pemicu 4 fcp

20
7/23/2019 PEMICU 4 FCP http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 1/20 LAPORAN HASIL DISKUSI MODUL FOUNDATION OF CLINICAL PRACTICE PEMICU 4 KELOMPOK DISKUSI 2 Bakri Bayquni Nasutin I!!!!""!" R#ayatun I!!!!!""$ A%&in Prata'a (au#ari) I!!!!!"*+ Sya#rina Faki#un I!!!!2""2 D),) A-#'a, Bas.i I!!!!2"!! D,i N&ria,i I!!!!2"!4 H)ri-k A%&)nus /i%%i' I!!!!2"22 Ri,#a Ra#'atania I!!!!2"20 1ita A'a%ia Asikin I!!!!2"+2 E%sa R)stiana I!!!!2"0 Nisa K#inanty I!!!!2"0 PRO1RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS TAN(UN1PURA PONTIANAK 2"!

Upload: doddy-novriadie

Post on 18-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 1/20

LAPORAN HASIL DISKUSI

MODUL FOUNDATION OF CLINICAL PRACTICE

PEMICU 4

KELOMPOK DISKUSI 2

Bakri Bayquni Nasutin I!!!!""!"

R#ayatun I!!!!!""$

A%&in Prata'a (au#ari) I!!!!!"*+

Sya#rina Faki#un I!!!!2""2

D),) A-#'a, Bas.i I!!!!2"!!D,i N&ria,i I!!!!2"!4

H)ri-k A%&)nus /i%%i' I!!!!2"22

Ri,#a Ra#'atania I!!!!2"20

1ita A'a%ia Asikin I!!!!2"+2

E%sa R)stiana I!!!!2"0

Nisa K#inanty I!!!!2"0

PRO1RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNI3ERSITAS TAN(UN1PURA

PONTIANAK 

2"!

Page 2: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 2/20

BAB I

PENDAHULUAN

Demam dengue ( dengue fever, selanjutnya disingkat DF) adalah penyakit

yang terutama terdapat pada anak remaja atau dewasa, dengan tanda-tanda klinis

demam nyeri otot atau dan nyeri sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa ruam

(rash) dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada

 pergerakan bola mata, rasa mengecap terganggu, trombositopenia ringan dan bintik-

 bintik perdarahan (petekie) spontan DF ini disebabkan oleh virus genus Flavivirus,

famili Flaviviridae, dan mempunyai ! jenis serotipe, yaitu " D#$-%, D#$&, D#$-',

D#$-! nfeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang

 bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat

kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap

serotipe lain tersebut eseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat

terinfeksi oleh ' atau ! serotipe selama hidupnya *eempat serotipe virus dengue

dapat ditemukan di berbagai daerah di ndonesia Di ndonesia, pengamatan virus

dengue yang dilakukan sejak tahun %+ di beberapa rumah sakit menunjukkan

 bahwa keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun erotipe D#$-'

merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan

manifestasi klinik yang berat nfeksi virus dengue sudah melanda seluruh daerah di

ndonesia .leh karena itu, semua praktisi kesehatan harus dapat mendiagnosis dan

menangani penyakit ini dengan benar

A PEMICU

eorang pasien laki-laki berusia &' tahun datang ke uskesmas dengan

keluhan demam

B KLARIFIKASI DAN DEFINISI

-

C KATA KUNCI

% 0aki-laki &' tahun

& Demam

Page 3: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 3/20

D RUMUSAN MASALAH

0aki-laki &' tahun mengeluh demam

E ANALISIS MASALAH

F HIPOTESIS

0aki-laki &' tahun mengalami Demam Dengue

BAB II

STATUS PASIEN

A ANAMNESIS

1namnesis dilakukan dengan cara autoanamnesa

! I,)ntitas

 $ama 2 3udi

4enis *elamin 2 0aki-laki

5mur 2 &' tahunuku 6angsa 2 7elayu

1gama 2 *risten

1lamat 2 epakatekerjaan 2 enjaga took swalayan

2 Ri5ayat P)nyakit S)karan6

*eluhan 5tama 2 Demam sejak ! hari yang laluasien datang ke uskesmas dengan keluhan demam sejak ! hari yang

lalu Demam dirasakan tinggi mendadak dan kemudian pasien merasa

Laki-laki 23 th

Demam

Anamnesis

PemeriksaanFisik

PemeriksaanPenunjang

Diagnosis

 Tata laksana

DD : Demam dengue,malaria, demam tifoid,

Page 4: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 4/20

menggigil etelah mengkonsumsi arasetamol, demam turun, tetapi

kemudian naik kembali elain demam, pasien juga mengeluhkan pegal-

 pegal/ngilu, nyeri kepala, mual, mulas, dan ingin muntah asien menyangkal

adanya mimisan, nyeri pada bola mata, fotopobia, ruam maupun ikterik pada

kulit, dan perdarahan subkonjungtiva *onsistensi dan jumlah 616 dan 61* 

tidak ada keluhan

+ Ri5ayat P)nyakit Da#u%u

asien pernah mengalami patah tulang pada tangan kiri

4 Ri5ayat K)%uar6a

bu pasien mengalami hipertensi dan ayah pasien mengalami diabetes

*eluarga tidak ada riwayat sakit yang sama dengan pasien saat ini Ri5ayat Lin6kun6an Ssia% ,an K)7iasaan

asien tidak ada bepergian ke luar kota ola makan pasien baik dan

 pasien selalu mencuci tangan sebelum makan 6ak mandi di rumah pasien

rutin dikuras, tetapi tempat penampungan air di sekitar lingkungan rumah

 pasien jarang dibersihkan Di rumah pasien maupun lingkungan seitarnya

tidak ada tikus serta banjir 8erdapat tetangga pasien yang mengalami gejala

demam yang sama

B PEMERIKSAAN FISIK 

! Status Pr)s)nt

*eadaan umum2 8ampak sakit sedang

*esadaran 2 9ompos mentis8ekanan Darah 2 %%:/;: mm<g

 $adi 2 ;: kali/menit

3espirasi 2 &! kali/menit

uhu 2 '+,o 9

2 Status 1)n)%aris

a8 K)9a%a

6entuk 2 $ormal, simetris3ambut 2 <itam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut

7uka 2 6ulat, simetris

7ata 2 *onjungtiva ananemis, sklera anikterik, reflek cahaya(=/=)

8elinga 2 0iang telinga lapang, serumen (-), sekret (-)

<idung 2 eptum tidak deviasi, pernapasan cuping hidung

Page 5: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 5/20

  (-),sekret (-)

7ulut 2 6ibir tidak kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, gusi

tidak ada perdarahan, faring tidak hiperemis78 L)#)r

8rakhea 2 Di tengah

*>6 2 8idak membesar  4? 2 8idak meningkat

-8 T#raks

6entuk 2 $ormal, simetris3etraksi suprasternal 2 (-)

3etraksi 2 interkostal (-)

,8 (antun6

nspeksi 2 ktus kordis tidak terlihat

alpasi 2 ktus kordis teraba sela iga ? garis midlavikula kirierkusi 2 ekak 

  6atas atas sela iga garis parasternal kiri

  6atas kanan sela iga ? garis parasternal kanan

  6atas kiri sela iga ? garis midklavikula1uskultasi 2 6unyi jantung @ normal, reguler, murmur (-)

)8 Paru

nspeksi 2 6entuk dan pergerakan hemitoraks kiri sama dengankanan

alpasi 2 Fremitus taktil dan vokal hemitoraks kiri sama dengan

  kananerkusi 2 onor 

1uskultasi 2 uara nafas vesikuler (=/=), ronkhi (-/-), wheeAing(-/-)

.8 A7,')n

nspeksi 2 Datar, simetris

1uskultasi 2 6ising usus (=) normal

erkusi 2 8impani, hepar2 redup, asites (-), hepatosplenomegali(-)

alpasi 2 <epar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

68 Ekstr)'itas

uperior 2 1kral hangat, sianosis (-), ikterik (-)

nferior 2 1kral hangat, sianosis (-), ikterik (-)

+ P)')riksaan K#usus:Lain

 Rumple Leed Test  2 etekie & (=)

Page 6: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 6/20

C RESUME PEMERIKSAAN

*eadaan umum 2 8ampak sakit sedang

*esadaran 2 9ompos mentis8ekanan Darah 2 %%:/;: mm<g

 $adi 2 ;: kali/menit

3espirasi 2 &! kali/menituhu 2 '+,o 9

emeriksaan Fisik 5mum2 $ormal

 Rumle Leed Test  2 etekie & (=)

D DIA1NOSA

% Diagnosa *erja 2 Demam Dengue

& Diagnosa 6anding 2 7alaria

  Demam tifoid  0eptospirosis

E USULAN PEMERIKSAAN PENUN(AN1

% emeriksaan darah rutin 2 0eukosit, trombosit, <t, <b

& g7 dan g> anti-dengue

F PENATALAKSANAAN

! Nn M),ika')ntsa

• 8irah baring

• 7inum banyak, jenis minuman 2 air bening, teh manis,

sirup, jus buah, susu, oralit

• Diet tinggi kalori tinggi protein

• .bservasi tanda-tanda vital (8D, nadi, suhu, frekuensi pernafasan)

• 1wasi perdarahan

• eriksa <b, <t, trombosit tiap B-%& jam

2 M),ika')ntsa

aracetamol 'C:: mg

Page 7: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 7/20

BAB III

PEMBAHASAN

A ETIOLO1IDemam Dengue (DD) dan Demam 6erdarah Dengue (D6D) disebabkan virus

dengue yang termasuk kelompok 6  Arthropod Borne Virus (1rboviroses) yang

sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai !

 jenis serotipe, yaitu " D#$-%, D#$&, D#$-', D#$-! nfeksi salah satu serotipe

akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan

antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat

memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut%

B EPIDEMIOLO1I

nfeksi virus dengue telah ada di ndonesia sejak abad ke -%;, seperti yang

dilaporkan oleh David 6ylon seorang dokter berkebangsaan 6elanda aat itu

infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit

demam lima hari (vijfdaagse koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam

Page 8: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 8/20

sendi (knokkel koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang

dalam lima hari, disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala

7orbiditas dan mortalitas infeksi virus dengue dipengaruhi berbagai faktor antara

lain status imunitas pejamu, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus dengue,

keganasan (virulensi) virus dengue, dan kondisi geografis setempat ola

 berjangkit infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara

ada suhu yang panas (&;-'&9) dengan kelembaban yang tinggi, nyamuk 1edes

akan tetap bertahan hidup untuk jangka waktu lama Di ndonesia, karena suhu

udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola waktu terjadinya

 penyakit agak berbeda untuk setiap tempat Di 4awa pada umumnya infeksi virus

dengue terjadi mulai awal 4anuari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak 

terdapat pada sekitar bulan 1pril-7ei setiap tahun%

C PATO1ENESIS

?irus merupakan mikrooganisme yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup

7aka demi kelangsungan hidupnya, virus harus bersaing dengan sel manusia

sebagai pejamu (host) terutama dalam mencukupi kebutuhan akan protein

ersaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan pejamu, bila daya tahan

 baik maka akan terjadi penyembuhan dan timbul antibodi, namun bila daya tahan

rendah maka perjalanan penyakit menjadi makin berat dan bahkan dapat

menimbulkan kematian%

Ealaupun DD dan D6D disebabkan oleh virus yang sama, tapi mekanisme

 patofisiologisnya berbeda dan menyebabkan perbedaan klinis erbedaan utama

adalah adanya renjatan yang khas pada D6D yang disebabkan kebocoran plasma

yang diduga karena proses immunologi, pada demam dengue hal ini tidak terjadi &

7anifestasi klinis DD timbul akibat reaksi tubuh terhadap masuknya virus yang

 berkembang di dalam peredaran darah dan ditangkap oleh makrofag elama &

hari akan terjadi viremia (sebelum timbul gejala) dan berakhir setelah lima hari

timbul gejala panas 7akrofag akan menjadi antigen presenting cell (19) dan

mengaktifasi sel 8-<elper dan menarik makrofag lain untuk memfagosit lebih

Page 9: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 9/20

 banyak virus 8-helper akan mengaktifasi sel 8-sitotoksik yang akan melisis

makrofag yang sudah memfagosit virus 4uga mengaktifkan sel 6 yang akan

melepas antibodi 1da ' jenis antibodi yang telah dikenali yaitu antibodi

netralisasi, antibodi hemaglutinasi, antibodi fiksasi komplemen roses tersebut

akan menyebabkan terlepasnya mediator-mediator yang merangsang terjadinya

gejala sistemik seperti demam, nyeri sendi, otot, malaise dan gejala lainnya'

atofisiologi primer D6D dan dengue so!k sndrome  (D) adalah

 peningkatan akut permeabilitas vaskuler yang mengarah ke kebocoran plasma ke

dalam ruang ekstravaskuler, sehingga menimbulkan hemokonsentrasi dan

 penurunan tekanan darah ada kasus berat, volume plasma menurun lebih dari&:, hal ini didukung penemuan post mortem meliputi efusi pleura,

hemokonsentrasi dan hipoproteinemi!

1ntibodi yang muncul pada umumnya adalah g> dan g7, pada infeksi

dengue primer antibodi mulai terbentuk, dan pada infeksi sekunder kadar antibodi

yang telah ada jadi meningkat' 1ntibodi terhadap virus dengue dapat ditemukan

di dalam darah sekitar demam hari ke-, meningkat pada minggu pertama sampai

dengan ketiga, dan menghilang setelah B:-+: hari *inetik kadar g> berbeda

dengan kinetik kadar antibodi g7, oleh karena itu kinetik antibodi g> harus

dibedakan antara infeksi primer dan sekunder ada infeksi primer antibodi g>

meningkat sekitar demam hari ke-%! sedang pada infeksi sekunder antibodi g>

meningkat pada hari kedua .leh karena itu diagnosa dini infeksi primer hanya

dapat ditegakkan dengan mendeteksi antibodi g7 setelah hari sakit kelima,

diagnosis infeksi sekunder dapat ditegakkan lebih dini dengan adanya

 peningkatan antibodi g> dan g7 yang cepat!

D DIA1NOSIS! Ana'n)sis

7anifestasi klinis dapat bersifat asimptomatik, demam yang tidak khas,

demam dengue, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue ada

umumnya pasien mengalami fase demam selama &- hari, yang diikuti oleh

fase kritis selama &-' hari ada waktu ini pasien tidak mengalami demam,

Page 10: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 10/20

akan tetapi mempunyai risiko untuk terjadinya renjatan jika tidak mendapat

 pengobatan yang adekuat

1wal penyakit biasanya terjadi mendadak, disertai gejala prodroma

seperti nyeri kepala, nyeri di berbagai bagian tubuh, anoreksia, menggigil,

malaise 8erdapat pula sindrom trias, yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota

 badan, dan timbulnya ruam yang bersifat makulopapular 3uam muncul pada

B-%& jam sebelum suhu naik pertama kali, yaitu pada hari ke '- berlangsung

'-! hari 3uam terdapat di dada, tubuh, serta abdomen, menyebar ke anggota

gerak dan mukaB

2 P)')riksaan Fisik 

Diawali dengan demam mendadak tinggi,  fa!ial flush, muntah, nyeri

kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dan faring hiperemis, nyeri di

 bawah lengkung iga kanan >ejala penyerta tersebut lebih mencolok pada

Demam Dengue (DD) dibanding Demam 6erdarah Dengue (D6D)

<epatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering ditemukan pada D6D

ada D6D terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan

 perembesan plasma, hipovolemia, dan syok erembesan plasma

mengakibatkan ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan rongga

 peritoneal selama &!-!; jam erdarahan dapat berupa peteckie, epitaksis,

melena, ataupun hematuria

+ Krit)ria Dia6nsis /HO$

Page 11: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 11/20

4 P)')riksaan P)nun;an6

•0eukosit2 dapat normal atau menurun

• 8rombosit2 umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke- '-;

• <ematokrit2 kebocoran plasma dibuktikan dengan peningkatan

hematocrit G &: dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari

ke-' demam

• <emostasis2 dilakukan pemeriksaan 8, 188, fibrinogen, D-dimer,

atau FD pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau

kelainan pembekuan darah

• rotein/abumin2 dapat terjadi hipoproteinemia

• >.8/>82 dapat meningkat

• 5reum, kreatinin2 bila didapatkan gangguan fungsi ginjal

• #lektrolit2 parameter pemantauan pemberian cairan

• >olongan darah dan !ross mat!h2 bila akan diberikan transfusi atau

komponen darah

• muno serologi dilakukan pemeriksaan g> dan g7 terhadap dengue

g7 terdeteksi mulai hari ke- '-, meningkat sampai minggu ke-',

menghilang setelah B:-+: hari edangkan g>, pada infeksi primer 

mulai terdeteksi pada hari ke-%!, pada infeksi sekunder mulai

terdeteksi hari ke-&

• emeriksaan radiologis

ada foto dada didapatken efusi pleura, terutama pada hemitoraks

kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, dapat dijumpai

 pada kedua hemithoraks emeriksaan ini sebaiknya dilakukan dalam

 posisi lateral dekubitus kanan

• 5>2 dapat digunakan untuk melihat adanya asites dan efusi pleura

P)nata%aksanaana D)'a' ,)n6u)! 

asien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat ada fase demam

 pasien dianjurkan2

• 8irah baring, selama masih demam

Page 12: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 12/20

• .bat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan 5ntuk 

menurunkan suhu menjadi H '+9, dianjurkan pemberian parasetamol

1setosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat

meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis

• Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,

disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama & hari

• 7onitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen

ada pasien DD, saat suhu turun pada umumnya merupakan

tandapenyembuhan 7eskipun demikian semua pasien harus diobservasi

terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama & hari setelah suhu turun

<al ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan

antara DD dan D6D pada fase demam erbedaan akan tampak jelas saat

suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi penyembuhan sedangkan pada

D6D terdapat tanda awal kegagalan sirkulasi (syok) *omplikasi

 perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai gejala syok .leh karena

itu, orang tua atau pasien dinasehati bila terasa nyeri perut hebat, buang

air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti

mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dingin, hal

tersebut merupakan tanda kegawatan, sehingga harus segera dibawa

segera ke rumah sakit ada pasien yang tidak mengalami komplikasi

setelah suhu turun &-' hari, tidak perlu lagi diobservasi

7 DBD tan9a syk <,)ra;at I ,an II80

M),ika')ntsa

• 1ntipiretik dapat dianjurkan, penggunaan paracetamol lebih disarankan

dibanding dengan aspirin

• Diusahakan untuk tidak memberikan obat-obatan yang tidak diperlukan

untuk mengurangi detoksifiksasi obat dalam hati

Page 13: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 13/20

• *ortikosteroid diberikan pada D6D ensefalopati, apabila terdapat

 perdarahan salurah cerna, kortikosteroid tidak boleh diberikan

• 1ntibiotik diberikan untuk D6D ensefalopati

Su9rti.

• 7engatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan

 permeabilitas kapiler dan perdarahan

• *unci keberhasilan adalah kemampuan untuk mengatasi masa peralihan

dari fase demam ke fase syok

• 9airan itravena diperlukan apabila anak terus menerus muntah,tidak 

mau minum, demam tinggi, dehidrasi yang memperberat terjadinya

syok, nilai hematokrit cernderung meningkat pada pemeriksaan berkala- DBD ,is)rtai syk <,)ra;at III ,an I380

• enggantian volume plasma segera, cairan intravena larutan ringer 

laktat %-&: ml/kg66 secara bolus diberikan dalam waktu ': menit

1pabila syok belum teratasi tetap berikan ringer laktat &: mg/kg66

ditambah koloid &:-': ml/kg66/jam, maksimal %::/hari

• emberian cairan %: mg/kg66/jam diberikan %-! jam pasca syok

?olume cairan diturunkan menjadi ml/kg66/jam, selanjutnya ml, dan

' ml apabila tanda vital dan diuresis baik

• 4umlah urin % ml/kg66/jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi

membaik

• ada umumnya cairan tidak perlu diberikan lagi !; jam setelah syok 

teratasi

• .ksigen &-! 0/menit pada D6D syok

• *oreksi asidosis metabolic dan elektrolit pada D6D syok

• ndikasi pemberian darah2

8erdapat perdarahan secara klinis

etelah pemberian cairan kristaloid dan koloid, syok menetap,

hematokrit turun diduga telah terjadi perdarahan, berikan darah

segar %: ml/kg66 1pabila kadar hematokrit tetap I!: vol maka berikan darah

dalam volume kecil

Page 14: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 14/20

lasma segar dan beku dan suspensi trombosit berguna untuk 

koreksi koagulopati atau koagulasi intravaskular diseminata (*D)

 pada syok berat yang menimbulkan perdarahan masif emberian transfuse suspense pada *D harus selalu disertai

 plasma segar (berisi factor koagulasi yang diperlukan), untuk 

mencegah perdarahan lebih hebat* P)'antauan0

8anda vital dan hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi secara

teratur untuk menilai hasil pengobatan <al-hal yang harus diperhatikan

 pada monitoring adalah2

• $adi, tekanan darah, respirasi, dan temperature harus dicatat setiap

%-': menit atau lebih sering, sampai syok teratasi

• *adar hematokrit dipantau setiap !-B jam sekali sampai klinis pasien

stabil

• etiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan mengenai jenis

cairan, jumlah, dan tetesan, untuk menentukan apakah cairan yang

diberikan sudah mencukupi

• 4umlah dan frekuensi diuresis

ada pengobatan syok, kita harus yakin benar bahwa penggantian

volume intravaskuler telah terpenuhi dengan baik 1pabila diuresis

 belum % mg/kg66 sedang jumlah cairan sudah melebuhi kebutuhan,

dan ditandai dengan tanda overload   (edema, pernafasan meningkat,)

maka furosemid % mg/kg66 dapat diberikan 8etapi apabila diuresis

tetap belum mencukupi, maka pemberian dopamin dapat

dipertimbangkan emantauan kadar ureum dan kreatinin juga perlu

dilakukan%

1dakah pembesaran hati, tanda perdarahan saluan cerna, tandaensefalopati

• *adar hemoglobin, hematokrit, dan trombosit setiap B-%& jam

• ada D6D syok, lakukan !ross mat!h untuk persiapan transfusi darah

 bila diperlukan0 Krit)ria M)'u%an6kan Pasi)n!

Page 15: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 15/20

• 8ampak perbaikan secara klinis

• 8idak demam selaina &! jam tanpa antipiretik 

• 8idak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau• asidosis)

• <ematokrit stabil

• 4umlah trombosit cenderung naik I ::::/pl

• 8iga hari setelah syok teratasi

•  $afsu makan membaik 

 

DAFTAR PUSTAKA

% Depkes, &:%: 8ata 0aksana D6D wwwdepkesgoid/downloads/8ata

&:0aksana&:D6Dpdf Diakses tanggal % 1pril &:%&& <arikushartono, <idayah $, Dar- mowandowo E, oegijanto Demam

6erdarah Dengue2 lmu enyakit 1nak, Di- agnosa dan enatalaksanaan 4akarta2

alemba 7edika" &::&

' oegijanto atogenesa dan erubahan atofisiologi nfeksi ?irus Dengue

wwwpediatrikcom/buletin/&::B:&&:- ;ma&gi-buletindoc" &::& Jcited &:%:K"

1vailable from2 wwwpediatrikcom/ buletin/&::B:&&:-;ma&gi-buletindoc! $ovriani < 3espon mun dan Derajat *esakitan Demam 6erdarah Dengue dan

Dengue yndrome ada 1nak 9ermin Dunia *edokteran &::&"?ol %'!2!B-+

uhendro, $ainggolan 0, 9hen *, ohan < 8 Buku Ajar "lmu #enakit $alam

 %ilid """ &disi "V  4akarta2 6alai enerbit F*5" &::B h%%:-%%B oedarmo , >arn, <, <adinegoro 3  Buku Ajar "lmu 'esehatan Anak 

 "nfeksi #enakit Tropis &disi #ertama 4akarta2 6alai enerbit F*5" &::&2 h

%;'-;!, 'B

udjiadi 1 <, <egar 6, <andryastuti , dris $ , >andaputra # ,

<armoniati # D  #edoman #elaanan edis "katan $okter Anak "ndonesia

4akarta2 6alai enerbit F*5" &:%: h %!%-!

; Eorld <ealth .rganiAation 9omprehensive >uideline for revention and 9ontrol

of Dengue and Dengue <aemorrhagic Fever 3evised and #Cpanded #dition"

&:%%

Page 16: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 16/20

LAMPIRAN

R)s)9 untuk Kasus

,r =

SIP 24*0>

(% S)9akat 2 A ?aniPraktik@ Puku% !*""2!"" /IB

Pntianak !4 D)s)'7)r 2"!

3/ aracetamol tab :: mg $o LL

  ' dd % tab prn (demam)

3/ .ndansetron tab ! mg no ?

  % dd % tab prn (mual dan muntah)

Page 17: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 17/20

LAMPIRAN

Tata Laksana D)n6u)

Page 18: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 18/20

Page 19: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 19/20

Page 20: PEMICU 4 FCP

7/23/2019 PEMICU 4 FCP

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 20/20