pemeriksaan persistem

10
PEMERIKSAAN PERSISTEM A. Sistem Reproduksi Payudara Inspeksi : kesimetrisan, kebersihan, warna (hiperpigmentasi areola mamae), bentuk papila mamae (menonjol, tenggelam, datar), apakah kolostrum sudah keluar, payudara tampak tegang, kondisi putting (adanya luka), dan pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak yang anbormal. Abdomen Inspeksi : pembesaran perut simetris/tidak, strie gravidarum (lividae, albican) linea (alba, nigra), luka bekas operasi (SC) Palpasi : kontur (ketegangan) dan ukuran perlu dikaji. Tinggi fundus uteri diukurjika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donald dengan posisi ibu berbaring. Kontraksi dikaji dengan cara palpasi, pemantauan fetal (frekuensi gerakan janin), atau keduanya pemeriksaan Leopold 1-4 Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang ada di fundus uteri Leopold II : menentukan letak punggung anak (punggung kanan/kiri), dan bagian-bagian terkecil dari anak

Upload: rizkiemil

Post on 29-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

HGHFHF

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN PERSISTEMA. Sistem ReproduksiPayudaraInspeksi : kesimetrisan, kebersihan, warna (hiperpigmentasi areola mamae), bentuk papila mamae (menonjol, tenggelam, datar), apakah kolostrum sudah keluar, payudara tampak tegang, kondisi putting (adanya luka), dan pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak yang anbormal.

AbdomenInspeksi : pembesaran perut simetris/tidak, strie gravidarum (lividae, albican) linea (alba, nigra), luka bekas operasi (SC)Palpasi : kontur (ketegangan) dan ukuran perlu dikaji. Tinggi fundus uteri diukurjika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donald dengan posisi ibu berbaring.Kontraksi dikaji dengan cara palpasi, pemantauan fetal (frekuensi gerakan janin), atau keduanya pemeriksaan Leopold 1-4 Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang ada di fundus uteri Leopold II : menentukan letak punggung anak (punggung kanan/kiri), dan bagian-bagian terkecil dari anak Leopold III : menentukan presentasi anak (kepala/bokong) dan apakah bagian tersebut sudah masuk pinbtu atas panggul Leopold IV : menentukan seberapa besar bagian terendah tersebut masuk ke pintu atas panggulMengukur TFU berdasarkan MC Donald, dengan memakai mid line, untuk menentukan TBJ.TBJ = (TFU-11 ataun12 atau 13) x 155 gram

AuskultasiDengan cara mendengarkan DJJ (5 detik dihitung, 5 detik tidak, 5 detik dihitung, 5 detik tidak, 5 detik dihitung, 5 detik tidak) hasilnya dikalikan 4. Normalnya 120-160 x/mntGenetaliaInspeksi : rambut pubis, kebersihan. Odema, varices, benjolan, pengeluaran (darah, cairan, lendir), adakah tanda-tanda infeksiPalpasi : adakah benjolan atau massa dan nyeri tekanPemeriksaan dalamPresentasi dan posisi janin dikaji dengan pemeriksaan dalam (vaginal toucher VT) dan palpasi Leopold. Perawat bmendokumentasikan warna cairan amnion dan kapan terjadinya rupture membran amnion bila ketuban sudah pecah, cairan amnion harusnya jernih. Cairan amnion yang berwarna hijau dan berbau menandakan infeksi. Cairan amnion yang berwarna hijau menandakan mekonium keluar sebelum persalinan menandakan terjadinya stress pada neonatus.Status persalinan ibu ditentukan melalui pola kontraksinya. Pemeriksaan dalam dilakukan ketika tidak ada kontraksi dan kapan pecah ketuban. Dilatasi dan penipisan serviks, status presentasi, dan posisi janin dikaji melalui VT. VT dikontraindikasikan pada ibu dengan ketuan pecah dini dan perdarahan.Urutan VT : melihat vulva vagina untuk mengetahui adanya odema/tidak, merasakan suhu vagina, merasiakan adanya jaringan parut di dinding vagina, konsistensi porsio, efficement/selaput ketuban, denominator, penyusupan/ moulage, bagian terkecil disamping bagian terendah, teraba/tidak promontorium, linea inominata.B. Sistem PernapasanFrekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali permenit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.Anamnesa : tanyakan apakah ibu mengalami sesak napas

HidungInspeksi : nafas cuping hidung, secret/ingus, epitaksis, polip, warna mukosa, oedem pada mukosa, kebersihan, intak septumnasi, deformitasMulutInspeksi : mukosa bibir (sianosis)LeherInspeksi : warnaPalpasi : nyeri tekan, adanya massa, pembesaran kelenjar limfe, posisi trakeaFaringInspeksi : kemerahan, oedem/tanda-tanda infeksi, pseudomembranArea DadaInspeksi : pola nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, rytme dan kedalaman inspirasi, pergerakan dada simetris/tidak, waktu inspirasi ekspirasi (rasio inspirasi : ekspirasi / normalnya 1:2), perbedaan kesimetrisan intercosta kiri dan kanan, kesimetrisan supraklavikulaPalpasi : nyeri tekan, kelainan pada dinding thorax, bengkak (konsistensi, suhu denyutan, dapat digerakkan/tidak ), kulit terasa panasAuskultasi : suara nafas trakeal, bronkial, bronkovesikuler, vesikuler (sesuai dengan lokasi), ronkhi, wheezing, stridor, pleural friction rub, crakcles

C. Cardiovaskuler Dan LimfeAnamnesa : nyeri dada (PQRST), sesak saat istirahat/beraktifitas, tidur dengan berapa bantal, mudah lelah, diaphoresis, perubahan berat badan, pusing (sesuai dengan etiologi), tension headacheWajahInspeksi : sembab, pucat, oedem periorbital, pembuluh darah mata pecah, konjungtiva pucat/tidakLeherInspeksi : bendungan vena jugularisPalpasi : arteri carotis communis (frekuensi, kekuatan, irama), nilai JVP untuk melihat fungsi atrium dan ventrikel kanan (bila terdapat bendungan vena jugularis)DadaInspeksi : pulsasi dada, ictus cordis, bentuk dada sinistra cembung/cekung, varises pada vulva, tungkai, rectumPalpasi : letak ictus cordis (ICS 5, 1cm medial dari garis midklavikula sinistra) apabila tidak dapat diinspeksi, pergeseran ke arah lateral menunjukkan pembesaranPerkusi : batas jantung dengan adanya bunyi redup, apakah terjadi pelebaran atau pengecilanAuskultasi : bunyi jantung normal (BJ 1 dan BJ 2) atau ada kelainan bunyi jantung (gallop, murmur, friction ru, BJ 3 (fibrasi pengisian ventrikel), BJ 4 (tahanan pengisian ventrikel setelah kontraksi atrium, terdengar antara BJ 1 dan BJ 2)

Ekstrimitas AtasInspeksi : sianosis, clubbing finger, perfusi (merah, pucat)Palpasi : CRT, suhu akral, perfusi (hangat, dingin, kering, basah)

Ekstrimitas BawahInspeksi : varises, sianosis, clubbing finger, oedem pada tungkaiPalpasi : CRT, pulsasi arteri (iliaka, feroralis, dorsalis pedis)

Genetalia EksternaInspeksi : adanya chadwick

D. PersyarafanPemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah pemeriksaan reflex tendon sebaliknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan, reflek patella

E. Perkemihan-Eliminasi uriAnamnesaNyeri saat miksi/disuria, menggigil/panas tubuh, sering BAKGenetalia EksternaInspeksi : odema, kemerahan, tanda-tanda infeksi, pengeluaran pervagina (cairan)Persalinan bisa membuat miksi berkurang, sehingga setiap 2 jam area suprapubik ibu harus diperiksa untuk mengidentifikasi distensi kandung kemih yang bisa menghalangi penurunan janin varises, kondiloma, kebersihan

Palpasi : benjolan, nyeri tekan. Penekanan kepala janin pada rectum membuat ibu merasa ingin defekasi. Perawat harus memeriksa perieum ketika terjadi crowning

F. Sistem Pencernaan-Eliminasi AlviAnamnesaNafsu makan, pola makan klien, porsi makan dan jumlaj minum per hari, pantangan makanan, keluhan mual muntah, nyeri telan, gangguan defekasi (kontipasi), flatus, hemorroid, perubahan BB, kembungMulutInspeksi : mukosa bibir (kering, lembab), lesi/luka, gigi (jumlah,karies, plak, goyang, kebersihan, gingivitis), gusi (berdarah, lesi, edema), mukosa mulut (stomatitis, nodul/benjolan, kebersihan), lidah (kebersihan, warna), produksi saliva

G. Sistem Muskuloskeletal & IntegumenAnamnesa : adakah nyeri (sehubungan dengan ketidaknyamanan punggung akibat dari perubahan bentuk tulang belakang karena beban janin), kelemahan ektrimitas, cara berjalan, bentuk tulang belakang (lordosis, kiposis, skoliosis)a. PosturMekanik tuuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini megakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkaib. Tinggi dan berat badanberat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada masa kehamilan, hipertensi pada masa kehamilan, persalinan sectionn caesar dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh. LILA (minimal 23,5 cm)c. Pegukuran pelviksTulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan pervaginamDistensia Spinarum : ................................................ cm (normal ... )Distensia Cristarum : ................................................ cm (normal ... )Cojugata Eksterna : ................................................... cm (normal ... )Lingkar Panggul : ....................................................... cm (normal ... )

H. Sistem EndokrinAnamnesaPada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang berlebihan menandakan adanya penyakit gondok dan perlu pemeriksaan lebih lanjutPemeriksaan fisikKepalaInspeksi : distribusi rambut, ketebalan, kerotoka (hirsutisme)LeherInspeksi : bentuk, pembesaran kelenjar thyroidPalpasi : pembesaran, nyeri tekan

I. Persepsi SensoriA. Pendengaran (telinga kiri dan kanan)Anamnesa : tanyakan pada klienAdakah nyeri yang dirasakan pada telinga, keluhan penurunan pendengaran, adanya tinnitus, penggunaan otot bantuInspeksi : warna telinga, ukuran telinga, kesimetrisan telinga, drainase, nodul atau lesi pada telinga, serumen yang dikeluarkan telinga, bagian belakang telinga : massa, inflamasi atau lesiPalpasi : nyeri tekan pada mastoid, oedemaB. Penglihatan (mata kiri dan kanan) Anamnesa : tanyakan pada klienApakah ada nyeri yang dirasakan pada mata, keluhan penurunan tajam penglihatan, keluhan mata berkunang-kunang, kabur, penglihatan ganda (diperfia), keluhan mata berair, gatalInspeksi : kesimetrisan mata, bentuk mata, oedem palpebra, lesi papelbra, konjungtiva, sklera (warna), gerakan bola mata

y