penerapan model pembelajaran kooperatif tipe … filetuhan yesus kristus, bunda maria dan santo...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
DAN KEAKTIFAN SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
SESILIA SUSANTI
NIM : 081334012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef.
Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD
(Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah
Adikku Brigita Dwi Astuti
Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun
Mas’ku Mr. Bod
Almamaterku : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tuhan tak’kan terlambat !
Tuhan juga tak akan lebih cepat
Semua.... Dia jadikan indah TEPAT pada waktuNya.
Serahkanlah kekhawatiranmu kepada TUHAN, maka Ia
akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya
dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Mazmur 55:22 (23)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Sesilia Susanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan
motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi pada pokok
bahasan kebijakan fiskal melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT).
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe
TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan
penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan
kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru
dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi
kegiatan belajar siswa dalam kelompok, lembar observasi keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan
motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa
tersebut tampak dari kuesioner sebelum penelitian dan sesudah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada saat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT rata-rata kuesioner 67,80; sedangkan rata-rata
kuesioner pada saat siklus I naik menjadi 71,09 dan pada siklus II meningkat
kembali menjadi 78,53. Peningkatan motivasi belajar ini telah melebihi target
yang ditetapkan sebesar 75. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil
observasi keaktifan siswa yang terdiri dari 6 komponen. Dari keseluruhan
komponen tersebut sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 75%. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
mata pelajaran Ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan motivasi
belajar dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TO IMPROVE
STUDENT’S MOTIVATION AND STUDENT’S PARTICIPATION
IN LEARNING ECONOMICS The Research Was Conducted in the Eleventh Grade of Social 2 Students of
Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School
Sesilia Susanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research aims to know the increase of learning motivation and
students partitcipation in studying economics in the topic fiscal policy through the
implemetation of cooperative learning model type Teams Games Tournament
(TGT).
This research was conducted on the eleventh grade of social 2 of Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School. The main components of
cooperative learning TGT type were material presentation, groups sharing, games,
tournament, and the appreciation to the group. The implementation of this
classroom action research was done in two cycles which consisted of four stages,
i.e planning, action, observation, and reflection. The data were collected by using
teachers’ observation sheet activities, observation of student activity, observation
sheets of classroom activities, observation sheets of the teachers’ activities in the
teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation
sheets and learning activities of students in a group, observation of student
participation in the learning process and an instrument of reflection. The data
obtained were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.
Based on the analysis, the result of the research can be concluded as
follows: the implementation of the cooperative learning model type TGT can
improve learning motivation and students’ partitcipation. It can be seen from the
questionnaire of pre-study and questionnaire after implementation of cooperative
learning model type TGT. At the time before the mplementation of cooperative
learning model type average questionnaire TGT is 67,80; while the average
questionnaire during the first cycle and increased to 71,09 on the second cycle
increased to 78,53. Increased motivation has exceeded the target set at 75.
Increased students’ partisipation can be seen from the observation of student
activity that consists of 6 components. All components have reached their
intended target by 75%. This shows that the implementation of cooperative
learning model type TGT on Economic subjects in this study was to improve
motivation and activity of the eleventh grade of social 2 of Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu Senior High School.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas segala kasih-Nya
sehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsui yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran
Ekonomi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, doa,
dan semangat yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd, M. SA, selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar mendampingi, meluangkan waktu, memberi saran, kritik, dan nasehat
untuk pembuatan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E., M. Si, selaku dosen penguji.
Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan
skripsi ini menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S. Pd, M. Pd, selaku dosen penguji.
Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan
skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf
karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Br. Agustinus Mujiya, S. Pd., FIC, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu, terimakasih atas ijin yang telah diberikan untuk
melakukan penelitian.
9. Bapak Drs. Al. Candra Widyantara, selaku guru patner dalam penelitian yang
telah bersedia meluangkan waktu membantu penelitian dari awal hinggga
akhir.
10. Siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,
terimakasih atas kerja samanya.
11. Ayahku Antonius Samijo S. Pd dan (Alm) Ibu Bernadeta Ngatijah yang
telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan bantuan tiada henti
kepada penulis. Semoga Berkat Tuhan selalu menyertai bapak, dan Tuhan
memberikan tempat terindah untuk “mak’e” di surga. “Nok’e lulus!!”
12. Adikku Brigita Dwi Astuti yang selalu memberi semangat kepada penulis
untuk mengerjakan skripsi dan revisi-revisinya. “Jem, mbak wis lulus . .
Sinau sik sregep ya, ben iso lulus tepat waktu. . Ora gawe susah bapak
terus”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun, terimakasih atas doa,
dukungan dan kasih sayang kepada penulis.
14. Stevanus Denny Kris Riyantaka S.T, terimakasih untuk dukungan, semangat
dan kasih sayangmu selama 4,5 tahun ini. Tuhan memberkati .
15. Mas’ku Tarsisius Budi Prasetya, terimakasih untuk doa, semangat, dan
dukungan yang selalu diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi.
“Senthul lulus mas!!”
16. Teman-teman seperjuangan: Monic, Titik, Rista, Sari, Sr. Bernand, Ester,
dan Riris. Terimakasih atas kebersamaannya.
17. Teman-temanku : Titik, Monic, Tika, Djito “Ngatijo”, Siska “Nciz”,
Ndhembix Cs. “Aku lulus cah, nuwun atas kebersamaan dan pengalaman-
pengalamannya selama kita kuliah, sukses buat kita semua”.
18. Ignatius Erdha Atung Yudha, terimakasih “cyint” untuk kesetiaanmu selama
kita kuliah, siap siaga menemaniku kemana saja.
19. Teman-teman yang telah membantu penelitian : Ninda, Oteph, Bayu
“Biksu”, Erdha, Monic, Titik, Dita “Pemat”, Wawan “Om”, Hasto, Gundul,
dan Yudha’09. Terimakasih teman.
20. Seluruh personil “ACTION’08” , terimakasih atas kebersamaannya selama
ini.
21. Penghuni “UBSD” (Om Tarno, Bu Mia, mbak Rohmi, dan Tante Vari),
terimakasih sudah mendengarkan keluh kesahku selama kuliah, terimakasih
juga sudah mau menampungku ketika menunggu jam kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ......................................................... 7
B. Model dan Tahapan Pelaksanaan PTK .................................................. 10
C. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .................... 11
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ....... 15
E. Motivasi Belajar .................................................................................... 20
F. Keaktifan Siswa .................................................................................... 23
G. Mata Pelajaran Ekonomi ...................................................................... 25
H. Kerangka Berfikir .................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 29
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 29
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 30
D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 30
E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 37
F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar .................................................. 37
G. Uji Kuesioner ........................................................................................ 39
H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 42
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43
J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .................................................... 47
A. Sejarah Berdiri SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................. 47
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ....... 49
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu ................................................................................................... 51
D. Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .......................... 54
E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu....... 64
F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................................. 66
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu .................................................................................................. 67
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .......................................................... 70
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ..................................... 73
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................. 73
1. Observasi pra penelitian .................................................................... 74
a. Observasi guru .............................................................................. 75
b. Observasi kelas ............................................................................. 77
c. Observasi siswa ............................................................................ 79
2. Siklus pertama ................................................................................... 82
a. Perencanaan .................................................................................. 82
b. Tindakan ....................................................................................... 84
c. Observasi ...................................................................................... 87
d. Refleksi ......................................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3. Siklus kedua ...................................................................................... 102
a. Perencanaan .................................................................................. 102
b. Tindakan ....................................................................................... 104
c. Observasi ...................................................................................... 107
d. Refleksi ......................................................................................... 112
B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Siswa Sebelum
dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) ................................................................... 117
C. Pembahasan .......................................................................................... 127
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ....................... 134
A. Kesimpulan .......................................................................................... 134
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 135
C. Saran .................................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 137
LAMPIRAN ........................................................................................................ 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar ............................................. 37
Tabel 3.2 Skor Variabel Motivasi Belajar ......................................................... 38
Tabel 3.3 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ............................................ 39
Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar .................. 41
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar .............. 42
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas .................................. 48
Tabel 4.2 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ......... 64
Tabel 4.3 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................................. 66
Tabel 4.4 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Berdasarkan Agama Siswa ................................................................ 67
Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT ................................. 76
Tabel 5.2 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT .................................... 78
Tabel 5.3 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran (Pra Penelitian) ........................................................... 80
Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus I ............................................................. 87
Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus I ............................................... 90
Tabel 5.6 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum)
Siklus I ............................................................................................... 92
Tabel 5.7 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus I ......................................................................... 92
Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Model TGT Siklus I ........................................................................... 96
Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran
Model TGT Siklus I ........................................................................... 98
Tabel 5.10 Aktivitas Guru pada Siklus II ............................................................. 107
Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus II ............................................... 109
Tabel 5.12 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum)
Siklus II .............................................................................................. 111
Tabel 5.13 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran
Model TGT Siklus II .......................................................................... 112
Tabel 5.14 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran
Model TGT Siklus II .......................................................................... 113
Tabel 5.15 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah
Penerapan TGT (Siklus I) .................................................................. 117
Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di Kelas
XI IPS 2 ............................................................................................... 120
Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di Kelas
XI IPS 2 ............................................................................................. 121
Tabel 5.18 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan
Siklus II.............................................................................................. 122
Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di Kelas
XI IPS 2 ............................................................................................. 124
Tabel 5.20 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau Keterlibatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Pra Penelitian,
Siklus I, dan Siklus II ........................................................................ 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model dan Tahap PTK .................................................................. 11
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ..... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru (Instrumen Rencana) ............. 141
Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Pra Penelitian) .................... 160
Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 165
Lampiran 1c Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 212
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Instrumen Rencana) ............ 142
Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Pra Penelitian) ................... 161
Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus I) ............................. 167
Lampiran 2c Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus II) ............................. 214
Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Instrumen Rencana) ............ 143
Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Pra Penelitian) .................... 162
Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus I) ............................. 169
Lampiran 3c Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus II) ............................ 216
Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Saat Pembelajaran TGT ......... 144
Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 171
Lampiran 4b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 218
Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT ................... 146
Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus I) ... 173
Lampiran 5b Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus II) .. 220
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok ............... 148
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus I) 175
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus II) 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode
TGT (Instrumen Rencana) ........................................................... 149
Lampiran 7a Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode
TGT (Siklus I) ............................................................................. 176
Lampiran 7b Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode
TGT (Siklus II) ........................................................................... 223
Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT (Instrumen Rencana) .............................................. 150
Lampiran 8a Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT (Siklus I) ............................................................... 177
Lampiran 8b Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT (Siklus II) .............................................................. 224
Lampiran 9a Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Penerapan TGT ............... 152
Lampiran 9b Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Penerapan TGT ................. 155
Lampiran 10 Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran (Instrumen Rencana) ............................................. 158
Lampiran 10a Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran (Pra Penelitian) ................................................... 163
Lampiran 10b Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran (Siklus I) ............................................................. 179
Lampiran 10c Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran (Siklus II) ........................................................... 226
Lampiran 11a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ......................... 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
Lampiran 11b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ........................ 227
Lampiran 12a Lembar Kerja Siswa (Siklus I) .................................................. 193
Lampiran 12b Lembar Kerja Siswa (Siklus II) ................................................ 245
Lampiran 13a Format Penilaian Kelompok (Siklus I) ..................................... 200
Lampiran 13b Format Penilaian Kelompok (Siklus II) ................................... 259
Lampiran 14 Peraturan Games Make a Match ............................................... 201
Lampiran 15 Prosedur Games Make a Match ................................................ 202
Lampiran 16 Peraturan Tournament .............................................................. 203
Lampiran 17 Prosedur Tournament ............................................................... 204
Lampiran 18 Skenario Pembelajaran ............................................................. 205
Lampiran 19 Pembagian Kelompok .............................................................. 207
Lampiran 20 Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran ............................. 208
Lampiran 21 Wawancara Terhadap Siswa ..................................................... 209
Lampiran 22 Hasil Hitungan PAP II .............................................................. 210
Lampiran 23 Hasil Validitas dan Reliabilitas ................................................ 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam proses pembelajaran diperlukan adanya hubungan timbal
balik antara guru dan siswa. Guru merupakan kunci utama dalam
keberhasilan proses pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut selalu
melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk memanfaatkan media,
pengelolaan kelas, dan menggunakan metode pembelajaran yang baik.
Menurut Dwitagama (2009). Tersedia:
http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi
Guru.pdf ( diaskses 30 Agustus 2012) keterampilan guru dalam pemilihan
serta penggunaan metode masuk dalam salah satu kompetensi yang
disyaratkan bagi guru yaitu kompetensi pedagogis, yang meliputi
perancangan pembelajaran, pemanfaatan teknologi pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran dan lain-lain. Diharapkan dengan pemanfaatan
media serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat memotivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut
dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa di dalam kelas ketika mengikuti
proses belajar mengajar yang akan berdampak juga dengan meningkatnya
hasil belajar siswa.
Menurut Uno (2007), faktor yang mempengaruhi motivasi siswa
dalam belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
faktor yang terdapat dalam diri siswa, diantaranya kemampuan siswa, cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belajar, kebiasaan, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal adalah faktor yang
terdapat di luar diri siswa, seperti guru sebagai pembina belajar, strategi
pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan sekitar. Dari
pernyataan tersebut, guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran
yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran,
sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mendorong siswa untuk
lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
Dalam observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 31 Agustus
2012 di kelas XI IPS 2 SMA PL St. Louis IX Sedayu, menunjukkan bahwa
guru dalam menyampaikan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi
dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab
kemudian di dalam mengerjakan tugas, guru menggunakan metode diskusi
yang dilakukan secara klasikal. Secara umum siswa memperhatikan
penjelasan guru, mencatat, dan ada juga siswa yang mengobrol dengan
temannya sendiri, sehingga siswa terkesan menjadi kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran karena hanya mendengarkan penjelasan guru
kemudian mencatat. Dari hasil observasi, menunjukkan bahwa penggunaan
metode ceramah, tanya jawab dan diskusi klasikal dalam proses pembelajaran
dirasa belum efektif. Hal tersebut dikarenakan hanya guru yang berbicara
sedangkan siswa hanya mendengarkan, menjawab apa yang ditanyakan oleh
guru dan mencatat. Dari observasi tersebut dapat dikatakan siswa menjadi
kurang termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat
kurang aktifnya siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran untuk mendukung keberhasilan proses
pembelajaran, dimana model pembelajaran tersebut tidak hanya
menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga memberi kemudahan
belajar untuk seluruh siswa agar mereka dapat belajar dalam suasana yang
menyenangkan, penuh semangat sehingga tumbuh motivasi siswa untuk
belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang baik diharapkan dapat
membangkitkan semangat siswa untuk lebih aktif ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.
Menurut Slavin (1995:84), bentuk pembelajaran kooperatif yang
pertama dan cukup menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini
merupakan salah satu metode pembelajaran yang relatif mudah untuk
diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam suatu kelas.
Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa membedakan
status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di dalamnya mengandung unsur
permainan yang sangat menyenangkan. Dengan penerapan metode TGT ini,
diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar,
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil
belajar siswa pun meningkat. Model pembelajaran ini pada dasarnya
merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang
heterogen (tinggi, rendah, sedang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan
keaktifan siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”,
yang akan dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan keaktifan siswa ?
C. Batasan Masalah
Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan
berbagai tipe, diantaranya tipe Student Team Achievement Division (STAD),
Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Team Accelerated Instruction
(TAI), dan Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan
keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang dikemukakan maka dapat dirumuskan
tujuan penelitian yang akan dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa
setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe TGT.
2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan keaktifan siswa setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya
berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran di lapangan.
2. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat memberikan
masukan untuk para guru supaya lebih kreatif dalam menerapkan model-
model pembelajaran di kelas sehingga kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas tidak membosankan.
3. Bagi Siswa
Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk
meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagi Peneliti
Peneliti mempunyai kesempatan untuk belajar menganalisis suatu
masalah yang terjadi dalam kelas dan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas
proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.
Arikunto (2008:2-3) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-
kata yang tergabung di dalamnya, yakni : penelitian, tindakan, kelas,
dengan paparan sebagai berikut :
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama pula.
Sementara menurut Susilo (2007:16), PTK merupakan suatu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau guru di tempat di mana dia
mengajar, dengan menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan
praktik dan proses dalam suatu kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sedangkan menurut Kusumah, dkk (2009:9):
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap kritis guru
terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang
berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas
pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil
yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang
berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2. Prinsip Dasar PTK
Menurut Kusumah (2009:17), PTK mempunyai beberapa prinsip
yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya:
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.
b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan
sehingga mengganggu proses pembelajaran.
c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis
yang dirumuskan ikut meyakinkan.
d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang
cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari
solusinya.
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan
tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh
pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat
tersosialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam
perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara
guru dan dosen).
3. Tahap Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, menurut Kusumah (2009:25), PTK adalah
tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup
empat tahapan yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui
masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup:
identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan
pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah
b. Tindakan (Acting)
Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting
dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya
c. Pengamatan (Observing)
Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti
terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi (Reflecting)
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau
reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam
kelasnya.
4. Tujuan PTK
Menurut Susilo (2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
proses pembelajaran di kelas.
b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta
didik dan konteks pembelajaran di kelas.
c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktik dalam proses
pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.
d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah
aktual yang dihadapi sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya
proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu
berlangsung.
5. Manfaat PTK
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK
yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara
lain (Susilo, 2007:18):
a. Inovasi pembelajaran
b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas
c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik
d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis
bagi guru
e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK
yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
B. Model dan Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan. Tahapan yang
digunakan haruslah sesuai pedoman yang ada dalam petunjuk pelaksanaan
PTK. Menurut Kusumah (2009) tahapan PTK dapat dibuat sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning): Perencanaan yang matang perlu dilakukan
setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita;
b. Tindakan (acting): Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya
tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya;
c. Pengamatan (observing): Selanjutnya diadakan pengamatan
(observing) yang diteliti terhadap proses pelaksanaanya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Refleksi (reflecting): Setelah diamati, barulah guru dapat
melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang
telah terjadi di dalam kelasnya.
Model dan Tahap PTK
Gambar 2.1 Model PTK Kurt Lewin hasil modifikasi.
C. Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Leaning)
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan segala sesuatu secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan:
Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak
sebagai fasilitator.
Hal utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk
belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya.
Menurut Slavin (Trianto, 2009:57), belajar kooperatif menekankan pada
tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua
Siklus I
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang diungkapkan Ibrahim, dkk
(2006:7-8) sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,
budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
c. Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda
dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Manfaat-manfaat dari pembelajaran kooperatif menurut Widanarto
(2006:17) adalah:
a. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi
b. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap
dan perilaku selama bekerjasama
c. Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya
diri, meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan perilaku
positif sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk
menghargai satu sama lain.
d. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas
akademik sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep
yang sulit.
4. Unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger, dkk (Lie, 2002:31-35) mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
maksimal, lima unsur pembelajaran gotong royong harus diterapkan,
diantaranya:
a. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap
anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif,
pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap
anggota kelompok bisa menyelesaikan tugasnya sendiri agar
yang lain bisa mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama.
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model
pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung
jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan
metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam
penyusunan tugasnya.
c. Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu
muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan
para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan
semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih
kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh
lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil
masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai
perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan
masing-masing.
d. Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan
siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara
berkomunikasi.
Ada kalanya pembelajar perlu diberi tahu secara eksplisit
mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti
bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa
harus menyinggung perasaan orang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok
untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama
mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
5. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah
(Slavin, 2010:11-25):
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan
mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh
anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada
akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi
ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor
secara individual.
b. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan
secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru
memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian
siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan
bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran
tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen.
Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok
lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah
tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada
kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk
menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan
menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok
diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang
diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi
bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan
siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya.
Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan
pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai
bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya
masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut
kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari
model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh
topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada
peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu
siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang
mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja
kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis
yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan
kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas.
Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk
menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok
mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan
memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar
mereka kepada seluruh kelas.
D. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament ( TGT)
1. Pengertian Teams Games Tournament (TGT)
Metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah
untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam
kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada
banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat
kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut kadang kala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode
TGT masalah ini dapat diminimalisir.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau
metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan
(Slavin, 2010).
Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di
mana kelompoknya terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga
masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat
diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk
melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.
Lima komponen utama dalam TGT yaitu (Slavin, 2010):
a. Penyajian Kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali
guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan
dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang
harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus
benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam
kelompok nantinya.
b. Kelompok (team)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok
bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu
kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum
kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu
menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar
kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat
diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja
dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika
ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya
jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah
satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu
teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru.
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras
atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi
bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan
optimal pada saat game atau tournament.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa
setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games
dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh
guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa
sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah
satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya
tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang
sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan
untuk tournament mingguan.
d. Turnamen (Tournament)
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang
sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam
kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok
mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen
merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang
berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk
pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan
sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini
didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes
sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa
yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor
kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah
disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan
nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil
nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai
dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan
benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat
nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam
turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat
atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian
penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor
kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat
pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian
dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian
penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara
tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah
untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat
meningkat.
2. Kelebihan Teams Games Tournament (TGT)
Menurut Slavin (2008) beberapa laporan hasil riset tentang
pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian hasil
belajar siswa mengemukakan keunggulan dan kelemahan TGT.
Tersedia: http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-
pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ ( diaskses 16 Juli
2012) sebagai berikut:
a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari
kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas
tradisional.
b. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang
mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada
keberuntungan.
c. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak
untuk rasa harga diri akademik mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja
sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
f. TGT meningkatkan kehadiran siswa yang mengalami
gangguan emosional di sekolah, misalnya siswa yang pernah
menerima skors dari guru karena kesalahan yang diperbuat
oleh siswa sendiri.
3. Kelemahan Teams Games Tournament (TGT)
Sedangkan kelemahan Teams Games Tournament (TGT)
dikatakan oleh Sujana (2011). Tersedia:
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-
teams-games-tournaments-tgt-2/ (diaskses16 Juli 2012) adalah:
a. Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat
diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali
teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang
dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga
melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat
diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
b. Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan
sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik
tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya
kepada siswa yang lain.
E. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Uno (2007:1) motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri
seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel (Uno,
2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang
berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas
tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau
kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar.
2. Klasifikasi Motivasi
Menurut Uno (2007:4) dilihat dari sumber yang menimbulkannya, motif
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Motif Intrinsik
Motif intriksik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar
karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau
sejalan dengan kebutuhan. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan
menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang
relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak
dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai
sasaran.
b. Motif Ekstrinsik
Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif
terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara
lain (Uno, 2007:4) :
1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia berpribadi,
menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya maupun
keyakinannya.
2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan
kegiatan pendidikannya.
3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan
kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan,
baik yang bersifat pribadi maupun akademis.
4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan
bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada
profesinya sebagai pendidik.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (Uno, 2007:10) :
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
3. Peranan Motivasi Belajar
Menurut Uno (2007:27), ada beberapa peranan penting dari motivasi
dalam belajar dan pembelajaran, antara lain :
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang
anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya
dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu,
jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau
dinikmati manfaatnya bagi anak.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha memperlajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi
untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
4. Teknik-teknik motivasi
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
sebagai berikut (Uno, 2007:34) :
a. Pernyataan penghargaan secara verbal
b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan
c. Menimbulkan rasa ingin tahu
d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa
e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar
g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
konsep dan prinsip yang telah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya
i. Menggunakan simulasi dan permainan
j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran
di depan umum.
k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar
l. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa.
F. Keaktifan Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:24-25), keaktifan
berasal dari kata aktif yang berarti giat (bekerja,berusaha,belajar), sedangkan
keaktifan adalah keadaan dimana seseorang aktif melakukan kegiatan. Dalam
penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan belajar. Belajar
diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik dan
relatif tetap, yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan
kebiasaan. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa
aktif dalam belajar.
Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan juga
diartikan sebagai aktivitas dan kegiatan. Aktivitas berasal dari bahasa Inggris
dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13). Pendapat lain dari
Sriyono (1994), mengatakan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Di dalam kegiatan
pembelajaran aktivitas atau keaktifan siswa selama proses belajar mengajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.
Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang terjadi selama proses belajar
mengajar. Kegiatan tersebut diantaranya mengajukan pendapat, mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tugas, dapat menjawab pertanyaan dari guru, bekerja sama dengan siswa lain,
dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Keaktifan
tersebut akan menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa
itu sendiri. Keaktifan tidak hanya aktif fisik saja tetapi juga aktif psikis.
Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat
sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan.
Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja
sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran
(Rohani, 2004:6).
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman
pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan
merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak
didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan
agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif
dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001), ada 4 prinsip
belajar aktif, yaitu: a) siswa harus membangun pengetahuannya sendiri,
sehingga bermakna, b) cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif
dan berinteraksi dengan obyek yang konkrit, c) belajar harus berpusat pada
siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang
harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk
menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembelajaran yang bermakna, d) siswa harus mengalami dan berinteraksi
langsung dengan obyek yang nyata.
Paul D. Erich (Hamlik, 2011:172-173) mengelompokan jenis-jenis
aktivitas yang bisa dilakukan siswa menjadi 8 kelompok. Diantaranya adalah:
a. Kegiatan-kegiatan visual: Membaca, melihat gambar- gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang
lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): Mengemukakan fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan
suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau
rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik,
diagram, peta, pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-
alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan
permainan, menari, berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-
hubungan, membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang,
dan sebagainya.
G. Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang
ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
Fungsi mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan kemampuan
siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta terlatih dalam
memecahkan permasalahan ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi
dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di
lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-
aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja,
perkoperasian, kewirausahaan, akuntansi dan manajemen. Menurut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:138) tujuan pelajaran ekonomi
di SMA adalah (a) memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang
terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (b)
menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi, (c) membentuk sikap bijak,
rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi
diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (d) membuat keputusan
yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Salah satu pokok bahasan mata pelajaran ekonomi adalah kebijakan
fiskal. Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk
membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam
pembelanjaannya dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi
yang dihadapi. Dengan mempelajari kebijakan fiskal diharapkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mampu mendeskripsikan tentang kebijakan fiskal, dan membedakan macam-
macam kebijakan anggaran serta cara penghitungan pajak.
H. Kerangka Berfikir
Strategi yang dapat diterapkan di dalam PTK adalah metode
pembelajaran kooperatif. Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan
pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator
dan motivator. Sebagai motivator, guru hendaknya memiliki cara untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa
akan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya saja dengan melibatkan
seluruh siswa menggunakan metode pembelajaran yang menarik sehingga
seluruh siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran tanpa adanya di
skriminasi antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai.
Metode pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah
satunya adalah tipe Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran
tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 2010). Dalam
pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa
penyampaian materi kepada siswa, (2) pembagian kelompok/tim untuk
mendalami materi, (3) games yang dirancang untuk pembelajaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bentuk permainan yang menyenangkan. (4) tournament yang bertujuan
menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa, dan (5) penghargaan bagi
kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik. Karena mengandung unsur
permainan yang menyenangkan diharapkan motivasi belajar siswa dan
keaktifan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya akuntansi
dapat meningkat.
Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya (Uno,
2007:1). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat
suasana persaingan yang sehat di antara siswa. Salah satu indikator dalam
motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang diberikan kepada siswa
dalam proses pembelajaran (Uno, 2007). Sedangkan keaktifan belajar siswa
adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar.
Menurut Janke (1978) dan Slavin (1977), mengatakan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa
sewaktu mengerjakan tugas. Hal tersebut dikarenakan sifat sosial dari tugas
tersebut yang membutuhkan kerjasama antar siswa. Munculnya keaktifan
tersebut berasal dari motivasi siswa untuk menguasai materi-materi
akademik. Berdasarkan pemikiran tersebut diduga bahwa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2005:15), PTK adalah kajian
sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan tindakan-
tindakan tersebut. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan
masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan,
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat
untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian ini
difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan
motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan adalah SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu, Jl. Wates Km. 12, Sedayu, Argosari, Bantul 55752.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu yang berjumlah 36 siswa.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar
dan keaktifan belajar siswa.
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
keadaan kelas, situasi pembelajaran, dan metode pembelajaran guru.
Kegiatan dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang
mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap
siswa. Selain dengan observasi, untuk mendukung data yang diperoleh
peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah
mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di
dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat langkah, yaitu :
a. Siklus pertama
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan di kelas yaitu:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, dilakukan rencana tindakan yang
berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT,
meliputi:
a) Peneliti yang dibantu oleh guru pengampu mata
pelajaran menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan siswa berdasarkan kemampuan dan tingkat
pemahamam. Kemudian membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok secara heterogen, yang masing-
masing kelompok beranggotakan 4-5 orang. Perangkat
yang disiapkan dalam tahap perencanaan ini adalah
rencana pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran, soal-soal
latihan, lembar kerja siswa dan lembar observasi.
b) Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data,
meliputi:
(1) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(2) Lembar observasi kegiatan kelas (lampiran 2)
(3) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 3)
(4) Lembar observasi kegiatan guru saat penerapan TGT
(lampiran 4)
(5) Instrumen pengamatan kelas saat penerapan TGT
(lampiran 5)
(6) Instrumen observasi kegiatan siswa dalam kelompok
(secara umum) (lampiran 6)
(7) Instrumen refleksi guru (lampiran 7)
(8) Instrumen refleksi siswa (lampiran 8)
(9) Kuesioner motivasi (lampiran 9)
(10) Lembar observasi keaktifan siswa (lampiran 10)
2) Tindakan
Pada tahap ini, sebelum dilaksanakan penerapan model
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) guru
membagikan kuesioner motivasi sebelum diterapkan
model kooperatif tipe TGT. Setelah itu dapat diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan
rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Presentasi di kelas
Sebelum melakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT, pada awal pembelajaran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengawali dengan menjelaskan materi. Metode yang
digunakan dalam penjelasan materi ini bisa dengan
menggunakan ceramah, diskusi, atau yang lain. Hal
yang penting dalam penyajian kelas ini adalah siswa
harus benar-benar memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Karena penguasaan materi ini akan
membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok
nantinya.
b) Kelompok
Dalam kegiatan kelompok, masing-masing anggota
bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru pada lembar kerja siswa dan
membantu teman satu kelompok untuk menguasai
materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan kerja
kelompok dimulai, guru telebih dahulu menjelaskan
peraturan yang perlu diperhatikan selama kegiatan kerja
kelompok berlangsung. Pada saat diskusi berlangsung,
seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang
pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja
dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-
sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok
tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada
guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah
itu, jika pertanyaan tidak bisa dijawab oleh salah satu
teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari
guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang
siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi,
jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok
adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan
anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan
optimal pada saat game atau turnamen.
c) Games (permainan)
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman
siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar
kelompok. Game dapat berupa pertanyaan – pertanyaan
bernomor, game make a match (menjodohkan) dan
game lainnya yang dirancang oleh guru untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa
sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat
mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan
memilih jawaban yang sesuai kemudian menempelnya
di papan yang disediakan, teman di dalam kelompoknya
tidak diperkenankan untuk membantu anggota
kelompok yang sedang mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d) Turnamen
Turnamen dilakukaan pada akhir materi pembelajaran
yang sedang dibahas dan setelah siswa menyelesaikan
tugas kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk
mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan
nilai terbaik.
e) Penghargaan Kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang
dalam games maupun turnamen, dan masing–masing
tim akan mendapatkan penghargaan. Pemberian
penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan
berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan
menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar
permainan setiap anggotanya. Dengan pemberian
penghargaan ini, diharapkan siswa semakin termotivasi
dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada tahap ini, implementasi model TGT dianggap telah
selesai, maka guru membagi kuesioner motivasi setelah
diterapkannya model pembelajaran TGT, untuk
mengetahui adanya tingkat perubahan motivasi belajar
siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode TGT
dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3) Observasi
Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas
dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yang meliputi
bagaimana proses pembelajaran berlangsung, keaktifan atau
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik secara
umum maupun dalam kelompok, dan bagaimana kondisi
kelas. Untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi
belajar siswa dapat dilihat dari hasil kuesioner sebelum dan
sesudah TGT diterapkan, sedangkan untuk mengetahui
keaktifan siswa digunakan lembar observasi.
4) Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan
penyimpulan hasil pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan
setelah pertemuan berakhir yaitu pada akhir siklus pertama.
Refleksi dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan dalam pembelajaran dan perbaikannya akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya (siklus kedua).
b. Siklus kedua
Kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan
kegiatan di siklus pertama. Bedanya hanya pada tindakan yang
diberikan. Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama.
Yang kemudian diambil suatu kesimpulan dan saran.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai dan dapat di ukur.
Variabel penelitian merupakan konsep yang ditetapkan oleh peneliti dalam
rangka memperoleh informasi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Motivasi belajar adalah kemauan peserta didik/siswa untuk belajar.
Untuk mengukur motivasi siswa menggunakan kuesioner. Kuesioner
akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah model
pembelajaran tipe TGT diterapkan.
b. Keaktifan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam
belajar, dengan ciri-ciri perilaku: sering bertanya kepada guru atau
teman lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
mampu menjawab pertanyaan, dan senang diberi tugas belajar.
Untuk mengukur keaktifan belajar digunakan lembar observasi
keaktifan atau keterlibatan dalam proses pembelajaran.
F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.1
Operasional Variabel Motivasi Belajar
Variabel Aspek Indikator
Nomor butir
Positif Negatif
Motivasi
belajar
Motivasi
Intrinsik
1. Adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil 1, 2, 3 4, 5, 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar 7, 8, 9
3. Adanya harapan dan cita-
cita masa depan 10 11
Motivasi
Ekstrinsik
4. Adanya penghargaan
dalam belajar
12,
13, 14 15
5. Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar 16, 17
6. Adanya lingkungan
belajar yang kondusif 18, 19 20
Modifikasi dari Widiarti (2009)
Untuk mengukur motivasi ini menggunakan skala Likert dengan
lima alternatif jawaban yang diberi tanda (√) pada lembar yang telah
disediakan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 3.2
Skor Variabel Motivasi Belajar
Jawaban Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
Dalam penelitian ini, motivasi belajar siswa diukur dengan
membandingkan hasil kuesioner motivasi siswa sebelum penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
TGT dengan hasil kuesioner sesudah penerapan TGT. Hasil tersebut
akan dikonveksikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
Interval Skor Kriteria
85 – 100 Sangat Tinggi
73 – 84 Tinggi
65 – 72 Sedang
57 – 64 Rendah
< 57 Sangat Rendah
G. Uji Kuesioner
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2006:170). Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product
Moment sebagai berikut:
r = 2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = Skor total dari seluruh item
X = Skor total dari setiap item
n = Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
ΣXY = Hasil kali X dan Y
Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r
tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai
berikut:
r 11 = 1k
k2
2
1t
b
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan 2
t = varians total
2
b = jumlah varians butir
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha > 0,6.
Sebaliknya nilai koefisien Alpha < 0,6; maka penelitian tersebut belum
reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.4
Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar
Butir_item r hitung r tabel Keterangan
1 0.483 0.339 Valid
2 0.553 0.339 Valid
3 0.423 0.339 Valid
4 0.554 0.339 Valid
5 0.598 0.339 Valid
6 0.524 0.339 Valid
7 0.642 0.339 Valid
8 0.662 0.339 Valid
9 0.684 0.339 Valid
10 0.716 0.339 Valid
11 0.483 0.339 Valid
12 0.408 0.339 Valid
13 0.644 0.339 Valid
14 0.392 0.339 Valid
15 0.664 0.339 Valid
16 0.425 0.339 Valid
17 0.637 0.339 Valid
18 0.772 0.339 Valid
19 0.606 0.339 Valid
20 0.488 0.339 Valid
Dari tabel 3.4 menunjukan bahwa kedua puluh butir pernyataan
motivasi belajar valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 34 responden dan
derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai
sebesar 0,339. Karena > 0,339, maka dapat disimpulkan bahwa
semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.5
Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.913 .917 20
Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan rumus
Alpha Cronbach pada taraf signifikan 5% lebih besar dari pada 0,6; maka
kuesioner dikatakan reliabel. Dari hasil uji coba dengan jumlah data (n)
sebanyak 34 responden pada taraf signifikansi 5% didapat nilai koefisien
alpha 0,913; dimana 0,913 > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.
H. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian ini, maka diperlukan instrumen
penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen pra penelitian
a. Pengamatan terhadap guru
Observasi kegiatan guru di kelas dilakukan dengan menggunakan
instrumen yang disebut catatan anekdotal. Catatan anekdotal
merupakan catatan terperinci mengenai tindakan yang dilakukan
seorang guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas,
misalnya saat awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan salam
atau tidak, melakukan presensi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengamatan terhadap kelas
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan
terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat
bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik
pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan ini
dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani
kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Catatan
anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas,
tata letaknya, dan manajemen kelas.
c. Pengamatan terhadap siswa
Pengamatan terhadap siswa dilakukan terhadap masing-masing
individu siswa maupun terhadap kelompok siswa. Pengamatan
dilakukan pada saat sebelum dilakukan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT, saat dilakukan pembelajaran, dan sesudah
dilakukan pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa juga diamati
saat sebelum pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan
setelah pembelajaran usai.
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dengan cara
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi
belajar siswa yang akan dibagikan langsung kepada siswa.
2. Observasi/pengamatan
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya
perilaku, keaktifan siswa di dalam kelas, dan proses lainnya yang
terjadi di dalam kelas.
3. 3. Wawancara
Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk
melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara
kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara dapat dilakukan
secara bebas atau terstruktur. Wawancara hendaknya dilakukan dengan
mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat
diperoleh secara lengkap. Jika dianggap masih ada informasi yang
kurang, dapat pula dilakukan secara bebas. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data berkaitan dengan keaktifan belajar siswa serta
pandangan dari guru dan siswa terhadap metode pembelajaraan
kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku, arsip
atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki
(Arikunto, 2006:135). Metode dokumentasi digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
memperoleh data berupa daftar kelompok siswa, daftar nilai siswa
sebelumnya.
5. Rekaman foto dan video
Rekaman foto dan video merupakan sumber data tidak tertulis yang
dapat membantu guru dalam memantau kegiatannya di kelas sehingga
peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang
terjadi di kelas waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan
kelas. Rekaman foto dan video dapat digunakan untuk melengkapi data-
data yang diperlukan oleh peneliti. Dengan alat-alat elektronik tersebut
peneliti dapat melihat suasana kelas secara detail tentang peristiwa-
peristiwa penting yang terjadi di kelas.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data atau informasi tentang suatu
gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif yang dilakukan untuk melihat perkembangan
motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa dari waktu ke waktu
khususnya pada saat pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua.
Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perubahan tingkat motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa.
Dalam penelitian ini, pengukuran tingkat perkembangan motivasi
belajar siswa menggunakan kuesioner sedangkan pengukuran keaktifan
belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi
keaktifan atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil
yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan
pertemuan sebelumnya serta membandingkan antara siklus pertama dan
sikus kedua dengan target yang ingin di capai.
a. Peneliti menetapkan target yang ingin dicapai 75 dengan harapan
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT akan meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar
siswa.
b. Membandingkan mean klasikal mulai dari pra penelitian, siklus
pertama, dan siklus kedua.
c. Membandingkan skor setiap siswa dengan target dari pra penelitian,
siklus pertama, dan siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi
dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang
lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25
Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan
beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi
berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar
yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota
Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat
melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan
SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi
Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur
Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
Hal ini dibuktikan sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu masih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur
Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung
SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi
Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan
menambahkan St. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur Sedayu
dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Pendidikan
yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga berdasarkan
teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari Kamis, 25 Agustus
2011, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu mengadakan Perayaan Ekaristi
dan pentas seni dalam rangka merayakan Ulang Tahun kedua atas pemilihan
nama St. Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Daftar Kepala Sekolah yang pernah bertugas di SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu :
Tabel 4.1
Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas
No Nama Periode Tugas
1.
2.
3.
4.
Mukardi, B.A.
Drs. Ag. Sadjad
Drs. Markoes Padmonegoro
Br. Agustinus Mujiya, S.Pd.,
FIC.
1989 – 1999
1999 – 2003
2003 – 2010
2010 – sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tujuan pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara
umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam pelaksanaannya
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya dan menambah
dengan:
a) Pendidikan nilai
Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para siswa
dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan sosialnya.
Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan, persaudaraan dan
humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi manusia yang amat besar
artinya. Kurangnya pemahaman suatu nilai bagi suatu generasi akan
menimbulkan kesulitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Pembentukan pribadi
Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang serba
majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan, kedisiplinan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
latihan-latihan memperhatikan lingkungan sosial diharapkan dapat
melahirkan pribadi yang kuat dalam menghadapi berbagai gejolak sosial.
c) Pendidikan keterampilan
Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini, diperlukan
keterampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
1) Visi
Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki
keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan.
Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai
daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun
terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan
perilaku teladan.
2) Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:
a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional
b) Mengembangkan keterampilan komputer, akuntansi dan Bahasa Inggris
c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang
berbudi pekerti luhur
d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan
semangat melayani yang miskin dan berkekurangan
e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha
untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang
jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan
atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan
dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu
pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut
dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui
KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen
ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,
yang secara keseluruhan mencakup :
1. Struktur dan muatan kurikulum.
2. Beban belajar peserta didik.
3. Kalender pendidikan.
4. Silabus.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian Kewenangan
Pusat dan Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan.
5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.
6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
7. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23
Tahun 2006.
8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas RI
Nomor 24 Tahun 2006.
9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan.
13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana
Prasarana Pendidikan.
16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses.
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal
13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu
Berikut ini adalah tugas dan fungsi personalia SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu:
Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer,
administrator, supervisor, pemimpin/leader, motivator, inovator .
a. Kepala Sekolah sebagai educator
Bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
b. Kepala Sekolah sebagai manajer
Memiliki tugas :
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
3. Mengarahkan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksanakan pengawasan
6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
7. Menentukan kebijakan
8. Mengadakan rapat
9. Mengambil keputusan
10. Mengatur proses belajar mengajar
11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana-
prasarana, keuangan (RAPBS)
12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah
13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
c. Kepala Sekolah sebagai administrator
Bertugas untuk :
1. Perencanaan 12. Perpustakaan
2. Pengorganisasian 13. Laboratorium
3. Pengarahan 14. Ruang Keterampilan/Kesenian
4. Pengoordinasian 15. Bimbingan Konseling
5. Pengawasan 16. UKS
6. Kurikulum 17. OSIS
7. Kesiswaan 18. Ruang Serbaguna
8. Ketatausahaan 19. Multimedia
9. Ketenagaan 20. Gudang
10. Kantor 21. Komputer
11. Keuangan 22. 7K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
d. Kepala Sekolah selaku Supevisor
Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :
1. Proses belajar mengajar
2. Kegiatan bimbingan konseling
3. Kegiatan ekstrakurikuler
4. Kegiatan ketatausahaan
5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
6. Sarana prasarana
7. Kegiatan OSIS
8. Kegiatan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kesehatan, dan Kerindangan)
e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah
4. Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah
5. Membuat, mencari dan memiliki gagasan
f. Kepala Sekolah sebagai inovator
1. Melakukan pembaharuan di bidang
a) KBM
b) BK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c) Ekstrakurikuler
d) Pengadaan
2. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan
3. Melaksanakan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite
sekolah dan masyarakat
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja
2. Mengatur ruang kelas yang kondusif untuk KBM/ BK
3. Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum
4. Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar.
5. Mengatur halaman/ lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan
karyawan.
7. Menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dan lingkungan
8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah mendelegasikan kepada
wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun perencanaan, membuat program dan pelaksanaan kegiatan.
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Ketenagakerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
e. Pengkoordinasian
f. Pengawasan
g. Penilaian
h. Identifikasi dan pengumpulan data
i. Penyusunan laporan.
Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam
urusan-urusan sebagai berikut :
a. Kurikulum
1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3. Mengatur penyusunan program pengajaran/ program semester,
program Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Rencana
Pembelajaran, penjabaran dan penyesuaian kurikulum.
4. Mengatur kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
5. Mengatur pelaksanaan program penilaian, kriteria kenaikan kelas
dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport serta
STTB.
6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8. Mengatur pengembangan MGMP koordinator mata pelajaran
9. Mengatur supervisi administrasi dan akademis
10. Menyusun laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Kesiswaan
1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (Keamanan,
kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan
Kerindangan).
3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi
Kepramukaan, PMR, UKS, Patroli keamanan Sekolah, Paskibra.
4. Mengatur rekoleksi, retret siswa.
5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan
sekolah.
6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga dan seni.
7. Menyeleksi calon penerima beasiswa.
8. Mengatur Mutasi Siswa
c. Sarana Prasarana
1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang
proses belajar mengajar
2. Merencanakan program pengadaannya
3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
4. Mengelola, perawatan, perbaikan dan pengisian
5. Mengatur pembukuan/ administrasi sarana prasarana
6. Menyusun laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d. Hubungan Masyarakat
1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah
dan peranan komite sekolah.
2. Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata
3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar
4. Mengenalkan sekolah kepada masyarakat
5. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar
sekolah)
6. Mengoptimalkan peran dan fungsi alumni
7. Menyusun laporan.
Daftar Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra Kurikuler :
1. KIR
2. Peleton Inti
3. Palang Merah Remaja
4. Cheersleader
5. Pecinta Alam
6. Futsal
7. Bola Basket
8. Vocal Group/ Paduan Suara
9. Jurnalistik
10. Fotografi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Daftar Kegiatan Pembinaan Prestasi Unggulan :
1. Olimpiade Matematika
2. Percakapan Bahasa Inggris
3. KIR
e. . Guru
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Sedayu, Bantul, Yogyakarta
memiliki 20 guru, yang terdiri dari guru Yayasan Pangudi Luhur. Selain
bertugas sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas
dan secara bergantian bertugas piket. Wali kelas dapat membantu
bagian TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu guru BP
dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam
proses kenaikan kelas.
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai
tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
1. Membuat Program Tahunan, Semesteran, Mid Semester, RPP,
Silabus serta Alokasi Waktu Pembelajaran
2. Melaksanakan Proses Pembelajaran (menggunakan power point)
3. Mengelola kelas dengan baik
4. Melaksanakan kegiatan penilaian/ evaluasi belajar (tengah
semester, semester, tahunan)
5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang
menjadi tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran
7. Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk mata
pelajaran yang membutuhkan lembaran kerja
8. Menjelaskan KKM, sistem ulangan, dll
9. Pembuatan daya serap, perbaikan nilai, program pengayaan
10. Memberikan pembinaan tentang kedisiplinan, tata tertib,
kekeluargaan, kebersihan, kerapian, keamanan, keindahan kelas
dan cara belajar efektif dan efisien sehingga menunjang
keberhasilan belajar
11. Mengenal identitas dan budi pekerti peserta didiknya
12. Membantu mengatasi masalah/ kesulitan belajar siswa
13. Membantu pengembangan kecerdasan siswa
14. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi dan nasehat kepada
siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya
15. Memberi masukan kepada wali kelas tentang perkembangan
peserta didiknya.
16. Menjaga kebersihan ruang kelas, praktik, pengembalian alat,
pemeliharaan dan keamanan alat praktik
17. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing
siswa
18. Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah secara langsung atau
tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu:
Bagan 4.1
Struktur Organisasi
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Sumber: Dokumen SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 2012
Yayasan Pangudi Luhur (YPL)
YPL Cabang Yogya
YPL Sedayu YPL Yogya YPL Kali Bawang
SMP PL St.
Vincentius
Sedayu
SMP PL
St. Paulus
Moyudan
SD PL St.
Aloysius
Sedayu
SMA PL St.
Louis IX
Sedayu
Play
Grup PL
TK PL
SD PL
SMP PL
1 dan 2
SMA PL
SMP PL
Boro
SD PL
Gejlik
Bruder FIC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tabel 4.2
Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
No Nama NIP/ No G Jabatan
1 Drs. Br. Agustinus
Mujiyo, FIC No. G. 10949 - Kepala Sekolah
2 Drs. Paena Andreas
NIP.
19630409
199003 1 004
- Wakasek Bidang Kurikulum
- Guru Matematika
3 Drs. Markoes
Padmonegoro No. G. 11062 - Wakasek Bidang Humas
- Guru Biologi
4 Drs. Yulius Ujang
Sukasna No. G. 11199 - Wakasek Bidang Kesiswaan
- Guru Penjaskes
5
Agustinus Budi
Susanto, S.Pd.
No. G. 11835
- Wakasek Bidang Sarana
Prasarana
- Guru Bahasa Indonesia
- Guru Bahasa Jawa
6 Dra. Christina Sri
Purwaningsih
NIP.
19590812
198603 2 005
- Guru B.Indonesia
7
Drs. Yohanes
Yosef Purwoko
Agus Subroto
NIP.
19620829
199003 1 005
- Guru Matematika
8 Drs. Alex Sutaryo
Dwidoso
NIP .
19650626
199003 1 007
- Guru Geografi
- Guru Sejarah
9 Drs. Paulus
Samsuhari
NIP. 19620727
199502 1 000 - Guru Sejarah
- Guru Sosiologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
10
Drs. Aloysius
Candra
Widayantara
No. G. 10737
- Guru Ekonomi
- Guru Akutansi
11
Fransiskus
Xaverius
Purwonggo, S.Pd.
No. G. 11157
- Guru Fisika
- Guru Pkn
12 Yohanes Bambang
Suharyo, S.Pd. No. G. 11296 - Guru Bahasa Inggris
13 Cicilia Ratna Siswi
Widayanti, S.Pd. No. G. 11662 - Guru Kimia
14 Fx. Suranto, S. Pd. No. G. 11718 - Guru Pkn
15 Agnes Erna
Setyarini, S.Pd. No. G. 11833 -Guru Bahasa Inggris
16 Yuliana Eni
Purwaningsih, S.Si. No. G. 11834 - Guru Biologi
- Guru Membatik
17
Martinna Lisna
Indrawati, S.Psi.
No. G. 12179 -Guru BK
18 Paula Weni Triana,
S.E. No. G. 12276
- Guru Ekonomi
- Guru Sosiologi
- Guru Bahasa Jawa
19 Agustinus Suradi,
S.Kom. No. G. 12277 - Guru Teknik Informatika
20 Sr. Cornelia, HK - - Guru Agama
21 Antonius Waris
Haryana - - Guru Seni Musik
22 Anastasia
Krismastuti No. G. 11164 Tata Usaha/Administrasi
23 Kristina Septiasih NO. G. 11701 Tata Usaha/Administrasi
24 Johanes Maria
Budi Antoro No. G. 11732 Administrasi
25 Chicilia Sri
Mulatati No. G. 12304 Pustakawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
26 Y.P. Lasiman No. G. 11166 Tenaga Pelaksana
27 Petrus Sumarji No. G. 11165 Tenaga Pelaksana/jaga malam
28 Antonius
Sugiyanto No. G. 12275 - Capeg Tenaga
- Pelaksana dpk
29 F.X. Suradiya No. G. 10593 Tenaga Administrasi
30 Petrus Wawan
Setiadi - Laboran
31 Makarius
Ngadimin - Tenaga Pelaksana
F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
a. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.3
Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan
Jenis Kelamin Siswa
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
XA 18 15 33
XB 16 17 33
XC 18 16 34
XD 11 24 33
XI IPS 1 19 18 37
XI IPS 2 19 17 36
XI IPA 1 7 23 30
XI IPA 2 8 24 32
XII IPS1 15 21 36
XII IPS 2 15 20 35
XII IPA 16 19 35
JUMLAH 166 208 374
b. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
berdasarkan agama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.4
Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Berdasarkan Agama Siswa
Kelas AGAMA
Katolik Islam Kristen Hindu Budha Jumlah
XA 28 - 5 - - 33
XB 27 2 4 - - 33
XC 29 - 5 - - 34
XD 28 2 3 - - 33
XI IPS 1 34 2 1 - - 37
XI IPS 2 33 2 - 1 - 36
XI IPA 1 29 - 1 - - 30
XI IPA 2 29 2 - 1 - 32
XII IPS 1 33 2 1 - - 35
XII IPS 2 32 2 1 - - 36
XII IPA 31 1 3 - - 35
Jumlah 332 15 26 2 - 374
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berlokasi di Jalan Wates Km.
12 Sedayu Bantul Yogyakarta 55752. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu memiliki batas di antara sawah-sawah, sekolah SD, asrama putri, dan
beberapa rumah penduduk. SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu juga
terletak tepat di sebelah selatan rel kereta api, kondisi ini terkadang membuat
kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang
melintas.
Bentuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu hampir sama seperti
sekolah pada umumnya dan ada sebagian gedung yang bertingkat dan gedung
yang ditempati bersifat permanen. Keadaan gedung secara umum masih baik,
misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan
banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di depan kelas, sehingga
menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar
mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan
menjaga dari semua warga sekolah.
Semua ruangan kelas dan sebagian besar ruangan berada di lantai satu.
Di lantai dua tersebut hanya ada dua ruangan, yaitu ruangan untuk kelas XA
dan Ruangan Komputer yang digunakan untuk pelajaran TI (Teknologi
Informasi). Untuk kegiatan olahraga terdapat di sebelah selatan (lapangan
basket) dan disebelah barat (lapangan voli dan lapangan futsal). Jika hujan
atau kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk digunakan, sekolah telah
menyediakan sebuah aula besar yang bisa digunakan untuk pelajaran olah
raga.
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dikelilingi pagar permanen
yang terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:
a. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar
b. Selatan : tembok batako setinggi 2 meter
c. Barat : tembok batako setinggi 2 meter
d. Utara : tembok batu bata setinggi 1 meter dengan 2 buah pintu
gerbang dari besi.
Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang
menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu.
Halamannya tergolong sempit namun sangat indah, yang terbagi menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
a. Bagian dalam : taman dengan kolam ikan, dari petak taman yang satu
dengan yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas
bagian utara dengan selatan.
b. Bagian luar : halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu
lapangan bola basket permanen, lapangan futsal, voli dan
atletik
Ada 10 ruang kelas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Adapun
ruangan-ruangan lain yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu antara lain:
a. Ruang Kepala Sekolah : 1 (5 x 6 m)
b. Ruang Guru : 1 (7 x 8 m)
c. Ruang Tata Usaha : 2 (3 x 5 m)
d. Ruang BK : 1 (4 x 5 m)
e. Perpustakaan : 1 (12 x 7 m)
f. Ruang Doa : 1 (2 x 8 m)
g. Aula : 1 (15 x 40 m)
h. Kantin : 1 (7 x 8 m)
i. Lab. Fisika : 1 (7 x 8 m)
j. Lab. Biologi : 1 (7 x 8 m)
k. Lab. Kimia : 1 (7 x 8 m)
l. Ruang Multimedia : 1 (8 x 8 m)
m. Ruang Komputer : 1 (7 x 8 m)
n. Dapur : 1 (2 x 2 m)
o. Toilet Siswa : 7 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
p. Toilet Guru : 2 (1 x 1 m)
q. Tempat Parkir Guru : 2 (2 x 5 m)
r. Tempat Parkir Siswa : 1
s. Rumah Penjaga Sekolah : 1
t. Gudang : 2
u. UKS : 2
v. Ruang Fotokopi : 1
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga
tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang
proses pendidikan tersebut antara lain:
a. Perpustakaan
Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk
menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk
menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan
perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu
memperbanyak perbendaharaan buku-buku dan meningkatkan kualitas
agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di samping
meningkatkan budaya membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Laboratorium
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit laboratorium
yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi. Laboratorium yang
sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang
telah didapat dengan praktik yang sesungguhnya. Adapun penjaga
laboratorium yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P. Wawan
Setiadi.
c. Ruang Media
Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap
seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD dan OHP.
Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang
kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang
divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun
bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan.
d. Ruang Bimbingan dan Konseling
Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah
untuk menyalaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga
perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
e. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan
pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha
menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).
f. Ruang Doa
Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak diantara
Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa
menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar
memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk
keadaan sekolah.
g. Ruang Fotokopi
Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan ini
berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan Setiadi.
Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh anggota
sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi ini telah
dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilakukan dua
kali yaitu pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 pada jam kelima dan
keenam di kelas XI IPS 1 dan pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2012 pada
jam ketiga dan keempat di kelas XI IPS 2. Kegiatan pra penelitian meliputi
observasi terhadap guru, observasi terhadap kelas, observasi terhadap siswa,
wawancara dengan guru dan siswa, serta pembagian kuesioner motivasi.
Kuesioner motivasi dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 1 untuk mengukur
validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian.
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan awal
kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus
pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pada pukul 09.20
WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB dan siklus kedua dilaksanakan hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sabtu tanggal 10 November 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan
10.40 WIB. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilakukan di kelas XI IPS 1
dan kelas XI IPS 2. Observasi pendahuluan ini dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 15 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 5 dan 6 di kelas
XI IPS 1 dan hari Jumat, 19 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 3 dan 4
di kelas XI IPS 2. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Al.
Candra Widyantara sebagai guru bidang studi ekonomi dan akuntansi.
Observasi ini bertujuan untuk membandingkan situasi dan kondisi belajar
siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelas mana yang tepat
untuk diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas
XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dapat dilihat bahwa kelas XI IPS 2 tingkat
motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas lebih rendah dibandingkan dengan kelas XI IPS 1. Hal tersebut
dapat dilihat dari respon siswa ketika guru memberikan pertanyaan
kepada siswa hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari
guru dan timbal balik siswa ketika guru memberikan tugas yang harus
dikerjakan secara berkelompok, siswa tidak langsung berkumpul dengan
kelompoknya dan harus menunggu guru untuk menegur mereka. Jumlah
siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 36 siswa, dengan siswa berjenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
perempuan 17 siswa dan siswa berjenis kelamin laki-laki 19 siswa.
Berikut ini diuraikan hasil observasi pendahuluan sebelum adanya
penerapan TGT:
a. Observasi guru (observing teacher)
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal
159). Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan
salam, dan mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru
melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Hal
ini dilakukan untuk merangsang perhatian siswa sehingga siswa
dapat mengerti akan materi yang akan dipelajari.
Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif untuk
pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman
sebangku atau belakangnya dan melakukan aktifitas sendiri seperti
menyanyi. Dalam hal ini guru berusaha untuk mengendalikan kelas
dengan cara menyapa dan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran
akan segera dimulai. Secara perlahan kondisi kelas menjadi tenang
dan kondusif untuk belajar. Guru menyampaikan materi kepada
siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran,
guru memberikan tugas kepada siswa dan dikerjakan secara
berkelompok. Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar kembali
mengenai materi yang dipelajari ketika proses pembelajaran.
Tabel 5.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang
lebih sempit untuk membantu siswa
memahami materi
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari
dalam kegiatan belajar mengajar melalui
presentasi kelas
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalm diskusi
kelompok
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa
dalam pengerjaan lembar kegiatan
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama
yang baik antar individu di dalam kelompok
diskusinya
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi
kelompok
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat
dalam kelompok serta menjawab pertanyaan
yang diajukan siswa secara perorangan
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memecahkan masalah dan mencari
sumber informasi secara mandiri
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan cara kerja kelompok dan bekerja
sama dalam kelompok
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan
di dalam kelas
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan
kelompok tertentu saja yang mengalami
kesulitan
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga
suasana kelas menjadi kaku.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
15 Guru meninggalkan kelas saat siswa bekerja
di dalam kelompok sehingga tidak ada
pengawasan
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran
√
17 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu
kelompok ke kelompok lain sehingga suasana
kelas menjadi tidak kondusif
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui pretest dan
posttest
√
b. Observasi kelas (observing classroom)
Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran 2a, hal
160). Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sangat
mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di kelas
lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa,
kursi siswa, papan presensi, kipas angin, almari, dan penghapus.
Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat
beberapa ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman
sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup
kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari jalan raya.
Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api yang sedang
melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
berseberangan dengan rel kereta api.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa terlihat belum siap
mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terlihat gaduh. Dari
kegiatan di kelas tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2
Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul
yang berbeda-beda
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oeh
para siswa √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) √
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut
terlibat (malas)
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa
lain dalam kerja kelompok √
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya √
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran √
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika menghadapi kesulitan √
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak
dapat dipahami dengan jelas √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber
referensi yang digunakan √
13 Kelas terdiri dari berbagai individu yang
tidak mengenal satu sama lain dengan baik √
14 Sebagian besar siswa menganggap materi
yang diberikan sulit √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung
para siswa saling memberikan pendapat
atau masukan bagi tercapainya tujuan yang
diharapkan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Observasi siswa (observing student)
Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal (lampiran 3a, hal 161). Saat pelajaran akan
dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti
mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru
mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari
guru. Ketika guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif
menjawab tetapi ada juga siswa yang hanya diam saja. Setelah
selesai menjelaskan, guru memberikan latihan soal kepada siswa dan
siswa pun menanggapi dengan baik. Guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Saat membuat
kelompok siswa cenderung berkelompok dengan teman sebangku
atau hanya dengan teman yang disukai saja. Di dalam kerja
kelompok ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam
kelas, ada juga yang mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku
paket hilang. Peneliti melihat tidak adanya motivasi belajar yang
baik ketika proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari
tingkah laku siswa yang tidak semuanya mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Dan ketika tugas tersebut dicocokan hanya
siswa yang aktif dalam kerja kelompok saja yang bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan keadaan tersebut,
peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar siswa yang
menyebabkan kurang aktifnya siswa di dalam kerja kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa. Kegiatan
siswa dan keaktifan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
(lampiran 10a, hal 162).
Tabel 5.3
Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam
Proses Pembelajaran (Pra Penelitian)
No Komponen yang
diobservasi
Jumlah
Siswa
Presentase (%)
1 Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru/kelompok
mengenai materi yang
diajarkan
6 6/34*100% = 17,65%
2 Siswa menjawab
pertanyaan
guru/kelompok
23 23/34*100% =
67,65%
3 Siswa
mengemukakan/menang
gapi pendapat
4 4/34*100% = 11,76%
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan
pada waktu kerja
kelompok
16 16/34*100% =
47,06%
5 Siswa yang
mendiskusikan jawaban
yang telah ditulis pada
lembar jawaban
9 9/34*100% = 26,47%
6 Siswa mencatat materi
yang diberikan oleh
guru
23 23/34*100% =
67,65%
Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru, observasi kegiatan
kelas, dan observasi kegiatan siswa serta wawancara dengan guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran guru
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan latihan soal.
Metode tersebut memang mudah diterapkan akan tetapi metode
tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dalam proses
pembelajaran. Metode tersebut dapat mengakibatkan siswa mencari
kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku,
mengganggu teman yang sedang memperhatikan, dan menyanyi-
nyanyi.
Berdasarkan keadaan pembelajaran tersebut, permasalahan yang
muncul adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi
belajar tersebut akan berdampak pada keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran rendah, siswa menjadi kurang aktif dan hanya
menggantungkan jawaban pada teman. Peneliti menduga akar
permasalahan rendahnya motivasi yang berakibat kurang aktifnya
siswa dalam proses pembelajaran adalah kurangnya variasi model
pembelajaran guru ketika proses pembelajaran.
Dari keadaan tersebut, selanjutnya peneliti dan guru
berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Dengan model pembelajaran ini, siswa berkesempatan berperan
lebih aktif karena model pembelajaran TGT membutuhkan kerja sama
antara siswa satu dengan siswa yang lain di dalam kelompok sehingga
mereka dapat saling berpendapat dan bertanya jawab dengan teman
dalam kelompok. Dalam model pembelajaran tipe TGT siswa dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dalam kelompok untuk permainan (games) dan turnamen. Pada saat
games dan turnamen siswa diharapkan dapat lebih aktif untuk
menyumbangkan poin bagi kelompoknya serta menumbuhkan
persaingan secara sehat antar kelompok selama turnamen berlangsung.
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,
siswa diharapkan lebih termotivasi saat pembelajaran di kelas, lebih
aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. Dengan demikian,
penerapan model pembelajan kooperatif tipe TGT ini diharapkan
dapat mengubah keadaan kelas yang semula kurang kondusif dan
kurang aktif menjadi lebih kondusif dan siswa mejadi lebih aktif
sehingga lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
2. Siklus pertama
Penelitian siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober
2012 pada jam ke- 4 dan 5 (pukul 09.20-10.40) di ruang multimedia.
Materi pembelajaran adalah kebijakan fiskal. Berikut ini diuraikan
penerapan model penerapan kooperatif tipe TGT pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah
perencanaan yang diterapkan pada siklus pertama.
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang
karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
untuk membagi siswa dalam satu kelompok yang heterogen.
Cara pembentukan kelompok yaitu dengan menggunakan rata-
rata nilai UTS dan ulangan harian. Setiap kelompok terdiri dari
6 orang, dimana kemampuan antara satu dengan yang lain
berbeda. Ada 6 kelompok yang terbentuk, diantaranya
kelompok fiskal, kelompok berimbang, kelompok surplus,
kelompok defisit, kelompok pajak, kelompok dinamis. Nama
anggota kelompok dapat di lihat (lampiran 19, hal 206).
2) Peneliti mempersiapkan perangangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan hadiah. Berikut uraian
masing-masing perangkat pembelajaran:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP berisi tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pembelajaran,dan evaluasi. RPP ini dibuat
untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara rinci
langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama
proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP dapat dilihat
pada (lampiran 11a, hal. 179)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa yaitu materi tentang kebijakan fiskal
dan soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam
kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar
dalam tim, berdiskusi dan berbagi pengetahuan antara siswa
yang satu dengan siswa lain dalam satu kelompok
(lampiran 12a, hal 192)
c) Pembagian Kelompok
Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6
orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan
dilengkapi dengan papan nama kelompok.
d) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan
turnamen dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat-
alat tulis.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-
langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok dilakukan oleh guru pada awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masing-masing
kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru mempersilahkan siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya dan meminta mereka
untuk menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Setelah siswa duduk dengan anggota kelompoknya masing-
masing, guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi
pelajaran yang telah dipelajari di pertemuan yang lalu dan
mengaitkan dengan materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan yaitu kebijakan fiskal. Guru menjelaskan dengan
menggunakan model presentasi. Setiap kelompok mendapatkan
satu LKS dan dua ringkasan materi. LKS berisi ringkasan materi
kebijakan fiskal dan latihan soal yang nantinya akan dikerjakan
oleh kelompok dan dikumpulkan. Sedangkan materi hanya
berisi ringkasan materi saja.
3) Games
Guru membacakan prosedur serta peraturan yang harus
dilaksanakan oleh masing-masing kelompok sebelum
dilaksanakan games. Games dalam siklus I yaitu make a match
atau lebih dikenal dengan menjodohkan. Sebelum permainan
dimulai, setiap siswa memakai callcard. Selain itu setiap siswa
juga mendapatkan nomor yang akan digunakan untuk maju
ketika games berlangsung. Soal games berjumlah 12 soal. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
siswa mendapatkan giliran 2 soal. Apabila siswa mendapat
nomor urut 1 maka siswa tersebut harus mengerjakan soal
nomor 1 dan 7, nomor 2 maka harus mengerjakan soal nomor 2
dan 8, begitu seterusnya sampai nomor urut 6 maka harus
mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Soal dan jawaban tersedia di
dalam kotak yang telah disediakan di depan. Pengerjaan ditandai
dengan bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda peluit 2
kali. Setiap jawaban yang benar akan memperoleh skor 100, jika
jawaban salah maka akan memperoleh skor 0. Waktu
pengerjaan untuk setiap soal adalah dua menit. Peraturan games
dapat dilihat di lampiran 14, hal 200.
4) Turnamen
Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen pada
siklus I yaitu cerdas cermat. Soal pada turnamen berjumlah 10
soal dan akan dibacakan oleh guru. Pada turnamen ini,
kelompok saling berebut menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Kelompok yang menunjukkan bendera terlebih
dahulu akan mendapat kesempatan menjawab soal turnamen
terlebih dahulu. Jika jawaban salah, maka kesempatan
menjawab akan diberikan kepada kelompok lain. Jika jawaban
benar maka akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah
maka skor akan dikurangi 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5) Penghargaan Kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan
turnamen dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Pada tahap
akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penghargaan
kelompok. Pada siklus pertama ini, juara I adalah kelompok
berimbang dengan total skor 1.300, juara II adalah kelompok
pajak dengan total skor 1.000, dan juara III adalah kelompok
defisit dengan total skor 900. Masing-masing juara mendapatkan
hadiah berupa buku, pulpen, dan tipek (juara I), tempat pensil
dan pulpen (juara II), serta penggaris dan pensil (juara III).
Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara mendapatkan
hadiah berupa makanan ringan.
c. Observasi
Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada
siklus I. Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di
lampiran 1b hal. 154. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.4
Aktivitas Guru pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2 Guru mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok
bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi
dalam pembelajaran tipe TGT di kelas
√
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas
√
4 Guru ikut berperan dalam
pembentukan kelompok TGT
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi kelompok, games dan
turnamen
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa dalam pengerjaan lembar
kegiatan
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
sama yang baik antar individu di
dalam kelompok diskusinya
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan
diskusi kelompok
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan
mencari sumber informasi secara
mandiri
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan cara kerja
kelompok, tugas yang harus
dikerjakan dan kerjasama di dalam
kelompok
√
12 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas dan
berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas
menjadi tidak kondusif
√
13 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu
saja yang mengalami kesulitan
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya masing-masing
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sehingga suasana kelas menjadi kaku.
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga
tidak ada pengawasan
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran
√
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalam
turnamen
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui
pretest dan posttest
√
Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru
mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan
gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru
meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah
dibentuk. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa
agar terlibat aktif dalam kelompok, games dan turnamen.
Setelah diskusi kelompok, games dan turnamen selesai, guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai
terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi
pembelajaran dan membagikan kuesioner motivasi dan lembar
refleksi untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mengetahui kesan-kesan siswa terhadap pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang baru saja dilaksanakan.
2) Pengamatan terhadap kelas
Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di
lampiran 2b (hal. 166). Instrumen pengamatan kelas dalam
proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 5.5
Instrumen Pengamatan Kelas siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal
usul yang berbeda-beda
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati
oleh para siswa √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas
(sekolah)
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak
ikut terlibat (malas) serta membuat
kegaduhan di dalam kelas
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok √
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya. √
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe TGT √
9 Banyak siswa yang bertanya kepada
guru jika menghadapi kesulitan √
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
12 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat
ketika guru menerapkan beberapa peraturan yang harus ditaati
siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif, siswa pun
mengikuti peraturan-peraturan yang diterapkan. Ada 2
kelompok yang belum mematuhi peraturan yang berlaku. Para
siswa pun tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta
ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi
yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah
yang lebih baik.
3) Pengamatan terhadap siswa
Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat dalam catatan
anekdotal pada lampiran 3b (hal. 168). Untuk mengetahui
perilaku siswa selama proses pembelajaran pada siklus I
disajikan dalam tabel 5.6 dan untuk mengetahui tingkat
keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 5.7.
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sama lain
dengan baik
√
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √
16 Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling
memberikan pendapat atau masukan
bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5.6
Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
(Secara Umum) Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi
diskusi dalam kelompok
√
2 Semua kelompok antusias mengikuti games
dan turnamen
√
3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat
diskusi
√
4 Berbagi tugas dalam pengerjaan √
5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran
√
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan
√
7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √
Tabel 5.7
Hasil Observasi Keaktifan Siswa atau Keterlibatan Siswa
dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No Komponen yang
diobservasi
Keadaan Awal Capaian Target
Jumlah % Jumlah % %
1 Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru/kelompok
mengenai materi yang
diajarkan
6 17,65 25 71,43 75
2 Siswa menjawab
petanyaan
guru/kelompok
23 67,65 35 100 75
3 Siswa
mengemukakan/menang
gapi pendapat
4 11,76 27 77,14 75
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan
pada waktu kerja
kelompok
16 47,06 30 85,71 75
5 Siswa mendiskusikan
jawaban yang telah 9 26,47 24 68,57 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh
perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat dilaksanakan
games dan turnamen semua kelompok sangat antusias mengikutinya.
Dalam hal diskusi kelompok, seluruh siswa dalam kelompok saling
bertukar pikiran dan pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka
mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pembelajaran.
Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Selain itu
mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat dari teman
lainnya.
Tabel 5.7 menjelaskan bahwa siswa yang mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT
berjumlah 35 siswa. Pada siklus I ini jumlah siswa yang mengajukan
pertanyaan kepada guru maupun kelompok mengenai materi yang
diajarkan berjumlah 25 siswa (71,43%), jumlah tersebut mengalami
peningkatan dari keadaan awal yang hanya 6 siswa (17,65%). Hal
tersebut dikarenakan materi yang digunakan merupakan materi baru
dan siswa baru mempelajari pada siklus I ini, sehingga banyak siswa
yang mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada
ditulis pada lembar
jawaban
6 Siswa mencatat materi
yang diberikan oleh guru
23 67,65 29 82,86 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
teman kelompoknya. Akan tetapi komponen ini belum mencapai
target yang ditetapkan yaitu 75%. Karena masih ada siswa yang
masih cenderung diam saja mendengarkan temannya yang bertanya
kepada guru atau teman satu kelompoknya. Siswa menjawab
pertanyaan dari guru/kelompok berjumlah 35 siswa (100%).
Komponen ini sudah mencapai target yang diharapkan, bahkan
komponen ini sudah melibatkan semua siswa dalam kelas Hal
tersebut dikarenakan pada awal pembelajaran guru mengatakan akan
ada penghargaan kepada siswa/kelompok yang aktif bertanya ketika
proses pembelajaran berlangsung. Selain itu pada saat games siswa
harus maju satu per satu untuk mengerjakan soal yang telah
dikerjakan. Ketika turnamen, masing-masing perwakilan kelompok
juga harus menjawab pertanyaan dari guru.
Untuk komponen siswa mengungkapkan/menanggapi pendapat
berjumlah 27 siswa (77,14%). Komponen ini sudah mencapai target
yang diharapkan. Siswa mengemukakan pendapat dan menanggapi
pendapat ketika guru melakukan presentasi menjelaskan materi
pembelajaran dan ketika mengerjakan LKS dalam kelompok. Siswa
yang mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja
kelompok berjumlah 30 siswa (85,71%). Komponen tersebut telah
mencapai target yang ditetapkan. Hasil ini melebihi target sebesar
10,71%. Hal ini terjadi karena sebagian siswa merasa tertantang
untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan, selain itu siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dituntut untuk mengerjakan soal dengan waktu yang ditetapkan yaitu
15 menit walaupun masih ada beberapa siswa yang hanya berdiam
diri dan menyerahkan pekerjaan kelompok pada temannya. Pada
komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada
lembar jawaban berjumlah 24 siswa (68,57%), hal tersebut belum
mencapai target yang ditetapkan. Pada komponen ini beberapa siswa
mendiskusikan jawaban yang telah ditulisnya dengan teman satu
kelompok sebelum pekerjaan tersebut dikumpulkan dan dikoreksi,
akan tetapi masih ada siswa yang hanya menyerahkan hasil
pekerjaan kelompok kepada temannya untuk diteliti lagi. Pada
komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru, ada 29
siswa (82,86%) yang mencatat materi yang telah diberikan dan
dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sudah mencapai target yang telah
ditetapkan. Siswa sudah mempunyai kesadaran diri untuk mencatat
materi yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Siswa merasa
membutuhkan materi tersebut, karena tidak semua materi mendapat
penjelasan yang cukup di buku paket.
Dapat disimpulkan dari 6 komponen keaktifan dan keterlibatan
siswa ada 2 komponen keaktifan atau keterlibatan siswa yang belum
mencapai target yang ditentukan, yaitu siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan
dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar
jawaban. Hal tersebut dikarenakan ada siswa yang masih cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
diam saja mendengarkan temannya yang bertanya kepada guru atau
teman satu kelompoknya dan siswa hanya mengandalkan teman
kelompok untuk mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada
lembar jawaban. Sedangkan untuk 4 komponen lainnya sudah
mencapai target yang ditetapkan yaitu 75%, bahkan ada yang
melebihi target yang diharapkan. Karena masih ada 2 komponen
yang belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan
tindak lanjut yaitu siklus II.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model
pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada
akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa.
Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.
1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.8
Instrumen Refleksi
Refleksi Guru Mitra terhadap
Komponen Pembelajaran Model TGT siklus I
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran dan
penggunaan model pembelajaran
kooperatif yang diterapkan
Cukup bagus, tetapi
guru harus pintar
mengelola kelas
sehingga siswa tidak
liar
2 Penilaian guru terhadap aktivitas
siswa dalam kegiatan
Sangat antusias, siswa
sangat menikmati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
3 Hambatan yang mungkin
ditemui dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
Kelas terlalu ramai,
sehingga diperlukan
adanya ruangan
khusus.
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
Lebih mudah
memahami materi
pelajaran
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe
TGT tersebut
Siswa lebih mudah
menangkap materi
pelajaran
6 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan
diperbaiki dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT
Fasilitas soal pada saat
games belum
memadahi sarananya.
7 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe TGT selanjutnya
seperti yang diterapkan di dalam
kelas?
Sangat berminat
Tabel 5.8 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan tindakan
kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan guru mitra
ketika penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
siklus I. Kesan guru mitra terhadap komponen pembelajaran
yang telah diterapkan secara umum cukup bagus, tetapi masih
perlu persiapan yang lebih matang lagi. Disamping itu, situasi
kelas yang ramai perlu dikontrol sehingga siswa tidak begitu
liar. Situasi kelas yang ramai dan timbul kegaduhan ketika
games maupun turnamen sehingga memerlukan ruangan
khusus untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
TGT ini sehingga tidak mengganggu kelas lain. Menurut
pendapat guru yang tertulis dari refleksi, model pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini sangat bagus untuk diterapkan karena
dengan penerapan model pembelajaran ini, siswa lebih cepat
untuk memahami materi pembelajaran. Selain itu guru mitra
juga berminat apabila akan diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.9
Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1
Bagaimanakah
perasaan anda tentang
proses pembelajaran
dengan menggunakan
metode TGT (topik
pembahasan, media
pembelajaran, situasi
kelas, penampilan
guru, lingkungan
kelas,dll)?
51,43% 48,57%
-
-
Ya Tidak
2
Apakah anda berminat
mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
97,14%
2,86%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Ya Tidak
3
Apakah selama
bekerja dalam
kelompok saya:
mendengarkan
orang lain 100% -
mengajukan
pertanyaan 42,86% 57,14%
menyampaikan ide-
ide saya 60% 40%
mengorganisasikan
kelompok 62,85% 37,15%
mengacaukan
kegiatan - 100%
melamun - 100%
Komentar
(Silahkan isi dan uraikan komentar
anda)
4
Hambatan apa yang
anda temui selama
melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
Ramai, ada anggota yang belum aktif,
perbedaan pendapat antar anggota
kelompok, ada kelompok yang curang
saat games.
Komentar
5
Keuntungan apa yang
telah anda capai ketika
diterapkannya
pembelajaran
kooperatif tipe TGT
tersebut.
Dapat melatih kerjasama, kejujuran,
bisa lebih mengerti materi
pembelajaran, dapat bertukar pendapat
dengan teman, bisa berfikir lebih
cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
Komentar
6
Menurut anda hal-hal
mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan
diperbaiki dalam
pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Keaktifan anggota kelompok,
kerjasama setiap anggota kelompok,
keseriusan, sikap saling menghargai
pendapat oranglain, dan kejujuran.
Komentar
7
Apakah anda berminat
mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
97,14% siswa berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT,alasannys karena model
pembelajaran tersebut menarik, bisa
belajar dan bermain dan 2,86% siswa
tidak berminat dengan alasan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
menjadi ramai sehingga tidak bisa
konsentrasi
Komentar
8
Manfaat apa yang
anda peroleh dengan
mempelajari topik
kebijakan fiskal untuk
kehidupan sehari-
hari?
Dapat belajar mengatur pengeluaran,
lebih mengetahui tentang kebijakan
fiskal.
Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa sebagian besar siswa
sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu
mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 34 siswa atau 97,14%
merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT dan 1
orang siswa atau 2,86% tidak berminat untuk mengikuti model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Untuk siswa yang tidak setuju
mempunyai alasan bahwa dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT keadaan kelas menjadi gaduh sehingga
konsentrasi untuk mengikuti proses pembelajaran menjadi
terganggu. Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam
kelompok, semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok,
misalnya ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal
LKS. Dalam hal mengajukan pertanyaan 15 siswa atau 42,86%
mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti
kepada anggota kelompok lain, sedangkan 20 siswa (57,14%)
mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide-ide, 21 siswa
(60%) telah ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide-ide,
dan 14 siswa (40%) tidak ikut ambil bagian dalam hal
menyampaikan ide-ide. Pada aspek mengorganisasikan kelompok,
22 siswa (62,85%) ikut mengorganisasikan kelompok, sedangkan
13 siswa (37,15%) tidak ikut mengorganisasikan kelompok. Untuk
aspek mengacaukan kegiatan dan melamun semua siswa atau 100%
menuliskan dalam lembar refleksi tidak. Dengan demikian dapat
dikatakan siswa ikut berperan aktif dan memperhatikan dalam
proses pembelajaran.
Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus I
ini adalah keadaan kelas yang ramai, ada anggota kelompok yang
belum aktif, perbedaan pendapat antar anggota kelompok dan ada
kelompok yang melakukan tindakan curang pada saat games. Siswa
juga menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya dapat
melatih kerjasama, kejujuran, ketelitian, bisa lebih mengerti materi
pembelajaran, dapat bertukar pendapat dengan teman, dan berpikir
dengan cepat, dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam siklus I ini masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan
misalnya saja keaktifan anggota kelompok, kerjasama setiap
anggota kelompok, keseriusan, sikap saling menghargai dan
kejujuran. Siswa juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
mempelajari topik kebijakan fiskal untuk kehidupan sehari-hari
antara lain dapat belajar mengatur pengeluaran dan menjadi lebih
mengetahui tentang kebijakan fiskal.
3. Siklus Kedua
Penelitian siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I. Penelitian
siklus II dilaksanakan hari Sabtu, tanggal 10 November 2012 pada jam
pelajaran ke 4 dan 5 di ruang multimedia. Materi pembelajaran adalah
pajak. Hal ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan
keaktifan siswa. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah
Bapak Drs. Al. Candra Widyantara selaku guru bidang studi ekonomi
kelas XI. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 pada siklus kedua ini adalah 30
orang siswa, karena ada siswa yang mendapatkan tugas untuk menanam
pohon di sekitar sekolah dalam rangka hari pahlawan. Berikut ini
diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus
kedua.
a. Perencanaan
Perencanaan dalam siklus II sama pada siklus I. Dalam tahap
ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan
pada siklus II.
1) Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok.
Sama seperti pembagian kelompok dalam siklus I, ada 6
kelompok yang terbentuk, selanjutnya diberi nama kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dinamis, kelompok berimbang, kelompok pajak, kelompok
surplus, kelompok defisit, dan kelompok fiskal. Nama anggota
kelompok dapat dilihat lampiran 19, hal. 206.
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, dan hadiah. Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu
kali pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran. Hal ini akan membantu guru dalam
melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada lampiran
11b, hal. 226.
3) LKS (Lembar Kerja Siswa)
LKS berisi tentang ringkasan materi tentang pajak dan soal
latihan. Hal ini dimaksudkan agar siswa ingat kembali tentang
materi pajak. Jadi disini terjadi tanya jawab antara siswa
dengan guru dan adanya kerjasama antar siswa dalam
mengerjakan soal pada materi pajak ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4) Pembagian meja kelompok
Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6
orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan
dilengkapi dengan papan nama kelompok.
5) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan turnamen
dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat-alat tulis.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-
langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap
awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang
dibentuk adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masing-
masing kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru hanya
mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul
dengan kelompoknya dan meminta mereka menempati meja
yang telah diberi papan nama kelompok.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Setelah siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing,
guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu yaitu tentang
kebijakan fiskal dan mengaitkannya dengan materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu pajak. Tiap
kelompok mendapatkan satu LKS dan tiga ringkasan materi.
Ringkasan materi berupa poin-poin penting tentang pajak.
Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat
mengulas materi kebijakan fiskal.
3) Games
Guru membacakan prosedur dan peraturan games terlebih
dahulu sebelum dilaksanakannya games. Peraturan games
dapat dilihat di lampiran 14 hal. 200. Games dalam siklus II
ini sama dengan siklus I yaitu games make a match
(menjodohkan). Sebelum permainan dimulai, siswa memakai
callcard sesuai urutannya. Soal games berjumlah 12. Setiap
siswa mendapat giliran mengerjakan 2 soal, misalnya yang
mendapat callcard nomor 1 maka harus mengerjakan soal
nomor 1 dan 7, callcard nomor 2 maka harus mengerjakan
soal nomor 2 dan 8, begitu seterusnya sampai callcard nomor
6 maka harus mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Bentuk soal
adalah menjodohkan. Soal dan jawaban tersedia dalam kotak
yang telah disediakan di depan. Pengerjaan soal diawali
dengan tanda bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
peluit 2 kali. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu
menit.
4) Turnamen
Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen
pada siklus II yaitu cerdas cermat. Soal berjumlah 10 dan
akan dibacakan guru. Setiap kelompok yang akan menjawab
mengacungkan tangan terlebih dahulu. Guru dibantu
fasilitator mengamati kelompok mana yang berhak menjawab
soal turnamen. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk
menjawab soal hanya satu kali. Jika jawaban benar maka
akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah maka skor
akan dikurangi 100.
5) Penghargaan Kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
dan turnamen dicatat dalam lembar rangkuman tim (lampiran
13a hal 199). Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor
jawaban dan penghargaan tim. Pada siklus kedua ini, juara I
adalah kelompok defisit dengan skor total 1.600, juara II
adalah kelompok pajak dengan skor total 1.100 dan juara III
adalah kelompok dinamis dengan skor total 700. Masing-
masing juara mendapatkan hadiah berupa seperangkat alat
tulis. Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara
mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dapat dilihat pada catatan
anekdotal. Dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada
siklus II. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada
siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.10
Aktivitas Guru pada Siklus II
No Deskriptor Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT
√
2 Guru mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok
bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi
dalam pembelajaran tipe TGT di
kelas
√
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas
√
4 Guru ikut berperan dalam
pembentukan kelompok TGT
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi kelompok, games dan
turnamen
√
6 Guru memberikan pengarahan
kepada siswa dalam pengerjaan
lembar kegiatan
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada
kerja sama yang baik antar individu
di dalam kelompok diskusinya
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan
diskusi kelompok
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
melibatkan diri dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan
10 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memecahkan
masalah dan mencari sumber
informasi secara mandiri
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan cara kerja
kelompok, tugas yang harus
dikerjakan dan kerjasama di dalam
kelompok
√
12 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas dan
berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana
kelas menjadi tidak kondusif
√
13 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu
saja yang mengalami kesulitan
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya masing-masing
sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat
siswa bekerja di dalam kelompok
sehingga tidak ada pengawasan
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran
√
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalam
kelompok
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui
pretest dan posttest
√
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa secara umum guru
mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada
siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru meminta siswa untuk
berkumpul sesuai kelompok yang telah dibentuk. Guru
memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif
dalam kelompok, games dan turnamen. Setelah diskusi
kelompok, games dan turnamen selesai, guru memberikan
penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada
akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi pembelajaran
dengan membagikan lembar refleksi untuk mengetahui kesan-
kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT yang
baru saja dilaksanakan.
2). Pengamatan terhadap kelas
Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di
lampiran 2c hal 213. Instrumen pengamatan kelas dalam
proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 5.11
Instrumen Pengamatan Kelas siklus II
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal
usul yang berbeda-beda
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati
oleh para siswa √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas
(sekolah)
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran. Suasana kelas lebih baik
dan kondusif dibandingkan saat siklus I. Hal tersebut dapat
dilihat ketika guru menerapkan beberapa peraturan baru yang
harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif.
Para siswa tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta
ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi
yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah
yang lebih baik.
ikut terlibat (malas) serta membuat
kegaduhan di dalam kelas
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok √
7 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya. √
8 Para siswa berperan aktif dalam
aktivitas pembelajaran tipe TGT √
9 Banyak siswa yang bertanya kepada
guru jika menghadapi kesulitan √
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
12 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan √
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sama lain
dengan baik
√
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √
16 Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling
memberikan pendapat atau masukan
bagi tercapainya tujuan yang
diharapkan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3) Pengamatan terhadap siswa
Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat pada catatan
anekdotal lampiran 3c hal. 215. Keaktifan dan keterlibatan
siswa selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.12
Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
(Secara Umum) Siklus II
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi
diskusi dalam kelompok
√
2 Semua kelompok antusias mengikuti
games dan turnamen
√
3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat
diskusi
√
4 Berbagi tugas dalam pengerpjaan tugas √
5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran
√
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
√
7 Menghargai saran dan pendapat teman
lainnya
√
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,
seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat
dilaksanakan games dan turnamen semua kelompok antusias
mengikutinya. Saat sesi guru menjelaskan materi dengan
presentasi di depan kelas, seluruh siswa baik dalam kelompok
maupun dengan teman lain kelompok saling bertukar pikiran dan
pendapat. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran,
mereka mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pembelajaran. Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka
menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan
pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan
pendapat dari teman lainnya.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan
hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran TGT.
Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah
pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus
kedua. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa. Berikut ini
dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.
1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Tabel 5.13
Instrumen Refleksi
Refleksi Guru Mitra terhadap
Komponen Pembelajaran Model TGT siklus II
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran dan
penggunaan model pembelajaran
kooperatif yang diterapkan
Cukup mengenai
sasaran
2 Penilaian guru terhadap aktivitas
siswa dalam kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
Siswa menjadi lebih
aktif
3 Hambatan yang mungkin
ditemui dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
Siswa bisa sangat
ramai jika guru tidak
bisa mengendalikan
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
Proses pembelajaran
menjadi lebih terfokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
pembelajaran kooperatif tipe
TGT
dan terencana
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe
TGT tersebut
Siswa lebih menguasai
materi dengan cepat.
6 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan
diperbaiki dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT
Ada siswa yang belum
aktif
7 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe TGT selanjutnya
seperti yang diterapkan di dalam
kelas?
Sangat berminat
Tabel 5.13 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan
tindakan kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan
guru mitra. Kesan guru mitra terhadap komponen
pembelajaran yang telah diterapkan secara umum cukup bagus
dan sudah mengenai sasaran, Disamping siswa menjadi lebih
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa juga dapat
menguasai materi pembelajaran dengan cepat. Akan tetapi
masih ada juga 1-2 siswa yang belum aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.14
Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1 Bagaimanakah 66,67% 33,33% - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
perasaan anda tentang
proses pembelajaran
dengan menggunakan
metode TGT (topik
pembahasan, media
pembelajaran, situasi
kelas, penampilan
guru, lingkungan
kelas,dll)?
Ya Tidak
2
Apakah anda berminat
mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
100% -
Ya Tidak
3
Apakah selama
bekerja dalam
kelompok saya:
mendengarkan
orang lain 100% -
mengajukan
pertanyaan 56,67% 43,33%
menyampaikan ide-
ide saya 53,33% 46,67%
mengorganisasikan
kelompok 76,67% 23,33%
mengacaukan
kegiatan - 100%
melamun - 100%
Komentar
(Silahkan isi dan uraikan komentar
anda)
4
Hambatan apa yang
anda temui selama
melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
Kurang kerjasama, ada kelompok yang
ramai, kurang konsentrasi, dan ada
yang tidak mematuhi aturan.
Komentar
5
Keuntungan apa yang
telah anda capai ketika
diterapkannya
pembelajaran
Bisa belajar bersama kelompok, cepat
mengerti, berfikir cepat dan tepat,
belajar santai tapi serius, siswa lebih
aktif, dan dapat berlatih kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
kooperatif tipe TGT
tersebut.
Komentar
6
Menurut anda hal-hal
mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan
diperbaiki dalam
pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Kerjasama, lebih tenang lagi,
kekompakan kelompok, dan ketegasan
aturan saat games
Komentar
7
Apakah anda berminat
mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
TGT?
100% siswa berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT dengan alasan dapat
menarik apalagi untuk materi pajak.
Komentar
8
Manfaat apa yang
anda peroleh dengan
mempelajari topik
pajak untuk kehidupan
sehari-hari?
Semakin mengerti tentang pajak, dan
dapat menghitung pajak.
Berdasarkan tabel 5.14 tampak bahwa sebagian besar siswa
sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu
mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 30 siswa atau 100%
merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT
Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam kelompok,
semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok, misalnya
ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal LKS.
Dalam hal mengajukan pertanyaan 17 siswa atau 56,67%
mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti
kepada anggota kelompok lain, sedangkan 13 siswa atau 43,33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan
kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide, 16 siswa
atau 53,33% telah ikut ambil bagian, dan 14 siswa lainnya atau
46,67% tidak ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide atau
gagasannya. Untuk aspek mengacaukan kegiatan dan melamun
semua siswa atau 100% menuliskan dalam lembar refleksi tidak.
Sehingga dapat dikatakan siswa ikut berpartisipasi dan
memperhatikan dalam proses pembelajaran.
Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus
II ini adalah kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai, kurang
konsentrasi, dan ada yang tidak mematuhi aturan. Siswa juga
menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya bisa
belajar bersama kelompok, cepat mengerti, berfikir cepat dan
tepat, belajar santai tapi serius, siswa lebih aktif dan dapat berlatih
kejujuran. Dalam siklus II ini masih ada hal-hal yang perlu
ditingkatkan misalnya saja kerjasama, lebih tenang lagi,
kekompakan kelompok, dan ketegasan aturan saat games. Siswa
juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan mempelajari
topik pajak untuk kehidupan sehari-hari antara lain dapat belajar
menghitung pajak dan semakin mengerti pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Belajar Sebelum dan
Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS 2, berikut
adalah tabel data tingkat motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan sesudah diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I dan siklus II.
Tabel 5.15
Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah Penerapan
TGT (Siklus I)
No Nama Siswa Motivasi
GAP I GAP II Awal Capaian Target
1 Adeodhatus K. 65 66 75 Meningkat Belum
Tercapai
2 Agustinus Yogi F.H 64 64 75 Meningkat Belum
Tercapai
3 Aloysius Yudi L. 65 68 75 Meningkat Belum
Tercapai
4 Antonius Megan W. 65 71 75 Meningkat Belum
Tercapai
5 Bernadetta Pinti Y. 67 74 75 Meningkat Belum
Tercapai
6 Bondan Denis P. 73 73 75 - Belum
Tercapai
7 CB. Eko Indah 69 71 75 Meningkat Belum
Tercapai
8 Catharina Dwi H. 68 70 75 Meningkat Belum
Tercapai
9 Claudia Berlita D. 71 71 75 - Belum
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
10 Denis Ruben N.E 71 72 75 Meningkat Belum
Tercapai
11 Desy Kurniawati - 70 75 - Belum
Tercapai
12 Diky Pratama Putra 70 84 75 Meningkat Tercapai
13 Eduardus Rangga 63 68 75 Meningkat Belum
Tercapai
14 Elisabet Sutirah 64 64 75 - Belum
Tercapai
15 Emilia Juwita 66 69 75 Meningkat Belum
Tercapai
16 Febrita Vitri L. 74 76 75 Meningkat Tercapai
17 Hermawan 67 68 75 Meningkat Belum
Tercapai
18 Inggit Listyorini 66 70 75 Meningkat Belum
Tercapai
19 Josef Crisna Listha 69 71 75 Meningkat Belum
Tercapai
20 Lia Listiani 64 65 75 Meningkat Belum
Tercapai
21 Nicolas Forneda P. 63 78 75 Meningkat Tercapai
22 Oda Nimas Ayu P. 71 72 75 Meningkat Belum
Tercapai
23 Oktavianus Lumen 65 69 75 Meningkat Belum
Tercapai
24 Paskalis Chandra L. 69 74 75 Meningkat Belum
Tercapai
25 Paulus Bayu S. 68 75 75 Meningkat Tercapai
26 Petri Handayani 71 74 75 Meningkat Belum
Tercapai
27 Petrick Ryan Fajar 71 - 75 - Belum
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
28 Pransiska Oktaviani 68 69 75 Meningkat Belum
Tercapai
29 Primandika P. 67 74 75 Meningkat Belum
Tercapai
30 Puspita Arum 72 73 75 Meningkat Belum
Tercapai
31 Ronald Saputra 71 73 75 Meningkat Belum
Tercapai
32 Rosa Dania Astari 63 65 75 Meningkat Belum
Tercapai
33 Sisilia Lina A. 68 74 75 Meningkat Belum
Tercapai
34 Taufan Prakoso - 75 75 - Tercapai
35 Theresia Triwiyanti 70 71 75 Meningkat Belum
Tercapai
36 Walfian Ambarita 67 67 75 - Belum
Tercapai
Jumlah 2.305 2.488
Rata-rata 67,80 71,09
Keterangan:
GAP I = Motivasi Awal : Capaian
GAP II = Motivasi Awal : Target
Berdasarkan tabel 5.15 tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS
2 sebelum diterapkan TGT dan sesudah penerapan siklus I mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata motivasi
belajar siswa saat belum diterapkan model pembelajaran kooperatf tipe
TGT adalah 67,80; kemudian pada siklus I naik menjadi 71,09. Karena
siklus I hanya 5 siswa (14,29%) yang bisa mencapai target 75, dan 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
siswa (85,71%) belum mencapai target yang diharapkan, maka peneliti
melakukan siklus II guna melakukan tindakan perbaikan. Skor item
kuesioner dapat dilihat di lampiran.
Berdasarkan instrumen penelitian berupa kuesioner tersebut,
diketahui bahwa skor tertinggi berdasarkan teori untuk motivasi adalah 100
dan skor terendah 20. Hasil perhitungan PAP II dapat dilihat di lampiran 22
hal 209. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensi variabel motivasi belajar sebelum penelitian berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut:
Tabel 5.16
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi
2 73 - 84 2 5,88% Tinggi
3 65 - 72 27 79,41% Sedang
4 57 - 64 5 14,71% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 34 100%
Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%),
presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 2 siswa
(5,88%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang
ada 27 siswa (79,41%), presentase siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah ada 5 siswa (14,71%) dan presentase siswa yang
memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat
disimpulkan pada proses pembelajaran sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu
sebesar 77,14%.
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel
motivasi belajar pada siklus I berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP II) sebagai berikut:
Tabel 5.17
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi
2 73 - 84 13 37,14% Tinggi
3 65 - 72 20 57,14% Sedang
4 57 - 64 2 5,72% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 35 100%
Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%),
presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 13
siswa (37,14%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar
sedang ada 20 siswa (57,14%), presentase siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah ada 2 siswa (5,72%), dan presentase siswa
yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat
disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) siklus I ini, siswa cenderung
memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 57,14%.
Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dari sebelum
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siklus I dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
siklus II, berikut adalah tabel data motivasi belajar siswa kelas XI
IPS II SMA St. Louis IX Sedayu:
Tabel 5.18
Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan Siklus II
No Nama Sebelum Siklus
I
Siklus
II
Target Keterangan
1 Adeodhatus K. 65 66 82 75
Meningkat,
tercapai
2 Agustinus Yogi 64 64 77 75
Meningkat,
tercapai
3 Aloysius Yudi 65 68 79 75
Meningkat,
tercapai
4 Antonius Megan 65 71 76 75
Meningkat,
tercapai
5 Bernadetta Pinti 67 74 75 75
Meningkat,
tercapai
6 Bondan Denis P. 73 73 79 75
Meningkat,
tercapai
7 CB. Eko Indah 69 71 75 75
Meningkat,
tercapai
8 Catharina Dwi H 68 70 78 75
Meningkat,
tercapai
9 Claudia Berlita 71 71 76 75
Meningkat,
tercapai
10 Denis Ruben N. 71 72 83 75
Meningkat,
tercapai
11 Desy Kurniawati - 70 77 75
Meningkat,
tercapai
12 Diky Pratama P 70 84 86 75
Meningkat,
tercapai
13
Eduardus
Rangga 63 68 75 75
Meningkat,
tercapai
14 Elisabet Sutirah 64 64 76 75
Meningkat,
tercapai
15 Emilia Juwita 66 69 79 75
Meningkat,
tercapai
16 Febrita Vitri L. 74 76 81 75
Meningkat,
tercapai
17 Hermawan 67 68 - 75
-
18 Inggit Listyorini 66 70 76 75
Meningkat,
tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
19 Josef Crisna L. 69 71 84 75
Meningkat,
tercapai
20 Lia Listiani 64 65 79 75
Meningkat,
tercapai
21 Nicolas Forneda 63 78 - 75 -
22 Oda Nimas Ayu 71 72 77 75
Meningkat,
tercapai
23 Oktavianus L. 65 69 75 75
Meningkat,
tercapai
24 Paskalis Chandra 69 74 80 75
Meningkat,
tercapai
25 Paulus Bayu S. 68 75 81 75
Meningkat,
tercapai
26 Petri Handayani 71 74 - 75 -
27 Petrick Ryan F. 71 - - 75 -
28
Pransiska
Oktaviani 68 69 78 75
Meningkat,
tercapai
29 Primandika P. 67 74 77 75
Meningkat,
tercapai
30 Puspita Arum 72 73 76 75
Meningkat,
tercapai
31 Ronald Saputra 71 73 - 75 -
32 Rosa Dania A. 63 65 - 75 -
33 Sisilia Lina A. 68 74 76 75
Meningkat,
tercapai
34 Taufan Prakoso - 75 81 75
Meningkat,
tercapai
35
Theresia
Triwiyanti 70 71 80 75
Meningkat,
tercapai
36
Walfian
Ambarita 67 67 82 75
Meningkat,
tercapai
Jumlah 2.305 2.488 2.356
Rata-rata 67,80 71,09 78,53
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel
motivasi belajar siklus II berdasarkan Penilaian Acuan Patokan
(PAP II) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel 5.19
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 - 100 1 3,33% Sangat Tinggi
2 73 - 84 29 96,67% Tinggi
3 65 - 72 0 0% Sedang
4 57 - 64 0 0% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 30
Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 1 siswa (3,33%),
presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 29
siswa (96,67%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar
sedang, rendah, dan sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat
disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) siklus II ini, siswa cenderung
memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sebesar 96,67%.
Berdasarkan tabel 5.19, dapat dilihat adanya peningkatan
motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu dari
siklus ke siklus II. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa
71,09, dan pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat
menjadi 78,53. Pada siklus II, target yang diharapkan sudah dapat
tercapai, sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif
tipe TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan
tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5.20
Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau
Keterlibatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada
Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
No Deskripsi Keadaan
Awal Target
Indikator
keberhasilan Deskriptor
Siklus I Siklus
II
1 Siswa
mengajukan
pertanyaan
kepada
guru/kelompok
mengenai materi
yang diajarkan
17,65% 75% 71,43% 80%
Jumlah siswa
yang bertanya.
2 Siswa menjawab
pertanyaan
guru/kelompok 67,65% 75% 100% 100%
Jumlah siswa
yang
menjawab
pertanyaan.
3 Siswa
mengemukakan/
menanggapi
pendapat.
11,76% 75% 77,14% 86,67%
Jumlah siswa
yang
berpendapat.
4 Siswa
mengerjakan
soal latihan yang
diberikan pada
waktu kerja
kelompok.
47,06% 75% 85,71% 100%
Jumlah siswa
yang
mengerjakan
soal latihan.
5 Siswa
mendiskusikan
jawaban yang
telah ditulis pada
lembar jawaban.
26,47% 75% 68,57% 83,33%
Jumlah siswa
yang
mendiskusi
kan jawaban
pada lembar
jawaban.
6 Siswa mencatat
materi yang
diberikan oleh
guru
67,65% 75% 82,86% 100%
Jumlah siswa
yang mencatat
materi yang
diberikan oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 5.20 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses
pembelajaran kooperatif terhadap keaktifan belajar siswa pada saat pra
penelitian, siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel ketika pra penelitian
(keadaan awal), tampak bahwa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada
guru/kelompok sebesar 17,65% (6 siswa), komponen siswa menjawab
pertanyaan guru/kelompok sebesar 67,65% (23 siswa), komponen siswa
mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 11,76% (4 siswa), komponen
siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok
sebesar 47,06% (16 siswa), komponen siswa mendiskusikan jawaban yang
telah ditulis pada lembar jawaban sebesar 26,47% (9 siswa), dan komponen
siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 67,65% (23 siswa).
Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus
I, siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang
diajarkan sebesar 71,43% dan pada siklus II sebesar 80%. Siswa yang
menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I sebesar 100% dan pada
siklus II juga sebesar 100%, hasil ini tetap karena siswa dituntut aktif untuk
menjawab pertanyaan. Untuk komponen siswa mengemukakan/menanggapi
pendapat pada siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%.
Komponen siswa yang mengerjakan soal latihan yang diberikan guru pada
waktu kerja kelompok pada siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II sebesar
100%. Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar
jawaban sebesar pada siklus I sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar
83,33%. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
pada siklus I sebesar 82,86%; dan pada siklus II seluruh siswa (100%)
mencatat materi yang diberikan oleh guru.
C. Pembahasan
1. Peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan keadaan
awal mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Semula rata-rata hasil
kuesioner yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah 67,80; setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) siklus I, rata-rata hasil kuesioner mengalami peningkatan menjadi
71,09.
Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan target yang
ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa
dalam siklus I belum mencapai target yang diharapkan. Motivasi belajar
siswa dalam siklus I sebesar 71,09. Karena rata-rata motivasi belajar siswa
belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan tindak lanjut dari
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) yaitu siklus II.
Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan
siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus
I sebesar 71,09; sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
sebesar 78,53. Peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II
merupakan akibat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) berjalan dengan lancar yang berdasarkan pada
perbaikan siklus I. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian
dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dampaknya motivasi
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus II meningkat.
Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan
target yang ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi
belajar siswa dalam siklus II sudah mencapai target yang ditetapkan. Rata-
rata motivasi belajar siswa siklus II sebesar 78,53. Karena rata-rata motivasi
belajar siswa siklus II sudah mencapai target yang diharapkan, maka dapat
dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI
IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
2. Peningkatan keaktifan belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
Hasil observasi mengenai keaktifan siswa pada saat siklus I
dibandingkan dengan keadaan awal (pra penelitian) menunjukkan adanya
peningkatan dari seluruh komponen observasi keaktifan siswa. Komponen
siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok pada saat pra
penelitian sebesar 17,65% dan saat siklus I sebesar 71,43%; hasil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
mengalami peningkatan sebesar 53,78%. Siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok pada saat pra penelitian sebesar 67,65% dan saat siklus I
sebesar 100%. Pada komponen ini siswa dituntut aktif untuk mengerjakan
soal-soal yang disediakan, pada saat mengerjakan LKS, menjawab soal
games dan turnamen. Komponen siswa mengemukakan/menanggapi
pendapat pada saat pra penelitian sebesar 11,76% dan saat siklus I sebesar
77,14%. Siswa mengemukakan pendapat ketika guru menyampaikan materi
dan ketika mengerjakan soal yang diberikan dalam kerja kelompok.
Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja
kelompok pada saat pra penelitian sebesar 47,06% dan pada saat siklus I
sebesar 85,71%; hasil ini mengalami peningkatan sebesar 38,65%. Pada
siklus I siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal yang diberikan
dengan waktu 15 menit, walaupun belum semua siswa ikut ambil bagian
dalam pengerjaan soal tetapi sebagian besar siswa sudah memiliki rasa
tanggung jawab demi keberhasilan kelompoknya. Komponen siswa
mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban pada pra
penelitian sebesar 26,47% dan pada saat siklus I 68,57%; hal ini mengalami
peningkatan sebesar 42,10% dan belum semua siswa mempunyai kesadaran
untuk mendiskusikan kembali jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab
sebelum dikumpulkan kembali kepada guru. Untuk komponen siswa
mencatat materi yang diberikan guru pada pra penelitian sebesar 67,65% dan
pada saat siklus I sebesar 82,86%; komponen ini mengalami peningkatan
sebesar 15,21%. Pada komponen ini siswa merasa membutuhkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
yang diberikan oleh guru dan tidak semua materi dijelaskan di dalam buku
paket.
Observasi keaktifan siswa pada saat siklus I dibandingkan dengan
target yang diharapkan sebesar 75 menunjukan ada 2 komponen yang belum
mencapai target yang ditetapkan. Komponen tersebut adalah siswa
mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang
diajarkan sebesar 71,43% dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah
ditulis pada lembar jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar
68,57%. Untuk 4 komponen lainnya sudah mencapai target yang ditetapkan,
diantaranya siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok sebesar 100%,
siswa mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 77,14%; siswa
mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar
85,71%; dan siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar
82,86%. Karena masih ada 2 komponen yang belum mencapai target yang
diharapkan maka diperlukan tindak lanjut penerapan model pembelajaran
yaitu siklus II.
Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II dibandingkan dengan
siklus I menunjukkan bahwa masing-masing komponen mengalami
peningkatan. Pada komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
maupun kelompok mengenai materi yang diajarkan pada siklus I 71,43%
kemudian pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini dikarenakan
materi yang dipelajari termasuk materi yang sulit sehingga siswa yang
merasa belum mengerti mengenai materi pelajaran akan bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
guru maupun teman satu kelompok yang sudah memahami. Komponen
siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I dan siklus II sudah
mencapai 100%, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk aktif menjawab
pertanyaan. Misalnya saja pada saat mengerjakan LKS dan pada saat games
dan turnamen. Untuk komponen mengemukakan/menanggapi pendapat pada
siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%. Pada siklus II,
siswa lebih terlihat antusias dalam menyampaikan pendapatnya masing-
masing. Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok saat siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II
sebesar 100%. Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 14,29%; pada siklus
I belum semua siswa ikut ambil bagian dalam mengerjakan soal latihan,
hanya mengandalkan temannya saja. Pada siklus II, siswa memiliki
kesadaran diri untuk ambil bagian dalam mengerjakan soal karena mereka
ingin kelompok mereka mendapat gelar juara. Komponen siswa yang
mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab pada siklus I
sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar 83,33%; hal ini mengalami
peningkatan sebesar 14,76%. Pada siklus I materi yang diberikan berupa
teori, sehingga siswa merasa kalau jawaban yang mereka tulis sudah benar.
Sedangkan pada siklus II materi yang dikerjakan adalah hitungan, sehingga
siswa harus lebih teliti dalam mengerjakan karena dalam perhitungan pajak
terdapat langkah-langkah yang panjang, jadi siswa perlu mendiskusikan
ulang jawaban yang ditulis. Untuk komponen siswa mencatat materi yang
diberikan oleh guru pada siklus I sebesar 82,86% dan pada siklus II sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
100%. Pada siklus I, ada siswa yang hanya meminjam catatan temannya
karena menurut mereka mempelajari teori lebih mudah daripada
mempelajari hitungan. Sedangkan pada siklus II, seluruh siswa mencatat apa
yang telah dijelaskan oleh guru karena materi yang diberikan cukup rumit
sehingga siswa harus mengikuti dari awal proses pembelajaran dan mencatat
hal-hal yang dianggap penting.
Observasi keaktifan siswa pada saat siklus II dibandingkan dengan
target yang ditetapkan sebesar 75% menunjukkan bahwa seluruh komponen
observasi keaktifan siswa telah mencapai target yang ditetapkan. Untuk
komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai
materi yang dipelajari sebesar 80%, komponen siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok sebesar 100%, komponen siswa mengemukakan/menanggapi
pendapat sebesar 86,67%; komponen siswa mengerjakan soal latihan yang
diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 100%, komponen siswa
mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab sebesar
83,33%; dan komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru
sebesar 100%. Karena hasil observasi keaktifan siswa siklus II sudah
mencapai target yang diharapkan, maka dapat dikatakan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berhasil
meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA St. Louis IX Sedayu.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar
dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
khususnya mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal, sehingga
hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan
siswa, dimana keaktifan siswa tersebut berasal dari motivasi siswa untuk
menguasai materi-materi akademik. Penelitian tersebut dilakukan oleh Slavin
(1977) dan Janke (1978).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal di kelas XI IPS 2. Hal ini dapat
dilihat dari:
1. Peningkatan keaktifan belajar siswa tampak dari hasil observasi. Ada 6
komponen dalam observasi keaktifan belajar siswa. Dari ke enam
komponen tersebut sudah mencapai target yang telah diharapkan sebesar
75%.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa tampak dari hasil kuesioner. Pada saat
sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT) rata-rata hasil kuesioner adalah 67,80. Rata-rata
kuesioner motivasi pada siklus I atau pada saat penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) meningkat
menjadi 71,09. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu
sebesar 75, sehingga perlu diadakan siklus II untuk sebagai tindak lanjut.
Pada saat siklus II terjadi peningkatan rata-rata kuesioner motivasi menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
78,53. Rata-rata pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan
sebesar 75.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kondisi dan suasana kelas yang gaduh, membuat situasi pembelajaran tipe
TGT sedikit terganggu.
2. Ada data siswa yang tidak lengkap karena siswa tersebut tidak masuk
sekolah sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam hasi penelitian.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang
ditujukan kepada pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa
juga menjadi lebih aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar siswa
tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu model
pembelajaran ini juga dapat untuk melatih siswa bekerja sama dan
berdiskusi dengan teman satu kelompok sehingga pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran menjadi lebih baik. Di samping itu guru bisa
mengontrol keramaian saat model pembelajaran kooperatif tipe TGT
diterapkan terutama pada saat games.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Pentingnya waktu tatap muka antara guru mitra dan peneliti dalam hal
persiapan pembelajaran, sehingga pada saat penerapan tidak menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan waktu penelitian menjadi
berkurang.
3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan
dengan media dan alat-alat yang diperlukan untuk menghindari kekacauan
selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian berlangsung.
Penggunaan waktu yang tepat akan sangat membantu penelitian selesai
sesuai dengan rencana. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi
dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan
menjadi lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Hamlik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT. Indeks
Lie, Anita. 2009. Cooperatif Learning. Jakarta : Gramedia.
Ibrahim (Widanarto,2006). Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta
PP. No. 74. 2008. Peraturan Pemerintah Tentang Guru. Jakarta: PT Indeks.
Slavin. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Jakarta: Pustaka
Pelajar
Slavin. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media
Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher
Sulastri, Susi. 2009. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi untuk
Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.
Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi&Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Widiarti, Crescentiana Sri. 2009. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. FKIP
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya
B. Sumber Internet
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-
tournaments-tgt-2/ (diaskses 16 Juli 2012)
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-minat-
dan-motivasi-belajar-terhadap-prestasi-belajar-mata-pelajaran-akuntansi-
pada-siswa-kelas-3-ips-man-i-pamekasan-oleh-wasisto-anugrahadi-
44914.html ( diaskses 6 Agustus 2012)
http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/PPNo74th2008.pdf (30 Agustus
2012)
http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi
-Guru.pdf (30 Agustus 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Sedayu, .... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Sedayu, ..... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Sedayu, .... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU S PEMBELAJARAN TGT
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran
tipe TGT di kelas.
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam
kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan kelompok
TGT.
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam
pengerjaan lembar kegiatan.
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik
antar individu di dalam kelompok diskusinya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam
kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan.
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi
secara mandiri.
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan
cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan
bekerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam
kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok
lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Sedayu, ..... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
tertentu saja yang mengalami kesulitan.
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya
masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam
kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar.
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat
aktif dalam kelompok.
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bisa
bekerja dengan baik.
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil
belajar melalui pre-test dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 5
INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
Instumen Pengamatan Kelas Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah)
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta
membuat kegaduhan di dalam kelas.
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam
kerja kelompok.
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya.
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
tipe TGT.
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
mengahadapi kesulitan
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan.
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit.
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik
16 Seluruh kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Sedayu, .... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
(Secara Umum)
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
2 .Semua kelompok antusias mengikuti games dan
turnamen
3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi
4 Berbagi tugas dalam pengerjaan.
5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Sedayu, .... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 7
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan
model pembelajaran kooperatif
yang diterapkan
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe TGT
3 Hambatan yang mungkin ditemui
dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT tersebut
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT
selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas?
Sedayu, ..... Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 8
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda
tentang proses pembelajaran
dengan menggunakan metode
TGT (topik pembahasan, media
pembelajaran, situasi kelas,
penampilan guru, lingkungan
kelas,dll)?
Berminat Tidak Berminat
2
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
Ya Tidak
3
Apakah selama bekerja dalam
kelompok saya:
mendengarkan orang lain
mengajukan pertanyaan
menyampaikan ide-ide saya
mengorganisasikan kelompok
mengacaukan kegiatan
melamun
Komentar
(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
.
Komentar
5
Keuntungan apa yang telah anda
capai ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe
TGT tersebut.
Komentar
6 Menurut anda hal-hal mana saja
yang masih perlu ditingkatkan Keaktifan anggota kelompok, kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
Komentar
7
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh
dengan mempelajari topik _____
untuk kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 9a
Yogyakarta, 1 Oktober 2012
Kepada yth.siswa/siswi
Kelas XI IPS
SMA PL St. Louis IX Sedayu
Dengan hormat,
Saya Sesilia Susanti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2008. Saat ini, saya sedang
menempuh skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Mohon bantuan
Saudara/i sekalian untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sungguh-
sungguh sesuai dengan keadaan yang ada. Jawaban apapun yang Saudara pilih
tidak akan mempengaruhi penilaian mata pelajaran ini. Pastikan semua butir-butir
pernyataan terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
Peneliti mohon maaf karena telah mengganggu aktivitas Saudara/i untuk
mengisi kuesioner ini. Atas segala partisipasinya, peneliti ucapkan banyak terima
kasih.
Hormat saya,
Sesilia Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Petunjuk Pengisian 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20
pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya
dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan
situasi yang Anda alami!
2. Pilihlah satu jawaban dari lima kemungkinan jawaban yakni:
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Seuju (STS)
3. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih
4. Apabila Anda salah menjawab, berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang salah, kemudian pilihlah jawaban baru yang Anda anggap tepat!
5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan
yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
Kuesioner Motivasi Belajar (sebelum)
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S R TS STS
1 Saya memiliki kesadaran diri untuk
belajar
2 Saya memiliki rasa senang dalam
belajar
3 Saya mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh
4 Saya puas dengan nilai yang saya
peroleh, sehingga saya tidak
terdorong untuk memperoleh nilai
yang lebih baik.
5 Tidak ada ketertarikan untuk
mempelajari materi pelajaran
6 Saya belajar ketika ada ujian saja
7 Belajar merupakan kebutuhan saya
8 Saya mendiskusikan tugas yang sukar
dengan guru maupun teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
9 Saya merasa termotivasi untuk lebih
giat belajar bila ada teman yang
memperoleh nilai lebih tinggi dari
saya.
10 Saya belajar giat tiap hari untuk
meningkatkan prestasi
11 Saya langsung meminta bantuan
teman tanpa saya berusaha terlebih
dahulu untuk mengerjakan tugas
supaya nilai saya bagus
12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan
tidak pernah membolos
13 Saya malu apabila nilai saya jelek
14 Saya akan mempertahankan prestasi
supaya nantinya bebas memilih
Perguruan Tinggi
15 Saya belajar karena hanya ingin
mendapakan hadiah dari orangtua
16 Saya giat belajar agar memperoleh
simpati dari keluarga saya.
17 Saya giat belajar agar memperoleh
simpati dari guru, dan teman-teman.
18 Saya selalu mempersiapkan diri
sebelum pelajaran dimulai
19 Ada keinginan mendapat rasa aman
bila mengikuti dan menguasai
pelajaran
20 Saya senang bila ada jam pelajaran
yang kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 9b
Kuesioner Motivasi Belajar (sesudah)
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S R TS STS
1 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki
kesadaran diri untuk belajar
2 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki
rasa senang dalam belajar
3 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya
mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh
4 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya puas
dengan nilai yang saya peroleh, sehingga
saya tidak terdorong untuk memperoleh
nilai yang lebih baik.
5 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, tidak ada
ketertarikan untuk mempelajari materi
pelajaran
6 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar
ketika ada ujian saja
7 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, belajar
merupakan kebutuhan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
8 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya
mendiskusikan tugas yang sukar dengan
guru maupun teman
9 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya merasa
termotivasi untuk lebih giat belajar bila ada
teman yang memperoleh nilai lebih tinggi
dari saya.
10 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar
giat tiap hari untuk meningkatkan prestasi
11 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya langsung
meminta bantuan teman tanpa saya
berusaha terlebih dahulu untuk
mengerjakan tugas supaya nilai saya bagus
12 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu
mengikuti pelajaran dan tidak pernah
membolos
13 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya malu
apabila nilai saya jelek
14 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya akan
mempertahankan prestasi supaya nantinya
bebas memilih Perguruan Tinggi
15 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
karena hanya ingin mendapakan hadiah
dari orangtua
16 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya giat
belajar agar memperoleh simpati dari
keluarga saya
17 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya giat
belajar agar memperoleh simpati dari guru,
dan teman-teman.
18 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu
mempersiapkan diri sebelum pelajaran
dimulai
19 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, ada keinginan
mendapat rasa aman bila mengikuti dan
menguasai pelajaran
20 Setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT, saya senang
bila ada jam pelajaran yang kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 10
Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran
No Komponen yang diobservasi Jumlah
Siswa
Target
(%)
Presentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru/kelompok
mengenai materi yang
diajarkan
2 Siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok
3 Siswa
mengemukakan/menanggapi
pendapat
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok
5 Siswa mendiskusikan jawaban
yang telah ditulis pada lembar
jawaban
6 Siswa mencatat materi yang
diberikan oleh guru
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 1a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2 semester 1
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, dan
mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru melakukan apersepsi
dengan cara bertanya jawab. Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif
untuk pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman
sebangku dan melakukan aktivitas sendiri seperti menyanyi. Dari hal ini guru
berusaha untuk mengendalikan kelas dengan cara menyapa dan menjelaskan
bahwa kegiatan pembelajaran akan segera dimulai. Guru menyampaikan materi
kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru
memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan secara berkelompok.
Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan salam penutup dan
mengingatkan siswa untuk belajar kembali mengenai materi yang telah dipelajari.
Sedayu, 19 Oktober 2012
Guru Observer
( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 2a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2 semester 1
Secara fisik ruang kelas XI IPS 2 sangat mendukung untuk kegiatan belajar
mengajar. Fasilitas di kelas lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru,
meja siswa, kursi siswa, papan absensi, kipas angin, almari, dan penghapus.
Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa
ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman sehingga suasana terasa
sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran
karena jauh dari jalan raya. Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api
yang sedang melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
berseberangan dengan rel kereta api. Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa
terlihat belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terkesan
gaduh.
Sedayu, 19 Oktober 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012
Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2 semester 1
Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri,
seperti mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru
mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika
guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif menjawab tetapi ada juga
siswa yang hanya diam saja bahkan ikut menjawab tetapi jawaban yang diberikan
menyimpang dari materi pembelajaran. Setelah selesai menjelaskan, guru
memberikan latihan soal kepada siswa dan siswa pun menanggapi dengan baik.
Ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam kelas, ada juga yang
mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku paket hilang.
Sedayu, 19 Oktober 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 10a
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran
No Komponen yang
diobservasi
Jumlah
Siswa
Presentase (%)
1 Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru/kelompok mengenai
materi yang diajarkan
6 6/34*100% = 17,65%
2 Siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok 23 23/34*100% = 67,65%
3 Siswa
mengemukakan/menanggapi
pendapat
4 4/34*100% = 11,76%
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok
16 16/34*100% = 47,06%
5 Siswa yang mendiskusikan
jawaban yang telah ditulis
pada lembar jawaban
9 9/34*100% = 26,47%
6 Siswa mencatat materi yang
diberikan oleh guru 23 23/34*100% = 67,65%
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS I
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Guru juga menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan
pada proses pembelajaran. Setelah itu, guru memulai pembelajaran tentang
Kebijakan Fiskal. Guru menjelaskan point-point penting materi Kebijakan Fiskal
yang sudah ada di LKS dan melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait dengan
materi pembelajaran. Setelah memberi penjelasan, siswa diminta untuk
mengerjakan soal dalam LKS untuk dikerjakan secara berkelompok. Jawaban
kemudian dikumpulkan. Setelah itu guru bersama dengan siswa membahas LKS.
Kemudian di lanjutkan dengan games make a match (menjodohkan) dan turnamen
cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturan-
aturan yang berlaku dalam games dan turnamen. Guru memimpin dan mengawasi
jalannya games dan turnamen. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang bertugas
mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok. Pembelajaran
kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Sesudah itu guru membagikan kuesioner motivasi dan lembar refleksi kepada
siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran. Guru juga memilih kelompok
terbaik dengan skor tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau
hadiah berupa alat-alat tulis.
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Observer
( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS I
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2
Secara umum kondisi kelas sudah cukup mendukung dalam proses
pembelajaran. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja
guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas
angin. Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan
kelas. Suasana kelas juga cukup mendukung dalam proses pembelajaran. Seluruh
siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran mulai
dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam LKS, terkadang ada
sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan
pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen, siswa-siswa
berperan secara aktif dan antusias. Banyak pelanggaran-pelanggaran kecil yang
dilakukan siswa, seperti ikut maju padahal bukan gilirannya untuk mengerjakan
soal. Masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya untuk
dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas terkesan
semakin semangat.
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS I
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan
pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan
materi tentang kebijakan fiskal serta melakukan tanya jawab dengan para siswa.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari
usaha mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru. Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba
berpendapat dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Ketika
games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam mengikuti games
dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang
diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling berebut untuk
menjawab soal yang diberikan. Setelah games dan turnamen berakhir, tiap-tiap
fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk menghitung skor yang
diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah itu, mengisi kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran yang diterapkan pada
saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT.
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN TGT SIKLUS I
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
√
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit
untuk membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam
kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan
kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa
agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam
pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang
baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam
kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi
secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti)
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus
dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di
dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak
kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan
kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas
menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di
dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. √
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam kelompok.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
bisa bekerja dengan baik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil
belajar melalui pre-test dan post-test.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 5a
INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS I
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
Instumen Pengamatan Kelas Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah)
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta
membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam
kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
mengahadapi kesulitan
√
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapakan.
√
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 6a
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
(Secara Umum) Siklus I
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
√
2 .Semua kelompok antusias mengikuti games dan
turnamen
√
3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi √
4 Berbagi tugas dalam pengerjaan. √
5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
√
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
√
7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 7a
INSTRUMEN REFLEKSI
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan
metode pembelajaran kooperatif
yang diterapkan.
Cukup bagus, tetapi guru harus
pintar mengelola kelas sehingga
siswa tidak liar.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Sangat antusias, siswa sangat
menikmati.
3 Hambatan yang mungkin ditemui
dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Kelas terlalu ramai, sehingga
diperlukan adanya ruangan khusus.
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Lebih mudah memahami materi
pelajaran.
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa lebih mudah menangkap
materi pelajaran.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Fasilitas soal pada saat games belum
memadahi sarananya.
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT
selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas?
Sangat berminat.
Sedayu, 20 Oktober 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 8a
INSTRUMEN REFLEKSI
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda
tentang proses pembelajaran
dengan menggunakan metode
TGT (topik pembahasan, media
pembelajaran, situasi kelas,
penampilan guru, lingkungan
kelas,dll)?
51,43% 48,57%
Berminat Tidak Berminat
2
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
97,14% 2,86%
Ya Tidak
3
Apakah selama bekerja dalam
kelompok saya:
mendengarkan orang lain 100% -
mengajukan pertanyaan 42,86% 57,14%
menyampaikan ide-ide saya 60% 40%
mengorganisasikan kelompok 62,85% 37,25%
mengacaukan kegiatan - 100%
melamun - 100%
Komentar
(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
Ramai, ada anggota yang belum aktif,
perbedaan pendapat antar anggota kelompok,
ada kelompok yang curang saat games.
Komentar
5
Keuntungan apa yang telah anda
capai ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe
TGT tersebut.
Dapat melatih kerjasama, kejujuran, bisa lebih
mengerti materi pembelajaran, dapat bertukar
pendapat dengan teman, bisa berfikir lebih
cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja
yang masih perlu ditingkatkan
dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
Keaktifan anggota kelompok, kerjasama
setiap anggota kelompok, keseriusan, sikap
saling menghargai pendapat oranglain, dan
kejujuran.
Komentar
7
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
97,14% siswa berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode
TGT,alasannys karena model pembelajaran
tersebut menarik, bisa belajar dan bermain
dan 2,86% siswa tidak berminat dengan
alasan kelas menjadi ramai sehingga tidak
bisa konsentrasi
Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh
dengan mempelajari topik
kebijakan fiskal untuk
kehidupan sehari-hari?
Dapat belajar mengatur pengeluaran, dan
menjadi lebih mengetahui tentang kebijakan
fiskal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 10b
Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus I
No Komponen yang diobservasi Jumlah
Siswa
Target
(%)
Presentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru/kelompok
mengenai materi yang
diajarkan
25 75 25/35*100% =
71,43%
2 Siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok 35 75
35/35*100% =
100%
3 Siswa
mengemukakan/menanggapi
pendapat
27 75 27/35*100% =
77,14%
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok
30 75 30/35*100% =
85,71%
5 Siswa mendiskusikan jawaban
yang telah ditulis pada lembar
jawaban
24 75 24/35*100% =
68,57%
6 Siswa mencatat materi yang
diberikan oleh guru 29 75 29/35*100% =
82,86%
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 11a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI/ 1
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD
Kompetensi Dasar :
- Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
Indikator :
1. Kognitif
a. Mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal
c. Menjelaskan fungsi kebijakan fiskal
d. Menjelaskan instrumen kebijakan fiskal
e. Menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal
f. Menjelaskan hubungan kebijakan fiskal dan pembangunan
g. Menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal
2. Afektif
a. Memiliki motivasi belajar yang tinggi
b. Menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal
b. Siswa mampu menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal
c. Siswa mampu menjelaskan fungsi kebijakan fiskal
d. Siswa mampu menjelaskan instrumen kebijakan fiskal
e. Siswa mampu menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan
fiskal
f. Siswa mampu menjelaskan hubungan kebijakan fiskal dan
pembangunan
g. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal
2. Afektif
a. Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi
b. Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
B. Materi Pembelajaran
Kebijakan Fiskal
1. Pengertian kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi
pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja
yang tinggi tanpa inflasi
2. Tujuan Pelaksanaan kebijakan fiskal
Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untuk menentukan
arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan
ekonomi agar sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (Propenas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan
tersebut ditempuh dengan:
a. Meningkatkan laju investasi
b. Meningkatkan kesempatan kerja
c. Mendorong investasi optimal secara sosial
d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional
3. Fungsi kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakkan
pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk:
a. Mempertinggi penggunaan sumber daya
b. Memperbesar penanaman modal
4. Instrumen kebijakan fiskal
Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis
pembiayaan, yaitu:
a. Anggaran belanja seimbang
Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggaran dengan keadaan.
Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka panjang. Jika
terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran defisit sedangkan
dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada empat macam
anggaran, yaitu:
Anggaran berimbang
Anggaran defisit
Anggaran surplus
Anggaran dinamis
b. Stabilisasi anggaran otomatis
Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih
ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket program.
Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja
surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
c. Pengelolaan anggaran
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah
Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian
nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan
pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk
itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi
ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan
anggaran surplus.
d. Pembiayaan fungsional
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah
A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah
ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung
terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan
pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan
pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan
penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak
swasta.
5. Kebijakan Fiskal dan Pembangunan
Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat
mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan
antara lain sebagai berikut :
a. Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati,
yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan
seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan
b. Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya
ekonomi dengan dua cara, yaitu :
Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakkan
penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah
perusahaan untuk memperluas usahanya.
Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya
pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara
pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan
baku
c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan
dalam pembangunan
Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain:
a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah,
b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak
utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak
langsung ditarik oleh pemerintah
c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit ysng dapat diandalkan
sebagi sember penerimaan
d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang
tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme
e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah.
C. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT)
c. Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
D. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
Pertemuan 1
1. Pendahuluan
Guru memulai pelajaran
dengan salam dan
presensi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru melakukan apersepsi
5 menit
Ceramah
2. Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Menggali informasi siswa
tentang pengetahuan
materi kebijakan fiskal
dengan tanya jawab.
ELABORASI
Guru membagi siswa
dalam kelompok yang
telah ditentukan,
kemudian siswa duduk
dalam kelompok masing-
masing
Guru presentasi
(menjelaskan materi ajar
tentang kebijakan fiskal)
Guru membagi LKS dan
memberikan penjelasan
singkat tentang cara
mengerjakan LKS
Siswa dalam kelompok
mengerjakan LKS sesuai
dengan petunjuk, guru
70 menit Ceramah,
diskusi
dan tanya
jawab
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
memberi bimbingan
seperlunya
Guru bersama siswa
membahas LKS
(games)
Guru membacakan
prosedur dan peraturan
game
Guru bersama siswa
melaksanakan game make
a match
Guru membacakan
prosedur tournament
Guru bersama siswa
melaksanakan tournament
KONFIRMASI
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai hal
yang kurang jelas.
Guru memberikan
apresiasi terhadap
tanggapan-tanggapan
siswa.
Soal
game,
lembar
make a
match,
papan
tulis,
stopwatch,
kertas
HVS,
kotak
kardus
soal dan
jawaban
3. Penutup
Guru mengumumkan
kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi
(games dan tournament),
dan memberikan
penghargaan
Guru membuat
kesimpulan dari materi
yang dipelajari
Guru menutup
pembelajaran dan
membagikan kuesioner
15 menit Ceramah
Hadiah,
kuesioner
setelah
TGT,
lembar
refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
motivasi belajar setelah
TGT dan lembar refleksi
E. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber pembelajaran :
1. Siswa : LKS
2. Guru : Drs. Al. Candra Widyantara, dkk. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI
dan XII. Klaten: Kawan Kita
Sukwiaty, dkk. Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira
b. Media pembelajaran :
1. LKS
2. Lembar make a match
3. lembar soal
4. lembar jawab
5. kotak kardus
6. double-tip
F. Teknik Penilaian
1. Pembobotan
a. Diskusi ( ada 5 soal masing-masing nomor skor 2)
b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100)
c. Tournament (Ada 10 soal, masing-masing nomor skor 100)
2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban
a. Soal diskusi : terlampir
b. Soal saat games : terlampir
c. Soal saat tournament : terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Yogyakarta, 10 Oktober 2012
Peneliti
Sesilia Susanti
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Drs. Al. Candra Widyantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Soal Diskusi :
1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu!
2. Jelaskan tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut!
3. Sebutkan instrumen dari kebijakan fiskal!
4. Sebutkan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal!
5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal!
Kunci Jawaban:
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi
pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja
yang tinggi tanpa inflasi
2. Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan,
dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai
dengan Program Pembangunan Nasional (Propens) yang pada gilirannya akan
meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Fungsi kebijakan fiskal adalah sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan
sumber daya dan memperbesar penanaman modal.
3. Instrumen kebijakan fiskal antara lain:
a. Anggaran belanja seimbang
b. Stabilisasi anggaran otomatis
c. Pengelolan anggaran
d. Pembiayaan fungsional
4. Anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah:
a. Anggaran belanja seimbang
b. Anggaran berimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
c. Anggaran defisit
d. Anggaran surplus
e. Anggaran dinamis
5. Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal:
a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah,
b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak
utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak langsung
ditarik oleh pemerintah
c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan
sebagi sumber penerimaan
d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang
tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme
e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Soal dan jawaban Games (SIKLUS I)
1. Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan
dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian
dari ..... (Kebijakan Fiskal)
2. Salah satu tujuan yang ditempuh dalam pelaksanan kebijakan fiskal
adalah....(meningkatkan laju investasi, meningkatkan kesempatan
kerja,mendorong investasi optimal, meningkatkan stabilitas di tengah
ketidakstabilan ekonomi internasional)
3. Kebijakan fiskal berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakan
pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk....(mempertinggi
penggunaan sumber daya, memperbesar penanaman modal)
4. Empat jenis pembiayaan antara lain... (anggaran seimbang, stabilisasi
anggaran otomatis, pengelolaan anggaran, dan pembiayaan fungsional)
5. Sebutkan empat macam anggaran! (anggaran berimbang, defisit, surplus, dan
dinamis)
6. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran
adalah...(Alvin Hansen)
7. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... (
A.P. Liner)
8. Tujuan utama pembiayaan fungsional adalah... (meningkatkan kesempatan
kerja)
9. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa depresi maka yang akan
digunakan adalah... (anggaran defisit)
10. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan
digunakan adalah... (anggaran surplus)
11. Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah
realisasi pengeluaran negara disebut.... (Anggaran berimbang)
12. Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan disebut...(defisit
moneter)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS I)
1. Selisih antara belanja (diluar pembayaran pokok dan bunga utang) dan total
pendapatan disebut .... (defisit primer)
2. Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan
dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian
dari ..... (Kebijakan Fiskal)
3. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... (
A.P. Liner)
4. Defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dan total
pendapatan, termasuk hibah disebut .... (defisit konvensional)
5. Bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara lebih besar
daripada jumlah realisasi pengeluaran disebut dengan ... (anggaran surplus)
6. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran
adalah...(Alvin Hansen)
7. Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah
realisasi pengeluaran negara disebut ... (anggaran berimbang)
8. Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan (diluar
penerimaan utang) disebut...(defisit moneter)
9. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan
digunakan adalah... (anggaran surplus)
10. Defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal disebut...
(defisit operasional)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 12a
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang
fiskal
Waktu : 15 menit
Petunjuk : Kerjakan secara kelompok!
Nama Kelompok : ____________________ Hari/tanggal: ____________
Nama Anggota :
1. ___________________________
2. ___________________________
3. ___________________________
4. ___________________________
5. ___________________________
6. ___________________________
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja
yang tinggi tanpa inflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan,
dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai
dengan Propenas yang pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran
masyarakat. Tujuan tersebut ditempuh dengan:
a. Meningkatkan laju investasi
b. Meningkatkan kesempatan kerja
c. Mendorong investasi optimal secara sosial
d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional
Fungsi kebijakan fiskal sebagai instrumen untuk menggalakan pembangunan
ekonomi, khususnya sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan sumber
daya dan memperbesar penanaman modal.
Instrumen kebijakan fiskal:
Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis
pembiayaan, yaitu:
a. Anggaran belanja seimbang
Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggarang dengan
keadaan. Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka
panjang. Jika terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran
defisit sedangkan dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada
empat macam anggaran, yaitu:
Anggaran berimbang
Anggaran berimbang bentuk anggaran dengan jumlah realisasi
pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran negara.
Keadaan seperti ini dapat menstabilkan perekonomian dan anggaran.
Pemerintah kita menerapkan anggaran berimbang pada masa Orde Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Anggaran defisit
Anggaran defisit adalah bentuk anggaran dengan jumlah realisasi
pendapatan negara lebih kecil daripada jumlah realisasi pengeluaran
negara. Ada empat cara untuk mengukur defisit anggaran, yaitu:
a. Defisit konvensional, yaitu defisit yang dihitung berdasarkan
selisih antara total belanja dan total pendapatan, termasuk hibah
b. Defisit moneter, yaitu selisih antara total belanja pemerintah
(diluar pembayaran pokok/utang) dan total pendapatan (di luar
penerimaan utang).
c. Defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dalam
nilai riil dan bukan nilai nominal
d. Defisit primer, yaitu selisih antara belanja ( di luar pembayaran
pokok dan bunga utang) dan total pendapatan.
Anggaran surplus
Anggaran surplus adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlah
realisasi pendapatan negara lebih besar daripada jumlah realisasi
pengeluaran negara. Anggaran surplus cocok digunakan apabila
keadaan perekonomian mengalami inflasi.
Anggaran dinamis
Anggaran dinamis adalah suatu bentuk anggaran dengan sisi
penerimaan dari tahun ke tahun ditingkatkan dan terbuka pula
kemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga anggaran
pendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaan seimbang.
Sisi penerimaan dapat ditingkatkan dari tabungan pemerintah yang terus
bertambah, peningkatan penerimaan pajak, atau berasal dari pinjaman
pemerintah.
b. Stabilisasi anggaran otomatis
Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih
ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket
program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran
belanja surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
c. Pengelolaan anggaran
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah
Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian
nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan
pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk
itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi
ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan
anggaran surplus.
d. Pembiayaan fungsional
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah
A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah
ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung
terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan
pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan
pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan
penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak
swasta.
Kebijakan Fiskal dan Pembangunan
Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat
mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan
antara lain sebagai berikut :
a. Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati,
yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan
seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan
b. Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya
ekonomi dengan dua cara, yaitu :
o Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakan
penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah
perusahaan untuk memperluas usahanya.
o Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya
pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara
pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan
baku
c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan
dalam pembangunan
Hubungan Fiskal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Berpijak pada tiga asas desentralisasi (dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas
perbantuan), pengaturan hubungan fiskal (keuangan) antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah di dasarkan pada empat prinsip :
a. Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat di daerah dalam
rangka dekonsentrasi dibiayai dari dan atas beban APBN
b. Urusan yang merupakan tugas pemerintah daerah sendiri dalam
rangka desentralisasi dibiayai dari dan atas beban APBD
c. Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat atau pemerintah
daerah tingkat atasnya, yang dilaksanakan dalam rangka tugas
perbantuan, dibiayai oleh pemerintah pusat atas beban APBN atau
oleh pemerintah daerah tingkat atasnya atas beban APBD sebagai
pihak yang menugaskan.
d. Sepanjang potensi sumber-sumber keuangan daerah belum
mencukupi, pemerintah pusat memberikan sejumlah sumbangan
Pada kenyataannya, hubungan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah ditandai oleh tingginya kontrol pemerintah pusat terhadap proses
pembangunan daerah atau terjadi ketergantungan fiskal. Hal ini tercermin
dari:
a. Rendahnya proporsi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan
daerah dibandingkan dengan besarnya subsidi yang diberikan oleh
pemerintah pusat
b. Dominannya subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain:
a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah,
b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak
utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak
langsung ditarik oleh pemerintah
c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan
sebagi sumber penerimaan
d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang
tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme
e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah.
Soal Diskusi:
1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu! Jelaskan
pula tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut!
2. Jelaskan instrumen dari kebijakan fiskal!
3. Sebutkan dan jelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan
fiskal!
4. Jelaskan hubungan antara :
a. Kebijakan fiskal dan pembangunan
b. Kebijakan fiskal pemerintah pusat dan pemerintah daerah
5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal!
_ selamat mengerjakan_
Lembar Jawab :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 13a
FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS I
Keterangan SKOR
FISKAL BERIMBANG DEFISIT SURPLUS DINAMIS PAJAK
GAMES 600 1.000 800 500 500 800
Turnamen
Soal 1 - 100 - - - -
Soal 2 - - - 100 - -
Soal 3 100 - - - - -
Soal 4 - - - - - 100
Soal 5 - - 100 - - -
Soal 6 - 100 - - - -
Soal 7 - - - - - 100
Soal 8 - - - 100 - -
Soal 9 - 100 - - - -
Soal 10 100 - - - - -
TOTAL 800 1.300 900 700 500 1.000
JUARA I III II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 14
PERATURAN GAMES MAKE A MATCH
1. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau
berdiskusi apapun dengan siapapun.
2. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain
diminta untuk tetap berada di tempat duduknya masing-masing.
3. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk menjodohkan
soal dan jawabannya sesuai dengan nomor urut masing-masing.
4. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa
harus tetap berada di depan kelas sampai dengan peluit tanda selesai
dibunyikan.
5. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan
mendapatkan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 15
PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH
1. Guru menyiapkan papan mengerjakan dan dua kotak yang masing-masing
berisi soal dan jawaban untuk tiap-tiap kelompok.
2. Setiap anggota kelompok secara bergiliran akan mengerjakan soal pada
papan mengerjakan kelompok dengan cara menjodohkan soal dan jawaban
dan menempelkannya ditempat yang disediakan..
3. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri
dengan tanda peluit dua kali.
4. Jika jawaban suatu soal benar, maka kelompok akan mendapat skor 100,
jika jawaban salah kelompok akan mendapat skor 0.
5. Guru memfasilitasi jalannya game (guru sebagai pengawas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 16
PERATURAN TOURNAMENT
1. Siswa dilarang berdiskusi maupun berkomunikasi apapun dengan siapapun.
Komunikasi hanya dilakukan antar anggota kelompok.
2. Guru hanya akan membacakan soal sebanyak satu kali dan tidak akan
mengulanginya lagi, maka perhatikan dan dengarkanlah pertanyaan dari
guru dengan baik.
3. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan
mendapatkan pengurangan skor 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 17
PROSEDUR TOURNAMENT
1. Turnamen akan dikemas dalam bentuk cerdas cermat.
2. Guru akan membacakan soal dan setiap kelompok wajib menjawab dengan
mengangkat bendera yang ada di masing-masing kelompok.
3. Fasilitator akan mengamati kelompok mana yang berhak menjawab
pertanyaan.
4. Setiap kelompok yang menjawab hanya boleh menjawab 1 kali. Jika
jawaban benar akan mendapat skor 100, dan jika salah nilai dikurangi 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 18
SKENARIO PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Waktu
1 Guru membuka dan memulai pelajaran dengan
salam kemudian meklanjutkan dengan menjelaskan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5 menit
2 Guru meminta siswa berkumpul dalam kelompok
berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat
sebelumnya dan meminta siswa menempati tempat
yang sudah di siapkan.
5 menit
3 Guru membagikan LKS kemudian Guru
menjelaskan materi mengenai kebijakan fiskal.
10 menit
4 Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai
dengan petunjuk dari guru.
15 menit
5 Games : Mix a match
Guru membacakan prosedur dan aturan permaian,
kemudian guru memimpin jalannya permainan
20 menit
6 Turnamen :
Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen,
kemudian guru mempimpin jalannya turnamen.
10 menit
7 Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang
belum jelas mengenai materi yang dipelajari untuk
bertanya.
10 menit
8 Guru mengumumkan kelompok mana yang akan
menjadi juara dan memberikan penghargaan kepada
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
kelompok yang memperoleh nilai yang paling
tinggi
9 Guru membuat kesimpulan dari materi pelajaran
yang dibahas dan membagikan kuesioner motivasi
setelah penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 19
PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS XI IPS 2
Mata Pelajaran Ekonomi
Kelompok Fiskal
1. Bernadetta Pinti Yulianti
2. Adeodhatus Kumaladewa
3. Catharina Dwi Handayani
4. Pransiska Oktaviani
5. Oktavianus Lumen Sawito L.
6. Agustinus Yogi Fajar H.
Kelompok Berimbang
1. Desy Kurniawati
2. Denis Ruben Naftali Eliezer
3. Claudia Berlita Dewi
4. Puspita Arum
5. Diky Pratama Putra
6. Paskalis Chandra Laksana
Kelompok Defisit
1. Elisabet Sutirah
2. Aloysius Yudi Laura
3. Febrita Vitri Listyowati
4. Sisilia Lina Ambarwati
5. Eduardus Rangga Krisnadewara
6. Petrick Ryan Fajar Yudhatama
Kelompok Surplus
1. Emilia Juwita
2. Antonius Megan Wicaksono
3. Theresia Triwiyati
4. Lia Listiani
5. Walfian Ambarita
6. Paulus Bayu Setiawan
Kelompok Dinamis
1. Oda Nimas Ayu Prabu
2. Hermawan
3. Inggit Listyorini
4. Josef Crisna Listha Aradhita
5. Primandika Permana Yoga
6. Taufan Prakoso
Kelompok Pajak
1. Rosa Dania Astari
2. Carolus Boromeus Eko Indah S.
3. Petri Handayani
4. Nicolas Forneda Pratama
5. Ronald Saputra
6. Bondan Denis Patria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 20
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran
1. Metode apa yang biasanya sering bapak gunakan dalam pembelajaran di
kelas?
2. Mengapa bapak menggunakan metode tersebut?
3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar dan keaktifan siswa di kelas? Mengapa?
4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?
5. Kendala apa saja yang dihadapi?
6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan?
7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini?
Mengapa?
8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut?
9. Hal-hal apa saja yang sudah bapak lakukan?
10. Hal-hal apa saja yang belum bapak lakukan?
11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 21
Wawancara Terhadap Siswa
1. Metode apa yang biasanya sering Pak Candra gunakan dalam
pembelajaran di kelas?
2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran
menggunakan metode tersebut?
3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode
tersebut?
4. Bagaimana pendapat anda mengenai model pembelajaran tipe TGT yang
telah diterapkan dalam pembelajaran ekonomi?
5. Hal-hal apa saja yang mesti diperbaiki dalam proses pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 22
Hasil Hitungan PAP (II)
Perhitungan skor motivasi belajar menggunakan PAP tipe II, yaitu:
Sebelum TGT dan sesudah TGT siklus I dan II
Skor tertinggi = 5 x 20 = 100
Skor terendah = 1 x 20 = 20
a. Rumus = skor terendah +81% (skor tertinggi – skor terendah)
= 20 + 81% (100-20)
= 20 + 64.8
= 84.8 85
b. Rumus = skor terendah +66% (skor tertinggi – skor terendah)
= 20 + 66% (100-20)
= 20 + 52.8
= 72.8 73
c. Rumus = skor terendah +56% (skor tertinggi – skor terendah)
= 20 + 56% (100-20)
= 20 + 44.8
= 64.8 65
d. Rumus = skor terendah +46% (skor tertinggi – skor terendah)
= 20 + 46% (100-20)
= 20 + 36.8
= 56.8 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Tabel 5.16
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi
2 73 - 84 2 5,88% Tinggi
3 65 - 72 27 79,41% Sedang
4 57 - 64 5 14,71% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 34 100%
Tabel 5.17
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 – 100 0 0% Sangat Tinggi
2 73 – 84 13 37,14% Tinggi
3 65 – 72 20 57,14% Sedang
4 57 – 64 2 5,72% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 35 100%
Tabel 5.19
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 85 - 100 1 3,33% Sangat Tinggi
2 73 - 84 29 96,67% Tinggi
3 65 - 72 0 0% Sedang
4 57 - 64 0 0% Rendah
5 < 57 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 1c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS II
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan
diterapkan pada proses pembelajaran hari itu (model TGT). Guru menjelaskan
materi tentang pajak. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
jika dirasa ada pertanyaan yang belum jelas. Guru menjawab berbagai pertanyaan
yang diajukan siswa, kemudian dilanjutkan dengan sesi games make a match
(menjodohkan) dan turnamen cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih
dahulu menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam games dan turnamen.
Guru memimpin dan mengawasi jalannya games dan turnamen. Games dalam
siklus II sama dengan games siklus I. Games berlangsung selama 25 menit dan
turnamen berlangsung selama 10 menit. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang
bertugas mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok.
Pembelajaran kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang
materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru membagikan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
motivasi dan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran pada hari itu. Guru juga memilih kelompok terbaik dengan skor
tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa alat-
alat tulis.
Sedayu, 10 November 2012
Guru Observer
( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 2c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS II
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2
Secara umum kondisi kelas sudah mendukung dalam proses pembelajaran.
Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja guru, kursi
guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas angin maupun
AC. Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses
pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam
LKS, terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena
adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen,
siswa-siswa berperan secara aktif dan antusias. Dalam siklus II ini, siswa sudah
tertib dalam mengikuti games dan turnamen dibandingkan siklus I. Pada saat
turnamen, masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya
untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
terkesan semakin semangat. Siswa semakin senang ketika pengumuman juara
karena mendapatkan hadiah berupa alat-alat tulis.
Sedayu, 10 November 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 3c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS II
( Catatan Anekdotal )
Nama Pengamat : Sesilia Susanti
Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)
Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan
pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan
materi tentang pajak serta melakukan tanya jawab dengan para siswa. Siswa
mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari usaha
mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
Siswa terlihat sangat aktif bertanya kepada guru dala siklus II ini. Hal tersebut
dikarenakan materi pajak merupakan materi baru bagi mereka dan cukup sulit.
Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba berpendapat
dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Dalam siklus II ini,
siswa terlihat lebih aktif dalam mengerjakan soal-soal dalam kelompok, hal ini
dikarenakan soal-soalnya berbentuk hitungan dan harus diselesaikan dalam waktu
15 menit. Ketika games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam
mengikuti games dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling
berebut untuk menjawab soal yang diberikan. Setelah games dan turnamen
berakhir, tiap-tiap fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk
menghitung skor yang diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah
itu, mengisi kuesioner motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran
yang diterapkan pada saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT.
Sedayu, 10 November 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN TGT SIKLUS II
Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
Aktivitas Guru Pada SIKLUS II
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT.
√
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit
untuk membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam
kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan
kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa
agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam
pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang
baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam
kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi
secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Sedayu, 10 November 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti)
dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di
dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak
kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan
kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas
menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di
dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. √
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam kelompok.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
bisa bekerja dengan baik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil
belajar melalui pre-test dan post-test.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 5b
INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT
SIKLUS II
Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
Instumen Pengamatan Kelas Pada Siklus II
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah)
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta
membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam
kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompok. √
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran
tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan
√
10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Sedayu, 10 November 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran 6b
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
(Secara Umum) Siklus II
Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS 2
Observer : Sesilia Susanti
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
√
2 Semua kelompok antusias mengikuti games dan
turnamen
√
3 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √
4 Berbagi tugas dalam pengerjaan. √
5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
√
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
√
7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Sedayu, 10 November 2012
Guru Mitra Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Lampiran 7b
INSTRUMEN REFLEKSI
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan
metode pembelajaran kooperatif
yang diterapkan.
Cukup mengenai sasaran.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Siswa menjadi lebih aktif.
3 Hambatan yang mungkin ditemui
dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Siswa bisa terlalu ramai kalau guru
tidak bisa mengendalikan.
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Proses pembelajaran menjadi lebih
terfokus dan terencana.
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa lebih menguasai materi
dengan cepat.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Ada siswa yang belum aktif.
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT
selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas?
Sangat berminat.
Sedayu, 10 November 2012
Guru Observer
(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 8b
INSTRUMEN REFLEKSI
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda
tentang proses pembelajaran
dengan menggunakan metode
TGT (topik pembahasan, media
pembelajaran, situasi kelas,
penampilan guru, lingkungan
kelas,dll)?
66,67% 33,33% - -
Berminat Tidak Berminat
2
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
100% -
Ya Tidak
3
Apakah selama bekerja dalam
kelompok saya:
mendengarkan orang lain 100% -
mengajukan pertanyaan 56,67% 43,33%
menyampaikan ide-ide saya 53,33% 46,67%
mengorganisasikan kelompok 76,67% 23,33%
mengacaukan kegiatan - 100%
melamun - 100%
Komentar
(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)
4
Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
Kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai,
kurang konsentrasi, dan ada yang tidak
mematuhi aturan.
Komentar
5
Keuntungan apa yang telah anda
capai ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe
TGT tersebut.
Bisa belajar bersama kelompok, cepat
mengerti, berfikir cepat dan tepat, belajar
santai tapi serius, siswa lebih aktif, dan dapat
berlatih kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja
yang masih perlu ditingkatkan
dan diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
Kerjasama, lebih tenang lagi, kekompakan
kelompok, dan ketegasan aturan saat games.
Komentar
7
Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT?
100% siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode TGT
Komentar
8
Manfaat apa yang anda peroleh
dengan mempelajari topik pajak
untuk kehidupan sehari-hari?
Semakin mengerti tentang pajak, dan dapat
menghitung pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Lampiran 10c
Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus II
No Komponen yang
diobservasi
Jumlah
Siswa
Target
(%)
Presentase (%)
1 Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru/kelompok mengenai
materi yang diajarkan
24 75 24/30*100% = 80%
2 Siswa menjawab pertanyaan
guru/kelompok 30 75 30/30*100% = 100%
3 Siswa
mengemukakan/menanggapi
pendapat
26 75 26/30*100% = 86,67%
4 Siswa mengerjakan soal
latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok
30 75 30/30*100% = 100%
5 Siswa yang mendiskusikan
jawaban yang telah ditulis
pada lembar jawaban
25 75 25/30*100% = 83,33%
6 Siswa mencatat materi yang
diberikan oleh guru 30 75 30/30*100% = 100%
Modifikasi dari : Sulastri (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Lampiran 11b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI/ 1
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD
Kompetensi Dasar :
- Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
Indikator :
1. Kognitif
a. Mendefinisikan pengertian pajak
b. Menyebutkan ciri-ciri pajak
c. Menjelaskan pungutan resmi selain pajak
d. Menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak
e. Menyebutkan fungsi pajak
f. Menyebutkan jenis-jenis pajak
g. Menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung pajak
h. Menyebutkan asas-asas pemungutan pajak
i. Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
j. Menghitung pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
2. Afektif
a. Memiliki motivasi belajar yang tinggi
b. Menunjukkan keaktifan/keterlibatan siswa dalam belajar
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian pajak
b. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pajak
c. Siswa mampu menjelaskan pungutan resmi selain pajak
d. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak
e. Siswa mampu menyebutkan fungsi pajak
f. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis pajak
g. Siswa mampu menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung
pajak
h. Siswa mampu menyebutkan asas-asas pemungutan pajak
i. Siswa mampu menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
j. Siswa mampu menghitung pajak
2. Afektif
a. Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi
b. Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar
B. Materi Pembelajaran
Perpajakan
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang
dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak
dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya:
a. Merupakan iuran wajib
b. Harus dibayar oleh wajib pajak
c. Pemungutan berdasarkan undang-undang
d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum
f. Balas jasa tidak langsung
2. Pungutan Resmi Lainnya
Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut:
a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa
atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata
kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran
b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian
jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung
kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada
suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati
jasa atau fasilitas tertentu.
c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung
dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas
kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan
sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM)
Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan
b) Digunakan untuk keperluan khusus
c) Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan
d) Dipungut tidak berdasarkan undang-undang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
3. Fungsi pajak
Beberapa fungsi dari pajak adalah :
a. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN)
b. Pengatur kegiatan ekonomi
c. Pemerataan pendapatan masyarakat
d. Sarana stabilitas ekonomi
4. Jenis-jenis pajak
Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pajak pusat
Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi:
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Perseroan (PPs)
Pajak Kekayaan (PKn)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM)
Pajak Penjualan
Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR)
Pajak pembangunan
Bea materai
Bea masuk
Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa
jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok,
minyak tanah, gula, dan bir)
b. Pajak daerah
Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
(jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh :
pajak rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio
dan TV, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak
reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda.
5. Pembagian pajak
Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Pajak langsung
Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak
boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan
b. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barang-
barang tertentu. Contohnya : rokok dan miras
6. Unsur-unsur dalam pajak
Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu:
a. Subyek pajak
Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan
hukum (perusahaan) yang dikenai pajak.
b. Obyek pajak
Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan,
SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang
c. Tarif pajak
Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai
dasar/objek pajak.
7. Asas-asas pemungutan pajak
Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya:
a. Asas keadilan
Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan
seadil-adilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif,
semakin tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula
tarif pajak yang dikenakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
b. Asas pemerataan
Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada
segenap lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan
dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar
pajak sebagai kewajiban warga negara.
c. Asas manfaat
Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang
diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor
yang lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari
pajak sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif.
d. Asas yuridis
Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib
pajak (ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menghitung jumlah penghasilan yang diterima seseorang.
e. Asas efisien/ekonomis
Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak hendaknya tidak
memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian.
f. Asas sederhana
Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu
banyak jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak.
8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia
Sistem pemungutan pajak ada tiga macam:
a. Official Assessment System
Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan
besarnya pajak terutang.
b. Self Assessment System
Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab
kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
c. Withholding System
Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak
ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh
wajib pajak.
Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia:
a. Pajak Penghasilan (PPh)
1) Subjek pajak
Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang
terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi
subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.
2) Objek pajak
Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh
penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti,
penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta
hadiah dari undian.
3) Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan
usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak
orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan
penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun
2008)
Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan
penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak
yang jumlahnya:
a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi
b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami
d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat
yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga orang.
5) Biaya Jabatan
Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan
kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan
bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan
6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun 2008)
a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri
No Penghasilan Kena Pajak Tarif
1 s.d Rp 50.000.000 5%
2 Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
3 Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
4 Diatas Rp 500.000.000 30%
b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha Tetap
(BUT)
Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak yang
ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam Negeri
dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU Nomor 36
tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu pasal 31E ayat
(1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut:
Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai
dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud
dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan
atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaraan bruto
sampai dengan Rp 4.800.000.000.
Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka
perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri dan
Bentuk Usaha Tetap adalah:
Level Peredaran
Bruto (PB)
Penghasilan Kena
Pajak
Perhitungan
s.d Rp 4,8M seluruh PhKP =
mendapat fasilitas
(PhKPFas)
PhKP x 50% x 28%
Diatas Rp 4,8 s.d PhKPFas = 4,8M/PB x
PhKP
PhKPFas x 50% x
28% ditambah
Rp 50M PhKp nonfasilitas
(PhKPnonFas) = PhKP
– PhKPF
PhKPNonFas x
28%
Diatas Rp 50M Seluruh PhKP =
PhKPnonfas
PhKP x 28%
b. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau
badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan
ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia
PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsur-
unsur dalam PBB:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
1) Objek PBB
a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan.
b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah
pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya yang
digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan
penghitungan pajak yang terutang.
2) Pengecualian PBB
Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan adalah
objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani
kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan. Contoh :
Kuburan, hutan lindung, museum, dll.
3) Subjek PBB
Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas
bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau memperoleh manfaat
atas bangunan
4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat transaksi jual
beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain
yang sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti.
5) Tarif PBB
a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan untuk
masing-masing kabupaten/kota dengan setinggi-tingginya Rp
12.000.000 untuk setiap wajib pajak.
b) Tarif PBB sebesar 0,5%
c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan setinggi-
tingginya 100% dari NJOP.
d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan
objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp
1.000.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan,
dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih besar dari Rp
1.000.000.000
C. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT)
c. Tanya jawab
D. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
Pertemuan 2
1. Pendahuluan
Guru memulai pelajaran
dengan salam dan
presensi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru melakukan apersepsi
5 menit
ceramah
2. Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Menggali informasi siswa
tentang pengetahuan
materi perpajakan
ELABORASI
Guru membagi siswa
dalam kelompok yang
telah ditentukan,
kemudian siswa duduk
70 menit ceramah,
diskusi
dan tanya
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
dalam kelompok masing-
masing
Guru presentasi
(menjelaskan materi ajar
tentang pajak)
Guru membagi LKS dan
memberikan penjelasan
singkat tentang cara
mengerjakan LKS
Siswa dalam kelompok
mengerjakan LKS sesuai
dengan petunjuk, guru
memberi bimbingan
seperlunya
(games)
Guru membacakan
prosedur dan peraturan
games
Guru bersama siswa
melaksanakan games
make a match
Guru membacakan
prosedur tournament
Guru bersama siswa
melaksanakan tournament
KONFIRMASI
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai hal
yang kurang jelas.
Guru memberikan
apresiasi terhadap
tanggapan-tanggapan dari
siswa.
LKS
soal
games,
lembar
make a
match,
viewer
stopwatch,
soal dan
jawaban
3. Penutup
Guru mengumumkan
kelompok yang
15 menit ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
memperoleh nilai tertinggi
(games dan tournament),
dan memberikan
penghargaan
Guru membuat
kesimpulan dari materi
yang dipelajari
Guru menutup
pembelajaran dan
membagikan kuesioner
motivasi belajar setelah
TGT dan lembar refleksi
Hadiah,
kuesioner
setelah
TGT,
lembar
refleksi
E. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber pembelajaran :
1. Siswa : LKS
2. Guru : Tugiyono, dkk. Ekonomi SMA Kelas 2. Jakarta: Grasindo
Ritonga, dkk. Pelajaran Ekonomi Kelas 2. Jakarta:
Erlangga
b. Media pembelajaran :
1. LKS
2. Lembar make a match
3. Lembar soal
4. Lembar jawab
5. Kotak kardus
6. Viewer
F. Teknik Penilaian
1. Pembobotan
a. Diskusi ( ada 3 soal masing-masing nomor skor 5)
b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
c. Tournament (Ada 100 soal, masing-masing nomor skor 100)
2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban
a. Soal diskusi : terlampir
b. Soal saat games : terlampir
c. Soal saat tournament : terlampir
Yogyakarta, 1 November 2012
Peneliti
Sesilia Susanti
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Drs. Al. Candra Widyantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Soal Diskusi :
1. Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp
60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak
sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak
terutangnya!
2. Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa:
Tanah seluas 900 m2
dengan nilai jual Rp 250.000/m2
Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m2
dengan nilai jual Rp
300.000/m2
Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp
200.000/m2
Hitunglah pajak terutang Pak Yosef Henry!
3. Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak
angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau
harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan
Denny per bulan!
Jawaban :
1. Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 4.000.000.000
= Rp 1.120.000.000
2. Nilai jual:
Tanah 900 m2
x Rp 250.000 = Rp 225.000.000
Rumah dan garasi 500m2
x Rp 300.000 = Rp 150.000.000
Pagar mewah ( 100 m x 1,5 m) x Rp 200.000 = Rp 30.000.000 +
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 405.000.000
NJOPTKP ( Rp 12.000.000)
NJOPKP Rp 393.000.000
PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 393.000.000 = Rp 393.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
3. Perhitungan PPh/bulan
Penghasilan per bulan Rp 6.000.000
Biaya jabatan 5% x Rp 6.000.000 Rp 300.000
Iuran pensiun Rp 300.000 +
Rp 600.000 -
Penghasilan per bulan Rp 5.400.000
Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.400.000 Rp 64.800.000
PTKP:
1. Wajib Pajak Rp 15.840.000
2. Istri tidak bekerja Rp 1.320.000
3. Anak (3) Rp 3.960.000 +
Rp 21.120.000 -
Penghasilan Kena Pajak Rp 43.680.000
Penghitungan pajak:
5% x Rp 43.680.000 = Rp 2.184.000
Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.184.000
Pajak penghasilan per bulan Rp 2.184.000 : 12 = Rp 182.000
Jadi, pajak penghasilan Tuan Denny selama satu bulan adalah Rp 182.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Soal dan jawaban Games (SIKLUS 2)
1. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh
negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ... (Pajak)
2. Ciri-ciri pajak adalah....(merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib
pajak, pemungutan berdasarkan undang-undang, untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan
umum, balas jasa tidak langsung)
3. Selain pajak, terdapat beberapa pungutan resmi lainnya seperti ... (retribusi,
iuran, sumbangan wajib)
4. Ciri-ciri pungutan resmi di luar pajak adalah ...(dipungut secara langsung
kepada yang bersangkutan, digunakan untuk keperluan khusus, balas jasa
diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan, dipungut tidak
berdasarkan undang-undang)
5. Fungsi pajak diantaranya .... (sebagai sumber pendapatan negara, pengatur
kegiatan ekonomi, pemerataan pendapatan masyarakat, sarana stabilitas
ekonomi)
6. Jenis pajak bila dilihat dari sisi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2
yaitu ... (pajak pusat dan pajak daerah)
7. Dari sisi penanggung pajak, pajak dibedakan menjadi ... (pajak langsung dan
pajak tidak langsung)
8. Pajak yang diterapkan di Indonesia antara lain... ( Pajak Penghasilan dan
Pajak Bumi dan Bangunan)
9. Asas-asas pemungutan pajak adalah ... (keadilan, pemerataan, manfaat,
yuridis, efisien dan sederhana)
10. Tarif PTKP untuk wajib pajak pribadi sebesar.... (Rp 15.840.000)
11. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar .... (Rp
1.320.000)
12. Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS 2)
1. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh
negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ..... (Pajak)
2. Unsur-unsur di dalam pajak antara lain ... (subyek pajak, obyek pajak, dan
tarif pajak)
3. NJOPTKP kepanjangan dari ... (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak)
4. Pajak yang dipungut oleh pemeritah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak
disebut ... (pajak pusat)
5. Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh
dilimpahkan kepada pihak lain disebut ....(pajak langsung)
6. Asas-asas pemungutan pajak diantarannya ... (keadilan, pemerataan, manfaat,
yuridis, efisien dan sederhana)
7. Tarif PTKP untuk tambahan istri yang penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami sebesar .... (RP 15.840.000)
8. Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/objek pajak
disebut ... (tarif pajak)
9. Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)
10. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar.... (Rp 1.320.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Lampiran 12b
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang
fiskal
Waktu : 15 menit
Petunjuk : Kerjakan secara kelompok!
Nama Kelompok : ____________________ Hari/tanggal: ____________
Nama Anggota :
1. ___________________________
2. ___________________________
3. ___________________________
4. ___________________________
5. ___________________________
6. ___________________________
Perpajakan
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan
tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan
digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya:
a. Merupakan iuran wajib
b. Harus dibayar oleh wajib pajak
c. Pemungutan berdasarkan undang-undang
d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum
f. Balas jasa tidak langsung
2. Pungutan Resmi Lainnya
Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut:
a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa
atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata
kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran
b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian
jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung
kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada
suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati
jasa atau fasilitas tertentu.
c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung
dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas
kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan
sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM)
Apakah yang dimaksud dengan pajak? Sebutkan pula ciri-cirinya!
Pajak merupakan iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.
Ciri-ciri pajak: merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib pajak, pemungutan didasarkan pada undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan
b. Digunakan untuk keperluan khusus
c. Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan
d. Dipungut tidak berdasarkan undang-undang
3. Fungsi pajak
Beberapa fungsi dari pajak adalah :
b. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN)
c. Pengatur kegiatan ekonomi
d. Pemerataan pendapatan masyarakat
e. Sarana stabilitas ekonomi
4. Jenis-jenis pajak
Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pajak pusat
Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi:
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Perseroan (PPs)
Pajak Kekayaan (PKn)
Jelaskan apa yang dimaksud dengan retribusi, iuran, dan sumbangan
wajib!
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran, iuran adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung kepada pembayar iuran tersebut, sumbangangan wajib adalah sumbangan lainnya yang tidak secara langsung dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar.
Jelaskan fungsi pajak sebagai sumber pendapatan negara!
Pajak merupakan suatu sumber atau alat untuk memasukkan uang ke kas negara
sebagai pendapatan negara. Menurut fungsi ini pajak digunakan untuk membiayai
pengeluaran rutin dan pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM)
Pajak Penjualan
Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR)
Pajak pembangunan
Bea materai
Bea masuk
Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa
jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok,
minyak tanah, gula, dan bir)
b. Pajak daerah
Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
(jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh : pajak
rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio dan TV,
dsb.
Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak
reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda.
5. Pembagian pajak
Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu:
b. Pajak langsung
Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak
boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan
c. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barang-
barang tertentu. Contohnya : rokok dan miras
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak berdasarkan segi pemungut pajak!
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
6. Unsur-unsur dalam pajak
Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu:
a. Subyek pajak
Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan
hukum (perusahaan) yang dikenai pajak.
b. Obyek pajak
Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan,
SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang
c. Tarif pajak
Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/obyek
pajak.
7. Asas-asas pemungutan pajak
Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya:
a. Asas keadilan
Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan seadil-
adilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif, semakin
tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula tarif pajak
yang dikenakan.
b. Asas pemerataan
Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada segenap
lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
Jelaskan pembagian pajak dilihat dari sisi penanggung pajak!
Pajak langsung adalah pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain.
Pajak tidak langsung adalah pajaka yang bisa dikenakan pada barang-barang tertentu.
Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam pajak!
Subyek pajak ( orang pribadi atau badan usaha yang berbadan hukum yang dikenai
pajak), obyek pajak, dan tarif pajak (ketentuan jumlah pajak yang harus dibayar sesuai
dengan dasar/obyek pajak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sebagai
kewajiban warga negara.
c. Asas manfaat
Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang
diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor yang
lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari pajak
sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif.
d. Asas yuridis
Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib pajak
(ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah
penghasilan yang diterima seseorang.
e. Asas efisien/ekonomis
Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak hendaknya tidak
memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian.
f. Asas sederhana
Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu banyak
jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak.
8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia
Sistem pemungutan pajak ada tiga macam:
a. Official Assessment System
Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan
besarnya pajak terutang.
b. Self Assessment System
Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab
kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar.
Sebutkan asas-asas pemungutan pajak!
Asas keadilan, asas pemerataan, asas manfaat, asas yuridis, asas efisien/ekonomis,
dan asas sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
c. Withholding System
Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak
ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh
wajib pajak.
Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia:
a. Pajak Penghasilan (PPh)
1) Subjek pajak
Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang
terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi
subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.
2) Objek pajak
Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh
penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti,
penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta
hadiah dari undian.
3) Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan
usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak
orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan
penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun
2008)
Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan
penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak
yang jumlahnya:
a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah
menikah
c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami
d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak
angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak
tiga orang.
5) Biaya Jabatan
Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan
kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan
bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan
6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun2008)
a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri
No Penghasilan Kena Pajak Tarif
1 s.d Rp 50.000.000 5%
2 Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
3 Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
4 Diatas Rp 500.000.000 30%
Contoh:
Pak Sunarman sudah menikah, mempunyai 2 orang. Beliau
mempunyau penghasilan sebesar Rp 5.500.000/bulan. Beliau
harus membayar iuran pensiun Rp 225.000/bulan. Hitunglah
PPh Pak Sunarman per bulan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Penyelesaian:
Penghasilan per bulan Rp 5.500.000
Biaya jabatan 5% x Rp 5.500.000 Rp 275.000
Iuran pensiun Rp 225.000 +
Rp 500.000 -
Penghasilan per bulan Rp 5.000.000
Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.000.000 Rp 60.000.000
PTKP:
1. Wajib Pajak Rp 15.840.000
2. Istri tidak bekerja Rp 1.320.000
3. Anak (2) Rp 2.640.000 +
Rp 19.800.000-
Penghasilan Kena Pajak Rp 40.200.000
Penghitungan pajak:
5% x Rp 40.200.000 = Rp 2.010.000
Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.010.000
Pajak penghasilan per bulan Rp 2.010.000 : 12 = Rp 167.500
Jadi, pajak penghasilan Pak Sunarman selama satu bulan adalah
Rp 167.500
b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha
Tetap (BUT)
Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak
yang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam
Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU
Nomor 36 tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu
pasal 31E ayat (1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut:
Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto
sampai dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana
dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian
peredaraan bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000.
Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka
perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri
dan Bentuk Usaha Tetap adalah:
Level
Peredaran
Bruto (PB)
Penghasilan Kena
Pajak
Perhitungan
s.d Rp 4,8M seluruh PhKP =
mendapat fasilitas
(PhKPFas)
PhKP x 50% x 28%
Diatas Rp 4,8
s.d
PhKPFas = 4,8M/PB
x PhKP
PhKPFas x 50% x
28% ditambah
Rp 50M PhKp nonfasilitas
(PhKPnonFas) =
PhKP - PhKPF
PhKPNonFas x
28%
Diatas Rp
50M
Seluruh PhKP =
PhKPnonfas
PhKP x 28%
Contoh:
Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp
55.000.000.000 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp
3.000.000.000. Hitunglah pajak terutangnya!
Penyelesaian:
Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 3.000.000.000
= Rp 840.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
b. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau
badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan
ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia
PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsur-
unsur dalam PBB:
1) Objek PBB
a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan.
b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah
pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya
yang digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan
penghitungan pajak yang terutang.
2) Pengecualian PBB
Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan
adalah objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani
kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan.
Contoh : Kuburan, hutan lindung, museum, dll.
3) Subjek PBB
Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara
nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh
manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan
4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual
beli yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat
transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga
dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau
NJOP pengganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
5) Tarif PBB
a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan
untuk masing-masing kabupaten/kota dengan setinggi-
tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak.
b) Tarif PBB sebesar 0,5%
c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan
setinggi-tingginya 100% dari NJOP.
d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan
objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp
1.000.000.000
e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan,
kehutanan, dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih
besar dari Rp 1.000.000.000
Contoh:
Pak Samijo mempunyai objek pajak berupa:
Tanah seluas 800 m2
dengan nilai jual Rp 300.000/m2
Bangunan (rumah dan garasi) seluas 400 m2
dengan nilai jual Rp
350.000/m2
Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp
175.000/m2
Hitunglah pajak terutang Pak Samijo!
Penyelesaian:
Nilai jual:
Tanah 800 m2
x Rp 300.000 = Rp 240.000.000
Rumah dan garasi 400m2
x Rp 350.000 = Rp 140.000.000
Pagar mewah ( 120 m x 1,5 m) x Rp 175.000 = Rp 31.500.000 +
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 411.500.000
NJOPTKP ( Rp 12.000.000)
NJOPKP Rp 399.500.000
PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 399.500.000 = Rp 399.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Soal Diskusi :
1. Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp
60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak
sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak
terutangnya!
2. Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa:
Tanah seluas 900 m2
dengan nilai jual Rp 250.000/m2
Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m2
dengan nilai jual Rp
300.000/m2
Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp
200.000/m2
Hitunglah pajak terutang Pak Yosep Henry!
3. Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak
angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau
harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan
Denny per bulan!
_ selamat mengerjakan_
Lembar Jawab :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
Lampiran 13b
FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS II
Keterangan SKOR
FISKAL BERIMBANG DEFISIT SURPLUS DINAMIS PAJAK
GAMES 500 600 1.200 400 700 800
Turnamen
Soal 1 - - - - - 100
Soal 2 - - - - - 100
Soal 3 - - - 100 - -
Soal 4 - - 100 - - -
Soal 5 - - 100 - - -
Soal 6 100 - - - - -
Soal 7 - - - - - 100
Soal 8 - - 100 - - -
Soal 9 - - 100 - - -
Soal 10 - - - 100 - -
TOTAL 600 600 1.600 600 700 1.100
JUARA I III II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Lampiran 23
Hasil Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir1 3.53 .563 34
butir2 3.82 .576 34
butir3 3.91 .570 34
butir4 2.79 .845 34
butir5 2.97 .388 34
butir6 3.88 .537 34
butir7 3.74 .666 34
butir8 3.94 .694 34
butir9 3.47 .706 34
butir10 3.79 .641 34
butir11 3.18 .673 34
butir12 3.82 .576 34
butir13 3.56 .991 34
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.913 .917 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
butir14 3.71 .629 34
butir15 3.50 .929 34
butir16 3.91 .514 34
butir17 3.50 .961 34
butir18 3.79 .641 34
butir19 3.62 .697 34
butir20 4.09 .753 34
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 69.00 68.000 .483 . .911
butir2 68.71 67.244 .553 . .909
butir3 68.62 68.486 .423 . .912
butir4 69.74 64.564 .554 . .910
butir5 69.56 68.799 .598 . .910
butir6 68.65 67.872 .524 . .910
butir7 68.79 65.441 .642 . .907
butir8 68.59 64.916 .662 . .907
butir9 69.06 64.542 .684 . .906
butir10 68.74 64.988 .716 . .906
butir11 69.35 67.023 .483 . .911
butir12 68.71 68.578 .408 . .912
butir13 68.97 61.787 .644 . .908
butir14 68.82 68.332 .392 . .913
butir15 69.03 62.211 .664 . .907
butir16 68.62 68.910 .425 . .912
butir17 69.03 62.211 .637 . .908
butir18 68.74 64.443 .772 . .904
butir19 68.91 65.477 .606 . .908
butir20 68.44 66.254 .488 . .911
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
72.53 72.802 8.532 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI