penatalaksanaan transcutaneus electrical …eprints.ums.ac.id/54234/13/naskah publikasi.pdf ·...

13
PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS), TERAPI MANIPULASI DAN TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER SINISTRA DI RST dr. SOEDJONO MAGELANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : ANISA HAFIDZ NURUL JANNAH NIM : J 100140041 PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: truongnguyet

Post on 09-Jun-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION (TENS), TERAPI MANIPULASI DAN TERAPI LATIHAN

PADA FROZEN SHOULDER SINISTRA

DI RST dr. SOEDJONO MAGELANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

ANISA HAFIDZ NURUL JANNAH

NIM : J 100140041

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION (TENS), TERAPI MANIPULASI DAN TERAPI LATIHAN

PADA FROZEN SHOULDER SINISTRA

DI RST dr. SOEDJONO MAGELANG

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ANISA HAFIDZ NURUL JANNAH

J100140041

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Umi Budi Rahayu S.Pd.,S.STFT, M.Kes

NIK. 750 / NIDN. 0620117301

Page 3: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program

Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan

diterima untukmelengkapai tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk

menyelesaikan program pendidikan Diploma III Fisioterapi.

Hari : Selasa

Tanggal : 4 Juli 2017

Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Penguji I : Umi Budi Rahayu, S.Fis,M.Kes ( )

Penguji II : Arif Pristianto, SSt.FT,M.Fis ( )

Penguji III : Wijianto, SSt. FT.,M,Or. ( )

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes)

NIK.786/ NIDN. 0617117301

Page 4: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma III di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 4 Juli 2017

Penulis

Anisa Hafidz Nurul Jannah

J100140041

Page 5: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

1

PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION (TENS), TERAPI MANIPULASI DAN TERAPI LATIHAN

PADA FROZEN SHOULDER SINISTRA

ABSTRAK

Latar Belakang : Frozen Shoulder atau yang sering disebut Capsulitis Adhesiva

merupakan merupakan kondisi perlengketan sendi bahu yang yang umum ditandai

dengan keterbatasannya gerak aktif dan passive. Penyebabnya masih belum diketahui

namun capsulitis adhesive memiliki Capsulitis adhesiva memiliki insiden 3-5% pada

populasi umum dan mencapai 20% pada penderita diabetes. Gangguan ini

merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling umum dalam masalah

ortopedi. Keluhan yang sering muncul pada Frozen Shoulder yaitu nyeri pada bahu,

keterbatasan gerak, kelemahan otot dan menurunnya kemampuan fungsional.

Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS), manual terapi, dan terapi latihan

berupa Active Ressisted Exercise dapat menangani hal tersebut.

Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen

Shoulder Sinistra menggunakan modalitas. Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation (TENS), manual terapi, dan terapi latihan berupa Active Ressisted

Exercise dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS),

meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kemampuan fungsional.

Hasil : setelah dilakukan terapi selam 6 kali didapatkan hasil penurunan nyeri diam

T1 : 0 cm, menjadi T6 : 0 cm, nyeri tekan T1 : 3 cm, menjadi T6 : 1cm, nyeri gerak

T1 : 6 cm menjadi T6 : 4 cm. Peningkatan lingkup gerak sendi gerakan fleksi-

ekstensiT1 : S = 30-0-100, menjadi T6 : S = 30-0-135, peningkatan kekuatan otot

fleksor T1 : 3 menjadi T6 : 4, Ekstensor T1 : 3 menjadi T6 : 4, adductor T1 : 4

menjadi T6 : 4, Internal rotasi T1 : 4 menjadi T6 : 4, Eksternal rotasi T1 : 4 menjadi

4 dan Peningkatan kemampuan fungsional menggunakan Indeks SPADI.

Kesimpulan : Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS), terapi

manipulasi dan terapi latihan berupa Active Resisted Exercise dapat mengurangi

nyeri pada bahu kiri, keterbatasan lingkup gerak sendi pada bahu kiri, dan

peningkatan kekuatan otot pada kondisi Frozen Shoulder Sinistra.

Kata kunci : Frozen Shoulder Sinistra, TENS, terapi manipulasi dan terapi latihan

berupa Active Resisted Exercise.

ABSTRACT

Background: Frozen Shoulder or often called Capsulitis Adhesiva is a condition of

joints shoulder joints are commonly characterized by the limitations of active and

passive motion. The cause is still unknown but adhesive capsulitis has adhesive

capsulitis having 3-5% incidence in the general population and reaching 20% in

diabetics. This disorder is one of the most common musculoskeletal disorders in

orthopedic problems. Complaints that often appear on the Frozen Shoulder is pain in

the shoulder, limitations of movement, muscle weakness and decreased functional

ability. Transcutaneous Electrical nerve stimulation (TENS), therapeutic manual, and

exercise therapy in the form of Active Ressisted Exercise can handle it.

Page 6: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

2

Objective: to know the management of physiotherapy on Frozen Shoulder Sinistra

condition using modalities. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS),

therapeutic manual, and exercise therapy in the form of Active Ressisted Exercise in

reducing pain, increasing the scope of joint motion (LGS), increasing muscle

strength and increasing functional ability

Result: after 6 weeks therapy, we got the result of the decrease of T1: 0 cm to T6: 0

cm, T1: 3 cm, T6: 1cm, T1: 6 cm to T6: 4 cm. Increased scope of motion of the

flexion-extension joints T1: S = 30-0-100, becomes T6: S = 30-0-135, increased

flexor muscle strength T1: 3 to T6: 4, Extensor T1: 3 to T6: 4, adductor T1: 4

becomes T6: 4, Internal rotation T1: 4 becomes T6: 4, External rotation T1: 4

becomes 4 and Increases functional ability using SPADI Index.

Conclusions: Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation (TENS), manipulation

therapy and exercise therapy in the form of Active Resisted Exercise can reduce the

pain in the left shoulder, limit the scope of motion of the joints on the left shoulder,

and increased muscle strength in the condition of Frozen Shoulder Sinistra

Keywords: Frozen Shoulder Sinistra, TENS, therapy manipulation and exercise

therapy in the form of Active Resisted Exercise.

1. PENDAHULUAN

Derajad kesehatan sangat berarti bagi pengembangan dan pembinaan sumber

daya manusia serta sebagai salah satu modal bagi pelaksanaan pembangunan

nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia yang berkualitas,

apabila tubuh manusia dalam keadaan baik dan tanpa cidera apapun juga akan

berpengaruh pada mutu kualitas hidup manusia itu sendiri. Dalam melakukan

berbagai aktifitas sehari-hari manusia pasti akan sangat bergantung pada tangan,

apabila tangan dalam keaadaan sakit yang membuat keterbatasan gerak tangan itu

sendiri manusia akan sangat kesulitan dalam melakukan aktifitasnya. Bahu

merupakan bagian dari tangan yang sering terkena masalah, karena bahu

merupakan salah satu sendi besar di tubuh manusia. Pada bagian tangan bahu

lebih banyak memiliki pergerakan yang mengakibatkan banyak masalah yang

akan timbul, salah satunya adalah Frozen Shoulder.

Kekakuan pada sendi bahu disebut dengan istilah Frozen Shoulder. Frozen

Shoulder atau capsutilis adhesive merupakan kondisi perlengketan sendi bahu

yang yang umum ditandai dengan keterbatasannya gerak aktif dan pasif. Frozen

shoulder dilaporkan mempengaruhi 2% sampai 5% dari populasi umum

meningkat menjadi 10% sampai 38% pada pasien dengan penyakit diabetes dan

tyroid desease (Maund dkk., 2012).

Page 7: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

3

Capsulitis adhesiva memiliki insiden 3-5% pada populasi umum dan

mencapai 20% pada penderita diabetes. Gangguan ini merupakan salah satu

gangguan muskuloskeletal yang paling umum dalam masalah ortopedi. Meskipun

beberapa ahli telah menjelaskan capsulitis adhesiva sebagai gangguan

keterbatasan diri yang akan sembuh dalam 1-3 tahun, penelitian lain melaporkan

berkisar antara 20 dan 50% dari pasien dengan caspulitis adhesiva yang

menderita defisit Range Of Motion (ROM) jangka panjang yang mungkin

bertahan sampai 10 tahun. Pasien capsulitis adhesiva umumnya adalah

perempuan di dekade kelima sampai ketujuh kehidupannya, dan dapat menyerang

satu sisi atau kedua sisi bahu (Manske dan Robert, 2008).

Modalitas fisioterapi yang dapat dijadikan solusi pada kasus Frozen Shoulder

berupa Micro Wave Diatermy (MWD), Trancutaneus Electrical Nerve

Stimulation (TENS), Terapi Latihan berupa Pendulum Exercise serta Terapi

Manipulasi yang dapat mengurangi perlengketan pada jaringan sehingga dapat

digunakan untuk meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dan terapi latihan

berupa Strengthening dengan metode Active Ressisted Exercise dapat digunakan

untuk meningkatkan kekuatan otot. Namun pada kasus ini penulis menggunakan

modalitas Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Terapi

manipulasi dan Terapi Latihan berupa Active Resisted Exercise.

2. METODE

Penatalaksanaan fisioterapi dilakukan pada tanggal 1 Februari 2017 di RST

dr. Soedjono magelang dengan pasien atas nama Ny. CSA 43 tahun diagnosa

medis Frozen Shoulder Sinistra. Modalitas yang digunakan adalah

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), terapi manipulasi dan terapi

latihan. TENS adalah metode stimulasi rendah yang tujuan utamanya mengurangi

nyeri (simptomatik) yang akan merangsang saraf sensoris. Arus frekuensi rendah

cenderung bersifat iriatif terhadap jaringan kulit sehingga akan terasa nyeri saat

intensitas tinggi. TENS mampu mengaktivasi saraf berdiameter tebal dan saraf

berdiameter kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi sensoris ke saraf

pusat. Efektifitas TENS dapat di terangkan lewat teori gerbang control dengan

spesifikasi bentuk gelombang sinusoidal, durasi fase 125 mikrodetik, frekuensi

Page 8: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

4

100-200Hz tergantung aktualisasi kondisi dan intensitas sesuai dengan toleransi

pasien (Parjoto, 2006).

Terapi manipulasi didefinisikan dalan Guide to Physical Therapy Practice

sebagai “ketrampilan gerakan tangan yang dimaksudkan untuk memperbaiki

ekstensibilitas jaringan, meningkatkan LGS, rileksasi, mobilisasi atau manipulasi

jaringan lunak dan sendi, memodulasi nyeri serta mengurangi keterbatasan”

(Donatelli, 2012).

Menurut Shaw dkk. (2015) Resisted active exercise merupakan bagian dari

Active Exercise dimana terjadi kontraksi otot secara statis maupun dinamis

dengan diberikan tahanan dari luar, dengan tujuan meningkatkan kekuatan

otot.latihan dengan tahanan sangat penting untuk mengurangi resiko trauma

berulang dan tingkat keparahan cedera musculoskeletal, Resisted Exercise juga

telah terbukti meredakan peradangan dan kelemahan otot.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Pasien atas nama Nyonya CSA usia 43 tahun dengan diagnosa medis

Frozen Shoulder Sinistra diperoleh problematika fisioterapi berupa nyeri

pada bahu sebelah kiri, adanya keterbatasan gerak bahu sebelah kiri, adanya

penurunan kekuatan otot bahu kiri, serta adanya penurunan kemampuan

fungsional. Kondisi umum yang didapatkan yaitu wajah pasien tampak

menahan nyeri, dan bahu kanan dan kiri tampak asimetris selain itu setelah

dilakukan test berupa Aplay’s Stratch Test hasil positif karena pasien tidak

dapat melakukan secara full dan timbul nyeri di awal gerakan, Drop Arm Test

hasil negatif karena pasien tidak meraksan nyeri daan mampu melakukannya

secara sempurna, Yargason Test hasil negatif karena pasien tidak merasakan

nyeri. Pelaksanaan terapi dilakukan sebanyak enam kali dan dimulai pada

tanggal 1 Februari 2017. Modalitas fisioterapi yang diberikan berupa TENS,

Manual Terapi dan Terapi latihan berupa Active Resisted Exercise. Tujuan

yang hendak dicapai yaitu mengurangi nyeri, meningkatkan LGS,

meningkatkan kekuatan otot dan tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan

Page 9: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

5

kemampuan fungsional. Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali

diperoleh hasil sebagai berikut:

3.1.1 Hasil Evaluasi Derajat Nyeri

Evaluasi derajad nyeri dilakukan penelitian dengan menggunakan

Verbal Descriptive Scale (VDS). Dapat disimpulkan adanya penurunan

skala nyeri setelah dilakukan 6 kali terapi. Hal ini dapat dilihat pada

terapi pertama (T1) sampai dengan terapi keenam (T6). Pada T1 nilai

nyeri tekan: 3 yaitu nyeri ringan, nyeri gerak: 6 yaitu nyeri cukup berat.

Sedangkan pada T6 nyeri tekan; 1 yaitu nyeri sangat ringan, nyeri

gerak: 4 yaitu nyeri ringan dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 1 Hasil Evaluasi Nilai Skala Nyeri Menggunakan VDS

Pemeriksaan T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nyeri Diam 0 0 0 0 0 0

Nyeri Tekan 3 3 2 2 2 1

Nyeri Gerak 6 5 5 4 4 4

3.1.2 Hasil Evaluasi Nilai Kekuatan Otot

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kekuatan otot flexor,

exstensor, abduktor, adduktor, internal rotasi, dan eksternal rotasi

shoulder sinistra pada penderita Frozen Shoulder Sinistra terjadi

peningkatan kekuatan otot pada regio shoulder sinistra. Penurunan

kekuatan otot terjadi karena adanya nyeri, sehingga pasien menghindari

gerakan yang dapat memprovokasi terjadinya nyeri. Penurunan nyeri

terjadi pada terapi kelima T5 dan keenam T6 yaitu bernilai 4 sedangkan

pada terapi pertama T1, kedua T2 dan ketiga T3 belum ditemukan

adanya perubahan yaitu masih pada nilai 3.

Page 10: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

6

Tabel 2 Hasil Evaluasi Kekuatan Otot

Kekuatan Otot T1 T2 T3 T4 T5 T6

Shoulder Sinistra

Fleksor 3 3 3 3 4 4

Ekstensor 3 3 3 3 3 4

Abduktor 3 3 3 3 4 4

Adductor 4 4 4 4 4 4

Internal rotasi 4 4 4 4 4 4

Eksternal rotasi 4 4 4 4 4 4

3.1.3 Hasil Evaluasi Nilai Lingkup Gerak Sendi (LGS)

Pada kondisi Ny. CSA mengalami peningkatan lingkup gerak sendi

bahu sinistra. Penurunan lingkup gerak sendi dari T1 = S 30-0-100

meningkat pada T3 = S 30-0-110 dan meningkat lagi pada T4 dan T5 =

S 30-0-130 tidak adanya peningkatan secara signifikan pada lingkup

gerak sendi bahu pasien disebakan oleh perlengketan disekitar jaringan

yang memendek belum mengalami penurunan sehingga masih adanya

nyeri yang membuat pasien menghindari gerakan yang memprovokasi

nyeri.

Tabel 3 Hasil Evaluasi Nilai Lingkup Gerak Sendi (LGS)

LGS T1 T2 T3 T4 T5 T6

LGS Aktif S : 30-0-100

F : 90-0-30

S : 30-0-100

F : 90-0-30

S : 30-0-110

F : 90-0-30

S : 30-0-110

F : 90-0-30

S : 30-0-130

F : 90-0-40

S : 30-0-135

F : 90-0-40

LGS Pasif S : 45-0-180

F : 170-0-45

S : 45-0-180

F : 170-0-45

S : 45-0-180

F : 170-0-45

S : 45-0-180

F : 170-0-45

S : 45-0-180

F : 170-0-45

S : 45-0-180

F : 170-0-45

3.1.4 Hasil Evaluasi Kemampuan Fungsional

Pemeriksaan tes kemampuan fungsional dilakukan untuk mengetahui

kemampuan aktifitas keseharian dan kemampuan fungsional yang

mungkin terganggu karena adanya keterbatasan gerak. Pada kasus

capsulitis adhesiva pemeriksaan dilakukan menggunakan Shoulder Pain

and Disability Index (SPADI). Pengukuran untuk setiap item dilakukan

menggunakan VDS dimana skala 0 pada pain scale berarti tidak nyeri dan

skala 0 untuk disability scale berarti tidak kesulitan, sedangkan skala 10

berarti nyeri tak tertahankan pada pain scale dan sangat kesulitan pada

disability scale.

Page 11: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

7

Tabel 4 Disability Scale of Shoulder Pain and Disability Index (SPADI)

No Jenis Kegiatan Nilai

1 Mencuci rambut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Menggosok punggung

saat mandi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 Memakai dan melepas

kaos dalam (t-shirt) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 Mengancingkan

kemeja 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 Memakai celana 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

6 Menaruh benda diatas

rak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7 Mengangkat beban

berat (5kg atau lebih) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8 Mengambil benda

disaku belakang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tabel 5 Pain Scale of Shoulder Pain and Disability Index (SPADI)

No Jenis Kegiatan Nilai

1 Saat paling buruk 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Berbaring disisi yang

sakit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 Meraih sesuatu dirak

yang tinggi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4

Menyentuh bagian

belakang leher dengan

tangan yang sakit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5

Mendorong sesuatu

dengan lengan yang

sakit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3.2 Pembahasan

3.2.1 Nyeri

Menurut Pranata dkk. (2016) TENS dapat mengurangi nyeri karena

mekanisme dengan gerbang control TENS yang diaplikasikan dengan

intensitas comfortable akan mengaktifasi serabut saraf tipe Aɑ dan Aβ

yang selanjutnya memfasilitasi interneuron substansia gelatinosa

sehingga nyeri akan diblokir oleh stimulasi listrik lewat penutupan

gerbang yang berakibat terhentinya masukkan afferent diameter kecil.

Page 12: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

8

3.2.2 Kekuatan Otot

Terapi latihan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya potensi

kelemahan pada otot dan dapat mengakibatkan atrofi otot. Salah satu

terapi latihan yang digunakan adalah Active Resisted Exercise apabila

tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi, otot akan beradaptasi

dan memaksa untuk otot bekerja bergerak melawan tahanan secara

tidak langsung kekuatan otot akan meningkat. Peningkatan otot tersebut

hanya akan dicapai melalui terapi latihan (Goyal, 2013).

3.2.3 Lingkup gerak sendi

Dilakukannya manual terapi dipercaya sangat ampuh dalam

meningkatkan lingkup gerak sendi karena pada manual terapi adanya

gerakan traksi dan mobilisasi yang dapat meregangkan jaringan lunak

disekitar persendian yang mengalami pemendekan (Salim, 2014).

3.2.4 Kemampuan Aktivitas Fungsional

Dalam hal ini kemampuan aktivitas fungsional dapat meningkat

dikarenakan saat diberikan modalitas fisioterapi berupa TENS, terapi

manipulasi dan terapi latihan berupa active resisted exercise diperoleh

adanya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi dan

peningkatan kekuatan otot sehingga kemampuan fungsional juga akan

meningkat

4. PENUTUP

Pelaksanaan terapi pada pasien atas nama Ny. C.S.A usia 43 tahun dengan

kondisi Frozen Shoulder Sinistra dilakukan sebanyak enam kali terapi dengan

menggunakan modalitas Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS),

Terapi manipulasi dan Terapi latihan berupa Active Resisted Exercise didapatkan

hasil berupa adanya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi bahu kiri,

peningkatan kekuatan otot sekitar bahu kiri dan kemampuan aktivitas fungsional.

Page 13: PENATALAKSANAAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL …eprints.ums.ac.id/54234/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Frozen ... TENS adalah

9

PERSANTUNAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah

memberikan kekuatan, kesabaran, dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati karya tulis ini saya

persembahkan kepada orang tua saya dan orang-orang yang berperan penting dalam

proses pembuatan karya tulis ilmiah ini, terimakasih atas Doa, dukungan, serta

motivasi sehingga saya mampu menyelesaikan salah satu syarat lulus pendidikan D3

Fisioterapi ini. Untuk dosen pembimbing saya ibu Umi Budi Rahayu terimakasih

telah membimbing saya dengan sabar. Terimakasih juga tidak lupa saya ucapkan

kepada teman-teman seperjuangan atas bantuannya dalam segala hal sehingga saya

dapat menyelesaikan karya tulis ini hingga akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Donatelli, R.A. 2012. Physical therapy of the shoulder. Elseveir. USA. fisio=_sendi. diakses 18 Juni 2017.

Goyal, M., Bhattacharjee, S., dan Goyal, K. 2013. Combined Effect Of And Range Mobilization (ERM) And Mobilization With Movement (MWM) Techniques On Range Of Motion And Disability In Frozen Shoulder Patients. Journal of exercise science and physioterapi. Vol 9. NO: 2.

Manske. dan Robert, C. 2008. Diagnosis and Management of Adhesive Capsulitis. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19468904. Diakses tanggal 6 Maret 2017

Maund, E.,Craig, S., Suekarman, S., Neilson, A.R., Wright, K., Brealey, S., Dennis, L., Goodchild, L., Handchard, N., Rangan, A., Richardson, G., Robertson, J., dan McDaid, C. 2012. Management of Frozen Shoulder. vol 16. No:11. Media New York.

Parjoto, S. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang. Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang semarang.

Pranata, S., Nugroho, H., dan Sujianto, U. 2016. Pengaruh Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Terhadap Penyembuhan Luka. Jurnal Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah. Vol 2. No: 1.

Salim, J.S. 2014. Penambahan Teknik Manual Terapi Pada Latihan Pendular Codman Lebih Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pada Sendi Glenohumeral Penderita Frozen Shoulder. Jurnal Fisioterapi. Vol 9. No: 2.

Shaw, B.S., Shaw, I., dan Brown, G.A. 2015. Resistance Exercise Is Medicine Stremgth Training In Health Promotion And Rehabilitation. International Journal Of Therapy And Rehabilitation. Vol 22. No: 8.