penerapan ekologi arsitektur - ft.uns.ac.id
TRANSCRIPT
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
_________________________________________________________________________21
PENERAPANEKOLOGIARSITEKTURPadaPengembanganKawasanDesaWisataDukuhKajonganKotaTegal
KhoerunnisaFirly,Dr.Ir.WiwikSetyaningsih,M.T.,Ir.Suparno,M.T.
ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakartakhoerunnisa.firly@live.com
Abstrak
DukuhKajonganmerupakan sebuahobjekwisatadiKotaTegal yang tidakberjalandenganoptimal.Potensilokalyangbelumtergalidaninfrastrukturkepariwisataanyangkurangmenjadipenyebab.Ditambah,tidakadaintegrasidiantaraobjek-objekwisatayangtersedia.Maka, perlu diselenggarakan sebuah usaha pengembangan kawasan. Sehingga, dapatmempercepatpertumbuhanwisatadanmenciptakankawasanlayakindustripariwisatayangsejalan denganprogramTegalWisata 2014. LingkunganDukuhKajonganmemiliki beragamekosistem,yaitu;hutanmangrove,sungai,pantai,pertambakkandanpermukiman,yangharustetapdijagaselamaprosespengembangandanpenyelenggaraanwisata.Menanggapituntutantersebut, perlu diterapkanmetode desain yang berlandaskan ekologi pada pengembangankawasan desa wisata. Penerapan Ekologi Arsitektur akan menjadi metode untuk menggalipotensi lokal,membangun infrastrukturdan fasilitaskepariwisataansertamengintegrasikankawasan desa wisata. Teori yang diterapkan merupakan gabungan selektif prinsip ekologiarsitekturmenurutHeinzFrickdanKennethYeang.Prinsipterpilih,yaitu;pembangunandankesehatanmanusia serta lingkungan, pengelolaan empat unsur alamdanmempertahankanintegritas hubungan ekologis lingkungan, didasari pada keadaan ekosistem, potensi dankearifan lokal. Ketiga prinsip tersebut diterapkan pada Konfigurasi bentuk kawasan danbangunan,Tampilankawasandanbangunan,Pengondisianbangunan,Pengelolaanenergidanteknologi hijau, Pemilihan dan penggunaan material sehingga menghasilkan kawasankunjunganwisatayangproduktif,atraktifdansustainable.
Keywords:PengembanganKawasan,DesaWisata,EkologiArsitektur
1.PENDAHULUAN
Pengembangan kawasan desa wisata merupakan sebuah usaha untukmenjadikan sebuah kawasan desa wisata menjadi lebih maju. Salah satu alasandiadakanpengembangankawasanadalahapabilakawasantersebutbelummemilikiinfrastruktur dan fasilitas yang mendukung. Hal tersebut terjadi pada desa wisataDukuh Kajongan. Padahal, infrastruktur dan fasilitasmerupakan hal yang dianggappentingdalamsebuahkawasandesawisatadandinyatakandalampengertiandesawisataolehWiendu(1993).DisebutkanbahwaDesawisatamerupakansuatubentukintegrasiantaraatraksi,akomodasidanfasilitaspendukungyangdisajikandalamsuatustruktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yangberlaku(Wiendu,1993).Melihatdarikeadaan,makakegiatanpengembangankawasandirasakanperluuntukdilakukan.
Kawasan desa wisata Dukuh Kajongan adalah sebuah wilayah wisataperdukuhandiKelurahanMuarareja,KecamatanTegalBarat,KotaTegal.DesawisataDukuh Kajongan memiliki banyak potensi baik alam, masyarakat maupun budaya.Letak Dukuh Kajongan yang berada di pertemuan dua badan air (sungai dan laut)membuat Dukuh Kajonganmemiliki potensi alam yang sangat kaya dan bervariasi.Contohpotensialamtersebut,seperti;pemandanganalam,hasil laut,hasiltambak,potensiwisatapantai,wisata sungai,wisatamuara,wisatahutanbakaudanwisata
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
22_________________________________________________________________________
desanelayan.Selainpotensialam,DukuhKajonganjugamemilikipotensikebudayaanyangberbentukpertunjukanrakyatlokal,eventkebudayaandanritualsertakerajinan.
Namun, meski memiliki banyak potensi, kegiatan pariwisata di DukuhKajongan tidak berjalan dengan optimal dan menyebabkan kepariwisataan tidakbertumbuhsertaterbengkalai.PenyebabobjekwisataDukuhKajongantidakberjalanadalahinfrastrukturdanfasilitaskepariwisataanyangbelummemadahi,potensilokalyangbelumtergali,sertatidakadaintegrasidiantaraelemenwisatayangtersediadikawasandesawisataDukuhKajongan.
Padahal, pariwisata telah menjadi sebuah industri yang sangat pesatberkembang di era globalisasi. Diproyeksikan hingga tahun 2020, pariwisata akanmenyeraplebihdari10%ketenagakerjaan,11%GDPglobaldantotalperjalananwisataakanterusmeningkathingga1.6miliar(Speirs,2010).Prospektersebutmenjadikanagenda pengembangan kawasan pariwisata penting bagi negara dan atau daerahberkembang.
Pemerintah Kota Tegal mencanangkan program Tegal Wisata 2014 untukmenanggapiprospektersebut.DiharapkanimplementasiprogramTegalWisatadapatmencapaitujuandariUndang-undangtentangKepariwisataannomor10Tahun2009,yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat,melestarikanalam,lingkungandansumberdaya,memajukankebudayaan,danlain-lain.SalahsatudariobjekwisatadiKotaTegalyangmasukdidalamprogramTegalWisata2014adalahDukuhKajongan.Mengingatpotensi,permasalahan,proyeksidandukunganpemerintah yangada,makapengembangankawasandesawisataDukuhKajongandianggapperludilaksanakan.
MetodependekatanEkologiArsitekturdigunakandalammelaksanakanprosespengembangan di Dukuh Kajongan. Metode Ekologi Arsitektur dipilih denganmempertimbangkan letak dan potensi alam Dukuh Kajongan sehingga akan lebihsesuaidanmaksimal.Ekologididefinisikansebagaiilmuyangmempelajarihubungantimbalbalikantaramakhlukhidupdanlingkungan.EkologiArsitekturadalaharsitekturkemanusiaan yang mencangkup keselarasan antara manusia dan lingkungan alam.Ekologi Arsitektur merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, di manamemanfaatkanpotensialamsemaksimalmungkin.(Frick&Suskiyatno,1998).
Sedangkan eko-arsitektur menurut Ken Yeang menitikberatkan padabiointegration(integrasibiologis)antaraciptaanmanusiadenganalam,menciptakansistemhybridsebagaiekosistemyangdibangun.Selainbiointegration,ditekankanpulatentangpenggunaanlahan,kenyamananmanusia,aksesibilitas,transportasi,kinerja,tingkahlakuekologis,kemampuanpemasaransebuahbangunan.Penciptaantempat(Place-making), dengan menciptakan struktur yang bertanggung jawab dan secarabersamaan menciptakan ruang di mana manusia dapat menjalani hidup merekadenganmenyenangkandalamjangkawaktuyanglama.KenYeangmenyebutkanlimastrategi desain dalam mencapai Ecomasterplanning, yaitu; empat unsur Eco-masterplanning, Biointegration yang mulus dan ramah, Ecomimesis, Eco-designsebagai pengembalian lingkungan terganggu, dan Eco-design sebagai sistempengawasanpribadi.
PenerapanekologiArsitekturdidalampengembangankawasandesawisatadiharapkanakandapatmenciptakansebuahobjekwisatayangbersinergidenganalam.Sehingga, keberlangsungan objek wisata dapat terus dipertahankan selamalingkungantetaplestari.
Pengembangan kawasan desa wisata Dukuh kajongan dengan pendekatanekologiarsitekturdiharapkandapatmewujudkandestinasipariwisatayangproduktif,atraktif dan sustainable. Diharapkan pula di masa depan, Dukuh Kajongan akanmenjadi sumber tetap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tegal. Sehingga dapat
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
23_________________________________________________________________________
mewujudkankesejahteraanekonomibagipenduduk lokalDukuhKajonganmaupunwargaKotaTegalsecarakeseluruhan.
2.METODEPENELITIAN
Metodeperancanganpertamayangdilakukanadalahobservasike lapanganuntukmengidentifikasikeadaanexisting, fenomenapotensidanpermasalahanyangadadidalamtapakDukuhKajongan.Dilanjutkanpadatahapkategorisasipotensidanpermasalahanyangada.Denganteridentifikasipotensidanmasalah,objekkemudiandianalisisdenganmengaitkanteoriyangsesuaidenganpermasalahan.
Darihasilobservasilapangan,makadigunakanteoriekologiarsitektursebagaipendekatan dalam penyelesaian masalah. Teori ekologi arsitektur yang digunakandidasarkan pada pendapat Heinz Frick (1998) dan Kenneth Yeang (1995), namundititikberatkanpadaprinsippembangunandankesehatanmanusiasertalingkungan,pengelolaan empat unsur; bumi, air, api dan udara, mempertahankan integritashubunganekologislingkungan.
Tiga prinsip tersebut menjadi landasan kriteria di dalam pengembangankawasandesawisataDukuhKajongandanakanditerapkanpadaprosesdesainlanskapdan bangunan. Proses desain tersebut meliputi konfigurasi bentuk kawasan danbangunan, tampilan kawasan dan bangunan, pengondisian bangunan, pengelolaanenergidanteknologihijausertapemilihandanpenggunaanmaterial.
3.HASILDANPEMBAHASAN
PenetapansistemkegiatankepariwisataanmelaluiTourPackagemerupakanhalpertamayangdiperhatikan.TourPackageakanmenjadilandasanpembangunanpengembangandesawisataDukuhKajongan.TourPackageyangdisusundilandaskanpadakegiatansehari-harimasyarakatlokal,kebutuhanedukasibudayadanalambagipengunjung,sertapotensiexistingdidalamDukuhKajongan.TourPackagediDukuhKajonganterdiriataspaket-paketyangmencangkupenam(6)elemenwisata;HutanMangrove Sungai Gangsa, PantaiMuara Indah, Budidaya Tambak,CraftWorkshop,Penginapan(GuestHouse),danPasarMuaraAnyar.Dengandiketahuielemenwisatayangtersedia,halyangingindicapaikemudianadalahpengembanganelemenwisatadiDukuhKajongan.Enamelemenwisatatersebutakandikembangkanmenuruttiga(3) prinsip yang telah dipilih untuk ditekankan, yaitu pembangunan dan kesehatanmanusiasertalingkungan,pengelolaanempat(4)unsur;Bumi,Air,ApidanTanahsertamempertahankanintegritashubunganekologislingkungan.
Proses awal yang dilakukan untuk melaksanakan prinsip pertama, yaitupembangunan dan kesehatanmanusia serta lingkungan, di dalam kawasan adalahidentifikasi tapak yang digunakan oleh elemen wisata di dalam Tour Package.Identifikasitapakdilakukandengantujuanmengenalikarakteristikdanpotensitapak.Sehingga, pengembangan yang direncanakan akan berjalan harmonis denganlingkungandankearifanlokal.
Tapak yang digunakan merupakan lahan di Dukuh Kajongan, Kelurahan
Muarareja, Kota Tegal yang sebagianbesar berupa lahan tambak (lihatGambar 1).Tapak kemudian dikategorisasikan berdasarkan elemen wisata yang akandikembangkan(lihatGambar2).
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
24_________________________________________________________________________
Gambar1.KondisiTapak
Gambar2.KategorisasiTapaksesuaiElemenWisata
Setelah proses pengategorisasian, dilakukan rekayasa Ecoinfrastructure 1sebagai langkahuntukmencapaipembangunandankesehatanlingkungankawasan.Rekayasa Ecoinfrastructure juga bertujuan sebagai penghubung elemen-elemenkegiatan pariwisata yang ada di Dukuh Kajongan. Rekayasa Ecoinfrastructuremencangkuppengembanganjalan,pedestrian,drainase,telekomunikasidandistribusienergi, pengelolaan vegetasi, air dan kegiatan pengguna kawasan (wisatawan danwargalokal)diDukuhKajongan(lihatGambar3).
1KennethYeang.1995.Ecomasterplanning;GreyInfrastructure,BlueInfrastructure,RedInfrastructure,GreenInfrastructure
Laut
Tambak
Tanah
JalanPembatasTambak
Jalan
Pantai
Mangrove
Tambak
Permukiman
CraftPasar
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
25_________________________________________________________________________
Gambar3.EcoInfrastructureDukuhKajongan
Jalur yang dipilih sebagian besar merupakan jalan existing, sehinggameminimalisasipenggunaanlahanbaru.JalanrayadanpedestriandiDukuhKajonganmenggunakan sistem jalan yang dapat menyerap dan mengumpulkan air sertadilengkapidenganvegetasipeneduhyangmembentukecologicalcorridors.Materialyang digunakan sebagai penutup jalan merupakan perpaduan material-materialpermeabeldanamanbagikesehatanmanusiadanlingkungan(lihatGambar4).
Gambar4.MaterialJalanyangAmanbagiManusiadanLingkungan
Pembangunan dan kesehatanmanusia di dalam lanskap diwujudkan dalamdesain sistem infrastruktur urban di Dukuh Kajongan yang memiliki kriteria dapatdiaksesdenganaman,nyaman,mudahdanrendahpenggunaanenergi.Keamanandankenyamanandiwujudkandenganpengaturanpeletakansistemutilitasyangamandanpengadaankelengkapanjalansepertiramp,blind-path,railing,restarea,zebra-crossdanlain-lain(lihatGambar5).
GreenEcoInfrastructure BlueEcoInfrastructure
GreyEcoInfrastructure RedEcoInfrastructure
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
26_________________________________________________________________________
Gambar5.KelengkapanJalan
Sedangkanpembangunandankesehatanmanusiasertalingkungandidalambangunandicapaimelalui implementasiuniversaldesign, pengadaangreenroof dangreenwall, penggunaan bentuk dan corak lokal sebagai upaya pemberdayaan,pemanfaatankayumangrovedankerang sebagaibahanbangunan sekunderdalamupayaedukasipreservasidanlain-lain(lihatGambar6).
Gambar6.ImplementasiPrinsipPertamapadaBangunan
Penerapanprinsipkedua,yaitupengelolaanempat(4)unsur;Bumi,Air,Udaradan Api, diwujudkan dalam masing-masing pengolahan lanskap dan bangunan.Pengelolaan unsur bumi di dalam pengolahan lanskap dapat dilihat dalam usahameminimalisasi lahan terbangun serta pemaksimalan lahan hijau dan permukaanpermeabel. Sedangkan di dalam bangunan, dilakukan sistem bangunan apung danfondasi tapakdi sebagianbangunansebagaiusahamemperkecil interupsi terhadapvolumetanah(lihatGambar7).
Zebracross
BlindPath
RestArea
LampuJalan
RailingRamp
KayuMangrove
CorakBatikLokal
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
27_________________________________________________________________________
Gambar7.UnsurBumidalamBangunan
Pengelolaan unsur air pada lanskap dilakukan dengan pembuatan drainaselingkunganyangtertutup.Drainasetertutupdipilihdengantujuanagarairlimbahtidakmencemariair tambakdanbadanair lainyangadadiDukuhKajongan.Dibuatpulasaluranpenangkapairhujandanpengolahanlimbahcair.Sistempengolahanlimbahcair memanfaatkan hutan mangrove melalui sistem Subsurface Flow ConstructedWetlands(SFWC)untuktujuanpengadaandandaurairdidalamkawasan.Didalambangunan,airdikelolasebagaiutilitasplumbingdanpenurunsuhu(passivecooling)bagunandankawasan(lihatGambar8).
Gambar8.UnsurAirsebagaiPendinginSuhuBangunan
Unsuranginpadalanskapdikeloladengancarapembuatantembokhijau(lihatGambar9)sebagaipenghambatlajuanginlautyangcukupkencangdiDukuhKajongan.Pembuatantembokhijaujugaberfungsisebagaisistemdaurudaradidalamkawasan.
Gambar9.TembokHijau
UnitApung
AirKolam
AirTambak
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
28_________________________________________________________________________
Sedangkandidalambangunan,unsurudaradigunakansebagaipenghawaanalamidenganpengadaanbukaandanbangunanterbukadibeberapabangunan(lihatGambar10).
Gambar10.Bukaan(kiri)danBangunanTerbuka(kanan)
UnsurapiatauenergimataharijugadikumpulkandenganmenggunakanpanelsuryadidalamkawasanDukuhKajongan.Energiyangterkumpulkemudiandisimpanataudidistribusikansebagaienergisekunderyangmembantupenyelenggaraandesawisata. Sedangkan di dalam bangunan, energi matahari digunakan sebagaipencahayaanalamidenganmenerapkanbanyakbukaandibagianTimurbangunan,skylight, pengaturan orientasi bangunan dan secondary skin. Energi matahari jugadigunakanuntukikutmengatursuhusertakelembabanruangan(lihatGambar11).
Gambar11.UnsurApi(Matahari)dalamBangunan
Pada prinsip terakhir yang ditekankan, yaitu mempertahankan integritashubungan ekologis lingkungan, dilakukan upaya-upaya untukmengurangi interupsiterhadapalamsehinggaprosesekologislingkungantidakterganggu.Sedangkanpadainterupsiyangtidakbisadihindari(pembuatanlahanparkir,jalan,pedestriandanlain-lain) diusahakan untuk menambahkan fungsi ekologis yang mengimbangi fungsiekologissemula. Infrastrukturdanbangunanpenunjangwisatayangdirancang jugaharusdapatmelakukanBiointegrasi,atauintegrasiterhadaplingkungansecarafisik,sistemdantemporal(lihatGambar12).Biointegrasidilakukandengancaramendisainguna, tampakdancitra lingkunganyangmenyatudenganalam,sistemutilitasyangbaikdanmemilikidaur,konstruksiyangawetdantahanlamaataumudahdidaurulangsertasistemkontroldampaksecaraberkala.
Skylightsebagaipencahayaan,pengatursuhudankelembabandiKM
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
29_________________________________________________________________________
Gambar12.RangkaianBiointegrasidukuhKajongan
PenerapanprinsipterakhirjugadilakukandenganusahapengaplikasiansistemEcomimesis,ataupeniruanterhadapekosistemalam.SistemecomimesisditerapkandengantujuanagardesawisataDukuhKajongandapatmenanggungpenyelenggaraanwisata dan tidak menimbulkan limbah yang dapat mencemari dan merusaklingkungan. Contoh sistem ecomimesis di Dukuh Kajongan adalah rangkaian daurutilitas dan kegiatan yang diusahakan tidak terputus dari daur alam. Kegiatanpengadaan energi dan sumber makanan (rangkai produsen) dilakukan denganpenerapanpanelsuryadanpengelolaanpertambakkan.Sedangkankegiatanproduksikerajinandanindustripariwisatamewakilimatarangkaikonsumendandaurlimbah,imbas dari seluruh kegiatan yang ada di Dukuh Kajongan, menjadi mata rangkaipengurai.
4.KESIMPULANDANSARAN
Pengembangan desa wisata Dukuh Kajongan dilakukan dengan caramengaplikasikanEkologiArsitekturyangdidasarkanpadagabunganselektifpendapatHeinz Frick (1998) dan Kenneth Yeang (1995). Prinsip-prinsip yang dipilih untukdititikberatkanantara lain;pembangunandankesehatanmanusia serta lingkungan,pengelolaanempatunsuralam,sertamempertahankanintegritashubunganekologislingkungan. Penerapan tiga prinsip tersebut pada konfigurasi bentuk, tampilan,pengondisian, pengelolaan energi dan teknologi bangunan serta kawasan dianggaptelah mampu memecahkan masalah pengembangan desa wisata Dukuh Kajongan.Implementasi Ekologi Arsitektur berhasil menghasilkan kawasan desa wisata yangproduktif, atraktif, sehat, berintegrasi dengan alam dan sustainable. Hal ini dapatdilihatpadakawasanyangterolahdenganrekayasaEcoinfrastructure,universaldesign,passiveBuilding,teknologihijausertamemilikibentukcoraklokaldanmenggunakanbahanmaterial lokal yang aman bagi kesehatanmanusia dan lingkungan. Kawasanjuga dapat mempertahankan fungsi ekologis lingkungan, menerapkan BiointegrasidesaindanmelakukanEcomimesis.
Penerapan ekologi arsitektur pada pengembangan desa wisata DukuhKajonganselanjutnyadapatberupapenggalianprinsipekologiarsitekturyanglainatauyangbelumsempatdititikberatkan.DapatpulaberupausahaimplementasipadapoindesainberbedayangdilakukandengantetapmenekankanpertimbanganpotensidaneksistingkawasandiDukuhKajongan.
Sebelum Pengembangan Setelah Pengembangan
KhoerunnisaFirly,WiwikSetyaningsih,Suparno/JurnalSENTHONG2019
30_________________________________________________________________________
DAFTARPUSTAKA
Frick,H.,Suskiyatno,F.B.,1998.Dasar-dasareko-arsitektur.Yogyakarta:KANISIUS.
Setyaningsih, W., 2016. Transformasi Arsitektural dari Kampung Kota menjadiKampungWisata Studi Kasus: KampungWisata di Surakarta. Yogyakarta:UGM.
Suara Merdeka, 2014. Pemkot Tegal Kembangkan Wisata Berbasis Masyarakat.Diambil kembali dari suaramerdeka.com:http://berita.suaramerdeka.com/pemkot-tegal-kembangkan-wisata-berbasis-masyarakat/(12April2017pukul11.32)
Wiendu, N., 1993. Desa Wisata Concept, Perpective and Chalengges, LaporanKonferensiInternasionalmengenaiPariwisataBudaya.Yogyakarta:UGM,2-3.
Yeang,K.,1995.DesigningWithNature:TheEcologicalBasisforArchitecturalDesign.DalamS.Hart,&D.Littlefield(Penyunt.),EcoArchitecture;theworkofKenYeang(hal.12).Chichester,WestSussex,UnitedKingdom:JohnWiley&Sons,Ltd,Publication.