pemrosesan alatword

8
A. Pemrosesan Alat Tiga langkah pokok dalam pemrosesan alat dan benda-benda lain dalam upaya pencegahan infeksi yaitu : - Dekontaminasi - Pencucian dan pembilasan - Desinfeksi tingkat tinggi(DTT) atau sterilisasi Setiap benda, baik instrumen metal yang kotor maupun sarung tangan memerlukan penanganan dan pemrosesan khusus agar : a. Mengurangi resiko perlukaan aksidental atau terpapar darah atau duh tubuh terhadap setiap pembersih dan ruang tangga. b. Membersihkan hasil akhir berkhualitas tinggi (umpamanya instrumen atau benda lain yang steril atau yang didesinfeksi tingkat tinggi (DTT). Adapun pemrosesan peralatan bekas pakai dapat dilihat pada bagan dibawah ini : a. Dekontaminasi (Pakai sarung tangan dan pelindung lain seperti kacamata, visors atau google) b. Cara yang diinginkan cara yang biasa diterima Sterilisasi DTT. B. Dekontaminasi 1. Definisi Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Proses yang membuat benda mati menjadi lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi HBV, HBC dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi. 2. Produk-produk dekontaminasi - Larutan klorin 0,5% dan 0,1% - Etil 70% - Alkohol - Bahan fenolik atau karbol 0,5% - 3% Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk mematikan virus hepatitis B dan HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi direndam dalam larutan klorin selama 10 menit. Namun daya kerja tersebut akan cepat mengalami penurunan sehingga larutan tersebut harus diganti paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat lebih kotor atau keruh.

Upload: davis-hendriko

Post on 20-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KDPK

TRANSCRIPT

A. Pemrosesan AlatTiga langkah pokok dalam pemrosesan alat dan benda-benda lain dalam upaya pencegahan infeksi yaitu :- Dekontaminasi- Pencucian dan pembilasan- Desinfeksi tingkat tinggi(DTT) atau sterilisasiSetiap benda, baik instrumen metal yang kotor maupun sarung tangan memerlukan penanganan dan pemrosesan khusus agar :a. Mengurangi resiko perlukaan aksidental atau terpapar darah atau duh tubuh terhadap setiap pembersih dan ruang tangga.b. Membersihkan hasil akhir berkhualitas tinggi (umpamanya instrumen atau benda lain yang steril atau yang didesinfeksi tingkat tinggi (DTT).Adapun pemrosesan peralatan bekas pakai dapat dilihat pada bagan dibawah ini :a. Dekontaminasi (Pakai sarung tangan dan pelindung lain seperti kacamata, visors atau google)b. Cara yang diinginkan cara yang biasa diterimaSterilisasi DTT.

B. Dekontaminasi 1. DefinisiDekontaminasi adalah langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Proses yang membuat benda mati menjadi lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi HBV, HBC dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.

2. Produk-produk dekontaminasi- Larutan klorin 0,5% dan 0,1%- Etil 70%- Alkohol- Bahan fenolik atau karbol 0,5% - 3%Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk mematikan virus hepatitis B dan HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi direndam dalam larutan klorin selama 10 menit. Namun daya kerja tersebut akan cepat mengalami penurunan sehingga larutan tersebut harus diganti paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat lebih kotor atau keruh.Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair.- % Larutan konsentratJumlah bagian air = -1% larutan yang diinginkanRumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari bubuk klorin kering.% Larutan konsentratJumlah bagian air = x 1000% konsentrat3. Tips-tips Dekontaminasi- Gunakan tempat plastik untuk dekontaminasi agar mencegah :1) Tumpulkan pisau (misal gunting) saat bersentuhan dengan container logam2) Berkaratnya intrumen reaksi kimia (elektrolisis) yang terjadi antara dua logam yang berbeda (misal intrumen dan wadah) bila direndam dalam air.- Jangan merendam intrumen logam yang berlapis elektro (artinya tidak 100% baja tahan gores) meski dalam air biasa selama beberapa jam karena akan berkarat.Setelah dekontaminasi, instrument harus segera di cuci dengan air dingin untuk menghilangkan beban organic sebelum dibersihkan secara menyeluruh. Jarum habis pakai dan semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik untuk dikubur. Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah didekontaminasi. Sekali instrument atau benda lainnya telah didekontaminasi maka selanjutnya diproses dengan aman.

C. Pencucian dan Pembilasan1. DefinisiPencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan.2. Perlengkapan / bahan-bahan untuk mencuci peralatan- Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks- Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi)- Tabung suntik (minimal ukuran 10mL; untuk membilas bagian dalam kateter termasuk kateter penghisap lendir.- Wadah plastik atau baja antikarat (stainless steel)- Air bersih- Sabun atau deterjen3. Kegunaan pencucian- Sebagai cara yang efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme terutama endospora yang menyebabkan tetanus pada peralatan dan instrument tercemar.- Sebagai langkah awal, sebelum instrument di sterilisasi atau didesinfeksi tingkat tinggi. Karena tidak ada prosedur sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang efektif tanpa melakukan pencucian terlebih dahulu (Porter, 1987).4. Tahap-tahap pencucian dan pembilasan- Pakai sarung tangan yang tebal pada kedua tangan- Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan yang tajam seperti gunting dan jarum jari).- Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik karet, jangan dicuci segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam.- Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati :1) Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran 2) Buka engsel gunting dan klem3) Sikat dengan seksama terutama dibagian sambungan dan pojok peralatan4) Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan5) Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih baik jika diperlukan dengan air dan sabun atau deterjen.6) Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih- Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain- Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0,5%) tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT. Karena peralatan yang masih basah akan mengencerkan larutan kimia dan membuat larutan menjadi kurang efektif.- Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau direbus atau di sterilisasi didalam otoklaf atau open panas kering tidak usah dikeringkan sebelum proses DTT atau sterilisasi dimulai.- Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan kemudian bilas secara seksama dengan menggunakan air bersih.- Gantungkan sarung tangan dan biarkan dengan cara di angin-anginkan.5. Tips-tips pencucian dan pembilasan- Gunakan sarung tangan saat membersihkan instrument dan peralatan- Gunakan pelindung mata (plasti, pelindung muka, googles atau kacamata) dan rok plastic jika ada, saat membersihkan alat untuk meminimalkan risiko cipratan cairan yang terkontaminasi pada mata dan badan. - Instrument harus dibersihkan dengan sikat yang lembut (sikat gigi bekas baik untuk digunakan) dalam air sabun.- Semprit (berbahan kaca atau plastic) saat akan digunakan kembali harus dilepas setelah didekontaminasi atau dibersihkan dengan air sabun.- Sarung tangan bedah harus dibersihkan dalam air sabun, kedua bagian dalam dan luar dibersihkan dan dicuci dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang tersisa.- Karet atau tabung plastik, misalnya tabung penghisap nasogatik atau proses kelahiran bila akan digunakan kembali harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci dan dikeringkan.- Endoskopi operasi (misalnya laparoskop) harus secara hati-hati dibersihkan karena pembersihan yang tidak benar merupakan penyebab utama masalah mekanis, begitupula dengan penularan infeksi kepada pasien berikutnya (Weber & Rutala, 201).- Untuk mencuci kateter (termasuk kateter penghisap lendir, lakukan tahap-tahap berikut ini :1) Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks pada kedua tangan.2) Lepaskan penutup wadah penempung lendir (untuk kateter penghisap lendir)3) Gunakan tabung suntik besar untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya tiga kali (atau lebih jika perlu) dengan air dan sabun4) Bila kateter menggunakan tabung suntik dan air bersih5) Letakkan kateter dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum dilakukan proses DTT.- Kateter harus didesinfeksi tingkat tinggi (DTT) secara kimiawi karena kateter bias rusak bila didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara direbus. KesimpulanTiga langkah pokok dalam pemrosesan alat dan benda-benda lain dalam upaya pencegahan infeksi yaitu dekontaminasi, pencucian dan pembilasan, desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan.

D.DTTDesinfeksi Tingkat Tinggi merupakan alternatif yang dapat diterima jikaperalatan untuk sterilisasi tidak tersedia. Proses DTT membunuhmikroorganisme ( termasuk bakteri vegetatif, tuberkolosis, ragi danvirus) kecuali beberapa endospora bacterial. DTT dapat diperoleh denganmerebus dalam air, mengukus ( dengan uap panas ) atau merendam alatdengan desinfektan kimiawi. Agar efektif semua langkah dalam setiapmetode perlu dipantau dengan seksama antara lain yaitu dengan melakukandekontaminasi dan pencucian peralatan sebaikbaiknya terlebih dahulu.Untuk peralatan perebusan sering kali merupakan metode DTT yang palingsederhana dan efisien.Macam-macam DTT:A. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan PengukusanPengukusan sarung tangan bedahn sebagai langkah akhir dalam pemrosesan sarung tangan dilakukan sejak lam di Indonesia dan Negara Negara Asean lainnya. Pada tahun 1994, penelitian Melntosh dkk membuktikan efektivitas proses ini.Keuntungan dan Kerugian DTT dengan PengukusanPengukusan dan perebusan duaduanya menggunakan panas untuk membunuh mikroorganisme. Pengukusan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan perebusan untuk proses akhir sarung tangan dan alat alat lain seperti kanula plastic dan semprit. Cara ini kurang merusak dan lebih efektif ditinjau dari sudut biaya. Misalnya, hanya diperlukan air 1 liter untuk mengukus sarung tangan dan instrumen, sedangkan untuk merebus diperlukan 4-5 liter. Juga perubahan warna alat karena kalsium dan logam berat lain yang terdapat pada pipa air tidak terdapat pada penguapan, karena uap hanya mengandung molekulmolekul air murni. Akhirnya walaupun perebusan dan pengukusan samasama mudah dilakukan, pengeringan sarung tangan yang direbus tidak praktis karena kontaminasi susah dicegah. Dengan pengukusan sarung tangan tidak perlu dikeringkan di luar karena ini tetap berada dalam kukusan, sehingga kemungkinan terkontaminasi kurang.Kekurangan pengukusan adalah kukusan yang tersedia umumnya kecil, sehingga hanya cukup untuk alatalat dalam jumlah terbatas. Agar cukup efektif, kukusan bagian bawah harus terisi cukup air agar tetap mendidih selama proses penguapan. Sebaliknya dandang yang cukup besar lebih mudah digunakan untuk peralatan logam dan tidak perlu dipantau sepanjang waktu.Langkah Kerja DTT dengan pengukusan Sarung tanganSetelah didekontaminasi dan dicuci bersih, sarung tangan ini siap untuk diDTT dengan pengukusan.1. Lipat pangkal sarung tangan sehingga mudah diletakkan tanpa terkontaminasi.2. Letakkan sarung tangan dalam panci berlubang. Lipatan sarung tangan menghadap keluar. Lima sampai 15 pasang sarung tangan dapat diletakkan pada setiap panci.3. Lakukan hal yang sama sampai ketiga panci terisi sarung tangan. Jangan menumpuk sarung tangan.4. Letakkan semua panci di atas panci bawah yang berisi air yang dididihkan.5. Siapkan panci kosong tanpa lubang di dekat sumber panas.6. Tutup panci dengan rapat dan didihkan air.7. Turunkan suhu sampai air tetap mendidih. Jika air mendidih secara perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan bahan bakar akan cepat habis.8. Sewaktu uap mulai keluar antara tutup dan panci, mulailah catat waktu.9. Kukus sarung tangan selama 20 menit.10. Angkat panci paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perlahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapt menetes, kemudian tutup panci berikutnya.11. Letakkan panci yang berisi sarung tangan di atas panci kosong.12. Letakkan penutup di atasnya hingga sarung tangan dingin dan kering tanpa terkontaminasi13. Dinginkan sarung tangan dalam panci selama 4-6 jamsebelum dipakai. Jika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab ( Setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan sarung tangan sulit dipakai atau digunakan )14. Pindahkan sarung tangan pada container menggunakan cunam DTT, jika sarung tangan tidak akan segera dipakai. Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat (sarung tangan bisa disimpan dalam panci pengukus yang berpenutup rapat). Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu. Sumber minyak diperlukan B. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan PerebusanPerebusan dalam air merupakan cara yang efektif dan praktis untuk DTT. Walaupun perebusan dalam air selama 20 menit akan membunuh semua bakteri vegetatif, virus, ragi dan jamur, perebusan tidak membunuh endospora, sehingga sterilisasi tidak dapat diperoleh.Langkah Kerja untuk DTT dengan perebusan:1. Dekontaminasi dan bersihkan semua alat yang akan diDTT2. Jika mungkin semua alat harus terendam dalam air atau permukaan air sedeemikian rupa sekurang- kurangnya 2,5 cm air di atas alat.3. Tutup rapat dan biarkan air mendidih serta berputar4. Kurangi panas pada keadaan air berputar. Air mendidih terlalu keras memboroskan minyak dan merusak alat.5. Mulailah mencatat waktu6. Rebus alat alat selam 20 menit7. Setelah merebus 20 menit, pindahkan alaty alat dengan cunam yang telah diDTT lebih dahulu. Jangan biarkan alat alat terus terendam dalam air, Karen sewakltu air mulai dingin, kuman dan partikel partikel masuk dalam container dan dapat mengontaminasi alat alat. ( Perkins, 1983 ).8. Pakailah alat alat dan benda lain segera, atau simpan dalam container yang telah diDTT dan tertutup rapat. Jika container basah ( karena air tertinggal di dasarnya ), gantilah dengan container yanmg kering dan dapat ditutup rapat.Tips MerebusRebus selama 20 menit dengan tempat merebus yang tertutup.Mulai catat waktun pada saat air mulai mendidihAlat alat logam harus terendam sempurnaJangan tambahkan sesuatu ke dalam pot setelah mulai pencatatan waktu.

C. Desinfeksi Tingkat Tinggi secara KimiawiWalaupun banyak bahan kimia tersedia di banyak Negara, empat desinfektan yaitu klorin, glutaraldehide dan perokside secara rutin digunakan sebagai bahan untuk DTT. Bahan bahan kimia ini dapat mencapai DTT jika benda benda yang akan didesinfeksi dibersihkan dahulu sebelum imersi . Pemilihan DTT didasrakan pada sifat- sifatbenda yang akan didesinfeksi, daerah yang digunakan dan petugas yang ada.Keuntungan dan KerugianKeuntungan: Larutan klorin bereaksi cepat dan efektif terhadap HBV,HCV dan HIV/AIHDS serta murah dan mudah didapatKerugiannya : larutan klorin > 0,5% dapat merusak logam.Langkah Kerja1. Dekontamionasi alat alat dan benda- benda lain yang terkontaminasi darah dan duh tubuh, bersihkan dan keringkan sebelum ditempatkan dalam larutan desinfektan2. Celupkan semua benda dalam larutan DTT3. Kocok selama 20 menit4. Pindahkan alat alat dengan menggunakan cunam atau sarung tangan DTT atau steril5. Bersihkan dengan air matang 3x dan keringkan di udara6. Segera dipakai atau disimpan dalam container yang kering dan telah diDTTKESIMPULANDTT merupakan satu-satunya cara alternative bila peralatan untuk sterilisasi tidak ada. Desinfeksi Tingkat Tinggi dapat dilakukan angtara lain dengan perebusan, pengukusan dan kimiawi. Masing- masing metode memliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemrosesan sarungt tangan dengan DTT paling efektif menggunakan penguapan.