pendalaman materi ulangan umum uraian (1)

11
PENDALAMAN MATERI ULANGAN UMUM URAIAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SEMESTER GENAP 2012-2013 Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan untuk membangun ceritanya. Adapun unsur intrinsik drama terdiri atas sebagai berikut. 1) Tema, yaitu ide pokok/gagasan utama/pengalaman yang terdapat dalam drama, merupakan sasaran tujuan. Tema dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Tema Mayor, yaitu tema utama yang terdapat dalam drama. b. Tema Minor, yaitu tema sampingan selain tema utama, merupakan subtema yang berfungsi untuk memperkuat tema mayor. 2) Alur (plot), yaitu rangkaiaan kejadian dalam sebuah cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan yakni dimulai dari eksposisi (perkenalan) sampai tahap resolusi (penyelesaian). 3) Tokoh, yaitu pelaku dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan, yaitu: a. The Foil, yaitu tokoh yang kontras dengan tokoh lain, yang berfungsi sebagai pembantu tokoh lain (figuran). b. The Type Character, yaitu tokoh yang mampu memerankan berbagai peran (karakter) dengan baik. c. The Static Character, yaitu tokoh yang tidak mengalami perubahan (tetap). MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 1

Upload: edmundtanjaya

Post on 17-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendalaman Materi Ulu

TRANSCRIPT

Page 1: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

PENDALAMAN MATERI ULANGAN UMUM URAIAN

BAHASA INDONESIA KELAS VIII

SEMESTER GENAP 2012-2013

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama

            Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan untuk membangun ceritanya.

Adapun unsur intrinsik drama terdiri atas sebagai berikut.

1)      Tema, yaitu ide pokok/gagasan utama/pengalaman yang terdapat dalam drama, merupakan

sasaran tujuan. Tema dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.       Tema Mayor, yaitu tema utama yang terdapat dalam drama.

b.      Tema Minor, yaitu tema sampingan selain tema utama, merupakan subtema yang berfungsi

untuk memperkuat tema mayor.

2)      Alur (plot), yaitu rangkaiaan kejadian dalam sebuah cerita yang dibentuk oleh tahapan-

tahapan yakni dimulai dari eksposisi (perkenalan) sampai tahap resolusi (penyelesaian).

3)      Tokoh, yaitu pelaku dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan, yaitu:

a.       The Foil, yaitu tokoh yang kontras dengan tokoh lain, yang berfungsi sebagai pembantu

tokoh lain (figuran).

b.      The Type Character, yaitu tokoh yang mampu memerankan berbagai peran (karakter) dengan

baik.

c.       The Static Character, yaitu tokoh yang tidak mengalami perubahan (tetap).

  Selain tokoh di atas, juga ada tokoh-tokoh lainnya yaitu:

a)      tokoh protagonis, yaitu tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi

persoalan dalam cerita.

b)      tokoh antagonis, yaitu tokoh yang melawan atau menentang tokoh protagonis (tokoh jahat).

c)      tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah (pelerai) yang sifatnya netral.

4)      Penokohan (perwatakan), yaitu watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita.

5)      Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua orang tokoh atau lebih dalam drama.

Selain itu, ada juga beberapa istilah tentang percakapan yaitu:

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 1

Page 2: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

a.       monolog, yaitu percakapan yang dilakukan  seorang diri.

b.      prolog, yaitu kata-kata pendahuluan dalam drama.

c.       epilog, yaitu kata-kata penutup dalam drama.

6)      Latar, yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa atau insiden dalam drama.

7)      Lakuan, yaitu gerak-gerik dalam sebuah drama sesuai dengan peran tokoh.

8)      Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan kepada audience (pembaca ataupun penonton).

Unsur Ekstrinsik Karya Sastra Drama

Adapun unsur ekstrinsik dalam drama, yaitu sound system, lighting, tata panggung,

tata rias, dan tata busana.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi

Puisi merupakan karya sastra yang diatur oleh konvensi prosodi dan metrum,

sehingga menimbulkan dua unsur yang signifikan dalam membangun karya sastra tersebut,

yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun unsur intrinsik puisi tersebut adalah

sebagai berikut.

1)   Tema (sense), yaitu pokok persoalan (subjek matter), suatu ide, gagasan atau hal yang hendak

dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau tersirat.

      Contoh: pendidikan, sosial, budaya, dan lain-lain.

2)    Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan

bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

  

3)     Amanat (intention), yaitu pesan, maksud/tujuan yang mendorong penyair menulis.

4)     Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati,  

      menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 2

Page 3: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

5)   Perasaan (feeling), yaitu sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya,

misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.

6)  Enjambemen, yaitu pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan

potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada

bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan

bagian berikutnya.

7)      Akulirik, yaitu tokoh aku (penyair) di dalam puisi.

8)      Verifikasi, yaitu berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir);

ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).

9)      Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair.

Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah

efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita

terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

10)  Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair.

11)  Kata konkret (imajinasi), yaitu penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau

bermakna denotasi oleh penyair.

12)  Gaya bahasa (majas, figuratif language), yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna

konotasi tertentu.

Unsur ekstrinsik yang banyak mempengaruhi puisi antara lain:

1)      unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis,

2)      unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain,

serta

3)      unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 3

Page 4: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Prosa

                  Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur

luar atau unsur ekstrinsik.

Adapun unsur intrinsik prosa terdiri atas sebagai berikut.

1)      Tema, yaitu suatu yang menjadi pokok masalah atau persoalan sebagai bahan karangan, yang

diungkapkan dalam suatu cerita oleh pengarang. Tema prosa fiksi terutama novel dapat

terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Sedangkan untuk cerpen (cerita

pendek) hanya memiliki  tema utama saja.

Untuk dapat menentukan tema suatu cerita kita dapat menempuh dengan jalan

bertanya sebagai berikut.

a.       Mengapa pengarang menulis cerita tersebut?

b.      Apa tujuan pengarang menulis cerita tersebut?

c.       Faktor apa yang menyebabkan atau menjadikan suatu karangan bermutu dan berharga?

2)      Amanat, yaitu pesan-pesan yang disampaikan oleh si pengarang melalui cerita yang

digubahnya. Si pengarang menyampaikan amanatnya dengan dua cara, yaitu:

a.       secara eksplisit (terang-terangan): pembaca dengan mudah menemukannya; dan

b.      secara implisit (tersirat/tersembunyi): untuk menemukan amanat dalam hal ini, pembaca agak

sukar menemukannya, terlebih dulu pembaca hendaknya membaca secara keseluruhan isi

cerita tersebut.

3)      Alur/plot, yaitu urutan atau kronologi peristiwa yang dilukiskan pengarang dalam suatu

cerita rekaan, terjalin satu dengan yang lainnya. Alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga

macam, yaitu sebagai berikut.

A.    Alur umum, tahap-tahapannya adalah sebagai berikut.

a)    Eksposisi (Perkenalan/Pengantar)

Eksposisi adalah proses penggarapan serta memperkenalkan informasi penting kepada para

pembaca. Melalui eksposisi, seorang pengarang mulai melukiskan atau memaparkan suatu

keadaan, baik keadaan alam maupun tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita tersebut, serta

informasi-informasi yang akan diberikan pengarang kepada pembaca melalui uraian eksposisi

tersebut.

b)      Komplikasi (Penampilan Masalah)

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 4

Page 5: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

Komplikasi adalah adanya masalah yang terjadi di antara para tokoh, baik tokoh dengan

tokoh, tokoh dengan tempat, maupun tokoh dengan suasana yang terdapat dalam cerita

rekaan.

c)      Klimaks (Puncak Ketegangan)

Klimaks adalah suatu permasalahan yang telah mencapai pada puncaknya (meruncing).

d)     Antiklimaks (Ketegangan Menurun/peleraian)

Antiklimaks adalah suatu peristiwa yang ditandai dengan menurunnya tingkat permasalahan

yang terjadi pada tokoh.

e)      Resolusi (Penyelesaian)

Resolusi adalah kejadian akhir yang merupakan penyelesaian permasalahan di atara para

tokoh cerita.

B.     Berdasarkan cara menyusun tahapan-tahapan alur, maka dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

sebagai berikut.

a)      Alur Lurus (Alur Maju/Alur Agresif), yaitu rangkaian cerita dikisahkan dari awal hingga

cerita berakhir tanpa mengulang kejadian yang telah lampau.

b)      Alur Sorot Balik (Alur Mundur/Alur Regresif/Flash Back), yaitu kebalikan dari alur lurus.

Rangkaian ceritanya mengisahkan kembali tokoh pada waktu lampau.

c)      Alur Campuran, yaitu gabungan antara alur maju dan alur sorot balik.

C.     Berdasarkan hubungan tahapan-tahapan dalam alurnya, maka dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu sebagai berikut.

a)      Alur Rapat, yaitu alur yang terbentuk apabila alur pembantu mendukung alur pokoknya.

b)      Alur Renggang, yaitu sebaliknya, alur yang terbentuk apabila alur pokok tidak didukung oleh

alur pembantu.

D.    Berdasarkan kuantitasnya, maka dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a)      Alur tunggal, yaitu alur yang hanya terjadi pada sebuah cerita yang memiliki satu jalan cerita

saja, biasanya terjadi pada cerpen.

b)      Alur ganda, yaitu alur yang terjadi pada sebuah cerita yang memiliki jalan cerita lebih dari

satu, biasanya ada pada novel.

4)      Tokoh, yaitu pelaku di dalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap insiden-insiden.

Tokoh terdiri atas sebagai berikut.

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 5

Page 6: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

a)      Tokoh Protagonis (Tokoh Utama/Tokoh Sentral), yaitu tokoh yang paling berperan dalam

cerita dan umumnya bersifat baik.

b)      Tokoh Antagonis (Lawan Peran Utama), yaitu tokoh yang menentang tokoh protagonis,

umumnya memiliki sifat yang jahat.

c)      Tokoh Komplementer (Pembantu), yaitu tokoh sampingan yang berperan sebagai pembantu

tokoh protagonis dan antagonis.

5)      Penokohan (Perwatakan), yaitu watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita. Adapun

jenis penggambaran watak tokoh dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu:

a)      Metode analitik, yaitu pemaparan secara langsung (eksplisit) watak atau karakter para tokoh

dalam cerita, seperti; penyayang, penyabar, keras kepala, baik hati, pemarah, dan lain

sebagainya.

b)      Metode dramatik, yaitu metode penokohan yang dipergunakan pencerita dengan membiarkan

para tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri lewat kata-kata, dan perbuatan mereka

sendiri, misalnya lewat dialog, jalan pikiran tokoh, perasaan tokoh, perbuatan, sikap tokoh,

lukisan fisik, dan sebagainya.

c)      Metode kontekstual, yaitu cara menyatakan watak tokoh melalui konteks verbal yang

mengelilinginya. Jelasnya, melukiskan watak tokoh dengan jalan memberikan lingkungan

yang mengelilingi tokoh, misalnya: kamarnya, rumahnya, tempat kerjanya, atau tempat di

mana tokoh berada.

Watak tokoh terdiri dari sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Penokohan dapat dilakukan

melalui dimensi (a) fisik, (b) psikis, dan (c) sosial.

6)      Latar (setting), yaitu mengenai lingkungan (tempat/lokasi, waktu, dan suasana) terjadinya

suatu peristiwa di dalam cerita.

-      Tempat      :  umpamanya di rumah sakit, daerah wisata, di daerah

                     transmigran, di kantor, di kamar tidur, di halaman,

                     dan lain sebagainya.

-      Waktu       :  tahun, musim, masa perang, suatu upacara, masa

                     panen, periode sejarah, dan sebagainya.

-      Suasana     :  aman, damai, gawat, bergembira, berduka/

                     berkabung, kacau, galau, dan sebagainya.

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 6

Page 7: Pendalaman Materi Ulangan Umum Uraian (1)

7)      Sudut pandang (point of view), yaitu status atau kedudukan si pengarang dalam cerita. Ada

empat macam sudut pandang, antara lain:

a)      pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku utama (pengarang = aku);

b)      pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku sampingan;

c)      pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga; dan

d)     kombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang-kadang di luar cerita.

8)      Gaya Bahasa (Majas) disebut juga “langgam, corak, bentuk, atau style bahasa” yaitu cara

yang digunakan oleh si pengarang untuk mengungkapkan maksud dan dan tujuannya baik

dalam bentuk kata, kelompok kata, atau kalimat. Jadi, gaya bahasa atau majas meliputi; kata,

frasa atau kelompok kata, kalimat (struktur) biasa/majas. Gaya bahasa atau majas adalah

ibarat kendaraaan bagi seseorang pengarang yang akan membawanya kemana arah tujuan

yang ingin ditujunya. Gaya bahasa atau majas merupakan faktor dominan dalam karya prosa

fiksi.

Unsur Ekstrinsik Karya Sastra Prosa

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berasal dari luar aspek sastra, yang ikut

membangun penyusunan suatu karya sastra.

Unsur-unsur luar ini meliputi:

1.          Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi);

2.          Latar belakang kehidupan pengarang; dan

3.          Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

MATERI PENDALAMAN PERSIAPAN UU URAIAN SEM. GENAP/2013/SUG Page 7