penerapan sistem manajemen pt pelindo iii (unibraw)

Upload: march-danny

Post on 22-Jul-2015

553 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN DI PT PELINDO IIIDisampaikan dalam Kunjungan Mahasiswa UNIBRAW Di Kantor Pusat PT Pelindo III (Persero)

Juli 2010To Drive Your Business

DEFINISI TQM Total Quality Management (TQM) suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. TQM pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. TQM dapat direpresentasikan di dalam kriteria kriteria yang terdapat pada ISO 9001:2008.

PT PELINDO III (PERSERO)

2

Lanjutan....

PT PELINDO III (PERSERO)

3

TQM vs ISO 9001

PT PELINDO III (PERSERO)

4

ISO 9000 Quality Mgt. System

Manufacturers Standards

Material Standards

Profesional Competency Standards

Method

Material

Man

Security standard

SMP (ISPS Code)

Manufacturing Certification

Material Certification

Competency Based Certification

Management

ISO 9001 Certification

ISO 14000 Certification

SMK3 Certification

Tested Certification

Design Certification

Environment

Safety

Machine

Design

ISO 14000 Quality Mgt. System

SMK3 (OHSAS) Standards

Machine Performance Accuracy Standards

National Design Standards Practice

5

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

6

Mengapa Perlu Mutu?Tuntutan Pasar Semakin Meningkat Tingkat Persaingan Semakin Ketat Efektifitas dan Efisiensi Perusahaan

Kepuasan Pelanggan

Survive

GROWTH

.

Hanya Perusahaan Yang Memperhatikan Mutu dan Memberikan Kepuasan Pelanggan Yang Dapat Bertahan Hidup dan Memenangkan Persaingan 7

.

Siapa Pelanggan Kita ? Eksternal ? o Pengguna o Pengecer o Nasabah o Pembeli, dll Internal ? o Teman sekerja o Penerima pekerjaan kita, dll

Proses selanjutnya adalah pelanggan kita.

8

DEFINISI ISO 9001 ISO 9001 standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas yang memberikan panduan untuk pemilihan atas manajemen kualitas dan penjaminan kualitas. ISO 9001 Model sistem kualitas Model untuk penjaminan kualitas dalam organisasi menyangkut proses perancangan (desain), pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 sistem yang menjadi bagian dari Manajemen Mutu Terpadu (total quality management).

PT PELINDO III (PERSERO)

9

Prinsip ISO Seri 9000:2008 Seri Standar ini, mengacu pada 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU 1. Fokus kepada pelanggan 2. Kepemimpinan 3. Keterlibatan karyawan 4. Pendekatan proses 5. Pendekatan sistem dalam manajemen 6. penyempurnaan yang berkesinambungan 7. Pendekatan yang faktual dalam pengambilan keputusan 8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok.10

.

.

Model Proses SMM ISO 9001 : 2008penyempurnaan yang Berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu

Pelanggan

Tanggung jawab Manajemen

Pelanggan

ManajemenSumber Daya

Pengukuran, analisis &penyempurnaan

Kepuasan

Persyaratan

Input

Realisasi Produk

Produk

Output

11

FILOSOFI ISO 14001 FILOSOFI ISO 9001 : 2008Quality ManualQuality PolicyRequirements conformance

Objectives & Targets

Review

Quality Plan

System Procedures

Oprl Procedures

Resources

Work Instructions & Forms

Implementation

Monitoring & measurement Records

.

Measurement & Checking

Records 12

PENGERTIAN MUTUMUTU berarti kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan produk yg dihasilkan

Memenuhi ketentuan/ spesifikasi yg diminta Memenuhi kepuasan pelanggan Tidak ada cacat (kerusakan nol/ kesalahan nol) Kepercayaan pelanggan Efisien dalam mengerjakannya.

PT PELINDO III (PERSERO)

13

PARAMETER MUTUQuality (produk berupa jasa yang harus terukur kemampuan B/M petikemas 25 boxes/crane/jam)

QMorality (keramahan dan ketertiban yang disertai dengan tanggung jawab)

M Parameter Mutu

C

Cost (harga yang wajar biaya O & M)

Safety (keamanan dan keselamatan terhadap kapal, barang, orang, harta benda dan fasilitas serta peralatan pelabuhan)

S

D

Delivery (ketepatan waktu dan tempat serta jumlah yang sesuai sesuai dgn jadwal maintenance)

PT PELINDO III (PERSERO)

14

KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAANDalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan pemakai jasa pelabuhan, Manajemen PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menetapkan Kebijakan Mutu: Penyediaan fasilitas berkualitas; Pelayanan produktif; Pelayanan tepat waktu; Terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja dlm pelaksanaan pelayanan jasa pelabuhan; Terwujudnya hubungan kerja yg harmonis dgn mitra usaha dan mitra kerja. Kebijakan mutu tersebut mencerminkan unsur-unsur QCDSM, dengan sasaran mutu yg ditetapkan oleh Top Management

PT PELINDO III (PERSERO)

15

MANFAAT ISO 9001 Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Jaminan Kualitas Produk dan Proses Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok Meningkatkan cost efficiency & keamanan jasa Meningkatkan komunikasi internal Meningkatkan image positif perusahaan Sistem terdokumentasi Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

PT PELINDO III (PERSERO)

16

SKEMA ISO 9001:2008

PT PELINDO III (PERSERO)

17

HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGANHasil Survey Kepuasan Pelanggan Tahun 2011 (11 Cabang ISO/KPI)No Jenis Pelayanan 1 Jasa Kapal 2 Barang 3 Bongkar Muat 4 Penumpang Rata-rata Harapan 4,10 3,90 3,85 4,18 4,01 Realita 3,48 3,29 3,34 3,51 3,41 GAP -0,62 -0,61 -0,51 -0,67 -0,60 CSIndex 84,88% 84,36% 86,75% 83,97% 84,97% Keterangan Cukup Puas Cukup Puas Puas Skala Likert Cukup Puas Cukup Puas 4.00 3.34 3.00 2.00 1.00 0.00 2008 2009 2010 TAHUN 2011 2012 3.14 3.13 3.37 3.60 5.00

Kepuasan Pelanggan

Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Tahun 2011 (18 Cabang) No Jenis Pelayanan 1 Jasa Kapal 2 Barang 3 Bongkar Muat 4 Penumpang Rata-rata Harapan 4,20 4,03 3,93 4,27 4,11 Realita 3,42 3,28 3,37 3,41 3,37 GAP -0,78 -0,75 -0,57 -0,98 -0,74 CSIndex 81,46% 81,39% 85,55% 79,88% 82,01% Keterangan Cukup Puas Cukup Puas Puas Cukup Puas Cukup Puas

Hasil Survey Kepuasan Pelanggan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 4 tahun terakhir Target 2012 No Jenis Pelayanan Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

1 2 3 4

Jasa Kapal Barang Bongkar Muat Penumpang Rata-rata

3,39 3,31 3,313,34

3,27 3,07 3,09 3,13 3,14

3,23 3,07 3,14 3,09 3,13

3,42 3,28 3,37 3,41 3,37

3,50 3,50 3,50 3,90 3,60

Keterangan : 55 % < : Tidak Puas 55.01 % -70 % : Kurang Puas 70.01 %-85 % : Cukup Puas 85.01 %-100 % : Puas 100.01 % > : Sangat Puas

PT PELINDO III (PERSERO)

18

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

19

Polusi Sampah Padat Sampah rumah tangga Sampah lingkungan Sampah industri Sampah pertanian & perkebunan Sampah khusus

Polusi Air Polusi Organik Polusi dari bahan-bahan non organik Sedimentasi Bahan radioaktif

20

UKURAN DAMPAK LINGKUNGAN1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jumlah manusia yang akan terkena dampak Luas wilayah yang akan terkena dampak Lamanya dampak berlangsung Intensitas dampak Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak Sifat kumulatif dampak Sifat pemulihan dampakUkuran Dampak Lingkungan

21

Latar Belakang Sistem Manajemen Lingkungan

Masalah Lingkungan Global Keprihatinan Masyarakat mengenai Lingkungan Tekanan pada Bisnis Kesadaran di Manajemen Lingkungan Perkembangan Standar Internasional

Bersih dari sampah

22

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Memenuhi persyaratan pelanggan Memberikan kepuasan pelanggan Memenuhi persyaratan dan perundangan lingkungan Berperan aktif menjaga lingkungan Dapat meningkatkan efisiensi organisasi Meningkatkan citra organisasi pada masyarakat Meningkatkan peran sosial organisasi

23

Peningkatan Terus Menerus Kebijakan Lingkungan Tinjauan Manajemen

Perencanaan Aspek Lingkungan Persyaratan Perundangundangan & Persyaratan lain Tujuan, sasaran & Program

Pemeriksaan Pemantauan & pengukuran Evaluasi kesesuaian

Penerapan dan Operasi Kompetensi, Pelatihan & Kesadaran Komunikasi Dokumentasi SML Pengendalian Dokumen Pengendalian Operasional Kesiagaan & Tanggap darurat 24 Sumber Daya, Peran, Tanggungjawab & Wewenang

Ketidaksesuaian , Tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian Rekaman Audit Internal

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

25

ISPS - CODESUATU KODA INTERNATIONAL YANG MENGATUR TENTANG : KEAMANAN KAPAL DAN FASILITAS PELABUHAN ( AMANDEMEN SOLAS Chapter XI-2 )

26

Sidang Majelis (IMO) ke-22 November 2001IMO

KONFERENSI 108 NEGARA ANGGOTA IMOTgl. 9 s/d 13 Desember 2002 di London

Fokus :Menentukan langkah-langkah Yang Serius untuk Pengamanan Maritim , Pencegahan dan Pengaturan yang tegas tentang Terorisme terhadap Kapal dan Fasilitas PELABUHAN27

Amendments to SOLAS

Chapter V Chapter XI

Chapter XI-1 Special measures to enhance maritime SAFETY

Chapter XI-2 Special measures to enhance maritime SECURITY28

TUJUAN ISPS -CODE1. Menetapkan suatu kerangka kerja internasional yang meliputi kerjasama antara negara peserta ,Badan-badan Pemerintah, administrasi lokal, dan industri pelayaran dan pelabuhan untuk mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil tindakan pencegahan terhadap insiden keamanan yang mempengaruhi kapal atau fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk perdagangan internasional. 2. Menetapkan tanggung jawab dan peran masing-masing negara negara peserta, Badan-badan pemerintah, administrasi lokal dan industri pelayaran dan pelabuhan , pada tingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan keamanan maritim. 3. Memastikan pengumpulan dan pertukaran informasi yang efektif yang terkait dengan keamanan lebih awal (dini). 4. Menyediakan metodologi untuk penilaian keamanan agar supaya ditempatnya memiliki rancangan dan prosedur untuk mengambil langkah-langkah perubahan tingkatan keamanan. 29

KEBIJAKAN KEAMANAN PEMERINTAHIndonesia meratifikasi amandemen konvensi international tentang keselamatan jiwa dilaut ( SOLAS / Safety of life at sea ) tahun 1974 pada Bab XI - 2Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 33 tahun 2003 tanggal 14 agustus 2003 tentang pemberlakuan amandemen solas 1974 tentang pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan di wilayah Indonesia Keputusan Menteri Perhubungan nomor : 3 tahun 2004 tanggal 23 Januari 2004 tentang tentang penunjukan Dirjen Perhubungan Laut sebagai designet autority dalam pelaksanaan ISPS Code diwilayah Indonesia30

ISPS CODE NEW CHAPTER XI -2

PORT

SHIPPort Fasility Security Officer ( PFSO )

SHIPPING COMPANY

Ship Security Officer ( SSO )

Company Security Officer ( CSO )31

PFSOPORT FASILITY SECURITY OFFICER

adalah petugas yang ditujuk oleh Pimpinan setempat, untuk bertanggung jawab dalam pengembangan implementasi, revisi dan pemeliharaan rancangan keamanan fasilitas` Pelabuhan dan mampu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para petugas keamanan kapal ( SSO / Ship Security Officer ) dan petugas keamanan Perusahaan ( CSO / Company Security Officer )

PORT

32

SSOSHIP SECURITY OFFICERadalah seseorang diatas kapal yang bertanggung jawab kepada Nakhoda , yang ditunjuk oleh Perusahaan sebagai penanggung jawab terhadap keamanan kapal, termasuk implementasi dan pemeliharaan dari rancangan keamanan kapal dan untuk berkoordinasi dengan Petugas Keamanan Perusahaan (CSO) dan Keamanan fasilitas Pelabuhan (PFSO)

SHIP

33

CSOCOMPANY SECURITY OFFICER

Company Security Officer adalah seseorang yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk menjamin bahwa suatu penilaian keamanan kapal telah dilaksanakan, suatu rancangan keamanan kapal dikembangkan, disampaikan untuk persetujuan dan selanjutnya diterapkan dan dipelihara dan untuk berkoordinasi dengan Petugas Keamanan Pelabuhan (PFSO) dan Petugas Keamanan Kapal (SSO).

SHIPPING COMPANY

34

FOKUS TERORISMEPEROMPAKAN / PEMBAJAKAN KAPAL

PENCURIANPENYELUNDUPAN SENJATA

35

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

36

TUJUAN & MANFAAT SAFETYBenefit ? Kebahagiaan Keluarga Gembira Kinerja dan Produktivitas Why ? Kebutuhan Tanggung jawab

Dimulai dari diri sendiri37

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN $1BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan)

$5

HINGGA

$50

BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN)

Kerusakan peralatan Kerusakan produk dan material Hambatan dan ganguan produksi Biaya legal hukum Biaya fasilitas dan perawatan gawat darurat Sewa peralatan Kehilangan Waktu untuk penyelidikan Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik38

$1

HINGGA

$3

BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN

PENYEBAB DASAR KECELAKAAN1. Perbuatan yang tidak aman (Unsafe Action) Kurang Pengetahuan (tidak pakai APD, menggunakan alat rusak) Tidak mematuhi Peraturan K3 Bergurau, Ngebut, Sembrono, ugal-ugalan Mabuk karena minuman alkohol 2. Kondisi berbahaya(Unsafe Condition)

Kecepatan tidak aman

Peralatan rusak Penyalahgunaan wewenang Penerangan/ventilasi/iklim kerja kurang/tidak sesuai39

PENANGANAN B3 & IMDG CODESesuai dengan ketentuan IMO (International Maritim Organitation) & SOLAS 1974 Chapter VII tentang IMDG Code

Penanganan / handling terhadap barang-barang kategori IMDG List dilakukan dengan ekstra safe, dan penumpukan dilakukan pada area khusus dan dipisahkan.Pemasangan label IMDG pada kontainer, sehingga akan dengan dengan mudah diketahui penanganannya apabila terjadi accident (kebakaran, peledakan). Penyediaan sarana & prasarana pemadam kebakaran sesuai dengan kategori / Classnya.

40

SAFETY COMMUNICATION

(UU No. 1 tahun 1970) (PER.05/MEN/1996)

Tanda/Label/Rambu diperlukan dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Tanda Peringatan (Warning, Danger, Caution Sign) Tanda Bahaya (Emergency Exit) Label Bahan Kimia Berbahaya Tanda lokasi tempat penyimpanan obat2an P3K Tanda penempatan Alat Pemadam Nomor / Alamat yang dihubungi apabila terjadi kecelakaan kerja (PMK, Rumah Sakit, Polisi, dll)

41

ALAT PELINDUNG DIRIPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan sifat dan jenis barang yang dikerjakan. Pelindung Mata (Eye Glasses)

Pelindung Pernafasan/paru (Masker) Pelindung Tangan (Hand Gloves) Pelindung Kaki (Safety Shoes /Safety Boots) Pelindung Telinga (Ear Plug/Muf) Pelindung Kepala (Safety Helmet) Pelindung di Laut (Life Jacket) Pelindung bekerja diketinggian ( Safety belt/body harmnes) dll42

TANDA KEADAAN DARURAT1. Adanya Prosedur Keadaan Darurat. 2. Telah dibuat & ditempatkan lay out / denah evakuasi Keadaan Darurat pada Lokasi yang strategis. 3. Terdapat arah / jalur evakuasi & tempat evakuasi pada lokasi yang mencolok & mudah dilihat pada lingkungan kerja. 4. Petugas penanggungjawab / penanganan keadaan darurat telah ditunjuk dan diberikan pelatihan. 5. Alat & Sistem tanda bahaya keadaan darurat telah dilakukan sertifikasi & pengujian secara berkala.

43

SARANA PRASARANA PEMADAM KEBAKARANAlat Pemadam Api Ringan (APAR) Dapat dioperasikan 1 orang Pemadaman awal kebakaran Sebatas volume api kecil Jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen. Praktek penggunaan alat pemadam kebakaran di tempat kerja.

(PER.04/MEN/1980)

Hydrant

Latihan / Drill

Tim Emergency Respon dan Pemadam Kebakaran44

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

45

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007

Pengertian Risiko :Risiko (risk) adalah kemungkinan (ketidakpastian) terjadinya peristiwa (situasi / kejadian atau event) yang membawa akibat /konsekuensi yg tidak dikehendaki thd Tujuan / Sasaran / Target ingin dicapai

Metrik :Risiko diukur dalam terminologi kombinasi antara akibat (consequences) dan kemungkinan (likelihood)46

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007

Risiko adalah :TujuanKejadian PeristiwaYang mungkin terjadi dan yang membawa akibat / dampak yang negatif terhadap

Sasaran

Target

Risiko harus dikelola :Menghindari dampak negatif masa datang

47

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007

Ruang Lingkup Manajemen Risiko (11 Pilar)

48

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007

Peran & Fungsi Unit Kerja dlm Manajemen RisikoA. Korporat : 1. Pembina Sistim Manajemen Risiko; 2. Pembina Risiko / Kegiatan; 3. Pemilik Risiko; 4. Audit berbasis Risiko. B. Cabang / UPP : 1. Pengelola Sistim Manajemen Risiko; 2. Pengelola (Pemilik) Risiko / Kegiatan.49

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007TANGGUNG JAWAB & KEWAJIBAN PENGELOLAAN MANAJEMEN RISIKO KANTOR PUSATPembina & Pengelola Sistem MR Kor por at Pembina, Pengelola, Pemilik Risiko Kor por at (11 pilar ) DIREKT. DIREKT. DIREKT. OPERASI DIREKT. PPU DIREKT. OPERASI DIREKT. + KEUANGAN + PUM + KEUANGAN BIRO BIRO + BIRO HUKUM LOGISTIK SEKPER HUKUM 2,6,8,10 3,5 1,5,6,7,9 4,11 PEMBINAAN KEGIATAN Pelaksana Audit ber basis r isiko1. Risiko Usaha 2. Risiko Operasional 3. Risiko Keuangan 4. Risiko SDM 5. Risiko Asset 6. Risiko Properti 7. Risiko Teknis & Teknologi 8. Risiko Legal 9. Risiko Strategik 10. Risiko Keselamatan, Keamanan & Lingkungan 11. Risiko Reputasi

SUBDIT. MRJM

SPI

CABANG/UPP

PEMBINAAN SISTEM

Pembina & Pengelola Sistem MR Cabang/UPP

Pengelola, Pemilik Risiko Kor por at (11 pilar )GM MANAJER MENAJAR MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER + KASAT MANAJER KOMERSIAL/ PELYN ANEKA PELYN PERSONALIA KEUANGAN TEKNIK DEPUTI PAMPEL TI KAPAL TERMINAL & UMUM USAHA & PPSA GM PROPERTI 1,9,11 10 7 2 2,5,6,10 2,5,6 4,11 3,5 7 1,6,8

UNIT KERJA SISTEM MANAJEMEN

Manajemen Proses (Rutin) Manajemen Proyek (Non Rutin)

Daftar Risiko dan Daftar Rencana Tindak Lanjut

50

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007 Siklus Manajemen Risiko (Framework) yg Dipakai AS/NZS 4360 bukan COSO

51

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007

Proses Inti Manajemen Risiko Membuat hubungan kebijakan, proses dan standart Menentukan penanggung jawab Menetapkan siapa yang mengelola risiko Proses pengambil keputusan Menyeleksi tahapan tindak lanjut Tanggung jawab penugasan Perkiraan biaya tindak lanjut Penilaian kembali secara periodik dan berkala Pengurangan/penutupan risiko Pembaharuan dengan benar

Perencanaan

Identifikasi

Analisa dan Penilaian

Tanggapan

Pengawasan

Laporan

Membuat daftar risiko Menetapkan atribut Menetapkan pemilik

Evaluasi dan mengukur dampak Menyiapkan paket keputusan

Menjaga setiap orang peduli terhadap keputusan yang dibuat. Tahapan perkembangan Evaluasi efektifitas 52

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007A. PENETAPAN KONTEKS SASARAN / TUJUAN1. Sasaran / Tujuan Rutin (Manajemen Proses, Kegiatan / Aktivitas dari suatu UNIT KERJA) baik di KANPUS maupun di cabang2/UPP. 2. Sasaran / Tujuan Non Rutin (Manajemen Proyek) baik di KANPUS maupun di cabang2/UPP.

B. KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARANKeberhasilan pencapaian sasaran rutin & non rutin harus selaras dgn KPI (Key Performance Indicator).

C. KETIDAKKEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARANKeberhasilan pencapaian sasaran rutin & non rutin dikaitkan dgn KRI (Key Risk Indicator).

53

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007 Manajemen Risiko sekarang merupakan bagian integral dari bisnis manajemen1. Praktek manajemen yang baik 2. Proses yang dapat meningkatkan pengambilan keputusan 3. Sebuah pendekatan logis dan sistematis 4. Menghindari/mengurangi kerugian sekaligus mengidentifikasi peluang

Strategic Planning

PERFORMANCE KINERJA MANAGEMENT MANAJEMEN Action Plan 2 (Balance ScoreCard + KPI) ( BSC + KPI ) Action Plan 3 Action Plan 1 Action Plan 4 Action Plan 5 Action Plan 6

TUJUAN SASARAN TARGET

MANAJEMEN RISIKO (Risk Profile + KRI)

KPI = Key Performance Indicator KRI = Key Risk Indicator

54

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007INTEGRASI DGN SISTIM2 MANAJEMEN FUNGSIONAL

ISO 9001 GCGSISTEM MR KORPORAT

OHSAS 18000/SMK3

BSC & KPIs IS0 14001

ISPS CODE/ SMP

55

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007 MATRIK KEMUNGKINAN-AKIBAT 5 X 5Sering Terjadi

E (5) (4)

Moderat

Tinggi

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Rating Kemungkinan

Matrik Risiko dapat digunakan menurut level : 1. Cabang / UPP 2. Direktorat 3. Korporat

Kemungkinan D Besar Mungkin Terjadi

Rendah Moderat

Tinggi

Tinggi

Ekstrim

C (3)

Rendah Rendah Moderat

Tinggi

Tinggi

Kemungkinan B Kecil terjadi Jarang Terjadi

(2)

Sangat Rendah Rendah Moderat Rendah

Tinggi

A (1)

Sangat Sangat Rendah Rendah Moderat Rendah Rendah

I (1)Tidak Berat

II (2)Agak Berat

III (3)Berat

IV (4)

V (5)

Rating Akibat

Sangat Catas-trophe / MALABerat PETAKA

56

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007 POKOK2 PROSES MANAJEMEN RISIKO (lengkap)PROSES DASAR :

Komunikasi & Konsultasi

Pemantuaun & Peninjauan

Menetapkan Konteks Identifikasi Risiko Analisis Risiko

1. Membangun lingk. internal yg kondusif 2. Menetapkan Konteks Sasaran/Tujuan

Evaluasi RisikoRisk Assessment

Pengelolaan Risiko

Australian and New Zealand Risk Management StandardAS/NZS 4360 :1999

PROSES INTI : 1. Melakukan Asesmen (Penilaian) Risiko a. Identifikasi Risiko b. Analisis Risiko c. Evaluasi Risiko 2. Mengelola Risiko a. Tidak Menerima Risiko (RTL) b. Menerima Risiko (spt apa adanya) PROSES PENUNJANG : 1. Memantau Daftar Risiko 2. Mengkaji Ulang Daftar Risiko 3. Mengkomunikasikan Risiko 4. Mengkonsultansikan Risiko 5. Menyusun dan Memelihara Dokumen Risiko

KESELURUHAN PROSES AKAN DIDUKUNG DOKUMENTASI SISTEM INFORMASI MANA JEMEN RISIKO

57

POKOK2 SUBSTANSI PERDIR No.PER.11/PS.0503/P.III-2007 tgl 9 Juli 2007DIAGRAM PROSES TANGGAPAN & PERLAKUAN/TINDAKAN ATAS RISIKOAsesmen Risiko (Identifikasi, Analisis & Evaluasi )Beri Tanggapan Risiko Acceptable ?

TERIMA

Pemantauan & Kaji - Ulang

Komunikasi & Konsultasi

TIDAK TERIMANON INSURABLE RISKS Identifikasi Opsi Perlakuan Kurangi Kemungkinan Kurangi Akibat INSURABLE RISKS

Hindari

Transfer

Pertahankan

Pertimbangkan Kelayakan Biaya & ManfaatPertimbangkan Opsi Perlakuan

Tetapkan opsi yang dipilihKurangi Kemungkinan Kurangi Akibat

Laksanakan Perlakuan

Transfer

Hindari

Assesmen - Ulang (Analisis & Evaluasi) Risiko

Sisa Risiko Acceptable ?

Terima

Pertahankan

TIDAK TERIMA

58

RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO KORPORATCore Business

Optimalisasi AsetPelayanan Kapal

R I S I K O

Petikemas Aneka Usaha

Terminal Penumpang

Pendapatan Cabang

Manajemen Dana Kantor Pusat

Perkapalan

Manajemen Piutang

K O N T R O L

RISIKO

Supporting UnitTeknik SPI Hukum Operasional Other TI

KONTROL

Keuangan

SDM

Security

PELAKSANAAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOIdentifikasi risiko menggunakan tabel Bisnis Proses Model (BPM) Pengelolaan risiko dalam 5 pilar risiko : risiko operasional dan proyek, risiko stratejik, risiko keuangan, risiko legal dan risiko reputasi Pelaporan manajemen risiko : tiap 3 bulan

Penyusunan peta risiko korporat : kompilasi dari risiko Kantor Pusat dan Cabang PelabuhanPenerapan audit berbasis risiko (direalisasikan oleh SPI)

PETA PROFIL RISIKO KORPORATTinggi Kemungkinan

1 Inherent Risk Residual Risk 1 3 2 4 1 2 3 4 2 3

Kantor PusatTg Perak Tg Emas

4 TPKS

Rendah

Dampak

Tinggi

Posisi Implementasi Manajemen RisikoIDENTIFIKASI INSURABLE RISKS 1. PROPERTY Kerugian yg dijamin disebabkan (perils) oleh : Kebakaran, Tersambar Petir, Peledakan (fisik), Tertimpa Benda dari Angkasa, Asap Pencurian, Kebongkaran, Perampokan Landslide, banjir, genangan Angin ribut, badai dan sejenisnya Tertabrak kendaraan, tertabrak alat berat, tertabrak kapal Polusi dan kontaminasi yang disebabkan oleh kebakaran, peledakan, petir dan hal hal lain yang disebut dalam polis Dan lain lainnya yang secara spesifik tidak dikecualikan dalam polis62

Posisi Implementasi Manajemen RisikoPROPERTY DILENGKAPI DGN (LANJUTAN)

Kerugian yg dijamin disebabkan (perils) oleh : Gempa Bumi. Letusan Gunung Berapi. Kebakaran dan Ledakan yang mengikuti terjadinya Gempa Bumi dan atau Letusan Gunung Berapi. Tsunami.63

Posisi Implementasi Manajemen Risiko2. DERMAGA/ALAT TAMBAT Kerugian yg dijamin disebabkan (perils) oleh: Kebakaran, Tersambar Petir, Meledak, Tertabrak kendaraan darat atau air Tertimpa pesawat atau benda angkasa lainnya Gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami Angin ribut Banjir, genangan dan perubahan tinggi air Sliding, penurunan tanah, rockslide Salju dan udara dingin Vandalisme dari tindakan perorangan

64

Posisi Implementasi Manajemen Risiko3. ALAT BONGKAR MUAT Kerugian yang dijamin disebabkan (perils) oleh : Tertabrak, Terguling, Tergelincir, Terperosok,

Kebakaran, Peledakan, tertimpa barang dari udara, terbakar dengan sendirinya Pencurian dan lain-lain Diperluas dengan : Kerusuhan dan huru-hara Act of God (Bencana Alam) TPL (Third Party Liabilty) / tuntutan dari Pihak III

65

Posisi Implementasi Manajemen Risiko4. ALAT TAMBAT/KAPAL Kerugian yang dijamin disebabkan (perils) oleh :a. Bahaya-bahaya dari laut, sungai danau atau sarana lintas air lainnya; b. Kebakaran, Peledakkan; c. Tindak kekerasan pencurian oleh orang-orang yang berasal dari luar kapal; d. Pembuangan barang/bagian kapal ke laut (Jetison); e. Perompakkan; f. Kerusakan atau kecelakaan dari instalasi/reaktor nuklir; g. Benturan dengan pesawat udara atau objek sejenis atau kejatuhan benda-benda darinya, benturan dengan angkutan darat, dermaga atau peralatan/instalasi pelabuhan; h. Gempa Bumi, letusan gunung berapi atau sambaran petir.

66

Posisi Implementasi Manajemen RisikoALAT TAMBAT/KAPAL (LANJUTAN)Kerugian yang dijamin juga termasuk disebabkan (perils) oleh :i. j. Kecelakaan pada saat pemuatan, pembongkaran atau pemindahan muatan atau bahan bakar; Meledaknya boiler, patahnya shaft atau cacat tersembunyi dari mesin atau bahan kapal; Kelalaian dari Repairers atau pencharter dengan ketentuan bahwa Repairers atau Pencharter tersebut bukanlah sebagai Tertanggung pada Polis;

k. Kelalaian dari nakhoda, staff kapal, ABK atau Pilot/Pandu; l.

m. Pengambilalihan kekuasaan atas kapal oleh nakhoda, Staff kapal atau ABK.

67

terimakasih

0811 280 56622ED6641 [email protected] @edipri_ssqe