penerapan metode market basket analysis swalayan mirota pasaraya melalui analisis penawaran member...

15
PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD Yuliana Rachmawaty (10522154), Sandiningtyas Prasanthi (10522166) Pratikum Analisa Keputusan dan Data Mining Teknik Industri FTI UII ABSTRACT Business competition is getting tougher in Yogyakarta area in particular is expected that the company engaged in the one-stop shopping store business, such as Mirota Pasaraya Jakal Km 6.1 can perform a new innovation by doing some proper marketing communication strategies in conveying information through a variety of strategies to increase sales in the consumer interest. By using market basket analysis, research methods of data mining, it is known how the marketing communications strategy PT. Mirota Pasaraya Jakal Km 6.1 on the analysis of member card. With a member card, which offers many offered by the one-stop shopping store that would be beneficial to the owner of the card member. Member card as a promotional move into one of the factors necessary for successful marketing and communication strategies implemented a one-stop shopping store in developing and maintaining the business with a variety of other one-stop shopping stores are very widely spread in the Yogyakarta area. As a purpose from this research is for know consumer characteristic building on consumer behavior on buying habits. Keyword: Market basket Analysis, one-stop shopping store, member card PENDAHULUAN Keistimewaan pasar swalayan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan belanja konsumen dalam satu tempat (one-stop shopping store), menyebabkan keberadaan pasar swalayan semakin dibutuhkan oleh masyarakat terutama di daerah perkotaan yang semakin lama semakin sibuk dan menginginkan waktu berbelanja yang singkat. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, pasar swalayan (one-stop shopping store) merupakan salah satu bentuk usaha retail dalam bidang pengadaan produk yang dibutuhkan ataupun diinginkan konsumen. Melihat kondisi tersebut para pengusaha retail perlu melakukan upaya agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan pengusaha retail lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mempelajari pola perilaku konsumen. Pola tersebut dapat diketahui dengan memanfaatkan data transaksi yang kemudian diolah untuk mendapatkan pola dari barang yang sering dibeli secara bersamaan. Pada aspek perilaku konsumen yang kini menjadi fokus perhatian setiap pasar swayalan dapat menjadi pertimbangan penting yang potensial. Aspek tersebut berperan sebagai langkah awal dalam menyusun strategi perusahaan sehingga para pelaku bisnis dapat merencanakan dan melaksanakan dengan berbagai aspek lainnya dalam bersaing dengan pasar swayalan lainnya salah satunya yaitu dengan cara penawaran member card. Dengan memperhatikan pola perilaku konsumen yang heterogen pihak pelaku bisnis akan mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, menentukan harga pada produk yang ditawarkan bagi setiap target pasar, dll. Sebagaimana yang kita ketahui, di Yogyakarta banyak sekali usaha retail (swalayan) yang dengan strategi perusahaannya masing masing untuk menarik minat konsumen. Dikarenakan banyaknya usaha retail tersebut, muncul permasalahan ketika swalayan tersebut letaknya berdekatan dengan swalayan lain. Salah satu contohnya yaitu Mirota Pasaraya dengan Superindo yang letaknya bersampingan yaitu di Jalan Kaliurang KM 6,1 yang dimana kedua swalayan tersebut merupakan swalayan besar yang masing-masing mempunyai pelanggan yang banyak juga. Dan kami memutuskan untuk melakukan penelitian pada swalayan Mirota Pasaraya. Permasalahan tersebut menjadi sangat penting bagi pihak Mirota

Upload: yuliana-rachmawaty

Post on 31-Oct-2015

667 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS

SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS

PENAWARAN MEMBER CARD

Yuliana Rachmawaty (10522154), Sandiningtyas Prasanthi (10522166)

Pratikum Analisa Keputusan dan Data Mining Teknik Industri FTI UII

ABSTRACT

Business competition is getting tougher in Yogyakarta area in particular is expected that the company engaged

in the one-stop shopping store business, such as Mirota Pasaraya Jakal Km 6.1 can perform a new innovation

by doing some proper marketing communication strategies in conveying information through a variety of

strategies to increase sales in the consumer interest. By using market basket analysis, research methods of data

mining, it is known how the marketing communications strategy PT. Mirota Pasaraya Jakal Km 6.1 on the

analysis of member card. With a member card, which offers many offered by the one-stop shopping store that

would be beneficial to the owner of the card member. Member card as a promotional move into one of the

factors necessary for successful marketing and communication strategies implemented a one-stop shopping

store in developing and maintaining the business with a variety of other one-stop shopping stores are very

widely spread in the Yogyakarta area. As a purpose from this research is for know consumer characteristic

building on consumer behavior on buying habits.

Keyword: Market basket Analysis, one-stop shopping store, member card

PENDAHULUAN

Keistimewaan pasar swalayan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan belanja konsumen

dalam satu tempat (one-stop shopping store), menyebabkan keberadaan pasar swalayan

semakin dibutuhkan oleh masyarakat terutama di daerah perkotaan yang semakin lama

semakin sibuk dan menginginkan waktu berbelanja yang singkat. Seiring dengan pesatnya

perkembangan bisnis, pasar swalayan (one-stop shopping store) merupakan salah satu bentuk

usaha retail dalam bidang pengadaan produk yang dibutuhkan ataupun diinginkan konsumen.

Melihat kondisi tersebut para pengusaha retail perlu melakukan upaya agar tetap bisa

bertahan dan bersaing dengan pengusaha retail lainnya. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan mempelajari pola perilaku konsumen. Pola tersebut dapat diketahui

dengan memanfaatkan data transaksi yang kemudian diolah untuk mendapatkan pola dari

barang yang sering dibeli secara bersamaan. Pada aspek perilaku konsumen yang kini

menjadi fokus perhatian setiap pasar swayalan dapat menjadi pertimbangan penting yang

potensial. Aspek tersebut berperan sebagai langkah awal dalam menyusun strategi

perusahaan sehingga para pelaku bisnis dapat merencanakan dan melaksanakan dengan

berbagai aspek lainnya dalam bersaing dengan pasar swayalan lainnya salah satunya yaitu

dengan cara penawaran member card. Dengan memperhatikan pola perilaku konsumen yang

heterogen pihak pelaku bisnis akan mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan

demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat yang sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh konsumen, menentukan harga pada produk yang ditawarkan bagi setiap

target pasar, dll.

Sebagaimana yang kita ketahui, di Yogyakarta banyak sekali usaha retail (swalayan)

yang dengan strategi perusahaannya masing – masing untuk menarik minat konsumen.

Dikarenakan banyaknya usaha retail tersebut, muncul permasalahan ketika swalayan tersebut

letaknya berdekatan dengan swalayan lain. Salah satu contohnya yaitu Mirota Pasaraya

dengan Superindo yang letaknya bersampingan yaitu di Jalan Kaliurang KM 6,1 yang dimana

kedua swalayan tersebut merupakan swalayan besar yang masing-masing mempunyai

pelanggan yang banyak juga. Dan kami memutuskan untuk melakukan penelitian pada

swalayan Mirota Pasaraya. Permasalahan tersebut menjadi sangat penting bagi pihak Mirota

Page 2: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

Pasaraya karena pihak swalayan akan berusaha keras melakukan berbagai macam strategi

pemasaran karena harus bersaing dengan swalayan Superindo yang perlu dipertimbangkan

keberadannya agar dapat menarik minat konsumen dan meningkat penjualan guna

mempertahankan usaha retail tersebut.

Dalam studi kasus ini, kami melakukan analisis pada isi keranjang konsumen yang

bermacam-macam. Pihak Mirota Pasaraya mempunyai fasilitas member card dengan

ketentuan-ketentuan tertentu yang diberikan agar konsumen amendapat keuntungan yang

dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen sehingga konsumen tetap melakukan

pembelian di Mirota Pasaraya guna untuk meningkatkan penjualan. Adanya member card

tentu sangat memudahkan untuk mendata dan memantau aktifitas dan perilaku konsumen.

Bagaimana frekuensi belanjanya, berapa nilai rupiahnya setiap kali belanja, berapa kuantitas

dari setiap item yang dibelinya, barang jenis apa saja yang biasanya dibeli dalam jumlah

banyak, kapan biasanya belanja dalam jumlah besar terjadi.

Sebuah keranjang akan memberitahukan apa saja yang dibeli oleh seorang konsumen

dalam satu waktu. Setiap konsumen membeli barang yang heterogen, dalam jumlah yang

berbeda, dan dalam waktu yang berbeda. Dengan menggunakan metode Market Basket

Analysis yang merupakan contoh penerapan Association Rule kita akan menganalisis melalui

± 110 struk pembelian yang telah kami peroleh dari konsumen secara langsung dengan

mengidentifikasi data transaksi pembelian konsumen untuk mengetahui mengapa konsumen

melakukan pembelian tersebut. Dengan Market Basket Analysis dapat diketahui produk-

produk mana yang memungkinkan untuk dibeli secara bersamaan dan produk mana yang

lebih disetujui untuk dipromosikan karena tingkat penjualannya yang tinggi, sehingga pada

produk yang kurang mendapat perhatian konsumen dapat dibuang atau dikurangi stocknya

sehingga siklus pergantian produk lebih cepat. Dalam Market Basket Analysis tidak hanya

memahami kuantitas dari item yang dibeli dalam keranjang itu, tapi bagaimana item yang

dibeli mempunyai hubungannya dengan item yang lain.

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas rumusan masalah dari

penelitian ini yaitu untuk menemukan dan menginterpretasikan sejumlah rule yang terbentuk

dari objek yang diteliti dengan metode MBA.

TINJAUAN PUSTAKA

Mirota Pasaraya adalah swalayan terkemuka di Yogyakarta, didirikan pada tanggal 14

Februari 2004. Seiring berjalannya waktu Mirota Pasaraya tumbuh dan berkembang dengan

pesat dan pada tanggal 14 Februari 2011 Mirota Pasaraya hadir dengan konsep baru. Mirota

Pasaraya terletak di Jalan Kaliurang, yang merupakan jalan yang sangat strategis di

Yogyakarta. Mirota Pasaraya saat ini hadir lebih dekat di tengah para pelanggan setianya.

Dekat dengan komplek perumahan, kampus, perkantoran dan hanya berjarak 200 meter dari

jalan ring road Yogyakarta. Dengan gedung 4 lantai plus parkir basement, semakin

menambah nilai lebih Mirota Pasaraya dari para kompetitornya.

Visi dari Mirota Pasaraya sendiri yaitu sebagai pusat belanja keluarga dengan

didukung misi-misi antara lain, kepuasan pelanggan, kepuasan perusahaan, dan kepuasan

karyawan. Komitmen Mirota Pasaraya yaitu:

a. Kemudahan dalam bertransaksi

Untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi, Mirota Pasaraya memberikan

layanan transaksi dengan kartu debit maupun kredit tanpa dikenakan biaya tambahan.

Selain itu, Mirota Pasaraya juga hadir dengan gallery ATM 8 bank.

b. Kenyamanan

Kepuasan untuk pelanggan, adalah motto utama Mirota Pasaraya. Untuk itu Mirota

Pasaraya berusaha memberikan kepuasan, semaksimal mungkin dalam hal ini adalah

kenyamanan pelanggan dalam berbelanja. Koridor antar rak yang cukup luas,

Page 3: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

sehingga pelanggan dapat leluasa berbelanja tanpa harus merasa risih bersenggolan

dengan pengunjung lainnya. Mirota Pasaraya juga dilengkapi dengan AC yang sejuk,

sehingga pelanggan akan semakin merasa nyaman dalam bertransaksi.

c. Keramahan

Senyum khas Mirota Pasaraya senantiasa kami berikan untuk para pelanggan setia,

seluruh pramuniaga dibekali dengan standar dalam memberikan pelayanan kepada

anda. Pelanggan dapat dengan mudah menemui para pramuniaga kami dan dengan

setulus hati kami akan memberikan pelayanan maksimal kepada para pelanggan setia

Mirota Pasaraya.

Dalam studi kasus kami, yaitu pada Penerapan Metode Market Basket Analysis

Swalayan Mirota Pasaraya Melalui Analisis Penawaran Member Card. Dengan

mengidentifikasi isi keranjang dari konsumen Mirota pasaraya menggunakan Market Basket

Analysis atau MBA, yang merupakan salah satu tipe analisis data yang paling sering

digunakan dalam dunia pemasaran (Megaputer, 2007). Tujuan dari Market Basket Analysis

adalah untuk menentukan produk-produk apa saja yang paling sering dibeli atau digunakan

sekaligus oleh para konsumen. Proses Market Basket Analysis ini adalah dengan menganalisis

buying habits konsumen dengan menemukan asosiasi antar produk-produk yang berbeda

yang diletakkan konsumen dalam shopping basket.

Dalam perkembangannya, konsumen ditempatkan sebagai pusat perhatian. Setidaknya

ada dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari. Pertama, konsumen sebagai titik

pusat perhatian pemasaran. Mempelajari apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen

pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen, maka aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen secara individu

seperti persepsi, cara memperoleh informasi, sikap, demografi, kepribadian dan gaya hidup

konsumen perlu dianalisa. Selain itu juga perlu dianalisa aspek lingkungan seperti budaya,

kelas sosial, kelompok rujukan, proses komunikasi, keluarga, dan lain-lain yang semuanya

bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Kedua, perkembangan perdagangan pada saat ini

menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan

penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh

konsumen. Kelebihan penawaran tersebut bisa disebabkan faktor seperti kualitas barang tidak

layak, tidak memenuhi keinginan atau kebutuhan konnsumen, atau mungkin juga konsumen

tidak mengetahui keberadaan produk tersebut (Rambu Kamba Ipu, 2011).

Asociation dalam data mining adalah pekerjaan untuk menentukan mana atribut yang

akan didapatkan bersamaan. Tugas dari asociation rule adalah mencari aturan yang tidak

mengcover untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih atribut. Association Rule adalah

bentuk jika “kejadian sebelumnya” kemudian “konsekuensinya”. (IF antecedent, THEN

consequent). Bersamaan dengan perhitungan aturan support dan confidence. Pola asosiasi

menjadi salah satu fungsionalitas yang paling menarik dalam penggalian data (Kumar dan

Wahidabanu, 2007). Association Rule adalah teknik data mining untuk menemukan aturan

assosiatif antara suatu kombinasi item.

Istilah Market Basket Analysis sendiri datang dari kejadian yang sudah sangat umum

terjadi di dalam pasar swalayan, yakni ketika para konsumen memasukkan semua barang

yang mereka beli ke dalam keranjang (basket) yang umumnya telah disediakan oleh pihak

swalayan itu sendiri. Informasi mengenai produk-produk yang biasanya dibeli secara

bersama-sama oleh para konsumen dapat memberikan wawasan tersendiri bagi para pelaku

bisnis atau swalayan untuk menaikkan laba bisnisnya (Albion Research, 2007).

Dalam Market Basket Analysis tidak hanya memahami kuantitas dari item yang dibeli

dalam keranjang itu, tapi bagaimana item yang dibeli dalam hubungannya satu dengan yang

lain. Informasi ini dapat digunakan antara lain, seperti:

1. Lebih menguntungkan periklanan dan promosi.

Page 4: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

2. Penargetan yang lebih tepat dalam mengembalikan ROI (Return of Investment).

3. Loyalitas kartu promosi dengan analisis longitudinal.

4. Menentukan tata letak toko yang baru (new store layouts)

5. Mengidentifikasi ketika persoalannya berpasangan/kupon (issue coupons).

Market Basket Data adalah data transaksi yang menjelaskan tiga perbedaan entitas

yang mendasar yaitu :

1. Customers

2. Orders/pembelian

3. Items (barang-barang)

Pada pasar swalayan terdapat data transaksi penjualan konsumen. Tiap informasi pada

transaksi memuat tanggal dan item apa saja yang dibeli. Data ini disebut sebagai basket data.

Market Basket Analysis (MBA) merupakan studi mengenai analisis basket data. Salah satu

metode yang banyak digunakan dalam MBA adalah association rule mining yang bertujuan

menemukan aturan-aturan asosiasi di antara himpunan besar data item dalam basisdata

transaksi. Apabila diimplementasikan dalam basis data transaksi, aturan-aturan asosiasi ini

akan sangat berguna dalam menentukan strategi bisnis seperti mendesain katalog, menata

layout, serta merancang kampanye pemasaran dan promosi.

Konsumen setiap saat membuat mungkin untuk dikenali secara cepat, seperti

frekuensi pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Tiga level dari market basket data yang

penting yang secara cepat dapat memahami permintaan. Ada beberapa dasar pengukuran

yaitu:

1. Berapa rata-rata pembelian barang yang dilakukan konsumen?

2. Berapa rata-rata barang yang khusus setiap pembelian?

3. Berapa rata-rata barang setiap pembelian?

4. Untuk barang tertentu, proporsi konsumen apa yang telah membeli barang tersebut?

5. Untuk barang tertentu, berapa rata-rata dari pembelian setiap konsumen yang termasuk

dalam barang tersebut?

6. Untuk barang tertentu, berapa rata-rata jumlah pembelian dalam suatu pembelian ketika

barang tersebut dibeli?

Analisis asosiasi didefinisikan sebagai suatu proses untuk menemukan semua aturan

assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat

minimum untuk confidence (minimum confidence) dan lift ratio adalah parameter penting

selain support dan confidence dalam association rule.

a. Support

Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat dominasi suatu item/itemset dari

keseluruhan transaksi. Ukuran ini menentukan apakah suatu item/ itemset layak untuk

dicari confidence-nya (misal, dari keseluruhan transaksi yang ada, seberapa besar

tingkat dominasi yang menunjukkan bahwa item A dan B dibeli bersamaan). Rumus

dari support adalah:

( )

b. Confidence

Suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antar 2 item secara conditional (misal,

seberapa sering item B dibeli jika orang membeli item A). Rumus dari confidence

adalah:

(

)

( )

( )

c. Lift/ Improvement Ratio

Lift Ratio merupakan parameter penting selain support dan confidence dalam

association rule. Lift Ratio mengukur seberapa penting rule yang telah terbentuk

Page 5: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

berdasarkan nilai support dan confidence. Lift Ratio merupakan nilai yang menunjukkan

kevalidan proses transaksi dan memberikan informasi apakah benar produk A dibeli

bersamaan dengan produk B. ( )

( ) ( )

Informasi tentang konsumen merupakan informasi yang sebaiknya (atau malah harus)

tersedia supaya konsumen anda bisa diidentifikasi. Dengan melakukan tracking para

konsumen terhadap apa saja yang mereka beli dari waktu ke waktu memungkinkan untuk

menentukan sesuatu yang dapat membawa ke arah perbaikan. Pertanyaannya, bagaimana cara

melakukan tracking konsumen? Salah satu cara yaitu dengan menggunakan Member Card.

Dengan memberikan iming-iming doorprize, discount atau point, para konsumen rata-rata

mau menjadi member dari sebuah produk tertentu. Sederhananya, setiap kartu memiliki

nomor unik, nomor unik ini terkait dengan identitas konsumen ketika mereka melakukan

registrasi jadi member, kemudian nomor unik ini akan tercatat pada sistem setiap kali para

konsumen melakukan transaksi.

METODOLOGI PENELITIAN

Studi kasus penelitian kali ini, yaitu berupa penugasan lapangan metode AR-MBA dimana

diharuskan memilih salah satu tempat penelitian usaha retail yang memiliki bukti struk

penjualan dan menjual produk yang jenisnya heterogen. Kami memilih swalayan Mirota

Pasaraya yang bertempat di Jalan Kaliurang Km 6,1 Sleman, Yogyakarta dengan syarat pre-

processing data dalam mengumpulkan struk belanja pengunjung retail tersebut (minimal 100

struk belanja) sebagai berikut:

a. Tidak menggunakan data transaksi yang gagal

b. Tidak menggunakan data transaksi yang hanya terdapat satu item

c. Tidak menggunakan data transaksi yang hanya terdapat departemen yang sama dalam

satu transaksi

Melalui metode Market Basket Analysis dapat dilihat bahwa terdapat assosiasi

terhadap beberapa barang yang cukup signifikan. Dan aplikasi tersebut dapat digunakan

untuk melihat assosiasi barang pada analisis buying habits konsumen dengan menemukan

asosiasi antar produk-produk yang berbeda yang diletakkan konsumen dalam shopping

basket. Aturan asosiasi yang dapat dilihat dari hasil pengolahan data penjualan terdiri dari

support, confidence, dan lift/ improvement ratio.

Objek yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu struk pembelian, subjeknya yaitu

pelanggan Mirota Pasaraya, dan untuk populasinya yaitu ± 110 orang yang berbelanja di

Mirota Pasaraya. Kemudian setelah mengumpulkan ± 110 struk belanja tersebut yang dimulai

dari hari Kamis 10 Mei 2012 sampai dengan Senin 14 Mei 2012, kami melakukan

pengumpulan data (menggunakan 100 struk) sebelumnya data disortir sesuai dengan syarat-

syarat yang telah ditentukan. Ada beberapa data transaksi yang gagal dikarenakan

departemennya sama dan barang yang dibeli homogen. Langkah selanjutnya yaitu

menentukan departemen dari data struk yang sudah ada dilanjutkan dengan melakukan

perubahan data ke bilangan biner yaitu bilangan 0 dan 1. Dan langkah terakhir yaitu dengan

menentukan minimum support yaitu 5 dan persentase minimum confidence sebesar 70 % yang

penghitungannya menggunakan software XlMiner guna untuk mencari rule yang terbentuk

dari nilai support dan confidence yang telah didapatkan sehingga bisa menarik kesimpulan

yang menjadi rumusan masalah dari studi kasus ini.

Comment [c1]: Aturan di metode penelitian

Page 6: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

HASIL

1. Kondisi awal retail

Swalayan Mirota merupakan swalayan yang cukup banyak dikunjungi oleh konsumen

yang ingin berbelanja berbagai macam kebutuhan. Untuk semakin menarik konsumen,

salah satunya dilakukan dengan program penawaran member card bagi poelanggan setia

Mirota Pasaraya. Dengan adanya member card ini, maka pelanggan setia Mirota Pasaraya

akan mendapat keuntungan antara lain:

a. Diskon Spesial

Pemegang member card akan mendapatkan diskon harga untuk barang barang promo

dari pihak Mirota Pasaraya.

b. Harga Spesial

Pemegang kartu member akan mendapatkan harga spesial jika membeli barang

tertentu dengan syarat membeli suatu barang yang telah ditentukan oleh pihak Mirota

Pasaraya.

c. Point Reward

Pemegang kartu member akan mendapatkan 1 point jika berbelanja diatas Rp 20.000

(berlaku kelipatan). Point yang didapat bisa ditukar dengan hadiah yang disediakan

oleh pihak Mirota Pasaraya dalam batas masa waktu berlaku point yang ditentukan.

Jika point tidak ditukarkan, maka point akan hangus.

d. Info spesial

Pemegang member card akan mendapatkan informasi-informasi spesial mengenai

promo yang sedang berlaku di Mirota Pasaraya yang tentunya akan memberikan

keuntungan lebih bagi konsumen.

e. Program khusus member

Pemegang member card juga bisa mengikuti program khusus member yang akan

memberikan banyak keuntungan bagi member.

Di bawah ini merupakan ketentuan dan cara menjadi member:

a. Berbelanja senilai minimal Rp 100.000

b. Menunjukkan struk belanja di counter Costumer Service Mirota Pasaraya.

c. Kemudian isi formulir yang tersedia.

d. Membayar biaya pengganti kartu sebesar Rp 5.000

Page 7: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

2. Hasil Rekapitulasi Struk Belanja

Tabel 1. Data Rekapitulasi

Page 8: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD
Page 9: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD
Page 10: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

Tabel 2. Data Integrasi

NO. Departemen Produk

1. minuman

sosro teh celup, bendera yes, yakult, kapal api, teh kotak, minute maid , frisian flag, 2 tang, indomilk, cimory,

vegeta, clevo, teh rio, indocafe coffeemix, buavita, aguaria, vit, sprite, nestle, coca cola, nescafe, coolant, good

day, real good, asia sekoteng, teh poci celup, tong tji, nu green tea, you c 1000, wong coco, bendera, larutan

badak, teh kepala djenggot, aje big milo, milkuat, aqua, susu enaak, tropicana slim, mizone, ultra, energen, teh

sarimurni, selasih, nutrisari, ultra kacang hijau, torabika

2. susu bubuk prenagen, anlene, sustagen, SGM 3

3. makanan ringan

mayasi, kokola cookies, chiki ball, keong hung kue, kraft, koko krunch, elang kacangmerah, garuda, ubm cocoa,

biskuat, malkist, DK sukro, nissin, bim bim, tic tac, momogi, gery, roma, nabati, chupa chup, lay's, stikko, delfi,

lucky, choki choki, selamat, walls, oreo, push pop, astra, soyjoy, hatari, nyam nyam, inaco, kita marning, trenz,

fandy gadung, taro, afis kedelai, nano nano, alpenliebe, regal, piattos, twistko, egg drop, sobamie, snax, welco,

beng beng, good time, casino, cha cha, frozz, karunia lanting, jago yangko, iluva, mentos, fresh & grape, chitato,

kopiko, go potato, keripik tahu, keripik tempe, kacang atom, mac candy, happy tos, turbo jagung, cheetos, tango,

oops, sea crunch, fruittella, mintz, kino bear, go fress

4. makanan instant minamas sarden, sarimi, abc pedas, pop mie, simba oatmeal gaga, PQ sarden, sedaap, indomie, supermi, puding

santan, migelas

5. makanan beku champ, so good, vida so nice

Page 11: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

NO. Departemen Produk

6. perlengkapan mandi lifebuoy, pepsodent, shinzui ponds, pantene, sensodyne, biore, lux, dove, listerine, formula, resik-v, dettol,

totalcare, alfa body wash, zinc, claudia, neril, clear, C&C facial wash, zwitsal, H&S refresh menhtol, topi mandi

7. perlengkapan pribadi Avail, apache ultra, lavenda, chrisrian CD

8. perlengkapan mencuci kispray, bayclin, attack, rinso soklin, rapika, sunlight, ekonomi, wipol

9. softex & diaper softex, laurier kotex, peemo diaper

10. pengharum ruangan stella, bagus serap, gajah kulkas

11. bumbu miwon, masako, kemiri, merica, refina, gulaku, bawang merah, garam, tropical, bango, hemart, blue band, ceres,

morin, safari, kunci mas, kecap sedaap, indofood sambal, saos abc, welco

12. perlengkapan rumah tangga

mangkok cellina, banteng lilin, taplak meja, rak sepatu, piring, HD HYP sedotan, sabut stenlis, sendok nasi,

garpu doll, sarung tangan dapur, sahara bantal, kintakun sprei, gelas, korek senter, cangkir, SNT spon mandi,

keranjang, avanza synthetic, alfa sabut cuci, plastik, sendok es, cobek, pisau, tas kresek, lackban, double tape,

gunting

14. kosmetik my baby powder, citra, vaseline, pucelle, spalding, viva, marina, sasha, mitu, paseo, multi, tessa, nice, gilette,

ideal, rexona, regazza, bellagio, selection, gatsby, axe

15. buah dan sayur apel fuji, semangka, buah mix

16. pembunuh serangga hit, baygon, kiriko, perangkap tikus

17. obat obatan madurasa, antangin, xonce, tolak angin, caladine, decolsin, decolgen, komix, promag, minyak kayu putih lang,

cerevita

18. bahan mentah telur ayam

19. perlengkapan bayi huki, popok safa

20. rokok Marlboro

Page 12: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

3. Cuplikan output rule XLMiner

XLMiner : Association Rules

Data

Input Data Sheet3!$B$1:$U$101

Data Format Binary Matrix

Minimum Support 5

Minimum Confidence % 70

# Rules 21

Overall Time (secs) 1

Rule # Conf. % Antecedent (a) Consequent (c) Support(a) Support(c) Support(a U c)

Lift Ratio

1 71,43 dept1, dept14, dept8=> dept4 7 33 5 2,164502

2 83,33 dept2=> dept1, dept3 6 42 5 1,984127

3 83,33 dept1, dept4, dept8=> dept14 6 43 5 1,937984

4 71,43 dept14, dept4, dept8=> dept6 7 42 5 1,70068

5 71,43 dept4, dept6, dept8=> dept14 7 43 5 1,66113

6 83,33 dept2=> dept1 6 53 5 1,572327

7 83,33 dept14, dept3, dept8=> dept1 6 53 5 1,572327

8 83,33 dept2, dept3=> dept1 6 53 5 1,572327

9 100 dept1, dept2=> dept3 5 70 5 1,428571

11 71,43 dept14, dept4, dept8=> dept1 7 53 5 1,347709

20 71,43 dept1, dept14, dept8=> dept3 7 70 5 1,020408

10 100 dept2=> dept3 6 70 6 1,428571

14 75 dept16=> dept3 8 70 6 1,071429

16 75 dept1, dept14, dept4=> dept3 8 70 6 1,071429

13 77,78 dept1, dept11=> dept3 9 70 7 1,111111

17 72,73 dept1, dept8=> dept3 11 70 8 1,038961

21 71,43 dept14, dept4=> dept3 14 70 10 1,020408

15 75 dept1, dept4=> dept3 16 70 12 1,071429

19 72,22 dept1, dept6=> dept3 18 70 13 1,031746

18 72,73 dept4=> dept3 33 70 24 1,038961

12 79,25 dept1=> dept3 53 70 42 1,132075

Gambar 1. Hasil XLMiner

PEMBAHASAN

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari 100 buah struk belanja Swalayan Mirota

Pasaraya Jl. Kaliurang km 6,1 (seperti pada tabel 1) dilakukan penelitian untuk megetahui

hubungan asosiasi antar barang yang berhubungan dengan perilaku konsumsi masyarakat.

Barang-barang yang dibeli konsumen merupakan barang heterogen yang dikelompokkan

menjadi beberapa departemen seperti yang terlihat dalam tabel 2. Setelah melakukan

pengolahan data terdapat 20 departemen dalam penelitian kali ini antara lain departemen

minuman, susu bubuk, makanan ringan, makanan instant, makanan beku, perlengkapan

mandi, perlengkapan pribadi, perlengkapan mencuci, softex dan diaper, pengharum ruangan,

bumbu, perlengkapan rumah tangga, accessories, kosmetik, buah dan sayur, pembunuh

serangga, bahan mentah, perlengkapan bayi, dan rokok.

Berdasarkan hasil penghitungan dengan software XLMiner, maka didapatkan hasil

seperti pada gambar 1, dengan nilai support minimal 5 dan persentase confidence minimal

70%, rule yang terbentuk sebanyak 21 rules. Nilai support tertinggi ada pada rule ke-12 yaitu

sebesar 42, dimana dari seluruh transaksi pembelian produk pada departemen minuman,

79,25% nya membeli bersamaan dengan barang pada departemen makanan ringan dan

persentasenya dari total keseluruhan transaksi yang terjadi adalah 42%. Tertinggi kedua

adalah pada rule ke-18 yaitu sebesar 24, dimana dari seluruh transaksi pembelian barang pada

Page 13: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

departemen makanan instant, 72,73% nya membeli bersamaan dengan barang pada

departemen makanan ringan, persentase dari total keseluruhan transaksi yang terjadi adalah

24%. Yang ketiga adalah pada rule ke-19 dengan nilai support 13, dimana dari keseluruhan

pembelian barang pada departemen minuman dan departemen perlengkapan mandi, 72,22%

juga membeli barang pada departemen makanan ringan. Total persentase 13% dari

keseluruhan transaksi yang terjadi. Yang keempat, pada rule ke-15 dengan nilai support 12,

dimana dari keseluruhan pembelian barang pada departemen minuman dan departemen

makanan instant, sebesar 75% juga membeli barang pada departemen makanan ringan, total

persentase 12% dari keseluruhan transaksi yang terjadi. Yang kelima, pada rule ke-21 dengan

nilai support 10, dimana dari keseluruhan pembelian barang pada departemen kosmetik dan

departemen makanan instant, sebesar 71,43% juga membeli barang pada departemen

makanan ringan, total persentase 10% dari keseluruhan transaksi yang terjadi. Yang keenam,

pada rule ke-17 dengan nilai support 8, dimana dari keseluruhan pembelian barang pada

departemen minuman dan departemen perlengkapan mencuci, sebesar 72,73% juga membeli

barang pada departemen makanan ringan, total persentase 8% dari keseluruhan transaksi yang

terjadi. Yang ketujuh, pada rule ke-13 dengan nilai support 7, dimana dari keseluruhan

pembelian barang pada departemen minuman dan departemen perlengkapan rumah tangga,

sebesar 77,78% juga membeli barang pada departemen makanan ringan, total persentase 7%

dari keseluruhan transaksi yang terjadi. Urutan kedelapan sampai kesepuluh adalah rule ke-

10, 14, dan 16, ketiganya memiliki nilai support 6, untuk urutan kedelapan dari keseluruhan

pembelian barang pada departemen susu bubuk, 100% juga membeli barang pada departemen

makanan ringan. Untuk urutan kesembilan, dari keseluruhan pembelian barang pada

departemen pembunuh serangga, 75% juga membeli barang pada departemen makanan

ringan. Untuk urutan kesepuluh, dari keseluruhan pembelian barang pada departemen

minuman, kosmetik, dan makanan instant, 75% juga membeli barang pada departemen

makanan ringan. Untuk rule kedelapan sampai kesepuluh, masing-masing memiliki

persentase 6% dari total keseluruhan transaksi. untuk urutan ke-11 sampai ke-21 memiliki

nilai support yang sama yaitu 5 yang membedakan adalah nilai lift ratio nya, dimana urutan

ke-11 adalah rule 1 dengan lift ratio tertinggi yaitu 2,164502 dan persentase 71,43%

pembelian barang pada departemen minuman, kosmetik, dan perlengkapan mencuci, disertai

dengan pemebelian barang pada departemen makanan instant. Urutan ke-12 adalah rule 2

dengan lift ratio 1,984127 dan persentase 83,33% pembelian barang pada departemen susu

bubuk, disertai dengan pemebelian barang pada departemen minuman dan makanan ringan.

Urutan ke-13 adalah rule 3 dengan lift ratio 1,937984 dan persentase 83,33% pembelian

barang pada departemen minuman, makanan instant, dan perlengkapan mencuci, disertai

dengan pemebelian barang pada departemen kosmetik. Urutan ke-14 adalah rule 4 dengan lift

ratio 1,70068 dan persentase 71,43% pembelian barang pada departemen kosmetik, makanan

instant, dan perlengkapan mencuci, disertai dengan pemebelian barang pada departemen

perlengkapan mandi. Urutan ke-15 adalah rule 5 dengan lift ratio 1,66113 dan persentase

71,43% pembelian barang pada departemen makanan instant, perlengkapan mandi, dan

perlengkapan mencuci, disertai dengan pembelian barang pada departemen kosmetik. Urutan

ke-16 adalah rule 6 dengan lift ratio 1,572327 dan persentase 83,33% pembelian barang pada

departemen susu bubuk, disertai dengan pembelian barang pada departemen minuman.

Urutan ke-17 adalah rule 7 dengan lift ratio 1,572327 dan persentase 83,33% pembelian

barang pada departemen kosmetik, makanan ringan, dan perlengkapan mencuci, disertai

dengan pemebelian barang pada departemen minuman. Urutan ke-18 adalah rule 8 dengan lift

ratio 1,572327 dan persentase 83,33% pembelian barang pada departemen susu bubuk dan

makanan ringan, disertai dengan pembelian barang pada departemen minuman. Urutan ke-19

adalah rule 9 dengan lift ratio 1,428571 dan presentasenya 100% pembelian barang pada

departemen minuman dan susu bubuk, disertai dengan pembelian barang pada departemen

Page 14: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

makanan ringan. Urutan ke-20 adalah rule 11 kosmetik, makanan instant, dan perlengkapan

mencuci, disertai dengan pembelian barang pada departemen minuman. Urutan terakhir

adalah rule 20 dengan lift ratio 1,572327 dan persentase 71,43% pembelian barang pada

departemen minuman, kosmetik dan perlengkapan mencuci, disertai dengan pembelian

barang pada departemen makanan. Untuk urutan ke-11 terakhir ini memiliki masing-masing

memiliki persentase 5% dari total keseluruhan transaksi yang terjadi.

Implementasi perbaikan yang dapat dilakukan yang terkait dengan penawaran member

card, misalnya dengan memiliki 3 jenis member card, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Platinum Card

Jika pelanggan melakukan pembelajaan di Mirota Pasaraya seharga ≥ Rp 150.000 maka

pelanggan gratis untuk mendaftar menjadi member Mirota Pasaraya dengan mendapatkan

platinum card. Keuntungan yang didapatkan jika mempunyai platinum card setiap

melakukan pembelanjaan ≥ Rp 150.000 pelanggan akan mendapatkan 3 kupon undian

berhadiah yang diundikan selama 4 bulan sekali, diskon dari barang (produk) tertentu,

dan mendapatkan harga spesial dari promo yang diadakan setiap bulannya oleh pihak

Mirota Pasaraya dengan syarat ketentuan pembelian yang ada pada setiap promo setiap

bulannya.

b. Golden Card

Jika pelanggan melakukan pembelajaan di Mirota Pasaraya seharga ≥ Rp 100.000 maka

pelanggan gratis untuk mendaftar menjadi member Mirota Pasaraya dengan mendapatkan

golden card. Keuntungan yang didapatkan jika mempunyai golden card setiap melakukan

pembelanjaan ≥ Rp 100.000 pelanggan akan mendapatkan 2 kupon undian berhadiah

yang diundikan selama 4 bulan sekali, diskon dari barang (produk) tertentu, dan

mendapatkan harga spesial dari promo yang diadakan setiap bulannya oleh pihak Mirota

Pasaraya dengan syarat ketentuan pembelian yang ada pada promo setiap bulannya.

c. Silver Card

Jika pelanggan melakukan pembelajaan di Mirota Pasaraya seharga ≥ Rp 50.000 maka

pelanggan gratis untuk mendaftar menjadi member Mirota Pasaraya dengan mendapatkan

silver card. Keuntungan yang didapatkan jika mempunyai silver card setiap melakukan

pembelanjaan ≥ Rp 50.000 pelanggan akan mendapatkan 3 kupon undian berhadiah yang

diundikan selama 4 bulan sekali, diskon dari barang (produk) tertentu, dan mendapatkan

harga spesial dari promo yang diadakan setiap bulannya oleh pihak Mirota Pasaraya

dengan syarat ketentuan pembelian yang ada pada promo setiap bulannya.

Untuk harga spesial, pada penelitian ini salah satu contoh implementasinya adalah

memberikan harga spesial terhadap salah satu barang yang memiliki hubungan asosiasi

sangat kuat dengan barang lainnya. Misalnya pada departemen makanan dan departemen

minuman yang memiliki hubungan asosiasi paling tinggi. Bagi pemegang kartu member yang

membeli teh kotak bisa membeli chiki ball dengan harga lebih murah. Departemen makanan

ringan dan minuman memiliki hubungan asosiasi yang sangat tinggi yang artinya pelanggan

sangat sering membeli kedua barang pada departemen ini, sehingga jika dilakukan promosi

semacam ini, pelanggan akan merasa mendapatkan keuntungan sehingga tertarik untuk

belanja di Swalayan Mirota. Hal ini tentunya dapat diterapkan pada dua barang yang

memiliki hubungan asosiasi yang tinggi lainnya. Implementasi lainnya juga bisa dilakukan

dengan penawaran bagi pemegang kartu member mendapatkan harga spesial untuk barang

yang jarang dibeli pelanggan jika membeli barang yang sangat sering dibeli pelanggan,

misalnya pada departemen minuman dan peralatan rumah tangga, dimana pelanggan yang

memiliki kartu member dan membeli energen, maka pelanggan akan mendapatkan harga

spesial jika membeli gelas. Promosi semacam ini juga akan membuat pelanggan merasa

cukup tertarik untuk membeli suatu barang yag jarang dibeli tetapi memiliki harga yang lebih

Page 15: PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS SWALAYAN MIROTA PASARAYA MELALUI ANALISIS PENAWARAN MEMBER CARD

murah dari harga normal, sehingga pelanggan tertarik untuk berbelanja di Swalayan Mirota

Pasaraya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian kami yang membahas mengenai “Penerapan Metode Market Basket

Analysis Swalayan Mirota Pasaraya Melalui Analisis Penawaran Member Card” setelah

mengumpulkan ± 110 struk yang kemudian dilakukan pembersihan data-data transaksi yang

tidak sesuai dengan ketentuan dari studi lapangan data mining AR-MBA, kemudian

mendapatkan 100 struk yang datanya akan diolah. Data-data transaksi tersebut kemudian

dikelompokkan menjadi 20 departemen diantaranya, minuman, susu bubuk, makanan ringan,

makanan instant, makanan beku, perlengkapan mandi, perlengkapan pribadi, perlengkapan

mencuci, softex & diaper, pengharum ruangan, bumbu, perlengkapan rumah tangga,

kosmetik, buah dan sayur, pembunuh serangga, obat obatan, bahan mentah, perlengkapan

bayi, dan rokok. Kemudian, melalui metode Market Basket Analysis dapat dilihat bahwa

terdapat assosiasi terhadap beberapa barang yang cukup signifikan. Dan aplikasi tersebut

dapat digunakan untuk melihat assosiasi barang pada analisis buying habits konsumen

dengan menemukan asosiasi antar produk-produk yang berbeda yang diletakkan konsumen

dalam shopping basket. Aturan asosiasi yang dapat dilihat dari hasil pengolahan data

penjualan terdiri dari support, confidence, dan lift/ improvement ratio. Dan kami

menggunakan nilai support minimum 5 dan persentase confidence minimun sebesar 70 %

yang setelah dilakukan penghitungan data menggunakan bilangan biner melalui software

XLMiner membentuk 21 rule dimana nilai support tertinggi ada pada rule ke-12 yaitu

sebesar 42, dimana dari seluruh transaksi pembelian produk pada departemen minuman

79,25% nya membeli bersamaan dengan barang pada departemen makanan ringan dan

persentasenya dari total keseluruhan transaksi yang terjadi adalah 42%.

Sebagai saran, bagian manajemen Mirota Pasaraya dapat meningkatkan strategi

pemasaran terutama untuk promosi penjualan dan memberikan service yang memuaskan

kepada pelanggan guna memberikan kesan baik Mirota Pasaraya di mata pelanggan setianya.

Kemudian pada event “program khusus member” bagi konsumen yang menjadi member

Mirota Pasaraya sebagai strategi pemasaran event tersebut dipertahankan tetapi lebih baik

lagi jika ditingkatkan kualitas serta kuantitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Miranti, Winda. 2010. “Analisis Perilaku Pembelian dengan Menggunakan Market Basket

Analysis Pada Usaha Ritel (Studi Kasus Karima Swalayan, Bogor)”. Program

Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.

Padmono, Yazid Yud. 2006. “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Membeli di Hero Pasar Swalayan Surabaya”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA). Surabaya.

Rambu Kamba Ipu. 2011. “Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Mirota Nayan Babarsari

Dalam Meningkatkan Penjualan”. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Yogyakarta.

2012. “Modul IV Association Rule-Market Basket Analysis”. Jurusan Teknik Industri,

Laboratorium Data Mining, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam

Indonesia. Yogyakarta.