pena majalah taran · kawasan lampung. tidak tanggung-tanggung, lahan mereka di sumatra itu...

26
MAJALAH PENATARAN E D I S I 0 2 T A H U N 2 0 1 9 www.blitarkab.go.id Launching Logo Hari Jadi Blitar 695 DIRGAHAYU BLITAR ke 695

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAJALAH

PENATARAN

E D I S I 0 2 T A H U N 2 0 1 9www.blitarkab.go.id

Launching Logo Hari Jadi Blitar 695

DIRGAHAYU BLITAR ke 695

embaca yang budiman,

Pselamat berjumpa lagi dengan Majalah Penataran. Edisi kali

ini merupakan edisi spesial. Hadir di tengah-tengah Resepsi Hari Jadi Kabupaten Blitar ke 695, setelah masyarakat melaksanakan Kirab Budaya Hurub Hambangun Praja dari kecamatan ke kecamatan.

Tanpa terasa pula, pimpinan daerah kita yaitu pasangan Bupati Drs Rijanto dan Wabup Marhaenis Urip Widodo sudah memasuki Tahun ke 4 masa kerjanya. Dan Tahun 2020 d e p a n , h a r u s m e n g a k h i r i jabatannya. Inilah kesempatan yang bagus bagi Majalah Penataran untuk membeberkan hasil pencapaian sejak tahun 2016 lalu. Pasalnya majalah ini selalu menguntit aktivitas pimpinan daerah, dalam tugas-tugas besar yang dilaksanakan untuk masyarakat.

Oleh sebab itu, liputan kali ini akan menampilkan capaian kinerja di bidang penanaman investasi, perkembangan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM, pembangunan infrastuktur, dan pertumbuhan kepariwisataan di Kabupaten Blitar.

Hebatnya, investasi yang hadir di Kabupaten Blitar, tidak berbentuk industri besar dalam bentuk fabrikan yang berpotensi menghasilkan polutan kimia. Tetapi industri agro yang berbasis kekuatan alam dan sumberdaya petani. Maka ekosistem pun akan tetap berjaga, dan tidak terancam terjadinya syok cultural.

UMKM yang berkembang dalam kurun 3,5 ini pun berbasis pada tradisi lokal. Usaha-usaha indutri rumah tangga, yang kemudian menggeliat dengan omzet besar hingga memperlebar jangkauan wilayahnya ke luar negeri. Sebut saja seperti industri makanan olahan dan cindera mata.

Pembangunan infrastuktur pun menitik beratkan pada fungsi membantu terlaksana jalur-jalur p r o d u k s i . V i s i n y a a d a l a h mempermudah angkutan barang dan jasa, menuju kawasan-kawasan terpencil yang selama ini mengalami kesulitan dalam urusan transportasi. Sektor parisiwisata pun terkena imbas efek domino tadi. Jalan-jalan bagus di pedesaaan, terutama yang mengarah pada ob jek-ob jek destinasi wisata, mempermudah d a l a m p e m b a n g u n a n kepariwisataan.

Sajian liputan Majalah Penataran ini bag ikan ka lad ioskop k iner ja Drs.Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang memasuki tahun pemerintahan ke 4. Tinggal 1 tahun saja untuk melengkapi, bagian-bagian yang masih menjadi pekerjaan rumah. Capaian ini tentu menjadi modal bagus bagi masyarakat Kabupaten Blitar di masa-masa mendatang. Tahun 2020 akan berlangsung P i l k a d a S e r e n t a k , d i m a n a Kabupaten Blitar akan mengikuti untuk kali kedua, setelah sukses menjadi perintis Pilkada Serentak tahun 2015 lalu.

Bahkan merupakan event bersejarah

bagi Indonesia, karena di Kabupaten Blitar terjadi ‘pilihan bumbung kosong’ karena hanya diikuti oleh calon tunggal yaitu pasangan Drs. Rijanto – Marhaenis U. Widodo. Siapakah pemimpin-pemimpin di masa depan, biarlah masyarakat y a n g m e n e n t u k a n . M a j a l a h Penataran tetap akan menjadi media in te rna l yang cerdas . Ya i tu mewar takan pe rkembangan-perkembangan yang terjadi di masyarakat, dan menjadi corong birokrasi yang bergerak dinamis menjadi public server yang makin maju.

2 3

ALAMAT REDAKSIDinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar. Jl. Sudanco Supriyadi Nomor 17 Blitar. Telp./Fax (0342) 555955 Email : [email protected]

Redaksi Majalah Penataran menerima kiriman naskah, opini, esai, features, laporan ilmiah, dan bentuk tulisan lain. Naskah minimal 3 halaman kwarto, dilengkapi foto copy identitas diri, dikirim dalam bentuk flash disk, CD maupun tulisan ke alamat email : [email protected] atau ke alamat Redaksi Majalah Penataran. Redaksi tidak mengembalikan bahan-bahan yang telah dikirim. Redaksi berhak melakukan editing sesuai kebutuhan, sepanjang tidak mengubah isi.

Pelindung : Drs. H. RIJANTO, MM., MARHAENIS URIP WIDODO, S.Sos. Penasehat : Drs. TOTOK SUBIHANDONO, M.Si

Penanggung Jawab : EKO SUSANTO, ST. M.Si Pemimpin Redaksi : MURLINA, S.Sos, MM.Redaktur : Drs. LULUK ISMOJO, M.Si,

Editor : CATUR HARI NUGROHO, ST Redaktur Pelaksana : ANTOK PURWANTO, HENDRA NOVARIADI, M. ENDRA PRASETYA

Anggota : DWI AGUS SANTOSO, ST., ASYIK FAUZI, ST, IRIYANTO ADJI, ST.

Info Redaksi ………………………….………......… 2Daftar Isi …….……………………………………..... 3

Dirgahayu Blitar ke 695............................…. 4PT Greenfield Indonesia........................................... 6Bupati Nyoblos Dekat Rumah.................................. 8PT. NSA, Tanam Pisang di Blitar Utara..................... 10Omah Jenang Edukasi Kuliner.................................. 12Blendi Moys Go Internasional................................... 14Tas Rajut untuk Ekspor............................................. 16

Bangun RSUD di Srengat.......................................... 18Jalur Pansela Mulai Dibangun................................... 20Blitar Will Soon Have................................................. 22 Pasar Baru Kanigoro lebih Tertata............................ 24 RTH Baru di Kanigoro................................................ 26Jalur Baru Lebih Nyaman........................................... 28Jalan Utama Diperlebar.............................................. 30The Government Blitar Expanded The Main Road .… 32Kampung Coklat.….................................................... 34Indah Nian Spot Wisata Bukit Bunda.....................…. 36 Blitar Park, Wisata dan Edukasi Masa Kini........……. 38 Pesona Pantai Pasir Putih ......................................... 40Katakan Cinta di Kaloka............................................. 42Menikmati Pesona Air Terjun Selokajar..........……..… 44Meneropong Indahnya Pesona Alam Blitar................ 46Yuk, Berwisata di Arung Jeram Sukawati......……..... 48

Etos Masyarakat yang Bahagia.......................................... 51

4 5

Diamond (Sirah Kencong, Pantai dan Candi). Selain itu ada pula Ikan Koi besar yang melingkari angka 695. Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto MM. saat melaunching logo Hari Jadi Blitar 695 mengatakan, rasa bangganya dengan diluncurkanya logo sebagai simbol yang mewakili potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar. Harapannya, setelah acara launching logo ini bisa menjadi semangat untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan Hari Jadi Blitar agar tetap Kawentar. “Semoga dengan dilaunchingnya logo ini akan menambah semangat masyarakat hingga ke desa-desa untuk berperan aktif dalam peringatan Hari Jadi Blitar 695,” katanya Drs. H. Rijanto, MM juga berharap dengan momentum peringatan hari jadi Blitar ke- 695 tahun 2019 bisa menjadi daya tarik wisata agar datang ke Blitar. Di samping itu juga sebagai ajang untuk

melestarikan budaya. “Momentum peringatan hari jadi ini, wisata yang ada di Kabupaten Blitar semakin diminati oleh wisatawan, baik lokal, nasional maupun internasional,” katanya.

Dalam peringatan Hari Jadi Blitar ke- 695, Pemerintah Kabupaten Blitar menyusun beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya diawali launching logo hari jadi, ziarah leluhur, festival Penataran, festival kuliner nusantara, pameran keris, festival panji nusantara tingkat nasional dan masih banyak kegiatan lainnya, dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit. “Semoga dengan moment ini bisa meningkatkan semangat gotong royong dalam membangun Kabupaten Blitar lebih baik lagi, serta diharapkan ekonomi masyarakat bisa meningkat,” terang Bupati Rijanto.(hend)

emerintah Kabupaten Blitar telah

Pmeresmikan logo untuk Hari Jadi Blitar di Amphitheater Penataran

pada Kamis (27/6) lalu. Launching logo ini dihadiri Bupati Blitar Drs. Rijanto, MM, S e k r e t a r i s D a e r a h , j a j a r a n Forkompimda, SKPD, Pengrajin Batik, Penggiat Usaha Mikro, dan Kepala BUMD.

Logo Hari Jadi Blitar terdapat Triangle

6 7

Edgar Colins as CEO of Austasia Dairy Group stated that he was interested in building this company, because Blitar has good potential. Among other things, reliable dairy farmers in the Wlingi region, and good temperatures in the Ngadirenggo area.

''We are enthusiastic to build the Greendield Dairy Institute Foundation here,'' he said to the media crew. In this

program, no less than 800 farmers are trained, to understand the methodology of modern dairy farming.

Greenfield, which is a quality milk brand, applies high standards to produce maximum quality milk. Among them are the application of automatic milking technology, closed cow cage technology with hybrid fans, long day lighting k

methods, so that milk productivity is always optimal.

It is not surprising that the milk produced by this company is sold in Hong Kong, Singapore, Malaysia, Brunei, and rich countries that can afford to buy milk at high prices. While 20 percent of the company 's product ion is used domestically, especially in big cities.

Regent Rijanto invited the public to appreciate the presence of this large company. ‘’During this time Wlingi has contributed greatly to milk production, namely through cooperatives of milk cooperatives that have been around for a long time. Take advantage of PT Greenfield's information and technology so that it can develop traditional milk production,” said the Regent.

he regent of Blitar Drs Rijanto gave

Tway to the development of modern investment in the milk producing in

Wlingi. Moreover, global companies are moved to invest their shares in Blitar Regency, namely PT Greenfield Indonesia, which is building modern farms in Ngadirenggo Village, Wlingi District, Blitar Regency.

The regent is not worried that competition will occur, considering that between local dairy farmers and Greenfield already have a different market share. He said he was optimistic that the Greenfield Institute would transmit its knowledge to the development of milk production in Blitar in the future. (Pur)

epemimpinan Bupati Blitar Drs

KRijanto memberi jalan bagi berkembangnya investasi modern

di kawasan produsen susu di Wlingi. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan global tergerak menanamkan sahamnya di Kabupaten Blitar, yaitu PT Greenfield Indonesia yang membangun peternakan mode rn d i Desa Ngad i renggo , Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Edgar Colins selaku CEO Austasia Dairy Group menyatakan tertarik membangun perusahaan ini, karena Blitar memiliki potensi yang bagus. Antara lain, petani susu yang handal di kawasan Wlingi, dan

suhu yang bagus d i kawasan Ngadirenggo.

‘’Kami antusias untuk membangun Greenfield Dairy Institute Foundation di sini,’’ ujarnya kepada awak media. Dalam program ini, dilatih tidak kurang 800 petani, untuk memahami metodologi peternakan ternak susu yang modern.

Greenfield yang merupakan merek susu berkualitas, menerapkan standar tinggi untuk menghasi lkan susu yang berkualitas maksimal. Di antaranya penerapan teknologi pemerah susu otomatis, teknologi kandang sapi

tertutup dengan kipas hibrida, metode p e n c a h a y a a n l o n g d a y, a g a r produktivitas susu selalu optimal.

Tidak mengherankan susu yang dihasilkan perusahaan ini, laku di kawasan Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei, dan negara-negara kaya yang mampu membeli susu dengan harga mahal. Sedangkan 20 persen produksi perusahaan ini dipakai dalam negeri, terutama di kota-kota besar.

Bupati Rijanto mengajak masyarakat untuk mengapres ias i kehadi ran perusahaan besar ini. ‘’Selama ini Wlingi

sudah memberi andil besar dalam produksi susu, yaitu melalui koperasi-koperasi susu yang sudah ada sejak dulu. Manfaatkanlah informasi dan teknologi PT Greenfield ini, agar bisa mengembangkan produksi susu tradisional,’’ kata Bupati.

Bupati tidak cemas bakal terjadi persaingan, mengingat antara petani susu lokal dengan PT Greenfield sudah memiliki pangsa pasar yang berbeda. Pihaknya jutsru optimis, Greenfield Institute akan menularkan ilmunya bagi perkembangan produksi susu di Blitar di masa mendatang. (Pur)

98

Bupati Blitar, Drs. Rijanto menyambut baik kehadiran perusahaan yang bergerak di bidang agro ini, karena menyebot tenaga kerja di pedesaan. ‘’Masyarakat pedesaan yang sebagian besar berprofesi petani, sangat cocok bekerja di perusahaan seperti PT NSA ini,’’ tutur Bupati.

J i k a l a u P T N S A i n g i n t e r u s mengembangkan perluasan areal tanam, masih terbuka kemungkinan bekerjasama dengan penduduk, misalnya dengan pola kemitraan. Bisa saja, penduduk menanam pisang cavendish di pekarangan mereka, kemudian panennya disetor kepada perusahaan. (Pur)

mengembangkan usahanya.

PT NSA melebarkan sayap d i Kabupaten Blitar, setelah perusahaan itu sukses melakukan produksi di kawasan Lampung. Tidak tanggung-tanggung, lahan mereka di Sumatra itu mencapai 48 ribu hektar. Produk pisang cavendish ini adalah dikalengkan guna memenuhi bahan baku untuk kerjasama mereka dengan perusahaan di luar negeri. Kabupaten Blitar menarik minat mereka, karena telah tanahnya terbukti bagus untuk tanaman buah-buahan. Kawasan Blitar utara mampu menghasilkan kakao yang bagus, manggis, duren, dan sebagainya.

nvestor di bidang agrobisnis,

Im e n d a p a t p r i o r i t a s u n t u k mengembangkan usahanya di

Kabupaten Blitar. Kesuburan tanah di Blitar Utara, dilirik perusahaan pisang. PT NSA atau Nusantara Segar Abadi, sudah beberapa tahun melakukan budidaya tanaman pisang cavendish di kawasan Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Lahan pisang terhampar di radius 100 hektar di punggung Gunung Kelud sektor selatan. Inilah perusahaan yang memadukan antara kesuburan lahan dengan potensi sumberdaya petani desa. Tiga tahun belakangan ini, perusahaan tersebut menunjukkan kinerja bagus dalam

Investors in the field of agrobusiness, get priority to develop their business in Blitar Regency. NSA found the perfect place in North Blitar for banana planting. NSA or Nusantara Segar Abadi, has been cultivating Cavendish bananas for several years in the area of Gadungan Village, Gandusari District, Blitar Regency.

Banana fields lie in a radius of 100 hectares on the back of Mount Kelud in the southern sector. This is a company that combines land fertility with the potential of rural farmers. In the past three years, the company has shown good performance in developing its business.

NSA expanded in Blitar Regency, after the company succeeded in producing in the Lampung area, which reached 48 thousand hectares. This Cavendish banana product is canned to fulfill the raw material for their cooperation with overseas companies.

Blitar Regency attracts their interest, because the land has proven to be good for fruit trees. North Blitar area is able to produce good cocoa, mangosteen, durian, and so on.

Blitar Regent Drs Rijanto welcomed the presence of a company engaged in the agro-sector, because it involved many labor in the countryside. ’'The rural communities, most of them are farmers, are very suitable to work in companies like NSA,' said the Regent.

If NSA wants to continue to develop the expansion of the planting area, it is still possible to cooperate with the population, for example in partnership. It could be, the residents planted Cavendish bananas in their yard, then the harvest was paid to the company. (Pur)

NSA: A New Agrobusiness for Banana Planting in North Blitar

10 11

nvestors have just helped strengthen the Regency's

Iposition to take part in strengthening national sugar production. The entry of Rejoso Manis Indo (RMI) in

Blitar Regency, is a form of readiness to contribute to increasing high quality production of 1,600 tons per day. This is in line with the ideals of sugar self-sufficiency that President Jokowi echoes for the coming 2020.

This optimistic attitude was conveyed by the Secretary General of the Ministry of Agriculture, Syukur Iwantoro in his official statement on Saturday (01/30/2019).

"I think sugar self-sufficiency in 2020 can be realized. This increase in production is also part of what President Joko Widodo expected in accordance with Nawacita's mandate. What is clear, the ability of domestic production must increase from the initial amount of only 2 million tons to many times,” he said.

RMI has mapped sugar cane land that has been used to

Investor baru ikut memperkuat posisi Kabupaten untuk ikut ambil bagian memperkuat produksi gula nasional. Masuknya PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Kabupaten Blitar, adalah bentuk kesiapan untuk turut meningkatkan produksi gula kualitas tinggi sebanyak 1.600 ton perhari. Ini sejalan dengan cita-cita swasembada gula yang didengungkan Presiden Jokowi untuk tahun 2020 mendatang.

Sikap optimis itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro dalam keterangan resminya, Sabtu (30/1/2019) lalu.

“Saya kira swasembada gula pada tahun 2020 bisa terwujud. Peningkatan produksi ini juga bagian dari yang diharapkan Presiden Joko Widodo sesuai amanat Nawacita. Yang jelas, kemampuan produksi dalam negeri harus meningkat dari jumlah awal yang hanya 2 juta ton menjadi berlipat-lipat,’’ tuturnya.

PT Rejoso Manis IndoPT RMI sudah memetakan lahan tebu yang sudah digunakan mencapai 18.000 hektar di seluruh Kabupaten Blitar. Jumlah lahan ini, berdampak pada beroperasinya truk pengangkut sebanyak 1500 unit. “Kemudian perusahaan ini juga menyerap tenaga kerja organik sebanyak 1.800 orang dan non organik sebanyak 5.000 orang. Pabrik ini menguntungkan banyak pihak, termasuk akan adanya restoran, kos kosan, warung, dan sebagainya,” tandasnya.

Direktur Utama PT RMI, Hans Falita Hutama, berharap keberadaan pabrik mampu meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Blitar menjadi lebih baik. Apalagi sistem transaksi yang diterapkan adalah pola beli putus. Terlebih, Kabupaten Blitar adalah salah satu sentra perkebunan tebu terbesar.

“Selama ini petani dibuat susah. Karena kalau mau jual hasil panennya, harus kirim ke pabrik yang jauh ke luar Kabupaten Blitar. Padahal Blitar ini gudangnya tebu terbesar di Indonesia,”ujarnya. (Pur)

reach 18,000 hectares in the entire Blitar Regency. This amount of land has an impact on the operation of 1500 trucks.

"The company also absorbs 1800 organic workers and 5000 non-organics. This factory benefits many parties, including the existence of restaurants, boarding houses, stalls, and so on,"he said.

President Director of RMI, Hans Falita Hutama, hopes that the existence of the plant can improve the welfare of sugar cane farmers in Blitar for the better welfare. Moreover, the transaction system that is implemented is a broken buying pattern. Also, Blitar Regency is one of the biggest sugar cane plantation centers.

"So far, farmers have been made difficult (by the system). Because if you want to sell the harvest, you have to send it to a factory far outside Blitar Regency. Even though this Blitar is the largest sugar cane warehouse in Indonesia, “he

12 13

nilah UMKM yang mampu merubah

Idapur menjadi destinasi wisata kuliner. ‘’Omah Jenang Blitar’’ di

Rejowinangun, Kademangan, Blitar, berhasil menyedot minat pelancong dan sekaligus menjajakan produk panganannya secara cerdas.

Tiap minggu, tidak kurang 1.000 orang mendatangi Omah Jenang, untuk melihat dan berpraktek langsung ngudheg jenang. Meskipun namanya popular sebagai pembuat jenang, tapi di tangan manajer Hendri Sinyo, usaha ini bisa menciptakan madumongso, wajik klethik, dan jenang ketan yang khas.

Usaha ini semula dirintis almarhum Haji Nyoto sejak tahun 1985. Pengalaman itu dilanjutkan generasi penerusnya, dengan wawasan dan

strategi bisnis yang lebih fresh. Omah Jenang tidak segan-segan ikut pameran di Makasar, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Yogyakarta, dan sebagainya.

Hendri Sinyo mengisahkan, ia pernah mengikuti seleksi produk yang diselenggarakan Pemprov Jatim, karena ada permintaan ekspor produk panganan. Omah Jenang lolos dalam seleksi itu, dan sekarang memiliki kesibukan baru yaitu mengemas madumongso untuk diekspor. Berbekal sertifikat Standar ISO, akhirnya Omah Jenang yang dioperasikan oleh 30 tenaga handal, mampu melayani edukasi wisata kepada tamu-tamu yang berkunjung ke sana. Bupati Rijanto menyatakan kebanggaannya, di tangan kaum milenial, akhirnya Omah Jenang menjadi pelopor bisnis jajanan. (pur)

in Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Yogyakarta and so on.

Hendri Sinyo told that he had participated in product selection held by the East Java Provincial Government, because there was a demand for export of confectionary products. Omah Jenang passed the selection, and now has a new schedule, which is to pack “Madumongso” for export.

Armed with a certificate from ISO Standard, finally Omah Jenang, which is operated by 30 reliable personnel, could serve tourism education to guests visiting there.

The regent of Rijanto expressed his pride, in the hands of millennials, finally Omah Jenang became the pioneer of the hawker business. (pur)

ne of UMKM successfully turns a

Okitchen into a culinary tourist destination. ’'Omah Jenang

Blitar' in Rejowinangun, Kademangan, Blitar, successfully attracted the interest of travelers and at the same time sold its snack products smartly.

Every week, no less than 1,000 people came to Omah Jenang, to see and pract ice immediately, “Ngudheg Jenang”. Despite its popular name as a maker of Jenang, but in the hands of manager Hendri Sinyo, this business can create “Madumongso”, “Wajik Klethik”, and a typical sticky rice jenang.

This business was originally pioneered by the late Haji Nyoto since 1985. The experience was continued by his next generation, with more fresh business insights and strategies. Omah Jenang did not hesitate to take part in exhibitions

14 15

Inilah UMKM asli Blitar yang berhasil menembus pasar internasional. Bisnis kuliner, berbasis makanan sayur kegemaran masyarakat Blitar yaitu blendi yang terkenal super pedas. Bupati Blitar, Drs Rijanto MM, menyatakan gembira, ada makanan tradisional Blitar akhirnya menjadi ikon baru.

Blendi Moys saat ini memiliki outlet resmi di Banggle, Kanigoro, Blitar. Mengusung tagline ‘’development of blendi’’, warung wisata ini secara rutin mengirim sayur blendi ke Hongkong, Taiwan, dan sekitarnya.

Catharine, manajer Blendi Moys berhasil mendongkrak bisnisnya mendunia, setelah berhasil menciptakan varian-varian panganan blendi. Jika masyarakat Jawa mengenal blendi hanya berbahan baku tewel dan rebung, maka Catharine berhasil meracik blendi berbahan cumi, ikan asap, ikan asin, usus, uritan, daging, krecek, dan sebagainya.

Butuh waktu selama 11 tahun bagi Cathaterine untuk bisa menguasai teknik membuat blendi itu. Dimulai dari jualan di warung kaki lima, hingga memiliki outlet di 5 tempat. Puncaknya, Blendi Moys masuk nominasi 30 besar dalam ajang Food Star Up Indonesia yang diselenggarakan Badan Kreatif Nasional Tahun 2018.

Sejak itu, Blendi Moys tampil di p a m e r a n - p a m e r a n b e r s k a l a internasional, seperti Inter Food, Habibie Exfo, dan sejenisnya. Produk olahan di pasar internasional, dikemas dalam bentuk besek yang bertahan hingga 3 bulan. Sedangkan dalam bentuk botol, dipasarkan di Singapura hingga mampu bertahan 1 tahun. Dari ajang-ajang pameran itulah, Blendi Moys bertemu dengan distributor dan eksportir kuliner yang membawa bisnis blendi ke pasar global. (pur)

outlet in Banggle, Kanigoro, Blitar. Carrying the tagline ‘'Development of Blendi', this tourist shop routinely sends the product to Hong Kong, Taiwan and surrounding areas.

Catharine, the manager of Blendi Moys managed to boost his business worldwide, after successfully creating variants of Blendi snacks. If the Javanese people recognize Blendi only when raw materials are made of young jackfruit and bamboo shoots, then Catharine managed to mix Blendi made from squid, smoked fish, salted fish, intestines, would chicken eggs, meat, Krecek, and so on.

It took Catharine for 11 years to be able to master the Blendi making technique.

Starting from selling at street vendors, to having outlets in 5 places. The peak, Blendi Moys was nominated for the top 30 in the Food Star Up Indonesia event held by the National Creative Agency in 2018.

Since then, Blendi Moys has appeared in international scale actors, such as Inter Food, Habibie Expo, and the like. For having processed products on the international market, Blendi is packaged in the form of Besek which lasts up to 3 months. While in the form of bottles, which is marketed in Singapore, to be able to last 1 year. From these exhibitions, Blendi Moys met with culinary distributors and exporters who brought the Blendi business to the global market. (Pur)

One of the products in Blitar have successfully entered the international market. The culinary business, based on vegetable food, is a favorite of Blitar people, namely Blendi, which is famous for being super spicy. Blitar Regent, Drs Rijanto MM, expressed his happiness for Blitar traditional food finally became a new icon.

Blendi Moys currently has an official

16 17

kemari, agar bisa menguasai teknik-teknik rajut yang kreatif.

Dimulai tahun 2012 ketika ia memiliki banyak waktu kosong. Perlahan tapi pasti, rajutan garapannya diminati pembeli. Ia memberanikan diri ikut Pameran Batik Bordir Fair 2018, lalu Jatim Fair 2018, Apkasi Fair, dan sebagainya. Pertemuannya dengan sesama penggiat tali rajut membuahkan hasil.

Order mulai berdatangan. Ia mulai kewalahan, ketika permintaan dari

berbagai daerah di Indonesia mulai membanjir. Ia menggerakkan emak-emak di sekitarnya, untuk memenuhi derasnya permintaan itu. ‘’Saya tidak menyangka, ada distributor dari Singapura dan Hongkong memesan untuk penyediaan souvenir di sana,’’ tutur Alfi. Sayap sudah dikepakkan, maka ia tidak segan-segan memberi pelatihan kesana-kemari. Tujuannya memperbanyak warga untuk ngeh pada ketrampilan ini. Dengan demikian, ia s e m a k i n m u d a h m e n d a p a t k a n t a m b a h a n u n t u k p e m e n u h a n permintaan pasar. (Pur)

One thing: mom-and -pop's business turned out to be a big business. This is the greatness of the UMKM named ‘’Kreasi Rajut DA’’ Blitar. Not just ordinary knit, but its creative techniques made the work can be sold on large store shelves in big cities and abroad.

The products of this knitting rope business include wallets, tissue containers, slippers, bags, all of which are made of rope. According to Alfi, the manager, the staff study in many places around in order to master creative knitting techniques.

Started in 2012 when he had a lot of free time, slowly but surely, the knit has been demanded by many buyers. He was brave enough to join the Batik Bordir Fair 2018 Exhibition, the 2018 East Java Fair, Apkasi Fair, and so on. His meeting with fellow knit rope activists paid off.

He began to be overwhelmed to customers’ demand, when requests from various regions in Indonesia began to flood. He invites many women in his neighbor to help him fulfill the heavy demand as mom-and-pop business.

‘'I did not expect, there were distributors from Singapore and Hong Kong ordering for the supply of souvenirs there,” Alfi said. The wings have been flapped, so he doesn't hesitate to train in everywhere around. The goal is to increase the number of residents to pursue these skills. Thus, it is increasingly easy to get additions to meet market demand. (Pur)

saha emak-emak berubah jadi

Ubisnis besar. Inilah kehebatan UMKM yang bernama ‘’Kreasi

Rajut DA’’ Blitar. Tidak sembarang rajut, tetapi dibuat dengan teknik kreatif s e h i n g g a g a r a p a n n y a m a m p u bertengger di rak-rak toko besar di kota besar hingga luar negeri.

Produk usaha tali rajut ini antara lain dompet, wadah tisu, sandal, tas, yang semuanya berbahan dasar tali kur. Menurut manajer Alfi, pihaknya tidak segan-segan untuk belajar kesana-

18 19

with 100 rooms. Srengat Hospital will be equipped with an outpatient room, inpatient care, operating room, ICU, and laboratory. Other supporting buildings were also built mosques, parking lots, dormitories and official houses.

The existence of Srengat regional public Hospital further facilitates access to public health services in western Blitar in particular. As well as making it easier for the community to get quality, quality and affordable health facilities. (Hend)

litar District Government seeks to improve health services

Bby building a new regional public hospital in West Blitar. This hospital was built in two stages, in 2018 and in 2019.

The construction of this RSUD costs around Rp.180 billion from the Regional Budget of Blitar Regency in 2018 and 2019.

This Srengat hospital was built to the standard of C Class Hospital with the service of four basic specialists, namely pediatricians, obstetrics and gynecologists, internal medicine specialists, and surgeons. This new building will have four floors

emerintah Kabupaten Blitar berupaya untuk meningkatkan layanan kesehatan.

PHal ini dibuktikan dengan dibangunnya RSUD baru yang berada di Blitar barat.

Rumah sakit ini dibangun selama dua tahap. Yakni dimulai tahun 2018 dan dirampungkan pada 2019 tahun ini. Pembangunan RSUD ini menelan biaya sekitar Rp 180 milyar dari dana APBD Kabupaten Blitar tahun 2018 dan 2019. Rumah sakit di Srengat ini dibangun dengan standar RSUD kelas C dengan pelayanan empat spesialis dasar, yakni spesialis anak, obstetri dan ginekologi, spesialis penyakit dalam, serta spesialis bedah.

Bangunan baru ini memiliki 4 lantai dengan 100 kamar. RSUD Srengat akan dilengkapi dengan ruang rawat jalan, rawat inap, ruang operasi, ICU, dan laboratorium. Gedung penunjang lainnya juga dibangun yakni masjid, parkir, asrama, dan rumah dinas.

Keberadaan RSUD Srengat ini, semakin memudahkan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Blitar bagian barat khususnya. Serta mempermudah masyarakat dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang berkualitas, bermutu dan terjangkau. (hend)

20 21

mengerjakan Jalur Pansela Lot 7 yang ada di Kabupaten Blitar,” katanya. Dia mengaku, proses lelang Pansela diikuti kontraktor nasional, BUMN, dan kontraktor asal luar negeri.

Pembangunan proyek Pansela akan dimulai Bulan Agustus 2019 ini. Proyek Pansela di Kabupaten Blitar merupakan bagian dari pembangunan jalur Pansela sepanjang 677,49 kilometer yang ada di Jawa Timur. Jalur Pansela menjadi harapan baru pengguna jalan di tengah padatnya jalur pantai utara (pantura). (Hend)

alur Lintas Selatan atau dikenal dengan Jalur

JPantai Selatan (Pansela) akan segera diwujudkan pemerintah. Jalur Pansela Lot 7

yang ada di Kabupaten Blitar akan dilaksanakan selama 30 bulan dengan memotong gunung dan hutan. Di Kabupaten Blitar sepanjang 12,85 km akan dibangun jalur Pansela.

Kabid Pembangunan dan Pengkajian Jalan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya Ir. T. Yuliansyah, ST. MT., mengatakan, Jalur Pansela akan segera dikerjakan. “Kita sudah mendapat pinjaman dari Bank di Jeddah, Arab Saudi untuk

Sum

ber:

kom

pas.

com

22 23

The Southern Cross Line, otherwise known as the South Coast Line (Pansela), will soon be realized by the government of Blitar. The Pansela Lot 7 Line in Blitar Regency will be carried out for 30 months by cutting mountains and forests with 12.85 km long.

Head of Development and Assessment of Roads, Central for Implementation of National Road VIII Surabaya Ir. T. Yuliansyah, ST. MT., said, the Pansela Line will be done soon. "We have got a loan from a bank in Jeddah, Saudi Arabia

to work on the Pansela Lot 7 Line in Blitar," he said. He admitted that the Pansela auction process was followed by national contractors, BUMNs, and contractors from abroad.

The construction of the Pansela project will begin this August 2019. The Pansela project in Blitar Regency is part of the construction of the 677.49-kilometer Pansela line in East Java. The Pansela Line is a new hope for road users in the middle of the tightly crowded northern coastline (Pantura). (Hend)

24 25

The Blitar Regency Government through the Office of Industry and Trade continues to improve the economy of Blitar Regency. One of them is by building modern traditional markets in several regions in Blitar Regency. The new Kanigoro market occupies land that was previously a field.

The construction of the new Kanigoro Market provides new hope for old

market traders. Traders will occupy new and more modern houses built on 19,913 square meters of land. This new market in Satriyan will replace the old market in Kanigoro Sub-District. The location of the old market in the center of the new city of Kanigoro will later be converted into a Green Open Park.

Head of Disperindag of Blitar Regency, Puguh Imam Susanto, revealed that to

build a new market in Kanigoro a budget of Rp. 5.8 billion has been prepared from the Blitar District General Allocation Fund (DAU) in 2018. Construction of the first phase will only be built where Kanigoro has is an area of 3,358 square meters. Furthermore, the construction will be continued in 2019 including the construction of fences, installation of paving, and other supporting facilities such as toilets and parking. (hend)

emerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Perindustrian dan

PPerdagangan terus meningkatkan perekonomian Kabupaten Blitar. Salah satunya dilakukan dengan membangun pasar tradisional modern

di beberapa wilayah di Kabupaten Blitar. Salah satunya membangun Pasar Kanigoro yang baru di Kelurahan Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Pasar baru Kanigoro tersebut menempati lahan yang sebelumnya merupakan lapangan.

Pembangunan Pasar Kanigoro baru ini memberikan harapan baru bagi para pedagang pasar lama. Para pedagang akan menempati hunian baru yang lebih modern yang dibangun di atas lahan seluas 19.913 meter persegi. Pasar baru di Satriyan ini akan menggantikan pasar lama yang berada di Kelurahan Kanigoro. Lokasi pasar lama yang berada di tengah kota baru Kanigoro nantinya akan diubah menjadi Taman Terbuka Hijau.

Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Puguh Imam Susanto mengungkapkan, untuk membangun pasar baru di Kanigoro ini telah disiapkan anggaran sebesar Rp 5,8 Milyar yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar Tahun 2018. Pembangunan tahap pertama ini hanya akan dibangun gedung utama Pasar Kanigoro seluas 3.358 meter persegi. Selanjutnya, pembangunan akan dilanjutkan pada tahun 2019 meliputi pembuatan pagar, pemasangan paving, dan fasilitas pendukung lainnya seperti MCK dan parkir. (hend)

26 27

The Blitar Regency Government will build a Green Open Space (RTH), in the capital of Blitar Regency, Kanigoro. This RTH was built on 2.5 hectares of land owned by the Blitar Regency Government which is behind the Kanigoro Health Center. "RTH is very important as the lungs of the city which functions to reduce the air pollution content, because if the capital city moves to Kanigoro it is possible that the number of motorized vehicles will be crowded than before", said the Head of the Blitar Regency Environmental Agency, Ir. Krisna Triatmanto.

The RTH building in Kanigoro is also equipped with a food court. Geographically, Blitar Regency still has a large amount of open green space, but the existence of open green space that can be used as a recreational facility is still limited. The construction of green open space that swallows a budget of Rp 5 billion can be immediately utilized by the wider community, as a means of gathering and recreation. "The current condition is still not finished one hundred percent. Of the total budget that we submitted to the central government as much as Rp. 15 billion, it has only dropped Rp. 5 billion. The rest of us are still waiting to complete the support facilities at Kanigoro R T H , " e x p l a i n e d K r i s n a Triatmanto. (hend)

Pemerintah Kabupaten Blitar akan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH), di ibu kota Kabupaten Blitar, Kanigoro. RTH ini dibangun di atas lahan milik Pemkab Blitar seluas 2,5 hektar yang berada di belakang Puskesmas Kanigoro. “RTH sangat penting sebagai paru-paru kota yang berfungsi menurunkan kandungan polusi udara, karena kalau ibu kota pindah ke Kanigoro maka tidak menutup kemungkinan jumlah kendaraan bermotor akan mengalami lonjakan”, demikian diungkapkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Ir. Krisna Triatmanto.

Bangunan RTH di Kanigoro ini juga dilengkapi dengan

food court. Karena meskipun secara geografis Kabupaten Blitar masih memiliki RTH yang cukup luas, tapi keberadaan RTH yang bisa sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi masih terbatas. Pembangunan RTH yang menelan anggaran Rp 5 milyar ini dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas, sebagai sarana berkumpul dan rekreasi. “Kondisi saat ini masih belum rampung seratus persen. Dari total anggaran yang kita ajukan ke pemerintah pusat sebanyak Rp 15 milyar, baru turun Rp 5 milyar. Sisanya kita masih menunggu untuk melengkapi fasilitas pendukung di RTH Kanigoro ini,” terang Krisna Triatmanto. (hend)

28 29

The Government of Blitar built a new 350-meter line on Wlingi Line, Blitar Regency, which is heading in the direction of Ngantang, Malang Regency. The new route in the tea plantation area of Bantaran was inaugurated directly by the Blitar Regent Drs. Rijanto, MM. on early of April 2019.

A new route was built for the safety and comfort of road users. The road alignment project was carried out by CV Tata Karunia Abadi with APBD funds of Rp. 6.106 billion. The project includes hotmix roads, two bridges, and other supporting facilities in the form of drains, talud and road markings.

The road alignment project in Bantaran includes the construction of a hotmix road covering an area of 7 meters x 350 meters, 2 bridges as many as 6 meters x 10 meters each, supporting facilities in the form of 350 meters of canals, and 500 meters of mud. (Hend)

Jalur Wlingi, Kabupaten Blitar menuju arah Ngantang, Kabupaten Malang dibangun jalur baru sepanjang 350 meter. Jalur baru yang berada di kawasan Perkebunan Teh Bantaran tersebut diresmikan langsung Bupati Blitar Drs. Rijanto, MM. awal April 2019 lalu. Jalur baru yang berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, dibangun untuk keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan. Proyek pelurusan jalan tersebut dilaksanakan CV. Tata Karunia Abadi dengan dana APBD sebesar Rp. 6,106 milyar. Proyek ini

meliputi jalan hotmix, 2 jembatan, dan sarana pendukung lainya berupa saluran air, talud, dan marka jalan.

Proyek pelurusan jalan di Bantaran ini meliputi pembangunan jalan hotmix seluas 7 meter x 350 meter, 2 buah jembatan sebanyak masing-masing dengan bentang 6 meter x 10 meter, sarana pendukung berupa saluran sepanjang 350 meter, dan talud sepanjang 500 meter. (hend)

30 31

emerintah Kabupaten Blitar terus mengembangkan kawasan Kanigoro. Salah satunya

Pdengan melakukan pelebaran jalan protokol di seputar kawasan Kantor Bupati di Kanigoro. Jalan raya di depan kantor bupati tersebut diperlebar. Hal ini berdampak positif

terhadap kelancaran lalu lintas.

Lebar jalan yg semula 6 meter, kini dilebarkan menjadi 8 meter. Ditambah lagi dengan pembangunan trotoar dengan lebar 2,4 meter sepanjang kurang lebih 1 kilometer. Untuk pelebaran jalan tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp 6 milyar yg dikerjakan pada tahun 2017 lalu. Pelebaran jalan juga dilaksanakan di jalan depan kantor DPRD Kabupaten Blitar dengan membangun trotoar baru sekitar 1 km ke arah utara. Bangunan ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi pengguna jalan. (hend)

32 33

along approximately 1 kilometer. For the widening of the road, a budget of Rp. 6 billion was used in 2017. The road widening was also carried out on the road in front of the Blitar DPRD office by building new sidewalks about 1 km to the north. This building will of course be very beneficial for road users in Blitar and around. (hend)

The Blitar Regency Government continues to develop the Kanigoro area. One of them was by widening the protocol road around the Regent's Office area in Kanigoro. The highway in front of the regent's office was widened. This has a positive impact on the smooth flow of traffic.

The width of the road, which was originally 6 meters, is now expanded to 8 meters. Coupled with the construction of sidewalks with a width of 2.4 meters

34 35

ampung Coklat in Plosorejo, Kademangan transformed into one of

Kthe leading tourist destinations in Blitar Regency. In Kampung Coklat you can find lots of cacao trees that are fruiting and ready for

harvest. Visitors can watch first-hand how to process cacao beans into a ready-to-eat chocolate menu. Here also you will find many stalls and mini cafes that sell food and drinks made from processed cacao beans.

The atmosphere created in this place is so unique that many people come there. Not to mention in its development now, Kampung Coklat is equipped with various facilities both for official event needs in the form of halls and contemporary games for children. (moza)

ampung Coklat yang terletak di Desa Plosorejo

KKec. Kademangan menjelma menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Kabupaten

Blitar. Di Kampung Coklat anda bisa menemukan banyak sekali pohon coklat yang sedang berbuah dan siap panen. Pengunjung bisa menyaksikan langsung cara mengolah biji coklat menjadi menu coklat siap saji. Disini pula anda

akan menemukan banyak kios dan cafe mini yang menjual makanan dan minuman yang terbuat dari hasil olahan biji coklat.

Suasana yang diciptakan di tempat ini sangat khas sehingga banyak orang yang datang kesana. Belum lagi dalam perkembangannya sekarang, Kampung Coklat dilengkapi dengan berbagai fasilitas baik untuk keperluan

36 37

pot wisata Bukit Bunda dibangun dengan

Skonsep TREK (Tempat Rekreasi dan Edukasi Keluarga) menyajikan pesona elok

bukit kapur yang berada di wilayah Blitar selatan. Lokasinya terletak di Desa Dawuhan Kec. Kademangan.

Bukit kapur yang indah dengan tulisan besar di puncaknya berbunyi Bukit Bunda akan menyapa semua pengunjung yang datang dari kejauhan. Gunung yang telah di’iris-iris’ tersebut, menjadi lengkap dengan lintasan untuk bersepeda gunung, bersepeda motor atau bahkan berkendaraan mobil. Tertata bertingkat, meliuk-liuk membangkitkan hasrat untuk melintasinya.

Bukit Bunda bisa dinikmati siang dan malam dengan tetap aman, nyaman dengan berbagai fasilitas yang sudah disediakan oleh pengelola. Dilengkapi dengan kolam renang anak-anak, gazebo, café and life music, spot foto yang menawan, serta rumah panggung dan menara rumah minang untuk merasakan sensasi saat sun rise dan sun set menjelang membuat pengunjung akan betah berlama-lama di sana. (moza)

The Bukit Bunda tourist spot was built with the TREK concept (Recreation and Family Education Place) which presents a beautiful charm of limestone hills in the southern Blitar region. The location is in Dawuhan Village, Kademangan district.

The beautiful limestone hill with large writing at its peak reads “Bukit Bunda” will greet all visitors who come from afar. The 'sliced-up' mountain is complete with trails for mountain biking, motorbike or even driving a car. Structurally arranged, weaving arouses the desire to cross it.

Bukit Bunda can be enjoyed day and night while staying safe, comfortable with various facilities that have been provided by the manager. Equipped with a children's pool, gazebo, café and life music, charming photo spots, and a stilt house and Minang house tower to feel the sensation of sun rise and sun set before making visitors feel at home for a long time there. (moza)

38 39

Sebuah wahana wisata baru ikut menghiasi hasanah pariwisata yang ada di Kabupaten Blitar. Namanya Blitar Park yang terletak di Jl. Raya Sawahan Pojok Garum Blitar.

Blitar Park disebut-sebut mirip dengan Kusuma Agro yang ada di Kota Batu. Sebuah spot wisata modern diatas lahan seluas 1,5 hektar yang dilengkapi dengan spot foto cantik, kolam renang dengan air mancur, kincir air serta water boom.

Di Blitar Park juga ada arcade game, roller coaster, kora-kora, boom-boom car, sepeda air, spot bunga, lampion, restaurant dan lain-lain. Destinasi wisata baru yang bertema ‘Wisata dan Edukasi Masa Kini’ tersebut juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas terbaru antara lain VR atau Virtual Reality dan Cinema 5D. (moza)

Blitar Park, A new tourist attraction is located on Sawahan street of Pojok, Garum Blitar which attract many people in Blitar and around. Blitar Park is said to be like Kusuma Agro in Batu City. A modern tourist spot on an area of 1.5 hectares that is equipped with beautiful photo spots, swimming pools with fountains, waterwheels and a water boom.

Blitar Park has arcade games, roller coasters, kora-kora, boom-boom cars, water bikes, flower spots, lanterns, restaurants and others. The new tourist destination with the theme 'Travel and Education Today' is also equipped with some of the latest facilities including VR or Virtual Reality and Cinema 5D. (Moza)

40 41

.

Gumi pesona pantai di Kabupaten Blitar rasanya tiada ada habisnya. Berpindah dari satu pantai ke pantai lainnya menghadirkan kesan indah nan menawan yang membuat kita ingin berkunjung kembali.

Pesona itu salah satunya bisa anda temukan di Pantai Pasir Putih yang letaknya bersebelahan dengan Pantai Tambakrejo di Kec. Wonotirto. Pantai yang elok dengan hamparan butir-butir pasir putihnya.

Ditepiannya yang dangkal, airnya jernih sekali sehingga dasar pantainya terlihat jelas. Batu-batuan dibawahnya begitu sedap dipandang mata, sangat indah. Ada yang unik di pantai ini. Tepat ditengah garis pantai ada lempeng batu yang berukuran cukup lebar. Bentuknya rata, berlapis-lapis, membentang yang terlihat sangat indah saat gelombang air laut menghantam permukaannya. (moza)

Admiring the charm of the beach in Blitar Regency is endless. Switching from one beach to another offers a beautiful and charming impression that makes us want to visit again.

One of the charms that you can find in White Sand Beach is located next to Tambakrejo Beach in the district of Wonotirto. It is a beautiful beach with a stretch of white sand grains.

In the edge of the beach, the water was so clear until we can see clearly the bottom of the beach. The rocks below are so eye-catching, very beautiful. The unique thing of this beach, right in the middle of the coastline is a stone plate that is quite wide. The shape is flat, layered, stretching which looks very beautiful when the waves of sea water hit the surface. (moza)

4342

Selamat datang di Kaloka atau Kawasan Alas Lodoyo Kaulon, spot wisata di Kab. Blitar dengan konsep taman hutan atau forest garden. I n d a h n i a n , k a w a s a n y a n g merupakan perpaduan antara alam sekunder dengan Hutan Tanaman Jati yang terletak di Desa Kaulon Kec. Sutojayan ini.

Sisi lain kawasan ini juga tak kalah menariknya. Kaloka berada di tepi pertemuan dua aliran sungai yang bermuara ke Kali Brantas. Sungguh, menjadi sebuah kolaborasi cantiknya alam yang benar-benar memberikan suasana yang nyaman bag i pengunjung.

Kawasan Alas Lodoyo Kaulon pun kian menarik dengan beraneka fasilitas permainan anak dan spot-spot foto yang cantik disana sini. Ada hammock yang siap memanjakan pengunjung. Ada pula ATV, dan untuk kamu-kamu kawula muda ada spot khusus di forest garden ini yang romantis dan instagramable untuk mengungkap rasa cinta.(moza)

Welcome to Kaloka or forest of Lodoyo Kaulon Region, a tourist spots in Blitar regency with the concept of a forest park or forest garden. It’s so beautiful with the combination of secondary nature with Teak plantation around.

The other side of the region is also interesting, while Kaloka is at the edge of a meeting of two rivers which lead to Brantas River. It becomes a beautiful collaboration of nature that truly provides a comfortable atmosphere for visitors.

The forest of Lodoyo Kaulon area is increasingly attractive with a variety of children's play facilities and beautiful photo spots here and there. There is a hammock that is ready to pamper visitors. There are also ATVs. They have a special spot in this romantic and Instagrammable forest garden to express love. (Moza)

44 45

Destinasi wisata Air Terjun Selokajar mungkin masih terdengar kurang familiar. Tetapi para penggemar wisata alam yang sudah pernah datang kesana, tempat tujuan wisata yang berada di Desa Resapombo Kec. Doko ini tentunya tidak mudah dilupakan.

Bersumber dari mata air di kaki Gunung Kawi, Air Terjun Selokajar memancarkan air jernih yang mengalir deras

sepanjang tahun dengan batu-batu kali dibawahnya yang ikut mempercantik tempat wisata ini. Sambil menikmati secangkir kopi, dinding tebing yang berdiri kokoh berwarna hitam pekat terlihat kontras dan cantik dibalik liukan putihnya Air Terjun Selokajar. Setiap sudut destinasi wisata ini mampu menawarkan keindahannya sendiri-sendiri dengan kesan alami yang melekat kuat bersama pesonanya. (Moza)

Selokajar Waterfall tourist destinations may still sound unfamiliar, but the nature tourism enthusiasts who have come there, tourist destinations in Resapombo Village, Doko is certainly not easy to forget.

Sourced from a spring at the foot of Mount Kawi, the Selokajar Waterfall releases clear water that flows profusely throughout the year with the stone’s underneath it, beautify this tourist spot.

While enjoying a cup of coffee, the cliff wall that stands firmly in solid black looks contrasting and beautiful behind its white splash of Selokajar Waterfall. Every corner of this tourist destination can offer its own beauty with a natural impression that is firmly attached to its charm. (Moza)

46 47

Gumuk Sapu Angin, spot wisata ini menyajikan pesona pemandangan alam di Kabupaten Blitar y a n g m e n a w a n . Te m p a t e k s o t i s y a n g memungkinkan kita bisa meneropong dan menikmati indahnya alam pegunungan dari puncak sebuah bukit bernama Sapu Angin.

Tempat wisata yang berhawa sejuk ini berada di Dusun Purworejo Desa Resapombo Kec. Doko. Dalam balutan suasana pedesaan yang damai, di spot wisata ini memilik banyak anjungan yang

artistik dari batang-batang bambu. Tentu memberikan rasa yang berbeda saat kita berada diatas ujung pohon-pohon hutan yang menjulang tinggi.

Dari spot wisata ini terlihat jelas Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Buthak, Gunung Semeru dan tentu saja Gunung Kelud. Terlebih jika kita berada disini saat senja tiba. Pemandangan ketika matahari akan beranjak tidur begitu jelas dengan rona-rona senja hari yang menawan. (Moza)

Gumuk Sapu Angin, this tourist spot presents the natural scenery in the charming Blitar Regency. An exotic place that allows us to be able to telescope and enjoy the beautiful nature of the mountains from the top of a hill named Sapu Angin.

This cool aired tourist spot is in Purworejo, Resapombo Village, Doko District. In a peaceful rural atmosphere, this tourist spot has many artistic platforms from bamboo sticks. Certainly, give a different taste when we are above the tip of the towering forest trees.

From this tourist spot, it is clearly seen Mount Kawi, Mount Arjuno, Mount Buthak, Mount Semeru and of course Mount Kelud. Especially if we are here at dusk. The view when the sun will go to sleep is so clear with the twilight of the charming day. (Moza)

48 49

rung Jeram Sukawati, wow! Keren. Inilah salah satu keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Blitar. Sebuah

Alokasi wisata air nan mempesona yang terletak di Desa Plumbangan Kecamatan Doko.

Arung Jeram Sukawati menarik ribuan pengunjung yang ingin merasakan serunya mengarungi Arung Jeram Sukawati. Betapa menyenangkannya perjalanan sepanjang tiga setengah kilo meter di Arung Jeram Sukawati. Menikmati arus flat sepanjang tiga kilometer, juga serunya teriakan kita saat melintasi delapan jeram yang menantang di lokasi arung jeram yang dulunya bernama Ngarai Genjong ini.

Banyak hal menarik ditawarkan arung jeram di Kali Genjong yang melintasi dua desa sekaligus ini. Segarnya bermain air nan jernih dari sumber mata air di Gunung Kelud akan menemani sepanjang perjalanan. (Moza)

pakah Anda merasakan

Ap e r b e d a a n s u a s a n a Kabupaten Blitar, antara tiga tahun yang lalu dibandingkan

hari ini ? Tepatnya, antara tahun 2015 dengan pertengahan 2019 ini.

Yang pal ing gampang, l ihat lah perkembangan budaya pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Blitar ke - 695 tahun 2 0 1 9 i n i . B a p a k - b a p a k y a n g mengenakan blangkon dan ibu-ibu berkebaya, jumlahnya mencapai ratusan ribu tersebar di seluruh pelosok desa. Mereka mendapat kesempatan tampil, menjadi peserta dalam acara K i rab Hambangun Pra ja yang dilaksanakan di seluruh wilayah kecamatan sejak tanggal 13 Juli hingga tanggal 5 Agustus ini.

I n i l a h s t r a t e g i p e m b a n g u n a n kebudayaan yang kita laksanakan. Mengadopsi konsep gerakan para seniman macapat yang menggunakan pakem ‘Keblat Papat Lima Pancer’, yaitu melakukan pembacaan macapat berkeliling memutar wilayah, kemudian ujungnya berada di tengah pada setiap puncak bulan Purnama. B u k t i l a i n adalah tumbuhnya destinasi-destinasi wisata di seluruh Kabupaten Blitar. Desa-desa kreatif makin pintar menjual ‘ikon’ kelebihannya secara kreatif, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata agro, dan sebagainya.

Dulu tahun 2015 sebelum saya menjabat Bupati Blitar, rasanya ‘nyeseg’ melihat pemandangan tiap hari Minggu sore, mobil-mobil warga Blitar berduyun-duyun pulang ke Blitar setelah rekreasi dari luar kota. Tapi tahun 2019 ini terjadi perubahan sikap. Keluarga-keluarga di Blitar pilih menghabiskan waktunya mengunjungi desa-desa wisata baru di Blitar saja. Begitu pula perkembangan sektor UMKM. Hati saya sangat berbahagia, karena terjadi perubahan besar pada UMKM di Kabupaten Blitar. Baru kali ini terjadi ada ‘sayur blendi’ yaitu masakan desa yang pedas, bisa diekspor ke luar negeri. Mereka punya teknik pengawetan alami, sehingga sayur blendi bisa tahun 3 bulan hingga 1 tahun.

Ada lagi warung kue, yang disulap jadi arena kunjungan wisata. Selain Kampung Coklat yang sudah kondang itu, kini muncul Omah Jenang yang juga bikin wajik dan madumongso ekspor. Ada Kampung Melon, ada Kampung Duren, dan kita masih menunggu, akan muncul Kampung apa lagi di hari-hari mendatang ini.

Kita memang belum mengukur indeks kebahagiaan masyarakat Kabupaten Blitar. Tapi walaupun tidak mendapat perhitungan angka secara statistik, namun perubahan-perubahan yang saya sebutkan lagi, sudah dapat kita jadikan indikator perubahan.

Sebagaimana Pembaca sudah pirsa, janji politik yang saya usung ketika mencalonkan diri sebagai Bupati Blitar dulu, adalah membawa ‘masyarakat Kabupaten Blitar yang lebih maju dan lebih sejahtera’. Kemajuan dan kesejahteraan itu secara konkrit dapat dilihat pada perkembangan tingkat perekonomian, kualitas pendidikan, dan kualitas kesehatan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi itu sebagaimana sebutkan tadi, dimana masyarakat makin sadar pentingnya berwisata setelah memiliki cukup uang dari pekerjaannya. Mereka tidak lagi berkutat pada pemenuhan sembako sebagai kebutuhan primer, Tapi sudah bergeser, bisa memenuhi kebutuhan skunder seperti kendaraan, pakaian, dan rumah yang bagus. Di sektor pendidikan, anak-anak didik dari Kabupaten Blitar sudah menyebar berkuliah di Universitas-universitas besar, baik di Indonesia bahkan di luar negeri. Mulai jenjang S-1, S-2, hingga S-3.

D i sek tor pemenuhan layanan kesehatan, warga Blitar sudah mampu mengongkosi diri jika ingin mendapat pengobatan prima. Sering kita dengar, banyak tetangga kita tidak segan-segan berobat ke Singapura, demi untuk mendapat perawatan yang bagus.

Yang ingin saya sampaikan kepada Pembaca, adalah fakta bahwa usaha kita membawa perubahan masyarakat

Kabupaten Blitar lebih maju dan sejahtera itu, hari ini sudah kita lihat hasilnya. Jikalaupun masa tugas saya nanti harus selesai tahun 2020 mendatang, maka saya tidak lagi memiliki beban hutang kepada masyarakat.

Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama berjuang. Kepada para seluruh ASN di jajaran pemerintahan, para pelaku usaha, tokoh-tokoh agama dan tentunya masyarakat Kabupaten Blitar yang selalu menerima saya di berbagai kesempatan. Contoh lain untuk mengakhiri tulisan ini, mari kita lihat perkembangan anak-anak kita di bidang olahraga. Gubernur Jatim Ibu Kofifah Indar Parawansa, baru saja menutup Pekan Olahraga Provinsi Jatim ke 6 di Tuban. Prestasi anak-anak kita U-21 sungguh membanggakan. Jika di Porprov 5 Banyuwangi tahun 2015 lalu, Kabupaten Blitar berada di peringkat 22. Tapi di Tuban kemarin, kita finish di peringkat ke 13. KONI Kabupaten Blitar yang terpuruk pada tahun 2015 lalu, kini sudah berhasil bangkit, bahkan menjadi kekuatan baru di Poprov Jatim edisi mendatang.

Kebahagiaan seseorang, salah satunya bisa di l ihat dari kesempatannya menyempatkan diri di berolah seni dan berolah raga. Jika masyarakat Kabupaten Blitar makin maju kualitas seni dan kualitas olahraganya, maka pada hakekatnya masyarakat Kabupaten Blitar sudah makin berbahagia.

Drs. H. Rijanto MM

50 51

ukawati Rafting, it is one of the natural beauties of Blitar Regency. A

Sfascinating water tourism location located in Plumbangan Village, Doko District.

Sukawati Rafting attracts thousands of visitors who want to feel the thrill of navigating Sukawati Rafting. How nice it is to travel along the three and a half meters in Sukawati Rafting. Enjoying a flat flow along three kilometers, also the thrill of our shout when crossing eight challenging rapids at the location of the white water rafting that was once called Genjong canyon.

Many interesting things are offered rafting at Genjong River which crosses two villages at once. The fresh play of clear water from a spring on Mount Kelud will accompany you throughout the trip. (Moza)