pendahuluan -...
TRANSCRIPT
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring meningkatnya perkembangan suatu daerah dan untuk meningkatkan taraf
hidup serta memajukan perekonomian, diperlukan prasarana perhubungan yang
fungsinya sangat penting atau vital, baik itu perhubungan darat maupun perhubungan
laut.
Dalam hal ini sarana penghubungan terutama pembangunan dan pengembangan
jaringan jalan sangat penting untuk menunjang perkembangan disektor – sektor
lainnya termasuk salah satunya jalan desa. Jalan desa adalah jalan yang dapat
dikategorikan sebagai jalan dengan fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal
daerah pedesaan yaitu sebagai berikut ini.
1) Sebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran,
2) Sebagai penghubung hunuan/perumahan,
3) Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi.
Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara
lain sebagai berikut ini.
1) Memperlancar hubungan dan komunikasi dengan tempat lain,
2) Mempermudah pengiriman sarana produksi ke desa,
3) Mempermudah pengirimsn hasil produksi ke pasar, baik yang di desa maupun
yang di luar,
4) Meningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan
Pembangunan jalan didaerah pedesaan selain perlu diperhatikan aspek teknis
konstruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah
mengingat kondisi wilayah dengan topografi yang penuh dengan bebatuan
batu putih dan berbukit.
Dari hasil survei yang dilakukan menunjukan bahwa lapisan tanah dasar
merupakan lapisan batu putih dan disertai dengan lapisan yang telah berbentuk cor-
an beton.
2
Pada perencanaan jalan desa ini digunakan lapisan penetrasi macadam (LAPEN).
Lapisan macadam atau penetrasi macadam merupakan permukaan yang terdiri dari
agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh
aspal dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Diatas
lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu
lapis dapat bervariasi antara 4 – 10 cm.
Fungsi Lapisan Macadam sebagai berikut ini.
1) Sebagai lapisan permukaan
2) Sebagai lapisan pondasi
Sifat- sifat Lapisan Macadam sebagai berikut ini.
1) Kurang kedap air (permeabilitas sedang)
2) Kekuatan utama di dapat dari saling mengunci (interlocking) antar batuan
pokok dan pengunci.
3) Mempunyai nilai struktural
4) Cukup kenyang
5) Mempunyai permukaan yang kasar
Pada pekerjaan jalan desa ini, menggunakan lapisan penetrasi macadam dengan
tebal lapisan 5 cm. STA 0+000 sampai dengan STA 0+604 dan lebar jalan 3 meter,
serta LPA (Batu hitam tebal 7 cm) STA 0+225 sampai dengan STA 0+604.
Lapisan aspal dengan menggunakan penetrasi macadam disajikan pada gambar di
bawah ini.
Gambar 1.1 Tebal lapisan agregat dan aspal penetrasi macadam
3
Pada gambar diatas untu lapisan penetrasi macadam ( LAPEN) terdiri dari 3 lapisan
yaitu sebagai berikut ini.
1) Lapisan pokok
2) Lapisan pengunci, dan
3) Lapisan penutup
B. Perumusan Masalah
Pembangunan jalan lentur dengan menggunakan bahan dasar batuan serta
aspal membutuhkan perencanaan yang proposional agar campuran antara agregat
dengan aspal dapat menyatu sesuai rencana. Agregat dan aspal yang tidak sesuai
spesifikasi dan cara pekerjaan yang tidak semestinya dapat menurunkan kualitas
dalam arti kekuatan dan kemampuan dalam menanggulangi beban kendaraan.
Komposisi agregat serta aspal harus sesuai dengan jenis penggunaannya, dengan
menggunakanKonstruksi lapisan penetrasi macadam (LAPEN) apakah dapat
menghasilkan jalan sesuai dengan yang diharapkan jika dilihat dari segi jenis
jalan dan struktur tanahnya.
Penetrasi macadam pada umumnya digunakan sebagai lapisan permukaan
pada jalan-jalan di Indonesia. Pekerjaannya adalah menyediakan material kecil
yang distabilisasikan oleh aspal pada base course baru ataupun base course hasil
perbaikan. Lapisan macadam terdiri dari suatu kesatuan lapisan dengan tebal 50
mm, terdiri dari dua atau tiga lapisan aspal panas, dan juga tiga lapis
agregat/material.
Sistem perencanaan yang dilakukan dapat berpengaruh dengan hasil yang
diperoleh, mulai dari alat yang digunakan dan sistem cara pekerjaannya harus
sesuai dengan peraturan.
Dalam pembangunan jalan desa yang dananya diatur oleh pemerintahan
daerah mempunyai kisaran harga. Dapat diperkirakan jalan desa tersebut dapat
dilaksanakan secara keseluruhan sesuai yang direncanakan mengingat dana
dalam pembuatan jalan tersebut dibatasi. Dengan menggunakan analisa rencana
4
anggaran biaya dapat ditentukan seberapa besar anggaran yang dikeluarkan dan
seberapa panjang jalan yang dapat dikerjakan sesuai dana yang ada.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kualitas jalan
yang dihasilkan sesuai dengan persyaratanmenurut Standar Nasional Indonesia
(SNI) dan spesifikasi jalan menurut Pedoman Teknisnya.
Memperkirakan analisis rencana anggaran biaya dalam perencanaan jalan
desa sesuai persyaratan buku Pedoman Analisa Harga Satuan, dan dapat
disimpulkan panjang jalan yang dapat dikerjakan sesuai anggaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
D. Metodologi Pembahasan
Pada penulisan laporan ini di jelaskan uraian umum serta uraian detail, yang
dilengkapi dengan keterangan-keterangan teknis yang didapat dari berbagai
pihak, sehingga diperoleh gambaran mengenai proyek ini.
Dalam penyusunan dan pengkajian laporan ini menggunakan metode
deskriftif yang berdasarkan sebagai berikut ini.
1) Studi Lapangan
i. Pengamatan langsung dilapangan.
ii. Tanya jawab dengan pelaksana proyek.
iii.Pedoman dari rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (RKS) dan
dokumen teknis konsultan.
1) Studi pustaka
i.Menganalisis secara konteks data dan masalah yang diperoleh dilapangan
untuk mengkonstuksikannya dalam suatu kesimpulan.
ii. Menganalisis masalah yang ditimbulkan.
1. Masukan dari dosen pembimbing.
5
2. Kesimpulan dan saran.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun bab demi bab yang pada tiap-tiap
bab dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang akan diuraikan lagi. Hal ini
dimaksudkan agar setiap permasalahan yang akan dibahas dapat segera
diketahui dengan mudah. Adapun penguraian sebagai berikut ini.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang, tujuan pelaksanaan proyek,
perumusan masalah, metode pengumpulan data dan juga sistematika
penulisan. Adapun di bab ini diberikan penjelasan secara umum dari garis
besarnya.
BAB II TINJAUAN UMUM
Pembahasan dalam bab ini adalah mengenai sejarah perusahaan,
struktur organisasi dan uraian tugas. Pengorganisasian merupakan suatu
sistem yang harus dimiliki suatu proyek oleh karena itu, di bab ini dijelaskan
struktur-struktur organisasi yang diperlukan serta tugas dan kewajiban setiap
jabatan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini membahas seluruh bahan dana peralatan yang
diperlukan, di jelaskan dalam bab ini. Penjelasan mengenai mobilitas, jenis
alat-alat yang digunakan dan fungsi serta bahan yang di butuhkan.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini hanya membahas tentang metode perencanaan jalan
pedesaaan serta cara pekerjaannya dan rencana anggaran biaya yang
dikeluarkan dalam pembuatan jalan tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab penutup berisikan kesimpulan dari materi yang diuraikan
pada bab-bab sebelumnya dan pada bab ini ditulis saran demi kesempurnaan
dan perbaikan bagi semua pihak.