pendahuluan -...

5
1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring meningkatnya perkembangan suatu daerah dan untuk meningkatkan taraf hidup serta memajukan perekonomian, diperlukan prasarana perhubungan yang fungsinya sangat penting atau vital, baik itu perhubungan darat maupun perhubungan laut. Dalam hal ini sarana penghubungan terutama pembangunan dan pengembangan jaringan jalan sangat penting untuk menunjang perkembangan disektor sektor lainnya termasuk salah satunya jalan desa. Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal daerah pedesaan yaitu sebagai berikut ini. 1) Sebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran, 2) Sebagai penghubung hunuan/perumahan, 3) Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi. Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut ini. 1) Memperlancar hubungan dan komunikasi dengan tempat lain, 2) Mempermudah pengiriman sarana produksi ke desa, 3) Mempermudah pengirimsn hasil produksi ke pasar, baik yang di desa maupun yang di luar, 4) Meningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan Pembangunan jalan didaerah pedesaan selain perlu diperhatikan aspek teknis konstruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah mengingat kondisi wilayah dengan topografi yang penuh dengan bebatuan batu putih dan berbukit. Dari hasil survei yang dilakukan menunjukan bahwa lapisan tanah dasar merupakan lapisan batu putih dan disertai dengan lapisan yang telah berbentuk cor- an beton.

Upload: truongtram

Post on 02-Mar-2019

619 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring meningkatnya perkembangan suatu daerah dan untuk meningkatkan taraf

hidup serta memajukan perekonomian, diperlukan prasarana perhubungan yang

fungsinya sangat penting atau vital, baik itu perhubungan darat maupun perhubungan

laut.

Dalam hal ini sarana penghubungan terutama pembangunan dan pengembangan

jaringan jalan sangat penting untuk menunjang perkembangan disektor – sektor

lainnya termasuk salah satunya jalan desa. Jalan desa adalah jalan yang dapat

dikategorikan sebagai jalan dengan fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal

daerah pedesaan yaitu sebagai berikut ini.

1) Sebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran,

2) Sebagai penghubung hunuan/perumahan,

3) Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi.

Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara

lain sebagai berikut ini.

1) Memperlancar hubungan dan komunikasi dengan tempat lain,

2) Mempermudah pengiriman sarana produksi ke desa,

3) Mempermudah pengirimsn hasil produksi ke pasar, baik yang di desa maupun

yang di luar,

4) Meningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan

Pembangunan jalan didaerah pedesaan selain perlu diperhatikan aspek teknis

konstruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah

mengingat kondisi wilayah dengan topografi yang penuh dengan bebatuan

batu putih dan berbukit.

Dari hasil survei yang dilakukan menunjukan bahwa lapisan tanah dasar

merupakan lapisan batu putih dan disertai dengan lapisan yang telah berbentuk cor-

an beton.

2

Pada perencanaan jalan desa ini digunakan lapisan penetrasi macadam (LAPEN).

Lapisan macadam atau penetrasi macadam merupakan permukaan yang terdiri dari

agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh

aspal dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Diatas

lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu

lapis dapat bervariasi antara 4 – 10 cm.

Fungsi Lapisan Macadam sebagai berikut ini.

1) Sebagai lapisan permukaan

2) Sebagai lapisan pondasi

Sifat- sifat Lapisan Macadam sebagai berikut ini.

1) Kurang kedap air (permeabilitas sedang)

2) Kekuatan utama di dapat dari saling mengunci (interlocking) antar batuan

pokok dan pengunci.

3) Mempunyai nilai struktural

4) Cukup kenyang

5) Mempunyai permukaan yang kasar

Pada pekerjaan jalan desa ini, menggunakan lapisan penetrasi macadam dengan

tebal lapisan 5 cm. STA 0+000 sampai dengan STA 0+604 dan lebar jalan 3 meter,

serta LPA (Batu hitam tebal 7 cm) STA 0+225 sampai dengan STA 0+604.

Lapisan aspal dengan menggunakan penetrasi macadam disajikan pada gambar di

bawah ini.

Gambar 1.1 Tebal lapisan agregat dan aspal penetrasi macadam

3

Pada gambar diatas untu lapisan penetrasi macadam ( LAPEN) terdiri dari 3 lapisan

yaitu sebagai berikut ini.

1) Lapisan pokok

2) Lapisan pengunci, dan

3) Lapisan penutup

B. Perumusan Masalah

Pembangunan jalan lentur dengan menggunakan bahan dasar batuan serta

aspal membutuhkan perencanaan yang proposional agar campuran antara agregat

dengan aspal dapat menyatu sesuai rencana. Agregat dan aspal yang tidak sesuai

spesifikasi dan cara pekerjaan yang tidak semestinya dapat menurunkan kualitas

dalam arti kekuatan dan kemampuan dalam menanggulangi beban kendaraan.

Komposisi agregat serta aspal harus sesuai dengan jenis penggunaannya, dengan

menggunakanKonstruksi lapisan penetrasi macadam (LAPEN) apakah dapat

menghasilkan jalan sesuai dengan yang diharapkan jika dilihat dari segi jenis

jalan dan struktur tanahnya.

Penetrasi macadam pada umumnya digunakan sebagai lapisan permukaan

pada jalan-jalan di Indonesia. Pekerjaannya adalah menyediakan material kecil

yang distabilisasikan oleh aspal pada base course baru ataupun base course hasil

perbaikan. Lapisan macadam terdiri dari suatu kesatuan lapisan dengan tebal 50

mm, terdiri dari dua atau tiga lapisan aspal panas, dan juga tiga lapis

agregat/material.

Sistem perencanaan yang dilakukan dapat berpengaruh dengan hasil yang

diperoleh, mulai dari alat yang digunakan dan sistem cara pekerjaannya harus

sesuai dengan peraturan.

Dalam pembangunan jalan desa yang dananya diatur oleh pemerintahan

daerah mempunyai kisaran harga. Dapat diperkirakan jalan desa tersebut dapat

dilaksanakan secara keseluruhan sesuai yang direncanakan mengingat dana

dalam pembuatan jalan tersebut dibatasi. Dengan menggunakan analisa rencana

4

anggaran biaya dapat ditentukan seberapa besar anggaran yang dikeluarkan dan

seberapa panjang jalan yang dapat dikerjakan sesuai dana yang ada.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kualitas jalan

yang dihasilkan sesuai dengan persyaratanmenurut Standar Nasional Indonesia

(SNI) dan spesifikasi jalan menurut Pedoman Teknisnya.

Memperkirakan analisis rencana anggaran biaya dalam perencanaan jalan

desa sesuai persyaratan buku Pedoman Analisa Harga Satuan, dan dapat

disimpulkan panjang jalan yang dapat dikerjakan sesuai anggaran yang telah

ditentukan sebelumnya.

D. Metodologi Pembahasan

Pada penulisan laporan ini di jelaskan uraian umum serta uraian detail, yang

dilengkapi dengan keterangan-keterangan teknis yang didapat dari berbagai

pihak, sehingga diperoleh gambaran mengenai proyek ini.

Dalam penyusunan dan pengkajian laporan ini menggunakan metode

deskriftif yang berdasarkan sebagai berikut ini.

1) Studi Lapangan

i. Pengamatan langsung dilapangan.

ii. Tanya jawab dengan pelaksana proyek.

iii.Pedoman dari rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (RKS) dan

dokumen teknis konsultan.

1) Studi pustaka

i.Menganalisis secara konteks data dan masalah yang diperoleh dilapangan

untuk mengkonstuksikannya dalam suatu kesimpulan.

ii. Menganalisis masalah yang ditimbulkan.

1. Masukan dari dosen pembimbing.

5

2. Kesimpulan dan saran.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun bab demi bab yang pada tiap-tiap

bab dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang akan diuraikan lagi. Hal ini

dimaksudkan agar setiap permasalahan yang akan dibahas dapat segera

diketahui dengan mudah. Adapun penguraian sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, tujuan pelaksanaan proyek,

perumusan masalah, metode pengumpulan data dan juga sistematika

penulisan. Adapun di bab ini diberikan penjelasan secara umum dari garis

besarnya.

BAB II TINJAUAN UMUM

Pembahasan dalam bab ini adalah mengenai sejarah perusahaan,

struktur organisasi dan uraian tugas. Pengorganisasian merupakan suatu

sistem yang harus dimiliki suatu proyek oleh karena itu, di bab ini dijelaskan

struktur-struktur organisasi yang diperlukan serta tugas dan kewajiban setiap

jabatan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini membahas seluruh bahan dana peralatan yang

diperlukan, di jelaskan dalam bab ini. Penjelasan mengenai mobilitas, jenis

alat-alat yang digunakan dan fungsi serta bahan yang di butuhkan.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini hanya membahas tentang metode perencanaan jalan

pedesaaan serta cara pekerjaannya dan rencana anggaran biaya yang

dikeluarkan dalam pembuatan jalan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab penutup berisikan kesimpulan dari materi yang diuraikan

pada bab-bab sebelumnya dan pada bab ini ditulis saran demi kesempurnaan

dan perbaikan bagi semua pihak.