penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran … · suatu metode agar tujuan yang diharapkan...
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN
SAINS MATERI STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN DENGAN
FUNGSINYA SISWA KELAS IV SDN 202/I KEMBANG SERI
KECAMATAN MARO SEBO ULU
DESWITA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK
Metode demonstrasi adalah metode penyajian bahan pelajaran dengan
mempergunakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sebagai tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan
siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati
dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pembelajaran belangsung,
sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode
demonstrasi pada pembelajaran sains materi struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya siswa kelas IV SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian ini
adalah guru kelas IV. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah-langkah
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kelas IV SDN 202/I
Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu, metode demonstrasi sangat tepat
digunakan untuk pembelajaran sains. Guru dan siswa sudah mampu melakukan
Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Interaksi antara
guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik. Selain itu siswa dapat
berinteraksi dan benar-benar memahami materi. Namun dalam proses
pembelajaran terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru. diantaranya yaitu
terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang
sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran sains di SDN 202/I Kembang Seri
Kecamatan Maro Sebo Ulu sudah terlaksana dengan cukup baik, terbukti dengan
adanya sebagian langkah-langkah kegiatan demonstrasi sudah dilaksanakan
dengan baik oleh guru, seperti mempersiapkan dan mengkondisikan siswa untuk
belajar, mengabsen, berdoa dan memotivasi siswa, menyampaikan tujuan dan
materi pembelajaran, sampai pada kegiatan evaluasi.
Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Sains
PENDAHULUAN
Dalam mengoptimalkan mutu proses dan hasil pembelajaran di sekolah
dasar yang relevan dengan kebutuhan belajar siswa di sekolah dasar, akan
menuntut guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif sehingga proses pembelajaran
berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan pembelajaran
hendaknya dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat terlibat secara mental dan
fisik pada interaksi yang terjadi dalam pembelajaran baik antara siswa dengan
siswa, maupun guru dengan siswa dalam memperoleh pengalaman belajarnya.
Sebagai seorang guru di sekolah dasar yang mengajar seluruh mata
pelajaran dalam waktu dan kelas yang sama, guru harus pandai-pandai mensiasati
siswa, karena dengan cara ini guru dapat mengoptimalkan usahanya untuk
membuat siswa memahami dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari, akan tetapi dalam upaya guru mensiasati siswa belajar di
sekolah dasar, guru akan dihadapkan pada suatu kondisi yang menjadi tantangan
berat bagi guru, pembelajaran sains di pandang sebagai mata pelajaran yang sulit
dan kurang diminati oleh anak maka tidak mengherankan banyak siswa yang tidak
tertarik untuk belajar sains.
Metode demonstrasi adalah metode penyajian bahan pelajaran dengan
mempergunakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sebagai tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Metode pembelajaran demonstrasi yang berpusat
pada siswa mempunyai proses sangat penting dalam proses pembelajaran. Jadi
proses pembelajaran akan menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat membantu siswa
dalam mempelajari, memahami dan menemukan informasi yang dapat diajarkan
selangkah demi selangkah sehingga dengan pengelolaan yang memadai akan
mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar lebih giat guna meningkatkan
hasil belajar. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa
yang diperlihatkan selama pembelajaran belangsung, sehingga siswa lebih
memahami pembelajaran dengan baik.
Hasil pengamatan ketika guru memberikan pelajaran sains di SDN 202/I
Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu, guru sudah menggunakan metode
demonstrasi. Hal itu dilakukan untuk menarik perhatian siswa agar siswa tidak
mengobrol dengan teman sebangkunya pada saat pembelajaran. Upaya untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan metode pembelajaran yang bisa membuat siswa
tertarik dan cepat memahami pelajaran. Salah satu metode yang dapat menarik
minat siswa dan siswa cepat menerima kesan dalam pelajaran adalah metode
demonstrasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan sebuah judul “Penerapan
Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Sains Materi struktur bagian tumbuhan
dengan fungsinya siswa kelas IV SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro
Sebo Ulu”.
KAJIAN PUSTAKA
Belajar dan Pembelajaran
Pengertian Belajar
Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar
adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk mendapatkan
ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya.
Morgan dkk, (dalam Baharuddin dan Esa Nur W, 2010:14) menyatakan
bahwa belajar adalah “perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman”. Menurut Whittaker (Aunurrahman,
2010:35), belajar adalah “suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman”.
Sejalan dengan pendapat di atas, Burton (Aunurrahman, 2010:35)
merumuskan pengertian belajar sebagai “perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya, sehingga mereka mampu berinteraksi dengan
lingkungannya”. Slameto (2003:2) menyatakan bahwa belajar ialah “suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.
Crow and Crow (Syaodih S, 2004:155) menyatakan bahwa “belajar adalah
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”. Hilgard (dalam
Syaodih S, 2004:156) menyatakan bahwa belajar adalah “suatu proses di mana
suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu
situasi”. Menurut Syah (2011:87) menyatakan bahwa belajar adalah “kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan dimana perubahan
tingkah laku muncul akibat adanya latihan dan pengalaman. Oleh karena itu,
diharapkan dengan belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku baik
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Perubahan tersebut juga dapat
membantu sesorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi
kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang
membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala, 2011:62) pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari
guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan
baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Komponen pembelajaran
Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara
yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman- temannya, tutor,
media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. Ciri lain dari
pembelajaran adalah yang berhubungan dengan komponen-komponen
pembelajaran. Menurut Sumiati dan Asra (2009:3) mengelompokkan komponen-
komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi
pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat
belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya
tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang
diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager (Sumiati dan Asra,
2009:10) memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu
maksud yang dikomunikasikan melalui peenyataan yang menggambarkan tentang
perubahan yang diharapkan dari siswa.
Menurut Daryanto (2005:58) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang
menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Menurut Suryosubroto
(1990:23) menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara
terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang
perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perumusan tujuan
pembelajaran harus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sera
indikator yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran juga harus dirumuskan
secara lengkap agar tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. Suatu
tujuan pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran (tidak menimbulkan
penafsiran yang bermacam-macam)
2. Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur
untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa tujuan pembelajaran
adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai
akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan pembelajaran ini harus disesuaikan
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian siswa.
Selain itu tujuan pembelajaran yang dirumuskan juga harus spesifik dan
operasional agar dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari prose
pembelajaran
Faktor-faktor Pembelajaran
Menurut Slameto (2003:54-60) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kelancaran pembelajaran didalam kelas adalah:
1. Faktor-faktor intern
1) Faktor jasmaniah (meliputi kesehatan dan cacat tubuh)
2) Faktor psikologis (meliputi intelegensia, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan).
3) Faktor kelelahan (meliputi kelemahan jasmani dan kelelahan
rohani).
2. Faktor ekstern
1) Faktor keluarga (meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga dan pengertian orang tua).
2) Faktor sekolah (meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah).
3) Faktor masyarakat (meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan dalam
masyarakat.
Metode Demonstrasi
Pengertian Metode Demonstrasi
Suatu kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang
diharapkan tanpa adanya metode yang pengajaran yang baik. Untuk itu diperlukan
suatu metode agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Sering kali hasil yang
diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar tidak maksimal, karena tidak
efektifnya metode yang digunakan dalam pembelajaran. Maka memlih metode
yang tepat, efektif dan efesien mutlak untuk diperhatikan dengan sungguh-
sungguh.
Menurut Sudjana (2010:83) mengemukakan metode demonstrasi adalah
“suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalannya suatu proses
terjadinya sesuatu”. Oleh karena itu metode demonstrasi merupakan metode
mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para peserta didik untuk mencari
jawaban segan usaha sendiri berdasarkan fakta yang dilihat.
Berdasarkan uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode
demonstrasi adalah dimana seorang guru ataupun peserta didik memperagakan
langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh peserta didik sehingga ilmu atau
keterampilan yang didemonstrasikan lebih dapat bermakna dalam ingatan masing-
masing peserta didik.
Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi menurut Roestiyah
(2008:83) adalah “untuk memperjelas pengertian konsep, dan memperlihatkan
(meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu”. Ditinjau
dari sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi
bukan metode yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar
secara independen. Melihat kenyataan tersebut, maka metode demonstrasi ini
tepat digunakan apabila bertujuan untuk:
1) Memberikan ketrampilan tertentu,
2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas,
3) Menghindari verbalisme, menbantu peserta didik dalam memahami
dengan jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab
lebih menarik.
Dengan melihat uraian diatas bahwa metode demonstrasi bertujuan untuk
memberikan gambaran atau memperlihatkan suatu proses terjadinya suatu
peristiwa sesuai dengan materi ajar agar peserta didik dengan mudah untuk
memahaminya.
Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi
Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada
beberapa digunakan langkah-langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh
guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu
diikuti oleh peserta didik dan diakhiri dengan evaluasi.
Menurut Ali (2010:85-86) langkah-langkah penerapan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan kecakapan atau ketrampilan yang hendak dicapai
setelah demonstrasi
2. Mempertimbangkan penggunaan metode yang tepat dan efektif
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
3. Memilih alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelum
didemonstrasikan supaya tidak gagal saat diadakan demonstrasi.
4. Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan
5. Memperhitungkan waktu yang tersedia
6. Pelaksanaan demonstrasi
7. Membuat perencanaan penilaian terhadap kemajuan peserta
didik.
Langkah-langkah sebagaimana disebutkan di atas akan dapat
mengantarkan peserta didik untuk memperoleh pemahaman dan kecakapan sesuai
dengan tujuan demonstrasi itu sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Setiap metode yang digunakan untuk pembelajar terdapat kelebihan dan
kekurangannya, begitu juga dengan metode demonstrasi. Menurut Djamarah dan
Zain (2010:91), metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan,
sebagai berikut :
1. Kelebihan metode demonstrasi
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit,
sehingga menghindari verbalisme.
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3) Proses pengajaran lebih menarik.
4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencobanya melakukannya sendiri.
2. Kekurangan Metode Demonstrasi
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
Pembelajaran SAINS di Sekolah Dasar
Pengertian SAINS
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris yaitu
natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (Sains). Berhubungan dengan
alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan science artinya ilmu
pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (Sains) atau science dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler (Samatowa, 2006:2), sains
merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan
yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa
kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.
Penerapan Metode Demonstrasi pada Pembelajaran SAINS
Menurut Hasibuan dan Mudjiono (2006:31) dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ada tiga tahap yaitu
pembukaan, inti dan penutup.
1. Kegiatan pembukaan
1) Guru mengkondisikan siswa untuk belajar
2) Guru mengabsen siswa, berdoa dan memotivasi siswa untuk belajar.
3) Guru menyampaikan apersepsi untuk merangsang pengetahuan siswa
sebagai pengantar sebelum masuk ke materi inti.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskan materi.
2. Inti
1) Mulai melakukan demonstrasi sesuai yang telah direncanakan guru.
2) Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal penting dari pelaksanaan
demonstrasi.
3) Berikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, bertanya dan
menyampaikan pendapatnya berdasarkan hasil pengamatan selama
demonstrasi berlangsung.
3. Penutup
1) Guru bersama siswa merangkum materi yang telah selesai di pelajari.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal
yang belum dipahami.
3) Melakukan evaluasi hasil belajar dan proses demonstrasi.
4) Tindak lanjut berupa tugas-tugas sebagai pendalaman materi.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Sukmadinata (2010:60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif
yang berarti peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data
atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Peneliti bermaksud untuk mencermati
masalah tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran sains materi
struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya siswa kelas IV SDN 202/I Kembang
Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting),
menggunakan sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi (Nazir,
2005:174). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro
Sebo Ulu dengan melakukan pengamatan secara langsung mengenai penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran sains materi struktur bagian tumbuhan
dengan fungsinya siswa kelas IV SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro
Sebo Ulu. Selain melakukan observasi langsung, penulis juga melakukan
wawancara terhadap guru kelas IV. Adapun tujuan dilakukannya wawancara
adalah untuk mendapatkan infomasi mengenai penerapan metode demonstrasi
pada pembelajaran sains materi struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya siswa
kelas IV SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu sebagai
pendukung dari hasil observasi yang penulis lakukan. Kemudian penulis juga
menggunakan teknik dokumentasi untuk mendapatkan bukti fisik pelaksanaan
penelitian.
Tahap Persiapan Metode Demonstrasi
Untuk melaksanakan pengajaran sains dengan mengunakan metode
demonstrasi terlebih dahulu melakukan tahap persiapan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru sains pada tanggal 20 Agustus
2016 di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu sebelum guru
memulai tahap pelaksanaan pada metode demonstrasi terlebih dahulu guru
melakukan tahap persiapan seperti merumuskan tujuan yang akan dicapai,
menentukan materi, menentukan waktu, alat dan bahan, dan beliau mengatakan
melakukan uji coba demonstrasi sebelum dilakukan saat pembelajaran. Terlihat
dari RPP yang dibuat guru untuk mengajar di kelasa V mata pelajaran sains pada
materi bagaimana membedakan perubahan tetap dan perubahan sementara pada
benda dengan tujuan siswa dapat membedakan antara perubahan sementara dan
perubahan tetap pada benda, siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan
sementara dan perubahan tetap, siswa dapat menyebutkan contoh benda yang
perubahan sementara dan benda perubahan tetap, sebelum guru merumuskan
tujuan terlebih dahulu menentukan materi apakah cocok pada materi tersebut
menggunakan metode demonstrasi, selain itu guru mengatakan beliau
mempertimbangan alokasi waktu yang tersedia terlebih dahulu apakah cukup
waktu tersebut untuk melakukan demonstrasi dan guru juga mengatakan akan
melakukakan demonstrasi apabila alat yang digunakan mudah didapat dan yakin
tidak membahayakan.
Kegiatan Pembuka Metode Demonstrasi
Dari hasil observasi yang peniliti lakukan pada tanggal 20 Agustus 2016 pada
saat guru hendak melakukan tahap pembukaan, posisi duduk siswa dalam keadaan
yang kurang efektif untuk melakukan proses demonstrasi, sehingga pada saat itu guru
mengatur tempat duduk siswa yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan yaitu mengatur tempat
duduk dengan posisi siswa seperti huruf U.
Setelah selesai mengatur tempat duduk guru mengemukakan tentang tujuan
yang harus dicapai oleh siswa, tujuan yang dikemukakan tersebut adalah siswa dapat
memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya, siswa
dapat menjelaskan pengertian tumbuhan dan menjelaskan bagian dari fungsi
tumbuhan, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian yang terdapat pada tumbuhan,
kemudian guru menjelaskan sedikit tentang tujuan pembelajaran tersebut dengan gaya
bahasa beliau sendiri sehingga siswa bisa mengerti dengan apa yang harus mereka
capai dalam proses pembelajaran tersebut.
Hasil observasi tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan
kepada guru. Berikut hasil wawancara peneliti:
Peneliti : dalam tahap perencanaan, apa saja yang bapak siapkan sebelum
melakukan kegiatan demonstrasi?
Guru : ya, sebelum saya melakukan kegiatan demonstrasi, terlebih
dahulu saya membuat RPP, agar pada saat melakukan kegiatan
tersebut sesuai dengan materi yang akan saya ajarkan kepada
siswa. Peneliti : apakah metode demonstrasi sesuai untuk menyampaikan materi
struktur dan fungsi tumbuhan?
Guru : ya, kalau menurut saya sesuai lah mbak, karena materi yang akan
dijelaskan memerlukan banyak penjelasan yang lebih terperinci
melalui alat peraga.
Peneliti : bagaimana cara ibu dalam mengatasi kendala tersebut?
Guru : biasanya saya mengatur tempat duduk siswa mbak, kemudian kalau
masalah alat peraga, terkadang saya menggunakan yang ada di
sekitar kelas atau lingkungan kelas mbak...
Guru meminta siswa untuk memperhatikan jalannya demonstrasi dengan
meminta siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting selama proses
demonstrasi, dan guru dengan tegas mengatakan akan memeriksa catatan yang
mereka buat dengan maksud mereka bisa tenang memperhatikan jalannya
demonstrasi tanpa ada keributan.
Kegiatan Inti Metode Demonstrasi
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 24 Agustus 2016,
guru memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi. Guru memberi
pertanyaan tentang apa kegunaan akar bagi tumbuhan, kemudian kegunaan batang,
kegunaan daun dan bunga bagi tumbuhan itu sendiri. Masing-masing siswa
memberikan jawaban yang bermacam-macam atas pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Guru menjelaskan sedikit kepada siswa tentang materi struktur bagian
tumbuhan dengan fungsinya, setelah itu guru melakukan demonstrasi dengan alat
yang sudah disediakan sebelum memulai demonstrasi seperti, akar, batang, daun dan
bunga, kemudian guru menjelaskan satu-persatu dari bagian tumbuhan tersebut
seperti akar pada umumnya terletak didalam tanah. Warna akar tidak hijau,
biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar
meruncing pada bagian ujungnya. Bentuk yang runcing memudahkan akar
menembus tanah. Akar terdiri dari beberapa bagian, antara lain rambut akar dan
tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke
tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah. Akar
berfungsi untuk menyerap air dan zat hara, memperkokoh tumbuhan serta menjadi
alat pernapasan, kemudian batang merupakan bagian tumbuhan yang amat
penting. Batang diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Batang tumbuhan
digolongkan menjadi tiga jenis yaitu batang basah, batang berkayu, batang
rumput. Batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, batang berkayu
memiliki kambium, kambium adalah bagian yang didalam batang yang hanya
dimiliki tumbuhan batang berkayu dan sedangkan tumbuhan batang rumput
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering berongga. Batang sendiri berfungsi
sebagai penopang, penyimpan cadangan makanan pada tumbuhan. Daun
merupakan bagian tumbuhan yang hanya tumbuh dari batang. Daun biasanya
berbentuk tipis melebar dan berwarna hijau. Warna hijau disebabkan adanya
krolofil, yaitu zat hijau daun. Ada daun hijau muda dan tua daun memiliki bagian-
bagian berupa pelepah, tangkai, dan helai daun. Daun ini berfungsi sebagai
sebagai tempat pemasakan makan dan alat pernapasan tumbuhan. Dan terakhir
adalah bunga yang tersusun atas beberapa bagian, bunga lengkap memiliki lima
bagian, yaitu tangkai dasar bunga, kelopak , mahkota, benang sari dan putik.
Tangkai bunga menghubungkan bunga dengan batang. Pangkal tangkai yang
membesar merupakan dasar bunga, saat bunga mekar, mahkota bunga dibungkus
oleh kelopak bunga. Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga. Didalam
mahkota bunga terdapat bagian bunga yang bentuknya seperti benang yang
disebut benang sari. Fungsi bunga yaitu sebagai hiasan tumbuhan dan tempat
berlangsungnya pengembangbiakan tumbuhan. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara yang peneliti lakukan kepada guru. Berikut hasil wawancara peneliti :
Peneliti : dalam tahap persiapan, apa saja yang harus di perhatikan
sebelum melakukan kegiatan demonstrasi?
Guru : sebelum saya memulai tahap pelaksanaan pada metode
demonstrasi terlebih dahulu saya melakukan tahap persiapan seperti
merumuskan tujuan yang akan dicapai, menentukan materi,
menentukan waktu, alat dan bahan, setelah itu baru saya melakukan
uji coba demonstrasi sebelum dilakukan saat pembelajaran.
Peneliti : apa saja kendala yang sering bapak alami dalam melaksanakan
kegiatan demonstrasi?
Guru : kalau masalah kendala itu macam-macam mbak, bisa jadi
keterbatasan biaya,, terus mengontrol anak-anak, kemudian
menyiapkan alat peraga nya.. itu saja sih mbak..
Sebagian siswa menjawab bisa, sebagian lagi tidak bisa dengan
mengemukakan alasan mereka masing-masing dan ada juga yang diam, kemudian
guru menjelaskan kepada siswa bahwa tumbuhan memiliki berbagai bagian dan
fungsinya masing-masing, seperti akar, batang, daun dan bunga.
Kegiatan Mengakhiri Metode Demonstrasi
Pada saat mengakhiri metode demonstrasi guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkan tentang hasil proses demonstrasi yang dilakukan, yaitu struktur
bagian tumbuhan dengan fungsinya. Pertanyaan yang ditanyakan guru di awal
kegitan tadi ditanyakan kembali di akhir kegiatan dengan pertanyaan yaitu apakah
bunga bisa hidup jika tidak memiliki akar, hampir seluruh siswa menjawab tidak bisa
karena itu adalah bagian dari tumbuhan yang sangat penting. melihat keadaan
tertersebut, proses demonstrasi yang dilakukan guru sudah cukup berhasil untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Kemudian pada tahap evaluasi guru memberikan
beberapa pertanyaan essay yang harus dijawab oleh siswa dan hasilnya jawabannya
mendapatkan nilai dari guru.
Pembahasan
Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada
beberapa digunakan langkah-langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh
guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu
diikuti oleh peserta didik dan diakhiri dengan evaluasi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa proses penerapakan metode
demonstrasi pada pembelajaran sains di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan
Maro Sebo Ulu terlaksana baik, hal ini terlihat dari adanya proses tahapan-tahapan
dalam melakukan metode demonstrasi, kesesuaian materi sains dengan
penggunaan metode demonstrasi. Walaupun tidak dapat dihindari adanya
beberapa hal dan kendala yang dihadapi harus diperhatikan dan dipertimbangkan
guru dalam penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran sains, untuk
selanjutnya pembelajaran mendapatkan hasil yang optimal.
Seperti yang telah di ungkapkan Hasibuan dan Mudjiono (2006:31) dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ada
tiga tahap yaitu pembukaan, inti dan penutup.
Tahap Persiapan Demonstrasi Untuk melaksanakan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran
sains guru terlebih dahulu melakukan tahap persiapan.
Di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu sebelum guru
memulai tahap pelaksaan pada metode demonstrasi terlebih dahulu guru
melakukan tahap persiapan seperti merumuskan tujuan yang akan dicapai,
menentukan materi, menentukan waktu, alat dan bahan, dan melakukan uji coba
demonstrasi sebelum dilakukan saat pembelajaran. Jadi, dalam tahap persiapan
penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran sains terlaksana baik.
Langkah Pembuka Demonstrasi
Pada langkah pembukaan demonstrasi yang harus dilakukan oleh guru
adalah mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, mengemukakan tujuan
apa yang harus dicapai oleh siswa, mengemukakan tugas-tugas apa yang harus
dilakukan oleh siswa, di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu
guru melaksanakan langkah pembukaan demonstrasi sudah terlaksana sangat baik
terlihat dari guru mengatur tempat duduk siswa seperti huruf U, menyampaikan
tujuan, dan menugaskan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting pada saat
proses demonstrasi berlangsung.
Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
Berdasarkan penyajian data di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan Maro
Sebo Ulu guru memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi struktur dan fungsi tumbuhan,
guru melakukan demonstrasi terlaksana dengan baik terlihat dari kegiatan akhir
demonstrasi sebagian besar siswa mengerti dengan apa yang di demonstrasikan
guru, saat diajukan pertanyaan hanya sebagian kecil yang kelihatan bingung.
Langkah Mengakhiri Metode Demonstrasi
Pada saat mengakhiri metode demonstrasi guru hanya menyimpulkan,
yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi dan guru memberikan
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap terhadap proses pembelajaran. Walaupun ada sebagian siswa yang
kelihatan bingung pada saat guru mengajukan pertanyataan, tapi guru pada akhir
pembelajaran memberi soal evaluasi kepada siswa dengan maksud ingin
mengetahui pencapaian hasil pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa
penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran sains di SDN 202/I Kembang
Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu sudah terlaksana dengan baik, terbukti dengan
adanya langkah-langkah kegiatan demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik
oleh guru, seperti kegiatan pembukaan yaitu mempersiapkan dan mengkondisikan
siswa untuk belajar, mengabsen, berdoa dan memotivasi siswa, menyampaikan
tujuan dan materi pembelajaran, sampai pada kegiatan evaluasi., kemudian
kegiatan inti yaitu melakukan demonstrasi sesuai yang telah direncanakan guru
dan kegiatan penutup yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dipahami pada saat demonstrasi berlangsung.
Saran
Saran yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Guru
Dengan penelitian ini disarankan untuk mengembangkan kemampuan guru
dalam menanamkan dan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran sains agar pemahaman siswa lebih meningkat.
2. Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dalam meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar di SDN 202/I Kembang Seri Kecamatan
Maro Sebo Ulu agar bisa menggunakan metode demonstrasi pada
pembelajaran sains khususnya, sehingga pemahaman siswa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asra dan sumiati. (2007). Metode Pembelajaran Pendekatan Individual.
Bandung: Rancaekek Kencana.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Ali, Mohammad, (2010), Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,
Jakarta: Edisi keenam, Media Grafika
Burhanuddin dan Esa Nur wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Daryanto. (2005). Evaluasi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah B, S dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Jakarta: Depdiknas.
Hasibuan & Mujiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moh. Nazir. Ph.D. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Moleong. (2002). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka
Roestiyah, (2008). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta
____________. (2011). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
_______. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Jakarta: Rosdakarya.
_________________________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Sudjana, Nana. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar, Sinar Baru Bandung
Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
Sulistyorini, Sri. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan
Penerapannya dalam KSTP. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suryosubroto. (1990). Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
William Crain. (2007). Teori Perkembangan Konsep Dan Aplikasi. Alih Bahasa:
Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN
SAINS MATERI STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN DENGAN
FUNGSINYA SISWA KELAS IV SDN 202/I KEMBANG SERI
KECAMATAN MARO SEBO ULU
DESWITA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRACT
A demonstration method is a method of presenting lesson material by
using and displaying to students about a particular process, situation or object,
whether actual or merely an imitation, often accompanied by an oral explanation.
With the method of demonstration of the process of acceptance of students to the
lessons will be more memorable in depth, thus forming a good and perfect
understanding. Students can also observe and pay attention to what is shown
during the learning course, so that students better understand the learning well.
This study aims to describe the application of demonstration methods on
the learning of materials science of plant structure structure with the function of
fourth grade students of SDN 202 / I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu.
This research is a qualitative research. Informant of this research is teacher of
class IV. Data collection techniques used are observation, interview, and
documentation. Data analysis uses data reduction measures, data displays, and
conclusions.
Based on observations made in class IV SDN 202 / I Kembang Seri
District Maro Sebo Ulu, demonstration method is very appropriate for science
learning. Teachers and students have been able to perform the stages of
implementation of learning by using the method of demonstration, so that the
learning process goes well. Interaction between teacher and student, student with
student look good. In addition students can interact and really understand the
material. But in the learning process there are some obstacles experienced by the
teacher. such as the limited source of learning, learning tools, learning media,
situations that are often not easily regulated and limited time.
Based on the result of the research, it can be concluded that the
implementation of demonstration method on science learning in SDN 202 / I
Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu has been done well enough, proved by
some of the steps of demonstration activities have been implemented well by
teachers, such as preparing and conditioning students to study, to attend, to pray
and to motivate students, to communicate objectives and learning materials, to
evaluation activities.
Keywords: Demonstration Method, Science
PRELIMINARY
In optimizing the quality of process and learning outcomes in primary
schools relevant to the learning needs of students in primary schools, teachers will
need to be more creative and innovative so that the learning process develops, so
that learning can develop learning activities should be designed in such a way that
students can be mentally involved and physical interaction that occurs in learning
both between students and students, as well as teachers with students in gaining
experience learning.
As a teacher in a primary school who teaches all subjects in the same time
and class, the teacher must be clever in anticipating students, because in this way
the teacher can optimize his efforts to make students understand and apply the
knowledge gained in daily life, will but in the effort of the teacher to anticipate the
students studying in elementary school, the teacher will be faced with a condition
which becomes a heavy challenge for the teacher, the study of science in view of
as difficult subject and less desirable by the child so it is not surprising many
students who are not interested to learn science.
A demonstration method is a method of presenting lesson material by
using and displaying to students about a particular process, situation or object,
whether actual or merely an imitation, often accompanied by an oral explanation.
Student-centered demonstration learning methods have a very important process
in the learning process. So the learning process will be fun, creative and not
boring. The use of demonstration methods in learning can help students to learn,
understand and find information that can be taught step by step so that with
adequate management will encourage students to do more vigorous learning
activities to improve learning outcomes. With the method of demonstration of the
process of acceptance of students to the lessons will be more memorable in depth,
thus forming a good and perfect understanding. Students can also observe and pay
attention to what is shown during the learning course, so that students better
understand the learning well.
Results of observations when teachers provide science lessons at SDN 202
/ I Kembang Seri District Maro Sebo Ulu, teachers have used the method of
demonstration. This is done to attract students' attention so that students do not
chat with their co-workers at the time of learning. Attempts to overcome this
required learning methods that can make students interested and quickly
understand the lesson. One method that can attract students and students quickly
receive an impression in the lesson is a demonstration method.
Based on the above description, the researcher proposed a title
"Application of Demonstration Method on Learning Science Material structure of
plant parts with the function of fourth grade students of SDN 202 / I Kembang
Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu".
LITERATURE REVIEW
Learning and Learning
Understanding Learning
Studying in Big Indonesian Dictionary means trying to gain intelligence or
knowledge. This definition has the understanding that learning is an activity to
achieve intelligence or knowledge. Attempt to achieve intelligence or knowledge
is a human effort to gain knowledge or intelligence that has not been owned
before.
Morgan et al. (In Baharuddin and Esa Nur W, 2010: 14) states that
learning is "a relatively fixed behavioral change and occurs as a result of practice
or experience". According to Whittaker (Aunurrahman, 2010: 35), learning is "a
process whereby behavior is generated or changed through practice or
experience".
In line with the above opinion, Burton (Aunurrahman, 2010: 35)
formulates the notion of learning as "behavioral change in individual self thanks
to the interaction between individuals with individuals and individuals with the
environment, so they are able to interact with their environment. Slameto (2003:
2) states that learning is "a process of business that a person undertakes to acquire
a whole new behavioral change, as a result of his own experience in interaction
with his environment".
Crow and Crow (Syaodih S, 2004: 155) states that "learning is the
acquisition of new habits, knowledge and attitudes". Hilgard (in Syaodih S, 2004:
156) states that learning is "a process in which a behavior arises or changes
because of a response to a situation". According Syah (2011: 87) states that
learning is "activities that proceed and is a very fundamental element in the
implementation of each type and level of education".
Based on the above opinion it can be concluded that learning is an activity
in every type and level of education where behavioral changes arise due to the
exercise and experience. Therefore, it is hoped that by learning can bring change
for the perpetrator both knowledge, attitude, and skill. The change can also help
someone to adjust to his environment.
Understanding of Learning
Learning is the process of interaction of learners with educators and
learning resources in a learning environment. Learning is an aid given by
educators in order to occur the process of acquiring knowledge and knowledge,
mastery of skills and character, and the formation of attitudes and beliefs in
learners. In other words, learning is a process to help learners to learn well. The
learning process is experienced throughout the life of a human being and can be
applied anywhere and anytime. Learning has a similar understanding to teaching,
although it has different connotations.
Learning is the empowerment of potential learners into competence. This
empowerment activity can not work without anyone helping. According to
Dimyati and Mudjiono (Sagala, 2011: 62) learning is a programmable teacher
activity in instructional design, to make learning active, emphasizing the provision
of learning resources.
It can be concluded that learning is a conscious effort of the teacher to
make the students learn, that is the happening of the behavior change in the
student self learning, where the change is with the acquisition of new capability
which is valid in a relatively long time and because of the effort.
Learning component
Interaction is the main characteristic of learning activities, whether
between the learners and their learning environment, whether teachers, friends,
tutors, learning media, or other learning resources. Another feature of learning is
related to the learning components. According Sumiati and Asra (2009: 3) classify
the components of learning in three main categories, namely: teachers, content or
learning materials, and students. The interaction between the three main
components involves learning methods, learning media, and the arrangement of
learning environments, thus creating learning situations that allow for the creation
of pre-planned objectives.
Learning objectives
The purpose of learning is basically a hope, namely what is expected of
students as a result of learning. Robert F. Meager (Sumiati and Asra, 2009: 10)
provides clearer limits on learning objectives, ie, the intentions communicated
through reinforcement that describe the expected changes of students.
According to Daryanto (2005: 58) the purpose of learning is an objective
that describes the knowledge, abilities, skills, and attitudes that students must have
as a result of learning outcomes expressed in the form of behavior that can be
observed and measured. According Suryosubroto (1990: 23) asserted that the
purpose of learning is a detailed formulation of what should be mastered by
students after he passed the relevant learning activities successfully. The purpose
of learning does need to be formulated clearly, because the formulation of clear
objectives can be used as a benchmark of success of the learning process itself.
From the above explanation can be concluded that the formulation of
learning objectives should be based on competence standards and basic
competencies, sera indicators that have been determined. The learning objectives
must also be formulated in full so as not to cause various interpretations. A
learning objective must also meet the following requirements:
1. Specific, meaning does not contain interpretation (does not result in various
interpretations)
2. Operational, meaning it contains a measurable behavior to facilitate the
preparation of evaluation tools.
Based on the above description can be concluded that the purpose of
learning is the detailed formulation of what should be mastered by students as a
result of learning outcomes expressed in the form of behavior that can be
observed and measured. The formulation of this learning objective should be
adjusted to the standard of competence, basic competence, and indicators of
student achievement. In addition, the learning objectives formulated should also
be specific and operational in order to be used as a benchmark for the success of
the learning process
Learning Factors
According to Slameto (2003: 54-60) states that the factors that affect the
smoothness of learning in the classroom are:
1. Internal factors
1) Physical factors (including health and disability)
2) Psychological factors (including intelligence, interest, talent, motive,
maturity and readiness).
3) Factors of fatigue (including physical weakness and spiritual fatigue).
2. External factors
1) Family factors (including how to educate parents, relationships
between family members, home atmosphere, family economic
conditions and understanding of parents).
2) School factors (including teaching methods, curriculum, teacher
relation with student, student relation with student, school discipline,
lesson tool, school time, lesson standard above size, building
condition, learning method and home task).
3) Community factors (including student activities in the community,
social friends and life forms in the community.
Demonstration Method
Understanding Demonstration Method
A teaching and learning activity will not be able to achieve the expected
goals without any method of good teaching. For that required a method for the
expected goal can be realized. Often the expected results in teaching and learning
activities are not maximal, due to ineffective methods used in learning. So choose
the right method, effective and absolutely efesien to be taken seriously.
According to Sudjana (2010: 83) suggests the method of demonstration is
"a method of teaching shows how the course of a process of something
happening". Therefore the method of demonstration is a very effective teaching
method, because it helps the learners to seek answers to their own business based
on the facts seen.
Based on the above description and definition, it is understood that the
method demonstration is where a teacher or learners demonstrate directly a thing
that is then followed by learners so that knowledge or skills that are demonstrated
more meaningful in the memory of each learner.
Purpose and Function of Demonstration Method
The main purpose of the use of demonstration methods according to
Roestiyah (2008: 83) is "to clarify the notion of concept, and show (imitate) how
to do something or the process of something happening". From the point of view
the purpose of its use can be said that the method of demonstration is not a
method that can be implemented in teaching and learning process independently.
In view of this fact, this method of demonstration is appropriate when it aims to:
1) Provide certain skills,
2) The explanation for the use of language is more limited,
3) Avoiding verbalism, helping learners to understand clearly, the way a
process with attention because it is more interesting.
By looking at the description above that the method of demonstration aims
to provide an overview or show a process of occurrence of an event in accordance
with teaching materials so that learners easily to understand it.
Steps for Implementation of Demonstration Methods
To implement a good or effective demonstration method, there are several
used steps that teachers should understand and use, which consists of planning,
testing and execution by the teacher and then followed by the learner and ending
with the evaluation.
According to Ali (2010: 85-86) the steps of applying the demonstration
method are as follows:
1. Formulate the skills or skills to be achieved after the demonstration
2. Consider the use of appropriate and effective methods to achieve the
objectives formulated.
3. Selecting a tool that is easy to get, and try it before it is demonstrated not
to fail during a demonstration.
4. Establish the steps to be implemented
5. Take into account the time available
6. Implementation of the demonstration
7. Make a planning assessment of the progress of learners.
The steps mentioned above will be able to deliver the learners to gain
understanding and competence according to the purpose of the demonstration
itself.
Pros and Cons of Demonstration Method
Every method used for learners has its advantages and disadvantages, as
well as demonstration methods. According to Djamarah and Zain (2010: 91),
demonstration methods have advantages and disadvantages, as follows:
1. Excess demonstration method
1) Can make teaching clearer and more concrete, thus avoiding
verbalism.
2) Students more easily understand what is learned.
3) The teaching process is more interesting.
4) Students are stimulated to actively observe, adjust between theory and
reality, and try it out on their own.
2. Disadvantages of Demonstration Methods
1) This method requires special teacher skills, because without it being
supported, the implementation of the demonstration will be ineffective.
2) Facilities such as equipment, premises, and reasonable costs are not
always available properly.
3) Demonstrations require careful preparation and planning in addition to
requiring long periods of time, which may be forced to take time or
other lessons.
SCIENCE LEARNING in Primary School
Understanding SCIENCE
Natural science is a translation of English words that is natural science,
meaning natural science (Science). Related to nature or related to nature, while
science means science. So science (science) or science can be called the science of
nature. Science that studies the events that occur in nature.
This is as revealed by Powler (Samatowa, 2006: 2), science is a science
that relates to the phenomena of nature and the systematic properties are arranged
regularly, generally in the form of a collection of observations and experiments.
Application of Demonstration Method on SCIENCE Learning
According to Hasibuan and Mudjiono (2006: 31) in the implementation of
learning activities using demonstration methods there are three stages of opening,
core and cover.
1. The opening activity
1) The teacher conditions the students to learn
2) The teacher accepts students, prays and motivates students to learn.
3) The teacher conveys apperception to stimulate students' knowledge as
an introduction before going into the core material.
4) Delivering learning objectives and writing materials.
2. The core
1) Start the demonstration as planned by the teacher.
2) Focusing students' attention on key points of the demonstration.
3) Provide an opportunity for students to think critically, ask questions
and express their opinions based on observations during the
demonstration.
3. Closing
1) The teacher with the students summarizes the finished material in the
study.
2) Provide an opportunity for students to ask questions about things that
have not been understood.
3) Evaluate learning outcomes and demonstration processes.
4) Follow-up in the form of tasks as a material deepening.
RESEARCH METHODS
The approach used in this study is a qualitative approach. Sukmadinata
(2010: 60) states that qualitative research is a study aimed at describing and
analyzing the phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions,
thoughts of individuals and groups. Qualitative research is inductive, meaning the
researcher lets problems arise from the data or is left open for interpretation. The
researcher intends to examine the problem about the implementation of
demonstration method on the learning of materials science of plant structure
structure with the function of grade 4 students of SDN 202 / I Kembang Seri
Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Data collection technique
Data collection can be done on natural condition, using primary and
secondary data source, data collection technique can be done by interview,
observation and documentation technique (Nazir, 2005: 174). Data collection
techniques in this study are observation, interview, and documentation.
RESEARCH RESULT AND DISCUSSION
Research result
This research was carried out in SDN 202 / I Kembang Seri Subdistrict
Maro Sebo Ulu by doing direct observation about the implementation of
demonstration method on the learning of material science of plant structure
structure with the function of fourth grade students of SDN 202 / I Kembang Seri
Kecamatan Maro Sebo Ulu. In addition to direct observation, the authors also
conducted interviews on grade IV teachers. The purpose of the interview is to get
information about the implementation of demonstration methods on learning the
material science of plant structure structure with the function of fourth grade
students SDN 202 / I Kembang Seri District Maro Sebo Ulu as a supporter of the
observations that the author did. Then the author also uses documentation
techniques to obtain physical evidence of research implementation.
Preparation Phase Demonstration Method
To implement the teaching of science by using the method of
demonstration first do the preparation phase.
Based on the results of interviews with science teachers on 20th August
2016 at SDN 202 / I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu before the teacher
starts the implementation phase on the demonstration method the teacher first
performs the preparation stage such as formulating the objectives to be achieved,
determining the material, determining the time, and materials, and he said to
conduct demonstration trials before they were done during the lesson. Seen from
the RPP the teacher made to teach in the scope V of science subjects on the
material how to distinguish permanent changes and temporary changes in objects
with the aim of the students can distinguish between temporary change and fixed
change in objects, students can explain the meaning of temporary change and
change fixed, can mention examples of objects where temporary changes and
fixed change objects, before the teacher formulates the objectives first determine
whether the material fits on the material using demonstration methods, in addition
the teacher said he considered the allocation of time available first whether
enough time to do the demonstration and teacher also said it would conduct
demonstrations if the tools used were easy to obtain and sure did not endanger.
Demonstration Method Opening Activity
From the results of the observations that the researchers did on 20 August
2016 when the teacher was about to perform the opening stage, the student sitting
position was in a less effective state to conduct the demonstration process, so at
that time the teacher arranged the student seat allowing all students to notice
clearly what which was demonstrated by arranging seats with students' positions
such as U.
After completion of arranging the seat of teacher expressed about the
objectives to be achieved by the students, the stated objective is that students can
understand the relationship between the structure of the plant part with its
function, the student can explain the meaning of plants and explain part of the
function of the plant, the students can mention the parts in the plant, then the
teacher explains a little about the purpose of learning with his own language style
so that students can understand what they should achieve in the learning process.
The results of observations are in accordance with the results of interviews that
researchers do to teachers. The following interview results of researchers:
Researcher: in the planning stage, what are you preparing for before the
demonstration?
Teacher: yes, before I do the demonstration activities, first I make the lesson plan,
so that when doing the activity in accordance with the material I will teach to the
students.
Researchers: is the demonstration method appropriate for conveying material
structure and function of plants?
Teacher: yes, if I think it is appropriate, because the material to be explained
requires much more detailed explanation through props.
Researchers: how is the mother in overcoming these obstacles?
Teacher: I usually arrange student seats, then if the props problem, sometimes I
use the one around the class or the classroom environment mbak ...
The teacher asks the students to observe the demonstration by asking
students to take notes of things that are considered important during the
demonstration process, and the teacher firmly says they will check the notes they
made with the intention that they can calmly observe the demonstration without
any fuss.
Core Activities Demonstration Method
From the results of the observations that researchers conducted on August
24, 2016, teachers initiated demonstrations with activities that stimulated students
to think, for example through puzzling questions that encouraged students to be
interested in watching demonstrations. The teacher asks the question of what the
roots are for the plants, then the usefulness of the stems, the usefulness of leaves
and flowers for the plant itself. Each student provides various answers to the
questions given by the teacher. Teacher explains a little to the students about the
material structure of the plant part with its function, after which the teacher
demonstrate with the tools that have been provided before starting a
demonstration such as, roots, stems, leaves and flowers, then the teacher explains
one by one from the plant part as root in general lies in the ground. Root color is
not green, usually whitish or yellowish. The root shapes are mostly tapered at the
edges. A pointy shape makes it easy to root through the ground. Root consists of
several parts, including root hair and a root hood. Root hair is the entrance of
water and nutrients from soil to plants. The root cap serves to protect the roots
when it penetrates the soil. Root serves to absorb water and nutrients, strengthen
the plant and become a respirator, then the stem is part of a very important plant.
Stems are likened to plant body axes. Plant stems are classified into three types:
wet stems, woody stems, grass stems. The wet stems have soft, watery stems, the
woody stems have cambium, the cambium is the inside part of the stem that only
the woody stems have and where the grass stems have real and often hollow
sections. Trunk itself serves as a support, storage of food in plants. Leaves are
parts of plants that only grow from the stem. Leaves are usually thin and wide
green. The green color is due to the presence of chlorofil, a green leaf substance.
There are light green leaves and old leaves have parts in the form of midrib, stem,
and leaf blade. This leaf serves as a place to cook food and breathing apparatus
plants. And last is the flower arranged in several parts, the complete flower has
five parts, namely the base petals of flowers, petals, crowns, stamens and pistils.
Flower stalk connecting flowers with stems. The base of the enlarged stem is the
base of the flower, when the flowers bloom, the flower crown is wrapped by
flower petals. Crown flower is a flower jewelry. Inside the crown of flowers there
are parts of flowers that form like a thread called stamens. The function of the
flower is as a decoration of plants and the place of the proliferation of plants. This
is in accordance with the results of interviews that researchers do to teachers. The
following interview results of researchers:
Researchers: in the preparation stage, what should be observed before conducting
demonstration activities?
Teacher: before I start the implementation phase on the demonstration method
first I do the preparation stage such as formulating the objectives to be achieved,
determining the material, determining the time, the tools and materials, after that I
just do the demonstration test before done during the learning.
Researchers: what are some of the obstacles that are often experienced by people
in carrying out demonstration activities?
Teacher: if the problem is the constraints mbak variety, it could be the limitation
of the cost ,, keep control of the children, then prepare the props .. that's it ..
Some of the students said they could, some could not say their own
reasons and some were silent, then the teacher explained to the students that the
plants had their various parts and functions, such as roots, stems, leaves and
flowers.
Activity Ends Demonstration Method
At the end of the demonstration method teachers and students together
concluded about the results of the demonstration process undertaken, ie the
structure of the plant part with its function. The question the teacher asked at the
beginning of the activity was asked again at the end of the activity with the
question of whether the flower can live if it has no roots, almost all the students
answered can not because it is part of a very important plant. looking at the
situation, the demonstration process done by the teacher has been quite successful
to achieve the desired goal. Then at the evaluation stage the teacher gives some
essay questions that must be answered by the students and the result of the
answers get the value from the teacher.
Discussion
To implement a good or effective demonstration method, there are several
used steps that teachers should understand and use, which consists of planning,
testing and execution by the teacher and then followed by the learner and ending
with the evaluation.
In general it can be said that the process of applying the method of
demonstration on science learning in SDN 202 / I Kembang Seri District Maro
Sebo Ulu performed well, it can be seen from the process of stages in performing
the demonstration method, the suitability of science materials with use of
demonstration methods. Although it is inevitable that some things and obstacles
faced must be considered and considered by teachers in the application of
demonstration methods in science learning, for the next learning to get optimal
results.
As has been stated Hasibuan and Mudjiono (2006: 31) in the
implementation of learning activities using demonstration method there are three
stages of opening, core and closing.
Preparation Phase Demonstration
To implement the implementation of demonstration method on science
learning the teacher first do the preparation phase.
At SDN 202 / I Kembang Seri Kecamatan Maro Sebo Ulu before the
teacher starts the stage of implementation on the demonstration method the
teacher first performs the preparatory phase such as formulating the objectives to
be achieved, determining the material, determining the time, tools and materials,
and conducting the demonstration test before it is done learning. So, in the
preparation stage of the implementation of demonstration methods on science
learning is done well.
Demonstration Opening Step
In the opening step of the demonstration to be done by the teacher is to
arrange a seat that allows all students to clearly observe what is being
demonstrated, to express what goals should be achieved by students, to suggest
what tasks should be done by students, in SDN 202 / I Kembang Seri Kecamatan
Maro Sebo Ulu teachers perform demonstration steps have been done very well
seen from the teacher arranging student seats like the letter U, convey the purpose,
and assign students to record things that are important at the time of the
demonstration process.
Implementation Step Demonstration
Based on the presentation of data at SDN 202 / I Kembang Seri
Kecamatan Maro Sebo Ulu, teachers begin demonstrations with activities that
stimulate students to think, for example through puzzling questions that encourage
students to be interested in watching demonstrations. The teacher explains to the
students about the material structure and function of the plant, the teacher
performs a well-executed demonstration of the final demonstration activity most
students understand with what the teacher demonstrated, when asked a question
only a small part that looks confused.
Step to End Demonstration Method
At the end of the demonstration method the teacher concludes only, that
the teacher together with the students concludes the demonstration result and the
teacher asks the students to know how far students understand about the learning
process. Although there are some students who seem confused when the teacher
asks questions, but the teacher at the end of the learning gives evaluation
questions to the students with the intent to know the achievement of learning
outcomes.
CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS
Conclusion
Based on the results of research and discussion, it is concluded that the
implementation of demonstration method on science learning in SDN 202 / I
Kembang Seri Subdistrict Maro Sebo Ulu has been done well, as evidenced by the
steps of demonstration activities have been implemented well by teachers,
preparing and conditioning the students to learn, attend, pray and motivate the
students, deliver the objectives and learning materials, to the evaluation activities,
then the core activities of doing the demonstration as planned by the teacher and
the closing activities that is giving the students the opportunity to ask questions
things that were not understood at the time of the demonstration.
Suggestion
The advice given is as follows:
1. Master
With this research it is advisable to develop the ability of teachers
to instill and use demonstration methods in science learning to improve
students' understanding.
2. School
As input for determining the policy in improving the quality of
teaching and learning process at SDN 202 / I Kembang Seri Kecamatan
Maro Sebo Ulu in order to use demonstration method in science learning
especially, so that students' understanding increase.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asra dan sumiati. (2007). Metode Pembelajaran Pendekatan Individual.
Bandung: Rancaekek Kencana.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Ali, Mohammad, (2010), Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,
Jakarta: Edisi keenam, Media Grafika
Burhanuddin dan Esa Nur wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Daryanto. (2005). Evaluasi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah B, S dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Jakarta: Depdiknas.
Hasibuan & Mujiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moh. Nazir. Ph.D. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Moleong. (2002). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka
Roestiyah, (2008). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta
____________. (2011). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
_______. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Jakarta: Rosdakarya.
_________________________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Sudjana, Nana. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar, Sinar Baru Bandung
Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
Sulistyorini, Sri. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan
Penerapannya dalam KSTP. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suryosubroto. (1990). Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
William Crain. (2007). Teori Perkembangan Konsep Dan Aplikasi. Alih Bahasa:
Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.