penilaian dilakukan
setelah pemeriksa menekan dinding dada dan melihat adanya benda yang keluar dari
lubang mulut dan hidung serta membaui hawa yang keluar dengan cara mengibaskan
udara mulut/hidung kearah pemeriksa.
18. Luka luka: disini dicatat luka-luka pada tubuh korban sedetil dan selengkap mungkin
sebagai berikut:
a. Luka lecet geser: dicatat lokasi, koordinat, arah serta ukurannya
Misal: Pada dada kiri, 3 cm dari garis pertengahan depan (GPD), 10 cm dibawah
bahu terdapat luka lecet geser, arah dari kiri ke kanan, ukuran 3 cm x 2 cm.
b. Luka lecet gores: dicatat lokasi, koordinat, arah serta panjangnya.
Misal: Pada lengan atas kanan bagian depan, 10 cm dibawah bahu, terdapat luka
lecet gores, arah dari atas ke bawah, sepanjang 10 cm.
c. Luka lecet tekan: dicatat lokasi, koordinat, bentuk, serta ukurannya.
Misal: Pada perut kanan atas, 2 cm dari GPD, 4 cm diatas pusat terdapat luka
lecet tekan, bentuk bulat, diameter 3 cm.
d. Memar: dicatat lokasi, koordinat, warna serta ukurannya.
Misal: Pada punggung kanan, 3 cm dari GPB, 10 cm dibawah puncak bahu
terdapat memar, kebiruan dengan ukuran 4 cm x 10 cm.
e. Luka terbuka: dicatat lokasi, koordinat (sumbu X dan Y serta jarak dari tumit),
tepi luka (rata/tak rata), sudut luka (tajam/tumpul), dinding luka (kotor/bersih),
dasar (jaringan bawah kulit, otot, tulang), adanya jembatan jaringan, sekitar luka
(adanya luka lecet/memar serta ukurannya), ukuran luka dalam keadaan aslinya
dan ukuran setelah luka dirapatkan.
Misal: Pada dada kiri, 3 cm GPD, 10 cm dibawah puncak bahu, 140 cm diatas
tumit, terdapat luka terbuka, tepi rata, sudut kanan atas tajam sudut kiri bawah
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 6/7
tumpul, dinding luka bersih, dasar otot yang robek, tak ada jembatan jaringan,
sekitar luka bersih, ukuran 4 cm x 1 cm, bila dirapatkan berupa garis yang
berjalan dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 45 derajat dengan gais
horizontal sepanjang 4,5 cm.
f. Luka tembak: dicatat lokasi, kkordinat (sumbu X, Y serta jarak dari tumit), bentuk
luka (lubang, bintang atau luka terbuka), ukurannya, adanya lecet di sekitar lubang
luka (kelim lecet) serta ukuran lebar lecetnya, adanya jelaga di sekitar luka (kelim
jelaga) serta ukurannya, adanya bintik-bintik hitam di sekitar luka (kelim tattoo)
serta ukurannya, adanya cekungan di sekitar lubang luka (jejas laras) dan
ukurannya.
Misal: Pada dada kiri, 5 cm dari GPD, 15 cm dibawah bahu, 135 cm diatas tumit
terdapat luka berbentuk lubang bulat berdiameter 6 mm, disekitar lubang terdapat
lecet melingkar, pada sisi kiri, kanan dan atas masing-masing selebar 1 mm dan
pada sisi bawah lebar 2 mm, di sekitar luka terdapat kotoran jelaga pada daerah
seluas 4 cm x 5 cm dan adanya bintik-bintik hitam pada daerah seluas 2 cm x 3 cm.
g. Jejas jerat atau gantung pada leher: dicatat bentuk luka, lokasi ketinggian luka
pada GPD, sisi kanan dan kiri, lokasi hilangnya jejas serta lokasi (perkiraan
lokasi) simpul serta lebar luka pada lokasi-lokasi tersebut.
Misal: Pada leher terdapat luka lecet tekan melingkari leher, berupa daerah yang
mencekung, berwarna kecoklatan, pada perabaan keras seperti kertas perkamen,
dengan beberapa gelembung berisi air pada tepi luka di sekitar GPD, pada GPD
setinggi jakun dengan lebar 4 mm, pada sisi kanan 7 cm dibawah lubang telinga
selebar 4 mm, pada sisi kiri 8 cm dibawah lubang telinga selebar 4 mm, pada
bagian belakang luka menghilang pada 4 cm di kanan dan kiri GPB, 4 cm
5/13/2018 pemeriksaan jenazah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-jenazah 7/7
dibawah batas rambut belakang, jejas simpul tidak ditemukan tetapi diperkirakan
letaknya tepat GPB 2 cm diatas batas rambut belakang.
h. Luka bakar: dicatat lokasi, koordinat, deskripsi luka serta luasnya (mengikuti rule
of nine)
Misal: Pada punggung kanan mulai dari puncak bahu dan GPB terdapat luka
berupa daerah kulit ari yang mengelupas dengan dasar berwarna kemerahan, pada
bagian tepi terdapat gelembung-gelembung berisi cairan jernih, meliputi daerah
seluas 9 %.
Patah tulang: disini dicatat mengenai tulang yang patah, yaitu nama tulangnya,
lokasi patahan, jenis patah (terbuka, tertutup).
19. Lain-lain: disini dicatat keterangan tambahan yang ditemukan dan tidak dapat
dimasukkan ke dalam kelompokan data-data diatas, seperti adanya luka-luka lama,
badan yang basah, kulit yang keriput, luka bekas suntikan, golongan darah, hasil
pemeriksaan urin dsb.