Sutopo Purwo NugrohoKepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Update 9 Oktober 2018

Pukul 13.00 WIB

(H+11)

Penanganan Bencana Gempabumi M7,4 dan Tsunami di Sulawesi Tengah

JUMLAH GEMPA SUSULAN

Jumlah Gempa Susulan = 508 Jumlah Gempa dirasakan = 16

Sampai dengan 9 Oktober 2018 pukul 09.00 WIB

4. Pengungsi = 82.775 jiwa

• 74.044 jiwa (112 titik) di Sulteng

• 8.731 jiwa di luar Sulteng

5. Rumah Rusak = 67.310 unit

6. Fasilitas peribadatan = 99 unit

7. Fasilitas kesehatan = 20 unit

• 1 rumah sakit

• 10 puskesmas

• 4 pustu

• 5 poskesdes

DAMPAK GEMPA & TSUNAMI

1. Jumlah korban jiwa per 9/10/2018 pukul 13.00 WIB:

2.010 orang meninggal dunia, terdiri

dari:

• Kota Palu = 1.601 orang

• Donggala = 171 orang

• Sigi = 222 orang

• Parigi Moutong = 15 orang

• Pasangkayu, Sulbar = 1 orang1. Korban dimakamkan 2.010 jenazah,

yaitu:• Pemakaman massal = 934 jenazah• Pemakaman keluarga = 1.076

jenazah2. Korban luka: 10.679 orang

• 2.549 LB• 8.130 LR

3. Korban Hilang = 671 orang

Peta Sebaran Pengungsi

Data sementara sebaran titik pengungsi yang

berhasil dipetakan:

102 Titik

Pengungsian

● Pendataan sebaran titik pengungsi masih terus

dilakukan dengan bantuan relawan.

● Data dapat diakses melalui

gis.bnpb.go.id/arcgis/home

Dari 112Titik

Pengungsian

Peta Sebaran Dapur Umum

Data Kementrian Sosial sebaran dapur umum di

Sulawesi Tengah :

16 Titik

Dapur Umum

● Petugas Dapur Umum berisikan dari Dinas Sosial

dan Tagana dari Kabupaten sekitar.

● Data dapat diakses melalui

gis.bnpb.go.id/arcgis/home

Informasi lebih lanjut mengenai peta dapat mengakses

gis.bnpb.go.id/arcgis/home

Untuk percepatan penanganan darurat pada 9/10/2018, prioritasnya:

1. Melanjutkan Evakuasi, Pencarian dan Penyelamatan korban2. Penanganan Medis, dan Penanganan Jenazah3. Bantuan Logistik dan Pemulihan Ekonomi4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur dan pelayanan umum

a. Listrikb. Pasokan BBMc. Air bersihd. Relokasi Huntap dan Pembangunan Huntara e. Telekomunikasif. Kepemerintahan daerahg. Sekolah darurat

5. Penanganan Bantuan Luar Negeri

Prioritas Penanganan Darurat pada 9/10/2018

1. Evakuasi, Pencarian dan Penyelamatan Korban

1. Tim SAR gabungan yang dikoordinir oleh BASARNAS menemukan 46 MD pada H+10 (8/10/2018),

sampai pukul 18.00 WITA, yaitu:

a. Kota Palu (43 MD): Petobo (20 MD), Balaroa (18 MD), Rumah Makan Dunia Baru (1 MD), Jl.

Cumi-cumi/Talise (2 MD), Mamboro (1 MD), Bamba (1 MD)

b. Sigi: Biromaru (2 MD)

c. Donggala: Pantoloan (1 MD)

2. Jumlah korban yang berhasil ditemukan Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas 864 (778 MD

dan 86 selamat) sejak tanggal 29/9/2018 - 8/10/2018. Sedangkan yang ditemukan oleh relawan,

masyarakat, dan petugas lainnya sebanyak 1.232, sehingga total jumlah meninggal dunia 2.010 orang

2. Warga yang sudah dievakuasi keluar dari Kota Palu sebanyak 8.276 orang, yaitu:

a. Udara : 6.157 orang

■ Makassar 4.631 org

■ Balikpapan 1.173 org

■ Jakarta 182 org

■ Manado 171 org

b. Laut : 1.908 org

■ Makassar 1.853

■ Nunukan 55 org

c. Evakuasi secara mandiri ke Maros melalui darat sebanyak 211 orang

Dampak Gempa Terjadi Pengangkatan dan Amblesan di Balaroa, Kota Palu

Korban yang telah

ditemukan Tim SAR

(165 MD)

● 1/10/2018 = 48 MD

● 2/10/2018 = -

● 3/10/2018 = -

● 4/10/2018 = 8 MD

● 5/10/2018 = 26 MD

● 6/10/2018 = 83 MD

● Jumlah perkiraan bangunan rusak : 1.471 unit

● Luas aeral terdampak : 47,8 Ha● Jumlah alat berat yang digunakan : 5 unit● Menurut laporan kepala desa Balaroa dan Petobo ada sekitar 5.000 orang yang belum ditemukan. Namun masih perlu

dikonfirmasi.

Kondisi Perumnas Balaroa yang

sangat sulit dilakukan evakuasi

dikarenakan tanah yang naik dan

turun menghancurkan rumah dan

jalan yang ada

Dampak Likuifaksi di Petobo, Kota Palu

Korban yang telah

ditemukan Tim SAR: (120

MD)

1/10/2018 = 6 MD

2/10/2018 = 13 MD

3/10/2018 = 17 MD

4/10/2018 = 34 MD

5/10/2018 = 34 MD

6/10/2018 = 16 MD

• Jumlah perkiraan bangunan terdampak : 2.050 unit• Luas aeral terdampak : 180 Ha• Jumlah alat berat yang digunakan : 7 unit• Menurut laporan kepala desa Balaroa dan Petobo ada sekitar 5.000 orang yang belum ditemukan.

Namun masih perlu dikonfirmasi.

Kondisi di Desa Petobo

Tanah masih belum stabil kondisinya

Sudah mulai ada tanah yang

mengering

Namun banyak bagian juga tanah

yang masih sangat basah

Dampak Likuifaksi di Jono Oge, Sigi

4 Desa terdampak parah, 2 Desa diantaranya bergeser yaitu Desa Jono Oge dan Mappanau

Jumlah perkiraan bangunan rusak : 366 unit dan kemungkinan rusak : 168

Luas aeral terdampak : 202 Ha

Jumlah alat berat yang digunakan : - unitMembutuhkan 6 unit eskavator amphibi karena wilayah yang masih berlumpur

Korban yang telah

ditemukan Tim SAR:

(33 orang)

2/10/2018 = 31 Selamat

3/10/2018 = 2 MD

4/10/2018 = -

5/10/2018 = -

6/10/2018 = -

7/10/2018 = -

Kondisi di Desa Jono Oge

Tanah belum stabil

Sudah mulai ada tanah yang

mengering

Namun banyak bagian tanah yang

masih sangat basah

1. Pimpinan rapat : Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

2. Peserta Rapat : Kagasgabpad, Kepolda, BNPB, Basarnas, Bupati Sigi, WalikotaPalu, OPD, Camat, Lurah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

3. Kondisi penanganan korban di Balaroa, Petobo, dan Jono Oge:1. Korban yang dievakuasi: jenasah sudah melepuh, tidak dikenali, jenasah yang ditemukan

langsung dimakamkan karena berpotensi menimbulkan penyakit (kuman).

2. Evakuasi di Jono Oge belum dapat dilakukan karena lumpur masih basah, rawa, medan berat, dan belum ada askavator amphibi.

3. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat menyampaikan agar dipertimbangkan tidakmelanjutkan evakuasi. Lokasi diusulkan menjadi tempat penguburan massal dan masyarakatdibangunkan permukiman.

4. Camat Palu Selatan dan Camat Sigi Biromaru: mengusulkan evakuasi tidak dilanjutkan, menjadikan lokasi penguburan massal, dan masyarakat sudah trauma untuk tinggal di lokasitersebut sehingga meminta dapat dibangun permukiman baru.

5. Bupati Sigi : Untuk evakuasi korban masih dilakukan apat dengan ahli waris. Perlu dibangunhuntara dan huntap. Lokasi huntara di Pos Pengungsian. Lokasi huntap untuk relokasi di lahanHGU Hasfarm (perlu dikaji oleh para ahli).

6. Walikota Palu : perlu dilakukan kajian untuk lokasi huntara dan huntap (relokasi). Perludibangun 5.000 unit rumah untuk masyarakat Petobo, Balaroa, dan pantai.

Rapat Koordinasi: Evakuasi Korban Tertimbun pada Beberapa LokasiTerdampak Gempa pada 8/10/2018

Kesimpulan Rapat Evakuasi Korban tertimbun pada Beberapa Lokasi Terdampak Gempa(Senin, 8 Oktober 2018)

1. Pelaksanaan Evakuasi Korban Bencana akan dihentikan setelah selesainya waktu tanggap darurat.

Selanjutnya Lokasi BTN Balaroa, Petobo, dan Jono Oge akan ditutup dan dijadikan ruang terbuka hijau,

serta menjadi Memori Park atau tempat bersejarah dan akan dibangun Monumen pada lokasi tersebut.

Pada hari terakhir Tanggap Darurat akan dilakukan doa bersama di lokasi tersebut.

2. Akan dilakukan pembangunan Hunian Sementara oleh PUPR dan lokasi pembangunan Hunian

Sementara disiapkan oleh Bupati dan Walikota.

3. Pembangunan Hunian Tetap akan dilakukan. Bupati dan Walikota agar menyiapkan lokasi Tanah untuk

pembangunan rumah masyarakat .

4. Distribusi Logistik perlu dilakukan dengan baik dan terus ditingkatkan. Koordinasi antar semua lembaga

perlu dilakukan agar tidak terjadi bantuan yang double terhadap satu lokasi sementara masih ada

daerah lain yang masih kekurangan bantuan.

5. Saat ini progres PLN sudah berjalan baik. Distribusi BBM sudah lancar dan pasar sudah beroperasi

demikian toko-toko sudah mulai buka.

6. Gubernur menegaskan bahwa Pemerintah Daerah mulai terjadinya bencana terus berada di tengah-

tengah masyarakat, “Kami selalu hadir bersama semua pihak untuk mempercepat pemulihan keadaan

masyarakat”. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan dan bantuan

sehingga proses tanggap darurat dapat berjalan dengan baik. “Untuk itu, saya menyatakan bahwa

Sulawesi Tengah Bangkit.”

● Korban di layani di 15 rumah sakit yang terbagi dalam 12 Rumas Sakit di Palu, 2 Rumah Sakit di Donggala (termasuk Kapal RS Terapung Airlangga) dan 1 Rumah Sakit di Sigi.

● 50 unit puskesmas sudah berfungsi yaitu 13 Puskesmas di Palu, 19 Puskesmas di Donggala, 18 Puskesmas di Sigi.

● 11 Apotek sudah berfungsi yaitu 8 apotek di Palu dan 3 apotek di Sigi dan 91 Tim Kesehatan (855 orang) telah tersebar di semua titik.

● Telah dilaksanakan penyemprotan disinfektan di beberapa rumak sakit.● KRI dr. Soeharso dan RS. Lapangan TNI telah beroperasi di Pelabuhan Pantoloan.● Dilakukan tindakan Operasi Orthopedi, Operasi Obgyn, Bedah Syaraf, Operasi bedah umum. ● 1.793 orang personil kesehatan telah bertugas di lapangan terdiri atas 387 dokter umum, 78

dokter spesialis, 79 bidan, 446 perawat, 16 penata anastesi, 34 farmasi, 84 tenaga medis lainnya dan 669 non medic/paramedik.

● 2.049 orang relawan diimunisasi difteri dan tetanus● Pendirian tenda kespro di 3 lokasi (PKM Biromaru, RS Tolobelo dan lapangan wonbo)● Hambatan di lapangan:

○ pengungsi yang amsih tersebar belum terorganisir sehingga menyulitkan penyiapan sarana umum seperti mck, air bersih, fasilitas kesehatan dan lainnya

○ akses jalan yang belum terbuka seluruhnya menyulitkan distribusi logistik○ RS Undanta dan RS Madani membutuhkan tenda perawatan, karen pasien masih trauma

jika dirawat di dalam ruangan.○ Adanya gempa susulan yang menyebabkan masyarakat trauma dan ketakutan.

2. Penanganan Medis

1. Dapur umum● Tersebar di 16 lokasi (9 di Palu, 3 di Sigi, 4 di Donggala)● Masing-masing Dapur Umum mampu menyediakan 4.000 bungkus makanan dalam sehari yang

dimasak dua kali dalam sehari. Jadi 64.000 bungkus makanan disiapkan untuk pengungsi per hari.

● Selain itu dapur umum banyak juga didirikan oleh NGO di lokasi bencana.

2. Layanan dukungan psikososial

Tersebar di 13 titik

3. Pengerahan helikopter untuk distribusi bantuan logistik sebanyak 12 unit

○ 3 helikopter dari BNPB ○ 5 helikopter dari TNI○ 3 helikopter dari PMI○ 1 helikopter dari Basarnas

4. Alat Berat berjumlah 51 unit (26 Excavator, 12 Dump Truck, 1 Bachoe Loader, 5 Wheel Loader, 6 Bulldozer, 1 Rock Breaker)

5. Personel, Total 10.875 orang1. TNI : 7.107 orang (Mabes TNI 60 orang, TNI AD 3.902 orang, TNI AL 2.147 orang dan TNI AU

998 orang)2. Polri 2.208 orang3. Sipil 1.560 orang

6. Alat Transport = 78 unit, terdiri dari 10 Hercules, 6 Heli, 4 CN295, 1 Cessna, 8 KRI, 2 KAL, 8 truk NPS, 2 truk tangki, 1 dump truck, 2 ambulance, 4 strada, 10 OZ, 20 truk angkut personel. Tambahan alatberat dan truk terus diupayakan dan bertambah setiap hari.

3. Bantuan Logistik dan Pemulihan Ekonomi

Bantuan Logistik untuk Korban di daerah Terisolir yang Akses Menuju LokasiTertimbun Longsor dan Jalan Rusak

No Kabupaten Kecamatan/Desa Dampak Penanganan

1 Donggala

1.Kec. Balaesang2.Kec. Balaesang Tanjung(Desa Kamonji, Malei, Ketong, Rano, Manimbaya, Palau dan Pomolulu)3. Kec. Sirenja (Dusun III, DesaLabuana)

●Akses jalan terputus●Bantuan belum diterima●Rumah hancur, tenda hanyamenampung setengahpopulasi perempuan.●Hanya bisa diakses via laut.

1.Dropping bantuan menggunakan helikopter

2.Bantuan dengan kapal sudah diterima pada 8/10/2018

2 Sigi1.Kec. Kulawi2.Kec. Kulawi Selatan3.Kec. Pipikoro

●Bantuan logistik tidak dapat ditempuh lewat jalur darat

1.Pengiriman logistik melalui jalur udara sejak 4/10/2018

2.Jalan darat sudah dapat dilalui sejak 8/10/2018

3 Sigi Kec. Dolo Selatan ●Akses jalan terputus karena bukit terbelah dan tanah longsor

Jalan sudah dapat dilalui sejak 6/10/2018

4 Sigi Kec. Dolo Barat ●Akses jalan terputus Jalan sudah dapat dilalui sejak 7/10/2018

5 SigiKec. Biromaru(Desa Jono Oge)

●Akses jalan terputus●Desa Jonooge termasuk daerah yang terdampak fenomena likuifkikasi

Minggu (7/10) anggota Satgas mulaimelakukan patroli dan membuka jalan di Desa Jonooge untuk melakukan evakuasi

6 SigiKec. Lindu(Desa Anca, Langko, Olu, Puroo dan Tomado)

●Bantuan logistik tidak dapat ditempuh lewat jalur darat

1.Pengiriman logistik melalui jalur udara sejak4/10/2018

2.Hingga 8/10/2018 jalur darat belum dapat dilaluikarena masih tertimbun longsor dan terusdiperbaiki

Hingga 8/10/2018, sebagian besar wilayah terisolir di Sigi dan Donggala mulai dapat dilalui. Sebanyak 7 dari 8 kecamatan sudah dapat dijangkau melalui akses jalan darat. Satu kecamatan yang akses jalannya belum dapat dilalui

dan masih terus diperbaiki adalah Kecamatan Lindu di Sigi.

1. Listrika. 101,2 MW total daya mampu pembangkit interkoneksi yang telah beroperasi adalah dengan rincian PLTA

Poso 90 MW dan PLTD Silae 11,2 MW. Pembangkit isolated PLTD Sabang juga beroperasi dan memilikidaya mampu 4 MW.

b. 7 Gardu Induk sudah operasi, 561 gardu distribusi yang sudah beroperasi, 157 unit genset mobile sudahberoperasi, dan seluruh penyulang (45 unit) sudah beroperasi.

c. 90% Pelayanan listrik secara total mencapai , pelanggan prioritas telah terlayani (15 perkantoran(Pemerintah dan TNI – Polri), 2 kantor PDAM, 10 Bank dan ATM, 11 SPBU, 8 Rumah Sakit, 18 BTS, 13 titikekonomi, 16 rumah ibadah, 1 mall dan 1 swalayan), jaringan listrik ke konsumen dalam pengecekan dan perbaikan.

2. Pasokan BBMa. 27 SPBU di 4 kota terdampak telah beroperasi (15 di Palu, 3 di Donggala, 2 di Sigi, 7 di Parigi Mourong)b. Distribusi BBM dibantu dengan 9 unit mobil tangki dengan dispenser, 16 drum engkol, 40 truk tangki

BBM, dengan mengerahkan 132 relawan operator SPBU.

c. BBM yang masuk ke TBBM Donggala dan DPPU Mutiara: Premium 4.090 KL, Solar 5.812 KL, Avtur 919 KL

d. Untuk memperlancar distribusi BBM, disiapkan paket kemasan 5 L, 10 L dan 200L, serta dilaksanakan

operasi pasar LPG 3 Kg.

3. Air BersihKebutuhan air bersih didukung dari 15 mobil tangki PUPR dan 7 mobil tangki PMI, water treathmentberoperasi di titik pengungsian Kab. Sigi 2 unit dan Kab. Donggala 1 unit serta pemasangan hidran umumsebanyak 30 unit di tempat-tempat strategis.

4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur

4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur4. Relokasi Huntap dan Pembangunan Huntara

a. Balaroa dan Petobo akan direlokasi. Namun untuk lokasi masih akan didiskusikan dengan Badan Geologi, BMKG, dan pakar lainnya

b. KemenPU akan membangun huntara dalam 2 bulan.

5. Telekomunikasia. Backbone dan transmisi Metro serta jaringan akses GPON Telkom progres 100%b. Progres recovery BTS Telkom di Sulteng telah mencapai 75,06% (Banggai 99.50%, Banggai Kepulauan

98%, Banggai Laut 97.30 %, Tojo Una-Una 100%, Morowali 98.80%, Morowali Utara 85.20%, Poso98.20%, Buol 98.10%, Parigi Moutong 76.90%, Tolitoli 100%, Donggala 52.20%, Kota Palu 56.70%, dan Sigi50%)

c. Layanan VPN/IP untuk ATM Bank telah terdukung 41,9%d. Layanan internet gratis di 18 lokasi Posko dan 253 akses point di 8 Kota/Kabupaten terdampake. Pemasangan VSAT di 9 titik posko (Korem 132/Tadulako, Kominfo Siranindi, BMKD Bandara, RRI Palu,

Kantor Walikota Palu, RS Wirabuana, RS Undata, RS Bhayangkara, Dinas Kesehatan).

6. Kepemerintahan Daeraha. Senin (8/10) Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai instansi pemerintahan Sulawesi Tengah dan

Kota Palu mulai masuk kantor kembali.b. Kegiatan pemerintahan di wilayah Sulteng dimulai hari ini (8/10) sesuai dengan instruksi Presiden,

Mendagri, dan Gubernur.c. 25.575 Aparatur Sipil Negara terdampak gempa dan tsunami (Kota Palu terdapat Palu 6.849 orang

PNS, di Kabupaten Donggala 5.793 PNS, di Kabupaten Sigi 6.266 orang, dan di Kabupaten Parigi Moutong 6.667 orang), namun masih belum ada data resmi berapa yang menjadi korban.

d. 2.000 blangko kosong KTP dan 2.000 blangko lagi sebagai cadangkan telah disiapkan oleh pemerintah melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

e. Dukcapil sudah melayani warga untuk mengurus surat kematian.

7. Sekolah darurat

○ 186 ribu peserta didik di 1.724 Satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK yang terganggu layanan Pendidikan di Kota Palu, Donggala dan Sigi.

○ 22 orang guru meninggal dunia, 14 orang guru hilang dan 2 orang guru rawat inap.○ 22 orang siswa meninggal dunia, 33 orang siswa hilang dan 1 orang siswa luka berat.○ Kemungkinan banyak siswa yang terseret tsunami saat mengikuti Gladi resik festival

palu nomoni dan ada Bible Camp yang terhisap lumpur di Jono Oge Kabupaten Sigi.○ 422 unit fasilitas pendidikan rusak (5 unit PAUD, 205 SD, 45 SMP, 89 SMA, 74 SMK dan

4 SLB) tersebar di Palu, Donggala, Sigli dan Parigi Moutong. ○ 333 unit sekolah darurat (kapasitas 7 ruang) sedang dipersiapkan, 20 unit tenda

sedang dipersiapkan, 2 tenda darurat sudah terpasang, 1 unit tenda Standar UNICEF sudah didirikan di Patebo.

○ Rp. 245,6 milyar rencana bantuan yang akan dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

○ Senin (8/10/2018) aktivitas kegiatan belajar mengajar dimulai berjalan dan dilakukan pendataan terhadap semua murid dan guru/tenaga pengajar.

○ Beberapa sekolah yang sudah mulai aktivitasnya adalah SMPN 1 Palu, SMAN 1 Palu, SD Inpres, SMPN 6 Palu, SMPN 13 Palu, SMA PGRI Palu, SMAN 4 Palu,

4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur

5. Penanganan Bantuan Luar Negeri

1. 72,52 ton bantuan internasional diterima pada tanggal 7 Oktober 2018.

2. Bantuan yang telah didistribusi kan ke Palu per tanggal 7/10/2018 adalah sebagaiberikut:a. 1 unit Forklift dari pemerintah UK yang diangkut menggunakan pesawat C-130

MYb. 20 boxes oral Rehydratiom dan 179 boxes XEFTRIAXONE (monoscot-antibiotik

medicine) dari pemerintah India yang diangkut menggunakan pesawat C-130 USAF

c. 1 unit forklift dan conveyer belt dari pemerintah UK dibawa ke palu pesawatNZAF

3. 11 Pesawat bantuan luar negeri yang mendukung penanganan tanggal 8 Oktober2019:a. Australia C-130 ASY 796 b. Singapura C-130: SAF 9887 c. Amerika C-130 Trek 91 d. New Zealand C-130 Kiwi 431 e. Jepang C-130: JDAF 401 f. Malaysia: C-130 g. C-130 HR 207 Korselh. Il96 RA 76511 Perancisi. Il76 Rusia (Hanya melakukan dropping barang saja)j. AN12 Ukrainak. C-130 TUAF 269 Turkey

Kebutuhan Mendesak (07/10)1. BBM, solar, premium2. Makanan untuk pengungsi dan personil

(makanan bayi balita)3. Air minum, Air bersih, dan tangki air4. Rumah sakit

• Obat-obatan: betadin, alkoholpembersih luka, P3K, obat batuk, obat paracetamol.

• Kantong mayat• Kain kafan• Ambulans darurat• Tandu• Alat bantu disabilitas: Kursi roda &

kreuk• Tenaga medis

5. Tenda pengungsi, Terpal, Selimut, Veltbed, alat penerangan, genset.

6. Makanan: mie cup, biskuit, roti kering, susu, abon, kornet, dendeng, minyakgoreng, bumbu dapur

7. Perlengkapan sekolah: seragam,alattulis,sepatu,kaos kaki

8. Pakaian: Balita, anak sekolah, dewasa, sarung

9. Trauma healing10. Alat makan11. Alat mandi12. Perlengkapan sholat13. Kantong mayat14. Selimut15. Family Kit16. Sanitasi

Kendala

Kota Palu1. Masih terdapat kelangkaan pasokan air bersih, MCK, dan BBM Premium bagi para

pengungsi dan personel Satgas serta 2. Warga masih trauma 3. Banyak pegawai yang belum masuk kantor karena menjadi korban.

Kab. Donggala1. Masih terdapat kelangkaan pasokan air bersih, MCK, dan BBM Premium bagi para

pengungsi dan personel Satgas 2. Pos pengungsian tersebar di banyak tempat sehingga cukup menyulitkan distribusi

bantuan.

Kab. Sigi1. Pasokan listrik baru menyala di sebagian titik2. Terbatasnya kendaraan operasional untuk pendistribusian logistik.

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAGraha BNPB - Jl. Pramuka Kav. 38 Jakarta Timur 13120

021-21281200

021-21281200

contact@bnpb.go.id

www.bnpb.go.id

Infobencana BNPB

@BNPB_Indonesia

BNPB Indonesia

BNPB_Indonesia

0812-95590090

0812-1237575