pendahuluan kekurangan yodium

3
Pendahuluan Latar Belakang Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap aktuak terutama di negara-negara berkembang seperti halnya indonesia. Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangna konsumsi pangan, sehingga kita sering menemuukan ketidakmampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan. GAKI (gangguan akibat kekuarangan Iodium) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di indonesia. Diperkirakan sekitar 30 juta penduduk bermukim di daerah endemik gondok, di antaranya terdapat 750 ribu menderita kretin, 10 juta menderita gondok, dan 3,5 juta menderita lainnya (Rusnelly,2006) Masalah gangguan akibat kekurangan yodium telah lama dikenal di indonesia GAKY merupakan salah satu permasalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang menggangu kese hatan antara lain: gondok, kretinisme,retardasi mental dll. Berdasarkan data WHO tahun 2005 tercata ada 130 negara di dunia mengalami masalah GAKY, sebanyak 48% tinggak di afrika dan 41% di Asia tenggara dan sisanya di eropa dan pasifik barat. Survei Nasional Pemetaan GAKY di seluruh Indonesia pada tahun 1998 ditemukan 33% kecamatan di Indonesia masuk kategori endemik, 21% endemik ringan,5% endemik sedang dan 7% endemik berat (Dep.Kes, 2003). Prevalensi GAKY pada anak sekolah dasar secara nasional pada tahun 1990 sebesar 27,7% ,terjadi penurunan menjadi 9,3% pada tahun 1998. Namun pada tahun 2003 kembali meningkat menjadi 11,1% (Tim Penanggulan GAKY Pusat dalam Rusnelly,2006) Di Jawa Tengah sebanyak 15.674.219 orang penduduk tinggal di 15(lima belas) kabupaten yang merupakan daerah kekurangan yodium termasuk Kabupaten Brebes. Masalah GAKI di Jawa Tengah tersebar di 21 kabupaten mencakup 134 kecamatan dan 1649 desa. Masalah ini mengancam lebih dari 321.410 penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah tersebut. Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 21 daerah di Provinsi Jawa Tengah yang dinyatakan sebagai daerah endemik gondok berat. Berdasarkan hasil pemetaan GAKY yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes pada tahun 2004, prevalensi GAKY berdasarkan TGR di daerah tersebut adalah sebesar 15,9%. Namun

Upload: ribka-theodora

Post on 07-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

qwe

TRANSCRIPT

PendahuluanLatar BelakangMasalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap aktuak terutama di negara-negara berkembang seperti halnya indonesia. Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangna konsumsi pangan, sehingga kita sering menemuukan ketidakmampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.GAKI (gangguan akibat kekuarangan Iodium) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di indonesia. Diperkirakan sekitar 30 juta penduduk bermukim di daerah endemik gondok, di antaranya terdapat 750 ribu menderita kretin, 10 juta menderita gondok, dan 3,5 juta menderita lainnya (Rusnelly,2006)Masalah gangguan akibat kekurangan yodium telah lama dikenal di indonesia GAKY merupakan salah satu permasalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang menggangu kese hatan antara lain: gondok, kretinisme,retardasi mental dll. Berdasarkan data WHO tahun 2005 tercata ada 130 negara di dunia mengalami masalah GAKY, sebanyak 48% tinggak di afrika dan 41% di Asia tenggara dan sisanya di eropa dan pasifik barat. Survei Nasional Pemetaan GAKY di seluruh Indonesia pada tahun 1998 ditemukan 33% kecamatan di Indonesia masuk kategori endemik, 21% endemik ringan,5% endemik sedang dan 7% endemik berat (Dep.Kes, 2003). Prevalensi GAKY pada anak sekolah dasar secara nasional pada tahun 1990 sebesar 27,7% ,terjadi penurunan menjadi 9,3% pada tahun 1998. Namun pada tahun 2003 kembali meningkat menjadi 11,1% (Tim Penanggulan GAKY Pusat dalam Rusnelly,2006)Di Jawa Tengah sebanyak 15.674.219 orang penduduk tinggal di 15(lima belas) kabupaten yang merupakan daerah kekurangan yodium termasuk Kabupaten Brebes. Masalah GAKI di Jawa Tengah tersebar di 21 kabupaten mencakup 134 kecamatan dan 1649 desa. Masalah ini mengancam lebih dari 321.410 penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah tersebut. Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 21 daerah di Provinsi Jawa Tengah yang dinyatakan sebagai daerah endemik gondok berat. Berdasarkan hasil pemetaan GAKY yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes pada tahun 2004, prevalensi GAKY berdasarkan TGR di daerah tersebut adalah sebesar 15,9%. Namun hasil evaluasi Program Penanggulangan GAKY Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2004, TGR Kabupaten Brebes adalah sebesar 8,49%. Namun demikian masih ada kecamatan dengan TGR tertinggi yakni Kecamatan Sirampog sebesar 40,71% (Gatie,2006)Menurut survei nasional th. 2014, Provinsi Bali merupakan peringkat kedua terbawah dari seluruh provinsi. Desa Lodtunduh yang merupakan salah satu desa yang menjadi wilayah kerja UPT Kesehatan Masyarakat Ubud I di Kabupaten Gianyar merupakan Desa yang memiliki pencapaian garam beryodium paling rendah selama 3 tahun terakhir dimana rata-rata pencapaiannya hanya sebesar 23,80% (Mustini, 2012). Sedangkan pencapaian garam beryodium Kabupaten Badung, Kecamatan Mengwi, di wilayah Puskesmas Mengwi II pada bulan Agustus tahun 2014 sebanyak 28% (Astitiwati, 2014)Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas. Yang sangat menghawatirkan akibatnya pada sususnan syaraf pusat, karena akan berpengaruh pada kecerdasaan dan perkembangan sosial masyarakat dikemudian hari.Rendahnya pencapaian konsumsi garam beryodium di Desa Lodtunduh dikarenakan ibu rumah tangga yang tidak menggunakan garam beryodium pada masakan mereka (Mustini, 2012). Kaitan antara ibu rumah tangga dengan konsumsi garam beryodium di rumah tangga juga dibenarkan oleh (Wariyanto, 2013) berdasarkan penelitiannya, yang menyatakan intervensi yang tepat dilaksanakan untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium Community Health 2013 di tingkat rumah tangga adalah dengan peningkatan peran ibu rumah tangga dalam pendekatan keluarga.Berdasarkan teori Lawrence Green 1980 dalam (Notoatmodjo, 2010), menyatakan perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong. Faktor predisposisi yang dimaksud adalah faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang seperti pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, tradisi, nilai-nilai dan unsur-unsur lain.Rumusan Masalah Pada tahun 2014 PKM Mengwi 2 mencapai 28% dari target 80% yang ditetapkan Departemen Kesehatan. Telah dilakukan penyuluhan garam yodium dan pembagian garam beryodium setelah survei 2013 hasilnya 0% ,tetapi peningkatan di tahun 2014 belum mencapai target nasionalTujuan Mengevaluasi pencapaian target survei yang tidak mencapai target nasional Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan pada tahun 2013.Manfaat Umum Meningkatkan efektivitas survei yodium serta intervensi yang akan dilakukan pada periode selanjutnya.