pendahuluan a. latar belakang - welcome to jdih …25:51.pdf · peraturan kepala badan pengawas...

32
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) merupakan suatu panduan untuk memenuhi persyaratan dimana disebutkan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 14 Tahun 2014 tentang Sistem Manajemen BAPETEN. Diharapkan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan BAPETEN dapat memiliki lingkungan kerja yang sehat, aman, efisien, dan produktif. Lebih dari itu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan dapat membantu Pimpinan BAPETEN dalam melaksanakan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) yang merupakan tuntutan masyarakat global baik secara nasional maupun internasional. B. SEKILAS BAPETEN BAPETEN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden, yang dibentuk berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997, dan dilaksanakan melalui Keputusan Presiden Nomor 76 Tahun 1998 yang selanjutnya dicabut dan terakhir diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND, yang beberapa kali telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013.

Upload: nguyendan

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 1 -

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

NOMOR TAHUN 2016

TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) merupakan suatu panduan

untuk memenuhi persyaratan dimana disebutkan dalam Peraturan Kepala

Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 14 Tahun 2014 tentang Sistem

Manajemen BAPETEN.

Diharapkan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dan Lingkungan BAPETEN dapat memiliki lingkungan

kerja yang sehat, aman, efisien, dan produktif. Lebih dari itu penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

dapat membantu Pimpinan BAPETEN dalam melaksanakan standar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) yang merupakan

tuntutan masyarakat global baik secara nasional maupun internasional.

B. SEKILAS BAPETEN

BAPETEN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang

berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden, yang

dibentuk berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997, dan

dilaksanakan melalui Keputusan Presiden Nomor 76 Tahun 1998 yang

selanjutnya dicabut dan terakhir diatur dengan Keputusan Presiden Nomor

103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND, yang beberapa kali telah

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013.

BHO
Typewritten text
4
Page 2: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 2 -

Berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001, BAPETEN mempunyai

tugas untuk :

“Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan tenaga nuklir

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BAPETEN menyelenggarakan fungsi :

a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan

tenaga nuklir;

b) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPETEN;

c) Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang pengawasan tenaga nuklir;

d) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan,

dan rumah tangga.

Visi BAPETEN adalah Menjadi Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang

berkelas dunia untuk mewujudkan kondisi keselamatan dan keamanan

nuklir serta meningkatkan daya saing bangsa. Dalam mencapai visi,

BAPETEN menetapkan Misi :

1. Mewujudkan dan melaksanakan pengawasan ketenaganukliran kelas

dunia sesuai dengan standar internasional;

2. Mewujudkan pemanfaatan tenaga nuklir yang aman, selamat, dan

tenteram dalam meningkatkan daya saing bangsa;

3. Mewujudkan budaya keselamatan dan keamanan nuklir nasional sesuai

dengan kepribadian dan karakter bangsa;

4. Melaksanakan reformasi birokrasi pengawasan ketenaganukliran.

Page 3: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 3 -

C. RUANG LINGKUP

Sistem Manajemen K3L berlaku di lingkungan BAPETEN termasuk Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI) di lantai 6 dan Dewan Pimpinan Nasional Korps

Pegawai Negeri Republik Indonesia (DPN-KORPRI) di lantai 7 yang

melakukan kegiatan ataupun beroperasi di lingkungan BAPETEN.

D. DASAR HUKUM DAN REFERENSI

1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 4 Tahun 1987 tentang Panitia

Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

5. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 14 Tahun 2014

tentang Sistem Manajemen BAPETEN.

E. ISTILAH DAN DEFINISI

a. Audit Sistem Manajemen K3L yang selanjutnya disebut Audit SMK3L

adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap

pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil

kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan

Sistem Manajemen K3L di BAPETEN.

b. Bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun kegiatan yang berpotensi

menimbulkan Kecelakaan Kerja atau Penyakit Akibat Kerja (PAK) atau

kombinasi keduanya.

c. Catatan adalah dokumen yang menunjukkan pencapaian hasil ataupun

menyediakan bukti kegiatan.

d. Dokumen adalah Informasi dan media-media pendukungnya.

e. Hampir Celaka adalah insiden yang tidak menimbulkan cedera, penyakit

ataupun kematian.

f. Identifkasi Bahaya adalah proses untuk menemukan, mengenali dan

mengetahui adanya bahaya serta karakteristiknya.

Page 4: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 4 -

g. Insiden adalah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana

berpotensi menyebabkan cedera, penyakit, kematian ataupun kondisi

darurat.

h. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang

selanjutnya disebut Kebijakan K3L adalah keseluruhan arah dan

intensitas BAPETEN, KPI dan DPN KORPRI terkait Penerapan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang

ditetapkan oleh Kepala BAPETEN.

i. Kecelakaan Kerja adalah insiden yang menimbulkan cedera, penyakit

ataupun kematian.

j. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang selanjutnya

disingkat K3L adalah semua kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau

dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan

pekerja lainnya (penyedia barang/jasa), tamu, pengunjung dan orang

lain di tempat kerja.

k. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya sebuah persyaratan.

l. Kinerja K3L adalah hasil yang dapat diukur dari pengelolaan risiko K3L.

m. Penilaian Risiko adalah proses evaluasi risiko yang ditimbulkan

oleh bahaya, menghitung ketersediaan adanya pengendalian dan

menentukan apakah suatu risiko dapat diterima.

n. Penyakit Akibat Kerja yang selanjutnya disingkat PAK adalah gangguan

kesehatan baik fisik maupun mental yang disebabkan oleh kegiatan

kerja ataupun kondisi yang berkaitan dengan pekerjaan.

o. Perbaikan Berkelanjutan adalah pengulangan proses peningkatan Sistem

Manajemen K3 untuk mencapai Perbaikan Kinerja K3 secara

keseluruhan searah dengan Kebijakan K3.

p. Pihak Lain adalah perorangan atau kelompok baik dari dalam ataupun

dari luar tempat kerja yang berkaitan dengan atau dipergunakan oleh

Kinerja K3 BAPETEN.

q. Prosedur adalah cara spesifik untuk menangani sebuah kegiatan

ataupun proses.

Page 5: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 5 -

r. Risiko adalah Kombinasi dari tingkat keseringan terjadinya kejadian

berbahaya ataupun paparan bahaya dengan tingkat keparahan dari

suatu cedera atau penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan bahaya.

s. Risiko yang dapat diterima adalah risiko yang sudah diredam ke tingkat

yang dapat ditoleransi oleh BAPETEN berdasarkan peraturan resmi

BAPETEN dan Kebijakan K3 BAPETEN.

t. Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

termasuk struktur organisasi, perencanaan aktivitas, tanggung jawab,

penerapan, prosedur, proses dan sumber daya yang dipergunakan untuk

mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3L BAPETEN dan

mengelola Risiko K3L BAPETEN.

u. Target K3L adalah cita-cita atau sasaran K3L yang akan dicapai

BAPETEN.

v. Tempat Kerja K3L adalah lokasi manapun dimana kegiatan suatu

pekerjaan dilaksanakan di bawah kendali BAPETEN.

w. Tindakan Pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan potensi

penyebab ketidaksesuaian serta kondisi tidak diinginkan lainnya.

x. Tindakan Perbaikan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian yang ditemukan ataupun kondisi lain yang tidak

diinginkan.

y. Persiapan Tanggap Darurat adalah Yang dimaksud keadaan

(situasi/kondisi) darurat ialah situasi sulit yang tidak diinginkan yang

memerlukan penanganan segera untuk mencegah terjadinya kefatalan.

Page 6: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 6 -

BAB II

SISTEM MANAJEMEN K3L A. KEBIJAKAN K3 BAPETEN

Page 7: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 7 -

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, kami akan:

1. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta

aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh

kegiatan operasional kantor.

2. Membentuk struktur/susunan untuk melaksanakan Penerapan K3L

secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.

3. Menyediakan sarana dan prasarana K3L yang memadai.

4. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3L kepada pegawai untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pegawai terhadap K3L.

5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan

persyaratan lain yang berkaitan dengan K3. Kepala BAPETEN

Jazi Eko Istiyanto

B. PERENCANAAN

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko

Identifikasi bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana

penerapan K3L di lingkungan BAPETEN. Identifikasi bahaya ditujukan

pada segala sumber, situasi maupun kegiatan yang berpotensi

menimbulkan cedera ataupun penyakit akibat kerja.

Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh kegiatan operasional

lingkungan BAPETEN di tempat kerja yang meliputi :

1. Kegiatan kerja rutin atau sesuai kebutuhan.

2. Kegiatan semua pihak yang memasuki tempat kerja termasuk

penyedia barang/jasa dan tamu. 3. Perilaku atau kebiasaan manusia, kemampuan manusia dan

faktor manusia lainnya.

4. Bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang dapat mengganggu

keselamatan dan kesehatan kerja pegawai yang berada di tempat

kerja.

5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan/material di tempat kerja

baik yang disediakan BAPETEN maupun pihak lain yang

berhubungan dengan lingkungan BAPETEN.

Page 8: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 8 -

6. Perubahan ataupun usulan perubahan dalam lingkungan

BAPETEN baik perubahan kegiatan maupun

bahan/material/mesin yang digunakan.

7. Perubahan Sistem Manajemen K3L termasuk perubahan

sementara dan dampaknya terhadap operasi, proses dan kegiatan

suatu pekerjaan. 8. Penerapan perundang-undangan, persyaratan dan peraturan yang

berlaku.

9. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur

operasional, struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap

kemampuan pegawai.

Identifikasi bahaya yang dilaksanakan memperhatikan faktor-faktor

bahaya sebagai berikut :

1. Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).

2. Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya,

mudah meledak/menyala/terbakar, korosif, penyebab iritasi,

reaktif, radioaktif, penyebab kanker, bahaya pernafasan,

membahayakan lingkungan, dsb).

3. Fisik/Mekanik (infrastruktur,

mesin/alat/perlengkapan/kendaraan, ketinggian, suhu, ruang

terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi, kebisingan, getaran

dan ventilasi).

4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan

berulang serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).

5. Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian

manajemen, lingkungan sosial tempat kerja dan intimidasi).

Identifikasi bahaya meliputi sumber-sumber bahaya sebagai berikut : 1. Manusia. 2. Mesin / Peralatan. 3. Material / Bahan. 4. Metode. 5. Lingkungan Kerja.

Identifikasi bahaya meliputi jenis-jenis bahaya sebagai berikut :

1. Tindakan Tidak Aman. 2. Kondisi Tidak Aman.

Penilaian risiko menggunakan pendekatan metode matriks risiko yang

relatif sederhana serta mudah digunakan, diterapkan dan menyajikan

representasi visual di dalamnya.

Page 9: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 9 -

Pengendalian risiko didasarkan pada hirarki sebagai berikut:

1. Eliminasi (menghilangkan bahaya).

2. Substitusi (mengganti sumber/alat/mesin/bahan/material/

kegiatan/area yang lebih aman).

3. Perancangan (perancangan/perencanaan/modifikasi instalasi

sumber/alat/mesin/ bahan/material/kegiatan/area supaya

menjadi aman)

4. Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan

pengendalian visual di tempat kerja).

5. Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi pegawai

dengan paparan bahaya/risiko tinggi).

Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko

didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan penerapan K3L di

lingkungan BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan

Pengendalian Risiko K3L.

2. Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lain

BAPETEN menjamin kesesuaian dengan peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lain dalam penerapan Sistem Manajemen

K3L secara menyeluruh. Peraturan perundang-undangan dapat

berupa undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah, keputusan

menteri ataupun pejabat terkait mengenai peraturan K3. Sedangkan

persyaratan lain dapat berupa persyaratan kontrak dan kerjasama,

maupun perjanjian-perjanjian lainnya dengan pihak ketiga. Kepala

BAPETEN menjamin peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya sesuai dengan kegiatan operasional lingkungan BAPETEN,

produk, proses, fasilitas, peralatan/mesin, bahan/material, pegawai

dan lokasi kerja BAPETEN.

Kepala BAPETEN menginformasikan dan mengomunikasikan kepada

seluruh pihak yang berhubungan dengan penerapan K3L di

lingkungan BAPETEN (termasuk pegawai, penyedia barang/jasa, dan

tamu) mengenai peraturan perundangan-undangan dan persyaratan

lain yang digunakan oleh BAPETEN dalam menerapkan K3L di

lingkungan BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Pembentukan Naskah Pengaturan

Internal (PA/BHO/01).

Page 10: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 10 -

3. Target dan Program-Program K3L.

Kepala BAPETEN menetapkan target dan program-program K3L

berdasarkan kebijakan K3L yang ditetapkan, hasil identifikasi bahaya,

penilaian dan pengendalian risiko serta identifikasi peraturan

perundang-undangan dan persyaratan lain yang diperlukan guna

penerapan K3L di lingkungan BAPETEN.

Target dan program-program K3L di lingkungan BAPETEN

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :

1. Teknologi yang digunakan. 2. Anggaran/Keuangan.

3. Persyaratan proses bisnis inti di lingkungan BAPETEN 4. Tinjauan pihak yang berkepentingan dengan BAPETEN.

Berikut adalah Target dan Program-Program K3 BAPETEN :

No Target Program Jadwal Kewenangan

1 Kecelakaan Nihil Pemantauan rutin dan

Pengendalian Kondisi Tidak Aman dan Tindakan Tidak Aman

di tempat kerja

2015-2019 Staf K3

Pemantauan rutin dan

Pengendalian bahaya pada

alat/mesin/instalasi/

bahan/material berbahaya

2015-2019 Staf K3

Pengendalian pekerjaan

bahaya/risiko tinggi dengan izin

kerja khusus

2015-2019 Staf K3

Pengendalian bahaya secara

visual di tempat kerja (tanda, label, rambu dan poster)

2015-2019 Staf K3

Menyediakan sarana dan prasarana K3 termasuk Alat

Pelindung Diri (APD)

2015-2019 Staf K3

2. Tidak Ada

Penyakit Akibat

Kerja

Menyediakan sanitasi dan

lingkungan kerja yang sehat di

tempat kerja dan menyediakan

tempat kerja dan sarana tempat

kerja yang nyaman bagi tenaga kerja

2015-2019 Staf K3

Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi pegawai

2015-2019 Staf K3

3 Memenuhi Semua Baku

Mutu dan

Ambang

Kuantitas Aspek

Lingkungan

Pengukuran dan pemantauan aspek-aspek dampak lingkungan

operasional BAPETEN secara

rutin/berkala.

2015-2019 Staf K3

Melakukan pengelolaan aspek

dampak lingkungan operasional

BAPETEN

2015-2019 Staf K3

4. Pembinaan

Pengetahuan

dan Kesadaran K3 seluruh

Tenaga Kerja

Memberi pelatihan K3 sesuai

dengan risiko pekerjaan pegawai 2015-2019

Staf K3

Menyediakan pelatihan

kompetensi sesuai dengan

keahlian yang berkaitan dengan syarat-syarat K3 di tempat kerja

2015-2019 Staf K3

Page 11: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 11 -

Program-program K3L didokumentasikan dan ditinjau paling sedikit 1

tahun sekali serta disesuaikan sesuai kebutuhan untuk mencapai

Target K3L.

C. PENERAPAN

1. Sumber Daya, Peran, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab.

Kepala BAPETEN membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (P2K3) guna menjalankan Sistem Manajemen K3L

beserta penerapan-penerapan teknisnya di lingkungan BAPETEN.

P2K3 merupakan Tim Pelaksana K3L untuk membantu Kepala

BAPETEN dalam melaksanakan dan mengembangkan penerapan

K3L di lingkungan BAPETEN.

D. SUSUNAN P2K3

Tugas P2K3 ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta

maupun tidak kepada Kepala BAPETEN mengenai masalah K3L di

lingkungan BAPETEN.

Fungsi P2K3 antara lain :

1. Menghimpun dan mengolah data mengenai K3L di tempat kerja.

2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap pegawai

di lingkungan BAPETEN, mengenai :

a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan

gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara

menanggulanginya.

KETUA

Sekretaris Utama

SAR

BU & DKKN

SEKRETARIS

Kepala Biro Umum

P3K

BU

Pengamanan Gedung

BU

Pemadam Kebakaran

BU

Koordinator Lantai

Pj. Tiap Lantai

Auditor Pelaksana K3 BAPETEN

Inspektorat, DKKN &

BHO

Page 12: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 12 -

b. Faktor-faktor yag dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas

kerja.

c. Alat Pelindung Diri (APD) bagi pegawai di lingkungan BAPETEN.

d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan

pekerjaannya.

3. Membantu Kepala BAPETEN dalam :

a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.

b. Menentukan tindakan perbaikan dengan alternatif terbaik.

c. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

d. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK serta mengambil

langkah-langkah yang diperlukan.

e. Koordinasi dengan instansi terkait dalam hal keselamatan dan

keamanan

f. Mengembangkan penyuluhan, monitoring dan evaluasi di bidang

keselamatan kerja, higiene BAPETEN, kesehatan kerja dan ergonomi.

g. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.

h. Mengembangkan pelayanan kesehatan pegawai BAPETEN.

i. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, kebersihan dan

kesehatan kerja.

4. Membantu Pimpinan BAPETEN dalam menyusun kebijaksanaan

manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan

keselamatan kerja, kebersihan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja

di lingkungan BAPETEN.

Page 13: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 13 -

Peran dan Wewenang P2K3 :

Peran Wewenang

Ketua 1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno P2K3.

2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3.

3. Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di BAPETEN ke Dinas/Instansi terkait melalui Pimpinan BAPETEN.

4. Mempertanggung-jawabkan program-program kerja P2K3 dan pelaksanaannya kepada Pimpinan BAPETEN.

5. Mengawasi dan mengevaluasi program-program K3L di BAPETEN.

Sekretaris 1. Membuat undangan dan notulen rapat P2K3.

2. Mengelola administrasi surat-surat P2K3.

3. Melaksanakan pencatatan rekaman-rekaman K3.

4. Memberikan bantuan/saran yang diperlukan oleh

seksi-seksi demi suksesnya program-program K3L.

5. Membuat laporan ke Dinas/Instansi terkait

mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan

kondisi dan tindakan bahaya di tempat kerja.

Anggota 1. Melaksanakan program-program kerja yang

telah ditetapkan sesuai dengan seksi masing-

masing.

2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang

telah dilaksanakan.

2. Kelayakan, Pelatihan dan Pengetahuan.

Kepala BAPETEN menjamin kelayakan seluruh pegawai yang dibutuhkan

untuk melaksanakan penerapan Sistem Manajemen K3L layak dan

berkompeten untuk melaksanakan Penerapan Sistem Manajemen K3L di

lingkungan BAPETEN berdasarkan latar belakang, keahlian, pelatihan

dan pengalaman pegawai.

P2K3 melaksanakan identifikasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan untuk

seluruh personil di bawah kendali BAPETEN berdasarkan kompetensi,

keahlian dan risiko bahaya terkait jabatan dan jenis pekerjaan guna

menjamin pelaksanaan dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja secara baik di lingkungan BAPETEN.

Kepala BAPETEN menjamin seluruh pegawai BAPETEN mengetahui

tanggung-jawab dan petunjuk-petunjuk penerapan (pelaksanaan) K3L di

lingkungan BAPETEN melalui fasilitas, pelatihan, sarana dan prasarana

lain yang disiapkan BAPETEN guna berlangsungnya penerapan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara baik di tempat

kerja.

Page 14: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 14 -

Pimpinan BAPETEN bertanggung-jawab penuh terhadap penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.

Dokumen Terkait : Prosedur Analisa Kebutuhan Pelatihan (K3) (BDL)

3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi.

a. Komunikasi

Guna menjamin penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, maka BAPETEN menyusun sistem komunikasi

untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja. Komunikasi meliputi

komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam

struktur organisasi BAPETEN maupun komunikasi eksternal dengan

pihak lain seperti penyedia barang/jasa, pengunjung, tamu dan

masyarakat luas maupun pihak ketiga yang bekerja-sama dengan

BAPETEN yang berkaitan dengan K3.

Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang

secara efektif dapat menyampaikan pesan kepada semua pihak yang

perlu mendapat informasi berkaitan dengan Penerapan Sistem

Manajemen K3L .

Informasi-informasi yang termasuk dalam komunikasi internal antara lain:

1. Komitmen BAPETEN terhadap Penerapan K3 di tempat kerja.

2. Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat

kerja.

3. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko K3 di

tempat kerja.

4. Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta

material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja. 5. Tujuan K3 dan kegiatan peningkatan berkelanjutan lainnya. 6. Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja. 7. Perkembangan kegiatan pengendalian bahaya di tempat kerja.

8. Perubahan-perubahan manajemen BAPETEN yang mempengaruhi

penerapan K3 di tempat kerja, dsb.

Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal dengan penyedia

barang/jasa antara lain: 1. Sistem Manajemen K3 penyedia barang/jasa individual. 2. Peraturan dan persyaratan komunikasi penyedia barang/jasa. 3. Kinerja K3 penyedia barang/jasa.

Page 15: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 15 -

4. Daftar penyedia barang/jasa lain di tempat kerja. 5. Hasil pemeriksaan dan pemantauan. 6. Tanggap Darurat. 7. Hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan

perbaikan dan tindakan pencegahan. 8. Persyaratan komunikasi harian, dsb.

Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal dengan pengunjung/tamu antara lain:

1. Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu. 2. Prosedur evakuasi darurat. 3. Aturan lalu lintas di tempat kerja. 4. Aturan akses tempat kerja dan pengawalan. 5. APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.

Kepala BAPETEN juga mengatur komunikasi eksternal dengan pihak ke

tiga terkait informasi yang diterima oleh BAPETEN maupun informasi

yang diberikan oleh BAPETEN untuk pihak ke tiga. Kepala BAPETEN

menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai

dengan Sistem Manajemen K3 BAPETEN termasuk informasi mengenai

operasional K3 dan tanggap darurat BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Komunikasi K3. (Bagian Rumah Tangga dan Pengamanan)

b. Partisipasi dan Konsultasi.

Kepala BAPETEN mengikutsertakan seluruh pegawai BAPETEN untuk

berperan aktif dalam partisipasi dan konsultasi mengenai penerapan K3

di tempat kerja. Partisipasi/konsultasi pegawai dapat dilakukan secara

berkelompok maupun individu. Partisipasi secara kelompok dapat

dilaksanakan melalui rapat (pertemuan) yang dijadwalkan secara rutin

atau sesuai kebutuhan oleh P2K3. Sedangkan partisipasi/ konsultasi

secara individu dapat dilaksanakan dengan menghubungi langsung

P2K3 untuk dikonsultasikan kepada Kepala BAPETEN atau dapat

dilaksanakan melalui media lain yang disiapkan oleh BAPETEN.

Partisipasi/konsultasi secara individu juga dapat dilaksanakan melalui

rapat (pertemuan). Partisipasi/konsultasi juga melibatkan pihak luar

(pengunjung, stakeholder, tamu, dan penyedia barang/jasa) maupun

pihak ketiga yang bekerja sama dengan BAPETEN.

Page 16: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 16 -

Partisipasi/konsultasi personil dapat meliputi hal-hal antara lain

sebagai berikut: 1. Konsultasi mengenai pilihan dalam pengendalian bahaya di tempat

kerja. 2. Rekomendasi peningkatan kinerja K3. 3. Konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang dapat

mempengaruhi penerapan K3 di tempat kerja yang dapat

menimbulkan bahaya baru atau bahaya tidak biasa lainnya.

Partisipasi/konsultasi dengan pihak luar meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Bahaya-bahaya baru atau bahaya tidak biasa lainnya di tempat

kerja. 2. Perubahan manajemen (perubahan pengendalian, operasi,

material/bahan/alat/mesin, tanggap darurat, peraturan dan

persyaratan lainnya). 3. Bahaya-bahaya lain yang dapat mempengaruhi wilayah sekitar

BAPETEN maupun yang bersumber dari wilayah sekitar BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3. (BU)

4. Dokumentasi. Sistem dokumentasi dalam Penerapan Sistem Manajemen K3L meliputi:

Media dokumentasi dapat berupa media kertas (cetak), digital (foto dan

file program komputer), dokumentasi online maupun media-media lain

yang relevan dengan teknologi yang digunakan manajemen BAPETEN.

Semua sistem dokumentasi dikendalikan (diatur dan

didistribusikan/diidentifikasi) oleh Sekretaris P2K3.

5. Pengendalian Dokumen.

Seluruh dokumentasi dan informasi yang digunakan dalam penerapan

Sistem Manajemen K3L perlu diidentifikasi dan dikendalikan.

Pengendalian dokumentasi termasuk di dalamnya ialah mengenai tata

cara persetujuan dokumen, penerbitan, penyimpanan dan pemusnahan

dokumen.

Tingkat Dokumen Jenis Dokumen

Dokumen Tingkat I Sistem Manajemen K3L

Dokumen Tingkat II Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dokumen Tingkat III Instruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dokumen Tingkat IV Formulir

Dokumen Tingkat V Laporan, Rekaman K3L, Pengumuman, Surat menyurat dan sejenisnya

Page 17: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 17 -

Seluruh dokumen dan dokumentasi akan tersedia saat diperlukan dalam

kondisi operasional rutin maupun sesuai kebutuhan termasuk saat

keadaan darurat. Seluruh dokumentasi akan dimuat dalam sebuah

daftar dokumen resmi yang dikelola oleh Sekretaris P2K3 termasuk

informasi-informasi mengenai wewenang persetujuan dokumen,

penerbitan, penyebaran, revisi, lokasi, penyimpanan dan pemusnahan

dokumen.

Dokumen Terkait : Prosedur Pengendalian Dokumen. (BHO) (PM/01)

6. Pengendalian Operasi.

Setelah seluruh bahaya K3 di tempat kerja telah diidentifikasi dan

dipahami, BAPETEN menerapkan pengendalian operasi yang diperlukan

untuk mengelola risiko-risiko terkait bahaya-bahaya K3 di tempat kerja

serta untuk memenuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya terkait dengan penerapan K3 di tempat kerja.

Keseluruhan pengendalian operasi bertujuan untuk mengelola risiko-

risiko K3 untuk memenuhi Kebijakan K3 BAPETEN.

Prioritas pengendalian operasi ditujukan pada pilihan pengendalian yang

memiliki tingkat kehandalan yang paling tinggi selaras dengan hierarki

pengendalian risiko/bahaya K3 di tempat kerja.

Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi secara bersamaan

untuk mengetahui tingkat keefektifan dari pengendalian operasi serta

terintegrasi (tergabung) dengan keseluruhan Sistem Manajemen K3L

BAPETEN.

Beberapa pengendalian operasional K3L BAPETEN mencakup antara lain :

1. Umum :

a. Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat rutin. b. Kebersihan dan perawatan tempat kerja. c. Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb. d. Penyedia dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum. e. Perawatan pengatur suhu lingkungan kerja. f. Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik. g. Perawatan sarana tanggap darurat.

h. Kebijakan terkait, intimidasi, penggunaan obat-obatan terlarang

dan alkohol. i. Program-program kesehatan dan pengobatan umum. j. Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan. k. Pengendalian akses tempat kerja.

Page 18: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 18 -

2. Pekerjaan Bahaya Tinggi :

a. Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman. b. Penggunaan peralatan/mesin yang tepat. c. Sertifikasi pelatihan pegawai dengan keahlian khusus. d. Penggunaan izin kerja. e. Prosedur pengendalian akses keluar masuk pegawai di tempat kerja.

f. Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja. 3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :

a. Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun

(B3) di tempat kerja.

b. Pengamanan penyedia dan pengendalian akses keluar masuk

penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3). c. Proteksi sumber radiasi. d. Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.

4. Pembelian Barang/ Jasa :

a. Menyusun persyaratan pembelian barang/ jasa. b. Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada penyedia

barang/jasa.

c. Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun

(B3). d. Seleksi dan penilaian penyedia barang/jasa. e. Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.

Dokumen Terkait : Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa. (PA/BU/32)

5. Penyedia barang/jasa :

a. Kriteria pemilihan penyedia barang/jasa. b. Komunikasi persyaratan kepada penyedia barang/jasa. c. Evaluasi dan penilaian kinerja K3 berkala.

6. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :

a. Pengendalian akses masuk.

b. Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan

peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja. c. Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan. d. Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja. e. Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja.

Page 19: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 19 -

Penetapan kriteria pengendalian operasi K3L BAPETEN mencakup beberapa

hal sebagai berikut : 1. Pekerjaan Bahaya Tinggi :

a. Penggunaan peralatan/perlengkapan yang telah ditentukan beserta

prosedur/instruksi kerja penggunaannya. b. Persyaratan kompetensi keahlian.

c. Petunjuk individu mengenai penilaian risiko terhadap kejadian yang

muncul tiba-tiba dalam pekerjaan. 2. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :

a. Daftar bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disetujui. b. Penentuan Nilai Ambang Batas (NAB). c. Penentuan Nilai Ambang Kuantitas (NAK). d. Penentuan lokasi dan kondisi penyimpanan.

3. Area Kerja Bahaya Tinggi :

a. Penentuan APD (Alat Pelindung Diri). b. Penentuan persyaratan masuk. c. Penentuan persyaratan kondisi kesehatan/kebugaran.

4. Penyedia barang/jasa :

a. Persyaratan kriteria kinerja K3.

b. Persyaratan pelatihan maupun kompetensi keahlian terhadap

personel di bawah kendali penyedia barang/jasa.

c. Persyaratan pemeriksaan peralatan/perlengkapan/bahan/material

penyedia barang/jasa. 5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :

a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat

kerja. b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri). c. Induksi K3. d. Persyaratan tanggap darurat.

6. Pengendalian operasi K3 dipelihara dan ditinjau berkala untuk menilai

keefektifan pengendalian operasi K3 dan disesuaikan seperlunya apabila

terdapat perubahan manajemen BAPETEN. 7. Persiapan Tanggap Darurat. BAPETEN mengidentifikasi potensi keadaan darurat sebagai berikut :

1. Kebakaran yang tidak dapat diatasi dalam waktu singkat oleh Unit

Pemadam Kebakaran BAPETEN. 2. Peledakan spontan pada tangki. 3. Bencana Alam (banjir, angin ribut, gempa bumi, gunung meletus,

dsb) di lingkungan BAPETEN. 4. Terorisme dan tindak kejahatan lainnya. 5. Demonstrasi/huru-hara/unjuk rasa di lingkungan BAPETEN. 6. Kecelakaan/keracunan massal (skala besar/ keparahan tinggi). 7. Wabah penyakit menular. 8. Kegagalan fungsi mesin/peralatan bahaya tinggi.

Page 20: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 20 -

BAPETEN menyediakan sarana-prasarana dan fasilitas-fasilitas keadaan

darurat di tempat kerja seperti jalur evakuasi, sarana pemadam api,

tempat aman berkumpul keadaan darurat serta sarana-sarana

keselamatan lain yang diperlukan untuk menanggulangi keadaan darurat

BAPETEN.

BAPETEN membentuk tim khusus dalam manajemen BAPETEN yang

memiliki tugas khusus untuk menanggulangi keadaan darurat BAPETEN.

Tim tersebut ialah Tim Tanggap Darurat BAPETEN yang dikoordinasikan

oleh Kepala Bagian Rumah Tangga dan Pengamanan. Di bawah ialah

susunan Tim Tanggap Darurat BAPETEN.

Susunan Tim Tanggap Darurat

Tugas dan fungsi Tim Tanggap Darurat BAPETEN antara lain :

1. Melaksanakan penanggulangan keadaan darurat BAPETEN

sesuai dengan fungsi masing-masing anggota.

2. Melaksanakan pelatihan/simulasi/pengujian rutin secara

bersama-sama seluruh pegawai di tempat kerja dalam

menanggulangi keadaan darurat BAPETEN.

3. Melaksanakan pertemuan rutin maupun sesuai kebutuhan

untuk meningkatkan kinerja Tim Satuan Tanggap Darurat

BAPETEN.

PENANGGUNG

JAWAB

Sekretaris

Utama

KETUA TIM DARURAT

Kepala Biro

Umum

Koordinator

Lantai BU

Regu

Pemadam BU

Pengamanan

Gedung BU

Regu Evakuasi

- Teknisi - Pengamanan

Regu P3K

- Dokter - Perawat - Pengamanan

- Dinas Pemadam Kebakaran

- Kepolisian - Rumah Sakit - Tim STD BAPETEN - Operator ( Tlp & CCTV)

Koordinator

Lapangan

Kasubag

PAM/Danru

Page 21: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 21 -

Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat BAPETEN :

Peran Wewenang dan Tanggung Jawab

Ketua 1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat BAPETEN

2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana danprasarana tanggap darurat

BAPETEN.

3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan

untuk melangsungkan latihan tanggap darurat di lingkungan BAPETEN.

4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap Darurat.

5. Menyusun perencanaan pemulihan keadaan

darurat BAPETEN.

Sekretaris 1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat.

2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan

perawatan sarana dan prasarana tanggap darurat BAPETEN.

3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan tanggap darurat

BAPETEN.

Koordinator Regu Pemadam

Kebakaran

1. Mengoordinasi kinerja semua regu Unit Tanggap Darurat.

2. Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana pemadam api di lingkungan BAPETEN secara aman, selamat dan

efektif.

3. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan

sarana dan prasarana pemadam api di lingkungan BAPETEN kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

Regu Evakuasi

1. Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.

2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan

sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan BAPETEN kepada Koordinator, Sekretaris

maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

3. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak

ataupun teruka kepada Regu P3K, Koordinator maupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat.

Regu P3K 1. Melaksanakan tindakan P3K.

2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K di lingkungan BAPETEN kepada Koordinator, Sekretaris

maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun

Sekretaris Unit Tanggap Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke tiga di luar BAPETEN.

Page 22: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 22 -

P

e

latihan (simulasi dan pengujian) penanganan keadaan darurat

dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun mencakup simulasi

pemadaman kebakaran serta simulasi evakuasi darurat di tempat

kerja.

Persiapan tanggap darurat dipelihara dan dinilai keefektifannya secara

berkala serta apabila terdapat perubahan manajemen BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Tanggap Darurat K3. (DKKN) E. PEMERIKSAAN

1. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja K3.

BAPETEN membangun metode sistematis untuk pengukuran dan

pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu kesatuan bagian

dari keseluruhan sistem manajemen BAPETEN. Pemantauan

melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan

bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian berkaitan

dengan risiko K3, jam lembur tenaga kerja serta penggunaan

peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara

penggunaannya di tempat kerja. Pengukuran kinerja K3 dapat berupa

pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di

tempat kerja.

Logistik 1. Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman, pakaian, selimut, pakaian, dsb).

Transportasi 1. Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar lingkungan BAPETEN.

Komunikasi Internal

1. Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan menjembatani komunikasi antar

regu Unit Tanggap Darurat.

2. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit

Tanggap Darurat dapat dilangsungkan secara baik dan lancar.

Komunikasi

Eksternal

1. Memantau seluruh informasi internal dan

mengakomodasi informasi/ pemberitaan untuk pihak luar.

2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat (Kepolisian/Warga).

Keamanan 1. Melaksanakan tindakan keamanan internal

maupun eksternal selama berlangsungnya tanggap darurat BAPETEN.

Page 23: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 23 -

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk : 1. Memantau perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan

Target K3 dan peningkatan berkelanjutan. 2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan peraturan

lainnya berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja. 3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

(PAK). 4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektifan pengendalian operasi K3

atau untuk mengevaluasi perlunya modifikasi pengendalian ataupun

pengenalan pilihan pengendalian baru. 5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 BAPETEN baik secara

proaktif maupun secara reaktif. 6. Menyediakan data untuk mengevaluasi Penerapan Sistem Manajemen

K3L BAPETEN. 7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3. BAPETEN mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3

kepada Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

termasuk anggota-anggota di bawah kewenangan Sekretaris Panitia

Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan

untuk mengidentifikasi tingkat kesuksesan kinerja K3 ataupun kebutuhan

perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peningkatan

kinerja K3 lainnya. Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan

metode pengukuran reaktif di tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3

menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk

mendorong peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan

kerja di tempat kerja. Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain : 1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan

lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja. 2. Keefektifan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat

kerja. 3. Penilaian keefektifan pelatihan K3. 4. Pemantauan Budaya K3 seluruh pegawai di bawah kendali BAPETEN. 5. Survey tingkat kepuasan pegawai terhadap penerapan K3 di tempat

kerja. 6. Keefektifan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen

K3L. 7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3L di tempat

kerja.

Page 24: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 24 -

8. Penerapan program-program K3L. 9. Tingkat keefektifan partisipasi pegawai terhadap penerapan K3L di

tempat kerja. 10. Pemeriksaan kesehatan pegawai di tempat kerja. 11. Penilaian kegiatan yang berkaitan dengan risiko K3 BAPETEN. Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3L antara lain : 1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). 2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

(PAK). 3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja (PAK). 4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah. 5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ketiga yang berhubungan

dengan BAPETEN berkaitan dengan hal K3L. BAPETEN menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk

melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3L seperti alat

pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan dan alat-alat lainnya sesuai

dengan kegiatan BAPETEN yang berkaitan dengan K3L. Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran

kinerja K3L dikalibrasi secara berkala. Perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3L yang

terkalibrasi, dilaksanakan oleh personil ahli terhadap pelaksanaan

perawatan alat-alat ukur yang digunakan.

Dokumen Terkait : Prosedur Pengukuran dan Pemantauan Kinerja K3.

(DKKN)

2. Penilaian Kesesuaian.

BAPETEN secara berkala menilai kesesuaian penerapan K3L di tempat

kerja dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang

berkaitan dengan penerapan K3L di tempat kerja sebagai bentuk

komitmen terhadap Kebijakan K3 BAPETEN untuk memenuhi semua

peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan

dengan risiko-risiko K3L BAPETEN.

Penilaian kesesuaian penerapan K3L dengan peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan K3L di

tempat kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja ahli baik dari dalam

maupun luar BAPETEN.

Penilaian kesesuaian dapat merujuk pada satu peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya ataupun beberapa peraturan

perundangan dan persyaratan lainnya sekaligus.

Page 25: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 25 -

Jadwal pelaksaan penilaian kesesuaian dapat dipengaruhi oleh

kesesuaian penerapan K3L sebelumnya ataupun persyaratan tertentu

dari peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya.

Pelaksanaan penilaian kesesuaian dapat digabungkan (diintegrasikan)

dengan kegiatan penilaian lainnya seperti audit manajemen BAPETEN.

Seluruh hasil penilaian kesesuaian didokumentasikan dan dipelihara

oleh Sekretaris P2K3.

Dokumen Terkait : Prosedur Penilaian Kesesuaian Mutu Internal PM/03.

3. Investigasi Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan

Pencegahan.

3.1. Investigasi Insiden.

BAPETEN melaksanakan investigasi insiden untuk mencegah

terulangnya kembali insiden dikemudian hari serta untuk

mengidentifikasi peluang peningkatan K3L di tempat kerja.

Investigasi kecelakaan dilaksanakan dengan pendekatan metode

untuk menyelidiki akar penyebab terjadinya suatu insiden.

Sekretaris P2K3 berkewajiban untuk melaksanakan investigasi

insiden sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kepala BAPETEN

menggunakan metode untuk mengetahui akar penyebab terjadinya

suatu insiden.

Seluruh hasil insiden didokumentasikan (termasuk gambar, foto,

video serta media lain yang berkaitan dengan terjadinya insiden) dan

dipelihara oleh Sekretaris P2K3.

Hasil investigasi insiden dikomunikasikan kepada seluruh pegawai

BAPETEN menyangkut tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahan yang diperlukan sehingga tempat kerja menjadi lebih

aman bagi semua pegawai BAPETEN.

Dokumen Terkait : Prosedur Investigasi Insiden Kerja. (BU)

3.2. Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan.

BAPETEN melaksanakan identifikasi terhadap potensi-potensi

ketidaksesuaian ataupun adanya ketidaksesuaian, tindakan

perbaikan dan pencegahan untuk menjamin keefektifan penerapan

Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

Page 26: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 26 -

Permasalahan-permasalahan yang dapat menimbulkan ketidaksesuaian

dalam hal : 1. Penerapan Sistem Manajemen K3L:

a. Kesalahan pimpinan BAPETEN dalam membangun komitmen

Kebijakan K3. b. Kesalahan dalam membangun Target K3.

c. Kesalahan dalam menentukan peran, wewenang, tanggung-jawab,

fungsi dan kecakapan personil yang dibutuhkan untuk menerapkan

Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

d. Kesalahan dalam menilai kesesuaian dengan peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya secara berkala.

e. Kesalahan dalam menyesuaikan kebutuhan pelatihan personil di

tempat kerja. f. Dokumentasi yang kadaluarsa dan tidak valid. g. Kesalahan dalam menjalankan komunikasi.

2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.

a. Kesalahan dalam menerapkan program-program K3L yang telah

direncanakan untuk tujuan peningkatan kinerja K3L. b. Kesalahan dalam konsistensi tujuan peningkatan kinerja K3L.

c. Kesalahan dalam memenuhi peraturan perundang-undangan dan

persyaratan lain yang berkaitan dengan risiko K3L. d. Kesalahan dalam laporan insiden.

e. Kesalahan penerapan tindakan perbaikan menurut jadwal yang

ditentukan.

f. Tidak terdapatnya tindakan terhadap tetap tingginya tingkat kejadian

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). g. Penyimpangan prosedur K3L.

h. Penggunaan bahan/material/alat/proses baru tanpa melaksanakan

penilaian risiko K3L terlebih dahulu. Pertimbangan dalam menyusun tindakan perbaikan dan pencegahan dapat

memperhatikan hasil-hasil sebagai berikut : 1. Pelatihan (simulasi/pengujian) prosedur tanggap darurat. 2. Investigasi insiden. 3. Audit internal dan audit eksternal. 4. Penilaian kesesuaian peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya yang berkaitan dengan risiko K3L secara berkala. 5. Pemantauan kinerja K3L. 6. Kegiatan perawatan dan perbaikan fasilitas/alat/mesin kerja. 7. Penilaian lain-lain.

Page 27: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 27 -

BAPETEN juga menjamin bahwa : 1. Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan disusun melalui

penilaian risiko K3L terlebih dahulu sebelum penerapan perubahan-

perubahan pengendalian/bahan/manajemen/alat/mesin, dsb. 2. Penerapan keseluruhan tindakan perbaikan dan pencegahan. 3. Pendokumentasian dan komunikasi hasil-hasil tindakan perbaikan dan

pencegahan. 4. Adanya tindak lanjut untuk meninjau keefektifan terhadap tindakan

perbaikan dan tindakan pencegahan yang daimbil.

Dokumen Terkait : Prosedur Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan

Tindakan Pencegahan.

4. Pengendalian Rekaman dan Laporan.

Rekaman dan Laporan K3L dipelihara untuk menunjukkan keefektifan

penerapan Sistem Manajemen K3L BAPETEN dan pengelolaan risiko-

risiko K3L di tempat kerja.

Pengendalian rekaman dan Laporan K3L mencakup antara lain :

1. Laporan penilaian penyesuaian terhadap peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan risiko K3L

di tempat kerja. 2. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. 3. Laporan pemantauan kinerja K3L. 4. Laporan perawatan dan kalibrasi alat-alat pengukuran kinerja K3L. 5. Laporan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. 6. Laporan inspeksi K3L. 7. Laporan pelatihan dan kompetensi K3 bagi pegawai. 8. Laporan audit Sistem Manajemen K3L. 9. Laporan insiden. 10. Laporan tindak lanjut insiden. 11. Laporan pertemuan K3L. 12. Laporan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. 13. Laporan perawatan APD (Alat Pelindung Diri). 14. Laporan pelatihan (simulasi/pengujian) tanggap darurat. 15. Laporan Tinjauan Manajemen.

Pengendalian catatan, rekaman dan Laporan K3L dilaksanakan oleh

Sekretaris P2K3.

Dokumen Terkait : Prosedur Pengendalian Rekaman (PM/02)

Page 28: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 28 -

5. Audit Internal

Audit digunakan untuk untuk meninjau dan menilai kinerja dan

efektivitas Sistem Manajemen K3L BAPETEN. Audit internal

dilaksanakan oleh P2K3 untuk mengetahui dimana Sistem Manajemen

K3L telah diterapkan dan dipelihara secara tepat. Pelaksanaan audit didasarkan pada hasil penilaian risiko dari kegiatan

operasional BAPETEN dan hasil audit sebelumnnya. Hasil penilaian risiko

juga menjadi dasar dalam menentukan frekuensi pelaksanaan audit internal

pada sebagian kegiatan operasional BAPETEN, area ataupun suatu fungsi

atau bagian mana saja yang memerlukan perhatian pimpinan BAPETEN

terkait risiko K3L dan Kebijakan K3 BAPETEN. Pelaksanaan audit internal mencakup seluruh area dan kegiatan dalam

ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen K3L BAPETEN. Frekuensi dan

cakupan audit internal juga berkaitan dengan kegagalan penerapan

beberapa elemen dalam Sistem Manajemen K3L, ketersediaan data kinerja

penerapan Sistem Manajemen K3L, hasil tinjauan manajemen dan

perubahan-perubahan dalam manajemen BAPETEN. Pelaksanaan audit

internal secara umum dilaksanakan minimal satu kali dalam kurun waktu

satu tahun dari audit internal sebelumnya. Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat kondisi-kondisi

sebagaimana hal-hal berikut : 1. Terdapatnya perubahan pada penilaian bahaya/risiko K3L BAPETEN. 2. Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit sebelumnya. 3. Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan peningkatan tingkat

kejadian insiden. 4. Kondisi-kondisi lain yang memerlukan audit internal tambahan. Pelaksanaan audit internal didasarkan pada kegiatan-kegiatan berikut,

antara lain : 1. Pembukaan audit.

a. Menentukan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit.

b. Pemilihan auditor dan timnya untuk tujuan objektivitas dan

kenetralan audit. c. Menentukan metode audit.

d. Konfirmasi jadwal audit dengan peserta audit ataupun pihak lain yang

menjadi bagian dari audit.

Page 29: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 29 -

2. Pemilihan petugas auditor. a. Auditor harus independen, objektif dan netral.

b. Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit terhadap

pekerjaan/tugasnya sendiri.

c. Auditor harus mengerti benar tugasnya dan berkompeten

melaksanakan audit.

d. Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

e. Auditor harus mengerti mengenai peraturan perundang-undangan

dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan Penerapan Sistem

Manajemen K3L BAPETEN.

f. Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria audit beserta

aktivitas-aktivitas di dalamnya untuk dapat menilai kinerja K3 dan

menentukan kekurangan-kekurangan di dalamnya. 3. Meninjau dokumen dan persiapan audit.

a. Dokumen yang ditinjau meliputi :

Struktur Organisasi dalam Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

Kebijakan K3 BAPETEN.

Target dan Program-Program K3L.

Prosedur audit internal Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

Prosedur dan Instruksi Kerja K3L.

Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko K3L.

Daftar peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang berkaitan dengan penerapan K3L di tempat kerja.

Laporan insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan.

b. Persiapan audit internal meliputi hal-hal sebagai berikut antara lain :

Tujuan audit

Kriteria audit

Metodologi audit.

Cakupan maupun lokasi/area audit.

Jadwal audit.

Peran dan tanggung jawab peserta/anggota audit internal.

4. Pelaksanaan audit. a. Tata cara berkomunikasi dalam audit internal. b. Pengumpulan dan verifikasi informasi. c. Menyusun temuan audit dan kesimpulannya. d. Mengomunikasikan kepada peserta audit mengenai :

Rencana pelaksanaan audit.

Perkembangan pelaksanaan audit.

Permasalahan-permasalahan dalam audit.

Kesimpulan pelaksanaan audit

Page 30: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 30 -

5. Persiapan dan komunikasi laporan audit. a. Tujuan dan cakupan audit.

b. Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit internal, jadwal

audit internal serta area-area/lokasi-lokasi audit internal)

c. Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit lainnya yang

digunakan pada pelaksanaan audit internal. d. Temuan ketidaksesuaian.

e. Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan Penerapan Sistem

Manajemen K3L BAPETEN:

Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3L di tempat

kerja.

Penerapan dan pemeliharaan.

Pencapaian Kebijakan dan Target K3 BAPETEN.

f. Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit internal

termasuk kepada pihak ke tiga yang berhubungan dengan BAPETEN

untuk dapat mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan. 6. Penutupan audit dan tindak lanjut audit.

a. Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.

b. Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit internal. Dokumen Terkait : Prosedur Audit Internal K3. (BHO)

F. TINJAUAN MANAJEMEN

Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem

Manajemen K3L BAPETEN dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kesesuaian Sistem Manajemen K3L terhadap operasional dan

kegiatan BAPETEN.

2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen K3L terhadap

Kebijakan K3 BAPETEN.

3. Keefektifan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahan serta hasil-hasil lain yang diharapkan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan BAPETEN dan

dilaksanakan secara berkala, secara umum minimal 1 tahun sekali

untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen K3L BAPETEN.

Page 31: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

- 31 -

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan

Manajemen antara lain:

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta

pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).

2. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja). 3. Hasil-hasil penilaian pelaksanaan K3L.

4. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3L di

tempat kerja.

5. Kinerja K3 penyedia barang/jasa. 6. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan peraturan

lain yang berkaitan dengan penerapan K3L di tempat kerja.

Page 32: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Welcome to JDIH …25:51.pdf · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Sistem Manajemen K3L adalah Bagian dari sistem manajemen BAPETEN

-32-

BAB IIIPENUTUP

Demikian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir disusun sebagai petunjuk dalampelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan akan terrrsdiperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem Manqjemen Keselamatan danKesehatan Kerja dan Lingkungan di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Y,b.Wd"hJAZTE.KO ISTIYANTO