pendahuluan fix 1
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangEfusi pleura merupakan akumulasi cairan dalam rongga
pleura dan merupakan masalah umum dalam medis.
Akumulasi ini dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme
termasuk peningkatan permeabilitas membran pleura,
peningkatan tekanan kapiler paru, penurunan tekanan negatif intrapleural, penurunan tekanan onkotik, dan terhambatnya
aliran limfatik (Maskell dan Burland, 2003. Efusi pleura
merupakan indikator dari suatu proses penyakit yang
mendasari penyakit yang dari paru, pleura, atau ektraparu
dapat bersifat akut atau kronis Meskipun spektrum etiologi
efusi pleura luas, efusi pleura paling sering disebabkan oleh
gagal !antung kongestif, pneumonia, keganasan, atau emboli
paru("ubins, 20#2.
"ongga pleura dalam keadaan normal berisi sekitar #0 $
20 ml cairan yang berfungsi sebagai pelicin agar paru dapat
bergerak dengan leluasa saat bernapas. Akumulasi cairan
melebihi %olume normal dan menimbulkan gangguan !ika
cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan %iseral tidak
mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah
mikropleura %iseral atau sebaliknya yaitu apabila produksi
cairan melebihi kemampuan penyerapan. Akumulasi cairan
pleura melebihi normal dapat disebabkan oleh beberapa
kelainan, antara lain infeksi dan kasus keganasan di paru atau
organ luar paru (&yaruddin et al., 2003.
Efusi pleura terdapat diklasi'kasikan dalam 2 kategori
yaitu berdasarkan karakteristik cairan pleura yaitu transudat
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
2/20
dan eksudat. Beberapa hasil penelitian menyebutkan 2)**+
efusi pleura eksudati%a disebabkan proses keganasan (&ato,
200. -agal !antung kongestif merupakan penyebab dari
hampir 0 persen dari semua pleura efusi. /eganasan,
pneumonia, dan emboli paru adalah tiga penyebab utama dari
efusi pleura (ight, 2002.
Efusi pleura dapat ter!adi sebagai komplikasi dari
berbagai penyakit. 1endekatan yang tepat terhadap pasien
efusi pleura memerlukan pengetahuan insidens dan
pre%alens efusi pleura. istribusi penyakit penyebab efusi
pleura tergantung pada studi populasi. 1enelitian yang
pernah dilakukan di rumah sakit 1ersahabatan, dari 22 kasus
efusi pleura pada bulan 4uli #)4uni #*, keganasan
merupakan penyebab utama diikuti oleh tuberkulosis,
empiema toraks dan kelainan ekstra pulmoner. 1enyakit
!antung kongestif dan sirosis hepatis merupakan penyebab
tersering efusi transudatif sedangkan keganasan dan
tuberkulosis (5B merupakan penyebab tersering efusi
eksudatif. Mengetahui karakteristik efusi pleura merupakan
hal penting untuk dapat menegakkan penyebab efusi pleura
sehingga efusi pleura dapat ditatalaksana dengan baik. Efusi
pleura terbanyak bersifat eksudat dan disebabkan oleh
malignansi dan tuberkulosis. /arakteristik efusi eksudatif
adalah unilateral, melibatkan hemitoraks kanan dan bersifat
masif. /arakteristik efusi transudatif adalah bilateral,
melibatkan hemitoraks kanan dan bersifat tidak masif
(/hairani et al., 20#2.
i "&6 r. &oetomo &urabaya pada tahun #7 efusi
pleura menduduki peringkat ke tiga dari #0 penyakit
terbanyak di bangsal. i 8ndonesia tubekulosis merupkan
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
3/20
penyebab utama efusi pleura, disusul oleh keganasan.
engan distribusi terbanyak pada 9anita daripada pria. 6mur
terbanyak dengan ke!adian efusi pleura pada tuberkulosis
adalah 2#)30 tahun (Alsaga: dan Mukty, 200.
B. Tujuan Penulisan 5u!uan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui dan
mempela!ari tentang efusi pleura, sehingga diharapkan
apabila didapatkan kasus tentang efusi pleura maka dokter
muda mampu menegakkan diagnosis dan memberikan
penatalaksanaan secara tepat, benar dan akurat.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DefnisiEfusi pleura adalah akumulasi abnormal cairan dalam
rongga pleura yang dihasilkan dari produksi cairan yang
berlebihan atau penurunan penyerapan ("ubins, 20#2
B. Etiologi"uang pleura yang normal mengandung sekitar # ml
cairan, me9akili keseimbangan antara tekanan hidrostatik
dan onkotik di pembuluh pleura %isceral dan parietal dan
drainase limfatik. Efusi pleura ter!adi dari terganggunya
keseimbangan ini.#. 1erubahan permeabilitas dari membran pleura (misalnya,
radang, keganasan, emboli paru2. 1enurunan tekanan onkotik intra%askular (misalnya,
hipoalbuminemia, sirosis3. 1eningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan %askuler
(misalnya, trauma, keganasan, peradangan, infeksi, infark
paru, obat hipersensiti%itas, uremia, pankreatitis.
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
4/20
. 1eningkatan tekanan hidrostatik kapiler dalam sirkulasi
sistemik dan ;atau paru (misalnya, gagal !antung
kongestif, sindrom %ena ka%a superior.. 1engurangan tekanan dalam rongga pleura, mencegah
ekspansi paru penuh (misalnya, atelektasis yang luas,
mesothelioma. 1enurunan drainase limfatik atau penyumbatan, termasuk
obstruksi duktus toraks atau pecah (misalnya, keganasan,
trauma*. 1eningkatan cairan peritoneal, dengan migrasi melintasi
diafragma melalui limfatik atau cacat struktural (misalnya,
sirosis, dialisis peritoneal("ubins,
20#2
C. Jenis Cairan Paa E!usi PleuraEfusi pleura umumnya diklasi'kasikan sebagai transudat
atau eksudat, berdasarkan mekanisme pembentukan cairandan kimia cairan pleura. 5ransudat hasil dari
ketidakseimbangan dalam tekanan onkotik dan tekanan
hidrostatik, sedangkan eksudat adalah hasil dari peradangan
pleura atau penurunan drainase limfatik. alam beberapa
kasus, cairan pleura mungkin memiliki kombinasi karakteristik
transudat dan eksudatif ("ubins, 20#2. 6ntuk membedakan
transudat dan eksudat !ika memenuhi dua dari tiga kriteriaight, yaitu< <
a. "atio kadar protein cairan efusi pleura; kadar protein serum
=0.b. "atio kadar > cairan efusi pleura; kadar > serum ?0.
c. /adar > cairan efusi pleura ?2;3 batas atas nilai normal
kadar > serum 4ika angka tersebut terlampaui, efusi pleura termasuk !enis
eksudat.ketika efusi pleura telah didiagnosis eksudat melalui
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
5/20
kriteria diatas, namun klinis dianggap transudat, perbedaan
konsentrasi albumin antaea serum dan efusi =#.2 mg;dl dapat
menun!ukkan cairan efusi bersifat transudat (&ato, 200.
Ta"el #. Etiologi Efusi 1leura
Eksudat 5ransudatEfusi 1arapneumonia
@eoplasma
-agal !antung kiri
&irosis hati
>ipoalbumin
1eritonial ialisisEmboli paru
Arthritis "eumatik
Efusi !inak yang disebabkan oleh
asbestos
1ankreatitis
&indrom infark miokard
1enyakit autoimun
1ost operasi bypass arteri koronaria
&indrom nefrotik
Emboli paru
>ipotiroid
&tenosis mitral
Abses hepatic
6remia
hylothoraks
8nfeksi lainnya
1engaruh obat
"adioterapi
"uptur esophageal
1erikarditis
&indrom meig
6rinothoraks
bstruksi %ena ka%a
superior
(Mc-rath dan Anderson,20##
D. Pen$e"a" an Patofsiologi E!usi Pleura@ormalnya cairan pleura masuk ke dalam rongga pleura
dari dinding dada (pleura parietalis dan mengalir
meninggalkan rongga pleura menembus pleura %iseralis
untuk masuk ke dalam aliran limfe. 5ekanan hidrostatik di
kapiler sistemik (dinding dada besarnya 30 cm >2. 5ekanan
negatif di dalam rongga pleura adalah ) cm >2, (30 cm
dikurangi ) cm C 3 cm. 5ekanan osmotik koloid di kapiler
sistemik (dinding dada besarnya 3 cm >2. 5ekanan
osmotik koloid di rongga pleura adalah 7 cm >2. 1erbedaan
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
6/20
tekanan osmotik koloid antara kapiler sistemik dengan
tekanan osmotik koloid di ronggan pleura C 2 cm >2.
airan cenderung mengalir dari daerah bertekanan osmotik
rendah ke arah daerah bertekanan osmotik tinggi.
Berdasarkan perbedaan tekanan osmotik, seharusnya cairan
di dalam rongga pleura cenderung mengalir dari rongga
pleura ke dinding dada, akan tetapi karena tekanan
hidrostatik dari dinding dada ke arah rongga pleura lebih
besar, yaitu 3 cm >2 cairan dari dinding dada akan masuk
ke dalam rongga pleura (!o!odibroto, 200.#. Efusi 1leura karena /elainan 8ntra Abdominal
Efusi pleura dapat ter!adi secara steril karena reaksi
infeksi dan peradangan yang terpat diba9ah diafragma
seperti pankreas atau ekstraserbasi akut pankreatitis
kronik, abses gin!al, abses hati, abses limpa.Biasanya efusi ter!adi pada pleura kiri tapi dapat !uga
bilateral. Mekanismenya adalah karena berpindahnya
cairan yang mengandung enDim pankreas ke rongga pleura
melalui saluran getah bening. Efusi ini bersifat eksudat
serosa tapi kadang)kadang bisa hemoragik. /adang
amilase dalam efusi lebih tinggi daripada dalam serum.Efusi !uga sering setelah 7)*2 !am pasca operasi
abdomen seperti splenektomi, operasi terhadap obstruksi
intestinal atau pasca operasi atelektasis. Biasanya ter!adi
unilateral dan !umlah efusi tidak banyak (lebih !elas terlihat
pada foto lateral dekubitus. airan biasanya bersifat
enksudat dan mengumpul pada sisi operasi, efusi pleura
operasi biasanya bersifat maligna dan kebanyakan akan
sembuh secara spontan.Sirosis %ati. /ebanyakan efusi pleura ter!adi bersamaan
dengan asites. &ecara khas terdapat kesamaan antara
cairan pleura dan asites, karena terdapat hubungan
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
7/20
fungsional antara rongga pleura dan rongga abdomen
melalui saluran getah bening atau celah !aringan otot
diafragma. Biasanya efusi menempati pleura kanan dan
efusi bisa !uga ter!adi bilateral.Dialisis &eritoneal. Efusi pleura dapat ter!adi selama dan
sesudah dilakukannya dialisis peritoneal. >al ini dapat
ter!adi karena perpindahan cairan melalui celah diafragma,
yang dibuktikan dengan komposisi yang sama antara
cairan pleura dan cairan dialisat.
2. Efusi 1leura karena -angguan &irkulasi-angguan /ardio%askular. 1ayah !antung adalah sebab
terbnayak timbulnya efusi pleura. 1enyebab lain<
perikarditis kontriti%a dan sinrom %ena ka%a superior.
1atogenesisnya adalah ter!adinya peningktan tekanan %ena
sistemik dan tekanan kapiler pulmonal akan menurunkan
kapasitas reabsorbsi pembuluh darah subpleura dan aliran
getah bening !uga akan menurun sehingga 'ltrasi cairan ke
rongga pleura dan paru)paru meningkat. 5ekanan
hidrostatik yang meningkat pada seluruh rongga dada
dapat !uga menyebabkan efusi pleura yang bilateral,.Emboli 1ulmonal. Efusi dapat ter!adi pada sisi paru yang
terkena emboli pulmonal. /eadaan in dapat disertai dengan
infark paru atau tanpa infark.3. 5uberkulosis
i banyak daerah di dunia, tuberkulosis men!adi
penyebab paling umum dari efusi pleura. 1ecahnya
subpleural fokus caseous ke dalam rongga pleura
memungkinkan protein 5B untuk memasuki ruang pleura
dan menghasilkan reaksi hipersensiti%itas yang
bertanggung !a9ab untuk sebagian besar manifestasi
klinis. Efusi pleura yang menyebabkan pleuritis tuberkulosis
bermanifestasi sebagai penyakit akut sama dengan
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
8/20
manifestasi dari pneumonia bakteri akut. >al ini biasanya
unilateral dan dapat dari berbagai ukuran. airan pleura
dalam 5B adalah selalu eksudat dengan lebih dari 0+
limfosit dalam hitungan diferensial sel darah putih dan
!arang mengandung lebih dari + sel mesotelial (ataco
dan 9eik, 200.. Efusi 1leura @eoplasma
@eoplasma primer ataupun sekunder (metastasis dapat
menyerang pleura dan umumnya menyebabkan efusi
pleura. keluhan yang paling banyak ditemukan adalahnyeri dada dan sesak. -e!ala lainnya yaitu akumulasi
cairannya kembali dengan cepat 9alaupun dilakukan
torakosentesis berkali)kali.Efusi bersifat eksudat, tapi sebagian kecil bisa
transudat. Farna efusi bisa sero)santokrom ataupun
hemoragik (terdapt lebih dari #0.000 sel eritrosit per cc. i
dalam cairan ditemukan sel)sel limfosit (yang dominan
dan banyak sel mesotelial. 4enis)!enis neoplasma dapat
didiagnosis dengan pemeriksaan sitologi terhadapp cairan
efusi atau biopsi pleura parietalis. 5erdapat beberapa teori tentang timbulnya efusi pleura
pada neoplasma yakni<a. Menumpuknya sel)sel tumor akan meningkatkan
permeabilitas pleura terhadap air dan protein.b. Adanya massa tumor mengakibatkan tersumbatnya
aliran pembuluh darah %ena dan getah bening,
sehingga rongga pleura gagal dalam memindahkan
cairan dan protein.c. Adanya tumor membuat infeksi lebih mudah ter!adi dan
selan!utnya timbul hipoproteinemia.Efusi pleura terhadap neoplasma biasanya unilateral,
tetapi bisa !uga bilateral karena obstruksi saluran getah
bening, adanya metastasis dapat mengakibatkan
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
9/20
pengaliran cairan dari rongga pleura %ia diafragma.
/eadaan efusi dapat bersifat maligna (>alim, 200.
E. 'ani!estasi Klinis
-e!ala tergantung pada !umlah cairan dan penyebab
yang mendasari. Banyak pasien tidak memiliki ge!ala pada
saat efusi pleura ditemukan. -e!ala termasuk nyeri dada
pleuritik, dispnea, dan batuk kering (nonproduktif (atacodan 9eik, 200. Adanya edema pada kaki atau trombosis
%ena dapat mengakibatkanefusi pleura yang berhubungan
dengan emboli paru. "i9ayat penyakit serta pemeriksaan
'sik sangat penting dalam mendiagnosis efusi pleura.
Beberapa aspek pemeriksaan 'sik seperti pemeriksaan dada
biasanya redup pada perkusi, tidak adanya fremitus, dan
%esikuler berkurang atau bahkan hilang. istensi 4G1 , adanya
gallop bunyi !antung atau edema perifer menun!ukkan gagal
!antung kongestif, dan %entrikel kanan atau tromboHebitis
menun!ukkan ter!adinya emboli paru. Adanya limfadenopati
atau hepatosplenomegali menun!ukkan penyakit neoplastik,
dan ascites menun!ukkan adanya kelainan hati. /arena
kondisi selain efusi pleura mungkin menghasilkan gambaran
radiologis yang sama, pencitraan alternatif penelitian sering
diperlukan untukadanya efusi pleura. 1emeriksaan penun!ang
dengan ultrasonographic atau Ioto thoraks lateral dekubitus
paling sering digunakan, namun computed tomogra' (5)
scan dada memungkinkan pencitraan yang mendasari
parenkim paru)paru atau mediastinum (ight, 2002.
(. Pe)eriksaan fsik#. Biasanya ada ge!ala dari penyakit dasarnya.
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
10/20
2. Bila sesak napasnya yang menon!ol, kemungkinan besar
karena proses keganasan.3. Efusi berbentuk kantong (pocketed pada 'sura
interlobaris tidak memberi ge!ala)ge!ala. Begitu pula bila
efusinya berada di atas diafragma.. 1ada perkusi, suara ketok terdengar redup sesuai dengan
luasnya efusi pada auskultasi suara napas berkurang atau
menghilang.. "esonansi %ocal berkurang (Mukty et al., #.. 4ika !umlah cairan pleura ? 300 m, cairan ini belum
menimbulkan ge!ala pada pemeriksaan 'sik.*. 4ika !umlah cairan pleura telah mencapai 00 m, baru
dapat ditemukan ge!ala berupa gerak dada yang
melambat atau terbatas saat inspirasi pada sisi yang
mengandung akumulasi cairan. Iremitus taktil !uga
berkurang pada dasar paru posterior. &uara perkusi
men!adi pekak dan suara napas pada auskultasi terdengar
melemah 9alaupun sifatnya masih %esikuler.7. 4ika akumulasi cairan melebihi #000 m, sering ter!adi
atelektasis pada paru bagian ba9ah. Ekspansi dada saat
inspirasi pada bagian yang mengandung timbunan cairan
men!adi terbatas sedangkan sela iga melebar dan
menggembung. 1ada auskultasi di atas batas cairan,
sering didapatkan suara bronko%esikuler yang dalam,
sebab suara ini ditransmisiskan oleh !aringan paru yang
menagalami atelektasis. 1ada daerah ini !uga dapat
ditemukan fremitus %okal dan egofoni yang bertambah
!elas.. 4ika akumulasi cairan melebihi 2000 m, cairan ini dapat
menyebabkan seluruh paru men!adi kolaps kecuali bagian
apeks. &ela iga semakin melebar, gerak dada pada
inspirasi sangat terbatas, suara napas, fremitus taktil
maupun fremitus %ocal sulit didengar karena sangat
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
11/20
lemah. &elain itu ter!adi pergeseran mediastinum ke arah
ipsilateral dan penurunan letak diafragma (!o!odibroto .,
200.
H. Pe)eriksaan &enunjang#. Ioto toraks
airan yang kurang dari 300 cc, pada Huoroskopi
maupun foto toraks 1A tidak tampak. Mungkin kelainan
yang tampak hanya berupa penumpulan sinus
kostofrenikus. 1ada efusi pleura subpulmonal, meskipun
cairan pleura lebih dari 300 cc, sinus kostofrenikus tidak
tampak tumpul tetapi diafragma kelihatan meninggi.
6ntuk memastikan dapat dilakukan foto dada lateral dari
sisi yang sakit. Ioto toraks 1A dan posisi lateral dekubitus
pada sisi yang sakit seringkali memberi hasil yang
memuaskan bila cairan pleura sedikit, atau cairan
subpulmonal yaitu tampak garis batas cairan yang se!a!ar
dengan kolumna %ertebralis atau berupa garis horiDontal
(Alsaga: dan Mukty, 200.
(a)"ar #. Ioto thoraks dan computed tomography
scan yang menun!ukkan adanya efusi
pleura pada sisi kanan (Mc-rath dan
Anderson 20##.
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
12/20
(a)"ar *.Efusi pleura masif ("ubins, 20#2
2. 1emeriksaan Mikroskopis dan sitologi
4ika didapatkan sel darah putih sebanyak =#000;m,
hal ini mengarahkan diagnosis kepada eksudat. 4ika sel
darah putih = 20.000;m, keadaan ini menun!ukan
empiema. @eutro'l menun!ukan kemungkinan adanya
pneumonia, infark paru, tuberkulosis paru fase a9al atau
pancreatitis. imfosit dalam !umlah banyak mengarahkan
kepada tuberculosis, limfoma atau keganasan. 4ika pada
torakosintesis didapatkan banyak eosino'l, tuberculosis
dapat disingkirkan (!o!odibroto ., 200.
3. 1emeriksaan biokimaa. 1rotein = 3 g;dl J eksudatb. 1rotein ? 3 g;dl J transudatc. -lukosa ? normal J Krheumatoid pleural e:usionL,
kemungkinan lain karena keganasan atau purulen.d. /olesterolJ menun!ukan proses kronis atau mungkin
karena rheumatoide. Amilase J pancreatitis atau karsinoma pankreas
(Mukty et al., #.
Ta"el *.1emeriksaan Biokimia
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
13/20
5esBiokimia iagnosis/adar kolesterol
/adar trigliserida
/ilothoraks
/adar hematokrit >emothoraks !ika kadar
hematokrit = 0+/adar amilase 1ankreatitis atau ruptur
esofagus/adar @5)proB@1 -agal !antung !ika
meningkat/adar kreatinin 6rinothoraks !ika kadar
kreatinin cairan = kadar
kreatinin serum1" 5uberkulosis atau infeksi
streptococcus
pneumoniae 5umor marker /arsinoma mamae
/arsinoma 1aru
%ariaum, endometrium
dan kanker payudara
. 1emeriksaan bakteriologiBiasanya cairan pleura steril, tapi kadang)kadang
dapat mengandung mikroorsganisme, apalagi bila
cairanya purulen (menun!ukan empiema. Efusi yang
purulen dapat mengandung kuman)kuman yang aerob
atau anaerob. 4enis kuman yang sering ditemukan dalam
cairan pleura adalah < Pneumokokokus, E.coli, klebsiela,
pseudomonas, enterobacter (>alim >., 200.I. Diagnosis "aning
#. 5umor paru2. &ch9arte atau penebalan pleura3. Atelektasis lobus ba9ah. iafragma letak tinggi (Alsaga: dan Mukty, 200.. /onsolidasi paru karena pneumonia. Iibrosis pleura (Mukty et al., #.
J. Diagnosisiagnosis pasti ditegakkan dengan cara mengambil cairan
dari rongga pleura dengan cara pungsi pleura atau
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
14/20
torakosintesis atau pleural tapping. 1ungsi pleura dilakukan
dengan cara menusukkan !arum pungsi atau abbocath di
antara dua iga. airan yang terdapat di dalam rongga pleura
secara umum disebut efusi pleura. Efusi pleura berupa nanah
disebut empiema, !ika berupa darah disebut hematotoraks,
!ika berisi cairan kilus disebut kilotoraks. 1enyebab efusi
pleura tidak hanya berupa kelainan di daerah toraks tetapi
!uga dapat karena kelainan di daerah lain (ekstratoraks atau
sebagai akibat dari suatu penyakit sistemik (!o!odibroto .,
200.
K. Penatalaksanaan#. Aspirasi cairan pleura dilakukan untuk mengurangi rasa
tidak enak atau KdiscomfortL dan sesak napas. ian!urkan
melakukan aspirasi sedikit demi sedikit. airan yang
dikeluarkan antara 00)#000 cc. bila pengambilan terlalu
banyak dan cepat dapat menyebabkan edema paru.
2. ebih sering dilakukan pleurodesis pada proses keganasan
atau pada efusi pleura yang sering kambuh. engan
menggunakan 00 mg serbuk tetrasiklin yang dilarutkan
didalam 0 cc garam faali. 1enderita digoyang)goyangkan
supaya rata, kemudian cairan dikeluarkan setelah diklem
selama 2 !am atau diberi serbuk sodium atau talk. @yeri
yang ter!adi karena pemeberian obat di atas dapat diatasi
dengan analgetika.3. 1emberian steroid ditambahkan dengan A5 dapat
menyerap efusi pleura yang disebabkan oleh 5B paru
secara cepat dan mengurangi 'brosis (Mukty et al., #.. Efusi pleura transudat
airan tidak begitu banyak. 5erapinya yaitu<a. Bila disebabkan oleh tekanan hidrostatik yang
meningkat, pemberian diuretika dapat menolong.
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
15/20
b. Bila disebabkan oleh tekanan osmotik yang
menurun sebaiknya diberikan protein.c. Bahan sklerosing dapat dipertimbangkan bila ada
reakumulasi cairan berulang dengan tu!uan
melekatkan pleura %iseralis dan parietalis.. Efusi pleura eksudat
Efusi yang ter!adi setelah keradangan paru
(pneumonia. 1aling sering disebabkan oleh pneumonia.
6mumnya cairan dapat diresorbsi setelah pemberian
terapi yang adekuat untuk penyakit dasarnya. Bila ter!adi
empiema, perlu pemasangan kateter toraks dengan F&.
Bila ter!adi 'brosis, tindakan yang paling mungkin hanya
dekortikasi (!aringan 'brotik yang menempel pada pleura
diambil ;dikupas.. Efusi pleura maligna
1engobatan ditu!uakan pada penyebab utama atau pada
penyakit primer dengan cara radiasi atau kemoterapi. Bila
efusi terus berulang, dilakukan pemasangan kateter toraksdengan F&.
*. /ilotoraksairan pleura berupa kilus yang ter!adi karena
kebocoran akibat penyumbatan saluaran limfe duktus
torasikus di rongga dada. 5indakan yang dilakukan bersifat
konse%atif < torakosintesis 2)3 kali. Bila tidak berhasil,
dipasang kateter toraks dengan F&. 5indakan yang
paling baik ialah melakukan opersai reparasi terhadap
duktus torasikus yang robek (Alsaga: dan Mukty, 200.T%ora+osintesis
&etiap efusi pleura yang cukup besar menyebabkan
ge!ala pernafasan berat harus dikeringkan terlepas dari
penyebabnya. Mengurangi ge!ala adalah tu!uan utama
terapi drainase pada pasien. &atu)satunya kontraindikasi
absolut terhadap thoracentesis infeksi kutan aktif pada
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
16/20
tempat tusukan. Beberapa kontraindikasi relatif termasuk
diatesis pendarahan yang parah, antikoagulasi sistemik,
dan %olume cairan yang kecil. /emungkinan komplikasi
dari prosedur ini termasuk perdarahan (karena tusukan
pada pembuluh atau parenkim paru, pneumotoraks,
infeksi (infeksi !aringan lunak atau empiema, laserasi
organ intra)abdomen, hipotensi, dan paru edema (ataco
dan 9eik, 200.
8ndikasi untuk thoracentesis adalah adanya efusi
pleura klinis yang signi'kan (lebih dari #0 mm pada
ultrasonogra' atau foto lateral decubitus. 4ika pasien
datang dengan gagal !antung kongestif dan efusi bilateral
dengan ukuran yang sama, afebris, dan tidak memiliki
nyeri dada, percobaan diuresis dapat dilakukan. &e!ak
lebih dari 70 persen pasien dengan efusi pleura
disebabkan oleh gagal !antung kongestif memiliki
bilateral efusi pleura, thoracentesis diindikasikan !ika
efusi adalah unilateral. 4ika efusi tetap selama lebih dari
tiga hari, thoracentesis dapat diterapkan (ight, 2002.
Pleuroesis
1leurodesis adalah penyatuan pleura %iseralis
dengan parietalis baik secara kimia9i, mineral ataupun
mekanik, secara permanen untuk mencegah akumulasi
cairan maupun udara dalam rongga pleura. &ecara
umum, tu!uan dilakukannya pleurodesis adalah untuk
mencegah berulangnya efusi berulang (terutama bila
ter!adi dengan cepat, menghindari torakosintesis
berikutnya dan menghindari diperlukannya insersi chest
tube berulang, serta menghindari morbiditas yang
berkaitan dengan efusi pleura atau pneumotoraks
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
17/20
berulang (trapped lung, atelektasis, pneumonia,
insu'siensi respirasi, tension pneumothoraks. Efusi
pleura maligna merupakan indikasi paling utama pada
pleurodesis. Beberapa keadaan yang dapat dianggap
sebagai kontraindikasi relatif pleurodesis meliputi<
#. 1asien dengan perkiraan kesintasan ? 3 bulan.2. 5idak ada ge!ala yang ditimbulkan oleh efusi pleura.3. 1asien tertentu yang masih mungkin membaik
dengan terapi sistemik (kanker mammae, dll.. 1asien yang menolak dira9at di rumah sakit atau
keberatan terhadap rasa tidak nyaman di dada
karena slang torakostomi.. 1asien dengan re)ekspansi paru yang tidak
sempurna setelah pengeluaran semua cairan pleura
(trapped lung (Amin dan Masna, 200*.
L. PrognosisBiasanya sembuh setelah diberi pengobatan adekuat
terhadap penyakit dasar. Empiema mungkin timbul akibat
infeksi paru seperti pneumonia (Mukty et al., #.
1rognosis efusi pleura ber%ariasi sesuai dengan etiologi yang
mendasari kondisi ini. Morbiditas dan mortalitas efusi pleura
berhubungan langsung dengan penyebabnya, stadium
penyakit, dan temuan biokimia dalam cairan pleura.1ada efusi pleura ganas dikaitkan dengan prognosis
yang sangat buruk (Alsaga: dan Mukty, 200, dengankelangsungan hidup rata)rata bulan dan berarti
kelangsungan hidup kurang dari # tahun. ang paling umum
keganasan terkait pada pria adalah kanker paru)paru, dan
keganasan yang paling umum pada 9anita adalah kanker
payudara. Efusi dari kanker yang lebih responsif terhadap
kemoterapi, seperti limfoma atau kanker payudara, lebih
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
18/20
dihubungkan dengan kelangsungan hidup berkepan!angan,
dibandingkan dengan kanker paru)paru atau mesothelioma.
5emuan seluler dan biokimia dalam cairan !uga dapat
men!adi indikator prognosis. Misalnya, p> cairan pleura lebih
rendah sering dikaitkan dengan beban tumor lebih tinggi dan
prognosis yang buruk ("ubins, 20#2.
'.Ko)&likasi#. Empiema2. &ch9arte3. /egagalan pernapasan (Alsaga: dan Mukty, 200.
N. Pen+ega%anakukan pengobatan yang adekuat pada penyakit)penyakit
dasarnya yang dapat menimbulkan efusi pleura. Meru!uk
penderita ke rumah sakit yang lebih lengkap bila diagnosis
kausal ditegakkan. 5indakan yang dapat dilakukan untuk
menentukan dan mengobati penyakit dasarnya misalnya,
biopsi pleura, bronkoskopi, torakotomi, dan torakoskopi
(Alsaga: dan Mukty, 200.
BAB IIIKESI'PULAN
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
19/20
DA,TA- PUSTAKA
Alsaga: >. dan Mukty A., 200. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
&urabaya< Airlangga 6ni%ersity 1ress. 1p. #3)#.Amin ., dan Masna 8. A. /., 200*. 8ndikasi dan 1rosedur
1leurodesis. Majalah Kedokteran Indononesia. Golume<
*.@omor< .pp #2)#33.!o!odibroto ., 200. Respirologi. 4akarta< E- pp #*)#7#.>alim >., 200. uku !jar Ilmu Penyakit Dalam "ilid III Edisi I# .
4akarta < 8nternal 1ublishing. 1p. 233#. 4e:rey "ubins 4., 20#2. 1leural E:usion. iakses dari
999.emedicine.medscape.com pada tanggal 2 4uli 20#3. 1p
#)3/hairani "., &yahruddin &., 1artakusuma .., 20#2./arakteristik
Efusi 1leura di "umah &akit 1ersahabatan. "urnal Respirasi
Indonesia. $%&'((-'().ight F.., 2002. 1leural E:usion. * Engl " Med. 3< #*#.Maskell @, Medford A., 200. "e%ie9 1leural E:usion. Postgrad
Med ". 7#
-
8/17/2019 Pendahuluan Fix 1
20/20
Maskell @.A, Burland ".4.A., 2007. B5& -uidelines for 5he
8n%estigation of a 6nilateral 1leural E:usion in Aadults.
+hora . 7