pendidikan tinggi · melalui kewirausahaan (entrepreneur) untuk mengatasi pengangguran terstruktur....
TRANSCRIPT
1
Pendidikan Tinggi: Kesiapan SDM Profesional dan
Berdaya Saing Era Industri 4.0
Seminar Nasional Standardiasi, BSN
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Surabaya, 25 Oktober 2018
Rina Indiastuti
RISET, TEKNOLOGI, PENDIDIKAN TINGGI, DAN DAYA SAING BANGSA
Higher education and training
Science & Technology
Innovation & Technological readiness
GLOBAL COMPETITIVENESS
2
SDM PEMBANGUNANTantangan
Indonesia
3
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
FEB-17 FEB-18
42,22 41,80
18,16 18,00
27,35 28,22
12,26 11,97
Persentase Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
(BPS, 2018)
SD ke bawah SMP
45/140
DAYA SAING
INDONESIA
(WEF, 2018)
6,31% / 789 ribu
PENGANGGURAN
SARJANA
(BPS, Februari 2018)
Pendidikan tinggi diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomidengan mendorong lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerjamelalui kewirausahaan (entrepreneur) untuk mengatasi pengangguranterstruktur.
Singapura ke-2
Malaysia ke-25
Thailand ke-38
• Populasi Indonesia: ~261,1 juta orang• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:
- Dosen: ~285.599 (~13,6% Doktor).- Mahasiswa: ~6,9 juta (15% Mahasiswa
Vokasi /Politeknik).- APK (2017): 33,37 %.- Mutu PT:
* Institusi terakreditasi BAN-PT, A: 1,6%, B: 12,9%, C: 21,7%
* Prodi terakreditasi BAN-PT, A:12,2%, B: 41%, C: 22,2%
* Prodi terakreditasi internasional, 241 Prodi di 19 PT.
- World Rank (QS): sudah 3 universitas Top 500: UI: #292, ITB: #359, UGM: #391.
4
“Misi Kemristekdikti:
Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
PENDIDIKAN TINGGISistem
INDONESIA 2018
4.614
PERGURUAN
TINGGI
Sumber: FORLAP PDDIKTI, Kemenristekdikti dan BAN-PT, 24 Juli 2018
Akademi; 1.053
Akademi Komunitas;
18
Politeknik; 271
Universitas; 3.261
PTN-Bh; 11
27.305
PROGRAM
STUDI
5
• Biaya kuliah semakin mahal
• Jumlah dosen terbatas
• Jumlah mahasiswa bertambah
(~1,4 juta mahasiswa
baru/tahun)
Solusi:
• Akses ( + keterjangkauan
biaya), relevansi dan mutu bisa
ditingkatkan dengan
penggunaan TIK (tanpa harus
menambah jumlah dosen)
79,5%
Biaya Kuliah
Semakin Mahaln=448 responden
Sumber: Litbang Kompas, 15 Des ’17
FORLAP DIKTI
~4.600
UNIVERSITAS
~6,9 Juta; 31 %
APK
MAHASISWA
~278 Ribu
DOSEN
INDONESIA
PTNEksakta 1:20
Non 1:30
PTSEksakta 1:30
Non 1:40
NEGARA MAJU
1 : 15
1:8 Jepang
1:9 USA
(Times
Higher
Education,
2017)
RATIO DOSEN:MAHASISWA
PENDIDIKAN TINGGISistem
Indonesia
1. Employability rate (proporsi lulusanyang dapat segera memperoleh ataumenciptakan pekerjaan),
2. Meningkatnya jumlah lulusan dapatbersaing di pasar regional maupuninternasional karena memilikikompetensi, skill, dan professional (bersertifikat)
3. Meningkatnya produktivitas SDM sehingga berkontribusi terhadappeningkatan nilai tambah
6
Kementerian Ristekdiktimempunyai peranan dalammembangun SDM pendidikan tinggiyang kompeten, terampil danprofessional untuk memenuhikebutuhan masyarakat, industridan negara pada abad 21, diukurdari indikator makro:
PEMBANGUNAN SDMPendidikan Tinggi
7
5.660 444
37.107
173 285 154
6.793 15.364 18.994
23.635 34.760
56.433 110.054 123.403
163.060
250.586
407 1.194 7.218
2.058 2.396 5.691 15.105
7.390 21.343 19.059
26
123 150 240 322 306 1.127
305 724 1.010 2.228
79 0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
Seni Humaniora Agama MIPA Pertanian Kesehatan Sosial Teknik Ekonomi Pendidikan
Lulusan Universitas
Profesi S1 S2 S3 Sp-1 Sp-2
KOMPOSISI LULUSAN
POPULASI
>262 Juta
Bonus Demografi
EKONOMI
Ke-7 DuniaTahun 2030
McKinsey
Global
Institute, 2012
EKONOMI
Ke-4 DuniaTahun 2050
Pricewaterhou
se Coopers
(PwC), 2017
8
INDONESIAPotensi Ekonomi
Misi Kemenristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkanSDM yang berkualitas
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential
(McKinsey Global Institute, 2012)
TantanganTenaga kerjaberkualitas/
terampil yang
dibutuhkanIndonesia
9
Kehidupan dan Karir•Fleksibel dan adaptif
•Berinisiatif dan mandiri
•Keterampilan sosial dan budaya
•Produktif dan akuntabel
•Kepemimpinan & tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan
Kerangka Kompetensi Abad-21
Pembelajaran dan Inovasi•Kreatif dan inovasi•Berfikir kritis menyelesaikan masalah•Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi•Melek Informasi
•Melek Media
•Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan bahwaberpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
1. Berkemampuan kreatif – kritis2. Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif]3. Disamping itu didukung dengankemampuan memanfaatkan informasi danberkomunikasi
10
Prioritas apa yang akan ditekankan dalam
pendidikan tinggi dalam 5 tahun ke depan?
11
(Marmolejo, World Bank, 2017)
15,4%
38,5%
38,5%
38,5%
38,5%
46,2%
53,8%
53,8%
61,5%
69,2%
69,2%
69,2%
76,9%
0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0%
*Multiple responses
Bridging gap between education and employment
Funding models for TE
Improving quality assurance
Improving governance
Role of the private sector in TE
Equity and access to TE
Developing capacity of TEIs in science and innovation
Innovation in educational delivery models used by TEIs
Articulation between different types of TEIs and with Secondary Education
Non-university post secondary sector
Fostering internationalization
Greater focus on TEIs versus governments
Diversification in institutional mission of TEIs
12
REVOLUSI INDUSTRI 4.0Era Disrupsi Teknologi
Era disrupsi teknologi, gabungan antara domain fisik, digital, dan biologi (Schwab, WEF, 2017)
Hasil riset PricewaterhouseCoopers (2017), pada tahun 2030, 38% pekerjaan di AS, 30% di Inggris, 35% di Jerman, dan 21% di Jepang akan digantikan oleh robot/otomasi.
Ima
ge:
free
pik
.co
m
Artificial Intelligence
Machine Learning
Deep Learning
The Big Data Bang!
Pada 2020, 200 milyar objek(perangkat teknologi) terhubung(intel, 2017)
Man vs Computer Network
Kecerdasan buatan(AI): kombinasikomputer, life and social sciences.
Manusia bisa melakukankesalahan/kelalaian, AI tidak (bisa lebih baik).
Komputer vs KomputerAlphaZero (AI, 80 ribuposisi/detik) vs Stockfish (70 juta/detik) AlphaZeromenang! AI semakin berperan
13
Era RI 4.0 dan selanjutnya: 75% pekerjaan melibatkan kemampuansains, teknologi, teknik danmatematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat. (Zimmerman, 2018)
“
Akibat munculnya
otomasi/teknologi baru yang
menyebabkan perubahan luar
biasa di semua disiplin ilmu,
ekonomi, dan industri.
(McKinsey, 2017)
Transisi Tenaga KerjaGlobal (2030)
65%
PROFESI MASA
DEPAN
Belum
Ditemukan
(U.S.
Department of
Labor, 2017)75–375
JutaTENAGA
KERJA
GLOBAL
BERALIH
PROFESI
Indonesia• Science
62/70. • Maths
64/70. • Reading
63/70.
Vietnam• Science
30/70. • Maths
8/70. • Reading
22/70.
Thailand• Science
57/70. • Maths
54/70. • Reading
54/70.
Singapore• Science
1/70. • Maths
1/70. • Reading
1/70.
Peringkat Program for International Student Assessment (PISA), 2015
KEBIJAKAN PARA MENTERI PENDIDIKAN G-20
(Indonesia adalah anggota), Mendoza, Argentina, September 2018
14
Sumber: G20 Education Ministers’ Declaration 2018: Building consensus for fair and sustainable development. Unleashing people’s potential, https://g20.org/en/news/g20-underscores-need-place-education-centre-global-agenda
Negara-negara di dunia (G20), termasuk Indonesia, menginginkan pendidikan (tinggi) dapat relevan dengan perkembangan zaman (RI 4.0) agar lulusan tetap kompetitif.
• Mengintegrasikan kepemimpinan, manajemen, dan keterampilankewirausahaan (entrepreneurial skills) lintaskurikulum.
• Mengintegrasikan literasi digital, teknologiinformasi dan komunikasi, keterampilankomputasi dan coding dalam kurikulum.
• Memupuk keterampilan inklusi non-kognitifseperti keterampilan sosio-emosional di seluruh kurikulum.
• Memupuk nilai-nilai umum seperti toleransi, empati, non-diskriminasi, hak asasi manusia, budaya damai, non-kekerasan danpembangunan berkelanjutan dalamkurikulum.
Adalah penting bahwa pendidikan terusberpacu dengan inovasi sosial danteknologi seperti Kecerdasan Buatan, Big Data dan Internet of Things(Era Revolusi Industri 4.0).
Pendidikan tinggidiarahkan demi tercapainyapertumbuhanekonomi denganmendorong lulusanmenciptakanlapangan kerjamelaluikewirausahaan(entrepreneur)
15
SDM Era 4.0 tidak cukupdengan gelar.
Diadaptasi dari Marmolejo, World Bank, 2017 Skill dan Profesional
Kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya (multikultur)
Literasi Baru (big data, teknologi/coding, humanities, cyber security) Era Revolusi Industri 4.0
Belajar Sepanjang Hayat: terus mengembangkan4 C’s: Critical thinking, Communication, Collaboration and Creativity
PenyiapanLulusan Masa Depan
Pengayaan dan pembaruankurikulum program studi & pendekatan pendidikan
“
Sumber: • Fadel & Echols, Preparing your Workforce for Tomorrow’ Challenges, Bellevue University & Cisco
Webinar• P21 Research Series Offers Advice on 21st Century '4Cs, The Journal, 9/02/15