penentuan kandungan logam pada kerang …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

6
PRO SIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Vogyakarta, 2.9 Agustus 2.009 PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG lllJAU DENGAN METODE ANALISIS AKTIV ASI NEUTRON KOMP ARATIF Elisabeth Ratnawati, Sunarko PRSG - BATAN, Kmvasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG HIJAU DENGAN METODE ANAL/SIS AKTIVASI NEUTRON KOMPARA TIF. Telah dilakukan penentuan kandungan logam pada sampel kerang hijau dengan metode analisis aktivasi neutron komparatif. Penentuan kandungan logam ini di/akukan untuk mengetahui jenis logam yang terdapat dalam kerang hijau karena pengaruh pencemaran lingkungan di sekitamya. Sampel diambi/ dari empat lokasi yang berbeda yaitu di daerah Muara Angke, Muara Karang, Muara Baru, dan Muara Kamal, Jakarta Utara, dimana perairan di daerah itu telah tercemar karena banyaknya buangan limbah industri. Dari pengukuran yang di/akukan diperoleh hasi/, adanya logam Chromium (Cr), dan Seng (Zn) dalam konsentrasi yang bervariasi. Untuk sampel yang diambi/ dari Muara Baru dan Muara Kamal, kandungan kedua logam tersebut masih dibawah ambang batas yang diijinkan. Tetapi untuk sampel yang diambil dari Muara Karang, kandungan logam Seng (Zn) telah melebihi batas yang diijinkan (104,41mg/kg) sedangkan untuk Chromium masih berada dibawah ambang batas maksimum (0,35mg/kg). Untuk sampel kerang hijau yang diambi/ dari Muara Angke kedua kandungan logam tersebut berada diatas batas maksimum yang diijinkan (Cr: 0,83 mg/kg dan Zn: 144,68 mg/kg). Dari hasi/ penentuan kandungan logam dalam kerang hijau ini menunjukkan bahwa tidak semua kerang hijau dapat dikonsumsi dengan aman. ABSTRACT THE DETERMINING OF METAL CONTENTS IN THE GREEN SHELLS USING COMPARA TIVE NEUTRON ACTIVA nON ANAL YSIS METHOD. The detennining of metal contens in green shells sample using comparative neutron activation analysis method has been done. This detennining has been done to find out the kind of metal contained inside the green shells because of the influence of surrounding area contamination. The samples are take from four different locations that are Muara Angke region, Muara Karang, Muara Baru, Muara Kamal in the northen Jakarta, which water in those area has been contaminated because of the many industrial waste. From the measurement can be obtained result that is the existance of Chromium metal (Cr), and Zink (Zn) in the variated concentration. For the samples which are taken from Muara Baru and Muara Kamal, the content of the both metal are still under the allowed threshold limit. But for the which that is taken from Muara Karang, the content of Zinc has passed the allowed threshold limit (104.41 mg/kg). For the green shells samples which is taken from Muara Angke the content of both metal are above the allowed threshold limit (Cr: 0.83 mg/kg and Zn 144.68 mg/kg). From the result of the the detennining of metal contents in the green shells can be concluded that not all of the green shells can be used safely. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan industri membawa berbagai macam dampak, diantaranya adalah meningkatnya produksi dan penggunaan bahan kimia untuk keperluan manusia, baik industri, pertanian maupun rumah tangga. Hal ini yang 146 ISSN 1410 - 8178 Elisabeth Ratnawati, dkk

Upload: vothu

Post on 02-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanVogyakarta, 2.9 Agustus 2.009

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG lllJAUDENGAN METODE ANALISIS AKTIV ASI NEUTRON

KOMP ARATIF

Elisabeth Ratnawati, SunarkoPRSG - BATAN, Kmvasan Puspiptek, Serpong, Tangerang

ABSTRAK

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG HIJAU DENGAN METODEANAL/SIS AKTIVASI NEUTRON KOMPARA TIF. Telah dilakukan penentuankandungan logam pada sampel kerang hijau dengan metode analisis aktivasi neutronkomparatif. Penentuan kandungan logam ini di/akukan untuk mengetahui jenis logamyang terdapat dalam kerang hijau karena pengaruh pencemaran lingkungan disekitamya. Sampel diambi/ dari empat lokasi yang berbeda yaitu di daerah MuaraAngke, Muara Karang, Muara Baru, dan Muara Kamal, Jakarta Utara, dimanaperairan di daerah itu telah tercemar karena banyaknya buangan limbah industri. Daripengukuran yang di/akukan diperoleh hasi/, adanya logam Chromium (Cr), dan Seng(Zn) dalam konsentrasi yang bervariasi. Untuk sampel yang diambi/ dari Muara Barudan Muara Kamal, kandungan kedua logam tersebut masih dibawah ambang batasyang diijinkan. Tetapi untuk sampel yang diambil dari Muara Karang, kandunganlogam Seng (Zn) telah melebihi batas yang diijinkan (104,41mg/kg) sedangkan untukChromium masih berada dibawah ambang batas maksimum (0,35mg/kg). Untuksampel kerang hijau yang diambi/ dari Muara Angke kedua kandungan logam tersebutberada diatas batas maksimum yang diijinkan (Cr: 0,83 mg/kg dan Zn: 144,68 mg/kg).Dari hasi/ penentuan kandungan logam dalam kerang hijau ini menunjukkan bahwatidak semua kerang hijau dapat dikonsumsi dengan aman.

ABSTRACT

THE DETERMINING OF METAL CONTENTS IN THE GREEN SHELLS USINGCOMPARA TIVE NEUTRON ACTIVA nON ANAL YSIS METHOD. The detennining ofmetal contens in green shells sample using comparative neutron activation analysismethod has been done. This detennining has been done to find out the kind of metalcontained inside the green shells because of the influence of surrounding areacontamination. The samples are take from four different locations that are MuaraAngke region, Muara Karang, Muara Baru, Muara Kamal in the northen Jakarta, whichwater in those area has been contaminated because of the many industrial waste.From the measurement can be obtained result that is the existance of Chromiummetal (Cr), and Zink (Zn) in the variated concentration. For the samples which aretaken from Muara Baru and Muara Kamal, the content of the both metal are still underthe allowed threshold limit. But for the which that is taken from Muara Karang, thecontent of Zinc has passed the allowed threshold limit (104.41 mg/kg). For the greenshells samples which is taken from Muara Angke the content of both metal are abovethe allowed threshold limit (Cr: 0.83 mg/kg and Zn 144.68 mg/kg). From the result ofthe the detennining of metal contents in the green shells can be concluded that not allof the green shells can be used safely.

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dan industri membawaberbagai macam dampak, diantaranya adalah

meningkatnya produksi dan penggunaan bahankimia untuk keperluan manusia, baik industri,pertanian maupun rumah tangga. Hal ini yang

146 ISSN 1410 - 8178 Elisabeth Ratnawati, dkk

Page 2: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PROSIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akslerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

menyebabkan meningkatnya emisi sejumlah besarbahan kimia beracun ke lingkungan dan padaakhirnya akan berpengaruh pada kehidupanmanusia maupun hewan. Oleh karena itulahmasalah lingkungan yang berkaitan dengankontaminan beracun telah menjadi perhatian yangamat besar bagi banyak kalangan.

Perairan di teluk Jakarta merupakan daerahtampung dari berbagai limbah yang berasal darikawasan di sekitamya. Kondisisi ini disebabkankarena sebagian sungai dikawasan Bogor, DepokTangerang dan bekasi bermuara di teluk Jakarta.Demikian juga kegiatan perindustrian yang beradadi sepanjang pantai utara Jakarta telah membawaakibat bagi perairan di sekitamya. Melihat darikenyataan ini maka dugaan adanya kandunganlogam dalam perairan teluk Jakarta dapatmenyebabkan kontaminasi, akumulasi bahkanpencemaran terhadap Iingkungannya, seperti biota,sedimen, maupun air.

Kerang merupakan binatang laut yangmenyerap pencemar lebih tinggi dibanding denganjenis biota laut yang lain karena sifatnya yangmenetap, lambat untuk dapat menghindari diri daripengaruh polusi, dan mempunyai toleransi yangtinggi terhadap konsentrasi logam tertentu. Padapenelitian ini akan digunakan kerang hijau sebagaisampel yang akan ditentukan apa dan seberapabesar kandungan logam yang terdapat dalam keranghijau yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat..Sampel diambil dari empat titik lokasi, yaitu MuaraAngke, Muara Baru, Muara Karang dan MuaraKamal. Penentuan kandungan logam dalam keranghijau dalam penelitian ini akan menggunakanmetode analisis aktivasi neutron komparatif.

KERANG HIJAU

Kerang hijau (Mytilus viridis L) termasukbinatang lunak (mollusca) yang hidup di laut,bercangkang dua (bivalve) berwama hijau,insangnya ber lapis lapis dan berkaki kapak(Pelecypoda) serta memiliki benang byssus. Keranghijau adalah plankton feeder, dapat berpindahpindah ttempat dengan menggunakan kaki danbenang byssus, hidup baik pada perairan dengankisaran kedalaman 1-7 meter. Terdapat dalamjumlah yang berlimpah pada musimnya disepanjangpantai Indonesia yaitu pada bulan Maret sampaidengan bulan Juli. Hidup di daerah pasang surut,menempel kuat dan bergerombol pada benda-bendakcras dengan menggunakan benang byssusnya.Kerang hijau merupakan salah satu jenis kerangyang digcmari masyarakat, memiliki nilai ckonomisdan kandungan gizi yang sangat baik untukdikonsumsi, yaitu tcrdiri dari 40,8 % air, 21,9 %protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3'% abu sehingga mcnjadikan kerang hijall scbanding

dengan daging sapi, telllr mallplln daging ayam.Dari 100 gram daging kerang hijall ini mengandung100 kalori.

Klasifikasi kerang hijau (Mytilus viridis L)adalah sebagai berikut:a. Fillum : Molluscab. Kelas : Bivalviac. Subkelas : Lamellibranchiatad. Ordo : Anisomyriae. Famili : Mytilidaef. Subfamili : Mytilinaeg. Genus : Mytilus Lh. Species : Mytilus viridis L

TOKSISITAS LOGAM PADA HEWAN AIR

Semua spesies kehidupan dalam air sangatterpengaruh oleh adanya logam yang terlarut dalamair, terutama pada konsentrasi yang melebihinormal. Beberapa faktor yang mempengaruhi dayatoksisitas logam dalam air terhadap makhluk yanghidup di dalamnya adalah:I. Bentuk ikatan kimia dari logam yang terlarut2. Pengaruh interaksi antara logam dan jenis toksik

lainnya3. Pengaruh Iingkungan seperti suhu, kadar garam,

pH dan kadar oksigen yang terlarut dalam air4. Kondisi hewan, fase siklus hidup (telur, larva,

dewasa), besamya ukuran organisme, jeniskelamin, dan kecukupan kebutuhan nutrisi.

5. Kemampuan hewan untuk menghindar daripengaruh polusi.

6. Kemampuan organisme untuk beradaptasiterhadap bahan toksik logam

7. Logam yang bersifat toksik seperti Cd, Pb, Hg,Cu, Zn dan Ni bila masuk kedalam sel hewanbiasanya selalu proporsional dengan tingkatkonsentrasi logam dalam air di sekitamya.

Hewan jenis kerang kerangan (bivalva)atau jenis binatang lunak (mollusca), baik jenisklam (kerang besar) atau oister (kerang kecil)bergerak sangat lambat di dalam air. Merekabiasanya hidup menetap di suatu lokasi tertentu didasar air. Jenis kerang yang hidup di air tawarmaupun di air laut banyak digunakan sebagaiindikator pencemaran logam. Hal ini disebabkankarena habitat hidupnya yang menetap dan sifatbioakumulatifuya terhadap logam berat. Daribeberapa penelitian yang telah dilakukan mengenaitoksisitas logam pada jenis kerang menunjukkanbahwa fase embrio pada kerang cenderung lebihpeka daripada fase larva. Daya toksisitas logampada jenis kerang berurutan dari yang kuat hinggayang lemah adalah sebagai berikutHg,Ag,Cu,Zn,Ni,Pb,Cd,As,Cr, dan Mn.

Akumulasi logam pada jaringan kerangsama dengan hewan air pada umumnya. Faktoryang mempengaruhi tingi rendahnya derajat

Elisabeth Ratnawati, dkk ISSN 1410 - 8178 147

Page 3: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

METODE PENELITIAN

pencacahan dari radiasi yang spesifik untuk nuklida

yang akan ditentukan. Pada metode ini, sejumlahmasa unsur yang diketahui jumlahnya (Ws)

diiradiasi bersama-sama dengan sam pel yang akanditentukan kuantitas unsurnya. Keduanya baiksampel maupun standar, selanjutnya dicacah secaraberurutan pada posisi geometri pencacahan yangsarna. Fonnulasi untuk menghitung kuantitas unsurdalam sampel adalah sebagai berikut,

C (NP)cuplikan Wu = ---- x standar(NP)standar

dengan :Cu

(Np )cuplikan

(Np )standar

Wstandar

Metode penelitian ini dibuat dengantahapan-tahapan sebagai berikut :

Sampling

Sampel kerang diambil dari empat lokasi.Lokasi I terletak di Muara Barn, lokasi 1\ terletak di

Muara Kamal, lokasi III terletak di Muara Karang,dan lokasi IV di Muara Angke. Masing masinglokasi diambil secara duplo.

Preparasi sam pel dan unsur standar

Sampel dari keempat lokasi yang telahdiambil kemudian ditimbang masing-masing terdiridari dua replikat. Bahan acuan standar yangdipergunakan adalah SRM 1577b, Bovine Liver danSRM 1573a Tomatto LeaVes dengan berat berkisarantara 70-80 mg. Sampel dan bahan acuankemudian dimasukkan kedalam vial polietilin,selanjutnya dimasukan ke dalam kapsul iradiasi.

lradiasi neutron

Iradiasi dilakukan selama 1 jam untukpenentuan unsur-unsur dengan waktu paruhpanjang. Iradiasi dilakukan di fasilitas Sistim Rabbithidrolik dengan fluks neutron 3,5x 1013 n.cm-z. s.

Pengukuran sinar V

Pada analisis dengan metode AANkomparatif, untuk pengukuran energi sinar-ydilakukan dengan spektlOmetri gammamenggunakan detektor HPGe. Dari hasilpengukuran akan diperoleh spektrum energi sinar-ydan besamya intensitas unsur-unsur logam yangterkandung dalam cuplikan yang teraktivasi.

Analisis kualitatif dan kuantitatif

Analisis kualitatif dilakukan untuk

mengidentifikasi unsur logam yang terkandung

akumulasi logam pada hewan air lainnyajuga sarna,hanya jenis kerang ini dapat mengakumulasi logamlebih besar daripada hewan air lainnya, karenasifatnya yang menetap, lambat untuk dapatmenghindari diri dari pengaruh polusi, danmempunyai toleransi yang tinggi terhadapkonsentrasi logam tertentu. Karena itu jenis kerangmerupakan indikator yang sangat baik untukmemonitor pencemaran lingkungan.

METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

Aktivasi neutron adalah iradiasi suatu inti

dengan neutron untuk menghasilkan radionuklida.Jumlah radionuklida yang dihasilkan tergantung

pada jumlah inti dalam target, jumlah neutron yangditerima oleh inti target, waktu iradiasi, jenis intidalam target, dan faktor tampang Iintang reaksi.Radionuklida yang terbentuk akan meluruh sesuaidengan perubahan waktu dengan skema peluruhanyang karakteristik. Hal ini berarti distribusi hasiliradiasi akan dipengaruhi oleh waktu peluruhan.

Teknik aktivasi nuklir merupakan teknikanalisis yang memanfaatkan berkas neutron,partikel bennuatan atau foton, yang masing-masingdihasilkan oleh suatu reaktor atau siklotron atau

sejenisnya. Teknik aktivasi yang melibatkanpenggunaan neutron, umumnya melibatkanpenggunaan berbagai jenis neutron yangberlangsung dalam suatu fasilitas nuklir, khususnyareaktor nuklir.

Neutron tennal adalah neutron yang beradadalam kesetimbangan tennal dengan kecepatangerakan atom-atom yang tennoderasi. Distribusienergi dari neutron tennal ini adalah Maxwelliam,dengan kemungkinan kecepatannya adalah 2200m.derl pada temperatur 20°C yang berkorelasidengan energi 0,025 eV.

Teknik analisis aktivasi neutron didasarkan

pada reaksi penangkapan neutron termal oleh targetmelalui reaksi (n, y). Neutron termal diabsorbsioleh inti target dan menghasilkan inti yangkelebihan neutron yang bersifat tidak stabil. Inti iniselanjutnya cenderung akan mencapai keadaan

setimbang (stabil) dengan melepaskan kelebihanenerginya melalui transisi isomerik, atau melaluipeluruhan W atau p+ yang umumnya diikuti pulaoleh pancaran sinar-y. Sinar-y yang dipancarkanpad a umumnya bersifat karakteristik untuk suaturadionuklida tertentu, dan sifat ini digunakan untukmengidentifikasi suatu radionuklida hasil aktivasi.Berdasarkan fenomena ini, maka dimungkinkanuntuk menentukan unsur yang terkandung dalamsuatu benda, baik kualitatif maupun kuantitatifsecara simultan tanpa dipengaruhi oleh sifat-sifatkimia dari cuplikan. Dalam metode komparatifAAN, kuantitas unsur dalam analit berbanding lurusdengan sinyal yang diukur oleh detektor, yaitu laju

: konsentrasi analit dalam

: luas puncak cuplikan: luas puncak standar: berat unsur standar

sampel

(1 )

148 ISSN 1410 - 8178 Elisabeth Ratnawati, dkk

Page 4: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akslerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Lokasi

dalam cuplikan. Sedangkan analisis kuantitatifdilakukan dengan metode komparatif yaitu denganmembandingkan antara luas puncak dari cuplikandibagi dengan luas puncak standar.

TATA CARA PENGUKURAN

Tabel I. Hasil analisis kualitatif kandungan logamdalam sampel kerang hijau

Jenis logamAs I Sc

Tabel 2. Hasil analisis kuantitatif kandungan logamdalam sampel kerang hijau

Alat dan bahan

Neraca analitik, pemanas/oven, pinset,pisau, vial, kapsul, spektroskopi gamma, MCA carddan komputer.

Kerang hijau, bahan acuan standar SRM1577b Bovine Liver, bahan acuan standar SRM1753a Tomatto Leaves

Tata kerja

I. Kerang dicuci dengan aquadest, diambildagingnya dan di keringkan dalam oven padasuhu 40°C.

2. Buat masing-masing menjadi dua replikat, dantimbang sekitar 70-80 mg, masukkan dalam vialpolietilene.

3. Timbang bahan acuan standar sekitar 70-80 mg,masukkan dalam vial polietilene.

4. Bungkus vial dengan aluminium voil, masukkandalam kapsul aluminium.

5. Iradiasi selama I jam, dan biarkan selamaminggu untuk peluruhan.

6. Cacah dengan spektrometri sinar gamma7. Analisis hasil spektrum dengan program Genie­

20008. Hitung kandungan logam secara kuantitatif

dengan program excel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis secara kualitatif pada sampelkerang hijau diperlihatkan dalam Tabel I.Sedangkan hasil analisis secara kuantitatifditampilkan dalam tabei 2. Dari hasil analisis secarakualitatif diperoleh empat jenis unsur yaitu Cr, As,Sc, dan Zn .. Tetapi hanya ada duajenis logam yangdapat ditentukan konsentrasinya yaitu Chrom (Cr),dan Seng (Zn). Untuk menentukan kandungan unsurAs dalam sampel biota laut ada kendala yangdihadapi. Karena pada umumnya, setiap produk lautselalu memiliki kandungan Natrium yang amattinggi sehingga puncak energi Na menutup puncakenergi As, dan hal ini menjadi kendala dalamperhitungan secara kuantitatif. Sedangkan untukunsur Scandium tidak dapat dianalisis secarakuantitatif karena dari hasil analisis bahan acuan

standar menunjukkan adanya kesalahan (error) yangcukup besar untuk unsur Sc, sehingga akanmenimbulkan nilai ketidakpastian pengukuranmenjadi besar.

JenisKonsentrasiBatasan maksimum

Lokasi logam(mg/kg) (ma/kg)

Cr

0,25 + 0,01 0,4'Muara Baru Zn

96,55 + 5,44 100"

Cr

0,29 + 0,01 0,4'Muara Kamal Zn

92,85 ± 4,57 100"

Cr

0,35 + 0,02 0,4'Muara Karang Zn

104,41 ± 6,51 100"

Cr

0,83 ± 0,02 0,4'Muara Angke Zn

144,68 + 6,07 100"

*Suwirma dkk** SK Dirjen paM no 03725/B/SK/VII/89

Dari ke empat lokasi pengainbilan sampelyaitu Muara Baru, Muara Kamal, Muara Karangdan Muara Angke diperoleh hasil analisis secarakuantitatif bahwa sampel yang diambil dari MuaraBaru dan Muara Kamal memiliki kandungan logamChromium (Cr) dan Seng (Zn) yang masih beradadibawah batas aman yang diijinkan untukdikonsumsi. Sedangkan sampel kerang hijau yangdiambil dari Muara Karang memiliki kandungan Crdibawah ambang batas aman (0,35 mg/kg) tetapilogam Zn berada diatas ambang batas yang amanuntuk dikonsumsi.( 104,41 mg/kg). Untuk sampelkerang hijau yang diambil dari Muara Angke,kandungan Cr maupun Zn nya telah melebihi batasaman (Cr: 0,83 mg/kg dan Zn : 144,68 mg/kg).Chromium merupakan salah satu logam yang dapatmenyebabkan timbulnya kanker paru-paru. Olehkarena itu Cr digolongkan pula sebagai bahankarsinogen. Sedangkan Seng (Zn) adalah jenislogam esensial. Logam esensial adalah logam yangdiperlukan oleh tubuh, namun dalam jumlah yangberIebihan akan menyebabkan keracunan. Dalamsampel kerang hijau ini kemungkinan adanya jenislogam berbahaya lainnya yang tidak dapatterdeteksi. Hal ini bisa terjadi karena unsur-unsurtersebut telah menguap pada saat prosespengeringan dengan menggunakan oven, misalnyaunsur Mercury (Hg). Untuk sam pel organik,pengeringan yang ide<tl adalah menggunakanfreezedryer. Namun karena keterbatasan alat makadalam penelitian ini digunakan oven.

Elisabeth Ratnawati, dkk ISSN 1410 - 8178 149

Page 5: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PROSIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dikemukakan diatas makadapat disimpulkan bahwa :I. Kerang hijau yang diambil dari Muara Baru,

Muara Kamal, Muara Karang dan Muara Angke,mengandung unsur Chromium (Cr), Arsen (As),Scandium (Sc) dan Seng (Zn)

2. Hanya dua unsur yang dapat ditentukan secarakuantitatifyaitu Cromium (Cr) dan Seng (Zn)

3. Kandungan logam Cr dan Zn terdapat dalamkerang hijau yang diambil dari Muara Karangdan Muara Angke telah melebihi ambang batasyang diijinkan, sehingga tidak layak untukdikonsumsi.

DAFTAR PUSTAKA

I. ANONIMOUS, IAEA Practical Aspect ofOperating A Neutron Activation Laboratory,IAEA-TECDOC-564, Wina 1990

2. ANONIMOUS, NIST, "Certificate of AnalysisStandard Reference Material 1577b Bovine

Liver", Gaithersburg, MD 20899, CertificateIssue date 22 November 1995.

3. ANONIMOUS, NIST, "Certificate of AnalysisStandard Reference Material 1753a "Tomattoleaves", Gaithersburg, MD 20899, CertificateIssue date 22 November 1995.

4. DARMONO, Lingkungan Hidup danPencemaran, Penerbit Universitas Indonesia,2006

5. ANONIMOUS, Direktorat Gizi DepartemenKesehatan RI, 1989, Daftar Komposisi BahanPangan, Bharatara Karya Aksara, Jakarta.

6. ANONIMOUS, Surat Keputusan DirekturJenderal Pengawasan Obat dan Makanan no.03725/B/SK/V1I/89, tentang Batasan MaksimumCemaran Logam Dalam lkan Dan HasilOlahannya

7. WISNU SUSETYO, Spektrometri Gamma DanPenerapannya Dalam Analisis PengaktifanNeutron, Gajah Mada University Press, 1988

8. www.indonesia.go.id./dep kelautan danperikanan

TANYA JAWAB

Sri Sukmajaya~ Apa yang dimaksud dengan: 'antara sampel dan

bahan acuan standar sebaiknya mempunyaimatrik yang sarna' ?

). Analisis kuantitatif untuk Cr+3 atau Cr+6

Elisabeth Ratnawati

<} Yang dimaksud dengan mempunyai matrikyang sarna adalah : jumlah jenis dan l/nsurdalarn bahan ael/an standar sama denganjumlah dan jenis l/nsur dalam euplikan yangakan di analisis.

<} Analisis kuantitatif dalam metode ini adalahCr total.

Suyanti~ Dari hasil penelitian diperoleh adanya

kandungan logam yang melebihi nilai ambangbatas yang ditentukan, yang berartimembahayakan bagi mahluk hidup lain baikyang hidup di sekitar perairan, maupun yangmengkonsumsi kerang tersebut. Lalu bagaimanadan apa tindak lanjut saudara selanjutnya?Elisabeth Ratnawati--}Sebaiknya memang dilakukan penelitian

lanjutan yang lebih mendalam. Karena dalampenelitian ini pengambilan sampel dilakukanhanya pada dua titik dalam tiap lokasi. Hal inibelurn dapat mewakili keseluruhan dari daerahtersebut. Sampel juga harus diambil secarakontinyu/periodik, karena perbedaan musim

juga akan berpengaruh terhadap hasilanalisis.

Antonio Gogo~ Dari hasil kesimpulan, ada kerang hijau yang

tidak aman untuk di konsumsi. Adakah upayasaudari untuk menyampaikan hal ini padamasyarakat luas. Mohon penjelasan.Elisabeth Ratnawati--}Sama seperti jawaban untuk ibu Suyanti,

diper/ukan adanya penelitian lanjutan.Sedangkan untuk menyampaikan hasilpenelitian ini pada masyarakat luas, saya tidakmempunyai kapasitas untuk melakukannya.

Tri Nugroho<} Metode apa yang dapat digunakan untuk

menanggulangi pencemaran terse but?Elisabeth Ratnawati<} Peneemaran lingkungan terjadi karena

pesatnya pertumbuhan industri dan akibatulah manusia. Untuk menanggulangipeneemaran, hampir setiap daerah memilikisebuah badan khusus yaitu BadanPengendalian Dampak Lingkungan Daerah(BAPEDALDA) yang mengatur masalahpernbl/angan lirnbah industri ke lingkungan.

Suhardi

~ Bagaimanakah cara penentuan area unsur Zn bilaunsur Sc juga muncul, sehingga luas puncakenergi unsur Zn (1115 keY) akan terganggu olehluas puncak energi Sc (1120 keY).

150 ISSN 1410 - 8178 Elisabeth Ratnawati, dkk

Page 6: PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM PADA KERANG …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · protein, 14,5 % lemak, 18.5 % karbohidrat dan 4.3 ... Analisis kualitatif

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akslerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Elisabeth Ratnawati~ Dengan menggunakan detektor yang memi/iki

resolusi tinggi akan mudah membedakanantara luas puncak energi Zn (1115 ke V) danSc (1120 ke V). Dalam penelitian ini digunakandetektor dengan resolusi 1,8 ke V.

Sumijanto~ Dalam melakukan analisis !ogam Zn, Cr, As dan

Cs dengan metode AAN apakah sudahdiperhitungkan adanya unsur unsur pengganggu?Bagaimana mengatasi unsur unsur tersebut?

~ Berapa tingkat akurasinya?Elisabeth Ratnawati~ Sudah. Bi/a ditemukan adanya unsur

pengganggu (interfering isotope), maka luaspuncak dari nuklida yang akan dianalisis

secara kuantitatif dikurangi dengan luaspuncak nuklida pengganggu tersebut yangtelah dikalikan dengan 'abundance ratio '.('interfering isotope' dan 'abundance ratio'dapat dilihat dalam Table for NeutronActivation Analysis)

~ Dalam metode AAN, tingkat akurasi danpreslS/ setiap unsur adalah ber/ainantergantung pada beberapa faktor. Kriteriapenerimaan hasi/ uji akurasi dan presisiditentukan oleh persamaan dalam metodeakurasi dan presisi. Dalam hal ini unsur-unsuryang telah disebutkan di atas telah dinyatakanlolos uji akurasi maupun presisi.

Elisabeth Ratnawati, dkk ISSN 1410 - 8178 151