pemeriksaan psikiatri

3
Pemeriksaan Psikiatri : Bicara: Kualitas dan kuantitas pembicaraan pasien dapat menginformasikan proses pikirnya. Kualitasnya berupa relevansi, kepatuhan, koherensi, kejelasan, dan volume suara. Kuantitas yaitu banyak dan cepatnya pembicaraan serta suasana. Pada kasus ini Nn. I mengalami gangguan bicara terlihat dari cara Nn. I berbicara (dengan cara berteriak- teriak). Hal ini dapat terlihat pada kalimat “Ibu pasien menyatakan bahwa dirinya sangat terkejut ketika pasien mengigau berteriak-teriak…” Persepsi: Halusinasi Dapat berupa halusinasi auditorik, visual, gustatorik, taktil, olfaktorik, kinestetik, viseral, hipnagonik, hipnopompik, histerik, dan formication. Tanyakan apakah pasien mendengar suara orang saat tidak ada orang disekitar, apakah suara tersebut datang dari luar atau didalam kepala, apakah ada halusinasi perintah dan apa reaksi pasien atas halusinasi tersebut. Ilusi Merupakan penilaian yang salah tentang pencerapan yang sungguh terjadi.

Upload: melissa-rosari

Post on 21-Jul-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Psikiatri

Pemeriksaan Psikiatri :

Bicara:

Kualitas dan kuantitas pembicaraan pasien dapat menginformasikan proses

pikirnya. Kualitasnya berupa relevansi, kepatuhan, koherensi, kejelasan, dan

volume suara. Kuantitas yaitu banyak dan cepatnya pembicaraan serta suasana.

Pada kasus ini Nn. I mengalami gangguan bicara terlihat dari cara Nn. I berbicara

(dengan cara berteriak-teriak). Hal ini dapat terlihat pada kalimat “Ibu pasien

menyatakan bahwa dirinya sangat terkejut ketika pasien mengigau berteriak-

teriak…”

Persepsi:

Halusinasi

Dapat berupa halusinasi auditorik, visual, gustatorik, taktil, olfaktorik, kinestetik,

viseral, hipnagonik, hipnopompik, histerik, dan formication. Tanyakan apakah

pasien mendengar suara orang saat tidak ada orang disekitar, apakah suara

tersebut datang dari luar atau didalam kepala, apakah ada halusinasi perintah dan

apa reaksi pasien atas halusinasi tersebut.

Ilusi

Merupakan penilaian yang salah tentang pencerapan yang sungguh terjadi.

Depersonalisasi

Adalah perasaan aneh tentang dirinya bahwa dirinya telah berubah dan tidak

seperti biasa lagi. Contohnya pengalaman diluar tubuh (out of body experience)

dan sesuatu dari bagian tubuh nya bukan lagi kepunyaannya.

Derealisasi

Adalah perasaan aneh tentang lingkungannya berubah dan tidak sesuai kenyataan.

Pada kasus ini Nn. I mengalami gangguan persepsi, dimana hanya terdapat

gangguan halusinasi berupa halusinasi visual. Hal ini dapat terlihat pada kalimat

“Nn. I mengatakan bahwa dirinya tidak sakit, memang benar melihat neneknya

Page 2: Pemeriksaan Psikiatri

yang sudah meninggal datang berkali-kali, namun hanya mendatanginya dan

tidak mau diajak bicara.”

Proses pikir:

Bentuk pikiran

Cara bagaimana buah pikiran terhubungkan. Pikiran normal adalah bertujuan dan

terangkai berurutan dengan hubungan yang logis.

Isi pikiran

Dapat terjadi gangguan isi pikir seperti waham, fobia, fantasi, obsesi, suicidal

thoughts, dan lain lain.

Mimpi atau fantasi

Pada kasus ini terdapat gangguan proses pikir, dimana pada pemeriksaan psikiatri

didapatkan adanya waham yaitu suatu keyakinan tentang suatu isi pikiran yang

tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar

belakang kebudayaannya. Selain itu didapatkan gangguan proses pikir yang lain

dimana Nn. I ini sering bermimpi tentang neneknya yang sudah meninggal.