penanganan gawat darurat pada balita dan perawatannya di rumah

82
Nama: Fathulrachman NIM: C11107056 PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA BALITA DAN PERAWATANNYA DI RUMAH Sebagian besar negara didunia mengalami epidemi trauma tetapi peningkatan jumlah yang tinggi terjadi di negara yang sedang berkembang. Penambahan jalan raya dan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan laju jumlah korban dan kematian korban trauma. Banyak fasilitas kesehatan di perifer tidak mampu menangani banyak korban sekaligus dari kecelakaan yang melibatkan bis penumpang atau bencana lainnya. Luka bakar yang berat juga banyak dijumpai didaerah kota maupun diluarnya. 1,2 Pentingnya Primary Trauma Care untuk dipahami oleh masyarakat awam di rumah karena: 1.Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah sakit dengan fasilitasi medik yang memadai. 2.Lamanya waktu yang dibutuhkan korban untuk mencapai rumah sakit. 3. Tidak adanya peralatan canggih dan penyediaan obat-obat yang

Upload: fathulrachman

Post on 13-Aug-2015

266 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA BALITA DAN

PERAWATANNYA DI RUMAH

Sebagian besar negara didunia mengalami epidemi trauma tetapi peningkatan

jumlah yang tinggi terjadi di negara yang sedang berkembang. Penambahan jalan

raya dan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan laju jumlah korban dan

kematian korban trauma. Banyak fasilitas kesehatan di perifer tidak mampu

menangani banyak korban sekaligus dari kecelakaan yang melibatkan bis

penumpang atau bencana lainnya. Luka bakar yang berat juga banyak dijumpai

didaerah kota maupun diluarnya.1,2

Pentingnya Primary Trauma Care untuk dipahami oleh masyarakat awam di

rumah karena: 1.Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah

sakit dengan fasilitasi medik yang memadai. 2.Lamanya waktu yang dibutuhkan

korban untuk mencapai rumah sakit. 3. Tidak adanya peralatan canggih dan

penyediaan obat-obat yang penting. 4.Tidak adanya tenaga kesehatan terdidik untuk

menjalankan alat medik dan merawatnya. 1,2

Setiap anak yang sehat sekalipun dapat jatuh sakit maupun terluka. Pada

beberapa keadaan, orang tua dapat langsung memutuskan untuk membawa, anak ke

Instalasi Gawat Darurat atau klinik 24 jam pada Rumah Sakit terdekat. Sedangkan

pada keadaan yang lain seperti yang disebutkan di atas, orang tua dapat dihadapkan

pada kesulitan untuk mengetahui apakah kecelakaan atau penyakit yang dialami

Page 2: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

membutuhkan perawatan oleh tenaga ahli, atau sebaliknya cukup dilakukan

perawatan di rumah. 1,2

Setiap masalah tentunya memerlukan penanganan yang berbeda-beda.

Namun, ketika anak di hadapkan dengan masalah kesehatan, dibawah diberikan

beberapa pilihan dalam penanganan kondisi kesehatan : 1.Penanganan di rumah

(Home Care). Banyak kecelakaan kecil dan beberapa penyakit, misalnya tersayat

pisau, lebam, batuk, demam, luka akibat garukan, dapat ditangani cukup dengan

perawatan di rumah, dan jika diperlukan dapat ditambah dengan obat bebas (over-the-

counter). 2.Hubungi dokter keluarga. Jika Anda tidak yakin dengan tindakan yang

dibutuhkan oleh anak, dokter keluarga atau perawat yang bekerja pada pusat

pelayanan kesehatan dapat membantu untuk memutuskan langkah apa yang harus

ambil dan lakukan. 3.Kunjungi klinik 24 jam. Klinik 24 jam dapat menjadi pilihan

pada kondisi akut, terutama pada malam hari maupun pada akhir pekan, ataupun

keadaan ketika dokter praktik tidak berada di tempat. Pada negara berkembang,

fasilitas seperti ini dilengkapi dengan alat pemeriksaan penunjang, seperti rontgen (X-

Rays), dan penanganan untuk luka yang membutuhkan tindakan seperti jahit luka.

4.Kunjungi Instalasi Gawat Darurat RS terdekat. IGD, dapat menangani berbagai

masalah kesehatan yang bersifat serius, seperti perdarahan hebat, trauma kepala,

kejang, radang pada selaput otak (Meningitis), sesak napas, dehidrasi, dan infeksi

bakteri yang berat. 5.Hubungi ambulance. Beberapa keadaan membutuhkan

penanganan tenaga kesehatan profesional dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Page 3: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Misalnya, jika anak mengalami kecelakaan lalu lintas, mengalami trauma atau

masalah pada bagian leher atau kepala, membutuhkan penanganan yang serius dan

hati-hati; dan jika mengalami perburukan, segera hubungi pelayanan ambulance

terdekat. 1,2,3

Berikan penanganan situasi berbahaya kepada petugas gawat darurat yang

telah mendapatkan pelatihan dan peralatan khusus untuk mengatasi situasi tersebut.

Mengambil tindakan yang beresiko terhadap daerah berbahaya dapat menambah

jumlah korban, sehingga menunggu petugas gawat darurat tiba adalah tindakan yang

paling tepat. 1,3

Sebagai orang tua terkadang sulit untuk melakukan keputusan ini. Orang tua

tidak mau terburu-buru ke IGD jika bukan suatu gawat darurat, namun juga tidak mau

terlambat mendapat pertolongan medis jika anak membutuhkan tindakan segera.

Dengan pertumbuhan anak dan kejadian (sakit) yang muncul orang tua akan belajar

mempercayai penilaian anda mengenai gawat darurat.1

Terdapat cara lain untuk menghindari bahaya atau menghindari terjadinya

korban jiwa dari daerah berbahaya. Sebagai contoh, dengan membersihkan pecahan

kaca pada tempat kecelakaan kendaraan bermotor atau memutus aliran listrik pada

panel listrik utama apabila terjadi kecelakaan listrik.1

Aturan umum yang berlaku adalah anda jangan memindahkan korban kecuali

terdapat bahaya yang tidak dapat anda hindari di sekitarnya, contoh api atau asap

Page 4: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

beracun. Menggerakkan korban, terutama korban yang tidak sadarkan diri sangat sulit

dan sebaiknya diberikan ke petugas ambulance yang telah terlatih dan memiliki

peralatan yang lengkap untuk membantu korban. Jika harus menggerakkan korban

sebelum ambulance tiba, perlindungan khusus harus dilakukan dan perlakuan terlatih

harus dilakukan. 1

Periksa respon yang diberikan oleh korban dengan menyentuh pundak korban

dan bertanya dengan suara yang keras “Apakah anda baik – baik saja ?”. Hal ini

dikenal dengan metode “Sentuh & Bicara”. Anda tidak perlu menggoyangkan korban

untuk mendapatkan respon, hanya dengan meletakkan tangan anda pada pundaknya

dan berbicara dengan keras adalah cara yang paling efektif dan dapat membangunkan

seseorang yang tertidur, atau memicu reaksi seseorang yang mabuk atau sakit.

Korban yang tidak memberikan reaksi dapat disimpulkan tidak sadar.1

Ada tiga macam tingkat kesadaran; Sadar penuh – korban mau mendengarkan, terjaga

dan sadar akan waktu dan tempat dia berada. Setengah sadar – korban mengantuk

atau bingung. Tidak sadar – korban tidak memberikan respon.1

Jika korban merespon dengan menjawab pertanyaan dan kelihatan sadar,

biarkan dia dalam posisi yang aman (tidak dalam posisi menambah cideranya).

Periksa kondisi korban dan minta bantuan jika diperlukan. Kirim seseorang untuk

meminta pertolongan. Jika sendiri, tinggalkan korban dan meminta pertolongan.

Page 5: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Periksa dan hitung tanda tanda vital secara teratur, jika korban korban tidak

merespon. Berteriak meminta pertolongan Periksa aliran udara.1,2,3

Tubuh manusia dapat bertahan dalam beberapa minggu tanpa makanan dan

beberapa hari tanpa air. Tapi tubuh kita tidak dapat bertahan jika tanpa Oksigen.

Dalam penanganan gawat darurat, kecepatan dan kualitas pertolongan sangat di

butuhkan untuk mencapai keberhasilan dan dalam penyelamatan. Untuk itu di dunia

international sudah menetapkan rumusan dalam menangani Penderita Gawat Darurat,

yaitu : ABCDE (Air Way, Breathing and Ventilation, Circulation, Disability,

Exposure). Airway ditempatkan pada urutan pertama karena masalah airway akan

mematikan paling cepat.3,4

A. AIRWAY

Gangguan airway dapat timbul secara total & mendadak tetapi sebaliknya bisa

secara bertahap dan pelan-pelan. Takhipnea merupakan tanda awal yang samar-samar

akan adanya gangguan terhadap airway. Adanya ketakutan & gelisah merupakan

tanda hipoksia oleh karena itu harus selalu secara berulang-ulang kita nilai airway ini

terutama pada penderita yang tidak sadar. Penderita dengan gangguan kesadaran oleh

karena cidera kepala obat-obatan atau alkohol, cedera toraks, aspirasi material

muntah atau tersedak mungkin sekali terjadi gangguan airway. Disini diperlukan

intubasi endotrakheal yang bertujuan :4

Page 6: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

1.     Membuka airway

2.     Memberikan tambahan oksigen

3.     Menunjang ventilasi

4.     Mencegah aspirasi

Penanganan sumbatan airway karena pangkal lidah pada penderita dengan

kemungkinan patah tulang leher dapat dilakukan secara manual dengan tindakan chin

lift dan jaw thrust.

Tanda-tanda Obyektif Sumbata Airway

1. Look

Terlihat pasien  gelisah dan perubahan kesadaran. Ini merupakan gejala adanya

hipoksia dan hipercarbia. Pasien terlihat cyanosis terutama pada kulit sekitar

mulut, ujung jari kuku. Juga terlihat adanya kontraksi dari otot pernafasan

tambahan.1,2,4

2. Listen

Disini kita dengarkan apakah ada suara seperti orang ngorok, kumur-kumur,

bersiul, yang mungkin berhubungan dengan adanya sumbatan partial pada

farink/larink. 1,2,4

3. Feel

Page 7: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Kita bisa rasakan bila ada sumbatan udara terutama pada saat ekspirasi bila

kedudukan trackhea di linea media. 1,2,4

Gambar 1. Cara evaluasi obyektif sumbata airway

Pengenalan adanya gangguan jalan nafas & ventilasi harus bisa dilakukan

secara cepat & tepat. Bila memang ada harus secepatnya gangguan jalan nafas dan

ventilasi ini untuk segera diatasi. Hal penting ini untuk menjamin oksigenasi ke

jaringan. Haruslah diingat setiap tindakan untuk menjamin airway yang baik harus

selalu dengan penekanan untuk selalu menjaga cervical spine terutama pada penderita

dengan trauma dan cedera di atas clavikula. Pada setiap penderita dengan gangguan

saluran nafas, harus selalu secara cepat diketahui apakah ada benda asing, cairan isi

lambung, darah di saluran nafas bagian atas. Kalau ada harus segera dicoba untuk

dikeluarkan bisa dengan jari, suction. Suatu saat bila dilapangan ada penderita dengan

Page 8: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

sumbatan jalan nafas misal tersedak makanan abdominal trust akan sangat berguna.

1,2,4

Teknik-teknik Mempertahankan Airway :

Pada penderita dengan kehilangan kesadaran mungkin sekali lidah akan jatuh

ke belakang dan menutupi hipofarink dan menimbulkan sumbatan jalan nafas. Ini

bisa ditolong dengan jalan :4,5,6

a. Chin lift

Tindakan chin lift dilakukan dengan cara jari jemari salah satu tangan

diletakan dibawah rahang, kemudian secara hati-hati diangkat keatas arah

depan. Ibu jari tangan yang sama, dengan ringan menekan bibir bawah untuk

membuka mulut. Ibu jari dapat juga diletakan dibelakang gigi seri bawah dan

secara bersamaan mengangkat dagu dengan hati-hati.

Manuver chin lift tidak boleh menyebabkan hiperekstensi leher, terutama pada

penderita trauma dengan kemungkinan mengalami patah tulang leher yang

ditandai dengan: 1. Adanya jejas atau perlukaan diatas klavikula. 2.Adanya

trauma kepala disertai penurunan kesadaran. 3.Multiple trauma. 4.Biomekanik

mendukung.

Page 9: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Gambar 2. Chin Lift pada bayi dan anak

b. Jaw thrust

Tindakan jaw thrust (mendorong rahang) dilakukan dengan cara memegang

sudut rahang bawah (angulus mandibulae) dan mendorong rahang bawah

kedepan. keuntungan melakukan tindakan ini adalah dapat sekaligus

melakukan fiksasi kepala agar selalu pada posisi segaris (in line), selain itu

bila cara ini dilakukan sambil baging atau memegang bag-valve dapat dicapai

kerapatan yang baik dan ventilasi yang adekuat.6

Jika ada dugaan trauma leher dan tulang belakang stabilisasi leher dan

gunakan Jaw thrust tanpa Head tilt. Letakkan jari ke 4 dan 5 di belakang

angulus mandibula dan gerakkan ke atas sehingga rahang terangkat ke atas

membentuk sudut 90o terhadap badan (lihat gambar di bawah). Lihat rongga

mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga

Page 10: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

mulut. Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada,

dengarkan suara napas dan rasakan udara napas.

Gambar 3. Jaw Thrust

Airway Definitif

Disini ada pipa dalam trakhea dengan balon yang dikembangkan, dimana pipa

ini dihubungkan dengan alat bantu pernafasan yang diperkaya dengan oksigen. Cara :

oratracheal, nasotracheal & surgical (krikotiroidotomi atau trakheotomi). Indikasi

pemasangan airway definitif bila ditemukan adanya temuan klinis :4,5

a. Apnue

b. Ketidakmampuan mempertahankan airway yang bebas dengan cara yang lain

c. Untuk melindungi airway bagian bawah dari aspirasi darah atau muntahan

d. Adanya ancaman segera sumbatan airway oleh karena cidera inhalasi patah tulang

wajah hematoma retropharingeal.

Cidera kepala tertutup yang memrlukan bantuan nafas (GCS ≤8). Dari ketiga

cara ini yang terbanyak dipakai adalah endotrakheal (naso/orotrakheal). Pemilihan

Page 11: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

naso/orotrakheal intubation tergantung pengalaman dokter. Kedua teknik ini aman

dan efektif bila dilakukan dengan tepat. Haruslah diingat pada pemasangan

endotrakheal tube ini harus selalu dijaga aligment dari columna vertebralis dengan

cervikal.4,5

Airway Definitif Surgical

Ini dikerjakan bila ada kesukaran atau kegagalan didalam memasang

endotrakheal intubasi. Pada keadaan yang membutuhkan kecepatan lebih dipilih

krikotireodektomi dari pada tracheostomi.4,5

a.   Needle cricothyroidoktomi

Cara dengan menusukkan jarum lewat membran krikotiroid, ini hanya bisa

memberikan oksigen dalam waktu yang pendek (30-45 menit). Disini dipakai

jarum no 12-14 (anak 16-18 tahun)

b.   Surgical cricothyroidoktomi

Penderita tidur posisi supinasi sesudah dilakukan anestesi lokal buat irisan

kulit tranversal sampai membran cricothyroid lubang ini bisa dilebarkan

dengan gagang pisau dengan cara memutar 90 derajad. Disini bisa dipakai

tracheostomi tube atau endotracheal tube. Hati-hati dengan cartilago cricoid

terutama pada anak-anak (teknik ini tidak dianjurkan pada anak dibawah 12

tahun), hal ini dikarenakan cartilago cricoid merupakan penyangga trachea

bagian atas.

Page 12: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Ketidakmampuan untuk memberikan oksigenasi ke jaringan tubuh terutama

ke otak dan organ vital yang lain merupakan pembunuh tercepat pada pasien. Oleh

karena itu airway yang baik merupakan prioritas pertama pada setiap penderita gawat

darurat.

Kematian-kematian dini karena masalah airway :

1.       Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan airway

2.       Ketidakmampuan untuk membuka airway

3.       Kegagalan mengetahui adanya airway yang dipasang secara keliru

4.       Perubahan letak airway yang sebelumnya telah dipasang

5.       Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan ventilasi

6.       Aspirasi isi lambung, darah

B. BREATHING

Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas:

a.Snoring: suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan

napas bagian atas olehbenda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah

pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan

2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untukchin lift tadi, ibu

jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah).

Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu

dll). Pindahkan benda tersebut. b. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini

Page 13: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan olehcairan (eg: darah), maka

lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep

(sesuainamanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu

rongga mulut dari cairan-cairan). c.Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya

disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea,untuk pertolongan pertama

tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja.4,5

Pada anak-anak, masalah airway yang sering muncul adalah obstruksi yang

diakibatkan oleh aspirasi benda asing yang di makan. Sekitar 70% kejadian aspirasi

benda asing terjadi pada anak berumur kurang dari 3 tahun. Hal ini terjadi karena

anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung memasukkan benda

apapun ke dalam mulutnya.3,4,5

Aspirasi benda asing ke dalam saluran napas akan menimbulkan gejala

sumbatan jalan napas. Gejala klinik yang timbul tergantung pada jenis benda asing,

ukuran, sifat iritasinya terhadap mukosa, lokasi, lama benda asing di saluran napas,

dan ada atau tidaknya komplikasi. Penderita umumnya datang ke rumah sakit pada

fase asimptomatik. Pada fase ini keadaan umum penderita masih baik dan foto toraks

belum memperlihatkan kelainan. Pada fase pulmonum, benda asing di bronkus utama

atau cabang-cabangnya akan menimbulkan gejala batuk, sesak napas yang makin

lama semakin bertambah berat, pada auskultasi terdengar ekspirasi memanjang

dengan mengi, dan dapat disertai demam.3,4

Page 14: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya aspirasi benda asing

adalah: usia yaitu pada anak-anak, dimana mereka sering memasukkan segala sesuatu

ke dalam mulut, gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum

sempurna. Kedua, jenis kelamin, lebih sering pada laki-laki. Ketiga, lingkungan dan

kondisi sosial. Empat, kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan

kesadaran, keadaan umum buruk, penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik.

Kelima, faktor kecerobohan, misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut, makan dan

minum tergesa-gesa.4,5

Faktor fisiologik dan sosiologik lain yang juga merupakan faktor predisposisi

antara lain: pertumbuhan gigi belum lengkap, belum terbentuk gigi molar, belum

dapat menelan makanan padat secara baik, kemampuan anak membedakan makanan

yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan belum sempurna. Benda tersangkut

pada saat makan sambil tertawa, bicara menangis, dan berlari. Pada orang tua,

terutama yang mempunyai gangguan neurologis dan berkurangnya refleks menelan

dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol, stroke, parkinson, trauma, dementia juga

mempunyai risiko yang besar untuk terjadinya aspirasi.4,5

Pada anak adanya riwayat teraspirasi benda asing sangat membantu dalam

menegakkan diagnosis pada banyak kasus. Kecurigaan adanya aspirasi benda asing

muncul bila terdapat gejala batuk yang paroksisimal (paroxysmal coughing) yang

timbul tiba-tiba, rasa tercekik (choking) pada waktu makan atau choking/coughing

Page 15: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

yang timbul bila diketahui adanya objek yang kecil atau partikel makanan terutama

kacang di dalam jangkauan si anak. Anak yang telah mendapat terapi sebagai asma,

bronkitis atau pneumonia dan tidak respon dengan pengobatan medik yang sesuai

atau adanya gangguan napas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, kemungkinan

akan adanya aspirasi benda asing musti dipertimbangkan terutama dengan mengi

unilateral walaupun tidak ada riwayat aspirasi.4,5

Gejala awal aspirasi akut dapat ditandai dengan episode yang khas yaitu

‘choking’ (rasa tercekik), ‘gagging’ (tersumbat), ‘sputtering’ (gagap), ‘wheezing’

(napas berbunyi), paroxysmal coughing, serak, disfonia sampai afonia dan sesak

napas tergantung dari derajat sumbatan. Choking atau coughing timbul pada hampir

95% anak dengan aspirasi benda asing dan 50% diantaranya mempunyai gejala

stridor inspirasi atau wheezing ekspirasi, dengan pemanjangan ekspirasi dan ronki.4,5,6

Benda asing yang tersangkut di trakea akan menyebabkan stridor, dapat

ditemukan dengan auskultasi (audible stridor) dan palpasi di daerah leher (palpatory

thud). Jika benda asing menyumbat total trakea akan timbul sumbatan jalan napas

akut yang memerlukan tindakan segera untuk membebaskan jalan napas. Gejala pada

dewasa umumnya sama dengan gejala pada anak tetapi gejala paru termasuk edema

paru banyak ditemukan.6

Bila anak batuk atau dengan wheezing yang dicurigai terjadi aspirasi benda

asing di saluran napas tetapi dengan saluran napas yang masih bebas, jangan

Page 16: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

melakukan intervensi apapun, segera kirim ke rumah sakit terdekat yang diperkirakan

mempunyai fasilitas yang cukup untuk melakukan tindakan ekstraksi benda asing.

Bronkoskop kaku dengan kontrol pernapasan merupakan pilihan utama untuk kasus

benda asing di traktus trakeobronkial. Kebanyakan pasien yang datang ke pelayanan

tertier telah melewati fase darurat akut. Bila terdapat gangguan jalan napas berat atau

adanya obstruksi total dan benda asing tidak tajam lakukanlah back blows, abdominal

thrusts atau Heimlich. Metode ini tergantung umur penderita.6

Pada bayi yang berumur kurang dari 1 tahun: Letakkan bayi pada lengan atau

paha dengan posisi kepala lebih rendah. Berikan 5 pukulan dengan mengunakan

tumit dari telapak tangan pada bagian belakang bayi (interskapula). Tindakan ini

disebut Back blows. Bila obstruksi masih tetap, balikkan bayi menjadi terlentang dan

berikan 5 pijatan dada dengan menggunakan 2 jari, satu jari di bawah garis yang

menghubungkan kedua papila mamae (sama seperti melakukan pijat jantung).

Tindakan ini disebut Chest thrusts. Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut bayi

apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan. Bila diperlukan, bisa diulang

dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang bayi.6

Page 17: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Gambar 4. Penanganan pada obstruksi benda padat pada bayi

Pada anak yang berumur lebih dari 1 tahun, maka penanganannya adalah:

Letakkan anak dengan posisi tengkurap dengan kepala lebih rendah. Berikan 5

pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian belakang anak

Page 18: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

(interskapula) Bila obstruksi masih tetap, berbaliklah ke belakang anak dan

lingkarkan kedua lengan mengelilingi badan anak. Pertemukan kedua tangan dengan

salah satu mengepal dan letakkan pada perut bagian atas (di bawah sternum) anak,

kemudian lakukan hentakan ke arah belakang atas (lihat gambar). Lakukan perasat

Heimlich tersebut sebanyak 5 kali. Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut anak

apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan. Bila diperlukan bisa diulang

dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang anak.6

Gambar 5. Penanganan obstruksi benda padat pada anak

Persiapan ekstraksi benda asing harus dilakukan sebaik-baiknya dengan

tenaga medis/operator, kesiapan alat yang lengkap. Besar dan bentuk benda asing

Page 19: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

harus diketahui dan mengusahakan duplikat benda asing serta cunam yang sesuai

benda asing yang akan dikeluarkan. Benda asing yang tajam harus dilindungi dengan

memasukkan benda tersebut ke dalam lumen bronkoskop. Bila benda asing tidak

dapat masuk ke lumen alat maka benda asing kita tarik secara bersamaan dengan

bronkoskop.6

Di Instalasi Gawat Darurat, terapi suportif awal termasuk pemberian oksigen,

monitor jantung dan pulse oxymetri dan pemasangan IV dapat dilakukan.

Bronkoskopi merupakan terapi pilihan untuk kasus aspirasi. Pemberian steroid dan

antibiotik preoperatif dapat mengurangi komplikasi seperti edema saluran napas dan

infeksi. Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum luas yang cukup

mencakup Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan

sebelum tindakan bronkoskopi. 6,7

Riwayat, pemeriksaan fisik dan radiologi sering menunjukkan dugaan benda

asing saluran napas tanpa diagnosis pasti. Pada keadaan ini harus dibuktikan adanya

benda asing secara endoskopi untuk menyingkirkan dari diagnosis diferensial.

Keterlambatan mengeluarkan benda asing akan menambah tingkat kesulitan terutama

pada anak, tetapi ahli endoskopi menyatakan walaupun bronkoskopi harus dilakukan

pada waktu yang tepat dan cepat untuk mengurangi risiko komplikasi terapi tidak

harus dilakukan terburu-buru tanpa persiapan yang baik dan hati-hati.

Page 20: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Penatalaksanaan dan teknik ekstraksi benda asing harus dinilai kasus per kasus

sebelum tindakan ekstraksi.6,7

C. Sirkulasi

Penyebab terbesar pasien yang mengalami shook dan berakhir dengan

kematian adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak. Oleh karenanya pasien

dengan trauma dan hipotensi, harus segera ditangani sebagai pasien hipovolemi

sampai bisa dibuktikan bahwa hipotensinya disebabkan oleh sebab yang lain. Seperti

diketahui, volume darah manusia dewasa adalah 7% dari berat badan, anak 8-9% dari

BB. Terapi resusitasi cairan yang agresif harus segera dimulai begitu ada tanda dan

gejala klinis adanya kehilangan darah muncul. Sangatlah berbahaya bila menunggu

sampai tekanan darah menurun.3,4,5

Periksa tanda kegawatdaruratan dalam 2 tahap:4

• Tahap 1: Periksa jalan napas dan pernapasan, bila terdapat masalah, segera berikan

tindakan untuk memperbaiki jalan napas dan berikan napas bantuan.

• Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam keadaan syok, tidak sadar, kejang, atau

diare dengan dehidrasi berat.

Page 21: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Bila didapatkan tanda kegawatdaruratan:4

Panggil tenaga kesehatan profesional terlatih bila memungkinkan, tetapi

jangan menunda penanganan. Tetap tenang dan kerjakan dengan tenaga kesehatan

lain yang mungkin diperlukan untuk membantu memberikan pertolongan, karena

pada anak yang sakit berat seringkali memerlukan beberapa tindakan pada waktu

yang bersamaan. Tenaga kesehatan profesional yang berpengalaman harus

melanjutkan penilaian untuk menentukan masalah yang mendasarinya dan membuat

rencana penatalaksanaannya. Lakukan pemeriksaan laboratorium kegawatdaruratan

(darah lengkap, gula darah, malaria). Kirimkan sampel darah untuk pemeriksaan

golongan darah dan cross-match bila anak mengalami syok, anemia berat, atau

perdarahan yang cukup banyak. Setelah memberikan pertolongan kegawatdaruratan,

lanjutkan segera dengan penilaian, diagnosis dan penatalaksanaan terhadap masalah

yang mendasarinya.5

Anak dengan tanda prioritas harus didahulukan untuk mendapatkan

pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut dengan segera (tanpa menunggu giliran).

Pindahkan anak ke depan antrean. Bila ada trauma atau masalah bedah yang lain,

segera cari pertolongan bedah.5

D. DISABILITY

Evaluasi secara cepat dilakukan dan dikerjakan pada tahap

akhir dan primary survey dengan menilai kesadaran dan pupil

penderita.4

Page 22: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

A : Alert

V : Respon to vokal stimulation

P : respon only to painful stimulation

U : Unresponsive

Glasgow coma scale merupakan penilaian yang lebih rinci,

bila ini tidak dikerjakan di primary survey bisa dikerjakan di

secondary survey.

E. EXPOSURE

Disini semua pakaian pasien dibuka. Hal ini akan sangat

membantu pemeriksaan lebih lanjut. Harus diingat disini pasien

dijaga agar tidak jatuh ke hipotermia dengan jalan diberikan

selimut.5

F. SECONDARY SURVEY

Dikerjakan bila primary survey dan resusitasi selesai

dilakukan. Disini dilakukan evaluasi yang lebih teliti mulai dari

kepala sampai ujung kaki penderita, juga GCS bisa dikerjakan lebih

teliti bila pada primary survey belum sempat dikerjakan.5

Page 23: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Penanganan kegawatdaruratan lain yang biasanya dilakukan di rumah lebih banyak

berkaitan dengan penanganan penyakit.

A. Cara Merawat Luka

1. Menggunakan perban sebelum dibalut Perban bisa digunakan sebagai penutup

pelindung luka sebelum dibalut untuk mengendalikan, menyerap,

menghentikan pendarahan, mengurangi rasa perih, mencegah infeksi dan luka

lebih lanjut. Usahakan untuk menggunakan perban yang steril dan tidak

lengket. Jika tidak ada, gunakan kain yang menyerap, bersih dan tidak

lengket, seperti kain katun (sarung, seprai dll) atau pembalut wanita. Jangan

menggunakan kain yang terbuat dari serat langsung pada luka, sebab seratnya

akan menempel.6

2. Mengisi bantalan. Bantalan bisa dibuat dari beberapa lapis kain atau perban;

diletakkan diatas perban agar menekan, menambah daya serap cairan serta

melindungi luka. Bantalan dapat mencegah pembalut menyentuh luka jika ada

benda atau tulang retak yang menonjol diluka.6

3. Pembalut pembungkus luka Luka perlu dibalut untuk mengendalikan

pendarahan. Mengencangkan perban dan bantalan, dapat mengurangi atau

mencegah pembengkakan. Menyangga kaki atau sendi dapat meredakan nyeri

dan mencegah pergeseran pada kaki atau sendi. Dalam keadaan darurat, bisa

menggunakan kain, sarung bantal atau kain bersih untuk membalut. Jangan

membalut terlalu ketat. Pembengkakan, pucat atau biru pada jari tangan dan

Page 24: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

kaki, juga rasa kaku, terjepit, nyeri dan nadi tidak lancar di bagian bawah

perban menandakan bahwa pembalut harus dilonggarkan.6

4. Penggunaan belat atau bidai. Belat atau bidai digunakan untuk melindungi

luka agar tidak bertambah parah. Belat atau bidai juga digunakan sebagai

penopang atau pencegah bagian badan yang retak dari gerakan sembari

menunggu bantuan medis datang.6

5. Cara membuat penyangga. Penyangga digunakan jika tempurung lutut, lengan

atas, lengan bawah, pergelangan atau jari mengalami retak. Dalam keadaan

darurat, Anda dapat menggunakan payung yang dilipat, koran yang digulung

atau bahan seperti tongkat yang keras. Bahkan kaki yang tidak luka pun dapat

digunakan sebagai penyangga .Ikat erat kaki yang terluka dengan kaki yang

tidak luka. Usahakan bagian yang terluka tidak bergeser saat memasang

penyangga. Penyangga harus cukup panjang sampai kedua ujungnya

menjangkau bagian yang retak. Periksa pengikat penyangga setiap 15 menit

untuk memastikan bahwa sirkulasi darah tidak terganggu.6

B. Pendarahan

Pendarahan berat maupun ringan jika tidak segera dirawat bisa berakibat fatal.

Bila pendarahan terjadi, penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat

mungkin. Ada dua jenis pendarahan; pendarahan luar (pendarahan dari luka) dan

pendarahan dalam (pendarahan di dalam tubuh). Pendarahan dalam lebih berbahaya

Page 25: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

dan lebih sulit untuk diketahui daripada pendarahan luar. Oleh karena itu tanda-tanda

berikut harus diperhatikan.6

Cara penanganan pendarahan dalam:6

1. Baringkan korban dengan nyaman dan longgarkan pakaiannya yang ketat.

2. Angkat dan tekuk kakinya, kecuali ada bagian yang retak.

3. Segera cari bantuan medis.

4. Jangan memberi makanan atau minuman.

5. Periksa korban setiap saat kalau dia mengalami syok (shock).

Cara penanganan pendarahan luar (pendarahan dari luka):6

1. Baringkan korban dalam posisi pemulihan, kecuali bila ada luka di dada.

2. Periksa apakah luka berisi benda asing atau tulang yang menonjol. Jika ada,

jangan sentuh luka; gunakanlah bantalan pengikat. Untuk keterangan lebih

lanjut lihat bagian sebelumnya, “Merawat luka”.

3. Jika luka tidak disertai tulang yang menonjol, segera tekan bagian tubuh yang

terluka. Jika tidak ada pembalut yang steril, gunakan gumpalan kain atau baju

bersih atau tangan untuk mengontrol pendarahan sampai menemukan

pembalut dan bantalan yang steril. Jika korban dapat menekan sendiri, suruh

korban menekan lukanya, untuk mengurangi risiko infeksi silang.

4. Balut luka dengan erat.

Page 26: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

5. Angkat bagian tubuh yang terluka, lebih tinggi dari posisi jantung korban.

6. Jika darah membasahi pembalut, lepaskanpembalut dan gantilah bantalan.

Walaupun pendarahan telah berhenti, jangan terburuburu melepaskan

pembalut, bantalan atau perban untuk menghindari terjadinya hal yang tak

terduga.

7. Jangan memberi makanan atau minuman kepada korban yang mengalami

pendarahan.

8. Periksa korban setiap saat kalau-kalau dia mengalami syok (shock).

9. SEGERA cari bantuan medis.

Cara menghentikan pendarahan : 5,6

1. Angkat bagian tubuh yang terluka.

2. Tekan bagian yang terluka dengan kain bersih. Jika tidak ada, gunakan tangan

Anda.

3. Tetap tekan bagian tubuh yang terluka sampai pendarahan terhenti.

4. Jika pendarahan tidak bisa diatasi dengan menekan bagian tubuh yang terluka,

dan korban telah kehilangan banyak darah, maka dianjurkan untuk:

Tetap menekan dengan kuat bagian tubuh yang terluka

Mengangkat bagian tubuh yang terluka setinggi-tingginya

Page 27: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Mengikat bagian lengan atau kaki yang dekat dengan luka, sedekat-

dekatnya .ikat di antara bagian yang terluka dengan badan korban.

Kencangkan ikatan sampai pendarahan terhenti.

C. Keracunan

Curigai keracunan pada anak sehat yang mendadak sakit dan tidak dapat

dijelaskan penyebabnya. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dari anak atau

pengasuh, pemeriksaan klinis dan hasil investigasi, kemudian disesuaikan. Carilah

informasi tentang bahan penyebab keracunan, jumlah racun yang terpajan dan waktu

pajanan ke dalam tubuh secara lengkap. Cobalah untuk mengenali bahan racun

dengan melihat kemasannya. Pastikan juga tidak ada anak lain yang terpajan. Gejala

dan tanda keracunan sangat bervariasi bergantung pada jenis racun, pajanan dan

onset. Periksalah tanda terbakar di dalam atau sekitar mulut, atau apakah ada stridor

(kerusakan laring) yang menunjukkan racun bersifat korosif. Rawat inap semua anak

yang keracunan zat besi, pestisida, parasetamol atau aspirin, narkotik, obat anti

depresan; anak yang tertelan bahan beracun secara sengaja dan anak yang mungkin

diberi obat atau racun secara sengaja oleh anak lain atau orang dewasa. Anak yang

kemasukan bahan korosif atau bahan hidrokarbon jangan dipulangkan sebelum

observasi selama 6 jam. Bahan korosif dapat menyebabkan luka bakar pada esofagus

yang mungkin tidak dapat segera terlihat dan bahan hidrokarbon jika terhirup dapat

Page 28: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

menyebabkan edema paru yang mungkin membutuhkan waktu beberapa jam sebelum

timbul gejala.7

Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang tertelan.

Dekontaminasi lambung (menghilangkan racun dari lambung) efektif bila

dilakukan sebelum masa pengosongan lambung terlewati (1-2 jam, termasuk penuh

atau tidaknya lambung). Keputusan untuk melakukan tindakan ini harus

mempertimbangkan keuntungan dan kerugian (risiko) yang mungkin terjadi akibat

tindakan dekontaminasi dan jenis racun. Dekontaminasi lambung tidak menjamin

semua bahan racun yang masuk bisa dikeluarkan, oleh karena itu tindakan

dekontaminasi lambung tidak rutin dilakukan pada kasus keracunan. Kontra indikasi

untuk dekontaminasi lambung adalah: 7

• Keracunan bahan korosif atau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll) karena

mempunyai risiko terjadi gejala keracunan yang lebih serius.

• Penurunan kesadaran (bila jalan napas tidak terlindungi).Periksa anak apakah ada

tanda kegawatan dan periksa gula darah (hipoglikemia). Identifikasi bahan racun

dan keluarkan bahan tersebut sesegera mungkin. Ini akan sangat efektif jika

dilakukan sesegera mungkin setelah terjadinya keracunan, idealnya dalam waktu

1 jam pertama pajanan.

• Jika anak tertelan minyak tanah, premium atau bahan lain yang mengandung

premium/minyak tanah/solar (pestisida pertanian berbahan pelarut minyak tanah)

atau jika mulut dan tenggorokan mengalami luka bakar (misalnya karena bahan

Page 29: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

pemutih, pembersih toilet atau asam kuat dari aki), jangan rangsang muntah

tetapi beri minum air. Jangan gunakan garam sebagai emetik karena bisa

berakibat fatal. 7

Jika anak tertelan racun lainnya berikan arang aktif (activated charcoal) jika

tersedia, jangan rangsang muntah. Arang aktif diberikan peroral dengan atau tanpa

pipa nasogastrik dengan dosis seperti pada Tabel 5. Jika menggunakan pipa

nasogastrik, pastikan dengan seksama pipa nasogastrik berada di lambung. 7

• Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g ke dalam 40 ml air

• Jika mungkin, berikan sekaligus, jika sulit (anak tidak suka), dapat diberikan

secara bertahap

• Efektifitas arang aktif bergantung pada isi lambung (lambung kosong lebih

efektif). Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak sadar)

yaitu dengan perangsang dinding belakang tenggorokan dengan menggunakan

spatula atau gagang sendok.

D. Prinsip Penatalaksanaan Keracunan Melalui Kontak Kulit Atau Mata

1. Kontaminasi kulit

Lepaskan semua pakaian dan barang pribadi dan cuci menyeluruh

seluruh daerah yang terkontaminasi dengan air hangat yang banyak. Gunakan

sabun dan air untuk bahan berminyak. Petugas kesehatan yang menolong

harus melindungi dirinya terhadap kontaminasi sekunder dengan

Page 30: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

menggunakan sarung tangan dan celemek. Pakaian dan barang pribadi yang

telah dilepas harus diamankan dalam kantung plastik transparan yang dapat

disegel, untuk dibersihkan lebih lanjut atau dibuang. 7

2. Kontaminasi mata

Bilas mata selama 10-15 menit dengan air bersih yang mengalir atau

garam normal, jaga curahannya tidak masuk ke mata lainnya. Penggunaan

obat tetes mata anestetik akan membantu irigasi mata. Balikkan kelopak mata

dan pastikan semua permukaannya terbilas. Pada kasus asam atau alkali

irigasi mata hingga pH mata kembali dan tetap normal (periksa kembali pH

mata 15-20 menit setelah irigasi dihentikan). Jika memungkinkan, mata harus

diperiksa secara seksama dengan pengecatan fluorescein untuk mencari tanda

kerusakan kornea. Jika ada kerusakan konjungtiva atau kornea, anak harus

diperiksa segera oleh dokter mata. 7

Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang terhirup:

• Keluarkan anak dari sumber pajanan

• Berikan oksigen, jika diperlukan

Terhirupnya gas iritan dapat menyebabkan pembengkakan dan

sumbatan jalan napas bagian atas, bronkospasme dan delayed pneumonitis.

Intubasi endotrakeal, bronkodilator dan bantuan ventilator mungkin

diperlukan.

Page 31: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

3. Racun khusus

a. Senyawa Korosif

Contoh: sodium hydroxide (NaOH), potassium hydroxide (KOH), larutan

asam (misalnya: pemutih, desinfektan). 7

Jangan rangsang anak untuk muntah atau memberikan arang aktif ketika zat

korosif telah masuk dalam tubuh karena bisa menyebabkan kerusakan lebih

lanjut pada mulut, kerongkongan, jalan napas, esofagus dan lambung. Berikan

air atau susu sesegera mungkin untuk mengencerkan bahan korosif. Jika

keracunan dengan gejala klinis berat, jangan berikan apapun melalui mulut

dan siapkan evaluasi bedah untuk memeriksa kerusakan esofagus (ruptur). 7

b. Senyawa Hidrokarbon.

Contoh: minyak tanah, terpentin, premium

Jangan rangsang anak untuk muntah atau memberikan arang aktif. Tindakan

perangsangan muntah dapat menyebabkan aspirasi pneumonia (edema paru

dan pneumonia lipoid) yang dapat mengakibatkan sesak napas dan hipoksia.

Gejala klinis lain adalah ensefalopati. 7

c. Senyawa Organofosfat Dan Karbamat

Contoh: Organofosfat: malathion, parathion, TEPP, mevinphos (Phosdrin);

Karbamat: metiokarbamat, karbaril.

Page 32: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Bahan tersebut diserap melalui kulit, tertelan atau terhirup. Anak mungkin

akan mengalami muntah, diare, penglihatan kabur, atau lemah. Gejala yang

timbul akibat dari aktivasi parasimpatik: hipersalivasi, berkeringat, lakrimasi,

bradikardi, miosis, kejang, lemah otot, twitching, hingga paralisi dan

inkontinensia urin, edema paru, depresi napas. Pengobatannya meliputi:

Singkirkan racun dengan irigasi mata atau mencuci kulit (jika ada pada mata

atau kulit) Berikan arang aktif jika tertelan sebelum 1 jam. Jangan rangsang

muntah karena kebanyakan pestisida bahan pelarutnya berasal dari

hidrokarbon. 7

Pada keracunan berat yang arang aktif tidak dapat diberikan, pertimbangkan

dengan seksama aspirasi lambung dengan menggunakan pipa nasogastrik

(catatan: jalan napas anak harus dilindungi). Jika anak menunjukkan gejala

hiperaktivasi parasimpatik (lihat atas), berikan atropin 15–50 mikrogram/kg

IM (i.e. 0.015 – 0.05mg/kgBB) atau melalui infus selama 15 menit. Tujuan

pemberian atropin mengurangi sekresi bronkial dengan menghindari toksisitas

atropin. Auskultasi dada untuk mendengarkan adanya tanda sekresi pada

saluran napas dan pantau frekuensi napas, denyut jantung dan skala koma

(jika diperlukan). Ulangi dosis atropin setiap 15 menit sampai tidak ada tanda

sekresi pada saluran napas, denyut nadi dan frekuensi napas kembali normal

Periksa hipoksemia dengan pulse oximetry (jika tersedia), karena pemberian

atropin dapat menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia ventrikular),

pada anak dengan hipoksemia. Berikan oksigen jika saturasi oksigen kurang

Page 33: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

dari 90%. Jika otot melemah, berikan pralidoksim (cholinesterase

reactivator) 25 – 50 mg/kg dilarutkan dengan 15 ml air diberikan melalui

infus selama lebih 30 menit, diulangi sekali atau dua kali, atau diikuti dengan

infus 10 - 20 mg/kgBB/jam, sesuai kebutuhan. 7

d. Parasetamol

Jika masih dalam waktu 1 jam setelah tertelan, berikan arang aktif (jika

tersedia), atau rangsang muntah kecualibila obat antidot oral

dibutuhkan. Tentukan kapan obat antidot diperlukan untuk mencegah

kerusakan hati: yaitu jika tertelan parasetamol 150 mg/kgBB atau lebih.

Antidot lebih sering dibutuhkan pada anak yang lebih besar yang dengan

sengaja menelan parasetamol, atau ketika orang tua berbuat kesalahan dengan

memberikan dosis berlebih pada anak. 7

Pada 8 jam pertama setelah tertelan berikan metionin oral atau asetilsistein IV.

Metionin dapat digunakan jika anak sadar dan tidak muntah (umur < 6 tahun:

1 g setiap 4 jam untuk 4 dosis; umur 6 tahun atau lebih: 2.5 g setiap 4 jam

untuk 4 dosis) Bila lebih dari 8 jam setelah tertelan atau tidak dapat diberikan

pengobatan oral, maka berikan asetilsistein IV. Perhatikan bahwa volume

cairan yang digunakan dalam rejimen standar terlalu banyak untuk anak kecil.

Untuk anak dengan berat badan < 20 kg berikan dosis awal sebanyak 150

mg/kgBB dalam 3 ml/kg glukosa 5% selama 15 menit, dilanjutkan dengan 50

mg/kgBB dalam 7 ml/kgBB glukosa 5% selama 4 jam, kemudian 100

Page 34: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

mg/kgBB IV dalam 14 ml/kgBB glukosa 5% selama 16 jam. Volume glukosa

dapat ditambah pada anak yang lebih dewasa. 7

e. Aspirin dan salisilat lainnya

Keracunan aspirin dan salisilat sangat berat bila terjadi pada anak kecil,

karena akan mengalami asidosis dengan cepat dan mengakibatkan gejala

toksisitas berat pada SSP, sehingga tatalaksana menjadi lebih rumit. Hal-hal

tersebut menyebabkan pernapasan Kussmaul, muntah dan tinitus. Berikan

arang aktif (jika tersedia). Tablet salisilat cenderung membentuk gumpalan di

dalam lambung yang dapat menyebabkan penundaan penyerapan, oleh karena

itu arang aktif lebih bermanfaat bila diberikan beberapa kali (dosis). Jika

arang aktif tidak tersedia dan anak telah tertelan dengan dosis besar (dosis

toksik berat) maka lakukan bilas lambung atau rangsang muntah. 7

Berikan natrium bikarbonat 1 mmol/kgBB IV selama 4 jam untuk mengatasi

asidosis dan meningkatkan pH urin di atas 7.5 untuk mempercepat ekskresi

salisilat. Berikan tambahan kalium. Pantau pH urin tiap jam.

Berikan cairan infus sesuai kebutuhan rumatan kecuali bila anak menunjukkan

gejala dehidrasi sehingga perlu diberi cairan rehidrasi yang sesuai. Pantau

kadar gula darah setiap 6 jam dan dan koreksi sesuai keperluan. Berikan

vitamin K 10 mg IM. 7

Page 35: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

f. zat besi

Periksa tanda klinis keracunan zat besi: mual, muntah, nyeri perut dan diare.

Muntahan dan feses berwarna abu-abu atau hitam. Pada keracunan berat bisa

terjadi perdarahan saluran pencernaan, hipotensi, mengantuk, kejang dan

asidosis metabolik. Tanda klinis gangguan saluran pencernaan biasanya

timbul dalam 6 jam pertama dan bila anak tidak menunjukkan tanda klinis

keracunan sampai 6 jam, biasanya tidak memerlukan antidot.

Arang aktif tidak dapat mengikat besi, oleh karena itu pertimbangkan untuk

melakukan bilas lambung jika jumlah yang tertelan potensial menimbulkan

toksisitas. Tentukan apakah perlu memberi antidot, karena hal ini bisa

menimbulkan efek samping. Sebaiknya antidot hanya digunakan bila terdapat

bukti klinis terjadinya keracunan. 7

Jika memutuskan untuk memberi antidot, berikan deferoksamin (50 mg/kgBB

hingga maksimum 1 g) dengan suntikan IM dalam dan diulang setiap 12 jam;

jika sakitnya berat, berikan infus 15 mg/kgBB/jam hingga maksimum 80

mg/kgBB dalam 24 jam. 7

g. keracunan karbon Monoksida

Berikan oksigen 100% sampatanda hipoksia hilang. Pantau saturasi oksigen

dengan pulse oximeter (kaliberasi alat untuk ketepatan penilaian). Jika ragu,

lihat apakah ada tanda klinis hipoksia.

Page 36: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

4. Pencegahan

Ajarkan kepada orang tua untuk menyimpan obat-obatan dan bahan beracun

pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak. Nasihati orang tua untuk

memberikan pertolongan pertama jika hal ini terjadi lagi di kemudian hari: 7

• Jangan merangsang muntah jika yang terminum adalah senyawa hidrokarbon,

atau jika mulut dan tenggorokan anak mengalami luka bakar; begitu juga jika

anak mengalami penurunan kesadaran.

• Rangsang muntah jika yang terminum adalah obat/bahan selain tersebut di atas

dengan merangsang dinding belakang tenggorokan.

• Bawa anak ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin, sertakan informasi tentang

bahan beracun yang telah diminum/ditelan; misalnya: kemasan, label, contoh

tablet, buah/biji, dsb.

E. Keracunan Makanan

Kejadian keracunan makanan, biasanya disebabkan karena mengkonsumsi

makanan & minuman yang telah terkontaminasi dengan bakteri, parasit atau virus.

Bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan jika

mereka mengkontaminasi makanan baik saat panen ataupun proses lainnya.7

Meskipun kebanyakan kasus keracunan makanan tidak terdiagnosa &

dilaporkan, tetapi menurut CDC, di Amerika diperkirakan terdapat 76 juta orang yang

mengalami kasus keracunan makanan setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5000

Page 37: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

orang meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia, meskipun tidak terdapat data yang

pasti, bisa jadi angka tersebut lebih besar lagi. Hal ini karena masih rendahnya

pengetahuan sebagian besar masyarakat mengenai kebersihan makanan.

Berbagai makanan yang sudah kedaluwarsa masih saja dijual bebas di toko-toko dan

swalayan, belum lagi makanan-makanan yang dicampur dengan berbagai zat kimia

yang berbahaya. Terkadang saya tak habis pikir ketika suatu kali saya disajikan jus

mangga yang rasanya begitu aneh, setelah saya lihat langsung ke dapur warung

barulah saya tahu mangganya sudah busuk. Tanpa rasa bersalah mereka menyajikan

makanan yang tidak sehat untuk pelanggannya.7

Sebenarnya hal yang lebih penting untuk menghindari makanan yang tidak

sehat juga berasal dari diri kita sendiri. Saya pribadi terkadang menyepelekan

masalah ini dengan memakan makanan sembarangan tanpa memperhatikan tanggal

kedaluwarsa ataupun kondisi makanan.7

Penanganan utama untuk kejadian keracunan makanan adalah dengan cara

mengganti cairan tubuh yang keluar (karena muntah atau diare) baik dengan

minuman ataupun cairan infus. Bila perlu, penderita dapat dirawat di rumah sakit. Hal

ini tergantung dari beratnya dehidrasi yang dialami, respon terhadap terapi &

kemampuan untuk meminum cairan tanpa muntah.7

Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya

atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah. Agar perut terbebas dari

Page 38: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setiap

jamnya. Air santan kental dan air kelapa hijau yang di campur 1 sendok makan garam

dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia. Jika penderita dalam kondisi sadar,

usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari pada kerongkongan

leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi. Apabila

penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat

untuk mendapatkan perawatan intensif.7

Bila kasus keracunan masih belum lama terjadi alias makanan masih di dalam

saluran cerna, maka cara terbaik dan termudah menolong orang yang keracunan

makanan adalah dengan memberikan arang aktif atau karbon aktif, yang kalau di

apotik sering di sebut norit. Jumlah tablet norit yang diberikan tergantung seberapa

parahnya keracunan yang diderita. Semakin banyak tablet norit yang diberikan maka

akan semakin cepat dan semakin banyak pula racun yang dapat terserap. Sekalipun

demikian maksimum pemberian tablet norit 20 tablet sekaligus. Tapi ingat, efektifitas

norit ini tidak hanya mengikat racun yang ada di saluran cerna, tapi juga gizi

makanan yang ada akan dinetralisir. Jadi saat norit diberikan, berikan pula air putih

untuk menggantikan zat yang terserap norit. 7

Orang yang keracunan memiliki gejala diantaranya muntah-muntah dan diare.

Dengan memuntahkan makanan, maka racun yang ada dalam makanan bisa ikut

keluar. Walaupun demikian, kondisi penderita keracunan harus dipantau jangan

Page 39: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

sampai kekurangan cairan atau dehidrasi. Salah satu cara untuk mengatasi dehidrasi

tersebut bisa melalui pemberian air kelapa muda.7

Untuk merangsang muntah, penderita keracunan dapat diberikan susu. Tetapi

sebaiknya jangan memberikan susu pada penderita keracunan anak-anak, sebab bisa

menimbulkan masalah baru dengan tersedaknya sang anak saat muntah.7

F. Diare

Diare pada anak dapat menyebabkan gizi kurang dan kematian. Kematian

dapat dicegah dengan mencegah dan mengatasi dehidrasi dengan pemberian oralit.

Gizi kurang dapat dicegah dengan pemberian makanan yang memadai selama

berlangsungnya diare. Peran obat-obatan tidak begitu penting dalam penanganan

diare pada anak. Pecegahan dan pengobatan diare harus dimulai di rumah.7

Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam agen infeksi termasuk bakteri,

parasit, dan virus. Dari semua agen penyebab diare, virus (terutama Rotavirus)

merupakan penyebab diare terbanyak pada anak di bawah usia 5 tahun. Virus

(Rotavirus) menyebabkan kerusakan pada sel epitel usus yang pada fase awal dapat

meningkatkan sekresi (pengeluaran) air dan elektrolit, kemudian fase lanjut dapat

merusak enterosit atau sel usus.7

Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang

termasuk Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian dan kesakitan

Page 40: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

tertinggi pada anak. Aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah penanganan

diare pada anak dengan mencegah terjadinya dehidrasi dan menjamin asupan nutrisi

untuk mencegah gangguan pertumbuhan.7

Salah satu komplikasi tersering diare pada anak adalah dehidrasi yang

merupakan penyebab utama kematian. Bila terjadi dehidrasi, anak harus segera

dibawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat.

Terdapat lima prinsip penanganan diare, yaitu: rehidrasi, dukungan nutrisi,

suplementasi zinc, antibiotik selektif, serta edukasi orang tua di rumah. Orang tua

sebaiknya mengetahui tata cara penanganan diare pada anak di rumah untuk

pencegahan dehidrasi.7

Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan cairan rumah

tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan yang cair dan atau air matang. Jika

anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik

diberikan oralit dan air matang daripada makanan cair. Berikan larutan ini sebanyak

anak mau dan teruskan hingga diare berhenti.7

Diare umumnya ditularkan melaui 4F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger.

Oleh karena itu upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai

penularan tersebut. Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah penyiapan

makanan yang higienis, penyediaan air minum yang bersih, kebersihan perorangan,

cuci tangan sebelum makan, pemberian ASI eksklusif, buang air besar pada

Page 41: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

tempatnya (WC, toilet), tempat buang sampah yang memadai, berantas lalat agar

tidak menghinggapi makanan, lingkungan hidup yang sehat. Semoga dengan upaya

tersebut kita dapat menjauhkan anak dari diare.7

Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan

hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Oleh

sebab itu, inti dari pengobatan diare adalah memberikan cairan untuk menghindari

terjadi dehidrasi. 7

Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas

penyebab diare .seperti bakteri atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala

diare dan spasmolitik yang membantu menghilangkan kejang perut yang tidak

menyenangkan. 7

Sebaiknya jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep

dokter. Dokter akan menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya

misal bakteri, parasit. Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan

sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter. 7

Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi

juga elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat

menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare. 7

Page 42: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Penggolongan Obat Diare

Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab

diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon. 8

1. Racecordil

Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan

konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek

buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak

menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di

Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.

2. Loperamide

Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara

memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler

dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid

sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan

reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen

(luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang

sekali terjadi.

Page 43: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

3. Nifuroxazide

Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal

terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus,

Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal

pada saluran pencernaan.

Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan

oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik

digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.8

4. Dioctahedral smectite

Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik

berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier

mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite

mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang

diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa

usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada

anak dengan diare akut.

Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat

menghentikan diare dengan beberapa cara: 8

Page 44: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk

resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin

(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak

belladonna).

2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak

(tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.

3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat

menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri

atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di

sini adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus

dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin

(suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-

garam bismuth serta alumunium.

Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang

seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan

oksifenonium.8

G. Kejang

Sebelum kejang biasanya anak akan menderita demam yang tinggi sekitar 38 -

40 derajat Celcius. Pada saat demam ini, kekejangan yang terjadi, tergantung

kekuatan tubuh si anak. Banyak anak demam tinggi dan kejang setelah melakukan

Page 45: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

imunisasi. Biasanya setelah imunisasi, dokter memberi resep obat penurun panas

untuk segera diminumkan ke si kecil.9

Faktor resiko pertama yang penting pada kejang demam adalah demam.

Selain itu juga terdapat faktor riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara

kandung, perkembangan terlambat, problem pada masa neonatus, anak dalam

pengawasan khusus, dan kadar natrium rendah. Setelah kejang demam pertama, kira-

kira 33% anak akan mengalami satu kali rekurensi atau lebih, dan kira-kira 9% anak

mengalami 3 kali rekurensi atau lebih. Resiko rekurensi meningkat pada usia dini,

cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperature yang sangat

rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang demam, dan riwayat keluarga epilepsi.9

Dua puluh sampai 25% penderita kejang demam mempunyai keluarga dekat

(orang-tua dan saudara kandung) yang juga pernah menderita kejang demam. Tsuboi

mendapatkan bahwa insiden kejang demam pada orang tua penderita kejang demam

ialah 17% dan pada saudara kandungnya 22%. Delapan-puluh persen dari kembar

monosigot dengan kejang demam adalah konkordans untuk kejang demam.

Kebanyakan peneliti mendapat kesan bahwa kejang demam diturunkan secara

dominan dengan penetrasi yang mengurang dan ekspresi yang bervariasi, atau melalui

modus poligenik. 9

Pada penderita kejang demam risiko saudara kandung berikutnya untuk

mendapat kejang demam ialah 10%. Namun bila satu dari orang-tuanya dan satu

saudara pernah pula mengalami KD, kemungkinan ini meningkat menjadi 50%.

Page 46: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Kejang yang sering terjadi pada anak adalah kejang kontraksi otot yang

berlebihan di luar kehendak. Kejang semacam itu terjadi saat suhu tubuh meningkat.

Kejang ini disebut kejang demam atau mengejangnya otot-otot pangkal tenggorok

sebagai akibat menyempitnya jalan napas yang disebut kejang laring. Penyakit yang

di manifestasikan kejang yaitu penyakit kejang demam, epilepsi atau tuberkolusis

intrakranial atau orang awam menyebutnya TBC otak.9

Kejang demam dapat berjalan singkat dan tidak berbahaya. Tapi bila kejang

mencapai 15 menit dapat membahayakan si kecil, karena bisa menyebabkan

kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan epilepsi, kelumpuhan bahkan bisa

menyebabkan retardasi atau keterbelakangan mental. Kejang demam dialami 2-3

persen anak-anak.9

Kejang demam terbagi dua, yaitu kejang demam yang sederhana dan kejang

demam yang akibat penyakit lain atau gangguan dalam tengkorak kepala. Kejang

sederhana dengan ciri-ciri menyerang anak usia 4 bulan sampai 4 tahun, kejang

berlangsung tidak lebih dari 15 menit, kejang timbul dalam 16 jam demam pertama,

frekuensi demam kurang dari 4 kali dalam setahun.10

Kejang dapat timbul pula ketika si kecil menderita muntah dan diare. Kejang

bisa pula timbul tanpa demam, yaitu disebabkan gangguan elektrolit darah akibat

muntah dan diare, sakit lama yang menyebabkan gula darah rendah, asupan makan

yang kurang, atau menderita kejang yang sudah lama dialami akibat epilepsi. Kejang

akibat kelainan neurologis atau gangguan perkembangan, berlangsung lebih dari 15

menit.10

Page 47: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Penanganan kejang demam yang bisa dilakukan di rumah yaitu menangani

demam sebelum anak menjadi kejang. Segera beri obat penurun panas begitu suhu

tubuh anak melewati angka 37,5 C. Kompres dengan lap hangat (yang suhunya

kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil). Jangan kompres dengan air dingin,

karena dapat menyebabkan bangkitan kuat di otak antara suhu panas tubuh si kecil

dengan kompres dingin tadi. Agar si kecil tidak cedera, pindahkan benda-benda keras

atau tajam yang berada dekat anak. . Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap

terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya. . Miringkan

posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa

mengganggu pernapasannya. Jangan memberi minuman/makanan segera setelah

berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.9,10

Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin

cobalah bersikap tenang. Sikap panik hanya akan membuat kita tak tahu harus

berbuat apa yang mungkin saja akan membuat penderitaan anak tambah parah.9,10

Jangan gunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu tubuh anak

yang sedang demam. Penggunaan alkohol amat berpeluang menyebabkan iritasi pada

mata dan intoksikasi/keracunan. Lebih aman gunakan kompres air biasa yang

diletakkan di dahi, ketiak, dan lipatan paha. Kompres ini bertujuan menurunkan suhu

di permukaan tubuh. Turunnya suhu ini diharapkan terjadi karena panas tubuh

Page 48: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang drastis

justru tidak disarankan. 9,10

Jangan coba-coba memberikan aspirin atau jenis obat lainnya yang

mengandung salisilat karena diduga dapat memicu sindroma Reye, sejenis penyakit

yang tergolong langka dan mempengaruhi kerja lever, darah, dan otak. Setelah anak

benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan berkuah

atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bisa berupa jus, susu, teh, dan

minuman lainnya. Dengan demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi

bisa cepat tergantikan. 9,10

Jangan selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut dan pakaian tebal dan

tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Pakaian

ketat atau yang mengikat terlalu kencang sebaiknya ditanggalkan saja.

Orang tua harus waspada bila anak sering kejang tanpa demam, terutama di

bawah usia 6 bulan, Karena kemungkinannya untuk menderita epilepsi besar.

Masalahnya, kejang pada anak di bawah 6 bulan, terutama pada masa neonatal itu

bersifat khas. Bukan hanya seperti toniklonik yang selama ini dikenal, tapi juga

dalam bentuk gerakan-gerakan lain. Misal, matanya juling ke atas lalu bergerak-

gerak, bibirnya kedutan atau tangannya seperti tremor. 9,10

Page 49: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Saat menolong anak yang mengalami kejang jangan panik, segera longgarkan

pakaiannya dan lepas atau buang semua yang menghambat saluran pernapasannya.

Jika saat sedang makan tiba-tiba anak kejang, atau ada sesuatu di mulutnya saat

kejang, segera keluarkan. Miringkan tubuh anak karena umumnya anak yang sedang

kejang mengeluarkan cairan-cairan dari mulutnya. Guna memiringkan tubuh adalah

supaya cairan-cairan ini langsung keluar, tidak menetap di mulut yang berisiko

menyumbat saluran napas dan memperparah keadaan. Jangan mudah percaya bahwa

meminumkan kopi pada anak yang sedang kejang bisa langsung menghentikan

kejang tersebut. Secara medis, kopi tak berguna untuk mengatasi kejang. Kopi justru

dapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan bila diberikan saat anak mengalami

kejang, yang bisa menyebabkan kematian. Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat,

jangan sampai otak kelamaan tak mendapat oksigen. Usahakan lama kejang tak lebih

dari tiga menit. Siapkan obat antikejang yang disarankan dokter bila anak memang

pernah kejang atau punya riwayat kejang. 9,10

Mereka yang berisiko menderita epilepsi adalah anak-anak yang lahir dari

keluarga yang mempunyai riwayat epilepsi. Selain juga anak-anak dengan kelainan

neurologis sebelum kejang pertama datang, baik dengan atau tanpa demam. Anak

yang sering kejang memang berpotensi menderita epilepsi. Tapi jangan khawatir,

anak yang menderita epilepsi, kecuali yang lahir dengan kelainan atau gangguan

pertumbuhan, bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya. Prestasi

belajar mereka tidak kalah dengan anak yang normal. 9,10

Page 50: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu

tubuh ( suhu rectal diatas 38°C ) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada

anak-anak, terutama pada golongan umur 3 bulan sampai 5 tahun. Menurut

Consensus statement on febrile seizures (1980), kejang demam adalah kejadian pada

bayi atau anak yang berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya

infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam

dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang

demam harus dibedakan dengan epilepsi,yaitu yang ditandai denagn kejang berulang

tanpa demam. 9,10

Definisi ini menyingkirkan kejang yang disebabkan penyakit saraf seperti

meningitis, ensefatitis atau ensefalopati. Kejang pada keadaan ini mempunyai

prognosis berbeda dengan kejang demam karena keadaan yang mendasarinya

mengenai sistem susunan saraf pusat. Dahulu Livingston membagi kejang demam

menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana (simple febrile convulsion) dan

epilepsi yang diprovokasi oleh demam (epilepsi triggered of by fever). 9,10

 Hampir 3% daripada anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah

menderitanya (Millichap, 1968). Wegman (1939) dan Millichap (1959) dari

percobaan binatang berkesimpulan bahwa suhu yang tinggi dapat menyebabkan

terjadinya bangkitan kejang. 9,10

Page 51: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

Terjadinya bangkitan kejang demam bergantung kepada umur, tinggi serta

cepatnya suhu meningkat (Wegman, 1939; Prichard dan McGreal, 1958). Faktor

hereditas juga mempunyai peranan. Lennox-Buchthal (1971) berpendapat bahwa

kepekaan terhadap bangkitan kejang demam diturunkan oleh sebuah gen dominan

dengan penetrasi yang tidak sempurna. Lennox (1949) berpendapat bahwa 41,2%

anggota keluarga penderita mempunyai riwayat kejang sedangkan pada anak normal

hanya 3%.9,10

Page 52: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

DAFTAR PUSTAKA

1. Saanin, Syaiful.Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.BSB Dinkes

Propinsi Sumbar.2006;26-35

2. AZIS, AMINUDIN dan SEPTI ARUM KUSUMANINGTYAS. KONSEP

DASAR PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT. 2012. Diakses

pada 3 Juli 2012 dari URL:

http://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/konsep-dasar-penanganan-

pasien-gawat.html.

3. Kate M. Cronan, M. Apakah Anak Anda Sedang Berada Dalam Keadaan

Gawat Darurat?.2009. diakses pada 3 Juli 2012. Dari URL:

http://keluargasehat.wordpress.com/2010/02/25/apakah-anak-anda-sedang-

berada-dalam-keadaan-gawat-darurat.

4. Nurya, Kadek. Prinsip Umum Penanganan Gawat Darurat. 2012. Diakses

pada 3 Juli 2012 dari URL:

http://nurse-carewithlove.blogspot.com/2011/08/prinsip-umum-penanganan-

gawat-darurat.html

5. Davidson, Sue. And Smith, Tony. Dokter di Rumah Anda. DianRakyat.

Jakarta:2006.

6. Almazini, Prima. Penatalaksanaan Benda Asing di Saluran Napas. 2010.

Diakses pada 3 juli 2012. Dari URL:

Page 53: Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah

Nama: FathulrachmanNIM: C11107056

http://myhealing.wordpress.com/2010/02/02/penanganan-benda-asing-di-

saluran-napas/

7. Departemen Kesehatan RI. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit.

departemen kesehatan RI; Jakarta: 2008

8. Dokter sehat. Mengatasi Step / Stuip / Kejang Demam Pada Bayi Dan Balita.

Diakses pada 3 Jui 2012 dari URL: http://doktersehat.com/mengatasi-step-

stuip-kejang-demam-pada-bayi-dan-balita/#ixzz20KrSALVv.

9. Pengobatan Diare yang Tepat. 2010. Diakses pada 3 Juli 2012 dari URL:

http://medicastore.com/diare/pengobatan_diare.htm

10. Bayuningsih, Ratih. Penanganan Kejang pada anak. 2012. Diakses pada 3 Juli

2012 dari URL: http://www.stikes.banisaleh.ac.id/baru/index.php?

option=com_content&view=article&id=109:penanganan-kejang-pada-

anak&catid=1:latest-news