pendanaan dan pemberian pinjaman - dwi … · web viewyaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk...

30

Click here to load reader

Upload: vodan

Post on 13-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

PENYALURAN DANA( Pinjaman Diberikan )

Koperasi Simpan Pinjam

I . TUJUAN PEMBELAJARAN. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM.

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta ketrampilan peserta dalam hal “

Penyaluran Dana “, sehingga mampu melaksanakan pemberian pinjaman dengan baik dan

aman.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, diharapkan peserta dapat :

1. Menjelaskan persyaratan pinjaman

2. Menjelaskan jenis pinjaman dan pengembangannya

3. Menjelaskan prosedur pemberian pinjaman

4. Menganalisa Pinjaman

5. Merencanakan kas / likuiditas usaha simpan pinjam

6. Menetapkan plafond, jangka waktu dan sistem pengembalian

7. menggagas penerapan pemberian pinjaman dan aturannya

II. POKOK BAHASAN.A. PENDAHULUAN.

Keberadaan Koperasi yang merupakan bagian integral dari tata perekonomian

nasional, maka peran Koperasi sangatlah penting dalam upaya menumbuhkan dan

mengembangkan potensi ekonomi.

Dengan demikian sudah sewajarnya bahwa Koperasi diberikan kesempatan luas

yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonoi rakyat.

Demikian halnya dengan Koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam,

idealnya adalah memiliki kemampuan usaha yang mantab dengan kepemilikan dana /

modal yang

Memadai, sehingga mampu menopang kebutuhan anggota dan calon anggota dibidang

keuangan.

Oleh karenanya dalam upaya meningkatkan kemampuan dan penguatan usaha

simpan pinjam, diperlukan adanya langkah langkah yang tepat, yang mampu dilakukan oleh

KSP / USP.

B. Persyaratan Pinjaman dan Jenis Produk Pinjaman Pasal 19, Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor:

96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen SOM) Koperasi

Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, memberikan persyaratan kepada calon

peminjam sebagai berikut :

a. anggota dan calon anggota bertempat tinggal diwilayah pelayanan KSP/USP Koperasi;

1

Page 2: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

b. mempunyai usaha/penghasilan tetap;

c. mempunyai simpanan aktif;

d. tidak memiliki tunggakan hutang dengan KSP/USP Koperasi maupun pihak lain;

e. tidak pernah melakukan tindak pidana;

f. memiliki moral yang baik;

g. mengikuti program pembinaan pra penyaluran pinjaman.

1. Pengertian PinjamanYang dimaksud pinjaman adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, dan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara KSP/USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah “ imbalan “

2. Pemberian PinjamanPemberian pinjaman atau penyaluran dana merupakan salah satu kegiatan usaha yang

mendominasi pengalokasian dana yang dimiliki KSP / USP.

Oleh karena itu pemberian pinjaman merupakan sumber utama dari pendapatan usaha

simpan pijam, yang berupa pendapatan jasa ( bunga ). Dalam pemberian pinjaman KSP /

USP harus berhati – hati, agar resiko yang dihadapi dapat seminim mungkin.

3. Pengembangan Produk PinjamanMengingat bahwa pemberian pinjaman ( penyluran dana ) adalah sunber dari prndapatan,

maka pengelola usaha simpan harus mampu membuat berbagai jenis produk pinjaman

yang sesuai dengan kebutuhan para anggota dan calon anggota.

Secara garis besar jenis produk pinjaman terdiri dari :a. Pinjaman Konsumtif

Yaitu pinjaman untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif, misalnya :

Pinjaman untuk pembelian Elektroni [ TV, radio, VCD ]

Pinjaman untuk pembelian meubel ( meja, kursi, almari dll )

b. Pinjaman ProduktifYaitu pijaman untuk membiayai kebutuhan usaha, sehingga dapat memperlancar /

memperbesar kegiatan produksi atau memperbesar omset penjualan. Selanjutnya

secara lebih rinci pinjaman produktif dibedakan menjadi 2 , yaitu :

Pinjaman Produksi.

Adalah pinjaman untuk membiayai kegiatan usaha pembuatan barang

[ pabrikan ] atau produksi barang pertanian, perikanan, peternakan dan lain

sebagainya.

Pinjaman Komersial.

Adalah pinjaman untuk membiayai usaha perdagangan [ kredit bakul / mlijo ],

kredit candak kulak dan lain sebagainya

C. Jenis Pinjaman dan PengembangannyaBeragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan jenis

pinjamannya. Dalam praktiknya, pinjaman yang ada di masyarakat terdiri dari beberapa jenis,

2

Page 3: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

begitu pula dengan pemberian fasilitas pinjaman KSP/USP kepada masyarakat. Pembagian jenis

ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu mengingat setiap jenis usaha

memiliki berbagai karakteristik tertentu.

Secara umum jenis-jenis pinjaman yang disalurkan oleh KSP/USP dan dilihat dari berbagai

segi adalah sebagai berikut :

1. Dilihat dari Segi Kegunaan

Maksudnya adalah untuk melihat penggunaan uang tersebut apakan untuk digunakan dalam

kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Dari segi ini ada dua jenis pinjaman al :

a. Pinjaman Investasi

Yaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya untuk suatu pereode yang

relative lebih lama dan biasanya kegunakan pinjaman ini adalah untuk kegiatan utama

suatu perusahaan

b. Pinjaman Modal Kerja

Merupakan pinjaman yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam

operasionalnya. Contoh, pinjaman modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,

membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi

perusahaan. Pinjaman modal kerja, merupakan pinjaman yang dicairkan untuk mendukung

kredit investasi yang sudah ada.

2. Dilihat dari Segi Tujuan Pinjaman

Pinjaman jenis ini dimaksudkan apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau

dipakai untuk keperluan pribadi. Jenis pinjaman ini adalah sbb:

a. Pinjaman Produktif

Pinjaman yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Pinjaman

ini diberikan untuk menghasil barang atau jasa. Artinya, pinjaman ini digunakan untuk

diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang maupun jasa.

b. Pinjaman Konsumtif

Merupakan pinjaman yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam

pinjaman ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang

untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

c. Pinjaman Perdagangan

Merupakan pinjaman yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk

membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen perdagangan

yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

3. Dilihat dari Segi Jaminan

Maksudnya adalah setiap pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu

barang atau surat-surat berharga minimal senilai pinjaman yang diberikan. Jenis pinjaman

dilihat dari segi jaminan ini adalah sebagai berikut :

a. Pinjaman dengan Janiman

Merupakan pinjaman yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut

dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya, setiap pinjaman yang

dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon peminjam.

3

Page 4: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

b. Pinjaman tanpa Jaminan

Yaitu pinjaman yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Pinjaman jenis ini

diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas si calon peminjam

selama berhubungan dengan KSP yang bersangkutan.

4. Dilihat dari Segi Sektor Usaha

Setiap sector usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemberian

fasilitas pinjamanpun berbeda pula. Jenis pinjaman jika dilihat dari sektor usaha sebagai

berikut :

a. Pinjaman Pertanian, merupakan pinjaman yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau

pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka

panjang.

b. Pinjaman peternakan, dalam hal ini pinjaman diberikan untuk jangka waktu yang relatif

pendek misalnya peternakan ayam dan untuk pinjaman jangka panjang seperti kambing

atau sapi.

c. Pinjaman Industri, yaitu pinjamant untuk membiayai industri pengolahan baik untuk industri

kecil, menengah atau besar.

d. Pinjaman Pertambangan, yaotu jenis pinjaman untuk usaha tambang yang dibiayainya,

biasanya dalam jangka panjang. Seperti tambang emas, minyak, atau timah.

e. Pinjaman Pendidikan, merupakan pinjaman yang diberikan untuk membangun sarana dan

prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang

belajar.

f. Pinjaman Profesi, diberikan kepada kalangan profesional seperti, dosen, dokter atau

pengacara.

g. Pinjaman Perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian

perumahan.

h. Dan sektor sektor usaha lainnya

D. Prosedur Pemberian Pinjamana. Pengertian

Yang dimaksud dengan prosedur pemberian pinjaman Adalah rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan didalam mengelola permohonan pinjaman dari saat permohonan diterima, sampai

dengan pencairan dana.

Dengan demikian fungsi dari prosedur pemberian pinjaman adalah :

Memberi pelayanan yang lebih baik kepada anggota.

Mengusahakan pemberian pinjaman dalam waktu relative singkat sehingga dana

yang diperlukan dapat diberikan pada sa’at yang diperlukan.

Mengeliminir permasalahan yang mungkin timbul dalam pelayanan

pemberian pinjaman.

b. Prosedur Pemberian Pinjaman

4

Page 5: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

Untuk dapat memperoleh pinjaman, anggota [ calon peminjam ] harus mengikuti prosedur

seperti berikut :

1].Permohonan Pinjaman.

2].Evaluasi / analisa Pinjaman.

3].Keputusan Pinjaman.

4].Perjanjian Pinjaman.

5].Pencairan Pinjaman

Rangkaian kegiatan dalam prosedur pemberian pinjaman hendaknya dapat diselesaikan

dalam target waktu yang relative cepat, sejak pengajuan pinjaman sampai pencairan

[misalnya : 7 hari}

Uraian dari prosedur pemberian pinjaman :1 ]. Permohonan Pinjaman.

Dalam hal ini Anggota / Calon peminjam terdahulu harus mengisi Formulir

permohona pinjaman yang telah disediakan. Pengisian formulir adalah rang 2 [ dua

], dimana aslinya diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam Koperasi / KUD dan

tidasannya /. Copynya dipegang calon peminjam.

Petugas Simpan Pinjam harus memberi petunjuk serta bimbingan pada anggota /

calon peminjam dalam pengisian formulir, agar data yang diberikan benar / dapat

dipertanggung jawabkan.

Proses permohonan ini dapat diteruskan apabila formulir dan data yang diperlukan

sudah lengkap dan tidak ada permasalahan lagi.

Segera setelah formulir diterima, permohonan kredit segera dapat diproses.

2]. Analisa PinjamanAdalah suatu rangkaian kegiatan yang sangat besar peranannya di dalam pengambilan

keputusan kredit. Fungsi utama dari pada evaluasi analisa pinjaman ini adalah untuk

menilai sampai sejauh mana kredit tersebut diperlukan oleh calon peminjam dan

menilai kondisi serta kemampuan melunasi pinjamannya.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi pinjaman adalah :

Melakukan interview pada calon peminjam.

Melaksanakan penelitian.

Melakukan peninjauan ketempat usaha .

■). Secara lengkap tujuan interview / Tanya jawab adalah untuk :

Mengetahui sejauh mana calon peminjam menguasai kegiatan usahanya .

Meneliti kemvali kebenaran data / informasi yang disampaikan oleh calon

peminjam [ sebagaimana yang diuraikan dalam formulir permohonan pinjaman ]

Mengenal kebih dekat tentang : pribadi , sifat, serta watak dari calon

peminjam.

Mengetahui hal-hal lain dari calon peminjam seperti latar belakang

kehidupan, pendidikan dan pengalaman usaha.

Hal – hal negatip yang diperkirakan akan menyebabkan kemacetan dalam

pengembalian pinjaman , antara lain :

5

Page 6: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

Diragukan kemampuan menjalankan usahanya.

Memiliki tunggakan yang cukup besar pada pihak lain.

Dikuatirkan adanya penyalah gunaan kredit.

Terlibat dalam sengketa ./ perkara.

Memperdagangkan barang – barang terlarang.

■). Peninjauan lapangan [ ke tempat usaha ].Hal ini dilakukan apabila sifat , jenis usaha calon peminjam ini benar – benar

memerlukan untuk ditinjau guna melihat sampai sejauh mana perkembangannya.

Dalam peninjauan secara langsung dilapangan ini, hal- hal yang perlu

diperhatikan antara lain :

1]. Kedudukan / Tempat pendirian Usaha .

- Legalitas kepemilikan, Per izinan, Faktor keamaman

2]. Kondisi Usaha.

- Tingkat kelancaran usaha, Pangsa Pasar,

3]. Fasiitas pendukung.

- Sumber Daya yang dimiliki [ tenaga Kerja, Sumber Air ]

4]. Penilaian terhadap barang barang jaminan yang tercantum dalam surat

pernyataan dari calon peminjam

- Surat Bukti Kepemilikan. dari barang yang dijaminkan.

- Keberadaan barang barang yang dijaminkan.

- Kondisi barang barang yang dijadikan jaminan.

Selajutnya evaluasi / analisa terhadap pinjaman dapat dilakukan dengan kajian 5 C

, antara lain sebagai berikut :

a). Character ( Watak ).

Adalah sifat / watak dan kejujuran dari pemohon pinjaman, apakah pemohon pinjaman

dapat dijamin mempunyai itikad baik untuk melunasi pinjaman atau tidak. Tujuannya

adalah memberikan keyakinan kepada KSP/USP bahwa sifat/watak dari orang-orang

yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari

latar belakang calon peminjam, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun

yang bersifat pribadi, seperti : cara hidup/ gaya hidup yang dianutnya, keadaan

keluarga, hobi dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran untuk menilai

”kemauan” calon peminjam membayar kreditnya. Orang yang memiliki karakter baik

akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara. Oleh karena itu

pengelola USP harus dapat mengamati / menganalisa kehidupan pribadi pemohon

pinjaman. Sedangkan hal – hal yang negatif dari charakter calon peminjam yang dapat

menghambat kelancaran pelunasan pinjaman diantaranya ialah : apakah ia suka judi,

royal, kehidupan pribadi, pernah tersangkut perkara pidana / perdata, pernah

menunggak atau mempunyai istri lebih dari satu dan sebagainya.

b). Capasty / Capability ( Kemampuan ).Hal ini untuk melihat kemampuan calon peminjam dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari

6

Page 7: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan

kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang, semakin

besar kemampuannya untuk membayar kredit. Sehingga di harapkan usaha pemohon

dapat berjalan dengan baik, mendapatkan laba sebagai jaminan dalam pengembalian

pinjamannya.

c). Capital ( Modal ).Pemohon diharapkan memiliki modal sendiri (kekayaan bersih), sebagai modal awal

usahanya. Dalam dunia perbankan biasanya lembaga ini tidak akan bersedia untuk

membiayai suatu usaha 100% artinya setiap calon peminjam yang mengajukan

permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal

sendiri. Dengan kata lain capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki anggota terhadap usaha yang akan dibiayai oleh KSP,

sedangkan pinjaman berfungsi sebagai modal tambahan.

Dengan adanya kewajiban ini diharapkan, rasa memiliki, rasa tanggung jawab ada

terhadap usahanya.

d). Collateral ( Jaminan )Merupakan jaminan yang diberikan calon peminjam baik yang bersifat fisik maupun

non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga

harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi sesuatu masalah, jaminan yang

dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai

pelindung KSP/USP dari resiko kerugian. Dengan kata lain, sejauh mana jaminan

tersebut dapat diperhitungkan nilai jualnya.

Sehingga, Jaminan ini bisa berarti pula kekayaan yang dapat diikat sebagai guna

kepastian pengembaliannya sesuai dengan jangka waktu jika peminjam tidak melewati

pinjamannya.

e). Condition of Economy ( Kondisi Ekonomi ).Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk di

masa yang akan datangsesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi perekonomian

yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan,

terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek

usaha tersebut di masa yang akan datang. Yang perlu dianalisis adalah kondisi

ekonomi saat ini (realisasi) pinjaman sampai dengan jatuh tempo pinjaman

Sementara itu, penilaian dengan menggunakan rumus 7 P kredit adalah sebagai

berikut :

1. PersonalityYaitu menilai calon peminjam segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari

maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan

tindakan lain dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan

character dari 5C

2. PartyYaitu mengklasifikasikan calon peminjam kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga kreditur

dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang

7

Page 8: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

berbeda pula. Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredir untuk

pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.

3. PerposeYaitu untuk mengetahui tujuan calon peminjam dalam mengambil kredit, termasuk

jenis kredit yang diinginkan. Tujuan pengambilan kredit bisa bermacam-macam

apakah untuk tujuan konsumtif, produktif atau perdagangan.

4. ProspectYaitu untuk menilai usaha calon peminjam di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau

sebaliknya. Hal ini penting mengungat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa

mempunyai prospek, bukan hanya KSP/USP yang rugi, tetapi juga peminjam.

5. PaymentMerupakan ukuran bagaimana cara calon peminjam mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang

diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan peminjam, akan semakin baik

sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.

6. ProfitabilityUntuk menganalisis bagaimana kemampuan calon peminjam dalam mencari laba.

7. Protection Rangkaian dari kegiatan mengevaluasi pemohon pinjaman merupakan proses

terakhir sebelum keputusan atas permohonan pinjaman ini ditetapkan

1 ). Keputusan Pinjaman. Setiap permohonan pinjaman diputuskan oleh manajer SP dari Koperasi yang

memperoleh delegasi /. Wewnang dari Pengurus Koperasi. Keputusan pinjaman

berdasarkan evaluasi / analisa pinjaman dan saran dari bagian analisa .

Manajer Simpan Pinjam didalam mengambil keputusan mempergunakan bahan

pertimbangan sebagai berikut :

Hasil dari evaluasi terhadap permohonan pinjaman, yang dilakukan oleh bagian

analisa.

Informasi lain yang diperoleh dari sumber lain sepanjang menyangkut calon

peminjam.

Ketentuan – ketentuan yang dinyatakan pada lembaran evaluasi adalah seperti berikut

:

Jumlah pinjaman yang disetujui.

Jangka waktu pinjaman.

Penggunaan pinjaman.

Besarnya jasa / bunga pinjaman.

Tanggal jatuh tempo dan Janinan pinjaman.

Pada setiap keputusan yang diambil harus ada tanda tangan Manajer Siumpan

Pinjam Koperasi.

8

Page 9: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

2). Perjanjian Pinjaman. Perjanjian pinjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan antara Usaha

Simpan Pinjam [ KSP / USP], dngan calon peminjam.

Penanda tanganan perjanjian pinjaman ini baru dapat dilakukan setelah adanya

keputusan dari hasil evaluasi permohonan pinjaman.

Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan dibawah tangan , dan perjanjian tersebut

meliputi Surat Perjanjian Pinjaman dan Surat Kuasa Menjual / Memindahkan Hak .

Asli surat perjanjian harus disimpan pada kantor koperasi dan copynya dipegang

oleh peminjam.

Penanda tanganan perjanjian ini dilaksanakan di Kantor Koperasi.[ KSP / USP ].

3). Pencairan Pinjaman. - Pencairan pinjaman merupakan tahap akhir dari proses pengelolaan pinjaman , dan

dilaksanakan bila seluruh proses pemberian pinjaman sudah selesai, dan juga

berbagai ketentuan pinjaman telah dipenuhi olah peminjam.

- Peminjam harus menandatangani kwitansi dalam rangkap 2 [dua] sebagai tanda

terima uang pinjaman tersebut. Kwitansi Asli tanda terima uang pinjaman disimpan

Kasir dan copynya bagi peminjam.

- Pinjaman ini diberikan secara tunai [ cash] pada anggota peminjam dan tidak

dibenarkan dalam bentuk lain.

- Bilamana memungkinkan [ untuk pinjaman dalam jumlah besar ] bisa diusahakan

pencairan secara bertahap. Pencairan berikutnya dengan memperhatikan realisasi

penggunaan dari pencairan sebelumnya. Bila penggunaan pinjaman tahap pertama

sesuai dengan rencana / tujuan maka akan segera dilanjutkan dengan pencairan

tahap berikutnya. Tetapi bila terjadi penyimpangan perlu dilakukan pembenahan

lebih dahulu sampai ada penyelesaian sebgaimana yang seharusnya.

4). Formulir - formulir prosedur pinjaman.Formulir - formulir yang diperlukan , berkaitan dengan prosedur pemberian pinjaman

adalah sebagai berikut :

- Formulir Permohonan Pinjaman.

- Formulir Persetujuan Pinjaman.

- Formulir Penjanjian Pinjaman

- Formulir Surat Kuasa Menjual / Memindahkan Hak

E. Perencanaan Kas / Likuiditas Usaha Simpan PinjamArus Kas / Cash Flow adalah daftar yang menggambarkan penerimaan atau pendapatan

usaha dan biaya atau pengeluaran usaha selama satu periode tertentu.

Misalnya : 1 bulan, 1 tahun atau lebih dari 1 tahun.

Dari arus kas ini dapat diketahui kemampuan dana tunai yang dimiliki oleh Koperasi dalam

pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Maka dari aliran Kas, dapat diketahui:

a. Jumlah penerimaan kas dan

9

Page 10: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

b. Jumlah pengeluaran kas serta

c. Saldo kas yang diinginkan ( saldo awal dan saldo akhir).

ad. a. Penerimaan Kas terdiri dari :- Penerimaan pendapatan bunga.

- Penerimaan dari Pinjaman Angsuran Pinjaman.

- Penerimaan dari Hutang (Tabungan Koperasi, Sijakop dan Hutang Bank

lainnya)

- Penerimaan dari pendapatan lainnya.

ad. b. Pengeluaran Kas terdiri dari :

- Biaya Keuangan (Biaya Bunga)

- Biaya Tenaga Kerja

- Biaya Operasional (Pemasaran dan Administrasi/Umum).

- Biaya Organisasi

- Pembelian - pembelian lain.

- Angsuran Pinjaman.

- Pembayaran Sewa.

- Pengeluaran Investasi lainnya, dll.

Kegunaan Cash Flow :

- Memberikan gambaran kapan harus diputuskan kebijakan Kas ( menyimpan atau pinjam ).

- Dapat dipakai untuk menetapkan kapan harus dilakukan pinjaman.

- Memberikan petunjuk berapa kredit yang diperlukan.

- Dapat mengatur pembayaran kembali dari dana- dana yang tersedia.

Likuiditas Sebagaimana bentuk usaha lainnya, KSP/USP merupakan salah satu lembaga keuangan

yang dalam operasionalnya mengelola uang. Tentunya persoalan likuiditas bagi KSP/USP

merupakan persoalan yang amat penting, yang dalam hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan

anggota dan pihak ketiga/kreditur.

Mengingat sangat pentingnya likuiditas, pengelola KSP/USP harus selalu mengamati dan

mengikuti dalam usaha peredaran keuangan agar posisi likuiditas selalu terjaga dalam setiap

harinya.

Kemungkinan terjadi keteledoran KSP/USP dalam menjaga posisi likuiditas atau sengaja

membiarkan posisi likuiditas berada di bawah ketentuan minimum, maka akan dengan sendirinya

nanti akan menyulitkan operasional KSP/USP tersebut. Bahkan dalam kehidupan KSP/USP selalu

timbul pertentangan kepentingan antara likuiditas atau profitabilitas.

Maksudnya bila ingin mempertahankan likuiditas dengan memperbesar posisi kas, maka

KSP/USP tidak akan memanfaatkan seluruh dana yang tersedia karena sebagian akan

dimanfaatkan dalam bentuk caangan tunai.

Ini berarti akan mengurangi perolehan keuntungan atau SHU bagi KSP/USP yang

bersangkutan. Sebaliknya bila ingin mempertinggi rentibilitas, maka sebagian cadangan kas yang

10

Page 11: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

tersedia akan digunakan untuk perputaran keuangan, sehingga posisi kas minimum aka turun

dibawah ketentuan yang ditetapkan.

Penetapan Likuiditas Minimum dimaksud, dipergunakan utuk memenuhi kewajiban

KSP/USP terhadap anggota maupun pihak ketiga yang muncul setiap saat atau sewaktu-waktu.

Berbeda dengan lembaga keuangan lainnya/perbankan, KSP/USP dalam menetapkan tingkat

likuiditas minimum berpedoman dengan cara membandingkan antara : pinjaman yang diberikan

dengan keseluruhan dana yang diterima atau dihimpun [ modal sendiri, modal pinjaman, modal

penyisihan, tabungan dan simpanan berjangka].

Hasil dari perbandingan antara pinjaman yang diberikan dengan keseluruhan dana yang

diterima sebagaimana tersebut di atas, sebaiknya tidak melebihi 90 %.

Contoh :a. Pinjaman diberikan sejumlah Rp. 89.500.000;b. Dana yang diterima

modal sendiri Rp. 33.000.000,00modal pinjaman Rp 50.000.000,00modal Penyertaan Rp 5.000.000,00tabungan koperasi Rp 4.500.000,00simpanan berjangka Rp 7.500.000,00 JUMLAH Rp 100.000.000,00

Perhitungan :Pinjaman diberikan X 100% = Dana yg diterima

Rp. 89.500.000,00 X 100% = 89.5 % Rp100.000.000,00

Karena hasil perbandingan tersebut kurang dari 90%, maka kondisi kas minimum yang

tersedia menunjukkan baik. Dalam arti KSP/USP akan mampu memenuhi / membayar kewajiban

atau hutangnya kepada anggota maupun kepada pihak ketiga sewaktu waktu ditagih.

Adapun dalam prakteknya adalah ditentukan oleh kondisi daerah masing masing

dimana KSP / USP tersebut berdiri .

1. HARGA POKOK DANA DAN LENDING RATE . HARGA POKOK DANA . Yang dimaksud “ Harga Pokok Dana “ adalah merupakan sejumlah dana yang

dikeluarkan oleh KSP / USP dalam rangka pemberian pinjaman kepada anggota

Adapun harga pokok dana tersebut , meliputi beberapa komponen sebagai berikut :

11

Page 12: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

a. Cost of Fund [ COF ] : yaitu merupakan biaya atau imbalan yang harus

dikeluarkan oleh KSP / USP berkaitan dengan dana yang disimpan oleh

para anggotanya / pihak ketiga .

Misalnya :

Dalam operasionalnya KSP / USP harus memiliki sejumlah cadangan likuiditas

sebesar 10 % , yang harus selalu tersedia di KSP / USP dalam bentuk uang

tunai , guna mengantisipasi penarikan dana dalam bentuk simpanan - simpanan dan

kewajiban lain yang segera harus dibayar.

Sedangkan biaya atas modal yang berlaku umum saat itu adalah 11 % per

Tahun.

Dari uraian tersebut , maka cost of fund yang efektif atas dana yang diterima

KSP/USP adalah seperti berikut :

COF =11 %

=11 %

=11 %

= 12,22 %100%-10% 90 % 0,90

b. Overhead Cost . Adalah biaya biaya tetap yang jumlahnya tidak ditentukan oleh jumlah dan

jenis dana yang dihimpun , antara lain yaitu :

- Biaya karyawan / gaji tenaga kerja .

- Biaya penyusutan .

- Biaya Listrik , air bersih , tilpun dan lain - lain.

c. Biaya Resiko : yaitu perkiraan besarnya piutang ragu – ragu terhadap jumlah dana

yang telah dipinjamkan. Semakin rendah tingkat kolektibilitasnya , maka akan

semakin tinggi taksiran terhadap kemungkinan timbulnya piutang ragu – ragu .

BASE LENDING RATE. Berikut yang dimaksud ” Lending Rate ” adalah : merupakan penetapan tingkat

suku bunga pinjaman oleh KSP / USP yang dibebankan kepada anggota peminjam .

Beberapa keterangan tentang penetapan suku bunga :

a. Manfaat penetapan bunga .

* Sebagai dasar kebijakan dalam menghadapi persaingan .

* Sebagai landasan dalam menghitung customer profitability.

* Sebagai landasan untuk meningkatkan kekuatan daya saing.

* Sebagai dasar perhitungan untuk kemungkinan dilakukan perubahan ,

b. Dasar penetapan bunga :

1). Sistem Flat / tetap , yaitu perhitungan bunga pinjaman berdasarkan pokok awal

pinjaman , sehingga jumlah bunga yang dibayar setiap bulan jumlahnya sama .

RUMUS : ===================================================Pdpt Bunga / bln = Tk. Bunga / bln x Saldo Awal Pokok Pinjaman

12

Page 13: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

==================================================== Contoh : - Jumlah pinjaman sebesar Rp 20.000.000. - Tingkat Jasa / Bunga 2 % / bln , flat / tetap. - Jangka waktu pelunasan 5 Bulan [ 5 x Angsuran ] .Maka jumlah pendapatan jasa / bunga selama jangka waktu 5 bulan adalah seperti berikut : Tk. Bunga x Pokok Pinjaman x 52 % x Rp. 2.000.000. x 5 = Rp. 200.000.

2). Sistem Sliding Rate / bunga menurun , yaitu perhitungan bunga pinjaman yang

dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman .

R U M U S : =======================================================Bunga / Bulan [Rp] = Tk. Bunga / bulan x Sisa pokok pinjaman=======================================================Contoh : Kepada seorang anggota diberikan pinjman sebesar Rp 2,000.000. Dengan

ketentuan bunga / jasa sebesar 2 % / bulan menurun / dari sisa pokok pinjaman.

Jangka waktu pelunasan selama 5 Bulan [ 5 x Angsuran ].

Maka jumlah pendapatan selama 5 Bulan adalah seperti berikut :---------------------------------------------------------------------------------------------------- TAHAPAN ANGSURAN POKOK PERHITUNGAN JASA / BUNGA

Ke 1 Rp 4.00.000. 2 % x Rp. 2.000.000 = Rp 40.000.

Ke 2 Rp 4.00.000. 2 % x Rp. 1.600.000 = Rp 32.000.

Ke 3 Rp 4.00.000. 2 % x Rp. 1.200.000 = Rp 24.000.

Ke 4 Rp 4.00.000. 2 % x Rp. 800.000 = Rp 16.000.

Ke 5 Rp 4.00.000. 2 % x Rp 400.000 = Rp 8.000.

JUMLAH JASA / BUNGA = Rp 120.000.=========================================================

3). Faktor yang mempengaruhi penetapan bunga yaitu :- Cost Of Fund / Cost Of Loanable Fund [ COLF ] :

* Bunga atas Dana .

* Biaya Akses Modal

- Overhead Cost [ OHC ] :

* Gaji Karyawan

* Biaya Listrik

* Tilpun

13

Page 14: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

* Air Bersih [ P D A M ]

* Penyusutan Aktiva

- Risk

- Spread / Mark Up.

R U M U S PERHITUNGAN BUNGA PINJAMAN : ============================================1 . Cost Of Loanable Fund [ COLF ] = x % 2. Overhead Cost [ OHC ] = x %3. Cost Of Money [ COM ] = x %4. Risk = x %5. Break Even Point [ BEP ] = x %6. Spread / Mark Up = x %7. Base Lending Rate [ BLR ] = x %

Keterangan :- Cost Of Loanable Fund ( C O L F ) = yaitu biaya yang harus Dikeluarkan oleh

KSP / USP atas dana yang dihimpun , seperti tabungan dan simpanan serta

pinjaman yang diterima / modal tidak tetap.

- Overhead Cost ( O H C ) = yaitu biaya – biaya tetap yang timbul dan jumlahnya

tidak ditentukan oleh jumlah dan jenis dana yang dihimpun, misalnya : Biaya gaji

karyawan , biaya listrik , biaya tilpun , biaya air bersih, biaya penyusutan inventaris ,

dan lain lain .

- Risk = yaitu perbandingan besarnya piutang ragu ragu terhadap jumlah rata – rata

dana yang dipinjamkan. Semakin rendah tingkat kolektibilitasnya , maka akan

semakin tinggi taksiran terhadap kemungkinan timbulnya piutang ragu – ragu, dan

sebaliknya jika tingkat kolektibilitasnya tinggi , maka akan semakin rendah taksiran

terhadap kemungkinan timbulnya piutang ragu – ragu .

- Spread = , yaitu merupakan sejumlah prosentase tertentu sebagai profit / keuntungan

yang diharapkan dari pinjaman yang diberikan.

- Base Lending Rate = Tk bunga / jasa yang dibebankan kepada anggota.

F. Penetapan Plafond, Jangka Waktu dan Sistem Pengembalian1. Plafond

Standar Plafon Pinjaman1.1. Penetapan Plafon Pinjaman

KSP/USP Koperasi melalui Rapat Anggota harus menetapkan berapa

besarnya nilai pinjaman minimal dan berapa besarnya nilai pinjaman

maksimal yang dapat diberikan. Penentuan nilai pinjaman minimal

berkaitan dengan efektivitas penyaluran pinjaman, sedangkan penentuan besarnya nilai

pinjaman maksimal berkaitan dengan penekanan risiko pinjaman.

1.2. Penetapan Plafon Pinjaman ProduktifPenetapan batas minimal dan maksimal pinjaman produktif harus

14

Page 15: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

mempertimbangkan hal berikut:

_ Tepat jumlah.

_ Tepat sasaran.

_ Tepat penggunaannya.

_ Tepat pengembalian.

Besarnya plafon pinjaman produktif lebih didasarkan pada kelayakan

usaha calon peminjam.

1.3. Penetapan Plafon Pinjaman KonsumtifBesarnya plafon pinjaman konsumtif dapat ditetapkan sebesar 3 kali nilai simpanan dan

atau cicilan kredit per periode (bulan), tidak lebih dari 30% penghasilan calon peminjam.

1.4. Penetapan Plafon Pinjaman Produktif dengan AgunanBesarnya nilai maksimal pinjaman produktif yang menggunakan agunan yang dapat

ditetapkan adalah 75 % dari nilai agunan.

2. Jangka WaktuDalam arti lamanya masa pemberian kredit mulai dari pertama kali diberikan sampai masa

pelunasannya jenis kredit ini adalah sebagai berikut :

a. Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu

tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit Jangka Menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit jenis ini dapat

diberikan untuk modal kerja. Beberapa Bank mengklasifikasikan kredit menengah menjadi

kredit jangka panjang.

c. Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun atau

lima tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti

perkebunan karet, kelapa sawit, atau manufaktur dan untuk juga kredit konsumtif seperti

kredit perumahan.

3. Sistem dan Prosedur Pengembalian Pinjaman1) Anggota

1. Mengisi slip setoran sebesar jumlah rupiah angsuran;2. Serahkan Buku Angsuran, slip setoran dan uang angsuran kepada kasir;

2) Kasir1. Terima Buku Angsuran, slip setoran dan uang angsuran;2. Hitung jumlah uang dan periksa kebenaran pengisian slip dan Cocokkan dengan data

buku angsurannya, jika sosok simpan uang dalam kotak uang, dan paraf slip setoran;3. Catat penerimaan tersebut ke dalam Buku Mutasi Harian Kas;4. Serahkan buku angsuran, slip setoran kepada staf administrasi Pinjaman untuk

dibukukan;5. Akhir hari buat daftar Rekapitulasi Kas Harian (RKH), serahkan RKH beserta bukti-

bukti transaksinya kepada Staf Pembukuan.3) Staf Administrasi Pinjaman

1. Terima slip setoran dan buku angsuran;2. Keluarkan file kartu pinjaman sesuai data buku angsuran;3. Bukukan angsuran tersebut ke dalam buku angsuran dan kartu angsuran;

15

Page 16: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

4. Bandingkan ke-2 saldo pada kartu dan buku angsuran tersebut, jika terjadi perbedaan lakukan rekonsiliasi terlebih dahulu untuk menyesuaian saldo, jika cocok paraf slip setoran, dan;

5. Kembalikan slip setoran kepada kasir, dan buku angsuran kepada anggota;6. Simpan kembali kartu pinjaman urut nomor rekening;

4) Staf Pembukuan1. Terima RKH dan slip setoran (d.h.i. slip setoran untuk angsuran);2. Bukukan transaksi ke dalam buku jurnal penerimaan kas sesuai jenis transaksinya;3. File slip setoran urut tanggal;

4. Sistem dan Prosedur Pembebanan Angsuran Tertunda:1) Staf Administrasi Pinjaman:

1. Bila ada pembayaran angsuran tertunda dari anggota ambil file kartu pinjaman masingmasing anggota, dan;

2. Siapkan slip transaksi (nota) pembebanannya, paraf slip dan mintakan persetujuan manajer atas transaksi tersebut, jika telah disetujui;

3. Pembebanan tersebut dapat dilakukan melalui pendebetan rekening simpanan pinjaman yang merupakan simpanan anggota yang dibuka untuk menutup timbulnya risiko pembayaran;

4. Bukukan kewajiban angsuran tertunda tersebut ke dalam Kartu Pinjaman Anggota;5. Serahkan Slip Transaksi (Nota Debet) kepada Staf Administrasi Simpanan untuk

dibukukan ke dalam Kartu Simpanan Pinjaman atas nama anggota yang bersangkutan;

6. Jika anda melakukan setoran/melalui tunggakan, kembalikan setoran tersebut ke dalam Kartu Simpanan pada buku Pinjaman Anggota pada saatnya;

2) Staf Administrasi SimpananSlip transaksi/Nota yang telah dibukukan ke dalam kartu simpanan pinjaman oleh staf administrasi simpanan segera didistribusikan kepada staf pembukuan untuk dilakukan penjurnalan

3) Staf PembukuanMelakukan penjumlahan atas transaksi di atas

5. Sistem dan Prosedur Pelunasan PinjamanPada pokoknya tidak terjadi perbedaan dengan prosedur E di atas, namun proses tambahan yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Staf Administrasi Pinjaman:

1. Setelah dipastikan Kartu Pinjaman atas nama Anggota telah lunas, berikan tanda/Cap Lunas pada Kartu Pinjaman dan Buku Angsuran;

2. Siapkan instruksi pembayaran simpanan (risiko) pinjaman berupa pembuatan slip penarikan (kuitansi), jika saldo simpanan tersebut masih ada;

3. Pastikan pelunasan tersebut untuk penyelesaian saldo Kartu Simpanan (risiko) Pinjaman, dan koordinasikan dengan Staf Administrasi Simpanan;

4. Serahkan seluruh berkas pelunasan kepada Manajer;5. Jika telah disetujui Manajer, dan telah dilakukan pembayaran file Kartu Pinjaman, Buku

Angsuran Anggota dan Kartu Simpanan Pinjaman dalam file Lunas urut Nomor rekening;

2) Manajer:1. Terima berkas pelunasan pinjaman;2. Periksa kebenaran data, jika benar dan cocok berikan persetujuan pada slip penarikan

(kuitansi);3. Serahkan berkas kepada Staf Administrasi Pinjaman untuk di file kembali;4. Serahkan Buku Angsuran dan Slip Penarikan (kuitansi) kepada Kasir untuk

pembayaran;3) Kasir:

1. Terima slip penarikan (kuitansi) dan buku angsuran yang telah disetujui Manajer;2. Siapkan jumlah uang sebesar slip/kuitansi dan lakukan pembayaran;

16

Page 17: PENDANAAN DAN PEMBERIAN PINJAMAN - Dwi … · Web viewYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya

3. Mintakan tanda tangan anggota di balik slip penarikan (kuitansi) sebagai bukti pembayaran;

4. Serahkan buku angsuran kepada staf administrasi pinjaman;5. Catat pengeluaran tersebut ke dalam buku mutasi harian kas;6. Akhir hari buat daftar rekapitulasi kas harian (RKH);7. Serahkan RKH dan slip penarikan kepada staf pembukuan.

4) Staf Pembukuan1. Terima RKH dan slip penarikan (kuitansi);2. Bukukan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas.3. File slip penarikan urut tanggal.

G. Menggagas Penerapan Pemberian Pinjaman dan Aturannya1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Dana / Modal dalam Usaha Simpan Pinjam.

2. Jelaskan , apa yang dimaksud dengan pinjaman .

3. Jelaskan bagaimana prosedur pemberian pinjaman.

4. Jelaskan apa tujuan analisa 5 C, pada calon peminjam.

5. Ketentuan apa saja yang terdapat pada lembar evaluasi permohonan pinjaman.

6. Buatlah dengan singkat Leaflet dalam upaya memasarkan produk pinjaman yang dimiliki oleh

KSP/USP anda.

DAFTAR PUSTAKA.a. Undang Undang NO. 25. Tahun 1992 Tentang Perkoperasin, Departemen

Koperasi PPK Biro Hukum dan Organisasi, Jakarta.b. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Simpan Pinjam oleh Koperasi, Departemen Koperasi dan PPK Ditjen Koperasi Perkotaan, Jakarta

c. Keputusan Menteri Koperasi , PK dan M NO. 351 / KEP / M / XII / 1998 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Departemen Koperasi PK dan M Ditjen Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Pinjam.

d. Keputusan Menteri Koperasi, PK dan M NO. 194 / KEP / M / IX / 1998 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peniaian Kesehatan KSP / USP. Departemen Koperasi PK dan M. Ditjen Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam, Jakarta

e. Keputusan Menteri Koperasi, PK dan M NO. 194 / KEP / M / I / 1999. tanggal 11 Januari 1999, Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian Simpan pinjam. Depatemen Koperasi PK dan M Ditjen Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam, Jakarta.

f. Keputusan Menteri Koperasi dan UKM NO. 96/ KEP/ M / KUKM /XII/ 2004 Tentang Pedoman Standart Operasional Manajemen K S P dan U S P Koperasi.

g. Manajemen Usaha Simpan Pinjam Vol 1 dan 2 [ Serial Buku Pintar ], Kementerian Koperasi dan U K M Deputi Bidang Pengembangan SDM , 2003.

h. Manajemen Perbankan, Kasmir, SE. MM. Rajagrafindo Persada, PT. Edisi Revisi, Jakarta, 2008.

17