pemeriksaan tanda ransangan meningeal

Upload: karina-lucia-indriani

Post on 05-Mar-2016

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Slide 1

Pemeriksaan Tanda Ransangan Meningeal

Nama: Karina Lucia IndrianiNIM: FAA 111 0005Anamnesis Informasi yang perlu diperoleh:1.Data Statistik-Nama-Jenis kelamin-Umur-Alamat-Status perkawinan-Pekerjaan-Agama-Suku bangsa2.Keluhan Utama:-Waktu/lamanya-Perlangsungannya-Lokalisasi dan penyebarannya-Sifat dan hebatnya-Hubungan dengan waktu tertentu-Keluhan yang menyertai-Hal yang memperburuk/memperingan-Pernah minum obat sebelumnya-Perkembangan3.Riwayat Penyakit Terdahulu:Terutama yg mungkin ada hubungannya dengan keadaan sekarang.4.Riwayat Penyakit dalam Keluarga5.Riwayat Sosial (mis: pergaulan, pekerjaan6. Kebiasaan/Gizi

Kesadaran

Tingkat kesadaran (kualitatif) terbagi atas:1. Normal (compos mentis)2.DeliriumPenurunan kesadaran disertai peningkatan yg abnormal dari aktivitas psikomotor dan siklus tidur-bangun yang terganggu. Tampak pasien gaduh gelisah, kacau, disorientasi, berteriak-teriak, meronta-ronta. Penyebabnya: gangguan metabolic toksik, penghentian minum alcohol/obat-obatan, dsb.3.SomnolenKeadaan mengantuk, kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang, mampu mem-beri jawaban verbal, dan menangkis rangsang nyeri. Somnolen disebut juga sbg letargi, obtundasi.4.Sopor (Stupor)Kantuk yang dalam. Penderita masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi. Masih dapat mengikuti perintah singkat, masih ada gerakan spontan, dengan rangsang nyeri tidak dapat dibangunkan sempurna, gerak motorik untuk menangkis rangsang nyeri masih baik.5.Koma-Ringan (Semi Koma)Tidak ada respon terhadap rangsang verbal. Refleks kornea dan pupil masih baik. Gerakan terutama timbul sebagai respon terhadap rangsang nyeri.6.Koma-Dalam (Komplit)Tidak ada gerakan spontan, tidak ada jawaban sama sekali terhadap rangsang nyeri.

Kesadaran (2) Tingkat Kesadaran (Kuantitas) dinilai dengan GCS.Terdiri atas respon:1.Membuka Mata / Eye (E); nilai normal = 42.Bicara / Verbal (V); nilai normal = 53.Gerakan / Motorik (M); nilai normal = 6

Interpretasi1.GCS = E4M6V5(15) : compos mentis2.GCS 7 : koma3.GCS = E1M1V1(3) : koma dalam4.GCS = E4M6V-: Afasia motorik5.GCS = E4M1V1: coma vigil

Ransang selaput otakRangsang meningeal positif bila terdapat radang selaput otak (ex. meningitis), benda asing di rongga subarachnoid (ex. darah, seperti pada perdarahan subarachnoid).Pemeriksaan tanda ransang meningeal terdiri atas :1.Kaku kuduk2.Tanda lasegue / tes lasegue3.Kernig sign4.Brudzinski (I, II, III, IV)

1. Kaku kuduk-Caranya: Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang baring. Kepala ditekuk (fleksi), usahakan agar dagu menyentuh dada.-Interpretasi: kaku kuduk (+) bila terasa ada tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada.-Kaku Kuduk (+) dijumpai pada meningitis, miositis otot kuduk, abses retrofaringeal, arthritis di servikal.

2.Tes Lasegue

-Caranya: Pasien yang sedang baring diluruskan (ekstensi) kedua tungkainya. Kemudian satu tungkai diangkat lurus. Tungkai satunya lagi dalam keadaan lurus (tidak bergerak)

Tes Lasegue

-Interpretasi: Tanda lasegue (+) bila sakit / tahanan timbul pada sudut < 70 (dewasa) dan < 60 (lansia)-Tanda Lasegue (+) dijumpai pada meningitis, isialgia, iritasi pleksus lumbosakral (ex.HNP lumbosakralis)

3.Tanda Kernig/Kernig Sign

-Caranya: Penderita baring, salah satu pahanya difleksikan sampai membuat sudut 90. Lalu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. Biasanya ekstensi dilakukan sampai membentuk sudut 135-Interpretasi: Tanda Kernig Sign (KS) (+) bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum mencaai sudut 135-Kernig Sign (+) dijumpai pada penyakit penyakit seperti yang terdapat pada tanda lasegue (+)

4.Brudzinski (I, II)

Brudzinski I (Brudzinskis Neck Sign)-Caranya: Tangan ditempatkan di bawah kepala yang sedang baring. Kita tekuk kepala (fleksi) sampai dagu mencapai dada. Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk mencegah diangkatnya badan.

Interpretasi: Tanda brudzinski I (+)bila terdapat fleksi pada kedua tungkaiBrudzinski II (Brudzinskis Contra-Lateral Leg Sign)-Caranya: Pada pasien yang sedang baring, satu tungkai di fleksikan pada persendian panggul, sedang tungkai yang satunya lagi berada dalam keadaan ekstensi (lurus).

-Interpretasi: Tanda Brudzinski II (+) bila tungkai yang satunya ikut pula terfleksi.Referensi 1.Bahan Kuliah Sistem Neuropsikiatry, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2004.2.Harsono,Kapita Selekta Neurologi, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2007.3.Lumbantobing S,Neurologi Klinik, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007.4.Mahar Marjono,Neurologi Klinis Dasar,Penerbit Dian Rakyat, Jakarta, 2008.5.Protap SMF Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2000.