penelitian ekologi jenis pohon di kawasan hutan …

14
Berila Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003 PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN BULUNGAN, KABUPATEN BULUNGAN - KALIMANTAN TIMUR [Ecological Study On Tree Species in Bulungan Forest Area, Bulungan District, East Kalimantan] Razali Yusuf Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi - LIPI ABSTRACT Studied on species ecology was carried out especiaslly with composition and vegetation structure in mixed dipterocarp forest, Bulungan-East Kalimantan Province. Two sampling plots were set up in 2 selected sites. All trees (dbh>10cm) within each plot were measured, and their height was respectively estimated. The result showed that totally species number from 825 trees at 2 plots recorded 240 species, 127 genera dan 42 families and 33 species among them from family Dipterocarpaceae. That were 22 species meranti (Shorea spp.J, 4 species for kruing {Dipterocarpus caudiferus, D. stellatus, D. humeratus, D. hominophyllum), and some from genus Vatica (Vatica vinosa, V. rasak, V. sarawakensis), Hopea bullatifolia, Dryobalanops lanceolata and Parashorea parvifolia. Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae and Myristicaceae were some families with have the most species number and some species were dominance representated the family that were Dipterocarpus caudiferus, Dryobalanops lanceolata,Coccoceras borneensis and Knema latifolia. Kata kunci/Key words: ekologi jenis pohon/tree species ecology, komposisi dan struktur vegetasi/composition and vegetation structure, hutan dipterocarp campuran/mixed dipterocarp forest, Bulungan, Kalimantan Timur/East Kalimantan PENDAHULUAN Hutan penelitian Bulungan yang meliputi areal seluas ± 300.000 hektar termasuk salah satu daerah persebaran flora di Propinsi Kalimantan Timur yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Kekayaan flora yang tinggi merupakan gambaran sangat kompleksnya struktur vegetasi seperti pohon-pohon yang tinggi memberikan naungan dan lingkungan terhadap tetumbuhan yang terdapat dibawahnya. Sebagian besar pepohonan yang tinggi dan mencuat di kawasan hutan Bulungan ini umumnya terdiri atas jenis jenis dipterocarpaceae. Whitmore (1984) menyebutkan jenis-jenis dipterocarpaceae yang terdapat di berbagai kawasan hutan biasanya tumbuh mengelompok sehingga secara kolektif tampak mencuat dan dominan pada lapisan atas. Kartawinata (1990) menambahkan, keanekaragaman jenis dipterocarpaceae di Kalimantan lebih tinggi bila dibandingkan dengan beberapa tempat lainnya di Indonesia. Suatu survei di dalam hutan primer dataran rendah di sekitar sungai Tubu memperlihatkan bahwa 60% dari semua suku dan 36% dari semua marga yang ada di Kalimantan terdapat di daerah ini (O'Brien et al, 1998). Lebih lanjut dikatakan Dipterocarpaceae mendominasi kanopi pohon (14,3%) dan pohon yang mempunyai diameter 3 50 cm (27%). Dewasa ini kawasan hutan yang berstatus hutan produksi sedang mengalami proses pembalakan yang dikelola oleh HPHINHUTANIII. Akibatnya di beberapa lokasi keadaan hutannya mengalami kerusakan. Proses kerusakan hutan di kawasan ini telah terjadi sebelum kegiatan ekploitasi oleh HPH INHUTANI, namun masih dalam skala yang relatif kecil. Hal ini dapat terlihat terutama pada kawasan yang letaknya berdekatan dengan pemukiman penduduk diantaranya berupa hutan sekunder bekas perladangan dari berbagai tingkatan umur. Kerusakan yang ditimbulkan baik akibat pembalakan maupun pembukaan areal hutan untuk perladangan dikhawatirkan akan menyebabkan musnahnya beberapa jenis tumbuhan yang belum banyak diketahui potensi biologinya ini. Selain itu setelah diketahui adanya kandungan batubara pada salah satu lokasi yang memiliki potensi untuk pengembangan ekowisata, tampaknya akan ditindak-lanjuti untuk dijadikan areal penambangan. Jika hal ini dilakukan maka keberadaan hutan yang diduga memiliki variasi jenis dipterocarpaceae yang cukup tinggi ini dapat 767

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berila Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN BULUNGAN,KABUPATEN BULUNGAN - KALIMANTAN TIMUR

[Ecological Study On Tree Species in Bulungan Forest Area,Bulungan District, East Kalimantan]

Razali Yusuf

Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi - LIPI

ABSTRACT

Studied on species ecology was carried out especiaslly with composition and vegetation structure in mixed dipterocarp forest,Bulungan-East Kalimantan Province. Two sampling plots were set up in 2 selected sites. All trees (dbh>10cm) within each plot weremeasured, and their height was respectively estimated. The result showed that totally species number from 825 trees at 2 plotsrecorded 240 species, 127 genera dan 42 families and 33 species among them from family Dipterocarpaceae. That were 22 speciesmeranti (Shorea spp.J, 4 species for kruing {Dipterocarpus caudiferus, D. stellatus, D. humeratus, D. hominophyllum), and somefrom genus Vatica (Vatica vinosa, V. rasak, V. sarawakensis), Hopea bullatifolia, Dryobalanops lanceolata and Parashoreaparvifolia. Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae and Myristicaceae were some families with have the most species number and somespecies were dominance representated the family that were Dipterocarpus caudiferus, Dryobalanops lanceolata,Coccocerasborneensis and Knema latifolia.

Kata kunci/Key words: ekologi jenis pohon/tree species ecology, komposisi dan struktur vegetasi/composition and vegetationstructure, hutan dipterocarp campuran/mixed dipterocarp forest, Bulungan, Kalimantan Timur/EastKalimantan

PENDAHULUAN

Hutan penelitian Bulungan yang meliputi arealseluas ± 300.000 hektar termasuk salah satu daerahpersebaran flora di Propinsi Kalimantan Timur yangmemiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Kekayaanflora yang tinggi merupakan gambaran sangatkompleksnya struktur vegetasi seperti pohon-pohonyang tinggi memberikan naungan dan lingkunganterhadap tetumbuhan yang terdapat dibawahnya.Sebagian besar pepohonan yang tinggi dan mencuatdi kawasan hutan Bulungan ini umumnya terdiri atasjenis jenis dipterocarpaceae. Whitmore (1984)menyebutkan jenis-jenis dipterocarpaceae yangterdapat di berbagai kawasan hutan biasanya tumbuhmengelompok sehingga secara kolektif tampakmencuat dan dominan pada lapisan atas. Kartawinata(1990) menambahkan, keanekaragaman jenisdipterocarpaceae di Kalimantan lebih tinggi biladibandingkan dengan beberapa tempat lainnya diIndonesia. Suatu survei di dalam hutan primer dataranrendah di sekitar sungai Tubu memperlihatkan bahwa60% dari semua suku dan 36% dari semua marga yangada di Kalimantan terdapat di daerah ini (O'Brien et

al, 1998). Lebih lanjut dikatakan Dipterocarpaceae

mendominasi kanopi pohon (14,3%) dan pohon yangmempunyai diameter3 50 cm (27%).

Dewasa ini kawasan hutan yang berstatushutan produksi sedang mengalami proses pembalakanyang dikelola oleh HPHINHUTANIII. Akibatnya dibeberapa lokasi keadaan hutannya mengalamikerusakan. Proses kerusakan hutan di kawasan ini telahterjadi sebelum kegiatan ekploitasi oleh HPHINHUTANI, namun masih dalam skala yang relatifkecil. Hal ini dapat terlihat terutama pada kawasanyang letaknya berdekatan dengan pemukimanpenduduk diantaranya berupa hutan sekunder bekasperladangan dari berbagai tingkatan umur. Kerusakanyang ditimbulkan baik akibat pembalakan maupunpembukaan areal hutan untuk perladangandikhawatirkan akan menyebabkan musnahnyabeberapa jenis tumbuhan yang belum banyakdiketahui potensi biologinya ini. Selain itu setelahdiketahui adanya kandungan batubara pada salah satulokasi yang memiliki potensi untuk pengembanganekowisata, tampaknya akan ditindak-lanjuti untukdijadikan areal penambangan. Jika hal ini dilakukanmaka keberadaan hutan yang diduga memiliki variasijenis dipterocarpaceae yang cukup tinggi ini dapat

767

Page 2: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf - Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

terancam keutuhan dan kelestariannya. CIFOR (Center

for International Forestry Research) telah menetapkan

daerah ini sebagai lokasi penelitian dengan tujuan

untuk mengetahui bagaimana suatu kawasan hutan

yang luas dapat dikelola dengan baik serta bermanfaat

guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang

bermukim di sekitar hutan. Pengungkapan dan

informasi

Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka

pengungkapan flora melalui pencuplikan data vegetasi

perlu dilakukan. Diharapkan dari data lapangan yang

terkumpul dapat menjadi bahan masukan bagi

pengelolaan hutan setempat dengan baik di masa yang

akan datang.

KONDISI HUTAN DAN KEADAAN WILAYAH

Secara administratif Hutan Penelitian Bulungantermasuk kedalam wilayah kecamatan Malinau,Kabupaten Bulungan, Propinsi Kalimantan Timur.Letak kawasan berbatasan dengan Taman NasionalKayan Mentarang yang dipisahkan oleh sungaiBahau (Gambar 1). Untuk mencapai daerah ini dapatditempuh melalui jalur udara (DAS) dan jalur laut(Speed boat) menuju kota Kecamatan Malinau. Lamaperjalanan melalui jalur laut dan sungai ± 4 jamsedangkan melalui jalur udara ± 35 menit. Untukmencapai lokasi penelitian yang terletak di sebelahselatan kota Kecamatan Malinau dapat ditempuhmelalui kendaraan darat melewati desa Loreh denganlama perjalanan ± 4 jam.Topografi wilayah sebagianbesar berbukit sampai bergunung disertai denganlembah-lembah yang curam (kelerengan 25 - 40 %)dan terletak pada ketinggian tempat antara 50 - 400meter diatas permukaan laut.

Kondisi hutan sebagian besar masih berupahutan primer terutama yang terdapat di sekitar sungaiSeturan, sungai Rian dan sungai Todok. Saat dilakukanpenelitian sedang berlangsung kegiatan penebanganpohon di beberapa lokasi. Dampakyang mungkin terjadidi masa akan datang adalah apabila rencana kegiatanpenambangan batubara di sekitar sungai Todok jadidilaksanakan. Seperti diketahui lokasi di sekitar sungaiTodok selain terhampar hutan primer yang masih utuhjuga terdapat daerah tujuan wisata yang cukup potensialuntuk dikembangkan berupa air terjun.

Hutan sekunder umumnya terdapat di sekiu."perkampungan terutama sepanjang sungai Malina.serta beberapa anak cabangnya di bagian hilir. Hutarsekunder yang terbentuk oleh perladangan terdiri ataiberbagai tahapan, mulai dari sekunder muda sampahutan sekunder yang telah mencapai umur 30 tahunar.Jarangnya dijumpai hutan sekunder yang letakn\ajauh dari perkampungan menunjukkan bahwakeutuhan hutan primer masih tetap terpelihara.

Lokasi daerah kajian terdapat di 2 (duaikawasan hutan primer masing-masing terdapat padapetak dekat percabangan anak sungai Rian kanan danRian kiri (petak I) sedangkan petak penelitian yanglain berdekatan dengan sumber air terjun sungai Todok(petak II). Kedua petak penelitian (petak permanen)terletak pada ketinggian 100 meter di atas permukaanlaut. Tanah di kedua petak penelitian ini termasuk jenisPodsolik merah kuning. Pada petak I keadaan medanrelatif datar, sedikit berawa sedangkan pada petak IIbergelombang sampai berbukit dan lapisan tanahnyaberbatu.

METODA DAN CARA KERJA

Pengumpulan data lapangan diawali denganmelakukan peninjauan guna menentukan letak petakpencuplikan (petak permanen). Pemilihan letak petakpencuplikan mengacu kepada perbedaan vegetasi,ketinggian tempat dan geologi. Diharapkan melaluipeletakan petak permanen ini dimasa yang akan datangtidak mengalami gangguan agar dapat dilakukanpemantauan untuk melihat proses dinamika hutan.Pencuplikan data dilakukan pada masing-masing petakberukuran 1 (satu) hektar. Pada setiap petak tersebutdibuat sub-petak berukuran 20 x 20 meter. Seluruhpohon yang terdapat dalam petak dicatat jenisnya,diberi nomor, diukur diameter batang serta dicatattinggi total dan bebas cabang. Untuk keperluanidentifikasi contoh spesimen bukti dikumpulkan.

HASIL

Total jumlah jenis dari 825 pohon pada keduapetak tercatat sebanyak 240 jenis yang tergolongkedalam 127 marga dan 42 suku. Kekayaan jenis dilokasi penelitian baik jumlah jenis secara keseluruhanmaupun jenis - jenis Dipterocarpaceae, tergolong

768

Page 3: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berita Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

tinggi bila dibandingkan dengan yang terdapat dikawasan hutan lainnya di Kalimantan Timur yaituWanariset dan Lempake. Hal ini ditunjukkan olehbeberapa parameter data pohon seperti yang terlihatpada tabel 1. Di kedua lokasi penelitian terdapat 33jenis dari suku Dipterocarpaceae yang terdiri atas 22jenis meranti {Shorea spp.), 4 jenis Dipterocarpus (£).caudiferus, D. stellatus, D. humeratus, D.hominophyllum), beberapa jenis dari marga Vatica{Vatica vinosa, V. rasak, V, sarawakensis), Hopea

bullatifolia, Dryobalanops lanceolata danParashorea parvifolia. Beberapa jenis dari sukulainnya yang cukup menonjoi di lokasi penelitiandiantaranya adalah Koompasia excelsa, Knemalatifolia, Diospyros curraniopsis, Coccocerasbomeensis dan Syzygium korthalsii.

Kedua petak yang letaknya relatif jauh dandipisahkan oleh beberapa anaksungaimemiliki jumlahjenis pohon relatif sama (Tabel 2). Jumlah jenis pohon(diameter batang > 10 cm) yang terdapat pada petak Itercatat sebanyak 150 jenis, tergolong kedalam 87 margadan 36 suku sedangkan pada petak II tercatat sebanyak153 jenis tergolong kedalam 95 marga dan 36 suku. Biladilihat dari jumlah jenis, kerapatan dan luas bidangdasar, petak I memperlihatkan nilai yang lebih rendah.Namun berdasarkan hasil perhitungan indeksdiversitas, indeks kemerataan dan indeks kekayaanjenis petak I memiliki nilai yang lebih tinggi. Petak IIyang terletak pada kawasan hutan yang didalamnyaterdapat kandungan bahan tambang batubara, selainmemiliki jumlah jenis yang relatif lebih tinggi jugamempunyai jumlah jenis Dipterocarpaceae lebihberagam. Untukjenis -jenis dipterocarpaceae dari 125individu tercatat 28 jenis sedangkan pada petak I dari66 individu terdapat 14 jenis. Salah satujenis dari sukuDipterocarpaceae yang cukup merajai pada petak IIadalah Dipterocarpus caudiferus dengan kerapatan 45pohon/ha, frekuensi (F) pada setiap sub petak mencapai9,33 % dengan luas bidang dasar (LBD) sebesar 5.82m2 dan Nilai Penting (NP) = 42,07. Besarnya populasijenis ini pada petak II sangat mencolok biladibandingkan dengan beberapajenis Dipterocarpaceaeutama lainnya seperti Shorea macrophylla dengankerapatan 17 pohon/ha, FK = 3.63 %, LBD = 2,43 m2,NP=16,85: Shorea parvifolia var.velutina (kerapatan 8

pohon/ha, FK = 3,67 %, LBD = 0,69 m2, NP=6,33);Dryobalanops lanceolata (kerapatan 7 pohon/ha, FK= 1,55 %, LBD = 0,59 m2, NP=5,46) dan Shorea

pauciflora (kerapatan 7 pohon/ha, FK = 0,26 %, LBD =1,13 m2, NP=4,78). Melimpahnyajenis Dipterocarpus

caudiferus yang mendominasi petak II sangat berbedadengan situasi yang terdapat pada petak 1. Di lokasipetak I jenis ini baik pada tingkat pohon dan anak pohontidak dijumpai jenis D. caudiferus. Petak I meskipunjumlah jenis Dipterocarpaceae lebih rendah jikadibandingkan dengan yang terdapat pada petak II tetapikebanyakan merupakan penyusunjenis utama. Jenis-jenis Dipterocarp yang tercatat ke dalam 10 jenis utamapada petak ini adalah Dryobalanops lanceolata (NP:18,77), Shorea pauciflora (NP: 11,64), Shorea seminis

(NP: 9,99), Shorea macroptera (NP: 7,03), Dipterocarpus

stellatus (NP: 6,25), Shorea gibbosa (NP: 5,56),Parashorea parvifolia (NP: 5,51) dan Shorea parvifolia

var.velutina (NP: 5,01). Salah satu dari marga Shorea

yang perlu mendapat perhatian untuk kelestariannyakarena kelangkaan dan populasinya tergolong rendahserta contoh spesimen yang terdapat di HerbariumBogoriense hanya l(satu) sampel adalah Shorea

rubella. Jenis ini di lokasi sungai Todok (petak II) hanyaterdapat 1 individu dengan luas bidang dasar yanghanya mencapai 0,025 m2.

Dipterocarpaceae tercatat sebagai suku yangpaling kaya akan jenis, diikuti oleh sukuEuphorbiaceae Myristicaceae, Lauraceae, Fabaceae,Meliaceae dan Annonaceae (Tabel 3 dan 4). Kalaudibandingkan dengan suku yang memiliki jumlah jenisterbesar yang terdapat pada salah satu petak Cifor(petak K) terlihat Dipterocarpaceae tetap lebih unggul.Keunggulan atau dominannya suku Dipterocarpaceaeakan tampak lebih jelas bila dilihat berdasarkan nilaipenting suku (NPS)(Tabel 5). Dipterocarpaceae denganNPS = 99,78 pada petak II dan NPS = 67,61 di petak Iterlihat jauh mengungguli suku-suku yang lain sepertiEuphorbiaceae, Myristicaceae, Ebenaceae danMoraceae. Kalau dilihat dari luas bidang dasar (LBD)suku Dipterocarpaceae dengan LBD =13,89 mVha dipetak II dan 10.37 mVha pada petak I merupakan sukuyang memiliki luas bidang dasar tertinggi.Euphorbiaceae tercatat sebagai suku dengan anggotajenis terbanyak kedua setelah Dipterocarpaceae. Jenis

769

Page 4: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf - Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

jenis utama yang mewakili suku Euphorbiaceae antaralain adalah jenis, Coccoceras borneensis,

Cephalomappa lepidotula dan Macaranga triloba.

Kehadiran jenis dari kelompok suku Euphorbiaceaeini seperti Macaranga triloba diduga berkaitandengan terbukanya kanopi hutan baik akibatpenebangan maupun tumbang/rebahnya pohon secaraalami. Jenis Coccoceras borneensis meskipuntermasuk jenis utama di kedua petak penelitian dantercatat dengan jumlah individu terbesar tetapi jenisini umumnya berperawakan kecil dengan luas bidangrata-rata berkisar antara 0,051 m2 - 0,067 m2.

Beberapa suku yang lain seperti Ebenaceae,Lauraceae dan Sapindaceae meskipun termasuk sukuyang memiliki jenis dalam jumlah banyak tetapisebarannya tidak merata di kedua lokasi. Jenis darisuku Ebenaceae, Lauraceae dan Sapindaceae dalamjumlah individu yang lebih besar banyak terdapat padapetak I, berbeda halnya dengan suku Fabaceae yangmemiliki jumlah marga dan jenis relatif banyak terdapatpada petak II.

PEMBAHASAN

Hutan produksi Bulungan merupakan tipehutan Dipterocarpaceae campuran yang dicirikan olehdominasi jenis-jenis Dipterocarp di sebagian besarkawasan. Di kedua petak penelitian Dipterocarpaceaetercatat sebagai suku yang paling kaya akan jenisdengan jumlah individu terbesar. Belum diketahuidengan pasti faktor yang mempengaruhi kekayaanjenis ini namun faktor yang paling memungkinkandalam pertumbuhan dan persebaran jenisDipterocarpaceae adalah faktor tanah, iklim danketinggian tempat. Melimpahnya populasi Dipterocarpdi suatu tipe vegetasi hutan, dapat disebut sebagaihutan Dipterocarp (Appanah, 1998). Ashton (1983)menyebutkan di Kalimantan terdapat sedikitnya 128jenis atau 33,6 % dari jumlah semua jenisDipterocarpaceae (506 jenis). Meskipun demikiansecara ekologi jenis dipterocarp mempunyai beberapafaktor pembatas untuk pertumbuhan danpersebarannya. Whitmore (1975) menyebutkan,umumnya Dipterocarpaceae tumbuh pada jenis tanahpodsolik merah kuning dengan ketinggian dibawah1300m dpi dan curah hujan >1000mm per tahun.

Kalau dilihat dari curva penambahan jenismenunjukkan jumlah jenis pohon di ke 2 petakpenelitian cenderung meningkat apabila ukuran petakdiperluas (Gambar 2). Pada kurva terlihat kenaikanjumlah jenis lebih agak menajam dalam luasan yangkecil dan kemudian agak menurun pada luas areal yangbertambah. Diperkirakan jumlah jenis flora di lokasipenelitian akan semakin besar bila ikut diperhitungkananakan pohon, liana, epifit dan tumbuhan bawahlainnya.

Petak II mengungguli petak I dalam jumlah jenis,kerapatan dan luas bidang dasar. Rendahnya jumlahjenis, kerapatan dan luas bidang dasar pada petak Itampaknya lebih dipengaruhi oleh faktor tumbang/matinya sejumlah pohon karena gangguan alam.Keadaan ini dapat terlihat dari persebaran pohon dalampetak yang menunjukkan lebih banyaknya rumpangyang terbentuk pada petak I (Gambar 2 dan 3). Brokaw(1985) mengemukakan terbentuknya rumpang dalamberbagai ukuran memperlihatkan kemampuan dandinamikapermudaan yang akan berpengaruh terhadapstruktur hutan, komposisi jenis dan dinamika populasi.Di dalam rumpang-rumpang yang terbentuk akan diisiberbagai jenis tumbuhan baik yang berasal dari biji-biji, sisa tumbuhan sebelumnya maupun terubus daritumbuhan yang rusak atau terganggu.

Sruktur hutanUntuk melihat struktur hutan umumnya

didekati melalui data kelas diameter Pepohonan dihutan umumnya tersusun menurut pola ukurandiameter batang yang dikenal sebagai struktur tegakanhutan. Struktur tegakan hutan ini dapat ditafsirkansebagai gambaran keadaan hutan yang berkaitandengan sebaran individu pohon dalam berbagaiukuran kelas diameter (Gambar 5). Secara alami sebaranukuran pohon yang terdapat pada kedua petakpenelitian memperlihatkan keadaan yang tidak teratur.Pohon berukuran kecil (diameter batang 10 cm - 20cm) selalu dalam jumlah terbesar (60%), sebaliknyapersentase kelas diameter besar semakinmenurun.(gejala umum hutan tropik yang mengalamiproses dinamika). Jenis-jenis dari kelompokEuphorbiaceae, Annonaceae, Myristicaceae danMyrtaceae umumnya menempati kelas diameter

770

Page 5: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berila Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

berukuran kecil. Tipe persebaran seperti itu biasadisebut sebagai bentuk 'T'terbalik. Ini merupakan cirihutan tropis dengan berbagai tingkatan umur dankeanekaragaman jenis tumbuhan penyusunnya.Ogawa et al (1965) dan Proctor et al (1983)menyebutkan bahwa pola demikian merupakan cirikhas keadaan hutan yang mengalami gangguan dandinamis.

Stratifikasi lapisan kanopi di kedua petakpenelitian terdiri atas 3 iapisan utama. Pohon-pohonyang mencuat dengan tinggi berkisar antara 35 - 45meter umumnya terdiri atas kelompok sukuDipterocarpaceae antara lain jenis Dryobalanops

lanceolata, Dipterocarpus caudiferus, Dipterocarpus

stellatus, Shorea parvifolia, Shorea macrophylla danbeberapa jenis dari kelompok suku lain sepertiKoompasia malacensis dan Dialium modestum

(Gambar 6). Lapisan di bawahnya dengan tinggi pohonberada pada kisaran 25 - < 35 m sebagian besarditempati oleh jenis Knema latifolia, Eugenia

korthalsii, Pometia pinnata dan beberapa jenis darikelompok suku Lauraceae sedangkan lapisanterbawah umumnya diisi oleh kelompok sukuEuphorbiaceae seperti Coccoceras borneensis,

Macaranga triloba dan Mallotus sp.

Kerapatan pohon di ke 2 petak penelitianmemperlihatkan variasi yang relatif kecil yaitu sebesar422 pohon/ha pada petak II dan 396 pohon/ha padapetak I. Demikian pula halnya dengan luas bidangdasar yang menunjukkan pada petak I sedikit lebihrendah.

Regenerasi hutanBerdasarkan sebaran ukuran kelas diameter

secara umum beberapa jenis menunjukkan potensiregenerasi cukup baik. Potensi regenerasi tergolongbaik pada kedua petak penelitian dapat terlihat daripersebaran individu beberapa pohon jenis utama.Salah satu jenis utama pada petak II yangmemperlihatkan potensi regenerasi cukup baik adalahDipterocarpus cudiferus, tercermin dari sebaranukuran kelas diameter yang menerus pada tingkatpohon (terdapat pada kelas diameter > 10 - 70 cm) sertatergolong dominan pada tingkat anak pohon denganjumlah individu 52 dan NP = 19,57. Beberapa jenis

Dipterocarpaceae Iainnya yang memiliki potensiregenerasi cukup baik juga ditunjukkan oleh Shorea

macrophylla, S. seminis pada petak II serta S.

pauciflora dan Dryobalanops lanceolata pada petakI. Dominansi jenis Dipterocarpus caudiferus padapetak II tidak sama keadaannya pada petak I, karenabaik tingkat pohon dan anak pohon tidak dijumpai. Dilain pihak keadaan yang sama tampak pada jenisShorea macroptera dan S.gibbosa yang tergolongdominan pada petak I tidak mencerminkan regenerasiyang baik karena selain sebaran ukuran diameter yangtidak menerus juga tidak ditemui pada tingkat anakpohon.. Beberapa jenis dari suku Iainnya yang memilikipotensi regenerasi tergolong baik antara lain adalahCephalomappa lepidotula, Coccoceras borneensis,

Macaranga triloba, Knema latifolia, Syzygium

korthalsii, Pometia pinnata, Diospyros curraniopsis

dan Chionanthus oliganthus. Jenis-jenis denganpotensi regenerasi tergolong baik pada masing-masingpetak tersebut diperkirakan akan tetap menjadi jenisdominan untuk masa yang akan datang bila kondisihutan tidak terganggu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Secara umum keadaan hutan penelitianBulungan relatif baik dan utuh meskipun di beberapatempat telah dan sedang terjadi proses pembalakan/penebangan. Kawasan hutan ini kaya akan jenistumbuhan, namun belum sepenuhnya tergali danditeliti. Oleh karena itu pendataan yang lebih rinci danmenerus baik melalui pemantauan petak permanenmaupun pencuplikan ke tempat lain masih diperlukan.Kawasan sungai Todok dan sekitarnya tempatterdapatnya kandungan batubara dan satu-satunyatempat rekreasi masyarakat setempat seyogianyadapat dilestarikan mengingat potensi kekayaan jenisyang terkandung di dalamnya terutamakeanekaragaman jenis dipterocarpaceae yang tinggi.

DAFTARPUSTAKAAppanah S. 1998. A Riview of Dipterocarps:

Taxonomy, ecology and sylviculture. CIFOR.Bogor-Indonesia. pp 1-4.

Ashton PS. 1983. Dipterocarpaceae. In C.G.G.J. vanSteenis. Flora Malesiana. Series ISpermatophyta 9, 237 - 600.

771

Page 6: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf- Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

Brokaw NVL. 1985. Gap-phase regeneration intropical forest. Ecology 60 (33), 682 - 687.

Kartawinata K. 1990. Keanekaragaman flora dalamHutan Pamah. Proceedings of regionalseminar on : Conservation for development oftropical rain forest in Kalimantan. Forestryand Forest Products G FG. Report No. 15,187 -208.

O'brien TG, Fimbel RA, Dwiyahreni AA, van BalenS, Ghazoul J, Hedges S, Hidayat P, Liston K,Widodo E and Winarni N. 1988. Fauna/surveys in unloggedforest of the PT INHUTANIII Malinau Timber Concession, EastKalimantan, Indonesia. Wildlife ConservationSociety, New York, USA.

Ogawa H, K Yoda, T Kira, K Ogino, T Shidei and DRatana Wongse 1965. Comparative ecologiesstudy on three main type of forest vegetatiorin Thailand. II. Structure and floristi;composition. Reprinted from Nature and lifein Southeast Asia 4, 12-48.

Proctor J, JM Anderson, P Chai and HWVallaack1983. Ecological studies in four contrastinglowland rain forest in Gunung Mulu NationalPark, Sarawak. I. Forest environment, structureand floristics. Journal of Ecology 71, 237-260

Whitmore TC. 1975. Tropical Rainforest of the FarEast. Clarendon, Oxford.

Whitmore TC. 1984. Tropical Rain Forest of the FarEast. Oxford University.

772

Page 7: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berita Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

Tabel 1. Jumlah jenis, marga dan suku pada petak hutan penelitian Bulungan, Wanariset dan Lempake,Kalimantan Timur

Bulungan(2 ha)

Wanariset(1.6 ha)

Lempake(1.6 ha)

Jumlah jenis

Jumlah marga

Jumlah suku

Dipterocarpaceae

• Jumlah jenis

• Jumlah pohon

• Luas bidang dasar (m2)

24012742

33191

24,26

23912245

14

90

16,38

20510643

1343

21,08

Tabel 2. Beberapa parameter data pohon yang terdapat pada ke 2 (dua) petak penelitian

Petak II(Hutan S.Todok)

Petak I(HutanK.m.22)

TNKM*200m dpi

Lempake*Riam Durian,Kalteng***

Jumlah jenisJumlah margaJumlah sukuKerapatan /haLBD (mVha)Indek diversitasIndek kemerataanRichness index

1539536422

26,384,430,887,45

150873639623,964,560,917,58

146803342727,954,200,847,07

2051214544537,50--

9,72

1397836546

29,474,470,915,22

1 Yusuf, inpress, **Riswan (1981), ***Purwaningsih (2003)

Tabel 3. Suku-suku yang umum pada petak penelitian dengan jumlah marga dan jenis

SukuJumlah marga/jenis

Petak km 72 Petak 22 Petak K (Cifor)

DipterocarpaceaeEuphorbiaceae

MyristicaceaeFabaceaeAnnonaceaeLauraceaeSapotaceaeMeliaceaeEbenaceae

6/2813/184/137/96/74/4

2/53/51/6

6/1413/223/114/54/77/103/74/71/8

4/20

9/15

4/164/95/64/75/83/61/5

773

Page 8: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf- Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

Tabel 4. Nilai Penting Suku (NPS) pada dua petak penelitian di hutan Bulungan, Kalimantan Timur

PI U JUIVU

1. Dipterocarpaceae2. Euphorbiaceae3. Myristicaceae4. Ebenaceae5. Lauraceae6. Sapindaceae7. Moraceae8. Burseraceae9. Sapotaceae10. Myrtaceae11. Meliaceae12. Fabaceae13. Annonaceae14. Anacardiaceae15. Fagaceae16. Tiliaceae17. Symplocaceae18. Magnoliaceae19. Oleaceae20. Flacourtiaceae21. Bombacaceae22. Melastomataceae23. Cluciaceae24. Rubiaceae25. Sterculiaceae26. Dilleniaceae27. Verbenaceae28. Celastraceae29. Cornaceae30. Lecythidaceae31. Polygalaceae32. Thymelaceae33. Aquifoliaceae34. Theaceae35. Rosaceae36. Rhamnaceae37. Alangiaceae38. Myrsinaceae39. Ulmaceae40. Araucariaceae41. Hipericaceae42. Apocynaceae

S.TodokLBD

138935,9528091,42

6460,416208,621082,361024,4

4653,785078,131773,294767,744730,79

20316,272563,189101,983890,041992,46502,07

0482,15100,29433,74

02101,861428,145774,39977,73

3800,341000,231017,88

0647,51174,93

00

394,080

787,74587,59

2290,22283,53226,98145,27

NPS100,1245,1016,659,264,383,255,975,895,995,696,40

16,518,519,407,274,801,300,003,040,911,040,005,485,385,281,484,142,131,260,001,831,810,000,001,020,002,281,811,740,980,960,93

KM-22NPS

69,1943,5921,1017,0216,8810,2510,019,909,719,469,229,117,256,863,484,313,663,654,393,333,203,092,912,082,062,011,951,901,451,181,000,960,960,960,950,950,000,000,000,000,000,00

774

Page 9: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berita Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

Tabel 5. Jenis-jenis dipterocarpaceae di kedua lokasi penelitian

JENIS

Dipterocarpus caudiferus

Shorea macrophyllaShorea parviflora var. velutina

Dryobalanops lanceolata BurckShorea paucifloraShorea faquetiana

Parashorea parviflora

Shorea gibbosa

Shorea rugosaShorea atrinervosa

Shorea sp.2Shorea palembanica

Vatica vinosaShorea ovalis

Shorea excellipticaShorea leprosulaShorea artistipulata

Dipterocarpus humeratusShorea sp. 1Shorea ochracea

Vatica rasak

Shorea seminisShorea rubella

Shorea pinangaVatica sarawakensis

Dipterocarpus huminophyllumHopea bullatifolia

Shorea agamiiShorea macroptera

Dipterocarpus stellatusShorea scaberrima Burck.Shorea polyandraHopea sp.

K

4517871

7524413422

[

I

000

0

0

sF

36147

61

652441312

21111

1

110

000

0

.Todok

LBD

58255,0924266,226924,145915,22

11309,732670,792909,36681,862735,64

1283,253848,45

870,91547,782050,091219,062375,83973,14633,47624,58359,68346,36265,9248,85206,12149,5791,6181,7191,61

0

0

00

0

NP

42,0716,856,335,464,784,233,583,523,022,47

1,951,821,791,771,45

1,40,860,740,730,63

0,630,6

0,590,570,550,530,530,53

00

000

K0081811

07200001

00100000800000042

21

1

F

0071590

7200

001001

0000080000004

2

2

1

1

Km-22

LBD

00

2720,3224542,63

155100

4527,3310843,4

0000

174,3700

2239,6100000

14002,51000000

11892,8512496,16

4466,67

145,27

78,54

NP

00

5,0118,7711,64

0

5,515,56

0000

0,5900

1,4500000

9,99000000

7,036,25

2,90,58

0,55

775

Page 10: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf - Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

Tabel 6. Daftar jenis pohon di lokasi penelitian dengan beberapa parameternya yang mempunyai NPeS2.5 dihutan Bulungan, Kalimantan Timur.

JENIS

AnacardiaceaeSemecarpus burbuyanus Gibbs.

AnnonaceaeCyathocalyx bancanaPolyalthia glauca

Polyalthia teijsmanniiBurseraceae

Canarium odontophyllumDacryodes rugosa (Bl.) H.J. Lam

CelastraceaeBhesa paniculata

DilleniaceaeDillenia excelsa (Jack) Gilg.

DipterocarpaceaeDipterocarpus caudiferusDipterocarpus stellatus

Dryobalanops lanceolata BurckParashorea parvifloraShorea faquetianaShorea gibbosa

Shorea leprosulaShorea macrophyllaShorea macroptera

Shorea parviflora var. velutinaShorea pauciflora

Shorea rugosaShorea scaberrima Burck.

Shorea seminisEbenaceae

Diospyros bantamensis Kds.Diospyros curraniopsis Bakh.Diospyrosfrutescens Bl.Diospyros macrophylla Bl.

K

8

54

5

46

4

5

452

2512742174161242

9

211

86

F

8

54

5

46

4

5

3622112642144141042

9

21185

LBD

7281,68

1269,801254,41

583,45

3320,441423,64

2026,40

2384,58

58255,0012496,1630457,837436,632670,8017525,304615,4124266,0011892,859644,42

26820,002735,604466,6714268,41

3502,523545,123302,052476,23

KR

1,96

1,221,011,26

1,011,48

1,00

1,23

10,660,516,212,951,660,980,494,031,013,923,020,950,512,26

0,512,741,941,52

FR

2,10

1,311,06

1,33

1,061,58

1,05

1,31

9,330,53

5,533,151,551,050,523,631,063,672,651,040,532,38

0,532,912,091,33

DR

2,80

0,460,540,25

1,380,56

0,80

0,96

22,105,21

12,442,971,027,041,839,214,963,7410,741,021,885,95

1,461,451,321,04

NP

6,85

2,992,612,84

3,453,63

2,85

3,51

42,096,25

24,199,074,249,072,8416,877,0311,3316,413,012,9210,59

2,507,105,353,89

Aporosa falcifera Hook.f.Aporusa grandistipulata Merr.Cephalomappa lepidotulaCephalomappa maloticarpaCoccoceras borneensis J.J. Smith.Drypetes subcubica Pax. & Hoffrn.Macaranga hypaleucaMacaranga trilobaMacaranga winkelriMallotus moritzianus M.A.

87176424625512

77156354619410

2005,241260,053968,601025,6025671,201234,932331,595371,921139,711850,36

1,931,774,031,4210,341,001,465,941,203,03

1,831,863,891,559,201,051,574,931,042,65

0,770,541,520,3810,330,500,922,050,420,79

4,534,179,433,3529,872,553,9412,922,676,47

776

Page 11: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berita Biologi Volume 6. Nomor 6, Desember 2003

Lanjutan tabel 6....

FabaceaeDialium modestum (v. Steenis) Staert. 7Dialium platycephalum Bakh. 2Koompasia excelsa 2

FagaceaeLithocarpus nieuwenhuisii (v. Seem) A. Camus 5

FlacourtiaceaeHomalium foetidurn (Roxb.) Benth. 5

LauraceaeAlseodaphne oblanceolata (Merr.) Kosterm. 6Eusideroxylon zwageri 3Litseaforstenii (Bl.) Boerl. 3

MeliaceaeChisocheton brachyanthus Merr. 4

MoraceaeArtocarpus lancaefolius Roxb. 7Artocarpus rigida 2

MyristicaceaeHorsfieldia glabra (Bl.) Warb. 2Knema korthalsii Warb. 5Knema latifolia (Bl.) Warb. 30Knema laurina (Bl.) Warb. 5

MyrtaceaeSyzygium korthalsii King 10Syzygium sp. 4 4

OleaceaeChionanthus cuspidatus Bl. 5Chionanthus oliganthus (Merr.) Kew 8

PolygalaceaeXanthophyllum sp. • 5

SapindaceaePometia pinnata 6

SapotaceaeMadhuca sandakaensis van Royen 5Palaquium calophyllum Pierre 3Palaquium dasyphyllum 5Palaquium sericeum H.J. Lam 6

SterculiaceaeHeritiera sumatrana 2

SymplocaceaeSymplocos cochinchinensis (Lour.) Moore 8

TiliaceaePentace laxiflora 6

7 5117,64 1,72 1,84 2,09 5,65

2 3608,01 0,49 0,52 1,50 2,51

2 12492,00 0,47 0,52 4,74 5,73

5 1788,75 1,20 1,30 0,72 3,22

4 1674,40 1,25 1,05 0,70 3,01

5 1736,79 1,50 1,32 0,74 3,56

3 4298,48 0,76 0,80 1,79 3,35

3 2536,98 0,76 0,80 1,04 2,60

4 1329,50 1,01 1,06 0,54 2,61

6 6749,05 1,73 1,58 2,73 6,042 3969,21 0,51 0,53 1,67 2,71

2 6731,02 0,49 0,52 2,74 3,755 1261,10 1,18 1,30 0,49 2,9728 5649,96 7,42 7,37 2,27 17,06

5 512,23 1,23 1,31 0,20 2,74

9 4436,89 2,38 2,34 1,71 6,43

4 2338,71 1,01 1,06 0,96 3,03

5 875,84 1,25 1,32 0,37 2,93

8 833,54 1,99 2,11 0,33 4,42

5 853,63 1,20 1,30 0,31 2,81

6 7494,25 1,50 1,59 3,10 6,19

5 554,72 1,23 1,31 0,24 2,78

3 364,22 0,75 0,79 0,12 1,66

5 1069,99 1,22 1,31 0,39 2,92

6 1203,91 1,52 1,59 0,50 3,61

1 5136,00 0,47 0,26 1,93 2,66

8 4052,87 1,99 2,11 1,69 5,79

6 1423,61 1,46 1,57 0,56 3,58

777

Page 12: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusuf - Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

180

Gambar 1. Peta lokasi hutan penelitian Bulungan

Gambar 2. Kurva penambahan jenis pada 2 petak penelitian di hutan Bulungan,Kalimantan Timur

778

Page 13: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Berita Biologi Volume 6, Nomor 6, Desember 2003

300

250

200

150

100

50

Gambar 3. Histogram jumlah individu berdasarkan kelas diameter pohon

Gambar 4. Histogram jumlah individu berdasarkan kelas tinggi pohon

779

Page 14: PENELITIAN EKOLOGI JENIS POHON DI KAWASAN HUTAN …

Yusnf - Ekologi Jenis Pohon Hutan Bulungan

Gambar 5. Jumlah individu dari jenis - jenis dipterocarpaceae berdasarkaii kelas diameter

Gambar 6. Sebaran pohon dalain petak penelitian km-22 di hutan Bulungan

780