pemimpin dan pengelolaan keanekaragaman dalam tim (studi...

28
1 PEMIMPIN DAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN DALAM TIM (Studi Kasus Tim Rektorat UKSW Periode 2009-2013) Oleh : Stephanie Tjoegito ABSTRACT This research aimstoknow the perceptions of members and leader about team diversity and actionstaken by leader in managing team diversity. Data was collected from the rectorat team of Christian University Satya Wacana,in the period of 2009-2013. This is qualitative research. Using empirical data,which collected from interviews with leader and members of the team rectorate. This reseach uses thematic analysis. The results shows that diversity management undertaken by team leader can be divided into three parts, namely: the principles (transparent, free speech, professional, willing to learn , have a clear vision);actions (aware of diversity, gives authorize and trust an task,create a trust, to act fairly, listening, created a good relationship with the other member,good communication) ; and authority (postpone the decision and seek information, the highest authority by leader, shared responsibility). Keywords: Leader, Diversity Management, Team Diversity PENDAHULUAN Setiap organisasi modern membutuhkan tim kerja. Tim dipandang dapat melakukan berbagai hal yang belum tentu dapat dilakukan secara individual. Kerja sama tim juga bisa memberikan hasil yang lebih baik dari individual. Delapan puluh persen perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Fortune,lima ratus di antaranya dikerjakan oleh tim, dan enam puluh delapan persen perusahaan manufaktur di AS juga menggunakan tim (Robbins dan Judge, 2008). Hal ini dapat diperkuat dengan mengatakan bahwa tim berkontribusi terhadap hasil yang lebih baik bagi organisasi karena peningkatan kinerja karyawan. Dengan melihat dari contoh banyak perusahaan besar yang menggunakan tim, maka tim dirasa mampu untuk memberikan sinergi yang baik untuk organisasi (Greenberg, 2005).

Upload: lequynh

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

1

PEMIMPIN DAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN DALAM TIM

(Studi Kasus Tim Rektorat UKSW Periode 2009-2013)

Oleh : Stephanie Tjoegito

ABSTRACT

This research aimstoknow the perceptions of members and leader about team diversity

and actionstaken by leader in managing team diversity. Data was collected from the

rectorat team of Christian University Satya Wacana,in the period of 2009-2013. This is

qualitative research. Using empirical data,which collected from interviews with leader

and members of the team rectorate. This reseach uses thematic analysis. The results

shows that diversity management undertaken by team leader can be divided into three

parts, namely: the principles (transparent, free speech, professional, willing to learn ,

have a clear vision);actions (aware of diversity, gives authorize and trust an task,create a

trust, to act fairly, listening, created a good relationship with the other member,good

communication) ; and authority (postpone the decision and seek information, the highest

authority by leader, shared responsibility).

Keywords: Leader, Diversity Management, Team Diversity

PENDAHULUAN

Setiap organisasi modern membutuhkan tim kerja. Tim dipandang dapat

melakukan berbagai hal yang belum tentu dapat dilakukan secara individual. Kerja sama

tim juga bisa memberikan hasil yang lebih baik dari individual. Delapan puluh persen

perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Fortune,lima ratus di antaranya dikerjakan

oleh tim, dan enam puluh delapan persen perusahaan manufaktur di AS juga

menggunakan tim (Robbins dan Judge, 2008). Hal ini dapat diperkuat dengan

mengatakan bahwa tim berkontribusi terhadap hasil yang lebih baik bagi organisasi

karena peningkatan kinerja karyawan. Dengan melihat dari contoh banyak perusahaan

besar yang menggunakan tim, maka tim dirasa mampu untuk memberikan sinergi yang

baik untuk organisasi (Greenberg, 2005).

Page 2: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

2

Tim terdiri dari orang-orang yang heterogen latar belakang kemampuannya.

Karena beragam latar belakang kemampuan tersebut, maka dalam tim setiap anggota juga

memiliki peran yang beragam (Pohan, 2010). Tim dengan tingkat keanekaragaman yang

tinggi akan meningkatkan keanekaragaman sudut pandang yang berpotensi untuk

menciptakan proses berfikir kreatif. Sekelompok orang dengan domain pengetahuan dan

keahlian yang berbeda-beda dipercaya akan lebih kreatif dikarenakan mereka akan

cenderung membangun ide-ide yang baru.

Dalam melakukan penyelesaian tugas di dalam tim dibutuhkan suatu kolaborasi

yang baik, antar anggota tim. Hal ini diperkuat oleh pandangan (Kozlowski & Bell, 2001)

dimana ketergantungan tugas dalam tim atau kelompok membutuhkan kolaborasi

masing- masing anggotanya. Kolaborasi yang baik itulah yang mengakibatkan timsukses.

Zaccaro, Rittman, dan Marks (2001) mengatakan bahwa tim yang sukses membutuhkan

tindakan 1) identifikasi yang sesuai kontribusi anggota individu, dan 2) rencana terbaik

dalam kontribusi tersebut dapat dikombinasikan untuk membuat respons tim terpadu.

Itulah mengapa bisa dikatakan bahwa tim merupakan hal yang cukup penting dan baik

untuk organisasi modern saat ini.

Keanekaragaman karenanya merupakan hal yang baik dalam tim kerja. Perbedaan

memberikan lingkungan yang jauh lebih kaya, memiliki keberagaman dapat membuat

sudut pandang dan produktivitas yang lebih besar (Horwitz& Horwitz, 2007). Beberapa

penelitian berpendapat bahwa keanekaragaman tim memiliki dampak positif pada kinerja

karena atribut kognitif yang unik pada tiap anggota yang dibawa ke dalam tim (Horwitz&

Horwitz, 2007). Keanekaragaman menjadi sangat berharga ketika menambah munculnya

informasi kepada anggota tim lainnya (Horwitz& Horwitz, 2007). Anggota yang

Page 3: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

3

heterogen didalam tim akan memberikan pemecahan, inovasi, dan juga adanya kreativitas

yang lebih besar sehingga dapat mempengaruhi kinerja yang lebih unggul dalam tim

(Horwitz & Horwitz, 2007) mengacu pada argumen Cox & Blake (1991).

Namun keanekaragaman juga merupakan sebuah tantangan bagi tim. Semakin

beragam orang yang berada di dalam tim tersebut, maka semakin kompleks pula segala

hal yang terjadi di dalam tim tersebut. (Greenberg, 2005) mengatakan tim memang

memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja dan sikap pekerja, tetapi tidak semua

memiliki hasil yang positif. (Horwitz & Horwitz 2007) mengatakan bahwa karakteristik

anggota yang berbeda- beda seperti usia, etnis, dan keahlian dapat memberikan dampak

merugikan pada hasil tim, serta keanekaragaman juga berdampak negatif pada kinerja

tim. Karena keanekaragaman dalam tim merupakan hal yang sangat kompleks oleh

karena itu dibutuhkan pemimpin yang mampu mengelola keanekaragaman yang ada di

dalam tim.

Kepemimpinan menjadi hal yang sangat vital dalam tim bercirikan

keanekaragaman. Contohnya saja bila terjadi sharing di dalam tim, maka peran pemimpin

menjadi hal yang penting. Bahwa (Srivastava, Bartol, Locke, 2006)mengatakan sharing

di dalam tim tidak dapat terjadi secara otomatis, dan pemimpin di dalam tim sangat

penting dalam memainkan perannya. Pemimpin harus memberikan kontribusinya di

dalam tim, dalam hal memperlakukan semua individu dengan mengakui perbedaan dan

merespons perbedaan tersebut, dan pada saat yang sama tidak mendiskriminasi (Robbins

dan Judge, 2008). (Srivastavadkk, 2006) pemimpin harus mempelajari bagaimana

menghargai karyawan secara individu maupun secara tim.(Somech, 2009) yang mengacu

pada hasil penelitian Simon perilaku yang tepat dari pemimpin yaitu dapat memainkan

Page 4: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

4

peran, karena ketika pemmpin dapat memainkan perannya sehingga dapat mengkonversi

fungsi dari heterogenitas tim dalam proses konstruktif. Tanpa intervensi dari pemimpin,

tim yang beranekaragam tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga tim menjadi sumber

daya yang belum di manfaatkan, ada namun tidak pernah digunakan.

Dalam rangka memahami tindakan-tindakan pemimpin secara aktual dalam

mengelola tim yang memiliki keanekaragaman didalamnya, masih relatif sedikit literatur

yang membahasnya. Banyak penelitian yang hanya meneliti bagaimana pengambilan

keputusan bersama, atau setidaknya pengaruh bersama dalam pengambilan keputusan

oleh karyawan unggul, dan kepemimpinan direktif, yang didefinisikan sebagai

menyediakan anggota tim dengan kerangka kerja untuk membuat keputusan dalam

bertindak dan keselarasan dengan visi pengawas, serta bagaimana gaya kepemimpinan

dapat membentuk dasar untuk memeriksa yang lebih kompleks dalam kerja tim (Somech,

2009). Penelitian ini dilakukan didalam tim Rektorat UKSW, dimana peneliti ingin

mempelajari bagaimana pengelolahan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam

timnya yang memiliki keragaman, selain itu tim rektorat juga merupakan kumpulan dari

pemimpin- pemimpin didalamnya. Oleh karena itu peneliti menganggap bahwa penelitian

ini baik untuk diteliti, karena masih kurangnya penelitian tentang bagaiman seorang

pemimpin dapat mengelola tim yang memiliki keanekaragaman didalamnya.

Persoalan yang diangkat dari penelitian ini adalah,

1) Bagaimana persepsi anggota tim dan pemimpin tentang keanekaragaman dalam tim?

2) Bagaimana pemimpin dan anggota tim menilai pemimpin dalam mengelola heterogen?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemimpin dan

anggota tim serta tindakan pemimpin mengelola keanekaragaman. Penelitian ini

Page 5: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

5

bermanfaat sebagai dasar atau rujukan bagi penelitian- penelitian serupa di masa

mendatang. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi penelitian

lainnya yang ingin meneliti lebih jauh dan mendalam terhadap hal- hal yang belum

terungkap dalam penelitian ini.

TINJAUAN TEORITIS

Peran Tim dalam Organisasi

Tim dapat didefinisikan sebagai orang yang anggotanya berasal dari beberapa

divisi yang berbeda, seperti divisi keuangan, marketing, produksi atau divisi ahli lainnya

(Gustomo, 2011). Tim dapat dikatakan lebih fleksibel dibandingakn dengan kelompok,

tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung jawab individual maupun

bersama, serta adanya umpan balik, adanya diskusi secara terbuka maupun tertutup

(Bachroni, 2011).

Untuk menghadapi tantangan dalam dunia yang lebih modern. Membuat

organisasi memunculkan tim didalamnya untuk dapat bertahan di lingkungan global,

dimana tim dianggap mampu untuk menghadapi tantangan kompetisi (Pohan, 2010).

Selain itu organisasi juga penting membentuk tim karena dengan adanya tim maka akan

memberikan inovasi, meningkatkan produktifitas organisasi tersebut, tim juga merupakan

hal yang sangat baik dalam organisasi karena dengan adanya tim maka akan lebih banyak

pencapaian tujuan yang berhasil dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara

individu (Bachroni, 2011).

Tim juga dapat menjadi faktor yang memberikan hasil positif. Dengan adanya tim

dalam organisasi maka pencapaian tujuan melalui orang lain dapat terjadi dengan baik.

Dengan adanya tim membuat kecenderungan anggota tim untuk berkolaborasi, untuk

mempercayai anggota tim, dan merasa diberdayakan dan dapat menyuarakan

Page 6: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

6

pendapatnya, dengan adanya perbedaan, maka para anggota tim dapat belajar dari

perspektif yang berbeda, tim juga dapat berfungsi untuk membalikkan efek negatif dari

keanekaragaman (Joshi & Roh, 2007).

Tim dapat menyelesaikan penyelesaian tugas yang lebih banyak.Karena

pembagian peran didalamnya maka tugas yang bervariasi atau tugas yang mengharuskan

untuk memiliki banyak sudut pandang dalam peyelesaiannya dapat terselesaikan lebih

cepat (Robbins dan Judge, 2008) oleh karena itu secara umum tim terdiri dari berbagai

jenis yaitu,Tim penyelesaian masalah, dengan adanya tim maka penyelesaian masalah

dapat dilakukan lebih cepat, karena munculnya berbagai ide yang berbeda.Tim yang

mengelola diri sendiri, dimana tim ini bersama-sama melakukan tanggung jawabnya atas

hasil yang telah diputuskan bersama.Tim lintas fungsional, diamanapara anggotanya

berasal dari hierarkis sama namun dari bidang pekerjaan yang berbeda.Tim virtual, tim

ini tidak bertemu secara langsung dengan para anggota tim lainnya, namum memalalui

media lain seperti video, tetapi tim ini tetap melakukan keputusan secara bersama serta

berbagi informasi.

(Pohan, 2010) dengan mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh

Gullymengatakan bahwa kekuatan hubungan timsangat dipengaruhi oleh konteks di

dalam tim yakni ketika tugas dan konteks menuntut adanya koordinasi, komunikasi dan

kerjasama antara anggota tim.Tim dapat dikategorikan menjadi tiga dimensi yaitu, 1)

karakteristik yang berbeda dari tim dan anggotanya dapat dipelajari termasuk ukuran

demografi, kemampuan, keterampilan, dan kepribadian. 2) distribusi karakteristik tertentu

dalam suatu kelompok dapat dinilai. 3) perspektif analisis yang berbeda dapat diambil

Page 7: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

7

terhadap komposisi dari sebuah tim (misalnya fenomena, atau penyebab yang

mempengaruhi struktur tim, dinamika, atau kinerja) (Kozlowski & Bell, 2001).

Tim dapat saling melengkapi peran internal. Tujuan adanya pemberian peran

didalam tim adalah untuk mengisi setiap pekerjaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu

peran-peran utama dari suatu tim dibagi menjadi sembilan peran yaitu, peran sebagai

penghubung yang bertugas mengkoordinasi dan mengintegrasikan, peran pencipta

dimana pada peran ini mengajukan ide-ide kreatif, promotor bertugas untuk

memperjuangkan ide-ide setelah diajukan, penilai bertugas menawarkan berbagai pilihan

analisia yang berwawasan, organisator yang bertugas memberikan struktur, produser

memberikan pengarahan dan tindakan lanjutan, pengontrol yang memeriksa detail dan

menjalankan peraturan, pemeliharaan yang memerangi perlawanan dari luar, dan yang

terakhir berperan sebagai penasihat bertugas untuk mendorong mencari informasi

sebanyak-banyaknya (Robbins dan Judge, 2008).

Keragaman dalam Tim

Keragaman dalam tim didefinisikan sebagai sejauh mana anggota tim berbeda

dalam hal keahlian, pengalaman, dan perspektif (Horwitz &Horwitz, 2007). Persepsi

akan keragaman tim (perception of team diversity) memiliki tiga buah dimensi seperti

yang diungkapkan oleh (Maryen, 2011) yaitu : perbedaan pengetahuan (knowledge),

perbedaan kemampuan (abilities), dan perbedaan keahlian (skill). Ketika sebuah tim

memiliki keragaman dalam hal kepribadian, gender, usia pendidikan, spesialisasi

fungsional, dan pengalaman, terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa tim tersebut

akan memiliki karakteristik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara

efektif (Robbins dan Judge, 2008). Hal tersebut diperkuat oleh (Horwitz & Horwitz,

Page 8: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

8

2007) berdasarkan argumen Miliken & Matins (1996) keanekaragman dalam tim

dikategorikan menjadi dua yaitu berdasarkan demografis serta keanekaragaman individu

berdasarkan keahlian fungsianal, pendidikan, serta masa kerja organisasi.

Keanekaragaman pada tim terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, 1) efek

dari keanekaragaman mungkin tergantung pada sifat dari tugas tim, 2) keanekaragaman

memberikan efek positif bagi kinerja, tetapi efek yang lebih negatif pada aspek perilaku,

3) penelitian telah menunjukan bahwa dampak keanekaragaman dapat bervariasi

sepanjang waktu (Kozlowski dan Bell, 2001). Keanekaragaman dalam karakteristik

demografi mungkin memiliki konsekuensi negatif, tetapi keragaman dari segi

keterampilan dan keahlian mungkin memiliki efek positif (Horwitz & Horwitz, 2007).

Setiap anggota tim harus memainkan perannya masing-masing dalam organisasi.

Tidak ada peran anggota tim yang satu lebih tinggi dari peran anggota yang lainnya.

Peran tim menggambarkan pola karakteristik perilaku cara, dimana salah satu anggota

tim berinteraksi dengan yang lain, dimana penampilannya berfungsi untuk memfasilitasi

kemajuan tim secara keseluruhan (Belbin, 1997). Mengingat tentang kemampuan dan

karakteristik tiap anggota tim,sehingga keberhasilan atau kegagalan tim dapat diprediksi.

Tim dapat dikatakan berhasil dengan menganalisis kekurangan mereka dan membuat

perubahan (Belbin, 1997). Tetapi juga penting bagi individu dalam tim untuk memahami

peran yang lain bermain, kapan dan bagaimana untuk membiarkan anggota tim lain

mengambil alih, dan bagaimana untuk mengkompensasi kekurangan.Kerja tim dapat

dilihat dari berbagai ukuran di dalam organisasi, namun beberapa aspek memberikan

dasar yaitu dimana tim terdiri dari dua atau lebih individu, yang ada untuk melakukan

tugas- tugas organisasi yang relevan, dan saling berinteraksi (Kozlowski & Bell, 2001).

Page 9: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

9

Meskipun dengan adanya keberagaman bisa memberikan konflik yang cukup

beragam pula di dalam tim. Adanya keragaman dalam tim membuat kemungkinan

terjadinya konflik didalam tim tersebut karena adanya perbedaan pengalaman, persepsi,

usia, motivasi, ataupun perbedaan budaya (Irawati, 2007).

Kepemimpinan dalam Tim yang Beragam

Pemimpin merupakan hal yang penting dalam pengelolaan tim yang beragam.

Definsi kepemimpin dalah kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada

pencapaian tujuan Daft (2003).Hal ini diperkuat pula oleh pendapat Mayasari (2010)

mengatakan bahwa pemimpin yang selalu melibatkan karyawannya dalam pengambilan

keputusan, menempatkan bawahannya sebagai mitra kerja serta mengedepankan rasa

sosial dan menumpukan sikap positif dari bawahan.

Pemimpin tim harus menyadari bahwa dengan terdapatnya keberagaman di dalam

tim, oleh karena itu peran pemimpin dalam melakukan pengelolaan yaitu dengan

menciptakan timbulnya berbagai motivasi (Intristic Interest), persepsi, kebiasaan,

pendapat serta pengalaman yang berbeda dari setiap individu dalam memandang

pekerjaan mereka (Irawati, 2007).Salah satu peran seorang pemimpin agar dapat

mengarahkan dan mengontrol para anggota timnya yang beragam dengan cara

menerjemahkan visi dalam realita, dengan kata lain pemimpin harus melibatkan orang

lain dan lebih mengutamakan visi diatas segalanya (Bennis, 2007). Berkaitan dengan

bagaimana peran pemimpin menugaskan para anggota timnya untuk dapat memainkan

peran yang berbeda-beda, hal ini membantu dalam pencapaian tujuan, para anggota

memberi kontribusi dengan cara yang berbeda, terkait dengan penjelasan sebelumnya

tantang peran dalam tim.

Page 10: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

10

Keragaman dalam tim memiliki implikasi penting terhadap praktek seorang

pemimpin (Robbins dan Judge, 2007).Menurut (Rath dan Conchie, 2008) dibutuhkan

pemimpin yang handal untuk tim yang heterogen dimana pemimpin tersebut dapat

membangun hubungan seperti kemampuan beradaptasi, sebagai penghubung,

pengembang, empati, dapat menciptakan tim yang harmoni dengan adanya heterogenitas

dan berfikir positif, dan juga pemimpin diposisikan sebagai perekat kebersamaan tim.

Dimana dengan adanya heterogenitas dalam tim pemimpin juga mampu untuk berfikir

strategis serta mampu menganalisis informasi serta rincian fenomena sebab akibat untuk

memperkirakan kondisi masa depan. (Kozlowski dan Bell, 2001) tadinya pendekatan

yang dilakukan oleh pemimpin untuk menghadapi perbedaan di dalam tim adalah dengan

menggunakan cara melting pot (melebur) namun anggota tim tidak mengesampingkan

nilai kultural, gaya hidup ,dan perbedaan ketika mereka bekerja, oleh karena itu asumsi

melting pot diganti oleh sebuah asumsi yang mengakui dan menghargai perbedaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2007). Data

yang digunakan merupakan data empiris, makna yang ada dalam analisis empiris tidaklah

jelas dengan sendirinya oleh karena itu perlu penafsiran dan mendefinisikan pengalaman

tersebut (Denzin, 2009 p:180).

Metode pengambilan data yang digunakan yaitu dengan cara wawancara tak

terstruktur / Unstructured Interview. Wawancara tak terstruktur bersifat terbuka, dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis. Pedoman dalam

Page 11: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

11

melakukan wawancara hanya berupa garis-garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan

(Satori, 2011 p:136). Wawancara tak terstruktur memberikan ruang yang lebih luas

dibandingkan dengan tipe wawancara yang lain (Denzin, 2009 p: 507). Wawancara

dilakukan secara langsung dengan pemimpin dan para anggota tim. Sehingga data yang

diperoleh akurat.

Proses pengumpulan data yang dilakukan tidak mudah. Pengambilan data

dilakukan yaitu dengan cara membuat janji terlebih dahulu setelah itu melakukan

wawancara, dalam melakukan wawancara dengan orang-orang yang cukup sibuk terdapat

kendala yang dihadapi, maka seringkali sulit untuk bertemu dengan anggota tim rektorat,

selain itu juga apabila ada anggota tim rektorat yang sedang melakukan studi lanjut maka

wawancara dilakukan melalui via email, dan juga keterbatasan waktu dalam melakukan

wawancara. Lama waktu dalam melakukan wawacara sekitar lima belas menit sampai

satu jam untuk setiap anggota tim rektorat yang diwawancarai, wawancara dilakukan

dengan merekam hasil wawancara dengan bantuan alat perekam. Ketika sudah

mendapatkan hasil wawancara, dan hasil wawancara terebut dianalisis namun ternyata

masih ada yang kurang, lalu peneliti melakukan janji kembali dengan para anggota tim

untuk melakuan wawancara, wawancara tidak dilakukan hanya satu kali pertemuan

dengan para anggota tim namun dilakukan beberapa kali.

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis tema. Analisis tema

merupakan analisis entnografi dimana memperesentasikan pengalaman serta realita,

pelaporan selama melakukan penelitian (Bungin, 2012 p: 639). Analisis tema berusaha

menemukan hubungan yang terdapat pada domain yang dianalisis sehingga membentuk

suatu kesatuan yang holistik, terpola dalam bentuk complex pattern yang akhirnya

Page 12: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

12

muncul tema-tema atau faktor yang paling mendominasi dan mana yang kurang

mendominasi (Bungin, 2012 p: 98). Langkah-langkah dalam melakukan analisis

datasetelah data dari hasil wawancara terkumpul yaitu, Pertama, dengan mendengarkan

kembali hasil dari wawancara yang telah direkam dan dituliskan kembali. Kedua, dengan

melakukan coding dan memasukkannya kedalam tema-tema. Analisis data dan

pengembangan teori dengan cara meletakkan paragraf-paragraf teks pada bagian analisis

data dan meng-kode teks tersebut untuk menunjukan bagaimana pengkodean (coding)

dilakukan (Denzin, 2009 p: 289). Ketiga, tema- tema tersebut lalu dinarasikan

TEMUAN

Fakta Keanekaragaman

Terdapat berbagai macam latar belakang yang berbeda didalam Tim Rektorat

UKSW.Tim rektorat terdiri dari enam orang dengan komposisi dua perempuan dan empat

priayang membuat keberagaman gender, latar belakang pendidikanuntuk Rektor Teologi

(Fakultas Teologi), PR 1 FTI (Fakultas Teknologi dan Informasi), PR 2 FKIP (Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan), PR 3 FH (Fakultas Hukum), PR 4 FBS (Fakultas

Bahasa dan Sastra), PR 5 FSM (Fakultas Sains dan Matematika). Keberagaman dalam

latar belakang gereja dan juga latar belakang suku: Ambon, Rote, Jawa, Timor, Manado.

Terkait dengan fakta keberagaman yang dijumpai pada Tim Rektorat (UKSW), salah

seorang anggota tim mengungkapkan bahwa,

"...sehingga dia sejak pertama sudah beranekaragam. Oleh karena itu dalam

kepemimpinan, keanekaragaman itu harus dimasukkan dalam pertimbangan

supaya yang beragam ada terwakili, sehingga dukungan dari sivitas akademika

para dosen yang beragam itu juga terwakili.Mereka merasa ada bagiannya.Itu

dengan sendirinya." (Diungkapkan oleh A).

Page 13: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

13

Persepsi Atas Keanekaragaman Tim

Secara umum dapat dikatakan semua anggota tim setuju dengan adanya

keberagaman dan menerima keberagaman dalam tim rektorat. Ada sejumlah alasan yang

diajukan atas sikap itu, di antaranya,

“Setuju, dengan keanekaragaman.Perlu, karena latar belakang pendidikan itu

perlu supaya kita dapat mengenal program studi yang beragam.”(Diungkapkan

oleh F).

“Saya setuju, kita saling melengkapi dengan adanya keberagaman, sehingga tidak

ada masalah.Pencapain tujuan melalui orang lain. Komunikasi atas bawah, dan

samping juga penting.”(Diungkapkan oleh C).

Dampak Keberagaman dan Kemungkinan yang Dihadapi

Keanekaragaman dalamtim sering digambarkan sebagai kekuatan positif yang

mengarah ke fungsi efektif dari tim. Keanekaragaman yang terjadi dalam tim

rektoratmemberikan hasil yang positif seperti yang diungkapkan oleh anggota tim

rektorat yang mengatakan bahwa,

“Pada titik tertentu, keanekaragaman, baik pendidikan, budaya dan ras dan

disiplin ilmu, menolong dan memperkaya pemahaman pimpinan atau pihak- pihak

terkait di UKSW dalam menangani sebuah isu atau masalah. Disini dibutuhkan

kemampuan memahami secara lintas budaya dan lintas ilmu sehingga proses

berjalan dengan baik”. (Diungkapkan oleh D).

Namun, tidak selalu keberagaman itu diterima sebagai hal positif. Pada hal-hal

tertentu tertentu keberagaman mungkin dapat menghambat, berikut diungkapkan salah

seorang anggota tim rektorat yang mengatakan kendala itu,

Page 14: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

14

“Walaupun kadang-kadang juga tidak lancar seperti yang kita bayangkan, karena

(daerah) satu dengan yang lain hal dalam(kultur) keragaman, itu selalu ada

stereotipe.Si ini dari daerah ini biasanya begini.Asumsi-asumsi seperti itu kadang-

kadang bisa menghambat.Kepercayaan terkadang tidak bisa diberikan sepenuhnya

(karena asumsi tadi).Itu ada seperti itu”.(Diungkapkan oleh A).

Terkait dengan isu-isu yang mungkin terjadi karena keberagaman. Terkadang ada

juga permasalahan yang cukup menimbulkan ketegangan, seperti yang diungkapakan

oleh salah satu anggota tim yaitu,

“Ketegangan selalu ada dalam berbagai dimensi, baik akademik maupun

administrative (keuangan, staffing, pengembangan SDM dan

investasi).”(Diungkapkan oleh D).

Pengelolaan Keanekaragaman

Pengelolaan keberagaman sangat menentukan bagaimana dampak dan peran

keanekaragaman tim, pengelolaan yang dilakukan dapat memberikan dampak

berkolaborasi dengan baik atau tidak.

Rapat merupakan salah satu hal yang dilakukan dalam pengelolaan

keanekaragaman tim. Namun dalam menciptkan kolaborasi dalam tim yang

beranekaragaman tidak hanya melakukan rapat-rapat yang dilakukan secara berkala,

seringkali adanya satgas-satgas maupun memanggil orang yang berkaitan langsung

tentang masalah yang akan dibahas untuk mendapatkan informasi.

RAPIM dilakukan secara berkala seminggu sekali yang diadakan setiap hari

Selasa pukul 10.00 pagi. Proses didalam rapat yaitu setiap anggota diberi materi,

bahannya yaitumasalah atau isu-isu yangakan dibahas, diurutkan mulai masalah yang

utama, kemudian berlanjut jadi masalah ketenagaan, lalu membahassurat-surat yang

harus dibahas.

Page 15: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

15

“Harus mengadakan rapat komunikasi secara reguler, dan itu yang kita lakukan

rapat rutin setiap hari Selasa, adalah bagian dari kolaborasi jadi anda tidak perlu

menunggu lama-lama. Kalau ada hal yang sudah jelas penyelesaiannya kita

putuskan tidak harus menunggu RAPIM, tapi memang ada hal yang terkait satu

sama lainya kita tunggu RAPIM, rapat itu penting tidak bisa pemimpin

memutuskan sendiri setiap saat atau anggota tim lainnya memutuskan

sendiri.”(Diungkapkan Oleh F).

Pengelolaan keragaman dalam tim rektorat UKSW dibagi menjadi tiga bagian

yaitu,

Prinsip- prinsip dalam Pengelolaan Keanekaragaman

Transparasi

Pemimpin memberikansemua informasi, dan pemimpin memberikan stimulus

kepada para anggotanya untuk dapat memberikan pendapat.Memberikan pengertian

tentang masalah yang harus diputuskan,

“Cara untuk mengelola semuanya supaya berjalan. Kita jelaskan kita maunya apa,

apakah semua orang setuju kan tidak juga.”(Diungkapkan oleh A).

Kebebasan Berpendapat

Para anggota tim juga ditunjuk untuk dapat memberikan pendapat dalam

menyelesaikan masalah atau isu-isu yang sedang terjadi. Karena setiap anggota tim

merupakan kesatuan pemimpin, oleh karena itu anggota tim memiliki kewajiban untuk

mengungkapkan pendapatnya. Dengan mengungkapkan ide-idenya maka permasalahan

atau isu-isu yang sedang terjadi dapat diputuskan bersama. Sehingga para anggota tim

tidak hanya diam saja namun juga aktif dalam memainkan perannya. (Diungkapkan oleh

B).

Page 16: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

16

Profesionalisme

Tindakan profesional tidak hanya dilakukan didalam rapat saja, namun tidakan

profesional juga dilakukan diluar rapat. sehingga pencapaian tujuan melalui orang lain

dapat tercapai dengan baik. Ketika tindakan profesional dilakukan maka anggota tidak

merasa terbebani dengan adanya keberagaman, malah menyadari dengan keahliannya

yang beragam dan dapat berkolaborasi dengan baik.

“Tentu di luar rapat juga harus ada tindakan-tindakan yang profesional yang bisa

menimbulkan kepercayaan.”(Diungkapkan oleh A).

"Dengan catatan, tetap mempertimbangkan aspek profesionalitas dan kemampuan

pribadi orang tersebut." (Diungkapkan oleh D).

Kemauan untuk Belajar

Kemauan untuk belajar juga perlu diperhatikan. Karena dengan adanya kemauan

untuk belajar bisa mengasah potensi yang mungkin ada didalam diri anggota tim tersebut,

seperti yang diungkapkan oleh anggota tim,

“…karna memang punya suatu kemampuan, tapi juga mau belajar ya kita jangan

lupa kemampuan seseorang.Dia tidak punya sekarang tapi dia mau belajar

mungkin ada sesuatu yang lebih bagus.”(Diungkapkan oleh B).

Visi yang Jelas

Seorang pemimpin dalam tim juga harus tahu kemana timnya mau diarahkan dan

tahu bagaimana caranya. Salah satu cara pengelolaan keanekaragaman tim untuk dapat

mengontrol anggotanya yaitu dengan visi yang jelas, dengan demikian maka pencapaian

tujuan dapat dilakukan sesuai dengan arahnya. Sesuai dengan pernyataan yang

diungkapkan oleh salah satu anggota tim. yaitu,

Page 17: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

17

“Seorang pimpinan itu harus punya visi yang jelas mau dibawa kemana dan

bagaimana caranya begitu. Bukan karena saya mau menyenangkan bagian

(tertentu) ini, tapi apakah itu benar atau tidak”(Diungkapkan oleh B).

Tindakan dalam Pengelolaan

Menyadari Adanya Keberagaman

Anggota dalam tim perlu menyadari akan adanya perbedaan yang ada, dan namun

tetap menghargai tiap perbedaan yang ada dalam tim. seperti pernyataan yang

diungkapkan oleh salah satu anggota tim yaitu,

“ Harus menyesuaikan diri memang dengan keperbedaan itu.”

(Diungkapkan oleh E)

Menciptakan Trust

Menciptakan trust antar anggota tim rektorat juga harus dilakukan, dengan

adanya keterbukaan maka tidak akan ada kecurigaan yang dapat menimbulkan konflik

dalam keberagaman. Menciptakan trust tidaklah mudah, oleh karena itu harus dilakukan

dengan adanya keterbukaan dan pendekatan kepada pemimpin dengan anggotanya,

dengan adanya keterbukaan maka tidak ada kecurigaan antar anggota maupun kepada

pemimpin.

“Kalau kepercayaan ada saya kira orang tidak akan curiga lagi, jadi kunci di

dalam mengelola keragaman itu adalah trust itu dan itu hanya bisa dicapai bila

ada keterbukaan.”(Diungkapkan oleh A).

Page 18: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

18

Bertindak Adil

Terkait dengan pembahasan sebelumnya, bagaimana untuk menciptakan trust.

Pemimpin didalam tim yang heterogen juga harus bertindak adil. Adanya tindakan yang

adil, maka akan tercipta rasa percaya terhadap sesama anggota tim.

“Bukan karna aku suka kamu ya usulanmu terima saja, harus fair ke semua

orang bukan karna usulan orang yang kita tidak suka kita tidak terima.Ya

mungkin ada kebenaran disitu.Supaya kita bersikap adil dalam setiap

keputusan.”(Diungkapakan oleh B).

Memberikan Wewenang dan Kepercayaan Tugas

Dengan adanya pemberian wewenang dan kepercayaanmaka dapat mempengaruhi

kolaborasi antar anggota tim dengan pemimpin, sehingga para anggota dapat merasa

memiliki peran didalam tim rektorat tersebut.

“Selama saya menjadi bagian dari pimpinan, saya merasa bahwa rektor memberi

kepercayaan penuh dalam menjalankan berbagai tugas dan kewenangan yang

ada.demikian pula dalam rapat-rapat, termasuk rapat pimpinan, semua pimpinan

dimintai pendapat atau tanggapan atas berbagai isu yg muncul, dan apabila hal

tersebut mendapat persetujuan maka putusan tersebut ditambat dan dieksekusi.”

(Diungkapakan oleh D).

Mendengarkan Pendapat Orang Lain

Terkait dengan pembasahan sebelumnya, salah satu cara yang dilakukan untuk

agar keanekaragaman itu dapat berjalan dengan baik yaitu dengan mendengarkan

pendapat maupun ide-ide anggota tim yang lainnya, dengan mendengarkan pendapat

orang lain maka orang tersebut merasa dihargai, dan harmonisasi dalam keragaman dapat

tercipta.

Page 19: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

19

“Keberanian untuk belajar dan mendengarkan pendapat orang lain, itu suatu kader

dari pimpinan yang perlu ada, pimpinan itu butuh lisening mendengarkan orang

lain, ketika mendengarkan orang lain baru membuat keputusan.(Diungkapkan

oleh B).

Menciptakan Kolaborasi yang Baik Antara Anggota Tim

Kolaborasi yang baik juga baik sangat diperlukan dalam pengelolaan tim. Adanya

kemampuan untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain dan menciptakan hubungan

yang baik dengan orang lain. Namun hendaknya menciptakan kolaborasi tidak hanya

dilakukan dalam tim anggota tim rektorat saja, namun juga dilakukan secara lebih luas

contohnya seperti di biro-biro fakultas,dan mahasiswa. Ketika kolaborasi berjalan

baik,maka dalam penyampaian tujuan akan lebih mudah dilakukan serta dapat

menjembatani bagian yang lebih luas diluar tim rektorat.(Diungkapkan oleh B).

Berkomunikasi dengan Baik

Menciptakan komunikasi yang baik sangat penting. Adanya komunikasi yang

baik membuat orang dapat menyingkirkan prasangka-prasangka yang buruk, dan dapat

melihat para anggota tim lebih positif. Komunikasi yang baikyang dilakukan oleh

timdilakukan dengan cara pembicaraan dua arah atausetara, setara artinya orang tidak

melihat lawan bicaranya itu lebih rendah atau lebih tinggi. (Diungkapkan oleh E).

Penggunaan Kewenangan yang Ditetapkan

Pemimpin Pemegang Otoritas Tertinggi

Pemimpin yang pada akhirnya memutuskan keputusan tarakhir. Dasar pemimpin

yang memberikan keputusan terakhir adalah karena sistemnya pemimpin adalah formatur

tunggal sehingga pada akhirnya pemimpinlah yang memutuskan dan penanggung jawab

utama dalam keputusan yang diambil.

Page 20: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

20

“Diberikan pengertian tentang masalah yang harus diputuskan, ketika terjadi

keputusan semua tahu, perlu kejujuran, perbedaan itu hanya bisa di atasi dengan

keterbukaan dan kejujuran, orang kan bisa mempertimbangkan.”(Diungkapkan

oleh A)

Menunda Keputusan dan Mencari Informasi

Dalam pengelolaan yang dilakukan seringkali ada hal yang tidak dapat diputuskan

pada hari itu juga atau adanya perbedaan pendapat yang cukup keras karena latar

belakang pendidikan yang berbeda.Oleh karena itu biasanya ketika terjadi isu atau

masalah yang tidak dapat langsung diputuskan jalan keluanyaadanya penundaan

keputusan, dicarikan informasi lebih lanjut, dan ketika informasi sudah terkumpul maka

dilakukan rapat kembali dan diputuskan bersama.Bila ada perbedaan pendapat yang

cukup keras didalam rapat biasanya pemimpin melakukan berdoa bersama untuk

menenangkan kembali emosi dan menciptakan keharmonisan antar anggota tim rektorat.

(Diungkapakan oleh F).

Bertanggung Jawab Bersama

Meskipun pada akhirnya pemimpin yang memberikan keputuskan terakhir,namun

sebetulnya tanggung jawaban atas setiap keputusan dilakukan bersama-sama oleh seluruh

anggota tim lainnya. Adanya rasa tanggung jawab bersama akan membuat para anggota

tim yang lainnya memiliki rasa kebersamaan dan rasa berbagai keputusan menjadi

penting.Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah penyataan yang mengatakan,

“Walaupun rektor adalah penanggung jawab tertinggi, tapi sifat

pertanggungjawaban atas berbagai putusan adalah kolegial dan kolektif.artinya

semua pimpinan bertanggungjawab secara tanggung renteng atau bersama atas

berbagai keputusan yang diambil.”(Diungkapkan oleh D).

Page 21: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

21

PEMBAHASAN

Tim rektorat UKSW memiliki keanekaragaman didalamnya. Penelitian

sebelumnya mengatakan bahwa keanekaragaman tidak hanya pada perbedaan usia, jenis

kelamin, etnis, namun keragaman dapat dilihat dari sisi yang lebih mendalam seperti

keyakinan, sikap, dan nilai-nilai yang tidak terlihat sebelumnya, namun dapat dipelajari

seiring kebersamaan dari para anggota tim yang beragam (Horwitz & Horwitz, 2009).

Terkait dengan penelitian sebelumnya dari hasil penelitian yang dilakukan di tim rektorat

UKSW menunjukkan bahwa keragaman yang ada didalamnya kurang beragam seperti

pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, karena keragaman yang ada

pada tim rektorat UKSW hanya berdasarkan pada perbedaan seperti usia, etnis, gender,

keahlian. Belum ditemukan perbedaan yang lebih mendalam antar anggota tim rektorat

UKSW.

Penerimaan terhadap keanakeragaman dalam tim rektorat, ditunjukan melalui

sikap para anggota tim yang merasa memiliki bagiannya di dalam tim.Implikasinya

mereka dapat dengan bebas untuk mengungkapkan ide-idenya, hal tersebut sesuai dengan

hasil penelitian sebelumnya. Penerimaan terhadap keberagaman juga dapat dilihat dari

beberapa aspek yaitu adanya harmoni didalamnya, merasa dihargai oleh tim, dan juga

dapat menyumbangkan ide-ide maupun pendapatnya (Greenberg, 2005).

Keberagaman juga memberikan pengaruh yang positif dalam tim rektorat.

Keberagaman dapat membuat para anggota tim memiliki kekayaan sudut pandang yang

lebih luas lagi sehingga dapat menyelesaikan masalah yang lebih kompleks (Pohan,

2010).Hasil penelitian lain juga menunjukan dengan adanya kebersamaan para anggota

dalam melakukan tugas bersama secara rutin dapat meningkatkan hubungan positif serta

Page 22: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

22

mengurangi hubungan negatif diantara mereka (Joshi & Roh, 2007). Peneliti menemukan

hasil serupa, keragaman dalam tim rektorat juga memberikan hasil yang positif, terutama

ketika menghadapi isu-isu tertentu yang memerlukan keberagaman didalamnya.

Terkait dengan penjelasan diatas, peneliti menemukan juga bahwa terkadang tim

tidak terlepas dari isu-isu yang memungkinkan timbulnya masalah karena keberagaman

tim, misalnya adanya stereotipe. Isu-isu keberagaman seperti itu tidak terlalu memberikan

dampak yang cukup kompleks bagi tim rektorat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Somech (2009) menunjukkan bahwa yang

penting bagi pemimpin dalam tim heterogen untuk membantu anggota tim

menerjemahkan manfaat dari heterogenitas, seperti berbagai latar belakang profesi,

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, dalam proses signifikasi mempertanyakan,

mengkaji dan mengeksplorasi. Peneliti menemukan bahwa pengelolaan yang dilakukan

dalam tim rektorat, pemimpin mencoba untuk menjembantani para anggota timnya dalam

keragaman, dan juga memberikan segala informasi untuk menciptakan trust,dan

keterbukaan pada pemimpin maupun dengan para anggota tim sehingga menciptakan

kolaborasi yang baik. Pemimpin juga memiliki kemampuan untuk lebih fleksibel untuk

mengenali tindakan atau pendekatan seperti apa yang dibutuhkan dalam situasi tertentu

dan kemudian berbuat sesuai dengan kebutuhan itu (Baron, 2005 p:253).

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Para anggota tim memiliki persepsi yang baik terhadap keragaman, mereka menerima

adanya keberagaman dalam tim. Meskipun terkadang tetap menghadapi beberapa isu-isu

karena keberagaman, para anggota tim dapat mengatasinya dengan positif.

Page 23: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

23

2. Model tindakan yang dilakukan pemimpin dalam pengelolaan keanekaragaman dibagi

menjadi tiga, yaitu : Prinsip (Transparansi, Kebebsan untuk berpendapat,

Profesionalisme, Kemauan untuk belajar, Visi yang jelas), Tindakan yang dilakukan

(Menyadari adanya keberagaman, Menciptakan trust, Bertindak adil, Memberikan

wewenang dan kepercayaan tugas, Mendengarkan pendapat orang lain, Menciptakan

kolaborasi yang baik antar anggota tim, Berkomunikasi dengan baik), Kewenangan yang

ditetapkan (Menunda keputusan dan mencari informasi, Pemimpin memegang otoritas

tertinggi, Bertanggung jawab bersama).

Keberagaman tim rektorat UKSW cukup beragam, oleh karena itu pengelolaanya

akan lebih kompleks, sehingga seharusnya sistem atau pengelolaannya pun lebih

terstruktur, dan dapat mengacu pada literatur (Joshi & Roh, 2007) yang ada tentang

keberagaman dalam tim.Dimana penelitan yang telah dilakukannya mungkin akan

membantu dalam pengelolaan keanekaragaman yang lebih kompleks.

Implikasi

Dengan adanya temuan model tindakan yang dilakukan oleh tim rektorat UKSW,

diharapkan dapat menjadi acuan pula oleh tim-tim yang memiliki keanekaragaman di

dalamnya atau sebagai rujukan penelitian yang akan datang.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu hanya meneliti pada satu organisasi yang

memiliki keanekaragaman tim didalamnya, diharapkan penelitian yang akan datang dapat

menambahkan beberapa organisasi lainnya yang memiliki keanekargaman didalamnya,

sehingga dapat diketahui apakah terdapat penerimaan keanekaragamn dalam tim tersebut,

Page 24: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

24

dan apakah model tindakan dalam pengelolaan yang dilakukan oleh pemimpin dapat

lebih kompleks.

Page 25: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

25

DAFTAR PUSTAKA

Bachroni. M. 2011. Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan Kohesivitas

Tim pada Kopertis V Yogyakarta.JURNAL PSIKOLOGI VOLUME 38, NO. 1,

JUNI 2011: 40 – 51. Universitas Gadjah Mada.

Baron, Robert A. Byrne, Donn. 2005. Psikologi Sosial. Edisi Kesepuluh.Erlangga.

Belbin, M., Watson, B. and West, C. 1997. People Management., pp.36-38, 41. True

Colours

Belbin Associates websitehttp://www.belbin.com

Bennis, Warren. 2007. The Challenges of Leadership in the Modern World,

Introduction to the Special Issue. University of Southern California

Bungin. Burhan. 2012. Analisis Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Edisi Kedelapan. Rajagrafindo

Persada

Denzin.Norman,K. Lincoln, Yvonna.S. 2009. Handbook Of Qualitative Reseach. Pustaka

Pelajar

Gustomo, A. Hutagaol, M. P. Mangkuprawira, S. Putro, Utomo Sarjono.2011. Pengaruh

Nilai-Nilai Personal dalam Perspektif Dimensi Multikultural terhadap Kinerja

Tim dengan Kepemimpinan Kolaboratif sebagai Variabel Moderator. Jurnal

MANTEK. Institut Pertanian Bogor (IPB).

Greenberg, Edward S.2005. Work Teams and Organizational Commitment :

Exploring The Influence Of The Team Experience On Employee Attitudes.

Work place Change and Its Effect. Working Paper. Institude Of Behavioral

Science. University Of Coloradio at Boulder. University Of Puget Sound.

Halonen, Jane S. Santrock, John W. 1999. Psychology Contexts and Applications. Third

edition. McGraw-Hill

Horwitz, Sujin K. Horwitz, Irwin B.. 2007. The Effect of Team Diversity on Team

Demography: A Meta- Analytic Review of Team Demography . Journal of

Management.

Irawati,Dwi. 2007. MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN KINERJA TEAMWORK DALAM ORGANISASI.

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Page 26: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

26

Joshi, Aparna. Roh, Hyuntak. 2007. Context Matters: A Multilevel Framework For

Work team Diversity Reasearch. Reasearch in Personnel and Human Resourch

Management, Vol 26, 1-48. Elsevier Ltd.

Knight, Don. 1999. Top Management Team Diversity, Group Process, and Strategic

Consensus. Strategic Management Journal 20: 445-465. The Robert H. Smith

School of Business. University of Maryland. Collage Park. Maryland. U.S.A

Kozlowski, Steve W.J . Bell, Bradford S. 2001. Work Group and Teams in

Organizations. Cornell University ILR School.

Maryen, Andrei S. 2011. Tesis. Pengaruh Iklim Kreatif, Kepemimpinan

Transformasional dan Persepsi Keragaman Tim Terhadap Perilaku Kerja

Inovatif pada PT. Telkom Indonesia area Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

Mayasari, Desi. Syahlani Suci Paramitasari, Ahmadi. 2010. Peran Penambahan gaya

Kepemimpinan Transformasional dalam Mempresdiksikan Kinerja,

Organizational Citizenship Behavior, dan Sikap Bawahan Terhadap Atasan :

Studi Empiris Pada Perusahaan Peternakan BENEFIT. Jurnal Manajemen dan

Bisnis. Vol 14, No 1. hlm 13-21

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Pohan, Vivi Gusrini Rahmadani. Ancok, Djamaludin. 2010. Team Learning Ditinjau

dari Team Diversity dan Team Efficacy. Jurnal Psikologi. Vol 37, NO 2. Fakultas

Psikologi Universitas Sumatra Utara. Indonesia

Rath, Tom. Conchie, Barry. 2008. Stregths Based Leadership. New York, NY : Gallup

Press

Richard L Daft. 2003. Manajemen. Edisi kelima, Jakarta Erlangga.

Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat.

Jakarta

Sakharov Maryen, Andrey. 2011. Pengaruh Iklim Kreatif,

KepemimpinanTransformasional dan Persepsi Keragaman Tim Terhadap

Perilaku Kerja

Inovatif Pada PT. Telkom Indonesia Area Yogyakarta. Universitas Gajah Mada

Satori. Prof. Dr. Djam’an. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketiga.

Alfabeta. Bandung.

Page 27: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

27

Somech, Anit. 2009. The Effect of Leadership Style and Team Process on

Performance and Innovation in Funcionally Heterogeneous Teams. Journal of

Management.

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.

Srivastava, Abhishek. Bartol, Kathryn M. Locke, Edwin A. 2006. Empowering

Leadership in Management Teams: Effect On Knowledge Sharing, Efficiacy,

And Performance. Academy of Management Journal. Vol 49.No 6. 1239-1251.

West Virginia University. University of Maryland.

Zaccaro, Stephen J. L Rittman, Andrea. Marks, Michelle A. 2001: 451-483.Team

Leadership. The Leadership Quarterly. Florida University, Miami, FL, USA

Page 28: Pemimpin Dan Pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim (Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5664/3/T1_212009018_Full... · tim dapat melakukan perputaran peran pemimpin, tanggung

28

RIWAYAT HIDUP

Nama : Stephanie Tjoegito

NIM : 212009018

Alama Asal : Jl. Tebah II no 31-33 RT 013/ RW 003 Kebayoran baru,

Jakarta Selatan

Judul Skripsi : Pemimpin dan pengelolaan Keanekaragaman Dalam Tim

Riwayat Pendidikan : SD MELATI DON BOSCO Pondok Indah, Jakarta Selatan

Lulus Tahun 2003

SMP SERUNI DON BOSCO Pondok Indah, Jakarta Selatan

Lulus Tahun 2006

SMA SERUNI DON BOSCO Pondok Indah, Jakarta Selatan

Lulus Tahun 2009

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga 2009 -

2014

Pengalaman Organisasi: Panitia P3K kambing cup

Satgas “one for all”

Panitia P3K POM

Panitia “MONDAY” Management On Solidarity sebagai sie Wali

Pengalaman Seminar :Seminar Nasional Kewirausahaan “Great Man Have a Great

Minds” 2011

Kuliah Umum BRI 2011

Seminar “Prospek perdagangan Berjangka Komiditi sebagai

Alternatif Investasi” 2011

Dilema Kebijakan BBM 2012

Seminar Nasional Kewirausahaan “Inspire, Instructur, Improve :

Other Side of Business” 2012