penerapan pendekatan pemecahan masalah melalui belajar …

10
159 PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI PELUANG Laila Hayati 1 dan Mamika Ujianita Romdhini 2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram Program Studi Matematika FMIPA Universitas Mataram 1 [email protected] dan 2 [email protected]) Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan pendekatan pemecahan masalah melalui belajar dalam kelompok kecil. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus pada mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Mataram tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan dari siklus 1 sampai siklus 3 berturut-turut diperoleh ketuntasan belajar yang dicapai mahasiswa adalah 85,19% dengan rata-rata 78,37; 59,25% dengan rata-rata nilai 59,35 dan 81,48% dengan rata-rata nilai 79,81. Aktivitas belajar mahasiswa dari siklus 1 sampai siklus 3 berjalan efektif. Dari hal tersebut, disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pemecahan masalah melalui belajar dalam kelompok kecil dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika tahun ajaran 2011/2012 pada mata kuliah teori peluang. Kata kunci: pendekatan pemecahan masalah matematika, belajar dalam kelompok kecil, teori peluang. IMPLEMENTATION OF PROBLEM-SOLVING APPROACH THROUGH LEARNING IN SMALL GROUP TO IMPROVE THE LEARNING ACHIEVEMENT ON THEORY OF PROBABILITY COURSE Abstract: Research was underway to improve the learning achievement of students with problem- solving approach through learning in small groups. The research was conducted in three cycles toward the first semester students of mathematics education, FKIP Mataram University, academic year 2011/2012. The results showed that in cycle 1 to cycle 3 in a row the learning completeness achieved by students was 85.19% with an average of 78.37; 59.25% with an average value of 59.35 and 81.48% with average the average value of 79.81. Learning activities of students from cycle 1 to cycle 3 were effective. From those, it was concluded that the application of problem-solving approach through learning in small groups can improve learning achievement of students of mathematics education academic year 2011/2012 on the theory of probability course. Keywords: mathematical problem-solving approaches, learning in small groups, the theory of probabilities.

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

15912341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUIBELAJAR DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI PELUANG

Laila Hayati 1 dan Mamika Ujianita Romdhini 2

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas MataramProgram Studi Matematika FMIPA Universitas Mataram

[email protected] dan [email protected])

Abstrak:Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan pendekatanpemecahan masalah melalui belajar dalam kelompok kecil. Penelitian ini dilakukan dalam 3siklus pada mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika FKIP UniversitasMataram tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan dari siklus 1 sampai siklus 3berturut-turut diperoleh ketuntasan belajar yang dicapai mahasiswa adalah 85,19% denganrata-rata 78,37; 59,25% dengan rata-rata nilai 59,35 dan 81,48% dengan rata-rata nilai79,81. Aktivitas belajar mahasiswa dari siklus 1 sampai siklus 3 berjalan efektif. Dari haltersebut, disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pemecahan masalah melalui belajardalam kelompok kecil dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studipendidikan matematika tahun ajaran 2011/2012 pada mata kuliah teori peluang.

Kata kunci: pendekatan pemecahan masalah matematika, belajar dalam kelompok kecil, teori peluang.

IMPLEMENTATION OF PROBLEM-SOLVING APPROACH THROUGHLEARNING IN SMALL GROUP TO IMPROVE THE LEARNING

ACHIEVEMENT ON THEORY OF PROBABILITY COURSE

Abstract:Research was underway to improve the learning achievement of students with problem-solving approach through learning in small groups. The research was conducted in threecycles toward the first semester students of mathematics education, FKIP Mataram University,academic year 2011/2012. The results showed that in cycle 1 to cycle 3 in a row the learningcompleteness achieved by students was 85.19% with an average of 78.37; 59.25% with anaverage value of 59.35 and 81.48% with average the average value of 79.81. Learningactivities of students from cycle 1 to cycle 3 were effective. From those, it was concluded thatthe application of problem-solving approach through learning in small groups can improvelearning achievement of students of mathematics education academic year 2011/2012 onthe theory of probability course.

Keywords: mathematical problem-solving approaches, learning in small groups, the theory of probabilities.

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

160

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

A. PENDAHULUANSaat ini teori peluang banyak digunakan

di berbagai bidang, seperti asuransi, bisnis,biologi, olahraga, dan kesehatan. Padatingkatan Perguruan Tinggi, khususnya padajurusan Pendidikan MIPA, teori peluangdipelajari pada tahun pertama kuliah disemester 1 dengan nama mata kuliah yangsama yaitu Teori Peluang. Teori Peluangmerupakan dasar bagi mahasiswa dalammenempuh mata kuliah lanjutan StatistikaMatematika.

Berdasarkan hasil ujian pada materiPermutasi dan Kombinasi diperoleh nilai rata-rata 51,6; dengan persentase yangmemperoleh nilai di bawah 56 masih tinggiyaitu 44%. Hasil ini memberikan gambaranakan kemampuan mahasiswa dalammemahami konsep yang masih rendah.Mahasiswa banyak yang masih bingungmembedakan permutasi dan kombinasi, dansoal-soal dalam teori peluang banyakberkaitan dengan kemampuan pemecahanmasalah yang membutuhkan pemikiran yanglebih tinggi.

Kemampuan pemecahan masalahkadang-kadang merupakan tolok ukur untukmengetahui seorang mahasiswa apakahsudah memahami suatu konsep matematikaatau belum. Menurut Webb (dalam Bahri,2007). Pemahaman suatu konsep saja belumcukup untuk memecahkan suatu masalahdengan baik dan cepat, sebab kemampuanmemecahkan masalah juga dipengaruhi olehimaginasi, kreativitas, pemikiran logik sertakesungguhan mahasiswa. Pemecahanmasalah merupakan tipe paling tinggi daridelapan tipe belajar yang dikemukakan olehGagne, yaitu signal learning, stimulus-response learning, chaining, verbalassociation, discrimination learning, conceptlearning, dan problem solving (Tim MKPBM,2001). Pemecahan masalah merupakanbagian dari kurikulum matematika yangsangat penting karena dalam prosespembelajarannya maupun penyelesaiannya,dimungkinkan memperoleh pengalamanmenggunakan pengetahuan sertaketerampilan yang sudah dimiliki untukditerapkan pada pemecahan masalah yangtidak rutin.

Agar kemampuan berfikir matematistingkat tinggi berkembang, makapembelajaran harus menjadi lingkungan dimana siswa dapat terlibat secara aktif dalambanyak kegiatan matematis yang bermanfaat(dalam Fikriyyah, 2007).

Belajar dalam kelompok kecil digunakanuntuk mengajarkan pemecahan masalah.Kelompok kecil yang dimaksud adalahkelompok yang masing-masing terdiri dari3-4 orang didasarkan pada hasil tes yangdilakukan sebelumnya dan ditentukanberdasarkan jenis kelamin mahasiswa. Jadidalam satu kelompok terdiri dari mahasiswayang heterogen dari kemampuan dan variasijenis kelamin. Proses pemecahan masalahakan efektif bila dilakukan melalui kelompokkecil. Dengan mengelompokkan mahasiswake dalam kelompok-kelompok kecil memberipeluang mereka untuk mendiskusikanmasalah yang dihadapi, saling tukar ide antarmahasiswa, dan memperdebatkan alternatifpemecahan masalah yang bisa digunakan.

Berdasarkan uraian di atas, rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah: Apakahpenerapan pendekatan pemecahan masalahmelalui belajar dalam kelompok kecil dapatmeningkatkan prestasi belajar mahasiswapada mata kuliah Teori Peluang di programstudi pendidikan matematika FKIPUniversitas Mataram tahun ajaran 2011/2012? Penelitian ini bertujuan untukmeningkatkan prestasi belajar mahasiswayang mengikuti mata kuliah Teori Peluangprogram studi pendidikan matematika FKIPUniversitas Mataram tahun ajaran 2011/2012.

B. KAJIAN LITERATUR1. Pendekatan Pemecahan Masalah

MatematikaPemecahan masalah merupakan

bagian dari kurikulum matematika yangsangat penting dalam prosespembelajaran maupun penyelesaiannya.Secara sederhana masalah adalahkesenjangan antara kenyataan dengantujuan yang akan dicapai. MenurutLenchner (1983), memecahkan masalahmatematika adalah proses menerapkanpengetahuan matematika yang telah

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

16112341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

diperoleh sebelumnya ke dalam situasibaru yang belum dikenal (Wardhani,2010). Lenchner juga menyatakan bahwasetiap penugasan kepada siswa dalambelajar matematika dapat dikelompokkanke dalam dua hal, yaitu sebagai: (1) soalbiasa/ latihan (driil exercise), dan (2)masalah (problem) untuk dipecahkan.

Masalah matematika dapat dibedakandalam dua jenis, yaitu masalah rutin danmasalah nonrutin. Masalah rutin dapatdipecahkan dengan mengikuti proseduryang mungkin sudah pernah dipelajari.Masalah rutin sering disebut sebagaimasalah penerjemahan karena deskripsisituasi dapat diterjemahkan dari kata-kata menjadi simbol-simbol. Sedangkanmasalah nonrutin mengarah kepadamasalah proses, membutuhkan lebih darisekedar menerjemahkan masalahmenjadi kalimat matematika danpenggunaan prosedur yang sudahdiketahui. Masalah nonrutinmengharuskan pemecah masalah untukmembuat metode pemecahan sendiri.

Faktor-faktor Penyebab TimbulnyaKesulitan Menyelesaikan Masalah

Terkait dengan pemecahan masalah,minimal ada lima faktor yang seringmenjadi penyebab timbulnya kesulitanmenyelesaikan masalah:a. Kompleksnya pernyataan pada suatu

masalah.b. Metode penyajian masalah.c. Kebiasaan atau pengalaman belajar

yang telah diperoleh sebelumnya.d. Salah pengertian dalam penyelesaian.e. Sulitnya memulai hal yang harus

dikerjakan.

Dengan memahami faktor-faktoryang menyebabkan sulitnya masalahuntuk dipecahkan maka guru diharapkandapat membantu dan membimbing siswasesuai dengan kesulitan yang merekahadapi.

Menurut Polya (Tim MKPBM), dalampemecahan suatu masalah terdapatempat langkah yang harus dilakukanyaitu: (1) memahami masalah, (2)merencanakan pemecahannya, (3)

menyelesaikan masalah sesuai rencanalangkah kedua, dan (4) memeriksakembali hasil yang diperoleh.

2. Prestasi belajarDjamarah (1994: 19) menyatakan

bahwa: “Prestasi belajar adalah sebuahkalimat yang terdiri dari dua kata, yakni“prestasi” dan “belajar”. ‘’Prestasi’’ adalahhasil dari suatu kegiatan yang telahdikerjakan, diciptakan, baik secaraindividual maupun kelompok. Prestasitidak akan pernah dihasilkan selamaseseorang tidak melakukan suatukegiatan. Belajar adalah suatu aktivitasatau interaksi individu dengan lingkunganyang dilakukan secara sadar dan denganusaha sendiri. Aktivitas ini dapatmengakibatkan terjadinya perubahanperilaku pada diri seseorang. Dengandemikian, belajar dikatakan berhasil bilatelah terjadi perubahan dalam diriindividu. Sebaliknya, jika tidak terjadiperubahan dalam diri individu, makabelajar dikatakan tidak berhasil.

Arikunto (1994: 4) menyatakanbahwa: “Prestasi merupakan hasil yangdiperoleh setelah melalui kegiatan belajar.Prestasi dapat digambarkan dengansuatu simbol yang menyatakan nilai, baikdalam bentuk huruf maupun angka,dimana unsur pertimbangan ataukebijaksanaan seorang pendidik tentangusaha dan tingkah laku peserta didik tidakboleh diikutkan dalam penilaian tersebut”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwaprestasi belajar adalah hasil yangdiperoleh seseorang setelah melaluikegiatan belajar yang dapat digambarkandengan suatu simbol yang menyatakannilai, baik dalam bentuk huruf maupunangka, dengan tidak memasukkan unsurusaha dan tingkah laku peserta didikdalam penilaiannya.

Bahri (2005) mengungkapkan bahwaprestasi belajar dan aktivitas mahasiswapada mata kuliah geometri program studiPendidikan Matematika meningkatmelalui pembelajaran konstruktivismedengan pendekatan pemecahanmasalah. Hasil yang sama diperoleh Bahri

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

162

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

(2005), pada mata kuliah matematikadasar program studi Pendidikan Biologi.Pendekatan pemecahan masalah jugadapat meningkatkan prestasi belajarmahasiswa pada mata kuliah AnalisaKompleks Program Studi PendidikanMatematika (Bahri, 2007).

C. METODE PENELITIAN1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas (classroom actionreseach).Penelitian tindakan kelasmerupakan suatu pencermatan terhadapkegiatan belajar berupa sebuah tindakan,yang sengaja dimunculkan dan terjadidalam sebuah kelas secara bersama(Aqib, 2007).

2. Setting PenelitianPenelitian ini dilakukan di program

studi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Mataram dengan subyekpenelitian mahasiswa program studiPendidikan Matematika yangmemprogramkan mata kuliah TeoriPeluang pada semester ganjil tahunakademik 2011/2012.

3. Faktor Yang diselidikia. Faktor Mahasiswa: melihat prestasi

belajar mahasiswa setelahmenempuh mata kuliah Teori Peluangselama satu semester yangmenggunakan pendekatanpemecahan masalah.

b. Faktor dosen: melihat cara dosendalam merencanakan pembelajarandan melaksanakannya denganmenggunakan pendekatanpemecahan masalah.

4. Prosedur PenelitianSetiap siklus dilaksanakan sesuai

dengan skenario yang telah dibuat danmemuat lima tahap kegiatan yaitu tahapperencanaan tindakan, tahappelaksanaan tindakan, tahap observasi,dan tahap evaluasi, serta tahap refleksi.

a. Perencanaan TindakanKegiatan yang dilakukan pada tahapperencanaan antara lain:1) Menyiapkan skenario

pembelajaran2) Menyiapkan Lembar Kerja

Mahasiswa (LKM) dan latihan soal3) Menyiapkan tes hasil belajar

dalam bentuk uraian untukmengetahui prestasi belajarmahasiswa

4) Menyiapkan lembar observasiaktivitas belajar mahasiswa

5) Menyiapkan lembar obsevasiaktivitas dosen.

b. Pelaksanaan TindakanKegiatan yang dilakukan pada tahappelaksanaan tindakan ini adalahmelaksanakan kegiatan belajarmengajar di kelas sesuai denganrencana yang telah dituangkan padaskenario pembelajaran. Adapunlangkah-langkah pembelajaran padatindakan ini adalah sebagai berikut:1) Kegiatan Awal: Pada tahap ini,

dosen mengemukakan tujuanpembe la ja ran,member ikanmotivasi dan apersepsi dengantanya jawab untuk menanyakankonsep-konsep padapembelajaran sebelumnya.

2) Kegiatan Inti:• Dosen menerangkan materi

secara garis besar kepadamahasiswa.

• Dosen membagikan LKMberkaitan dengan materi yangdibahas

• LKM yang disusun mengacupada langkah-langkahpenyelesaian yang terdiri daridikeyahui, ditanyakan danjawab, dalam jawab sendiriterdapat langkah-langkahpengerjaan, dan menuliskankemungkinan cara lain (jikaada).

• LKM dikerjakan dalamkelompok kecil (masing-masing kelompok terdiri dari3-4 orang)

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

16312341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

• Kemudian mahasiswa terlibatsecara aktif dalam diskusikelompok

• Hasil diskusi kelompok akandipresentasikan di depan kelasdan kelompok yang lainmenanggapi atau bertanyahal-hal yang kurang jelas.

3) Kegiatan Akhir:• Dosen memberikan

penguatan konsep danmembuat kesimpulanbersama mahasiswa.

• Dosen memberikan tugas atauPR

c. ObservasiPada tahap observasi dilakukanpengamatan secara langsung olehobserver terhadap kesesuaian antaraperencanaan dan pelaksanantindakan dengan menggunakanlembar observasi yang telah dibuatoleh peneliti. Pada tahap ini dosendan mahasiswa diobservasi olehobserver mengenai pelaksanaankegiatan belajar, apakahpembelajaran dengan pendekatanpemecahan masalah melalui belajardalam kelompok kecil sudahdilakukan secara optimal.

d. EvaluasiEvaluasi belajar dilakukan setiap akhirsiklus dengan memberikan tes dalambentuk essay.

e. RefleksiPada tahap ini kegiatan yang

dilakukan adalah menganalisis hasiltes dan observasi oleh seluruhanggota tim peneliti. Kemudianhasilnya akan dijadikan acuan untukmemperbaiki dan merencanakansiklus selanjutnya.

Sedangkan pada siklus II dan IIItahapan-tahapannya sama, hanyasaja tindakannya diambil berdasarkanhasil refleksi siklus sebelumnya.

5. Data Dan Sumber DataData yang diperlukan dalam

penelitian ini meliputi:a. Data prestasi belajar mahasiswa

diambil dengan memberikan teskepada mahasiswa pada akhir tiap-tiap siklus.

b. Hasil pengamatan kegiatan belajarsiswa. Sumber data pada penelitianini adalah para siswa kelas III SDN45 Mataram tahun akademik

6. Teknik Analisa DataData hasil observasi kegiatan belajar

mahasiswa dianalisis secara kualitatif,Sedangkan analisis untuk ketuntasanbelajar siswa secara klasikal adalah rumussebagai berikut:

Dengan:KB = ketuntasan belajar siswa secara

klasikal= banyaknya siswa yang memperoleh

nilai 56= banyaknya siswa.

Rumus persentase nilai rata-rata aspek yangdiamati: (dalam Azmi, 2010)

Dengan:PNR= persentase nilai rata-rataS = jumlah skor hasil pengamatanM = skor maksimal.Kriteria:- baiksangat%100%80 =≤≤ PNR- baik%80%60 =<≤ PNR- baikcukup%60%40 =<≤ PNR- baikkurang%40%0 =<≤ PNR

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

164

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

7. Indikator KinerjaIndikator keberhasilan penelitian iniadalah:1. Kegiatan belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran dikatakanefektif bila persentase nilai rata-rataaspek yang diamati termasuk kriteriabaik atau sangat baik.

2. Tercapainya ketuntasan belajar secaraklasikal minimal sebesar 80%mahasiswa memperoleh nilai minimal56 (pada skala 100) atau mendapatnilai C.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN1. HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas inidilaksanakan sebanyak 3 siklus denganmateri pokok Peluang, Peluang Bersyaratdan Peubah Acak. Penelitian inimenerapkan pendekatan pemecahanmasalah.

Proses belajar mengajar siklus 1dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan,yaitu pada tanggal 8 dan 20 Oktober2011. Setiap pertemuan berlangsungselama 2x50 menit. Materi yang dibahaspada siklus 1 adalah Peluang dengan subRuang Sampel, Kejadian/Peristiwa,

Peluang Suatu Kejadian, KejadianMajemuk, dan Ruang ProbabilitasHingga. Evaluasi siklus 1 dilaksanakanpada tanggal 26 Oktober 2011 selama2x50 menit. Proses belajar mengajarsiklus 2 dilaksanakan sebanyak 3 kalipertemuan, yaitu pada tanggal 17, 24November dan 1 Desember 2011. Setiappertemuan berlangsung selama 2x50menit. Materi yang dibahas pada siklus2 adalah Peluang Bersyarat dengan subPeluang Bersyarat, Teorema PerkalianPeluang Bersyarat, Proses StokastikHingga dan Diagram Pohon danKebebasan. Evaluasi siklus 2 dilaksanakanpada tanggal 8 Desember 2011selama2x50 menit. Sedangkan siklus 3dilaksanakan pada tanggal 16, 24 dan31 Desember 2011 dengan materiPeubah Acak. Adapun sub materi yangdibahas adalah Percobaan berulang ataubebas, percobaan berulang dengan duapemunculan, Distribusi Binomial, PeubahAcak, Distribusi Peubah Acak dan NilaiHarapan. Evaluasi siklus 3 dilaksanakanpada tanggal 4 Januari 2012 selama 2x50menit.

Statistik prestasi belajar siklus 1,2, 3secara berturut-turut dapat diringkasseperti pada tabel 1 berikut:

Tabel 1Ringkasan Hasil Evaluasi Siklus 1,2, dan 3

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

16512341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

Dari tabel 1 dan 2 terlihat bahwa padasiklus 1 indikator keberhasilan sudahtercapai yaitu rata-rata nilai 78,37dengan persentase mahasiswa yangtuntas 85,19% dan kategori aktivitasmahasiswa baik dan sangat baik sehinggadapat dikatakan bahwa kegiatan berjalansiswa berjalan efektif (rata-ratapersentase 80,5%). Walaupun sudahberhasil pada siklus I namun diputuskansampai siklus III sesuai dengan rencanapelaksanaan. Pada siklus 2 diperoleh rata-rata nilai 59,35 dengan ketuntasanbelajar sebesar 59,26%. Hasil inimenurun dibandingkan dengan siklus 1dan sangat jauh dari indikatorkeberhasilan yang ditetapkan. Walaupundemikian aktivitas belajar mahasiswapada siklus 2 berjalan sangat baiksehingga dapat dikatakan efektif, denganrata-rata persentase 92,6%.

Untuk siklus 3, rata-rata nilaimahasiswa meningkat menjadi 79,81dengan ketuntasan belajar sebesar81,48%. Aktivitas belajar mahasiswa jugaberjalan efektif dengan rata-ratapersentase 94,4%. Dari hasil yangdiperoleh pada siklus 3 disimpulkanbahwa pembelajaran siklus 3 sudahmencapai indikator keberhasilan yangditetapkan. Dengan demikian penelitiandihentikan hingga siklus 3.

2. PEMBAHASANPenelitian tindakan kelas ini

menerapkan pendekatan pemecahanmasalah pada mata kuliah Teori Peluangdi program studi Pendidikan MatematikaFKIP Universitas Mataram tahun ajaran2011/2012 dengan tujuan untukmeningkatkan prestasi belajar mahasiswayang mengikuti mata kuliah TeoriPeluang. Penelitian ini dilaksanakansebanyak 3 siklus sesuai dengan materipokok pada Teori Peluang (kecuali materiPermutasi dan Kombinasi). Dalamkegiatan pembelajaran, mahasiswadibantu dengan LKM yang dikerjakanmelalui diskusi dalam kelompok kecil.Jumlah mahasiswa yang mengikuti matakuliah Teori Peluang adalah 27 orangsehingga diputuskan masing-masingkelompok terdiri dari 3 orang. Penentuananggota kelompok didasarkan pada hasiltes yang dilakukan sebelumnya denganmateri permutasi dan kombinasi. Selainitu ditentukan berdasarkan jenis kelaminmahasiswa. Jadi dalam satu kelompokterdiri dari mahasiswa yang heterogendari kemampuan yang berbeda-beda danvariasi jenis kelamin.

Pemecahan masalah merupakanbagian dari kurikulum matematika yangsangat penting karena dalam prosespembelajaran maupun penyelesaiannya,siswa dimungkinkan memperoleh

Sedangkan data aktivitas belajar siswa siklus 1, 2 dan 3 yang diperoleh dari hasil observasidapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

166

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

pengalaman menggunakan pengetahuanserta keterampilan yang sudah dimilikiuntuk diterapkan pada pemecahanmasalah yang bersifat tidak rutin. Agarkemampuan berfikir matematis tingkattinggi berkembang, maka pembelajaranharus menjadi lingkungan dimana siswadapat terlibat secara aktif dalam banyakkegiatan matematis yang bermanfaat(dalam Fikriyyah, 2007). Hal ini sesuaidengan yang dikemukakan oleh Ausubel(Dahar, 1988), yaitu suatu prosesmengkaitkan informasi baru padakonsep-konsep relevan yang terdapatdalam kognitif seseorang (dalam Azmi,2010).

Proses pemecahan masalah akanefektif bisa dilakukan melalui kelompokkecil. Dengan mengelompokkanmahasiswa ke dalam kelompok-kelompokkecil memberi peluang mereka untukmendiskusikan masalah yang dihadapi,saling tukar ide antar mahasiswa, danmemperdebatkan alternatif pemecahanmasalah yang bisa digunakan.

Pada siklus 1, rata-rata nilai 78,37dengan persentase mahasiswa yangtuntas 85,19% dan kategori aktivitasmahasiswa baik dan sangat baik sehinggadapat dikatakan bahwa kegiatan berjalansiswa berjalan efektif (rata-ratapersentase 80,5%). Walaupun sudahberhasil pada siklus I namun diputuskansampai siklus III sesuai dengan rencanapelaksanaan. Adapun hal-hal yangmenjadi perhatian pada siklus I adalahmasalah waktu, baik untuk dosen danmahasiswa supaya datang tepat waktusehingga pada saat proses diskusi dapatselesai sesuai waktu yang sudahdirencanakan, Namun karena perkuliahanterlambat dimulai sehinggamempengaruhi proses selanjutnya. Halini berakibat tidak semua kelompok dapatmempresentasikan hasil diskusinya, danmahasiswa masih enggan atau malubertanya baik kepada dosen atau kepadateman yang mempresentasikan hasildiskusinya. Pada siklus 2 diperoleh rata-rata nilai 59,35 dengan ketuntasanbelajar sebesar 59,26%. Hasil inimenurun dibandingkan dengan siklus 1

dan sangat jauh dari indikatorkeberhasilan yang ditetapkan. Walaupundemikian aktivitas belajar mahasiswapada siklus 2 berjalan sangat baiksehingga dapat dikatakan efektif, denganrata-rata persentase 92,6%. Penurunanrata-rata nilai yang diperoleh mahasiswadisebabkan oleh (berdasarkanpengamatan pada jawaban tiap item soalevaluasi secara umum):a. Pemahaman dalam menentukan yang

ditanyakan dalam peluang bersyaratmasih kurang, sehingga berakibatpada jawaban yang diberikanmahasiswa kurang tepat;

b. Penerapan kejadian saling asing dansaling bebas dalam menentukanpeluang suatu kejadian masih kurang;

c. Mahasiswa masih kurang telitisehingga masih ada yang masih salahdalam menentukan ruang sampel;

Adapun hal-hal yang menjadiperhatian dalam aktivitas belajarnyaadalah masalah waktu karena dalamdiskusi mahasiswa masih kurangmemahami dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan peluangbersyarat sehingga memerlukan waktuyang lebih lama.

Untuk siklus 3, rata-rata nilaimahasiswa meningkat menjadi 79,81dengan ketuntasan belajar sebesar81,48%. Aktivitas belajar mahasiswa jugaberjalan efektif dengan rata-ratapersentase 94,4%. Dari hasil yangdiperoleh pada siklus 3 disimpulkanbahwa pembelajaran siklus 3 sudahmencapai indikator keberhasilan yangditetapkan. Meningkatnya nilai rata-ratahasil tes dan ketuntasan belajar denganpendekatan pemecahan masalahmenggambarkan suatu perkembanganpeningkatan pemahaman matematikamahasiswa, khususnya pada mata kuliahteori peluang. Memperhatikan rata-ratanilai dan ketuntasan belajar secaraklasikal memberikan indikasi bahwapenerapan pendekatan pemecahanmasalah melalui belajar dalam kelompokkecil dapat meningkatkan prestasi belajarmahasiswa pada mata kuliah teori

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

16712341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

peluang di program studi pendidikanmatematika FKIP Universitas Mataramtahun ajaran 2011/2012. Melihatpenurunan rata-rata nilai dan ketuntasanbelajar pada siklus 2, dalam Wardhani(2010), faktor yang mempengaruhisulitnya memecahkan masalahdiantaranya kompleknya pernyataan,penyajian masalah, kebiasaansebelumnya, salah pengertian dalampenyelesaian dan sulitnya memulai halyang harus dikerjakan. Hal ini jugadialami oleh sebagian besar mahasiswaketika membahas materi peluangbersyarat. Mahasiswa sebagian besarmerasa kesulitan dalam menjawab soal-soal peluang bersyarat. Untuk mengatasihal ini, dosen sebaiknya memberikanbimbingan yang optimal ketikamahasiswa berdiskusi, berkeliling kelaske semua kelompok dan memberikanbimbingan ketika ada mahasiswa/kelompok yang mengalami kesulitan.

Langkah-langkah penerapanpendekatan pemecahan masalah yangdapat meningkatkan prestasi belajarmahasiswa pada mata kuliah teoripeluang adalah:1) Kegiatan Awal: Pada tahap ini,

dosen mengemukakan tujuanpembelajaran, memberikan motivasidan apersepsi dengan tanya jawabuntuk menanyakan konsep-konseppada pembelajaran sebelumnya.

2) Kegiatan Inti:a) Dosen menerangkan materi

secara garis besar kepadamahasiswa.

b) Dosen membagikan LKMberkaitan dengan materi yangdibahas

c) LKM yang disusun mengacu padalangkah-langkah penyelesaianyang terdiri dari diketahui,ditanyakan dan jawab, dalamjawab sendiri terdapat langkah-langkah pengerjaan, danmenuliskan kemungkinan cara lain(jika ada).

Langkah-langkah ini sesuai denganstrategi umum pemecahan masalah yangdikemukakan oleh Polya yaitu memahami

masalah, membuat rencana pemecahanmasalah, melaksanakan rencanapemecahan masalah, dan membuatreview atas pelaksanaan rencanapemecahan masalah (Tim MKPBM).• LKM dikerjakan dalam kelompok kecil

(masing-masing kelompok terdiri dari3-4 orang). Penentuan anggotakelompok didasarkan pada hasil tesyang dilakukan sebelumnya denganmateri permutasi dan kombinasi.Selain itu ditentukan berdasarkanjenis kelamin mahasiswa. Jadi dalamsatu kelompok terdiri dari mahasiswayang heterogen dari kemampuanyang berbeda-beda dan variasi jeniskelamin. Dengan variasi tersebut,siswa yang kemampuannya lebihdapat menjelaskan kepada temannyayang lain, dan yang kemampuannyakurang tidak malu atau engganbertanya sehingga terjadi prosesdiskusi dan komunikasi yangdiharapkan dapat meningkatkanmotivasi dan kreativitas mahasiswa.

• Kemudian mahasiswa terlibat secaraaktif dalam diskusi kelompok.

• Setelah siswa mengerjakan masalahyang terdapat dalam LKM, dosenmeminta hasil diskusi kelompokdipresentasikan di depan kelas dankelompok yang lain menanggapi ataubertanya hal-hal yang kurang jelas.Langkah ini bertujuan untuk melatihmahasiswa mengemukakan ide ataugagasan dan mengajukan pendapat,terjadinya interaksi antar mahasiswadan antar dosen dengan mahasiswa.Pengaturan waktu antara diskusimenyelesaikan soal dan presentasihasil harus jelas dan terencana. Halini diperlukan agar ketika kelompokpresentasi, kelompok yang lain betul-betul memperhatikan apa yangdisampaikan oleh penyaji.

3) Kegiatan Akhir:• Dosen memberikan penguatan

konsep dan membuat kesimpulanbersama mahasiswa.

• Dosen memberikan tugas atau PR

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR …

168

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

E. SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diperolehdalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:a. Perkembangan rata-rata ni lai

prestasi belajar dari siklus 1 sampaisiklus 3 secara berturut-turut adalah78,37; 59,35 dan 79,81, sedangkanpersentase ketuntasan belajarsecara klasikal dari siklus 1 sampaisiklus 3 adalah 85,19%; 59,26%dan 81,48%. Aktivitas belajarmahasiswa dari siklus 1 sampaisiklus 3 semuanya berjalan efektif.

b. Penerapan pendekatan pemecahanmasalah melalui belajar dalamkelompok kecil dapat meningkatkanprestasi belajar mahasiswa padamata kul iah teor i peluang diprogram studi pendidikanmatematika tahun ajaran 2011/2012.

2. SaranPenelitian ini merupakan suatu

penelitian awal yang dapat dijasikanrujukan atau bahan perbandinganuntuk penelitian serupa dan ataupenelitian lebih lanjut. Dari hasil yangdiperoleh, supaya dosen dapatmelaksanakan pembelajaran denganmenerapkan pendekatan pemecahanmasalah melalui belajar dalamkelompok kecil dengan memperhatikankekurangan-kekurangan yang dialamipeneliti.

PUSTAKA ACUAN

Aqib, Zainal. (2007). “Penelitian Tindakan Kelas”,Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (1994). “Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: RinekaCipta.

Azmi, Syahrul. (2010). Penerapan PendidikanMatematika Realistik Untuk MembangunPemahaman Siswa Tentang Konsep Pecahan.Jurnal PIJAR MIPA (Pengkajian Ilmu danPengajaran Matematika dan IlmuPengetahuan Alam), V(1)

Bahri, Samsul dan Mamika Ujianita Romdhini.(2007). Upaya Meningkatkan Prestasi BelajarMahasiswa Pada Mata Kuliah AnalisaKompleks Melalui Pembelajaran AnalisaKompleks Melalui PembelajaranKonstruktivisme Dengan PendekatanProblem Solving Pada Program StudiPendidikan Matematika FKIP UniversitasMataram. (Laporan Penelitian). UniversitasMataram.

Djamarah, Saiful Bahri. (1994). “Prestasi Belajardan Kompetensi Guru”. Suarabaya: UsahaNasional.

Fikriyyah, Zakiyatul. (2007). MeningkatkanKemampuan Komunikasi dan PemecahanMasalah Matematis Siswa Terhadap PelajaranMatematika Pokok Bahasan LogikaMatematika Melalui Belajar Dalam KelompokKecil Dengan Strategi Dalam Kelompok KecilDengan Strategi Think Talk Write Pada SiswaKelas X SMA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran2006/2007. Skripsi.http:www.google.com [4september 2010].

Tim MKPBM. (2001). “Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer”. Jakarta:Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardhani, Sri,dkk. (2010). “PembelajaranKemampuan Pemecahan MasalahMatematika di SMP”. Jakarta, KemdiknasPPPPTK Matematika. http:www.google.com[4 september 2010].

*******