pemilihan restorasi amalgam pada site 1 dan site 2

5
Pemilihan Restorasi Amalgam pada Site 1 dan Site 2 Site 1 Prosedur awal yaitu melakukan preparasi kavitas, dengan menggunakan bur karbid tungsten dengan kecepatan tinggi untuk mengangkat atau membersihkan sisa restorasi atau karies, kemudian dengan bur diamond silinder dan dilanjutkan round bur untuk mengangkat dentin yang terinfeksi dimulai dari dinding tepi. Pengangkatan dentin tersebut harus dilakukan secara hati-hati dari dasar kavitas untuk menghindari terbukanya pulpa. Buka kavitas dengan menggunakan bur diamond silinder ukuran kecil sesuai dengan kebutuhan untuk memperoleh akses ke dentin yang terinfeksi. Kemudian bersihkan keseluruhan dinding dengan menggunakan bur bulat dengan ukuran yang diperkirakan sesuai dengan penumpatan yang akan dilakukan. Dentin yang tidak terinfeksi dapat melakukan proses remineralisasi sehingga tidak perlu dibuang. Kavitas dapat ditutup dengan GIC selama tiga minggu, kemudian desain kavitas ditentukan ketika mempersiapkan restorasi akhir. Retensi untuk tambalan amalgam terdapat pada saat dilakukan preparasi pada kavitas. Pada saat melakukan preparasi pada bagian sudutnya, sudut tepi kavitas (cavo surface angle) sebesar 105 0 . Hal ini penting karena akan memungkinkan amlagam diukir pada sudut tepi tumpatan lebih dari 70 0 tanpa mengganggu oklusi. Besar sudut ini merupakan ukuran kritis bagi amalgam karena jika sudut tepi tumpatan kurang dari 70 0 maka tepi tumapatan cenderung patah ketika dipakai, akibatnya akan terbentuk parit di tepi tumpatan.

Upload: isni-lestari

Post on 03-Jul-2015

326 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilihan Restorasi Amalgam Pada Site 1 Dan Site 2

Pemilihan Restorasi Amalgam pada Site 1 dan Site 2

Site 1

Prosedur awal yaitu melakukan preparasi kavitas, dengan menggunakan bur karbid

tungsten dengan kecepatan tinggi untuk mengangkat atau membersihkan sisa restorasi atau

karies, kemudian dengan bur diamond silinder dan dilanjutkan round bur untuk mengangkat

dentin yang terinfeksi dimulai dari dinding tepi. Pengangkatan dentin tersebut harus

dilakukan secara hati-hati dari dasar kavitas untuk menghindari terbukanya pulpa. Buka

kavitas dengan menggunakan bur diamond silinder ukuran kecil sesuai dengan kebutuhan

untuk memperoleh akses ke dentin yang terinfeksi. Kemudian bersihkan keseluruhan dinding

dengan menggunakan bur bulat dengan ukuran yang diperkirakan sesuai dengan penumpatan

yang akan dilakukan. Dentin yang tidak terinfeksi dapat melakukan proses remineralisasi

sehingga tidak perlu dibuang. Kavitas dapat ditutup dengan GIC selama tiga minggu,

kemudian desain kavitas ditentukan ketika mempersiapkan restorasi akhir.

Retensi untuk tambalan amalgam terdapat pada saat dilakukan preparasi pada kavitas.

Pada saat melakukan preparasi pada bagian sudutnya, sudut tepi kavitas (cavo surface angle)

sebesar 1050. Hal ini penting karena akan memungkinkan amlagam diukir pada sudut tepi

tumpatan lebih dari 700 tanpa mengganggu oklusi. Besar sudut ini merupakan ukuran kritis

bagi amalgam karena jika sudut tepi tumpatan kurang dari 700 maka tepi tumapatan

cenderung patah ketika dipakai, akibatnya akan terbentuk parit di tepi tumpatan.

Penumpatan amalgam dilakukan dengan cara amalgam yang telah ditriturasikan

diletakkan ke dalam wadah yang cocok dan diambil sedikit-sedikit dengan pembawa

amalgam serta diamsukkan ke dalam kavitas. Kondesasi dilanjutkan dengan tekanan pada

massa amalgam di tengah kavitas dan permukaan dan kemudian ke arah dinding kavitas dan

ujung fisur. Amalgam jangan diukir sebelum cukup keras. Pengukuran dilakukan dengan

menggunakan instrumen tajam. Pembuatan permukaan yang halus dan merata sewaktu massa

amalgam masih mungkin diukir dilakukan dengan hati-hati. Tahap yang terakhir adalah

pemolesan, untuk dapat mencegah terbentuknya plak dan juga permukaannnya menjadi licin

dan mengkilap. Namun, sekarang ada amalgam dengan kandungan tembaga yang tinggi

sehingga tidak diperlukan lagi pemolesan.

Site 2

Kavitas meluas sampai dentin dengan tepi yang melemah atau patah tetapi struktur

gigi yang tersisa masih cukup untuk ditumpat. Penumpatan dapat di lakukan dengan

Page 2: Pemilihan Restorasi Amalgam Pada Site 1 Dan Site 2

menggunakan restorasi Resin komposit dan GIC pada gigi anterior dan pada gigi posterior

dapat digunakan restorasi amalgam, jika karies telah meluas hampir mendekati kamar pulpa.

Untuk tahap preparasi pada lesi yang baru, akses harus diambil dengan bur diamond

silinder kecil dibawah siraman air dengan kecepatan tinggi, dimulai dari bagian medial

hingga tepi dan menuju ke arah lesi karies. Meluas ke daerah fasial, ke lingual, dan kemudian

ke arah medial dengan bur yang sama hingga mencapai area karies dengan luas hingga 1 mm

dengan kedalaman penuh enamel dan hanya mencapai dentin dengan dinding parallel untuk

memperoleh kondensasi yang adekuat. Kemudian, bersihkan karies dengan bur bulat kecil

dengan kecepatan rendah. Bersihkan area dinding fasial dan lingual dan lantai gingival

namun biarkan bagian dentin yang tercakup pada dinding aksial dengan reaksi remineralisasi.

Jika amalgam merupakan material restorasi yang dipilih dan progresi karies telah

mencapai hampir setengah kamar pulpa maka penempatannya dilakukan di bagian dasar pada

dinding aksial. GIC dengan kekuatan yang tinggi diindikasikan karena dapat menghalangi

suhu sehingga terjadi pertukaran ion yang dapat merespon remineralisasi pada dinding aksial.

Kavitas dan dasar harus dilindungi dengan aplikasi bonding agent seperti varnis atau resin

atau GIC. Varnish dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat dan dapat

mengendapkan campuran produk korosi sehingga menutup daerah antara kamar pulpa

terhadap amalagam. Bonding agent amalgam diharapkan dapat merekatkan amalgam dengan

struktur gigi, namun kekuatan akan berkurang pada kekuatan tarik dari resin atau semen.

Sekarang matriks dapat digunakan, baji disesuaikan untuk memisahkan dengan gigi tetangga,

kemudian amalgam ditriturasi melalui tiga cara, yaitu :

a. menggunakan dispenser, yaitu alat yang dapat mengeluarkan aloy dan merkuri dalam

jumlah tertentu. Hanya dapat digunakan untuk produk amalgam dengan perbandingan

yang sesuai.

b. Menggunakan aloy dan merkuri dalam kapsul dengan perbandingan yang sudah

ditetntukan oleh pabrik. Triturasi digunakan dengan menggunakan amalgamator,

sehingga dapat dihasilkan kiualitas alamgam yang konsisten dan sangat menghemat

waktu.

c. Melakukan penimbangan aloy dan merkuri dengan timbangan amalgam. Triturasi

dilakukan dengan menggunakan alu kaca dengan gerakan memutar dan menggeser

sekeliling dinding lumpang dengan tekanan ringan. Amalgan dikumpulkan dengan

spatula kemudian diletakkan dikasa untuk membuang kelebihan merkuri bila ada.

Page 3: Pemilihan Restorasi Amalgam Pada Site 1 Dan Site 2

Kemudian amalgam dikondensasi dengan cara amalgam dimasukkan sebagian demi sebagian

dan dikondensasi dengan tekanan kuat, ukuran pemampat amalgam harus sesuai dengan

kavitas. Penumpatan dilebihkan ± 1 mm dari permukaan kavitas. Tumpatan diukir dengan

pengukir amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Kemudian lakukan penghalusan dan

pemolesan.

Prosedur kerja :

1. Isolasi gigi dengan menggunakan rubber dam.

2. Pembuatan outline kavitas untuk lesi yang luas, namun tidak dilakukan extention for

prevention.

3. Hilangkan semua jaringan karies menggunakan bor bundar kecepatanrendah atau

dengan instrumen tangan. lalu bilas dengan air dan keringkan.

4. Semen glass ionomer : ambil bubuk dengan sendok khusus sesuai dengan besar

kavitas, ratakan dengan botol kemudian letakkan diatas kertas atau kaca pengaduk.

Teteskan cairan ionomer didekat bubuk dengan perbandingan 1:1. Campur bubuk

dengan cairan sedikit demi sedikit dengan spatula hingga homogen, kemudian

kumpulkan diujung spatula, lalu masukkan ke dalam kavitas.

5. Setelah semen glass ionomer berada dalam kavitas tekan-tekan denganmenggunakan

burnisher.

6. Biarkan tambalan beberapa saat agar terhindar dari kontaminasi. Hal ini bisa dicapai

apabila pada kavitas diberi selapis tipis vernis atau bonding diatas permukaan semen.

7. Lihat kembali permukaan oklusal setelah rubber dam dilepas.

8. Pemolesan dilakukan dengan stone dan karet abrasif putih dengan tekanan ringan,

putaran rendah secara intermitten dan dalam keadaan basah.