penerapan model pembelajaran discovery...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR FIQIH DI KELAS VIII MTS. DARUL
MA’ARIF JAKARTA
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs. Darul Ma’arif Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)
Disusun oleh :
Chairul Anwar
NIM. 109011000248
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015
ABSTRAK
CHAIRUL ANWAR (NIM. 109011000248). Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih
VIII di Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi
belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih
siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu
siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap
difokuskan pada cara penyelesaian masalah (jawaban) dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri serta pencarian informasi dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dengan
menggunakan metode discovery learning ini mengalami peningkatan. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan. Perincian nilai rata-rata
pretes siklus I rata-ratanya 70,47, pretes siklus II pertemuan kedua rata-ratanya 58,1.
Postes siklus I rata-ratanya 85,16, postes siklus II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil
belajar dapat dilihat dari nilai normali gain tiap siklusnya, yakni N-gain siklus I 0,48
N-gain siklus II 0,71. Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model
pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih kita
panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya
yang setia mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah terakhir demi tegaknya
Islam di seluruh penjuru dunia. Atas izin dan rahmat hidayah-Nya pula maka
tulisan ini yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan (S1)
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI)
3. Ibu Dra. Djunaidatul Munawwaroh, M.Ag selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan arahannya serta membimbing dengan tulus ikhlas dalam
penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
5. Ibu Hj. Sri Komariyati, S.Ag Selaku Wakepsek Kurikulum dan guru mata
pelajaran Fiqih MTs. Darul MA’arif yang telah membantu penelititan
berlangsung.
6. Ibu Salbiyah (ibu) dan Bapak Madaroh (Ayah) tercinta yang telah memberi
dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.
7. Saudara – saudara kandung saya Maulana (kakak) Nurdiyansyah (kakak) dan
terutama Ali Imron (kakak) yang telah menginspirasi dan memberikan
bantuan berupa materiil maupun dukungan moril kepada penulis.
ii
8. Terimakasih juga untuk seseorang yang special dihati saya, Eni Puspita Sari
yang selalu memberikan support dan doa kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman tercinta di Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2009 dan
sahabat – sahabat yang selalu memberikan masukan dan dorongan motivasi
kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi yang
bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Mudah – mudahan skrpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, 10 September 2015
Penulis,
Chairul Anwar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Masalah Penelitian............................................................................... 4
1. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
2. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
3. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian dan Tujuan Belajar .................................................... 7
b. Ciri – ciri Belajar ........................................................................ 8
c. Pengertian Prestasi belajar .......................................................... 8
d. Aspek – aspek yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 10
e. Indikator Prestasi Belajar ........................................................... 12
2. Fiqih
a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih................................................. 14
b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih .......... 16
3. Model Discovery Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran ................................................. 19
b. Prinsip-prinsip penentuan Model ................................................ 22
c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajarn Discovery Learning . 22
d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning Model
Discovery Learning .................................................................. 24
e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning ..................... 26
B. Hasil Penelitian yang relevan .............................................................. 30
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ......................................... 31
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 33
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelelitian ......................... 33
C. Subjek Penelitian ................................................................................ 37
D. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian........................................... 37
E. Tahapan Intervensi Tindakan .............................................................. 38
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan......................................... 41
G. Data dan Sumber Data ........................................................................ 41
H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 41
I. Teknik Pengumpulan data................................................................... 42
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ...................................................... 43
K. Analisis dan Interpretasi Data ............................................................. 43
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan................................................ 44
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL,
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah .................................................................. 45
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan ...... 52
C. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 78
D. Analisis Data ...................................................................................... 78
E. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 80
B. Saran ................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian
Lampiran 2 Soal Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 3 Hasil Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 5 Soal Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 6 Hasil Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 8 RPP siklus I dan II
Lampiran 9 Materi RPP
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktifitas Siswa
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Lampiran 12 Catatan Lapangan Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus I
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus II
Lampiran 16 Catatan Lapangan Siklus II
Lampiran 17 Hasil Wawancara Responden Siswa
Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas
Lampiran 19 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di MTs. Darul Ma’arif
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan
untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan,
amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang
taqwa kepada Allah SWT.1 Oleh karena itu Mata Pelajaran Agama adalah
mata pelajaran wajib di setiap sekolah-sekolah Indonesia. Fiqih ini adalah
termasuk di dalamnya. Sebenarnya, melalui Mata Pelajaran Agama, sangat
diharapkan siswa memiliki karakter yang benar-benar seharusnya dimiliki
oleh seseorang yang beragama karena esensi dari mempelajari ilmu
keagamaan adalah sikap. Biasanya pada sekolah-sekolah yang berbasis agama,
mata pelajaran bidang keagamaan menjadi nilai yang menentukan atau salah
satu nilai yang sangat diperhatikan.
Menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.2
Di dalam buku Pembelajaran Akselerasi karangan Iif Khoiru Ahmadi,
dkk terdapat opini Meir yang menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah
pembelajaran di sekolah yang antara lain adalah:3
1. Materi ajar yang tidak bermakna
2. Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan.
1 M.Basyiruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h.4 2 Agus N,Cahyo,, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 18 3 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h.
6.
2
3. Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang
bersifat superficial
4. Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan tapi malah
menakutkan.
Dalam pengalaman, penulis pun masih sering menjumpai beberapa
sekolah yang terdapat guru-guru yang masih menerapkan cara-cara
konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan
penelititan. Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran,
guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses KBM agar siswa
tidak merasa jenuh dan pencapain tujuan pelajaran juga tidak menyentuh pada
ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik.
Selain itu, seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat
berkembang dalam setiap aspek. Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia
pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat itu, dituntut
untuk adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu
melaksanakan pemebelajaran hanya dengan ceramah yang merupakan metode
dari zaman dahulu sampai sekarang. Inovasi yang disebutkan itu tidak terlepas
dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas.
Seorang guru merupakan salah satu pemegang kendali generasi
bangsa, untuk itu guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang mampu mengembangkan suatu potensi yang terdapat di dalam diri
anak bangsa. Guru adalah merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu
perubahan. Dalam bidang keagamaan, yaitu guru agama, dituntut untuk lebih
mengarahkan peserta didik agar memiliki keunggulan dalam aspek moral,
keimanan, ketaqwaan, dan disiplin. Karena studi agama sebenarnya tidak
hanya menyentuh ke arah pengetahuan (kognitif) saja, akan tetapi esensi dari
studi agama atau mata pelajaran agama adalah pembentukan sikap yang
seharusnya memang benar-benar dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Dengan pencapaian esensi itulah kiranya bangsa ini dapat menuju perubahan.
3
Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru
profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode
yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi
pelajaran, sehingga menghasilkan capaian yang lebik baik. Dalam penggunaan
metode pembelajaran harus bervariasi sehingga siswa tidak bosan dalam
pembelajaran. Penggunaan metode dalam pembelajaran juga tidak boleh
monoton. Dalam proses KBM kadang dijumpai guru yang tidak
mengindahkan metode pembelajaran dalam pelaksanaannya. Guru tidak
sistematis dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang mampu
menyerap materi secara maksimal. Pemilihan metode berkaitan langsung
dengan usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara
optimal.
Dari pernyataan di atas, dapat dihubungkan pada pernyataan
Muhaimin dan Abdul Mujib (1995) yang menyatakan bahwa guru agama
Islam memiliki peran yang merencanakan program pengajaran dan
melaksanakan program yang tersusun serta diakhiri dengan penilaian. Dan
selain itu, guru juga sebagai pendidik, yang tidak hanya berperan sebagai
pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of
values.4 Dalam penelitian di sini yaitu dengan metode discovery learning ini
fokus penelitian saya adalah kepada prestasi belajar siswa, akan tetapi sangat
diharapkan juga dapat menyentuh nilai pendidikannya bukan hanya
pengetahuan pendidikannya saja.
Dalam penulisan ini, tujuan pendidikan yang akan diteliti itu memang
dalam ranah kognitif atau yang biasa disebut hasil belajar atau nilai belajar.
Karena hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan
4 Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,
(Jurnal Ta’dib), Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h. 99.
4
siswa.5 Dan menurut Gunarso (1995: 57) mengartikan bahwa hasil belajar
adalah suatu hasil yang dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya baik
berupa angka maupun huruf serta tindakan.
Oleh karena itu, penulis menganggap kirannya penting pula untuk
meneliti hasil belajar dari segi penilaian berupa angka atau nilai tes, karena
walau bagaimanapun penilaian ini juga merupakan hal sangat yang penting
dalam pembelajaran di sekolah, penelitian ini penulis beri judul “Penerapan
Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, serta harapan penulis yang
dengan menggunakan model Discovery Learning dalam proses KBM
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari sebelumnya,
maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah kurang
memotivasi siswa untuk belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
b. Model Discovery Learning dalam mata pelajaran fiqih mungkin belum
banyak diterapkan.
c. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah
satunya adalah pemilihan strategi pembelajaran dan proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Pembatasan Masalah
Dan dari identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi
pembahasan yang akan dikaji, yaitu:
5 Arikunto Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
132
5
a. Menyangkut bagaimana proses perencanaan, dan bagaimana
penerapannya serta apa saja hambatan dalam penggunaan model
discovery learning pada mata pelajaran Fiqih sebagai upaya
peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Para Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII di Mts Darul
Ma’arif Jakarta
c. Materi pelajaran Fiqih yang akan diteliti adalah materi Kelas VIII
MTS Semester I mengenai “Makanan dan Minuman”
3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan itulah saya dapat merumuskan
permasalahan dalam penelitian saya ini, yaitu bagaimanakah prestasi
belajar siswa setelah melalui model pembelajaran discovery learning pada
pembelajaran Fiqih pada siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran
discovery learning pada pembelajaran Fiqih siswa kelas VIII di Mts Darul
Ma’arif Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang
dipelajari dalam Fiqih Bab Makanan dan Minuman
b. Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran Fiqih bab Makanan dan
Minuman.
c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya
6
2. Bagi guru
a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas
pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran
b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
c. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang
mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah.
Serta dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang
dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau
lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan
dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Prestasi belajar
a. Pengertian dan Tujuan Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
pengalaman atau latihan.1 Selain itu juga belajar dapat diartikan
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatakan proses kognitif.2 Dalam deifinisi lain menyatakan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.3
Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh, yang
berbeda dari tingkah laku sebelumnya melalui usaha nyata, dan
perubahan itu cenderung menetap atau tidak mudah hilang. Perubahan
tingkah laku yang dimaksud menyeluruh itu adalah perubahan mulai
dari pengetahuan atapun sikap nyatanya. Sehingga dengan kata lain,
apabila seseorang yang belajar dan tidak mengalami perubahan dari
segi pengetahuan ataupun sikapnya maka dapat dikatakan orang itu
tidak belajar.
Dari definis belajar, belajar itu merupakan suatu usaha nyata
yang menimbulkan perubahan, dengannya dapat dipastikan bahwa
1 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 55.
2 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004), h. 92-93. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 23
8
belajar itu memiliki tujuan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Bapak
Drs. Alisuf Sabri dipaparkan beberapa tujuan dari belajar menurut
Taksonomi Bloom, bahwa pencapaian pada ranah yuang mencakup
kognitif (Pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor
(keterampilan).
Menurut winarno Surachmad, tujuan belaajr di sekolah itu
ditujukan untuk mencapai:4
1) Pengumpulan pengetahuan
2) Penanaman konsep dan kecekatan.keterampilan
3) Pembentukan sikap dan perbuatan
b. Ciri – ciri Belajar
Dari pengertian yang telah penulis paparkan sebelumnya, belajar
adalah merupakan suatu kegiatan dan suatu kegiatan itu dapat
diidentifikasikan dengan ciri – ciri sebagai berikut:5
1) Suatu kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan perubahan pada
diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial.
2) Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkan kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan,
3) Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).
c. Pengertian Prestasi Belajar
Satu hal penting dalam rangkaian proses belajar mengajar
adalah mengetahui seberapa jauh kemajuan atau prestasi peserta
didik. Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi
dan belajar. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling
berhubungan antara satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat
bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan. Hasil yang dimaksud
4 Sabri, op.cit., h. 58 5 Ibid., h. 56
9
adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai. Berikut ini merupakan
pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi yaitu:
1) WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang
telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).
2) Masud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
3) Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi
adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan
murid yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai
yang terdapat dalam kurikulum.6
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai
dari suatu kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah
dilalui. Dimana di dalam pendidikan, prestasi merupakan hasil dari
pemahaman yang didapat serta penguasaan nilai-nilai yang terdapat
dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat diukur dengan nilai yang
didapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.
Sedangkan definisi belajar sebagaimana yang telah dijelaskan di
atas, belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari pengalaman seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya.
Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai
dengan perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan
pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa
dalam bentuk angka yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari
berbagai aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata
6 Nelly Maghfiroh, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model pembelajaran
quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” (Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri
Malang, 2010), hlm. 49.
10
prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas.
Sedangkan belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu yaitu perubahan
tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan prilaku individu sebagai
hasil dari aktivitas belajar.
d. Aspek – aspek yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar sebagai suatu aktivitas tidak terlepas dari berbagai faktor
yang mempengaruhi proses aktivitas tersebut. Faktor-faktor ini akan
menunjang berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai
hasil yang optimal. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh
dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) yaitu faktor
fisiologis dan faktor psikologis. Dan faktor yang datang dari luar diri siswa
yaitu faktor sosial dan non sosial.
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis : Faktor fisiologis mempunyai pengaruh yang
besar terhadap prestasi belajar siswa, sekurang-kurangnya terdapat
dua faktor yang masuk kedalam faktor fisiologis ini, yaitu:
Pertama, Kesehatan. Sehat berarti baik seluruh anggota badan
beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Dalam proses
belajar, siswa akan merasa terganggu jika kesehatannya terganggu,
sehingga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya, dan
mengurangi semangatnya untuk belajar. Karena itu pemeliharaan
kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang baik jasmani maupun
rohani agar badan tetap kuat, fikiran selalu segar dan fokus serta
bersemangat dalam belajarnya. Kedua, Cacat Tubuh. Cacat tubuh
adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai anggota tubuh atau badan, misalnya buta, tuli
lumpuh dan lain sebagainya. Cacat tubuh sangat mempengaruhi
prestasi belajar, karena apabila salah satu anggota badan dalam
11
keaadan lemah atau kurang baik, maka segala yang diajarkan oleh
guru tidak akan diterina dengan baik pula.
b) Faktor Psikologis : Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan
maupun yang dapat diperoleh seperti minat, bakat, intelegensi,
motivasi dan kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi,
ingatan berfikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan (bahan
appersepsi) yang dimilikinya.7
Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar. Seperti dikemukakan Clark “bahwa hasil belajar siswa di
sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan”.8
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Sosial : Faktor sosial adalah faktor yang menyangkut
hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situasi
sosial. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah keluarga,
lingkungan sekolah, teman bermain dan masyarakat.
b) Faktor non Sosial : Faktor non sosial dapat diartikan sebagai faktor
lingkungan yang bukan sosial, antara lain lingkungan alam dan
lingkungan fisik seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas
belajar, dan buku-buku sumber lainnya.9
Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa dapat disimpulkan menjadi dua faktor secara
garis besar, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut sebagian
besarnya menunjang prestasi belajar siswa, tetapi adakalanya dapat
menghambat prestasi belajar siswa.
7 Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bidang
Pendidikan Agama Islam” (Skripsi S1, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah
Jakarta, 2000), hlm.19. 8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2010), hlm. 39. 9 Ibid, hlm. 19.
12
e. Indikator Prestasi Belajar
Idealnya pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah
psikologi yang mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman dan
proses belajar siswa.. akan tetapi pengungkapan perubahan tingkah laku
dari seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa (afektif), sangat sulit untuk
diraba, hal ini di sebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang
bersifat intangible (tak dapat diraba).
Adapun yang dapat dijadikan kunci pokok untuk memperoleh
ukuran dan data hasil belajar peserta didik sebagaimana yang dijelaskan di
atas adalah dengan cara mengetahui indikator-indikator yang dikaitkan
dengan jenis prestasi yang hendak diukur atau diungkapkan.10
Selanjutnya agar pemahaman akan penjelasan di atas mengenai
indikator prestasi belajar lebih mendalam dan memudahkan kita dalam
menggunakan alat dan kiat evaluasi, maka berikut ini disajikan sebuah
tabel panjang, terkait dengan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar
Tabel 1.1
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Kognitif
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
1. Dapat menunjukan;
2. Dapat membandingkan;
3. Dapat menghubungkan,
1. Dapat menyebutkan;
2. Dapat menunjukan kembali.
1. Dapat menjelaskan;
2. Dapat mendefinisikan dengan
bahasa sendiri.
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan;
2. Tes tertulis
10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,…., h.216.
13
4. Aplikasi/penera
pan
5. Analisis
6. Sintesis
(membuat
paduan baru dan
utuh)
1. Dapat memberikan contoh;
2. Dapat menggunakan secara
tepat.
1. Dapat menguraikan;
2. Dapat mengklasifikasikan
1. Dapat menghubungkan materi-
materi. Sehingga menjadi
kesatuan baru;
2. Dapat menyimpulkan;
3. Dapat menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)
1. Tes tertulis;
2. Pemberian
tugas;
3. Observasi.
1. Tes tertulis;
2. Pembagian
tugas.
1. Tes tertulis;
2. Pemberian
tugas.
B. Ranah Afektif
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi
4. Internalisasi
(pendalaman)
1. Menunjukan sikap penerima;
2. Menunjukan sikap menolak.
1. Kesediaan berpartisipasi;
2. Kesediaan memanfaatkan.
1. Menganggap penting dan
bermanfaat;
2. Menganggap indah dan
harmonis;
3. Mengagumi.
1. Mengakui dan meyakini;
2. Mengingkari.
1. Tes tertulis;
2. Tes skala sikap;
3. Obsevasi.
1. Tes tertulis;
2. Tes skala sikap;
3. Obsevasi.
1. Tes skala sikap;
2. Pemberian
tugas;
3. Observasi.
1. Tes skala sikap;
2. Pemberian tugas
ekspresif dan
proyektif.
14
5. Karakterisasi
(penghayatan)
1. Melembagakan atau
meniadakan;
2. Menjelmakan dalam pribadi
dan perilaku sehari-hari.
1. Pemberian tugas
ekspresif dan
proyektif.
2. Observasi.
C. Ranah
Psikomotorik
1. Keterampilan
bergerak dan
bertindak
2. Kecakapan
ekspresi verbal
dan non verbal
Kecakapan mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya.
1. Kefasihan melafalkan;
2. Kecakapan membuat mimik
dan gerakan jasmani
1. Observasi;
2. Tes tindakan.
1. Tes lisan;
2. Observasi;
3. Tes tindakan.
2. Fiqih
a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih
Menurut Etimologi (bahasa), fiqih berarti pemahaman yang
mendalam dan membutuhkan pengerahan potensi akal.11
Pengertian
tersebut dapat ditemukan dalam alqur’an, yakni dalam surat Thoha
(20) : 27-28,
“dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti
perkataanku ”
Menurut istilah para ahli hukum Islam, fiqih diartikan sebagai
hukum-hukum syar’iyah yang bersifat amaliah, yang telah
diistinbatkan oleh para mujtahid dari dalil-dalil syar’i yang
terperinci.12
Pada mulanya, fiqih berarti pengetahuan keagamaan yang
mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak, maupun
11 Rahmat Syafe’I, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung:Pustaka Setia, 2010) hal,18 12 Chaerul Umam,Dkk, Ushul Fiqih 1, (Bandung:Pustaka Setia, 1998) hal,15
15
amaliah (ibadah), yakni sama dengan arti Syari’ah Islamiyah. Namun
pada perkembangan selanjutnya, fiqih diartikan sebagai bagian dari
syari’ah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum syari’ah
Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah
dewasa dan berakal sehat yang diambil dalil-dalil terperinci.
Masih banyak definisi fiqih lainnya yang dikemukakan para
ulama. Ada yang mendefinisikan sebagai himpunan dalil yang
mendasari ketentuan hukum Islam. Adapula yang menekankan bahwa
fiqih adalah hukum syari’ah yang diambil dari dalilnya. Namun
demikian, pendapat yang menarik untuk dikaji adalah pernyataan
Imam Haramain bahwa fiqih merupakan hukum syara’ dengan jalan
ijtihad. Demikian pendapat pula Al-Amidi bahwa yang dimaksud
dengan pengetahuan hukum dalam fiqih adalah melalui kajian dari
penalaran (nadzar dan istidhah). Pengetahuan hukum yang tidak
melalui ijtihad (kajian), tetapi bersifat dharuri, seperti sholat wajib
lima waktu, zina haram, dan masalah-masalah qath’I lainnya tidak
termasuk fiqih.13
Hal itu menunjukan bahwa fiqih bersifat ijtihadi atau zhanni.
Pada perkembangan selanjutnya, istilah fiqih sering dirangkaikan
dengan kata Al-Islami sehingga terangkai Al-Fiqh Al-Islami, yang
sering diterjemahkan dengan hukum Islam yang memiliki cakupan
sangat luas.
Mata pelajaran fiqih adalah bimbingan untuk mengetahui
ketentuan-ketentuan syariat Islam. Materi yang sifatnya memahami,
menghayati dan mengamalkan pelaksanaan tersebut yang kemudian
menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan
masyarakat lingkungannya.
Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberian
pemgetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan
tauladan bagi siswa dan masyarakat lingkungannya. Dengan
13 Rahmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, (Bandung:Pustaka Setia, 2001) hal,14
16
keteladanan guru diharapkan para orangtua dan masyarakat membantu
secara aktif pelaksanaan fiqih dalam rumah tangga dan masyarakat
lingkungannya.
Dari penjelasan diatas dapat penulis pahami tentang pengertian
mata pelajaran fiqih dalam kurikulum madrasah tsanawiyah yaitu
mata pelajaran yang diarahkan untuk memberika pengetahuan,
pemahaman dan bimbingan pada siswa mengenai ketentuan-ketentuan
syariat Islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran
Fiqih
Sebagai bahan pelajaran yang diberikan pada anak didik dalam
proses belajar mengajar, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran
dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memenuhi tujuan tersebut,
dalam skripsi ini diuraikan dan dikomparasikan antar tujuan fiqih dan
tujuan mata pelajaran fiqih secara spesifik. Menurut Aswadi Syukur,
tujuan fiqih (ilmu fiqih) adalah “menerapkan hukum syara pada setiap
perkataan dan perbuatan mukallaf.14
sedangkan rumusan fiqih
menurut Abdul Wahab Kallaf adalah “menerapkan hukum-hukum
syariat Islam bagi seluruh tindakan dan ucapan manusia”.15
kedua
rumusan tujuan fiqih tersebut tidaklah berbeda, keduanya
menghendaki penerapan hukum syara pada setiap tingkah laku dan
ucapan mukallaf ditengah hidup dan kehidupannya.
Tujuan fiqih tersebut mengalami perincian ketika telah
menjadi tujuan mata pelajaran seperti yang tertera dalam kurikulum
Madrasah Tsanawiyah yang dikeluarkan oleh departemen Agama RI
adalah membekali peserta didik agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara
terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli.
14 M.Aswadi Syukur, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, (Surabaya: Bina Ilmu) cet
ke-1, h.4 15 Abdul Wahab Kallaf, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung: Gema Risalah Press, 1996), cet
ke-1 h. 26
17
Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan
ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab
sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.16
Mengenai fungsi fiqih, secara umum dapat disebutkan bahwa
fiqih berfungsi: “sebagai rujukan para mukallaf untuk mengetahui
syariat Islam sehingga pola tingkah lakunya dapat terkendali pada
landasan etika dan moral yang religious”.
Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah seperti
yang termaktub dalam kurikulum 2004 Madrasah Tsanawiyah adalah:
1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik
kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup didunia dan di akhirat.
2) penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam dikalangan
peserta didik dengan ikhlas dan prilaku yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat.
3) pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di
Madrasah dan Masyarakat.
4) pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta
akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang
telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
5) pembangunan mental peserta didik terhadap lingkunga fisik dan
sosial melalui ibadah dan muamalah.
6) perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibada dalam kehidupan
sehari-hari.
16 Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, (Jakarta:
Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004), h.46
18
7) pembekalan peserta didik untuk memehami fiqih atau hukum
Islam pada jenjang yang lebih tinggi.17
Fiqih berfungsi sebagai sumber hukum yang menjadi
pendorong dan pembentuk tingkah laku yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan hukum sehinnga terbentuk komunitas masyarakat
muslim yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai
prasayarat terwujudnya kondisi hidu dan kehidupan yang harmonis
dan sejahtera. Para pengajar harus memahamifungsi fiqih ini agar
pendidikan dan pembinaan pribadi siswa dapat terarah sesuai dengan
harapan yang ditentukan.
Sedangkan ruang lingkup pengajaran fiqih di Madrasah
Tsanawiyah meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
antara:
1) Hubungan manusia dengan alam
2) Hubungan manusia dengan Allah SWT
3) Hubungan manusia dengan sesame manusia, dan selain manusia
dan lingkungan.
Dari ruang lingkup maupun fungsi yang tercantum dalam
kurikulum MTs terlihatruang lingkup materi pelajaran begitu luas
menyangkut hubunganvertikal dan horizontal peserta didik. Demikian
juga dengan fungsi yang terkandung dalam matapelajaran tersebut
yang sangat diharapkan sekali siswa mampu menjadi dirinya sebagai
muslim ang memiliki kesadaran sebagai hamba Allah untuk beribadah
secara benar dan melaksanakan syariat dengan ikhlas. Semua itu tidak
terlepas dari bagaimana kondisi pembelajaran fiqih tersebut mencapai
fungsi yang diharapkan.
Tujuan, fungsi dan ruang lingkup pembelajaran fiqih di
Madrasah semuanya akan terpenuhi atau tidak tergantung kepada
17 Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah... h.47
19
upaya yang diterapkan oleh Madrasah yang bersangkutan terutama
pada kegiatan pengelolaan pembelajaranna
3. Model Discovery Learning
a. Model Pembelajaran
Sebelum membahas tentang model pembelajaran, terlebih
dahulu kita harus mengatahui apakah yang dimaksud dengan model?
Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata
dan dikonversi untuksebuah bentuk yang lebih komprehensif. (Meyer,
W.J.,1985:2).
Agar pembelajaran fiqih dapat diserap dengan baik oleh siswa,
selain diperlukan strategi pembelajaran, guru juga perlu memiliki
metode dan model pembelajaran yang dipandang tepat dan sesuai
dengan kondisi siswa. Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah
metode pembelajaran. Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola
interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyangkut srtrategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Sedanglkan metode
pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat
umum.
Arends menyatakan “The tern teaching models refers to a
particular approach to instruction that includes its goals, syntax,
environment, and managemeny system”.18
Yang artinya, istilah model
pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan dan sistem pengelolaannya.
Adapun sukamto, dkk mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah: “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
18 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada
Media Group, 2009) h.22
20
mencapai tujuan belajar tertentu, an berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.19
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
dari pada strategi,metode atau prosedur. Model pembelajaran
mempunai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode
atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:20
1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
(tujuan pembelajaran akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil
4) Lingkungan belajar diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Model pembelajaran memiliki tahapan-tahapan yang harus
diperhatikan. Tahapan-tahapan berikut antara lain.
1) Sintaks/pentahapan, merupakan penjelasan pengoperasian model.
2) Sistem sosial, bagaimana penjelasan tentang peranan guru dan
pembelajaran.
3) Prinsip-prinsip reaksi, menjelaskan bagaimana sebaiknya guru
bersikap dan berespon terhadap aktivitas siswa.
4) Sistem pendukung, menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai
kelengkapan model diluar manusia.
19 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada
Media Group, 2009) h.22 20 Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, (Learning assistance
Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008), h.20
21
Model-model pembelajaran mempunya empat ciri khusus yang
membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai berikut.21
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik
belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
3) Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan belajar terseut dapat tercapai.
Dari pembelajaran diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur yang sistematis dalam menggorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentudan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Jadi istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada metode
pembelajaran.
Model pembelajaran yang baik memiliki ciri – ciri sebagai
berikut:
1) Valid, yaitu model pembelajaran berhubungan dengan rasional
teoritik dan memiliki konsistensi internal.
2) Praktis, apa yang dikembangkan memang benar – benar diterapkan.
3) Efektif, yaitu model pembelajaran harus memberi hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
21 Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran... h.11
22
b. Prinsip-prinsip Penentuan Model
Telah disinggung sebelumnya, metode yang tepat dapat
menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
dalam memilih model hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlah model yang kiranya
dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.
2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu.
3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam
pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat,
bukan hanya mendengarkan.
4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran,
penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu
proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata
dalam suatu pembelajaran.
5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan
yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya.
6) Prinsip menggembirakan.
7) Prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan belajar
mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi
siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakan
proses lanjut tanpa henti.
c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajaran Discovery
Learning
Model discovery learning dapat diartikan sebagai cara
penyajian pelajaran yang memberi pelajaran kepada peserta didik
untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.22
Model
discovery learning lebih dikenal dengan metode penemuan
22 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.83
23
terbimbing, para siswa diberi bimbingan singkat untuk menemukan
jawabannya. Harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap
ditemukan sendiri oleh siswa.
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran
yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model
ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa ssecara aktif
dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery
learning adalah metode belajar yang mengatur pengajaran sedemikian
rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan
sendiri.23
Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat
menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses
mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan
pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
menarik kesimpulam dan sebagainya untuk menemukan beberapa
konsep atau prinsip.
Metode Discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, memanipulasi objek sebelum
sampai pada generalisasi>. Makanya anak harus berperan aktif dalam
belajar. Peran aktif anak dalam belajar ini diterapkan melalui
penemuan.
Sedangkan menurut Budiningsih (2005), metode discovery
learning adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk pada akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
23 Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.100
24
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan
lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan
belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di
transfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak
didik akan ditentukan oleh relevasian penggunaan suatu metode yang
sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat
dicapai dengan penggunaaan metode yang tepat, sesuai dengan
standar keberhasilan yang terpatri dalam suatu tujuan.
Penggunaan model discovery learning guru berusaha untuk
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Sehingga model discovery learning ini memiliki tujuan sebagai
berikut:24
(a) teknik ini mampu membantu siswa untuk
menegmbangkan, memperbanyak kesiapan serta, penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (b) siswa
memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual
sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa
tersebut, (c) dapat meningkatkan kegairan belajar para siswa.
d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning
Model Discovery Learning
Menurut Bonwell, Pembelajaran Aktif memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:
24 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), hal.86
25
1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif
dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri. Siswa berperan
serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar.
Pengalaman siswa lebih diutamakan.
2) Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru
bukan satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah
satunya sumber belajar, yang memberikan peluang bagi siswa
agar dapat memperoleh pengetahuan atau ketrampilan sendiri
melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam
dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat
suatu karya.
3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar
mengejar standar akademis. Selain pencapaian standar akademis,
kegiatan ditekankan untuk mengembangkan siswa secara utuh dan
seimbang.
4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas
siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai
konsep-konsep dengan mantap.
5) Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan
kemajuan siswa, serta mengukur ketrampilan dan hasil belajar
siswa.25
Dalam model Discovery Learning itu sendiri, siswa dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya
membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian potensi
siswa dapat diberdayakan, dan dapat belajar mandiri. Siswa tidak lagi
sebagai penerima pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai
motivator, pengarah, dan pemberi stimulus.
25 Muchlisin Riadi, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari
2013
26
e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning
Dalam rangka mengaplikasikan model pembelajaran discovery
learning didalam kelas guru bidang studi harus melakukan beberapa
persiapan terlebih dahulu. Berikut ini tahapan perencanaan menurut
Brunner:26
1) Tahap persiapan dalam aplikasi model Discovey Learning
a) Menentukan tujuan pembelajaran.
b) Menentukan identifikasikarakteristik siswa (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya).
c) Memilih materi pelajaran.
d) Menentukan topic-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f) Mengatur topik-topik plajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktik, ikonik sampai ke simbolik.
g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2) Prosedur Aplikasi Discovery Learning
Menurut Syah (2004), dalam mengaplikasi Model discovery
learning di dalam kelas, tahapan atau prosedur yang harus
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah
sebagai berikut:
a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan.
b) Problem Statemen (pernyataan/identifikasi masalah)
c) Data Collection (pengumpulan data).
d) Data Processing (pengolahan data).
e) Verification (petahkikan/pembuktian)
f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi).
26 Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.248
27
Sedangkan langkah-langkah pelaksanaan model discovery
learning menurut pendapat Gilstrap (1975):27
1) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya
sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan
realities untuk mengajar dengan penemuan
2) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa,
prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dan hubungannya
dengan apa yang dipelajari.
3) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga
memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam
belajar dengan penemuan.
4) Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan
peranan penemuan.
5) Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang
minta dipecahkan.
6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan
untuk merangsang belajar dengan penemuan.
7) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan
pelaksanaan penemuan.
8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat
mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya setiap siswa
mempunyai data harga dan bahan-bahan pokok dan jumlah
orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut.
9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data
sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh
tilikan umum.
10) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman
belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri.
27 Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika,
(Jakarta, Rajawali Pers, 2004), h.248
28
11) Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data
dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam
kelangsungan kegiatannya.
12) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan
eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan
dan mengidentifikasikan proses.
13) Mengajarkan keterampilan untunk belajar dengan penemuan
yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan
penyelidikan.
14) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya
merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan
data yang terkumpul.
15) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan
tingkat sederhana.
16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan
tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi
membantu menarik kesimpulan yang benar.
17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan
alasan dan fakta.
18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan,
misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau
guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang
mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.
19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide,
generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah
semula dan yang telah ditentukan melalui strategi penemuan.
20) Mengecek apakah siswa mnggunaka apa yang telah
ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi
berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan
pendekatannya.
29
Kesepakatan guru mitra dengan peneliti, kelemahan-kelemahan
harus segera diatasi melalui pendekatan discovery learning denagn
tindakan pada masing-masing tahap pembelajaran berikut:28
1) Kegiatan awal pembelajaran meliputi langkah – langkah sebagai
berikut:
a) Menyiapkan alat bantu yang sesuai dan menarik materi yang
akan disampaikan.
b) Memberikasn motivasi untuk meningkatkan minat belajar
siswa.
c) Memberikan tinjauan yang jelas tentan materi yang akan
disampaikan sehingga siswa mempunyai arah yang jelas saat
belajar.
d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar
e) Membuka pelajaran sesuai dengan pendekatan untuk
meningkatkan rasa takut siswa.
2) Tindakan penyampaian dan pengembangan meliputi langkah-
langkah sebagi berikut:
a) Penyampaian konsep dasar materi
b) Penjelasan cara menggunakan alat peraga yang digunakan
dalam proses belajar.
c) Penyampaian disesuaikan dengan gaya bahasa siswa sehingga
siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah.
d) Belajar kelompok dan pengembangan minat individu dengan
mempraktekkan alat peraga yang sudah disiapkan.
e) Pelatihan memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan
materi baik secara individu maupun kelompok.
3) Tindakan pada tahap penerapan
a) Mengusahakan umpan balik/.
28 Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.87
30
b) Pemberian soal latihan baik kelompok maupun individu
kepada siswa dan kesempatan untuk mengerjakannya.
c) Pembahasan soal latihan secara bersama-sama.
d) Refleksi individu tentang capaian materi yang telah didapat
selama proses belajar
e) Review materi pelajaran yang belum dipahami siswa.
4) Tindakan pada akhir prmbelajaran
a) Penarikan kesimpulan bersama
b) Penguatan materi yang tela didapat siswa dengan memberikan
waktu kepada siswa untuk bertanya.
c) Evaluasi kinerja siswa oleh guru dan memberikan motivasi
kepada seluruh siswa.
d) Eksplorasi kesulitan belajar siswa, hal-hal yang menarik yang
telah didapat siswa dan hal-hal yang tidak disukai siswa.
e) Pembagian tugas rumah yang menyenangkan sesuai materi
yang telah dipelajari.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Istianah dengan judul “Upaya
peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan
metode Discovery Learning”, menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan
metode ddiscovery learning, menunjukan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari perolehan tes hasil belajar
setiap siklusnya. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai
rata-rata 71,67 dengan persentase ketuntasan 57,15% karena dari 21 siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM (70) ada 9 siswa. Sedangkan pada
siklus II nilai rata-rata yang diperolehmencapai 86,67 dengan persentase
ketuntasan 100%. Hal ini berarti seluruh siswa nilainya sudah sesuai dengan
KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil belajar siklus I dan II, maka
31
hipotesis tindakan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.29
Penelitian juga dilakukan oleh Asrori dengan judul “pengaruh metode
Discovery Learning terhadap hasil belajar Fisika siswa pada konsep suhu dan
kalor di SMA Negri 4 Pandeglang Banten”, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika
siswa pada konsep suhu dan kalor. Hal tersebut terlihat pada hasil posttest
pada kedua kelompok dengan rata-rata untuk kelompok eksperimen sbesar
67,3 dan kelompok control sebesar 61,9. Hal ini terlihat pula pada hasil
pengujian hipotesis melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 didapat hasil t-
hitung > t-tabel yaitu 2,21 > 2,002 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut juga didukung dengan hasil
lembar angket mengenai respon siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran, dimana kedua kelompok memberi respon yang positif, baik
kelompok control dengan rata-rata persentase sebesar 75%.30
Selanjutnya adalah Hesti Nurhayati (2007) dengan judul penelitiannya
“Pembelajaran dengan metode Discovery Terbimbing dalam meningkatkan
hasil belajar Kimia siswa pada konsep Bahasan Asam Basa, dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan
metode discovery terbimbing dengan metode ceramah dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan
Pembelajaran yang masih dilaksanakan guru masih bersifat
konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode penugasan
sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini juga
mengakibatkan masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan
29 Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan
metode Discovery Learning, (Jakarta : UIN , 2012) 30 asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada
konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang,(Jakarta: UIN 2001)
32
juga siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari pembelajaran sehingga
siswa menjadi acuh tak acuh terhadap fiqih terutama pada nilai karakter yang
tertanam pada pelajaran fiqih itu sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diadakan pembenahan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya dalam
pembelajaran materi makanan dan minuman. Solusi yang saya ambil adalah
dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning siswa akan lebih
tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran ini. Setelah penggunaan
model pembelajaran discovery learning maka nilai siswa dapat meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta hasil
penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat
mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya
model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran Fiqih dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakanakan pada semester genap tahun ajaran
2014/2015 bulan Januari s.d Mei 2015 . Tempat yang dipilih untuk penelitian
adalah MTS Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII B sebanyak 32 siswa.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode secara harfiah (Method) berarti cara. Dalam pemakaian yang
umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep – konsep secara
sistematis.1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, Metode juga diartikan
sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.2
Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati
suatu obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi
suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Dalam penulisan
ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian
yang akan dilakukan. Ide penelitian tindakan kelas pertama dikembangkan
oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu cara penanganan
masalah sosial. Kurt Lewin mengemukakan adanya empat frase dalam
melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.3 Penelitian jenis inilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
1 Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 21. 2 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) ,h. 2. 3 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),
Cet. I, h.6.
34
Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dalam buku
Suharsimi Arikunto dijabarkan sebagai berikut:4
1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atu informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Kelas, sekelompok siswa yang dalam kurun yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga
menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan
bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini. PTK ini membantu
seseorang dalam mengatasi persoalan dan membantu pencapaian tujuan dalam
kerangka etika yang disepakati bersama antara guru, siswa, dan peneliti.
Seperti yang telah dijelaskan di sebelumnya, bahwa penulis
menggunakan metode penelitian PTK dengan jenis yang dicetuskan Kurt
Lewin, dan metode yang penulis gunakan di dalam kelas adalah model
discovery learning. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Model PTK yang peneliti gunakan adalah model Kurt Lewin, seperti
pada gambar :
Gambar 1.1.
Penelitian tindakan
model Lewin
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.91.
35
Empat kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Adapaun
perencanaan umum yaitu meliputi keseluruhan penelitian yang akan
dilakukan, sedangkan perencanaan khusus meliputi perencaan tiap siklus
yang akan dilaksanakan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan
dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar
pengamatan, dan lembar penilaian siswa.
2. Tindakan (Acting)
Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah
dirancangkan pada tahap perencanaan. Tahap tindakan ini juga bisa
meliputi tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran
yang telah dilakukan.
3. Pengamatan (Observation)
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan lembar observasi. Pengamatan juga dapat
dilakukan oleh kolaborator dengan mencatat semua peristiwa atau semua
hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru,
situasi kelas, prilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi,
penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.5
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh
dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan
untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
5 Ghony, op.cit., h. 71
36
Gambar 3.1
Rancangan siklus penelitian6
Jadi sebelum menerapkan model discovery learning untuk meneliti,
penulis mempersiapkan langkah – langkah yang akan dilakukan. Setelah itu
penulis terapkan di dalam kelas sambil mengamati kelangsungan proses KBM.
Dan membiaskan atau memikirkan kegiatan yang telah dilakukan.
Karena dalam penelitian penulis adalah bertujuan untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran dengan model discovery learning ini, maka penulis
menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya mengenai peningkatan hasil
belajar siswa setelah diterapkannya model discovery learning dalam
pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan hasil apakah
metode ini dapat meningkatkan atau malah sebaliknya.
6 Rochiati Wiriaatmaadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 66
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Pengamatan
37
C. Subjek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih (Guru
Pamong), observer, dan siswa/I MTs Darul Ma’arif kelas VII B yang
berjumlah 32 orang terdiri dari 18 orang siswi perempuan dan 14 orang siswa
laki-laki. Di bawah ini adalah daftar subjek penelitian:
TABEL 1.2
DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama No Nama
1 Abdul Haris siagian 17 Muhammad Firdaus
2 Ainun Jariyah 18 Muhammad Labib Haekal
3 Alvira Kholidah Putri 19 Nadhifa Irmadila
4 Ananda Dheami 20 Nasrudin
5 Ananda Nur Rizki Ramadhan 21 Nur ‘Aini
6 Anike Nurhayati 22 Nur Rokhmah
7 Ayu Lestari 23 Puti Fernanda Takia
8 Evita Ristiani 24 Putri Ramadhanisa Ningtyas
9 Firman Azis Widiyanto 25 Rahmah Putri Alinda
10 Fitria Nurlaila 26 Reyhan Boy Hutasuhut
11 Haekal Baikhati Natsir 27 Siti Nadia
12 Hemi Aulia Rahmah 28 Zadiahh Azzahra
13 Kholiludin diponogoro 29 Hadi Apriyansyah
14 Lista Trinjani 30 Muhammad Al Fatih
15 Maruf Wahab 31 Muhammad Bilal
16 Mariska sila andreti 32 Zidan Fauzan
D. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan
proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data
38
serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para
siswa berperan sebagai observer dan juga objek penelitian.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian
pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa
siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi.
Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan
dengan tindakan II jika hasil yang dinginkan tidak memenuhi target dalam
pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran discovery
learning.
Tabel 2.1. Tahapan Intervensi Tindakan
SIKLUS 1
Tahap Kegiatan
Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah MTS Darul Ma’arif
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrument penelitian
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
5. Melakukukan Wawancara kepada guru Fiqih di
sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek
penelitian.
6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas
penelitian
7. Mensosialisasikan pembelajaran Fiqih dengan
menggunakan model pembelajaran discovery
learning pada siswa subjek penelitian.
Perencanaan
Siklus 1
1. Menyiapkan kelas penelitian
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan model pembelajaran discovery learning
3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana
39
pelaksanaan pembelajaran
4. Menyiapkan sumber belajar
5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator
6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan
catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya).
7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan.
8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus 1.
9. Mempersiapkan alat dokumentasi.
Pelaksanaan
Siklus 1
1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali
pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus 1.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode
Discovery Learning.
Pengamatan
Siklus 1
1. Mengamati jalannya proses pembelajaran
2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran
3. Mendokumentasikan kegiatan siswa
4. Mengamati hasil tes siklus 1.
Refleksi
Siklus 1
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan
feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan
tindakan selanjutnya.
40
Tabel 2.2. Tahapan Intervensi Tindakan
SIKLUS 2
Tahap Kegiatan
Perencanaan
Siklus 2
1. Menyiapkan kelas penelitian
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan model pembelajaran Discovery Learning
3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran
4. Menyiapkan sumber belajar
5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator
6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan
catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya).
7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan.
8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus II.
9. Mempersiapkan alat dokumentasi.
Pelaksanaan
Siklus 2
1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali
pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus II.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode
Discovery Learning.
Pengamatan
Siklus 2
1. Mengamati jalannya proses pembelajaran
2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran
3. Mendokumentasikan kegiatan siswa
4. Mengamati hasil tes siklus II.
Refleksi
Siklus 2
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback
dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya.
41
F. Hasil Intervensi Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah 75 % dari jumlah
siswa mengalami peningkatan prestasi belajar dengan kategori tinggi pada
mata pelajaran Fiqih serta nilai KKM 70.
G. Data dan Sumber Data
1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap
akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran,
catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan
dokumentasi. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis
yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes
awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran
diberikan kepada peserta didik, karena butir-butir soalnya dibuat yang
mudah-mudah. Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan
pelajaran yang tergolong penting, yang telah di ajarkan kepada para
peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan
naskah tes awal.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi
guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan
42
lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses
kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran discovery
learning.
b. Lembar wawancara
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di
kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode discovery learning terhadap siswa.
c. Studi kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku
yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang menunjang
pelakasanaan penelitian.7 Studi ini merupakan teknik analisis terhadap
berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak (buku, artikel, novel,
koran, majalah, dan sebagainya) dan bahan non cetak (benda-benda
dan sebagainya).
d. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan
mengambil foto-foto pada saat pembelajaran
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:
1. Observasi/Pengamatan
Observasi dilakukan sebelum dan pada saat tindakan dilakukan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons/tanggapan guru dan
siswa mengenai pelaksanaan metode discovery learning dalam
7 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
FISIP UI, 2007), Cet. 2, h. 58
43
pembelajaran. Disamping itu juga untuk triangulasi data yang didapat pada
saat penelitian.
3. Tes
Tes yang berupa soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui prestasi
belajar fiqih siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu dilakukan peninjauan instrumen oleh observer serta dosen
pembimbing bahwa instrumen yang telah dibuat layak untuk dijadikan
instrumen penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen
pembimbing dan dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen
penilaian, barulan instrumen penilaian diberikan pada responden penelitian
yaitu siswa.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara
kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk
kalimat-kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses penelitian.
Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai
maksimum/minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan.
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan
pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized
Gain.8
8 Raisyah Nisfafera, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Jakarta: UIN, 2012), h. 47
44
g=
Dengan kategori:
g tinggi : nilai (g) > 0,70
g sedang : 0,70 > (g) > 0,3
g rendah : nilai (g) < 0,3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka
pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan
perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan dalam setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan
perbaikan apabila stelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan
tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil
penelitian telah mencukupi indicator keberhasilan maka dicukupkan dan
dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
45
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Berdirinya MTs Darul Ma’arif Jakarta
Madrasah Tsanawiyah Darul Ma’arif merupakan bagian dari
Yayasan Darul Ma’arif yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1956,
berkedudukan di Jakarta Selatan. Didirikan oleh KH. Dr. Idham Khalid.
Beliau adalah seorang ulama, pendidik, sekaligus politisi yang tidak hanya
dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia
internasional.
Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdatul ulama
(NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orang-
orang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam
pendidikan di lembaga ini.
MTs Darul Ma’arif berdiri di atas lahan perguruan seluas 1200 meter
persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi. MTs Darul Ma’arif
menempati lantai 1 dari bangunan Perguruan Darul Ma’arif, berdampinagn
dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu SD Islam, SMP, SMA, dan
MA.
Berdirinya MTs Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang
panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam,
yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya
mengajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama.
Fungsi pengembangan MTs Darul Ma’arif adalah mengakses,
menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan mengembangkan kapasitas
para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana
yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari MTs Darul Ma’arif,
46
para peserta didik dapat menghadapi tantangan zaman dengan tetap
berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Mts Darul Ma’arif unggul dalam bidang iptek, imtaq, pelayanan
dan pengamalan.
b. Misi
1) Membentuk insan yang berakhlak mulia, islami dengan
memperkuat iman dan taqwa.
2) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat diterima di sekolah
lanjutan yang bermutu dan diterima di masyarakat.
3) Membekali peserta didik dengan keterampilan dasar sesuai dengan
perkembangan iptek dan imtaq.
c. Tujuan
1) Mendidik siswa/I menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
2) Mendidik siswa/I menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya,
serta menghormati dan mentaati kedua orang tua dan guru-gurunya.
3) Mendidik siswa/I menjadi warga negara Indonesia yang mencintai
bangsa dan negaranya serta peduli kepada lingkungan dan
masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
4) Mendidik siswa/I menjadi insan Indonesia yang siap menyongsong
Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta
menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. Guru dan Tenaga Kependidikan MTs Darul Ma’arif
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga
pendidikan. Hal ini dikarenakan figure seorang guru baik dalam ruang
geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab
47
itu, guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program
pendidikan.
Keberadaan karyawan juga sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga
pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar
yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada orang-
orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang khuss, maka
kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan
terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan (karyawan) yang
bertugas di MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran 2013/2014 ini
berjumlah 21 orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 12 orang dan
guru perempuan sebanyak 9 orang. Sedangkan jumlah karyawan di MTs
Darul Ma’arif berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 orang sebagai karyawan
tata usaha dan 2 orang lainnya sebagai office boy. Untuk lebih jelasnya
mengenai jumlah guru dan tenaga kependidikan di MTs Darul Ma’arif
dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.I
TENTANG KEADAAN GURU DAN PEGAWAI “MTs DARUL MA’ARIF
TAHUN AJARAN 2014
NO NAMA GOLONGAN JABATAN
1 H. Antung Abdullah - Kepala Sekolah
2 Hj. Sri Komariyati S.Ag IV A Wakepsek
Kurikulum, Fiqih
3 Asep Iffan A.M. M.Pd III B
Wakepsek
Kesiswaan,
Matematika
4 Maryanih - Guru
5 Ayip Muhammad III A Penjakes
6 Drs. H. Abd. Alim III A Qur’an Hadits
48
7 Wahyu Purnomo S.E III A IPS
8 Nur Hidayat S.Pd.i III A Bahasa Arab
9 Hj. Ummu Kholifah, S.Pd - Kesenian
10 Dra. Hasidah III A Bahasa Inggris
11 Dra. Hj. Marwanih III A SKI, Aqidah A
12 Ika Mustikawati S.Pd II A Bahasa Indonesia
13 H. Rosyidul Anam S.Pd - Matematika
14 Sutamto S.Pd III B IPS
15 H.A. Muthohar SQ - Kesenian
16 Lili Nurlinda Sari S.Psi - PLBJ
17 Nur Aini S.Pd - IPA
18 H. Fathi MA - Alquran Hadits
19 Badruzzaman S.Pdi - SKI
20 H. Ahmad Syauqi S.Kom - TIK
21 Nur Fadillah S.Pd - IPA
22 Siti Fatchijah III A TU
23 Rizki Ahmad Fauziani
Bahasa Arab
( Sumber : Mts. Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014)
4. Siswa (Daftar Siswa/I MTs. Darul Ma’arif)
Didalam proses belajar mengajar disekolah, guru atau pendidik
merupakan sebagai objek pemberi ilmu sedangkan siswa merupakan
sebagai subjek penerima ilmu, dan keduanya itu sangat penting. Hal ini
dikarenakan tanpa adanya keduanya proses belajar mengajar tidak akan
berjalan dengan lancar. Dengan adanya kedua objek dan subjek ini, proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Siswa merupakan sentral dalam proses belajar mengajar. Dalam hal
ini siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tujuan perhatian
didalam proses belajar mengajar. Siswa sebagai prihal yang ingin meraih
cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal.
49
Jumlah siswa-siswi MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran
2014/2015 adalah 200 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan
masing-masing angkatan terdiri atas dua rombongan belajar. Mengenai
keadaan siswa di MTs Darul Ma’arif. Sesuai dengan data yang penulis
peroleh, data selengkapnya adalah sebagai berikut:
TABEL 4.2
JUMLAH SISWA KESELURUHAN MTs DARUL MA’ARIF
NO KELAS SISWA LAKI-LAKI SISWA PEREMPUAN JUMLAH
1 VII 19 26 45
2 VIII 26 37 63
3 IX 28 39 67
JUMLAH
KESELURUHAN
175
( Sumber data : diperoleh dari buku induk sekolah)
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang
keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lain. Untuk
mengetahui sarana fisik MTs Darul Ma’arif peneliti melakukan penggalian
data observasi secara langsung dilokasi penelitian dan didukung dengan
data dokumentasi yang penulis peroleh. Secara lebih jelasnya penulis
paparkan sebagai berikut:
Ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar yang ada sebanyak
6 kelas, untuk kelas VII terbagi menjadi 2 kelas, untuk kelas VIII ada 2
kelas, Demikian juga dengan kelas IX ada 2 kelas. Selain ruang kelas,
ada ruang pembelajaran sebagai penunjang, yaitu laboratorium walaupun
hanya laboratorium computer saja, perpustakaan dan beberapa jenis
ruangan yang menunjang proses akademik.
Masjid MTs Darul Ma’arif ini berada d i l u ar area sekolah yang
digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam rangka
pembentukan moral siswa secara Islami tepatnya digerbang masuk
50
sebelum memasuki kelas di sebelah barat ruang Kepala Sekolah.
Dihalaman sekolah ada lapangan dengan posisi halaman ditengah
dikelilingi kelas-kelas yang digunakan untuk olahraga. Selain itu, halaman
yang sekaligus lapangan tersebut juga digunakan untuk upacara sekolah
setiap hari senin. Disamping itu, ada ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler,
seperti ruangan Osis.
Adapun Sarana dan Prasarana yang terdapat di MTs Darul Ma’arif
secara rinci adalah sebagai berikut.
TABEL 4.3
TENTANG JUMLAH SARANA DAN PRASARANA MTs DARUL
MA’ARIF TAHUN AJARAN 2013
No. Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Ruang Belajar/Kelas 6 Baik
2 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
3 Ruang Wakasek bdg. Kurikulim 1 Baik
4 Ruang Wakasek bdg. Kesiswaan 1 Baik
5 Ruang Tata Usaha 1 Baik
6 Ruang Guru 1 Baik
7 Ruang Lab. Komputer 1 Baik
8 Masjid 1 Baik
9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
10 Koperasi Madrasah 2 Baik
11 Ruang BP 1 Baik
12 Ruang Osis 1 Baik
13 Kamar Mandi Guru dan Karyawan 2 Baik
14 Kamar Mandi Siswa 4 Baik
15 Ruang Administrasi 1 Baik
16 Kantin 1 Baik
17 Pos Satpam 1 Baik
18 Pantry 1 Baik
51
19 Ruang UKS 1 Baik
20 Aula Pertemuan 1 Baik
21 Lapangan upacara/olahraga 1 Baik
(Sumber : Mts Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014)
6. Lainnya yang Relevan
a. Letak Geografis MTs Darul Ma’arif
MTs Darul Ma’arif terletak ditengah kota tepatnya dijalan Rs.
Fatmawati No.45 Cipete Jakarta Selatan.
b. Struktur Organisasi MTs Darul Ma’arif
Struktur Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau
susunan yang menunjukkan hubungan antar komponen yang satu
dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur. Adapun
bagan stuktur organisasi MTs Darul Ma’arif adalah sebagai berikut:
Adapun tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi
tersebut adalah:
1) Kepala Madrasah
Kepala madrasah adalah supervisor, administrator dan
manager. Bertanggung jawab kepada yayasan sebagai institusi
penyelenggara pendidikan dan bertanggung jawab kepada
Depag/Depdiknas karena kepala sekolah sebagai pelaksana
pendidikan.
2) Wakil Kepala Madrasah
Mitra kerja kepala sekolah sesuai dengan bidangnya antara
lain bidang kurikulum, kesiswaan dan lain sebagainya.
3) Tata Usaha
Mengerjakan seluruh pekerjaan administrasi sekolah,
melayani pekerjaan dari kepala sekolah, wakapsek, wali kelas dan
guru. Bila tata usaha sekolah disederhanakan untuk efisiensi tenaga
52
kerja, kemudian ditarik dibawah struktur yayasan, maka akan terjadi
penyumbatan kerja dan informasi. Dan dalam pelaksanaan
pembelajaran untuk mempermudah dalam pengerjaannya, maka di
MTs Darul Ma’arif ada beberapa devisi ataupun pembantu Kepala
Madrasah dan wakilnya dalam tugasnya yakni:
4) Wali Kelas
Wali kelas dijabat oleh seorang guru dan bertugas membantu
kepala sekolah dalam kegiatan, yakni :
a) Mengelola kelas baik tekhnis administrasi maupun edukatif.
b) Memberikan bahan masukan kepada guru pembimbing tentang
siswa yang ada dibawah asuhannya.
5) Guru Bidang Studi
a) Membuat Satpel, lengkap dengan AMP (Analisis Materi
Pelajaran), Prota, Promes.
b) Datang di madrasah, mengajar dan berada di madrasah setiap
hari kerja.
c) Mengadakan evaluasi pembelajaran secara teratur.
d) Ikut memelihara ketertiban kelas dan madrasah.
e) Ikut membina hubungan baik antara madrasah, guru, orangtua,
masyarakat dan pemerintah daerah.
6) Bimbingan dan Konseling (BP)
Bimbingan dan konseling ditangani oleh guru pembimbing
atau guru mata pelajaran yang dianggap mampu menangani tugas
tersebut.
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan
Pelaksanaan prapenelitian atau kegiatan pendahuluan ini dilaksanakan
pada tanggal 26 Januari s.d 31 Februari 2015. Dalam tahap pendahuluan ini
yang peneliti lakukan adalah observasi ke sekolah MTs Darul Ma’arif untuk
mengetahui kondisi sekolah, guru yang mengajar disekolah tersebut dan
lingkungan sekolah itu sendiri agar peneliti tidak terasa asing ketika
53
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kemudian peneliti mengurus surat
izin penelitian, membuat instrument penelitian, menyiapkan perlengkapan
penelitian, melakukukan Wawancara kepada guru fiqih di sekolah tersebut
dan menentukan kelas subjek penelitian, melakukan observasi proses
pembelajaran di kelas penelitian serta mensosialisasikan pembelajaran fiqih
dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada siswa
subjek penelitian. Kelas yang dijadikan objek penelitian di MTs Darul
Ma’arif yaitu pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 13
siswa dan 19 siswi.
Pada tanggal 9 Februari peneliti melakukan wawancara dengan guru
dan siswa kelas VIII-A. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi
siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan
pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara berisi
tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran
terjadi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs
Darul Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada proses pembelajaran
fiqih berlangsung
2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan penugasan
3. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat
waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
4. Guru mata pelajaran fiqih baru mendengar model pembelajaran discovery
learning
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa VIII-A di MTs Darul
Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Sebagian besar kurang menyukai pelajaran fiqih karena mereka
mengganggap pelajaran fiqih membosankan.
2. Nilai yang didapatkan siswa masih banyak yang dibawah standar KKM
54
3. Banyak siswa yang belum tahu tentang nilai-nilai yang terkandung pada
mata pelajaran fiqih.
4. Metode yang digunakan guru mata pelajaran fiqih adalah ceramah dan
penugasan, hal inilah yang menyebabkan mereka bosan dan membuat
mengantuk di dalam kelas.
5. Siswa menginginkan guru mata pelajaran fiqih menggunakan metode yang
asik dan tidak membosankan.
Selanjutnya pada tanggal 05 dan 10 Februari peneliti melakukan
observasi pada proses pembelajaran mata pelajaran fiqih berlangsung.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
fiqih di dalam kelas. Adapun hasil pengamatan selama penelitian
pendahuluan melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing –
masing siswa
Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing sesuai dengan denah
tempat duduk siswa.
2. Kesiapan Menerima
pembelajaran
Dari pengamatan peneliti sebagian
siswa siap dan sebagian lagi belum
siap menerima pelajaran, karena
sebagian siswa yang belum siap
tidak langsung mengeluarkan buku
dan LKS, namun harus diminta dulu
oleh guru.
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
1. Menjawab Pertanyaan Guru Dari pengamatan peneliti para siswa
55
yang ditanya mampu untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
2. Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Sebagian besar siswa
mendengarkan, namun sebagian
kecilnya terlihat cuek, dan
mengobrol dengan temannya.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan Materi
Pelajaran
1. Memperhatikan penjelasan
materi pelajaran
Di awal-awal guru menjelaskan,
masih terdapat banyak yang ngobrol,
baru setelah ditegur oleh guru
mereka memperhatikan.
2. Bertanya saat proses
penjelasan materi
Dari pengamatan peneliti, tidak ada
siswa yang bertanya saat proses
penjelasan materi.
3. Interaksi antar siswa
Dari pengamatan peneliti, tidak ada
interaksi antar siswa karena
pembelajaran terfokus kepada
mengisi LKS.
4. Interaksi antara siswa-guru,
siswa-materi pelajaran
Dari pengamatan peneliti, terjadi
interaksi antara siswa dan guru pada
saat ada soal di LKS yang tidak
memiliki jawaban, sehingga
serempak semua siswa menanyakan
hal itu kepada guru.
5. Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Dari pengamatan peneliti semua
siswa terlibat dalam kegiatan belajar.
6. Mengemukakan pendapat Dari pengamatan peneliti, guru
56
ketika diberikan kesempatan memberikan kesempatan siswa
untuk mengemukakan pendapat.
namun tidak ada siswa yang
mengemukakan pendapatnya.
7. Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
Dari pengamatan peneliti, hanya
sebagian kecil yang mencatat
penjelasan guru, sebagian besarnya
hanya mendengarkan saja.
8. Mengikuti proses
pembelajaran
Semua siswa mengikuti proses
pembelajaran yang diberikan guru
B. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
1. Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Media/sumber belajar yang
digunakan adalah buku paket dan
LKS. Sehingga interaksi siswa
terpusat kepada buku paket dan
LKS.
2. Tertarik pada materi yang
disajikan dengan media
pembelajaan
Penggunaan media/sumber belajar
yang hanya berupa buku paket dan
LKS, sudah menjadi kebiasaan dan
biasa saja bagi siswa pada mata
pelajaran SKI, sehingga belum ada
hal baru, seperti pemanfaatan media
powerpoint melalui alat seperti
infokus
3. Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Terlihat dari pengamatan peneliti
bahwa sebagian besar siswa tekun
dalam mempelajai sumber belajar
yang ditentukan guru, ini terlihat
57
dari hanya satu atau dua orang yang
tidak mengerjakan LKS, sebagian
besarnya mengerjakan.
C. Penilaian Proses
1. Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa mengerjakan
tugas/latihan yang diberikan guru
dengan tepat waktu, hanya sebagian
kecil yang tidak mengerjakannya
tepat waktu, dan meminta
penambahan waktu oleh guru.
2. Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang ditanya
oleh guru, Semua bisa menjawabnya
dengan benar.
D. Penggunaan Bahasa
1. Mengemukakan pendapat Tidak ada siswa yang
mengemukakan pendapat.
2. Mengajukan pertanyaan Tidak ada siswa yang mengajukan
pertanyaan terkait mata pelajaran.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Tidak ada siswa yang terlibat dalam
pemberian rangkuman/kesimpulan.
Berdasarkan tabel observasi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas
siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena
pembelajaran yang dilakukan masih bersifat klasik yaitu masih berpusat pada
guru (teachered centered) dan sebagian besar siswa masih belum mengikuti
pembelajaran dengan baik. Oleh sebab itu penulis memandang perlu adanya
inovasi baru dalam pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran yang
menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran atau pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered).
58
1. Tahap Pembelajaran Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini yang peneliti lakukan adalah
Menyiapkan kelas penelitian, Merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dengan model pembelajaran discovery learning, Membuat
skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran,
Menyiapkan sumber belajar, Mendiskusikan kepada guru pamong,
Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan catatan lapangan
serta keperluan observasi lainnya). Menyiapkan lembar kerja siswa
(LKS) pada setiap pertemuan., Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus
1 serta Mempersiapkan alat dokumentasi. Dan materi pembelajaran
pada siklus ini adalah mengambil empat kompetensi dasar yaitu: 1)
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal; 2) Menjelaskan
manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal; 3) Menjelaskan
jenis-jenis makanan dan minuman haram; 4) Menjelaskan bahaya
mengkonsumsi makanan dan minuman haram. Dengan materi-materi
sebagai berikut :
1) Dasar hukum makanan dan minuman halal
2) Pengertian makanan dan minuman halal
3) Jenis- jenis makanan halal
4) Jenis-jenis minuman halal
5) Hikmah dan manfaat mengkonsumsi makanan dan mnuman halal
6) Pengertiaan makanan dan minuman haram
7) Jenis-jenis makanan haram
8) Jenis-jenis minuman halal
9) Akibat buruk mengkonsumsi makanan dan minman halal
b. Tahap Pelaksanaan
Praktik pembelajaran discovery learning ini dilaksanakan
peneliti selama delapan pertemuan dalam dua siklus. Setiap siklusnya
dilaksanakan dalam empat pertemuan. Sebelum menerapkan model
59
discovery learning peneliti telah memberikan pretest pada setiap
siklus terhadap kelas VIII A. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum peneliti memberikan materi pelajaran
di pertemuan selanjutnya. Target KKM yang peneliti tentukan
mengikuti target KKM dari sekolah yaitu nilai 70, dengan target
kelulusan sebanyak 75 %. Hasil yang di dapat dari pretest, sangat
kurang memuaskan. Dari 32 siswa sebanyak 21 siswa lulus dan 11
siswa tidak lulus atau hanya mencapai 65% dari 75% yang
ditargetkan.
Dalam menerapkan model discovery learning peneliti
mengawalinya dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru
sebagai acuan dalam pembelajaran. Tahap kedua peneliti memutarkan
video tentang makanan dan minuman halal haram, selanjutnya peneliti
bercerita tentang makanan dan minuman halal haram, masalah-
masalah terkait serta dampak-dampaknya untuk merangsang rasa
ingin tahu siswa dalam materi makanan dan minuman. Tak lupa
peneliti menjelaskan pokok-pokok materi yang sedang dipelajari.
Tahap ketiga peneliti menentukan topik –topik yang dapat dipelajari
siswa secara induktif seperti jenis-jenis dan kriteria makanan dan
minuman halal dan haram serta masalah-masalah lainnya yang terkait.
Tahap keempat peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6
orang perkelompok) dan memberikan tugas berupa pertanyaan atau
permasalahan terkait materi yang disampaikan untuk dianalisis dan
dicari jawabannya dengan menggunakan metode information search
yang kemudian didiskusikan secara berkelompok. Setelah diskusi
selesai peneliti menunjuk secara acak perwalikan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Tahap kelima peneliti
mengomentari, mengkonfirmasi dan mengklarifikasi terkait
pertanyaan dan permasalahan yang didiskusikan oleh setiap
kelompok. Tahap keenam atau tahap terakhir dari model pembelajaran
discovery lerning ini adalah peneliti memberikan kesempatan kepada
60
siswa untuk bertanya, kemudian peneliti bersama perwakilan siswa
memberikan kesimpulan terkait materi yang baru saja dipelajari.
Untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran discovery
learning ini, peneliti memberikan posttest.
Kendala yang peneliti hadapi yaitu terdapat pada media
pembelajaran, karna infocus yang digunakan seringkali tidak
berfungsi saat peneliti sedang menjelaskan meteri. Hal ini menjadikan
usaha peneliti menjadi semakin keras untuk menyampaikan mata
pelajaran fiqih agar mendapatkan respon, minat dan sikap yang baik
oleh siswa dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Namun peneliti masih diuntungkan dengan jam mata pelajaran
fiqih yang sangat ideal, yakni kamis jam tujuh pagi. Hal ini sangat
membantu proses KBM mata pelajaran fiqih, karna pada jam itu
kondisi fisik maupun mental siswa masih sangat fresh, ditambah lagi
mereka terlihat menyukai metode pembelajaran yang diterapkan oleh
peneliti, hal ini terlihat dari antusias siswa mengikuti pelajaran,
sehingga semangat belajar mereka sangat terlihat.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini sebenarnya berlangsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil
sebagai berikut :
1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
a) Pertemuan Ke-1
Tabel 4.5.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
Tempat duduk masing-
masing siswa
Siswa menempati tempat duduk
yang telah disesuaikan oleh
61
guru sesuai kelompok
belajarnya
Kesiapan Menerima
pembelajaran
Sebagian siswa siap dan
sebagian lagi belum siap
menerima pelajaran, karena
sebagian siswa yang belum siap
tidak langsung mengeluarkan
buku dan LKS, namun harus
diminta dulu oleh guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
Stimulation (pemberian rangasangan)
Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Sebagian besar siswa
mendengarkan, namun sebagian
kecilnya terlihat cuek, dan
mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang
makanan dan minuman halal
dan haram
Semua siswa memperhatikan
Menjawab Pertanyaan atau
persoalan yang diberikan
Guru
Beberapa siswa yang ditanya
mampu untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan
namun ada juga yang tidak bisa
menjawab.
Membaca buku atau sumber
lainnya
Hampir seluruh siswa membaca
buku, namun msh ada sebagian
kecil siswa yang cuek.
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
62
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah
yang relefan dengan materi
kemudian memberikan
pernyataan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok
memberikan memberikan
pernyataan
Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)
Mengumpulkan Informasi
Siswa berusaha mencari
informasi dari buku yang
mereka bawa juga dari hand out
yang diberikan guru untuk
mencari jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti, kemudian mereka
mendiskusikannya, setelah
selesai setiap kelompok
menunjuk wakilnya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa
Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning
guru berperan sebagai
pembimbing dengan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar
secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Semua siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesimpulan
Hanya ada dua kelompok yang
memberikan kesimpulan
tentang materi yang telah
63
dipelajari
Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Selain menggunakan sumber
belajar berupa buku dan LKS,
guru juga menggunakan media
pembelajaran yang dibantu
dengan alat infokus, sehingga
guru dapat menampilkan
sesuatu yang menarik minat
siswa. Dan dalam pengamatan
peneliti terjadi interaksi antara
siswa dengan media yang
ditampilkan guru.
Partisipasi pada saat proses
icebreaking
Pada pertemuan pertama ini
siswa difokuskan pada materi
yang didiskusikan, sehingga
sumber belajar diskusi terdapat
pada buku dan LKS, Media
pembelajaran yang ditampilkan
melalui infokus hanya sebatas
ice breaking, dan pada saat
menampilkan ice breaking,
terlihat seluruh siswa sangat
antusias.
Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun
dalam mempelajari sumber
belajar yang ditentukan guru,
terlihat hanya beberapa siswa
64
yang tidak serius diskusi,
sedangkan sebagian besarnya
serius untuk mendiskusikan
materi.
Penilaian Proses
Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa
mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dengan tepat
waktu, hanya sebagian kecil
yang tidak mengerjakannya
tepat waktu, dan meminta
penambahan waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang
ditanya oleh guru, Semua bisa
menjawabnya dengan benar.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Ada 2 siswa yang terlibat dalam
pemberian
rangkuman/kesimpulan.
b) Pertemuan Ke-2
Tabel 4.6.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
Tempat duduk masing-
masing siswa
Siswa menempati tempat duduk
yang telah disesuaikan oleh
guru sesuai kelompok
belajarnya
Kesiapan Menerima Sebagian siswa siap dan
65
pembelajaran sebagian lagi belum siap
menerima pelajaran, karena
sebagian siswa yang belum siap
tidak langsung mengeluarkan
buku dan LKS, namun harus
diminta dulu oleh guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
Stimulation (pemberian rangasangan)
Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Sebagian besar siswa
mendengarkan, namun sebagian
kecilnya terlihat cuek, dan
mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang
makanan dan minuman halal
dan haram
Semua siswa memperhatikan
Menjawab Pertanyaan atau
persoalan yang diberikan
Guru
Beberapa siswa yang ditanya
mampu untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan
namun ada juga yang tidak bisa
menjawab.
Membaca buku atau sumber
lainnya
Hampir seluruh siswa membaca
buku, namun msh ada sebagian
kecil siswa yang cuek.
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah
yang relefan dengan materi
Masing-masing kelompok
memberikan memberikan
66
kemudian memberikan
pernyataan ataupun
pertanyaan
pernyataan
Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)
Mengumpulkan Informasi
Siswa berusaha mencari
informasi dari buku yang
mereka bawa juga dari hand out
yang diberikan guru untuk
mencari jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti, kemudian mereka
mendiskusikannya, setelah
selesai setiap kelompok
menunjuk wakilnya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa
Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning
guru berperan sebagai
pembimbing dengan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar
secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Semua siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesimpulan
Ada tiga kelompok yang
memberikan kesimpulan
tentang materi yang telah
dipelajari
Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
67
Belajar
Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Selain menggunakan sumber
belajar berupa buku dan LKS,
guru juga menggunakan media
pembelajaran yang dibantu
dengan alat infokus, sehingga
guru dapat menampilkan
sesuatu yang menarik minat
siswa. Dan dalam pengamatan
peneliti terjadi interaksi antara
siswa dengan media yang
ditampilkan guru.
Partisipasi pada saat proses
icebreaking
Pada pertemuan pertama ini
siswa difokuskan pada materi
yang didiskusikan, sehingga
sumber belajar diskusi terdapat
pada buku dan LKS, Media
pembelajaran yang ditampilkan
melalui infokus hanya sebatas
ice breaking, dan pada saat
menampilkan ice breaking,
terlihat seluruh siswa sangat
antusias.
Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun
dalam mempelajari sumber
belajar yang ditentukan guru,
terlihat hanya beberapa siswa
yang tidak serius diskusi,
sedangkan sebagian besarnya
serius untuk mendiskusikan
68
materi.
Penilaian Proses
Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa
mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dengan tepat
waktu, hanya sebagian kecil
yang tidak mengerjakannya
tepat waktu, dan meminta
penambahan waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang
ditanya oleh guru, Semua bisa
menjawabnya dengan benar.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Ada tiga siswa yang terlibat
dalam pemberian
rangkuman/kesimpulan.
c) Pertemuan ke-3 s.d ke-7
Tabel 4.7.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
Tempat duduk masing-
masing siswa
Siswa menempati tempat duduk
yang telah disesuaikan oleh
guru sesuai kelompok
belajarnya
Kesiapan Menerima
pembelajaran
Hampir seluruh siswa siap
menerima pelajaran, karena
langsung mengeluarkan buku
dan LKS
69
Aplikasi Strategi Discovery Learning
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
Stimulation (pemberian rangasangan)
Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Hampir seluruh siswa
mendengarkan, namun masih
ada yang cuek mengobrol
dengan temannya.
Menjawab Pertanyaan atau
persoalan yang diberikan
Guru
Beberapa siswa yang ditanya
mampu untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan
namun ada juga yang tidak bisa
menjawab.
Membaca buku atau sumber
lainnya
Hampir seluruh siswa membaca
buku, namun masih ada
sebagian kecil siswa yang cuek.
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah
yang relefan dengan materi
kemudian memberikan
pernyataan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok
memberikan memberikan
pernyataan
Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)
Mengumpulkan Informasi
Siswa berusaha mencari
informasi dari buku yang
mereka bawa juga dari hand out
yang diberikan guru untuk
mencari jawaban atas
70
pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti, kemudian mereka
mendiskusikannya, setelah
selesai setiap kelompok
menunjuk wakilnya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa
Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning
guru berperan sebagai
pembimbing dengan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar
secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Semua siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok
memberikan kesimpulan
tentang materi yang telah
dipelajari
Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Selain menggunakan sumber
belajar berupa buku dan LKS,
guru juga menggunakan media
pembelajaran yang dibantu
dengan alat infokus, sehingga
guru dapat menampilkan
sesuatu yang menarik minat
siswa. Dan dalam pengamatan
71
peneliti terjadi interaksi antara
siswa dengan media yang
ditampilkan guru.
Partisipasi pada saat proses
icebreaking
Pada pertemuan pertama ini
siswa difokuskan pada materi
yang didiskusikan, sehingga
sumber belajar diskusi terdapat
pada buku dan LKS, Media
pembelajaran yang ditampilkan
melalui infokus hanya sebatas
ice breaking, dan pada saat
menampilkan ice breaking,
terlihat seluruh siswa sangat
antusias.
Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun
dalam mempelajari sumber
belajar yang ditentukan guru,
terlihat hanya beberapa siswa
yang tidak serius diskusi,
sedangkan sebagian besarnya
serius untuk mendiskusikan
materi.
Penilaian Proses
Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa
mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dengan tepat
waktu, hanya sebagian kecil
yang tidak mengerjakannya
tepat waktu, dan meminta
penambahan waktu oleh guru.
72
Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang
ditanya oleh guru, Semua bisa
menjawabnya dengan benar.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok
terlibat dalam pemberian
rangkuman/kesimpulan.
2) Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode
pembelajaran discovery learning pada materi makanan dan
minuman halal dan haram bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar fiqih siswa dengan nilai KKM sebesar 70. Data hasil belajar
fiqih siswa (pretes dan postest) serta nilai gain pada siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Dengan kategorisasi perolehan :
g-tinggi : nilai g 0,70
g-sedang : nilai 0,70 > g 0,30
g-rendah : nilai nilai g < 0,30
Tabel. 4.8
Hasil Belajar Siklus I
No Nama L/P Pretes Postest Pos-
Pre
Max-
Pre
N-
Gain Keterangan
1 Abdul Haris Siagian L 65 70 5 35 0.143 RENDAH
2 Ainun Jariyah P 70 90 20 30 0.667 SEDANG
3 Alvira Kholidah Putri P 75 90 15 25 0.6 SEDANG
4 Ananda Dheami P 60 80 20 40 0.5 SEDANG
73
5 Ananda Nur Rizki
Ramadhan P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
6 Anike Nurhayati P 75 90 15 25 0.6 SEDANG
7 Ayu Lestari P 80 80 0 20 0 RENDAH
8 Evita Ristianti P 75 80 5 25 0.2 RENDAH
9 Firman Azis Widiyanto L 70 85 15 30 0.5 SEDANG
10 Fitri Nurlaila P 75 85 10 25 0.4 SEDANG
11 Haekal Baikhati Natsir L 75 85 10 25 0.4 SEDANG
12 Hemi Aulia Rahmah P 85 80 -5 15 -0.33 RENDAH
13 Kholiluddin Diponegoro L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
14 Lista Trijianti P 80 75 -5 20 -0.25 RENDAH
15 Maruf Wahab L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
16 Mariska Sila Andreti P 65 80 15 35 0.429 SEDANG
17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
18 Muhammad Labib
Haekal L 70 85 15 30 0.5 SEDANG
19 Nadhifa Irmadila P 70 65 -5 30 -0.17 RENDAH
20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI
21 Nur Aini P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
22 NurRokhmah P 80 95 15 20 0.75 TINGGI
23 Puti Pernanda Takia P 70 75 5 30 0.167 RENDAH
24 Putri Ramadhanisa
Ningtyas P 55 60 5 45 0.111 RENDAH
25 Rahmah Putri Alinda P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 100 25 25 1 TINGGI
27 Siti Nadia P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
28 Zadiah Azzahra P 75 95 20 25 0.8 TINGGI
29 Hadi Afriyansyah L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
30 Muhammad Al Fatih L 70 80 10 30 0.333 SEDANG
31 Muhammad Bilal L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
74
32 Zidan Fauzan L 70 95 25 30 0.833 TINGGI
JUMLAH 2255 2725 15.4
NILAI RATA-RATA 70.47 85.16 0.48
Berdasarkan pada tabel hasil belajar fiqih yang diperoleh
siswa di atas, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:
Gambar 4.1
Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus I
0
10
20
30
40
50
rendah sedang tinggi
N-Gain
Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena
masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. Serta 8
siswa N-gainnya tergolong rendah dengan persentase 25%, 13
siswa N-gainnya tergolong sedang dengan persentase 40,62% dan
11 orang N-gainnya tergolong tinggi dengan persentase 34,38%.
Selain itu rata-rata nilai pretes yaitu 70,47 dan rata-rata nilai
postestt 85,16. Dari target kelulusan yang ingin dicapai penulis
yaitu besar 75% siswa, ternyata hanya mencapai 65% siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM. Oleh karena itu proses
pembelajaran metode discovery learning dilanjutkan ke siklus II
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar fiqih siswa karena masih
ada 35% siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
75
Tabel. 4.9
HASIL BELAJAR SIKLUS II
No Nama L/P Pretes Postest Pos-
Pre
Max-
Pre
N-
Gain Keterangan
1 Abdul Haris Siagian L 60 95 35 40 0.875 TINGGI
2 Ainun Jariyah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
3 Alvira Kholidah Putri P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
4 Ananda Dheami P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
6 Anike Nurhayati P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
7 Ayu Lestari P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
8 Evita Ristianti P 40 75 35 60 0.583 SEDANG
9 Firman Azis Widiyanto L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
10 Fitri Nurlaila P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
11 Haekal Baikhati Natsir L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
12 Hemi Aulia Rahmah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
13 Kholiluddin Diponegoro L 50 90 40 50 0.8 TINGGI
14 Lista Trijianti P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
15 Maruf Wahab L 60 85 25 40 0.625 SEDANG
16 Mariska Sila Andreti P 55 90 35 45 0.778 TINGGI
17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
18 Muhammad Labib Haekal L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
19 Nadhifa Irmadila P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI
21 Nur Aini P 70 75 5 30 0.167 RENDAH
22 NurRokhmah P 60 85 25 40 0.625 SEDANG
23 Puti Pernanda Takia P 60 90 30 40 0.75 TINGGI
24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 65 80 15 35 0.429 SEDANG
25 Rahmah Putri Alinda P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
76
26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
27 Siti Nadia P 60 85 25 40 0.625 SEDANG
28 Zadiah Azzahra P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
29 Hadi Afriyansyah L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
30 Muhammad Al Fatih L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
31 Muhammad Bilal L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
32 Zidan Fauzan L 60 95 35 40 0.875 TINGGI
JUMLAH 1860 2815 22.75
NILAI RATA-RATA 58.13 87.97 0.711
Berdasarkan pada tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar
fiqih yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:
Gambar 4.2
Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus II
0
20
40
60
80
100
rendah sedang tinggi
N-Gain
Hasil belajar pada siklus II menunjukan bahwa terdapat
peningkatan pada hasil belajar siswa. Sebanyak 1 siswa N-gainnya
tergolong rendah dengan persentase 3,13%, 5 siswa N-gainnya
tergolong sedang dengan persentase 15,63% dan 26 siswa N-
gainnya tergolong tinggi dengan persentase 81,25%. Dengan kata
lain persentase kelulusan N-Gain mencapai 97%. Selain itu rata-
rata nilai pretest yaitu 58,10 dan rata-rata nilai postest 88,00.
Proses pembelajaran model discovery learning berhenti sampai di
77
siklus II karena jika dilihat dari hasil belajar ada sebanyak 26 siswa
yang memperoleh nilai N-Gain tinggi, dan seluruh siswa
memperoleh nilai di atas KKM.
Berdasarkan tabel pada siklus I dan II dapat dilihat perbedaan
serta peningkatan yang nyata antara nilai rata-rata pretes I dan II.
Perincian nilai rata-rata adalah sebagai berikut pretest I rata-ratanya
70.47, pretes II rata-ratanya 58,1. Postest I rata-ratanya 85,16,
postest II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat
dari nilai normali gain, yakni N-gain I 0,48 dan N-gain II 0,71.
Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model
pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang
peneliti sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai
dengan standar N Gain. Dengan demikian indikator keberhasilan
penelitian ini sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II ini,
diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran discovery learning
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, hasil
yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan
pada awal penelitian. Dengan demikian, indikator pada penelitian ini
sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
Setelah mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan refleksi
pada tindakan siklus II, maka solusi untuk tindakan selanjutnya yaitu
mempertahankan dan terus memperbaiki pembelajaran dengan model
pembelajaran discovery learning dengan memperhatikan kendala dan
saran guru dari hasil temuan.
78
C. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi,
wawancara, angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar. Hasil lembar
observasi didiskusikan dengan guru kolaborator. Pengecekan terhadap hasil
observasi dilakukan secara berulang oleh peneliti. Selain itu peneliti
membandingkan hasil lembar observasi dengan hasil catatan lapangan yang
dibuat oleh peneliti.
Hasil wawancara ditulis secara rinci sehingga memudahkan peneliti
dalam menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibaca secara
berulang oleh peneliti untuk menghindari kesalahan dalam menganalisis hasil
wawancara. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan
catatan lapangan peneliti untuk memperkuat data. Peneliti mendiskusikan
hasil wawancara dengan guru kolaborator.
D. Analisis data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang
diperoleh peneliti dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu lembar observasi,
lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan merefleksi siklus.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas
VIII A MTs Darul Ma’arif Jakarta adalah menggunakan model pembelajaran
discovery learning. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembalajaran ini, proses pembelajaran fiqih lebih
didominasi oleh guru, metode pembelajaran terpusat kepada metode ceramah
dan mengisi LKS, sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar dan minat
siswa adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model
pembelajaran yang variatif.
Sedangkan model pembelajaran discovery learning adalah suatu model
untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
79
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Disinilah letak
pengembangan model pembelajaran discovery learning, yaitu berfikir analisis
dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara
dengan guru dan siswa pada penelitian ini menunjukan bahwa siswa
menyenangi proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning. Berdasarkan pengamatan selama
berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini
siswa menjadi lebih aktif, tidak membosankan dan menjalani proses belajar
secara komprehensif.
Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh
nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada
pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest
adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan
dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah
oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75.
Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai
tertinggi pada saat posttest sebesar 100.
Dari hasil tes tersebut bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil
belajarnya meningkat. Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil
pretest dan posttest pada siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata
pretest sebesar 58,1 meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil
belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti
model pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam
meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian
indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran
discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh
nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada
pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest
adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan
dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah
oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75.
Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai
tertinggi pada saat posttest sebesar 100
Dari hasil tes tersebut sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat.
Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil pretest dan posttest pada
siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata pretest sebesar 58,1
meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil belajar siklus 2
diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti model
pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam
meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian
indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran
discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
B. Saran
1. Kepala sekolah
Bagi kepala sekolah hendaknya terus melakukan pembinaan kepada
siswa yang ingin meningkatkan motivasinya di pelajaran Fiqih maupun
pelajaran yang lain dan memfasilitasi untuk dapat menunjang keberhasilan
belajar dalam proses pembeljaran, sehingga dapat menciptakan proses
pembelajaran yang bermakna.
81
2. Guru
Bagi guru hendaknya melaksakan tugasnya sebagai pendidik dengan
baik dan terus menerus meningkatkan kompetensinya dalam mengajar
Fiqih untuk kemajuan mutu pendidikan.
3. Bagi Orang Tua
Kepada para orang tua murid hendaknya memperhatikan
perkembangan anaknya di rumah, terutama dalam mendorong motivasi
anaknya belajar, sehingga orang tua mengetahui apa yang diharapkan oleh
anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.
Alwi, Idrus, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Jakarta: Saraz Publishing,2014.
Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika,
Jakarta, Rajawali Pers, 2004
Annur, Saipul, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,
Jurnal Ta’dib, Vol. XIII. No. 1, Juni 2008.
Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada
konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang, Jakarta: UIN 2001.
Basyiruddin Usman, M, Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers,
2002.
Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, Jakarta:
Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004.
Ghony, M. Djunaidi, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial,
(Jakarta: FISIP UI, 2007.
Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, Learning assistance
Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008.
Kallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung: Gema Risalah Press, 1996.
Maghfiroh, Nelly, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model
pembelajaran quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” Skripsi S1, Fakultas
Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang, 2010.
Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Bidang Pendidikan Agama Islam” Skripsi S1, Fakultas Agama Islam,
Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2000.
N Cahyo, Agus Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press, 2013.
Nisfafera, Raisyah, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” Jakarta: UIN, 2012.
Riadi, Muchlisin, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari
2013
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,
2003
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2010.
Syafe’I, Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung:Pustaka Setia, 2001.
Syafe’I, Rahmat, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung:Pustaka Setia, 2010.
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004.
Syukur, M.Aswadi, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, Surabaya: Bina Ilmu, cet
ke-1.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, Jakarta:
KencanaPrenada Media Group, 2009.
Umam, Chaerul, Dkk, Ushul Fiqih 1, Bandung:Pustaka Setia, 1998.
Uno, Hamzah B, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif
dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan
metode Discovery Learning, Jakarta : UIN , 2012.
Wiriaatmaadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006
LAMPIRAN 1
WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN
Pewawancara : Chairul Anwar
Yang diwawancarai : Hj. Sri Komariyati, S.Ag
Hari/Tanggal : Senin, 9 Februari 2015
Tempat : MTs. Darul Ma’arif Jakarta
Waktu : 10.25 WIB
No Aspek yang ditanyakan Tanggapan
1 Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di
MTs. Darul Ma’arif?
Sekitar 25 tahun
2 Kelas berapa saja yang ibu ajarkan? Seluruh kelas di MTs.
Darul Ma’arif mulai dari
kelas VII sampai kelas IX
3 Strategi atau model pembelajaran apa yang
biasa ibu gunakan?
Ceramah dan diskusi
kelompok
4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja
seorang guru tidak selalu hanya terpaku
kepada buku teks, diperlukan juga adanya
pemanfaatan sumber belajar yang tidak
bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu
manfaatkan untuk menunjang proses
pembelajaran tersebut?
LKS dan Buku Paket serta
referensi lain seperti fiqih
sunah
5 Apakah dalam setiap akan memulai proses
pembelajaran ibu selalu mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk
kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,
media serta kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
ya tentu saja
6 Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan Ya
menyampaikan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga
siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang
akan mereka capai.
7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan
hal yang penting dalam proses pembelajaran,
apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu
sampaikan kepada siswa dapat dimengerti
oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu
lakukan?
mengulang pelajaran yang
sebelum-sebelumnya
8 Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran?
ya dengan memberikan
pertanyaan lisan agar
siswa tetap memperhatikan
9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi
yang ibu berikan dalam menyampaikan
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian
bagaimanakah cara ibu
mengkomunikasikannya?
dengan menggunakan
bahasa yang ada di buku
kemudian dijelaskan agar
mereka lebih paham
10 Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa
siswa itu sudah mengerti dan faham dengan
materi yang ibu berikan?
bertanya kepada mereka
11 Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian
terhadap hasil pencapaian belajar siswa?
mengerjakan LKS
12 Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan
menutup pembelajaran didalam kelas?
memberikan kesimpulan
serta mempersilahkan
untuk bertanya apa yang
belum dimengerti serta
berdoa bersama-sama
Lampiran 2
Soal Pretes dan Postes Siklus I
Nama : .....
Kelas : VIII
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, s, atau d pada jawaban paling tepat!
1. Berikut merupakan binatang yang semua jenisnya dihalalkan, yaitu...
a. binatang darat c. Binatang laut
b. binatang tanah d. binatang buas
2. Dalil tentang makanan yang haram terdapat dalam...
a. Al-Maidah ayat 4 c. Al-Maidah ayat 2
b. Al-Maidah ayat 3 d. Al-Maidah ayat 1
3. Menurut hukum Islam asal semua makanan dan minuman adalah halal, kecuali
apabila...
a. Ada nas (ayat al-Qur’an atau hadis) yang menyatakan keharamannya
b. tidak tercantum dalam al-Qur’an atau hadits
c. makanan atau minuman tersebut menjijikan
d. kita tidak terbiasa mengonsumsinya
4. Hukum mengonsumsi bangkai ikan dan belalang adalah...
a. Halal b. Makruh c. Mubah d. Sunah
5. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, yang dimaksud halal
ialah....
a. bagus dan menyehatkan
b. bagus dan menyehatkan
c. boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam
d. boleh dikonsumsi menurut petunjuk ahli medis
6. Berikut ini unggas yang halal dimakan, yaitu...
a. Burung hantu b. Bebek c. Elang d. Rajawali
7. Hewan ternak akan halal dimakan jika...
a. Dipukul dengan nama Allah c. Disembelih dengan nama Allah
b. Dimasak dengan minyak babi d. Mati di dalam air
8. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) berkuku tajam dan bertaring tajam.
(2) bangkai dari hewan air
(3) potongan hewan yang masih hidup.
(4) sayuran yang dibeli dari hasil korupsi.
(5) memakan bangkai karena terpaksa (darurat)
Hal – hal di atas yang merupakan alasan bolehnya kita memakan makanan adalah
nomor...
a. (1), (3), dan (5) c. (2) dan (4)
b. (1), (3), dan (4) d. (2) dan (5)
9. Daging babi diharamkan karena…
a. Ada cacing pitanya c. Ada nash yang mengharamkannya
b. Babi hewan yang kotor d. Babi hewan menjijikan
10. Semua makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan hukum
Islam adalah pengertian dari...
a. minuman yang halal c. Binatang yang halal
b. makanan yang halal d. tumbuhan yang halal
11. Berikut ini adalah alasan Khamar atau minuman keras diharamkan oleh agama
Islam, kecuali......
a. Bisa menimbulkan kecanduan bagi peminumnya
b. Dapat membahayakan bagi peminumnya
c. Merusak akal dan pikiran
d. Karena didapat dengan cara mencuri
12. Darah yang dihalalkan oleh Nabi Saw. adalah...
a. hati c. Darah yang mengalir
b. limpa d. a dan b benar
13. Berikut ini merupakan minuman yang halal diminum adalah...
a. susu kambing b. Bir c. Darah d. Miras oplosan
14. Halal dibagi menjadi tiga macam, kecuali
a. Hahal menurut zatnya
b. Halal menurut cara memperolehnnya
c. Halal menurut cara memakannya
d. Halal menurut cara pengolahannya
15. Daging tikus hukumnya haram dimakan, berdasarkan ciri-ciri...
a. Kotor dan menjijikan c. Binatang yang dianjurkan membunuhnya
b. Bertaring d. Dagingnya beracun
16. Berikut ini yang lebih banyak madlartnya dari pada manfaatnya adalah ...
a. Kopi b. Nasi c. Rokok d. Teh
17. Allah memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal dan...
a. yang menjadi favorit c. Baik
b. enak rasanya d. terkenal
18. Meragukan antara halal dan haram adalah pengertian dari...
a. Syubhat b. Halal c. Haram d. Sunah
19. Ikan hiu yang sudah menjadi bangkai hukumnya..... dimakan
a. Syubhat b. Halal c. Haram d. Makruh
20.
Lafadz di atas adalah ayat mengenai makanan yang halal terdapat pada
surat...
a. al-Maidah: 3 c. Al-A’raf: 157
b. al-Baqarah: 172 d. al-Baqarah: 168
Lampiran 3
Hasil Pretes dan Postes Siklus I
No Nama L/
P Pretes Postest
Pos-
Pre
Max-
Pre N-Gain Keterangan
1 Abdul Haris Siagian L 65 70 5 35 0.143 RENDAH
2 Ainun Jariyah P 70 90 20 30 0.667 SEDANG
3 Alvira Kholidah Putri P 75 90 15 25 0.6 SEDANG
4 Ananda Dheami P 60 80 20 40 0.5 SEDANG
5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
6 Anike Nurhayati P 75 90 15 25 0.6 SEDANG
7 Ayu Lestari P 80 80 0 20 0 RENDAH
8 Evita Ristianti P 75 80 5 25 0.2 RENDAH
9 Firman Azis Widiyanto L 70 85 15 30 0.5 SEDANG
10 Fitri Nurlaila P 75 85 10 25 0.4 SEDANG
11 Haekal Baikhati Natsir L 75 85 10 25 0.4 SEDANG
12 Hemi Aulia Rahmah P 85 80 -5 15 -0.33 RENDAH
13 Kholiluddin Diponegoro L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
14 Lista Trijianti P 80 75 -5 20 -0.25 RENDAH
15 Maruf Wahab L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
16 Mariska Sila Andreti P 65 80 15 35 0.429 SEDANG
17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
18 Muhammad Labib Haekal L 70 85 15 30 0.5 SEDANG
19 Nadhifa Irmadila P 70 65 -5 30 -0.17 RENDAH
20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI
21 Nur Aini P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
22 NurRokhmah P 80 95 15 20 0.75 TINGGI
23 Puti Pernanda Takia P 70 75 5 30 0.167 RENDAH
24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 55 60 5 45 0.111 RENDAH
25 Rahmah Putri Alinda P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 100 25 25 1 TINGGI
27 Siti Nadia P 65 85 20 35 0.571 SEDANG
28 Zadiah Azzahra P 75 95 20 25 0.8 TINGGI
29 Hadi Afriyansyah L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
30 Muhammad Al Fatih L 70 80 10 30 0.333 SEDANG
31 Muhammad Bilal L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
32 Zidan Fauzan L 70 95 25 30 0.833 TINGGI
JUMLAH 2255 2725 15.4
NILAI RATA-RATA 70.47 85.16 0.48
Lampiran 4
Kunci Jawaban soal prestest siklus 1
1. C
2. B
3. A
4. A
5. 5
6. B
7. C
8. D
9. C
10. B
11. D
12. D
13. A
14. C
15. A
16. C
17. C
18. A
19. B
20. B
Lampiran 5
Soal Pretes dan Postes Siklus II
Nama : ..... Hari/Tanggal : ……..
Kelas : VIII
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban paling tepat!
1. Kutu, ulat, kecoa, dan lipan adalah binatang yang menjijikan. Hukum memakan
binatang menjijikan adalah...
a. mubah c. Syubhat
b. haram d. halal
2. Surat al-Ma’idah ayat 96 merupakan ayat yang menjelaskan tentang...
a. larangan minuman keras dan judi c. mengundi nasib
b. halalnya binang laut d. memakan bangkai
3. Hukum mengambil air yang ada di bak air, di tempat penampungan, atau di tangki
milik orang lain adalah...
a. haram c. Makruh
b. mubah d. halal
4. Jus jeruk apabila dicampur dengan sedikit arak, maka hukum mengonsumsinya
adalah...
a. boleh kalau sedikit c. Makruh
b. Syubhat d. haram
5. Seekor kambing yang terluka kemudian mati sesaat sebelum disembelih, maka
hukum memakannya adalah...
a. haram c. Mubah
b. makruh d.boleh karena belum lama mati
6. Ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang keharaman binatang yang disembelih
bukan karena Allah Swt. Terdapat dalam surah...
a. al-Baqarah: 173 c. al-Baqarah: 371
b. al- Maidah: 3 d. al-Baqarah: 30
7. Menafkahi keluarga dari hasil korupsi sama saja dengan...
a. memberikan kepada keluarga makanan yang haram
b. menjerumuskan keluarga secara tidak langsung ke dalam akhlak tercela
c. menjauhkan diri dan keluargadari rahmat Allah
d. semua pilihan benar
8. Burung hud-hud haram untuk dimakan karena...
a. Binatang yang sangat langka
b. tidak mudah untuk mendapatkannya
c. Termasuk satwa yang dilindungi
d. Nabi Saw. melarang untuk membunuhnya
9. Termasuk binatang haram adalah النطيحةartinya...
a. mati terpukul c. Mati terjatuh
b. mati ditanduk d. mati tercekik
10. Di bawah ini yang termasuk lima binatang jahat yang diperintahkan untuk
membunuhnya adalah...
a. burung gagak c. Buaya
b. belalang d. banteng
11. Termasuk binatang yang haram dimakan adalah الموقوذة, artinya...
a. mati ditanduk c. Mati diterkam binatang buas
b. mati terpukul d. mati tercekik
12. Bagian yang dipotong dari anggota tubuh binatang yang masih hidup termasuk...
a. bangkai c. Makanan halal
b. barang temuan d. obat
13. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang lebah, kecuali...
a. salah satu binatang yang menjadi nama surah dalam al-Qur’an
b. binatang yang menghasilkan obat bagi manusia
c. binatang yang bangkainya halal dimakan
d. binatang yang haram untuk dimakan dan dibunuh
14. Semut tidak boleh dibunuh dan dimakan karena...
a. rasanya tidak enak c. Menimbulkan penyakit
b. tidak bermanfaat d. Agama telah melarangnya
15. Anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka
minuman ini menjadi haram. Ini adalah contoh halal menurut…
a. Menurut zatnya
b. Menurut cara memperolehnnya
c. Menurut cara memakannya
d. Menurut cara pengolahannya
16. Binatang berikut diharamkan karena menjijikkan, kecuali ...
a. Cacing b. Ulat/belatung c. Tikus d. Ikan lele
17. Mengkonsumsi bakso yang bercmpur dengan Boraks tetapi tanpa formalin maka
hukumnya adalah…
a. Haram b. Halal c. Makruh d. Mubah
18. Binatang yang halal untuk dimakan adalah…
a. Binatang berkuku tajam
b. Binatang bertaring kuat
c. Binatang mampu hidup di darat ataupun di air dalam waktu yang lama
d. Binatang laut yang disembelih tidak menyebut nama Allah
19. Salah satu akibat positif mengkonsumsi makanan halal adalah….
a. Mendapat azab dari Allah c. Mempunyai pikiran jahat
b. Memiliki akhlakul madzmumah d. Memiliki aklakul karimah
20. Mengkonsumsi daging binatang yang bisa hidup tahan lama di darat dan di air
(amfibi) haram hukumnya, tetapi jika mengkonsumsi kulitnya saja maka
hukumnya…
a. Syubhat b. Halal c. Makruh d. Haram
Lampiran 6
Hasil Pretes dan Postes Siklus II
No Nama L/P Pretes Postest Pos-
Pre
Max-
Pre
N-
Gain Keterangan
1 Abdul Haris Siagian L 60 95 35 40 0.875 TINGGI
2 Ainun Jariyah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
3 Alvira Kholidah Putri P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
4 Ananda Dheami P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
5 Ananda Nur Rizki Ramadhan P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
6 Anike Nurhayati P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
7 Ayu Lestari P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
8 Evita Ristianti P 40 75 35 60 0.583 SEDANG
9 Firman Azis Widiyanto L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
10 Fitri Nurlaila P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
11 Haekal Baikhati Natsir L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
12 Hemi Aulia Rahmah P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
13 Kholiluddin Diponegoro L 50 90 40 50 0.8 TINGGI
14 Lista Trijianti P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
15 Maruf Wahab L 60 85 25 40 0.625 SEDANG
16 Mariska Sila Andreti P 55 90 35 45 0.778 TINGGI
17 Muhammad Firdaus L 60 90 30 40 0.75 TINGGI
18 Muhammad Labib Haekal L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
19 Nadhifa Irmadila P 45 85 40 55 0.727 TINGGI
20 Nasrudin L 70 100 30 30 1 TINGGI
21 Nur Aini P 70 75 5 30 0.167 RENDAH
22 NurRokhmah P 60 85 25 40 0.625 SEDANG
23 Puti Pernanda Takia P 60 90 30 40 0.75 TINGGI
24 Putri Ramadhanisa Ningtyas P 65 80 15 35 0.429 SEDANG
25 Rahmah Putri Alinda P 50 85 35 50 0.7 TINGGI
26 Reyhan Boy Hutasuhut L 75 95 20 25 0.8 TINGGI
27 Siti Nadia P 60 85 25 40 0.625 SEDANG
28 Zadiah Azzahra P 65 90 25 35 0.714 TINGGI
29 Hadi Afriyansyah L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
30 Muhammad Al Fatih L 55 90 35 45 0.778 TINGGI
31 Muhammad Bilal L 65 90 25 35 0.714 TINGGI
32 Zidan Fauzan L 60 95 35 40 0.875 TINGGI
JUMLAH 1860 2815 22.75
NILAI RATA-RATA 58.13 87.97 0.711
Lampiran 7
Kunci Jawaban soal Pretest dan Posttest Siklus II
1. B
2. A
3. A
4. D
5. A
6. B
7. D
8. D
9. B
10. A
11. B
12. A
13. C
14. D
15. D
16. D
17. A
18. D
19. D
20. D
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/II
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.
Indikator :
1.1 Menjelaskan dasar-dasar hukum makanan dan minuman yang halal
1.2 Menjelaskan pengertian makanan yang dihalalkan
1.3 Menjelaskan pengertian minuman yang dihalalkan
1.4 Menjelaskan pengertian makanan atau minuman yang subhat
1.5 Menyebutkan jenis-jenis makanan yang dihalalkan
1.6 Menyebutkan jenis-jenis minumn yang dihalalkan
1.7 Menjelaskan cara memperoleh makanan atau minuman yang halal
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang dihalalkan
2. Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang dihalalkan
Materi Pembelajaran : Makanan dan Minuman Halal
Model Pembelajaran : Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,
berdoa, dan mempersiapkan
buku / bahan ajar)
Siswa memulai
pembelajaran diawali
dengan salam, berdoa
atau membaca basmalah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius)
Rasa Hormat
Komunikatif
Melakukan apersepesi
dengan mengaitkan
pengalaman kuliner
memakan makanan dan
minuman yang halal atau
yang masih diragukan
kehalalannya
Siswa menjawab
pertanyaan
Bersahabat
Motivasi :
Guru menampilkan video
mengenai materi yang akan
diajarkan
Guru memberikan informasi
mengenai Tujuan yang akan
dicapai
Siswa menyimak video
yang ditampilkan oleh
guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dan informasi
yang disampaikan oleh
guru
Perhatian (resfect)
Rasa ingin tahu
(curiosity)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
pokok materi yang diajarkan
Guru menginstruksikan
Siswa untuk membaca
literatur/referensi tentang
hukum Islam tentang
makanan dan minuman
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa membaca
literatur/referensi
tentang hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun
Rasa ingin tahu
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Guru memberikan tugas untuk
Siswa langsung
bergabung dengan
kelompok.
Masing-masing kelompok
Tekun
Respect
Fokus
didikusikan kepada setiap kelompok
Kel 1: Mengidentifikasi jenis-jenis
makanan yang dihalalkan
Kel 2: Mengidentifikasi jenis-jenis
minuman yang dihalalkan
Kel 3: Menjelaskan mengenai makanan
dan minuman subhat
Kel 4: Mengidentifikasi jenis-jenis
makanan yang dihalalkan
Kel 5: Mengidentifikasi jenis-jenis
minuman yang dihalalkan
Guru mengarahkan siswa untuk
memecahkan permasalahan.
Guru menginstruksikan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
mendiskusikan lembar
tugas yang telah diberikan
guru.
Setiap kelompok mencari
informasi dari berbagai
sumber belajar untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Setiap siswa aktif dalam
mendiskusikan
permasalahan
Siswa mencari informasi
untuk menyelesaikan
permasalahan yg
diberikan guru
Siswa aktif berdiskusi\
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Rasa ingin tahu
Cermat
Respect
Cerdas
Mandiri
Tanggung jawab
Saling menghargai
Displin
Percaya diri
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang
materi yang belum difahami
oleh siswa
Guru menjawab dan memberi
penguatan dari apa yang
belum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswa
tentang materi yang baru saja
dipelajari
Siswa bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
Siswa menyimak
jawaban dan penguatan
yang disampaikan guru.
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Rasa ingin tahu
(curiosity)
Keberanian (courage)
Rasa hormat dan
perhatian (resfect)
Komunikatif
Menyimak
Percaya diri
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru dan siswa
menyimpukan materi yang
telah disampaikan
Guru melakukan post test
untuk mengetahui apakah
siswa paham atau tidak
tentang materi yang telah
dipelajari
Guru memberi tindak lanjut
atau PR untuk mncari bahan
(materi) mengenai makanan
dan minuman halal untuk
dipelajari dirumah
Guru menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah
dan mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
materi yang disampaikan
Siswa mempersiapkan
diri untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Siswa berdo’a dan
mengucapkan salam
Percaya diri dan
perhatian (resfect)
Respect
percaya diri dan
berani.
Religious
Rasa hormat
Sumber Belajar :
1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra
2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2
3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
1. Menjelaskan dasar-dasar
hukum makanan dan minuman
yang halal
Tes Tertulis Essai
1) Tunjukanlah dalil
mengenai makanan dan
minuman yang halal
2) Jelaskan apa yang
Allah perinahkan
dalam surat Al-Maidah
ayat 88!
2. Menjelaskan pengertian
makanan dan minuman yang
dihalalkan
Tes Tertulis Uraian
3) Jelaskan pengertian
makanan dan minuman
yang dihalalkan?
4) Dalam mengkonsumsi
makan dan minuman,
kita tidak cukup hanya
memperhatikan halalnya
saja, tetapi juga harus
memperhatikan
thayyibnya
(baiknya),jelaskan
kenapa harus demikian!
5) Sebutkan beberapa
contoh makanan dan
minuman yang halal
tetapi tidak baik?
3. Menjelaskan pengertian
makanan dan minuman subhat Tes Tertulis Uraian
6) Apa yang di maksud
makanan dan minuman
subhat? Jelaskan!
4. Menyebutkan jenis-jenis
makanan dan minuman yang
dihalalkan
Tes Tertulis Essai
7) Sebutkan jenis-jenis
makanan yang
dihalalkan! Baik yang
alami ataupun olahan.
8) Sebutkan jenis-jenis
minuman yang
dihalalkan! Baik yang
alami ataupun olahan.
5. Menjelaskan cara memperoleh
makanan dan minuman yang
dihalalkan
Tes Tertulis Essai
9) Bagaimana cara
memperoleh makanan
dan minuman yang
dihalalkan!
10) Apa hukumnya jika
makanan dan minuman
yg diperoleh berasal
dari cara yang tidak
dibenarkan dalam
syari’at Islam?
Jakarta, 12 Februari 2015
Peneliti
( Chairul Anwar )
(RPP 2)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/II
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram.
Indikator :
1.1 Menjelaskan pengertian makanan yang diharamkan
1.2 Menyebutkan jenis-jenis makanan yang diharamkan
1.3 Menjelaskan pengertian minuman yang diharamkan
1.4 Menyebutkan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang diharamkan
2. Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan
Materi Pembelajaran : Makanan dan Minuman haram
Metode Pembelajaran : Model Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,
berdoa, dan mempersiapkan
buku / bahan ajar)
Siswa memulai
pembelajaran diawali
dengan salam, berdoa
atau membaca basmallah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius)
Rasa Hormat
Motivasi :
Guru menjelaskan pokok-
pokok materi yang diajarkan
Guru menginstruksikan
Siswa untuk membaca
literatur/referensi tentang
hukum Islam tentang
makanan dan minuman
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa membaca
literatur/referensi
tentang hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun
Rasa ingin tahu
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswa
mengetahui materi yang akan
diajarkan.
Guru menjelaskan pengertian
pengertian makanan dan
minuman yang haram
Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
Siswa mendengarkan,
memperhatikan, dan
menyimak penjelasan
dari guru dengan fokus.
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun
Rasa ingin tahu
Cermat
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Guru memberikan tugas untuk
didikusikan kepada setiap kelompok
Kel 1: Mengidentifikasi jenis makanan
yang diharamkan
Kel 2: Mengidentifikasi jenis minuman
yang diharamkan
Siswa langsung
bergabung dengan
kelompok.
Masing-masing kelompok
mendiskusikan lembar
tugas yang telah diberikan
guru.
Setiap kelompok mencari
informasi dari berbagai
Tekun
Respect
Fokus
Rasa ingin tahu
Cermat
Kel 3: Mengidentifikasi jenis makanan
haram yang olahan!
Kel 4: Mengidentifikasi jenis minuman
haram yang olahan
Kel 5: Mengidentifikasi jenis makanan
yang diharamkan
Guru mengarahkan siswa untuk
memecahkan permasalahan.
Guru menginstruksikan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
sumber belajar untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Setiap siswa aktif dalam
mendiskusikan
permasalahan
Siswa mencari informasi
untuk menyelesaikan
permasalahan yg
diberikan guru
Siswa aktif berdiskusi
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Respect
Cerdas
Mandiri
Tanggung jawab
Saling menghargai
Displin
Percaya diri
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
lanjut dan mempersilakan
siswa untuk menyimpulan
dari apa yang telah di
demonstrasikan siswa
(sebagai feedback)
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang
materi yang belum di ketahui
dan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberi
penguatan dari apa yang
belum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswa
tentang materi yang baru saja
Siswa menyimak arahan
yang diberikan oleh guru
dan memberi kesimpulan
dari yang telah
didemonstrasikan.
Siswa bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
Siswa menyimak
jawaban dan penguatan
yang disampaikan guru
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Rasa ingin tahu
(curiosity)
Keberanian (courage)
Rasa hormat dan
perhatian (resfect)
Tanggung jawab
(responsibility)
Komunikatif
Menyimak
Percaya diri
diajarkan
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menyimpukan materi
yang telah disampaikan
Guru melakukan post test
untuk mengetahui apakah
siswa paham atau tidak
tentang materi yang telah
diajarkan
Guru menutup pelajaran
dengan membaca hamdallah
dan mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
materi yang disampaikan
Siswa mempersiapkan
diri untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Siswa berdo’a dan
mengucapkan salam
Percaya diri dan
perhatian (resfect)
Respect
percaya diri dan
berani.
Religious
Rasa hormat
Sumber Belajar :
1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra
2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2
3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tekinik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian dan
jenis-jenis makanan yang haram
2. Mengetahui pengertian dan
jenis-jenis makanan yang haram
Tes Tertulis
Tes tertulis
Essai
Tes uraian
Essai
Tuliskan dalil
mengenai
makanan dan
minuman yang
haram?
Jelaskan
pengertian
makanan
haram?
Sebutkan
3. Menjelaskan pengertian dan
jenis-jenis minuman yang haram
4. Mengetahui pengertian dan
jenis-jenis minuman yang haram
Tes Tertulis
Tes tertulis
Essai
Essai
jenis-jenis
makanan yang
haram!
Jelaskan
pengertian
minuman
haram?
Sebutkan
jenis-jenis
makanan yang
haram?
Jakarta, 5 Maret 2015
Peneliti
( Chairul Anwar)
(RPP 3)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/II
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan.
Indikator :
1.1 Menjelaskan pengertian binatang yang halal untuk dimakan.
1.2 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
1.3 Menjelaskan pengertian binatang yang haram untuk dimakan.
1.4 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk
dimakan
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk
dimakan
Materi Pembelajaran : Binatang yang halal dan yang haram
Metode Pembelajaran : Model Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,
berdoa, dan mempersiapkan
Siswa memulai
pembelajaran diawali
dengan salam, berdoa
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius)
Rasa Hormat
buku / bahan ajar)
Melakukan apersepesi
dengan mengaitkan
pengalaman kuliner
memakan daging binatang
yang halal atau yang masih
diragukan kehalalannya
atau membaca basmalah
Siswa mendengarkan
dan perwakilan siswa
menceritakan
pengalamannya
Komunikatif
Bersahabat
Motivasi :
Guru menampilkan video
mengenai materi yang akan
diajarkan
Guru memberikan informasi
mengenai Tujuan yang akan
dicapai
Siswa menyimak video
yang ditampilkan oleh
guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dan informasi
yang disampaikan oleh
guru
Perhatian (resfect)
Rasa ingin tahu
(curiosity)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
pokok materi yang diajarkan
Guru menginstruksikan
Siswa untuk membaca
literatur/referensi tentang
hukum Islam tentang
makanan dan minuman
(binatang halal/haram
dikonsumsi)
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa membaca
literatur/referensi
tentang hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun
Rasa ingin tahu
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Siswa langsung
bergabung dengan
Tekun
Respect
Guru memberikan tugas untuk
didikusikan kepada setiap kelompok
Kel 1: Mengidentifikasi jenis-jenis
makanan atau binatang yang haram
dimakan menurut surat Al-Maidah ayat 3
Kel 2: Mengidentifikasi binatang yang
diperintahkan untuk dibunuh dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Muslim
Kel 3: menjelaskan isi kandungan yang
terkandung dalam surat An-Nahl ayat
115
Kel 4: Mengidentifikasi jenis-jenis
binatang yang halal dimakan
Kel 5: Mengidentifikasi jenis-jenis
binatang yang haram dimakan
Guru mengarahkan siswa untuk
memecahkan permasalahan.
Guru menginstruksikan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
kelompok.
Masing-masing kelompok
mendiskusikan lembar
tugas yang telah diberikan
guru.
Setiap kelompok mencari
informasi dari berbagai
sumber belajar untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Setiap siswa aktif dalam
mendiskusikan
permasalahan
Siswa mencari informasi
untuk menyelesaikan
permasalahan yg
diberikan guru
Siswa aktif berdiskusi
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Fokus
Rasa ingin tahu
Cermat
Respect
Cerdas
Mandiri
Tanggung jawab
Saling menghargai
Displin
Percaya diri
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang
materi yang belum difahami
oleh siswa
Guru menjawab dan memberi
penguatan dari apa yang
belum dipahami siswa
Siswa bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
Siswa menyimak
jawaban dan penguatan
yang disampaikan guru.
Rasa ingin tahu
(curiosity)
Keberanian (courage)
Rasa hormat dan
perhatian (resfect)
Komunikatif
Menyimak
Guru bertanya kepada siswa
tentang materi yang baru saja
dipelajari
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Percaya diri
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru dan siswa
menyimpukan materi yang
telah disampaikan
Guru melakukan post test
untuk mengetahui apakah
siswa paham atau tidak
tentang materi yang telah
dipelajari
Guru memberi tindak lanjut
atau PR untuk mncari bahan
(materi) mengenai makanan
dan minuman halal untuk
dipelajari dirumah
Guru menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah
dan mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
materi yang disampaikan
Siswa mempersiapkan
diri untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Siswa berdo’a dan
mengucapkan salam
Percaya diri dan
perhatian (resfect)
Respect
percaya diri dan
berani.
Religious
Rasa hormat
Sumber Belajar :
1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra
2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2
3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tekinik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian
binatang yang halal untuk
dimakan.
Tes Tertulis
Tes Uraian
Jelaskan
pengertian
binatang yang
halal?
2. Menyebutkan jenis-jenis
binatang yang halal untuk
dimakan
3. Menjelaskan pengertian
binatang yang haram
untuk dimakan.
4. Menyebutkan jenis-jenis
binatang yang haram
untuk dimakan.
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes Tertulis
Tes uraian
Essai
Essai
Sebutkan jenis-
jenis binatang
yang halal?
Jelaskan
pengertian
binatang yang
haram?
Sebutkan jenis-
jenis binatang
yang haram?
Jakarta, 19 Maret 2015
Peneliti
( Chairul Anwar )
(RPP 3)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : VIII (delapan) / II (genap)
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
2. Menjelaskan akibat buruk yang ditimbulkan jika tidak mengindahkan halal dan haram
3. Hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman
Indikator :
1.1 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi
kesehatan tubuh
1.2 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi
kesehatan mental
2.1 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan
berkaitan dengan fisik (badan jasmani)
2.2 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan
berkaitan dengan akal dan kejiwaan
3.1 Menunjukan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang
dihalalkan
2. Siswa dapat menjelaskan akibat buruk yang didapat jika tidak mengindahkan halal dan
haram
3. Siswa dapat menjelaskan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman
Materi Pembelajaran : Makanan dan minuman Halal
Metode Pengajaran : 1. Ceramah
2. Model Discovery Learning
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,
berdoa, dan mempersiapkan
buku / bahan ajar)
Melakukan apersepesi
dengan mengaitkan
pengalaman manfaat yang
didapat dari hasil memakan
makanan yang halal
Siswa memulai
pembelajaran diawali
dengan salam, berdoa
atau membaca basmalah
Siswa menjawab
pertanyaan
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius)
Rasa Hormat
Komunikatif
Bersahabat
Motivasi :
Guru menampilkan video
mengenai materi yang akan
diajarkan
Guru memberikan informasi
mengenai Tujuan yang akan
dicapai
Siswa menyimak video
yang ditampilkan oleh
guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dan informasi
yang disampaikan oleh
guru
Perhatian (resfect)
Rasa ingin tahu
(curiosity)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
pokok materi yang diajarkan
Guru menginstruksikan
Siswa untuk membaca
literatur/referensi tentang
hukum Islam tentang
makanan dan minuman
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Siswa membaca
literatur/referensi
tentang hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun
Rasa ingin tahu
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Guru memberikan tugas untuk
didikusikan kepada setiap kelompok
Kel 1: Mengidentifikasi manfaat
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dihalalkan bagi kesehatan tubuh
Kel 2: Mengidentifikasi manfaat
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dihalalkan bagi kesehatan mental!
Kel 3: Mengidentifikasi akibat buruk
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang haramkan berkaitan dengan Fisik
(badan jasmani)
Kel 4: Mengidentifikasi akibat buruk
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang haramkan berkaitan dengan akal
dan kejiwaan
Kel 5: Jelaskan isi kandungan yang
terkandung dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Muslim mengenai
ibadah yang ditolak jika meminum
makanan haram!
Guru mengarahkan siswa untuk
memecahkan permasalahan
Guru menginstruksikan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
Siswa langsung
bergabung dengan
kelompok.
Masing-masing kelompok
mendiskusikan lembar
tugas yang telah diberikan
guru.
Setiap kelompok mencari
informasi dari berbagai
sumber belajar untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Setiap siswa aktif dalam
mendiskusikan
permasalahan
Siswa mencari informasi
untuk menyelesaikan
permasalahan yg
diberikan guru
Siswa aktif berdiskusi
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Tekun
Respect
Fokus
Rasa ingin tahu
Cermat
Respect
Cerdas
Mandiri
Tanggung jawab
Saling menghargai
Displin
Percaya diri
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang
materi yang belum difahami
oleh siswa
Guru menjawab dan memberi
penguatan dari apa yang
belum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswa
tentang materi yang baru saja
dipelajari
Siswa bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
Siswa menyimak
jawaban dan penguatan
yang disampaikan guru.
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Rasa ingin tahu
(curiosity)
Keberanian (courage)
Rasa hormat dan
perhatian (resfect)
Komunikatif
Menyimak
Percaya diri
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru dan siswa
menyimpukan materi yang
telah disampaikan
Guru melakukan post test
untuk mengetahui apakah
siswa paham atau tidak
tentang materi yang telah
dipelajari
Guru memberi tindak lanjut
atau PR untuk mncari bahan
(materi) mengenai makanan
dan minuman halal untuk
dipelajari dirumah
Guru menutup pelajaran
dengan membaca Hamdalah
dan mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
materi yang disampaikan
Siswa mempersiapkan
diri untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Siswa berdo’a dan
mengucapkan salam
Percaya diri dan
perhatian (resfect)
Respect
percaya diri dan
berani.
Religious
Rasa hormat
Sumber Belajar :
1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra
2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2
3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tekinik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen Soal
1. Menunjukan kegunaan
mengkonsumsi makanan atau
minuman yang dihalalkan bagi
kesehatan tubuh
2. Menunjukan kegunaan
mengkonsumsi makanan atau
minuman yang dihalalkan bagi
kesehatan mental
3. Menunjukan akibat buruk
mengkonsumsi makanan atau
minuman yang dihalalkan
berkaitan dengan fisik (badan
jasmani)
4. Menunjukan akibat buruk
mengkonsumsi makanan atau
minuman yang dihalalkan
berkaitan dengan akal dan
kejiwaan
5. Menunjukan hikmah adanya
halal dan haram dalam makanan
dan minuman
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes
tertulis
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes Uraian
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
1. Apa manfaat yang didapat
bagi tubuh kita jika
mengkonsumsi makanan
dan minuman halal?
2. Apa manfaat yang didapat
bagi mental (ruhani) kita
jika mengkonsumsi
makanan dan minuman
halal?
3. Sebutkan akibat buruk
bagi bdan jasmani kita jika
mengkonsumsi makanan
dan minuman haram!
4. Sebutkan akibat buruk
bagi mental rohani kita
jika mengkonsumsi
makanan dan minuman
haram!
5. Sebutkan 3 hikmah
adanya halal dan haram
dalam makanan dan
minuman!
Jakarta, 16 April 2015
Peneliti
( Chairul Anwar )
Lampiran 9
Materi RPP
A. Makanan yang Halal
Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut
ketentuan syari’at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan ataupun
binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-Quran atau Al-
Hadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena
memberi mengandung mudharat atau bahaya bagi kehidupan manusia.
Allah berfirman:
Artinya:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 168).
Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh seorang Muslm
hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’
b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
Dengan demikian “halal” itu ditinjau dari Islam sedangkan “baik” ditinjau dari ilmu
kesehatan.
Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:
a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’,
seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.
b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara
yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu dengan
hukum syara’ maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain.
c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus
diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar.
Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai
dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.
Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan oleh
Rasulullah melalui sabdanya, yang artinya:
Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang dipergunakan untuk
perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda: Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam
Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan
apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (HR. Ibnu
Majah dan Turmudzi).
Selanjutnya, Allah Swt berfirman:
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah
orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)
Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
makanan yang halal ialah:
1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.
2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani
dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.
B. MINUMAN YANG HALAL
Minuman yang halal ialah minuman yang boleh diminum menuerut syari’at Islam. Adapun
minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia baik
membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun aqidah.
2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan
seperti arak yang telah berubah menjadi cuka.
3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis
(mutanajis).
4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak
bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
C. Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal
Seseorang yang sudah terbiasa mengonsmsi makanan dan minuman yang halal, maka
dirinya akan emmperoleh manfaat, di antaranya adalah:
a. Terjaga kesehatnnya sehingga dapat mempertahankan hidupnya sampai denan batas yang
ditetapkan Allah Swt
b. Mendapat ridha Allah Swt karena memilih jenis makanan dan minuman yang halal
c. Memiliki akhlaqul karimah karena telah menaati perintah Allah Swt sekaligus terhindar
dari akhlak madzmumah (tercela)
D. Makanan yang Haram
Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh
syara’ untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara’ pasti ada bahayanya dan
meninggalkan yang dilarang syara’ pasti ada faidahnya dan mendapat pahala. Berikut adalah
jenis-jenis makanan yang termasuk diharamkan:
1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan Al-
An’am ayat 145 :
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)
Artinya:
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau
darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang
yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am [6]: 145)
Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan, yaitu:
Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging hewan yang
disembelih ata nama selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena
ditanduk binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.
2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.
Firman Allah:
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-
orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al-A’raf [7]: 157)
3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal,
moral dan aqidah.
Firman Allah:
Artinya:
Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun
yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang
benar. (QS. Al-A’raf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih
hidup.
Sabda Nabi Saw, artinya:
“Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu
termasuk bangkai”. (HR. Ahmad)
5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian,
rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.
E. Minuman yang Haram
Minuman yang aram adalah mnuman yang tidak boleh diminum karena dilarang oleh
syariat Ilsam. Adapun jenis minuman yang haram tersebut pada garis besarnya dapat dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
1. Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan mudharat dan
merusak badan, akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak, khamar, dan sejenisnya.
Allah berfirman
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat
dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya. (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah[5] : 90)
Nabi SAW bersabda, artinya:
Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak, maka dalam keadaan sedikit juga tetap
haram. (HR An-Nasa’i, Abu Dawud dan Turmudzi).
2. Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis.
3. Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang bertentangan
dengan ajaran Islam.
Selain dari makanan dan minuman yang halal dan yang haram ada pula makanan dan
minuman yang dimakruhkan, artinya sebaiknya tidak dimakan dan tidak diminum karena lebih
banya mengandung madharatnya dari pada manfaatnya. Contoh, petai, jengkol, bawang.
Sementara itu untuk rokok, terdapat kontroversi, ada yang menyatakan haram dan ada pula yang
menghukuminya makruh.
F. AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM
Apabila manusia memakan makanan dan meminum minuman yang haram maka akan
menimbulkan akibat buruk baik manusia itu sendiri baik terhadap pribadinya maupun terhadap
orang lain atau masyarakat bahwaka terhadap lingkungannya. Di antara akibat buruk dari
makanan dan miuman yang haram adalah:
1. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt. Rasulullah
Saw bersabda yang artinya:
Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata:
“Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha Baik, tidak mau
menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin
sesuai dengan yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman: Hai Para Rasul,
makanlah dari amaknan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami berikan
kepada kamu sekalian…” (HR. Muslim)
2. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman keras yang
mengandung alkohol), seperti:
a. Kecerdasan menurun
b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif
c. Senang menyendiri dan melamun
d. Semangat kerja berkurangn
3. Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan
4. Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta
5. Menimbulkan permusuhan dan kebencian
6. Menghalangi mengingat Allah
Allah berfirman:
Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah
dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah[5]
: 91)
Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga Pengawasan Obat dan
Makanan (LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji dan mengawasi makanan dan minuman
yang beredar di ndonesia, apakah telah memenuhi syarat atau tidak. Seminggu Umat Islam akan
mendapat ketenangan dalam mengonsumsesi makanan dan minuman.
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen
: FITK-FR-LABF-027
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi:
: 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
OBSERVASI MADRASAH
A. IDENTITAS SEKOLAH/MADRASAH
Nama Madrasah : MTs. Darul Maarif
Tahun Berdiri : 1956
Alamat Madrasah : Jl Rs. Fatmawati No.45, Cilandak Jakarta Selatan 12140
B. DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) DAN GURU
NO MATA
PELAJARAN KLS
JUMLAH ROMBEL
NAMA GURU PENGAMPU
PEND.
TERAKHIR
TAHUN
MULAI
MENGAJAR
1 Al-Qur’an-
Hadits
1 2 DRS.H.Abdul Alim S1 2001 2 2
3 2
2 Aqidah Akhlak 1 2
Marwani.DRA S1 1986 2 2 3 2
3 Fiqih 1 2
Sri Komaryati S.Ag S1 1987 2 2 3 2
4 Sejarah
Kebudayaan
Islam
1 2 Badruzaman S.Pdi S1 1986 2 2
Marwani.DRA 3 2
5 Bahasa Arab 1 2
Nurhidayat S.Ag S1 2004 2 2 3 2
6 Bahasa Inggris 1 2
DRA.Hj.Hasidah S1 1991 2 2 3 2
7 Ilmu
Pengetahun
Sosial
1 2 Sutamto, S.Pd.I S1 2005 2 2
3 2
8 Matematika
1 2 H.Rosyidul Anam
S.Pd S1 1988
2 2
3 2 Asep Iffan
A.M.M.Pd S2 2005
9 Ilmu
Pengetahuan
Alam
1 2 Nurul Ulfa, S.Pd S1
2 2
Nur’aini, S.Pd 3 2
10 Seni Budaya 1 2
H.Muthohar.SQ S1
2 2 3 2 S1 2003
11 Bahasa
Indonesia
1 2 Maryani D3 1989 2 2 Ika Mustikawati,
S.Pd S1 2005
3 2
12 TIK 1 2
H.A.Syauqi M.
S.KOM S1 1996 2 2
3 2
13 PPKN 1 2
Wahyu Purnomo SE S1 2003 2 2 3 2
14 PenJasKes 1 2
Ayip Muhammad D3 2 2 3 2
15 PLKJ 1 2
Lili Nurlinda Sari
S.Psi S1 2 2
3 2
16 KTK 9 2 Hj.Umu Cholifah,
S.Pd S1
C. LAIN-LAIN NO SARANA PENDUKUNG KET
1 Masjid/Musholla √
2 Perpustakaan √
3 Lapangan Olah Raga √
4 Alat-alat Kesenian √
5 Alat-alat Keterampilan √
6 Laboratorium M-IPA x
7 Laboratorium Komputer √
Keterangan: Tanggal, 3 Februari 2015
* Gunakan kertas tambahan bila diperlukan Mengetahui, ** Beri tanda (checklist) bila ada/tersedia
di sekolah/madrasah lokasi PPKT
Observer Kepala Sekolah/Madrasah
(Chairul Anwar) (H. Antung Abdullah)
NO SARANA PENDUKUNG KET
1 Pramuka x
2 Palang Merah x
3 Pengajuan Siswa/Lembaga Dakwah Siswa √
4 Buletin/Majalah Sekolah x
5 Seni Musik (Marawis) √
6 Seni Lukis/Kaligrafi √
7 Olah Raga (Termasuk Bela Diri) √
8 Futsal √
9 PASKIBRA √
10 Saman √
11 BTQ √
12 Muhadoroh √
PERHATIAN: Form ini diserahkan kepada Laboratorium Pembelajaran
FITK
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Discovery Learning
Nama sekolah : MTs. Darul Ma’arif
Tahun pelajaran : 2014/2015
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : 1
Observer : Hj. Sri Komariyati S.Ag
Hari, Tanggal : Kamis, 12 Februari 2015
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang di observasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
√
2 Apersepsi √ √
3 Membangkitkan minat atau rasa
ingin tahu siswa (motivasi) √
√
4 Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai √
√
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai dengan
indikator bahan ajar
√
√
6 Penjelasan model pembelajaran
discovery learning √
√
7 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan/penyampaian
materi √
√
9 Pengelolaan KBM dengan model
pembelajaran discovery learning √
√
10 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
√
11 Antusias siswa terhadap jawaban
yang diberikan √
√
12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran
√
√
13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai
dengan indikator yang ingin
dicapai.
√
√
Observer,
Hj. Sri Komariyati, S.Ag
Lampiran 12
CATATAN LAPANGAN
Siklus : I
Hari/tanggal : kamis, 12 Maret 2015
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 siswa/i yang semuanya hadir dalam kelas
2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan dan hanya satu orang yang
menjawab yaitu Nasrudin
3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan
4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang
tersedia.
5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum
berani untuk mengutarakan jawabannya.
6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan
7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.
AKTIFITAS GURU
1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke
materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam
proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas.
2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga
kondisi belum kondusif
3. pelaksanaan discovery learning belum optimal
PROSES PEMBELAJARAN
1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses
adaptasi.
2. model pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak yang
malas mencari informasi di buku
3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Discovery Learning
Nama sekolah : MTs. Darul Ma’arif
Tahun pelajaran : 2014/2015
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Dua
Observer : Hj. Sri Komariyati S.Ag
Hari, Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang di observasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
√
2 Apersepsi √ √
3 Membangkitkan minat atau rasa
ingin tahu siswa (motivasi) √
√
4 Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai √
√
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai dengan
indikator bahan ajar
√
√
6 Penjelasan model pembelajaran √ √
discovery learning
7 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan/penyampaian
materi √
√
9 Pengelolaan KBM dengan model
discovery learning √
√
10 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
√
11 Antusias siswa terhadap jawaban
yang diberikan √
√
12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran
√
√
13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai
dengan indikator yang ingin
dicapai.
√
√
Observer,
Hj. Sri Komariyati S.Ag
Lampiran 14
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
Tempat duduk masing-
masing siswa
Siswa menempati tempat duduk
yang telah disesuaikan oleh guru
sesuai kelompok belajarnya
Kesiapan Menerima
pembelajaran
Sebagian siswa siap dan sebagian
lagi belum siap menerima
pelajaran, karena sebagian siswa
yang belum siap tidak langsung
mengeluarkan buku dan LKS,
namun harus diminta dulu oleh
guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
Stimulation (pemberian rangasangan)
Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Sebagian besar siswa
mendengarkan, namun sebagian
kecilnya terlihat cuek, dan
mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang
makanan dan minuman halal
dan haram
Semua siswa memperhatikan
Menjawab Pertanyaan atau
persoalan yang diberikan
Guru
Beberapa siswa yang ditanya
mampu untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan namun
ada juga yang tidak bisa
menjawab.
Membaca buku atau sumber
lainnya
Hampir seluruh siswa membaca
buku, namun msh ada sebagian
kecil siswa yang cuek.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah
yang relefan dengan materi
kemudian memberikan
pernyataan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok
memberikan memberikan
pernyataan
Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)
Mengumpulkan Informasi
Siswa berusaha mencari
informasi dari buku yang mereka
bawa juga dari hand out yang
diberikan guru untuk mencari
jawaban atas pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian
mereka mendiskusikannya,
setelah selesai setiap kelompok
menunjuk wakilnya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa
Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning
guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Semua siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesimpulan Hanya ada dua kelompok yang
memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari
Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Selain menggunakan sumber
belajar berupa buku dan LKS,
guru juga menggunakan media
pembelajaran yang dibantu
dengan alat infokus, sehingga
guru dapat menampilkan sesuatu
yang menarik minat siswa. Dan
dalam pengamatan peneliti terjadi
interaksi antara siswa dengan
media yang ditampilkan guru.
Partisipasi pada saat proses
icebreaking
Pada pertemuan pertama ini siswa
difokuskan pada materi yang
didiskusikan, sehingga sumber
belajar diskusi terdapat pada buku
dan LKS, Media pembelajaran
yang ditampilkan melalui infokus
hanya sebatas ice breaking, dan
pada saat menampilkan ice
breaking, terlihat seluruh siswa
sangat antusias.
Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun dalam
mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru, terlihat hanya
beberapa siswa yang tidak serius
diskusi, sedangkan sebagian
besarnya serius untuk
mendiskusikan materi.
Penilaian Proses
Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa
mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dengan tepat
waktu, hanya sebagian kecil yang
tidak mengerjakannya tepat
waktu, dan meminta penambahan
waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang ditanya
oleh guru, Semua bisa
menjawabnya dengan benar.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Ada 2 siswa yang terlibat dalam
pemberian
rangkuman/kesimpulan.
Lampiran 15
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
Tempat duduk masing-
masing siswa
Siswa menempati tempat duduk
yang telah disesuaikan oleh guru
sesuai kelompok belajarnya
Kesiapan Menerima
pembelajaran
Hampir seluruh siswa siap
menerima pelajaran, karena
langsung mengeluarkan buku dan
LKS
Aplikasi Strategi Discovery Learning
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
Stimulation (pemberian rangasangan)
Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Hampir seluruh siswa
mendengarkan, namun masih ada
yang cuek mengobrol dengan
temannya.
Menjawab Pertanyaan atau
persoalan yang diberikan
Guru
Beberapa siswa yang ditanya
mampu untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan namun
ada juga yang tidak bisa
menjawab.
Membaca buku atau sumber
lainnya
Hampir seluruh siswa membaca
buku, namun masih ada sebagian
kecil siswa yang cuek.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah
yang relefan dengan materi
kemudian memberikan
pernyataan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok
memberikan memberikan
pernyataan
Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi)
Mengumpulkan Informasi
Siswa berusaha mencari
informasi dari buku yang mereka
bawa juga dari hand out yang
diberikan guru untuk mencari
jawaban atas pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian
mereka mendiskusikannya,
setelah selesai setiap kelompok
menunjuk wakilnya untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa
Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning
guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Semua siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok
memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari
Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
Interaksi antara siswa dan Selain menggunakan sumber
media pembelajaran yang
digunakan guru
belajar berupa buku dan LKS,
guru juga menggunakan media
pembelajaran yang dibantu
dengan alat infokus, sehingga
guru dapat menampilkan sesuatu
yang menarik minat siswa. Dan
dalam pengamatan peneliti terjadi
interaksi antara siswa dengan
media yang ditampilkan guru.
Partisipasi pada saat proses
icebreaking
Pada pertemuan pertama ini siswa
difokuskan pada materi yang
didiskusikan, sehingga sumber
belajar diskusi terdapat pada buku
dan LKS, Media pembelajaran
yang ditampilkan melalui infokus
hanya sebatas ice breaking, dan
pada saat menampilkan ice
breaking, terlihat seluruh siswa
sangat antusias.
Ketekunan dalam
mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun dalam
mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru, terlihat hanya
beberapa siswa yang tidak serius
diskusi, sedangkan sebagian
besarnya serius untuk
mendiskusikan materi.
Penilaian Proses
Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Sebagian besar siswa
mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dengan tepat
waktu, hanya sebagian kecil yang
tidak mengerjakannya tepat
waktu, dan meminta penambahan
waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Dari beberapa siswa yang ditanya
oleh guru, Semua bisa
menjawabnya dengan benar.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok
terlibat dalam pemberian
rangkuman/kesimpulan.
Lampiran 16
CATATAN LAPANGAN
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus : II
Hari/tanggal : kamis, 23 April 2015
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 yang semuanya hadir dalam kelas
2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan hanya ada dua orang yang
menjawab yaitu Nasrudin dan Muhammad Bilal
3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan
4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang
tersedia.
5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum
berani untuk mengutarakan jawabannya.
6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan
7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.
AKTIFITAS GURU
1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke
materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam
proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas.
2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga
kondisi belum kondusif
3. pelaksanaan discovery learning belum optimal
PROSES PEMBELAJARAN
1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses
adaptasi.
2. metode pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak
yang malas mencari informasi di buku
3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 17
Hasil Wawancara Responden Siswa
Siswa dengan hasil belajar tinggi
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka bangeeeet...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery
learning?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi
karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau
video?
Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada
mendengarkan guru menjelaskan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi
tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri
ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka bangeeeet...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery
learning?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi
karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau
video?
Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada
mendengarkan guru menjelaskan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi
tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri
ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery
learning?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi
karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau
video?
Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada
mendengarkan guru menjelaskan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi
tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri
ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
LAMPIRAN 18
Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas
Model Pembelajaran Discovery Learning
Nama Sekolah : MTs. Darul Ma’arif
Nama Guru : Chairul Anwar
Hari, Tanggal : 4 Mei 2015
No Aspek yang ditanyakan Tanggapan
1 Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di
MTs. Darul Ma’arif?
Sekitar 25 tahun
2 Kelas berapa saja yang ibu ajarkan? Seluruh kelas di MTs.
Darul Ma’arif mulai dari
kelas VII sampai kelas IX
3 Strategi atau model pembelajaran apa yang
biasa ibu gunakan?
Ceramah dan diskusi
kelompok
4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja
seorang guru tidak selalu hanya terpaku
kepada buku teks, diperlukan juga adanya
pemanfaatan sumber belajar yang tidak
bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu
manfaatkan untuk menunjang proses
pembelajaran tersebut?
LKS dan Buku Paket serta
referensi lain seperti fiqih
sunah
5 Apakah dalam setiap akan memulai proses
pembelajaran ibu selalu mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk
kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,
media serta kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
ya tentu saja
6 Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan
menyampaikan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga
siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang
akan mereka capai.
Ya
7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran yang
hal yang penting dalam proses pembelajaran,
apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu
sampaikan kepada siswa dapat dimengerti
oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu
lakukan?
sebelum-sebelumnya
8 Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran?
ya dengan memberikan
pertanyaan lisan agar
siswa tetap memperhatikan
9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi
yang ibu berikan dalam menyampaikan
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian
bagaimanakah cara ibu
mengkomunikasikannya?
dengan menggunakan
bahasa yang ada di buku
kemudian dijelaskan agar
mereka lebih paham
10 Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa
siswa itu sudah mengerti dan faham dengan
materi yang ibu berikan?
bertanya kepada mereka
11 Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian
terhadap hasil pencapaian belajar siswa?
mengerjakan LKS
12 Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan
menutup pembelajaran didalam kelas?
memberikan kesimpulan
serta mempersilahkan
untuk bertanya apa yang
belum dimengerti serta
berdoa bersama-sama
Lampiran 19
DOKUMENTASI-DOKUMENTASI PENELITIAN
DI MTs. Darul Ma’arif