pendidikan karakter qur'ani

Upload: sudirman-anwar

Post on 17-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kami ingin mengajak anda berdialog dengan zaman tanpa melepaskan baju ketauhidan, tanpa mengutuk atau memaki tapi memperbaiki dengan santun dan hormat tinggi. Sudah tak terhitung orang mengutuk kegelapan kita butuh orang yang mau menyalakan lilin sehingga cahayanya menembus kegelapan disekitarnya.Baca 'PENDIDIKAN KARAKTER QUR'ANI' Karya Shabri Shaleh Anwar dan Sudirman Anwar.

TRANSCRIPT

  • i

  • ii

    SHABRI SHALEH ANWAR & SUDIRMAN ANWAR

    Pendidikan Karakter

    QURANI (Pendekatan al-Quran dan Hadits)

    Diterbitkan oleh

    Yayasan Indragiri

  • iii

    Pendidikan Karakter

    QURANI (Pendekatan al-Quran dan Hadits)

    Shabri Shaleh Anwar

    Sudirman Anwar

    Editor: Zulkifli Anwar

    Ein Maria Ulfa Anwar

    Diterbitkan oleh Yayasan Indragiri Jl. Prof. M. Yamin.,SH Lr. Cherry

    Phone: +6282385782636 TEMBILAHAN-INHIL-RIAU

    Cetakan Pertama, April 2014 ISBN : xxxx-xxxxx

    Hak Cipta dilindungi Undang-undang

    Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penulis

  • iv

    PENGANTAR

    !

    Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam dan kita meminta tolong kepada-Nya dalam seluruh perkara dunia dan agama. Shalawat dan Salam Allah ke atas Penghulu kita Rasulullah Sallallhu alaihi wasallam nabiyyina Muhammad bin Abdullah dan ke atas ahli keluarga dan sahabat beliau semuanya. Ketika berbicara tentang pendidikan masa kini, maka yang menjadi sorotan tajam adalah dekadensi moral. Saya melihat bahwa permasalahan yang sangat signifikan yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini bukanlah permasalahan yang berkenaan dengan keterampilan, karena anak-anak bangsa ini terlalu banyak untuk disebutkan telah mengukir prestasi diberbagai bidang. Akan tetapi permasalahan yang sangat signifikan adalah dekadensi moral, akhlaq atau dalam bahasa yang dipakai dalam buku ini yaitu tidak berkarakter. Dekadensi ini bahkan tidak hanya terjadi pada anak didik akan tetapi juga pendidik. Begitu banyak kabar yang sangat mengecewakan hati yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang guru (pendidik) dan orangtua akan tetapi tersebar diberbagai media masa, saya malu untuk mengungkapkannya di dalam pengantar ini, sebab anda pasti sudah tahu. Sebelum gelombang arus krisis multidimensi menyapu kehidupan, dulu kita menyangka bahwa bangsa kita ini adalah bangsa yang berkarakter, bangsa yang murah senyum, kritis, beragama dan berakhlaq mulia dan memiliki marwah diantara negara-negara lainnya akan tetapi ketika gelombang krisis multidimesi tersebut menyapu akhirnya kita menyadari bahwa

  • v

    apa yang telah kita bangun sejak dulu ternyata masih rapuh, lemah dan tidak kuat. Telah lama rasanya kita bergelut dengan pendidikan akhlaq, budi pekerti dan bahkan notabene rakyat Indonesia adalah bergama Islam yang merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlaq dalam kehidupan penganutnya. Akan tetapi mengapa permasalah dekadensi moral atau akhlaq pula yang menjadi permasalahan yang belum terselesaikan oleh bangsa ini. Saya melihat bahwa permasalahnya adalah karena ummat Islam di Indonesia jauh dari sumbernya yaitu al-Quran dan Sunnah Rasulullah Sallalahu alaihi wasallam dan pengamalan terhadap isi kandungan dari sumber tersebut tidak terlaksana dengan baik semenjak dini pada pendidikian infromal (keluarga), formal (sekolah-sekolah) bahkan dalam kehidupan masyarakat sendiri. Oleh sebab itu satu-satunya solusi untuk memperbaiki karakter bangsa yang sedang rapuh, kepribadian dan akhlaq bangsa yang kian hari semakin terlihat jauh dari yang diidam-idamkan adalah dengan kembali kepangkal dasar, mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam sumber utama yang tidak akan pernah lapuk dimakan oleh zaman yaitu al-Quran dan Sunnah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam semenjak dini di keluarga. Saya ingin menekankan agar orangtua harus benar-benar bertanggung jawab terhadap kejiwaan agama anak semenjak di rumah tangga. Sebab di keluargalah puncaknya pendidikan karakter bagi anak tersebut. Saya melihat bahwa apa yang diusahakan oleh pemerintah melalui kurikulum untuk lembaga pendidikan formal (Sekolah) yang berspiritual sekalipun untuk memperbaiki kriris multidimensi bangsa ini tidak akan memberikan efek yang berarti jika pendidikan agama di keluarga telah mengalami kerusakan. Oleh sebab itu membangun karakter bangsa

  • vi

    dimulai dari lini terkecil yaitu keluarga. Barulah menuju pendidikan formal sebagai penyambung tangan dari informal (keluarga). Saya turut bergembira dengan hadirnya buku ini dimana memberikan solusi terhadap problem yang dihadapi bangsa saat ini dengan memunculkan semangat al-Quran dan Sunnah sebagai sumber utama nilai karakter. Disisi lain saya bergembira karena penulis buku ini adalah mahasiswa didikan saya di Program Doktoral yang saya bimbing melalui mata kuliah Pendidikan Karakter. Saya melihat penulis telah berhasil menuliskan sebuah resep pendidikan karakter yang Islami, karakter yang memang dibutuhkan oleh anak didik, pendidik, masyarakat seluruhnya yang disebut oleh penulis sebagai pendidikan karakter Qurani. Oleh sebab itu pendidikan karakter Qurani mutlak dibutuhkan tidak hanya di ranah informal (keluarga) akan tetapi sangat dibutuhkan di lembaga-lembaga pendidikan formal, non-formal dan masyarakat. Saya menyarankan agar para pembaca; para akademisi, pendidik, anak didik membaca tuntas buku ini, karena akan banyak pelajaran yang dapat dipetik dan diamalkan tentunya. Sehingga saya berharap akan bermunculan manusia-manusia Qurani yang menjadi solusi bukan penambah masalah. Amiin!.

    Bandung, April 2014

    PROF. DR. H. SYAMSU YUSUF LN., M.Pd

    Guru Besar Bimbingan dan Konseling (Universitas Pendidikan Indonesia)

  • vii

    MUQADDIMAH

    .

    . Segala puji bagi Allah Subahanhu wataala semata, tiada ilah yang berhak disembah dengan cara benar selain Dia. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam dan kita meminta tolong kepada-Nya dalam seluruh perkara dunia dan agama. Semoga kita dipahamkan oleh-Nya terhadap perkara agama Islam dengan sempurna. Kita meminta pertolongan kepada-Nya dan memohon ampun. Kita berlindung kepada Allah dari pada kejahatan diri sendiri dan dari pada keburukan perbuatan kita sendiri, sebab barang siapa yang diberikan petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapapun yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapapun yang bisa memberikan jalan lurus kepadanya, oleh karenanya Kita bersaksi bahwa tidak ada sesembahan melainkan Allah Subhanahu wataala yang wajib disembah, satu-satunya Tuhan dan tak ada sekutu bagi-Nya dan kita bersaksi pula bahwa Nabi Muhammad Sallallhu alaihi wasallam itu Hamba dan Rasul-Nya dan tidak ada nabi lagi selepas beliau, Shalawat dan Salam Allah ke atas Penghulu kita Rasulullah Sallallhu alaihi wasallam nabiyyina Muhammad bin Abdullah dan ke atas ahli keluarga dan sahabat beliau semuanya.

  • viii

    Sudah terlalu banyak orang yang mengutuk kegelapan maka yang kita butuhkan saat ini adalah orang yang mau menghidupkan lilin sehingga bisa menerangi walaupun hanya sekedar disekitarnya saja. Dalam banyak diskusi begitu banyak orang yang mengutuk pendidikan karakter karena datang dari Barat, dianggap sebagai wacana sisipan untuk melunturkan pendidikan akhlaq yang ada di dalam Islam. Saya tidak tahu kebenarannya, akan tetapi hal yang jauh lebih penting yang harus kita lakukan bukanlah mencela dan mengutuk, yang kita butuhkan adalah menformatnya menjadi Islami. Sebab kita tidak akan mungkin menghapus wacana ini, ia bukan aja dibicarakan di Indonesia akan tetapi sudah menjadi pembicaraan Internasional. Membahas pendidikan karakter menjadi sangat menarik; sebab wacana ini begitu hangat dibicarakan dari tingkat masyarakat biasa hingga ke tingkat luar biasa. Jika dilihat dari kacamata Islam maka pendidikan karakter sebenarnya adalah bagian dari pendidikan akhlaq akan tetapi ia begitu booming seolah mengalahkan ketenaran pendidikan akhlaq itu sendiri saat ini. Saya melihat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan untuk meninggikan marwah bangsa diantara bangsa-bangsa lainnya, akan tetapi marwah bangsa yang mulia adalah bangsa yang mana masyarakatnya memiliki keseimbangan kehidupan antara ruhani dan jasmani, dunia dan akhirat tanpa ada ketimpangan. Pendidikan Barat yang hanya menumpukan pada aspek keterampilan saja saat ini mulai mengikuti arus spiritual karena produk pendidikan sebelumnya menghilangkan arah kehidupan yang sebenarnya mereka idam-idamkan. Banyak para orang kaya yang akhirnya stress berat, para pengusaha kelas atas yang merasa jenuh dengan kehidupannya karena tidak menemukan kebahagian yang sesungguhnya. Oleh sebab itu Islam menawarkan solusi untuk keseimbangan kehidupan itu melalui sumber utama yang sempurna yaitu al-Quran dan Sunnah Rasulullah

  • ix

    Sallalahu alaihi wasallam, sebab Islam telah membuktikan akan kecermerlangan Madinah al-Munawwarah dengan al-Quran dan Sunnah sebagai parameter negara. Oleh sebab itu pendidikan karakter mesti harus berlandas pada sumber tersebut sehingga bermunculanlah Manusia-manusia Qurani yang mampu beradaptasi dan berdialog dengan zaman tanpa menanggalkan identitas ketauhidannya. Oleh sebab itu dapatlah kita pahami bahwa pendidikan karakter Qurani adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan oleh orangtua, guru atau orang dewasa untuk membangkitkan sifat-sifat kebaikan yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dengan menyeimbang-kan antara ilmu, iman, akhlaq dan amal dalam kepribadian anak yang diperuntukkan untuk kemaslahan kehidupan manusia. Oleh sebab itu buku yang ada di tangan anda ini adalah salah satu solusi menyalakan lilin ditengah kegelapan. Buku ini menformat pendidikan karakter menjadi Islami sehingga produk yang akan dihasilkan adalah manusia-manusia yang Qurani pula. Inilah buku sederhana yang dapat kami sumbangkan kepada pembaca buku ini, janganlah anda mengira bahwa kami telah sempurna menulis dan membicarakan tentang Pendidikan Karakter Qurani sebab kami hanya membahas topik-topik yang menurut kami penting, itupun belum tuntas akan tetapi lumayanlah. Jujur saja karena kami pemula dalam menulis buku; jadi masih amatiran. Tapi bila anda mengatakan isi buku ini bagus dan menarik tentu kami akan tersenyum mendengarnya, karena pada dasarnya kami memang senang dipuji. Semoga buku ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca khususnya kaum akademisi, para Pendidik, Anak didik dan masyarakat dalam memahami konsep sebenarnya tentang Pendidikan Karakter Qurani; semoga ada berkah dan keridhaan Allah Subhanahu wataala sehingga dapat

  • x

    memberikan kemanfaatan khususnya bagi penulis, Amin ya Rabbal alamin.

    Penulis, Shabri Shaleh Anwar Sudirman Anwar

  • xi

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR PENDAHULUAN Bab 1 PENDIDIKAN KARAKTER QURANI : 1 A. Pengertian Pendidikan Karakter Qurani - 3 B. Sumber Pembahasan Pendidikan Karakter

    Qurani - 5 C. Wilayah Kajian Pendidikan Karakter Qurani - 5 D. Metode Pembahasan Pendidikan Karakter

    Qurani - 7 E. Hubungan Pendidikan al-Quran, Pendidikan

    Akhlaq, Pendidikan Karakter Islami dan Pendidikan Karakter Sekuler - 9

    F. Faktor Yang Mempengaruhi Karakter Qurani - 11

    G. Tujuan Pendidikan Karakter Qurani - 24 H. Mantaaf Mempelajari Pendidikan Karakter

    Qurani - 26 Bab 2 KARAKTER MANUSIA QURANI : 27 A. Karakter Taqwa - 33 B. Karakter Tawadhu (Rendah Hati) - 59 C. Karakter Taubat - 61 D. Karakter Tawakkal - 75 E. Karakter Berpendirian Kuat - 79 F. Karakter Berbuat Baik - 81 G. Karakter Berbakti Kepada Kedua Orang Tua - 84 H. Karakter Teman Sejati - 86 I. Karakter Silaturahmi - 87 J. Karakter Rendah Diri dan Khusyuk - 91

  • xii

    K. Karakter Tolong Menolong - 91 L. Karakter Berserah Diri Kepada Allah Taala - 93 M. Karakter Berinteraksi Sosial dan Menghargai

    Pendapat Orang Lain - 94 N. Karakter Manjaga Karya atau Hak Orang Laian

    (Tidak Plagiat) - 98 Bab 3 PERUSAK-PERUSAK KARAKTER QURANI : 101 A. Perusak Karakter Qurani dari Dalam Diri

    (Kurang / Tidak Melibatkan Orang Lain) - 101 1. Menuruti Hawa Nafsu - 101 2. Mengikuti Prasangka - 104 3. Beretika Buruk Terhadap Allah - 104 4. Sombong dan Berbangga-Bangga - 106 5. Takabbur - 110 6. Berlebih-lebihan - 113 7. Makan Riba - 114 8. Istinkaf (Sombong) - 117 9. Kikir dan Bakhil - 118 10. Bathr (Tidak Menerima Kebenaran Dan

    Tidak Mensyukuri Nikmat) - 119 11. Benci - 120 12. Zalim dan Melampaui Batas - 121 13. Buhtan (Bohong atau Pura-Pura) - 122 14. Tabzir (Foya-Foya) - 124 15. Memata-Matai - 125 16. Berangan-Angan - 126 17. Pasrah (Tanpa Usaha) - 127 18. Pengecut - 128 19. Dengki - 129 20. Tidak Mengucap Masyaa' Allah Laa Quwata

    Illa Billah n - 131 21. Kotoran atau Kejahatan - 131 22. Berkhianat - 134

  • xiii

    23 Bermuka Dua - 136 24. Riya - 137 25. Buruk Sangka - 139 26. Ragu-Ragu - 141 27. Kezaliman - 142 28. Marah - 144 29. Kufur Nikmat - 144 B. Perusak Karakter Qurani Yang Melibatkan

    Orang Lain : 145 1. Berbaur dengan Orang-Orang Bodoh - 145 2. Orang Yang Paling Jelek Di Sisi Allah - 146 3. Homosexual - 147 4. Mengadu Domba - 149 5. Hamz dan Lamz (Berbisik atau Mencibir

    Sambil Menghina) - 150 6. Menipu - 150 7. Menyebarkan Kejelekan - 152 8. Permusuhan - 154 9. Membuat kerusakan - 156 10. Mengungkit-Ungkit Kebaikan dan

    Menyakiti Orang Lain - 158 11. Memanggil dengan Nama (Julukan) Yang

    Jelek - 160 12. Membunuh - 160 13. Menuduh Berbuat Zina Wanita Shalihah -

    162 14. Pembicaraan Yang Tidak Berarti (Sia-Sia) -

    163 15. Melanggar Janji - 164 16. Ghadar (Khianat) - 166 17. Makar (Khianat) - 168 18. Mengumpat dan Membicarakan Orang

    Lain - 169

  • xiv

    19. Menghalang-Halangi Kebenaran - 170 20. Curang - 171 21. Dusta - 172 22. Mencaci - 176 Bab 4 IMPLIKASI KARAKTER QURANI : 179 A. Sikap kepada Allah Subhanahu wataala - 179 B. Sikap Kepada Rasulullah Sallalahu alaihi

    wasallam - 226 C. Sikap Kepada Pemimpin - 236 D. Sikap Kepada Sesama Manusia - 244 E. Sikap Kepada Alam Semesta - 246 Bab 5 KARAKTER KELUARGA QURANI : 251 A. Pengertian Keluarga Qurani - 252 B. Konsep Keluarga Qurani - 260 C. Pendidikan Akhlaq di Keluarga - 262 D. Aspek Rumah Keluarga Qurani - 269 Bab 6 KARAKTER ORANGTUA QURANI : 279 A. Hakikat Orangtua - 279 B. Peran Orangtua dalam Mendidik Anak - 281 C. Fungsi dan Peran Orangtua Qurani dalam

    Karakter Qurani anak - 284

    D. Kewajiban Orangtua dalam Pendidikan Anak - 284

    Bab 7 KARAKTER GURU QURANI : 299 A. Pengertian Guru dalam Islam - 299 B. Kedudukan Guru dalam Islam - 306 C. Tugas Guru dalam Pendidikan Islam - 308 D. Kewibawaan Guru - 315 E. Syarat-Syarat Guru - 325 F. Tugas dan Tanggung Jawab Guru - 329

  • xv

    G. Balasan bagi Guru dalam Islam - 330 H. Guru dan Dekadensi Moral - 331 I. Guru dan Perkembangan Teknologi - 334 Bab 8 KARAKTER MASYARAKAT QURANI : 337 A. Konsep Masyarakat Qurani - 338 B. Karakter Masyarakat Qurani - 340 Bab 8 KARAKTER ANAK DIDIK QURANI : 349 A. Pengertian Anak Didik - 349 B. Konsep Kualitas Anak Didik - 351 C. Keistimewaan Anak Didik - 353 D. Niat Anak Didik dalam Belajar - 357 E. Anak Didik harus Menghafal, Memahami dan

    Mengaplikasikan - 359

    F. Perkara-Perkara Untuk Menguatkan Hafalan - 369

    G. Anak Didik harus Menulis ilmu yang Dipelajari - 379

    H. Anak Didik Berdoa dalam Belajar - 381 PENUTUP DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS & EDITOR