pemeriksaan patologi klinis diabetes melitus [penunjang]

3
KULIAH PATOLOGI KLINIS PEMERIKSAAN DIABETES MELLITUS dr. Tonang Risiko pre-DM - Gukosa darah puasa terganggu - Toleransi glukosa terganggun (glukosa puasa normal, tapi TTGO meningkat). DM merupakan penyakit asimptomatik. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan jika - Usia di atas 45 tahun - Overweight - Riwayat keluarga DM dalam 1 tingkat (artinya ayah ibunya atau anaknya) - Hipertensi - Kadar kolesterol tinggi DM dianggap sebagai penyakit menakutkan karena adanya - Gluko toksis dan lipid toksis. - Mikrovaskuler : Terjadi pada pembuluh darah yang kecil seperti retina, ginjal, saraf. Akibatnya terjadi kurang aliran darah, ischemic. - Makrovaskular Glukosa darah puasa : Pasien diminta puasa selama 8 jam dan tidak lebih dari 12 jam. Hal ini dikarenakan fase glukosa digunakan selama 6 jam – cadangan glukosa habis – setelah 12 jam terjadi glukoneogenesis. Jika diukur setelah puasa 12 jam maka yang terlihat bukan lagi metabolisme glukosa. Perhatikan hal-hal yang harus dihindari karena bisa meningkatkan glukosa pada pemeriksaan gula darah puasa - Minum kopi - Merokok - Demam

Upload: ruhasri-humastuti

Post on 30-Dec-2014

46 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tugas tutor blok 10

TRANSCRIPT

Page 1: pemeriksaan patologi klinis diabetes melitus [penunjang]

KULIAH PATOLOGI KLINISPEMERIKSAAN DIABETES MELLITUS

dr. Tonang

Risiko pre-DM- Gukosa darah puasa terganggu- Toleransi glukosa terganggun (glukosa puasa normal, tapi TTGO meningkat).

DM merupakan penyakit asimptomatik. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan jika - Usia di atas 45 tahun- Overweight- Riwayat keluarga DM dalam 1 tingkat (artinya ayah ibunya atau anaknya)- Hipertensi- Kadar kolesterol tinggi

DM dianggap sebagai penyakit menakutkan karena adanya- Gluko toksis dan lipid toksis.- Mikrovaskuler : Terjadi pada pembuluh darah yang kecil seperti retina, ginjal, saraf. Akibatnya terjadi kurang

aliran darah, ischemic.- Makrovaskular

Glukosa darah puasa : Pasien diminta puasa selama 8 jam dan tidak lebih dari 12 jam. Hal ini dikarenakan fase glukosa digunakan selama 6 jam – cadangan glukosa habis – setelah 12 jam terjadi glukoneogenesis. Jika diukur setelah puasa 12 jam maka yang terlihat bukan lagi metabolisme glukosa.

Perhatikan hal-hal yang harus dihindari karena bisa meningkatkan glukosa pada pemeriksaan gula darah puasa- Minum kopi- Merokok- Demam- Aktivitas fisik- Stress (bisa jadi pasien sedang banyak tekanan sehingga kadar gula tinggi)

Pemilihan Metode Pemeriksaan GlukosaPOCT (Poin of Care Test)

- Bisa dilakukan sewaktu-waktu- Dipengaruhi oleh

o hematokrit. Makin tinggi makin tidak valid.o Kadar vitamin c, Hb, lipid, dllo Pada kasus neonates, anemia

- Alat ini dapat digunakan jika mengikuti kalibrasi yang benar.- Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan:

o Baterai kuato Kelembaban udara

- Digunakan untuk control berkala. Jika terjadi peningkatan yang tinggi, dianjurkan pemeriksaan lebih lanjut

Analisis Glukosa Urin

Page 2: pemeriksaan patologi klinis diabetes melitus [penunjang]

- Bisa dilakukan karena jika glukosa tinggi dan melewati ambang batas filtrasi ginjal maka akan ditemukan di dalam urine

- Caranya dengan tarik celup atau menggunakan benedict- Urine analisa ini bersifat untuk mengontrol gula darah

A1C- Hb A yang terbentuk terpapar oleh kadar glukosa darah sehingga mengalami glukosilasi (yang disingkat

glikasi) sehingga terbentuk glicated hemoglobin- HbA 1 terpecah menjadi A, B, C. Komponen terbanyak yaitu C (90%) sehingga digunakan Hb A 1C.- Kelebihan : tidak terpengaruh kadar glukosa sebelum pemeriksaan. Sehingga bisa cek selama 3 bulan

terakhir.- Bisa terjadi positif palsu jika

o Anemia hemolitik (karena usia Hb pendeko Uremia

Fruktosamine- Yang terglikosilasi adalah protein- Diukur tiap bulan- Kekurangannya jika terjadi paraprotein, dll