pendekatan perencanaan

11
BAB E PENDEKATAN & METODOLOGI USULAN TEKNIS E.1. PENDEKATAN PERENCANAAN Untukmencapai kepada maksud dan tujuan Kegiatan Identifikasi Kawasan Permukiman Tradisional Kabupaten Murung Raya, penyedia jasa dalam konsep metodologi pendekatannya wajibmemperhatikan: 1. Review tehadap KebijakanPembangunan Makro: Dimaksudkan untuk mengetahui strategi dan kebijakan pembangunan wilayah makro yang terkait dengan prospek pengembangan di wilayah perencanaan. Review kebijakan makro ini tentunya dipilih yang mempunyai pengaruh pada wilayah perencanaan,antara lain: a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) c. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) d. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi maupun Kabupaten. e. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Murung Raya. f. Dokumen Perencanaan Pembangunan lingkup lokal dan regional. g. Berbagai Perencanaan Sektoral yang terkait dengan wilayah perencanaan. 1

Upload: epink-cakep

Post on 07-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokumet

TRANSCRIPT

USULAN TEKNIS

BAB EPENDEKATAN & METODOLOGIE.1. PENDEKATAN PERENCANAANUntukmencapai kepada maksud dan tujuan Kegiatan Identifikasi Kawasan Permukiman Tradisional Kabupaten Murung Raya, penyedia jasa dalam konsep metodologi pendekatannya wajibmemperhatikan:1. Review tehadap KebijakanPembangunan Makro:Dimaksudkan untuk mengetahui strategi dan kebijakan pembangunan wilayah makro yang terkait dengan prospek pengembangan di wilayah perencanaan. Review kebijakan makro ini tentunya dipilih yang mempunyai pengaruh pada wilayah perencanaan,antara lain:a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD )b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD )c. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)d. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi maupun Kabupaten.e. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Murung Raya.f. Dokumen Perencanaan Pembangunan lingkup lokal dan regional.g. Berbagai Perencanaan Sektoral yang terkait dengan wilayah perencanaan.2. Keterpaduan perencanaan dari atas kebawah (TopDown) dan dari bawah ke atas (BottomUp):Yaitu dengan merangkum dua arah pendekatan perencanaan dari atas ke bawah sebagai penurunan kebijakan pembangunan baik dari tingkat Pusat (Nasional) maupun Provinsi (Regional) yang dipadukan dengan kebijakan pembangunan dari bawah atau lokal dengan mengakomodasikan sumber daya lokal yang tersedia setelah dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya.3. Perencanaan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan:Yaitu perencanaan ini harus bertumpu pada kekuatan sendiri dan bermuara pada terciptanya kemandirian dalam mewujudkan ketahanan dalam menghadapi semua tantangan, menkonsolidasikan semua hasil pembangunan yang telah dicapai, serta mengembangkannya dimasa mendatang secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.4. Pendekatan Masyarakat (Community Approach):Yaitu melalui jarring aspirasi masyarakat baikyang dilakukan dengan cara dialog antara penyedia jasa dengan masyarakat, juga dengan cara penyebarandaftar isian/kuesioner.5. Kesesuaian Spatial AntarWilayah:Yaitu kesesuaian perencanaan fisik dengan wilayah sekitarnya, serta wilayah dengan skala lebih luas secara regional atau nasional, sehingga terjadi sinergi antar wilayah yang saling menunjang.

E.2. METODE PENGUMPULAN DATABerupa teknik observasi yang dilakukan secara langsung, teknik observasi secara tidak langsung, teknik komunikasi langsung, dan teknik komunikasi tidak langsung.a. Teknik observasi langsungObservasi ini dilakukan dengan mengamati simpul-simpul atau pengelompokkan kegiatan (kondisi sosial budaya, karakterisitk permukiman, kondsi prasarana, sarana dan utilitas(PSU) perumahan dan kawasan permukiman).

b. Teknik observasi tidak langsungObservasi ini dilakukan dengan membuat gambaran obyek penelitian meliputi foto, penggambaran suasana, dll.c. Teknik komunikasi langsungTeknik ini dilakukan dengan menggunakan wawancara ke masyarakat mengenai masalah sosial budaya, prasarana, sarana dan utilitas(PSU) perumahan dan kawasan permukiman, dll).d. Teknik komunikasi tidak langsungTeknik ini menggunakan alat sebagai komunikasi. Teknik ini hanya akan dipergunakan bila metode a, b, c diatas tidak memberikan hasil yang maksimum.

Berdasarkan sumbernya, metode survei ini terdiri dari:1. Survei primerSurvei data primer dilakukan oleh personil yang bertugas untuk mengambil data primer yaitu surveyor. Lokasi pengambilan data adalah di Kabupaten Murung Raya.Alat bantu yang digunakan untuk pengambilan data primer oleh surveyor ini adalah:a. Kuisionerb. Cheklistc. Tabel-tabel isiand. Foto dokumentasi2. Survei sekunderSurvei sekunder yang dilakukan adalah pencarian data yang dilakukan di instansi-instansi terkait. Data-data tersebut antara lain:a. Data tentang peraturan dan perundanganb. Data peraturan-peraturan daerahc. Data umum meliputi : data batas administratif, data geografis, data topografi, data jenis tanah, data klimatologi, dan data penggunaan tanah.d. Data kependudukan : jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan struktur penduduk serta ekonomi, sosial dan budaya .e. Data fisik Rumah dan bangunan : status kepemilikan rumah, kondisi rumah, kepadatan bangunan. Karakteristik bangunan: tipe, bentuk dan material bangunan. Lingkungan : pola penataan lingkungan, slum dan squatter, karakteristik lingkungan. Fasilitas pelayanan : fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan fasilitas perdagangan, fasilitas peribadatan, fasilitas perkantoran/umum, fasilitas rekreasi, dan ruang terbuka hijau. Utilitas : jaringan listrik, jaringan telepon, penyediaan sarana air bersih, jaringan drainase dan persampahan. Data Peta : meliputi peta persil permukiman, peta jenis tanah, peta BAKORSUTANAL (yang menjadi peta dasar untuk pengolahan data dasar selanjutnya). Lokasi bangunan rumah dan persebarannya

E.3. METODE PENGOLAHAN DATAPenelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Data primer didapat dari observasi langsung, wawancara dan kuesioner dan data sekunder didapat dari studi kepustakaan. Data yang bersifat kuantitatif diperoleh dengan cara mengambil sampel dari populasi yang ada. Data tersebut ditabulasi dan disajikan ke dalam bentuk persentase. Data yang bersifat kualitatif dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil sumber data tersebut diolah dalam bentuk ringkasan fakta berupa deskriptif.E.3.1. Analisa Implikasi Kebijakan Daerah Terhadap Pembangunan dan Pengembangan dan Kawasan PermukimanAnalisis ini merupakan uraian secara deskriptif mengenai kebijakan terkait dengan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan permukiman di Kabupaten Murung Raya. Adapun kebijakan yang terkait Pembangunan dan Pengembangan Kawasan permukiman di Kabupaten Murung Raya adalah sebagai berikut: Kebijakan makro pembangunan daerah (RPJP/RPJMD/RenstraKabupaten/RIPJM) Kebijakan penataan ruang Kabupaten (RTRW) Kebijakan dan program pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di kabupaten.Analisis deskriptif terdiri dari analisis komparatif yaitu dengan membandingkan antara kondisi eksisting dengan tinjauan kebijakan wilayah yang ada. Metode analisis yang digunakan adalah metode statistika explanatory dengan menggunakan gambar, tabel, diagram dan peta.

E.3.2. Analisa Sistem Sistem Pusat PermukimanAnalisa yang digunakan dalam analisis sistem pusat permukiman yaitu analisis yang berdasarkan RTRW dimana lokasi arahan umum pembangunan perumahan dan kawasan permukiman . Analisis ini untuk menganalisis pusat-pusat permukiman khususnya hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Subyek dalam hal ini diganti dengan pusat permukiman (settlement), sedangkan obyek diganti dengan fungsi palayanan atau kegiatan yang sifatnya juga mempuyai hirarki.

E.3.3. Proyeksi Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Wilayah A. Analisis KependudukanAnalisis kependudukan adalah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk pada kurun waktu tertentu dimasa mendatang. Data yang digunakan untuk analisa kependudukan adalah data jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelum analisa dilakukan. Terdapat dua konsideran untuk melakukan analisa kependudukan yaitu proyeksi jumlah dan pertumbuhan penduduk.Prosentase rata-rata laju pertumbuhan penduduk adalah prioritas pertumbuhan penduduk rata-rata tiap tahun. Pertumbuhan penduduk wilayah perencanaan dihasilkan oleh berubahnya jumlah penduduk secara alamiah yaitu kelahiran dan kematian serta perubahan jumlah penduduk non alamiah akibat migrasi (penduduk datang dan pergi).Dalam memproyeksikan jumlah penduduk wilayah perencanaan selama 10 tahun yang akan datang akan diajukan 2 metode perhitungan proyeksi pertambahan penduduk yaitu sebagai berikut : i. Eksponensial, dengan rumus:

Pn = Po (a+1)nDimana, Pn = Jumlah penduduk tahun proyeksi Po = Jumlah penduduk tahun dasar a = Rata-rata pertumbuhan penduduk n = Jumlah tahun proyeksi

Faktor jumlah penduduk merupakan faktor penting yang perlu dikaji karena faktor tersebut sangat mempengaruhi luas kebutuhan ruang dan kebutuhan akan jenis fasilitas serta pelayanan dan besarannya.ii. Linier dengan Rumus: Metode ini merupakan penghalusan metode polinomial karena akan memberikan penyimpangan minimum atas data masa lampau.

Pt = a + b X

Dimana :Pt: Jumlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t.X: Nilai yang diambil dari variabel bebasa,b: KonstantaKedua rumus tersebut dibandingkan untuk mencari komparasi metode proyeksi penduduk. Dari hasil komparasi tersebut akan dapat dilihat bahwa dari kedua metode tersebut, metode yang memiliki derajat kesalahan paling kecil dan akan dipakai untuk menghitung proyeksi penduduk di wilayah perencanaan.B. Kepadatan dan penyebaran pendudukPada dasarnya kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibagi luas daerahnya, sedangkan kepadatan bruto (gross density) adalah jumlah penduduk didalam suatu daerah dibagi luas daerah. Untuk data masukan permukiman, kepadatan penduduk dapat juga dikorelasikan dengan kepadatan bangunan/rumah. Struktur dan karakteristik pendudukKajian mengenai struktur penduduk terutama dilakukan terhadap struktur penduduk menurut pekerjaan dan menurut umur. Kedua faktor tersebut dianggap cukup berpengaruh terhadap bentuk/tipe lingkungan permukiman serta besaran dan jenis fasilitas pelayanan. Kajian karkateristik penduduk merupakan kajian terhadap keadaan sosial, ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan agama.

E.3.4. Perumusan Persoalan dan Tantangan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan PermukimanUntuk kegiatan analisis permasalahan perumahan dan permukiman digunakan metode SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan dalam menginterpretasikan wilayah perencanaan, khususnya pada kondisi yang sangat komplek dimana faktor internal dan eksternal memegang peranan yang sama pentingnya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di suatu wilayah perencanaan dan bagaimana masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan dengan potensi yang ada. Selain menganalisa atau mereview masa lampau, analisis ini juga mempertimbangkan pula antisipasi dimasa depan. Analisis SWOT menggunakan matrik sebagai berikut.

Internal Environment

External EnvironmentStrenght (S) KekuatanWeakness (W) Kelemahan

Opportunity (O) KesempatanSOWO

Threat (T) AncamanSTWT

Keterangan :SO, memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk meraih peluang.ST, memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk mengantisipasi atau menghadapi ancaman (T) dan berusaha secara maksimal menjadikan ancaman menjadi peluang.WO, meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).WT, meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman (T).Analisis ini direkomendasikan oleh penyedia jasa untuk proses pengembangan kawasan permukiman selanjutnya. Karena kegiatan identifikasi permukiman tradisional di Kabupaten Murung Raya ini selanjutnya dipergunakan untuk mendukung penyusunan masterplan perumahan dan permukiman. Oleh Karena itu penyedia jasa merekomendasikan untuk tetap dilakukan analisa sederhana pada tahap pengembangan.

Identifikasi potensi dan masalahTujuan dan sasaranPengumpulan dataInventarisasi Data dan InformasiData Rumah dan BangunanKarakteristik bangunanKarakteristik lingkunganFasilitas pelayananUtilitas/prasarana lingkunganLokasi dan sebaran permukimanSurvei lapanganSurvei instansionalWawancaraAcuan penyusunan masterplan permumahan dan permukiman di Kabupaten Murung Raya

Gambar E. 1 Metodologi Penyusunan

Gambar E. 2 Diagram Alir Penyusunan Laporan1