pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang...

13
1 Konsep Smart City; Smart Mobility Hendro Muliarto (25414021) Pendahuluan Perkembangan kota yang semakin mengkhawatirkan akibat pertambahan penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus diselesaikan dengan cepat. Perkiraan pada tahun 2050 dimana 70% penduduk dunia akan tinggal di kota yang hanya mempunyai lahan 5%-10% dari total lahan di Bumi tentu akan menimbulkan banyak masalah. Dikarnakan hal itu perlu dilakukan suatu perencanaan untuk membuat 70% penduduk dunia tersebut dapat hidup dengan layak dan tidak merusak lingkungan sekitar. Berbagai konsep tentang kota muncul untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu konsep perencanaan terbaru adalah Smart City atau kota cerdas. Sedangkan salah satu pembentuk kota cerdas adalah transportasi yang cerdas. Transportasi yaitu proses pergerakan orang dan/atau barang dari satu lokasi ke lokasi lain. transportasi bukan tujuan akhir tetapi merupakan turunan permintaan, yakni untuk pemenuhan kebutuhan pegerakan penduduk dengan tujuan tertentu, misal bekerja, berbelanja, distribusi barang dan sebagainya (Kusbiantoro. 2009). Untuk membahas transportasi yang cerdas pertama perlu dijelaskan mengenai defenisi kota cerdas terlebih dahulu, Pendahuluan Kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi adalah dambaan semua orang, dengan kemajuan teknologi manusia berharap untuk hidup lebih mudah dan sehat. Namun timbul bebrapa pertanyaan dari tujuan diatas, pertanyaan pertama adalah apa itu hidup yang mudah dan sehat? Kenapa manusia ingin hidup mudah dan sehat? Bagaimana cara mendapatkan hidup mudah dan sehat? Dengan kenyataan mayoritas orang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang mudah dan sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun dengan banyaknya penduduk, bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi menjadi suatu hambatan untuk mencapai kualitas hidup tersebut. Untuk menjawab keinginan manusia akan kualitas hidup yang mudah dan sehat maka muncul berbagai metoda dan strategi untuk mencapai hal tersebut, salah satu metoda tersebut adalah konsep perencanaan kota cerdas atau biasa disebut smart city. Smart city

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

1

Konsep Smart City; Smart Mobility

Hendro Muliarto (25414021)

Pendahuluan

Perkembangan kota yang semakin mengkhawatirkan akibat pertambahan

penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus

diselesaikan dengan cepat. Perkiraan pada tahun 2050 dimana 70% penduduk dunia

akan tinggal di kota yang hanya mempunyai lahan 5%-10% dari total lahan di Bumi

tentu akan menimbulkan banyak masalah. Dikarnakan hal itu perlu dilakukan suatu

perencanaan untuk membuat 70% penduduk dunia tersebut dapat hidup dengan

layak dan tidak merusak lingkungan sekitar. Berbagai konsep tentang kota muncul

untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu konsep perencanaan terbaru adalah

Smart City atau kota cerdas. Sedangkan salah satu pembentuk kota cerdas adalah

transportasi yang cerdas.

Transportasi yaitu proses pergerakan orang dan/atau barang dari satu

lokasi ke lokasi lain. transportasi bukan tujuan akhir tetapi merupakan turunan

permintaan, yakni untuk pemenuhan kebutuhan pegerakan penduduk dengan

tujuan tertentu, misal bekerja, berbelanja, distribusi barang dan sebagainya

(Kusbiantoro. 2009).

Untuk membahas transportasi yang cerdas pertama perlu dijelaskan

mengenai defenisi kota cerdas terlebih dahulu,

Pendahuluan

Kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi adalah dambaan semua orang,

dengan kemajuan teknologi manusia berharap untuk hidup lebih mudah dan sehat.

Namun timbul bebrapa pertanyaan dari tujuan diatas, pertanyaan pertama adalah

apa itu hidup yang mudah dan sehat? Kenapa manusia ingin hidup mudah dan

sehat? Bagaimana cara mendapatkan hidup mudah dan sehat? Dengan kenyataan

mayoritas orang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang

mudah dan sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun dengan banyaknya

penduduk, bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi menjadi suatu

hambatan untuk mencapai kualitas hidup tersebut.

Untuk menjawab keinginan manusia akan kualitas hidup yang mudah dan

sehat maka muncul berbagai metoda dan strategi untuk mencapai hal tersebut, salah

satu metoda tersebut adalah konsep perencanaan kota cerdas atau biasa disebut

smart city.

Smart city

Page 2: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

2

Smart city adalah konsep perencanaan kota dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi yang akan membuat hidup yang lebih mudah dan sehat

dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Beberapa para ahli menganggap

konsep kota dengan smart city dapat memenuhi kebutuhan akan kemudahan hidup

dan kesehatan, walaupun pada kenyataannya konsep smart city masih dalam

perdebatan oleh para ahli dan belum ada defenisi dan konsep umum yang bisa

diterapkan di semua kota didunia. Konsep smart city masih bergantung pada kota

dan pengembang masing-masing. Beberapa para ahli mencoba mendifenisikan

smart city dengan defenisi masing-masng berdasarkan bidang keilmuan masing-

masing. Beberapa ahli mendefenisikan smart city sebagai berikut

Tabel 1 Defisini smart city menurut para ahli

No. Defenisi Sumber

1. Smart City didefinisikan juga sebagai kota

yang mampu menggunakan SDM, modal

sosial, dan infrastruktur telekomunikasi

modern untuk mewujudkan pertumbuhan

ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan

yang tinggi, dengan manajemen sumber daya

yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis

partisipasi masyarakat.

Caragliu,A., dkk dalam

Schaffers,2010:3

2. Smart City merupakan hasil dari

pengembangan pengetahuan yang intensif dan

strategi kreatif dalam peningkatan kualitas

sosial-ekonomi, ekologi, daya kompetitif kota.

Kemunculan Smart City merupakan hasil dari

gabungan modal sumberdaya manusia

(contohnya angkatan kerja terdidik), modal

infrastruktur (contohnya fasilitas komunikasi

yang berteknologi tinggi), modal sosial

(contohnya jaringan komunitas yang terbuka)

dan modal entrepreuneurial (contohnya

aktifitas bisnis kreatif). Pemerintahan yang

kuat dan dapat dipercaya disertai dengan

orang-orang yang kreatif dan berpikiran

terbuka akan meningkatkan produktifitas lokal

dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu

kota.

Kourtit & Nijkamp

(2012).

Page 3: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

3

3. Smart City (Kota Pintar) = sebuah pendekatan

yang luas, terintegrasi dalam meningkatkan

efisiensi pengoperasian sebuah kota,

meningkatkan kualitas hidup penduduknya,

dan menumbuhkan ekonomi daerahnya. Cohen

lebih jauh mendefinisikan Smart City dengan

pembobotan aspek lingkungan menjadi: Smart

City menggunakan ICT secara pintar dan

efisien dalam menggunakan berbagai sumber

daya, menghasilkan penghematan biaya dan

energi, meningkatkan pelayanan dan kualitas

hidup, serta mengurangi jejak lingkungan -

semuanya mendukung ke dalam inovasi dan

ekonomi ramah lingkungan.

Cohen Boyd, 2013

4. Smart city merupakan kota dengan investasi

modal manusia dan sosial, dengan transportasi

(tradisonal) dan infrastruktur komunikasi

modern serta pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan dan kualitas hidup yg tinggi,

dengan manajemen SDA yang bijaksana

melalui tata pemerintahan yang partisipatif.

Giffinger (2010) dalam

Jung Hoon (2014)

5. Kota cerdas atau smart city, pada umumnya

didasarkan pada 3 hal, pertama faktor manusia,

kota dengan manusia-manusia yang kreatif

dalam pekerjaan, jejaring pengetahuan,

lingkungan yang bebas dari criminal. Kedua

faktor teknologi, kota yang berbasis teknologi

komunikasi dan informasi. Terakhir faktor

kelembagaan, masyarakat kota (pemerintah,

kalangan bisnis dan penduduk) yang

memahami teknologi informasi dan membuat

keputusan berdasarkan pada teknologi

informasi.

Ahmad Nurman dalam

Manajemen Perkotaan,

Sedangkan dalam kasus Jakarta, pakar smart city itb, Suhono Harso

Supangkat, mengungkap bahwa smart city akan membuat kemacetan perlahan

terurai (Liputan6, 1/9/2014). Perkembangan konsep smart city berbasiskan

teknologi sebenarnya sudah berkembang dari tahun 1990an dan sampai pada tahap

pengembangan ditahun ini,

Page 4: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

4

Gambar 1 Pengembangan program digital

Sumber : Deakin dan Alwinkle, 2007

Sementara jika dilihat dati arti per kata sendiri smart city disusun dari dua

kata city atau kota dan smart atau pintar. City atau kota dapat diartikan permukiman

yang berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat

nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam

jumlah tertentu dn bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu,

cendrung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualis (Ditjen Cipta

Karya: 1997). Pada kota terdapat tiga aspek utama yaitu fisik, sosial dan ekonomi

dimana masing-masing aspek memiliki keterkaitan dan memiliki masalah masing-

masing. Sedangkan Smart sendiri berarti pintar, yang dapat diartikan showing

mental alertness and calculation an resourcefullness, elegant and stylish, quicknees

and ease in learning, quick and birsk, capable of independent and apperently

intelegent action. Dengan berbagai pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

smart berupa memeliki mental yang awas, mampu bertindak cepat dalam

mengambil keputusan dalam menghadapi masalah, mampu berdiri sendiri atau

memiliki daya saing, elegan dan memiliki mode tersendiri dan yang terpenting

memiliki intelegensi yang bagus.

Page 5: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

5

Gambar 2 Peta sinonim smart

Sumber www.visualsynonyms.com

Dengan mengartikan masing - masing kata dari smart city, dapat dilihat

pengertian smart city secara umum dilihat dari cara menyelesaikan masalah dari

tiga aspek utama kota: fisik, sosial dan ekonomi. sebuah kota dapat dikatakan smart

bila bisa memecahkan masalah dari ketiga aspek tersebut dengan menggunakan

teknologi dan sumber daya yang ada pada kota tersebut secara efisien dan efektif.

Pada intinya konsep smart city adalah bagaimana cara menghubungkan

infrastruktur fisik, infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi dengan

menggunakan teknologi ICT, yang dapat mengintergarsikan semua elemen dalam

aspek tersebut dan membuat kota yang lebih efisien dan layak huni.

Dari berbagai defenisi smart city dari berbagai para ahli dapat diambil

benang merah unsur-unsur smart city diantaranya

1. Tekonologi;

2. SD (Alam, manusia, buatan);

3. Efisien;

4. Efektif;

5. Pintar;

6. Jaringan;

7. Berkelanjutan;

8. Kompetitif;

9. Partisipasi.

Salah satu ahli smart city, Boyd Cohen mencoba membagi smart city ke

dalam enam indikator utama, yaitu

Page 6: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

6

1. Smart People;

2. Smart Environment;

3. Smart Living;

4. Smart Mobility;

5. Smart Ekonomi;

6. Smart Governance.

Adapun indikator smart city dapat diijelaskan dalam gambar dan tabel

dibawah ini,

Gambar 3 Indikator smart city Boyd Cohen

Sumber : Boyd Cohen

Sedangkan Giffinnger (2007) dan Cohehen (2013) menjelaskan bahwa dalam

perwujudan suatu konsep smart city dalam implementasi terhadap 6 sumbu

tersebut, diperlukan suatu tolak ukur yang menghitung mengenai keberadaan smart

city. Berikut adalah tabel mengenai indikator smart city.

Tabel 2 Smart City Factors used by Gifinnger (2007) dan Cohehen (2013) together

with the number of digital indicators (for giffinger) and the factors (for Cohenen)

and the total number of indicator and factors.

Page 7: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

7

Dengan mendefenisikan smart city, maka dapat disusun juga urutan atau skema

indikator smar city,

Smart Living

Smart

Mobility

Smart

Governa

nce

Smart

Economy

Smart

Environm

ent

Smart People

Smart City

Gambar 4 Skema smart city

Sekma ini berbasis pada smart people yang merupakan landasan atau dasar untuk

sebuah kota yang cerdas, kota yang cerdas haruslah memiliki modal berupa sumber

daya manusia yang cerdas, dan ditopang oleh kebijakan dan infrastruktur dari

mobility, governance, economy dan environment yang juga cerdas sehingga

mengkasilkan kualitas hidup yang cerdas seperti yang diinginkan.

Pengertian 6 indikator utama smart city

a) Smart Living atau hidup yang cerdas : yaitu mengacu pada kualitas hidup dan

kebudayaan masyarakat faktor yang paling mempengaruhi adalah tersedianya

Page 8: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

8

kebutuhan-kebutuhan, adanya keamanan, keselamatan, kemudahan dan kenyamanan

hidup.

b) Smart Governance atau tata kelola pemerintahan yang cerdas : paradigma

pemerintahan yang mengeluarkan kebijakan yang mengindahkan prinsip-prinsip

supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi,

profesionalitas, dan akuntabilitas serta efektifitas dan efesiensi kebijakan.

c) Smart Economy atau Ekonomi cerdas : yaitu tingginya tingkat perekonomian dan

kesejahteraan finansial masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan

pendapatan perkapita yang tinggi.

d) Smart Mobility atau Mobilitas cerdas : yaitu sistem pergerakan yang memungkinkan

terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan pergerakan seminim mungkin dan secepat

mungkin.

e) Smart Environment atau Lingkungan cerdas : yaitu lingkungan yang memberikan

kenyamanan dimasa kini dan masa mendatang dengan kata lain keberlanjutan

lingkungan baik keadaan fisik maupun non fisik..

f) Smart People atau Masyarakat cerdas : yaitu modal manusia yang weel educated baik

secara formal maupun non formal dan terwujud dalam individu atau komunitas-

komunitas yang kreativ.

Smart Mobility

Salah satu indikator smart city adalah smart mobility, yaitu sistem pergerakan

yang memungkinkan terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan pergerakan seminim

mungkin dan secepat mungkin. Adapun indikator dari smart mobility, menurut Boyd

Cohen, ada tiga yaitu Mixed modal access, Prioritized clean and non-motorized

options, and integrated ICT.

Sedangkan beberpa para ahli mendefenisikan smart mobility sebagai

Tabel 3 Definisi smart mobility

No. Definisi Sumber

1. A Smart City with Smart Mobility is a city in

which movements are “easy”. It ensures good

availability of innovative and sustainable

means of public transport, promoting the use

of vehicles with low environmental impact.

Alberti, Elisa, 2011.

Smart Mobility Vision

Report, Deliverable of

the Project Smart

Metropolitan Areas

Realised Through

Innovation & People,

European Commision

Page 9: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

9

2. Smart Mobility moves people and freight

while enhancing economic, environmental,

and human resources by emphasizing

convenient and accessible multi-modal

travel which is safe and operates at suitable

speeds.

California Department of

Transportation, 2010.

Smart Mobility 2010: A

Call to Action for the

New Decade.

Sacramento, State of

California.

3. The Smart Mobility (SM) policies focus on

local and international accessibility as well

as the availability of information and

communication technologies and modern

and sustainable systems.

Giffinger, R., Fertner, C.,

Kramar, H., Kalasek, R.,

Pichler-Milanovic, N.

and Meijers, E., 2007.

Smart cities – ranking of

European medium-sized

cities. Centre of Regional

Science, Vienna.

Inti dari pergerakan untuk pemenuhan kebutuhan adalah aksesibilitas dan

mobilitas, sistem pergerakan yang baik adalah sistem dengan tingkat aksesibilitas

yang tinggi dan dengan mobilitas yang juga tinggi. Namun tingkat aksesibilitas dan

mobilitas yang tinggi saja tidak cukup untuk mengatakan suatu sistem pergerakan

cerdas, sistem pergerakan yang cerdas adalah sistem pergerakan yang

meminimalisir pergerakan itu sendiri. Sistem pergerakan yang baik didefenisikan

sebagai,

Tabel 4 Defenisi sistem pergerakan

Sumber Definisi Kata Kunci

Cambridge

Dictionary

The ability to move freely or

be easily to move

Move freely

The movement of people in a

population, as from place to

place

Move, place to place

city where it is easy to get from

one place to another, with an

innovative and efficient system

of public transport that

promotes the use of vehicles

with low environmental

impact, which regulates access

Easy to get from one

place to one place

Page 10: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

10

to historic town centres, and

makes them more liveable

(pedestrian walkways).

Boston University

The manner in which people

are able to move around in the

environment in order to

participate in the activities of

daily living and, move from

place to place. Movement

include standing, bending,

walking and climbing.

Move around

Dengan mengambil benang merah dari penjelasan diatas maka smart

mobility dapat diartikan sebagai sebuah kota dengan sistem pergerakan yang

memungkinkan pencapaian tujuan dengan pergerakan yang sesedikit mungkin (less

mobility), hambatan serendah mungkin (move freely), dan waktu tempuh sesingkat

mungkin (less travel time).

Dengan konsep smart city Bandung, berdasarkan pemahaman dan diskusi

studio ppk 2014, yang juga membahas tentang konsep smart city Bandung didapat

beberapa kata kunci defenisi smart city Kota Bandung yaitu, Responsif, Inovatif

dan Kompetitif.

Responsif berarti cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan kota;

Inovatif berarti kemampuan dalam penerapan kreativitas dalam memecahkan

masalah perkotaan dan menemukan peluang-peluang dalam masalah tersebut;

Kompetitif berarti mampu menjadi pilihan utama dari berbagai pilihan yang

ada dalam pemecahan permasalahan perkotaan.

Mengacu kepada mobility Kota Bandung, masalah utama yang dihadapi

adalah belum adanya infrastruktur yang akan didukung oleh teknologi informasi

untuk menjadikan Bandung sebagai kota dengan mobilitas yang cerdas. Kondisi

eksisting transportasi Kota Bandung masih dikuasai oleh angkutan umum berupa

angkutan kota yang dikuasai individu dan tidak terintegrasi satu sama lain. untuk

itu perlu diatur didefenisikan ulang mobilitas seperti apa dan infrastruktur

transportasi seperti apa yang dibutuhkan Kota Bandung saat ini dan akan

dikembangkan pada masa datang.

Dengan menggabungkan konsep smart city Kota Bandung dan smart

mobility, maka dapat dibuat matrik sebagai berikut,

Tabel 5 Matrik smart mobility

RESPONSIF INOVATIF KOMPETITIF

Page 11: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

11

Sistem mobilitas

yang mampu

memenuhi

kebutuhan, keinginan

dan harapan

pergerakan

penggunanya secara

aktual

Sistem mobilitas yang

memungkinkan

pergerakan dengan

efektif dan efisien

Sistem

mobilitas yang

optimal secara

kuantitas dan

kualitas

Less

Mobility

Pergerakan

dengan rata-

rata jarak

perjalanan

harian

serendah

mungkin

Sistem atau teknologi

yang mengurangi

pergerakan harian

atau memperpendek

jarak perjalanan

harian

Move

Freely

Pergerakan

dengan tingkat

kemudahan

setinggi

mungkin

Sistem yang

menyediakan pilihan

moda dan rute

pergerakan

Sistem yang

memungkinkan

pergerakan dengan

tingkat kemudahan

setinggi mungkin

Less

Travel

Time

Rata-rata

waktu

perjalanan

harian

sesingkat

mungkin

Sistem yang mampu

mengurangi waktu

perjalanan harian

menjadi sesingkat

mungkin

Kesimpulan dan diskusi mengenai smart city dan smart mobility

Smart city

Smart City adalah kota yang secara antisipatif mampu mengelola sumber daya

secara inovatif dan berdaya saing, dengan dukungan teknologi dalam rangka

mewujudkan kota yang nyaman dan berkelanjutan. Dengan defenisi operasional

kota yang responsif, inovatif dan kompetitif.

a) Responsif Cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan kota b) Inovatif kemampuan dalam penerapan kreatifitas dan memecahkan

masalah-masalah perkotaan melalui solusi dan ide yang baru. c) Kompetitif memiliki kemampuan daya saing baik antara output dalam

skala antar perkotaan

Page 12: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

12

Smart Mobility

Smart Mobility adalah sebuah kota dengan sistem pergerakan yang

memungkinkan pencapaian tujuan dengan pergerakan yang sesedikit mungkin (less

mobility), hambatan serendah mungkin (move freely), dan waktu tempuh sesingkat

mungkin (less travel time).

Dengan kriteria yang responsif, inovatif dan kompetitif berdasarkan konsep smart

city Kota Bandung.

• Responsif berarti sistem mobilitas yang mampu memenuhi kebutuhan,

keinginan dan harapan pergerakan penggunanya secara aktual

• Inovatif berarti sistem mobilitas yang memungkinkan pergerakan dengan

efektif dan efisien

• Kompetitif berarti sistem mobilitas yang memberikan banyak pilihan

perjalanan

Page 13: Pendahuluanyulhendri.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5361/201… · penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus ... Gambar 4 Skema

13

Daftar pustaka

Baiquini, M dan Susilawardani. 2002. Pembangunan Yang tidak Berkelanjutan;

Refleksi Kritis Pembangunan Indonesia. Transmedia Global Wacana.

Yogyakarta.

Chris Ratekin. 2009. Green California Summit & Exposition : Transportation & Land Use Caltrans Smart Mobility Framework.

Cohen, Boyd. What exactly a smart city?. http://www.boydcohen.com/smartcities.html

Hitachi. 2013. Hitachi’s Vision for Smart Cities. http://www.hitachi.com/products/smartcity/

Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter (2012). Smart cities in the innovation age. The European Journal of Social Science Research, Vol.25, Juni 2012, 93-95. Routledge.

Kusbiantoro, BS. 2009. Memanusiakan Perencanaan Transportasi. Pusat Penelitian

Pengelolaan Lingkungan, Wilayah dan Infrastruktur, Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Mitchell, William J.dan Casalegno, Federico. 2005. Rethinking the Paris Bus Line. Massachusetts Institute Technology : Smart Cities Group/MIT Media Lab Spring

Naashir. 2014. Smart City. https://naashir.wordpress.com/2014/11/07/smart-city/ (Diakses tanggal 22 Januari 2014)

Purnomowoti, Wiwin dan Ismini. 2014. Konsep Smart City Dan Pengembangan

Pariwisata Di Kota Malang. Universitas Widyagama Malang : Jurnal JIBEKA

no.8.

Robertas Juceviiusa*, Irena Patašien and Martynas Patašiusc. 2014. Digital

dimension of smart city: critical analysis. Elsevier Ltd.

Schaffers, Hans. 2010. Smart Cities and the Future Internet: Towards Collaboration Models for Open and User Driven Innovation Ecosystems, FIA Ghent, “Smart Cities and Future Internet Experimentation”, December 16th 2010.Lazaroiu, George Cristian and Roscia, Mariacristina. 2012. Definition methodology for the smart cities model. Elsevier Ltd.

Sudaryono. 2014. Konsep Smart City untuk Kota-Kota di Indonesia. MPKD UGM

Tumlin, Jeffey. 2012. Sustainable Transportation Planning. Jhon willey & Son Inc.

New Jersey.