pemerintah kota semarang catatan atas laporan …smartcity.semarangkota.go.id/public/img/calk...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
i
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan ........................... 1
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan ................................ 2
1.3 Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan .................... 6
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian
Target Kinerja APBD ............................................................................. 8
2.1 Ekonomi makro ................................................................................. 8
2.2 Kebijakan keuangan ....................................................................... 9
2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah ................................................ 9
2.2.1.1 Kebijakan Pendapatan Murni .................................... 9
2.2.1.2 Kebijakan Pendapatan Perubahan .............................. 10
2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah ....................................................... 12
2.2.2.1 Kebijakan Belanja Daerah Murni ............................... 12
2.2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah Perubahan......................... 14
2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah ................................................ 16
2.2.3.1 Kebijakan Pembiayaan Murni .................................. 16
2.2.3.2 Kebijakan Pembiayaan Perubahan .............................. 16
2.2.4 Hambatan dan rencana tindak lanjut untuk
Mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian
target yang telah ditetapkan ...................................................... 16
BAB III Kebijakan Akuntansi ............................................................................. 50
3.1 Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah ................. 61
3.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan... 61
3.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan... 62
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3.4 Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening/Akun ........ 62
3.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan ............................................ 62
3.4.2 Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban ................................ 63
3.4.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan ........................................... 65
3.4.4 Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas ............................... 65
3.4.5 Kebijakan Akuntansi Piutang ..................................... ............. 66
3.4.6 Kebijakan Akuntansi Persediaan ............... .............................. 71
3.4.7 Kebijakan Akuntansi Investasi ................................................ 72
3.4.8 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap ............................................. 77
3.4.9 Kebijakan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan .............. 127
3.4.10 Kebijakan Akuntansi Dana Cadangan ................................... 128
3.4.11 Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya ....................................... 129
3.4.12 Kebijakan Akuntansi Kewajiban ........................................... 134
3.4.13 Kebijakan Akuntansi Ekuitas ................................................. 135
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi ...................................... 99
BAB IV Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan .............................................. 137
4.1 Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja...................................................................... 137
4.1.1 Pendapatan .......................................................................... 137
4.1.2 Belanja .................................................................................... 152
4.1.3 Surplus (Defisit) Realisasi Anggaran ...................................... 163
4.1.4 Pembiayaan ............................................................................. 163
4.1.5 Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) .................................. 166
4.2 Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.. 167
4.3 Penjelasan atas pos-pos Neraca .......................................................... 177
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
iii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4.3.1 Kas ............. ............................................................................. 177
4.3.2 Piutang .................................................................................... 181
4.3.3 Persediaan ............................................................................... 184
4.3.4 Investasi Jangka Panjang.......................................................... 186
4.3.5 Aset Tetap ................................................................................ 189
4.3.6 Aset Lainnya ........................................................................... 210
4.3.7 Kewajiban ................................................................................ 217
4.3.8 Ekuitas ..................................................................................... 219
4.4 Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional ................................... 221
4.5.1 Pendapatan-LO ......................................................................... 221
4.5.2 Beban – LO .............................................................................. 226
4.5.3 Surplus/Defisit dari Operasional .............................................. 235
4.5.4 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional ...................... 235
4.5.5 Pos Luar Biasa........................................................................... 235
4.5.6 Surplus/Defisit – LO ................................................................ 235
4.5 Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ........................ 236
4.6 Penjelasan atas pos-pos Laporan Arus Kas ........................................ 241
4.7 Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang ............................. 249
4.7.1 Dana dekonsentrasi .................................................................. 249
4.7.2 Dana tugas pembantuan ........................................................... 249
4.7.3 Dana-dana Non APBD RSUD dan Dinas Kesehatan
Kota Semarang .................................................................... 250
4.7.4 Dana Block Grant ................................................................. 258
4.7.5 Dana Komite Sekolah/Dana Sumbangan dari orang tua ......... 258
BAB V Pengungkapan Penting Lainnya .......................................................... 260
BAB VI Penutup ................................................................................................ 265
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
iv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan pembangunan selalu diawali dengan
proses perencanaan pembangunan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan berdasarkan peran serta
masyarakat yang telah ditetapkan dalam Target APBD Tahun 2017.
Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Semarang dalam
penyusunan dan pelaksanaan anggaran, program maupun kegiatan tetap mengacu
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010, entitas pelaporan wajib menyusun laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
f. Laporan Arus Kas (LAK)
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Selain laporan pokok di atas, Laporan Keuangan juga dilampiri dengan Laporan
Keuangan BUMD dan Dana Non APBD Kota Semarang (Dana Dekosentrasi, Dana
Tugas Pembantuan, BPJS, Asuransi dari Pihak Ketiga, Global Fund, Dana Block Grand
dan Dana Komite Sekolah).
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
a. Maksud disusunnya laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban
Walikota Semarang atau pengelola keuangan yang laporannya dibuat terstruktur
mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh entitas
pelaporan.
b. Tujuan pelaporan keuangan Pemerintah adalah menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas
pelaporan atas sumber daya yang dipercaya dengan cara:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
v
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
keuangan.
2) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
3) Menyediakan informasi tentang jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
4) Menyediakan informasi tentang bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak
dan pinjaman.
6) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa
Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta;
2. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
vi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5340);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 5155);
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
vii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
15. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4577);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4584);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5272);
21. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 470);
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
viii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 31);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
27. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri
E, Tambahan telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5
tahun 2013 tentang Perubahan AtasPeraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang
Nomor 83);
28. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 tahun 2007 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota
Semarang Nomor 3 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang
Nomor 13);
29. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 16 tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2017
(Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2016 Nomor 16);
30. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 tahun 2017 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2017
(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2017 Nomor 10);
31. Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan
Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kota
Semarang Tahun 2016 Nomor 17), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Walikota Nomor 38 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota
Semarang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan
dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan
Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2016 Nomor 38);
32.Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2017 sebagaiman telah diubah dengan
Peraturan Walikota Semarang Nomor 46 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2017 (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2016 Nomor 46);
33. Peraturan Walikota Semarang Nomor 129 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2017
(Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2017 Nomor 129);
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
34. Peraturan Walikota Semarang Nomor 54 Tahun 2017 tentang Perubahan
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2017 Nomor 54);
35. Peraturan Walikota Semarang Nomor 61 tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2017 Nomor
61);
36. Peraturan Walikota Semarang Nomor 62 tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Nomor 52 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2017 Nomor 62).
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan urutan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3 Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target
Kinerja APBD
2.1 Ekonomi makro
2.2 Kebijakan keuangan
2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah
2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah
2.2.4 Hambatan dan rencana tindaklanjut untuk mengatasi
permasalahan yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan
BAB III KebijakanAkuntansi
3.1 Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah
3.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
3.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
x
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3.4 Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening/Akun
BAB IV Penjelasan Pos–Pos Laporan Keuangan
4.1 Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja
4.2 Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
4.3 Penjelasan atas pos-pos Neraca
4.4 Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
4.5 Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional
4.6 Penjelasan atas pos-pos Laporan Arus Kas
4.7 Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang
4.7.6 Dana Dekonsentrasi
4.7.7 Dana Tugas Pembantuan
4.7.8 Dana-dana Non APBD RSUD dan Dinas Kesehatan Kota
Semarang
4.7.9 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
4.7.10 Dana Block Grand
4.7.11 Dana Komite Sekolah
BAB V Pengungkapan Penting Lainnya
BAB VI Penutup
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1 EKONOMI MAKRO
Perekonomian di Kota Semarang dilihat dari sisi ekonomi makro dipengaruhi oleh
kondisi dan perkembangan yang terjadi di tingkat Nasional maupun Global. Pertumbuhan
ekonomi Kota Semarang di tahun 2016 ditargetkan berada pada nilai 5,85% dengan
engine of growth dari investasi dan konsumsi. Perbaikan regulasi dan peningkatan
infrastruktur diharapkan dapat menjadi faktor penarik investasi di Kota Semarang selain
upah tenaga kerja yang cenderung kompetitif, bila dibandingkan dengan ibukota provinsi
lain di Pulau Jawa. Perbaikan kinerja perekonomian yang disertai dengan inflasi yang
stabil diharapkan akan mendorong kenaikan konsumsi masyarakat Kota Semarang di
tahun 2016. Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), di tahun 2016 PDRB
ADHB ditargetkan akan dapat mencapai Rp. 148.266,94 Milyar. Sedangkan PDRB
ADHK ditargetkan akan mencapai nilai sebesar Rp. 115.541,59 Milyar. Di tahun 2016,
inflasi Kota Semarang diperkirakan akan dapat lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.
Faktor-faktor penahan inflasi diperkirakan berasal dari dukungan kebijakan Pemerintah
untuk meningkatkan porsi belanja infrastruktur, tren penurunan minyak dunia yang
masih akan terjadi, serta tren penurunan harga emas dunia. Sedangkan faktor yang masih
akan menjadi pendorong inflasi antara lain berasal dari permasalahan distribusi
perdagangan, serta fluktuasi nilai tukar rupiah. Di tahun 2016, inflasi di Kota Semarang
ditargetkan akan berada pada kisaran 3,5 ± 1%, selaras dengan target inflasi di Provinsi
(4,5 ± 1%) dan Nasional (4,7%).
Kondisi umum perekonomian Kota Semarang tahun 2017, secara makro dapat dilihat dari
indikator yang mempengaruhi yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi, Investasi, Pendapatan Daerah dan Belanja
Daerah.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang sampai dengan akhir tahun 2016 adalah
sebesar 5,69 persen, sehingga Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang sampai
dengan akhir tahun 2017 diharapkan akan tetap dapat tumbuh pada kisaran 5,75 – 5,85%.
Angka ini terkoreksi dari angka prediksi Laju Pertumbuhan Ekonomi pada KUA TA
2017 yang sebesar 5,90%, namun masih lebih tinggi dari target APBN Perubahan tahun
2017 yang sebesar 5,20%.
Untuk tahun 2017, meski mengalami perlambatan, kondisi PDRB Kota Semarang
diperkirakan akan tetap terjaga pertumbuhannya meskipun ada pemangkasan belanja
Pemerintah Kota Semarang, akibat penurunan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat.
Di tahun 2016, Atas Dasar Harga Konstan 2010 sebesar Rp. 115.298.166,86 juta,
sedangkan di tahun 2017, angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga
mencapai Rp. 122.000.165,97 juta. Secara keseluruhan , PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2010 mengalami kenaikan dengan persentase pertumbuhan terkecil di Sub
Sektor Pengadaan Air. Sedangkan untuk nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada
tahun 2017 diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 161.041.544,74 juta dari tahun 2016
yang sebesar Rp. 145.993.676,40.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Angka inflasi tahunan Kota Semarang sampai dengan akhir bulan September tahun 2017
adalah sebesar 3,62%. Nilai tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan inflasi
tahunan bulan September tahun 2016 yang sebesar 2,61%. Diharapkan sampai dengan
akhir tahun 2017, nilai inflasi tahunan akan berada pada kisaran 3,5 ± 1%. Target ini
masih lebih rendah dari target APBN Perubahan 2017 yang sebesar 4,30%.
Proyeksi kenaikan pendapatan daerah disesuaikan dengan kondisi perkembangan
ekonomi serta perubahan kebijakan yang terkait dengan kebijakan anggaran transfer
(dana perimbangan) dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
2.2 KEBIJAKAN KEUANGAN
2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
2.2.1.1 Kebijakan Pendapatan Murni
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, serta ditegaskan dalam Permendagri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017,
Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan serta Lain-
Lain Pendapatan. Semua pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD dengan
perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan
dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Kebijakan Pendapatan Daerah Kota Semarang Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2017 merupakan
perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum
penerimaannya.
2. Penganggaran pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi yang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan potensi yang ada.
Penganggaran pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
dilaksanakan dengan memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan nilai
kekayaan daerah yang dipisahkan serta memperhatikan perolehan manfaat
ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu. Untuk
BUMD yang menjalankan fungsi pemupukan laba (profit oriented) diupayakan
untuk terus menghasilkan keuntungan atau deviden bagi Pemerintah Kota
Semarang.
3. Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara efisien,
efektif dan berkesinambungan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4. Penganggaran pendapatan yang berasal dari pos Dana Perimbangan disusun dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan
Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2017 atau didasarkan pada
alokasi DAU Tahun Anggaran 2017 yang diinformasikan secara resmi oleh
Kementerian Keuangan.
Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan
Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2017 atau Peraturan Menteri
Keuangan mengenai alokasi DAK TA 2017.
Penganggaran pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
dianggarkan sesuai Peraturan Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran
2017 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Rincian DBHCHT TA. 2017
dan Peraturan Gubernur mengenai Alokasi Sementara DBH-Pajak Tahun
Anggaran 2017. Apabila peraturan tersebut belum ditetapkan, penganggaran
pendapatan dari DBH-Pajak didasarkan pada realisasi pendapatan tiga tahun
terakhir, yaitu Tahun Anggaran 2015, Tahun Anggaran 2014 dan Tahun
Anggaran 2013, atau berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Keuangan
mengenai daftar alokasi transfer ke daerah Tahun Anggaran 2017.
5. Penganggaran pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pendapatan pada pos Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi yang berasal dari
Pajak Rokok disusun dengan mempertimbangkan realisasi alokasi di tahun 2016
karena belum ada informasi resmi dari Kementerian Keuangan mengenai alokasi
ke daerah untuk Tahun Anggaran 2017.
Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi yang berasal dari bagi Hasil
Pajak Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Bagi
Hasil Pajak dari Pajak Air Permukaan disusun dengan mempertimbangkan
realisasi alokasi di tahun 2016.
Pendapatan yang berasal dari Dana Insentif Daerah tidak diperhitungkan.
Disusun berdasarkan alokasi yang tercantum dalam APBD Provinsi Jawa Tengah.
2.2.1.2 Kebijakan Pendapatan Perubahan
Pada semester kedua tahun 2017 Pendapatan daerah sangat terdampak oleh kebijakan
pemangkasan anggaran transfer dari Pemerintah Pusat yang menuntut adanya
penyesuaian-penyesuaian pada struktur APBD TA 2017. Pada perubahan APBD TA
2017, kebijakan pendapatan diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan optimalisasi peningkatan pendapatan melalui perkiraan yang terukur
secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi pendapatan asli daerah sampai
dengan semester I tahun 2017.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2. Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat
maupun Provinsi. Secara total, anggaran dari Dana Perimbangan berkurang sebesar
Rp. 194.540.512.000.
3. Penyesuaian terhadap alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah yang belum
dimasukkan pada APBD TA 2017 karena APBD TA 2017 Kota Semarang yang
ditetapkan lebih dulu daripada APBD TA 2017 Provinsi Jawa Tengah.
Dibandingkan dengan APBD TA 2017, pendapatan daerah pada perubahan APBD TA
2017 diperkirakan akan meningkat sebesar Rp. 17.550.300.122 atau 0,44%. Kenaikan
terjadi pada Pos Pendapatan Asli Daerah dan Pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang
Sah. Penurunan terjadi pada pos Dana Perimbangan sebagai imbas dari penurunan alokasi
dari Pemerintah Pusat. Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan sebesar Rp.
179.121.412.122 (11,84%), pos Dana Perimbangan turun sebesar
Rp. 194.540.512.000 (10,23%), dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah meningkat
sebesar Rp. 32.969.400.000.
Sedangkan Proyeksi peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari pos
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada perubahan APBD TA 2017 adalah sebesar
Rp.179.121.412.122, sehingga pos PAD menjadi sebesar Rp.1.692.399.101.122.
Peningkatan tersebut ditunjang dari sektor Pajak Daerah yang naik sebesar
Rp.31.054.529.000 (2,79%), sektor Retribusi naik sebesar Rp.3.648.576.000 (3,0%),
sektor Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah turun sebesar Rp.1.687.549.160, serta dari
sektor Lain-Lain PAD Yang Sah yang naik sebesar Rp.146.105.856.282 (33,92%).
Peningkatan Pajak Daerah antara lain berasal dari Pajak Hotel yang meningkat
Rp.6.100.000.000, Pajak Restoran yang meningkat Rp.3.654.529.000, Pajak Hiburan
yang meningkat Rp.1.800.000.000, Pajak Parkir yang meningkat Rp.2.500.000.000, Pajak
Air Tanah yang meningkat Rp.2.000.000.000, Pajak BPHTB yang meningkat
Rp.10.000.000.000 dan Pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan yang meningkat
Rp.5.000.000.000.
Secara keseluruhan, dari sektor Retribusi Daerah mengalami kenaikan sebesar
Rp.3.648.576.000 (3,1%) pada perubahan APBD TA 2017, dikarenakan adanya kenaikan
pada pos Retribusi Jasa Umum sebesar Rp.2.864.613.000, Retribusi Jasa Usaha sebesar
Rp.783.963.000.
Pada pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah diperkirakan akan meningkat sebesar
Rp.32.534.400.000, kenaikan tersebut disebabkan adanya Bantuan Keuangan Provinsi
Rp.32.534.400.000,- yang belum dicatatkan pada APBD Kota Semarang Tahun
Anggaran 2017.
2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah
2.2.2.1 Kebijakan Belanja Daerah Murni
Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah
disusun dengan berbasis kinerja dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan kota. Kebijakan belanja daerah pada tahun 2017 disusun dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku. Kebijakan belanja di tahun 2017 diarahkan pada:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah
yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, dengan peningkatan proporsi
belanja program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada publik terutama
dalam pemenuhan kebutuhan dasar dengan memerhatikan RPJMD Tahun 2016-2021.
2. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2017 yang
tercantum dalam Perubahan RKPD Tahun 2017, terutama untuk urusan pemerintahan
wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dalam standar pelayanan minimal.
3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi
kepada pencapaian indikator kinerja yang direncanakan untuk meningkatkan
akuntabilitas serta efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
4. Dana DAK yang telah disalurkan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Kota Semarang
dan belum seluruhnya digunakan atau dihabiskan akan dianggarkan kembali dalam
APBD Tahun Anggaran 2017.
Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak
terduga.
Kebijakan untuk belanja tidak langsung tahun 2017, diarahkan pada hal-hal sebagai
berikut:
a. Gaji Pegawai Aparatur Sipil Negara dianggarkan dengan berpedoman pada ketentuan
yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri
Sipil. Di tahun 2017 belanja gaji PNSD disusun dengan mengantisipasi rencana
pemberian gaji ke-13 dan gaji ke-14, accress dan kenaikan tunjangan-tunjangan. Di
tahun 2017 sudah tidak memperhitungkan gaji untuk guru dan tenaga kependidikan di
SMA/SMK yang telah beralih menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
b. Anggaran untuk Tunjangan Perbaikan Penghasilan di tahun 2017 direncanakan naik
dengan berpedoman pada ketetapan tentang tambahan penghasilan bagi PNS dan
CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Kenaikan TPP ini merupakan
pengalihan dari efisiensi belanja perjalanan dinas dan honorarium pada kegiatan-
kegiatan, sehingga diharapkan penambahan TPP ini tidak menambah beban keuangan
APBD. TPP ini diberikan kepada PNS dengan memperhatikan kinerja pegawai yang
terukur dan dapat dipertanggung jawabkan. Pemberian TPP ini bertujuan untuk
meningkatkan kinerja PNS.
c. Belanja Tidak Terduga merupakan anggaran penyediaan belanja untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa/tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar
kendali dan pengaruh Pemerintah. Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan
secara rasional dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2016 dan
kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi
sebelumnya yang disebabkan oleh bencana alam atau bencana lainnya.
d. Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Walikota Kota Semarang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran,
Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah. Penganggaran hibah dan bansos di tahun 2017 dilaksanakan
dengan mempertimbangkan juga ketentuan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Permendagri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
Belanja Langsung
Belanja Langsung pada Tahun Anggaran 2017 diarahkan melalui kebijakan sebagai
berikut:
a. Penganggaran belanja langsung diimplementasikan melalui program dan kegiatan
berdasarkan prioritas pembangunan yang tertuang dalam Perubahan RKPD Tahun
2017, RPJMD 2016-2021 dan RPJPD 2005-2025 dengan memperhatikan isu-isu
strategis dan permasalahan mendesak yang harus ditangani di tahun 2017.
b. Penganggaran Belanja Langsung disusun berdasarkan target capaian kinerja yang jelas
dan terukur yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran
dan memperjelas efektifitas serta efisiensi penggunaan anggaran.
c. Penganggaran Belanja Langsung disusun menurut Perangkat Daerah dan
kewenangannya yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, dilakukan pengurangan
Belanja Pegawai untuk Honorarium PNS dan belanja perjalanan dinas. Honorarium
Non PNS disusun dengan memperhatikan kebutuhan nyata, kepatutan, kewajaran dan
rasionalitas dalam pencapaian sasaran program, kegiatan dan sasaran kinerja.
e. Penganggaran belanja perjalanan dinas, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun
perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif, dibatasi frekuensi dan jumlah
harinya serta memperhatikan target kinerja yang ingin dicapai dari perjalanan dinas
tersebut.
f. Penganggaran Belanja Langsung disusun dengan memperhatikan asas kepatutan,
kewajaran dan rasionalitas dalam rangka pencapaian sasaran program dan kegiatan
secara efektif dan efisien.
2.2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah Perubahan
Keterbatasan kemampuan keuangan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 perlu
dilaksanakan kebijakan belanja daerah yang diarahkan pada:
1 Penyesuaian terhadap kebijakan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat.
2 Efisiensi terhadap belanja daerah yang memungkinkan untuk dilakukan efisiensi
dengan tetap mengutamakan pelayanan ke masyarakat.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3 Belanja yang berasal dari dana perimbangan dan bantuan keuangan Provinsi
dialokasikan sesuai peruntukkannya dengan mengacu pada ketentuan penggunaan
dana tersebut.
4 Belanja yang berasal dari SiLPA APBD TA 2016 yang telah ditetapkan
penggunaannya, dialokasikan sesuai dengan ketentuan tentang petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis yang berlaku.
5 Kegiatan pada Perubahan APBD TA 2017 disusun dengan memperhatikan sisa waktu
pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun anggaran.
6 Pergeseran anggaran antar Perangkat Daerah, antar kegiatan dan antar jenis belanja,
antar obyek belanja dan antar rincian obyek yang disebabkan capaian target kinerja
program dan kegiatan yang harus dikurangi atau ditambah dalam perubahan APBD
apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau melampaui asumsi
KUA.
Kebijakan belanja tidak langsung
Belanja Tidak Langsung pada Perubahan APBD TA 2017 menurun sebesar Rp.
55.227.231.284 atau turun 3,45% sehingga total belanja tidak langsung menjadi sebesar
Rp. 1.543.867.916.716. Kebijakan perubahan Belanja Tidak Langsung pada perubahan
APBD TA 2017 adalah sebagai berikut:
1) Belanja Pegawai mengalami penurunan dari Rp. 1.517.508.236.000, menjadi sebesar
Rp. 1.473.995.524.716 atau mengalami penurunan sebesar Rp. 43.512.711.284
(2,87%). Belanja pegawai ini sudah termasuk pemenuhan hak pimpinan dan anggota
DPRD sesuai ketentuan.
2) Belanja Hibah mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.685.630.000,- atau 9,61% karena
terdapat penambahan hibah untuk hibah sarana umum dan hibah tempat ibadah, hibah
kepada Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945, hibah untuk Program 1000
Jamban serta hibah rehab homestay.
3) Belanja Bantuan Sosial menurun sebesar Rp. 8.400.150.000 karena terdapat efisiensi
dari beasiswa untuk warga miskin SD/MI dan SMP/MTs serta bansosuntuk Panti
Sosial, meskipun di sisi lain terdapat penambahan untuk beasiswa warga miskin
SMA/SMK dan untuk Santunan Kematian.
4) Belanja Bantuan Keuangan (Parpol) turun sebesar Rp. 8.500 menjadi sebesar
Rp. 984.262.000.
5) Belanja Tidak Terduga menurun menjadi sebesar Rp. 2.000.000.000. Penurunan ini
menyesuaikan dengan realisasi penggunaan dan antisipasi jika terdapat hal-hal yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya yang membutuhkan penanganan segera sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sampai dengan sisa waktu pelaksanaan.
Kebijakan belanja langsung
Jumlah Belanja Langsung pada Perubahan APBD TA 2017 adalah sebesar Rp.
3.215.826.891.479 atau meningkat sebesar Rp. 264.764.335.479 dibandingkan Belanja
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Langsung pada APBD TA 2017. Peningkatan anggaran belanja langsung tersebut
diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut:
1) Penambahan, pengurangan dan penggeseran program/kegiatan Belanja Langsung
disusun secara selektif berdasarkan prioritas untuk melaksanakan:
- Program/kegiatan yang berasal dari SiLPA APBD TA 2016.
- Program/kegiatan yang telah ditentukan penggunaannya yang bersumber dari dana
transfer dan Bantuan Keuangan Provinsi.
- Program/kegiatan yang merupakan komitmen dengan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi.
- Program/kegiatan yang mendukung capaian kinerja RPJMD Tahun 2016-2021.
- Kewajiban pembayaran lahan yang telah ditentukan besarannya.
- Kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga.
- Pemenuhan kebutuhan operasional kantor dan pendukung pelaksanaan Studi dan
kajian sebagai persiapan pelaksanaan pembangunan fisik.
2) Pelaksanaan Program/kegiatan harus memperhatikan sisa waktu pelaksanaan pada
tahun anggaran 2017:
Pada perubahan APBD TA 2017 mengalami DEFISIT belanja sebesar
Rp. 792.003.155.073 yang disebabkan karena proyeksi pendapatan
(Rp. 3.967.691.653.122) lebih kecil dibandingkan dengan proyeksi belanja
(Rp. 4.759.694.808.195).
2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah
2.2.3.1 Kebijakan Pembiayaan Murni
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2017 direncanakan akan berasal
dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA). SiLPA di tahun anggaran 2017
direncanakan sebesar Rp. 624.255.351.000. Penganggaran SiLPA Tahun Anggaran
2017 didasarkan pada:
1. Perhitungan SiLPA mengikat, yaitu SiLPA kegiatan yang telah ditentukan
peruntukkannya di tahun anggaran 2016 dan harus dianggarkan kembali.
2. Perkiraan pelampauan pendapatan daerah di tahun anggaran 2016.
3. Perkiraan efisiensi dan belanja yang tidak terserap sampai dengan akhir tahun
anggaran 2016.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada
tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Kebijakan
pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan tujuan tertentu sehingga terdapat
keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Untuk tahun anggaran 2017,
pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp.24.239.000.000 yang dipergunakan
untuk penyertaan modal pada Perusda Bank Pasar sebesar
Rp. 4.000.000.000; Perusda BPR/BKK Semarang Tengah sebesar Rp. 900.000.000;
Bank Jateng Rp. 9.339.000.000; serta Perusda Bhumi Pandanaran Sejahtera Rp.
10.000.000.000.
Dari uraian penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut di atas, maka pada
tahun 2017 terdapat surplus pembiayaan netto sebesar Rp. 600.016.351.000. Surplus
pembiayaan ini selanjutnya dipergunakan untuk menutup defisit belanja daerah
sebesar Rp. 600.016.351.000.
2.2.3.2 Kebijakan Pembiayaan Perubahan
a. Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan pembiayaan pada perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2017
adalah sebagai berikut:
Peningkatan penerimaan pembiayaan dari sebelumnya Rp. 624.255.351.000 menjadi
sebesar Rp. 818.140.112.812,- atau meningkat sebesar Rp.193.884.761.812 yang
seluruhnya berasal dari peningkatan Sisa Lebih Anggaran Perhitungan Anggaran
(SiLPA). Peningkatan SiLPA ini menyesuaikan dengan hasil audit Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) terhadap APBD TA 2016.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan pada perubahan APBD TA 2017 meningkat dari
Rp.24.239.000.000 menjadi sebesar Rp.26.136.957.739, atau bertambah
Rp.1.897.957.739. Peningkatan pengeluaran pembiayaan tersebut disebabkan adanya
pembayaran pokok hutang dari silpa Bos Tahun 2011 sebesar Rp.1.897.956.739.
2.2.4 Hambatan dan Rencana Tindak Lanjut untuk mengatasi permasalahan yang
ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
URUSAN WAJIB
1. Urusan Wajib Pendidikan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pendidikan pada tahun 2017 adalah:
1) Belum optimalnya Akreditasi A Sekolah. Data Akreditasi SD/MI dan
SMP/MTs se-Kota Semarang Tahun 2017 menunjukkan bahwa dari jumlah 587
SD/MI, sebanyak 322 (55%) SD/MI telah terakreditasi A, 218 (37%) SD/MI
terakreditasi B, 20 (3%) SD/MI terakreditasi C, dan masih terdapat 27 (5%)
SD/MI yang belum terakreditasi. Dari jumlah 217 SMP/MTs, sebanyak 115
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
(53%) SMP/MTs telah terakreditasi A, 66 (30%) SMP/MTs terakreditasi B, 16
SMP/MTs (7%) terakreditasi C, dan masih terdapat 20 (9%) SMP/MTs yang
belum terakreditasi.
2) Data yang dikeluarkan Dikbud Jateng terkait Rekapitulasi Peringkat US SD dan
UN SMP Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah Tahun
Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017 menunjukkan bahwa capaian peringkat US
SD Kota Semarang masih rendah dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa
Tengah. Sementara itu, capaian peringkat UN SMP Kota Semarang cukup baik
dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
3) Disamping mutu pendidikan, problem tahunan yang dihadapi pendidikan adalah
sekolah/lembaga terdampak bencana/banjir di wilayah-wilayah tertentu yang
belum terselesaikan dengan baik, dilihat dari aspek bangunan fisik maupun
akses dari/ke sekolah/lembaga terdampak.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Peningkatan Akreditasi A Sekolah SD/MI/SMP/MTs dilakukan melalui
pemenuhan SNP dan SPM secara bertahap dan terukur.
2) Peningkatan peringkat Nilai US SD dan UN SMP dilakukan melalui: (i)
akselerasi pemberdayaan kualitas guru SD/MI/SMP/MTs, (ii) pengayaan ragam
soal/ujian, dan (iii) pengayaan uji coba/lomba-lomba/try out/try in.
3) Pemenuhan anggaran pembangunan/rehabiltasi sekolah/lembaga terdampak
bencana/banjir secara bertahap dan terukur.
2. Urusan Wajib Kesehatan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Kesehatan:
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1) Masih adanya kasus kematian ibu hamil dan ibu nifas di masyarakat yang
diakibatkan oleh penyebab langsung kehamilan maupun penyakit lainnya.
2) Belum tertanggulanginya kasus penyakit menular baik TB, maupun HIV/ AIDS.
3) Masih ada kasus Demam Berdarah di masyarakat.
4) Sarana dan Prasarana RSUD yang masih kurang dimana semakin tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
b. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut antara lain:
1) Penanganan Kematian Ibu Hamil dapat dilakukan beberapa hal antara lain:
a. Mengimplementasikan PERDA keselamatan ibu dan anak, mengintensifkan
Pendampingan Ibu Hamil resiko tinggi sampai nifas oleh petugas
Puskesmas, Kader, dan petugas surveilans kesehatan (Gasurkes KIA).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Meningkatkan pelayanan ANC (10 T) pada pelayanan Primer.
c. Pemanfaatan Ambulance Hebat dalam rangka rujukan ibu hamil resiko
tinggi ke sarana kesehatan.
d. Program Jampersal untuk pembiayaan kesehatan bagi ibu hamil dalam
rangka mendekatkan akses ke pelayanan kesehatan.
e. Optimalisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) melalui forum Kesehatan Kelurahan.
f. Optimalisasi kegiatan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di masyarakat.
2) Pendampingan oleh petugas surveilans kesehatan (Gasurkes TB).
3) Penegakan Perda DBD (Pengawasan dan pengendalian DBD di Masyarakat)
serta pendampingan petugas surveilans kesehatan (Gasurkes DB),
meningkatkan Peran serta masyarakat.
4) Meningkatkan Kebutuhan Sarana dan Prasarana RSUD .
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pekerjaan Umum pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Pekerjaan Umum
a) Waktu perencanaan pekerjaan yang terlalu singkat sehingga berpengaruh
pada tahapan kegiatan pekerjaan.
b) Pihak ketiga sebagai pemenang lelang dalam melaksanakan pekerjaan tidak
mampu mempertanggungjawabkan komitmen yang sudah disepakati dalam
perjanjian kontrak sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu
hingga terjadi pemutusan kontrak.
c) Pekerjaan penyiapan lahan (Mangkang – Arteri Utara) gagal dilaksanakan
karena ditolak oleh warga.
2) Bidang Penataan Ruang
Tertundanya kegiatan RTR Reklame dan RTBL Reklame dikarenakan belum
adanya Perwal sabagai Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan tersebut.
3) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
a) Kurangnya kepedulian dan rasa memiliki masyarakat terhadap fasilitas
publik berkaitan dengan lampu jalan dan taman yang berakibat kurang
optimalnya fungsi fasilitas tersebut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b) Kurangnya dukungan dan kesadaran dari masyarakat terkait penyediaan
layanan sanitasi secara mandiri, serta masih sedikitnya inisiatif untuk ikut
memelihara fungsi dan keberlanjutan manfaat prasarana sanitasi yang sudah
terbangun.
4) Bidang Persampahan
a) Belum optimalnya penerapan sanksi bagi pelaku kegiatan usaha yang tidak
menerapkan kaidah konservasi di dalam melaksanakan penambangan
minerba eks galian C di wilayah Kota Semarang.
b) Belum optimalnya pelaksanaan penanganan pemulihan kerusakan
lingkungan hidup dan konservasi SDA.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Bidang Pekerjaan Umum
a) Perencanaan yang lebih matang terkait pekerjaan dan program yang akan
dilaksanakan.
b) Kriteria lelang yang dipersempit dan dituangkan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sehingga pada proses lelang dapat menghasilkan pemenang
lelang yang lebih kompeten dan berkomitmen.
c) Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih lanjut pada warga.
2) Bidang Penataan Ruang
Segera dibuatkan Perwal tentang RTL dan RTBL Reklame agar pelaksanaan
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan ditahun 2018.
3) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
a) Meningkatkan pengawasandan sosialisasi guna mengoptimalkan fasilitas
publik yang sudah tersedia agar digunakan sesuai dengan fungsinya,
sekaligus memberikan stimulasi agar terbangun rasa memiliki pada
masyarakat terhadap fasilitas publik yang sudah dibangun oleh pemerintah.
b) Melakukan kerjasama dengan organisasi perangkat daerah terkait untuk
mensosialisasikan pentingnya hidup sehat dengan menjaga prasarana
sanitasi, dan melakukan kajian pembangunan layanan sanitasi menggunakan
teknologi terbaru sehingga lebih mudah diterima dan dirawat oleh
masyarakat.
4) Bidang Persampahan
a) Melakukan penyelidikan perkara kasus penambangan minerba eks
galian C.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b) Menggerakkan peran serta sektor swasta dalam penanganan pemulihan
kerusakan lingkungan serta konservasi sumber daya alam melalui CSR serta
mendorong peran OPD untuk mainstreaming kebijakan yang pro lingkungan
hidup, khususnya terhadap issue perubahan iklim.
4. Urusan Wajib Perumahan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Perumahan pada tahun 2017, yaitu:
Belum optimalnya ketersediaan pemakaman karena belum tuntasnya pembebasan
lahan pada TPU Jabungan, Trunojoyo, Kedung Mundu 2 dan Kembang Arum.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
Melakukan percepatan pembebasan lahan di Tahun 2018 pada TPU Jabungan,
Trunojoyo, Kedung Mundu 2 dan Kembang Arum.
5. Urusan Wajib Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Ketetraman, Ketertiban dan
Perlindungan Masyarakat pada tahun 2017, yaitu:
1) Perlunya peningkatan peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap
terjadinya pelanggaran Perda.
2) Masih perlu adanya penataan sistem penegakan hukum yang lebih terpadu dan
sinergi antar instansi penegak hukum daerah.
3) Kurang optimalnya peran PNS yang tersebar di OPD se-Kota Semarang.
4) Kompetensi dan profesionalisme SDM Dinas Pemadam Kebakaran masih perlu
ditingkatkan lagi.
5) Infrastruktur Daerah yang belum sepenuhnya mendukung peningkatan
pelayanan penanggulangan kebakaran.
6) Respontime kurang terpenuhi.
7) Belum adanya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan
pencegahan, penanggulangan kebakaran.
8) Koordinasi antar instansi terkait belum efektif.
9) Kian maraknya upaya provokasi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa, terutama memasuki tahun politik 2018.
10) Masih tingginya angka gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
11) Perilaku anggota masyarakat, khususnya para pelajar, yang dinilai masih
belum mencerminkan budaya bangsa yang berdasar Pancasila.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Mengoptimalkan layanan penyajian informasi dan pengaduan melalui SMS
Pengaduan masyarakat lewat twitter @satpolpp_smg, lapor.go.id serta
penyajian informasi melalui website www.satpolpp.semarangkota.go.id, dalam
rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam penegakan peraturan
daerah, menciptakan ketertiban umum ketenteraman masyakat serta
perlindungan masyarakat.
2) Peningkatan koordinasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Penegakan Perda
dalam bentuk patroli gabungan, peningkatan kewaspadaan dini serta
pelaksanaan kegiatan bersama.
3) Pembinaan dan pemberdayaan PNS se-Kota Semarang.
4) Meningkatkan Kompetensi dan profesionalisme SDM Dinas Pemadam
Kebakaran secara rutin.
5) Meningkatkan pengawasan terhadap Sistem Proteksi Kebakaran pada
bangunan/gedung untuk mendukung peningkatan pelayanan penanggulangan
kebakaran.
6) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam
melaksanakan pencegahan, penanggulangan kebakaran.
7) Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait peningkatan pelayanan
penanggulangan kebakaran.
8) Mengeliminir isu-isu negatif yang memecah belah kesatuan dan persatuan
bangsa melalui media sosial, seperti tayangan televisi, yang diyakini mampu
“menyentuh” lebih banyak warga masyarakat.
9) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengeliminir potensi
kerawanan sosial, baik dengan mendorong partisipasi organisasi
kemasyarakatan maupun dengan membentuk FKDM (Forum Kewaspadaan
Dini Masyarakat) di tingkat kecamatan.
10) Menggencarkan upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat,
baik melalui sosialisasi, kemah, maupun pelatihan bela negara.
6. Urusan Wajib Sosial
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Sosial pada tahun 2017, yaitu :
1) Penguatan kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) belum
simultan dengan kegiatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS). Pembinaan Tagana, Karang Taruna, TKSK yang ditangani
Bidang Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) belum dapat
mengimplementasikan kegiatan dan ketrampilan serta pengetahuannya untuk
mendukung layanan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Masih kurangnya penanganan database yang tertib dan akuntabel di bidang
Sosial/Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
3) Belum adanya Panti Rehabilitasi Sosial terpadu di Kota Semarang.
4) Belum adanya Panti Layanan Autis dan Panti Layanan Disabilitas milik
Pemerintah Kota Semarang.
5) Penghuni Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo melebihi kapasitas daya
tampung.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Pelaksanaan peningkatan kualitas kelembagaan Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dilakukan antara lain dengan pelatihan motivasi
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebagai relawan masyarakat agar
dapat membina Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sudah
ditangani, sehingga penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) menjadi lebih berkesinambungan.
2) Pembangunan aplikasi dan Website khusus terkait Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan database pendukungnya secara terencana,
tertib dan akuntabel.
3) Tindak lanjut permasalahan belum adanya panti rehabsos adalah dengan
mengoptimalkan fungsi dan keberadaan Panti Khusus Among Jiwo, sehingga
penanganan PGOT tetap dapat dilaksanakan.
4) Mengajukan permohonan kepada pemerintah kota untuk mendirikan Panti
Layanan Autis dan Panti Layanan Disabilitas.
5) Mengajukan usulan untuk memindahkan Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo
yang lebih luas dan lebih representatif.
7. Urusan Wajib Tenaga Kerja
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Tenaga Kerja pada tahun 2017,yaitu:
1) Belum optimalnya animo pencari kerja dalam mengikuti pelatihan ketrampilan
dan kemandirian usaha.
2) Belum optimalnya penempatan pencari kerja.
3) Masih rendahnya tingkat pemahaman pelaku proses produksi tentang
implementasi pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Peningkatan kualitas pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan pasar kerja
disertai peningkatan penyebarluasan informasi jenis pelatihan dan sinergitas
kompetensi peralatan ketrampilan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Peningkatan perluasan kesempatan kerja disertai dengan pelatihan kemandirian
usaha bagi pencari kerja/ tenaga kerja.
3) Peningkatan kualitas sosialisasi, bintek ketenagakerjaan dengan penerapan pola
Forum Group Discusion kepada pelaku proses produksi.
8. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak pada tahun 2017, yaitu:
1) Masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2) Belum Optimalnya sosialisasi tentang Program Kota layak Anak di OPD – OPD
pada jajaran pemerintah Kota Semarang sehingga kurang memahami tentang
peran OPD pada program dimaksud.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Terus mengoptimalkan kegiatan kegiatan bersifat preventif dan promotif
mengenai dampak hukum dan Psikologis pada Korban Kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
2) Terus melaksanakan koordinasi dan sosialisasi tentang Program Kota Layak
Anak sehingga maksud dan tujuan Kota Layak Anak tercapai sesuai rencana.
9. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Ketahanan Pangan pada tahun 2017,
yaitu:
1) Produksi pangan Kota Semarang belum mencukupi kebutuhan pangan
masyarakat, sehingga ketersediaan pangan sangat bergantung dari pasokan
daerah sekitar.
2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan
yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
3) Masih banyak beredar bahan pangan yang kurang memenuhi standar mutu
pangan, terutama penggunaan bahan tambahan non pangan yang ditambahkan
ke dalam jajanan anak sekolah maupun pangan olahan.
4) Kendala akses pangan masyarakat yang disebabkan oleh faktor kemiskinan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Koordinasi yang intensif dan pemantauan secara kontinyu untuk memastikan
pasokan pangan lancar dan terdistribusi ke semua wilayah.
2) Memberikan pembinaan dan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan yang
beragam dan seimbang serta gerakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
maupun gerakan untuk mencintai pangan lokal serta membentuk kader
ketahanan pangan sebagai pendamping di tiap kecamatan.
3) Pengawasan dan pembinaan bagi pedagang agar menggunakan bahan tambahan
yang aman pada makanan yang dijual serta edukasi pada masyarakat agar
menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih pangan.
4) Memberikan pendampingan dan motivasi yang kontinyu agar para warga
miskin dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki, memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
10. Urusan Wajib Pertanahan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pertanahan pada tahun 2017, yaitu:
Kegiatan pengadaan lahan kawasan yang dianggarkan pada anggaran perubahan
2017 tidak bisa dibayarkan penuh senilai kurang lebih Rp. 6.226.183.560,- dari
total pagu anggaran Rp. 9.530.000.000,- karena pemilik lahan masih belum
sepakat terkait hasil ukur pengadaan tanah untuk pasar dan RTH Tambaklorok
dan pemilik lahan belum sepakat dengan harga tanah dan bangunan dari nilai
yang dikeluarkan oleh tim appraisal, sehingga pada tahun anggaran perubahan
2017 yang bisa terbayarkan sementara untuk 7 bidang atau sertifikat tanah senilai
total Rp. 2.925.835.000.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
Menganggarkan kembali pengadaan lahan kawasan Tambak lorok di tahun
anggaran 2018 pada Dinas Penataan Ruang dan Dinas Pekerjaan Umum.
11. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Lingkungan Hidup pada tahun 2017,
yaitu:
1) Belum optimalnya pelaksanaan penanganan pemulihan kerusakan lingkungan
hidup dan konservasi SDA.
2) Kurangnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat di dalam pelaksanaan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3) Belum optimalnya penerapan peraturan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Menggerakkan peran serta sektor swasta dalam penanganan pemulihan
kerusakan lingkungan serta konservasi sumber daya alam melalui CSR serta
mendorong peran SKPD untuk mainstreaming kebijakan yang pro lingkungan
hidup, khususnya terhadap issue perubahan iklim.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
3) Melaksanakan penyusunan perubahan peraturan daerah tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
12. Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Kependudukan dannPencatatan Sipil
pada tahun 2017, yaitu:
1) Kepemilikan dokumen kependudukan belum sesuai target yang ditetapkan,
yaitu:
a) Kepemilikan KTP_el dari target 94 % tercapai 91,46 %, hal ini disebabkan
karena terdapat wajib KTP_el pemula yang belum melakukan perekaman,
penduduk yang tidak mampu datang ke tempat perekaman dan tidak
melakukan pelaporan (sakit, lansia jompo, difabel), mutasi pindah datang
penduduk dan peristiwa kematian.
b) Kepemilikan akta kelahiran dari target 82 % tercapai 77,14 %, hal ini
disebakan karena adanya peningkatan jumlah penduduk, mutasi pindah
datang penduduk dan peristiwa kematian.
c) Kepemilikan KIA dari target 25 % tercapai 2 %. Penerbitan KIA pada
tahun 2017 masih dilakukan terbatas pada kerjasama dengan 32 sekolah
terpilih yang tersebar di 16 kecamatan dan sebagian dilakukan dengan
pelayanan di Dinas. Hal ini disebabkan karena peralatan cetak KIA sama
dengan yang digunakan untuk mencetak KTP_el sedangkan jumlah yang
dimiliki sampai saat ini masih terbatas yaitu 10 (sepuluh) buah dan dalam
kondisi 3 (tiga) buah rusak, selanjutnya peralatan yang ada tersebut
dioptimalkan untuk pencetakan KTP_el sehingga kemampuan mencetak
KIA tidak bisa maksimal seperti yang diharapkan.
2) Pelayanan di 5 (lima) TPDK Kecamatan menempati bangunan yang kurang
representatif dibandingkan TPDK Kecamatan lainnya yang sudah menempati
gedung sendiri, yaitu di TPDK Kecamatan Gajahmungkur, Candisari,
Semarang Tengah, Gayamsari dan Tugu.
3) Penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan masih kurang optimal
baik di Dinas dan di TPDK Kecamatan sehingga menimbulkan Indeks
Kepuasan Masyakat tidak tercapai dari target yang ditetapkan sebesar 79%
tercapai 78,78 %. Hal ini disebabkan karena kurang optimalnya manajemen
kinerja pelayanan. Penataan dan pengelolaan sumber daya manusia, sarana
dan prasarana pendukung, metode dan sistim yang diterapkan masih perlu
ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasnya agar dapat memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang selanjutnya dapat
menjamin kelancaran dan kecepatan proses pelayanan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Meningkatkan jumlah kepemilikan KTP_el diupayakan dengan
meningkatkan jumlah perekaman KTP_el melalui pelayanan perekaman
langsung ke rumah bagi penduduk yang tidak mampu datang ke tempat
perekaman (sakit, lansia jompo dan difabel) yang mengajukan
permohonan, melaksanakan perekaman bagi wajib KTP_el pemula di
sekolah dan melaksanakan pelayanan langsung di kelurahan. Selain itu
peralatan pencetakan KTP_el yang dimiliki jumlahnya masih kurang dari
10 (sepuluh) alat cetak terdapat 3 (tiga) rusak, sehingga perlu untuk
memperkuat dan meningkatkan kapasitas pencetakan KTP_el yang akan
diajukan usulan penambahan sarana peralatan pencetakan KTP_el beserta
sarana pendukungnya dalam Perubahan APBD 2018 dan APBD 2019.
b) Meningkatkan jumlah kepemilikan akta kelahiran diupayakan dengan
melaksanakan kerjasama penerbitan dan pemutakhiran data kepemilikan
akta kelahiran dengan 13 (tigabelas) UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan,
melaksanakan pelayanan langsung di kelurahan dan memberikan
pembebasan denda retribusi penerbitan akta kelahiran pada tahun 2017
telah diterbitkan 2 (dua) Surat Keputusan Walikota yaitu Nomor 470/686
dan 477/10/2017 kemudian dilanjutkan tahun 2018 diterbitkan Surat
Keputusan Walikota Semarang Nomor 1470/128 Tahun 2018.
c) Meningkatkan kepemilikan KIA diupayakan dengan melaksanakan
pelayanan KIA di Dinas dan 16 (enambelas) TPDK Kecamatan dan
melaksanakan paket pelayanan KIA bagi pemohon akta kelahiran tidak
terlambat. Selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas pencetakan KIA akan
mengusulkan penambahan peralatan cetak KIA beserta sarana
pendukungnya dalam Perubahan APBD 2018 dan APBD 2019.
2) TPDK Kecamatan merupakan tempat pelayanan administrasi kependudukan
yang terdekat dapat diakses oleh masyarakat yang diharapkan akan
memberikan kemudahan dalam pelayanan. Penyediaan sarana gedung kantor
TPDK Kecamatan yang representatif akan memberikan lingkungan yang
nyaman bagi masyarakat pemohon maupun petugasnya. Sampai dengan tahun
2017 dari 5 (lima) TPDK Kecamatan yang belum menempati gedung sendiri
akan dilakukan usulan pembangunan gedung kantor untuk 3 (tiga) TPDK
Kecamatan dulu pada Rencana Kerja (Renja) 2018 yaitu TPDK Kecamatan
Candisari, Gajahmungkur dan Semarang Tengah.
3) Perbaikan penyelenggaraan pelayanan akan didorong untuk meningkatkan
kepuasan masyarakat, antara lain melalui:
a) Perbaikan prosedur pelayanan yang lebih memberikan kemudahan pada
masyarakat.
b) Memperluas akses pelayanan selain dengan penyediaan tempat-tempat
pelayanan yang dekat dengan masyarakat juga menyediakan pelayanan
berbasis web (online) untuk akta kelahiran, akta kematian dan KTP_el.
Selanjutnya pelayanan online akan ditingkatkan untuk pelayanan
administrasi kependudukan lainnya.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
c) Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi
kriteria pelayanan publik yang baik.
d) Membentuk fast response unit untuk menurunkan jumlah pengaduan
masyarakat.
13. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
pada tahun 2017, yaitu:
1) Globalisasi yang mempengaruhi perilaku dan tatanan sosial budaya
masyarakat.
2) Kecenderungan menurunnya atau melemahnya partisipasi/kegotong-royongan
masyarakat.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Memberdayakan masyarakat kota semarang yang berwawasan lingkungan
dengan mempertahankan budaya/etnis serta menjadikan daerah yang kondusif
untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan
pengembangan politik, keamanan, sosial, ekonomi, dan budaya.
2) Memberdayakan masyarakat kota semarang dengan kegiatan kerja bahkti
massal dan lomba kelurahan secara bertahap dengan melibatkan partisipasi
dari masyarakat.
14. Urusan Wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana pada tahun 2017, yaitu:
1) Kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi MKJP masih
rendah, masih lebih banyak peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi
Non MKJP, sehingga resiko drop out masih tinggi.
2) Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga belum optimal, Kelompok Kegiatan/Poktan, yang terdiri dari: Bina
Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia
(BKL) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
belum optimal dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat akan
pentingnya pembinaan ketahanan keluarga.
3). Masih kurangnya dukungan dari tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan
terhadap pelaksanaan program KKBPK.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Meningkatkan promosi, KIE dan konseling pelayanan KB kepada masyarakat
secara terus-menerus secara rutin, terutama untuk pelayanan KB Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Meningkatkan pembinaan terhadap pentingnya ketahanan dan kesejahteraan
keluarga, terutama Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja
(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL).
3) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lebih intensif.
15. Urusan Wajib Perhubungan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Perhubungan pada tahun 2017,yaitu:
1) Kurangnya area yang terkover BRT dan Feeder serta prasarana
pendukungnya.
2) Kepadatan lalu lintas pada ruas-ruas jalan tertentu pada jam-jam sibuk.
3) Masih kurangnya prasarana kelengkapan jalan guna mendukung kelancaran
dan keamanan pengguna jalan.
4) Belum optimalnya pendapatan retribusi parkir tepi jalan umum.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Pengoperasian BRT koridor VI dan pembangunan shelter.
2) Pengembangan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
3) Pengadaan prasarana kelengkapan jalan.
4) Perencanaan penarikan retribusi parkir tepi jalan umum dengan sistem parkir
meter.
16. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika pada
tahun 2017, yaitu:
1) Belum terbentuknya kelembagaan PPID Pembantu di seluruh OPD dan
BUMD, OPD belum memahami pentingnya tugas PPID pembantu dalam
rangka tertibnya pengelolaan informasi dan dokumentasi.
2) Belum adanya anggaran untuk pengelolaan informasi dan dokumentasi di
sebagian besar OPD se-Kota Semarang.
3) Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap tata cara penyampaian
pengaduan.
4) Masih kurangnya pemahaman dan kemampuan admin penghubung Lapor
Hendi dalam pengelolaan pengaduan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) Dalam pembangunan infrastruktur jaringan terkendala oleh eksisting ducting
Menyelenggarakan diklat pengelolaan informasi dan dokumentasi bagi badan
publik.
2) Mengusulkan kepada TAPD supaya diberikan anggaran untuk pengelolaan
informasi dan dokumentasi bagi OPD dalam rangka meningkatkan pelayanan
informasi.
3) Sosialisasi kepada masyarakat terhadap tata cara dan mekanisme pengaduan.
4) Pelatihan admin lapor Hendi dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM
yang sudah ada.
5) Koordinasi dengan OPD pemakai utilitas masih belum maksimal.
17. Urusan Wajib Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah
a. Permasalahan yang dihadapai Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah pada tahun 2017, yaitu:
1) Banyak koperasi belum melaksanakan administrasi usaha sesuai dengan
Peraturan Perundangan yang berlaku.
2) KSP/USP belum memahami secara jelas aturan tentang Penilaian Kesehatan
Koperasi.
3) Jangkauan pemasaran produk usaha mikro masih terbatas.
4) Kurangnya pemahaman pelaku usaha terhadap aturan mengakses permodalan.
5) Kurangnya jiwa kewirausahaan pelaku usaha dalam meningkatkan produk dan
usahanya
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Secara berkesinambungan memfasilitasi pengelola Koperasi untuk selalu
mengikuti perubahan dan perkembangan peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan pengelolaan Koperasi dengan
memberikan pelatihan, sosialisasi dan pendampingan untuk meningkatkan
kualitas kelembagaan Koperasi agar berfungsi efektif dan mandiri, serta lebih
berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan ke lapangan tentang
Aturan dan pemahaman pentingnya penilaian kesehatan Koperasi.
3) Memberikan fasilitasi pemasaran produk Usaha Mikro dengan
mengikutsertakan pelaku usaha untuk mengikuti pameran, kontak dagang dan
mengadakan kemitraan usaha dengan pengusaha besar.
4) Melaksanakan Sosialisasi Kredit Wibawa kepada masyarakat baik pelaku
usaha mikro maupun pengelola Koperasi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
5) Memberikan fasilitasi kepada masyarakat luas dengan memberikan pelatihan
baik ketrampilan maupun tatacara pengelolaan manajemen usaha.
18. Urusan Wajib Penanaman Modal
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2017,
yaitu:
1) Masih kurangnya pemahaman aplikasi laporan kegiatan penanaman modal
bagi pengusaha.
2) Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur perizinan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi bagi pengusaha terkait aplikasi laporan
kegiatan penanaman modal di Kota Semarang.
2) Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi prosedur perizinan kepada masyarakat.
19. Urusan Wajib Pemuda Dan Olahraga
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga pada tahun
2017, yaitu:
1) Kurangnya koordinasi dengan kementrian pemuda dan olahraga tentang
penyelenggaraan event internasional.
2) Kurangnya koordinasi antar OPD dan organisasi olahraga terkait belum
adanya perwal tentang kepemudaan di Kota Semarang.
3) Belum maksimalnya sarana prasarana pendukung untuk pelaksanaan tugas di
bidang kepemudaan dan olahraga.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Kurangnya koordinasi dengan kementrian pemuda dan olahraga tentang
penyelenggraan event internasional.
2) Kurangnya koordinasi antar OPD dan organisasi olahraga terkait belum
adanya perwal tentang kepemudaan di Kota Semarang.
3) Belum maksimalnya sarana prasarana pendukung untuk pelaksanaan tugas di
bidang kepemudaan dan olahraga.
20. Urusan Wajib Statistik
a. Adapun permasalahan yang Urusan Wajib Statistik pada tahun 2017 adalah:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) Lemahnya konsolidasi data antara pembina data (Kementerian Teknis),
Kementerian Dalam Negeri, Provinsi dan Kota Semarang.
2) Kurangnya fasilitas data dan belum terintegrasinya data-data pembangunan di
Kota Semarang.
3) Belum semua OPD melakukan pengelolaan data secara sistematis.
4) Kurangnya pedoman dalam pengelolaan data.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Mengintegrasikan semua data-data pembangunan yang ada di semua OPD.
2) Menyediakan fasilitas untuk pengelolaan data terpadu.
3) Semua OPD melakukan pengelolaan data secara sistematis.
4) Menyusun pedoman berupa Perwal/SK Walikota/SK Kepala OPD tentang
petunjuk teknis/SOP dalam pengelolaan data.
21. Urusan Wajib Persandian
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Persandian di Kota Semarang adalah
sebagai berikut:
1) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang handal dalam bidang persandian dan
keamanan informasi.
2) Kurangnya software yang dibutuhkan untuk melindungi server dalam rangka
mengantisipasi gangguan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan
1) Menambah jumlah dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam
bidang keamanan informasi dan persandian.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas software keamanan informasi.
22. Urusan Wajib Kebudayaan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Kebudayaan di Kota Semarang
adalah sebagai berikut:
1) Banyak kelompok/sanggar kesenian yang tidak melakukan pembaharuan
pengurusan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) setelah habis masa berlaku dan
banyak kelompok/sanggar kesenian yang sudah tidak ada aktifitas.
2) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah
Purbakala, hal ini dikarenakan lingkungan cagar budaya yang rawan
perusakan karena alam, rapuh karena ketuaan usia bangunan dan karena
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
perbuatan manusia, misalnya dirobohkan karena keberatan masuk dalam
daftar Bangunan Cagar Budaya.
3) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Kegiatan
Promosi Pentas Seni di TMII Jakarta. Hal ini dikarenakan kegiatan di Taman
Mini Jakarta anjungan Jawa Tengah diikuti oleh 35 Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah sehingga jadwal eventnya harus dikoordinasikan supaya mendapat
jadwal tampil sesuai calendar event yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Melakukan verifikasi dan pembinaan terhadap aktivitas kelompok/sanggar
kesenian.
2) Melakukan kemitraan dengan pemilik cagar budaya atau pembelian cagar
budaya sehingga dikelola oleh pemerintah dan pemerintah daerah serta dengan
meningkatkan peran serta masyarakat untuk melindungi, mengembangkan dan
memanfaatkan cagar budaya sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata.
Selain itu langkah yang lain adalah dengan memberikan reward kepada
pemilik bangunan yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya berupa
potongan 50 % PBB serta memfasilitasi dengan mendatangkan Investor untuk
pengololaan bersama Bangunan Cagar Budaya.
3) Koordinasi dengan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah supaya mendapat jadwal
pentas yang sesuai calendar event yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang.
23. Urusan Wajib Perpustakaan
a. Permasahan yang dihadapi Urusan Wajib Perpustakaan pada tahun 2017, yaitu:
Untuk tenaga teknis fungsional pustakawan baru memiliki 1 orang sehingga
memerlukan personil pustakawan baik ASN maupun Non ASN. Jumlah
pengunjung perpustakaan yang semakin banyak dan Jumlah personil/ karyawan
yang bertambah menjadi 43 orang yang sebelumnya sekitar 20 orang menjadikan
kebutuhan gedung perpustakaan semakin urgen. Sedangkan untuk kedepan
masalah kebutuhan pembangunan gedung perpustakaan yang representatif akan
segera diwujudkan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Mengusulkan penambahan tenaga teknis fungsional pustakawan melalui
tenaga kontrak (Non ASN).
2) Mengusulkan rencana pembangunan gedung perpustakaan dalam renstra
2016-2021, Tahun 2017 telah dibuat Feasibility Study (FS) Gedung
Perpustakaan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
24. Urusan Wajib Kearsipan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Wajib Kearsipan pada tahun 2017, yaitu:
Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan pada tahun 2017 belum dapat berjalan
secara maksimal disebabkan oleh belum tersedianya tenaga teknis arsiparis dan
sebagai instansi teknis sangat membutuhkan SDM yang profesional di bidang
kearsipan serta kurangnya sarana dan prasarana di bidang kearsipan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
Adapun solusi yaitu melalui pengadaan pegawai kontrak (non ASN) arsiparis.
URUSAN PILIHAN
1. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan pada tahun
2017, yaitu:
1) Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Rendahnya produksi perikanan budidaya karena pembudidaya ikan belum
menerapkan cara budi daya ikan yang benar (CBIB).
b) Semakin berkurangnya lahan untuk budidaya perikanan darat (air tawar dan
air payau) karena terjadinya alih fungsi lahan.
c) Belum optimalnya produks ikan olahan karena nelayan dan pembudi daya
ikan banyak yang belum cara mengolah ikan yang layak jual.
2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Permasalahan yang ada yaitu rendahnya produksi perikanan tangkap karena
sumber dayai kan di laut berkurang dengan masih adanya penangkapan ikan
menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang Cara Pembenihan Ikan yang
Benar (CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Benar (CBIB) kepada
kelompok-kelompok pembenihan dan pembudidaya ikan.
b) Memanfaatkan lahan tidur yang dekat sumber air untuk budidaya ikan air
tawar, serta melakukan perlindungan tambak dari abrasi dengan penanaman
mangrove.
c) Melakukan pelatihan pengolahan ikan bagi istri nelayan dan pembudidaya
ikan air tawar.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Melakukan sosialisasi penggunaan alat tangkap ramah lingkungan kepada
nelayan.
2. Urusan Pariwisata
a. Permasalahan yang dihadapi Urusan Pilihan Pariwisata pada tahun 2017, yaitu:
1) Kegiatan Penyelenggaraan Denok Kenang Kota Semarang. Hal ini dikarenakan
adanya ketentuan peserta yang mengikuti harus yang berdomisili di Kota
Semarang, sedangkan mahasiswa banyak yang berasal dari luar Kota Semarang.
2) Kegiatan Pengadaan Tanah Pembangunan Kampung Wisata Mangrove seluas
kurang lebih 8 Ha yang bertempat di Kelurahan Trimulyo Kecamatan Genuk
tidak dapat dilaksanakan karena berada dalam rencana kawasan pembangunan
polder/kolam retensi Kali Babon seluas 40 Ha serta berada di eksisting yang
merupakan kawasan mangrove yang memanjang di kawasan muara Kali Babon,
yang merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan jalan tol
Semarang-Demak dan pembangunan tol laut Kota Semarang.
3) Kegiatan Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata belum
berjalan dengan baik hal ini dikarenakan jumlah SDM pariwisata banyak sekali
tetapi belum semuanya memiliki sertifikasi khusus kepariwisataan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Melakukan roadshow ke sekolah SMA/SMK baik negeri maupun swasta dan
kampus universitas/akademi/perguruan tinggi untuk memberikan informasi
pemilihan denok kenang diketahui masyarakat khususnya yang berdomisili di
Kota Semarang.
2) Melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) dan OPD terkait Kota Semarang serta pengembalian anggaran
pada kegiatan Pengadaan Tanah Pembangunan Kampung Wisata Mangrove
pada saat perubahan anggaran sehingga tidak ada sisa lebih anggaran.
3) Melakukan koordinasi dengan asosiasi/organisasi kepariwisataan antara lain
PHRI, ASITA dan BPW untuk mengupdate data keanggotaan yang sudah
memiliki sertifikasi atau yang belum sehingga sumber daya manusia
kepariwisataan dapat terdata dan mempermudah dalam melakukan pembinaan.
3. Urusan Pertanian
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada
tahun 2017 adalah:
1) Sistem organisasi dan manajerial kelompok tani belum optimal.
2) Keterbatasan sumber daya penyuluh pertanian menyebabkan keterbatasan
dalam pembinaan petani.
3) Berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan ke penggunaan non
pertanian seperti pemukiman, kawasan bisnis dan industri.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4) Infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, dam parit, transportasi, dan unit
pengolahan belum optimal.
5) Belum adanya sentra peternakan rakyat untuk sapi perah maupun
penggemukan.
6) Masih banyak pelaku usaha Bahan Pangan Asal Hewan yang belum memahami
tentang Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
7) Ancaman munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama
serta perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan
lingkungan menyebabkan Kota Semarang berada dalam resiko penyebaran
zoonosis.
8) Untuk penyakit menular pada hewan besar, pemusnahan mata rantai penularan
harus dengan dipotong, namun tidak semua pemilik ternak bersedia
memusnahkan/memotong hewannya karena merasa rugi.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Meningkatkan kapasitas kelompok tani.
2) Memberdayakan penyuluh swadaya yang berasal dari kalangan petani sendiri.
3) Memanfaatkan lahan-lahan pekarangan terutama di kawasan perkotaan untuk
budidaya pertanian.
4) Meningkatkan insfrastruktur pertanian melalui pembangunan dan rehabilitasi
terutama pada jaringan irigasi, embung, dam parit dan jalan pertanian.
5) Pembinaan dan pembuatan sentra kawasan sapi perah dan penggemukan.
6) Melakukan pembinaan dan sosialiasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
7) Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular
ternak melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluar-masuk
hewan dari dan ke Kota Semarang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap sanitasi dan kesehatan lingkungan.
8) Memberikan pengganti kerugian kepada pemilik ternak yang ternaknya
dipotong akibat penyakit menular.
4. Urusan Kehutanan
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama
Tahun 2017:
Adanya kendala dalam mengembangkan atau membangun hutan kota, terkait
dengan keterbatasan atau minimnya lahan milik Pemerintah Kota dan kurangnya
koordinasi instansi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
Pengadaan tanah dan koordinasi instansi terkait lahan/tanah untuk pembangunan
hutan kota.
5. Urusan Wajib Perdagangan
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pilihan perdagangan pada
tahun 2017:
1) Pembangunan Pasar Waru tradisional yang dilaksanakan oleh kontraktor PT.
Bhinneka Citra Prima sampai dengan berakhirnya kontrak prestasi pekerjaan
hanya mencapai 98,65%.
2) Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar MAJT Tahap II yang dilaksanakan
oleh kontraktor PT. Uno Tanoh Seuramo sampai dengan berakhirnya kontrak
prestasi pekerjaan hanya mencapai 93,45%.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Membuat surat peringatan kepada kontraktor pelaksana (surat peringatan I, II,
III).
2) Menarik jaminan pelaksanaan kedua kontraktor dan menyetorkannya ke Kas
Daerah Kota Semarang.
3) Membayar tagihan sesuai capaian prestasi pekerjaan.
6. Urusan Pilihan Perindustrian
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pilihan perindustrian pada
tahun 2017:
1) Rendahnya kualitas produk dan desain produk yang dihasilkan oleh IKM serta
alat/mesin produksi yang digunakan masih banyak menggunakan alat/mesin
manual/tradisional.
2) Masih banyak produk IKM yang belum ber-SNI dikarenakan rendahnya
pemahaman tentang SNI serta masih tingginya biaya pengurusan SNI.
3) Kurangnya pemahaman IKM tentang manajemen produksi/perusahaan.
4) Rendahnya strategi pemasaran produk IKM.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Perlunya pelatihan tentang peningkatan kualitas dan kuantitas produk, pelatihan
kreativitas desain produk serta sosialisasi terkait dengan banlat/hibah/bansos.
2) Sosialisasi dan fasilitasi tentang SNI.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xl
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3) Sosialisasi tentang manajemen produksi/manajemen perusahaan.
4) Perlunya pelatihan pemasaran (cyber marketing) serta teknik/strategi pemasaran
lainnya.
7. Urusan Pilihan Transmigrasi
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pilihan Transmigrasi:
Lokasi penempatan calon transmigran, dimana masing-masing daerah mempunyai
kebijakan sendiri megenai transmigrasi. Hal ini disebabkan karena transmigrasi
tidak ditangani langsung oleh Kementerian Teknis tetapi diserahkan kepada
masing-masing Pemerintah Daerah baik yang penerima maupun pengirim.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
Aktif dalam melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah yang menjadi tujuan
transmigrasi dan Kementerian Teknis.
8. Urusan Pilihan Perencanaan
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pilihan perencanaan pada
tahun 2017:
1) Program Penelitian dan Pengembangan
a) Kegiatan Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Semarang.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya
pemahaman pentingnya SIDa di Kota Semarang, khusunya di OPD-OPD
Pemerintah Kota Semarang.
b) Kegiatan Dokumentasi dan Publikasi Hasil-hasil Penelitian.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi antara lain kurangnya animo
masyarakat untuk mengikuti Lomba Krenova Kota Semarang, belum
dimanfaatkannya secara maksimal hasil temuan dari Lomba Krenova, serta
masih sulitnya menjaring artikel sebagai materi Jurnal Riptek.
c) Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi antara lain adalah hasil-hasil
penelitian masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
2) Program Perencanaan Pembangunan Kota-Kota Menengah
Kegiatan Koordinasi Perencanaan Infrastruktur.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah pencapaian target
penanganan kawasan kumuh di tahun 2017 yang harusnya sudah mampu
menangani 40,00 % dari luas kawasan kumuh yang sebesar 415,83 ha baru
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xli
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
mampu tertangani sebesar 34,20 %. Hal ini dikarenakan beberapa kegiatan
penanganan kumuh penyelesaiannya dilaksanakan secara kawasan/sistem
sehingga untuk beberapa lokasi penanganannya dilaksanakan di luar kawasan
kumuh.
3) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
a) Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi antara lain:
1) Kurang optimalnya integrasi program dan kegiatan lintas OPD dalam
pengembangan ekonomi.
2) Kurangnya pemahaman OPD terhadap Perubahan RPJMD dalam
penyusunan Perubahan Renstra OPD.
b) Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi antara lain:
1) Belum maksimalnya SDM di masing-masing Pokja dalam melaksanakan
fungsinya pada struktur kelembagaan FEDEP sehingga belum mewadahi
terealisasikanya program kerja FEDEP.
2) Belum maksimalnya pengakomodiran keinginan/ kebutuhan klaster yang
tersusun dalam program kerja FEDEP ke masing-masing anggota FEDEP
dari OPD untuk menjadi bagian dari program/kegiatan OPD.
3) Belum optimalnya peran dan fungsi FEDEP yang mengakibatkan belum
bisa secara efektif dalam memberikan saran pertimbangan kepada
Pemerintah Kota guna menumbuh gerakkan roda perekonomian daerah.
4) Belum terartikulasikannya peran & fungsi FEDEP, di lingkup
Stakeholder maupun masyarakat pelaku usaha sehingga eksistensi
FEDEP dinilai kurang maksimal.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Program Penelitian dan Pengembangan
a) Kegiatan Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Semarang.
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan adalah pada Tahun
Anggaran 2018 akan dilaksanakan sinkronisasi Dokumen Penguatan SIDa
dengan Perubahan RPJMD Kota Semarang, Monev pelaksanaan Penguatan
SIDa Kota Semarang, serta Diseminasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
dengan narasumber dari pusat, provinsi, dan atau daerah lain sebagai best
practice; sehingga diharapkan akan ada penguatan kapasitas SDM dalam
pemahaman dan penerapan SIDa serta fasilitasi dan koordinasi Penguatan
SIDa Kota Semarang (TKK, Tim Pokja, dan Sekretariat).
b) Kegiatan Dokumentasi dan Publikasi Hasil-hasil Penelitian.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan adalah dengan
meningkatkan upaya sosialisasi Jurnal Riptek maupun Lomba Krenova Kota
Semarang.
c) Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga.
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan adalah dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian, beserta publikasi dan
sosialisasi (termasuk hasil kelitbangan dari luar Pemerintah Kota Semarang).
2) Program Perencanaan Pembangunan Kota-Kota Menengah
a) Kegiatan Koordinasi Perencanaan Infrastruktur.
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan antara lain:
- Percepatan penanganan kawasan Kampung Bahari Tambaklorok terutama
untuk pembangunan jalan, pasar tradisional dan ruang terbuka hijau.
- Memastikan peanganan kumuh di Kawasan Sawah Besar - Kaligawe
dapat terealisasi di tahun 2018 sehingga capaian penanganan kumuh
dapat kembali sesuai target di 2018.
3) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
a) Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan antara lain:
- Peningkatan intensitas koordinasi di dalam penyusunan program /
kegiatan antar OPD dengan orientasi pada pencapaian target pada lingkup
kota Semarang.
- Perlu proses adaptasi alur pikir OPD dalam penyusunan Perubahan
Renstra dengan berpedoman pada Perubahan RPJMD.
b) Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Adapun solusi dan tidak lanjut yang direncanakan antara lain:
- Evaluasi secara periodik pelaksanaan program di kegiatan pada masing-
masing Pokja.
- Penyusunan Program FEDEP pada awal tahun.
- Untuk penyusunan kepengurusan tim FEDEP selanjutnya di susun
sebelum berakhirnya masa jabatan.
- Sinkronisasi Program FEDEP dan Program Kegiatan OPD anggota
FEDEP.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xliii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
- Pembuatan Berita Acara terhadap seluruh hasil Rapat FEDEP dengan
diketahui Kepala Bappeda selaku Ketua FEDEP, untuk kemudian
diteruskan ke masing-masing OPD yang tergabung dalam Tim FEDEP.
- Ditekankan pada OPD yang tergabung dalam Tim FEDEP bahwa mereka
merupakan perwakilan dari OPD yang bersangkutan, dan bukan sebagai
pribadi.
9. Urusan Pilihan Keuangan
a. Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan keuangan di Kota
Semarang adalah sebagai berikut:
1) Peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan bersih
dan sehat masih rendah, hal ini dapat dilihat dari masih adanya fenomena
warga yang masih membuang sampah yang tidak sesuai dengan tempatnya,
terutama di pinggir jalan dan sungai atau saluran.
2) Masih ada kecamatan dan kelurahan yang rawan bencana alam seperti banjir,
rob dan tanah longsor.
3) Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM baik di kantor Kecamatan maupun
Kelurahan, sehingga pekerjaan kurang optimal.
4) Belum optimalnya penggunaan Informasi Teknologi (IT) dalam pelayanan
publik.
5) Kurang koordinasinya antara OPD Teknis dengan Kecamatan yang
melaksanakan program/kegiatan di wilayah kecamatan.
6) Belum optimalnya sarana prasarana pelayanan publik sesuai standar.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Pengembangan SIMDA dan Integrasi SIM Anggaran dengan SIM pengadaan
barang dan jasa (Sirup).
2) Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan on line sistem
(pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik) terhadap wajib pajak
restoran, pajak hiburan dan akan dilakukan terhadap semua obyek pajak
daerah.
3) Disenyelenggarakannya pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan terkait
pengelolaan dan pemeriksaan pajak daerah bagi pegawai dilingkungan Badan
Pendapatan Daerah Kota Semarang.
4) Melaksanakan yustisi pajak daerah bagi wajib pajak yang melalaikan
kewajibannya:
a) Melakukan sosialisasi kepada wajib pajak tentang pembayaran pajak dengan
sistem online.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xliv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi tentang kebijakan- kebijakan
Pemerintah Pusat tersebut ke DJPK Kementrian Keuangan Republik
Indonesia.
5) Mengalokasikan kegiatan yang bersumber dari dana perimbangan sesuai dengan
peruntukannya dan menyerap penggunaan dana tersebut secara optimal
sehingga silpa kecil dan tidak terkena sanksi penyaluran transfer non tunai.
6) Koordinasi dan konsultasi ke Provinsi mengenai Bantuan Keuangan Provinsi
dan koordinasi dengan OPD penerima bantuan Provinsi.
7) Untuk kebutuhan regulasi jangka panjang menyusun Perubahan Peraturan
Daerah Retribusi yang mengakomodir semua objek retribusi dan untuk jangka
pendek disusun Peraturan Walikota mengenai Penarikan Retribusi.
10. Urusan Pilihan Kepegawaian
a. Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan Kepegawaian di
Kota Semarang adalah sebagai berikut:
1) Adanya moratorium penerimaan CPNS mengakibatkan beberapa Perangkat
Daerah di Pemerintah Kota Semarang melaksanakan penerimaan pegawai
kontrak / pegawai non ASN. Namun belum adanya peraturan yang mengatur
tentang pengelolaan tenaga kontrak/tenaga ASN.
2) Belum terselesaikannya proses inpassing nomenklatur jabatan.
3) Masih Adanya PNS Tugas Belajar yang belum selesai tepat waktu.
4) Penyusunan sistem tambahan penghasilan pegawai yang belum berdasarkan
kelas jabatan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Menyusun Peraturan Walikota Semarang yang mengatur tentang pengelolaan
tenaga kontrak/tenaga non ASN.
2) Melaksanakan percepatan inpassing nomenklatur jabatan melalui asistensi
maupun rapat koordinasi berkala.
3) Memberikan teguran kepada PNS yang bersangkutan.
4) Menyusun kajian sistem tambahan penghasilan pegawai yang berdasarkan kelas
jabatan dengan melibatkan Bagian Organisasi Setda Kota Semarang dalam
perumusannya.
11. Urusan Pilihan Pengawasan
a. Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pengawaasan di
Kota Semarang adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) Masih lambatnya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh beberapa
obrik dan masih adanya temuan-temuan berulang hasil pemeriksaaan.
2) Belum optimalnya inplementasi SPIP dan belum efektifnya penerapan SPIP
disemua OPD dalam membuat RTP dan register resiko.
3) Masih belum memadainya kuantitas Sumber Daya Manusia sehingga masih
ditemui kendala dalam peningkatan kapasitas APIP.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) Meningkatkan komitmen obrik dalam rangka percepatan penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaaan dan meningkatkan koordinasi serta pemahaman atas
rekomendasi hasil pemeriksanaan dengan obrik terkait.
2) Menerapkan strategi peningkatan komitmen implementasi SPIP antara lain:
a) Menyusun RTP tingkat kota sesuai dengan pedoman teknis
penyelenggaraan.
b) Menyusun Register Resiko untuk seluruh OPD dan Register Resiko Strategi
organisasi maupun operasional tingkat Kota Semarang.
c) Meningktakan Kapabilitas APIP dengan beberapa cara yaitu:
(1) Mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti diklat.
(2) Para pegawai secara mandiri berusaha meningkatkan lkompetensi dengan
menambah wawasan sendiri dengan cara rajin membaca maupun
berdiskusi mengenai aturan baru.
(3) Melakukan pelatihan kantor sendiri (PKS) dimana pegawai yang pernah
mengikuti diklat dapat mentrasfer ilmu yang diperoleh kepada pegawai
lain dikantor.
(4) Perlu adanya penambahan jumlah pegawai untuk pengawasan/
pemeriksaan/auditor yang profesional, berintegritas tinggi, bermoral,
berwibawa dan berdisiplin dengan mengirimkan personil mengikuti
sertifikasi fungsional pengawas.
(5) Komitmen pimpinan dan seluruh komponen dalam bersama-sama
meningkatkan kinerja mencapai tujuan penyelenggaraan SPIP dan
Kapabilitas APIP yang memadai.
(6) Melibatkan semua tenaga pemeriksaan dalam perencanaan Program
Kerja Pemeriksaaan Tahunan (PKPT) guna mengetahui dan menganalisis
area kritis mana yang ditemui selama melakukan pengawasan.
12. Urusan Pilihan Unsur Pendukung
a. Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1) SEKRETARIAT DEWAN
a) Adanya peraturan yang menyebabkan honorarirum pendamping sidang-
sidang sekretariat DPRD tidak bisa terserap.
b) Ada beberapa belanja modal yang dilaksanakan pada Anggaran Perubahan
tahun 2017, karena keterbatasan waktu sehingga target yang direncanakan
tidak tercapai.
c) Masih ada beberapa raperda inisiatif DPRD dalam proses pembahasan di
Komisi.
d) Beberapa raperda masih dalam proses harmonisasi oleh Badan Pembentuk
Perda.
e) Pemerintah Kota Semarang belum menyampaikan surat permohonan
berkaitan beberapa raperda yang akan pembahasan.
2) BAGIAN HUKUM
a) Sering berubahnya Peraturan Per-undang-undangan di tingkat pusat sebagai
acuan penyusunan produk hukum daerah.
b) Adanya tumpang tindih/tidak konsisten antara Peraturan Perundang-
undangan di tingkat pusat yang menghambat dalam implementasi Produk
Hukum Daerah (contoh : aturan tentang kerjasama pemanfaatan aset).
c) Kurangnya pemahaman Perangkat Daerah dalam mempersiapkan rancangan
Produk Hukum Daerah.
d) Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan jaringan dokumentasi
dan informasi hukum di kecamatan dan kelurahan.
3) BAGIAN TATA PEMERINTAHAN
a) Tuntuan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan umum serta
peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kewajiban
(kecamatan dan kelurahan).
b) Tuntuan akan penegasan batas antar daerah (antar kecamatan, maupun
dengan kabupaten sekitarnya) dalam rangka penataan daerah untuk
optimalisasi pelayanan publik.
c) Kebutuhan akan informasi yang akurat tentang nama nama unsur rupa bumi
(alami maupun buatan), yang dibakukan dalam penamaan unsur rupa bumi;
d) Globalisasi yang mempengaruhi perilaku dan tatanan sosial budaya
masyarakat.
e) Kecenderungan menurunnya atau melemahnya partisipasi kegotong-
royongan masyarakat.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4) BAGIAN ORGANISASI
a) Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahuun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana menjadi
kendala belum optimalnya penyusunan Standar Analisa Jabatan, Analisa
Beban Kerja, Evaluasi Jabatan dan Standar Kompetensi Manajerial pada
seluruh Perangkat Daerah.
b) Belum semua area perubahan Reformasi Birokrasi dilakukan pembinaan
secara optimal.
c) Beberapa Peraturan Walikota Semarang tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah yang
disusun pada tahun 2016 masih ada yang tumpang tindih dan belum
menyesuaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku sepenuhnya.
d) Adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 dan
kebijakan-kebijakan dari Menteri Dalam Negeri terkait dengan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang terbit pasca pembahasan APBD sehingga sulit
diimplementasikan dengan segera ditambah dengan rendahnya respon dari
Organisasi Perangkat Daerah terkait.
e) Masih terdapat Perangkat Daerah belum menetapkan keputusan Standar
Operasional Prosedur meskipun telah diterbitkan Peraturan Walikota
Semarang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar Operasional
Prosedur.
f) Keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan publik pada Perangkat Daerah
sebagai pemberi pelayanan jasa, administrasi dan / atau barang kepada
masyarakat sebagai pengguna layanan.
5) BAGIAN OTONOMI DAERAH
a) Belum jelasnya rincian kewenangan daerah berdasarkan peraturan yang baru
yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
b) Kurangnya sinkronisasi alur SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) mulai dari perencanaan sampai pelaporan.
6) BAGIAN PEREKONOMIAN
Sulitnya LKM berubah menjadi LKM berbadan hukum dikarenakan kurangnya
SDM yang memahami dalam teknologi, ada persepsi bahwa OJK itu sangat
menakutkan Lembaga Keuangan yang berbadan hukum harus membuat laporan
setiap 4 bulan sekali pada OJK.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
7) BAGIAN ADM. PEMBANGUNAN
a) Belum terintegrasinya Program Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah secara
online baik dari Perencanaan, Pengendalian, Monitoring sampai ke
Pelaporan yang ada di Pemerintah Kota Semarang.
b) Kurang tertibnya laporan pelaksanaan kegiatan oleh Perangkat Daerah
sehingga pelaksanaan pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan
pembangunan kurang optimal.
8) BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Adanya kegiatan yang saling tumpang tindih dengan OPD yang lain sehingga
anggarannya terbatas.
9) BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
a) Proses Pemilihan Pengadaan Barang Jasa dari OPD yang ada dilingkungan
Pemerintah Kota Semarang pada umumnya baru dilaksanakan pada akhir
triwulan pertama.
b) Jumlah personil yang masih kurang untuk staf pelayanan administrasi
perkantoran dan kelompok kerja pengadaan barang/jasa (Personil yang
memiliki sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Layanan Pengadaan
Barang / Jasa Setda Kota Semarang baru berjumlah 6 Orang).
c) Belum ditetapkannya Standart Operasional (SOP) dalam proses pengadaan
barang / jasa di lingkungan Bagian Layanan Pengadaan Barang / Jasa Setda
Kota Semarang.
10) BAGIAN RUMAH TANGGA
a) Kurangnya tempat parkir kendaraan roda 2 (dua) dan kendaraan roda 4
(empat) untuk karyawan maupun tamu di lingkungan Balaikota, Gedung
Pandanaran dan Gedung Juang 45.
b) Kurangnya tempat penampungan/gudang untuk barang-barang yang sudah
tidak dapat dipergunakan/rusak termasuk kendaraan operasional yang
sudah tak layak jalan.
c) Kurangnya kendaraan roda 2 (dua) untuk operasional pegawai dan
kendaraan roda 4 (empat) yang dikelola oleh Bagian Rumah Tangga
untuk melayani tamu-tamu Pemerintah Kota Semarang dan OPD di
lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
d) Menurunnya kualitas gedung dan sarana prasarananya sehingga
memerlukan perawatan yang lebih dan peningkatan fungsinya melalui
perbaikan dan penggantian sarana yang baru.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xlix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
11) BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
a) Kurang optimalnya kerja sama bidang informasi yang dilaksanakan antara
Pemerintah Daerah dengan media masa.
b) Belum optimalnya pelayanan keprotokolan bagi kepala daerah/wakil
kepala daerah dan tamu Pemerintah Daerah.
c) Ketidakberimbangan antara volume kegiatan Kepala Daerah khususnya
dengan tenaga peliputan yang dimiliki oleh Bagian Humas dan Protokol.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan:
1) SEKRETARIAT DEWAN
a) Konsultasi ke Inspektorat kota atau ke Inspektorat propinsi, sehingga
mendapat penjelasan dan solusi yang lebih baik dalam merancanakan dan
melaksanakan pekerjaan.
b) Pengadaan belanja modal perlu dilaksanakan pada anggaran murni / awal
tahun sehingga dari segi waktu bisa tercukupi dan kualitas pekerjaan dapat
lebih baik.
c) Perlu ada kesiapan dari para pengusul baik materi / Naskah akademik, baik
raperda Inisiatif DPRD maupun raperda dari Pemerintah Kota Semarang.
d) Perlu adanya surat permohonan pembahasan kepada DPRD sehingga segera
dibentuk Panitia khusus untuk pembahasan.
2) BAGIAN HUKUM
a) Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama ke berbagai pihak baik
ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun pakar hukum dalam
rangka penyusunan Produk Hukum Daerah dan penanganan permasalahan
hukum.
b) Kegiatan Sosialisasi Produk Hukum dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan serta perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas sosialisasi
dan publikasi Produk Hukum agar dapat menjangkau seluruh Aparat
Pemerintah dan lapisan masyarakat.
c) Mengadakan Bintek/Pelatihan mempersiapkan Rancangan Produk Hukum
Daerah.
d) Perlu diberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum di Kecamatan/Kelurahan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
l
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3) BAGIAN TATA PEMERINTAHAN
a) Memfasilitasi dan melaksanakan tertib administrasi dalam dalam
penyelenggaraan pemerintahan umum, pemerintahan kecamatan dan
kelurahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
b) Melaksanakan pemasangan patok secara bertahap baik batas antar
kelurahan/kecamatan maupun batas daerah antar kabupaten/kota.
c) Melaksanakan pembakuan nama unsur rupabumi secara bertahap baik di
bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang agama dan lain – lain.
d) Memberdayakan masyarakat kota semarang yang berwawasan lingkungan
dengan mempertahankan budaya/etnis serta menjadikan daerah yang
kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan
pengembangan politik, keamanan, sosial, ekonomi, dan budaya.
e) Memberdayakan masyarakat kota semarang dengan kegiatan kerja bahkti
massal dan lomba kelurahan secara bertahap dengan melibatkan partisipasi
dari masyarakat.
4) BAGIAN ORGANISASI
a) Penerapan system aplikasi Analisa Jabatan untuk meningkatkan kinerja
penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
b) Menentukan prioritas penyusunan Standar Kompetensi Manajerial bagi
perangkat daerah yang terdapat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) memasuki
masa purna tugas pada tahun 2017 dan 2018.
c) Menentukan prioritas pembinaan budaya kerja untuk rintisan Gelar Budaya
Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
d) Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan review kelembagaan
bekerja sama dengan pihak akademisi.
e) Menyusun kajian akdemis pembentukan UPT secara lengkap dan
komprehensif sesuai kriteria yang ditetapkan dengan melibatkan OPD terkait
melalui 4 (empat) surat edaran yaitu Surat Edaran tentang Mekanisme
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas atau Badan1); Surat
Edaran tentang Progres Kajian Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas atau Badan 2); Surat Edaran tentang Paparan Kajian Akademis
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas atau Badan3); Surat
Edaran tentang Evaluasi, Pembentukan dan Pengalihan Tugas & Fungsi Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
f) Diperlukan adanya asistensi penyusunan dan penetapan Standar Operasional
Prosedur.
g) Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
peningkatan kinerja perangkat daerah sebagai pemberi layanan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
li
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
5) BAGIAN OTONOMI DAERAH
a) Penyusunan Peraturan tentang Kewenangan Pemerintah Daerah.
b) Penyempurnaan Penyusunan E-SAKIP.
6) BAGIAN PEREKONOMIAN
Asistensi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan kepada Lembaga Keuangan
Mikro yang belum berbadan hukum.
7) BAGIAN ADM. PEMBANGUNAN
Mulai dirintis dan dibangunnya satu sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagai upaya dapat memberikan keuntungan antara lain efisiensi, efektifitas,
tansparansi serta akuntabel dalam Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah
dan dengan menggunakan sistem dimaksud maka kegiatan sistem pengelolaan
sumber daya Pemerintahan terintegrasi.
8) BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
a) Perlu adanya peningkatan kualitas SDM dalam mendukung kegiatan
dimaksud.
b) Perlu adanya dukungan dana yang cukup bagi pelaksanaan kegiatan tersebut.
9) BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
a) Perlunya tindak lanjut secara efektif dan berkelanjutan sehingga proses
pengadaan barang/jasa di kota Semarang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan memfasilitasi OPD dilingkungan Pemerintah Kota Semarang
untuk memulai proses awal pemilihan barang/jasa pada awal Triwulan
pertama.
b) Mengajukan Penambahan Sumber Daya Manusia untuk ditempatkan pada
bagian administrasi perkantoran dan pokja pengadaan Barang/Jasa.
c) Membuat Standart Operasional (SOP) pengadaan barang / jasa, sehingga
proses pengadaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
10) BAGIAN RUMAH TANGGA
a) Mengusulkan untuk dapat di bangun tempat parkir bertingkat di
lingkungan Balaikota maupun di Gedung Pandanaran.
b) Mengusulkan untuk di bangun tempat penampungan/gudang untuk
menyimpan barang-barang dan kendaraan yang sudah tidak terpakai
sebelum di lelang.
c) Pengajuan untuk penambahan kendaraan dinas operasional untuk
operasional pegawai dan melayani tamu-tamu Pemerintah Kota Semarang
dan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
d) Memaksimalkan kondisi yang ada dan meningkatkan kualitas gedung,
peralatan dan perlengkapannya melalui serangkaian pemeliharaan,
perawatan, perbaikan dengan memperhatikan aspek kebersihan,
kelengkapan, keamanan, kenyamanan, keasrian dan keindahan.
11) BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
a) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan maupun pers
media massa yang salah satunya dilakukan melalui kegiatan media
gathering.
b) Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bagian protokol melalui
pelatihan Bahasa Inggris dan keprotokoleran.
c) Menambah tenaga kontrak yang berkompeten di bidang fotografi, editing
video dan peliputan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
liii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi pemerintah daerah sekaligus merupakan pengejawantahan dari
Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 merupakan pedoman dan standar bagi daerah
dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah setempat. Kebijakan akuntansi
juga merupakan instrumen penting dalam rangka penerapan akuntansi. Khususnya dalam
penjabaran Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010. Kebijakan akuntansi ini merupakan
dokumen yang ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah, wajib dijadikan pedoman
oleh fungsi-fungsi akuntansi pada PPKD maupun OPD dan juga pihak Perencana
termasuk Tim Anggaran pada Pemerintah Daerah.
Pengungkapan pada kebijakan akuntansi dengan cara mengidentifikasikan dan
menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan
metode-metode penerapannya. Hal ini secara material mempengaruhi penyajian Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Pengungkapan juga
harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-
prinsip yang sesuai.
Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan ini mengatur penyajian laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose, financial statements) dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode maupun antar
entitas.
Pemerintah Kota Semarang, sebagai entitas pelaporan dalam hal ini adalah Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, mempunyai kewajiban menyusun Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangan-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi ini berlaku untuk entitas pelaporan dan entitas akuntansi dalam
menyusun laporan keuangan OPD dan PPKD. Entitas pelaporan yaitu Pemerintah
Daerah, sedangkan entitas akuntansi yaitu OPD dan PPKD. Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) sebagai entitas akuntansi yang berkewajiban menyusun laporan keuangan atas
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di OPD, selaku pengguna Anggran/Pengguna
Barang, yang selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) agar digabung menjadi laporan keuangan pemerintah daerah.
Laporan keuangan pemerintah kota semarang terdiri dari 7 laporan yang di bagi menjadi
laporan pelaksanaan anggaran, laporan finansial, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CaLK). Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), sedangkan Laporan finansial
terdiri dari Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
Laporan Arus Kas (LAK). CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan
lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan
merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun
laporan finansial.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
liv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang merupakan gabungan dari Laporan
Keuangan seluruh OPD Kota Semarang. Adanya Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kota Semarang maka konsekuensinya di tahun 2017 terdapat SKPD yang dipecah,
digabung ataupun dihapus bahkan ada pembentukan SKPD baru. Berikut Daftar SKPD
Lama dan OPD Baru di Pemerintah Kota Semarang yang telah menyusun Laporan
Keuangan di Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
1 Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Jl. Dr. Wahidin 118 Semarang
Telp. (024) 8412180, 8414883
2 Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Jl. Pandanaran No.79 Semarang
Telp. (024) 8415269
3 RSUD RSUD Jl. Fatmawati No. 1 Semarang
Telp. (024) 7611500
4 a. Dinas Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum
Jl. Madukoro Raya No.7 Semarang
Telp. (024) 76433969
b. Dinas PSDA dan
ESDM
-
5 Dinas Sosial, Pemuda
dan Olah Raga
a. Dinas Sosial
b. Dinas
Kepemudaan dan
Olah Raga
Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang
Telp. (024) 3568540
Jl. Pamularsih No.20 Semarang
Telp. (024) 7606879
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
6 Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset
Daerah
a. Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset
Daerah
b. Badan Pendapatan
Daerah
Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. (024) 3513366, 3515871,
3547956 Pes.1220
Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. (024) 3548920
7
Dinas Tata Kota dan
Perumahan
a. Dinas Penataan
Ruang
b. Dinas Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang
Telp. (024) 3556435
Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang
8 Dinas Penerangan
Jalan dan pengelolaan
Reklame
-
9 Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. 3560767, 3513366
Pes. 1302, 1304, 1305
10 Badan Kepegawaian
Daerah
Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. (024) 3586680
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
11 Bappeda Bappeda JL. Pemuda 148 Semarang
Telp. (024) 3541095
12 Inspektorat Inspektorat Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. (024) 3540129, 3513366 Pes.
1239, 1293
13 BPPT Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Jl. Pemuda 148 Semarang
Telp. (024) 3584501 / 3513366 Ps.
1521, 1530
14 Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Jl. Pemuda No. 146
Telp. 024-3540089
Fax. 024-3547146
15 DPRD DPRD Jl. Pemuda No. 146 Semarang
Telp. 3540002, 3540089
Pes. 1202
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
16 Walikota dan Wakil
Walikota
Walikota dan Wakil
Walikota
Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. 3540003, 3513366 Pes.1214,
1504
17 Kantor Satpol PP Kantor Satpol PP Jl. Ronggolawe No. 10 Semarang
Telp. (024) 7604689
18 BPBD BPBD Jl. Brigjend Soediarto KM 11
Komplek Terminal Penggaron
Telp. 6730212, 6730356
Fax. (024) 6730212
19 Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
Jl. Pemuda No. 175 Semarang
Telp. (024) 3584081, 3584080
20 Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Dinas Perindustrian Jl. Pemuda Nomor 175
Telp. (024) 3584084
21 Dinas Koperasi dan
UKM
Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro
Jl. Pemuda 175 Semarang
Telp. (024) 3584085 / 3584077 Pswt.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
2700
22 Badan
Kesbangpolinmas
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik
Jl. Pemuda No. 175
Telp. (024) 3584045
Pes. (024) 3584077 – 2601, 2602,
2603, 2604, 2605
Fax. (024) 3584045
23 Dinas Kelautan dan
Perikanan
Dinas Perikanan Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang
Telp. (024) 3547998 Pswt.2301
24 Kantor Perpustakaan
dan Arsip
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang
Telp. (024) 3584077 Pswt 2213
25 Dinas PSDA dan
ESDM
-
26 Dinas Kebakaran
Kantor Pemadam
Kebakaran Jl. Madukoro Raya No. 6 Semarang
Telp. 113, 7605871
27 Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
a. Dinas Perhubungan JL. Tambak Aji Raya NO.5 Smg
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
Informatika b. Dinas Komunikasi,
Informatika, Statistik
dan Persandian
Telp. (024) 8662389
Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Telp. (024) 3513366 / 1270
28 Badan Lingkungan
Hidup
Dinas Lingkungan
Hidup
Jl. Tapak Tugurejo Smg
Telp. (024) 8664742
Fax. (024) 8664743
29 Kantor Diklat -
30 Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Dinas Tenaga Kerja Jl. Ki Mangunsarkoro 21 Smg
Telp. (024) 84403335
31 Dinas Pasar Dinas Perdagangan Jl. Dr. Cipto 115 Semarang
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Telp. (024) 3547888,3544303
32 Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Jl. Kanguru Raya No.3 Smg
Telp. (024) 6712563
33 Dinas Kebersihan dan
Pertamanan
-
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
34 Dinas Pertanian Dinas Pertanian Jl. Kompak No.2-3 Smg
35
Kantor Ketahanan
Pangan
Dinas Ketahanan
Pangan
Jl. Kompak Nomor 1 Smg
Telp. (024) 76745957
36 Bapermas a. Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
b. Dinas Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana
Jl. Prof. Soedarto No. 116
Telp. (024) 76745957
Jl. Prof. Soedarto No. 116 Semarang
Telp. (024) 7472221, 7474416
37
Kecamatan Semarang
Selatan
Kecamatan
Semarang Selatan
Jl.Ronggolawe No.2 Semarang
Telp. 024-7602284
Fax . 024-7613173
38
Kecamatan Semarang
Utara
Kecamatan
Semarang Utara
Jl. Barito No. 5 Semarang
Telp. 8451868
Fax . 8451868
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
39
Kecamatan Semarang
Barat
Kecamatan
Semarang Barat
Jl. Taman Seteran Barat No. 1
Semarang
Telp. 3445694
Fax. 3560839
40 Kecamatan Semarang
Timur
Kecamatan
Semarang Timur
Jl. Mr. Wuryanto Km 5 Semarang
Telp. 024-6921021
Fax . 024-7691570
41
Kecamatan Semarang
Tengah
Kecamatan
Semarang Tengah
Jl. Walisongo Km 10 Semarang
Telp. 024-8663031
Fax . 024-8661758
42
Kecamatan
Gunungpati
Kecamatan
Gunungpati
Jl. RM. Hadisoebeno S.122
Semarang
Telp. 7711065
Fax. 7711201
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
43 Kecamatan Tugu Kecamatan Tugu Jl. Dong Biru No.12 Semarang
Telp.6582291
Fax.6585156
44 Kecamatan Mijen Kecamatan Mijen Jl. S. Parman 38 A Semarang
Telp. (024) 8412173
Fax. (024) 8444811
45 Kecamatan Genuk Kecamatan Genuk Jl. H. Kol Iman Soeparto
Tjakrajoeda, SH No. 1 Semarang
Telp. 024-7478588
Fax. 024-7479181
46
Kecamatan
Gajahmungkur
Kecamatan
Gajahmungkur
Jl. Kesatrian 18 A Semarang
Telp. 8504588
Fax . 8444747
47 Kecamatan
Tembalang
Kecamatan Jl. Prof Soedarto SH No.116
Semarang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
Tembalang
Telp.7473400
Fax. 7479182
48
Kecamatan Candisari
Kecamatan
Candisari
Jl. Prof. DR. Hamka Semarang
Telp. 7609732 - 7622390
Fax. 7609732
49 Kecamatan
Banyumanik
Kecamatan
Banyumanik
Jl. Slamet Riyadi No. 8 Semarang
Telp. 6716244
Fax. 6724086
50 Kecamatan Ngaliyan Kecamatan
Ngaliyan
Jl. Brigjen Sudiarto No. 357
Semarang
Tlp. 024-6715382
Fax. 024-6723080
51 Kecamatan
Gayamsari
Kecamatan
Gayamsari
Jl.Ronggolawe No.2 Semarang
Telp. 024-7602284
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO SKPD Lama OPD Baru ALAMAT/NO.TELP
Fax. 024-7613173
52 Kecamatan
Pedurungan
Kecamatan
Pedurungan
Jl. Barito No. 5 Semarang
Telp. 8451868
Fax. 8451868
3.1 ENTITAS PELAPORAN DAN ENTITAS AKUNTANSI
Entitas di pemerintah daerah terdiri atas Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi. Entitas
Pelaporan adalah Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan Pemerintah Daerah yang meliputi: Neraca,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja penguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Yang termasuk ke dalam entitas akuntansi adalah
OPD dan PPKD. Laporan Keuangan entitas akuntansi meliputi Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
3.2 BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah basis
akrual penuh, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas.
Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saathak untuk memperoleh
pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah
atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan
penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak
asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat
pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta
belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.
3.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah. Pengukuran pos-pos dalam laporan
keuangan Pemerintah Daerah menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar
pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing harus dikonversikan terlebih dahulu (menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia) dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
3.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERKAITAN DENGAN
REKENING/AKUN
3.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan
Definisi dan Klasifikasi Pendapatan:
1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
2. Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
3. Pendapatan diklasifikasi berdasarkan kelompok pendapatan, secara garis besar
ada tiga kelompok pendapatan daerah yaitu:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD).
b. Pendapatan Perimbangan.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Pengakuan Pendapatan:
4. Pendapatan LO diakui pada saat:
a. Pemerintah kota Semarang memiliki hak atas pendapatan.
b. Pemerintah kota Semarang menerima kas yang berasal dari pendapatan.
5. Pendapatan LRA diakui pada saat:
Diterima di Rekening Kas Umum Daerah.
Pengukuran Pendapatan:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
6. Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
7. Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran).
Pengungkapan Pendapatan:
8. Hal-hal yangharus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan terkait
dengan pendapatan adalah:
a. Penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun
anggaran.
b. Penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang
bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus.
c. Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan pendapatan
daerah.
d. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
3.4.2 Kebijakan Akuntansi Beban dan Belanja
Definisi dan Klasifikasi Beban dan Belanja:
1. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
2. Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
3. Beban diklasifikasikan menurut:
a. Klasifikasi beban berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari beban pegawai,
beban persediaan, beban jasa, beban pemeliharaan, beban perjalanan dinas,
beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban
penyusutan, beban transfer, dan beban lain-lain.
b. Klasifikasibelanja berdasarkan kelompok terdiri dari belanja langsung dan
belanja tidak langsung.
1) Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
2) Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
c. Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri
dari:
1) Belanja pegawai.
2) Belanja bunga.
3) Belanja subsidi.
4) Belanja hibah.
5) Belanja bantuan sosial.
6) Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa.
7) Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa.
8) Belanja tidak terduga.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
d. Kelompok belanja langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:
1) Belanja pegawai.
2) Belanja barang dan jasa.
3) Belanja modal.
e. Karena adanya perbedaan klasifikasi belanja menurut Permendagri No. 13
tahun 2006 dan Permendagri No. 59 tahun 2007 dengan yang diatur dalam PP
No.71 tahun 2010, maka entitas akuntansi/pelaporan di lingkungan pemerintah
kota Semarang harus membuat konversi untuk klasifikasi belanja yang akan
dilaporkan dalam laporan muka laporan realisasi anggaran (LRA).
f. Setelah dilakukan konversi maka klasifikasi belanja berdasarkan pada
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi.
g. Klasifikasi belanja berdasarkan klasifikasi ekonomi, organisasi dan fungsi
terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja lain-lain/tidak terduga
dan Belanja Transfer.
Pengakuan Beban dan Belanja:
4. Beban diakui pada saat:
a. Timbulnya kewajiban
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain
ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya
tagihan rekening telepon dan rekening listrik.
b. Terjadinya konsumsi aset
Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang
tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam
kegiatan operasional pemerintah.
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu. (Contohnya adalah penyusutan atau
amortisasi).
5. Belanja diakui pada saat:
a. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah.
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
Pengukuran Beban dan Belanja:
6. Belanja diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum
dalam dokumen sumber pengeluaran yang sah dan diukur berdasarkan azas
bruto.
7. Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata
uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan
dikeluarkan.
Pengungkapan Beban dan Belanja:
8. Hal-hal yang harus diungkapkansehubungan dengan beban adalah:
a. Pengeluaran beban tahun berkenaan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
9. Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan belanja adalah:
a. Pengeluaran belanja tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun
anggaran.
b. Penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah.
c. Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi belanja yang didasarkan
pada Permendagri No. 13 tahun 2006 dan Permendagri No. 59 tahun 2007
tentang perubahan atas Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan yang didasarkan pada PP No. 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah.
d. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
3.4.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan
Definisi Pembiayaan:
1. Pembiayaan (financing) adalah seluruh tansaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
2. Pembiayaan diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Pengakuan Pembiayaan:
3. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah.
4. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
Pengukuran Pembiayaan:
5. PengukuranPenerimaan Pembiayaandilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
6. Pengukuran Pengeluaran Pembiayaan yang dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
Pengungkapan Pembiayaan:
7. Hal-hal yang perlu diungkap sehubungan dengan pembiayaan antara lain:
a. Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah tanggal
berakhirnya tahun anggaran.
b. Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan atau pemberian
pinjaman, pembentukan atau pencairan dana cadangan, penjualan aset daerah
yang dipisahkan, penyertaan modal pemerintah kota Semarang.
3.4.4 Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas
Definisi dan Klasifikasi Kas dan Setara Kas:
1. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah yang sangat likuid yang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
siap dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai
yang signifikan.
2. Kas terdiri dari:
a. Kas di Kas Daerah.
b. Kas di Bendahara Penerimaan.
c. Kas di Bendahara Pengeluaran.
d. Kas di BLUD.
e. Kas BOS.
f. Dana Kapitasi.
3. Setara Kas adalah Investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.
4. Setara Kas terdiri dari:
a. Simpanan di bank dalam bentuk deposito kurang dari 3 (tiga) bulan.
b. Surat Utang Negara/Obligasi (kurang dari 3 bulan).
Pengakuan Kas dan Setara Kas:
5. Kas yang berasal dari pendapatan diakui pada saat:
a. Kas tersebut diterima di Rekening Kas Umum Daerah.
b. Kas tersebut diterima di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara
Penerimaan merupakan bagian dari BUD.
c. Pengesahan atas penerimaan pendapatan.
Pengukuran Kas dan Setara Kas:
6. Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai
rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi
rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Pengungkapan Kas dan Setara Kas:
7. Pengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Rincian kas dan setara kas.
b. Kebijakan manajemen setara kas.
c. Informasi lainnya yang dianggap penting.
3.4.5 Kebijakan Akuntansi Piutang
Definisi dan Klasifikasi Piutang:
1. Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah
dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat
perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
akibat lainnya yang sah.
2. Klasifikasi Piutang dibagi atas:
a. Piutang Pendapatan:
1) Piutang Pajak Daerah.
2) Piutang Retribusi.
3) Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Sah.
4) Piutang Lain-lain PAD yang Sah.
5) Piutang Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
6) Piutang Transfer Pemerintah Lainnya.
7) Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya.
8) Piutang Pendapatan Lainnya.
b. Piutang Lainnya:
1) Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang.
2) Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya.
3) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran.
4) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.
5) Beban Dibayar di Muka.
6) Piutang Lain-lain.
Pengakuan Piutang:
3. Piutang diakui diakui ketika diterbitkannya surat ketetapan/dokumen yang sah
pada saat timbulnya hak tagih Pemerintah Kota Semarang antara lain karena
adanya penetapan dan/atau tunggakan pungutan pendapatan, perikatan, transfer
antar pemerintahan dan kerugian daerah serta transaksi lainnya yang belum
dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan.
4. Piutang pajak dapat diakui sebagai piutang memenuhi kriteria:
a. Telah diterbitkan surat ketetapan.
b. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan.
c. Telah diterbitkan surat atau dokumen lain yang sah yang dapat dipersamakan
dengan surat ketetapan atau surat penagihan.
5. Terdapat dua cara yang digunakan untuk pemungutan pajak, yaitu:
a. Self assessment, dimana wajib pajak menaksir serta menghitung pajaknya
sendiri.
b. Official statement, dimana penetapan dilakukan oleh dinas pelayanan pajak.
6. Piutang Pajak Bumi dan Bangunan diakui saat terbitnya Surat Pemberitahuan
Pajak yang Terutang (SPPT).
7. Piutang Retribusi diakui apabila OPD/Unit Kerja telah memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dokumen dasar yang digunakan dalam
pencatatan piutang retribusi adalah Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
atau dokumen sejenis yang sah yang diperlakukan sama dengan SKRD.
8. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan:
Piutang yang termasuk dalam kelompok ini seperti Piutang atas bagian laba
BUMD yang diakui apabila pada suatu tahun buku telah diselenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dalam RUPS tersebut telah ditetapkan
besarnya bagian laba yang disetor ke kas daerah. Apabila persyaratan dokumen
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan telah dipenuhi, namun
sampai dengan tanggal 31 Desember belum diterima pembayarannya, maka pada
akhir tahun buku diakui adanya piutang atas bagian laba BUMD.
9. Piutang Lain-lain PAD yang Sah secara umum diakui apabila telah ditetapkan
jumlahnya, yang ditandai dengan terbitnya surat penagihan atau ketetapan.
Disamping itu apabila pada akhir periode pelaporan masih ada tagihan
pendapatan yang belum ada surat penagihannya, SKPD/Unit Kerja dimaksud
wajib menghitung besarnya piutang tersebut dan selanjutnya menyiapkan
dokumen sebagai dasar untuk menagih. Dokumeninilah yang menjadi dokumen
sumber untuk mengakui piutang, untuk disajikan di neraca.
10. Piutang Denda Pajak diakui dengan dokumen Surat Tagihan Pajak Daerah
(STPD) saat dicatat dalam sistem yaitu SIMPAD, SIMKASDA dan SIMPBB.
11. STPD ini dapat berupa dokumen SKPD/SKPDKB dan/atau SPPT PBB
dan/atauKuitansi Pembayaran dan/atau dokumen lain yang dipersamakan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
12. Piutang Denda Keterlambatan Pekerjaan diakui ketika terjadi keterlambatan
pekerjaan yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) dan belum
dilunasi.
13. Piutang BLUD diakui dengan kriteria:
a. Telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dengan bukti surat
pernyataan tanggung jawab untuk melunasi piutang dan diotorisasi oleh kedua
belah pihak dengan membubuhkan tanda tangan pada surat kesepakatan
tersebut.
b. Telah diterbitkan surat ketetapan.
c. Telah diterbitkan surat penagihan.
14. Piutang Penjualan Kekayaan Daerah yang Tidak Dipisahkan diakui ketika berita
acara hasil lelang diterbitkan dan belum dilunasi.
15. Piutang Hasil dari pengelolaan dana bergulir diakui ketika timbul hak Pemerintah
Kota Semarang yang belum dipenuhi atas bunga atau bagi hasil dana bergulir
yang disepakati oleh pihak penerima dana bergulir berdasarkan perjanjian yang
telah disepakati.
Pengukuran Piutang:
16. Pengukuran piutang dicatat sebesar nilai nominal atas SKPD/SKRD/dokumen
ketetapan lainnya/naskah perjanjian yang belum dibayar sampai dengan akhir
tahun berjalan.
17. Pengukuran piutang denda dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam
Surat Teguran /Surat Tagihan Pajak Daerah.
Piutang Pajak Daerah:
18. Pengukuran saat pengakuan:
a. Piutang pajak dicatat sebesar nilai nominal.yang tercantum dalam Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar/Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan/Surat Tagihan
Pajak Daerah/Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Terutang.
b. Piutang pajak dicatat sebesar nilai penerimaan pajak yang yang sudah
terlanjur dikembalikan kepada wajib pajak, namun seharusnya tidak
dikembalikan kepada wajib pajak sesuai Surat Keputusan Keberatan, Surat
Pelaksanaan Putusan Banding atau Surat Pelaksanaan Putusan Peninjauan
Kembali.
19. Pengukuran setelah pengakuan:
Selanjutnya Piutang Pajak dapat berkurang apabila ada pengurangan, pelunasan,
dan penghapusan, keputusan keberatan, keputusan non keberatan, putusan
banding dan putusan peninjauan kembali yang menyebabkan Piutang Pajak
berkurang. Piutang pajak dapat berkurang karena adanya putusan peninjauan
kembali yang menyebabkan piutang pajak berkurang.
Piutang Retribusi Daerah:
20. Piutang dicatat sebesar nilai nominal atas SKRD/dokumen ketetapan
lainnya/naskah perjanjian yang belum dibayar sampai dengan akhir tahun
berjalan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan:
21. Piutang dicatat sebesar nilai nominal yang besarnya telah ditetapkan dalam hasil
RUPS yaitu bagian laba yang disetor ke kas daerah.
Piutang Lain-lain PAD yang Sah:
22. Piutang dicatat sebesar nilai nominal atas Surat Ketetapan / Surat
Tagihan/dokumen ketetapan lainnya/naskah perjanjian yang belum dibayar
sampai dengan akhir tahun berjalan.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih:
23. Aset berupa piutang di neraca agar terjaga nilainya sama dengan nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value).
Penilaian Piutang:
24. Penilaian kualitas piutang dilakukan berdasarkanjatuh tempo piutang (pendekatan
umur piutang).
25. Kualitas Piutang ditetapkan dalam 4 (empat) golongan, yaitu:
a. Kualitas lancar.
b. Kualitas kurang lancar.
c. Kualitas diragukan.
d. Kualitas macet.
26. Penggolongan Kualitas Piutang Pajak dilakukan dengan ketentuan:
a. Kualitas lancar, dengan kriteria umur piutang kurang dari 1 tahun.
b. Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria umur piutang 1 tahun sampai dengan
2 tahun.
c. Kualitas Diragukan, dengan kriteria Umur piutang diatas 2 sampai dengan 5
tahun.
d. Kualitas Macet, dengan kriteria umur piutang diatas 5 tahun.
27. Persentase Taksiran Penyisihan Piutang Tak Tertagih ditetapkan sebesar:
No Penggolongan
Kualitas Piutang
Persentase Taksiran Penyisihan
Piutang Tak Tertagih Bukan
Pajak dan
Retribusi
dan transfer Pajak Retribusi Transfer
A Lancar 0,5 % 0,5 % 0,5 % 0,5 %
B Kurang Lancar 10 % 10 % 10 %
C Diragukan 50 % 50 % 50 %
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
D Macet 100 % 100 % 101
28. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk Pajak, ditetapkan sebesar:
a. Kualitas Lancar sebesar 0,5% (nol koma lima per seratus).
b. Kualitas Kurang Lancar sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari piutang
kualitas kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan (jika ada).
c. Kualitas Diragukan sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari piutang dengan
kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan (jika ada).
d. Kualitas Macet 100% (seratus per seratus) dari piutang dengan kualitas macet
setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
29. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk objek Retribusi, ditetapkan sebesar:
a. Kualitas Lancar sebesar 0,5% (nol koma lima per seratus).
b. Kualitas Kurang Lancar sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari piutang
kualitas kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan (jika ada).
c. Kualitas Diragukan sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari piutang dengan
kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan (jika ada).
d. Kualitas Macet 100% (seratus per seratus) dari piutang dengan kualitas macet
setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
30. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk objek selain pajak, retribusi dan transfer
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah Lainnya,
ditetapkan sebesar:
a. 0,5% (nol koma lima per seratus) dari Piutang dengan kualitas lancar.
b. 10% (sepuluh per seratus) dari Piutang dengan kualitas kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
c. 50% (lima puluh per seratus) dari Piutang dengan kualitas diragukan setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
d. 100% (seratus per seratus) dari Piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
31. Apabila kualitas piutang masih sama pada tanggal pelaporan, maka tidak perlu
dilakukan jurnal penyesuaian cukup diungkapkan di dalam CaLK, namun bila
kualitas piutang menurun, maka dilakukan penambahan terhadap nilai penyisihan
piutang tidak tertagih sebesar selisih antara angka yang seharusnya disajikan
dalam neraca dengan saldo awal. Sebaliknya, apabila kualitas piutang meningkat
misalnya akibat restrukturisasi, maka dilakukan pengurangan terhadap nilai
penyisihan piutang tidak tertagih sebesar selisih antara angka yang seharusnya
disajikan dalam neraca dengan saldo awal.
Pemberhentian pengakuan:
32. Pemberhentian pengakuan atas piutang dilakukan berdasarkan sifat dan bentuk
yang ditempuh dalam penyelesaian piutang dimaksud. Secara umum penghentian
pengakuan piutang dengan cara membayar tunai (pelunasan) atau melaksanakan
sesuatu sehingga tagihan tersebut selesai/lunas. Pemberhentian pengakuan
piutang selain pelunasan juga dikenal dengan dua cara yaitu: penghapusbukuan
(write-off) dan penghapustagihan (write down).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Penyajian dan pengungkapan piutang:
33. Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Setelah disajikan di neraca,
informasi mengenai akun piutang sekurang-kurang diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan dan
pengukuran piutang.
b. Rincian jenis piutang dan saldo menurut umur.
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, misalnya informasi mengenai piutang
TP/TGR yang masih dalam proses penyelesaian baik secara damai maupun
pengadilan.
d. Jaminan atau sita jaminan jika ada.
e. Informasi lainnya yang dianggap penting.
34. Tuntutan ganti rugi/tuntutan perbendaharaan juga harus diungkapkan piutang
yang masih dalam proses penyelesaian, baik melalui cara damai maupun
pengadilan.
35. Penghapusbukuan piutang harus diungkapkan secara cukup dalam Catatan atas
Laporan Keuangan agar lebih informatif. Informasi yang perlu diungkapkan
misalnya jenis piutang, nama debitur, nilai piutang, nomor dan tanggal keputusan
penghapusan piutang, dasar pertimbangan penghapusbukuan dan penjelasan
lainnya yang dianggap perlu.
3.4.6 Kebijakan Akuntansi Persediaan
Definisi dan Klasifikasi Persediaan:
1. Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
2. Persediaan merupakan aset yang berwujud:
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintah.
Pengakuan Persediaan:
3. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
Pemerintah Kota Semarang dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal.
Pencatatan Persediaan:
4. Pencatatan Persediaan menggunakan Metode Fisik dan Metode Penilaian
Persediaan menggunakan Metode FIFO atau MPKP (masuk pertama keluar
pertama), kecuali Penilaian Persediaan obat termasuk obat untuk tanaman, hewan
atau lainnya menggunakan Metode FIFO dengan mempertimbangkan batas yang
sudah melebihi jangka waktu / kadaluarsa.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pengukuran Persediaan:
5. Persediaan disajikan sebesar:
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
6. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada
perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi
biaya perolehan.
7. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir
diperoleh atau menggunakan metode FIFO (First In First Out) atau persediaan
yang dibeli pertama yang digunakan, sehingga persediaan yang ada tinggal
persediaan hasil atau sisa pembelian akhir.
8. Metode fisik pada jenis persediaan dibuatkan kartu persediaan yang terdiri dari
beberapa kolom yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan.
Pengungkapan Persediaan:
9. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan berkaitan dengan
Persediaan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan.
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
c. Kondisi persediaan.
3.4.7 Kebijakan Akuntansi Investasi
Definisi dan Klasifikasi Investasi:
1. Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan Pemerintah Kota Semarang dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
2. Klasifikasi Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Investasi Jangka Pendek.
b. Investasi Jangka Panjang.
Definisi dan Klasifikasi Investasi:
3. Investasi jangka pendek:
Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan beresiko
rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas) bulan.
4. Investasi jangka pendek terdiri dari:
a. Deposito lebih dari 3 (tiga) bulan, kurang dari 12 (dua belas) bulan.
b. Surat Utang Negara (SUN).
c. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
d. Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Definisi dan Klasifikasi Investasi:
5. Investasi jangka panjang:
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih dari 12 (dua belas) bulan.
6. Investasi jangka panjang terdiri dari:
a. Investasi Non Permanen.
b. Investasi Permanen.
7. Investasi Permanen:
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan.
8. Investasi permanen terdiri dari:
a. Penyertaan Modal Pemerintah Kota Semarang pada perusahaan
Negara/perusahaan daerah, lembaga keuangan Negara, badan hukum milik
Negara, badan internasional dan badan hukum lainnya bukan milik Negara.
b. Investasi permanen lainnya.
9. Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan.
10. Investasi non permanen terdiri dari:
a. Pembelian Surat Utang Negara.
b. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
fihak ketiga.
c. Dana Bergulir yaitu dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan
kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna
Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya.
d. Investasi non permanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk
dimiliki pemerintahkota secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang
dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Pengakuan Investasi:
11. Suatu pengeluaran kas dan/atau asset, penerimaan hibah dalam bentuk Investasi
dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai Investasi apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh Pemerintah
Kota Semarang.
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
12. Dana Bergulir:
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai dana bergulir apabila
memenuhi salah satu kriteria:
a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di
masa yang akan datang dapat diperoleh Pemerintah Daerah.
b. Nilai perolehan atau nilai wajar dana bergulir dapat diukur secara memadai
(reliable).
Pengukuran Investasi:
13. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan sebagai dasar
penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya.
Pengukuran Hasil Investasi:
14. Pengukuran investasi jangka pendek:
a. Investasi dalam bentuk surat berharga:
1) Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat sebesar biaya
perolehan yang di dalamnya mencakup harga investasi, komisi, jasa bank,
dan biaya lainnya.
2) Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat sebesar nilai wajar
atau harga pasarnya.
b. Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai nominalnya, misalnya
deposito berjangka waktu 6 bulan.
15. Pengukuran investasi jangka panjang:
a. Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga
transaksi investasi berkenaan ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka
perolehan investasi berkenaan.
b. Investasi non permanen:
1) Investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai
sebesar nilai perolehannya.
2) Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang
akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
3) Penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah daerah
(seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya
yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan
dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke
pihak ketiga.
16. Pengukuran Dana Bergulir:
Dana Bergulir disajikan di Neraca sebagai Investasi Jangka Panjang-Investasi
Non Permanen-Dana Bergulir. Pada saat perolehan dana bergulir, dana bergulir
dicatat sebesar harga perolehan dana bergulir. Hal tersebut berarti bahwa
pencatatan pertama kali dana bergulir sebesar dana yang digulirkan ke
masyarakat ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk perolehan dana
bergulir.
Penilaian Investasi:
17. Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
a. Metode biaya:
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode biaya akan
dicatat sebesar biaya perolehan. Hasil dari investasi tersebut diakui sebesar
bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada
badan usaha/badan hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas:
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode ekuitas akan
dicatat sebesar biaya perolehan investasi awal dan ditambah atau dikurangi
bagian laba atau rugi sebesar persentasi kepemilikan pemerintah daerah
setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang diterima pemerintah daerah, tidak
termasuk dividen yang diterima dalam bentuk saham, akan mengurangi nilai
investasi pemerintah daerah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.
Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
kepemilikan investasi pemerintah daerah, misalnya adanya perubahan yang
timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan:
Investasi pemerintah daerah yang dinilai dengan menggunakan metode nilai
bersih yang dapat direalisasikan akan dicatat sebesar nilai realisasi yang akan
diperoleh di akhir masa investasi. Metode nilai bersih yang dapat
direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual
dalam jangka waktu dekat.
18. Penggunaan metode-metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai
berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
19. Metode Penilaian Dana Bergulir:
Penilaian dana bergulir Pemerintah Daerah dilakukan dengan metode nilai
bersih yang dapat direalisasikan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value) adalah nilai dana bergulir yang dicatat berdasarkan harga
perolehan dikurangi perkiraan/penyisihan dana bergulir diragukan tertagih.
20. Penilaian kualitas dana bergulir dilakukan berdasarkan kondisi dana bergulir pada
tanggal laporan keuangan dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya jatuh
tempo dana bergulir.
21. Penggolongan kriteria kualitas dana bergulir terdiri atas:
a. Dana bergulir dengan kelola sendiri.
b. Dana bergulir dengan executing agency.
c. Dana bergulir dengan chanelling agency.
22. Dana bergulir dengan kelola sendiri terdiri atas kualitas:
a. Kualitas lancar dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahun.
2) Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo.
3) Penerima dana menyetujui hasil pemeriksaan.
4) Penerima dana kooperatif.
b. Kualitas kurang lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun.
2) Penerima dana dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan.
3) Penerima dana kurang kooperatif dalam pemeriksaan.
4) Penerima dana menyetujui sebagian hasil pemeriksaan.
c. Kualitas diragukan, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 3 sampai dengan 5 tahun.
2) Penerima dana dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan.
3) Penerima dana tidak kooperatif dalam pemeriksaan.
4) Penerima dana tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan.
d. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 5 tahun.
2) Penerima dana dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan.
3) Penerima dana tidak diketahui keberadaannya.
4) Penerima dana mengalamai kesulitan bangkrut dan/atau meninggal dunia.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
5) Penerima dana mengalami musibah (force majeure).
23. Dana bergulir dengan executing agency terdiri atas kualitas:
a. Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Lembaga keuangan bank (LKB), lembaga keuangan bukan bank (LKBB),
koperasi, modal ventura dan lembaga keuangan lainnya menyetorkan
pengembalian dana bergulir sesuai dengan perjanjian dengan pemerintah
daerah.
2) Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo.
b. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) LKB, LKBB, koperasi, modal ventura dan Lembaga Keuangan lainnya
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tidak melakukan
pelunasan.
2) LKB, LKBB, koperasi, modal ventura dan Lembaga Keuangan lainnya
tidak diketahui keberadaannya; dan/atau
3) LKB, LKBB, koperasi, modal ventura dan lembaga lainnya bangkrut.
4) LKB, LKBB, koperasi, modal ventura dan lembagalainnya mengalami
musibah (force majeure).
24. Dana bergulir dengan chanelling agency terdiri atas kualitas:
a. Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahun.
2) Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo.
b. Kualitas kurang lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun.
2) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan
pelunasan.
c. Kualitas diragukan, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun.
2) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan.
3) Surat Tagihan dapat berupa Surat Teguran dari Dinas Koperasi dan Bank
chanelling dan / atau dokumen lain yang dipersamakan.
d. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
1) Umur dana bergulir lebih dari 5 tahun.
2) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketigabelum melakukan pelunasan.
3) Penerima dana bergulir tidak diketahui keberadaannya.
4) Penerima dana bergulir bangkrut/meninggal dunia.
5) Penerima dana bergulir mengalami musibah (force majeure).
Persentase Penyisihan Dana Bergulir:
25. Besaran Penyisihan dana bergulir Tidak Tertagih pada setiap akhir tahun (periode
pelaporan) ditentukan:
a. Kualitas lancar, sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari dana bergulir
dengan kualitas lancar.
b. Kualitas kurang lancar, sebesar 10% (sepuluh persen) dari dana bergulir
dengan kualitas kurang lancar.
c. Kualitas diragukan, sebesar 50% (lima puluh persen) dari dana bergulir
dengan kualitas diragukan.
d. Kualitas macet, sebesar 100% (seratus persen) dari dana bergulir dengan
kualitas macet.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pengungkapan Investasi:
26. Pengungkapan investasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan sekurang-
kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi.
b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen.
c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka
panjang.
d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut.
e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya.
f. Perubahan pos investasi.
27.Pengungkapan dana bergulir, selain mencantumkan pengeluaran dana bergulir
sebagai Pengeluaran Pembiayaan di Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan
Arus Kas, dan Dana Bergulir di Neraca, perlu diungkapkan informasi lain
dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) antara lain:
a. Dasar Penilaian Dana Bergulir.
b. Jumlah dana bergulir yang tidak tertagih dan penyebabnya.
c. Besarnya suku bunga yang dikenakan.
d. Saldo awal dana bergulir, penambahan/pengurangan dana bergulir dan saldo
akhir dana bergulir.
e. Informasi tentang jatuh tempo dana bergulir berdasarkan umur dana bergulir.
3.4.8 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap
Definisi dan Klasifikasi Aset Tetap:
1. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
2. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut:
a. Tanah
Tanah yang diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
b. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan,
memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap dan masa manfaatnya lebih
dari 12 bulan serta dalam kondisi siap pakai.
c. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah daerah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh
pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
e. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai
seluruhnya.
Pengakuan Aset Tetap:
3. Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan
nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan aset tetap sangat andal bila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah.
4. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berwujud.
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan.
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk dipakai.
f. Merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos untuk
dipelihara.
g. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian
barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan. Memenuhi kriteria material/batasan minimal kapitalisasi aset tetap
sebagai berikut:
No. Uraian
Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan
(Rp)
1 Tanah 1
2 Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat 300.000
2.2 Alat-alat Angkutan 300.000
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 300.000
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 300.000
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 300.000
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No. Uraian
Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan
(Rp)
- Alat-alat Kantor 300.000
- Alat-alat Rumah Tangga 300.000
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 300.000
2.7 Alat-alat Kedokteran 300.000
2.8 Alat-alat Laboratorium 300.000
2.9 Alat Keamanan 300.000
3 Gedung dan Bangunan, yang terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung 10.000.000
3.2 Bangunan Monumen 10.000.000
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan, yg terdiri atas:
4.1 Jalan dan Jembatan 10.000.000
4.2 Bangunan Air/Irigasi 10.000.000
4.3 Instalasi 1.000.000
4.4 Jaringan 1.000.000
5 Aset Tetap Lainnya, yang terdiri atas: 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No. Uraian
Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan
(Rp)
5.1 Buku dan Perpustakaan 1
5.2 Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan /
Olahraga
1
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan
a. Hewan
b. Ternak
c. Tumbuhan Pohon
d. Tumbuhan Tanaman Hias
1
1
Persediaan
Persediaan
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1
5. Pengeluaran-pengeluaran peralatan dan mesin kurang dari 300.000 (tiga ratus
ribu rupiah) dengan masa manfaat lebih dari 1 tahun untuk pengadaan barang
dalam bentuk satuan diperlakukan sebagai Persediaan.
6. Pengeluaran-pengeluaran sama dengan atau diatas 300.000 (tiga ratus ribu
rupiah) yang memiliki kriteria sebagai barang pecah belah, mudah rusak dan
rawan hilang diperlakukan sebagai Persediaan.
7. Barang berupa tirai/gordyn/vertical atau horizontal blind / sejenisnya, karpet /
wallpaper dan barang sejenis diperlakukan sebagai persediaan.
8. Barang berupa flashdisk, USB, Mouse, keyboard, Stabiliser, stop kontak portable,
UPS portable, microphone, pesawat telpon /sejenis diperlakukan sebagai
persediaan.
9. Barang berupa perlengkapan tidur dan perlengkapan lainnya (missal: bantal,
guling, kasur, sprei, selimut, bed cover dan sejenisnya) diperlakukan sebagai
persediaan.
10. Barang berupa umbul-umbul, reklame, ompak bendera/sejenisnya diperlakukan
sebagai persediaan.
Pengukuran Aset Tetap:
11. Pengukuran aset tetap dilakukan dengan:
a. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan atau pada saat
diperoleh/diketahui.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi:
1) Biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku.
2) biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang
terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
c. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh atau /diketahui. Sambil menunggu
proses penetapan nilai wajar sebagaimana tersebut diatas tersebut, aset
berkenaan tetap catat dengan nilai Rp1,00 (satu rupiah).
12. Terkait dengan pengukuran Aset Tetap, perlu diperhatikan hal- hal sebagai
berikut:
a. Komponen Biaya Perolehan:
1) Biaya perolehan suatu Aset Tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan. Biaya perolehan aset terdiri dari:
a) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian, setelah
dikurangi dengan diskon dan rabat.
b) Seluruh biaya yang secara langsung dapat dihubungkan/ diatribusikan
dengan aset dan membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset
tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan antara lain:
1. Biaya persiapan.
2. Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost).
3. Biaya pemasangan (installation cost).
4. Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.
5. Biaya konstruksi.
6. Biaya pengujian aset untuk menguji apakah aset telah berfungsi
dengan benar (testing cost). Contoh: biaya pengujian aset pada
proses pembuatan/karoseri mobil.
c) Biaya administrasi dan biaya overhead lainnya bukan merupakan
komponen dari biaya perolehan suatu aset kecuali biaya tersebut dapat
diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa
aset ke kondisi kerjanya (siap pakai).
d) Biaya permulaan (start-up cost) dan biaya lain sejenisnya bukan
merupakan komponen dari biaya suatu aset kecuali biaya tersebut
diperlukan untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
e) Biaya perolehan dari masing-masing Aset Tetap yang diperoleh
secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset
yang bersangkutan.
b. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap:
1) Aktivitas Pengeluaran setelah Perolehan Awal Aset Tetap merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan fungsi sewajarnya atas
obyek yang dipelihara ataupun output/hasil dari aktivitas pemeliharaan
tidak mengakibatkan objek yang dipelihara menjadi bertambah
ekonomis/efisien, dan/atau bertambah umur rekonomis, dan/atau
bertambah volume, dan / atau bertambah kapasitas produktivitasnya
dan/atau tidak mengubah bentuk fisik semula.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja
modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi kedua kriteria
huruf a dan b sebagai berikut:
a) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara:
- Bertambah ekonomis/efisien.
- Bertambah umur ekonomis.
- Bertambah volume.
- Bertambah kapasitas produktivitas.
b) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap
tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang
telah ditetapkan. Memenuhi kriteria material/batasan minimal
kapitalisasi aset tetap, sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan (Rp)
1 Tanah
2 Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
2.1 Alat-alat Berat 300.000
2.2 Alat-alat Angkutan: 300.000
2.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 300.000
2.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 300.000
2.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 300.000
- Alat-alat Kantor 300.000
- Alat-alat Rumah Tangga 300.000
2.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 300.000
2.7 Alat-alat Kedokteran 300.000
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No. Uraian Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan (Rp)
2.8 Alat-alat Laboratorium 300.000
2.9 Alat Keamanan 300.000
3 Gedung dan Bangunan, yang terdiri atas:
3.1 Bangunan Gedung 10.000.000
3.2 Bangunan Monumen 10.000.000
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan, yg terdiri atas:
4.1 Jalan dan Jembatan 10.000.000
4.2 Bangunan Air/Irigasi 10.000.000
4.3 Instalasi 1.000.000
4.4 Jaringan 1.000.000
5 Aset TetapLainnya, yang terdiri atas: 1
5.1 BukudanPerpustakaan 1
5.2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 1
5.3 Hewan/Ternak dan Tumbuhan
a. Hewan
b. Ternak
1
1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No. Uraian Jumlah Harga
Lusin/Set/Satuan (Rp)
c. Tumbuhan Pohon
d. Tumbuhan Tanaman Hias
Persediaan
Persediaan
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1
13. Penambahan masa manfaat karena ada perbaikan terhadap asset tetap baik berupa
overhaul dan renovasi/rehab disajikan pada tabel berikut:
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
1 2 3 4 5
02.02 Alat besar
02.02.01 Alat besar darat Overhaul > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 3
> 45% s.d 65% 5
> 65% 5
02.02.02 Alat besar apung Overhaul > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 45% s.d 65% 4
> 65% 4
02.02.03 Alat bantu Overhaul > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 2
> 45% s.d 65% 4
> 65% 4
02.03 Alat angkutan
02.03.01 Alat angkutan darat
bermotor Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 3
>75% 4
02.03.02
Alat angkutan darat tak
Renovasi > 0% s.d 25% 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
lxxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
bermotor
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
>75% 1
02.03.03 Alat angkutan apung
bermotor Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 6
02.03.04 Alat angkutan ampung
tak bermotor Renovasi > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xc
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
02.03.05.01 Alat angkutan bermotor
udara Overhaul > 0% s.d 25% 3
> 25% s.d 50% 6
> 50% s.d 75% 9
> 75% 12
02.04 Alat bengkel dan alat
ukur
02.04.01 Alat bengkel bermesin Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 3
> 75% 4
02.04.02.01 Alat bengkel tak
bermesin Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xci
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 50% s.d 75% 1
> 75% 1
02.04.03.01 Alat ukur Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.05 Alat pertanian
02.05.01 Alat pengolahaan Overhaul >0% s.d 20% 1
>21% s.d 40% 2
>51% s.d 75% 5
>75%
02.06 Alat kantor dan rumah
tangga
02.06.01 Alat kantor dan rumah Overhaul > 0% s.d 25% 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
tangga
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.06.02 Alat rumah tangga Overhaul > 0% s.d 25%
> 25% s.d 50% 0
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
02.06.03 Komputer
02.06.03.01 Komputer unit Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xciii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
02.06.03.03 Peralatan komputer Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
02.06.04 Meja dan kursi
kerja/rapat pejabat Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
02.07 Alat studio , komunikasi
, dan pemancar
02.07.01 Alat studio Overhaul > 0% s.d 25% 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xciv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.07.02 Alat komunikasi Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.07.03 Peralatan pemancar Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
3 06 04 00 000
Peralatan komunikasi
navigasi Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 5
> 50% s.d 75% 7
> 75% 9
02.08 Alat kedokteran dan
kesehatan
02.08.01 Alat kedokteran Overhaul > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.08.02 Alat kesehatan umum Overhaul > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.09 Alat laboratorium
02.09.01 Unit alat laboratorium Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 4
02.09.02 Alat peraga / praktek
sekolah Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 4
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
02.09.03 Unit alat laboratorium
kimia nuklir Overhaul > 0% s.d 25% 3
> 25% s.d 50% 5
> 50% s.d 75% 7
> 75% 8
02.09.04 Alat laboratorium fisika Overhaul > 0% s.d 25% 3
> 25% s.d 50% 5
> 50% s.d 75% 7
> 75% 8
02.09.05 Alat proteksi
radiasi/proteksi
lingkungan
Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 75% 5
02.09.06 Radiation application &
non destructive testing Overhaul > 0% s.d 25% 2
Laboratory > 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 4
> 75% 5
02.09.07 Alat laboratorium
lingkungan hidup Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 3
> 75% 4
02.09.08 Peralatan laboratorium
hydrodinamica Overhaul > 0% s.d 25% 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
xcix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 25% s.d 50% 5
> 50% s.d 75% 7
> 75% 8
02.09.09 Alat laboratorium
standarisasi kalibrasi &
instrumentasi
Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 5
> 75% 5
02.10 Alat persenjataan
02.10.01 Senjata api Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 3
> 75% 4
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
c
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
02.10.02 Persenjataan non senjata
api Renovasi > 0% s.d 25%
0
> 25% s.d 50% 0
> 50% s.d 75% 1
> 75% 1
02.10.03 Amunisi Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 0
> 50% s.d 75% 1
> 75% 1
02.10.04 Senjata sinar Overhaul > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 0
> 50% s.d 75% 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ci
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 75% 2
02.10.05 Alat khusus kepolisian Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
Alat eksplorasi
02.10.06 Alat eksplorasi topografi Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.10.07 Alat eksplorasi geofisika Overhaul > 0% s.d 25% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 5
> 75% 5
Alat pengeboran
02.10.08 Alat pengeboran mesin Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 6
> 75% 7
02.10.09 Alat pengeboran non
mesin Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ciii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
Alat produksi,
pengolahan dan
pemurnian
02.10.10 Sumur Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
02.10.10 Produksi Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
02.10.10 Pengolahan dan
pemurnian Overhaul > 0% s.d 25% 3
> 25% s.d 50% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
civ
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 50% s.d 75% 7
> 75% 8
Alat bantu eksplorasi
02.10.10 Alat bantu eksplorasi Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 6
> 75% 7
02.10.10 Alat bantu produksi Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 6
> 75% 7
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
Alat keselamatan kerja
02.10.10 Alat deteksi Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 2
> 75% 3
02.10.10 Alat pelindung Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 0
> 50% s.d 75% 1
> 75% 2
02.10.10 Alat sar Renovasi > 0% s.d 25% 0
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 75% 1
02.10.10 Alat kerja penerbangan Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 6
Alat peraga
02.10.10 Alat peraga, pelatihan
dan percontohan
Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 4
> 50% s.d 75% 5
> 75% 5
Peralatan
proses/produksi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
02.10.10 Unit peralatan
proses/produksi Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 3
> 50% s.d 75% 4
> 75% 4
03.11 Bangunan gedung
03.11.01 Bangunan gedung
tempat kerja Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 50
03.11.02 Bangunan gedung
tempat tinggal Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.11.03 Bangunan menara
perambuan Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12 Monumen
03.12.01 Bangunan bersejarah Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12.02 Tugu peringatan Renovasi > 0% s.d 30% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12.03 Candi Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12.04 Monumen/bangunan
bersejarah
Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
03.12.05 Tugu peringatan Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12.06 Tugu titik kontrol/pasti
03.12.06 Tugu/tanda batas Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
03.12.07 Rambu-rambu lalu lintas
darat
Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 75% 4
03.12.08 Rambu-rambu lalu lintas
udara Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 2
> 50% s.d 75% 2
> 75% 4
03.12.09 Rambu-rambu lalu lintas
laut Overhaul > 0% s.d 25% 2
> 25% s.d 50% 5
> 50% s.d 75% 7
> 75% 9
03.12.10 Peralatan olah raga
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
03.12.11 Peralatan olah raga Renovasi > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
04.13 Jalan dan jembatan
04.13.01 Jalan Renovasi > 0% s.d 30% 2
> 30% s.d 60% 5
> 60% 10
04.13.02 Jembatan Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.14 Bangunan air
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
04.14.01 Bangunan air irigasi Renovasi > 0% s.d 5% 2
> 5% s.d 10% 5
> 10% s.d 20% 10
> 20% 10
04.14.02 Bangunan pengairan
pasang surut Renovasi > 0% s.d 5% 2
> 5% s.d 10% 5
> 10% s.d 20% 10
> 20% 10
04.14.03 Bangunan
pengembangan rawa dan
polder
Renovasi > 0% s.d 5% 1
> 5% s.d 10% 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 10% s.d 20% 5
> 20% 5
04.14.04 Bangunan pengamanan
sungai/panti &
penanggulangan bencana
alam
Renovasi > 0% s.d 5% 1
> 5% s.d 10% 2
> 10% s.d 20% 3
> 20% 5
04.14.05 Bangunan
pengembangan sumber
air dan air tanah
Renovasi > 0% s.d 5% 2
> 5% s.d 10% 2
> 10% s.d 20% 3
> 20% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
04.14.06 Bangunan air bersih/ air
baku Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.14.07 Bangunan air kotor Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.15 Instalasi
04.15.01 Instalasi air bersih / air
baku Renovasi > 0% s.d 30% 2
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 30% s.d 45% 7
> 45% s.d 65% 10
> 65% 10
04.15.02 Instalasi air kotor Renovasi > 0% s.d 30% 2
> 30% s.d 45% 7
> 45% s.d 65% 10
> 65% 10
04.15.03 Instalasi pengolahan
sampah Renovasi > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 3
> 45% s.d 65% 5
> 65% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
04.15.04 Instalasi pengolahan
bahan bangunan Renovasi > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 3
> 45% s.d 65% 5
> 65% 5
04.15.05 Instalasi pembangkit
listrik Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.15.06 Instalasi gardu listrik Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 65% 15
04.15.07 Instalasi pertahanan Renovasi > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 3
> 45% s.d 65% 5
> 65% 5
04.15.08 Instalasi gas Renovasi > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.15.09 Instalasi pengaman Renovasi > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 45% s.d 65% 3
> 65% 3
04.15.10 Instalasi lain Renovasi > 0% s.d 30% 1
> 30% s.d 45% 1
> 45% s.d 65% 3
> 65% 3
04.16 Jaringan
04.16.01 Jaringan air minum Overhaul > 0% s.d 30% 2
> 30% s.d 45% 7
> 45% s.d 65% 10
> 65% 10
04.16.02 Jaringan listrik Overhaul > 0% s.d 30% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
> 30% s.d 45% 10
> 45% s.d 65% 15
> 65% 15
04.16.03 Jaringan telepon Overhaul > 0% s.d 30% 2
> 30% s.d 45% 5
> 45% s.d 65% 10
> 65% 10
04.16.04 Jaringan gas Overhaul > 0% s.d 30% 2
> 30% s.d 45% 7
> 45% s.d 65% 10
> 65% 10
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
04.16.05 Alat musik modern /
band Overhaul > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% 2
6 07 00 00 000
Aset tetap dalam
renovasi
6 07 02 01 001
Peralatan dan mesin
dalam renovasi Overhaul > 0% s.d 100% 2
6 07 03 01 001
Gedung dan bangunan
dalam renovasi Overhaul > 0% s.d 30% 5
> 30% s.d 45% 10
> 45% 15
6 07 04 01 001 Jalan irigasi dan jaringan Renovasi /
> 0% s.d 100% 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kode Barang Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi
/Overhaul dari
Hilal Buku Aset
Tetap (di luar
penyusutan)
Penambahan
masa
manfaat
(tahun)
dalam renovasi overhaul
Perhitungan penambahan umur ekonomis sebagaimana point 13 berlaku mulai
pada pemeliharaan tahun 2016.
14. Pengeluaran biaya pemeliharaan terhadap aset tetap yang belum ada nilainya
(nilai Rp1,00) maka biaya pemeliharaan dilakukan kapitalisasi tapi tidak
menambah umur ekonomis.
Penyusutan:
15. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight line
method). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing
periode dengan jumlah yang sama. Rumusan perhitungan penyusutan adalah:
Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan
Masa Manfaat
16. Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan. Asset tetap dengan
tidak memiliki nilai sisa (residu).
17. Masa manfaat aset untuk melakukan perhitungan penyusutan adalah sebagai
berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
TABEL MASA MANFAAT
(TABEL I)
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
PERALATAN DAN MESIN
3 01 00 00 000 Alat besar
3 01 01 00 000 Alat besar darat 10
3 01 02 00 000 Alat besar apung 8
3 01 03 00 000 Alat bantu 7
3 02 00 00 000 Alat angkutan
3 02 01 00 000 Alat angkutan darat bermotor 7
3 02 02 00 000 Alat angkutan darat tak bermotor 2
3 02 03 00 000 Alat angkutan apung bermotor 10
3 02 04 00 000 Alat angkutan apung tak bermotor 3
3 02 05 00 000 Alat angkutan bermotor udara 20
3 03 00 00 000 Alat bengkel dan alat ukur
3 03 01 00 000 Alat bengkel bermesin 10
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
3 03 02 00 000 Alat bengkel tak bermesin 5
3 03 03 00 000 Alat ukur 5
3 04 00 00 000 Alat pertanian
3 04 01 00 000 Alat pengolahan 4
3 05 00 00 000 Alat kantor & rumah tangga
3 05 01 00 000 Alat kantor 5
3 05 02 00 000 Alat rumah tangga 5
3 06 00 00 000 Alat studio, komunikasi dan pemancar
3 06 01 00 000 Alat studio 5
3 06 02 00 000 Alat komunikasi 5
3 06 03 00 000 Peralatan pemancar 10
3 06 04 00 000 Peralatan komunikasi navigasi 15
3 07 00 00 000 Alat kedokteran dan kesehatan
3 07 01 00 000 Alat kedokteran 5
3 07 02 00 000 Alat kesehatan umum 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
3 08 00 00 000 Alat laboratorium
3 08 01 00 000 Unit alat laboratorium 8
3 08 02 00 000 Unit alat laboratorium kimia nuklir 15
3 08 03 00 000 Alat laboratorium fisika nuklir/elektronika 15
3 08 04 00 000 Alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan 10
3 08 05 00 000 Radiation aplication & non destructive testing
laboratory 10
3 08 06 00 000 Alat laboratorium lingkungan hidup 7
3 08 07 00 000 Peralatan laboratorium hydrodinamica 15
3 08 08 00 000 Alat laboratorium standarsasi kalibrasi &
instrumentasi 10
3 09 00 00 000 Alat persenjataan
3 09 01 00 000 Senjata api 10
3 09 02 00 000 Pesenjataan non senjata api 3
3 09 03 00 000 Senjata sinar 5
3 09 04 00 000 Alat khusus kepolisian 4
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
3 10 00 00 000 Komputer
3 10 01 00 000 Komputer unit 4
3 10 02 00 000 Peralatan komputer 4
3 11 00 00 000 Alat eksplorasi
3 11 01 00 000 Alat eksplorasi topografi 5
3 11 02 00 000 Alat eksplorasi geofisika 10
3 12 00 00 000 Alat pengeboran
3 15 04 00 000 Alat kerja penerbangan 10
3 16 00 00 000 Alat peraga
3 16 01 00 000 Alat peraga pelatihan dan percontohan 10
3 17 00 00 000 Peralatan proses/produksi
3 17 01 00 000 Unit peralatan proses/produksi 8
3 18 00 00 000 Rambu-rambu
3 18 01 00 000 Rambu-rambu lalu lintas darat 7
3 18 02 00 000 Rambu-rambu lalu lintas udara 5
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
3 18 03 00 000 Rambu-rambu lalu lintas laut 15
3 19 00 00 000 Peralatan olahraga
3 19 01 00 000 Peralatan olahraga 3
Gedung dan bangunan
4 01 00 00 000 Bangunan gedung
4 01 01 00 000 Bangunan gedung tempat kerja 50
4 01 02 00 000 Bangunan gedung tempat tinggal 50
4 02 00 00 000 Monumen
4 02 01 00 000 Candi/tugu peringatan/prasasti 50
4 03 00 00 000 Bangunan menara
4 03 01 00 000 Bangunan menara perambuan 40
4 04 00 00 000 Tugu titik kontrol/pasti
4 04 01 00 000 Tugu/tanda batas 30
4 04 01 00 000 Pilar/Tugu/Tanda Lainnya 25
4 04 01 00 000 Pagar 20
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
Jalan, irigasi dan jaringan
5 01 00 00 000 Jalan dan jembatan
5 01 01 00 000 Jalan 10
5 01 02 00 000 Jembatan 50
5 02 00 00 000 Bangunan air
5 02 01 00 000 Bangunan air irigasi 50
5 02 02 00 000 Bangunan pengairan pasang surut 50
5 02 03 00 000 Bangunan pengembangan kawat dan polder 25
5 02 04 00 000 Bangunan pengaman sungai/pantai &
penangulangan bencana alam 10
5 02 05 00 000 Bangunan pengembangan sumber air dan air tanah 30
5 02 06 00 000 Bangunan air bersih/air baku 40
5 02 07 00 000 Bangunan air kotor 40
5 03 00 00 000 Instalasi
5 03 01 00 000 Instalasi air bersih / air baku 30
5 03 02 00 000 Instalasi air kotor 30
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
KODE BARANG URAIAN
MASA
MANFAAT
5 03 03 00 000 Instalasi pengolahan sampah 10
5 03 04 00 000 Instalasi pengolahan bahan bangunan 10
5 03 05 00 000 Instalasi pembangkit listrik 40
5 03 06 00 000 Instalasi gardu listrik 40
5 03 07 00 000 Instalasi pertahanan 30
5 03 08 00 000 Instalasi gas 30
5 03 09 00 000 Instalasi pengaman 20
5 03 10 00 000 Instalasi lain 5
5 04 00 00 000 Jaringan
5 04 01 00 000 Jaringan air minum 30
5 04 02 00 000 Jaringan listrik 40
5 04 03 00 000 Jaringan telepon 20
5 04 04 00 000 Jaringan gas 30
Pengungkapan Aset Tetap:
18. Dalam Catatan atas Laporan Keuangan, diungkapkan dasar penilaian yang
digunakan, informasi penting lainnya sehubungan dengan aset tetap yang
tercantum dalam neraca, serta jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap apabila
ada.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
19. Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap
sebagai berikut:
a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount).
b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
1) Penambahan.
2) Pelepasan.
3) Akumulasi penyusutan.
4) Mutasi aset tetap lainnya.
c. Informasi Penyusutan, meliputi:
1) Nilai penyusutan.
2) Metode penyusutan yang digunakan.
3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.
d. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
3.4.9 Kebijakan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
Definisi dan Klasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan:
1. Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan.
2. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta asset tetap lainnya yang proses
perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu
tertentu dan belum selesai pada saat akhir tahun anggaran.
Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan:
3. Suatu asset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang
berkaitan dengan asset tersebut akan diperoleh.
b. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal.
c. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan:
4. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan:
Pengukuran biaya perolehan dipengaruhi oleh metode yang digunakan dalam
proses konstruksi aset tetap tersebut, yaitu secara swakelola atau kontrak
konstruksi.
5. Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:
a. Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.
b. Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan kekonstruksi tersebut.
c. Biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi yang
bersangkutan.
6. Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak konstruksi
meliputi:
a. Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat
penyelesaian pekerjaan.
b. Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung dengan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal pelaporan.
c. Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan
pelaksanan kontrak konstruksi.
Pengungkapan Konstruksi Dalam Pengerjaan:
7. Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam
Pengerjaan pada akhir periode akuntansi:
a. Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan
jangka waktu penyelesaiannya.
b. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya.
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan.
d. Uang muka kerja yang diberikan.
e. Retensi.
8. Dalam Catatan atas Laporan Keuangan, diungkapkan untuk masing-masing
konstruksi dalam pengerjaan yang tercantum di neraca antara lain dasar penilaian
yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount), kebijakan
akuntansi untuk kapitalisasi, dan jumlah pengeluaran pada setiap pos aset tetap
dalam konstruksi.
3.4.10 Kebijakan Akuntansi Dana Cadangan
Definisi dan Klasifikasi Dana Cadangan:
1. Dana Cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar sehingga menjadi tidak proporsional apabila
kebutuhan tersebut dipenuhi hanya melalui penerimaan daerah dalam satu tahun
anggaran.
2. Dana cadangan masuk kedalam bagian dari aset.
Pengakuan Dana Cadangan:
3. Dana cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas Daerah ke
Rekening dana cadangan. Proses pemindahan ini harus melalui proses
penatausahaan yang menggunakan mekanisme LS.
Pengukuran Dana Cadangan:
4. Pembentukan dana cadangan di akui ketika PPKD telah menyetujui SP2D-LS
terkait pembentukan dana cadangan diukur sebesar nilai nominal. Bunga dana
cadangan sebagai penambahan dana cadangan.
5. Hasil pengelolaan hasil danacadangan diukur sebesar nilai nominal.
6. Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran maka BUD akan
membuat surat perintah pemindahanbuku dari Rekening dana cadangan ke
Rekening Kas Umum Daerah untuk pencairan dana cadangan. Pencairan dana
cadangan diukur sebesar nilai nominal.
Pengungkapan Dana Cadangan:
7. Pengungkapan dana cadangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK),
sekurang-kurangnya harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dasar hukum (peraturan daerah) pembentukaan dana cadangan.
b. Tujuan pembentukan dana cadangan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
c. Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan.
d. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan
ditransfer ke rekening dana cadangan.
e. Sumber dana cadangan.
f. Tahun anggaran pelaksanaan dana anggaran.
3.4.11 Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya
Definisi dan Klasifikasi Aset Lainnya:
1. Aset lainnya adalah aset Pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang,
aset tetap, dan dana cadangan.
2. Aset lainnya diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tagihan Jangka Panjang:
1) Tagihan Penjualan Angsuran.
2) Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.
b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
1) Kerjasama Pemanfaatan.
2) Bangun Guna Serah.
3) Bangun Serah Guna.
4) Kerjasama Penyediaan Infrastruktur.
c. Aset Tidak Berwujud:
1) Goodwill.
2) Lisensi dan Frenchise.
3) Hak Paten/Hak Cipta.
4) Royalti.
5) Software.
6) Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
7) Aset Tidak lainnya.
8) Aset Tidak Berwujud Dalam Pengerjaan.
d. Aset Lain – lain:
1) Aset yang diusulkan dihapus.
2) Aset dalam proses penelusuran.
3) Aset tanah yang tidak masuk neraca.
3. Aset lainnya yang menjadi kewenangan PPKD meliputi:
a. Tagihan Jangka Panjang.
b. Kemitraan dengan Pihak ketiga.
c. Aset lain-lain.
4. Aset lainnya yang menjadi kewenangan OPD meliputi:
a. Aset Tak Berwujud.
b. Aset lain-lain.
Pengakuan Aset Lainnya:
Setiap kelompok aset lainnya memiliki karakteristik pengakuan dan pengukuran yang
khas, yaitu sebagai berikut:
1. Tagihan Jangka Panjang:
Tagihan jangka panjang terdiri atas tagihan penjualan angsuran dan tuntutan ganti
kerugian daerah.
a. Tagihan Penjualan Angsuran:
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari
penjualan aset pemerintah daerah secara angsuran kepada pegawai/kepala
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
daerah pemerintah daerah. Contoh tagihan penjualan angsuran antara lain
adalah penjualan kendaraan perorangan dinas kepada kepala daerah dan
penjualan rumah golongan III.
b. Tagihan Tuntutan Kerugian Daerah:
Ganti kerugian adalah sejumlah uang atau barang yang dapat dinilai dengan
uang yang harus dikembalikan kepada negara/daerah oleh seseorang atau
badan yang telah melakukan perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun
lalai.
Tuntutan Ganti Rugi ini diakui ketika putusan tentang kasus TGR terbit yaitu
berupa Surat Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah (SKPKD).
2. Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan barang milik daerah yang dimilikinya,
pemerintah daerah diperkenankan melakukan kemitraan dengan pihak lain dengan
prinsip saling menguntungkan sesuai peraturan perundang-undangan. Kemitraan
ini dapat berupa:
a. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP):
Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik Daerah oleh
pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan
daerah dan sumber pembiayaan lainnya. Kerjasama pemanfaatan (KSP) diakui
pada saat terjadi perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu dengan perubahan
klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lainnya kerjasama-pemanfaatan
(KSP).
b. Bangun Guna Serah – BGS:
Bangun Guna Serah (BGS) adalah pemanfaatan aset berupa tanah milik
pemerintah daerah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau
sarana, berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut
dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya
diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana, berikut
fasilitasnya.
BGS diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu dengan
perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lainnya BGS.
c. Bangun Serah Guna– BSG:
Bangun Serah Guna (BSG) adalah pemanfaatan aset pemerintah daerah oleh
pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan
bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset
yang dibangun tersebut kepada pemerintah daerah untuk dikelola sesuai
dengan tujuan pembangunan aset tersebut. BSG diakui pada saat terjadi
perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari
aset tetap menjadi aset lainnya.
d. Kerjasama Penyediaan Infrastuktur (KSPI):
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) adalah kerjasama antara
Pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KSPI diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu dengan
perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset lainnya KSPI.
3. Aset Tidak Berwujud (ATB):
Aset tidak berwujud (ATB) adalah aset non-moneter yang tidak mempunyai
wujud fisik, dan merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah
daerah. Aset ini sering dihubungkan dengan hasil kegiatan entitas dalam
menjalankan tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan serta sebagian
diperoleh dari proses pengadaan dari luar entitas. Aset tak berwujud terdiri atas:
a. Goodwill:
Goodwill adalah kelebihaan nilai yang diakui oleh pemerintah daerah akibat
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
adanya pembelian kepentingan/saham di atas nilai buku. Goodwill dihitung
berdasarkan selisih antara nilai entitas berdasarkan pengakuan dari suatu
transaksi peralihan/penjualan kepentingan/saham dengan nilai buku kekayaan
bersih perusahaan.
b. Hak Paten atau Hak Cipta:
Hak-hak ini pada dasarnya diperoleh karena adanya kepemilikan kekayaan
intelektual atau atas suatu pengetahuan teknis atau suatu karya yang dapat
menghasilkan manfaat bagi pemerintah daerah. Selain itu dengan adanya hak
ini dapat mengendalikan pemanfaatan aset tersebut dan membatasi pihak lain
yang tidak berhak untuk memanfaatkannya.
c. Royalti:
Nilai manfaat ekonomi yang akan/dapat diterima atas kepemilikan hak
cipta/hak paten/hak lainnya pada saat hak dimaksud akan dimanfaatkan oleh
orang, instansi atau perusahaan lain.
d. Software
Software komputer yang masuk dalam kategori aset tak berwujud adalah
software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware
komputer tertentu. Jadi software ini adalah yang dapat digunakan di komputer
lain. Software yang diakui sebagai ATB memiliki karakteristik berupa adanya
hak istimewa/eksklusif atas software berkenaan. Software dimaksud
merupakan software komputer yang dipergunakan dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun.
e. Lisensi:
Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik hak paten atau hak cipta yang
diberikan kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu Hak Kekayaan Intelektual yang diberi
perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
f. Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang:
Hasil kajian/pengembangan yang memberikan manfaat jangka panjang adalah
suatu kajian atau pengembangan yang memberikan manfaat ekonomis dan/atau
sosial dimasa yang akan datang yang dapat diidentifikasi sebagai aset.
g. Aset Tak Berwujud Lainnya:
Aset tak berwujud lainnya merupakan jenis aset tak berwujud yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam jenis aset tak berwujud yang ada.
h. Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan:
Terdapat kemungkinan pengembangan suatu aset tak berwujud yang diperoleh
secara internal yang jangka waktu penyelesaiannya melebihi satu tahun
anggaran atau pelaksanaan pengembangannya melewati tanggal pelaporan.
Dalam hal terjadi seperti ini, maka atas pengeluaran yang telah terjadi dalam
rangka pengembangan tersebut sampai dengan tanggal pelaporan harus diakui
sebagai aset tak berwujud dalam Pengerjaan (intangible asset – work in
progress), dan setelah pekerjaan selesai kemudian akan direklasifikasi menjadi
aset tak berwujud yang bersangkutan.
Sesuatu diakui sebagai aset tidak berwujud jika dan hanya jika:
1) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang
diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan
mengalir kepada entitas pemerintah daerah atau dinikmati oleh entitas.
2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.
4. Aset Lain-Lain:
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Aset Lain-lain antara lain terdiri dari :
a. Aset yang diusulkan dihapus:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Aset dimaksud merupakan aset yang rusak berat, usang, dan/atau aset tetap
yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan
(proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal).
b. Aset dalam proses penelusuran:
Aset dalam proses penelusuran adalah aset yang dimiliki oleh pemerintah
daerah namun masih membutuhkan penelusuran keberadaannya.
c. Aset tanah yang tidak masuk neraca:
Aset dimaksud adalah aset tanah milik pemerintah daerah, namun tidak dapat
dimanfaatkan lagi untuk menunjang operasional dinas karena terjadi perubahan
fisik/dataran tanahnya hilang antara lain karena abrasi, erosi, dan lain-lain.
Pengukuran Aset Lainnya:
1. Tagihan Jangka Panjang:
a. Tagihan Penjualan Angsuran:
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita
acara penjualan aset yang bersangkutan.
b. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah:
Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan
Pembebanan Kerugian Daerah dengan dokumen pendukung berupa Surat
Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM).
2. Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
a. Kerjasama Pemanfaatan (KSP):
Kerjasama pemanfaatan dinilai sebesar nilai tercatat pada saat perjanjian atau
nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling
berdaya uji.
Setelah selesai perjanjian kerjasama KSP, Pemerintah Daerah dapat
memperoleh hasil KSP yang dapat berupa tanah, gedung, bangunan serta
sarana dan fasilitas yang diadakan oleh mitra KSP.
Hasil KSP tersebut berupa tanah, gedung, bangunan serta sarana dan fasilitas
yang diadakan oleh mitra KSP diakui sejak diserahkan kepada pemerintah
daerah sesuai perjanjian KSP serta dicatat sebesar nilai wajar pada saat
penyerahan.
b. Bangun Guna Serah – BGS:
BGS dicatat sebesar nilai tercatat aset tetap tanah atau nilai wajar pada saat
perjanjian atas tanah yang diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak
ketiga/investor untuk membangun aset BGS tersebut.
Setelah selesai perjanjian kerjasama BGS, Pemerintah Daerah memperoleh
hasil BGS yang sesuai perjanjian yang diadakan oleh mitra BGS.
Hasil BGS tersebut diakui sejak diserahkan kepada pemerintah daerah sesuai
perjanjian BGS serta dicatat sebesar nilai wajar pada saat penyerahan.
c. Bangun Serah Guna – BSG:
BSG dicatat sebesar nilai tercatat aset tetap tanah atau nilai wajar pada saat
perjanjian atas tanah yang diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak
ketiga/investor untuk membangun aset BSG tersebut ditambah nilai perolehan
bangunan yang diserahkan oleh pihak ketiga.
d. Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI):
Kerjasama penyediaan infrastruktur (KSPI) dinilai sebesar nilai tercatat pada
saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif
atau paling berdaya uji.Kerjasama ini dilaksanakan khusus dalam rangka
penyediaan infrastruktur.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Setelah selesai perjanjian kerjasama KSPI, Pemerintah Daerah dapat
memperoleh hasil KSPI berupa infrastruktur seperti jalan, bendungan dan
lainnya yang diadakan oleh mitra KSPI.
Hasil KSPI tersebut diakui sejak diserahkan kepada pemerintah daerah sesuai
perjanjian KSPI serta dicatat sebesar nilai wajar pada saat penyerahan.
3. Aset Tidak Berwujud:
Aset tak berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar
entitas pemerintah daerah untuk memperoleh suatu aset tak berwujud hingga siap
untuk digunakan dan mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa
datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk ke
dalam entitas pemerintah daerah tersebut. Biaya untuk memperoleh aset tak
berwujud dengan pembelian terdiri dari:
a. Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan
potongan harga dan rabat.
b. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset
tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk
penggunaan yang dimaksudkan. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung adalah:
1) Biaya staf yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan.
2) Biaya professional yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat
digunakan.
3) biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi secara baik.
Pengukuran aset tak berwujud yang diperoleh secara internal adalah:
a) Aset Tak Berwujud dari kegiatan pengembangan yang memenuhi syarat
pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya yang
dikeluarkan sejak memenuhi kriteria pengakuan.
b) Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas
sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian dari harga perolehan aset tak
berwujud di kemudian hari.
c) Aset tak berwujud yang dihasilkan dari pengembangan software komputer,
maka pengeluaran yang dapat dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap
pengembangan aplikasi.
d) Aset yang memenuhi definisi dan syarat pengakuan aset tak berwujud, namun
biaya perolehannya tidak dapat ditelusuri dapat disajikan sebesar nilai wajar.
4. Aset Lain-lain:
Salah satu yang termasuk dalam kategori dalam aset lain-lain adalah aset tetap
yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah
direklasifikasi ke dalam aset lain-lain menurut nilai tercatat/nilai bukunya.
Amortisasi:
1. Terhadap aset tak berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas aset tak berwujud
yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi adalah penyusutan terhadap
aset tidak berwujud yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa
manfaatnya.
2. Amortisasi dapat dikukan dengan berbagai metode seperti garis lurus.
Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode
dengan jumlah yang sama. Rumusan tersebut adalah:
Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan
Massa Manfaat
Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan aset dan tidak memiliki
nilai sisa (residu).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3. Masa manfaat aset tak berwujud selain yang memiliki masa manfaat tak terbatas
adalah selama 4 (empat) tahun.
4. Penambahan masa manfaat aset tak berwujud karena adanya perbaikan yang
berupa upgrade disajikan pada tabel sebagai berikut :
Uraian Jenis
Presentase
Renovasi/restorasi/Overhaul
dari Hilal Buku Aset Tetap (di
luar penyusutan)
PENAMBAHAN
MASA
MANFAAT
(TAHUN)
Software Upgrade > 0% s.d 25% 1
> 25% s.d 50% 1
> 50% s.d 75% 2
> 75% s.d 100% 2
Pengakuan Aset Lainnya:
Pengungkapan aset lainnya dalam catatan atas laporan keuangan, sekurang-
kurangnya harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengungkapan aset lainnya dalam catatan atas laporan keuangan,
2. Sekurang-kurangnya harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Besaran dan rincian aset lainnya.
b. Kebijakan amortisasi atas Aset Tidak Berwujud.
c. Kebijakan pelaksanaan kemitraan dengan pihak ketiga
(sewa, KSP,BSG dan BGS).
d. Informasi lainnya yang penting.
3.4.12 Kebijakan Akuntansi Kewajiban
Definisi dan Klasifikasi Kewajiban:
Kewajiban adalah:
Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota Semarang.
Klasifikasi Kewajiban:
Dalam neraca pemerintah kota Semarang, kewajiban diklasifikasikan dalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, yaitu:
1. Kewajiban jangka pendek:
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban pemerintah kota Semarang yang
diharapkan dibayar dalam waktu 12 ( dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2. Kewajiban jangka panjang:
Kewajiban jangka panjang mencakup semua kewajiban pemerintah kota
Semarang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Pengakuan Kewajiban:
1. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
yang ada sampai saat sekarang dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
2. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban
timbul.
Pengukuran Kewajiban:
1. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Pengungkapan Kewajiban:
Untuk meningkatkan kegunaan analisis, informasi-informasi yang harus disajikan
dalam Catatan Atas Laporan Keuangan adalah:
1. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan
berdasarkan pemberi pinjaman.
2. Jumlah saldo kewajiban berupa utang Pemerintah Kota Semarang berdasarkan
jenis sekuritas utang Pemerintah Kota Semarang dan jatuh temponya.
3. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang
berlaku.
4. Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo.
5. Perjanjian restrukturisasi utang yang meliputi:
a. Pengurangan pinjaman.
b. Modifikasi persyaratan utang.
c. Pengurangan tingkat bunga pinjaman.
d. Pengunduran jatuh tempo pinjaman.
e. Pengurangan nilai jatuh tempo pinjman.
f. Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.
6. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umum utang
berdasarkan kreditur.
7. Biaya pinjaman:
a. Perlakuan biaya pinjaman.
b. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan.
c. Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
3.4.13 Kebijakan Akuntansi Ekuitas
Definisi dan Klasifikasi Ekuitas:
1. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah kota Semarang yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah kota Semarang.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Klasifikasi:
2. Ekuitas diklasifikasikan dalam:
a. Ekuitas Awal.
b. Surplus/Defisit LO.
c. Koreksi-koreksi yang menambah/mengurangi Ekuitas.
Pengakuan dan pengukuran ekuitas:
3. Pengakuan dan pengukuran ekuitas telah dijabarkan berkaitan dengan akun
investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya, dana
cadangan, penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan, pendapatan, biaya
dan pengakuan kewajiban.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi:
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca,
Laporan Operasional (LO) dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan
periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan
periode sebelumnya.
Dalam kebijakan ini proses konsolid asi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik
(reciprocal accounts ).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxl
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
4.1 PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA
4.1.1 PENDAPATAN
Setiap Pemerintah Daerah wajib meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan melalui pembangunan daerah. Untuk membangun daerah diperlukan
pembiayaan yang bersumber dari pendapatan. Pendapatan dapat berasal dari
potensi daerah yang bersangkutan maupun dari propinsi dan pusat. Pendapatan
yang digunakan untuk mendanai aktivitas Pemerintah dapat dibagi menjadi
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan), dan
Lain-lain Pendapatan yang Sah. Anggaran dan realisasi pendapatan daerah pada
tahun 2017 serta realisasi tahun anggaran 2016 disajikan sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1. Pendapatan Asli Daerah. 1,692,399,101,122.00 1,791,886,378,674.00 105.88% 99,487,277,552.00 1,491,645,900,065.00
2. Pendapatan Transfer 2,275,292,552,000.00 2,172,687,928,910.00 95.49% (102,604,623,090.00) 2,072,179,143,418.00
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah. - - - - 539,326,752,000.00
Jumlah 3,967,691,653,122.00 3,964,574,307,584.00 99.92% (3,117,345,538.00) 4,103,151,795,483
Pendapatan Daerah :Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Memperhatikan tabel diatas menunjukkan bahwa anggaran Pendapatan Daerah
tahun anggaran 2017 sebesar Rp3.967.691.653.122,00 terealisasi sebesar
Rp3.964.574.307.584,00 atau 99,92%. Dibandingkan realisasi tahun anggaran
2016 Rp4.103.151.795.483,00 hal ini mengandung arti bahwa pendapatan
mengalami penurunan sebesar Rp3.117.345.538,00. Penurunan Realisasi
Pendapatan Daerah tahun anggaran 2017 dari anggaran terjadi pada Pendapatan
Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang sah.
Realisasi masing-masing kelompok pendapatan daerah dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah
Target Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode tahun
anggaran 2017 dan realisasi 2016. Rincian menurut jenis pendapatan masing-
masing jenis PAD tahun anggaran 2017 dan 2016 dapat dijelaskan berdasarkan
obyek pendapatan sebagai berikut:
1) Pendapatan Pajak Daerah
Pajak daerah adalah salah satu sumber pendapatan daerah yang penting
guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Pendapatan dari pajak
daerah berasal dari 11 (sebelas) macam pajak, yaitu Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Bawah Tanah,
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxli
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pajak Sarang Burung Walet, Pajak BPHTB, dan Pajak Bumi dan Bangunan.
Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada Daerah yang terutang oleh
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Selanjutnya Pajak Daerah merupakan salah satu komponen Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang tata cara pemungutannya diatur dengan Peraturan
Daerah (Perda) Kota Semarang. OPD yang melakukan pengelolaan
pendapatan Pajak Daerah adalah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota
Semarang.
Target dan realisasi penerimaan Pajak Daerah tahun 2017 serta realisasi
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Pajak Hotel 69,500,000,000.00 72,041,787,841.00 103.66% 2,541,787,841.00 66,374,406,216.00
2 Pajak Restoran 107,500,000,000.00 111,617,284,979.00 103.83% 4,117,284,979.00 91,789,276,983.00
3 Pajak Hiburan 20,500,000,000.00 22,156,079,295.00 108.08% 1,656,079,295.00 17,601,177,831.00
4 Pajak Reklame 31,000,000,000.00 28,899,109,922.00 93.22% (2,100,890,078.00) 29,428,875,424.00
5 Pajak Penerangan Jalan 205,000,000,000.00 208,428,629,152.00 101.67% 3,428,629,152.00 189,895,462,761.00
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 200,000,000.00 330,660,125.00 165.33% 130,660,125.00 105,999,850.00
7 Pajak Parkir 15,000,000,000.00 15,176,480,717.00 101.18% 176,480,717.00 11,379,780,905.00
8 Pajak Air Bawah Tanah 8,000,000,000.00 8,114,245,075.00 101.43% 114,245,075.00 6,296,980,828.00
9 Pajak Sarang Burung Walet 50,000,000.00 1,020,000.00 2.04% (48,980,000.00) 750,000.00
10 Pajak BPHTB 320,000,000,000.00 416,395,327,140.00 130.12% 96,395,327,140.00 331,793,233,942.00
11 Pajak Bumi dan Bangunan 335,000,000,000.00 348,354,499,317.00 103.99% 13,354,499,317.00 261,821,528,036.00
1,111,750,000,000.00 1,231,515,123,563.00 110.77% 119,765,123,563.00 1,006,487,472,776.00
Pendapatan Pajak Daerah Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Jumlah
Realisasi tersebut diatas merupakan penerimaan dari pokok Pajak Daerah
yang terbayarkan untuk tahun 2017. Sejak akhir tahun 2016 denda pajak
sudah dipisahkan masuk ke dalam Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah, dengan rincian denda pajak tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Rp
1 Pajak Hotel 114,010,908.00
2 Pajak Restoran 209,275,336.00
3 Pajak Hiburan 30,087,170.00
4 Pajak Reklame 289,644,968.00
5 Pajak Penerangan Jalan 138,168.00
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7,223,974.00
7 Pajak Parkir 39,149,974.00
8 Pajak Air Bawah Tanah 25,813,935.00
9 Pajak Sarang Burung Walet 7,200.00
10 Pajak BPHTB -
11 Pajak Bumi dan Bangunan 7,469,065,402.00
8,184,417,035.00 Jumlah
Realisasi 2017Pendapatan Denda Pajak
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Permasalahan Pajak Daerah:
a) Masih adanya Wajib Pajak (WP) yang belum memenuhi kewajiban
membayar pajak.
b) Masih adanya objek pajak yang belum terdaftar.
c) Adanya perubahan regulasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6
Tahun 2016 tentang Reklame dimana di dalam salah satu pasalnya
memuat aturan bahwa Pajak Reklame yang bisa dipungut adalah reklame
yang mempunyai ijin.
d) Pajak Sarang Burung Walet realisasinya tidak mencapai target
dikarenakan banyak obyek sarang burung wallet yang tidak diketahui
pemiliknya / pengelolanya.
e) Masih adanya pembayaran Pajak Air Bawah Tanah secara flat.
f) Penetapan NJOP PBB Tahun 2017 relatif di bawah Harga Pasar Umum
(HPU) sehingga penerimaan BPHTB belum optimal.
g) Masih banyaknya tunggakan PBB sampai dengan Tahun 2016.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
a) Melaksanakan pemeriksaan terhadap wajib pajak dan yustisi terhadap
objek pajak yang belum memenuhi kewajiban membayar pajak.
b) Pendataan Objek Pajak secara intensif.
c) Melakukan koordinasi dengan Dinas Penataan Ruang dan DPMPTSP dan
juga adanya kajian dari Tim Desk Reklame bahwa Reklame yang sudah
mendapat rekomendasi dari Dinas Penataan Ruang bisa dikenakan Pajak
Reklame.
d) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kota
Semarang terkait rekomendasi dan pencucian sarang burung walet yang
ada di Kota Semarang serta dengan Kecamatan untuk mendata dan
mengetahui alamat pemilik atau pengelola sarang burung walet.
e) Melakukan sosialisai ke Wajib Pajak Air Tanah untuk tidak melakukan
pembayaran secara flat dan memasang water meter.
f) Melakukan penyesuaian NJOP PBB Tahun 2018 mendekati Harga Pasar
Umum (HPU) agar pendapatan BPHTB Tahun 2018 meningkat.
g) Melakukan penghapusan sanksi administrasi atas keterlambatan
pembayaran PBB untuk tahun pajak sampai dengan Tahun 2016 periode
November sampai dengan Desember 2017.
2) Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan retribusi adalah pendapatan yang terkait dengan pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus dan /atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
atau badan.
Retribusi Daerah Kota Semarang tahun 2016 dipungut berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang dijelaskan lebih lanjut pada Peraturan Daerah nomor 2 tahun
2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang, Peraturan Daerah
nomor 3 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di Kota Semarang dan
Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu
di Kota Semarang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxliii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu di
Kota Semarang.
Sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun
2016 dan dikuatkan dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 555/0010919 tanggal 20 Juli 2017 disampaikan bahwa
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bidang Komunikasi dan Informatika
baik Provinsi / Kabupaten / Kota tidak diberikan wewenang secara umum
untuk mengelola telekomunikasi termasuk di dalamnya dalah ijin /
rekomendasi untuk pendirian menara seluler / BTS sehingga Pemrintah
Daerah (dalam hal ini Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan
Persandian) tidak dapat menarik retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
Menimbang bahwa rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi
Jasa Usaha di Kota Semarang masih dalam proses evaluasi dan untuk
mengisi kekosongan dasar hukum retribusi pemakaian kekayaan daerah
penggunaan lahan untuk kantin sekolah maka penarikan retibusi dapat
dilaksanakan untuk menggunakan Peraturan Walikota yang mengatur
tentang retribusi penggunaan lahan untuk kantin sekolah.
Aturan ketentuan diatas adalah dasar Pemerintah Kota Semarang dalam
melaksanakan pemungutan pendapatan retribusi. Target dan realisasi
pendapatan retribusi dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Jasa Umum 43.377.783.000,00 37.104.795.331,00 85,54% (6.272.987.669,00) 40.451.140.315,00
2 Jasa Usaha 34.811.802.000,00 27.137.923.526,00 77,96% (7.673.878.474,00) 54.489.299.258,00
3 Perijinan Tertentu 43.234.910.000,00 21.502.139.500,00 49,73% (21.732.770.500,00) 28.274.586.950,00
Jumlah Retribusi Daerah 121.424.495.000,00 85.744.858.357,00 70,62% (35.679.636.643,00) 123.215.026.523,00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Pendapatan Retribusi Daerah
Mendasar tabel di atas menunjukkan bahwa Anggaran Pendapatan
Retribusi Daerah tahun anggaran 2017 sebesar Rp121.424.495.000,00
terealisasi sebesar Rp85.744.858.357,00 atau 70,62%. Dibandingkan dengan
realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp123.215.026.523,00 mengalami
penurunan sebesar Rp37.470.168.166,00.
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2017 dan 2016
dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Retribusi Jasa Umum
Pendapatan Retribusi Jasa Umum merupakan pendapatan yang
berhubungan langsung dengan pelayanan umum pemerintahan dan
pendapatan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxliv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp Rp % Rp Rp
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 35,560,000.00 151,064,500.00 424.82% 115,504,500.00 3,876,771,000.00
2 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 160,000,000.00 165,957,000.00 103.72% 5,957,000.00 157,272,500.00
3 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 4,235,000,000.00 2,529,446,000.00 59.73% (1,705,554,000.00) 3,012,751,000.00
4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6,333,480,000.00 4,920,845,450.00 77.70% (1,412,634,550.00) 6,043,205,700.00
5 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 15,132,120,000.00 15,576,444,500.00 102.94% 444,324,500.00 15,167,582,500.00
6 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang 1,500,000,000.00 628,419,000.00 41.89% (871,581,000.00) -
7 Retribusi Pelayanan Pasar 11,070,366,000.00 10,527,821,881.00 95.10% (542,544,119.00) 9,305,604,465.00
8 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 752,894,000.00 787,387,000.00 104.58% 34,493,000.00 849,052,000.00
9 Retribusi Penggantian Biaya Cek Peta 1,917,163,000.00 1,574,160,000.00 82.11% (343,003,000.00) 1,345,473,000.00
10 Retribusi Penyediaan dan atau Penyedotan Kakus 241,200,000.00 243,250,000.00 100.85% 2,050,000.00 205,738,000.00
11 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 2,000,000,000.00 - 0.00% (2,000,000,000.00) 487,690,150.00
Jumlah Retribusi Jasa Umum 43,377,783,000.00 37,104,795,331.00 85.54% (6,272,987,669.00) 40,451,140,315.00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Retribusi Jasa Umum
Mendasarkan tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan
retribusi jasa umum tahun anggaran 2017 sebesar Rp43.377.783.000,00
terealisasi sebesar Rp37.104.795.331,00 atau 85,54%. Dibandingkan
dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp40.451.140.315,00
mengalami penurunan sebesar Rp3.346.344.984,00. Dan yang tidak
mencapai target anggaran tahun 2017antara lain retribusi pelayanan
parkir di tepi jalan umum, retribusi pengujian kendaraan bermotor,
retribusi pelayanan Tera/TeraUlang, retribusi pelayanan Pasar, retribusi
penggantian Biaya Cek Peta, dan retribusi pengendalian menara
telekomunikasi.
Solusi dan upaya yang dilakukan dalam peningkatan retribusi adalah:
Peningkatan pendapatan parkir tepi jalan umum pada tahun 2017
dengan mencari titik parkir yang belum terdata, melakukan operasi
penertiban juru parkir liar dan membina yang bersangkutan untuk
mengajukan ijin resmi, rencana untuk diberlakukannya parkir meter.
Untuk pengujian kendaraan bermotor dilakukan dengan cara
memberikan sosialisasi kepada semua pengendara kendaraan umum
bahwa penting untuk melakukan uji kendaraan bermotor supaya laik
jalan, mengirimkan surat peringatan/pemberitahuan kepada pemilik
kendaraan bermotor yang akan dan atau telah habis masa uji berkala
kendaraan yang dimiliki, mengadakan operasi gabungan dengan
kepolisian menjaring kendaraan bermotor wajib uji yang tidak
melakukan uji berkala.
Untuk meningkatkan pendapatan biaya cetak peta dengan
mengusulkan penyusunan Peraturan Walikota terkait perubahan tarif
retribusi cetak peta.
Untuk retribusi pengendalian menara telekomunikasi:
Tidak tercapainya target retribusi pengendalian menara
telekomunikasi dikarenakan belum adanya Keputusan Walikota
Semarang tentang Tarif Dasar Retribusi Menara Telekomunikasi
sehingga retribusi tidak dapat ditarik. Solusi yang diupayakan adalah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
dengan mengajukan permohonan penghapusan retribusi Menara
Telekomunikasi untuk tahun anggaran 2018 yaitu memo kepada
Walikota Semarang No 553.1/2397 tanggal 29 Desember 2017 dengan
dasar memo Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah
No.555/0010919 tentang Pengelolaan dan Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
b) Retribusi Jasa Usaha
Pendapatan Retribusi Jasa Usaha merupakan sumber PAD yang
berhubungan dengan pemakaian aset daerah. Retribusi Jasa Usaha dirinci
sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 25.580.365.250,00 19.400.092.731,00 75,84% (6.180.272.519,00) 21.260.831.889,00
2 Retribusi Terminal 47.250.000,00 232.250.600,00 491,54% 185.000.600,00 904.826.000,00
3 Retribusi Tempat Parkir Khusus 1.000.000.000,00 1.059.025.000,00 105,90% 59.025.000,00 731.620.000,00
4 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 6.863.473.750,00 5.288.351.250,00 77,05% (1.575.122.500,00) 4.302.364.000,00
5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/vila 1.277.274.000,00 1.122.257.000,00 87,86% (155.017.000,00) 1.076.486.000,00
6 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 43.439.000,00 35.946.945,00 82,75% (7.492.055,00) 38.511.915,00
7 Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan - - - - 41.000.000,00
8 Kerjasama Lantai Dasar / Pertokoan Simpang Lima - - - - 715.734.000,00
9 Kerjasama PT Narpati - - - - 1.740.000.000,00
10 Sewa Aset Tanah - - - - 9.623.896.672,00
11 Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Anggrek - - - - 22.973.425,00
12 Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Ahmad Dahlan - - - - 202.728.657,00
13 Sewa Lahan Sam Poo Kong - - - - 132.420.000,00
14 Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas - - - - 144.477.700,00
15 Sewa Lapangan Golf - - - - 1.550.000.000,00
16 Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima - - - - -
17 Sewa Lahan Dr. Cipto PT Indosat - - - - 55.995.000,00
18 Sewa Lahan PT Tirto Podo Moro - - - - 103.000.000,00
19 Sewa Lahan PT XL Axiata Tbk - - - - 55.995.000,00
20 Sewa Lahan Hotel Tentrem - - - - 11.786.439.000,00
Jumlah Retribusi Jasa Usaha 34.811.802.000,00 27.137.923.526,00 77,96% (7.673.878.474,00) 54.489.299.258,00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Retribusi Jasa Usaha
Mendasarkan data tabel di atas, menunjukkan bahwa anggaran
penerimaan jasa usaha tahun 2017 sebesar Rp34.811.802.000,00 realisasi
sebesar Rp27.137.923.526,00 atau 77,96%. Dibandingkan dengan
realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp54.489.299.258,00 mengalami
penurunan sebesar Rp27.351.375.732,00. Yang tidak mencapai target
anggaran Tahun 2017 antara lain retribusi pemakaian kekayaan daerah,
retribusi tempat rekreasi dan olahraga, retribusi tempat penginapan, dan
retribusi tempat pelelangan ikan. Penyebab tidak tercapainya Retribusi
Jasa Usaha antara lain sebagai berikut:
1) Retribusi tempat rekreasi dan olah raga tidak memenuhi target salah
satunya karena GOR Trilomba Juang masih dalam tahap renovasi
sehingga menyebabkan berkurangnya obyek retribusi dan kegiatan di
Trilomba Juang berdampak pada penyewa lapangan maupun toko dan
perkantoran yang tidak menyewa setahun penuh.
2) Retribusi tempat penginapan / pesanggrahan / villa tidak memenuhi
target dikarenakan adanya perbaikan lantai kamar hotel dan toilet di
masing-masing kamar selama kurang lebih 4 bulan. Solusi yang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
dilakukan adalah dengan peningkatan pelayanan dan promosi dengan
lebih giat lagi.
3) Tidak tercapainya Retribusi Tempat Pelelangan Ikan dikarenakan
adanya pembangunan Kampung Bahari menyebabkan kapal-kapal
nelayan sulit untuk bersandar sehingga hasil lelang tidak dapat
disetorkan ke TPI. Solusi yang diupayakan adalah dengan
memberikan pembinaan kepada nelayan agar bisa mengoptimalkan
kapal nelayan agar bisa bersandar untuk lelang di TPI.
Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah terdiri dari:
a) Penggunaan mobil kebakaran.
b) Penggunaan peralatan proteksi.
c) Penggunaan rumah bertingkat.
d) Penggunaan mobil jenazah.
e) Penggunaan rumah deret.
f) Ijin reklame.
g) Retribusi kantin.
h) Penggunaan lahan parkir.
i) Penggunaan gedung pertemuan.
j) Penggunaan gedung dan lahan TBRS.
k) Penggunaan lahan Taman Lele.
l) Penggunaan lahan Goa Kreo.
m) Penggunaan Gedung Juang 45.
n) Penggunaan Gedung Balaikota.
o) Penggunaan Balai Kelurahan dan Kecamatan.
p) Penggunaan lahan PKL.
q) Penggunaan lahan pasar ikan higienis.
r) Sewa lapangan golf.
s) Penggunaan lahan pujasera Ngaliyan.
t) Kerjasama lantai dasar Pertokoan Simpang Lima.
u) Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Anggrek.
v) Sewa Lahan Ciputra-Ahmad Dahlan.
w) Sewa Aset Tanah.
c) Retribusi Perijinan Tertentu
Retribusi perijinan tertentu merupakan pendapatan yang berhubungan
dengan fungsi Pemerintah Daerah sebagai regulator dan otorisasi untuk
memberikan ijin terhadap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.
Retribusi Perijinan Tertentu merupakan sumber PAD dapat dirinci pada
tabel sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Retribusi Izin Persewaan Alat Berat - - - - 56,000,000.00
2 Retribusi IzinTrayek 77,150,000.00 64,875,000.00 84.09% (12,275,000.00) 78,575,000.00
3 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 30,037,051,000.00 14,327,715,700.00 47.70% (15,709,335,300.00) 19,259,130,800.00
4 Retribusi Izin Gangguan atau Keramaian 9,425,709,000.00 3,623,936,900.00 38.45% (5,801,772,100.00) 5,472,481,100.00
5 Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing 3,695,000,000.00 3,485,611,900.00 94.33% (209,388,100.00) 3,408,400,050.00
43,234,910,000.00 21,502,139,500.00 49.73% (21,523,382,400.00) 28,274,586,950.00
Retribusi Perijinan Tertentu
Jumlah Retribusi Perijinan Tertentu
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Memperhatikan data tabel di atas Anggaran Penerimaan retribusi
perijinan tertentu tahun anggaran 2017 sebesar Rp43.234.910.000,00
terealisasi sebesar Rp21.502.139.500,00 atau 49,73%. Dibandingkan
dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp28.274.586.950,00
mengalami penurunan sebesar Rp6.772.447.450,00. Pendapatan retribusi
perijinan tertentu secara keseluruhan maupun per mata retribusi tidak
mencapai target anggaran.
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan terealisasi sebesar
Rp14.327.715.700,00 dari anggaran Rp30.037.051.000,00 atau sebesar
47,70%. Penyebab tidak tercapainya target anggaran tersebut karena
wajib retribusi IMB yang masuk pada tahun 2017 sebagian besar nilai
retribusinya kecil (rata-rata sekitar Rp10.000,00 per meter).
Untuk Retribusi ijin gangguan (HO) terealisasi sebesar
Rp3.623.936.900,00 dari anggaran sebesar Rp9.425.709.000,00
dikarenakan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011
tentang Ijin Gangguan dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012
tentang Retribusi Perijinan Tertentu bahwa permohonan daftar ulang bagi
pemohon Ijin Gangguan tidak dikenakan pembayaran retribusi kembali
dan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2017
tentang Pencabutan Aturan Izin Gangguan / HO mulai tanggal 24
Desember 2017.
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
merupakan pendapatan yang diterima dan dikelola melalui Sekretariat
Daerah Kota Semarang yang berupa PAD dari pembagian laba atas
penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang pada Perusahaan Daerah atau
Badan Usaha Milik Daerah. Realisasi tahun anggaran 2017 dan 2016 dapat
dirinci sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Perusda RPH dan BPH 5,979,510.00 5,979,809.00 100.01% 299.00 77,623,330.00
2 Perusda Percetakan 169,439,733.00 169,439,733.00 100.00% - 120,038,570.00
3 Perusda Bank Pasar 373,120,164.00 373,120,164.00 100.00% - 249,489,648.00
4 Bank JaTeng Cabang Semarang 17,302,745,502.00 17,304,745,502.00 100.01% 2,000,000.00 11,890,281,241.00
5 Perusahaan daerah BPR/BKK 1,180,070,721.00 1,180,070,721.00 100.00% - 1,071,546,959.00
6 PDAM 9,458,205,210.00 9,458,205,210.00 100.00% -
28,489,560,840.00 28,491,561,139.00 100.01% 2,000,299.00 13,408,979,748.00 Jumlah
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Tabel di atas menggambarkan bahwa Anggaran Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan tahun anggaran 2017 sebesar Rp28.489.560.840,00
terealisasi sebesar Rp28.491.561.139,00 atau 100,01%. Dibandingkan
dengan realisasi tahun anggaran 2017 sebesar Rp13.408.979.748,00
mengalami kenaikan sebesar Rp15.082.581.391,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4) Lain-lain PAD yang Sah
Lain-Lain PAD yang Sah merupakan unsur PAD diluar pajak dan
retribusi. Pendapatan ini dihasilkan oleh Organisasi Perangkat Kerja (OPD)
Kota Semarang. Adapun pada tahun 2017 ini OPD yang menghasilkan
pendapatan ini antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Kota
Semarang, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, Dishub, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian, Dinas
Perdagangan, serta Dinas Kelautan & Perikanan.
Pendapatan Lain – lain PAD Yang Sah untuk periode tahun anggaran
2017 dan tahun 2016 dapat dirinci sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Pendapatan BLU RSUD 159,892,625,000.00 177,840,628,273.00 111.23% 17,948,003,273.00 130,264,266,621.00
2 Fasilitas Umum - - - - 251,306,500.00
3 Pelepasan Hak Atas Tanah 50,000,000.00 - 0.00% (50,000,000.00) -
4 Penjualan Peralatan / Perlengkapan Kantor yang tidak terpakai 750,000,000.00 2,129,204,948.00 283.89% 1,379,204,948.00 1,379,824,770.00
5 Jasa Giro Kas Daerah 15,000,000,000.00 10,676,378,254.00 71.18% (4,323,621,746.00) 19,823,411,810.00
6 Bunga Deposito 50,000,000,000.00 50,429,015,822.00 100.86% 429,015,822.00 59,778,995,932.00
7 Hasil Pengelolaan Dana Bergulir 75,000,000.00 29,340,813.00 39.12% (45,659,187.00) 144,077,823.00
8 Lain lain BPKAD - 7,229,441,147.00 - 7,229,441,147.00 78,519,177,574.00
9 Denda Pajak 7,000,000,000.00 8,184,417,035.00 116.92% 1,184,417,035.00 742,968,508.00
10 Penjualan Hasil Pertanian 106,000,000.00 101,020,130.00 95.30% (4,979,870.00) 109,910,800.00
11 Penjualan Hasil Peternakan 944,754,064.00 1,241,828,100.00 131.44% 297,074,036.00 1,133,033,701.00
12 Penjualan Hasil Perikanan 22,951,000.00 46,255,000.00 201.54% 23,304,000.00 30,125,000.00
13 Penerimaan Lain lain BLU Terminal 36,744,900,000.00 25,491,962,347.00 69.38% (11,252,937,653.00) 22,409,961,637.00
14 Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional 38,104,811,000.00 39,344,638,330.00 103.25% 1,239,827,330.00 28,928,389,955.00
16 Pendapatan Denda Retribusi - - - - 384,900,000.00
17 Pendapatan Listrik Dinas Pasar 1,623,629,000.00 2,269,227,931.00 139.76% 645,598,931.00
18 Pendapatan dari Pengembalian - - - - 4,634,070,387.00
19 Dana BOS 120,420,375,218.00 121,121,477,485.00 100.58% 701,102,267.00
430,735,045,282.00 446,134,835,615.00 103.58% 15,399,790,333.00 348,534,421,018.00
Lain-Lain PAD Yang Sah Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Jumlah Lain lain PAD yang Sah
Mendasarkan tabel di atas menunjukkan Anggaran lain–lain PAD yang
sah tahun anggaran 2017 sebesar Rp 430.735.045.282,00 terealisasi sebesar
Rp446.134.835.615,00 atau 103,58%. Dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2016 sebesar Rp348.543.421.018,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp97.600.414.597,00.
Penerimaan lain-lain BLU tidak memenuhi target karena perencanaan
beroperasinya 8 (delapan) koridor dan feeder pada tahun 2017 belum dapat
terlaksana semua. Pada awal tahun 2017 baru beroperasi 4 (empat) koridor
dan pada tanggal 31 Maret 2017 baru dibuka koridor 5 dan 6, dan tidak
membuka koridor baru lagi pada tahun 2017. Selain itu banyak armada yang
sudah tidak laik jalan sehingga tidak beroerasi. Hal ini mengakibatkan
interval antar bus jauh dan mengakibatkan penumpang beralih ke moda
transportasi lain.
Pelepasan hak atas tanah tidak terealisasi di tahun 2017 dikarenakan sejak
tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang sudah mengajukan pelepasan Hak
Atas Tanah Milik Pemerintah Kota Semarang namun sampai sekarang masih
pembahasan di Pansus DPRD. Untuk jasa giro daerah tidak memenuhi target
karena realisasinya tergantung posisi keuangan di rekening 668.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxlix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat tidak
memenuhi target karena berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Pinjaman Dana Bergulir Bagi Koperasi dan
Usaha Mikro di Kota Semarang maka mulai tahun 2017 Pinjaman atas Dana
Bergulir tidak dibebani bunga sedangkan realisasi tahun 2017 adalah bunga
sisa dari pinjaman kredit Wibawa yang dikelola oleh Bank Pasar sebelum
tahun 2017.
Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah terdapat Pendapatan Lain-lain
BPKAD sebesar Rp7.229.441.147,00. Pos ini dapat dirinci sebagai berikut:
Realisasi 2017
Rp
1 Tirto Podomoro 7,833,600.00
2 Many to many 67,890,000.00
3 Kerugian Daerah 53,819,000.00
4 Klaim Bumida 354,982,369.00
5 Denda Retribusi 117,390,700.00
6 Bagi Hasil Koperasi 1,069,217.00
7 Kontribusi Kantin UPTD Diknas 837,503,721.00
8 Pembayaran Piutang Wonderia 600,000,000.00
9 UJB yang menjadi PAD 426,948,000.00
10 Hutang Kasda 24,750,000.00
11 BLUD Puskesmas 49,893,628.00
12 Pengembalian Belanja 2,862,798,893.00
13 Denda Proyek 1,789,929,216.00
14 Kelebihan pembayaran ATK 18,628,107.00
15 Kelebihan pembayaran honor 7,101,000.00
16 Bunga Bank 8,903,696.00
7,229,441,147.00 JUMLAH
Lain-Lain BPKAD
b. Pendapatan Transfer
Rp Rp % Rp Rp
1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 1.707.163.152.000,00 1.640.978.289.914,00 96,12% (66.184.862.086,00) 1.644.277.729.716,00
2 Transfer Pemerintah Pusat Lainya - - - - -
3 Transfer Pemerintah Provinsi 568.129.400.000,00 531.709.638.996,00 93,59% (36.419.761.004,00) 427.901.413.702,00
Jumlah Pendapatan Transfer 2.275.292.552.000,00 2.172.687.928.910,00 95,49% (102.604.623.090,00) 2.072.179.143.418,00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Pendapatan Transfer
Dari tabel di atas menggambarkan jumlah realisasi Pendapatan Transfer untuk
periode tahun anggaran 2017, dengan rincian sebagai berikut:
1) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Pemerintah Kota
Semarang untuk anggaran dan realisasi pada periode 2017 dan realisasi
2016 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cl
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp Rp % Rp Rp
1 Dana Bagi Hasil Pajak 207.035.190.000,00 176.494.028.756,00 85,25% (30.541.161.244,00) 182.951.352.221,00
2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2.902.106.000,00 1.538.622.763,00 53,02% (1.363.483.237,00) 2.731.426.525,00
3 Dana Alokasi Umum 1.190.422.387.000,00 1.190.422.387.000,00 100,00% - 1.211.708.204.000,00
4 Dana Alokasi Khusus 306.803.469.000,00 272.523.251.395,00 88,83% (34.280.217.605,00) 246.886.746.970,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 1.707.163.152.000,00 1.640.978.289.914,00 96,12% (66.184.862.086,00) 1.644.277.729.716,00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Memperhatikan data pada tabel Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat –
Dana Perimbangan sebesar Rp1.707.163.152.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp1.640.978.289.914,00 atau 96,12%. Bila dibandingkan dengan realisasi
tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp3.299.439.802,00.
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan terdiri atas Dana Bagi
Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum dan
Dana Alokasi Khusus.
a) Dana Bagi Hasil Pajak
Transfer Pemerintah Pusat pada pendapatan Bagi Hasil Pajak
merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
yang berupa bagi hasil dari PBB, Pajak Penghasilan OPDN, PPH pasal
25/29, dan bagi hasil cukai hasil tembakau. Untuk periode tahun
anggaran 2017 dan 2016, Dana Bagi Hasil Pajak dapat dirinci sebagai
berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 10,334,043,000.00 9,554,407,336.00 92.46% (779,635,664.00) 15,351,809,483.00
2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (Pph) OPDN dan Pasal 21 135,214,636,000.00 113,051,127,501.00 83.61% (22,163,508,499.00) 97,729,343,222.00
3 Bagi Hasil dari PPH Pasal 25/29 53,518,396,000.00 45,910,001,823.00 85.78% (7,608,394,177.00) 62,675,208,552.00
4 Bagi Hasil Cukai Tembakau 7,968,115,000.00 7,978,492,096.00 100.13% 10,377,096.00 7,194,990,964.00
207,035,190,000.00 176,494,028,756.00 85.25% (30,541,161,244.00) 182,951,352,221.00
Dana Bagi Hasil Pajak Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak
Data tabel diatas bahwa Dana Bagi Hasil Pajak tidak mencapai target
dikarenakan pada triwulan IV dana tidak di transfer serta adanya PMK
No.187/PMK.07/2017 tentang Perubahan Rincian DBH dan Penetapan
Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH pada Tahun Anggaran 2017 serta
Tata Cara Penyelesaian yang terbit tanggal 8 Desember 2017 dimana ada
perubahan Alokasi DBH termasuk PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29.
Namun perubahan tersebut tidak disesuaikan dalam APBD Perubahan
2017 karena APBD Perubahan 2017 sudah ditetapkan sedangkan PMK
baru terbit tanggal 18 Desember 2017.
Solusi yang diupayakan antara lain adalah melakukan koordinasi
dengan DJPK untuk mengetahui penyebab tidak ditransfernya dana di
Triwulan IV sehingga dana triwulan IV tahun berikutnya tetap tercapai
100% dan target DBH agar disesuaikan dengan Perpres Rincian Alokasi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cli
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Dana Transfer agar target DBH yang ditetapkan APBD tidak lebih tinggi
dari alokasi dimaksud.
b) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pendapatan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam dalah bagian daerah
yang berasal dari penerimaan sumber daya alam kehutanan, mineral dan
batubara, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas
bumi, dan pengusahaan panas bumi. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
untuk periode Tahun Anggaran 2017 dan 2016, dapat dirinci pada tabel
sebagai berikut:
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Bagi Hasil Dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Exploitasi (Royalti) 2,902,106,000.00 1,538,622,763.00 53.02% (1,363,483,237.00) 2,731,426,525.00
2,902,106,000.00 1,538,622,763.00 53.02% (1,363,483,237.00) 2,731,426,525.00 Jumlah Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) tidak mencapai
target dikarenakan target alokasi APBD Perubahan 2017 lebih tinggi atau
tidak sesuai dengan perubahan rincian alokasi DBH SDA yang tertuang
dalam PMK No.187/PMK.07/2017 tentang Perubahan Rincian DBH dan
Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar pada Tahun Anggaran 2017
serta Tata Cara Penyelesaiannya.
c) Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum merupakan pendapatan transfer Pemerintah Pusat-
Dana Perimbangan untuk periode tahun anggaran 2017 dan realisasi
2016, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Dana Alokasi Umum Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Dana Alokasi Umum 1,190,422,387,000.00 1,190,422,387,000.00 100.00% - 1,211,708,204,000.00
1,190,422,387,000.00 1,190,422,387,000.00 100.00% - 1,211,708,204,000.00 Jumlah
Sebagaimana ketentuan Perpres Nomor 97 Tahun 2016 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017. DAU
Tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp1.190.422.387.000,00 terealisasi
sebesar Rp1.190.422.387.000,00 atau terealisasi sebesar 100%
dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar Rp1.211.708.204.000,00
ada penurunan sebesar Rp21.285.817.000,00.
d) Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan pendapatan dari transfer
pusat-dana perimbangan yang peruntukkannya telah ditentukan sesuai
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
dengan juklak dan juknis. DAK untuk tahun anggaran 2017 dan 2016
dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Dana Alokasi Khusus Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Dana Alokasi Khusus 306,803,469,000.00 272,523,251,395.00 88.83% (34,280,217,605.00) 246,886,746,970.00
306,803,469,000.00 272,523,251,395.00 88.83% (34,280,217,605.00) 246,886,746,970.00 Jumlah
Mendasarkan tabel di atas menunjukkan anggaran Dana Alokasi
Khusus tahun 2017 sebesar Rp306.803.469.000,00 terealisasi sebesar
Rp272.523.251.395,00 atau 88,83% dari anggarannya. Dibandingkan
realisasi TA 2016 sebesar Rp246.886.746.970,00 mengalami kenaikan
sebesar Rp25.636.504.425,00. Adapun rincian Dana Alokasi Khusus
sebagai berikut:
OPD Realisasi 2017
Rp
1 Pendidikan 9,573,437,000
2 Kesehatan 18,489,716,484
3 Perumahan dan Permukiman 5,454,959,000
4 Jalan 19,374,264,795
5 Irigasi 2,179,831,000
6 DAK Tambahan 2016 2,454,937,000
JUMLAH 57,527,145,279
Transfer DAK Non Fisik Realisasi 2017
Rp
1 PAUD 29,967,475,800
2 Tunjangan profesi guru 166,205,577,625
3 Tunjangan penghasilan guru 1,674,750,000
4 BOK, Akreditasi, Jampersal 13,290,755,691
5 BOKB 594,568,000
6 Adminduk 3,262,979,000
214,996,106,116 JUMLAH
2) Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Transfer - Pemerintah Provinsi merupakan Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi. Dana ini berasal dari pendapatan APBD Provinsi yang
dialokasikan kepada kabupaten/kota wilayah Provinsi yang bersangkutan
berdasarkan angka prosentase untuk mendanai kebutuhan daerah, realisasi
pada tahun 2017 dan 2016 dapat dirinci sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cliii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp Rp % Rp Rp
1 Dana Bagi Hasil Pajak 535.160.000.000,00 505.225.339.250,00 94,41% (29.934.660.750,00) 427.901.413.702,00
2 Bantuan Keuangan 32.969.400.000,00 26.484.299.746,00 80,33% (6.485.100.254,00) -
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 568.129.400.000,00 531.709.638.996,00 93,59% (36.419.761.004,00) 427.901.413.702,00
Realisasi 2016Lebih/KurangRasioRealisasi 2017Anggaran 2017Transfer Pemerintah Provinsi
Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan target anggaran penerimaan
transfer pemerintah provinsi tahun anggaran 2017 sebesar
Rp568.129.400.000,00 terealisasi sebesar Rp531.709.638.996,00 atau
93,59%. Dibanding realisasi tahun anggaran 2016 sebesar
Rp427.901.413.702,00 mengalami kenaikan sebesar Rp103.808.225.294,00.
Tidak tercapainya dana bagi hasil pajak provinsi dikarenakan:
a) Khususnya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak
mencapai target pendapatan karena masyarakat beralih pada pembelian
mobil murah dan ada program pembebasan BBNKB di tahun 2017.
b) Dan untuk PBBKB tidak tercapai karena harga minyak mentah dunia
yang masih terpuruk.
Pendapatan Bagi Hasil Pajak ini dapat dirinci lebih lanjut pada tabel sebagai
berikut:
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor 175,000,000,000.00 180,056,598,027.00 102.89% 5,056,598,027.00 156,311,497,647.00
2 Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 150,000,000,000.00 141,516,052,194.00 94.34% (8,483,947,806.00) 114,990,167,765.00
3 Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan 160,000,000.00 194,354,851.00 121.47% 34,354,851.00 160,325,000.00
4 Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 150,000,000,000.00 121,166,041,085.00 80.78% (28,833,958,915.00) 100,727,744,843.00
5 Pajak Rokok 60,000,000,000.00 62,292,293,093.00 103.82% 2,292,293,093.00 55,711,678,447.00
535,160,000,000.00 505,225,339,250.00 94.41% (29,934,660,750.00) 427,901,413,702.00 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi
c. Lain-Lain Pendapatan yang Sah
Rp Rp % Rp Rp
1 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Tk 1 - - - - 41.924.244.000,00
2 Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat - - - - 497.402.508.000,00
3 Pendapatan Lainnya - - - - -
Jumlah Lain-Lain Pendapatan Yang Sah - - - - 539.326.752.000,00
Realisasi 2016Lebih/KurangRasioRealisasi 2017Anggaran 2017Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Data tabel di atas menunjukkan anggaran penerimaan lain – lain yang sah
tahun anggaran 2017 tidak terdapat anggaran maupun realisasinya.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cliv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4.1.2 BELANJA
Berdasarkan jenis kelompoknya, Belanja Daerah terdiri dari Belanja Operasi,
Belanja Modal, Belanja Tak Terduga, dan Transfer / Bagi Hasil Ke Desa. Adapun
Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah tahun anggaran 2017 serta Realisasi tahun
anggaran 2016 terinci pada tabel sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Belanja Operasi 3,344,110,247,945.00 3,052,502,391,875.00 91.28% (291,607,856,070.00) 2,902,292,002,230.00
2 Belanja Modal 1,412,600,298,250.00 1,275,359,088,966.00 90.28% (137,241,209,284.00) 1,026,716,904,816.00
3 Belanja Tak Terduga 2,000,000,000.00 96,908,900.00 4.85% (1,903,091,100.00) 2,793,633,305.00
4 Transfer / Bagi Hasil ke Desa 984,262,000.00 984,257,700.00 100.00% (4,300.00) -
Jumlah Belanja 4,759,694,808,195.00 4,328,942,647,441.00 90.95% (430,752,156,454.00) 3,931,802,540,351.00
Lebih/Kurang Realisasi 2016RasioBelanja Anggaran 2017 Realisasi 2017
Tabel di atas adalah anggaran belanja daerah tahun anggaran 2017 sebesar
Rp4.759.694.808.195,00 terealisasi sebesar Rp4.328.942.647.441,00 atau 90,95%,
dibandingkan dengan tahun anggaran 2016 sebesar Rp3.931.802.540.351,00 yang
berarti mengalami kenaikan sebesar Rp397.140.107.090,00.
a. Belanja Operasi
Pada Belanja Operasi dibagi dalam Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa, Belanja Bunga, Belanja Hibah, Subsidi dan Belanja Bantuan Sosial,
Belanja Bantuan Keuangan dengan target anggaran dan realisasi tahun anggaran
2017 dan tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Belanja Pegawai 1,626,748,467,347.00 1,474,883,312,909.00 90.66% (151,865,154,438.00) 1,697,642,434,145.00
2 Belanja Barang 1,649,931,670,598.00 1,517,113,832,223.00 91.95% (132,817,838,375.00) 1,167,677,814,968.00
3 Bunga - - - - -
4 Subsidi - - - -
5 Hibah 53,974,110,000.00 50,798,956,542.00 94.12% (3,175,153,458.00) 24,482,212,342.00
6 Bantuan Sosial 13,456,000,000.00 9,706,290,201.00 72.13% (3,749,709,799.00) 11,472,700,000.00
7 Bantuan Keuangan - - - - 1,016,840,775.00
Jumlah Belanja Operasi 3,344,110,247,945.00 3,052,502,391,875.00 91.28% (291,607,856,070.00) 2,902,292,002,230.00
Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016Belanja Operasi
Anggaran belanja operasi tahun anggaran 2017 seperti ditunjukkan pada
tabel diatas adalah sebesar Rp3.344.110.247.945,00 terealisasi sebesar
Rp3.052.502.391.875,00 atau 91,28%. Realisasi tahun anggaran 2017
dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar
Rp2.902.292.002.230,00 mengalami kenaikan sebesar Rp150.210.389.645,00.
Belanja Operasi lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1) Belanja Pegawai
Akun Belanja Pegawai ini meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
Daerah, Tambahan Penghasilan, Tunjangan Operasional KDH/WKDH dan
Penerimaan pimpinan & anggota DPRD, Biaya Pemungutan Pajak Daerah,
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Honorarium PNS/Non PNS dan uang lembur. Anggaran dan realisasi belanja
ini tahun anggaran 2017 serta realisasi tahun anggaran 2016 pada masing-
masing OPD dapat dijelaskan sebagai berikut:
Belanja Pegawai Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Dinas Pendidikan 685,664,218,360.00 618,029,299,083.00 90.14% (67,634,919,277.00) 851,023,818,508.00
2 Dinas Kesehatan Kota 127,651,242,508.00 119,686,492,847.00 93.76% (7,964,749,661.00) 102,042,852,079.00
3 Rumah Sakit Umum Daerah 48,190,439,500.00 44,817,348,688.00 93.00% (3,373,090,812.00) 36,797,995,462.00
4 Dinas Pekerjaan Umum 39,189,743,000.00 36,016,868,531.00 91.90% (3,172,874,469.00) -
5 Dinas Penataan Ruang 15,738,116,425.00 14,117,193,861.00 89.70% (1,620,922,564.00) -
6 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 31,165,314,100.00 28,586,209,819.00 91.72% (2,579,104,281.00)
7 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 28,511,114,000.00 26,472,928,199.00 92.85% (2,038,185,801.00) 22,417,649,370.00
8 Dinas Pemadam Kebakaran 20,627,094,000.00 19,501,313,320.00 94.54% (1,125,780,680.00) 17,158,165,157.00
9 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 6,082,518,600.00 5,540,782,126.00 91.09% (541,736,474.00) 7,251,354,874.00
10 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 6,124,511,500.00 5,713,843,277.00 93.29% (410,668,223.00) 4,901,668,189.00
11 Dinas Sosial 8,312,015,000.00 7,328,742,763.00 88.17% (983,272,237.00) -
12 Dinas Tenaga Kerja 10,123,544,850.00 8,958,885,533.00 88.50% (1,164,659,317.00) 9,082,451,209.00
13 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan PA 7,322,520,250.00 6,749,530,255.00 92.17% (572,989,995.00) -
14 Dinas Ketahanan Pangan 7,003,601,000.00 6,316,946,317.00 90.20% (686,654,683.00) 2,448,458,566.00
15 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 13,711,811,600.00 12,425,068,998.00 90.62% (1,286,742,602.00) 7,270,503,752.00
16 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 14,650,479,750.00 13,674,864,666.00 93.34% (975,615,084.00) 11,980,035,866.00
17 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB 12,632,336,840.00 11,742,937,804.00 92.96% (889,399,036.00) -
18 Dinas Perhubungan 19,163,870,000.00 17,638,876,081.00 0.00% (1,524,993,919.00) -
19 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian 8,558,230,000.00 7,842,757,240.00 91.64% (715,472,760.00) -
20 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 7,877,559,400.00 7,254,652,912.00 92.09% (622,906,488.00) 8,255,231,861.00
21 Dinas Penanaman Modal dan PTSP 9,477,127,200.00 8,870,996,276.00 93.60% (606,130,924.00) -
22 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 10,736,802,000.00 9,948,661,536.00 92.66% (788,140,464.00) -
23 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 15,105,857,800.00 14,029,396,169.00 92.87% (1,076,461,631.00) 12,641,536,632.00
24 Dinas Arsip dan Perpustakaan 6,403,958,900.00 5,588,165,728.00 87.26% (815,793,172.00) -
25 Dinas Perikanan 6,511,137,000.00 6,030,333,634.00 92.62% (480,803,366.00)
26 Dinas Pertanian 11,554,257,100.00 10,841,375,992.00 93.83% (712,881,108.00) 9,539,513,685.00
27 Dinas Perdagangan 34,907,350,900.00 32,365,600,403.00 92.72% (2,541,750,497.00) -
28 Dinas Perindustrian 7,038,085,150.00 6,385,324,303.00 90.73% (652,760,847.00) -
29 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 10,949,276,300.00 10,226,946,740.00 93.40% (722,329,560.00) 11,850,999,868.00
30 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 37,557,846,272.00 34,194,973,170.00 91.05% (3,362,873,102.00) -
31 Badan Pendapatan Daerah 63,057,339,250.00 47,694,497,604.00 75.64% (15,362,841,646.00) -
32 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 11,973,336,500.00 11,118,131,438.00 92.86% (855,205,062.00) -
33 Inspektorat 10,313,497,600.00 9,741,952,616.00 94.46% (571,544,984.00) 10,205,095,043.00
34 DPRD 23,773,209,392.00 21,181,978,453.00 89.10% (2,591,230,939.00) 17,587,782,502.00
35 Walikota dan Wakil Walikota 2,758,559,000.00 2,683,583,220.00 97.28% (74,975,780.00) 2,018,482,067.00
36 Sekretariat Daerah 41,702,486,200.00 37,614,409,661.00 90.20% (4,088,076,539.00) 47,428,552,542.00
37 Sekretariat DPRD 7,526,486,900.00 6,702,107,321.00 89.05% (824,379,579.00) 5,833,236,427.00
38 Kec. Semarang Selatan 12,037,603,000.00 10,983,919,195.00 91.25% (1,053,683,805.00) 11,539,821,257.00
39 Kec. Semarang Utara 10,359,660,000.00 9,660,468,841.00 93.25% (699,191,159.00) 9,660,242,180.00
40 Kec. Semarang Barat 16,163,179,200.00 14,865,270,466.00 91.97% (1,297,908,734.00) 14,863,385,288.00
41 Kec. Semarang Timur 11,674,587,000.00 10,708,460,421.00 91.72% (966,126,579.00) 11,608,941,344.00
42 Kec. Semarang Tengah 16,021,087,900.00 14,730,219,028.00 91.94% (1,290,868,872.00) 14,459,770,199.00
43 Kec. Gunung Pati 14,302,972,000.00 13,105,728,009.00 91.63% (1,197,243,991.00) 13,615,230,601.00
44 Kec. Tugu 8,334,653,400.00 7,665,589,329.00 91.97% (669,064,071.00) 7,393,260,807.00
45 Kec. Mijen 12,706,045,500.00 11,790,747,975.00 92.80% (915,297,525.00) 11,518,606,276.00
46 Kec. Genuk 13,059,754,200.00 11,963,792,700.00 91.61% (1,095,961,500.00) 12,184,158,907.00
47 Kec. Gajah Mungkur 10,922,261,300.00 10,016,973,673.00 91.71% (905,287,627.00) 9,422,076,143.00
48 Kec. Tembalang 12,985,302,500.00 11,961,780,406.00 92.12% (1,023,522,094.00) 13,456,993,867.00
49 Kec. Candisari 9,013,237,300.00 8,242,111,264.00 91.44% (771,126,036.00) 9,485,230,613.00
50 Kec. Banyumanik 14,731,093,000.00 13,489,177,595.00 91.57% (1,241,915,405.00) 13,846,662,229.00
51 Kec. Ngaliyan 10,826,580,100.00 9,948,352,621.00 91.89% (878,227,479.00) 10,491,540,415.00
52 Kec. Gayamsari 8,833,973,500.00 8,191,973,042.00 92.73% (642,000,458.00) 8,035,982,809.00
53 Kec. Pedurungan 15,129,583,300.00 13,924,771,760.00 92.04% (1,204,811,540.00) 14,109,877,711.00
1,626,748,467,347.00 1,474,883,312,909.00 90.66% (151,865,154,438.00) 1,383,427,164,305.00 Jumlah Belanja Pegawai
Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp1.626.748.467.347,00 terealisasi
sebesar Rp1.474.883.312.909,00 atau 92,92%. Realisasi tahun anggaran
2017 jika dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar
Rp1.697.642.434.145,00 mengalami penurunan sebesar
Rp222.759.121.236,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Belanja Barang
Akun belanja Barang terdiri dari belanja bahan dan material, jasa pihak
ketiga, cetak dan penggandaan, sewa-sewa, makanan dan minuman, pakaian
dinas, dan perjalanan dinas, dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut:
Belanja Barang Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Dinas Pendidikan 184,252,151,372.00 166,754,100,365.00 90.50% (17,498,051,007.00) 80,882,390,876.00
2 Dinas Kesehatan Kota 167,229,572,569.00 153,187,244,102.00 91.60% (14,042,328,467.00) 124,253,165,472.00
3 Rumah Sakit Umum Daerah 145,281,705,500.00 150,669,427,071.00 103.71% 5,387,721,571.00 133,839,373,922.00
4 Dinas Bina Marga - - - - 94,043,433,918.00
5 Dinas PSDA dan ESDM - - - - 16,967,904,180.00
6 Dinas Pekerjaan Umum 89,251,547,800.00 71,450,946,319.00 80.06% (17,800,601,481.00)
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan - - 0.00% - 16,372,563,266.00
8 Dinas Penataan Ruang 16,862,726,375.00 14,096,905,986.00 83.60% (2,765,820,389.00)
9 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame - - - - 8,893,429,241.00
10 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 141,132,816,700.00 135,728,475,247.00 96.17% (5,404,341,453.00)
11 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 7,614,811,000.00 7,247,791,263.00 95.18% (367,019,737.00) 8,154,237,709.00
12 Dinas Pemadam Kebakaran 6,912,744,800.00 5,248,981,182.00 75.93% (1,663,763,618.00) 4,102,234,806.00
13 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 4,937,254,400.00 4,049,379,641.00 82.02% (887,874,759.00) 4,383,665,303.00
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 3,850,876,128.00 3,774,966,856.00 98.03% (75,909,272.00) 3,984,953,933.00
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga - - - - 12,743,334,292.00
16 Dinas Sosial 7,412,982,000.00 6,258,762,749.00 84.43% (1,154,219,251.00)
17 Dinas Tenaga Kerja 5,224,249,390.00 4,944,893,838.00 94.65% (279,355,552.00) 8,096,763,077.00
18 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana - - - - 10,819,177,435.00
19 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 7,817,988,873.00 7,387,314,800.00 94.49% (430,674,073.00)
20 Dinas Ketahanan Pangan 3,343,344,400.00 3,194,993,182.00 95.56% (148,351,218.00) 3,532,133,838.00
21 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 58,206,461,526.00 55,168,778,757.00 94.78% (3,037,682,769.00) 6,390,191,415.00
22 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 6,672,763,250.00 6,420,406,936.00 96.22% (252,356,314.00) 3,185,269,786.00
23 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 5,591,749,260.00 5,433,834,811.00 97.18% (157,914,449.00)
24 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - - - - 59,602,774,228.00
25 Dinas Perhubungan 108,570,760,939.00 95,635,737,883.00 88.09% (12,935,023,056.00)
26 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian 12,465,438,600.00 9,960,121,783.00 79.90% (2,505,316,817.00)
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 11,232,871,000.00 10,068,895,126.00 89.64% (1,163,975,874.00) 7,832,401,825.00
28 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) - - - - 2,637,670,849.00
29
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu 3,753,940,250.00 3,561,898,260.00 94.88% (192,041,990.00)
30 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 9,477,097,900.00 8,891,755,871.00 93.82% (585,342,029.00)
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 15,840,411,940.00 15,489,467,280.00 97.78% (350,944,660.00) 14,277,589,023.00
32 Kantor Perpustakaan dan Arsip - - - - 2,289,740,715.00
33 Dinas Arsip dan Perpustakaan 2,554,575,500.00 2,466,672,933.00 96.56% (87,902,567.00)
34 Dinas Kelautan dan Perikanan - - - - 4,626,940,681.00
35 Dinas Perikanan 4,724,872,850.00 4,497,294,946.00 95.18% (227,577,904.00)
36 Dinas Pertanian 8,436,811,425.00 8,315,830,352.00 98.57% (120,981,073.00) 9,314,110,301.00
37 Dinas Pasar - - - - 9,785,439,020.00
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan - - - - 5,608,626,429.00
39 Dinas Perdagangan 16,623,641,600.00 15,534,115,538.00 93.45% (1,089,526,062.00)
40 Dinas Perindustrian 4,377,792,490.00 4,179,721,384.00 95.48% (198,071,106.00)
41 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 11,036,383,700.00 9,821,751,124.00 88.99% (1,214,632,576.00) 10,458,851,938.00
42 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) - - - - 89,410,393,087.00
43 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 96,771,049,295.00 89,734,307,276.00 92.73% (7,036,742,019.00)
44 Badan Pendapatan Daerah 10,881,029,250.00 9,804,164,907.00 90.10% (1,076,864,343.00)
45 Badan Kepegawaian Daerah (BKD) - - - - 4,980,644,008.00
46 Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) - - - - 12,280,103,627.00
47 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 17,137,891,800.00 16,368,388,185.00 95.51% (769,503,615.00)
48 Inspektorat 2,235,461,400.00 1,785,065,421.00 79.85% (450,395,979.00) 1,225,503,063.00
49 Sekretariat Daerah 92,368,871,650.00 74,667,801,006.00 80.84% (17,701,070,644.00) 63,308,995,815.00
50 Sekretariat DPRD 63,338,493,660.00 42,791,580,113.00 67.56% (20,546,913,547.00) 40,676,101,162.00
51 Kec. Semarang Selatan 14,679,173,600.00 14,502,413,798.00 98.80% (176,759,802.00) 11,806,592,825.00
52 Kec. Semarang Utara 17,597,858,000.00 17,433,147,446.00 99.06% (164,710,554.00) 13,072,645,439.00
53 Kec. Semarang Barat 24,140,552,300.00 23,529,510,985.00 97.47% (611,041,315.00) 19,371,715,770.00
54 Kec. Semarang Timur 16,235,037,500.00 15,947,024,331.00 98.23% (288,013,169.00) 12,500,168,145.00
55 Kec. Semarang Tengah 18,510,268,100.00 18,011,982,957.00 97.31% (498,285,143.00) 14,618,280,819.00
56 Kec. Gunung Pati 24,951,807,136.00 24,613,676,636.00 98.64% (338,130,500.00) 19,821,703,605.00
57 Kec. Tugu 12,021,417,550.00 11,843,898,305.00 98.52% (177,519,245.00) 9,696,073,375.00
58 Kec. Mijen 21,696,629,020.00 21,414,119,306.00 98.70% (282,509,714.00) 17,904,258,285.00
59 Kec. Genuk 20,326,277,800.00 19,665,245,641.00 96.75% (661,032,159.00) 16,977,967,204.00
60 Kec. Gajah Mungkur 12,740,555,700.00 12,647,600,650.00 99.27% (92,955,050.00) 10,134,111,180.00
61 Kec. Tembalang 24,035,717,450.00 24,005,275,865.00 99.87% (30,441,585.00) 18,976,133,995.00
62 Kec. Candisari 13,199,976,700.00 13,087,512,722.00 99.15% (112,463,978.00) 9,840,960,045.00
63 Kec. Banyumanik 20,414,325,650.00 20,233,870,604.00 99.12% (180,455,046.00) 15,914,281,330.00
64 Kec. Ngaliyan 20,125,255,000.00 20,054,958,246.00 99.65% (70,296,754.00) 15,630,504,991.00
65 Kec. Gayamsari 12,935,377,500.00 12,770,104,727.00 98.72% (165,272,773.00) 10,451,463,774.00
66 Kec. Pedurungan 22,898,301,000.00 22,761,717,511.00 99.40% (136,583,489.00) 18,816,296,692.00
67 Dinas Kebersihan dan Pertamanan - - - - 53,184,549,254.00
Jumlah Belanja Barang 1,649,931,670,598.00 1,517,113,832,223.00 91.95% (132,817,838,375.00) 1,167,677,814,968.00
Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2017 sebesar
Rp1.517.113.832.223,00 atau 91,95% dari anggaran sebesar
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp1.649.931.670.598,00. Belanja tersebut bila dibandingkan realisasi tahun
anggaran 2016 sebesar Rp1.167.677.814.968,00 terdapat kenaikan sebesar
Rp349.436.017.225,00.
Rp Rp % Rp
1 Belanja Bahan Pakai Habis 87,661,466,144.00 72,093,056,907.00 82.24% (15,568,409,237.00)
2 Belanja Bahan/Material 77,147,725,715.00 72,730,215,784.00 94.27% (4,417,509,931.00)
3 Belanja Jasa Kantor 259,489,591,746.00 240,225,136,783.00 92.58% (19,264,454,963.00)
4 Belanja Jasa Premi Asuransi 21,796,819,236.00 17,170,872,246.00 78.78% (4,625,946,990.00)
5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 43,130,531,545.00 35,673,601,170.00 82.71% (7,456,930,375.00)
6 Belanja Cetak dan Penggandaan 29,657,008,988.00 26,274,693,729.00 88.60% (3,382,315,259.00)
7 Belanja sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 8,988,412,500.00 8,165,834,500.00 90.85% (822,578,000.00)
8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 2,224,747,000.00 1,742,902,180.00 78.34% (481,844,820.00)
9 Belanja Sewa Alat Berat 100,000,000.00 99,028,075.00 99.03% (971,925.00)
10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 10,165,981,800.00 9,083,395,394.00 89.35% (1,082,586,406.00)
11 Belanja Makanan dan Minuman 93,095,673,957.00 84,383,273,643.00 90.64% (8,712,400,314.00)
12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 4,271,926,900.00 1,294,660,225.00 30.31% (2,977,266,675.00)
13 Belanja Pakaian Kerja 2,122,597,300.00 2,022,313,050.00 95.28% (100,284,250.00)
14 Belanja Pakaian Khusus dan hari hari tertentu 3,317,999,000.00 3,235,873,360.00 97.52% (82,125,640.00)
15 Belanja Perjalanan Dinas 158,488,762,042.00 134,664,440,161.00 84.97% (23,824,321,881.00)
16 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 211,130,000.00 172,750,000.00 81.82% (38,380,000.00)
17Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis
PNS 5,619,097,000.00 4,984,904,614.00 88.71% (634,192,386.00)
18 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 37,943,700.00 31,543,700.00 83.13% (6,400,000.00)
19 Belanja Pemeliharaan 9,933,066,000.00 9,886,889,725.00 99.54% (46,176,275.00)
20 Belanja Jasa Konsultasi 110,948,860,950.00 104,956,167,208.00 94.60% (5,992,693,742.00)
21 Belanja Publikasi, Pameran dan Promosi 10,934,412,990.00 9,968,582,135.00 91.17% (965,830,855.00)
22 Belanja Barang dan Jasa Operasional BLUD 217,890,565,250.00 209,588,764,577.00 96.19% (8,301,800,673.00)
23Belanja Pemeliharaan Gedung / Kantor / Rumah Dinas /
Gudang / Pagar Bangunan 25,549,694,290.00 23,190,070,769.00 90.76% (2,359,623,521.00)
24 Belanja Pemeliharaan alat-alat kantor 7,524,025,656.00 6,739,635,629.00 89.57% (784,390,027.00)
25 Belanja Pemeliharaan Alat-alat kesenian 43,532,000.00 38,932,000.00 89.43% (4,600,000.00)
26 Belanja pemeliharaan dokumen dan bahan perpustakaan546,495,500.00 531,193,000.00 97.20% (15,302,500.00)
27 Belanja pemeliharaan peralatan sarana komunikasi 965,340,000.00 875,898,032.00 90.73% (89,441,968.00)
28 Belanja Pemeliharaan Peralatan Medis 4,000,000.00 3,700,000.00 92.50% (300,000.00)
29Belanja pemeliharaan sarana prasarana lalu lintas dan
Angkutan Jalan 1,363,051,000.00 1,356,385,200.00 99.51% (6,665,800.00)
30Belanja pemeliharaan sarana prasarana
pertanian/perkebunan 1,300,000.00 1,300,000.00 100.00% -
31Belanja pemeliharaan sarana prasarana pekerjaan umum
30,500,000.00 30,195,000.00 99.00% (305,000.00)
32Belanja pemeliharaan Sarana Prasarana Pemadam
Kebakaran 253,413,000.00 216,820,500.00 85.56% (36,592,500.00)
33 Belanja Pemeliharaan Prasarana Lingkungan Masyarakat264,403,519,917.00 262,745,994,308.00 99.37% (1,657,525,609.00)
34Belanja Pemeliharaan sarana prasarana
penghijauan/pertamanan 14,253,572,583.00 13,425,578,010.00 94.19% (827,994,573.00)
35 Belanja pemeliharaan sarana prasarana persampahan1,734,797,000.00 591,086,500.00 34.07% (1,143,710,500.00)
36 Belanja pemeliharaan sarana prasarana perikanan/kelautan21,250,000.00 21,250,000.00 100.00% -
37Belanja Pemeliharaan sarana prasarana penanggulangan
banjir dan rob 32,330,000.00 29,130,000.00 90.10% (3,200,000.00)
38Belanja Pemberian Uang yang akan diberikan kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga 5,259,149,000.00 5,112,670,000.00 97.21% (146,479,000.00)
39 Jasa Pelayanan Masyarakat 114,600,000.00 87,000,000.00 75.92% (27,600,000.00)
40 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli PNS 22,634,542,000.00 20,088,279,360.00 88.75% (2,546,262,640.00)
41 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli Non PNS 55,413,657,000.00 50,008,835,784.00 90.25% (5,404,821,216.00)
42Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis
Non PNS 2,597,267,000.00 2,057,022,400.00 79.20% (540,244,600.00)
43 Belanja Barang dan Jasa Dana BOS 89,951,314,889.00 81,513,956,565.00 90.62% (8,437,358,324.00)
Jumlah Realisasi 1,649,931,670,598.00 1,517,113,832,223.00 108.75% (132,817,838,375.00)
Lebih/KurangRasioRealisasi 2017
Anggaran 2017Rincian Per Jenis Belanja
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Belanja Barang BLUD sejumlah Rp209.588.764.577,00 terdiri dari
BLUD RSUD Rp150.669.427.071,00 , BLUD Trans Semarang
Rp25.719.985.198,00 dan Puskesmas sebesar Rp33.199.352.308,00.
150,669,427,071.00Rp 25,719,985,198.00Rp 33,199,352,308.00Rp 209,588,764,577.00Rp
BLUD RSUD BLUD Trans Semarang BLUD Puskesmas Jumlah
Pada Tahun Anggaran 2017 Pemkot Semarang menganggarkan Belanja
Barang senilai Rp1.649.931.670.598,00 dan direalisasikan senilai
Rp1.517.113.832.223,00 atau 91,95%. Realisasi tersebut diantaranya senilai
Rp5.112.670.000,00 untuk belanja pemberian uang yang akan diberikan
kepada masyarakat yang dikelola oleh OPD Teknis dengan rincian sebagai
berikut:
No OPD anggaran realisasi
1 Dinas Pendidikan 2,379,549,000 2,378,620,000
2 Dinas Kesehatan 66,000,000 66,000,000
3 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 93,000,000 93,000,000
4 Dinas Sosial 33,550,000 33,550,000
5 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 101,550,000 93,900,000
6 Dinas Ketahanan Pangan 6,600,000 6,600,000
7 Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana 53,100,000 53,100,000
8 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian 154,000,000 118,000,000
9 Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 68,000,000 68,000,000
10 Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 694,250,000 682,750,000
11 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 148,500,000 148,500,000
12 Dinas Arsip Dan Perpustakaan 4,000,000 4,000,000
13 Dinas Perikanan 11,250,000 11,250,000
14 Dinas Pertanian 109,000,000 109,000,000
15 Dinas Perdagangan 27,000,000 27,000,000
16 BAPPEDA 36,000,000 36,000,000
17 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 13,700,000 -
18 Badan Pendapatan Daerah 4,000,000 -
19 Sekretariat Daerah 467,500,000 401,000,000
20 Kecamatan Semarang Utara 37,400,000 36,100,000
21 Kecamatan Semarang Tengah 7,250,000 7,250,000
22 Kecamatan Gunungpati 274,800,000 274,400,000
23 Kecamatan Mijen 102,650,000 98,150,000
24 Kecamatan Genuk 145,000,000 145,000,000
25 Kecamatan Tembalang 59,300,000 59,300,000
26 Kecamatan Ngaliyan 133,950,000 133,950,000
27 Kecamatan Gayamsari 28,250,000 28,250,000
5,259,149,000 5,112,670,000 Jumlah
3) Belanja Bunga
Akun belanja Bunga adalah belanja yang terkait dengan biaya bunga
pinjaman kepada Pemerintah Pusat (Departemen Keuangan). Pada tahun
2017 Pemerintah Kota Semarang tidak mempunyai pinjaman sehingga tidak
terdapat belanja bunga.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4) Belanja Hibah
Akun Belanja Hibah Tahun Anggaran 2017 merupakan hibah kepada
Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Anggaran belanja hibah tahun anggaran
2017 sebesar Rp53.974.110.000,00 terealisasi sebesar Rp50.798.956.542,00
atau 94,12%. kenaikan realisasi belanja hibah tahun 2017 dibanding realisasi
tahun 2016 sebesar Rp28.816.501.606,00 disebabkan karena OPD pengelola
lebih ketat dalam memverifikasi proposal dan/atau Data Calon Penerima
Hibah.
Anggaran dan realisasi 2017 serta realisasi Tahun Anggaran 2016 dapat
dirinci sebagai berikut:
Belanja Hibah Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 KONI Kota Semarang 12,000,000,000.00 11,374,716,539.00 94.79% (625,283,461.00) 4,473,613,124.00
2 KORPRI Kota Semarang 750,000,000.00 - 0.00% (750,000,000.00) 400,000,000.00
3 Pramuka 1,250,000,000.00 1,148,669,003.00 91.89% (101,330,997.00) 450,000,000.00
4 PMI Kota Semarang 200,000,000.00 187,739,000.00 0.00% (12,261,000.00) 200,000,000.00
5 Badan Amil Zakat 300,000,000.00 300,000,000.00 100.00% - 300,000,000.00
6 Majelis Ulama Indonesia 300,000,000.00 300,000,000.00 0.00% - 95,000,000.00
7 KPU - - - - 1,287,203,142.00
8 Pembangunan Tempat Ibadah 110,000,000.00 100,000,000.00 90.91% (10,000,000.00) -
9
Dewan Harian Cab.Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC
45)40,000,000.00 40,000,000.00 100.00% - -
10 Persatuan Wredatama 50,000,000.00 50,000,000.00 100.00% - -
11 Legiun Veteran RI (LVRI) 80,000,000.00 80,000,000.00 100.00% - 35,000,000.00
12Persatuan Purnawirawan & Warakawuri TNI (PEPABRI) 40,000,000.00 40,000,000.00 100.00% - -
13 Paguyuban Pelaku Pertempuran Lima Hari 30,000,000.00 30,000,000.00 100.00% - -
14 Hibah Pembangunan Sarana & Prasarana Umum 502,500,000.00 440,000,000.00 87.56% (62,500,000.00) 50,000,000.00
15 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 600,000,000.00 574,862,000.00 95.81% (25,138,000.00) -
16 Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) 60,000,000.00 60,000,000.00 100.00% - -
17 Hibah Kepada Masjid Baiturahman - - - - 200,000,000.00
18Pendampingan Hibah Insentif Kota (Program PAMSIMAS) 1,166,630,000.00 1,166,630,000.00 100.00% - -
19Panitia Pengawas Pemilu Kota Semarang (PANWASLU) - - - - 479,856,076.00
20Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Kota Semarang - - - - 162,740,000.00
21 Garuda Nasional - - - - 15,000,000.00
22 Masyarakat Pers Anti Narkoba 20,000,000.00 20,000,000.00 100.00% - -
23 Hibah Operasional Penyelenggaraan PAUD 30,039,000,000.00 28,508,400,000.00 94.90% (1,530,600,000.00) 16,333,800,000.00
24 Dewan Pendidikan 350,000,000.00 350,000,000.00 100.00% - -
25 Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) 25,000,000.00 25,000,000.00 100.00% - -
26 Pengurus Cab NU Kota Smg 500,000,000.00 500,000,000.00 100.00% - -
27 DPD Pengajian Al-Hidayah 25,000,000.00 25,000,000.00 100.00% - -
28 Pimpinan Daerah Muhammadiyah 400,000,000.00 400,000,000.00 100.00% - -
29 LAZISBA 20,000,000.00 - 0.00% (20,000,000.00) -
30 Yayasan Sunan Pandanaran 50,000,000.00 50,000,000.00 100.00% - -
31 Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945 250,000,000.00 250,000,000.00 100.00% - -
32 Yayasan Wahana Bakti Sejahtera 4,174,000,000.00 4,174,000,000.00 100.00% - -
33 Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia 100,000,000.00 99,250,000.00 99.25% (750,000.00) -
34 Belanja Hibah dari DTKP 1,592,329,264.00
35 Belanja Hibah dari Dinas Pertanian 2,741,960,000.00
36Belanja barang Yang Akan diserahkan kepada masyarakat /
pihak ketiga541,980,000.00 504,690,000.00
Jumlah Belanja Hibah 53,974,110,000.00 50,798,956,542.00 94.12% (1,586,513,458.00) 28,816,501,606.00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
5) Belanja Bantuan Sosial
Akun belanja Bantuan Sosial pada tahun anggaran 2017 direalisasikan
dalam bentuk pemberian bantuan keuangan kepada masyarakat dan bantuan
bidang pendidikan, dapat dirinci sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Beasiswa Fasilitasi SPP/SPI bagi Siswa SD MI 2.464.800.000,00 1.893.000.000,00 76,80% (571.800.000) 1.704.000.000,00
2 Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu SMA/SMK Swasta- - - - 1.833.700.000,00
3 Bantuan Kepada Korban Bencana 1.000.000.000,00 594.250.201,00 59,43% (405.749.799) 767.000.000,00
4 Beasiswa Fasilitasi SPP/SPI bagi siswa SMP MTs 2.735.100.000,00 2.512.800.000,00 91,87% (222.300.000) 3.643.200.000,00
5 Beasiswa Fasilitasi SPP/SPI bagi Siswa SMA SMK 3.321.600.000,00 2.605.200.000,00 78,43% (716.400.000) 2.925.600.000,00
6 Santunan Kematian Warga 2.000.000.000,00 1.174.400.000,00 58,72% (825.600.000) 599.200.000,00
7 DDUPB (PNPM) - - - - -
8 Bantuan Sosial kepada Panti Asuhan 1.934.500.000,00 926.640.000,00 47,90% (1.007.860.000)
Jumlah Belanja Bantuan Sosial 13.456.000.000,00 9.706.290.201,00 72,13% (3.749.709.799,00) 11.472.700.000,00
Realisasi 2016Lebih/KurangRasioRealisasi 2017Anggaran 2017Belanja Bantuan Sosial
Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan sosial tahun
anggaran 2017 sebesar Rp13.456.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp9.706.290.201,00 atau 72,13% bila dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2016 sebesar Rp11.472.700.000,00 terjadi penurunan sebesar
Rp1.766.409.799,00. Kebijakan Pemerintah dalam pemberian bantuan sosial
diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat (pemberian
bersifat tidak wajib dan tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali dalam
keadaan tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
b. Belanja Modal
Akun Belanja Modal merupakan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan
pengadaan barang dalam rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja Modal
tersebut meliputi pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan serta Aset Tetap Lainnya, dengan
anggaran dan realisasi dalam tahun anggaran 2017 dan realisasi tahun anggaran
2016 dapat dirinci sebagai berikut:
Rp Rp % Rp Rp
1 Belanja Tanah 113.976.829.000,00 68.018.363.487,00 59,68% (45.958.465.513,00) 24.569.221.045,00
2 Belanja Peralatan dan Mesin 274.434.605.372,00 252.258.954.303,00 91,92% (22.175.651.069,00) 155.813.273.224,00
3 Belanja Gedung dan Bangunan 490.281.637.956,00 484.241.614.405,00 98,77% (6.040.023.551,00) 362.445.591.688,00
4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 498.016.433.293,00 449.509.524.058,00 90,26% (48.506.909.235,00) 477.889.286.679,00
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 35.890.792.629,00 21.330.632.713,00 59,43% (14.560.159.916,00) 5.999.532.180,00
Jumlah Belanja Modal 1.412.600.298.250,00 1.275.359.088.966,00 90,28% (137.241.209.284,00) 1.026.716.904.816,00
Realisasi 2016Lebih/KurangRasioRealisasi 2017Anggaran 2017Belanja Modal
Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja modal tahun anggaran
2017 sebesar Rp1.412.600.298.250,00 terealisasi sebesar
Rp1.275.359.088.966,00 atau 90,29%. Dibandingkan dengan realisasi tahun
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
anggaran 2016 sebesar Rp1.026.716.904.816,00 berarti mengalami kenaikan
sebesar Rp248.642.184.150,00.
Pada Tahun 2017 terdapat beberapa pekerjaan/kegiatan yang tidak dapat
dilaksanakan, antara lain sebagai berikut :
1. Kegiatan pembangunan Taman Merapi Gajahmungkur dengan anggaran
sebesar Rp900.000.000,00 dikarenakan gagal lelang.
2. Kegiatan Peningkatan Taman Hutan Kota Mijen dengan anggaran sebesar
Rp4.900.000.000,00 dikarenakan akses jalan masuk belum memadai.
3. Kegiatan pembangunan Taman Tugu dengan Anggaran sebesar
Rp4.890.882.500,00 dikarenakan keterbatasan waktu sehingga pemenang
lelang tidak melanjutkan.
4. Kegiatan Peningkatan Air Mancur Tugu Muda dan sekitarnya dengan
anggaran sebesar Rp3.623.167.500,00 dikarenakan keterbatasan waktu dan
gagal lelang.
5. Kegiatan Peningkatan Air Mancur Menteri Supeno dan sekitarnya dengan
anggaran Rp4.000.000.000,00 dikarenakan lokasi digunakan sebagai obyek
CSR pihak ketiga.
6. Kegiatan Peningkatan Jalan Gotong Royong Tinjomoyo pemutusan kontrak
karena ketidaksanggupan penyedia jasa menyelesaikan pekerjaan. Sesuai
dengan hasil opname/pengukuran bersama progress fisik pekerjaan hanya
mencapai 58,069% sehingga jaminan pelaksanaan pekerjaan dicairkan.
c. Belanja Tidak Terduga
Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk periode tahun anggaran
2017 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Belanja Tak Terduga Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Belanja Tak Terduga 2,000,000,000.00 96,908,900.00 4.85% (1,903,091,100.00) 2,793,633,305.00
Jumlah 2,000,000,000.00 96,908,900.00 4.85% (1,903,091,100.00) 2,793,633,305.00
Belanja Tidak Terduga dialokasikan dalam APBD dalam upaya penanganan
atau penanggulangan akibat dari bencana alam, bencana sosial, dan pelaksanaan
kewenangan daerah. Pengguna Anggaran Belanja Tidak Terduga ada pada
BPKAD Kota Semarang.
Belanja Tidak Terduga dalam tahun anggaran 2017 dianggarkan
Rp2.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp96.908.900,00 atau 4,85% dari
anggarannya, belanja tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
MaretRestisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. BIM TRI ASNARA 4,530,300
Restisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. AGUS SUPARJONO 3,476,650
Restisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. EKO BAGUS
SWANDOKO5,500,000
Restisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. ARUM RUSMANTINI 24,641,000
Restisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. IDAWATI SUTIKNO 16,932,450
MeiPengembalian Retribusi IMTA An. CHEN WENSHU 5,234,400
Restitusi BPHTB An. YUNITA SETYANA 3,000,000
JuliPengembalian Retribusi IMTA An. DAISUKE KURIYAMA 6,574,000
AgustusPengembalian Retribusi IMTA An. LI MEILUAN 4,084,500
Pengembalian Retribusi IMTA An. TSAE CHIH CHANG 3,936,600
Pengembalian Retribusi IMTA An. RAJASHEKARAN RAMASANY 6,523,500
November
Restisusi Kelebihan Pembayaran BPHTB An. ALVINA SUTOWIDJOJO
CS12,475,500
96,908,900 Jumlah
Rendahnya penyerapan pos belanja tak terduga ini karena pengeluarannya
sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.
d. Transfer / Bagi Hasil Ke Desa
Akun belanja Bantuan Keuangan pada 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017, dapat di rinci sebagai berikut:
Transfer/Bagi Hasil Ke desa Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Belanja Bantuan Keuangan 984,262,000.00 984,257,700.00 100.00% (4,300.00) 1,016,840,775.00
Jumlah 984,262,000.00 984,257,700.00 100.00% (4,300.00) 1,016,840,775.00
Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan keuangan
anggaran Tahun 2017 sebesar Rp984.262.000,00 terealisasi sebesar
Rp984.257.700,00 atau 100%. Bantuan keuangan merupakan bantuan kepada
partai politik yang diberikan kepada 9 partai politik.
Nama Partai Politik Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 310,351,000.00 310,350,775.00 100.00% (225.00) 310,350,775.00
2 Partai Gerindra 127,756,000.00 127,755,175.00 100.00% (825.00) 127,755,175.00
3 Partai Demokrat 117,854,000.00 117,853,450.00 100.00% (550.00) 117,853,450.00
4 Partai Keadilan Sejahtera 85,443,000.00 85,442,625.00 100.00% (375.00) 85,442,625.00
5 Partai Golongan Karya 75,592,000.00 75,591,250.00 100.00% (750.00) 151,182,500.00
6 Partai Kebangkitan Bangsa 88,020,000.00 88,019,750.00 100.00% (250.00) 88,019,750.00
7 Partai Amanat Nasional 73,689,000.00 73,688,550.00 100.00% (450.00) 73,688,550.00
8 Partai Persatuan Pembangunan 43,009,000.00 43,008,175.00 100.00% (825.00) -
9 Partai Nasional Demokrat 62,548,000.00 62,547,950.00 100.00% (50.00) 62,547,950.00
Jumlah 984,262,000.00 984,257,700.00 100.00% (4,300.00) 1,016,840,775.00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
OPD pengelola bantuan keuangan tersebut adalah Badan Kesbangpol,
sedangkan Partai Politik penerima Belanja Bantuan Keuangan tahun 2017
tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Jumlah perolehan suara Nilai per
suara Realisasi
Rp Rp
1PARTAI DEMOKRASI INDONESIA
PERJUANGAN 234.227 1.325 310.350.775
2 PARTAI GERINDRA 96.419 1.325 127.755.175
3 PARTAI DEMOKRAT 88.946 1.325 117.853.450
4 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 64.485 1.325 85.442.625
5 PARTAI GOLONGAN KARYA 57.050 1.325 75.591.250
6 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 66.430 1.325 88.019.750
7 PARTAI AMANAT NASIONAL 55.614 1.325 73.688.550
8 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 32.459 1.325 43.008.175
9 PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 47.206 1.325 62.547.950
JUMLAH 742.836 984.257.700
BANTUAN KEUANGANNo
4.1.3 SURPLUS (DEFISIT) REALISASI ANGGARAN
Dari realisasi pendapatan daerah sebesar Rp3.964.574.307.584,00 dan belanja
daerah sebesar Rp4.328.942.647.441,00 dihasilkan defisit sebesar
Rp364.368.339.857,00. Dibandingkan dengan surplus pada tahun 2016 sebesar
Rp171.349.255.132,00 mengalami penurunan sebesar Rp535.717.594.989,00.
4.1.4 PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksud untuk menutup
selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan Pemerintah Kota
Semarang meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan
Daerah, dengan anggaran dan realisasi tahun anggaran 2017 serta realisasi tahun
anggaran 2016 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Pembiayaan Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Penerimaan Pembiayaan 818,140,112,812.00 818,140,112,812.00 100.00% - 1,194,348,650,680.00
Pengeluaran Pembiayaan 26,136,957,739.00 26,136,956,739.00 100.00% (1,000.00) 547,557,793,000.00
Jumlah 792,003,155,073.00 792,003,156,073.00 100.00% 1,000.00 646,790,857,680.00
Tabel di atas menunjukkan Realisasi Pembiayaan Netto tahun anggaran 2017
sebesar Rp792.003.156.073,00 atau 100% dari anggaran sebesar
Rp792.003.155.073,00. Dibandingkan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar
Rp649.790.857.680,00 mengalami kenaikan sebesar Rp145.212.298.393,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan daerah merupakan penerimaan yang berasal dari
penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) tahun lalu dan pencairan
dana cadangan, adapun anggaran/realisasi tahun anggaran 2017 dan realisasi
2016 dapat dirinci sebagai berikut:
Penerimaan Pembiayaan Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Penggunaan SILPA 818,140,112,812.00 818,140,112,812.00 100.00% - 1,194,348,650,680.00
Jumlah 818,140,112,812.00 818,140,112,812.00 100.00% - 1,194,348,650,680.00
Tabel di atas menunjukkan Realisasi penerimaan pembiayaan APBD tahun
2017 sebesar Rp818.140.112.812,00 atau 100% dari anggaran sebesar
Rp818.140.112.812,00 dengan penurunan sebesar Rp376.208.537.866,00
dibanding realisasi TA 2016 sebesar Rp1.194.348.650.680,00.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayan Daerah merupakan pengeluaran yang
penggunaannya antara lain untuk penyertaan modal daerah, pembayaran pokok
pinjaman yang telah jatuh tempo, serta pemberian pinjaman daerah.
Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Semarang
tahun 2017 dan Realisasi 2016 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Pengeluaran Pembiayaan Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 24,239,001,000.00 24,239,000,000.00 100.00% 1,000.00 547,381,453,000.00
3 Pembayaran Pokok Hutang Pihak Ketiga - - - - 176,340,000.00
Jumlah 26,136,957,739.00 26,136,956,739.00 100.00% 1,000.00 547,557,793,000.00
1,897,956,739.00 1,897,956,739.00 100.00% - - 2 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya
Tabel di atas menunjukkan target anggaran sebesar Rp26.136.957.739,00
dengan realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2017 sebesar
Rp26.136.956.739,00 atau 100,00%, turun sebesar Rp521.420.836.261,00
dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar
Rp547.557.793.000,00. Perincian Pengeluaran Pembiayaan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Penyertaan Modal
Penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun
anggaran 2016 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Penyertaan Modal Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Penyertaan Modal (PDAM) - - - - 492,005,508,000.00
Bank Jateng 9,339,000,000.00 9,339,000,000.00 100.00% - 48,901,000,000.00
Perusda Percetakan - - - - 1,124,945,000.00
PD BPR Bank Pasar 4,000,000,000.00 4,000,000,000.00 100.00% - 2,000,000,000.00
PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 900,001,000.00 900,000,000.00 100.00% (1,000.00) 1,000,000,000.00
Dana Bergulir - - - - 2,350,000,000.00
Holding BUMD 10,000,000,000.00 10,000,000,000.00 100.00% -
Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 24,239,001,000.00 24,239,000,000.00 100.00% (1,000.00) 547,381,453,000.00
Tabel di atas menunjukkan Realisasi Penyertaan Modal (Investasi)
Daerah Kota Semarang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2015
tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Semarang Kepada Badan Usaha
Milik Daerah Kota Semarang dan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Tahun 2015-2017.
2) Pembayaran Pokok Hutang Pihak Ketiga
Pembayaran Pokok Hutang Pihak Ketiga pada tahun 2017 tidak
dianggarkan dan tidak ada realisasi.
Pembayaran Pokok Hutang Pihak Ketiga Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Pembayaran pokok hutang pihak ketiga - - - - 176,340,000.00
Jumlah - - - - 176,340,000.00
3) Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Lainnya
Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri - lainnya pada tahun 2017
merupakan penyetoran kembali sisa Dana BOS Tahun Anggaran 2011 ke
Rekening Umum Negara.
Pembayaran Pokok Pinjaman dalam Negeri Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri - Lainnya 1,897,956,739.00 1,897,956,739.00 100% - -
Jumlah 1,897,956,739.00 1,897,956,739.00 100% - -
Berdasarkan Surat Badan Pengawas dan Pembangunan Perwakilan Jawa
Tengah Nomor S.1784/pw 11/3/2016 tanggal 26 September 2016 tentang
konfirmasi penyetoran kembali sisa BOS tahun 2011 ke RKUN bahwa
berdasarkan hasil monitoring Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
bahwa terdapat sisa BOS Tahun 2011 dan untuk dapat segera ditindak lanjuti
paling lambat 1 Desember 2016. Dan apabila tidak bisa memenuhi maka
penyelesaian pengembalian Sisa Dana BOS Tahun 2011 dilakukan dengan
cara pemotongan DAU dan / atau DBH Tahun Anggaran 2017 (berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 187/PMK.07/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
48/PMK.07/2016 tentang pengelolaan Transfer ke Daerah dan dana Desa).
Namun dengan terbitnya PMK Nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, diatur pada pasal 133
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
bahwa pengembalian sisa Dana BOS Tahun 2011 harus dengan disetor
kembali ke RKUN paling lambat bulan November 2017.
4) Pembiayaan Netto
Pembiayaan netto merupakan perhitungan dari penerimaan pembiayaan
dikurangi pengeluaran pembiayaan dengan tabel berikut:
Pembiayaan Netto Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Penerimaan Pembiayaan 818,140,112,812.00 818,140,112,812.00 100.00% - 1,194,348,650,680.00
Pengeluaran Pembiayaan 26,136,957,739.00 26,136,956,739.00 100.00% (1,000.00) 547,557,793,000.00
Jumlah 792,003,155,073.00 792,003,156,073.00 100.00% 1,000.00 646,790,857,680.00
Dapat dilihat pada tabel di atas yang menunjukkan realisasi dari
penerimaan pembiayaan sebesar Rp818.140.112.812,00 dan pengeluaran
pembiayaan sebesar Rp26.136.956.739,00 diperoleh pembiayaan netto
sebesar Rp792.003.156.073,00 naik sebesar Rp145.212.298.393,00 jika
dibandingkan dengan pembiayaan netto tahun 2016 sebesar
Rp646.790.857.680,00.
4.1.5 SISA LEBIH PEMBIAYAAN APBD (SiLPA)
Sisa Perhitungan Anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA)
atau Sisa Kurang Pembiayaan APBD (SiKPA), yang menunjukkan kelebihan atau
kekurangan pendapatan dan penerimaan dibanding belanja dan pengeluaran daerah,
dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut:
Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SILPA)
Perhitungan APBD Anggaran 2017 Realisasi 2017 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp % Rp Rp
Pendapatan Daerah 3,967,691,653,122.00 3,964,574,307,584.00 99.92% (3,117,345,538.00) 4,103,151,795,483.00
Belanja Daerah 4,759,694,808,195.00 4,328,942,647,441.00 90.95% 430,752,160,754.00 3,931,802,540,351.00
Surplus (Defisit) : 1-2 (792,003,155,073.00) (364,368,339,857.00) 46.01% (433,869,506,292.00) 171,349,255,132.00
Penerimaan Pembiayaan 818,140,112,812.00 818,140,112,812.00 100.00% - 1,194,348,650,680.00
Pengeluaran Pembiayaan 26,136,957,739.00 26,136,956,739.00 100.00% 1,000.00 547,557,793,000.00
Pembiayaan Netto : 4-5 792,003,155,073.00 792,003,156,073.00 100.00% (1,000.00) 646,790,857,680.00
SILPA (SIKPA) : 3+6 - 427,634,816,216.00 (433,869,507,292.00) 818,140,112,812.00
Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2017 sebesar
Rp427.634.816.216,00 mengalami penurunan sebesar Rp390.505.296.596,00 dari
SiLPA tahun anggaran 2016 sebesar Rp818.140.112.812,00, dapat dirinci pada
tabel sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
a) Kas di BUD (tidak termasuk utang PFK) 389,683,101,991.00 801,525,494,162.00 -51.38%
b) Sisa UP di Bendahara Pengeluaran 1,577,165,187.00 206,583,630.00 663.45%
c) Kas di Bendahara Penerimaan 261,579,750.00 47,569,000.00 449.90%
d) Kas Di BLU Trans Semarang 15,168,588.00 1,139,966,439.00 -98.67%
e) Kas di BLU RSUD 15,221,478,636.00 7,387,867,099.00 106.03%
f) Kas di Bendahara Puskesmas 7,687,537,837.00 7,832,012,381.00 -1.84%
g) Dana BOS 13,188,152,951.00 - -
h) Lebih catat kurang catat Kas daerah 631,276.00 620,101.00 1.80%
427,634,816,216 818,140,112,812 -47.73%
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun 2017 sebesar
Rp427.634.816.216,00 terdiri dari:
A Kas
1 Bank : 139,683,101,991.00
2 Deposito : 250,000,000,000.00
389,683,101,991.00
B Kas Bendahara Pengeluaran
1 DKK : 65,117,050.00
2 Dishub : 361,670,832.00
3 Distaru : 4,934,000.00
4 Disdalduk : 3,800,000.00
5 BPKAD : 1,086,300,000.00
6 Dinas Pendidikan : 187,225.00
7 BPBD : 13,720,523.00
8 Kec. Semarang Barat : 600.00
9 Kec. Semarang Tengah : 210,973.00
10 Kec. Gunungpati : 215,664.00
11 Kec. Genuk : 681,720.00
12 Dinas Perdagangan : 200.00
13 Kesbang : 40,326,400.00
1,577,165,187.00
C Kas Bendahara Penerimaan
1 DKK : 3,196,500.00
2 Pariwisata : 176,378,250.00
3 Disperkim : 82,005,000.00
261,579,750.00
D Kas BLU Puskesmas : 7,687,537,837.00
E Kas BLU RSUD : 15,221,478,636.00
F Kas BLU BRT : 15,168,588.00
G Dana BOS : 13,188,152,951.00
H Kurang catat lebih catat kasda : 631,276.00
427,634,816,216.00
Sub Jumlah
Sub Jumlah
Sub Jumlah
Silpa
4.2 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO
ANGGARAN LEBIH
a. Saldo Anggaran Lebih Awal
Merupakan penjumlahan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA tahun-
tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang
diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih awal tahun pada 2017 sebesar
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp818.140.112.812,00 bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar
Rp1.194.348.650.680,00 terjadi penurunan sebesar Rp376.208.537.868,00 atau
31,50%.
b. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan. Tahun 2017 Penggunaan SAL merupakan
Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar Rp818.140.112.812,00 bila
dibandingkan dengan tahun 2016 terjadi penurunan sebesar
Rp376.208.537.868,00 atau turun 31,50 % dari tahun 2016.
c. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA/SiKPA
Merupakan selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan
belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama
satu periode pelaporan. SiLPA tahun 2017 sebesar Rp427.634.816.216,00 atau
turun 47,73% yaitu sebesar Rp390.505.296.596,00 dari tahun 2016.
Surplus /Defisit – LRA
Merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu
periode pelaporan. Surplus/Defisit – LRA tahun 2017 sebesar
(Rp364.368.339.857,00).
Pembiayaan Netto
Adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah dikurangi Pengeluaran
Pembiayaan selama satu periode pelaporan. Pembiayaan Netto tahun 2017
sebesar Rp792.003.156.073,00 atau naik 22,45% yaitu sebesar
Rp145.212.298.393,00 dari tahun 2016.
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya
Merupakan koreksi kesalahan pembukuan yang berhubungan dengan periode
sebelumnya. Untuk tahun 2017 dan tahun 2016 tidak terdapat kesalahan koreksi
pembukuan pada tahun sebelumnya.
e. Saldo Anggaran lebih pada Tahun 2017 sebesar Rp427.634.816.216,00
terdiri dari:
1) Over target PAD sebesar Rp99.496.612.647,00.
2) Sisa Belanja sebesar Rp328.138.203.569,00 yang terdiri dari:
a) Sisa belanja Dana Perimbangan / Dana Transfer sebesar
Rp58.850.497.584,00 yang berasal dari dana-dana yang sifatnya khusus
dan sesuai dengan ketentuan tidak dapat digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan yang lain maupun sisa dana yang bersifat umum
atau bebas penggunaannya untuk mendanai program dan kegiatan.
Rincian Silpa dari dana Perimbangan/Dana Transfer adalah sebagai
berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1. Silpa DBHCHT tahun 2017 sebesar Rp588.923.315,00 akan
dianggarkan kembali pada APBD Perubahan tahun 2018.
2. Silpa DAK terdiri dari:
a. Bidang Pendidikan
1) DAK Fisik
a) Silpa dari Tahun 2010 – 2015 sebesar Rp49.257.522.338,00
yang dianggarkan dan dilaksanakan tahun 2017, masih
terdapat Silpa Rp8.229.526.400,00 yang terdiri dari:
SD Rp8.174.536.000,00.
SMP Rp54.990.400,00.
Silpa tersebut akan dianggarkan kembali pada APBD Tahun
2018.
b) Silpa DAK SD Tahun 2016 sebesar Rp744.816.000,00
digabungkan dengan Silpa DAK bidang SMP sebesar
Rp142.001.338,00 dan DAK bidang yang lain dan
dianggarkan kembali pada APBD perubahan 2017 untuk
melaksanakan kegiatan DAK 2017 yang tidak dapat didanai
dari DAK 2017 sebagai dampak dari belum selesainya
laporan daftar kontrak /swakelola sampai dengan 31 Agustus
2017 sebagai prasyarat cairnya DAK berikutnya.
c) Tahun 2017 Dinas Pendidikan mendapat transfer dari Pusat
sebesar Rp9.573.437.000,00 dengan perincian untuk SD
sebesar Rp5.336.212.800,00 dan untuk SMP sebesar
Rp4.237.224.200,00 realisasi SD sebesar
Rp2.250.000.000,00 dan realisasi SMP sebesar
Rp3.338.731.000,00 sehingga Silpa Tahun 2017 sebesar
Rp3.984.706.000,00 terdiri dari Silpa SD
Rp3.086.212.800,00 dan Silpa SMP sebesar
Rp898.493.200,00.
2) DAK Non Fisik
a) Dana Tunjangan Profesi Guru (Dana TP Guru) PNSD Tahun
2017 dari alokasi sebesar Rp185.270.590.000,00 ditransfer
Rp166.205.577.625 kekurangan dari alokasi diperhitungkan
dari silpa 2016 sebesar Rp38.650.325.476,00 adapun
realisasi penyerapan Rp194.103.474.624,00 sehingga Silpa
DAK Non Fisik sebesar Rp10.953.344.205,00 dan
dianggarkan kembali pada APBD Tahun 2018, karena
masuk dalam perhitungan alokasi tahun 2018.
b) Dana Tambahan Penghasilan Guru (DTP Guru) PNSD tahun
2017 dari alokasi sebesar Rp3.045.000.000,00 ditransfer
Rp1.674.750.000,00 kekurangan dari alokasi diperhitungkan
dari silpa tahun 2016 sebesar Rp3.717.175.000,00. Adapun
realisasi penyerapan Rp1.403.250.000,00 sehingga terdapat
Silpa DAK Non Fisik sebesar Rp3.988.675.000,00 dan
dianggarkan kembali pada APBD 2018 karena masuk dalam
perhitungan alokasi tahun 2018.
c) PAUD tahun 2016 dari alokasi sebesar Rp30.147.000.000,00
ditransfer Rp29.967.475.800,00. Kekurangan dari alokasi
diperhitungkan dari silpa tahun 2016 sebesar
Rp179.524.200. adapun realisasi penyerapan
Rp28.701.851.050,00 sehingga terdapat Silpa DAK non fisik
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
sebesar Rp1.445.148.950,00 dan dianggarkan kembali pada
APBD tahun 2018 karena masuk dalam perhitungan alokasi
2018.
b. Bidang Kesehatan
1) RSUD
a) Silpa DAK Tambahan 2016 yang dianggarkan dan
dilaksanakan tahun 2017 yang terdiri dari:
UD (Urusan Daerah) sebesar Rp55.250.000,00.
P3K2 (Program Percepatan Pembangunan Kabinet Kerja)
Tahun 2016 sebesar Rp625.190.369,00 total
Rp680.444.369,00 direalisasikan sebesar
Rp674.515.500,00 sehingga masih terdapat Silpa
Rp5.924.869,00.
b) Tahun 2017 RSUD mendapat transfer dari Pusat sebesar
Rp7.567.816.399,00 untuk Sarana Pelayanan Rujukan,
terealisasi sebesar Rp7.567.816.399,00 sehingga tidak
terdapat silpa.
c) Silpa DAK Fisik Tahun 2016 sebesar Rp468.449.987,00.
Seluruh Silpa RSUD tersebut digabung dan dianggarkan
untuk melaksanakan kegiatan DAK 2017 yang tidak dapat
didanai dari DAK 2017 untuk bidang pendidikan dan
kesehatan karena belum selesainya laporan daftar kontrak /
swakelola bidang pendidikan dan kesehatan s/d 31 Agustus
2017 sebagai prasyarat pencairan dana DAK.
2) DKK
a) DAK Non Fisik
Tahun 2017 dari alokasi sebesar Rp17.085.456.000,00
ditransfer Rp13.290.755.691,00 kekurangan dari alokasi
diperhitungkan dari Silpa 2016 sebesar Rp3.794.700.309,00
yang terdiri dari kelebihan transfer Rp1.851.888.000,00
ditambah silapa akreditasi Puskesmas Rp318.769.029,00
ditambah Jampersal Rp1.551.237.780,00 ditambah BOK
sebesar Rp72.805.500,00 selisih. Adapun realisasi
penyerapan Rp16.480.070.379,00 sehingga terdapat Silpa
sebesar Rp605.385.621,00.
b) DAK Fisik
Pada tahun 2016 terdapat Silpa sebesar
Rp142.846.451,00 dan seluruh silpa tersebut ditambah
dengan silpa bidang lain yang outputnya telah mencapai
100% dan dianggarkan kembali pada APBD Perubahan
2017 untuk melaksanakan kegiatan DAK 2017 yang
tidak dapat didanai dari DAK 2017 karena belum
selesainya syarat melapor daftar kontrak/swakelola
dampai dengan 31 Agustus 2017.
Tahun 2017 DKK mendapat transfer dari Pusat sebesar
Rp9.885.594.085,00 dengan perincian untuk Pelayanan
Kesehatan Dasar sebesar Rp2.000.869.610,00 dan untuk
Pelayanan Kesehatan Kefarmasian sebesar
Rp7.884.724.475,00. Realisasi untuk pelayanan
kesehatan dasar sebesar Rp2.000.869.610,00 dan realisasi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
untuk pelayanan kesehatan kefarmasian sebesar
Rp7.887.764.475,00 sehingga Silpa tahun 2017 untuk
pelayanan kesehatan kefarmasian sebesar
Rp3.040.000,00.
c) Disdalduk dan KB
DAK non fisik yaitu BOKB (Bantuan Operasional
Keluarga Berencana) tahun 2017 dari alokasi sebesar
Rp769.700.000,00 ditransfer Rp594.568.000,00 dan
kekurangan dari alokasi diperhitungkan dari Silpa 2016
sebesar Rp175.132.000,00. Adapun realisasi penyerapan
Rp769.300.000,00 sehingga terdapat Silpa DAK Non
fisik sebesar Rp93.872.000,00.
DAK fisik tahun 2016 terdapat Silpa Rp12.528.000,00.
Seluruh Silpa tersebut digabungkan dan dianggarkan
kembali di APBD Perubahan tahun 2017 untuk bidang
kesehatan dan pendidikan. Pada tahun 2017 mendapat
transfer dari Pusat sebesar Rp1.036.306.000,00 dan
penyerapannya terealisasi sebesar Rp1.036.306.000,00
sehingga tidak terdapat Silpa.
c. Bidang Infrastruktur Air Minum
Pada PSDA Silpa tahun 2015 Rp869.168.543,00. Seluruh Silpa
tersebut digabungkan dan dianggarkan di APBD Perubahan tahun
2017 untuk bidang kesehatan dan pendidikan.
d. Bidang Infrastruktur, pada Dinas Bina Marga
Masih terdapat silpa Rp2,00 ditambah IPD (Infrastruktur Publik
Daerah) Rp299.415.000,00. Total silpa tersebut digabungkan dan
dianggarkan di APBD Perubahan 2017 dialokasikan untuk bidang
kesehatan dan pendidikan.
e. Bidang Transportasi pada Dinas Perhubungan
Pada tahun 2016 masih terdapat Silpa Rp17.111.639,00 seluruh
silpa tersebut digabungkan dan dianggarkan di APBD Perubahan
2017 untuk bidang kesehatan dan pendidikan.
f. Bidang Lingkungan Hidup pada BLH
Masih terdapat silpa Rp152.642.981,00. Seluruh silpa tersebut
digabungkan dan dianggarkan di APBD Perubahan 2017 untuk
bidang kesehatan dan pendidikan.
g. Bidang Kehutanan pada Dinas Pertanian
Masih terdapat silpa di tahun 2016 Rp4.166.940,00. Seluruh silpa
tersebut digabungkan dan dianggarkan di APBD Perubahan 2017
utnuk bidang kesehatan dan pendidikan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
h. Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan
Masih terdapat silpa Rp153.539.802,00. Seluruh silpa tersebut
digabungkan dan dianggarkan di APBD Perubahan 2017 untuk
bidang kesehatan dan pendidikan. Rekapitulasi silpa DAK Fisik
Tahun 2016 yang dialokasikan di APBD Perubahan 2017 untuk
bidang pendidikan dan kesehatan karena tidak dapat memenuhi
syarat melaporkan daftar kontrak sampai dengan 31 Agustus 2017.
Rekapitulasi
Pendidikan (SD) 744.816.000,00Rp
Pendidikan (SMP) 142.001.338,00Rp
Kesehatan (RSUD) 468.449.987,00Rp
Kesehatan (DKK) 142.846.451,00Rp
Kesehatan (Disdalduk dan KB) 12.528.000,00Rp
Infrastruktur Air Minum (DPU) 869.168.543,00Rp
Infrastruktur Jalan (DPU) 2,00Rp
IPD (DPU) 299.415.000,00Rp
Transportasi (Dishub) 17.111.639,00Rp
Lingkungan Hidup (DLH) 152.642.981,00Rp
Perdagangan (Dinas Perdagangan) 153.539.802,00Rp
Kehutanan (Dinas Pertanian) 4.166.940,00Rp
Jumlah 3.006.686.683,00Rp
Silpa tersebut dialokasikan untuk Bidang Kesehatan sebesar
Rp1.790.686.683,00 terealisasi sebesar Rp1.783.500.000,00
sehingga terdapat silpa sebesar Rp7.186.683,00 dan dialokasikan
untuk Bidang Pendidikan sebesar Rp1.216.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp764.589.400,00 sehingga terdapat silpa sebesar
Rp451.410.600,00.
i. Bidang Perumahan dan Permukiman
Tahun 2017 DAK yang di transfer dari Pusat sebesar
Rp5.454.959.000,00 realisasi sebesar Rp5.411.844.000,00
sehingga terdapat silpa DAK sebesar Rp43.115.000,00.
j. Bidang Jalan
Tahun 2017 DAK yang ditransfer dari Pusat sebesar
Rp19.374.264.795,00 realisasi sebesar Rp19.274.264.795,00
sehingga terdapat silpa sebesar Rp100.000.000,00.
k. Bidang Irigasi
Tahun 2017 DAK ditransfer dari Pusat sebesar
Rp2.719.831.000,00 terealisasi sebesar Rp2.021.597.000,00
sehingga terdapat silpa DAK sebesar Rp158.234.000,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
l. Dispenduk dan Capil
Tahun 2017 mendapat alokasi sebesar Rp3.262.979.000,00
ditransfer sebesar Rp3.262.979.000,00. Adapun realisasi
penyerapan Rp3.239.746.656,00 sehingga terdapat silpa DAK non
fisik sebesar Rp23.232.344,00 dan dianggarkan kembali di APBD
2018.
3. Dana Bantuan Keuangan Provinsi
a) Silpa Bantuan Keuangan s/d 2016 hanya bidang Pendidikan
sebesar Rp580.000.000,00 dan sudah dianggarkan di APBD
Perubahan 2017 dengan realisasi sebesar Rp231.353.280,00
sehingga masih ada silpa Rp348.646.720,00 yang terdiri dari silpa
efisiensi Rp8.646.720,00 merupakan silpa bebas yang dapat
digunakan untuk kegiatan lain pada APBD dan Rp340.000.000,00
merupakan silpa terikat yang masih harus dianggarkan kembali
pada bidang pendidikan. Rincian kegiatan dan penjelasan sebagai
berikut:
NO NAMA
KEGIATAN
ANGGARAN BELANJA SISA KET
1 Bantuan Kursus
Kewirausahaan
Desa (KWD)
150.000.000 - 150.000.000 Tidak
dilaksanakan
karena belum
ada lembaga
yang memenuhi
persyaratan
KWD
2 Bantuan Penguatan
Manajemen Desa
Vokasi
60.000.000 - 60.000.000 Tidak
dilaksanakan
karena belum
ada lembaga
yang memenuhi
persyaratan
KWD
3 Bantuan Penguatan
Kelembagaan
Kursus dan
Pelatihan (LKP)
100.000.000 - 100.000.000 Tidak
dilaksanakan
karena belum
ada lembaga
yang memenuhi
persyaratan
KWD
4 Bantuan Pengadaan
Alat Lab IPA
SMPN 35
Semarang
75.000.000 74.408.500 591.500 efisiensi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO NAMA
KEGIATAN
ANGGARAN BELANJA SISA KET
5 Bantuan Pengadaan
Alat Lab IPA
SMPN 42
Semarang
75.000.000 71.000.000 4.000.000 efisiensi
6 Bantuan Pengadaan
Alat Teknologi
Informasi
Komputer (TIK)
Pembelajaran SDN
Jatirejo
30.000.000 28.672.000 1.328.000 efisiensi
7 Bantuan Pengadaan
Alat Teknologi
Informasi
Komputer (TIK)
Pembelajaran SDN
Pendrikan Lor 01
30.000.000 29.222.780 777.220 efisiensi
8 Bantuan Pengadaan
Alat Teknologi
Informasi
Komputer (TIK)
Pembelajaran SDN
Bangetayu Wetan
02
30.000.000 28.050.000 1.950.000 efisiensi
9 Bantuan Pengadaan
Alat Teknologi
Informasi
Komputer (TIK)
Pembelajaran SDN
Petompon 01
30.000.000 - 30.000.000 Tidak
dilaksanakan
karena penyedia
jasa tidak
sanggup
melaksanakan
karena e-katalog
sudah tutup
TOTAL 580.000.000 231.353.280 348.646.720
b) Bankeu Tahun 2017 alokasi dari Provinsi sebesar
Rp32.534.400.000,00 dapat diserap oleh Pemerintah Kota
Semarang sebesar Rp26.484.299.746,00 dengan realisasi
penggunaan silpa sebesar Rp26.266.605.306,00 sehingga masih
terdapat silpa Rp217.694.440,00. Adapun silpa tersebut terdiri dari
silpa efisiensi kegiatan sebesar Rp27.615.250,00 dan sebesar
Rp190.079.190,00 adalah merupakan silpa kegiatan pembangunan
infrastruktur kota lama, dimana ditemukan cagar budaya pada
lokasi pekerjaan sehingga pihak ketiga tidak mengerjakan beberapa
item pekerjaan sesuai kontrak sebesar Rp4.223.982.000,00
realisasi sebesar Rp4.033.902.810,00. Adapun silpa kegiatan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
pembangunan infrastruktur kota lama sebesar Rp190.079.190,00
akan dianggarkan kembali pada APBD Perubahan 2018.
4. Pajak Rokok
Silpa pajak rokok sampai dengan tahun 2017 sebesar
Rp27.602.156.297,00 berasal dari:
Silpa dari 2014 - 2016 30.612.726.632,00Rp
Earmarking realisai 2017 31.146.146.547,00Rp
Jumlah 61.758.873.179,00Rp
Realisasi Belanja 2017 34.156.716.882,00Rp
Silpa s/d 2017 27.602.156.297,00Rp
Silpa tersebut akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2018.
5. Dana Insentif Daerah (DID)
Dari Silpa tahun 2016 Rp122.075.140,00 dianggarkan dan
dilaksanakan di APBD Perubahan 2017 oleh Dinas Pendidikan dengan
realisasi sebesar Rp121.800.000,00 sehingga terdapat silpa
Rp275.140,00.
6. BOS
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 / 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 / 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 / 2014 tentang Pemerintahan Daerah
bahwa dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan
melalui RKUD sesuai dengan peraturan per Undang-Undangan
dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh BUD.
Teknis pengelolaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban
dana BOS satuan Pendidikan Negeri adalah sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 910/106/57 tentang Petunjuk
Teknis Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana BOS satuan Pendidikan Negeri yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota pada APBD Tahun 2017.
b) Sisa belanja diluar Dana Perimbangan / Dana Transfer sebesar
Rp269.295.659.794,00 terdiri dari:
1. Kegiatan yang tidak dilaksanakan (0%) sebesar Rp722.182.000,00
antara lain pada OPD Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Penataan Ruang,
Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Komunikasi Informasi Informatika Statistik dan Persandian, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah , dan Kecamatan
Banyumanik.
2. Selisih HPS dengan nilai kontrak sebesar Rp125.588.006.673,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3. Efisiensi atau sisa dari program atau kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh OPD sebesar Rp142.985.471.121,00.
Saldo Anggaran lebih Tahun 2017 sebesar Rp427.642.770.025,00 terdiri dari:
Penerimaan Pembiayaan Tahun 2017 yang berasal dari SAL adalah sebesar
Rp818.140.112.812,00. Penerimaan SAL Tahun 2017 terdiri dari:
Tahun 2017 Tahun 2016 Trend
Rp Rp %
Pendapatan Asli Daerah 1.791.895.713.769,00 1.491.645.900.065,00 20,13%
Pendapatan Transfer 2.172.687.928.910,00 2.072.179.143.418,00 4,85%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah - 539.326.752.000,00 -100,00%
Jumlah 3.964.583.642.679,00 4.103.151.795.483,00 -3,38%
Belanja Operasi 3.052.503.773.161,00 2.902.292.002.230,00 5,18%
Belanja Modal 1.275.359.088.966,00 1.026.716.904.816,00 24,22%
Belanja Tak Terduga 96.908.900,00 2.793.633.305,00 -96,53%
Transfer 984.257.700,00 - -
Jumlah 4.328.944.028.727,00 3.931.802.540.351,00 10,10%
Penerimaan Pembiayaan 818.140.112.812,00 1.194.348.650.680,00 -31,50%
Pengeluaran Pembiayaan 26.136.956.739,00 547.557.793.000,00 -95,23%
Jumlah 792.003.156.073,00 646.790.857.680,00 22,45%
Penerimaan SAL
Tahun 2017 Tahun 2016 Trend
Rp Rp %
SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
Berjalan818.140.112.812,00 1.194.348.650.680,00 -31,50%
Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan 818.140.112.812,00 1.194.348.650.680,00 -31,50%
Pembiayaan Tahun Berjalan
Pendapatan 3.964.583.642.679,00 4.103.151.795.483,00 -3,38%
Belanja 4.328.944.028.727,00 3.931.802.540.351,00 10,10%
Penerimaan Pembiayaan 818.140.112.812,00 1.194.348.650.680,00 -31,50%
Pengeluaran Pembiayaan 26.136.956.739,00 547.557.793.000,00 -95,23%
Jumlah 427.642.770.025,00 818.140.112.812,00 -47,73%
SAL
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4.3 PENJELASAN ATAS POS – POS NERACA
Neraca menggambarkan struktur yang berkaitan dengan Harta atau Aset, Kewajiban dan
Ekuitas. Neraca menunjukkan bahwa harta yang diperoleh pendanaannya bersumber dari
kewajiban dan kekayaan sendiri atau ekuitas.
Total Aset Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp30.040.633.244.390,00 meningkat sebesar Rp931.191.462.076,00 atau 3,23%
dibandingkan saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp 28.793.140.180.037,00
sebagaimana tabel berikut:
Aset 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
30,040,633,244,390.00 28,793,140,180,037.00 4.33%
Jumlah 30,040,633,244,390.00 28,793,140,180,037.00 4.33%
Jumlah aset diatas terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Dana Cadangan dan Aset Lainnya dengan rincian sebagai berikut:
ASET 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
a.Aset Lancar 738,227,946,183.00 1,071,693,745,316.00 -31.12%
b.Investasi Jangka Panjang 535,816,804,158.00 498,980,813,796.00 7.38%
c.Aset Tetap 28,582,115,510,092.00 27,003,259,372,517.00 5.85%
d.Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00%
e.Aset Lainnya 184,472,983,957.00 219,206,248,408.00 -15.85%
Jumlah 30,040,633,244,390.00 28,793,140,180,037.00 4.33%
4.3.1 KAS
Kas merupakan aset lancar pada laporan neraca yang paling likuid. Aset lancar pada pos
ini menunjukan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2017 dan tanggal 31
Desember 2016 yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), BLUD RSUD,
BLUD Terminal Mangkang, BLUD Puskesmas serta Bendahara pada OPD, baik berupa
uang tunai, rekening giro bank, tabungan dan deposito bank, yang seluruhnya merupakan
Kas Daerah dapat dirinci sebagai berikut:
Pada Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2017 sebesar Rp433.705.535.117,00
turun sebesar Rp399.914.102.814,00 atau 47,97% dibandingkan per 31 Desember 2016
sebesar Rp833.619.637.931,00 dengan rincian:
Kas dan Setara Kas 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
1) Bank 145,754,411,368.00 356,713,910,726.00 -59.14%
2) Deposito 250,000,000,000.00 450,000,000,000.00 -44.44%
3) Kas di Bendahara Pengeluaran 1,577,205,987.00 206,583,630.00 663.47%
4) Kas di Bendahara Penerimaan 261,579,750.00 47,569,000.00 449.90%
5) Kas di Bendahara JKN - 7,832,012,381.00 -100.00%
6) Kas di Bendahara Dana BOS 13,188,152,951.00 10,291,728,656.00 28.14%
7) Kas di BLUD 22,924,185,061.00 8,527,833,538.00 168.82%
Jumlah 433,705,535,117.00 833,619,637,931.00 -47.97%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Saldo kas di Bendahara JKN pada tahun 2017 adalah sebesar Rp0,00, hal ini dikarenakan
perubahan status Puskesmas sebagai penerima dana kapitasi JKN berubah status menjadi
BLUD. Dengan status BLUD tersebut dana kapitasi JKN diterima menjadi Kas BLUD
sehingga penyajian pada tahun 2017 menjadi saldo kas di BLUD.
Pada neraca merupakan saldo kas yang menunjukkan hak Pemerintah Kota Semarang
yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan sebagian merupakan
uang titipan sebagai Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa Uang Jaminan
Bongkar Reklame (UJB), Jaminan Penduduk Boro, Pajak yang belum disetor dan
Pendapatan yang belum disetor pada 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Rp Rp %
1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 427,634,816,216.00 818,140,112,812.00 -47.73%
2) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
A. Pajak Yang Belum Di Setor 40,800.00 0.00 100.00%
B. Uang Jaminan Bongkar Reklame 3,508,030,100.00 3,407,598,000.00 2.95%
C. Uang Jaminan Penduduk Boro 2,563,279,277.00 1,780,818,564.00 43.94%
3) Kurang/Lebih Catat (631,276) (620,101) 1.80%
4) Dana BOS 0.00 10,291,728,656.00 -100.00%
Jumlah 433,705,535,117.00 833,619,637,931.00 -56.01%
Rincian penjelasan SiLPA selengkapnya dapat dilihat pada Penjelasan Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA), dan penjelasan Utang PFK pada Catatan Utang PFK.
Sedangkan rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2017 dan tanggal 31
Desember 2016, dapat disajikan sebagai berikut:
a. Kas di Kas Daerah
31 Desember 2017. Kas pada Kas Daerah disimpan pada PT. Bank Jawa Tengah Cabang
Semarang dan Bank Mandiri Semarang. Rekening diatas dirinci dengan saldo per 31
Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
Kas di Kas Daerah 31-Des-17 31-Des-16 TREND
Rp Rp %
a. Rekening Giro 145.754.411.368,00 356.713.910.726,00 -59,14%
b. Rekening Deposito 250.000.000.000,00 450.000.000.000,00 -44,44%
Jumlah 395.754.411.368,00 806.713.910.726,00 -50,94%
Masing-masing saldo rekening Kas di Bank per 31 Desember 2017 dan 2016, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Rekening Giro
Penggunaan masing masing rekening giro bank tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rekening Giro Bank 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
1. BPD Jateng 1-021-0006-8 : RKUD PAD 139,551,652,898.00 351,487,733,848.00 -60.30%
2. Bank Mandiri 135-00-0205417-7 : RKUD 131,022,988.00 37,760,315.00 246.99%
3. BRI - E Tax 0.00 0.00 100.00%
4. BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5 : RKUD 1.00 1.00 0.00%
5. BNI Cab. Karangayu 29045202 : RKUD 426,104.00 -2.00 100.00%
6. Bank BPD Jateng 1-021-003341 : Jaminan Biaya Reklame 3,508,030,100.00 3,407,598,000.00 2.95%
7. Bank BPD Jateng 1-021-005122 : Jaminan Penduduk Boro 2,563,279,277.00 1,780,818,564.00 43.94%
Jumlah 145,754,411,368.00 356,713,910,726.00 -59.14%
2) Deposito
Rekening ini adalah Rekening Deposito milik Pemerintah Kota Semarang
yang penempatan rekeningnya pada bank dibawah ini:
Rekening Deposito 31-Des-17 31-Des-16 Trend
Rp Rp %
1 Bank Jateng 100.000.000.000,00 450.000.000.000,00 -77,78%
2 Bank Mandiri 50.000.000.000,00 0,00 100,00%
3 BNI Karangayu 50.000.000.000,00 0,00 100,00%
4 BRI Patimura 50.000.000.000,00 0,00 100,00%
JUMLAH 250.000.000.000,00 450.000.000.000,00 -44,44%
Penempatan deposito pada Bank Jateng cabang Semarang, BNI Karangayu,
BRI Patimura dan Bank Tabungan Negara dengan jangka waktu 1 bulan
yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal
deposito per 31 Desember 2017 pada Bank Jateng sebesar
Rp100.000.000.000,- , BNI Karangayu sebesar Rp50.000.000.000,-, BRI
Patimura sebesar Rp50.000.000.000,- dan BTN sebesar Rp50.000.000.000,-.
b. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo kas per 31 Desember 2017 yang masih
berada di bendahara pengeluaran OPD dan pada per 31 Desember 2017 belum disetorkan
ke kasda. Adapun secara rinci kas di bendahara pengeluaran sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
1 DKK 65,117,050 7,308,300 791.00%
2 Dinas Penataan Ruang 4,934,000 - 100.00%
3 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 40,326,400 - 100.00%
4 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB 3,800,000 - 100.00%
5 Dinas Perhubungan 361,670,832 176,588,310 104.81%
6 BPKAD 1,086,300,000 - 100.00%
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 13,720,523 22,436,300 -38.85%
8 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata - 250,720 -100.00%
9 Dinas Pendidikan 187,225 - 100.00%
10 Kec. Semarang Barat 600 - 100.00%
11 Kec. Semarang Tengah 210,973 - 100.00%
12 Kec. Gunungpati 215,664 - 100.00%
13 Kec. Genuk 681,720 - 100.00%
14 Dinas Perdagangan 200 - 100.00%
Jumlah 1,577,165,187.00 206,583,630.00 663.45%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Saldo Kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.577.165.187,00
naik sebesar Rp1.370.581.557,00 atau 663,45%. Kas di bendahara pengeluaran
merupakan nilai saldo kas per 31 Desember 2017 dan tahun 2016 yang merupakan sisa
UP yang masih berada di tangan Bendahara Pengeluaran dan belum disetor Ke Kas
Daerah.
c. Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di bendahara penerimaan adalah saldo kas yang masih berada di bendahara
penerimaan per 31 Desember 2017 dan belum disetor ke kasda sebesar
Rp261.579.750,00 mengalami kenaikan sebesar Rp214.010.750,00 atau 449,90% dari
saldo kas per 31 Desember 2016 sebesar Rp47.569.000,00. Kas di bendahara
penerimaan akhir tahun yang masih berada pada bendahara penerimaan OPD dengan
rincian sebagai berikut:
Kas di Bendahara Penerimaan 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
Dinas Kesehatan Kota 3,196,500.00 2,810,000.00 14%
Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga - 7,820,000.00 -100%
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 176,378,250.00 36,939,000.00 377%
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 82,005,000.00 - 100%
Jumlah 261,579,750.00 47,569,000.00 450%
d. Kas di BLUD
Saldo Kas BLUD adalah kas yang berada pada BLUD RSUD, BLUD Puskesmas, dan
BLUD Trans Semarang per 31 Desember 2017 sebesar Rp22.924.185.061,00 mengalami
kenaikan sebesar Rp14.396.351.523,00 dari saldo kas per 31 Desember 2016 sebesar
Rp8.527.833.538,00 atau 168,82% dapat dirinci:
Kas di BLUD 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
Kas di BLUD RSUD 15,221,478,636.00 7,387,867,099.00 106.03%
Kas di BLUD Puskesmas 7,687,537,837.00 - 100.00%
Kas di BLUD Trans Semarang 15,168,588.00 1,139,966,439.00 -98.67%
Jumlah 22,924,185,061.00 8,527,833,538.00 168.82%
Rincian Kas di BLUD terdiri dari:
1) Rekening Kas di BLUD RSUD Kota Semarang
Rekening BLUD RSUD Kota Semarang merupakan rekening yang digunakan untuk
penempatan, pencairan dana BLUD RSUD dan penerimaan bunga dikurangi biaya
administrasi. Rekening tersebut posisi per 31 Desember 2017 sebesar
Rp15.221.478.636,00 mengalami kenaikan sebesar Rp7.833.611.537,00 atau 106,03%
dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp7.387.867.099,00. Jumlah kas
tersebut terdiri dari:
a) Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp135.616.409,00.
b) Kas di Bank BPD Jateng sebesar Rp1.555.306.026,00.
c) Kas pada Bank Mandiri sebesar Rp615.361.161,00
d) Kas pada BNI sebesar Rp1.462.436.988,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
e) Kas di Bank BRI sebesar Rp452.758.052,00.
f) Deposito yang berjangka 3 bulan sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua milyar
rupiah) pada Bank BRI KCP Kedungmundu.
2) Rekening BLUD Trans Semarang
a) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp2.778.000,00.
b) Bank BNI 46 nomor rekening 555.8.555-804, kondisi per 31 Desember 2017
sebesar Rp5.536.073,00 dan no rekening 170.9.201.605 sebesar
Rp5.672.671,00.
c) BRI nomor rekening 0083-01-002171-30-4 sebesar Rp1.181.844,00.
Sehingga total rekening BLUD Trans Semarang per 31 Desember 2017 sebesar
Rp15.168.588,00 turun sebesar Rp1.124.797.851,00 atau 98,67% dibandingkan posisi per
31 Desember 2016 sebesar Rp1.139.966.439,00.
3) Kas di Bendahara BLUD Puskesmas
Saldo Kas di Bendahara BLUD Puskesmas merupakan dana yang masih berada di tangan
Bendahara BLUD Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Semarang. Saldo Dana BLUD
Puskesmas Tahun 2017 sebesar Rp7.687.537.837,00.
e. Kas di Bendahara Dana Bos
Saldo Kas di Bendahara Dana Bos per 31 Desember 2017 merupakan dana yang masih
berada di tangan Bendahara Dana BOS pada Dinas Pendidikan Kota Semarang. Saldo
dana BOS tahun 2017 sebesar Rp13.188.152.951,00 mengalami kenaikan 28,14% bila
dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp10.291.728.656,00. Saldo dana BOS berada
pada masing-masing sekolah SD dan SMP se-Kota Semarang dengan rincian sebagai
berikut:
1 SD / 326 Sekolah 8,009,777,990.00
2 SMP / 45 Sekolah 5,178,374,961.00
TOTAL 13,188,152,951.00
REKAPITULASI SALDO DANA BOS
TAHUN 2017 SISA DANA
4.3.2 PIUTANG
Piutang daerah merupakan hak Pemerintah Kota Semarang yang berupa penerimaan kas,
baik yang berasal dari pendapatan yang belum diterima secara kas maupun tagihan-
tagihan lain, saldo piutang per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
a. Piutang Pajak
Piutang Pajak merupakan hak pemerintah terhadap pendapatan tersebut. Piutang ini
terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) yang
dikeluarkan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), sampai dengan batas tertentu
tanggal Neraca belum dibayar oleh Wajib Pajak Daerah (WP-Daerah).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Saldo Piutang Pajak tahun 2017 sebesar Rp333.645.687.669,00 mengalami kenaikan
sebesar Rp60.922.373.250,00 atau 22,34% dari piutang pajak Tahun 2016 sebesar
Rp272.723.314.419,00 dengan rincian:
Piutang Pajak 31-Des-17 31-Des-16 TREND
Rp Rp %
Pajak Hotel 5.404.440.094,00 4.522.927.630,00 19,49%
Pajak Restoran 1.678.113.568,00 2.300.743.505,00 -27,06%
Pajak Hiburan 1.832.300.751,00 1.415.637.325,00 29,43%
Pajak Reklame 11.674.901.950,00 13.287.060.906,00 -12,13%
Pajak Galian Gol C 5.783.999,00 5.783.999,00 0,00%
Pajak Parkir 422.747.900,00 530.638.392,00 -20,33%
Pajak Air Bawah Tanah 788.589.620,00 409.695.626,00 92,48%
BPHTB 4.595.134.370,00 4.595.134.370,00 0,00%
PBB Perkotaan 307.243.675.417,00 245.655.692.666,00 25,07%
Jumlah 333.645.687.669,00 272.723.314.419,00 22,34%
b. Penyisihan Piutang Pajak
Penyajian piutang sebesar Nett Realizable Value sehingga dilakukan penghitungan
penyisihan piutang pajak dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan Piutang 31-Des-17 31-Des-16 TREND
Rp Rp %
Pajak Hotel 1.159.946.536,00 338.631.113,00 242,54%
Pajak Restoran 1.054.207.479,00 880.475.436,00 19,73%
Pajak Hiburan 1.183.220.644,00 1.109.294.106,00 6,66%
Pajak Reklame 6.798.101.875,00 5.808.254.019,00 17,04%
Pajak Galian Gol C 5.783.999,00 5.783.999,00 0,00%
Pajak Parkir 215.038.516,00 169.669.615,00 26,74%
Pajak Air Tanah 65.535.083,00 57.448.931,00 14,08%
BPHTB 4.595.134.370,00 4.595.134.370,00 0,00%
PBB Perkotaan 112.192.976.000,00 88.034.741.573,00 27,44%
JUMLAH 127.269.944.502,00 100.999.433.162,00 26,01%
c. Piutang Retribusi
Piutang Retribusi merupakan penerimaan terhadap pendapatan retribusi. Piutang
Retribusi disebabkan adanya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (OPD) atau dokumen
yang dipersamakan yang berakibat timbulnya tagihan berupa hak Pemerintah Daerah
melalui OPD pengelola terkait, yang sampai dengan tanggal Neraca tertentu belum di
lakukan pembayaran oleh Wajib Retribusi Daerah.
Saldo Piutang Retribusi Daerah Pemerintah Kota Semarang tahun 2017 sebesar
Rp13.938.393.807,00 mengalami kenaikan sebesar Rp3.143.090.700,00 atau naik 29,12%
dari piutang retribusi tahun 2016 sebesar Rp10.795.303.107,00 dengan rincian:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
d. Penyisihan Piutang Retribusi
Penyisihan piutang retribusi merupakan upaya untuk menyajikan nilai piutang retribusi
yang benar-benar dapat direalisasikan. Penyisihan piutang tahun 2017 sebesar
(Rp8.445.601.652,00). Penyisihan piutang retribusi tahun 2017 tidak menjadi akun
tersendiri dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan Piutang 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
Piutang Retribusi kerjasama pemanfaatan (DPKAD) - (1,600.00) 100.00%
Piutang Retribusi Penyelenggaraan Reklame (Dinas PJPR) - (2,354,917,604.00) 100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Tata Kota & Perumahan) - (1,140,607,256.00) 100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Penataan Ruang) (3,181,072,396.00) - -100.00%
Piutang Retribusi (Disperkim) (924,481,225.00) - -100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Perhubungan) (1,878,333,287.00) (1,878,408,037.00) 0.00%
Piutang Retribusi (Dinas Lingkungan Hidup) (4,297,990.00) (496,000.00) -766.53%
Piutang Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) - (1,846,082,692.00) 100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Perdagangan) (2,403,063,754.00) - -100.00%
Piutang Retribusi (Dinsospora) (51,453,000.00) (36,883,200.00) -39.50%
Piutang Retribusi (BPKAD) (2,900,000.00) - -100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) - (24,375,000.00) 100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) - (3,514,125.00) 100.00%
Piutang Retribusi (Dinas Kesehatan Kota) - (284,375.00) 100.00%
Jumlah (8,445,601,652) (7,285,569,889) -13.74%
e. Belanja Dibayar Dimuka
Belanja Dibayar Dimuka adalah pengeluaran biaya tahun 2017 atau sebelumnya yang
belum menjadi beban pada periode TA 2017 dan masih memiliki manfaat bagi
Pemerintah Kota Semarang di masa mendatang. Belanja dibayar dimuka tahun 2017
sebesar Rp2.253.157.885,00 mengalami kenaikan Rp35.271.288,00 atau 1,59% dari
Tahun 2016 sebesar Rp2.217.886.597,00.
Piutang Retribusi 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
a. Retribusi Pada Dinas Tata Kota dan Perumahan 0.00 1,140,607,256.00 -100.00%
b. Retribusi Penyelenggaraan ijin Reklame (PJPR) 0.00 3,754,436,550.00 -100.00%
c. Retribusi Pada Dinas Perumahan dan Permukiman 2,654,674,500.00 0.00 100.00%
d. Retribusi pada Dinas Tata Ruang 3,653,460,206.00 0.00 100.00%
e. Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum ( Dinas Perhubungan) 1,878,333,287.00 1,893,283,287.00 -0.79%
f. Restribusi Pelayanan Kebersihan (Dinas Kebersihan dan
Pertamanan)0.00 702,825,000.00 -100.00%
g. Retribusi Atas Pemakaian Kekayaan Daerah (BLH) 764,448,000.00 24,950,000.00 2963.92%
h. Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) 4,332,669,814.00 2,512,338,014.00 72.46%
i. Retribusi Pada Dinas Kesehatan Kota 0.00 56,875,000.00 0.00%
j. Retribusi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 0.00 600,000,000.00 0.00%
k. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (DPKAD) 580,000,000.00 320,000.00 181150.00%
l. Restribusi (Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga) 74,808,000.00 109,668,000.00 100.00%
Jumlah Piutang Retribusi 13,938,393,807.00 10,795,303,107.00 29.12%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
f. Piutang Lainnya
Piutang lainnya merupakan piutang Pemerintah Kota Semarang terhadap pihak ketiga di
luar piutang pajak dan retribusi. Saldo piutang lainnya per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp56.249.022.678,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp20.690.154.350,00
atau 58,19% dari tahun 2016 sebesar Rp35.558.868.329,00 dengan rincian:
Piutang Lainnya 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
Piutang Pasien Umum (RSUD) 1,254,845,711.00 1,070,747,339.00 17.19%
Piutang Pasien Jamkesmas/BPJS (RSUD) 45,355,183,385.00 26,601,292,497.00 70.50%
Piutang Pasien ASTEK (RSUD) 540,351,226.00 270,914,037.00 99.45%
Piutang SPBU Pandanaran (BPKAD) 3,353,900,000.00 3,353,900,000.00 0.00%
Piutang Pendapatan Bunga Dana Bergulir (BPKAD) 78,562,323.00 69,151,748.00 13.61%
Piutang Bunga Deposito ( RSUD) 43,043,844.00 18,176,195.00 136.81%
Piutang Bunga Deposito (BPKAD) 729,041,096.00 1,630,136,986.00 -55.28%
Piutang BRT Trans Semarang (Dishub) 13,826,715.00 - 100.00%
Piutang kelebihan pembayaran tunjangan pensiunan (BPKAD) 3,501,234.00 36,266,272.00 -90.35%
Piutang denda PT Narpati (BPKAD) 1,460,440,000.00 1,266,720,000.00 15.29%
Piutang denda PT. SMART (BPKAD) 349,200,000.00 321,600,000.00 8.58%
Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) 963,592,000.00 919,963,255.00 4.74%
Piutang lain-lain (denda, kurang volume dsb) (BPKAD 1,913,931,145.00 0.00 100.00%
Piutang Dana Kapitasi JKN (Dinas Kesehatan ) 189,604,000.00 - 100.00%
Jumlah 56,249,022,679.00 35,558,868,329.00 58.19%
g. Penyisihan Piutang Lainnya
Tahun 2017 terdapat akun penyisihan piutang lainnya untuk menyajikan penyisihan
piutang pada akun piutang lainnya yang pada tahun 2017 masih menjadi satu pada akun
penyisihan piutang dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan Piutang 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
1. Piutang SPBU Pandanaran(BPKAD) (3,353,900,000) (3,353,900,000) 0.00%
2. Piutang Pendapatan atas Dana Bergulir (BPKAD) (64,240,953) (54,566,116) 17.73%
3. Piutang ASTEK (RSUD) (44,290,343) (42,937,831) 3.15%
4. Piutang Perorangan/Umum (RSUD) (658,719,282) (485,327,176) 35.73%
5. Piutang BPJS (RSUD) (225,756,187) (133,006,462) 69.73%
6. Piutang denda kerjsama pemanfaatan tanah (Disbudpar) - (11,404,875) 100.00%
7. Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) (20,890,744) (63,641,145) -67.17%
8. Piutang Pendapatan Bunga Deposito (BPKAD) (3,645,205) (878,170,571) -99.58%
9. Piutang kelebihan pembayaran tunjangan pensiunan (BPKAD) (17,506) (1,813,313) -99.03%
10. Piutang Bunga Deposito (RSUD) (215,219) - 100.00%
11. Piutang Denda PT.Smart (BPKAD) (73,410,000) - 100.00%
12. Piutang Dinas Kesehatan (948,020) - 100.00%
13. Piutang lain-lain (denda, kurang volume dsb) BPKAD (95,696,557) - 100.00%
14. Piutang Denda Narpati (BPKAD) (381,680,600) (236,028,100) 61.71%
Jumlah (4,923,410,616.00) (5,260,795,589) -6.41%
4.3.3 PERSEDIAAN
Saldo persediaan merupakan saldo barang yang mempunyai kriteria habis pakai, kurang
dari 12 bulan dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional
Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan
dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja. Saldo
persediaan tersebut per 31 Desember 2017 sebesar Rp39.075.105.797,00 mengalami
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
kenaikan sebesar Rp8.750.572.224,00 atau 28,86% dari Tahun 2016 sebesar
Rp30.324.533.573,00.
Persediaan 31-Dec-17 31-Dec-16 TREND
Rp Rp %
1 Alat Kebersihan 936,101,057.00 653,302,808.00 43.29%
2 Alat Listrik 4,255,765,528.00 2,951,532,147.00 44.19%
3 ATK 3,548,376,216.00 1,987,148,470.00 78.57%
4 Barang Cetakan 3,369,535,672.00 2,765,535,815.00 21.84%
5 Alat Peraga ( (ALKES) - 168,185,800.00 -100.00%
6 Alat Penanggulangan Kebakaran - 22,025,000.00 -100.00%
7 Peralatan Kerja 120,437,064.00 96,252,600.00 25.13%
8 Peralatan Rumah Tangga 352,175,164.00 134,978,900.00 160.91%
9 Suku Cadang 1,442,493,030.00 938,071,295.00 53.77%
10 Material 623,840,366.00 1,228,479,550.00 -49.22%
11 BBM 844,189,373.00 661,819,453.00 27.56%
12 Bahan Kimia 153,967,630.00 498,249,560.00 -69.10%
13 Perkebunan & Peternakan - 162,947,238.00 -100.00%
14 Bibit 146,808,750.00 425,205,375.00 -65.47%
15 Tiket BRT - 512,264,970.00 -100.00%
16 Bahan Laboratorium 222,402,959.00 14,096,000.00 1477.77%
17 Oksigen 206,983.00 - 0.00%
18 Air Minum - 1,614,000.00 -100.00%
19 Obat-obatan 20,149,119,684.00 16,611,046,824.00 21.30%
20 Bahan Makanan Pokok 426,714,675.00 71,773,563.00 494.53%
21 Termal BRT - 275,570,000.00 -100.00%
22 Elektronik Tiket BRT - 33,057,200.00 -100.00%
23 Bend-26 BRT 112,079,000.00 51,251,200.00 118.69%
24 Peralatan Kantor 849,005,016.00 60,125,805.00 1312.05%
25 Alat Kesehatan 476,375,475.00 - 100.00%
26 Karcis Retribusi Penyedotan Kakus 45,000,000.00 - 100.00%
27 Tiket 730,415,840.00 - 100.00%
28 E-Tiket 12,366,200.00 - 100.00%
29 Plakat / Sovenir 4,500,000.00 - 100.00%
30 Seragam 52,458,615.00 - 100.00%
31 Pembuangan Sampah 14,250,000.00 - 100.00%
32 Tanaman Anggrek 186,521,500.00 - 100.00%
Jumlah 39,075,105,797 30,324,533,573 28.86%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Saldo Persediaan Per 31 Desember 2017 pada OPD dapat dilihat sebagai berikut:
Persediaan Per OPD 31-Des-17 31-Des-16 TREND
Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 2.392.213.272 1.019.066.186 134,75%
2 Dinas Kesehatan Kota 15.643.423.518 12.945.107.431 20,84%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 6.914.204.096 5.340.423.388 29,47%
4 Dinas Bina Marga - 1.987.975.695 -100,00%
5 Dinas PSDA dan ESDM - 846.353.503 -100,00%
6 Dinas Pekerjaan Umum 2.943.633.606 - 100,00%
7 Dinas Pemadam Kebakaran 174.730.174 145.555.700 20,04%
8 Dinas Tata Kota & Perumahan - 7.067.000 -100,00%
9 Dinas Penataan Ruang 9.139.950 - 100,00%
10 Dinas Perumahan Dan Kawasan Pemukiman 3.597.980.585 - 100,00%
11 Dinas Penerangan Jalan Dan Pengelolaan Reklame 2.376.900.699 -100,00%
12 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 2.202.650 - 100,00%
13 Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika 1.879.077.305 -100,00%
14 Dinas Perhubungan 1.834.039.824 - 100,00%
15 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik Dan Persandian 132.300 - 100,00%
16 Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 100.077.040 -100,00%
17 Dinas Lingkungan Hidup 232.940.932 - 100,00%
18 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 1.883.438.040 649.062.128 190,18%
19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 1.207.900 - 100,00%
20 Dinas Sosial, Pemuda Dan Olahraga - 495.606.800 -100,00%
21 Dinas Sosial 19.907.500 - 100,00%
22 Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 492.994.725 100,00%
23 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA 161.000 100,00%
24 Dinas Ketahanan Pangan 163.100.000 100,00%
25 Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 116.365.700 10.178.300 1043,27%
26 Dinas Penanaman Modal Dan PTSP 105.246.470 - 100,00%
27 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) 49.389.515 - 100,00%
28 Badan Pendapatan Daerah 111.950.450 - 100,00%
29 Badan Kepegawaian,Pendidikan Dan Pelatihan 3.609.750 100,00%
30 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) - 90.575.200 -100,00%
31 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 24.997.790 21.305.150 17,33%
32 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 1.768.850 1.520.500 16,33%
33 Sekretariat Daerah 1.028.466.155 964.527.390 6,63%
34 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 13.121.600 5.675.800 0,00%
35 Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - 186.922.220 -100,00%
36 Inspektorat 13.392.900 15.252.500 -12,19%
37 Badan Kepegawaian Daerah - 3.731.325 -100,00%
38 Kantor Diklat - 2.101.200 -100,00%
39 Dinas Pertanian 731.321.990 486.510.438 50,32%
40 Dinas Pasar - 358.779.500 -100,00%
41 Dinas Perdagangan 301.058.500 - 100,00%
42 Dinas Perikanan 265.490.000 265.490.000 0,00%
43 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi - 118.115.000 -100,00%
44 Badan Kesbang Dan Politik 1.205.000 657.000 83,41%
45 Kecamatan Semarang Barat 213.370 - 100,00%
46 Kecamatan Mijen 22.500 - 100,00%
47 Kecamatan Tembalang 956.000 - 100,00%
48 Kecamatan Ngaliyan 106.500 - 100,00%
49 Kecamatan Semarang Tengah 450.460 142.000 217,23%
50 Kecamatan Genuk 251.500 260.200 -3,34%
51 Kecamatan Gajahmungkur 270.725 516.975 -47,63%
JUMLAH 39.075.105.797 30.324.533.573 28,86%
Sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor. 31 tahun 2016 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kota Semarang, bahwa metode pencatatan persediaan yang
digunakan adalah metode fisik, sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah
metode FIFO (First In First Out).
4.3.4 INVESTASI JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan investasi dengan tujuan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas)
bulan guna mendapatkan manfaat ekonomis ataupun manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan kemampuan Pemerintah, dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2017 sebesar
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Rp535.816.804.158,00 mengalami kenaikan mencapai Rp36.835.990.362,00 atau 7,38%
dari Tahun 2016 sebesar Rp498.980.813.796,00 adalah sebagai berikut:
Investasi Jangka Panjang 31-Des-2017 31-Des-2016 Tren
Rp Rp %
Non Permanen 5.735.925.114,00 5.919.895.206,00 -3,11%
Permanen 530.080.879.044,00 493.060.918.590,00 7,51%
JUMLAH 535.816.804.158,00 498.980.813.796,00 7,38%
Investasi tersebut per 31 Desember 2017 dan 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Investasi Non Permanen
Investasi ini merupakan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang berupa
dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas Koperasi dan UKM
kepada UKM dan koperasi di wilayah Kota Semarang sesuai Peraturan Walikota dan
akan dikembalikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Investasi non permanen saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp7.050.000.000,00 masih
sama dibanding Tahun 2016 yaitu sebesar Rp7.050.000.000,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Investasi Non Permanen 31 Des 2017 31 Des 2016 Tren
Rp Rp %
Melalui Bank Pasar 5.050.000.000,00 5.050.000.000,00 0,00%
Melalui Bank Muamalat 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00%
Melalui Bank Jateng 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00%
JUMLAH 7.050.000.000,00 7.050.000.000,00 0,00%
Investasi non permanen berupa Dana Bergulir per 31 Desember 2017 sebesar
Rp7.050.000.000,00 dialokasikan pada 3 Bank yaitu BPR Bank Pasar Semarang, Bank
Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Jateng.
Dana Bergulir sebesar Rp5.050.000.000,00 melalui Bank Pasar digulirkan pada Koperasi
dan UKM secara bertahap mulai tahun 2001 sebesar Rp110.000.000,00, tahun 2003
sebesar Rp470.000.000,00, tahun 2004 sebesar Rp940.000.000,00, tahun 2005 sebesar
Rp180.000.000,00, tahun 2006 sebesar Rp1.000.000.000,00 dan tahun 2016 sebesar
Rp2.350.000.000,00.
Dalam rangka keberpihakan kepada pelaku usaha mikro, sejak tanggal 17 Januari 2017
dana bergulir Pemerintah kota Semarang dinamakan Kredit Wibawa (Wirausaha Bangkit
Jadi Jawara). Terhadap kredit Wibawa ini dikenakan bunga 3% per tahun, diberikan
semuanya kepada Bank Pelaksana, tidak ada yang masuk ke Kas Daerah. Sejak tahun
2017 Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang sudah tidak menggulirkan dana
bergulir Pemerintah kota Semarang lagi dikarenakan kesulitan/tidak ada petugas yang
menangani. Adapun posisi keuangan dana bergulir Pemerintah Kota Semarang pada Bank
Muamalat Indonesia Cabang Semarang posisi per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
1) Di Kas Bank Muamalat sebesar Rp.632.655.110,00.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2) Masih di Koperasi/UKM yang belum kembali ke Bank Muamalat sebesar
Rp373.850.359,00.
b. Penyisihan Investasi Non Permanen
Cadangan ini merupakan pencadangan yang dilakukan terhadap tunggakan pokok
dana bergulir yang masih ada dan belum dibayarkan oleh Penerima dana bergulir sampai
dengan jatuh tempo, dasar penghitungan cadangan kerugian investasi non permanen
menggunakan sama dengan kebijakan penghitungan penyisihan piutang. Per 31
Desember 2017 sebesar Rp1.314.074.886,00 mengalami kenaikan Rp183.970.092,00
atau 16,28% dari Tahun 2016 sebesar Rp1.130.104.794,00.
c. Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang berupa
penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah dengan tujuan untuk lebih memberdayakan
perusahaan daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), akun ini
per 31 Desember 2017 sebesar Rp530.030.879.044,00 mengalami kenaikan mencapai
Rp37.019.960.454,00 atau 7,51% dari Tahun 2016 sebesar Rp493.060.918.590,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Investasi Permanen 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Perusda Percetakan - 7,071,999,664.00 -100.00%
PT.Bumi Pandanaran Sejahtera 28,947,368,671.00 -
PD BPR Bank Pasar 12,953,658,223.00 6,469,879,143.00 100.21%
PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 12,249,999,132.00 11,349,999,132.00 7.93%
Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) - 7,487,777,205.00 -100.00%
PDAM Kota Semarang 350,898,053,018.00 344,988,463,446.00 100.00%
PT Bank Jateng 123,201,000,000.00 113,862,000,000.00 8.20%
PT PRPP 1,780,800,000.00 1,780,800,000.00 0.00%
PT Manyaran Indah 50,000,000.00 50,000,000.00 0.00%
JUMLAH 530,080,879,044.00 493,060,918,590.00 7.51%
Pada tahun 2017 dilakukan penggabungan dua Perusda yaitu Perusda Percetakan dan
Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) menjadi dan di bentuk PT. Bhumi
Pandanaran Sejahtera (PT. BPS). Dengan penggabungan tersebut maka pada tahun 2017
investasi pada Perusda Percetakan dan RPH sudah tidak ada dan menjadi investasi pada
PT BPS.
Investasi pada PT. Manyaran Indah sebesar sebesar Rp50.000.000,00 dari Modal dasar
sebesar Rp200.000.000,00 (berdasarkan Akta Notaris Pendirian PT. Manyaran Indah
tanggal 4 Oktober 1977 nomor 22 dengan perubahan tanggal 13 Februari 1978 nomor
33). Berdasarkan informasi tersebut kepemilikan Pemerintah Kota Semarang terhadap
PT. Manyaran Indah sebesar 25% sehingga menggunakan metode biaya dalam penilaian
investasi. Dengan metode biaya maka nilai investasi sama dengan nilai perolehan yaitu
Rp50.000.000,00. Pemerintah Kota Semarang sedang dalam proses melakukan konsiliasi
dan validasi terhadap Investasi tersebut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
clxxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Berikut adalah tabel mengenai prosentase kepemilikan yang kemudian menjadi dasar
dalam tingkat pengendalian dan metode penilaian investasi:
NO Investasi Metode Penilaian Prosentase Kepemilikan Keterangan
1 PT. Bhumi Pandanaran Sejahtera Ekuitas 100.00% Audited
2 PD BPR Bank Pasar Ekuitas 100.00% Audited
3 PD BPR / BKK Cab. Semarang Tengah Biaya (Cost) 49.00% Audited
4 PDAM Kota Semarang Ekuitas 100.00% Audited
5 PT. Bank Jateng Biaya (Cost) 3.40%
6 PT. PRPP Biaya (Cost) 3.56%
7 PT. Manyaran Indah Biaya (Cost) 25.00%
4.3.5 ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas
bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum. Aset yang menunjukan jumlah dan nilai perolehan aset tetap yang
dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah per 31 Desember 2017 dan 2016. Perolehan aset
tetap yang berasal dari kapitalisasi Belanja Modal atau belanja lainnya yang
diatribusikan dalam nilai aset tetap tahun anggaran berkenaan. Saldo Aset Tetap
Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp28.582.115.510.092,00 mengalami kenaikan sebesar Rp1.578.856.137.576,00 atau
5,85% dari tahun 2016 sebesar Rp27.003.259.372.517,00 dengan komposisi dapat
disajikan sebagai berikut:
Aset Tetap 31-Dec-17 31-Dec-16 Kenaikan/penurunan Tren
Rp Rp Rp %
Tanah 23,201,244,168,672.00 23,161,757,875,350.00 39,486,293,322.00 0.17%
Peralatan dan Mesin 1,461,661,343,026.00 1,183,657,571,902.00 278,003,771,124.00 23.49%
Gedung dan Bangunan 2,596,113,323,068.00 2,112,290,283,748.00 483,823,039,320.00 22.91%
Jalan, Irigasi dan Jaringan 3,934,026,415,704.00 2,990,229,660,671.00 943,796,755,033.00 31.56%
Aset Tetap Lainnya 139,066,384,679.00 92,352,415,636.00 46,713,969,043.00 50.58%
Konstruksi dalam Pengerjaan 102,260,743,127.00 98,148,393,233.00 4,112,349,894.00 4.19%
Akumulasi Penyusutan (2,852,256,868,184.00) (2,635,176,828,023.00) (217,080,040,161.00) 8.24%
Jumlah 28,582,115,510,092.00 27,003,259,372,517.00 1,578,856,137,575.00 5.85%
Ringkasan mutasi Aset tetap tahun 2017 sebagai berikut:
Keterangan Tanah Peralatan & Mesin Gedung & BangunanJalan, Irigasi, &
JaringanAset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam
PengerjaanJumlah
SALDO AWAL 23,161,757,875,350 1,183,657,571,903 2,112,290,283,748 2,990,229,660,671 92,352,415,636 98,148,393,233 29,638,436,200,541
PENAMBAHAN
LRA 68,018,363,487 256,008,412,452 480,492,156,252 449,509,524,058 21,330,632,713 0 1,275,359,088,962
KAPITALISASI 0 17,042,943 221,929,055 3,890,102 0 0 242,862,100
REKLAS ANTAR KIB 12,528,278,515 25,420,175,106 1,993,573,602 39,942,027,223
PENDAPATAN HIBAH ASET 2,250,000,000 12,888,771,875 4,793,667,330 0 4,443,888 0 19,936,883,093
REKLAS BELANJA BARANG JASA MENJADI BELANJA MODAL 0 1,321,776,650 17,491,746,658 179,051,611,511 77,311,741 2,118,776,292 200,061,222,852
KOREKSI KURANG CATAT 0 273,918,520 702,399,538 0 0 0 976,318,058
PENILAIAN ASET TETAP 853,982,000 143,131,550 17,168,843,000 340,383,972,687 0 0 358,549,929,237
JUMLAH MUTASI MASUK 71,122,345,487 283,181,332,505 520,870,741,833 968,948,998,358 46,832,563,448 4,112,349,894 1,895,068,331,525
PENGURANGAN
REKLAS ANTAR KIB (31,636,052,165) (30,147,518,099) (760,078,352) (62,543,648,616)
REKLAS BELANJA MODAL MENJADI BELANJA BARANG JASA 0 (5,395,055,909) (6,682,689,887) (24,392,164,972) (118,594,405) 0 (36,588,505,173)
JUMLAH MUTASI KELUAR (31,636,052,165) (5,395,055,909) (36,830,207,986) (25,152,243,324) (118,594,405) 0 (99,132,153,789)
SALDO AKHIR 23,201,244,168,672 1,461,443,848,499 2,596,330,817,595 3,934,026,415,705 139,066,384,679 102,260,743,127 31,434,372,378,277
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxc
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
a. Tanah
Saldo aset tetap berupa tanah per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp23.201.244.168.672,00 mengalami kenaikan sebesar Rp39.486.293.322,00 atau 0,17%
dari tahun 2016 sebesar Rp23.161.757.875.350,00 dengan rincian sebagai berikut:
Aset Tetap 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Tanah 23.201.244.168.672,00 23.161.757.875.350,00 0,17%
Jumlah 23.201.244.168.672,00 23.161.757.875.350,00 0,17%
Terdapat tanah yang disewakan kepada pihak ketiga yang seharusnya dikategorikan aset
lainnya. Namun mengingat aset yang disewakan menempati sebagian dari aset yang
masih digunakan oleh entitas Pemerintah Kota Semarang dan dokumen kepemilikan
masih menyatu dengan dokumen induk maka tetap dicatat sebagai Aset Tetap.
Pelaksanaan sewa tersebut meliputi perpanjangan maupun sewa baru serta terdapat juga
yang telah berakhir di tahun 2017. Rincian atas aset-aset tanah yang disewa tersebut
yaitu:
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
1 ANDANG RUHIAT
PT. INDOSAT
(Persero) Tbk
Jl. Pandanaran No.18
Semarang
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
LAHAN MILIK PEMERINTAH KOTA
SEMARANG YANG TERLETAK DI JALAN
JENDRAL SUDIRMAN NO. 295
SEMARANG OLEH PERSEROAN
TERBATAS ( PT ) INDOSAT (PERSERO)Tbk
Jangka waktu 5 Th
(29/4/2016 - 28/4/2021)
2
PRASTOWO MA’RUF
WIBOWO
Gedung KPPTI Lt.15 Jl.
Medan Merdeka Barat
No.21 Jakarta 10110
PERSETUJUAN PERPANJANGAN SEWA
MENYEWA LAHAN
MILIK PEMERINTAH KOTA SMG YANG
TERLETAK DI JALAN DOKTER CIPTO
NOMOR 115 SEMARANG OLEH
PERSEROAN TERBATAS (PT) INDOSAT
(PERSERO) Tbk
Jangka waktu 5 th
(9/3/2012 – 28/3/2017)
Sudah berakhir dan tidak
diperpanjang
3 ROSLIND BIYANTORO
TOKO ROTI PURIMAS
3 BAKERY
Jl. MGR. Soegiyopranoto
No.55 Semarang
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
TANAH MILIK PEMERINTAH KOTA
SEMARANG YANG TERLETAK DI JALAN
MGR. SOEGIYOPRANOTO NO. 55
KELURAHAN PENDRIKAN KIDUL
KECAMATAN SEMARANG TENGAH
KOTA SEMARANG UNTUK LAHAN
PARKIR
Jangka waktu 2 th (29-
11-2016 s/d 28-11-2018
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxci
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
4 Ir. BUDI PURNOMO,
SH.
PERUSAHAAN
DAERAH (PD) BANK
PERKREDITAN
RAKYAT (BPR) BANK
PASAR
Jl. Pemuda Nomor 163
Semarang
PERSETUJUAN PERPANJANGAN SEWA
MENYEWA BANGUNAN ATAU
RUANGAN DI LANTAI IV GEDUNG
JUANG 45 MILIK PEMERINTAH KOTA
SEMARANG YANG TERLETAK DI JALAN
PEMUDA NOMOR 163 SEMARANG
KEPADA PD. BPR BANK PASAR KOTA
SEMARANG
Jangka waktu 5 thn
(9/2/2013-8/2/2018)
5 WILLEM GASPERSZ
PT. TIRTO PODO
MORO
Komplek Kokan Permata
Gading Blok B No.34 Jl.
Boulevard Bukit Gading
Raya Jakarta 14240
SEWA MENYEWA LAHAN DI JALAN
TIANG BENDERA DAN DI SEPANJANG
JALAN KAPTEN LAUT WIRATNO
KELURAHAN BANDARHARJO
KECAMATAN SEMARANG UTARA
UNTUK PEMBANGUNAN PRASARANA
AIR BERSIH OLEH PT. TIRTO PODO
MORO JAKARTA
Jangka waktu 5 tahun
(01/04/2013 –
13/03/2018 )
6 MUHAMMAD FITNO
PT. MAC SARANA
DJAYA
Gd. Menara Imperium Lt.
15 Suite B (15/B)
Jl. HR. Rasuna Said Kav.1
Jakarta Selatan
SEWA MENYEWA ASET MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DI
LINGKUNGAN BALAIKOTA UNTUK
PEMASANGAN JARINGAN
TELEKOMUNIKASI
Jangka waktu 5 tahun
(4/6/2013-3/6/2018)
7 ADI PRIYATNO
PT. ASKARA MAJU
PERKASA
Menara Suara Merdeka
Jl.Pandanaran No.30
Pekunden Semarang
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
TANAH DAN BANGUNAN LAPANGAN
GOMBEL GOLF SEMARANG BESERTA
FASILITASNYA MILIK PEMERINTAH
KOTA SEMARANG YANG TERLETAK DI
JALAN GOMBEL LAMA NOMOR 90
KELURAHAN TINJOMOYO KECAMATAN
BANYUMANIK KOTA SEMARANG OLEH
PT. ASKARA MAJU PERKASA
Jangka waktu 1 tahun
tmt 22/01/2017 –
21/01/2018
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
9 PETER DJATMIKO
PT. IFORTE SOLUSI
INFOTEK
Wisma Millenia 4th Floor,
Jl. MT. Haryono Kav. 16
Jakarta 12810
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITIK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 38 (TIGA
PULUH DELAPAN) TITIK LOKASI DI
WILAYAH KOTA SEMARANG
Jangka waktu 5 thn (4-5-
2015 s/d 3 Mei 2020)
10 Yonata Hendratno
PT. Fastel Sarana
Indonesia
Lina Building Lantai 2
Suite 210 Jl. HR Rasuna
Said Kav.1 Jakarta Selatan
12980
SEWA MENYEWA ASET MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DI
LINGKUNGAN GEDUNG PANDANARAN
UNTUK PEMASANGAN JARINGAN
TELEKOMUNIKASI
5 thn (25 Nov 2013 s/d
24 Nov 2018)
11 N. Tomi Yuliputra
CV. Mari Podomoro
Jl. Puri Anjasmoro Blok N
1/11 Semarang
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
SEBAGIAN LAHAN MILIK PEMERINTAH
KOTA SEMARANG DI LINGKUNGAN
BALAIKOTA UNTUK GERAI KEDAI KOPI
5 thn (22 Maret 2016 s/d
21 Maret 2021)
12 Andrea Rivelino
PT. BANK MANDIRI,
TBK
Jl. Pemuda No.73
Semarang
SEWA MENYEWA SEBAGIAN LAHAN
MILIK PEMERINTAH KOTA SEMARANG
DI LINGKUNGAN GEDUNG BALAIKOTA
UNTUK PENEMPATAN MESIN
ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PT.
BANK MANDIRI (PERSERO) TBK AREA
SEMARANG PEMUDA
3 thn (8 des 2014 s/d 7
des 2017)
Proses perpanjangan
13 Karozin
Jl. Gemah Barat No.347
Pedurungan
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
LAHAN EKS. BENGKOK MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI KELURAHAN GEMAH
KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA
SEMARANG
1 thn (1 Jan 2017 s/d 31
Des 2017)
14 Dr. Ninik Sofia Rani
Jl. Ciliwung Raya No.42
Semarang
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
LAHAN DAN BANGUNAN MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI JL. KI BEI WONGSO
NOMOR 1 KELURAHAN GENUKSARI
KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG
5 thn (26-10-2017 s/d
25-10-2022)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxciii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
UNTUK BALAI PENGOBATAN
15 Lenawati Pudjoastuti
Jl. Karangwulan Sari No.
11 Brumbungan Semarang
Tengah Semarang
SEWA MENYEWA LAHAN DAN
BANGUNAN MILIK PEMERINTAH KOTA
SEMARANG YANG TERLETAK DI JALAN
KARANGWULANSARI NOMOR 11
KELURAHAN BRUMBUNGAN
KECAMATAN SEMARANG TENGAH
KOTA SEMARANG
5 THN (10-12-2013 S/D
9-12-2018)
16 Almahdia
Ged. Racapital Lt.8 Jl.
Adiyrawarman Kav.55
Kelurahan Melawai
Kecamatan Kebayoran
Baru Jakarta selatan
SEWA MENYEWA LAHAN MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
DENGAN PT. RETOWER ASIA
5 thn (26-02-2014 s/d
25-02-2019)
17 Eko Yulistiyono
Komplek Akpol K-22
Semarang
SEWA MENYEWA LAHAN MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI KELURAHAN NGADIRGO
KECAMATAN MIJEN
5 thn (24-11-2014 s/d
23-11-2019)
18 Dr. Setya Dipayana
Jl. Griya Siswa no.3
Keruhan Bendan Duwur
Kec. Gajah mungkur
SEWA MENYEWA TANAH MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI JALAN DOKTOR
SETIABUDI KELURAHAN SUMURBOTO
KECAMATAN BANYUMANIK KOTA
SEMARANG
YANG DIGUNAKAN UNTUK USAHA
PERDAGANGAN
5 thn (16-8-2013 s/d 15-
8-2018)
19 Mohamad Djajadi
Direktur Utama PT.
Kawasan Industri
Wijayakusuma
SEWA MENYEWA SEBAGIAN LAHAN
MILIK PEMERINTAH KOTA SEMARANG
YANG TERLETAK DI KELURAHAN
KARANGANYAR KECAMATAN TUGU
KEPADA PT. KAWASAN INDUSTRI
WIJAYAKUSUMA (PERSERO) UNTUK
JALAN AKSES MENUJU INSTALASI
PENGELOLAAN AIR BERSIH
11 -12-2015 sd 10 -12-
2020
20 David Hidayat
PT. HOTEL CANDI
BARU
SEWA MENYEWA SEBAGIAN LAHAN
JALAN DI JALAN PEKUNDEN DALAM
UNTUK PEMBANGUNAN SKY BRIDGE
DAN BASEMENT SEBAGAI
PENGHUBUNG HOTEL, MALL,
APARTEMEN DAN PERKANTORAN
TENTREM DI JALAN GAJAH MADA
5 TAHUN
(04-05-2016 s/d 03-05-
2021)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxciv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
Jl. Rinjani No. 21
Semarang
NOMOR 123 KELURAHAN PEKUNDEN
KECAMATAN SEMARANG TENGAH
KOTA SEMARANG
21 BUDIANTO
PURWAHJO
PT. TOWER BERSAMA
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITIK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 50 (LIMA
PULUH) TITIK LOKASI DI WILAYAH
KOTA SEMARANG
5 Tahun
10 Mei 2016 s/d 9 Mei
2021
22 Agustinus Yulianto
PT. Dayamitra
Telekomunikasi
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITIK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 50 TITIK
LOKASI DI WILAYAH KOTA SEMARANG
5 Tahun
15 Agustus 2016 s/d 14
Agustus 2021
23 Budianto Purwahjo
PT. Tower Bersama
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITITK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 33 (TIGA
PULUH TIGA) TITIK LOKASI DI
WILAYAH KOTA SEMARANG TAHAP II
5 Tahun
15 Agustus 2016 s/d 14
Agustus 2021
24 Jap Owen Ronadhi
PT. Bali Towerindo
Sentra
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITIK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 30 (TIGA
PULUH) TITIK LOKASI DI WILAYAH
KOTA SEMARANG OLEH PT. BALI
TOWERINDO SENTRA, Tbk
5 Tahun
21 Desember 2016 s/d
20 Desember 2021
25 Hermansyah Bakrie
Wakil Ketua Pengurus
Cabang PDIP Semarang
Barat
SEWA MENYEWA TANAH MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
KELURAHAN GISIKDRONO KECAMATAN
SEMARANG BARAT UNTUK KANTOR
SEKRETARIAT PENGURUS ANAK
CABANG PARTAI DEMOKRASI
INDONESIA PERJUANGAN KEC.
SEMARANG BARAT
1 (satu) Tahun
Tmt . 6-02-2017 sd 05-
02-2018
26 BUDIANTO
PURWAHJO
PT. TOWER BERSAMA
SEWA MENYEWA LAHAN UNTUK
PENEMPATAN TITITK LOKASI
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI MICROCELL
KAMUFLASE SARANA PENERANGAN
5 Tahun
14 Maret 2017 s/d 13
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
JALAN UMUM (PJU) SEBANYAK 25 (DUA
PULUH LIMA) TITIK LOKASI DI
WILAYAH KOTA SEMARANG TAHAP III
Maret 2022
27 SUPROJO
Pimpinan PT. Bank Jateng
Cab Semarang
SEWA MENYEWA SEBAGIAN LAHAN
DAN/ATAU BANGUNAN DI
LINGKUNGAN GEDUNG BALAIKOTA
SEMARANG YANG TERLETAK DI JL.
PEMUDA NO. 148 SEMARANG KEPADA
BANK JATENG CABQANG
KOORDINATOR SEMARANG UNTUK
PENEMPATAN MESIN ANJUNGAN TUNAI
MANDIRI (ATM) DAN KANTOR KAS
3 (Tiga) Tahun
03 -03-2016 sd 02-03-
2019
28 Agustinus Ari Susanto,
SH
PD. BPR BKK Kota
Semarang
SEWA MENYEWA SEBAGIAN TANAH
MILIK PEMERINTAH KOTA SEMARANG
UNTUK KANTOR CABANG PD. BPR BKK
KOTA SEMARANG
5 Tahun
8 April 2017 s/d 7 April
2022
29 Agus Irianto
Koordinator Kantin
Balaikota
PERPANJANGAN SEWA MENYEWA
LAHAN DI LINGKUNGAN BALAIKOTA
SEMARANG UNTUK KEGIATAN KANTIN
6 (enam) bulan
16 Agustus 2017 s/d 15
Februari 2018
30 Iswandi
PT. Telkomsel
SEWA MENYEWA LAHAN MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI JALAN BADAK V
KELURAHAN PANDEAN LAMPER
KECAMATAN GAYAMSARI KOTA
SEMARANG KEPADA PT
TELEKOMUNIKASI SELULER
(TELKOMSEL) UNTUK MENARA
TELEKOMUNIKASI
3 Tahun
23 Oktober 2017 s/d 22
Oktober 2022
31 NUR AHMAD FAIZIN
Koordinator PKL Cepoko
SEWA MENYEWA LAHAN EKS
BENGKOK/PERSIL 12 MILIK
PEMERINTAH KOTA SEMARANG YANG
TERLETAK DI KELURAHAN CEPOKO
KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA
SEMARANG UNTUK RELOKASI
SEMENTARA PKL YANG TERKENA
PROGRAM KAMPUNG THEMATIK
1,5 Tahun / 18 bulan
23 -10-2017 sd 22 -04-
2017
Terdapat juga tanah yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dalam bentuk kerjasama
pemanfaatan yang seharusnya dikategorikan ke aset lainnya. Namun mengingat aset yang
dikerjasamakan menempati sebagian dari aset tanah yang masih digunakan oleh entitas
Pemerintah Kota Semarang dan dokumen kepemilikan masih menyatu dengan dokumen
induk maka tetap dicatat sebagai aset tetap tanah. Diantara kerjasama tersebut meliputi:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA PERUNTUKAN MASA
1 PT. Narpati Agung Karya Persada
Lestari
Kerjasama pemanfaatan
dalam rangka penglolaan
sampah menjadi pupuk
organik di Kota Semarang
Jangka Waktu : 25 Tahun
Perjanjian Berlaku :
14 November 2007 s.d
14 November 2032
Pemerintah Kota Semarang melakukan pemutusan kontrak kerjasama dengan PT.
SMART. Sampai dengan pemutusan kontrak PT. SMART mempunyai kewajiban yang
harus diselesaikan berupa Pajak Hiburan Rp284.329.469,00 dan PBB sebesar
Rp1.571.470.062,00. Aset berupa tanah pasca pemutusan kontrak kerjasama seluas +
2,9 Ha dengan nilai sebesar Rp48.019.515,56 dan bangunan hasil kerjasama seluas
+15.914,82 m2 merupakan bagian dari Pemerintah Kota Semarang dengan nilai sebesar
Rp4.624.770.000,00. Tanah dan bangunan tersebut saat ini dicatat dan dikelola oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Selain pemanfaatan aset tetap dalam bentuk sewa menyewa dan kerjasama pemanfaatan
terdapat aset tetap yang dimanfaatkan Pihak lain dalam bentuk pinjam pakai yaitu sebagai
berikut:
No JENIS BARANG/
NAMA BARANG
LUAS
(M2)
Luas
Terpakai
(m2)
Tahun
Pengada
an
LETAK/
ALAMAT Penggunaan NILAI (Rp)
1 Tanah Bangunan
Biro Sarpras Polda
Jateng
1.336 2014 Jl.
Sriwijaya
No. 1
Semarang
Kantor Biro
Sarpras Polda
Jateng
5.076.800.00
0,00
2 MTs N 02 Semarang 2.023 2010 J. Cintandui
Raya III
Kel.
Mlatiharjo
MTs N 02
5.636.300.00
0,00
3 Gedung Kantor
Pemkot
500 1985 Jl.
Brotojoyo
No.2
Rt.06/Rw.0
1 Kel.
Plombokan
Kecamatan
Semarang
Utara
Kantor LTSP
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Pemprov
Jateng
24.000.000,0
0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No JENIS BARANG/
NAMA BARANG
LUAS
(M2)
Luas
Terpakai
(m2)
Tahun
Pengada
an
LETAK/
ALAMAT Penggunaan NILAI (Rp)
4 Tanah Bangunan
koramil 01/0733
2.188 1.557 2012 Jl.
Ronggolaw
e Kel.
Gisikdrono
Kac.
Semarang
Barat
Koramil 01 /
0733
1.375.000.00
0,00
5 Tanah Bangunan
Koramil 03/0733
1.376 527 2012 Jl. Barito
Kel.
Rejosari
Kec.
Semarang
Timur
Kantor dan
Rumdis
Koramil
03/0733
759.000.000,
00
6 Tanah Bangunan
Koramil 04/0733
1.382 1.382 1984 Jl. Kanguru
Raya Kel.
Gayamsari
Koramil
04/0733
258.750.000,
00
7 Tanah Bangunan
Koramil 06/0733
1.375 1.375 1977 Jl. Raya
Semarang-
Demak
Km.6 Kel.
Banjardow
o Kec.
Genuk
Koramil
06/0733
2.750.000.00
0,00
8 Tanah Bangunan
Koramil 07/0733
1.376 768 2013 Jl.
Gunungpati
Kel.
Gunungpati
Kec.
Gunungpati
Kantor dan
Rumdis
Koramil
07/0733
768.000.000,
00
9 Tanah Bangunan
Koramil 09/0733
13.980 1.000 1993 Jl.
Walisongo
Kel.
Tambakaji
Koramil
09/0733
466.500.000,
00
10 Tanah Bangunan
Koramil 10/0733
2.047 20.147 2009 Jl.
Watulawan
g IV RT.01
RW. VIII
-
1.651.400.00
0,00
11 Tanah Bangunan
Koramil 11/0733
1.012 1.012 2012 Jl. Gemah
Timur Kel.
Pedurungan
Kec.
Kantor dan
Rumdis
Koramil
719.000.000,
00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No JENIS BARANG/
NAMA BARANG
LUAS
(M2)
Luas
Terpakai
(m2)
Tahun
Pengada
an
LETAK/
ALAMAT Penggunaan NILAI (Rp)
Pedurungan 11/0733
12 Tanah Bangunan
Koramil 13/0733
972 850 2012 Jl. Nanas
Kel.
Lamper
Tengah
Kec.
Semarang
Selatan
Kantor dan
Rumdis
Koramil
13/0733
555.000.000,
00
13 Tanah Bangunan
Koramil 14/0733
1.282 1.282 1976 Jl Tapak
Kel
Tugurejo
Kec Tugu
Kantor
Koramil
14/0733
92.700.000,0
0
14 Tanah Kantor
Kecamatan,
Kelurahan Moroto,
Lap. Olahraga
Kecamatan
(Koramil Semarang
Tengah gabung
dengan kecamatan
5.545 2005 Jl. Seteran
Barat
Kantor
Kecamatan,
Balai
Kelurahan,
dan Lapangan
Olahraga
8.246.234.30
0,00
15 Rumah Layanan
Pertanahan Kantor
Pertanahan Kota
Semarang
3.600 60 Jl
Suryokusu
mo I
Tlogosari
Rumah
Layanan
Pertanahan
16 Kantor KUA Kec
Gajahmungkur
568 250 Jl Kelud
Selatan
No.11
Kantor KUA
Kec
Gajahmungku
r
17 Kantor KUA Kec
Gayamsari
400 Jl Slamet
Riyadi
No.1
Kantor KUA
Kec
Gayamsari
18 Kantor KAU Kec
Genuk
300 Jl Raya
Genuk
Kaligawe
Kantor KAU
Kec Genuk
19 Kantor KUA Kec
Ngaliyan
676 Jl Raya
Smg-Bojo
Kantor KUA
Kec Ngaliyan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cxcix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No JENIS BARANG/
NAMA BARANG
LUAS
(M2)
Luas
Terpakai
(m2)
Tahun
Pengada
an
LETAK/
ALAMAT Penggunaan NILAI (Rp)
20 Kantor KUA Kec
Pedurungan
1.000 Jl
Sendanggu
wo baru III
RT.06/
RW.VII
Kantor KUA
Kec
Pedurungan
21 Kantor KAU Kec
Smg Barat
350 Jl
Ronggolaw
e Selatan
No.5
Kantor KAU
Kec Smg
Barat
22 Kantor KUA Kec
Smg Selatan
1.000 Jl Nanas
No.8
Kantor KUA
Kec Smg
Selatan
23 Kantor KUA Kec
Smg Tengah
230
200
Jl Inspeksi
Batan
Miroto
Kantor KUA
Kec Smg
Tengah
24 Kantor KUA Kec
Smg Timur
117
Jl Cilosari
No.3
Kantor KUA
Kec Smg
Timur
25 Kantor KUA Kec
Smg Utara
561
Jl Tambra
Dalam
II/10
Kantor KUA
Kec Smg
Utara
26 Kantor KUA Kec
Tembalang
200
Jl Raya
Prof.Suhars
o Meteseh
Kantor KUA
Kec
Tembalang
27 Kantor KUA Kec
Tugu
500
Jl
Tapaksari
Kantor KUA
Kec Tugu
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cc
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Peralatan dan Mesin
Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp1.461.661.343.026,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp278.003.771.124,00 atau
23,49% dari tahun 2016 sebesar Rp1.183.657.571.902,00 dengan sebagai berikut:
Peralatan dan Mesin 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Alat alat Besar 143,972,151,694.00 134,215,756,855.00 7.27%
Alat alat Angkutan 367,696,322,474.00 326,550,663,407.00 12.60%
Alat Bengkel dan Alat Ukur 26,330,234,637.00 14,659,055,908.00 79.62%
Alat Pertanian 18,632,604,922.00 13,128,151,063.00 41.93%
Alat Kantor dan Rumah Tangga 505,062,709,461.00 421,367,678,875.00 19.86%
Alat Studio Dan Alat Komunikasi 43,181,294,049.00 35,209,365,318.00 22.64%
Alat Alat Kedokteran 263,920,539,570.00 180,361,613,397.00 46.33%
Alat Laboratorium 91,278,815,152.00 57,195,234,010.00 59.59%
Alat alat Persenjataan / Keamanaan 1,586,671,067.00 970,053,069.00 63.57%
Jumlah 1,461,661,343,026.00 1,183,657,571,902.00 23.49%
Rincian Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 pada OPD sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cci
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Peralatan Mesin per OPD 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 237,589,682,063.00 178,164,263,658.00 33.35%
Dinas Pendidikan 108,138,783,704.00 94,610,364,100.00 14.30%
Dinas Kesehatan 273,179,985,808.00 214,802,679,809.00 27.18%
Rumah Sakit Umum Daerah 171,079,766,337.00 - 100.00%
Dinas Pekerjaan Umum - 47,979,239,554.00 -100.00%
Dinas Bina Marga - 82,139,937,143.00 -100.00%
Dinas Pendidikan 52,525,207,447.00 50,516,646,111.00 3.98%
Dinas Kesehatan 20,501,632,903.00 - 100.00%
Rumah Sakit Umum Daerah 19,361,674,058.00 - 100.00%
Dinas Pekerjaan Umum - 11,492,653,517.00 -100.00%
Dinas Bina Marga - 14,404,791,775.00 -100.00%
Dinas PSDA dan ESDM 5,930,241,019.00 4,950,194,547.00 19.80%
Dinas Pemadam Kebakaran 92,703,582,099.00 - 100.00%
Dinas Penataan Ruang 19,753,548,095.00 - 100.00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman - 75,445,011,949.00 -100.00%
Dinas Tata Kota Dan Perumahan 127,759,281,019.00 - 100.00%
Dinas Penerangan Jalan Dan Pengelolaan Reklame - 13,760,016,315.00 -100.00%
BAPPEDA - 103,142,201,619.00 -100.00%
Dinas Perhubungan 13,045,889,082.00 12,470,167,832.00 4.62%
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian 3,797,813,329.00 - 100.00%
Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika 7,014,783,170.00 - 100.00%
Dinas Lingkungan Hidup - 8,287,025,034.00 -100.00%
Badan Lingkungan Hidup (BLH) 5,646,268,210.00 - 100.00%
Dinas Kebersihan Dan Pertamanan 6,740,798,760.00 - 100.00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil - 9,363,682,545.00 -100.00%
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA 7,931,527,871.00 7,159,920,248.00 10.78%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 6,923,882,819.00 6,233,321,308.00 11.08%
Bapermas, Perempuan Dan Keluarga Berencana 3,918,125,012.00 2,858,743,286.00 37.06%
Dinas Sosial 6,922,281,314.00 - 100.00%
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga - 7,075,663,447.00 -100.00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 5,554,930,529.00 4,640,110,201.00 19.72%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3,276,494,449.00 3,188,463,641.00 2.76%
Dinas Tenaga Kerja 11,267,107,755.00 10,373,743,110.00 8.61%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 68,711,169,799.00 68,714,649,846.00 -0.01%
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP 21,969,426,756.00 22,134,918,925.00 -0.75%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 12,057,983,779.00 - 100.00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 14,863,573,064.00 - 100.00%
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik - 22,620,115,508.00 -100.00%
Satuan Polisi Pamong Praja 3,121,476,948.00 2,346,329,171.00 33.04%
Sekretariat Daerah 4,553,345,973.00 3,378,041,091.00 34.79%
Sekretariat DPRD 4,294,922,770.00 3,664,388,717.00 17.21%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 5,275,012,529.00 4,595,070,176.00 14.80%
Badan Pendapatan Daerah 3,997,910,112.00 3,472,114,514.00 15.14%
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) 5,491,332,684.00 4,529,690,418.00 21.23%
Inspektorat 5,683,551,922.00 4,801,934,576.00 18.36%
Kecamatan Semarang Selatan 2,921,529,414.00 2,544,427,224.00 14.82%
Kecamatan Semarang Utara 4,773,925,527.00 4,097,492,279.00 16.51%
Kecamatan Semarang Barat 4,617,587,367.00 4,038,680,914.00 14.33%
Kecamatan Semarang Timur 4,483,675,341.00 3,836,075,614.00 16.88%
Kecamatan Semarang Tengah 4,995,703,854.00 4,254,318,412.00 17.43%
Kecamatan Gunungpati 3,590,177,102.00 2,999,926,462.00 19.68%
Kecamatan Tugu 4,707,973,768.00 4,228,298,508.00 11.34%
Kecamatan Mijen 4,323,441,537.00 3,642,852,673.00 18.68%
Kecamatan Genuk 3,588,982,007.00 3,058,094,407.00 17.36%
Kecamatan Gajah Mungkur 5,034,192,393.00 4,044,434,254.00 24.47%
Kecamatan Tembalang 10,812,013,397.00 - 100.00%
Kecamatan Candisari - 2,671,054,129.00 -100.00%
Kecamatan Banyumanik 2,042,765.00 6,890,848,160.00 -99.97%
Kecamatan Ngaliyan 2,129,699,617.00 1,394,044,061.00 52.77%
Kecamatan Gayamsari 8,610,811,963.00 6,862,561,918.00 25.48%
Kecamatan Pedurungan 8,857,392,949.00 8,226,064,874.00 7.67%
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 3,711,642,383.00 3,648,282,383.00 1.74%
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 20,773,966,806.00 - 100.00%
Kantor Pendidikan Dan Latihan 3,143,591,648.00 - 100.00%
Dinas Ketahanan Pangan - 7,129,488,291.00 -100.00%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan - 6,774,533,648.00 -100.00%
JUMLAH 1,461,661,343,026.00 1,183,657,571,902.00 23.49%
c. Gedung dan Bangunan
Saldo aset tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp2.596.113.323.068,00 mengalami kenaikan sebesar Rp483.823.039.320,00 atau
22,91% dari tahun 2016 sebesar Rp2.112.290.283.748,00 disajikan sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Gedung dan Bangunan 43,100.00 42,735.00 Tren
Rp Rp %
Monumen 43,296,817,388.00 34,508,462,619.00 25.47%
Bangunan Gedung 2,552,816,505,680.00 2,077,781,821,129.00 22.86%
Jumlah 2,596,113,323,068.00 2,112,290,283,748.00 22.91%
Rincian Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 pada masing-masing OPD dapat
dilihat sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cciii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 834,321,878,305 720,760,464,504 15.76%
Dinas Kesehatan 91,212,467,288 85,199,117,818 7.06%
Rumah Sakit Umum Daerah 182,044,883,367 111,811,258,287 62.81%
Dinas Pekerjaan Umum 42,478,810,169 - 100.00%
Dinas Bina Marga - 10,557,677,888 -100.00%
Dinas Psda & Esdm - 38,591,925,243 -100.00%
Dinas Pemadam Kebakaran 7,229,832,337 7,097,958,087 1.86%
Dinas Penataan Ruang 264,175,447,719 - 100.00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 33,683,706,236 - 100.00%
Dinas Tata Kota & Perumahan - 227,888,158,239 -100.00%
Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame - 541,806,500 -100.00%
Dinas Perhubungan 79,925,278,025 - 100.00%
Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika - 79,828,625,025 -100.00%
Dinas Lingkungan Hidup 60,812,538,341 - 100.00%
Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 6,861,779,202 -100.00%
Dinas Kebersihan & Pertamanan - 46,538,705,207 -100.00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 7,259,034,924 7,259,034,924 0.00%
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA 756,654,750 - 100.00%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 4,087,661,486 - 100.00%
Bapermas Perempuan & Keluarga Berencana - 2,906,623,761 -100.00%
Dinas Sosial 2,883,582,200 - 100.00%
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 80,386,038,286 - 100.00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga - 28,576,309,379 -100.00%
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 1,127,943,124 100.00%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2,275,756,292 1,253,611,292 81.54%
Dinas Tenaga Kerja 15,520,205,234 7,168,516,734 116.51%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro - - 100.00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 24,263,988,371 18,419,301,903 31.73%
Satuan Polisi Pamong Praja 6,007,872,641 5,671,822,641 5.92%
Sekretariat DPRD 16,658,405,615 15,693,916,400 6.15%
Sekretariat Daerah 131,523,421,702 127,904,295,776 2.83%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 19,118,453,050 - 100.00%
Badan Pendapatan Daerah 311,722,681 - 100.00%
Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - 4,745,622,681 -100.00%
Kecamatan Semarang Selatan 9,842,536,957 7,714,737,268 27.58%
Kecamatan Semarang Utara 15,895,670,002 6,322,840,934 151.40%
Kecamatan Semarang Barat 17,255,745,883 15,059,095,759 14.59%
Kecamatan Semarang Timur 9,469,990,332 6,922,543,000 36.80%
Kecamatan Semarang Tengah 19,291,461,728 18,444,151,948 4.59%
Kecamatan Gunungpati 16,520,243,281 14,114,787,402 17.04%
Kecamatan Tugu 7,852,890,233 4,021,429,200 95.28%
Kecamatan Mijen 7,414,411,809 5,751,174,350 28.92%
Kecamatan Genuk 17,267,381,484 15,381,928,907 12.26%
Kecamatan Gajah Mungkur 8,599,500,262 4,967,614,390 73.11%
Kecamatan Tembalang 16,102,367,666 7,057,287,703 128.17%
Kecamatan Candisari 5,898,047,530 7,615,679,382 -22.55%
Kecamatan Banyumanik 24,086,690,610 21,774,956,392 10.62%
Kecamatan Ngaliyan 13,923,427,276 9,326,798,581 49.28%
Kecamatan Gayamsari 44,915,935,287 42,369,943,000 6.01%
Kecamatan Pedurungan 11,552,682,965 11,184,924,717 3.29%
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 29,914,468,275 - 100.00%
Kantor Pendidikan & Latihan - 20,165,968,000 -100.00%
Dinas Ketahanan Pangan 202,285,000 190,785,000 6.03%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan 3,870,420,692 3,522,164,692 9.89%
Dinas Pertanian 10,438,486,725 7,441,888,999 40.27%
Dinas Perikanan 14,815,704,121 14,722,064,181 0.64%
Dinas Perdagangan 382,792,892,808 - 100.00%
Dinas Perindustrian 124,500,000 - 100.00%
Dinas Pasar - 312,816,488,452 -100.00%
Dinas Perindustrian & Perdagangan - 124,500,000 -100.00%
Jumlah 2,596,113,323,068 2,112,290,283,748 22.91%
Gedung dan Bangunan per OPD
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cciv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
d. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan saldo per 31 Desember 2017 sebesar
Rp3.934.026.415.704,00 mengalami kenaikan sebesar Rp943.796.755.033,00 atau
31,56% dibanding dari tahun 2016 sebesar Rp2.990.229.660.671,00 dapat disajikan
sebagai berikut:
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Jaringan 154,080,019,589.00 146,837,173,469.00 4.93%
Instalasi 46,394,048,544 36,168,257,214.00 28.27%
Bangunan Air/Irigasi 746,992,298,026 1,184,623,290,965.00 -36.94%
Jalan dan Jembatan 2,986,560,049,545 1,622,600,939,023.00 84.06%
Jumlah 3,934,026,415,704.00 2,990,229,660,671.00 31.56%
Rincian Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 pada masing-masing OPD
dapat dilihat sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 9,714,312,066 18,374,743,013 5.50%
Dinas Kesehatan 2,871,313,653 1,349,892,553 132.12%
Rumah Sakit Umum Daerah 16,983,242,319 7,903,837,219 114.87%
Dinas Pekerjaan Umum 3,495,333,454,603 0 100.00%
Dinas Bina Marga - 2,148,800,974,383 -100.00%
Dinas PSDA dan ESDM - 600,205,589,863 -100.00%
Dinas Pemadam Kebakaran 27,805,000 27,805,000 0.00%
Dinas Penataan Ruang 26,405,833,206 0 100.00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 150,358,517,098 0 100.00%
Dinas Tata Kota Dan Perumahan 30,556,916,318 22,177,294,610 -100.00%
Dinas Penerangan Jalan Dan Pengelolaan Reklame - 130,397,646,169 -100.00%
BAPPEDA 9,000,000 9,000,000 0.00%
Dinas Perhubungan 9,096,507,000 0 100.00%
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian 2,853,920,925 0 100.00%
Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika - 9,096,507,000 -100.00%
Dinas Lingkungan Hidup 29,158,564,334 0 100.00%
Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 3,518,812,872 -100.00%
Dinas Kebersihan Dan Pertamanan - 15,134,904,380 -100.00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 349,880,700 349,880,700 0.00%
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA - 0 100.00%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 17,500,000 0 100.00%
Bapermas, Perempuan Dan Keluarga - 17,500,000 -100.00%
Dinas Sosial 204,465,025 0 100.00%
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 109,244,242 0 100.00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga - 412,212,353 -100.00%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 130,282,061 130,282,061 0.00%
Dinas Tenaga Kerja 256,362,000 256,362,000 0.00%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 24,510,000 14,610,000 67.76%
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP 98,219,000 0 100.00%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) - 98,219,000 -100.00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 9,022,723,775 9,296,788,759 6.07%
Satuan Polisi Pamong Praja 128,677,688 29,570,888 335.15%
Sekretariat Daerah 47,017,552 110,077,552 0.00%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 40,100,000 0 100.00%
Badan Pendapatan Daerah 5,030,171 0 100.00%
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) - 45,130,171 -100.00%
Kecamatan Semarang Selatan 6,836,761,213 20,969,350 0.00%
Kecamatan Semarang Utara 6,984,608,500 67,700,000 0.00%
Kecamatan Semarang Barat 11,672,659,000 990,000 0.00%
Kecamatan Semarang Timur 6,588,527,550 418,045,000 0.00%
Kecamatan Semarang Tengah 3,940,690,121 178,820,000 0.00%
Kecamatan Gunungpati 12,289,701,072 31,906,666 0.00%
Kecamatan Tugu 5,441,275,190 58,501,000 100.00%
Kecamatan Mijen 13,166,814,780 98,485,780 33.85%
Kecamatan Genuk 12,261,738,731 4,609,700 65.08%
Kecamatan Gajah Mungkur 6,213,430,335 12,600,000 0.00%
Kecamatan Tembalang 3,576,383,025 13,970,000 0.00%
Kecamatan Candisari 2,377,876,000 14,891,000 -100.00%
Kecamatan Banyumanik 10,337,503,597 52,834,000 -71.82%
Kecamatan Ngaliyan 10,476,969,875 20,757,700 0.00%
Kecamatan Gayamsari 4,869,143,777 18,000,000 15.32%
Kecamatan Pedurungan 12,011,768,884 0 100.00%
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 851,359,700 0 100.00%
Kantor Pendidikan Dan Latihan - 851,359,700 -100.00%
Dinas Ketahanan Pangan 316,800 11,816,800 0.00%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan 640,815,288 611,215,288 0.00%
Dinas Pertanian 9,409,946,801 9,409,946,801 0.00%
Dinas Perdagangan 7,036,620,561 0 100.00%
Dinas Perikanan 3,238,106,168 3,035,214,408 7.61%
Dinas Pasar - 7,539,386,932 0.00%
Jumlah 3,934,026,415,704 2,990,229,660,671 14.71%
Jalan, Irigasi dan Jaringan per OPD
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
e. Aset Tetap Lainnya
Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2017 masing-masing sebesar
Rp139.066.384.679,00 mengalami kenaikan sebesar Rp46.713.969.043,00 atau 50,58%
dari tahun 2016 sebesar Rp92.352.415.636,00 dapat disajikan sebagai berikut:
Aset Tetap Lainnya 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Buku Dan Perpustakaan 91,117,721,826.00 71,241,315,549.00 27.90%
Barang Bercorak Kebudayaan 8,853,213,725.00 7,197,451,846.00 23.00%
Hewan Dan Ternak Serta Tanaman 13,845,392,415.00 13,179,104,177.00 5.06%
Aset Lainya yang tidak masuk neraca 25,250,056,713.00 30,663,095.00 82247%
Pemeliharaan aset bukan milik pemkot - 703,880,969.00 -100.00%
Jumlah 139,066,384,679.00 92,352,415,636.00 50.58%
Rincian Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 pada masing-masing OPD dapat
dilihat sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Aset Tetap Lainnya per OPD 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 84,536,722,598.00 64,301,749,043.00 31.47%
Dinas Kesehatan 31,294,375.00 30,716,875.00 1.88%
Rumah Sakit Umum Daerah 861,124,020.00 860,404,020.00 0.08%
Dinas Pekerjaan Umum 1,452,789,780.00 - 100.00%
Dinas Bina Marga - 216,403,350.00 -100.00%
Dinas PSDA dan ESDM - 1,234,436,430.00 -100.00%
Dinas Pemadam Kebakaran 129,352,500.00 129,352,500.00 0.00%
Dinas Penataan Ruang 16,630,341,718.00 - 100.00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 9,905,539,901.00 - 100.00%
Dinas Tata Kota Dan Perumahan - 1,227,136,400.00 -100.00%
Dinas Penerangan Jalan Dan Pengelolaan Reklame - 2,480,000.00 -100.00%
BAPPEDA 780,624,200.00 779,936,900.00 0.09%
Dinas Lingkungan Hidup 12,424,825,750.00 - 100.00%
Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 13,072,060.00 -100.00%
Dinas Kebersihan Dan Pertamanan - 12,388,754,166.00 -100.00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 89,100,000.00 89,100,000.00 0.00%
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian 237,825,500.00 - 100.00%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 3,005,292.00 - 100.00%
Bapermas, Perempuan Dan Keluarga Berencana - 3,005,292.00 -100.00%
Dinas Sosial 9,658,000.00 - 100.00%
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 2,480,000.00 - 100.00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga - 12,138,000.00 -100.00%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 117,004,300.00 117,004,300.00 0.00%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 16,983,826.00 16,983,826.00 0.00%
Dinas Penanaman Modal Dan Ptsp 10,223,892.00 - 100.00%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) - 10,223,892.00 -100.00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 1,436,678,736.00 1,411,766,236.00 1.76%
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 5,505,292.00 5,505,292.00 0.00%
Satuan Polisi Pamong Praja 178,149,000.00 178,149,000.00 0.00%
Sekretariat Daerah 304,334,217.00 350,883,061.00 -13.27%
Sekretariat DPRD 237,421,800.00 237,421,800.00 0.00%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 79,087,000.00 - 100.00%
Badan Pendapatan Daerah 1,072,953,575.00 - 100.00%
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) - 1,076,593,575.00 -100.00%
Inspektorat 36,406,800.00 32,406,800.00 12.34%
Kecamatan Semarang Selatan 5,685,500.00 5,685,500.00 0.00%
Kecamatan Semarang Utara 2,593,500.00 2,593,500.00 100.00%
Kecamatan Semarang Barat 28,639,132.00 28,639,132.00 100.00%
Kecamatan Semarang Timur 42,092,022.00 2,093,500.00 1910.61%
Kecamatan Semarang Tengah 5,749,000.00 5,749,000.00 0.00%
Kecamatan Gunungpati 2,213,500.00 2,213,500.00 0.00%
Kecamatan Tugu 5,755,030.00 5,755,030.00 100.00%
Kecamatan Mijen 27,578,500.00 27,578,500.00 100.00%
Kecamatan Genuk 6,003,000.00 6,003,000.00 0.00%
Kecamatan Gajah Mungkur 44,085,719.00 6,772,500.00 100.00%
Kecamatan Tembalang 54,163,500.00 11,163,500.00 385.18%
Kecamatan Candisari 2,618,500.00 2,618,500.00 0.00%
Kecamatan Banyumanik 4,093,500.00 4,093,500.00 0.00%
Kecamatan Ngaliyan 11,313,500.00 11,313,500.00 100.00%
Kecamatan Gayamsari 2,291,000.00 2,291,000.00 100.00%
Kecamatan Pedurungan 3,740,500.00 3,740,500.00 0.00%
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 156,109,341.00 - 100.00%
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) - 6,725,800.00 100.00%
Kantor Pendidikan Dan Latihan (Diklat) - 4,919,681.00 -100.00%
Dinas Ketahanan Pangan 3,350,000.00 3,350,000.00 0.00%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan 6,206,124,263.00 5,719,806,463.00 8.50%
Dinas Pertanian 898,622,575.00 805,660,575.00 11.54%
Dinas Perikanan 11,510,000.00 11,510,000.00 100.00%
Dinas Perdagangan 942,037,733.00 - 100.00%
Dinas Perindustrian 10,583,292.00 - 100.00%
Dinas Pasar - 937,511,345.00 -100.00%
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan - 9,005,292.00 -100.00%
Jumlah 139,066,384,679.00 92,352,415,636.00 50.58%
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 didalamnya sudah termasuk nilai
belanja-belanja yang dapat diatribusikan (kapitalisasi) pada setiap masing-masing aset
tetap pada setiap OPD.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan saldo per 31 Desember 2017 sebesar
Rp102.260.743.127,00 mengalami kenaikan nilai sebesar Rp4.112349.894,00 atau 4,19%
dibandingkan dengan Tahun 2016 sebesar Rp98.148.393.233,00 dapat disajikan sebagai
berikut:
Konstruksi Dalam Pengerjaan Per OPD 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 1,518,032,900.00 1,476,832,900.00 2.79%
Dinas Kesehatan 1,331,138,825.00 870,956,549.00 52.84%
Rumah Sakit Umum Daerah 1,739,127,279.00 1,739,127,279.00 0.00%
Dinas Pekerjaan Umum 51,366,128,965.00 - 100.00%
Dinas Bina Marga - 7,360,983,366.00 -100.00%
Dinas PSDA dan ESDM - 43,719,315,159.00 -100.00%
Dinas Penataan Ruang 8,414,611,899.00 - 100.00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 2,316,735,183.00 - 100.00%
Dinas Tata Kota & Perumahan - 8,414,611,899.00 -100.00%
PJPR - 491,584,300.00 -100.00%
Dinas Lingkungan Hidup 2,005,589,216.00 - 100.00%
Dinas Kebersihan Dan Pertamanan - 1,658,871,000.00 -100.00%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 28,972,000.00 - 100.00%
Bapermas, Perempuan Dan KB 28,972,000.00 -100.00%
Dinas Perhubungan 49,577,000.00 - 100.00%
Dinas Sosial 119,365,000.00 - 100.00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga - 119,365,000.00 -100.00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 773,258,231.00 773,258,231.00 0.00%
Satuan Polisi Pamong Praja 656,325,381.00 656,325,381.00 0.00%
Sekretariat Daerah 49,177,700.00 49,177,700.00 0.00%
Sekretariat Dprd 139,133,000.00 - 100.00%
Kecamatan Pedurungan - 79,803,612.00 -100.00%
Dinas Pertanian 11,577,000.00 11,577,000.00 0.00%
Dinas Perikanan 526,818,700.00 526,818,700.00 0.00%
Dinas Perdagangan 31,048,031,236.00 - 100.00%
Dinas Pasar - 30,170,813,157.00 -100.00%
Kecamatan Semarang Utara 87,340,000.00 - 100.00%
Kecamatan Pedurungan 79,803,612.00 - 100.00%
Jumlah 102,260,743,127.00 98,148,393,233.00 4.19%
Aset konstruksi dalam pengerjaan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam menyajikan
nilai konstruksinya berdasarkan pada pembayaran yang telah dilakukan atau sesuai
penyelesaian/ prestasi pekerjaan terhadap jenis pekerjaan.
g. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akumulasi penyusutan adalah kumpulan atau kompilasi dari penyusutan pada aset-
aset milik Pemerintah Kota dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal neraca. Sedangkan
penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas manfaat
suatu aset tetap selain tanah.
Akumulasi Penyusutan tahun 2017 sebesar (Rp2.852.256.868.183,00) ini mengalami
penurunan sebesar (Rp217.080.040.160,00) atau 8,24% dibandingkan tahun 2016
sebesar (Rp2.635.176.828.023,00) dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan (342,638,735,026.00) (650,023,055,399.00) (307,384,320,373.00) 47.29%
2 Dinas Kesehatan (93,129,760,963.00) (71,145,742,361.00) 21,984,018,602.00 -30.90%
3 Rumah Sakit Umum Daerah (160,014,638,836.00) (125,486,836,464.00) 34,527,802,372.00 -27.52%
4 Dinas Pekerjaan Umum (1,611,528,471,889.00) - 1,611,528,471,889.00 -100.00%
5 Dinas Bina Marga - (1,043,290,206,498.00) (1,043,290,206,498.00) 100.00%
6 Dinas PSDA dan ESDM - (210,366,570,477.00) (210,366,570,477.00) 100.00%
7 Dinas Pemadam Kebakaran (33,137,696,592.00) (27,732,306,559.00) 5,405,390,033.00 -19.49%
8 Dinas Penataan Ruang (20,713,908,091.00) - 20,713,908,091.00 -100.00%
9 Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (24,959,593,313.00) - 24,959,593,313.00 -100.00%
10 Dinas Tata Kota & Perumahan - (19,697,765,361.00) (19,697,765,361.00) 100.00%
11 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame - (18,775,861,336.00) (18,775,861,336.00) 100.00%
12 BAPPEDA (3,514,443,594.00) (3,136,753,891.00) 377,689,703.00 -12.04%
13 Dinas Perhubungan (71,478,795,434.00) - 71,478,795,434.00 -100.00%
14 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian (7,058,745,703.00) - 7,058,745,703.00 -100.00%
15 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika - (60,741,889,433.00) (60,741,889,433.00) 100.00%
16 Dinas Lingkungan Hidup (83,798,707,992.00) - 83,798,707,992.00 -100.00%
17 Badan Lingkungan Hidup (BLH) - (8,128,644,494.00) (8,128,644,494.00) 100.00%
18 Dinas Kebersihan & Pertamanan - (57,625,237,997.00) (57,625,237,997.00) 100.00%
19 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (11,555,191,224.00) (9,797,532,119.00) 1,757,659,105.00 -17.94%
20 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA (1,054,732,967.00) - 1,054,732,967.00 -100.00%
21 Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB (5,456,266,486.00) - 5,456,266,486.00 -100.00%
22 Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana - (5,358,234,830.00) (5,358,234,830.00) 100.00%
23 Dinas Sosial (3,619,369,139.00) - 3,619,369,139.00 -100.00%
24 Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga (25,110,591,621.00) - 25,110,591,621.00 -100.00%
25 Dinas Sosial, Pemuda Dan Olahraga - (16,275,689,133.00) (16,275,689,133.00) 100.00%
26 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (5,318,347,792.00) (4,410,265,049.00) 908,082,743.00 -20.59%
27 Dinas Tenaga Kerja (5,793,122,982.00) (4,712,597,808.00) 1,080,525,174.00 -22.93%
28 Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (2,074,539,666.00) (1,762,094,885.00) 312,444,781.00 -17.73%
29 Dinas Penanaman Modal Dan PTSP (5,747,816,855.00) (5,405,849,659.00) 341,967,196.00 -6.33%
30 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (13,167,688,034.00) (12,208,591,940.00) 959,096,094.00 -7.86%
31 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (2,941,265,647.00) (2,440,435,653.00) 500,829,994.00 -20.52%
32 Satuan Polisi Pamong Praja (7,577,203,208.00) (6,723,048,956.00) 854,154,252.00 -12.70%
33 Sekretariat Daerah (78,718,083,975.00) (74,246,938,468.00) 4,471,145,507.00 -6.02%
34 Sekretariat DPRD (15,372,134,791.00) (15,428,656,115.00) (56,521,324.00) 0.37%
35 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (7,938,022,271.99) - 7,938,022,271.99 -100.00%
36 Badan Pendapatan Daerah (9,474,177,214.00) - 9,474,177,214.00 -100.00%
37 Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - (15,651,059,359.00) (15,651,059,359.00) 100.00%
38 Inspektorat (2,000,041,232.00) (1,929,485,300.00) 70,555,932.00 -3.66%
39 Kecamatan Semarang Selatan (4,550,998,252.00) (4,150,736,195.00) 400,262,057.00 -9.64%
40 Kecamatan Semarang Utara (4,868,352,598.00) (3,976,025,514.00) 892,327,084.00 -22.44%
41 Kecamatan Semarang Barat (8,901,986,794.00) (8,126,372,195.00) 775,614,599.00 -9.54%
42 Kecamatan Semarang Timur (4,909,700,441.00) (4,313,787,607.00) 595,912,834.00 -13.81%
43 Kecamatan Semarang Tengah (11,889,748,678.00) (11,292,686,673.00) 597,062,005.00 -5.29%
44 Kecamatan Gunungpati (7,273,800,964.00) (6,822,284,115.00) 451,516,849.00 -6.62%
45 Kecamatan Tugu (3,589,720,422.00) (3,098,038,397.00) 0.00 0.00%
46 Kecamatan Mijen (5,094,248,875.00) (4,694,238,499.00) 0.00 0.00%
47 Kecamatan Genuk (6,422,208,351.00) (5,916,166,062.00) (2,326,445,640.00) 39.32%
48 Kecamatan Gajah Mungkur (4,568,647,476.00) (3,893,884,549.00) 1,200,364,326.00 -30.83%
49 Kecamatan Tembalang (5,591,675,324.00) (4,941,203,345.00) 1,481,005,006.00 -29.97%
50 Kecamatan Candisari (5,248,751,939.00) (5,388,607,543.00) (819,960,067.00) 15.22%
51 Kecamatan Banyumanik (10,736,767,874.00) (9,907,817,159.00) (4,316,141,835.00) 43.56%
52 Kecamatan Ngaliyan (6,943,958,812.00) (5,818,220,030.00) (569,468,091.00) 9.79%
53 Kecamatan Gayamsari (11,948,776,013.00) (10,731,531,065.00) 5,236,809.00 -0.05%
54 Kecamatan Pedurungan (5,661,226,047.00) (5,190,762,552.00) 1,753,196,260.00 -33.78%
55 Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan (7,963,672,879.00) - 11,948,776,013.00 -100.00%
56 Badan Kepegawaian Daerah - (2,048,866,243.00) 3,612,359,804.00 -176.31%
57 Kantor Pendidikan & Latihan - (4,004,985,145.00) 3,958,687,734.00 -98.84%
58 Dinas Ketahanan Pangan (1,389,772,890.00) (997,971,349.00) (997,971,349.00) 100.00%
59 Dinas Arsip Dan Perpustakaan (7,005,081,744.00) (6,014,912,427.00) (6,014,912,427.00) 100.00%
60 Dinas Pertanian (7,810,397,652.00) (6,150,168,947.00) (4,760,396,057.00) 77.40%
61 Dinas Perikanan (6,693,659,107.00) (5,481,224,212.00) 1,523,857,532.00 -27.80%
62 Dinas Perdagangan (55,830,056,738.00) - 7,810,397,652.00 -100.00%
63 Dinas Perindustrian (2,471,565,775.00) - 6,693,659,107.00 -100.00%
64 Dinas Pasar - (37,082,744,681.00) 18,747,312,057.00 -50.56%
65 Dinas Perindustrian & Perdagangan - (2,632,243,975) (160,678,200.00) 6.10%
Jumlah (2,852,256,868,183) (2,635,176,828,023) (217,080,040,159.99) 8.24%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Kebijakan Penyusutan Pemkot Semarang dituangkan dalam Perwali No. 31 Tahun 2016
tentang Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Pemkot Semarang yang menggunakan
metode garis lurus. Terhadap perhitungan akumulasi penyusutan aset tetap yang berasal
dari kapitalisasi belanja rehab secara lebih akurat masih perlu dilakukan pemetaan dan
sinkronisasi data gedung, jalan, irigasi dan jaringan antara KIB dengan SK Walikota
untuk penetapan aset induknya.
4.3.6 ASET LAINNYA
Aset lainnya merupakan aset Pemkot Semarang yang tidak masuk dalam klasifikasi aset
lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Saldo Aset lainnya
per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp184.472.983.957,00 mengalami penurunan
sebesar Rp34.799.264.451,00 atau 15,85% dari tahun 2016 sebesar
Rp219.206.248.408,00 dengan rincian Aset Lainnya sebagai berikut:
ASET LAINNYA 31-Des-17 31-Des-16 Tren
(Rp) (Rp) %
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 58.092.332.740,00 58.092.332.740,00 0,00%
Aset Tak Berwujud 23.409.794.862,00 21.761.202.747,00 7,04%
Amortisasi Aset Tak Berwujud (20.316.097.172,00) (16.439.676.215) 19,08%
Aset Lain-lain 215.385.858.525,00 181.419.606.403,00 18,72%
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (92.098.904.998,00) (25.627.217.267) 72,17%
Jumlah 184.472.983.957,00 219.206.248.408,00 -15,85%
a. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Saldo kemitraan dengan pihak ketiga per 31 Desember 2017 di Pemerintah Kota
Semarang adalah sebesar Rp58.092.332.740,00 tidak terjadi perubahan jika dibandingkan
dengan tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut:
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga (PFK) 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
(Rp) (Rp) %
1 Tanah Bekas Gedung Pertemuan Wisma Pancasila 1,944,000,000.00 1,944,000,000.00 0.00%
2 Tanah Bangunan Pusat Pasar Dargo Semarang 1,775,101,000.00 1,775,101,000.00 0.00%
3 Tanah Bangunan Pasar Gayamsari Semarang 1,055,850,000.00 1,055,850,000.00 0.00%
4 Tanah Komplek Pertokoan Bubakan 1,002,400,000.00 1,002,400,000.00 0.00%
5 Tanah Bangunan Pusat Perbelanjaan & Rekreasi Shoping Center Johar 2,289,480,000.00 2,289,480,000.00 0.00%
6 Tanah Bangunan Disekitar Tugu Tabanas Gombel Semarang 240,000,000.00 240,000,000.00 0.00%
7 Tanah Bangunan Bekas Gedung Kanwil VII DEPPARPOSTEL JAWA TENGAH Plaza II 2,750,000,000.00 2,750,000,000.00 0.00%
8 Tanah Lapangan Golf Manyaran 44,399,802,000.00 44,399,802,000.00 0.00%
9 Bangunan Gedung Wisma Pancasila 441,522,000.00 441,522,000.00 0.00%
10 Bangunan Gedung Pertokoan Bubakan 350,288,320.00 350,288,320.00 0.00%
11 Bangunan Gedung Pusat Perbelanjaan & Rekreasi Shopping Center Johar 673,380,000.00 673,380,000.00 0.00%
12 Bangunan Gedung Pasar Dargo Semarang 807,362,160.00 807,362,160.00 0.00%
13 Bangunan Gedung Pasar Gayamsari Semarang 363,147,260.00 363,147,260.00 0.00%
Jumlah 58,092,332,740.00 58,092,332,740.00 0.00%
Selain kemitraan Pihak Ketiga tersebut, di Kota Semarang terdapat kemitraan/kerjasama
dengan Pihak Ketiga yang melibatkan aset namun belum bisa dicatat sebagai aset
kemitraan dengan Pihak Ketiga. Perjanjian tersebut merupakan sewa menyewa dari
Bagian tempat Usaha bagi Pemerintah Kota Semarang yang timbul sebagai akibat
perjanjian kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan Pihak ketiga.
Kemitraan ini belum dicatat sebagai Aset kemitraan karena bangunan tersebut belum
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang yakni menunggu jangka
waktu/ masa kerja sama selesai. Sewa menyewa Bagian Tempat Usaha tersebut adalah:
1) Bagian Tempat Usaha yang timbul sebagai akibat Perjanjian Pemerintah Kota
Semarang dengan PT. Arga Mukti Pratama (Areal Parkir dan pertokoan), PT. Arga
Kencana Santoso, Lembaga Pendidikan Perhotelan. Sewa menyewa atas Bagian
Tempat Usaha Pemerintah Kota Semarang tersebut adalah sebagai berikut:
Selanjutnya dalam Catatan ini kami sampaikan bahwa terdapat kemitraan dengan Pihak
Ketiga yang juga belum bisa dikategorikan masuk dalam catatan aset kemitraan karena
asetnya belum menjadi hak Pemerintah Kota Semarang. Kemitraan tersebut adalah:
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
1 PT. Arga Mukti Pratama Areal
Parkir Lt Dasar s/d Lt. VI Plasa
Simpang Lima Jl. Ahmad Yani
No.1 Semarang (Areal Parkir)
Persetujuan Perpanjangan Sewa Menyewa Areal Parkir
Milik Pemerintah Kota Semarang yang terletak di Lt
dasar s/d Lt. VI Plasa Simpang Lima Kota Semarang
(Yutata Rahardja)
7 Januari 2016 s.d 6
Januari 2019
2 PT. Arga Kencana Santoso Gedung
Pertemuan Wisma Pancasila dan
Areal Plasa Simpang Lima Jl.
Ahmad Yani No.1 Semarang
(Gedung Pertemuan dan Areal
Parkir)
Persetujuan Perpanjangan Sewa Menyewa Gedung
Pertemuan Wisma Pancasila beserta fasilitasnya dan
Areal Parkir Lantai VII Plasa Simpang Lima Kota
Semarang (Ir. Yohannes Gunawan Halim)
7 Januari 2016 s.d 5
Januari 2019
3 Lembaga Pendidikan Perhotelan
(PUSHKOM) Semarang Ruang Lt
VII B Plasa Simpang Lima Jl.
Ahmad Yani No.1 Semarang
Perpanjangan Sewa Menyewa Ruang di lt VII B plasa
simpang lima Jl. Ahmad Yani No 1 semarang (Drs.
Siswanto)
29 Desember 2016 s.d
28 Desember 2018
4 PT. Arga Mukti Pratama
Pertokoan di lt . dasar Plasa
simpang lima jl ahmad yani no 1
semarang pertokoan
Perpanjangan sewa menyewa pertokoan di lt dasar plasa
simpang lima Kota semarang (Yutata Rahardja)
1 September 2016 s.d 1
September 2019
5 Adi Danindra (PT. Metropolitan
Golden Manajemen)
Perpanjangan Sewa Menyewa Areal Parkir Milik
Pemerintah Kota Semarang yang terletak di Lantai V
Plaza II Simpanglima Kota Semarang oleh Hotel Horison
Semarang
1 Januari 2016 s.d 31
Desember 2018
6 PT. Arga Kencana Sentoso Perpanjangan sewa menyewa pertokoan di Lantai 1 Plaza
II Simpang Lima yang beralamat di Jl. KH. Ahmad
Dahlan No.2 Kota Semarang oleh PT. Arga Kencana
Sentoso
29 Oktober 2017 s.d
28 Oktober 2022
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO PIHAK KETIGA BENTUK KEMITRAAN JANGKA WAKTU
1. Chris Saputro Kerjasama Pembangunan dan
Pengelolaan Jembatan
Penghubung Plaza Simpang
Lima - Mal Ciputra
20 Tahun
Ruang (damija) 12 Agustus 2014 s.d
13 Agustus 2024
Jl. KH Ahmad Dahlan Semarang
442 m2
Jembatan Penghubung
2 Ir. Muhamad Verga Prabowo Agus Kerjasama Pembangunan dan
Pengelolaan Jembatan
Penghubung Plaza Simpang
Lima - Mal Ciputra
25 Tahun
Ruang (damija) 12 Agustus 2014 s.d
13 Agustus 2029
Jl. Anggrek Raya Semarang
126 m2
Jembatan Penghubung
Terhadap aset tanah seluas kurang lebih 4.858 m2 dan bangunan seluas kurang lebih
2.506 m2 yang terletak di Jl. MT Haryono (Bunderan Bubakan) yang merupakan hasil
kerjasama BOT dengan PT. Pratama Erajaya yang berakhir pada tanggal 8 februari 2018
(bersamaan dengan berakhirnya sertifikat HGB) masih belum bisa dimanfaatkan oleh
Pemerintah Kota Semarang dikarenakan terdapat permasalahan dengan para penghuni
ruko yaitu mereka merasa memiliki atas bangunan yang dimaksud hasil dari pengalihan
PT. Pratama Erajaya. Di samping itu telah diterbitkannya perpanjangan sertifikat HGB di
atas HPL No. 1 Kelurahan Taman Winangun sampai sebanyak 13 bidang dengan jangka
waktu melebihi perjanjian BOT yaitu sampai dengan 8 Februari 2038. Atas terbitnya
perpanjangan sertifikat HGB yang tanpa sepengetahuan dan seijin Pemerintah Kota
Semarang maka Pemerintah Kota Semarang telah melakukan permohonan pembatalan
dan pemblokiran kepada BPN.
Mengingat masih terdapat permasalahan tersebut, atas tanah dan bangunan ruko bubakan
akan dilakukan pencatatan pada aset lainnya dan akan dilakukan koreksi nilai atas tanah
seluas kurang lebih 4.858 m2 senilai Rp74.349.640.000,00 dan bangunan seluas kurang
lebih 10.202 m2 senilai Rp20.403.600.000,00 (sesuai hasil appraisal KJPP Rachmat MP
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
& Rekan pada 11 Desember 2017).
b. Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2017 di Pemerintah Kota Semarang adalah
sebesar Rp23.409.794.862,00 mengalami kenaikan Rp1.648.592.115,00 atau 7,58% dari
tahun 2016 sebesar Rp21.761.202.747,00 dengan rincian sebagai berikut:
Aset Tak Berwujud 31-Des-17 31-Des-16 Tren
Rp Rp %
Dinas Pendidikan 1.861.804.554,00 1.861.804.554,00 0,00%
Dinas Kesehatan 673.146.079,00 580.838.079,00 15,89%
Rumah Sakit Umum Daerah 1.367.387.097,00 1.227.321.097,00 11,41%
Dinas Pekerjaan Umum 211.351.485,00 - 100,00%
Dinas Bina Marga - 187.404.485,00 -100,00%
Dinas PSDA dan ESDM - 23.947.000,00 -100,00%
Dinas Pemadam Kebakaran 73.744.880,00 24.750.000,00 197,96%
Dinas Penataan Ruang 760.912.018,00 - 100,00%
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 282.800.024,00 - 100,00%
Dinas Tata Kota & Perumahan - 760.912.018,00 -100,00%
Dinas Pengelolaan Penerangan Jalan Dan Reklame - 282.800.024,00 -100,00%
BAPPEDA 194.033.000,00 194.033.000,00 0,00%
Dinas Perhubungan 1.831.692.207,00 - 100,00%
Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika - 990.852.207,00 -100,00%
Dinas Lingkungan Hidup 270.982.233,00 - 100,00%
Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 128.607.233,00 -100,00%
Dinas Kebersihan Dan Pertamanan - 142.375.000,00 -100,00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 589.823.000,00 564.828.000,00 4,43%
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA 22.335.608,00 - 100,00%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 101.425.660,00 - 100,00%
Bapermas, Perempuan Dan KB - 101.425.660,00 -100,00%
Dinas Sosial 537.145.833,00 - 100,00%
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 31.850.000,00 - 100,00%
Dinas Sosial, Pemuda Dan Olahraga - 537.145.833,00 -100,00%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 218.785.127,00 128.795.000,00 69,87%
Dinas Tenaga Kerja 220.789.176,00 171.371.676,00 28,84%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 130.205.000,00 130.205.000,00 0,00%
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP 6.458.210.550,00 6.458.210.550,00 0,00%
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 188.533.299,00 188.533.299,00 0,00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 42.872.701,00 42.872.701,00 0,00%
Satuan Polisi Pamong Praja 202.499.839,00 202.499.839,00 0,00%
Sekretariat Daerah 759.377.997,00 759.377.997,00 0,00%
Sekretariat Dprd 310.941.800,00 192.251.800,00 61,74%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 4.772.972.807,00 - 100,00%
Badan Pendapatan Daerah - - 100,00%
BPKAD - 4.725.122.807,00 -100,00%
Inspektorat 121.554.000,00 - 100,00%
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 159.749.000,00 - 100,00%
Badan Kepegawaian Daerah - 129.085.000,00 -100,00%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan 615.335.256,00 615.335.256,00 0,00%
Dinas Pertanian 93.045.000,00 93.045.000,00 0,00%
Dinas Perdagangan 212.616.347,00 - 100,00%
Dinas Perindustrian 47.400.000,00 - 100,00%
Dinas Pasar - 212.616.347,00 -100,00%
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan - 47.400.000,00 -100,00%
Kantor Pendidikan Dan Pelatihan - 30.664.000,00 -100,00%
Dinas Ketahanan Pangan 5.000.000,00 5.000.000,00 0,00%
Kecamatan Tembalang - 19.772.285,00 0,00%
Kecamatan Gunungpati 19.701.000,00 - 100,00%
Kecamatan Tembalang 19.772.285,00 - 100,00%
Jumlah 23.409.794.862,00 21.761.202.747,00 7,58%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
c. Amortisasi Aset Tak Berwujud
Saldo amortisasi aset tak berwujud per 31 Desember 2017 di Pemerintah Kota Semarang
sebesar (Rp20.316.097.172,00) dengan rincian sebagai berikut:
Amortisasi Aset Tak Berwujud 31-Des-17
Rp.
Dinas Pendidikan (1.690.512.275,00)
Dinas Kesehatan (375.745.178,00)
Rumah Sakit Umum Daerah (799.704.077,00)
Dinas Pekerjaan Umum (199.816.046,00)
Dinas Penataan Ruang (710.784.277,00)
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (198.105.337,00)
Satuan Polisi Pamong Praja (202.499.839,00)
Dinas Pemadam Kebakaran (24.750.000,00)
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (186.512.466,00)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (109.032.813,00)
Dinas Sosial (455.164.354,00)
Dinas Tenaga Kerja (171.371.676,00)
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA (465.325,00)
Dinas Ketahanan Pangan (2.604.167,00)
Dinas Lingkungan Hidup (229.475.168,00)
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (564.828.000,00)
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB (89.446.493,00)
Dinas Perhubungan (822.765.953,00)
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (99.421.875,00)
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP (6.458.085.550,00)
Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga (3.981.250,00)
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (19.904.000,00)
Dinas Arsip Dan Perpustakaan (547.335.234,00)
Dinas Pertanian (93.045.000,00)
Dinas Perdagangan (207.316.118,00)
Dinas Perindustrian (15.925.000,00)
BAPPEDA (191.428.210,00)
BPKAD (4.716.338.849,00)
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan (149.273.917,00)
Inspektorat (121.554.000,00)
Sekretariat Daerah (686.409.455,00)
Sekretariat DPRD (162.197.216,00)
Kecamatan Tembalang (10.298.054,00)
JUMLAH (20.316.097.172,00)
d. Aset Lain-lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2017 di Pemerintah Kota Semarang sebesar
Rp215.385.858.525,00, mengalami kenaikan Rp33.966.252.122,00 atau 18,72% dari
tahun 2016 sebesar Rp181.419.606.403,00.
Aset lain-lain Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Barang Setuju Dihapus 18,558,708,735.00 24,386,872,764.00 (5,828,164,029.00) -23.90%
2 Tanah yang Bukan Aset Tetap :
- Lahan kolam retensi 19,193,642,300.00 19,193,642,300.00 - 0.00%
- Tanah kena erosi sungai 210,250,000.00 210,250,000.00 - 0.00%
- Tanah kena abrasi 52,276,488,000.00 52,276,488,000.00 - 0.00%3 Belanja Modal Tahun 2016 SMA/SMK 27,535,105,023.00 27,535,105,023.00 - 0.00%
4 Barang/ Aset Dalam Proses Penelusuran 97,611,664,467.00 57,817,248,316.00 39,794,416,151.00 100.00%
Jumlah 215,385,858,525.00 181,419,606,403.00 33,966,252,122.00 15.77%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pada tahun 2017 terdapat aset lain-lain berupa barang/aset dalam proses penelusuran
mengalami penurunan sebesar Rp33.805.000.000,00 disebabkan karena sebelumnya
terjadi doble catat sehingga dikoreksi pada tahun 2017. Selain itu juga terdapat
penambahan barang/aset dalam proses penelusuran sebesar Rp73.599.416.151,00 yang
dikarenakan adanya pemeliharaan jalan yang memenuhi kualifikasi untuk dikapitalisasi
akan tetapi aset induk belum terdapat pada SK jalan sehingga pada tahun 2017 masih
diklasifikasikan sebagai barang/aset dalam proses penelusuran.
e. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya tahun 2017 sebesar (Rp92.098.904.998,00) ini
mengalami kenaikan sebesar Rp66.471.687.731,00 atau 259,38% dibandingkan tahun
2016 sebesar (Rp25.627.217.267,00) dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
Dinas Pendidikan (29.832.426.943,00) (9.077.364.340) (20.755.062.603,00) 69,57%
Dinas Kesehatan (115.400.491,00) (2.724.887.743) 2.609.487.252,00 -2261,24%
Rumah Sakit Umum Daerah - (8.296.536) 8.296.536,00 0,00%
Dinas Pekerjaan Umum (1.643.876.130,00) - (1.643.876.130,00) 100,00%
Dinas Bina Marga - (1.494.698.600) 1.494.698.600,00 0,00%
Dinas PSDA dan ESDM - (361.338) 361.338,00 0,00%
Dinas Tata Kota & Perumahan - (180) 180,00 0,00%
Dinas PJPR - (13.551.150) 13.551.150,00 0,00%
Bappeda (712.813.400,00) (759.012.434) 46.199.034,00 -6,48%
Dinas Perhubungan (290.972.868,00) - (290.972.868,00) 100,00%
Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika - (292.621.091) 292.621.091,00 0,00%
Dinas Lingkungan Hidup (62.415.000,00) - (62.415.000,00) 100,00%
Dinas Kebersihan & Pertamanan - (62.414.991) 62.414.991,00 0,00%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (111.550.000,00) (306.084.952) 194.534.952,00 -174,39%
Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB (18.575.000,00) - (18.575.000,00) 100,00%
Bapermas Perempuan & Keluarga Berencana - (17.991.728) 17.991.728,00 0,00%
Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga - (3.893.532) 3.893.532,00 0,00%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (194.711.195,00) (198.313.762) 3.602.567,00 -1,85%
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (101.264.600,00) (127.764.559) 26.499.959,00 -26,17%
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP (79.999.998,00) (119.999.998) 40.000.000,00 -50,00%
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (193.945.000,00) (242.854.984) 48.909.984,00 -25,22%
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (123.508.500,00) (119.025.991) (4.482.509,00) 3,63%
Satuan Polisi Pamong Praja (66.767.624,00) (241.435.983) 174.668.359,00 -261,61%
Sekretariat Daerah (482.208.029,00) (480.275.427) (1.932.602,00) 0,40%
Sekretariat Dprd (1.519.031.834,00) (2.882.856.241) 1.363.824.407,00 -89,78%
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (1.267.622.165,00) - (1.267.622.165,00) 100,00%
Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - (2.235.105.449) 2.235.105.449,00 0,00%
Inspektorat - (121.553.985) 121.553.985,00 0,00%
Kecamatan Semarang Selatan - (137.816.324) 137.816.324,00 0,00%
Kecamatan Semarang Barat - (24.982.419) 24.982.419,00 0,00%
Kecamatan Semarang Timur - (62.501.652) 62.501.652,00 0,00%
Kecamatan Semarang Tengah - (8.999.999) 8.999.999,00 0,00%
Kecamatan Gunungpati (175.339.041,00) (347.567.955) 172.228.914,00 -98,23%
Kecamatan Tugu - (92.530.368) 92.530.368,00 0,00%
Kecamatan Genuk (52.526.853.790,00) (40.839.975) (52.486.013.815,00) 99,92%
Kecamatan Mijen - (263.910.223) 263.910.223,00 0,00%
Kecamatan Gajah Mungkur (709.174.363,00) (756.674.363) 47.500.000,00 -6,70%
Kecamatan Tembalang (371.537.803,00) (456.848.905) 85.311.102,00 -22,96%
Kecamatan Candisari (37.143.592,00) (37.143.579) (13,00) 0,00%
Kecamatan Banyumanik (73.991.000,00) (73.990.979) (21,00) 0,00%
Kecamatan Ngaliyan (30.000.000,00) (29.999.998) (2,00) 0,00%
Kecamatan Gayamsari - (7.999.999) 7.999.999,00 0,00%
Kecamatan Pedurungan (110.061.784,00) (223.586.310) 113.524.526,00 -103,15%
Kantor Pendidikan & Latihan - (149.496.091) 149.496.091,00 0,00%
Dinas Arsip Dan Perpustakaan (138.949.000,00) (140.548.990) 1.599.990,00 -1,15%
Dinas Pertanian (104.987.587,00) (112.936.131) 7.948.544,00 -7,57%
Dinas Kelautan & Perikanan - (106.347.316) 106.347.316,00 0,00%
Dinas Perdagangan (1.003.778.261,00) - (1.003.778.261,00) 100,00%
Dinas Pasar - (1.021.470.697) 1.021.470.697,00 0,00%
Dinas Perindustrian & Perdagangan - (660.000) 660.000,00 0,00%
Jumlah (92.098.904.998,00) (25.627.217.267) (66.471.687.731,00) 72,17%
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4.3.7 KEWAJIBAN
a. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh
tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31
Desember tahun 2017 adalah sebesar Rp42.582.193.903,00, mengalami penurunan
sebesar Rp14.677.452.808,00 atau 25,63% dari tahun 2016 sebesar
Rp57.259.646.711,00 dengan rincian sebagai berikut:
Kewajiban 31-Des-17 31-Des-16 Tren
(Rp) (Rp) %
1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 6.071.350.177,00 5.188.416.564,00 17,02%
2. Pendapatan di Terima di muka 7.648.580.441,00 15.416.005.288,00 -50,39%
3. Utang Belanja 28.862.263.285,00 36.655.224.859,00 -21,26%
Jumlah 42.582.193.903,00 57.259.646.711,00 -25,63%
1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK 31-Dec-17 31-Dec-16 Tren
Rp Rp %
1. Utang Pajak Yang Belum Disetor 40.800 - 0,00%
2. Uang Jaminan Biaya (UJB) Reklame 3.508.030.100 3.407.598.000 2,95%
3. Uang Jaminan Penduduk Boro 2.563.279.277 1.780.818.564 43,94%
Jumlah 6.071.350.177,00 5.188.416.564,00 17,02%
2) Pendapatan Diterima Dimuka jangka pendek
Merupakan penerimaan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2017 tetapi Pemerintah
Kota Semarang masih mempunyai kewajiban untuk memberikan jasanya sampai dengan
satu tahun ke depan. Saldo akhir Pendapatan diterima dimuka 31 Desember 2017 sebesar
Rp7.648.580.441,00 mengalami penurunan sebesar Rp7.767.424.847,00 atau (50,39%)
dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp15.416.005.288,00. Rincian Pendapatan
diterima dimuka adalah sebagai berikut:
Tahun 2017 Tahun 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Sewa titik reklame (Dinas Penataan Ruang) 1,484,704,279.00 1,132,588,775.00 352,115,504.00 31.09%
2 Sewa Gedung untuk Bank Jateng dan ATM BNI (RSUD) 54,354,528.00 68,000,000.00 (13,645,472.00) -20.07%
3 Sewa Hall Matahari Simpang 5 lantai lima (Dishub) 45,875,167.00 24,305,807.00 21,569,360.00 88.74%
4 Sewa tanah eks bengkok (BPKAD) 472,975,610.00 116,746,796.00 356,228,814.00 305.13%
5 Sewa lahan parkir (BPKAD) 2,044,863.00 1,753,678,208.00 (1,751,633,345.00) -99.88%
6 sewa lahan menara telekomunikasi (BPKAD) 2,074,863,089.00 1,685,076,670.00 389,786,419.00 23.13%
7 Sewa Tanah untuk dikerjasamakan (BPKAD) 3,451,262,905.00 2,803,596,650.00 647,666,255.00 23.10%
8 Sewa di Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 62,500,000.00 - 62,500,000.00 -100.00%
9 Dana Kapitasi JKN (DKK) - 7,832,012,382.00 (7,832,012,382.00) -100.00%
7,648,580,441.00 15,416,005,288.00 (7,767,424,847.00) -50.39%
No Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah
Dengan perubahan status Puskesmas Kota Semarang menjadi BLUD pada tahun 2017
maka semua dana yang diterima menjadi Kas BLUD termasuk dana Kapitasi JKN. Tidak
ada perikatan untuk penggunaan dana kapitasi JKN sehingga pada tahun 2017 saldo kas
dana kapitasi JKN atau Kas BLUD tidak di sajikan sebagai pendapatan diterima dimuka.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3) Utang Belanja
Utang belanja merupakan kewajiban bagi Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan
pembayaran pada tahun berikutnya karena jasa sudah diterima tetapi belum dilakukan
pembayaran. Utang belanja tahun 2017 sebesar Rp28.862.263.285,00 mengalami
penurunan Rp7.792.961.574,00 atau 21,26% dari tahun 2016 sebesar
Rp36.655.224.859,00 terdapat pada OPD sebagai berikut:
31-Dec-17 31-Dec-16 Kenaikan/Penurunan Tren
(Rp) (Rp) Rp %
1 Dinas Pendidikan 744,646,945.00 390,973,819.00 353,673,126.00 90.46%
2 Dinas Kesehatan 150,018,943.00 15,638,723,707.00 (15,488,704,764.00) -99.04%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 18,067,361,497.00 12,308,242,751.00 5,759,118,746.00 46.79%
4 Dinas Pekerjaan Umum 191,481,169.00 - 191,481,169.00 100.00%
5 Dinas Bina Marga - 23,803,049.00 (23,803,049.00) -100.00%
6 Dinas PSDA dan ESDM - 181,325,219.00 (181,325,219.00) -100.00%
7 Dinas Pemadam Kebakaran 16,279,735.00 14,937,589.00 1,342,146.00 8.99%
8 Dinas Penataan Ruang 50,583,023.00 - 50,583,023.00 100.00%
9 Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman 1,236,325,622.00 - 1,236,325,622.00 100.00%
10 Dinas Tata Kota & Perumahan - 18,231,698.00 (18,231,698.00) -100.00%
11 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame - 651,315.00 (651,315.00) -100.00%
12 BAPPEDA 690,798.00 1,582,865.00 (892,067.00) -56.36%
13 Dinas Perhubungan 62,576,893.00 - 62,576,893.00 100.00%
14 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian 28,786,387.00 - 28,786,387.00 100.00%
15 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika - 85,362,156.00 (85,362,156.00) -100.00%
16 Dinas Lingkungan Hidup 23,352,700.00 - 23,352,700.00 100.00%
17 Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 17,258,150.00 (17,258,150.00) -100.00%
18 Dinas Kebersihan & Pertamanan - 27,586,505.00 (27,586,505.00) -100.00%
19 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 44,562,619.00 38,912,115.00 5,650,504.00 14.52%
20 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan PA 2,688,030.00 - 2,688,030.00 100.00%
21 Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB 15,709,403.00 - 15,709,403.00 100.00%
22 Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana - 6,502,554.00 (6,502,554.00) -100.00%
23 Dinas Sosial 3,320,559.00 - 3,320,559.00 100.00%
24 Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga 133,373,140.00 - 133,373,140.00 100.00%
25 Dinas Sosial, Pemuda Dan Olahraga - 38,080,291.00 (38,080,291.00) -100.00%
26 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 10,883,748.00 9,179,334.00 1,704,414.00 18.57%
27 Dinas Tenaga Kerja 22,465,270.00 19,457,784.00 3,007,486.00 15.46%
28 Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 9,607,073.00 553,303.00 9,053,770.00 1636.31%
29 Dinas Penanaman Modal Dan Ptsp 1,353,132.00 1,630,567.00 (277,435.00) -17.01%
30 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 25,790,753.00 27,986,836.00 (2,196,083.00) -7.85%
31 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 742,970.00 788,391.00 (45,421.00) -5.76%
32 Satuan Polisi Pamong Praja 14,065,713.00 13,939,501.00 126,212.00 0.91%
33 Sekretariat Daerah 458,825,107.00 492,474,287.00 (33,649,180.00) -6.83%
34 Sekretariat DPRD 6,486,177.00 8,489,664.00 (2,003,487.00) -23.60%
35 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 6,847,009,698.00 - 6,847,009,698.00 100.00%
36 Badan Pendapatan Daerah 13,827,906.00 - 13,827,906.00 100.00%
37 Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - 6,691,301,987.00 (6,691,301,987.00) -100.00%
38 Inspektorat 334,737.00 434,572.00 (99,835.00) -22.97%
39 Kecamatan Semarang Selatan 16,288,448.00 14,914,548.00 1,373,900.00 9.21%
40 Kecamatan Semarang Utara 23,680,675.00 20,475,183.00 3,205,492.00 15.66%
41 Kecamatan Semarang Barat 21,427,635.00 8,039,674.00 13,387,961.00 166.52%
42 Kecamatan Semarang Timur 12,018,620.00 11,338,599.00 680,021.00 6.00%
43 Kecamatan Semarang Tengah 17,115,519.00 15,545,787.00 1,569,732.00 10.10%
44 Kecamatan Gunungpati 7,055,491.00 6,782,050.00 273,441.00 4.03%
45 Kecamatan Tugu 4,198,644.00 4,005,534.00 193,110.00 4.82%
46 Kecamatan Mijen 13,612,607.00 13,223,814.00 388,793.00 2.94%
47 Kecamatan Genuk 12,807,811.00 13,231,920.00 (424,109.00) -3.21%
48 Kecamatan Gajah Mungkur 12,258,246.00 11,127,931.00 1,130,315.00 10.16%
49 Kecamatan Tembalang 10,445,118.00 12,990,579.00 (2,545,461.00) -19.59%
50 Kecamatan Candisari 11,561,221.00 13,816,529.00 (2,255,308.00) -16.32%
51 Kecamatan Banyumanik 5,225,000.00 2,860,222.00 2,364,778.00 82.68%
52 Kecamatan Ngaliyan 13,250,267.00 14,946,251.00 (1,695,984.00) -11.35%
53 Kecamatan Gayamsari 10,874,432.00 10,419,707.00 454,725.00 4.36%
54 Kecamatan Pedurungan 17,066,144.00 14,161,414.00 2,904,730.00 20.51%
55 Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan 28,933,456.00 - 28,933,456.00 100.00%
56 Badan Kepegawaian Daerah - 933,178.00 (933,178.00) -100.00%
57 Kantor Pendidikan & Latihan - 17,006,201.00 (17,006,201.00) -100.00%
58 Dinas Ketahanan Pangan 4,206,305.00 3,213,629.00 992,676.00 30.89%
59 Dinas Arsip Dan Perpustakaan 2,088,080.00 2,386,614.00 (298,534.00) -12.51%
60 Dinas Pertanian 10,523,957.00 6,100,968.00 4,422,989.00 72.50%
61 Dinas Perikanan 11,438,154.00 12,916,452.00 (1,478,298.00) -11.45%
62 Dinas Perdagangan 412,587,103.00 - 412,587,103.00 100.00%
63 Dinas Perindustrian 450,605.00 - 450,605.00 100.00%
64 Dinas Pasar - 364,036,527.00 (364,036,527.00) -100.00%
65 Dinas Perindustrian & Perdagangan - 2,341,539.00 (2,341,539.00) -100.00%
28,862,263,285.00 36,655,224,859.00 (7,792,961,574.00) -21.26%Jumlah
No. OPD
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp12.938.690.872,00
dan mengalami penurunan sebesar Rp3.240.135.033,00 atau 20,03% dari saldo tahun
2016 sebesar Rp16.178.825.905,00. Pendapatan Diterima Dimuka jangka panjang
merupakan penerimaan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2017 atau sebelumnya
tetapi Pemerintah Kota Semarang masih mempunyai kewajiban untuk memberikan
jasanya sampai dengan beberapa tahun ke depan.
Tahun 2017 Tahun 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Sewa lahan parkir (Dishubkominfo) - 1,753,678,208.00 (1,753,678,208.00) -100.00%
2 sewa lahan menara telekomunikasi (Dishubkominfo) 5,683,543,264.00 6,126,642,937.00 (443,099,673.00) -7.23%
3 Sewa tanah eks bengkok 1,917,412.00 - 1,917,412.00 100.00%
4 Sewa Tanah untuk dikerjasamakan (BPKAD) 7,243,082,441.00 8,268,504,760.00 (1,025,422,319.00) -12.40%
5 Sewa Gedung ATM Kantor Kas Bank Jateng (RSUD) 10,147,754.00 30,000,000.00 (19,852,246.00) -66.17%
12,938,690,871.00 16,178,825,905.00 (3,240,135,034.00) -20.03%Jumlah
No Pendapatan Diterima Dimuka
4.3.8 EKUITAS
Ekuitas menggambarkan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang pada
kondisi waktu tertentu. Ekuitas merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah
Kota Semarang. Saldo Ekuitas per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp29.985.112.359.615,00 mengalami peningkatan sebesar Rp1.265.410.652.194,00 atau
4,41% jika dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar
Rp28.719.701.707.421,00.
4.4 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN OPERASIONAL
Tujuan Pelaporan Operasional adalah memberikan informasi tentang kegiatan
operasional keuangan yang tercerminkan dalam Pendapatan LO, Beban dan
Surplus/defisit Operasional dari suatu entitas pelaporan.
4.4.1 PENDAPATAN-LO
Pendapatan LO merupakan pendapatan yang menjadi hak pemerintah Kota Semarang
yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun yang bersangkutan.
Pendapatan LO telah diklasifikasikan menurut jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan
realisasi tahun anggaran 2017 dan tahun anggaran 2016 sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Pendapatan Asli Daerah 1,862,771,710,964.00 1,502,440,908,012.00 360,330,802,952.00 23.98%
2 Pendapatan Transfer 2,146,203,629,164.00 2,114,103,387,418.00 32,100,241,746.00 1.52%
3 Lain lain Pendapatan yang Sah 67,746,148,059.00 657,188,740,534.00 (589,442,592,475.00) -89.69%
Jumlah 4,076,721,488,187.00 4,273,733,035,964.00 (197,011,547,777.00) -4.61%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi pendapatan LO tahun 2017sebesar Rp4.076.721.488.187,00 mengalami
penurunan sebesar Rp197.011.547.777,00 atau 4,61% jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2016 sebesar Rp4.273.733.035.964,00. Masing - masing akun pendapatan LO dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
Pendapatan Asli Daerah pada Laporan Operasional untuk periode tahun anggaran 2017
terealisasi sebesar Rp1.862.771.710.964,00 meningkat sebesar Rp360.330.802.952,00
atau23,98% dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar Rp1.502.440.908.012,00
dengan rincian sebagai berikut:
Rp Rp Rp %
1 Pendapatan Pajak Daerah 1,292,437,496,813.00 1,062,248,674,906.00 230,188,821,907.00 21.67%
2 Pendapatan Retribusi Daerah 84,787,289,854.00 100,755,829,691.00 (15,968,539,837.00) -15.85%
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 42,301,019,221.00 31,155,909,321.00 11,145,109,900.00 35.77%
Daerah yang Dipisahkan
4 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 443,245,905,076.00 308,280,494,094.00 134,965,410,982.00 43.78%
Jumlah 1,862,771,710,964.00 1,502,440,908,012.00 360,330,802,952.00 23.98%
Masing-masing realisasi jenis PAD tahun anggaran 2017 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan pajak pada Laporan Operasional disajikan dengan basis akrual, yaitu diakui
pada saat timbulnya hak atas pendapatan, sehingga nilai pendapatan pajak daerah pada
Laporan Operasional tahun 2017adalah sebesar ketetapan yang diterbitkan pada tahun
2017 ditambah dengan penerimaan pajak tanpa ketetapan tahun 2017. Pembayaran atas
piutang tahun sebelumnya tidak masuk pada pendapatan Laporan Operasional melainkan
masuk pada pendapatan LRA.
Pendapatan Pajak Daerah pada tahun 2017 terealisasi sebesar Rp1.292.437.496.813,00
meningkat sebesar Rp230.188.821.907,00 atau21,67% dibandingkan dengan tahun 2016
yang terealisasi sebesar Rp1.062.248.674.906,00 dengan rincian sebagai berikut:
1 Pendapatan Pajak Daerah
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Pajak Hotel 72.923.300.305,00 68.537.329.858,00 4.385.970.447,00 6,40%
2 Pajak Restoran 110.994.655.042,00 92.136.586.628,00 18.858.068.414,00 20,47%
3 Pajak Hiburan 22.572.742.722,00 17.527.256.859,00 5.045.485.863,00 28,79%
4 Pajak Reklame 27.286.950.966,00 31.218.344.924,00 (3.931.393.958,00) -12,59%
5 Pajak Penerangan Jalan 208.428.629.152,00 189.895.462.761,00 18.533.166.391,00 9,76%
6 Pajak Galian Gol C 330.660.125,00 105.999.850,00 224.660.275,00 211,94%
7 Pajak Parkir 15.068.590.225,00 11.535.125.507,00 3.533.464.718,00 30,63%
8 Pajak sarang burung walet 1.020.000,00 750.000,00 270.000,00 36,00%
9 Pajak Air Tanah 8.493.139.069,00 6.395.501.974,00 2.097.637.095,00 32,80%
10 Pajak BPHPB 416.395.327.140,00 331.793.233.942,00 84.602.093.198,00 25,50%
11 Pajak PBB 409.942.482.067,00 313.103.082.603,00 96.839.399.464,00 30,93%
1.292.437.496.813,00 1.062.248.674.906,00 230.188.821.907,00 21,67%
2. Pendapatan Retribusi Daerah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Retribusi Daerah Kota Semarang didasarkan atas Undang – Undang Republik Indonesia
nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan besarnya retribusi
daerah ditetapkan melalui Perda. Retribusi berhubungan dengan jasa timbal
(kontraprestasi) yang diberikan secara langsung atas permohonan dan untuk kepentingan
umum maupun yang diberikan oleh Pemerintah.
Pendapatan Retribusi Daerah pada tahun 2017 terealisasi sebesar Rp84.787.289.854,00
mengalami penurunan sebesar Rp15.968.539.837,00 atau 15,85% dibandingkan dengan
tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp100.755.829.691,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016Kenaikan/Penuru
nanTren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan Kota Semarang 38.131.419,00 - 38.131.419,00 100,00%
2 Dinas Kesehatan Kota Semarang 151.348.875,00 3.856.246.000,00 (3.704.897.125,00) -96,08%
3 Dinas Penataan Ruang 23.604.245.817,00 - 23.604.245.817,00 100,00%
4 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 3.005.742.867,00 - 3.005.742.867,00 100,00%
5 Dinas Bina Marga - 56.000.000,00 (56.000.000,00) -100,00%
6 Dinas Kebakaran 198.707.000,00 187.522.500,00 11.184.500,00 5,96%
7 Dinas Tenaga Kerja 3.485.611.900,00 3.408.400.050,00 77.211.850,00 2,27%
8 Dinas Tata Kota dan Perumahan - 28.622.046.900,00 (28.622.046.900,00) -100,00%
9 Dinas Penerangan Jalan dan Reklame - 7.027.539.940,00 (7.027.539.940,00) -100,00%
10 Dinas Lingkungan Hidup 16.424.247.125,00 - 16.424.247.125,00 100,00%
11 Dinas Perhubungan & BLU 8.848.129.050,00 (5.822.242.209,00) 14.670.371.259,00 -251,97%
12 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga - 2.073.890.000,00 (2.073.890.000,00) -100,00%
13 Dinas Kepemudaan & Olah Raga 2.524.036.000,00 - 2.524.036.000,00 100,00%
14 Dinas Kebersihan dan Dinas Pertamanan - 14.957.384.000,00 (14.957.384.000,00) -100,00%
15 Badan Lingkungan Hidup - 538.605.500,00 (538.605.500,00) -100,00%
16 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 6.450.357.020,00 6.358.828.300,00 91.528.720,00 1,44%
17 Dinas Perikanan 79.579.945,00 80.850.915,00 (1.270.970,00) -1,57%
18 Dinas Perdagangan 13.290.342.001,00 - 13.290.342.001,00 100,00%
19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan - 13.109.039.137,00 (13.109.039.137,00) -100,00%
20 BPKAD 5.750.253.835,00 - 5.750.253.835,00 100,00%
21 DPKAD - 25.478.232.658,00 (25.478.232.658,00) -100,00%
22 Sekretariat Daerah 936.557.000,00 823.486.000,00 113.071.000,00 13,73%
Jumlah 84.787.289.854,00 100.755.829.691,00 (15.968.539.837,00) -15,85%
OPDNo
3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah pembagian laba
atas Penyertaan modal Pemerintah Daerah Kota Semarang yang diterima dan dikelola
melalui Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Semarang.Penilaian investasi
menggunakan metode ekuitas terhadap Perusda Percetakan dan Perusda RPH yang pada
tahun 2017 digabung menjadi satu menjadi PT.Bumi Pandanaran Sejahtera, PD Bank
Pasar dan PDAM karena prosentase kepemilikan 100%. Metode ekuitas mengakui laba
Perusda/BUMD sebagai pendapatan dan penambah nilai investasi begitu juga sebaliknya
jika Perusda/BUMD mengalami kerugian.
Adapun realisasi pada tahun anggaran 2017sebesar Rp42.301.019.221,00 dan mengalami
kenaikan sebesar Rp11.145.109.900,00 atau 35,77% dibandingkan dengan tahun
anggaran 2016 yang terealisasi sebesar Rp31.155.909.321,00 dengan rincian sebagai
berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Perusda Percetakan - 308.072.242,00 (308.072.242,00) -100,00%
2 Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) - 10.871.836,00 (10.871.836,00) -100,00%
3 Bumi pandanaran Sejahtera 573.326.344,00 - 573.326.344,00 100,00%
4 PD BPR Bank Pasar 992.579.304,00 678.400.298,00 314.179.006,00 46,31%
5 PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 1.180.070.721,00 1.071.546.959,00 108.523.762,00 10,13%
6 PT Bank Jateng 17.304.745.502,00 11.890.281.241,00 5.414.464.261,00 45,54%
7 PDAM Kota Semarang 22.250.297.350,00 17.196.736.745,00 5.053.560.605,00 100,00%
Jumlah 42.301.019.221,00 31.155.909.321,00 11.145.109.900,00 35,77%
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan yang
dipisahkan
4. Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Pendapatan Asli Daerah Lainnya merupakan kelompok penerimaan yang tidak dapat
diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah, maupun Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya untuk periode tahun anggaran 2017sebesar
Rp443.245.905.076,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp134.965.410.982,00 atau
43,78% dibandingkan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp308.280.494.094,00
dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
Dinas Pendidikan 112,443,494,787.00 0.00 112,443,494,787.00 100.00%
1 RSUD 170,604,251,962.00 123,639,990,872.00 46,964,261,090.00 37.98%
2 DKK 47,309,379,711.00 31,970,000,689.00 15,339,379,022.00 47.98%
3 Dinas Perhubungan & BLU 25,484,219,702.00 22,664,489,030.00 2,819,730,672.00 12.44%
4 Dispenduk Capil 0.00 384,900,000.00 (384,900,000.00) -100.00%
5 BPKAD 75,645,085,718.00 0.00 75,645,085,718.00 100.00%
6 Bapenda 8,184,417,035.00 0.00 8,184,417,035.00 100.00%
7 DPKAD 0.00 129,466,308,812.00 (129,466,308,812.00) -100.00%
8 Dinas Pertanian 1,204,155,038.00 124,679,691.00 1,079,475,347.00 865.80%
9 Dinas Perdagangan 2,324,646,123.00 0.00 2,324,646,123.00 100.00%
10 Dinas Perikanan 46,255,000.00 30,125,000.00 16,130,000.00 53.54%
443,245,905,076.00 308,280,494,094.00 134,965,410,982.00 43.78%
Pendapatan Asli Daerah Lainnya
b. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer merupakan pendapatan yang berasal dari entitas pemerintah lain,
yang pada umumnya berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi yang
diterima dan dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Semarang. Adapun realisasi Pendapatan Transfer untuk periode TA 2017 sebesar
Rp2.146.203.629.164,00 mengalami kenaikan sebesar Rp32.100.241.746,00 atau 1,52%
dibandingkan dengan TA 2016 yang terealisasi sebesar Rp2.114.103.387.418,00 dengan
rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 1.473.097.962.289,00 1.644.277.729.716,00 (171.179.767.427,00) -10,41%
2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 167.880.327.625,00 0,00 167.880.327.625,00 100,00%
3 Transfer dari Pemerintah Profinsi 505.225.339.250,00 469.825.657.702,00 35.399.681.548,00 7,53%
Jumlah 2.146.203.629.164,00 2.114.103.387.418,00 32.100.241.746,00 1,52%
Pendapatan Transfer
1) Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Pendapatan Dana Perimbangan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun 2017 secara total terealisasi sebesar
Rp1.473.097.962.289,00 mengalami penurunan sebesar Rp171.179.767.427,00
atau10,41% bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang terealisasi sebesar
Rp1.644.277.729.716,00 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dana Bagi Hasil Pajak 176.494.028.756,00 182.951.352.221,00 (6.457.323.465,00) -3,53%
2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.538.622.763,00 2.731.426.525,00 (1.192.803.762,00) -43,67%
3 Dana Alokasi Umum 1.190.422.387.000,00 1.211.708.204.000,00 (21.285.817.000,00) -1,76%
4 Dana Alokasi Khusus 104.642.923.770,00 246.886.746.970,00 (142.243.823.200,00) -57,62%
Jumlah 1.473.097.962.289,00 1.644.277.729.716,00 (171.179.767.427,00) -10,41%
Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan
2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya berupa Dana Penyesuaian
untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp167.880.327.625,00 dan mengalami kenaikan 100%
bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp0,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00%
2 Dana Penyesuaian 167.880.327.625,00 0,00 167.880.327.625,00 100,00%
Jumlah 167.880.327.625,00 0,00 167.880.327.625,00 100,00%
Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya
3) Transfer Pemerintah Provinsi
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi untuk periode tahun anggaran 2016
sebesar Rp505.225.339.250,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp35.399.681.548,00
atau 7,53% bila dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp469.825.657.702,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Pendapatan Hasil Pajak 505.225.339.250,00 427.901.413.702,00 77.323.925.548,00 18,07%
2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 41.924.244.000,00 (41.924.244.000,00) 0,00%
Jumlah 505.225.339.250,00 469.825.657.702,00 35.399.681.548,00 7,53%
Tranfer Pemerintah Provinsi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pendapatan bagi Hasil Pajak terdiri dari:
- Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp180.056.598.027,00.
- BBNKB sebesar Rp141.516.052.194,00.
- Bahan bakar kendaraan bermotor Rp121.166.041.085,00.
- PPAP sebesar Rp194.354.851,00.
- Pajak Rokok Rp62.292.293.093,00.
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Lain-lain Pendapatan yang Sah ini padatahun 2017 terealisasi sebesar
Rp67.746.148.059,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp589.442.592.475,00 atau
89,69% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar Rp657.188.740.534,00.
Lain-lain Pendapatan yang Sah terdiri dari :
a. Pendapatan hibah sebesar Rp41.261.848.313,00 merupakan pendapatan
hibah dalam bentuk aset tetap dan obat obatan yang terdapat pada OPD:
No OPD Hibah Aset Tetap Hibah Persediaan Obat Jumlah Pemberi Hibah
1 Dinas Pendidikan 5.326.900.260,00 0 5.326.900.260,00 Block Grand, Komite, Pihak Ketiga
2 Dinas Sosial 324.100.000,00 0 324.100.000,00 BNI 46
3 Dinas Perdagangan 13.408.763.721,00 0 13.408.763.721,00 P3D Provinsi Jateng
4 Dinas Kesehatan 104.291.550,00 21.324.965.220 21.429.256.770,00 Pihak Ketiga dan Provinsi
5 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 10.810.000,00 0 10.810.000,00 Kementrian
6 Dinas Kominfo 762.017.562,00 0 762.017.562,00 PT. Tower Bersama, PT. Bali Tower
19.936.883.093,00 21.324.965.220,00 41.261.848.313,00 Jumlah
b. Pendapatan Lainnya yang terealisasi sebesar Rp26.484.299.746,00
merupakan bantuan keuangan provinsi.
4.4.2 BEBAN - LO
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset,atau terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi
ekonomi, pada prinsipnya pengelompokkan jenis beban terdiri dari beban pegawai,
beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, bantuan
keuangan, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
Beban LO merupakan konsumsi barang dan jasa yang benar – benar sudah dimanfaatkan
dalam rangka menunjang operasional pemerintah selama 1 tahun. Beban ini baik yang
telah berupa kas atau tunai maupun yang masih berupa kewajiban membayar. Realisasi
beban tersebut tahun 2017 dan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Beban Pegawai
Beban pegawai-LO disajikan dengan basis akrual, yaitu pengakuan beban pegawai terjadi
pada saat timbulnya kewajiban, sehingga nilai beban pegawai-LO sebesar belanja
pegawai yang dibayarkan pada tahun 2017 dan tidak termasuk pembayaran atas belanja
pegawai tahun sebelumnya dikurangi dengan belanja pegawai yang dikapitalisasi menjadi
aset tetap dan ditambah dengan utang belanja pegawai yang terjadi pada tahun
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
2017.Beban Pegawai periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 yang
terealisasi sebesar Rp1.538.492.384.685,00 dan mengalami penurunan sebesar
Rp202.018.039.267,00 atau 11,61% bila dibandingkan dengan Beban Pegawai tahun
2016 yang terealisasi sebesar Rp1.740.510.423.952,00 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %1 Dinas Pendidikan 618.029.299.083,00 859.303.274.864,00 (241.273.975.781,00) -28,08%
2 Dinas Kesehatan Kota 119.686.492.847,00 102.042.852.079,00 17.643.640.768,00 17,29%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 94.995.475.773,00 72.878.623.533,00 22.116.852.240,00 30,35%
4 Dinas Pekerjaan Umum 36.016.868.531,00 0,00 36.016.868.531,00 100,00%
5 Dinas Bina Marga 0,00 17.040.978.672,00 (17.040.978.672,00) -100,00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0,00 14.758.197.560,00 (14.758.197.560,00) -100,00%
7 Dinas Penataan Ruang 14.117.193.861,00 0,00 14.117.193.861,00 100,00%
8 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 28.586.209.819,00 0,00 28.586.209.819,00 100,00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 21.739.291.673,00 (21.739.291.673,00) -100,00%
10 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 0,00 10.120.565.918,00 (10.120.565.918,00) -100,00%
11 Satuan Polsi dan Pamong Praja ( SATPOLPP) 26.472.928.199,00 22.402.659.370,00 4.070.268.829,00 18,17%
12 Dinas Kebakaran 19.501.313.320,00 17.158.165.157,00 2.343.148.163,00 13,66%
13 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 5.540.782.126,00 7.207.807.954,00 (1.667.025.828,00) -23,13%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5.711.093.277,00 4.897.668.189,00 813.425.088,00 16,61%
15 Dinas Sosial 7.328.742.763,00 0,00 7.328.742.763,00 100,00%
16 Dinas Tenaga Kerja 8.958.885.533,00 9.078.501.209,00 (119.615.676,00) -1,32%
17 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6.745.830.255,00 0,00 6.745.830.255,00 100,00%
18 Kantor Ketahanan Pangan 6.316.946.317,00 2.448.458.566,00 3.868.487.751,00 158,00%
19 Dinas Lingkungan Hidup 12.425.068.998,00 0,00 12.425.068.998,00 100,00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 0,00 7.270.503.752,00 (7.270.503.752,00) -100,00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 19.563.449.493,00 (19.563.449.493,00) -100,00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 13.674.864.666,00 11.976.885.866,00 1.697.978.800,00 14,18%
23 Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 11.742.937.804,00 0,00 11.742.937.804,00 100,00%
24 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 0,00 14.448.760.945,00 (14.448.760.945,00) -100,00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 31.083.555.572,00 38.078.329.238,00 (6.994.773.666,00) -18,37%
26 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik dan Persandian 7.842.757.240,00 0,00 7.842.757.240,00 100,00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 7.254.652.912,00 8.255.231.861,00 (1.000.578.949,00) -12,12%
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 8.870.996.276,00 8.135.394.070,00 735.602.206,00 9,04%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 9.948.661.536,00 0,00 9.948.661.536,00 100,00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0,00 13.303.539.672,00 (13.303.539.672,00) -100,00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 14.028.411.369,00 12.605.936.632,00 1.422.474.737,00 11,28%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 5.588.165.728,00 2.537.210.644,00 3.050.955.084,00 120,25%
33 Dinas Perikanan 6.030.333.634,00 6.488.451.439,00 (458.117.805,00) -7,06%
34 Dinas Pertanian 10.841.375.992,00 9.539.513.685,00 1.301.862.307,00 13,65%
35 Dinas Perdagangan 32.365.600.403,00 0,00 32.365.600.403,00 100,00%
36 Dinas Perindustrian 6.385.324.303,00 0,00 6.385.324.303,00 100,00%
37 Dinas Pasar 0,00 26.396.788.357,00 (26.396.788.357,00) -100,00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0,00 8.765.404.414,00 (8.765.404.414,00) -100,00%
39 BAPPEDA 10.226.946.740,00 11.850.999.868,00 (1.624.053.128,00) -13,70%
40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 34.194.973.170,00 0,00 34.194.973.170,00 100,00%
41 Badan Pendapatan Daerah 47.694.497.604,00 0,00 47.694.497.604,00 100,00%
42 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 0,00 94.560.957.432,00 (94.560.957.432,00) -100,00%
43 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 11.118.131.438,00 0,00 11.118.131.438,00 100,00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 12.298.134.458,00 (12.298.134.458,00) -100,00%
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 0,00 4.635.422.155,00 (4.635.422.155,00) -100,00%
46 Inspektorat 9.736.452.616,00 10.205.095.043,00 (468.642.427,00) -4,59%
47 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) 21.181.978.453,00 17.587.782.502,00 3.594.195.951,00 20,44%
48 Walikota dan Wakil Walikota 2.683.583.220,00 2.018.482.067,00 665.101.153,00 32,95%
49 Sekretariat Daerah 37.614.409.661,00 47.404.596.542,00 (9.790.186.881,00) -20,65%
50 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 6.702.107.321,00 5.819.628.427,00 882.478.894,00 15,16%
51 Kecamatan Semarang Selatan 10.983.919.195,00 11.539.821.257,00 (555.902.062,00) -4,82%
52 Kecamatan Semarang Utara 9.660.468.841,00 9.660.242.180,00 226.661,00 0,00%
53 Kecamatan semarang Barat 14.865.270.466,00 14.863.385.288,00 1.885.178,00 0,01%
54 Kecamatan Semarang Timur 10.708.460.421,00 11.608.941.344,00 (900.480.923,00) -7,76%
55 Kecamatan Semarang Tengah 14.730.219.028,00 14.459.770.199,00 270.448.829,00 1,87%
56 Kecamatan Gunung Pati 13.105.728.009,00 13.610.330.601,00 (504.602.592,00) -3,71%
57 Kecamatan Tugu 7.665.589.329,00 7.393.260.807,00 272.328.522,00 3,68%
58 Kecamatan Mijen 11.790.747.975,00 11.518.606.276,00 272.141.699,00 2,36%
59 Kecamatan Genuk 11.963.792.700,00 12.184.158.907,00 (220.366.207,00) -1,81%
60 Kecamatan Gajahmungkur 10.016.973.673,00 9.422.076.143,00 594.897.530,00 6,31%
61 Kecamatan Tembalang 11.961.780.406,00 13.456.993.867,00 (1.495.213.461,00) -11,11%
62 Kecamatan Candisari 8.242.111.264,00 9.485.230.613,00 (1.243.119.349,00) -13,11%
63 Kecamatan Banyumanik 13.489.177.595,00 13.846.662.229,00 (357.484.634,00) -2,58%
64 Kecamatan Ngaliyan 9.948.352.621,00 10.491.540.415,00 (543.187.794,00) -5,18%
65 Kecamatan Gayamsari 8.191.973.042,00 8.035.982.809,00 155.990.233,00 1,94%
66 Kecamatan Pedurungan 13.923.971.760,00 14.109.877.711,00 (185.905.951,00) -1,32%
1.538.492.384.685,00 1.740.510.423.952,00 (202.018.039.267,00) -11,61%
Beban Pegawai
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
b. Beban Persediaan
Beban persediaan-LO dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Dengan
penggunaan metode fisik maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan
inventarisasi fisik dikalikan dengan nilai per unit sesuai dengan metode masuk pertama
keluar pertama (MPKP atau FIFO). Beban persediaan sudah tidak termasuk beban belanja
jamkesmaskot .Saldo Beban Persediaan periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp357.809.741.522,00 dan mengalami kenaikan sebesar
Rp38.106.144.170,00atau 11,92% bila dibandingkan dengan Beban Persediaan tahun
2016 sebesar Rp319.703.597.352,00 dengan rincian sebagai berikut:
b Beban Peserdiaan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 37,702,586,854.00 80,746,478,426.00 (43,043,891,572.00) -53.31%
2 Dinas Kesehatan Kota 43,824,211,678.00 20,413,087,464.00 23,411,124,214.00 114.69%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 56,169,516,044.00 61,791,815,687.00 (5,622,299,643.00) -9.10%
4 Dinas Pekerjaan Umum 41,504,037,040.00 0.00 41,504,037,040.00 100.00%
5 Dinas Bina Marga 0.00 30,330,163,477.00 (30,330,163,477.00) -100.00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0.00 9,512,811,599.00 (9,512,811,599.00) -100.00%
7 Dinas Penataan Ruang 1,237,020,054.00 0.00 1,237,020,054.00 100.00%
8 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 51,081,519,111.00 0.00 51,081,519,111.00 100.00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0.00 3,485,110,154.00 (3,485,110,154.00) -100.00%
10 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 0.00 4,084,368,279.00 (4,084,368,279.00) -100.00%
11 Satpol-PP 2,916,608,000.00 3,089,901,150.00 (173,293,150.00) -5.61%
12 Dinas Kebakaran 2,486,392,429.00 1,954,252,287.00 532,140,142.00 27.23%
13 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 999,360,465.00 1,305,658,550.00 (306,298,085.00) -23.46%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1,581,325,251.00 1,655,334,936.00 (74,009,685.00) -4.47%
15 Dinas Sosial 3,523,508,425.00 0.00 3,523,508,425.00 100.00%
16 Dinas Tenaga Kerja 2,111,098,739.00 2,596,158,010.00 (485,059,271.00) -18.68%
17 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3,201,680,425.00 0.00 3,201,680,425.00 100.00%
18 Dinas Ketahanan Pangan 970,890,400.00 1,401,163,764.00 (430,273,364.00) -30.71%
19 Dinas Lingkungan Hidup 3,924,729,496.00 0.00 3,924,729,496.00 100.00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 0.00 2,166,738,931.00 (2,166,738,931.00) -100.00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0.00 11,301,569,972.00 (11,301,569,972.00) -100.00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1,822,416,259.00 1,383,886,924.00 438,529,335.00 31.69%
23 Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2,914,077,860.00 0.00 2,914,077,860.00 100.00%
24 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 0.00 3,296,899,030.00 (3,296,899,030.00) -100.00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 5,037,331,099.00 4,029,237,229.00 1,008,093,870.00 25.02%
26 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik dan Persandian 626,793,666.00 0.00 626,793,666.00 100.00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 4,270,724,200.00 2,725,578,850.00 1,545,145,350.00 56.69%
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu 1,143,585,503.00 623,888,165.00 519,697,338.00 83.30%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 3,426,682,725.00 0.00 3,426,682,725.00 100.00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0.00 5,038,676,325.00 (5,038,676,325.00) -100.00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3,892,153,117.00 2,809,728,444.00 1,082,424,673.00 38.52%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 485,713,400.00 455,624,174.00 30,089,226.00 6.60%
33 Dinas Perikanan 1,220,219,830.00 1,213,484,900.00 6,734,930.00 0.56%
34 Dinas Pertanian 5,273,429,461.00 2,494,656,664.00 2,778,772,797.00 111.39%
35 Dinas Perdagangan 2,244,226,750.00 0.00 2,244,226,750.00 100.00%
36 Dinas Perindustrian 2,079,212,840.00 0.00 2,079,212,840.00 100.00%
37 Dinas Pasar 0.00 2,830,466,142.00 (2,830,466,142.00) -100.00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0.00 1,815,143,956.00 (1,815,143,956.00) -100.00%
39 BAPPEDA 2,136,472,032.00 2,137,147,590.00 (675,558.00) -0.03%
40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2,265,036,230.00 0.00 2,265,036,230.00 100.00%
41 Badan Pendapatan Daerah 2,861,560,673.00 0.00 2,861,560,673.00 100.00%
42 DPKAD 0.00 4,754,975,168.00 (4,754,975,168.00) -100.00%
43 Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan 4,123,467,092.00 0.00 4,123,467,092.00 100.00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0.00 1,192,886,409.00 (1,192,886,409.00) -100.00%
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 0.00 2,699,260,774.00 (2,699,260,774.00) -100.00%
46 Inspektorat 592,080,405.00 477,200,037.00 114,880,368.00 24.07%
47 Sekretariat Daerah 21,444,375,414.00 19,418,113,612.00 2,026,261,802.00 10.43%
48 Sekertaris DPRD 5,469,133,489.00 5,270,446,155.00 198,687,334.00 3.77%
49 Kecamatan Semarang Selatan 1,976,381,200.00 1,479,661,049.00 496,720,151.00 33.57%
50 Kecamatan Semarang Utara 1,690,739,500.00 1,114,652,928.00 576,086,572.00 51.68%
51 Kecamatan semarang Barat 2,409,692,190.00 1,576,746,990.00 832,945,200.00 52.83%
52 Kecamatan Semarang Timur 2,448,194,500.00 982,890,489.00 1,465,304,011.00 149.08%
53 Kecamatan Semarang Tengah 2,147,423,890.00 1,088,366,211.00 1,059,057,679.00 97.31%
54 Kecamatan Gunung Pati 1,989,155,836.00 1,526,340,964.00 462,814,872.00 30.32%
55 Kecamatan Tugu 1,551,414,900.00 837,797,965.00 713,616,935.00 85.18%
56 Kecamatan Mijen 1,998,325,250.00 1,340,297,432.00 658,027,818.00 49.10%
57 Kecamatan Genuk 1,830,798,700.00 1,150,997,853.00 679,800,847.00 59.06%
58 Kecamatan Gajahmungkur 1,493,728,050.00 996,533,993.00 497,194,057.00 49.89%
59 Kecamatan Tembalang 2,366,932,450.00 1,506,869,612.00 860,062,838.00 57.08%
60 Kecamatan Candisari 1,137,610,000.00 743,177,237.00 394,432,763.00 53.07%
61 Kecamatan Banyumanik 2,974,618,650.00 1,663,073,667.00 1,311,544,983.00 78.86%
62 Kecamatan Ngaliyan 1,617,375,200.00 798,758,295.00 818,616,905.00 102.49%
63 Kecamatan Gayamsari 1,526,016,750.00 1,136,871,963.00 389,144,787.00 34.23%
64 Kecamatan Pedurungan 2,088,158,000.00 1,258,647,470.00 829,510,530.00 65.90%
Jumlah 357,809,741,522.00 319,703,597,352.00 38,106,144,170.00 11.92%
Beban Peserdiaan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Beban persediaan-LO tahun 2017 masih berpotensi mengandung aset, hal ini terjadi pada
16 Kecamatan dan 4 opd. DPU dan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman masih
dalam tahap koreksi.
c. Beban Jasa
Beban Jasa Pemerintah Kota Semarang periode 1 Januari tahun 2017 sampai dengan 31
Desember tahun 2017 yang terealisasi sebesar Rp608.717.856.223,00 dan mengalami
kenaikan sebesar Rp117.119.887.471,00 atau 23,82% bila dibandingkan dengan Beban
Jasa tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp491.597.968.752,00. Berikut adalah rincian
dari Beban Jasa pada Pemerintah Kota Semarang :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 109.199.108.919,00 105.160.465.176,00 4.038.643.743,00 3,84%
2 Dinas Kesehatan Kota 95.598.696.041,00 86.138.457.046,00 9.460.238.995,00 10,98%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 11.016.549.492,00 9.089.160.368,00 1.927.389.124,00 21,21%
4 Dinas Pekerjaan Umum 18.183.332.333,00 0,00 18.183.332.333,00 100,00%
5 Dinas Bina Marga 0,00 4.019.024.147,00 (4.019.024.147,00) -100,00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0,00 6.532.198.348,00 (6.532.198.348,00) -100,00%
7 Dinas Penataan Ruang 11.803.935.676,00 0,00 11.803.935.676,00 100,00%
8 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 9.948.118.768,00 0,00 9.948.118.768,00 100,00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 7.626.497.948,00 (7.626.497.948,00) -100,00%
10 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 0,00 1.373.886.254,00 (1.373.886.254,00) -100,00%
11 Satpol-PP 2.844.512.825,00 1.869.246.828,00 975.265.997,00 52,17%
12 Dinas Kebakaran 1.800.698.102,00 2.017.838.843,00 (217.140.741,00) -10,76%
13 Badan Kesbang Politik 1.554.582.741,00 1.407.807.563,00 146.775.178,00 10,43%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 883.331.720,00 1.048.591.067,00 (165.259.347,00) -15,76%
15 Dinas Sosial 1.369.827.317,00 0,00 1.369.827.317,00 100,00%
16 Dinas Tenaga Kerja 2.306.929.969,00 2.784.394.427,00 (477.464.458,00) -17,15%
17 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2.557.412.715,00 0,00 2.557.412.715,00 100,00%
18 Dinas Ketahanan Pangan 1.221.752.298,00 1.547.318.575,00 (325.566.277,00) -21,04%
19 Dinas Lingkungan Hidup 49.509.742.964,00 0,00 49.509.742.964,00 100,00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 0,00 2.310.199.752,00 (2.310.199.752,00) -100,00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 28.157.678.239,00 (28.157.678.239,00) -100,00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2.419.279.063,00 1.873.269.393,00 546.009.670,00 29,15%
23 Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 1.510.516.920,00 0,00 1.510.516.920,00 100,00%
24 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 0,00 4.030.586.139,00 (4.030.586.139,00) -100,00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 73.652.100.202,00 51.604.492.341,00 22.047.607.861,00 42,72%
26 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik dan Persandian 7.775.263.158,00 0,00 7.775.263.158,00 100,00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 4.295.029.452,00 2.872.252.903,00 1.422.776.549,00 49,54%
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu 1.714.167.850,00 1.332.034.287,00 382.133.563,00 28,69%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 4.065.541.293,00 0,00 4.065.541.293,00 100,00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0,00 4.350.356.471,00 (4.350.356.471,00) -100,00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 10.841.934.372,00 9.490.979.214,00 1.350.955.158,00 14,23%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 1.337.030.965,00 1.138.467.911,00 198.563.054,00 17,44%
33 Dinas Perikanan 2.051.440.964,00 2.166.828.304,00 (115.387.340,00) -5,33%
34 Dinas Pertanian 1.907.779.098,00 1.688.858.269,00 218.920.829,00 12,96%
35 Dinas Perdagangan 11.589.799.635,00 0,00 11.589.799.635,00 100,00%
36 Dinas Perindustrian 1.295.694.718,00 0,00 1.295.694.718,00 100,00%
37 Dinas Pasar 0,00 7.595.030.857,00 (7.595.030.857,00) -100,00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0,00 2.232.423.087,00 (2.232.423.087,00) -100,00%
39 BAPPEDA 5.146.249.361,00 5.652.643.089,00 (506.393.728,00) -8,96%
40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 86.039.995.030,00 0,00 86.039.995.030,00 100,00%
41 Badan Pendapatan Daerah 3.718.717.383,00 0,00 3.718.717.383,00 100,00%
42 DPKAD 0,00 79.238.820.630,00 (79.238.820.630,00) -100,00%
43 Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan 8.368.688.197,00 0,00 8.368.688.197,00 100,00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 1.899.511.055,00 (1.899.511.055,00) -100,00%
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 0,00 4.843.256.156,00 (4.843.256.156,00) -100,00%
46 Inspektorat 354.973.490,00 298.797.741,00 56.175.749,00 18,80%
47 DPRD 0,00 0,00 0,00 0,00%
48 Walikota dan Wakil Walikota 0,00 0,00 0,00 0,00%
49 Sekretariat Daerah 26.811.755.829,00 26.299.724.320,00 512.031.509,00 1,95%
50 Sekertaris DPRD 8.948.164.651,00 7.728.984.933,00 1.219.179.718,00 15,77%
51 Kecamatan Semarang Selatan 1.065.937.498,00 691.963.973,00 373.973.525,00 54,05%
52 Kecamatan Semarang Utara 2.158.906.688,00 767.870.922,00 1.391.035.766,00 181,15%
53 Kecamatan semarang Barat 1.889.963.892,00 1.040.406.444,00 849.557.448,00 81,66%
54 Kecamatan Semarang Timur 1.365.391.018,00 715.879.352,00 649.511.666,00 90,73%
55 Kecamatan Semarang Tengah 1.804.851.639,00 854.003.257,00 950.848.382,00 111,34%
56 Kecamatan Gunung Pati 2.847.072.400,00 1.492.777.781,00 1.354.294.619,00 90,72%
57 Kecamatan Tugu 761.261.515,00 680.050.602,00 81.210.913,00 11,94%
58 Kecamatan Mijen 2.283.937.149,00 1.326.093.737,00 957.843.412,00 72,23%
59 Kecamatan Genuk 1.218.890.714,00 975.978.090,00 242.912.624,00 24,89%
60 Kecamatan Gajahmungkur 375.924.465,00 389.269.121,00 (13.344.656,00) -3,43%
61 Kecamatan Tembalang 2.156.545.295,00 1.169.310.274,00 987.235.021,00 84,43%
62 Kecamatan Candisari 1.389.205.214,00 702.864.874,00 686.340.340,00 97,65%
63 Kecamatan Banyumanik 1.603.997.360,00 792.751.942,00 811.245.418,00 102,33%
64 Kecamatan Ngaliyan 1.926.284.062,00 863.317.242,00 1.062.966.820,00 123,13%
65 Kecamatan Gayamsari 1.058.427.362,00 736.884.581,00 321.542.781,00 43,64%
66 Kecamatan Pedurungan 1.168.606.441,00 978.464.879,00 190.141.562,00 19,43%
Jumlah Beban Jasa 608.717.856.223,00 491.597.968.752,00 117.119.887.471,00 23,82%
Beban Jasa
d. Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 yang
terealisasi sebesar Rp77.156.695.098,00 dan mengalami penurunan sebesar
Rp215.482.473.837,00 atau 73,63% dibandingkan Beban Pemeliharaan tahun 2016 yang
terealisasi sebesar Rp292.639.168.935,00 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 19,046,628,245.00 25,971,496,532.00 (6,924,868,287.00) -26.66%
2 Dinas Kesehatan Kota 2,219,108,235.00 1,658,885,376.00 560,222,859.00 33.77%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 9,183,684,602.00 6,651,627,729.00 2,532,056,873.00 38.07%
4 Dinas Pekerjaan Umum 5,141,061,634.00 0.00 5,141,061,634.00 100.00%
5 Dinas Bina Marga 0.00 53,605,702,000.00 (53,605,702,000.00) -100.00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0.00 1,323,823,556.00 (1,323,823,556.00) -100.00%
7 Dinas Penataan Ruang 209,495,500.00 0.00 209,495,500.00 100.00%
8 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 9,580,667,838.00 0.00 9,580,667,838.00 100.00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0.00 342,301,000.00 (342,301,000.00) -100.00%
10 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 0.00 1,362,428,600.00 (1,362,428,600.00) -100.00%
11 Satpol-PP 190,259,000.00 343,813,000.00 (153,554,000.00) -44.66%
12 Dinas Kebakaran 46,460,000.00 4,160,000.00 42,300,000.00 1016.83%
13 Badan Kesbang Politik 14,560,000.00 0.00 14,560,000.00 100.00%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 214,325,500.00 201,261,500.00 13,064,000.00 6.49%
15 Dinas Sosial 168,075,000.00 0.00 168,075,000.00 100.00%
16 Dinas Tenaga Kerja 85,626,750.00 170,926,500.00 (85,299,750.00) -49.90%
17 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 137,955,400.00 0.00 137,955,400.00 100.00%
18 Dinas Ketahanan Pangan 128,376,500.00 11,550,000.00 116,826,500.00 1011.48%
19 Dinas Lingkungan Hidup 1,538,784,514.00 0.00 1,538,784,514.00 100.00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 0.00 287,697,500.00 (287,697,500.00) -100.00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0.00 13,299,213,568.00 (13,299,213,568.00) -100.00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 679,996,220.00 526,838,300.00 153,157,920.00 29.07%
23 Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 97,869,200.00 0.00 97,869,200.00 100.00%
24 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 0.00 245,278,820.00 (245,278,820.00) -100.00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 3,639,595,227.00 2,797,574,865.00 842,020,362.00 30.10%
26 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik dan Persandian 613,611,000.00 0.00 613,611,000.00 100.00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 98,356,000.00 85,577,000.00 12,779,000.00 14.93%
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu 106,624,330.00 90,745,818.00 15,878,512.00 17.50%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 555,055,000.00 0.00 555,055,000.00 100.00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0.00 764,256,500.00 (764,256,500.00) -100.00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 13,530,000.00 213,932,000.00 (200,402,000.00) -93.68%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 515,752,634.00 429,433,972.00 86,318,662.00 20.10%
33 Dinas Perikanan 66,783,800.00 78,216,000.00 (11,432,200.00) -14.62%
34 Dinas Pertanian 107,575,300.00 190,953,000.00 (83,377,700.00) -43.66%
35 Dinas Perdagangan 561,723,500.00 0.00 561,723,500.00 100.00%
36 Dinas Perindustrian 31,634,640.00 0.00 31,634,640.00 100.00%
37 Dinas Pasar 0.00 518,958,000.00 (518,958,000.00) -100.00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0.00 120,840,000.00 (120,840,000.00) -100.00%
39 BAPPEDA 527,500.00 442,500.00 85,000.00 19.21%
40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 53,871,851.00 0.00 53,871,851.00 100.00%
41 Badan Pendapatan Daerah 378,115,157.00 0.00 378,115,157.00 100.00%
42 DPKAD 0.00 308,628,250.00 (308,628,250.00) -100.00%
43 Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan 11,500,000.00 0.00 11,500,000.00 100.00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0.00 31,034,200.00 (31,034,200.00) -100.00%
49 Sekretariat Daerah 16,290,905,183.00 10,982,042,026.00 5,308,863,157.00 48.34%
50 Sekertaris DPRD 48,292,951.00 2,258,802,388.00 (2,210,509,437.00) -97.86%
51 Kecamatan Semarang Selatan 835,139,314.00 7,892,397,000.00 (7,057,257,686.00) -89.42%
52 Kecamatan Semarang Utara 31,009,898.00 8,928,270,000.00 (8,897,260,102.00) -99.65%
53 Kecamatan semarang Barat 118,533,769.00 13,708,409,000.00 (13,589,875,231.00) -99.14%
54 Kecamatan Semarang Timur 111,806,534.00 8,873,936,892.00 (8,762,130,358.00) -98.74%
55 Kecamatan Semarang Tengah 223,729,215.00 10,976,067,500.00 (10,752,338,285.00) -97.96%
56 Kecamatan Gunung Pati 147,968,492.00 14,969,751,874.00 (14,821,783,382.00) -99.01%
57 Kecamatan Tugu 139,459,000.00 7,519,755,000.00 (7,380,296,000.00) -98.15%
58 Kecamatan Mijen 697,291,500.00 13,596,835,062.00 (12,899,543,562.00) -94.87%
59 Kecamatan Genuk 823,729,215.00 12,662,301,332.00 (11,838,572,117.00) -93.49%
60 Kecamatan Gajahmungkur 181,969,696.00 7,454,326,000.00 (7,272,356,304.00) -97.56%
61 Kecamatan Tembalang 284,290,343.00 12,652,483,000.00 (12,368,192,657.00) -97.75%
62 Kecamatan Candisari 504,058,800.00 6,947,751,000.00 (6,443,692,200.00) -92.75%
63 Kecamatan Banyumanik 627,839,120.00 10,455,099,948.00 (9,827,260,828.00) -93.99%
64 Kecamatan Ngaliyan 282,868,583.00 11,056,026,000.00 (10,773,157,417.00) -97.44%
65 Kecamatan Gayamsari 248,535,208.00 7,053,287,000.00 (6,804,751,792.00) -96.48%
66 Kecamatan Pedurungan 122,078,200.00 13,014,031,827.00 (12,891,953,627.00) -99.06%
77,156,695,098.00 292,639,168,935.00 (215,482,473,837.00) -73.63%
Beban Pemeliharaan
e. Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas adalah Beban Perjalanan Dinas periode 1 Januari 2017 sampai
dengan 31 Desember 2017dengan realisasi sebesar Rp146.445.055.923,00dan mengalami
kenaikan sebesar Rp15.619.541.688,00 atau 11,94% dibandingkan dengan Beban
Perjalanan Dinas tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp130.825.514.235,00 dengan
rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Beban Perjalanan Dinas Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 2.386.860.635,00 6.250.390.512,00 -3.863.529.877,00 -61,81%
2 Dinas Kesehatan Kota 10.471.735.943,00 11.974.303.838,00 -1.502.567.895,00 -12,55%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 2.012.898.796,00 575.702.412,00 1.437.196.384,00 249,64%
4 Dinas Pekerjaan Umum 771.192.839,00 0,00 771.192.839,00 100,00%
5 Dinas Bina Marga 0,00 420.009.410,00 -420.009.410,00 -100,00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0,00 443.838.998,00 -443.838.998,00 -100,00%
7 Dinas Penataan Ruang 823.708.831,00 0,00 823.708.831,00 100,00%
8 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 703.197.901,00 0,00 703.197.901,00 100,00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 1.634.417.058,00 -1.634.417.058,00 -100,00%
10 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 0,00 309.247.077,00 -309.247.077,00 -100,00%
11 Satpol-PP 1.289.000.000,00 2.820.119.300,00 -1.531.119.300,00 -54,29%
12 Dinas Kebakaran 945.316.767,00 407.903.792,00 537.412.975,00 131,75%
13 Badan Kesbang Politik 1.472.983.014,00 1.669.611.335,00 -196.628.321,00 -11,78%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.135.238.050,00 1.112.357.400,00 22.880.650,00 2,06%
15 Dinas Sosial 1.242.360.443,00 0,00 1.242.360.443,00 100,00%
16 Dinas Tenaga Kerja 345.107.455,00 2.314.184.923,00 -1.969.077.468,00 -85,09%
17 Dinas PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak 1.306.432.790,00 1.145.790.445,00 160.642.345,00 14,02%
18 Dinas Ketahanan Pangan 711.866.660,00 574.084.392,00 137.782.268,00 24,00%
19 Dinas Lingkungan Hidup 790.369.450,00 0,00 790.369.450,00 100,00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 0,00 1.542.450.920,00 -1.542.450.920,00 -100,00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 268.557.611,00 -268.557.611,00 -100,00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 269.989.986,00 206.032.063,00 63.957.923,00 31,04%
23 Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 922.551.680,00 0,00 922.551.680,00 100,00%
24 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 0,00 3.016.266.000,00 -3.016.266.000,00 -100,00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 740.946.500,00 813.491.749,00 -72.545.249,00 -8,92%
26 Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik dan Persandian 973.108.046,00 0,00 973.108.046,00 100,00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 1.307.651.844,00 2.160.159.190,00 -852.507.346,00 -39,47%
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu 582.571.872,00 563.824.061,00 18.747.811,00 3,33%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 925.446.400,00 0,00 925.446.400,00 100,00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0,00 2.337.277.466,00 -2.337.277.466,00 -100,00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 761.311.985,00 0,00 761.311.985,00 100,00%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 127.877.400,00 266.415.256,00 -138.537.856,00 -52,00%
33 Dinas Perikanan 1.168.571.054,00 1.191.627.795,00 -23.056.741,00 -1,93%
34 Dinas Pertanian 1.265.341.930,00 1.718.385.816,00 -453.043.886,00 -26,36%
35 Dinas Perdagangan 720.108.180,00 0,00 720.108.180,00 100,00%
36 Dinas Perindustrian 817.688.252,00 0,00 817.688.252,00 100,00%
37 Dinas Pasar 0,00 239.925.100,00 -239.925.100,00 -100,00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0,00 1.446.232.881,00 -1.446.232.881,00 -100,00%
39 BAPPEDA 2.538.556.616,00 2.671.869.127,00 -133.312.511,00 -4,99%
40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1.509.882.293,00 0,00 1.509.882.293,00 100,00%
41 Badan Pendapatan Daerah 2.892.555.820,00 0,00 2.892.555.820,00 100,00%
42 DPKAD 0,00 4.408.949.912,00 -4.408.949.912,00 -100,00%
43 Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan 3.934.034.492,00 0,00 3.934.034.492,00 100,00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 1.866.533.497,00 -1.866.533.497,00 -100,00%
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 0,00 4.690.720.902,00 -4.690.720.902,00 -100,00%
46 Inspektorat 841.126.668,00 449.592.400,00 391.534.268,00 87,09%
47 DPRD 0,00 0,00 0,00 0,00%
48 Walikota dan Wakil Walikota 0,00 0,00 0,00 0,00%
49 Sekretariat Daerah 10.611.575.753,00 9.365.048.631,00 1.246.527.122,00 13,31%
50 Sekertaris DPRD 27.119.701.628,00 25.379.101.515,00 1.740.600.113,00 6,86%
51 Kecamatan Semarang Selatan 2.879.129.000,00 1.746.530.900,00 1.132.598.100,00 64,85%
52 Kecamatan Semarang Utara 4.428.155.250,00 2.276.995.000,00 2.151.160.250,00 94,47%
53 Kecamatan semarang Barat 5.688.261.494,00 3.045.943.000,00 2.642.318.494,00 86,75%
54 Kecamatan Semarang Timur 3.110.923.000,00 1.930.113.700,00 1.180.809.300,00 61,18%
55 Kecamatan Semarang Tengah 2.993.597.600,00 1.674.033.099,00 1.319.564.501,00 78,83%
56 Kecamatan Gunung Pati 3.277.848.500,00 1.837.199.500,00 1.440.649.000,00 78,42%
57 Kecamatan Tugu 1.227.475.000,00 660.000.000,00 567.475.000,00 85,98%
58 Kecamatan Mijen 2.821.815.300,00 1.653.528.200,00 1.168.287.100,00 70,65%
59 Kecamatan Genuk 3.682.055.500,00 2.196.871.000,00 1.485.184.500,00 67,60%
60 Kecamatan Gajahmungkur 2.373.263.700,00 1.295.478.490,00 1.077.785.210,00 83,20%
61 Kecamatan Tembalang 6.210.409.700,00 3.653.380.000,00 2.557.029.700,00 69,99%
62 Kecamatan Candisari 2.904.053.200,00 1.554.229.500,00 1.349.823.700,00 86,85%
63 Kecamatan Banyumanik 4.844.876.866,00 3.011.522.562,00 1.833.354.304,00 60,88%
64 Kecamatan Ngaliyan 4.830.930.500,00 2.917.825.000,00 1.913.105.500,00 65,57%
65 Kecamatan Gayamsari 2.417.974.340,00 1.530.091.500,00 887.882.840,00 58,03%
66 Kecamatan Pedurungan 6.315.419.000,00 3.587.350.000,00 2.728.069.000,00 76,05%
Jumlah Beban Perjalanan Dinas 146.445.055.923,00 130.825.514.235,00 15.619.541.688,00 11,94%
f. Beban Bunga
Tidak adanya realisasi beban bunga pada periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 dikarenakan tidak adanya Utang Jangka Panjang.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
g. Beban Hibah
Beban Hibah adalah Beban yang terjadi pada periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 yang terealisasi sebesar Rp71.208.765.085,00 dan mengalami penurunan
sebesar Rp48.378.099.325,00 atau 40,45% dibandingkan dengan Beban Hibah tahun
2016 yang terealisasi sebesar Rp119.586.864.410,00 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 DTKP 1.592.329.264,00 (1.592.329.264,00) -100,00%
2 BPKAD 71.208.765.085,00 115.252.575.146,00 -44.043.810.061,00 -38,22%
3 PERTANIAN 2.741.960.000,00 -2.741.960.000,00 100,00%
Jumlah 71.208.765.085,00 119.586.864.410,00 -48.378.099.325,00 -40,45%
Beban Hibah
Beban hibah sebesar Rp71.208.765.085,00 pada BPKAD merupakan belanja hibah yang
terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp62.569.266.542,00 dan juga terdapat hibah dalam
bentuk obat-obatan kepada Rumah Sakit yang bukan bagian dari Pemerintah Kota
Semarang sebesar Rp8.639.498.543.
h. Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial adalah Beban Bantuan Sosial periode 1 Januari 2017sampai
dengan 31 Desember 2017 dengan realisasi sebesar Rp9.706.290.201,00 dan mengalami
penurunan sebesar Rp1.766.409.799,00 atau 15,40% dibandingkan dengan Beban
Bantuan Sosial tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp11.472.700.000,00.
i. Beban Penyusutan
Beban ini merupakan Beban Penyusutan yang berasal dari penyusutan aset tetap pada
tahun anggaran 2017 sebesar Rp338.960.300.577,00 dasar perhitungan penyusutan
dimulai sejak tanggal perolehan yang didasarkan pada dokumen dan dilakukan
perhitungan secara bulanan dan mulai dihitung sejak biaya perolehan terkumpul pada
tahun berkenaan . Realisasi tahun 2016 sebesar Rp296.452.901.229,00 selisih antara
penyusutan realisasi 2017 dan 2016 sebesar Rp42.507.399.348,00 atau 14,34%. Beban
penyusutan aset tetap dapat dirinci sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 38.023.304.899,00 43.170.220.578,00 (5.146.915.679,00) -11,92%
2 Dinas Kesehatan Kota 12.077.034.909,00 10.480.383.876,00 1.596.651.033,00 15,23%
3 Rumah Sakit Umum Daerah 35.345.621.565,00 27.260.376.990,00 8.085.244.575,00 29,66%
4 Dinas Pekerjaan Umum 141.042.307.869,00 0,00 141.042.307.869,00 100,00%
5 Dinas Bina Marga 0,00 122.554.861.494,00 (122.554.861.494,00) -100,00%
6 Dinas PSDA dan ESDM 0,00 15.578.672.800,00 (15.578.672.800,00) -100,00%
7 Dinas Penataan Ruang 7.605.946.092,00 0,00 7.605.946.092,00 100,00%
8
Dinas Perumahan dan Kawasan
Pemukiman 5.087.796.271,00 0,00 5.087.796.271,00 100,00%
9 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 5.633.750.363,00 (5.633.750.363,00) -100,00%
10
Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan
Reklame 0,00 4.064.573.514,00 (4.064.573.514,00) -100,00%
11 Satpol-PP 1.228.600.417,00 857.691.117,00 370.909.300,00 43,25%
12 Dinas Kebakaran 5.141.256.646,00 5.149.629.703,00 (8.373.057,00) -0,16%
13 Badan Kesbang Politik 302.545.231,00 340.786.392,00 (38.241.161,00) -11,22%
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.020.674.446,00 980.863.968,00 39.810.478,00 4,06%
15 Dinas Sosial 625.015.079,00 - 625.015.079,00 10,00%
16 Dinas Tenaga Kerja 1.081.286.953,00 755.141.532,00 326.145.421,00 43,19%
17
Dinas PemberdayaanPerempuan dan
Perlindungan Anak 317.986.156,00 - 317.986.156,00 100,00%
18 Dinas Ketahanan Pangan 156.662.596,00 142.178.280,00 14.484.316,00 10,19%
19 Dinas Lingkungan Hidup 16.077.280.902,00 - 16.077.280.902,00 100,00%
20 Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 1.651.762.524,00 (1.651.762.524,00) -100,00%
21 Dinas Kebersihan dan Pertamanan - 13.151.179.404,00 (13.151.179.404,00) -100,00%
22 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1.490.763.582,00 1.207.991.740,00 282.771.842,00 23,41%
23
Badan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana 769.665.829,00 769.665.829,00 100,00%
24
Bapermas, Perempuan dan Keluarga
Berencana 840.630.648,00 (840.630.648,00) -100,00%
25 Dinas Perhubungan dan BLU 13.039.650.478,00 13.763.259.220,00 (723.608.742,00) -5,26%
26
Dinas Komunikasi,Informatika,Statistik
dan Persandian 3.134.679.637,00 0,00 3.134.679.637,00 100,00%
27 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 403.944.588,00 303.938.440,00 100.006.148,00 32,90%
28
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu satu Pintu 478.241.028,00 1.957.737.540,00 (1.479.496.512,00) -75,57%
29 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 1.639.193.173,00 0,00 1.639.193.173,00 100,00%
30 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 0,00 1.432.503.264,00 (1.432.503.264,00) -100,00%
31 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1.161.863.911,00 1.004.932.428,00 156.931.483,00 15,62%
32 Dinas Perpustakaan dan Arsip 687.714.515,00 918.715.850,00 (231.001.335,00) -25,14%
33 Dinas Perikanan 791.406.908,00 794.366.568,00 (2.959.660,00) -0,37%
34 Dinas Pertanian 1.506.901.795,00 1.289.529.906,00 217.371.889,00 16,86%
35 Dinas Perdagangan 17.539.373.673,00 0,00 17.539.373.673,00 100,00%
36 Dinas Perindustrian 341.127.596,00 0,00 341.127.596,00 100,00%
37 Dinas Pasar 0,00 (10.328.673.370,00) 10.328.673.370,00 -100,00%
38 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0,00 598.438.728,00 (598.438.728,00) -100,00%
39 BAPPEDA 572.792.942,00 615.076.703,00 (42.283.761,00) -6,87%
40
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah 1.248.695.029,00 0,00 1.248.695.029,00 100,00%
41 Badan Pendapatan Daerah 1.473.525.960,00 0,00 1.473.525.960,00 100,00%
42 DPKAD 0,00 3.084.303.717,00 (3.084.303.717,00) -100,00%
43
Badan Kepegawaian,Pendidikan dan
Pelatihan 1.905.196.560,00 0,00 1.905.196.560,00 100,00%
44 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 268.569.119,00 (268.569.119,00) -100,00%
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 0,00 1.628.435.484,00 (1.628.435.484,00) -100,00%
46 Inspektorat 140.086.782,00 203.717.868,00 (63.631.086,00) -31,23%
47 Sekretariat Daerah 8.941.940.234,00 8.978.254.874,00 (36.314.640,00) -0,40%
48 Sekertaris DPRD 2.417.403.107,00 2.812.793.040,00 (395.389.933,00) -14,06%
49 Kecamatan Semarang Selatan 671.059.684,00 566.761.716,00 104.297.968,00 18,40%
50 Kecamatan Semarang Utara 679.478.808,00 608.362.102,00 71.116.706,00 11,69%
51 Kecamatan semarang Barat 1.235.497.851,00 1.076.407.488,00 159.090.363,00 14,78%
52 Kecamatan Semarang Timur 647.287.890,00 729.743.904,00 (82.456.014,00) -11,30%
53 Kecamatan Semarang Tengah 1.097.401.345,00 972.271.296,00 125.130.049,00 12,87%
54 Kecamatan Gunung Pati 1.140.059.597,00 973.631.540,00 166.428.057,00 17,09%
55 Kecamatan Tugu 595.586.767,00 542.272.872,00 53.313.895,00 9,83%
56 Kecamatan Mijen 782.302.926,00 696.899.424,00 85.403.502,00 12,25%
57 Kecamatan Genuk 926.690.803,00 861.555.302,00 65.135.501,00 7,56%
58 Kecamatan Gajahmungkur 760.532.326,00 697.837.248,00 62.695.078,00 8,98%
59 Kecamatan Tembalang 871.828.374,00 962.823.156,00 (90.994.782,00) -9,45%
60 Kecamatan Candisari 610.336.216,00 554.043.708,00 56.292.508,00 10,16%
61 Kecamatan Banyumanik 1.162.371.322,00 1.032.704.556,00 129.666.766,00 12,56%
62 Kecamatan Ngaliyan 684.080.224,00 645.729.456,00 38.350.768,00 5,94%
63 Kecamatan Gayamsari 1.275.097.308,00 1.238.461.644,00 36.635.664,00 2,96%
64 Kecamatan Pedurungan 1.003.201.778,00 1.146.801.515,00 (143.599.737,00) -12,52%
338.960.300.577,00 296.452.901.229,00 42.507.399.348,00 14,34%
Beban Penyusutan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
j. Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyisihan Piutang periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017yang
terealisasi sebesar Rp27.732.670.691.00 dan mengalami kenaikan sebesar
Rp598.859.156,00 atau 2,21% dibandingkan Beban Penyisihan Piutang tahun 2016 yang
terealisasi sebesar Rp27.133.811.535,00 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp Rp
1 Rumah Sakit Umum Daerah 457.137.384,00 302.768.466,00 154.368.918,00 50,99%
2 DKK 948.020,00 284.375,00 663.645,00 233,37%
3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 0,00 74.750,00 (74.750,00) -100,00%
4 Badan Lingkungan Hidup 0,00 421.000,00 (421.000,00) -100,00%
5 Dinas Lingkungan Hidup 3.917.490,00 0,00 3.917.490,00 100,00%
6 DPKAD 26.095.764.376,00 (26.095.764.376,00) -100,00%
7 BPKAD 311.423.540,00 0,00 311.423.540,00 100,00%
8 Bapenda 26.270.511.340,00 0,00 26.270.511.340,00 100,00%
9 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 3.514.126,00 (3.514.126,00) -100,00%
10 Dinas Pertanian 20.044.808,00 53.385.340,00 (33.340.532,00) -62,45%
11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 183.970.092,00 216.378.819,00 (32.408.727,00) -14,98%
12 Penataan Ruang 203.563.057,00 0,00 203.563.057,00 100,00%
13 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 208.210.500,00 0,00 208.210.500,00 100,00%
14 Dinas PJPR 0,00 227.609.732,00 (227.609.732,00) -100,00%
15 Dinsospora 0,00 10.701.180,00 (10.701.180,00) -100,00%
16 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 0,00 34.139.250,00 (34.139.250,00) -100,00%
17 Dinas Perdagangan 72.944.460,00 0,00 72.944.460,00 100,00%
18 Dinas Pasar 0,00 188.770.121,00 (188.770.121,00) -100,00%
Jumlah 27.732.670.691,00 27.133.811.535,00 598.859.156,00 2,21%
Beban Penyisihan Piutang
k. Beban Transfer
Beban Transfer adalah Beban Transfer periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017sebesar Rp984.257.700,00 dan mengalami penurunan sebesar
Rp32.583.075,00 atau 3,20% bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar
Rp1.016.840.775,00 dengan data sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016 Kenaikan/Penurunan Tren
Rp Rp Rp Rp
1 D P K A D 0,00 1.016.840.775,00 (1.016.840.775,00) -100,00%
2 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 984.257.700,00 0,00 984.257.700,00 100,00%
Jumlah 984.257.700,00 1.016.840.775,00 (32.583.075,00) -3,20%
Beban Transfer
l. Beban Lain- Lain
Beban Lain – lain merupakan beban yang digunakan untuk mencatat beban – beban yang
tidak masuk pada klasifikasi beban sebelumnya. Beban lain- lain tetap tahun 2017 sebesar
Rp97.148.982,00 yang terdiri dari Dinas Perhubungan sebesar Rp240.082,00 dan
BPKAD sebesar Rp96.908.900,00 adalah beban belanja tak terduga.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4.4.3 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI
Surplus/Defisit dari Operasi adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu
periode pelaporan dari kegiatan operasi. Dalam Kegiatan Operasional Tahun Anggaran
2017, berdasarkan realisasi pendapatan sebesar Rp4.273.733.035.964,00 dan realisasi
beban Rp3.433.915.128.572,00 maka Pemerintah Kota Semarang mengalami Surplus
sebesar Rp899.410.321.500,00. Surplus/Defisit dari Operasi selama periode 1 Januari
2017 sampai dengan 31 Desember 2017 dan periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
4.4.4 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Realisasi Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2017 adalah surplus
penjualan Aset Non Lancar sebesar Rp388.476.948,00 hal tersebut terjadi karena pada
tahun 2017 terdapat penghapusan aset lain-lain dengan harga perolehan
Rp7.570.453.269,00 dengan akumulasi penyusutan Rp5.829.725.269,00 sehingga nilai
bukunya adalah sebesar Rp1.740.728.000,00. Dari nilai buku sebesar Rp1.740.728.000,00
diperoleh nilai penjualan atas aset yang dihapus sebesar Rp2.129.204.948,00 sehingga
dari nilai penjualan dikurangi nilai buku diperoleh surplus dari kegiatan non operasional
sebesar Rp338.476.948,00.
4.4.5 POS LUAR BIASA
Pada tahun 2017 tidak terdapat realisasi pada pos luar biasa.
4.4.6 SURPLUS/DEFISIT - LO
Surplus/Defisit - LO merupakan adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama
satu periode pelaporan. Setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non
operasional dan pos luar biasa. Surplus/Defisit pada Laporan Operasional per 31
Desember 2017 surplus sebesar Rp899.798.798.448,00.
4.5 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang menunjukan perubahan nilai
kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang. Laporan Perubahan Ekuitas terdiri atas
saldo awal ekuitas tahun berjalan yang berasal dari saldo akhir ekuitas tahun sebelumnya
ditambah dengan surplus atau dikurangi defisit dari Laporan Operasional serta adanya
koreksi atau penyesuian ekuitas sebagai dampak karena adanya perubahan kebijakan atau
terjadinya kesalahan yang mendasar. Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan
yang akan berpengaruh dan yang menjadi penghubung antara Laporan Operasional
dengan Neraca. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saldo awal ekuitas tahun 2017 pada Laporan Perubahan Ekuitas sebesar
Rp28.719.701.707.421,00 merupakan saldo akhir ekuitas tahun 2016.
2. Pada tahun 2017 didapatkan surplus Laporan Operasional sebesar
Rp899.798.798.448,00 yang menambah nilai kekayaan bersih (ekuitas) Pemerintah
Kota Semarang.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
3. Terdapat nilai akumulatif sebesar Rp365.611.853.746,00 karena adanya koreksi dan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Koreksi nilai double catat sebesar Rp33.805.000.000,00 merupakan koreksi
mengurangi nilai aset tetap karena adanya pencatatan ganda pada tahun
sebelumnya. Double catat sebesar Rp.33.805.000.000,00 terjadi pada Dinas
Lingkungan Hidup.
b. Penyesuaian akumulasi penyusutan aset tetap sebesar Rp119.285.466.236,00
antara lain dikarenakan adanya koreksi terhadap pemeliharaan gedung dan
bangunan yang belum dicatat pada gedung dan bangunan induk sebesar
(Rp3.447.543.437,00), adanya koreksi terhadap nilai gedung dan bangunan
yang sebelumnya bernilai negative sebesar (Rp72.302.752,00), adanya penilaian
terhadap konstruksi badan jalan sebesar (Rp214.490.393.827,00) dan koreksi
nilai akumulasi penyusutan dilakukan karena adanya pergantian aplikasi
pencatatan aset tetap yang pada proses migrasi antara aplikasi lama dengan
aplikasi baru terdapat koreksi terhadap nilai akumulasi penyusutannya sebesar
Rp337.295.706.252,00. Rincian koreksi nilai akumulasi penyusutan aset tetap
adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No OPD
PENYESUAIAN
AKUMULASI
PENYUSUTAN ASET
TETAP
1 DINAS PENDIDIKAN 344,759,580,754.00
2 DINAS KESEHATAN (10,002,484,627.00)
3 RSUD 628,029,591.00
4 DINAS PEKERJAAN UMUM (216,878,313,646.00)
5 DINAS PENATAAN RUANG 6,433,789,365.00
6 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN (915,949,170.00)
7 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 364,933,306.00
8 DINAS PEMADAM KEBAKARAN (266,402,137.00)
9 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (52,939,108.00)
10 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 457,079,876.00
11 DINAS SOSIAL (476,882,637.00)
12 DINAS TENAGA KERJA (495,914.00)
13 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN P.ANAK 11,843,421.00
14 DINAS KETAHANAN PANGAN (19,094,508.00)
15 DINAS LINGKUNGAN HIDUP (2,039,399,344.00)
16 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (125,619,436.00)
17 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB 26,588,424.00
18 DINAS PERHUBUNGAN 1,710,868,432.00
19 DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, STATISTIK DAN PERSANDIAN 414,863,264.00
20 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO 215,901,057.00
21 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP (93,782,094.00)
22 DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA (9,305,912,148.00)
23 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 300,193,542.00
24 DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN (107,791,799.00)
25 DINAS PERIKANAN (421,027,987.00)
26 DINAS PERTANIAN (167,463,083.00)
27 DINAS PERDAGANGAN (898,373,776.00)
28 DINAS PERINDUSTRIAN (5,831,232.00)
29 BAPPEDA (6,957,511.00)
30 BADAN PENGELOLAAN DAN ASET DAERAH 609,183,007.00
31 BADAN PENDAPATAN DAERAH 1,193,903,725.00
32 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN 479,481,299.00
33 INSPEKTORAT (35,296,254.00)
34 SEKRETARIAT DAERAH 357,701,820.00
35 SEKRETARIAT DPRD (548,980,018.00)
36 KECAMATAN SEMARANG SELATAN 266,893,025.00
37 KECAMATAN SEMARANG UTARA (209,868,254.00)
38 KECAMATAN SEMARANG BARAT 459,883,252.00
39 KECAMATAN SEMARANG TIMUR 77,559,435.00
40 KECAMATAN SEMARANG TENGAH 500,339,340.00
41 KECAMATAN GUNUNGPATI 721,005,549.00
42 KECAMATAN TUGU 103,904,742.00
43 KECAMATAN MIJEN 382,292,550.00
44 KECAMATAN GENUK 430,136,597.00
45 KECAMATAN GAJAH MUNGKUR 85,769,399.00
46 KECAMATAN TEMBALANG 318,914,332.00
47 KECAMATAN CANDISARI 257,032,388.00
48 KECAMATAN BANYUMANIK 323,932,524.00
49 KECAMATAN NGALIYAN (437,408,052.00)
50 KECAMATAN GAYAMSARI 57,852,360.00
51 KECAMATAN PEDURUNGAN 352,282,595.00
119,285,466,236.00Jumlah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
c. Penilaian aset tetap sebesar Rp363.059.597.687,00 merupakan penilaian aset
tetap tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan
jaringan yang sebelumnya belum terdapat nilainya. Rincian penilaian aset tetap
sebagai berikut:
No OPDPerhitungan Penilaian
Aset
1 DINAS PENDIDIKAN 17,402,317,000.00
2 KECAMATAN SEMARANG TIMUR 84,320,000.00
3 KECAMATAN GENUK 707,902,000.00
4 KECAMATAN GAJAHMUNGKUR 87,400,000.00
5 KECAMATAN TEMBALANG 69,760,000.00
6 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 4,624,770,000.00
7 DINAS PEKERJAAN UMUM 340,083,128,687.00
363,059,597,687.00Jumlah
d. Penyesuaian Akumulasi Aset Lainnya Sebesar Rp(74.673.142.629,00)
merupakan koreksi akumulasi penyusutan aset lainnya baik akumulasi
amortisasi aset tak berwujud maupun aset lain-lain yang disebabkan karena
pada tahun 2017 Pemerintah Kota Semarang menggunakan aplikasi pencatatan
aset tetap dan aset lain-lain yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam proses migrasi aset tetap dan aset lain-lain dari aplikasi pencatatan aset
yang lama ke aplikasi yang baru tersebut didapatkan koreksi atas perhitungan
akumulasi penyusutan aset lain-lain. Rincian koreksi nilai akumulasi
penyusutan aset lain-lain adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No OPD
NILAI KOREKSI
AKUMULASI
PENYUSUTAN ASET
LAINNYA1 DINAS PENDIDIKAN (20,923,676,468.00)
2 DINAS KESEHATAN 1,026,510.00
3 RSUD (45,568,807.00)
4 DINAS PEKERJAAN UMUM (174,119,458.00)
5 DINAS PENATAAN RUANG (11,618,580.00)
6 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN (13,197,790.00)
7 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (18,318,621.00)
8 DINAS PEMADAM KEBAKARAN (4,661,250.00)
9 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (4,482,509.00)
10 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (8,935,826.00)
11 DINAS SOSIAL (74,396,606.00)
12 DINAS TENAGA KERJA (23,527,507.00)
13 DINAS KETAHANAN PANGAN (270,838.00)
14 DINAS LINGKUNGAN HIDUP (9,991,227.00)
15 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (42,128,435.00)
16 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB (3,211,195.00)
17 DINAS PERHUBUNGAN 1,648,223.00
18 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO (9,412,588.00)
19 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP (1,289,398,515.00)
20 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 38,334,844.00
21 DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN (7,829,065.00)
22 DINAS PERIKANAN 32,067,316.00
23 DINAS PERTANIAN 948,544.00
24 DINAS PERDAGANGAN (11,365,508.00)
25 DINAS PERINDUSTRIAN (12,795,000.00)
26 BAPPEDA (1,354,504.00)
27 BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 73,847,841.00
28 BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (19,142,341.00)
29 INSPEKTORAT (15.00)
30 SEKRETARIAT DAERAH (87,477,552.00)
31 SEKRETARIAT DPRD (5,925,593.00)
32 KECAMATAN SEMARANG SELATAN 7,534,540.00
33 KECAMATAN SEMARANG BARAT 24,982,419
34 KECAMATAN SEMARANG TIMUR 62,501,652
35 KECAMATAN SEMARANG TENGAH 8,999,999
36 KECAMATAN GUNUNGPATI 508,914
37 KECAMATAN TUGU 92,530,368
38 KECAMATAN MIJEN 40,839,975
39 KECAMATAN GENUK (52,272,443,567)
41 KECAMATAN TEMBALANG 12,561,102
42 KECAMATAN CANDISARI (13)
43 KECAMATAN BANYUMANIK (21)
44 KECAMATAN NGALIYAN (2)
45 KECAMATAN GAYAMSARI 7,999,999
46 KECAMATAN PEDURUNGAN (4,225,474)
(74,673,142,629)Jumlah
e. Koreksi nilai piutang sebesar Rp3.462.298.065,00 merupakan koreksi yang
dilakukan karena adanya kesalahan dalam penghitungan yang dilakukan pada
tahun sebelumnya. Koreksi tersebut dilakukan pada Dinas Perumahan dan
Permukiman sebesar Rp.1.676.785.000,00 karena adanya penambahan piutang
sewa rusunawa setelah dilakukan validasi penghitungan piutang. Dinas
Pertanian melakukan koreksi piutang bertambah sebesar Rp225.347.945,00
karena dalam penghitungan piutang hewan ternak pada masyarakat tahun
sebelumnya tidak sesuai dengan metode perhitungan yang ditetapkan sehingga
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxxxix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
dilakukan koreksi pada tahun 2017 dan BPKAD melakukan koreksi piutang
berkurang karena kesalahan pencatatan sebelumnya sebesar Rp320.000,00 serta
Dinas Perdagangan sebesar Rp1.560.485.120,00 karena adanya piutang retribusi
pasar yang sebelumnya belum disajikan pada laporan keuangan Dinas
Perdagangan.
f. Koreksi nilai Investasi Permanen (Rp1.028.497.628,00) merupakan koreksi
yang dilakukan untuk menyesuaikan nilai investasi permanen Pemerintah Kota
Semarang kepada Perusda atau BUMD. Penyesuaian nilai investasi dilakukan
karena dengan metode ekuitas Pemerintah Kota Semarang mempunyai nilai
investasi sebesar ekuitas BUMD.
g. Koreksi nilai penyisihan piutang retribusi sebesar (Rp797.945.868,00) terdapat
pada Dinas perumahan dan kawasan pemukiman (Rp243.922.875,00), Dinas
Pemuda dan Olah Raga (Rp14.569.800,00) dan BPKAD Rp1.600,00 serta
Dinas Perdagangan (Rp539.454.793,00) disebabkan karena adanya koreksi
piutang dan kesalahan penghitungan penyisihan piutang retribusi pada tahun
sebelumnya.
h. Koreksi penyesuaian penyisihan piutang lainnya sebesar Rp891.421.069,00
terdapat pada Dinas Pertanian sebesar Rp19.769.201,00 yang disebabkan karena
adanya penyesuaian nilai piutang hewan ternak pada masyarakat yang
menyesuaikan dengan metode penghitungan yang baru sehingga berakibat juga
pada terjadinya koreksi nilai penyisihan piutang hewan ternak. BPKAD sebesar
Rp871.651.868,00. Koreksi penyesuaian dilakukan karena kesalahan
penghituangan nilai penyisihan piutang lainnya pada tahun sebelumnya.
i. Koreksi kurang catat sebesar Rp273.918.520,00 merupakan koreksi kurang catat
aset tetap. Koreksi kurang catat terjadi di OPD:
j. Koreksi Nilai Aset Tetap Sebesar (Rp9.442.515.747,00) merupakan koreksi yang
dilakukan karena adanya aset tetap bangunan yang bernilai negative sehingga
dilakukan koreksi terhadap nilai tersebut sebesar Rp702.399.538,00 pada Dinas
Pendidikan serta terdapat koreksi terhadap aset tetap yang sebenarnya sudah
dihapuskan tetapi masih terdapat dalam catatan sebesar (Rp10.144.915.285,00).
k. Koreksi Nilai Kas BOS sebesar (Rp1.613.745.958,00) merupakan koreksi kurang
kas BOS pada Dinas Pendidikan yang pada tahun 2017 kas tersebut merupakan
milik SMK dan SMK yang menurut peraturan tidak termasuk dalam unit pada
Dinas Pendidikan Kota Semarang sehingga harus dilakukan koreksi kurang atas
Dana BOS.
No OPD NILAI KOREKSI KURANG CATAT
1 DKK 9.000.000
1 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB 36.989.157
2 DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN 212.012.868
3 SEKRERATIAT DEWAN 15.916.495
273.918.520 Jumlah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxl
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4. Dari ekuitas awal ditambah surplus dan penyesuaian karena dampak perubahan dan
kesalahan mendasar didapatkan nilai akhir ekuitas atau kekayaan bersih Pemerintah
Kota Semarang Tahun 2017 sebesar Rp29.985.112.359.615,00.
4.6 PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktifitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Saldo awal kas daerah
ditambah dengan arus kas bersih selama tahun anggaran berkenaan merupakan saldo
akhir kas daerah yang berada dan dikuasai oleh BUD dan Bendahara Pengeluaran. Saldo
akhir kas yang dikuasai BUD tidak termasuk sisa dana kas yang dikuasai oleh Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada OPD. Sisa kas di Bendahara OPD baik
Bendahara Penerimaan maupun pengeluaran adalah sisa dana yang berasal dari arus kas
keluar di BUD sesuai dengan SP2D dan/atau penerimaan daerah yang belum disetorkan
ke BUD. Namun terkait hal tersebut sisa dana kas di Bendahara OPD merupakan bagian
dari Kas Daerah, dimana sampai dengan akhir tahun anggaran belum disetor ke
BUD.Arus Kas Bersih Pemerintah Kota Semarang tahun anggaran 2017 dan 2016 terdiri
atas:
Arus Kas Realisasi 2017 Realisasi 2016
A Aktivitas Operasi 840,296,719,924.00 707,431,300,590.00
B Aktivitas Investasi (1,248,656,551,874.00) (1,071,675,844,290.00)
C Aktivitas Pendanaan (1,897,956,739.00) (176,340,000.00)
D Aktivitas Transitoris 882,922,438.00 367,448,885.00
Arus Kas Bersih (409,374,866,251.00) (364,053,434,815.00)
Data tabel pada realisasi Arus Kas Bersih tahun anggaran 2017 terjadi defisit sebesar
Rp409.374.866.251,00 atau turun sebesar Rp45.321.431.436,00 dibandingkan realisasi
tahun anggaran 2016 defisit sebesar Rp364.053.434.815,00 realisasi kas bersih yang
dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut:
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi merupakan arus masuk kas dan arus keluar
kas, yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu tahun
anggaran. Arus kas bersih aktifitas operasi dapat dirinci sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
A Arus Kas Masuk 3,598,646,396,201.00 3,456,770,704,455.00
B Arus Kas Keluar 2,758,349,676,277.00 2,749,339,403,865.00
Jumlah 840,296,719,924.00 707,431,300,590.00
Berdasarkan realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi tahun anggaran 2017
adalah sebesar Rp840.296.719.924,00 naik sebesar Rp132.865.419.334,00
dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2016 sebesar Rp707.431.300.590,00.
Realisasi arus kas aktivitas operasi tersebut dapat dirinci dan dijelaskan sebagai
berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxli
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1. Arus Kas Masuk
Realisasi Arus Kas Masuk sejumlah Rp3.598.646.396.201,00 merupakan Arus
Kas Masuk atas Aktivitas Operasi yang berasal dari:
a) Pajak Daerah
Saldo Realisasi Pajak Daerah sejumlah Rp1.231.515.123.563,00 adalah Arus
Kas Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Pajak Hotel 72,041,787,841.00 66,374,406,216.00
2 Pajak Restoran 111,617,284,979.00 91,789,276,983.00
3 Pajak Hburan 22,156,079,295.00 17,601,177,831.00
4 Pajak Reklame 28,899,109,922.00 29,428,875,424.00
5 Pajak Penerangan Jalan 208,428,629,152.00 189,895,462,761.00
6 Pajak Mineral Bukan Logan dan Batuan 330,660,125.00 105,999,850.00
7 Pajak Parkir 15,176,480,717.00 11,379,780,905.00
8 Pajak Air Bawah Tanah 8,114,245,075.00 6,296,980,828.00
9 Pajak Sarang Burung Walet 1,020,000.00 750,000.00
10 Pajak BPHTB 416,395,327,140.00 331,793,233,942.00
11 Pajak Bumi dan Bangunan 348,354,499,317.00 261,821,528,036.00
Arus Kas Bersih 1,231,515,123,563.00 1,006,487,472,776.00
b) Retribusi Daerah
Realisasi Retribusi Daerah sejumlah Rp85.744.858.357,00 adalah Saldo Arus
Kas Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah sampai dengan tanggal 31
Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No Jenis Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian 3,623,936,900.00 5,472,481,100.00
2 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 14,327,715,700.00 19,259,130,800.00
3 Retribusi Izin Persewaan Alat Berat - 56,000,000.00
4 Retribusi Trayek 64,875,000.00 78,575,000.00
5 Retribusi Pelayanan Kesehatan 151,064,500.00 3,876,771,000.00
6 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 2,529,446,000.00 3,012,751,000.00
7 Retribusi Pelayanan Pasar 10,527,821,881.00 9,305,604,465.00
8 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 787,387,000.00 849,052,000.00
9 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 15,576,444,500.00 15,167,582,500.00
10 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 19,400,092,731.00 21,260,831,889.00
11 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadaman Kebakaran 165,957,000.00 157,272,500.00
12 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 1,574,160,000.00 1,345,473,000.00
13 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi - 487,690,150.00
14 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 4,920,845,450.00 6,043,205,700.00
15 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 243,250,000.00 205,738,000.00
16 Retribusi Tempat Khusus Parkir 1,059,025,000.00 731,620,000.00
17 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vila 1,122,257,000.00 1,076,486,000.00
18 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 5,288,351,250.00 4,302,364,000.00
19 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 35,946,945.00 38,511,915.00
20 Retribus Terminal 232,250,600.00 583,296,000.00
21 Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing 3,485,611,900.00 3,408,400,050.00
22 Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan - 41,000,000.00
23 Kerjasama Lantai Dasar/Pertokoan Simpang Lima - 715,734,000.00
24 Kerjasama PT Narpati - 1,740,000,000.00
25 Sewa Aset Tanah - 9,623,896,672.00
26 Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Anggrek - 22,973,425.00
27 Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Ahmad Dahlan - 202,728,657.00
28 Sewa Lahan Sam Poo Kong - 132,420,000.00
29 Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas - 144,477,700.00
30 Sewa Lapangan Golf - 1,550,000,000.00
31 Sewa Lahan Dr. Cipto PT Indosat - 55,995,000.00
32 Sewa Lahan PT Tirto Podo Moro - 103,000,000.00
33 Sewa Lahan PT XL Axiata Tbk - 55,995,000.00
34 Sewa Lahan Hotel Tentrem - 11,786,439,000.00
35 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang 628,419,000.00 -
85,744,858,357.00 122,893,496,523.00 Jumlah
c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Realisasi Arus Kas Masuk pada Pendapatan Bagian Laba BUMD tahun 2017
dan tahun 2016 sebesar Rp28.491.561.139,00 dan Rp13.408.979.748,00 yang
berasal dari:
1 Perusda RPH dan BPH 5,979,809.00 77,623,330.00
2 Perusda Percetakan 169,439,733.00 120,038,570.00
3 Perusda Bank Pasar 373,120,164.00 249,489,648.00
4 Bank jateng Cabang Semarang 17,304,745,502.00 11,890,281,241.00
5 Perusda BPR/BKK 1,180,070,721.00 1,071,546,959.00
6 PDAM 9,458,205,210.00
Jumlah 28,491,561,139.00 13,408,979,748.00
d) Lain-lain PAD yang Sah
Lain – lain PAD yang Sah merupakan pendapatan diluar pajak, retribusi dan
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi pendapatan
Lain-lain PAD yang Sah Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2017
dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxliii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 BPKAD 68,364,176,036.00 163,642,702,034.00
2 Bapenda 8,184,417,035.00
3 Dinas Pertanian 1,342,848,230.00 1,242,944,501.00
4 Dinas Kelautan dan Perikanan 46,255,000.00 30,125,000.00
5 Dinas Perhubungan 0.00 251,306,500.00
6 Dinas Pasar 2,269,227,931.00 0.00
7 DKK 0.00 28,928,389,955.00
8 Dispenduk dan Capil 0.00 384,900,000.00
Jumlah 80,206,924,232.00 194,480,367,990.00
e) Dana Bagi Hasil Pajak
Realisasi pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp176.494.028.756,00
merupakan Arus Kas Masuk dari penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Bagi Hasil Dari PBB dan BPHTB 9,554,407,336.00 15,351,809,483.00
2 Bagi Hasil Dari Pajak Penghasilan (PPh) OPDN dan Pasal 21 113,051,127,501.00 97,729,343,222.00
3 Bagi Hasil dari PPh Pasal 25/29 45,910,001,823.00 62,675,208,552.00
4 Bagi Hasil Cukau Tembakau 7,978,492,096.00 7,194,990,964.00
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 176,494,028,756.00 182,951,352,221.00
f) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Realisasi Pendapatan Sumber Daya Alam Kota Semarang untuk periode tahun
anggaran 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Iuran Hak Pengusahaaan Hutan 0 0
2 Iuran Eksploitasi/Eksplorasi 1,538,622,763.00 2,731,426,525.00
Jumlah 1,538,622,763.00 2,731,426,525.00
g) Dana Alokasi Umum
Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum Kota Semarang untuk periode
tahun anggaran 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp1.190.422.387.000,00 dan
Rp1.211.708.204.000,00.
h) Dana Alokasi Khusus
Realisasi Penerimaan Dana Alokasi Khusus Kota Semarang untuk periode
tahun anggaran 2017 dan 2016 sejumlah Rp272.523.251.395,00 dan
Rp246.886.746.970,00 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxliv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
No Bidang Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Bidang Pendidikan 207.421.240.425,00 172.684.460.000,00
2 Bidang Kesehatan 32.375.040.175,00 31.650.865.139,00
3 Bidang Infrastruktur 27.009.054.795,00 21.894.132.000,00
4 Bidang Keselamatan Transportasi Darat - 941.360.000,00
5 Bidang Lingkungan Hidup - 3.094.657.831,00
6 Bidang Pertanian - 11.274.174.000,00
7 Bidang Perdagangan 2.454.937.000,00 4.698.618.000,00
8 Bidang KB dan Bapermas - 648.480.000,00
9 Bidang Administrasi Kependudukan 3.262.979.000,00 -
272.523.251.395,00 246.238.266.970,00 Jumlah
i) Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Pajak adalah pendapatan transfer dari Pemerintah
Provinsi.Realisasi penerimaan bagi hasil pajak Pemerintah Kota Semarang
untuk periode tahun anggaran 2017 dan 2016 dengan realisasi sejumlah
Rp505.225.339.250,00 dan Rp427.901.413.702,00.
j) Penerimaan Hibah
Tahun anggaran 2017 tidak terdapat penerimaan hibah dari Pemerintah pusat
sedangkan pada tahun 2016 terdapat penerimaan hibah sebesar
Rp5.397.000.000,00.
k) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya dianggarkan
dan direalisasikan pada Lain-lain Pendapatan yang Sah, pada tahun anggaran
2017 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya adalah
sebesar Rp26.484.299.746,00 sedangkan pada tahun anggaran 2016
realisasinya adalah Rp41.924.244.000,00.
2. Arus Kas Keluar
Realisasi arus Kas Keluar sejumlah Rp2.758.349.676.277,00 merupakan saldo
Arus Kas Keluar untuk Aktivitas Operasi yang terdiri dari:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Belanja Pegawai 1,472,372,483,259.00 1,688,940,977,678.00
2 Belanja Barang dan Jasa 1,224,390,779,675.00 1,016,298,750,501.00
3 Belanja Bunga 0.00 0.00
4 Belanja Subsidi 0.00 0.00
5 Belanja Hibah 50,798,956,542.00 28,816,501,606.00
6 Belanja Bantuan Sosial 9,706,290,201.00 11,472,700,000.00
7 Belanja Bantuan Keuangan 984,257,700.00 1,016,840,775.00
8 Belanja Tak Terduga 96,908,900.00 2,793,633,305.00
9 Belanja Bagi Hasil 0.00 0.00
Jumlah Arus Kas Keluar 2,758,349,676,277.00 2,749,339,403,865.00
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Realisasi meliputi arus kas masuk dan arus
kas keluar, sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Arus Kas Masuk 2,129,204,948.00 1,379,824,770.00
2 Arus Kas Keluar 1,250,785,756,822.00 1,073,055,669,060.00
Jumlah (1,248,656,551,874.00) (1,071,675,844,290.00)
Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi tahun anggaran 2017 dan tahun
anggaran 2016 terjadi defisit sebesar sebesar Rp1.248.656.551.874,00 dan
Rp1.071.675.844.290,00. Arus kas masuk berasal dari penjualan Peralatan dan
Mesin Rp2.129.204.948,00. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi digunakan
untuk pembayaran belanja modal, meliputi Belanja Modal Tanah, Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Aset
Lainnya serta Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang dapat diikhtisarkan
sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Belanja Tanah 68,018,363,487 24,569,221,045
2 Belanja Peralatan dan Mesin 219,363,133,497 147,525,764,968
3 Belanja Gedung dan Bangunan 484,196,698,705 361,745,419,188
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 449,317,972,183 477,889,286,679
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5,650,588,950 5,950,032,180
6 Belanja Aset Lainnya - -
7 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 24,239,000,000 55,375,945,000
Jumlah 1,250,785,756,822.00 1,073,055,669,060.00
c. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan meliputi arus kas masuk dan arus kas
keluar, sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Arus Kas Masuk 0.00 0.00
Arus Kas Keluar 1,897,956,739.00 176,340,000.00
Jumlah (1,897,956,739.00) (176,340,000.00)
Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan tahun anggaran 2017 adalah
defisit sebesar Rp1.897.956.739.000,00 adalah pembayaran hutang pihak ketiga.
d. Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Arus Kas Masuk 102,645,629,754.00 182,436,911,423.00
2 Arus Kas Keluar 101,762,707,316.00 182,069,462,538.00
Arus Kas Bersih 882,922,438.00 367,448,885.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas masuk dan
arus kas keluar, dan dapat disajikan sebagai berikut:
1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas masuk
dan arus kas keluar, sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Potongan Kasda 100,666,334,854.00 181,249,802,901.00
2 Utang PFK 40,800.00 0.00
3 Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) 423,269,100.00 561,582,000.00
4 Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro 1,555,885,000.00 625,300,000.00
5 Kekurangan catat 100,000.00 226,522.00
Jumlah 102,645,629,754.00 182,436,911,423.00
a) Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp100.666.334.854,00
merupakan penerimaan potongan dari THT, Askes, PPh Gaji, dan Taperum
pada tahun 2017.
b) Utang PFK tahun 2017 sebesar Rp40.800,00 merupakan utang pajak tahun
2017 yang belum disetorkan dan masih berada di Bendahara Pengeluaran
Puskesmas Gayamsari Dinas Kesehatan.
c) Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2017 sebesar
Rp423.269.100,00 merupakan jumlah penerimaan uang titipan dari
penyelenggaraan reklame kepada Pemerintah Kota Semarang.
d) Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro tahun 2017 sebesar
Rp1.555.885.000,00 merupakan jumlah uang titipan dari penduduk boro tahun
2017.
e) Kekurangan catat Rp100.000,00 merupakan kurang catat pada penerimaan
Kas Daerah.
2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Transitoris
Realisasi kas keluar dari aktivitas transitoris yang digunakan untuk pembayaran
kepada pihak ketiga (PFK) dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran PFK terdiri
dari:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Potongan Kasda 100,666,334,854.00 181,249,802,901.00
2 Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) 322,837,000.00 311,024,000.00
3 Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro 773,424,287.00 447,000,000.00
4 Utang PFK 0.00 60,697,779.00
5 Kelebihan catat 111,175.00 937,858.00
Jumlah 101,762,707,316.00 182,069,462,538.00
a) Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp100.666.334.854,00
merupakan pengeluaran atas potongan THT, PPh 21 Gaji, IWP, Taperum, dan
Askes.
b) Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2017 sebesar
Rp322.837.000,00 merupakan arus kas keluar yang berasal dari uang jaminan
bongkar (UJB) reklame tahun 2017 yang terdiri dari pengambilan UJB tahun
2017 sebesar Rp25.089.000,00 dan pemindahbukuan keluar dari rekening
UJB menjadi PAD sebesar Rp297.748.000,00.
c) Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) sebesar Rp773.424.287,00
merupakan arus kas keluar yang berasal dari pengambilan uang Jaminan
Penduduk Boro tahun 2017 sebesar Rp644.224.287,00 dan Uang Jaminan
Penduduk Boro (UJPB) yang menjadi PAD sebesar Rp129.200.000,00.
d) Kelebihan catat sebesar Rp111.175,00 merupakan kelebihan catat yang terjadi
pada Kas Daerah.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
e. Saldo Akhir Kas
Saldo akhir Kas sebesar Rp433.713.488.926,00 merupakan jumlah keseluruhan kas
per 31 Desember 2017 turun sebesar Rp399.906.149.005,00 dari saldo kas tahun
2016 sebesar Rp833.619.637.931,00 Saldo Kas dapat diuraikan sebagai berikut:
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Kas di BUD dan Bendahara 397,593,197,105.00 814,800,075,737.00
2 Kas di BLUD 22,924,185,061.00 8,527,833,538.00
3 Kas BOS 13,188,152,951.00 10,291,728,656.00
Jumlah 433,705,535,117.00 833,619,637,931.00
1. Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran
Saldo awal kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp806.968.063.356,00 tidak sama dengan saldo akhir kas di BUD dan Bendahara
Pengeluaran tahun 2016 sebesar Rp814.800.075.737,00 atau selisih
Rp7.832.012.381,00. Selisih Rp7.832.012.381,00 tersebut merupakan saldo kas
di bendahara JKN tahun 2016, hal ini dikarenakan pada tahun 2016 transaksi
JKN merupakan bagian dari aktivitas pada arus kas sedangkan pada tahun 2017
tidak masuk sebagai aktivitas dalam arus kas karena status BLUD pada
Puskesmas Kota Semarang.
Kas di BUD dan Bendahara sebesar Rp397.578.180.200,00 di dalamnya
termasuk saldo Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sebesar
Rp3.508.030.100,00 dan Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) sebesar
Rp2.563.279.277,00. Saldo UJB Reklame dan UJPB tersebut adalah saldo murni
setelah dikurangi dengan jasa giro dari rekening UJB Reklame dan UJPB serta
UJB reklame dan UJPB yang diakui dan menjadi pendapatan daerah.
Di Kas di BUD dan Bendahara termasuk didalamnya adalah Kas di Bendahara
Penerimaan Tahun 2017 sebesar Rp261.579.750,00 yang meliputi kas pada
Bendahara Penerima DKK Rp3.196.500,00, Disbudpar Rp176.378.250,00 dan
Dinas Perumahan Permukiman sebesarRp82.005.000,00 merupakan realisasi
pendapatan pada OPD tersebut tetapi sampai dengan 31 Desember 2017 belum
disetorkan ke rekening Kas Daerah tetapi sudah termasuk dalam perhitungan
Silpa tahun 2017.
2. Kas di BLUD
Kas di BLUD sebesar Rp22.924.185.061,00 merupakan kas yang ada pada
BLUD RSUD serta BLUD BRT dan Terminal Mangkang dengan rincian sebagai
berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
1 Kas di Bank BLUD RSUD 13,221,478,636.00 5,387,867,099.00
2 Deposito BLUD RSUD 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
3 Kas di BLUD BRT 15,168,588.00 1,139,966,439.00
4 Kas di BLUD Puskesmas 7,687,537,837 0.00
Jumlah 22,924,185,061.00 8,527,833,538.00
3. Kas BOS
Saldo kas BOS sebesar Rp13.188.152.951,00 merupakan sisa dana BOS pada
bendahara dana BOS SD dan SMP Dinas Pendidikan tahun 2017 yang belum
dibelanjakan.
4.7 PENJELASAN – PENJELASAN ATAS DANA–DANA NON APBD KOTA
SEMARANG
Pemerintah Kota di tahun 2017 melaksanakan program dan kegiatan yang berasal dari
dana-dana non APBD Kota Semarang yang terdiri dari Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan. Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diatur dalam Pasal
20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Prinsip
pendanaan Dekonsentrasi hanya diperuntukkan mendukung peningkatan dan
pemberdayaan peran Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat
non fisik sedangkan Dana Tugas Pembantuan bersifat fisik. Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Semarang tahun 2017 yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan adalah sebagai berikut:
4.7.1 DANA DEKONSENTRASI
Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh
gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran
dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk
instansi vertikal pusat di daerah.
Kegiatan Dana Dekonsentrasi adalah non fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan
keluaran yang tidak menambah aset tetap, dan sebagian kecil Dana Dekonsentrasi dapat
dialokasikan sebagai dana penunjang pelaksanaan tugas administratif atau pengadaan
input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya.
Dana Dekonsentrasi Pemerintah Kota Semarang terdapat pada DIPA Pemerintah Propinsi
Jawa Tengah. Pelaksana atau tim dan lokasi target sasaran adalah Pemerintah Kota
Semarang. Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi, realisasi anggarannya sebagai
berikut:
No SKPD ANGGARAN 2017 REALISASI 2017 SISA REALISASI 2016 %
1 2 3 4 5 (3-4) 6 7
1 DINAS KESEHATAN KOTA 460.980.000,00 459.730.000,00 1.250.000,00 238.212.000,00 99,73%
JUMLAH 460.980.000,00 459.730.000,00 1.250.000,00 238.212.000,00 99,73%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccxlix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Dana Dekonsentrasi dengan target anggaran tahun 2017 sebesar Rp460.980.000,00
terealisasi sebesar Rp459.730.000,00 atau mancapai 99,73% terdapat pada Dinas
Kesehatan Kota.
4.7.2 DANA TUGAS PEMBANTUAN
Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh
daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pembantuan. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan, dan pelayanan umum. Sedangkan tujuan pemberian tugas pembantuan
adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu
penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa.
Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau desa meliputi
sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa
akan lebih efisien dan efektif.
Sampai dengan akhir tahun 2017, anggaran tersebut mempunyai realisasi fisik sebesar
79,28% dengan realisasi keuangan sebesar Rp93.374.528.350,00 atau sebesar 92,51%
dari pagu sebesar Rp100.929.504.000,00. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Laporan
Keuangan Dana Tugas Pembantuan, Target Anggaran dan Realisasi Anggaran adalah
sebagai berikut:
No OPD ANGGARAN 2017 REALISASI 2017 SISA REALISASI 2016 %
1 2 3 4 5 (3-4) 6
1 DINAS PERDAGANGAN 100.929.504.000 93.374.528.350 7.554.975.650 0 92,51%
2 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 0 0 0 2.455.377.885 0%
3 DINAS PERTANIAN 0 0 0 358.189.800 0%
JUMLAH 100.929.504.000 93.374.528.350 7.554.975.650 2.813.567.685 92,51%
Dana Tugas Pembantuan Tahun 2017 yang dilaksanakan dan dialokasikan pada
Pemerintah Kota Semarang sebagai berikut:
Dinas Perdagangan Kota Semarang
Target Anggaran Dana Tugas Pembantuan 2017 Rp.100.929.504.000,00 terealisasi
sebesar Rp.93.374.528.350,00 terdapat sisa sebesar Rp.7.554.975.650,00 atau mencapai
92,51% dana tersebut digunakan untuk membiayai Program Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri yaitu kegiatan Pengembangan sarana distribusi perdagangan dan kapasitas
logistik perdagangan dengan output Pembangunan Pasar Rakyat Simongan dan Pasar
Johar Baru.
4.7.3 DANA – DANA NON APBD RSUD DAN DINAS KESEHATAN KOTA
SEMARANG
a. RSUD Kota Semarang
Pada tahun 2017 RSUD Kota Semarang memperoleh dana-dana non APBD dengan
rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccl
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
1. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)
Pada tahun 2017 RSUD Kota Semarang mengajukan klaim BPJS bulan Januari sampai
dengan Desember 2017 sebesar Rp. 169.011.768.867,-, sedangkan realisasi klaim BPJS
tahun 2017 sebesar Rp. 123.498.407.482,- dan adanya selisih klaim sebesar Rp.
158.178.000,- sehingga pada tahun 2017 piutang klaim BPJS yang belum terbayar
sebesar Rp.45.355.183.385,-. Rincian BPJS tahun 2017 sebagai berikut:
2. Asuransi dari Pihak Ketiga
Pada tahun 2017 RSUD Kota Semarang mengajukan klaim Pihak ketiga bulan Januari
sampai dengan Desember 2017 sebesar Rp. 1.845.937.145, kemudian realisasi klaim
Pihak ketiga tahun 2017 sebesar Rp. 1.274.296.102,-, adanya selisih klaim sebesar Rp.
31.249.822,- dan biaya transfer sebesar Rp.40.000,-sehingga di tahun 2017 piutang klaim
Asuransi dari Pihak ketiga yang belum terbayar sebesar Rp. 540.351.221,- Rincian
Asuransi Pihak Ketiga tahun 2017 sebagai berikut:
NO NAMA ASURANSI
PENGAJUAN KLAIM PENGURANGAN SALDO AKUN
PER
31 DESEMBER 2017
SALDO AWAL
TAHUN 2017
PENAMBAHAN (TIMBUL PIUTANG
BARU) REALISASI
KESALAHAN KLAIM
BIAYA TRANSFER
1 JASA RAHARJA 167.636.717 1.187.902.101 1.045.573.171 17.820.999 0 292.144.648
2 BPJS TENAGA KERJA 182.699.188 232.485.083 113.286.146 77.585 0 301.820.540
3 PT KAI 0 19.033.876 5.751.183 0 40.000 13.242.693
4 PT IN HEALTH 1.001.546 68.607.995 51.594.096 13.351.238 0 4.664.207
5 HALO DOKTER 84.006.581 0 0 0 0 84.006.581
NO NAMA
PENGAJUAN KLAIM PENGURANGAN SALDO AKUN
PER
31 DESEMBER 2017
SALDO AWAL TAHUN 2017
PENAMBAHAN (Timbul Piutang
baru) REALISASI
KESALAHAN KLAIM
BIAYA TRANSFER
1 BPJS 26.601.292.497 142.410.476.370 123.498.407.482 158.178.000 0 45.355.183.385
JUMLAH 26.601.292.497 142.410.476.370 123.498.407.482 158.178.000 0 45.355.183.385
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccli
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
6 PLN 0 915.050 915.050 0 0 0
7 BNI Life 0 11.412.660 11.412.660 0 0 0
8 BANK JATENG 0 28.600.689 24.430.137 0 0 4.170.552
9 BRI 0 4.149.934 4.149.934 0 0 0
10 RS BAYANGKARA 0 3.733.660 3.733.660 0 0 0
11 NASMOCO 0 4.732.000 0 0 0 4.732.000
12 PAPROS 0 9.590.465 9.590.465 0 0 0
13 PEMKOT (MCU) 0 3.859.600 3.859.600 0 0 0
JUMLAH 435.344.032 1.575.023.113 1.274.296.102 31.249.822 40.000 704.781.221
b. Dinas Kesehatan Kota Semarang
Pada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kota memperoleh dana-dana non APBD dengan
rincian sebagai berikut:
1) Dana APBN
No Uraian Anggaran Realisasi Sisa
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Orientasi Implementasi Pelayanan Gizi dan
Penanggulangan Bumil Anemia dan KEK Tk
Kab/Kota
115.910.000 115.910.000 0
2. Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi & Pemantauan
Konsusi Gizi Kab/Kota dan Desinfo 87.950.000 87.950.000 0
3. Pemberian Suplemen Gizi (Zink) untuk bayi stunting 67.700.000 67.700.000 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
4. Sewa Gudang PMT Bumil dan Balita 33.691.630 33.691.630 0
5. Distribusi PMT Bumil dan Balita 71.178.900 71.178.900 0
Sub Jumlah 376.430.530 376.430.530
PROGRAM PROMOSI KESH DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Forum Diskusi Grmas Kota Semarang 20.250.000 20.250.000 0
2. Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Tk Kota 20.500.000 20.500.000 0
3. Rakor Saka Bhakti Husada Tk Kota 9.175.000 9.175.000 0
Sub Jumlah 49.925.000 49.925.000 0
Jumlah 426.355.530 426.355.530 0
2) GLOBAL FUND
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
I. PROGRAM HIV/AIDS (GLOBAL FUND)
1 Konseling dan tes HIV - bahan lab untuk
menemukan Odha baru (LSL) 12.874.000 8.580.050 67
2 Biaya rapid tes HIV - untuk KAP dan komunitas
(LSL) 5.400.000 0 0
3
Pewarnaan Gram pemeriksaan IMS untuk KAP
20.828.000 127.000 1
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccliii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
dan komunitas (LSL)
4
Mobile clinic KT untuk menemukan kasus
HIV/IMS baru di hotspot - untuk KAP dan komunitas (LSL)
59.450.000 34.850.000 59
5 Bahan Lab untuk tes HIV untuk menemukan
Odha baru (TG/Waria) 1.161.800 259.050 22
6 Mobile clinic KT untuk menemukan Odha & IMS baru di hotspot - untuk KAP dan komunitas
(TG/Waria)
4.100.000 3.075.000 75
7 Biaya rapid tes HIV - untuk KAP dan komunitas
(TG/Waria) 360.000 0 0
8 Pewarnaan Gram pemeriksaan IMS untuk KAP
dan komunitas (TG/Waria) 1.879.600 0 0
9 Konseling dan tes HIV, berupa bahan lab untuk
menemukan Odha baru (Penasun) 659.400 259.050 39
10
Mobile clinic KT untuk menemukan Odha baru
di hotspot - untuk KAP dan komunitas
(Penasun)
2.050.000 3.075.000 150
11 Biaya rapid test HIV - untuk KAP dan komunitas (Penasun)
240.000 0 0
12 Pertemuan Keluarga (Family Meeting) dengan
klien PTRM di klinik PTRM 5.720.000 0 0
13 Konseling dan tes HIV -bahan lab untuk menemukan Odha baru (WPS)
21.414.800 12.640.750 59
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
ccliv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
14
Mobile clinic KT untuk menemukan Odha &
IMS baru di hotspot - untuk KAP dan komunitas
(WPS)
86.100.000 93.890.000 109
15 Biaya rapid tes HIV - untuk KAP dan komunitas
(WPS) 7.560.000 - 0
16 Pewarnaan Gram pemeriksaan IMS untuk KAP
dan komunitas (WPS) 34.645.600 18.516.600 53
17 Konseling dan tes HIV -bahan lab untuk
menemukan Odha baru (Pekerja Pelabuhan) 58.812.200 16.045.800 27
18
Mobile clinic KT untuk menemukan Odha &
IMS baru di hotspot - untuk KAP dan komunitas (Pekerja Pelabuhan)
254.200.000 82.000.000 32
19 Biaya rapid tes HIV - untuk KAP dan komunitas
(Pekerja Pelabuhan) 24.840.000 0 0
20 Pewarnaan Gram pemeriksaan IMS untuk KAP dan komunitas (Pekerja Pelabuhan)
95.148.400 0 0
21 Rapat Kuartal petugas klinik KT & IMS di
klinik - untuk petugas klinik KT & IMS 9.180.000 0 0
22 Transport rujukan donor reaktif ke klinik KT 0 0 0
23 Rapat Koordinasi Pokja HIV di RS - untuk
petugas klinik 40.500.000 11.250.000 28
24 Rapat Retensi ARV untuk petugas klinik
PDP/ART di klinik - untuk petugas klinik PDP 10.800.000 0 0
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
25 Rapat Semester LKB/SUFA di tingkat Kab/kota 6.350.000 3.175.000 50
26 Tes CD4 di klinik KT dan PDP - untuk Odha 792.000 0 0
27 Bahan Lab tes HIV - untuk ibu hamil 26.470.200 49.695.100 188
28 Supervisi ke Klinik oleh Kabkota - untuk
pengelola program tingkat kab/kota 14.400.000 14.400.000 100
29 Rapat Koordinasi Pokja (Working Group) di
tingkat kab/kota 1.740.000 0 0
30 Rapat Evaluasi Semester Klinik tentang efek
samping dan komplikasi pengobatan di RS 2.200.000 0 0
31
Rapat Evaluasi Semester Pengobatan dari
Petugas klinik dan jejaring komunitas untuk aderensi di Puskesmas
12.720.000 0 0
32 Stationaries (Paper, Odner,pen and others) 8.920.800 7.214.200 81
33 Other Office Expense (Bank Charge, Stamp
Photocopy) 9.940.320 2.173.200 22
34 Communication (Telephone, Internet) 5.097.600 3.633.263 71
35 Electornic Maintenance 4.460.400 3.323.800 75
36 Rapat Semester Evaluasi Program di 31
kab/kota 64.556.000 64.061.000 99
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
37 Bahan Lab untuk tes HIV menemukan Odha
baru pada pasien TB 15.511.600 6.319.250 41
38 TOP - Workshop Lab Staff, TB Clinic, ANC Clinic CT & CST Clinic Networking at district
level
45.500.000 45.500.000 100
39 TOP - Mobile Clinic to increase CT coverage
among KP 24.600.000 6.150.000 25
40 TOP - Data validation of TB-HIV and PMTCT
at district 12.580.000 12.580.000 100
41 Pemanfaatan BL 184 : Office stationeries 1.921.100 1.679.000 87
42 Pemanfaatan BL 184 : Other office 7.767.120 4.083.000 53
43 Pemanfaatan BL 184 : Communication 1.464.337 499.000 34
44 Pemanfaatan BL 184 : Electronic Maintenance 1.136.600 610.000 54
Sub Total 1.026.051.877 509.664.113 50
II. PROGRAM TB GLOBAL FUND
1 Monev TB Kota Semarang 16.750.000 16.750.000 100
2 Perencanaan & Monev kolaborasi TB HIV 10.290.000 10.290.000 100
3 SPJ TB - MDR Puskesmas 1.974.000 1.974.000 100
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO
URAIAN KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
4 Supervisi Ke Faskes 13.400.000 13.400.000 100
Sub Total 42.414.000 42.414.000 100
TOTAL 1.068.465.877 552.078.113 52
4.7.4 DANA BLOCK GRAND
Block grand adalah sejumlah dana yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu forum
atau institusi tertentu dengan tujuan untuk dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Dinas Pendidikan Kota Semarang di tahun
2017 menerima dana Block grand dengan rincian sebagai berikut:
No Tingkat Droping
Belanja Non aset Belanja Aset Sisa
Rp Rp Rp
1 SD 346.370.000,00 - 346.370.000,00 -
2 SMP 2.775.000.000,00 - 2.774.848.500,00 151.500,00
Sekolah yang menerima dana Block grand sejumlah 5 sekolah yaitu SD terdiri dari SD
Tlogomulyo Kec.Pedurungan, SDN Pedurungan Lor 01 Kec.Pedurungan dan SDN
Plamongansari 01 Kec.Pedurungan. Sedangkan SMP terdiri dari SMPN 13 dan SMPN
36. Rincian dari masing-masing sekolah penerima dana Block grand terdapat dalam
lampiran II.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclviii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Belanja Non aset Belanja Aset Sisa
Rp Rp Rp
1 TK 681.801.919,00 565.028.505,00 107.300.000,00 9.473.414,00
JUMLAH 681.801.919,00 565.028.505,00 107.300.000,00 9.473.414,00
No Tingkat Droping
4.7.5 DANA KOMITE SEKOLAH / DANA SUMBANGAN DARI ORANG
TUA
Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan (Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003). Pada tahun 2017 Dinas
Pendidikan Kota Semarang mendapat Dana Komite Sekolah dengan rincian sebagai
berikut:
Sekolah yang menerima Dana Komite Sekolah sejumlah 3 sekolah yaitu TK terdiri dari
TK Sendangmulyo, TK Pembina dan TK Kintelan. Rincian dari masing-masing sekolah
tersebut terdapat dalam lampiran II.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclix
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB V
PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
Hal-hal yang pelu diungkapkan terkait dengan pelaksanaan manajemen Pemerintah
Kota Semarang selama tahun berjalan pada tahun 2017, antara lain :
1. Pada tahun 2017 ini merupakan tahun kedua kepemimpinan Walikota Semarang
Bapak Hendrar Prihadi, SE,MM dan Wakil Walikota Semarang Ibu Ir. Hevearita
Gunaryanti Rahayu.
2. Selain itu tahun 2017 merupakan tahun pertama pelaksanaan OPD sesuai
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang dengan kewenangan baru yang
berimbas terhadap perubahan aset, alokasi keuangan SPJ, penataan personil
bahkan pejabat strukturalnya.Adapun OPD yang tetap sebanyak 38, OPD yang
pecah sebanyak 12 dan OPD yang gabung sebanyak 3, dengan rincian sebagai
berikut :
NO NAMA OPD KETERANGAN OPD
1 Dinas Pendidikan OPD tetap
2 Dinas Kesehatan OPD tetap
3 RSUD OPD tetap
4 Sekretariat Daerah OPD tetap
5 Bappeda OPD tetap
6 Inspektorat OPD tetap
7 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu OPD tetap
8 Sekretariat DPRD OPD tetap
9 DPRD OPD tetap
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclx
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO NAMA OPD KETERANGAN OPD
10 Walikota dan Wakil Walikota OPD tetap
11 Kantor Satpol PP OPD tetap
12 BPBD OPD tetap
13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OPD tetap
14 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro OPD tetap
15 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik OPD tetap
16 Dinas Perikanan OPD tetap
17 Dinas Arsip dan Perpustakaan OPD tetap
18 Kantor Pemadam Kebakaran OPD tetap
19 Dinas Tenaga Kerja OPD tetap
20 Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil OPD tetap
21 Dinas Pertanian OPD tetap
22 Dinas Ketahanan Pangan OPD tetap
23 Kecamatan Semarang Selatan OPD tetap
24 Kecamatan Semarang Utara OPD tetap
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO NAMA OPD KETERANGAN OPD
25 Kecamatan Semarang Barat OPD tetap
26 Kecamatan Semarang Timur OPD tetap
27 Kecamatan Semarang Tengah OPD tetap
28 Kecamatan Gunungpati OPD tetap
29 Kecamatan Tugu OPD tetap
30 Kecamatan Mijen OPD tetap
31 Kecamatan Genuk OPD tetap
32 Kecamatan Gajahmungkur OPD tetap
33 Kecamatan Tembalang OPD tetap
34 Kecamatan Candisari OPD tetap
35 Kecamatan Banyumanik OPD tetap
36 Kecamatan Ngaliyan OPD tetap
37 Kecamatan Gayamsari OPD tetap
38 Kecamatan Pedurungan OPD tetap
39 Dinas Pekerjaan Umum OPD Gabung
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
NO NAMA OPD KETERANGAN OPD
40 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan OPD Gabung
41 Dinas Lingkungan Hidup OPD Gabung
42 Dinas Sosial OPD Pecah
43 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga OPD Pecah
44 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah OPD Pecah
45 Badan Pendapatan Daerah OPD Pecah
46 Dinas Penataan Ruang OPD Pecah
47 Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman OPD Pecah
48 Dinas Perindustrian OPD Pecah
49 Dinas Perhubungan OPD Pecah
50 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik
dan Persandian OPD Pecah
51 Dinas Perdagangan OPD Pecah
52 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak OPD Pecah
53 Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana OPD Pecah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxiii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB VI
PENUTUP
Laporan Keuangan 2017 merupakan Laporan pertanggungjawaban APBD 2017 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penyusunan APBD tahun 2017 dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Kota
Semarang yang nampak pada indikator makro ekonomi daerah yang meliputi Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi,
Investasi, Pendapatan Daerah dan Belanja.
2. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Pendapatan Daerah Tahun 2017
adalah:
a. Pendapatan daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2017 merupakan perkiraan
yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum
penerimaannya.
b. Penganggaran pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi
Penganggaran pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
c. Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara
efisien, efektif dan berkesinambungan.
d. Penganggaran pendapatan yang berasal dari pos Dana Perimbangan disusun
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU)
Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Penganggaran Pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT)
e. Penganggaran pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pendapatan pada pos Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi yang berasal dari
Pajak Rokok
Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi yang berasal dari bagi Hasil
Pajak Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Bagi
Hasil Pajak dari Pajak Air Permukaan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxiv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Pendapatan yang berasal dari Dana Insentif Daerah tidak diperhitungkan.
Disusun berdasarkan alokasi yang tercantum dalam APBD Provinsi Jawa
Tengah.
3. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam belanja di tahun 2017 diarahkan pada:
a. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan
Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, dengan
peningkatan proporsi belanja program dan kegiatan yang berdampak langsung
kepada publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dengan
memperhatikan RPJMD Tahun 2016-2021.
b. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2017 yang
tercantum dalam RKPD Tahun 2017.
c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi
kepada pencapaian indikator kinerja.
d. Dana DAK yang telah disalurkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota
Semarang dan belum seluruhnya digunakan atau dihabiskan akan dianggarkan
kembali dalam APBD Tahun Anggaran 2017.
4. Kebijakan Pembiayaan Daerah Pemerintah Kota Semarang sebagai berikut :
a. Penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2017 direncanakan akan
berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA).
b. Pada tahun anggaran 2017, pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk
penyertaan modal pada Bank Jateng; Perusada BPR/BKK Semarang Tengah;
Perusda Bank Pasar dan Perusda Bhumi Pandanaran Sejahtera.
5. Hasil pelaksanaan APBD berupa Pertanggungjawaban APBD Tahun 2017
Pemerintah Kota Semarang berupa Laporan Keuangan berdasarkan yang
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Laporan Keuangan yang dihasilkan adalah Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Neraca,
Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Selain laporan pokok di atas,
laporan keuangan juga dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD dan Dana Non
APBD Kota Semarang.
6. Target dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2017 sebagai
berikut:
Target Pendapatan sebesar Rp 3.967.691.653.122
Realisasi Pendapatan sebesar Rp 3.964.574.307.584
Selisih Kurang Pendapatan sebesar Rp (3.117.345.538)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxv
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
7. Target dan realisasi Belanja APBD Pemerintah Kota Semarang Tahun 2017 sebagai
berikut :
Target Belanja sebesar Rp 4.758.710.546.195
Realisasi Belanja sebesar Rp 4.327.958.389.741
Selisih Kurang Belanja sebesar Rp (430.752.156.454)
8. Realisasi Belanja APBD Tahun 2017 terdiri atas :
a. Belanja Pegawai Rp 1.474.883.312.909
b. Belanja Barang Rp 1.517.113.832.223
c. Belanja Bunga Rp 0
d. Belanja Subsidi Rp 0
e. Belanja Hibah Rp 50.798.956.542
f. Belanja Bantuan Sosial Rp 9.706.290.201
g. Belanja Bantuan Keuangan Rp 0
h. Belanja Modal Rp 1.275.359.088.966
i. Belanja Tidak Terduga Rp 96.908.900
j. Transfer Rp 984.257.700
Defisit pada laporan realisasi anggaran sebesar Rp364.368.339.857 merupakan
pengurang realisasi pendapatan Rp3.964.574.307.584 dengan realisasi belanja dan
transfer Rp4.327.958.389.741.
9. Capaian Realisasi Pembiayaan APBD Tahun 2017 terdiri atas :
Penerimaan pembiayaan Rp 818.140.112.812
Pengeluaran Pembiayaan Rp 26.136.956.739
Pembiayaan netto Rp 792.003.156.073
10. Besaran Saldo anggaran lebih awal tahun 2017 Rp818.140.112.812 dan saldo
anggaran lebih akhir tahun 2017 Rp427.634.816.216.
11. Capaian Realisasi Pendapatan operasional (LO) tahun 2017 mencapai sebesar
Rp4.076.721.488.187
Realisasi Beban Operasional (LO) tahun 2017 Rp 3.177.311.166.687
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxvi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Surplus dari Operasi (LO) Rp 899.410.321.500
Surplus dari Non Operasional (LO) Rp 388.476.948
Surplus sebelum Pos luar biasa (LO) Rp 899.798.798.448
Pos luar biasa Rp 0
Total Surplus (LO) Rp 899.798.798.448
12. Total Aset pada Laporan Neraca tahun 2017 sebesar Rp30.040.633.244.390,00
terdiri dari:
a. Aset Lancar Rp 738.227.946.183
b. Investasi Jangka Panjang Rp 535.816.804.158
c. Aset Tetap Rp 28.582.115.510.092
d. Dana Cadangan Rp 0
e. Aset Lainnya Rp 184.472.983.957
13. Total Beban Penyusutan tahun 2017 Rp338.960.300.577, Akumulasi Penyusutan
Aset tetap sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp(2.852.256.868.183)
14. Total Kewajiban tahun 2017 Rp55.520.884.775 terdiri atas :
a. Kewajiban jangka pendek Rp 42.582.193.903
b. Kewajiban jangka panjang Rp 12.938.690.872
15. Saldo Ekuitas awal tahun 2017 Rp28.719.701.707.421 dan Saldo Ekuitas akhir tahun
2017 Rp.29.985.112.359.615
16. Arus kas tahun 2017 terdiri dari :
a. Arus kas masuk aktivitas operasi sebesar Rp 3.598.646.396.201
b. dan arus kas keluar aktivitas operasi sebesar Rp 2.758.349.676.277
c. Arus kas masuk aktivitas investasi sebesar Rp 2.129.204.948
d. dan arus kas keluar aktivitas investasi sebesar Rp 1.250.785.756.822
e. Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan Rp 1.897.956.739
f. Arus masuk kas aktivitas transitoris sebesar Rp 102.645.629.754
g. Arus keluar kas aktivitas transitoris sebesar Rp 101.762.707.316
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
cclxvii
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
h. Saldo akhir kas tahun 2017 sebesar Rp 433.705.535.117
17. Pada tahun 2017 alokasi Dana-dana baik dari Pemerintah Pusat maupun Propinsi
pada Pemerintah Kota Semarang sebagai berikut :
a. Dana Dekonsentrasi tahun 2017 sebesar Rp 459.730.000
b. Dana Tugas Pembantuan tahun 2017 sebesar Rp 93.374.528.350
c. Dana-dana yang diperoleh RSUD Kota Semarang tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
- Dana BPJS Kesehatan Rp 123.498.407.482
- Dana Asuransi dari Pihak Ketiga Rp 1.274.296.102
d. Dana- dana yang diperoleh Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
- Dana APBN
- Dana Global fund
Rp
Rp
426.355.530
552.078.113
e. Dana-dana yang diperoleh Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
- Dana Block grand Rp 3.121.370.000
- Dana Komite Sekolah / Dana Sumbangan Rp 681.801.919
dari Orang Tua.
WALIKOTA SEMARANG
HENDRAR PRIHADI, SE, MM