pemeriksaan patologi klinis diabetes melitus [penunjang]
DESCRIPTION
tugas tutor blok 10TRANSCRIPT
KULIAH PATOLOGI KLINISPEMERIKSAAN DIABETES MELLITUS
dr. Tonang
Risiko pre-DM- Gukosa darah puasa terganggu- Toleransi glukosa terganggun (glukosa puasa normal, tapi TTGO meningkat).
DM merupakan penyakit asimptomatik. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan jika - Usia di atas 45 tahun- Overweight- Riwayat keluarga DM dalam 1 tingkat (artinya ayah ibunya atau anaknya)- Hipertensi- Kadar kolesterol tinggi
DM dianggap sebagai penyakit menakutkan karena adanya- Gluko toksis dan lipid toksis.- Mikrovaskuler : Terjadi pada pembuluh darah yang kecil seperti retina, ginjal, saraf. Akibatnya terjadi kurang
aliran darah, ischemic.- Makrovaskular
Glukosa darah puasa : Pasien diminta puasa selama 8 jam dan tidak lebih dari 12 jam. Hal ini dikarenakan fase glukosa digunakan selama 6 jam – cadangan glukosa habis – setelah 12 jam terjadi glukoneogenesis. Jika diukur setelah puasa 12 jam maka yang terlihat bukan lagi metabolisme glukosa.
Perhatikan hal-hal yang harus dihindari karena bisa meningkatkan glukosa pada pemeriksaan gula darah puasa- Minum kopi- Merokok- Demam- Aktivitas fisik- Stress (bisa jadi pasien sedang banyak tekanan sehingga kadar gula tinggi)
Pemilihan Metode Pemeriksaan GlukosaPOCT (Poin of Care Test)
- Bisa dilakukan sewaktu-waktu- Dipengaruhi oleh
o hematokrit. Makin tinggi makin tidak valid.o Kadar vitamin c, Hb, lipid, dllo Pada kasus neonates, anemia
- Alat ini dapat digunakan jika mengikuti kalibrasi yang benar.- Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan:
o Baterai kuato Kelembaban udara
- Digunakan untuk control berkala. Jika terjadi peningkatan yang tinggi, dianjurkan pemeriksaan lebih lanjut
Analisis Glukosa Urin
- Bisa dilakukan karena jika glukosa tinggi dan melewati ambang batas filtrasi ginjal maka akan ditemukan di dalam urine
- Caranya dengan tarik celup atau menggunakan benedict- Urine analisa ini bersifat untuk mengontrol gula darah
A1C- Hb A yang terbentuk terpapar oleh kadar glukosa darah sehingga mengalami glukosilasi (yang disingkat
glikasi) sehingga terbentuk glicated hemoglobin- HbA 1 terpecah menjadi A, B, C. Komponen terbanyak yaitu C (90%) sehingga digunakan Hb A 1C.- Kelebihan : tidak terpengaruh kadar glukosa sebelum pemeriksaan. Sehingga bisa cek selama 3 bulan
terakhir.- Bisa terjadi positif palsu jika
o Anemia hemolitik (karena usia Hb pendeko Uremia
Fruktosamine- Yang terglikosilasi adalah protein- Diukur tiap bulan- Kekurangannya jika terjadi paraprotein, dll