penanaman karakter disiplin dan percaya …eprints.ums.ac.id/69547/15/naskah publikasi...
TRANSCRIPT
PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN PERCAYA DIRI
MELALUI EKSTRAKURIKULER KARATE DI SD NEGERI 2
TLOGORANDU
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Oleh :
KRESNA AGUNG PRADANA
A510140094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN PERCAYA DIRI MELALUI
EKSTRAKURIKULER KARATE
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan cara penanaman karakter disiplin
dan percaya diri melalui esktrakurikuler karate, 2) mendeskripsikan hambatan yang
dihadapi saat pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan percaya diri melalui
ekstrakurikuler karate, dan 3) mendeskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan
tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, pelatih, guru kelas, dan siswa. Teknik pengumpulan data
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Langkah-langkah
analisis data ada reduksi data, pemaparan data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh : 1) cara penanaman karakter disiplin dan
percaya diri melalui karate adalah dengan menggunakan acuan sumpah karate
sehingga siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) hambatan yang
dihadapi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler karate adalah masih ada siswa yang
tidak memakai seragam dan tidak berangkat tanpa izin. 3) solusi untuk mengatasinya
yaitu dengan memberikan hukuman seperti lari, push up,dan sit up.
Kata kunci : ekstrakurikuler, karakter, percaya diri, disiplin, karate
Abstract
This study aims to 1) describe the ways of planting character and self-effort of karate
extracurricular, 2) describe the obstacles that encourage when implementing the
planting of characters and beliefs through karate extracurricular, and 3) describe
solutions to overcome these obstacles. This type of research is qualitative. Sources of
data in this study are principals, trainers, classroom teachers, and students. research
uses data collection techniques, interviews, and documentation. The validity of the
data in this study is the triangulation of methods and the manipulation of sources.
The steps of data analysis are data reduction, data exposure, data presentation, and
conclusion reduction. The writer can draw the conclusion that 1) how to instill
mistakes and confidence through karate is to use the karate oath reference. Students
can apply in everyday life. 2) the obstacle in implementing karate extracurricular
activities is that there are still students who do not wear uniforms and do not leave
without permission. 3) the solution to overcome it is by giving penalties such as
running, push ups, and sit ups.
Keywords : character, extracurricular, karate. discipline, confidence
1. PENDAHULUAN
Karakter merupakan sifat kepribadian seseorang dalam bertingkah laku
dikehidupan nyata yang ditunjukkan oleh individual dengan menonjolkan nilai
secara implisif dan emplisif. Karakter harus ditanamkan sejak usia dini karena
2
sangat penting untuk kehidupannya nanti. Penanaman karakter dapat dilakukan
melalui ekstrakurikuler.
Menurut Wiyani (Yanti, 2016:965) mengemukakan bahwa ekstrakurikuler
adalah kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk
membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
dan minat mereka. Ekstrakurikuler juga bisa digunakan untuk menanamkan
karakter kepada anak. Terutama karakter disiplin dan percaya diri anak. Hal ini
sependapat dengan Yaumi (2016:92) yang mengemukakan bahwa karakter
disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai peraturan yang berlaku disekolah. Selain itu, Surya (Aristiani, 2016:184)
juga mengemukakan bahwa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari
kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu.
SD Negeri 02 Tlogorandu merupakan sekolah yang berusaha menanamkan
karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
This is in accordance with Ekici opinion (Gunduz, 2017: 901) indicated that
extracurricular activities are carried out line with the general objectives of
education and is of part education and they described extracurricular activities as
events which are oriented to the interest and needs of students and are
implemented according to a plan and program in order to improve students’
personality under the light of the knowledge and guidance of school
administration.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan SD Negeri 02 Tlogorandu
salah satunya adalah karate. Ekstrakurikuler karate berkaitan dengan aktivitas
fisik. Hal ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:332) bahwa
Karate adalah olahraga bela diri yang menggunakan tangan kosong dan kaki
untuk menjatuhkan lawan atau musuh. Suatu metode latihan fisik, mental yang
resmi, dan merupakan olahraga bela diri yang dapat dipertandingkan. Dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini siswa harus mengucapkan sumpah karate dan
menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler
karate ini diharapkan mampu membentuk karakter yang baik kepada anak. Hal ini
sependapat dengan Mulyana (2014:24) bahwa karakter adalah sifat batin manusia
yang mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatan dengan usaha aktif untuk
membentuk kebiasaan baik sehingga watak manusia sudah terukir sejak lahir.
3
Penelitian ini berfokus pada penanaman karakter disiplin dan percaya diri.
Peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 02 Tlogorandu karena sekolah
tersebut menerapkan kegiatan ekstrakurikuler karate. Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini yaitu (1)Mendiskripsikan cara penanaman karakter disiplin
dan percaya diri melalui ekstrakurikuler karate diSD Negeri 02 Tlogorandu.
(2)Mendiskripsikan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penanaman
karakter disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler karate.
(3)Mendiskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler
karate.
Muzamil (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pendidikan Karakter
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Karate BKC pada Siswa MI Nurussibyan”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakurikuler karate BKC yang dilatih
oleh akang Misbah. Cara penanaman karakter yang digunakan yaitu dengan cara
menyisipkan materi filosofi dalam setiap gerakan dan poin yang terdapat pada
sumpah karate atau sering disebut Panca Dharma Ksatria BKC. Faktor pendukung
pada kegiatan ekstrakurikuler BKC yaitu pelatih, sarana-prasarana, dan forum
alumni. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kedisiplinan, lingkungan, biaya,
dan pihak sekolah.
2. METODE
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah deskriptif. Menurut Sanjaya (2013: 59)
penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan
secara sistematis,factual, akurat, mengenai fakta dan sifat benda tertentu.
Penelitian deskriptif mengumpulkan data untuk menggambarkan obyek dengan
apa adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kuaitatif. Menurut Gunawan (2017:81) penelitian
kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang
berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan
untuk melihat dan memahami subek atau objek penelitian yang meliputi orang,
lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya.
4
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan
trianggulasi metode dan sumber. Menurut Gunawan (2017:219) trianggulasi
metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau temuan penelitian. Dapat
dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan data yang sama. Data peneliti dapat diperoleh dari kepala sekolah,
pelatih, guru kelas, dan siswa anggota karate. Menurut Gunawan (2017:219)
bahwa trianggulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui
berbagai sumber memperoleh data. Dalam trianggulasi dengan sumber yang
terpenting adalah mengetahui adanya alasan terjadinya perbedaan tersebut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penanaman karakter disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler
karate.
Hasil penelitian yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa cara penanaman
karakter disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler karate yaitu dengan
acuan sumpah karate. Yang didalamnya mengandung nilai karakter positif
bagi siswa. Semenjak mengikuti ekstrakurikuler karate siswa sudah menjadi
disiplin mentaati peraturan baik dikarate maupun aturan sekolah. Selain itu
siswa juga menjadi percaya diri. SD Negeri Tlogorandu memanfaatkan
ekstrakurikuler karate ini untuk menanamkan karakter kepada anak terutama
disiplin dan percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyani (Yanti,
2016:965) adalah kegiatan yang diluar jam pelajaran ditunjukkan untuk
membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan khusus diselenggarakan oleh
peserta didik dan tenaga kependidikan yang berkewenangan disekolah. Di
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:332) isinya bahwa Karate adalah
olahraga bela diri yang menggunakan tangan kosong dan kaki untuk
menjatuhkan lawan atau musuh. Suatu metode latihan fisik dan mental yang
resmi serta merupakan olahraga bela diri yang dapat dipertandingkan. Dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini terdapat sumpah karate yang mengandung nilai
5
karakter seperti disiplin, kejujuran, tanggungjawab. Dalam kegiatan ini siswa
akan terbentuk karakater antara lain :
3.1.1 Disiplin
Hasil penelitian yang diperoleh peneliti bahwa siswa sudah disiplin mentaati
aturan yang ada disekolah dan dikarate. Tetapi pada waktu observasi masih
ada yang tidak mentaati aturan karate yaitu siswa tidak memakai seragam saat
latihan dan ada yang membolos. Kegiatan ekstrakurikuler karate ini dapat
membentuk karakter disiplin. Hal ini sesuai dengan pendapat Yaumi
(2016:184) adalah sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap
kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu dan penyesuaian pada
situasi yang dihadapi. Siswa dalam kegiatan ini dituntut mampu menjadi
pribadi yang disiplin terhadap segala peraturan yang ada disekolah dan
karate. Menurut peneliti kisi-kisi karakter disiplin yaitu
1) Selalu mentaati aturan.
Siswa sudah tertib dan teratur mentaati aturan baik disekolah maupun
karate.
2) Melaksanakan tugas dan kewajiban tepat waktu.
Siswa melaksanakan tugas dan kewajiban tepat waktu contoh
mempraktikan jurus.
3) Kehidupan tertib dan teratur.
Kehidupan siswa sudah tertib dan teratur dibuktikan melalui cara
berpakaian.
4) Tidak menunda pekerjaan.
Siswa tidak menunda pekerjaan. Hal ini dibuktikan saat diberikan tugas
langsung dikerjakan.
5) Selalu aktif dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif
Siswa selalu aktif dalam hal positif dan bermanfaat seperti mengikuti TPA
serta membaca buku sambil menunggu kedatangan temannya untuk latihan
karate.
6
3.1.2 Percaya diri
Ekstrakurikuler karate ini bukan hanya menuntut siswa untuk menjadi
pribadi yang disiplin tetapi juga harus memiliki karakter percaya diri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Surya (Aistiani, 2016:184) percaya
diri adalah sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap
kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada situasi yang
dihadapi. Menurut peneliti kisi-kisi percaya diri yaitu:
1) Bersikap tenang saat latihan.
Siswa bersikap tenang dan fokus menirukan gerakan pelatih.
2) Mampu menetralisasi ketegangan.
Siswa mampu menetralisasi ketegangan dengan cara tarik nafas.
3) Mampu menyesuaikan diri.
Siswa mampu menyesuaikan diri saat latihan dengan siswa SMP.
4) Memiliki ketrampilan.
Siswa memiliki ketrampilan menghafalkan gerakan atau jurus dan
melakukan tendangan dengan benar.
5) Memiliki pengalaman hidup.
Siswa memiliki pengalaman hidup yakni latihan gabungan dengan
sekolah lain dan ikut lomba mewakili sekolah.
6) Bereaksi positif dalam menghadapi masalah.
Siswa beraksi positif saat menghadapi masalah contohnya masalah
menghafalkan jurus.
7) Tidak pemalu
Siswa sudah tidak ada yang pemalu.
3.2 Hambatan dalam pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan percaya
diri melalui ekstrakurikuler karate.
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti yaitu masih ada siswa yang tidak
memakai seragam dan masih ada yang membolos saat latihan. Hasil ini
diperoleh melalui pedoman observasi yang menggunakan acuan kisi-kisi
disiplin yaitu mentaati tata tertib yang ada.
1) Selalu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan tepat waktu.
7
2) Kehidupan tertib dan teratur.
3) Tidak mengulur waktu dan menunda pekerjaan.
4) Selalu aktif dalam melakukan kegiatan positif dan bermanfaat.
Pelanggaran siswa ini menjadikan hambatan saat pelaksanaan
penanaman karakter disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler karate.
Hal ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:24) yang isinya
bahwa hambatan adalah suatu keadaan yang membuat sesuatu menjadi
lambat, menahan, dan menghalangi.
3.3 Solusi untuk mengatasi hambatan pelaksanaan penanaman karakter
disiplin dan percaya diri melalui ekstrakurikuler karate.
Menurut hasil penelitian ada beberapa solusi untuk mengatasi hambatan
pelaksanaan karakter disiplin dan percaya diri melaui ekstrakurikuler karate
yaitu memberikan hukuman berupa push up, sit up, dan lari. Hukuman ini
untuk meningkatkan daya tahan tubuh siswa dan membuat siswa jera agar
idak mengulanginya lagi. Hal ini sesuai dengan isi buku Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2011:757) bahwa solusi adalah penyelesaian dari masalah atau
hambatan yang timbul dan pemecahan jalan keluar. Solusi untuk mengatasi
hambatan yang timbul dalam penanaman karakter disiplin dan percaya diri
melalui ekstrakurikuler karate pelatih harus membuat strategi terlebih dahulu.
Strategi dapat berwujud penghargaan, fasilitas, hadiah, dan hukuman.
Hukuman diberikan untuk yang melanggar aturan karate dan sekolah. Hal ini
senada dengan isi Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:278) bahwa
hukuman yaitu keputusan yang dijatuhkan oleh hakim atau pelatih kepada
orang yang melanggar aturan.
4. PENUTUP
Karakter disiplin dan percaya diri dapat ditanamkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler karate. Penanaman karakter disiplin dan percaya diri melalui
Ekstrakurikuler karate yaitu dengan menggunakan acuan sumpah karate. sumpah
karate mengandung nilai-nilai karakter yang positif untuk siswa. nilai yang
terkandung didalam sumpah karate yaitu tidak sombong, rendah hati, jujur,
sportif, dan ksatria. Terutama karakter disiplin dan percaya diri. Setelah adanya
8
kegiatan ekstrakurikuler karate ini karakter siswa di SD Negeri 02 Tlogorandu
sudah disiplin mentaati aturan sekolah dan percaya diri dalam melakukan kegiatan
latihan dan kegiatan lainnya. Dalam pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan
percaya diri melalui ekstrakurikuler karate terdapat hambatan yang dihadapi.
hambatan tersebut yaitu masih ada siwa yang tidak memakai seragam karate saat
latihan dan masih ada 2 anak tidak masuk tanpa izin waktu peneliti melakukan
observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alya, Qonita. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar.
Bandung :PT INDAHJAYA Adipratama
Aristiani, Rina. (2016). Meningkatkan Percaya Diri Siswa Melalui Layanan
Informasi Berbantuan Audiovisual. Jurnal konseling GUSJIGAN, 2, 182-
189. http://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/view/717/716
Gunduz, Nevin, & Acar, Zeycan. (2017). Participation motivation for
extracurricular activities Study on Primary School Students. Journal of
Educational Research, 5(5), 901-910. https://eric.ed.gov/?id=EJ1143958
Gunawan, Imam. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Mulyana. (2013). Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri dan Karakter
Bangsa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis Metode dan Prosedur. Jakarta
: PT. Prenada Media Group.
Yanti, Noor, Dkk. (2016).Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Rangka
Pengembangan Nilai-nilai Karakter Siswa Untunk Menjadi Warga
Negara Yang Baik di SMA KORPRI Banjarmasin. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, no 6, vol 11.
https://media.neliti.com/media/publications/120795-ID-pelaksanaan-
kegiatan-ekstrakurikuler-dal.pdf(nooryanti)
Yaumi, Muhammad. (2016). Pendidikan Karakter Landasan Pilar, dan
Implementasi. Jakarta :Prenadamedia group.